• Tidak ada hasil yang ditemukan

Klasifikasi Negara Demokrasi Menurut Arend Lijphart

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Klasifikasi Negara Demokrasi Menurut Arend Lijphart"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Klasifikasi Negara Demokrasi Menurut Arend Lijphart

Muchamad Ali Safa’at

Negara demokrasi demokrasi terkait dengan masalah mayoritas dan

minoritas. Demokrasi yang sepenuhnya menjadi kekuasaan mayoritas tanpa

memperhatikan hak-hak minoritas adalah diktator mayoritas atas minoritas.

Sebaliknya, bukan merupakan demokrasi jika pemerintahan bertentangan dengan

kehendak mayoritas. Kehendak masyarakat dalam sistem demokrasi terbentuk

melalui diskusi yang berkelanjutan antara mayoritas dan minoritas yang

menghasilkan kompromi sebagai bagian yang alami dari demokrasi. Kompromi

adalah jalan keluar dari konflik oleh sebuah norma bahwa tidak seluruhnya sesuai

dengan kepentingan satu pihak dan tidak seluruhnya pula bertentangan dengan

pihak lain.1

Klasifikasi terhadap bentuk dan tampilan negara-negara demokrasi modern

juga dibuat oleh Arend Lijphart berdasarkan pada karakteristik-karakteristik

demokrasi yang dapat dipilah menjadi dua dimensi, yaitu dimensi

eksekutif-kepartaian (executives-parties dimension) dan dimensi federal-kesatuan

(federal-unitary dimension). Masing-masing dimensi memiliki lima perbedaan karakteristik.

Lima perbedaan karakteristik dalam executives-parties dimension adalah:2

1. Konsentrasi kekuasaan eksekutif pada kabinet mayoritas satu partai versus

pembagian (sharing) kekuasaan eksekutif pada koalisi multipartai yang luas.

2. Hubungan eksekutif-legislatif yang didominasi eksekutif versus keseimbangan

kekuasaan dalam hubungan eksekutif.

3. Sistem dua partai versus sistem multi partai.

4. Sistem pemilihan mayoritas dan tidak proporsional versus perwakilan

proporsional.

5. Sistem kelompok kepentingan yang berkompetisi secara bebas versus sistem

kelompok kepentingan yang terkoordinasi dan “korporatis” dengan tujuan

kompromi dan kebersamaan.

1

Hans Kelsen, General Theory Of Law And State, Translated By Anders Wedberg, 20TH Century Legal Philosophy Series: Vo;.1, (New York: Russel & Russel, 1961), halaman 287 – 288.

2 Arend Lijphart, Patterns of Democracy: Government Forms and Performance in Thirty Six

(2)

Sedangkan lima perbedaan karakteristik dalam federal-unitary dimension

adalah sebagai berikut:3

1. Kesatuan dan pemerintahan yang tersentralisasi versus federal dan

pemerintahan yang terdesentralisasi.

2. Konsentrasi kekuasaan legislative dalam sebuah badan legislatif unikameral

versus pembagian kekuasaan legislatif antara dua badan berbeda yang sama

kuatnya.

3. Konstitusi yang fleksibel yang dapat diubah dengan mayoritas sederhana

versus konstitusi yang rigid yang hanya bisa diubah dengan mayoritas luar

biasa.

4. Sistem dimana badan legislatif memiliki kekuasaan final dalam menilai

konstitusionalitas legislasinya versus sistem yang menempatkan hukum dapat

diuji konstitusionalitasnya melalui judicial review oleh Mahkamah Agung atau

Mahkamah Konstitusi.

5. Bank central yang tergantung pada eksekutif versus bank central yang

independen.

Berdasarkan perbedaan-perbedaan dalam dua dimensi tersebut di atas,

Lijphart mengelompokkan negara-negara demokrasi modern dalam dua pola besar

pada dua titik ekstrem yang berlawanan yaitu The Westminster Model of Democracy

atau disebut juga Majoritarian Model dan The Consensus Model of Democracy atau

Proportional Model.4 Tentu saja pembagian model tersebut jika diterapkan pada

suatu negara akan tampak merupakan simplifikasi. Sebuah negara dapat berada

diantara kedua model ekstrem tersebut, yaitu dapat merupakan westminster model

disatu variabel, tetapi merupakan consensus model pada hal yang lain. Kedua model

tersebut memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut:

(3)

Tabel 2

Perbandingan Model Demokrasi Concensus Model – Majoritarian Model

Consensus/Proportional Model

Westminster/Majoritarian Model

Presidential

Proportional election

Multi-party

Coalition

Corporatist

Parliamentary

Single member and disproportional

2 Parties

Single Party Majority

Gambar

Tabel 2 Perbandingan Model Demokrasi

Referensi

Dokumen terkait

- disebut garis tengah atau diameter yaitu ruas garis yang menghubungkan dua titik pada keliling lingkaran dan melalui pusat lingkaran.. - tali busur dan tali busur

Dari satu titik di luar lingkaran, dapat ditarik dua buah garis singgung pada lingk aran tersebut. Garis yang menghubungkan kedua titik singgung disebut garis polar atau garis

Satu molekul gliserol dapat mengikat satu, dua atau tiga molekul asam lemak dalam bentuk ester, yang disebut monogliserida, digliserida atau trigliserida.. Lemak merupakan

Data Flow Diagram atau sering juga disebut dengan Bubble Chart atau diagram, model proses, diagram alur kerja atau model fungsi adalah alat pembuatan model yang

Kanker kolorektal (colo-rectal carcinoma) atau disebut juga kanker usus besar merupakan suatu tumor ganas yang ditemukan di colon atau rectum.Salah satu cara mendekteksi

Wesel tersebut memiliki satu track lurus dan dua track yang membelok ke kiri atau ke kanan di mana sumbu dari ketiga bertemu di satu titik. o Wesel

Dari satu titik di luar lingkaran, dapat ditarik dua buah garis singgung pada lingk aran tersebut. Garis yang menghubungkan kedua titik singgung disebut garis polar atau garis

v PENGUATAN DEMOKRASI MELALUI PENATAAN POLITIK HUKUM PEMILIHAN KEPALA DAERAH DI INDONESIA THE REINFORCEMENT OF DEMOCRACY THROUGH LEGAL POLICY ARRANGEMENT OF REGIONAL HEAD ELECTION