• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perpres No 83 Tahun 2006 Tentang Dewan Ketahanan Pangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perpres No 83 Tahun 2006 Tentang Dewan Ketahanan Pangan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2006

TENTANG

DEWAN KETAHANAN PANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa unt uk mewuj udkan ket ahanan pangan nasional

sebagaimana diat ur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 t ent ang Pangan, t el ah dibent uk Dewan Ket ahanan Pangan dengan Keput usan Presiden Nomor 132 Tahun 2001 t ent ang Dewan Ket ahanan Pangan;

b. bahwa unt uk lebih mengopt imalkan t ugas Dewan Ket ahanan Pangan sert a menyesuaikan f ungsi dan t ugas Dewan Ket ahanan Pangan dengan perkembangan keadaan saat ini, dipandang perl u mengat ur Dewan Ket ahanan Pangan dimaksud;

c. bahwa berdasarkan pert imbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menet apkan Perat uran Presiden t ent ang Dewan Ket ahanan Pangan;

Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 t ent ang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3656);

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 t ent ang Pemerint ahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);

3. Perat uran Pemerint ah Nomor 68 Tahun 2002 t ent ang Ket ahanan

Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4254);

4. Perat uran Pemerint ah Nomor 25 Tahun 2000 t ent ang Kewenangan

Pemerint ah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Ot onom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952);

MEMUTUSKAN :

Menet apkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG DEWAN KETAHANAN PANGAN.

BAB I

PEMBENTUKAN, TUGAS DAN SUSUNAN ORGANISASI

Bagian Pert ama Pembent ukan dan Tugas

Pasal 1

(1) Membent uk Dewan Ket ahanan Pangan, yang sel anj ut nya

dalam Perat uran Presiden ini disebut Dewan.

(2) Dewan merupakan lembaga non st rukt ural yang dipimpin

oleh seorang Ket ua.

Pasal 2

(1) Dewan mempunyai t ugas membant u Presiden dalam :

a. Merumuskan kebij akan dalam rangka mewuj udkan

ket ahanan pangan nasional;

b. Melaksanakan evaluasi dan pengendalian dal am rangka

(2)

(2) Tugas Dewan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliput i kegiat an di bidang penyediaan pangan, dist ribusi pangan, cadangan pangan, penganekaragaman pangan, pencegahan dan penanggulangan masalah pangan dan gizi.

Bagian Kedua Susunan Organisasi

Pasal 3

(1) Susunan organisasi Dewan t erdiri dari :

a. Ket ua : Presiden Republik Indonesia;

b. Ket ua Harian : Ment eri Pert anian;

c. Sekret aris

merangkap Anggot a : Kepala Badan Ket ahanan

Pangan, Depart emen Pert anian;

12. Ment eri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah;

13. Ment eri Negara Riset dan

Teknologi;

14. Ment eri Negara

Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan

18. Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan.

(2) Unt uk kel ancaran pelaksanaan t ugas, Ket ua Dewan dapat

mengundang Ment eri, Kepala Lembaga Pemerint ah Non Depart emen (LPND), Gubernur, Bupat i/ Walikot a at au pej abat t ert ent u, t okoh masyarakat sert a unsur-unsur lain yang t erkait unt uk hadir dalam rapat at au pert emuan Dewan, dan mengikut sert akannya dalam upaya mewuj udkan ket ahanan pangan nasional.

Bagian Ket iga Sekret ariat

(3)

(1) Dalam melaksanakan t ugas, Dewan dibant u oleh Sekret ariat Dewan.

(2) Sekret ariat Dewan secara

ex-of f icio

dil aksanakan ol eh Badan

Ket ahanan Pangan yang merupakan unit kerj a st rukt ural di lingkungan Depart emen Pert anian.

(3) Sekret ariat Dewan dipimpin ol eh Sekret aris yang dalam

melaksanakan t ugasnya bert anggung j awab kepada Ket ua Dewan melalui Ket ua Harian.

Pasal 5

Sekret ariat Dewan mempunyai t ugas memberikan pelayanan t eknis dan administ rasi kepada Dewan.

Bagian Keempat Kelompok Kerj a

Pasal 6

(1) Apabila dipandang perlu unt uk melaksanakan t ugas Dewan,

Ket ua Harian Dewan membent uk Kelompok Kerj a yang t erdiri at as t enaga ahli dari unsur pej abat pemerint ah, organisasi kemasyarakat an dan pel aku usaha yang berkait an dengan penyelenggaraan ket ahanan pangan nasional.

(2) Ket ent uan lebih lanj ut mengenai susunan keanggot aan,

rincian t ugas dan t at a kerj a Kelompok Kerj a dit et apkan oleh Ket ua Harian.

BAB II

DEWAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI

Pasal 7

Unt uk mengupayakan t erwuj udnya ket ahanan pangan Provinsi sebagai bagian dari ket ahanan pangan nasional, Pemerint ah Provinsi membent uk Dewan Ket ahanan Pangan Provinsi yang selanj ut nya dalam Perat uran Presiden ini disebut Dewan Provinsi yang diket uai oleh Gubernur.

Pasal 8

(1) Dewan Provinsi mempunyai t ugas membant u Gubernur dalam:

a. merumuskan kebij akan dal am rangka mewuj udkan ket ahanan pangan Provinsi dengan memperhat ikan kebij akan yang dit et apkan Dewan;

b. merumuskan kebij akan dal am rangka mendorong keikut sert aan masyarakat dalam penyelenggaraan ket ahanan pangan;

c. melaksanakan evaluasi dan pengendalian perwuj udan ket ahanan pangan Provinsi.

(2) Tugas Dewan Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

meliput i kegiat an di bidang penyediaan pangan, dist ribusi pangan, cadangan pangan, penganekaragaman pangan, pencegahan dan penanggulangan masalah pangan dan gizi.

Pasal 9

(1) Organisasi, susunan keanggot aan dan t at a kerj a Dewan

Provinsi dit et apkan oleh Gubernur selaku Ket ua Dewan Provinsi.

(2) Dalam melaksanakan t ugasnya, Dewan Provinsi dibant u oleh

(4)

(3) Sekret ariat Dewan Provinsi secara

ex-of f icio

dilaksanakan oleh unit kerj a/ perangkat daerah provinsi yang menangani t ugas dan f ungsi ket ahanan pangan.

(4) Sekret ariat Dewan Provinsi dipimpin oleh seorang Sekret aris

yang dalam melaksanakan t ugasnya bert anggung j awab kepada Ket ua Dewan Provinsi.

(5) Apabila dipandang perlu, unt uk pelaksanaan t ugas Dewan

Provinsi, Ket ua Dewan Provinsi dapat membent uk kelompok kerj a yang t erdiri at as t enaga ahli dari unsur pej abat pemerint ah, organisasi kemasyarakat an dan pelaku usaha yang berkait an dengan penyel enggaraan ket ahanan pangan Provinsi.

BAB III

DEWAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN/ KOTA

Pasal 10

Unt uk mengupayakan t erwuj udnya ket ahanan pangan Kabupat en/ Kot a sebagai bagian dari ket ahanan pangan nasional, Pemerint ah Kabupat en/ Kot a membent uk Dewan Ket ahanan Pangan Kabupat en/ Kot a yang selanj ut nya dalam Perat uran Presiden ini disebut Dewan Kabupat en/ Kot a yang diket uai oleh Bupat i/ Walikot a.

Pasal 11

(1) Dewan Kabupat en/ Kot a mempunyai t ugas membant u Bupat i/ Wal ikot a dalam :

a. merumuskan kebij akan dal am rangka mewuj udkan ket ahanan pangan Kabupat en/ Kot a dengan memperhat ikan kebij akan yang dit et apkan oleh Dewan dan Dewan Provinsi;

b. merumuskan kebij akan dal am rangka mendorong keikut sert aan masyarakat dalam penyelenggaraan ket ahanan pangan;

c. melaksanakan evaluasi dan pengendalian perwuj udan ket ahanan pangan Kabupat en/ Kot a.

(2) Tugas Dewan Kabupat en/ Kot a sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) meliput i penyediaan pangan, dist ribusi pangan, cadangan pangan, penganekaragaman pangan, pencegahan dan penanggulangan masalah pangan dan gizi.

Pasal 12

(1) Organisasi, susunan keanggot aan, dan t at a kerj a Dewan

Kabupat en/ Kot a dit et apkan oleh Bupat i/ Walikot a selaku Ket ua Dewan Kabupat en/ Kot a.

(2) Dalam melaksanakan t ugas, Dewan Kabupat en/ Kot a dibant u

oleh Sekret ariat Dewan Ket ahanan Pangan Kabupat en/ Kot a.

(3) Sekret ariat Dewan Kabupat en/ Kot a secara

ex-of f icio

dilaksanakan oleh unit kerj a/ perangkat daerah Kabupat en/ Kot a yang menangani t ugas dan f ungsi ket ahanan pangan.

(4) Sekret ariat Dewan Kabupat en/ Kot a dipimpin oleh Sekret aris

yang dalam melaksanakan t ugasnya bert anggung j awab kepada Ket ua Dewan Kabupat en/ Kot a.

(5) Apabila dipandang perlu, unt uk pelaksanaan t ugas Dewan

(5)

BAB IV TATA KERJA

Pasal 13

(1) Dewan mengadakan rapat pleno yang dipimpin langsung oleh

Ket ua Dewan unt uk menent ukan kebij akan pangan nasional dan membahas laporan pelaksanaan t ugas Dewan, secara berkala sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam set ahun dan/ at au sewakt u-wakt u sesuai keperluan.

(2) Unt uk kelancaran pel aksanaan t ugas Dewan, Ket ua Harian

mengadakan rapat koordinasi secara berkala sekurang-kurangnya 3 (t iga) kali dalam set ahun dan/ at au sewakt u-wakt u sesuai keperluan.

Pasal 14

(1) Dewan mengadakan rapat konsult asi dan/ at au koordinasi

dengan Ket ua Dewan Provinsi sekurang-kurangnya sekali dalam 2 (dua) t ahun yang disebut Konf erensi Dewan Ket ahanan Pangan.

(2) Dewan mengadakan rapat konsult asi dan/ at au koordinasi

dengan Ket ua Dewan Kabupat en/ Kot a sekurang-kurangnya sekali dalam set ahun yang disebut Sidang Regional Dewan Ket ahanan Pangan.

(3) Dewan Provinsi mengadakan rapat konsult asi dan/ at au koordinasi dengan Ket ua Dewan Kabupat en/ Kot a di wilayahnya sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (sat u) t ahun. (4) Dewan Kabupat en/ Kot a mengadakan rapat konsult asi

dan/ at au koordinasi dengan pej abat t ert ent u, t okoh masyarakat dan unsur-unsur l ain yang t erkait sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (sat u) t ahun.

Pasal 15

Set iap sat uan organisasi di lingkungan Dewan dalam melaksanakan t ugasnya waj ib menerapkan prinsip koordinasi, int egrasi dan sinkronisasi baik di lingkungan masing-masing maupun ant ar sat uan organisasi di dalam dan di l uar Dewan.

Pasal 16

(1) Dewan Kabupat en/ Kot a menyampaikan laporan mengenai

ket ahanan pangan di wilayahnya kepada Dewan Provinsi dengan t embusan kepada Dewan secara berkala sekali dalam 6 (enam) bulan dan sewakt u-wakt u sesuai keperluan.

(2) Dewan Provinsi menyampaikan l aporan mengenai ket ahanan

pangan di wilayahnya kepada Dewan secara berkala sekali dalam 1 (sat u) t ahun dan sewakt u-wakt u sesuai keperluan.

BAB V PEMBIAYAAN

Pasal 17

(1) Biaya yang diperlukan bagi pelaksanaan t ugas Dewan dibebankan kepada anggaran Depart emen Pert anian.

(2) Biaya yang diperlukan bagi pelaksanaan t ugas Dewan Provinsi

dibebankan kepada Anggaran Pendapat an dan Belanj a Daerah Provinsi.

(6)

BAB VI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 18

Ket ent uan lebih lanj ut yang diperlukan bagi pelaksanaan Perat uran Presiden ini diat ur ol eh Ket ua Harian.

Pasal 19

Dengan berlakunya Perat uran Presiden ini maka Keput usan Presiden Nomor 132 Tahun 2001 t ent ang Dewan Ket ahanan Pangan dinyat akan t idak berlaku.

Pasal 20

Perat uran Presiden ini mulai berlaku pada t anggal dit et apkan.

Dit et apkan di Jakart a

pada t anggal 4 Okt ober 2006 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, t t d.

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Pertanian Selaku Ketua Harian Dewan Ketahanan Pangan Nomor 71/Permentan/PP.200/12/2015 tentang Harga Pembelian Untuk Gabah

Audit Proses Lingkungan Hidup dalam Perda No. 32 Tahun 2009 mengat ur bahwa pemerint ah mendorong pe- nanggungj awab usaha dan/ at au kegiat an unt uk melakukan audit

Pemanf aat an j enis t umbuhan dan sat wa liar t ersebut perlu dit indaklanj ut i dalam Perat uran Pemerint ah unt uk menj amin kelancaran, ket ert iban dan kelest arian sumber

Perat uran Pemerint ah ini bert uj uan unt uk mengat ur lebih lanj ut t ent ang pemisahan secara t egas ant ara pengelolaan dan pert anggungj awaban keuangan dalam

Uang j asa para St af Sekret ariat Dewan Komisaris Pemerint ah unt uk PERTAMINA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (1) Undang-undang Nomor 8 Tahun 1971 dit et apkan oleh

ber daya pangan bidang pet ernakan. Masalah- nya adalah apakah ket ersediaan pangan yang ada dapat mencukupi kebut uhan gizi masyara- kat , maka diperlukan suat u usaha unt uk me-

dilakukan oleh Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan (kabupaten/kota, provinsi, dan pusat). Hasil seleksi dari Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan maupun dari Unit

Bupati Ketapang mengeluarkan Peraturan Bupati Nomor 12 Tahun 2017 tentang pembentukan Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten