14
BAB III
Gambaran Umum Perusahaan
3.1 Sejarah PT. Kubota Indonesia
Kubota adalah nama seorang pengusaha Jepang yang memiliki nama
lengkap Gonshiro Kubota. Beliau pada tahun 1880-an mendirikan home industry dalam bidang pengecoran pipa di kota Osaka yang akhirnya terkenal di Jepang dan
bahkan sampai ke luar negeri. Untuk mengembangkan usaha, Kubota terjun ke
bidang permesinan dengan merek dagang “Mesin Diesel Kubota”. Kini Kubota telah
mempunyai cabang di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia.
PT. Kubota Indonesia merupakan perusahaan yang memproduksi mesin
diesel, didirikan pada tanggal 10 Juli 1972. Namun baru mulai melakukan produksi
pada bulan Juli 1973. PT. Kubota Indonesia didirikan oleh konsorsium atau
gabungan dari 2 perusahaan swasta nasional dan 2 perusahaan Jepang, yaitu:
1. PT. Garuda Diesel, Jakarta
2. CV Karya Hidup Sentosa (KHS), Yogyakarta
3. Kubota Corporation, Jepang
4. Kinsho Maitaichi Corporation, Jepang
Modal yang dipakai adalah US $ 5,15 juta dengan persentase kepemilikan
saham dari Perusahaan Jepang adalah 44% dari Kubota Corporation dan 23% dari
Kinsho Corporation. Sedangkan perusahaan swasta Indonesia adalah 17,2% saham
dari PT. Garuda Diesel, dan sisanya sebanyak 15,8% merupakan saham dari CV
15
Untuk mendirikan perusahaan, PT. Kubota Indonesia memiliki ijin
pendirian yaitu Surat Presiden RI tanggal 5 Maret 1972 No. B/26/ Pres/ 3/ 1972,
untuk Menteri Perindustrian, ijin pendirian dari Menteri Perindustrian tanggal 18
April 1972 Lizensi Ijin No. 234/ MSK/ IV/ 1972, Akte Pendirian No. 91 tanggal 17
Juli 1972 di Semarang, oleh Notaris Djojo Muljadi, SH, dan pengesahannya dimuat
dalam berita Negara No. 529 tanggal 24 Juli 1973.
PT. Kubota Indonesia di tahun 1992 memproduksi mesin diesel Kubota
sebanyak 106 model dengan perincian 27 model untuk domestik dan 79 model untuk
ekspor. Perusahaan ini mampu memproduksi mesin diesel dengan merek Kubota
sebanyak 400 unit sampai dengan 600 unit/bulan atau sekitar 6.000 unit/tahun dengan
jumlah karyawan 230 orang. Pada tahun 1993, perusahaan ini sudah mampu
memproduksi mesin diesel Kubota sebanyak kurang lebih 2.000 unit sampai dengan
2.500 unit/bulan atau 24.000 unit/tahun dengan jumlah karyawan sebanyak kurang
lebih 338 orang.
Seiring perubahan jaman selama kurun waktu 39 tahun dan telah melalui
berbagai krisis di Indonesia, PT. Kubota Indonesia masih mampu bertahan dan
berkembang pesat hingga saat ini. Pada tahun 2012, mesin diesel yang diproduksi
untuk PT. Kubota Indonesia memiliki 111 model dengan jumlah model untuk ekspor
meningkat menjadi 102 model. Saat ini, perusahaan memproduksi hingga 50.000
unit/tahun, dengan jumlah karyawan kurang lebih 300 orang. Pengurangan jumlah
karyawan ini disebabkan oleh semakin banyaknya mesin yang digunakan untuk
proses produksi, sehingga sumber daya manusia hanya sebagai operator. Semua
mesin diesel yang diproduksi oleh PT. Kubota Indonesia adalah mesin diesel
16 3.2 Misi dan Tujuan Perusahaan
3.2.1 Misi Perusahaan
Misi yang dimiliki PT. Kubota Indonesia adalah:
1. Bekerja untuk perkembangan masyarakat dengan memanfaatkan segala
kemampuan dan keahlian yang dimiliki dalam menghasilkan produk maupun
teknologi yang unggul.
2. Membangun hari ini dan membuka jalan hari esok untuk menuju kemajuan
perusahaan dan kemajuan perusahaan.
3. Menghadapi tantangan dengan kreatif dan berani.
Sedangkan Prinsip Manajemen dari PT. Kubota Indonesia adalah:
“Berpatisipasi aktif dalam perjuangan pembangunan bangsa dan Negara
Republik Indonesia dalam bidang teknologi tepat guna khususnya mekanisasi
pertanian lingkungan hidup dan yang terpenting adalah Sumber Daya Manusia”.
3.2.2 Tujuan Perusahaan
Pendirian perusahaan ini memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Menjamin kualitas produk dan jasa sesuai standar yang sudah ditentukan.
2. Menjamin produk, jasa dan seluuruh kegiatan aman bagi karyawan,
konsumen dan lingkungan.
3. Memenuhi peraturan perundangan dan persyaratan lain yang berkaitan
dengan lingkungan.
17 3.3 Lokasi perusahaan
PT. Kubota Indonesia bertempat di Jalan Setiabudi No.279 Semarang, Jawa
Tengah. Di kawasan ini di bangun pabrik dengan luas tanah 60.000 m2 dan luas
bangunan 18.430 m2. Pemilihan lokasi pabrik di kawasan industri Setiabudi Semarang
memenuhi tuntutan kebutuhan perusahaan dalam hal:
1. Kemudahan Transportasi
Lokasi yang mudah ditempuh oleh sarana transportasi darat, laut maupun udara
dengan mudah. Mengingat bahan baku yang diperlukan untuk melakukan
produksi pada mulanya adalah sebagian berasal dari Jepang. Begitu pula untuk
pengiriman produk jadi dari perusahaan.
2. Ketersediaan Karyawan
Daerah sekitar kawasan yang dipilih menyediakan sumber daya manusia yang
dibutuhkan untuk melakukan produksi.
3. Sentral dari Indonesia
Kota Semarang dapat dikatakan sebagai sentral untuk pemasaran produk di
dalam negeri. Kemudahan pengiriman barang dan jarak yang relatif seimbang
untuk mencaoai seluruh daerah yang menjadi target pemasaran mesin diesel
dan hand traktor. Selain itu banyak industri kecil disekelilingnya yang
18 3.4 Standar Perilaku Perusahaan
Standar perilaku perusahaan merupakan suatu adat atau kebiasaan yang
menjadi panutan oleh seluruh karyawan PT. Kubota Indonesia dalam setiap langkah
kerjanya. Ada beberapa standar yang harus dipenuhi dalam bekerja, yaitu:
1. Kepuasan pelanggan.
2. Aktivitas perusahaan yang didasari oleh hokum dan peraturan, serta logika
keindustrian.
3. Menjunjung tinggi hak asasi manusia.
4. Lingkungan kerja yang aman dan penuh semangat.
5. Menjaga keamanan lingkungan sekitar dan lingkungan bumi.
6. Interaksi dengan masyarakat internasional dan masyarakat sekitar.
7. Meningkatkan pengelolaan perusahaan yang transparan dan tanggung jawab
untuk menjelaskan.
3.5 Kegiatan Perusahaan
PT. Kubota Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang menghasilkan mesin
diesel berkualitas tinggi dan perusahaan tersebut memiliki peranan yang sangat
penting khususnya dalam bidang pertanian. Produk PT. Kubota Indonesia berperan
penting dalam perkembangan teknologi pertanian. Mesin diesel ini dapat digunakan
untuk traktor, mesin las, pembangkit tenaga listrik, pompa air, mesin-mesin
konstruksi, kompresor, penggerak perahu, penggiling padi (perontok padi atau
19
PT. Kubota Indonesia bergabung dengan PT. Garuda Diesel Jakarta, CV.
Karya Hidup SentosaYogyakarta, Kubota Corporation Jepang dan Kincho Mataichi
Jepang memproduksi mesin diesel. Produk yang dihasilkan PT. Kubota Indonesia
adalah mesin diesel dalam berbagai tipe. Produk utama adalah mesin diesel
horizontal dengan seri RD, RK, ER, KND. Dalam setiap tahunnya, perusahaan ini
mampu memproduksi 40.000 unit/tahun dengan rasio komponen lokal 65%. Untuk
pasar yang terdapat di Indonesia tersedia 27 model sedangkan di luar negeri tersedia
79 model.
PT. Kubota Indonesia tidak hanya mendapatkan pemenuhan kebutuhan
komponen hanya dari dalam negeri saja tetapi juga dari luar negeri.
Komponen-komponen yang terdapat di dalam negeri, perusahaan mendapatkan dari Jawa Tengah
(94 perusahaan), Jawa Timur (13 perusahaan) dan Jawa Barat (52 perusahaan).
Sedangkan yang terdapat dari luar negeri yaitu Jepang, Thailand dan Singapura.
Produk-produk yang dihasilkan oleh PT. Kubota Indonesia ternyata tidak
hanya dijual dalam negeri saja melainkan juga ke luar negeri. Negara-negara yang
menjadi sasaran antara lain:
1. Ekspor mesin : Jepang, Philipina, Australia, Afrika Selatan, Taiwan,
Singapura, Thailand, Hongkong, Uni Emirat Arab, Yaman, Malaysia,
Selandia Baru, China dan Srilanka.
2. Ekspor komponen : Jepang dan Thailand
Sedangkan untuk pemasaran dalam negeri, PT. Kubota Indonesia memiliki
26 dealer utama dan 350 agen penyalur. Perusahaan ini menyediakan 507 outlet-outlet tersebar keseluruh Indonesia sebagai pelayanan yang terbaik kepada seluruh pelanggan. Outlet-outlet yang tersebar tersebut antara lain:
1. Pulau Jawa : 301 outlet
20 3. Pulau Kalimantan : 25 outlet
4. Pulau Sulawesi : 78 outlet
5. Bali dan NTB : 14 outlet
6. NTT : 5 outlet
7. Maluku : 5 outlet
3.6 Fasilitas Perusahaan
PT. Kubota Indonesia yang memiliki lahan cukup luas, sehingga dapat
menyediakan berbagai fasilitas yang cukup memadai dan demi keefektifan dalam
kinerja, mulai untuk proses produksi, tempat penyimpanan atau warehouse (gudang), hingga fasilitas umum yang disediakan bagi karyawan perusahaan.
Untuk Bagian Produksi pun masih terdapat beberapa line yang terpisah, yaitu:
1. Foundry Line, area untuk melakukan pengecoran.
2. Painting Line, area untuk pengecatan komponen kosmetik.
3. Machining Line, area untuk memproses part dari komponen yang belum siap dirakit menjadi komponen siap dirakit.
4. Assembling Line, area untuk merakit mesin diesel.
Untuk warehouse juga dibagi beberapa bagian, yaitu:
21
2. CKD (Completely Knock Down) Warehouse, tempat untuk menyimpan part
komplit tetapi belum dirakit yang diterima dari vendor.
3. Finished Part Warehouse, tempat untuk menyimpan barang yang siap assembling.
4. Blank Part Warehouse, tempat untuk transit barang yang perlu proses machining dan painting.
5. Finished Goods Warehouse, untuk menyimpan mesin yang selesai produksi dan siap dikirim ke pasaran lokal dan luar negeri.
Sedangkan fasilitas umum yang disediakan, khususnya bagi karyawan perusahaan
yaitu:
1. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK)
2. Komputer, mesin ketik, telepon, faximile, dan mesin fotokopi.
3. Tempat ibadah
4. Ruang makan
5. Poliklinik
6. Koperasi
7. Ruang ganti pakaian dan loker
8. Parkir kendaraan
9. Kantor SPSI (Serikat Pekerja Seluruh Indonesia)
10. Sarana Olahraga seperti: Lapangan sepak bola, Lapangan tenis, tenis meja,
22 3.7 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu
organisasi atau perusahaan. Hal ini dikarenakan posisi/jabatan seseorang di dalam
struktur organisasi menentukan tugas yang harus dilaksanakan dalam kinerjanya.
PT. Kubota Indonesia terdiri dari 6 departemen, yaitu Departemen General Affair, Departemen Purchasing, Departemen Finance, Departemen Control, Departemen Marketing, dan Departemen Production.
Jabatan dan uraian tugas dari setiap personil PT. Kubota Indonesia adalah sebagai
berikut:
1. Departemen General Affair
a. Mengurus semua tenaga kerja, baik kontrak maupun tetap.
b. Mengurusi kesejahteraan pegawai, gaji, dan lain-lain.
2. Departemen Purchasing
a. Melaksanakan pembelian komponen, bahan pembantu, dan
peralatan-peralatan lain yang diperlukan guna kepentingan assembling.
b. Melaksanakan dan mencari serta memilih subkontraktor baru yang
dianggap mampu memenuhi permintaan perusahaan.
3. Departemen Finance
a. Mengatur cashflow dana masuk dan alokasi dana ke departemen-departemen.
23
c. Melaksanakan control dana yang tersimpan di bank.
d. Membukukan seluruh aktivitas perusahaan sesuai dengan kode atau
nomor account masing-masing.
e. Melakukan pengawasan pada semua pengeluaran yang sesuai dengan
tujuan dan jadwal.
f. Menyusun laporan penjualan mesin dan spare part.
4. Departemen Control
a. Melakukan pengawasan atas semua pengeluaran seperti pembelian
spare part, bahan pembantu
b. Bersama-sama departemen keuangan menyiapkan laporan keuangan.
c. Merencanakan produksi dan pembelian.
d. Mengendalikan persediaan komponen.
5. Departemen Marketing
a. Menyediakan spare part untuk melayani permintaan main dealer (dealer utama).
b. Bersama dengan Bagian Service Mechanic mengadakan after sales service yaitu pelayanan purna jual kepada konsumen.
c. Melaksanakan perbaikan mesin di service center jika ada keluhan dari konsumen.
d. Mengatasi permasalahan teknis yang timbul di seluruh daerah
pemasaran.
e. Menyusun rencana service campaign.
24
a. Menerima komponen dari Departemen Research and Development.
b. Melaksanakan pengecekan barang yang diterima sesuai dengan packing
list.
c. Melaksanakan proses perakitan sejak komponen dibongkar sampai
dengan selesai diproduksi.
d. Menyimpan dan memelihara peralatan assembling
e. Menyiapkan bahan-bahan pembantu untuk proses perakitan.
f. Mancatat data waktu untuk proses dan hasil proses.
g. Menyusun laporan harian atau bulanan dari hasil machining.