• Tidak ada hasil yang ditemukan

DIAN ARDIANTI BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DIAN ARDIANTI BAB II"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Uraian Tentang Hipertensi

1. Pengertian

Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan

sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diidentifikasikan sebagai tekanan

darah sistolik diatas 90 mmHg. Pada populasi lanjut usia, hipertensi

diidentifikasikan sebagai tekanan darah sistolik 160 mmHg dan tekanan

diastolic 90 mmHg (Shep,2010).

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat

melebihi batas normal. Penyebab tekanan darah meningkat adalah

peningkatan kecepatan denyut jantung, peningkatan resistensi (tahanan) dari

pembuluh darah tepid an peningkatan volume aliran dara (Hani,2010).

2. Klasifikasi

a. Hipertensi Esensial

Hipertensi esensial disebut hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya,

biasanya merupakan kombinasi antara berbagai faktor genetic dan

lingkungan yang menyebabkan fenotipe hipertensif, tercatat 13.353 kasus

hipertensu esensial pada tahun 2010 di Rumah Sakit Panti Rapi (Rs Panti

(2)

b. Hipetensi Sekunder

Hipertensi sekunder mempunyai pravelensi berkisar antara 5-8% dari

seluruh penderita hipertensi. Hipertensi sekunder disebabkan oleh

penyakit endokrin, penyakit renal dan penyakit lainnya seperti stress dan

obat-obatan seperti hormone, kokain (Aziz,S.,2009).

3. Patofisiologi

Mekanisme hipertensi tidak dapat dijelaskan dengan satu penyebab

khusus, melainkan sebagai akibat interaksi dinamis antara faktor genetic,

lingkugan dan faktor lainnya. Tekanan darah dirumuskan sebagai penelitian

anatar curah jantung dan tahanan perifer akan meningkatka tekanan darah.

Referensi sodium, turunya filtrasi ginjal, meningkatkan rangsangan simpatis,

meningkatkan aktivitas rennin angiotensis aldosteron, perubahan mambran

sel, disfungsi ensotel merupakan beberpa faktor yang terlibat dan mekanisme

hipertensi (Boestan dkk 2010).

4. Tanda dan Gejala

Dalimtha, dkk (2008)mengemukakan bahwa gejala dari hipertensi adalah

sebagai berikut:

a. Sakit kepala

Darah mengalir lebih cepat di dalam pembuluh darah di kepala sehingg

dari otak untuk memenuhi kebutuhan oksigenasinya juga lebih besar.

(3)

b. Leher kaku

Pembuluh darah yang ada di sekitar leher menjadi menyempit dengan

berkala sehingga leher akan mengalami pengerutan baik otot leher

maupun pembuluh darah.

c. Perdarahan dari hidung (Epistaksis)

Menurut Budiman B.J.,dkk (2012) menjelaskan bahwa mimisan atau

epistaksis terjadi karena lesi molekul di hidung yang menyebabkan

pembuluh darah infeksi atau penyebab lainnya yang menghancurkaan

pembuluh darah, sementara hipertensi hanyalah faktor pemberat dari

epitaksis massif, biasanya sebagian posterior hidung dengan tekanan

diatas konka media.

d. Wajah kemerahan dan kelelahan

Kerja jantung semakin cepat dan aliran darhnya juga cepat maka akan

mempengaruhi sistem saraf sehingga sebagai kompensasinya tubuh akan

mengalami kelelahan dan aliran darah akan mengumpul didaerah wajah.

e. Mual

Pada saat darah masuk ke dalam organ lambung maka lambung akan

mendapatkan suplai darah yang banyak dan lambung juga akan meningkat

asam lambung. Sementara asam lambung harus sesuai seimbang dengan

keadaan volume makanan yang masuk. Pada pasien hipertensi terjadi

penurunan nafsu makan, sehingga produktifitas asam lambung meningkat

(4)

f. Muntah

Muntah merupakan tanda umum gangguan saluran cerna dan jantung.

Muntah disebabkan oleh suatu rangkain kontraksi obat abdomen

terkoordinasi dan gerakan peristaltic esophagus yang terbaik, khasnya

didahului mual(Kowalak,2002).

g. Pandangan kabur

Otot siliaris pada mata akan melemah akibat tekanan intraokuler, otot ini

akan merangsang daya akomodasi pada lensa sehingga bayangan tidak

bisa sampai kedalam titik buta retina, sehingga bayangan tidak jelas pada

saat di proyeksiakan.

5. Faktor-faktor resiko

Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya hipertensi menururt martuti

(2010) & Sutomo,Bi(2009) antara lain:

Faktor yang tidak dapat diubah

a. Usia

Hampir tiap survey yang dilakukan para ahli menemukan tejadinya

kenaikan tekanan darah dengan naiknya umur diatas 45 tahun. Pada orang

lanjut usia > 60 ttahun terkadang mengalami peningkatan tekanan nadi

dikarenakan arteri lebih kaku akibat terjadinya arterioklerosis sehingga

(5)

b. Jenis kelamin

Penelitian di Jawa Tengah dan daaerah lain di Indonesia menunjukan

kejadian hipertensi lebih tinggi pada wanita dibandingkan dengan pria

karena wanita mengalami menopause sehingga terjadi penurunan jaringan

perifer dan hormone. Wanita yang belum mengalami menopause

dilindungu oleh hormone esterogen yang berperan dalam meningkatkan

kadar High Desinty Lapoprotein (HDL). Kadar kolesterol HDL yang

tinggi merupakan faktor pelindung dalam mencegah terjaidnya poses

aterosklerosis. Efek pelindungan estergen dianggap sebagai penjelasan

adanya imunitas wanita pada usia premenopouse (Anggraini,A.D.,2009).

c. Keturunan

Suatu pendapat memperkirakan 3% dari anak yang lahir dari ayah-ibu

normotensif (tekana darah normal) mungkin akan menderita hipertensi,

sedangkan kemungkinan ini naik menjadi 45% jika kedua orang tuanya

menderita hipertensi. Jadi seseorang akan memiliki kemungkinan lebih

besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adala penderita

hipertensu (Marliani,2007).

Faktor yang dapat dirubah

a. Obesitas

Penelitian membuktikan bahwa curah jantung (kemampuan memompa

darah oleh jantung) dan sirkulasi volume daraah penderit hipertensi

(6)

badan normal. Obesitas dianggap sebagai salah satu faktor yang dapat

meningkatkan pravelensi hipertensi,intoleransi glukosa dan penyakit

jantung koroner aterosklresotik pada pasien-pasien yang kegemukan

(Alwi,2009).

b. Lingkungan dan faktor genetic

Faktor lingkungan dan geografi dapat mempengaruhi kemungkinaan

tingggi rendahnya tekanan darah seseorang. Lingkungan di pinggir pantai,

kebiasaan akan mengkomsumsi makanan dengan tinggi garam sangat

menonjol karena sebagian besar mata pencaharian di daerah pantai adalah

nelayan.faktor tersebut yang memengaruhi tingkat hipertensi semaakin

tinggi (Martuti,2009).

c. Strees

Pekerjaan yang memiliki tekanan darah tinggi menimbulkan stress.

Menurut Angraini (2009) mengatakan stress akan meningkatkan resistensi

pembuluh darah perifer dan curah jantung melalui aktifitasi saraf simpatik

sehingga akan menyebabkan tekanan darah mengaalami kenaikan.

d. Konsumsi garam

Mengkomsumsi garam <3 garam perhari kemungkinan akan terjadi

hipertensi beberapa persen saja, namun jika hkonsumsi garam antra

5-15gram perhari maka kemungkinn hipertensi menjadi 15-20%.

(7)

Kalium membantu tubuh mrnjaga keseimbangan jumlah natrium dalam

cairan sel. Apabila tubuh kekurangan kalium, natrium yang berlebihan

didalam tubuh tidak bisa dikeluarkan sehingga resiko hipertensi

meningkat.

Arief I (2013), menyebutkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan

hipertensi adaah sebagai berikut:

1. Obesitas

Merupakan ciri khas penderita hipertensi. Walaupun belum diketahui

secara pasti hubungan antara hipertensi dan obesitas, namun terbukti

bahwa daya pompa jantung dan sirkulasi volume darah obesitas

dengan penderita lebih tinggi dari pada penderita hipertensi dengan

berat badan normal.

2. Strees

Diduga melalui aktivitas saraf simpatis (saraf yang bekerja pada saat

kita beraktifias). Peningkatan aktivitas saraf simpatis mengakibtkan

meningkatkanya teknan darah secara intermitten (tidak menentu).

3. Faktor keturunan

Apabila riwayat hipertensi didapat pada kedua orang tua, maka dugaan

hipertensi esensial akan sangat besar. Demikian pula dengan kembar

monozigot (satu sel telur) apabila salah satunya adalah penderita

(8)

4. Jenis kelamin

Wanita lebih banyak mengalami kemungkinan menderita hipertensi

dari pada pria. Hipertensi berdasarkan gender didapat pula dipengaruhi

oleh faktor psikologis. Pada wanita seringkali dipicu oleh perilaku

tidak sehat(merokok,kelebihan berat badan), depresi, dan rendahnya

status pekerjaan. Seperti perasaan kurang nyaman terhadap pekerjaan

dan pengangguran.

5. Usia

Dengan semakin bertambahnya usia,kemungkinan seseorang

menderita hipertensi juga semakin besar.

6. Gaya hidup yang kurang sehat

Walaupun tidak terlalu jelas hubungannya dengan hipertensi namun

kebiasaan merokok, minum-minuman beralkohol dan kurang olahraga

dapat pula mempengaruhi tekanan darah.

Menurut Arwilawaty,dkk(2007), dalam mengatur menu maknan yang

sangat dianjurkan bagi penderita hipertensi untuk menghindari dan

membatasi makanan yang dapat meningkatkan kadar kolesterol darah

serta meningkatkan tekanan darah, sehingga penderita tidak

mengalami stroke atau infrak jantung. Makanan yang harus dihindari

adalah:

1. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak,ginjal, paru,

(9)

2. Makananan yang diolah dengan menggunakan garam

natrium(biscuit,craker,kripik,dan makanan kering yang asin).

3. Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden,sosis,sayuran serta

buah-buahan dalam kaleng atau sofdrink).

4. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan, sayuran, buah, abon,

ikan asin, selai kacang).

5. Susu full cream, mentega,margarine,keju, mayonnaise,serta

sumber protein hewani lainnya seperti kuning telur, kulit ayam.

6. Bumbu-bumbu seperti kecap, terasi,saus toamt,saus

sambal,tauco,serta bumbu sedap lainnya yang mengandung

yodium tinggi.

7. Alhokol dan makanan yang mengandung alcohol seperti durian

dan tape.

6. Komplikasi

Tekanan darah tinggi dalam jangka waktu lama akan meruska endothel

arteri dan mempercepat atherosclerosis. Komplikasi dari hipertensi termasuk

rusaknya tubuh seperti jantung,mata,ginjal otak, dan pembuluh darah besar.

Hipertensi adalah faktor utama penyakit serebrovoral (stroke transiet ischemic

attack), penyakit areteri koroner (infrak miokard,angina),gagal ginjal,

dementia dan atrial fibrilasi. Bila penderita hipertensi memiliki faktor-faktor

resiko kardovaskuler lain,maka akan meningkatkan mortalitas dan mordibitas

(10)

dengan hipertensi mempunyai peningkatan resiko yang bermakna untuk

penyakit koroner,stroke,perifer,dan gagal jantung (Muchid,A.,2006).

Kerusakan pada serebrovaskuler yaitu stroke trombotik dan hemoragic.

Kerusakan jantung mengakibatkan penyakit jantung koroner. Hipertensi

menyebabkan kerusakan renovaskuler dan keruskan glomerulus

(Davey,P,2005).

Menurut Sutomo,B (2009), dampak,yang ditimbulkan dari penyakit

hipertensi adalah sebagai berikut:

1. Jantung

Selain diabetes mellitus dan kolesterol tinggi, hipertensi

merupakan faktor resiko utama terjadinya penyakit jantung.sekitar 75%

penderita hipertensi akan terkena penyakit jantung. Kondisi ini biasanya

baru disadari saat penderita berusia lanjut,yaitu ketika jantung lemah telah

menurun daya memompa darah dengan tekana berat. Tekanan darah tinggi

yang akan menyebabkan pembesaran vertikel kiri dan mempercepat

timbulnya aterosklerosis.

2. Diabetes

Penderita diabetes meliitus harus mengendalikan tingkat gula

darahnya, karena diabetes dan hipertensi saling berkaitan. Kedua penyakit

ini bisa menyerang bersama-sama. Bila tidak segera diobatiakibatnya

(11)

dan sempit). Komplikasi baru sangat mungkin terjadi berupa jaringan,

stroe dan penyakit gagal ginjal.

3. Penyakit ginjal

Hipertensi berkaitan serta dengan kesehatan ginjal.penyakit ini

merupakan faktor pemicu utama terjadinya penyakit ginjal dan gagal

ginjal. Begitu pula sebaliknya, tekana darah akan meningkat hingga

menyebabkan hipertensi ketika fungsi ginjal terganggu.

Kondisi ini disebabkan rusaknya organ-organ yang dilewati darah

akibat tekanan darah tinggi, salah satunya adalah ginjal. Akibat terparah,

terjadi gagal ginjal progresif yaitu ginjal berhenti sama sekali. Pada

stadium akhir, penderita mengantuungkan hidup pada dialysis (cuci darah)

dan transpantasi ginjal.

4. Stroke

Tekanan darah tinggi merupakan faktor utama penyebab stroke

dan penyakit jantung. Amerika satu dari empat orang dewasa atau sekitar

50 juta orang menderita hipertensi. Sementara anka kejadian stroke darah

tinggi di Indonesia mencapai 36% pada lansia diaatas 65 tahun.

Stroke dibagi menjadi dua yaitu stroke hemoragic dan stroke non

hemoragic. Stroke hemoragic adalah perdarahan otak yang disebabkan

sobeknya pembuluh dindig darah (akibat tekanan darah tinggi yang

mendadak). Stroke non hemoragic adalah menyumbatnya yang tidak

(12)

7. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan untuk menurunkan tekanan darah ada penderita

hipertensi dapat dilakukan dengan dua jenis yaitu pelaksanaan farmakologis

atau pelaksannaan non farmakologis. Pengobatan hipertensi juga dapat

dilakukan dengan terapi herbal.

a. Penatalaksanaan Farmakologis

Penatalaksanaan farmakologis adalah penatalaksanaan hipertensi dengan

menggunakan obat-obatan kimiawi, seperti jensi obat abti hipertensi. Ada

macam jenis obat anti hipertensi pada penatalaksanaan farmakologis

menurut Klodas,E (2012)& Davey,P(2005).

Diuretic yaitu obat-obatan ini bekerja dengan mengeluarkan cairan tubtuh

(melalui kencing), membuang kandungan yang berlebihan dan cairan

dalam ginjal untuk membantu menurunkan tekanan darah sehingga untuk

memompa darah lebih ringan.

b. Penatalaksanaan non Farmakologis

Pengobatan non farmakologis saat ini adalah pilihan utama untuk

menurunkan tekanan darah terkena selain memiliki efek samping yang

membahayakan bagi kesehataan. Pengobatan non farnakologis yang saat

ini jarang digunakan untuk terapi akupresur karena dianggap masih terlalu

asing yang pernah dilakukan adalah engan menggunakan terapi akupresur

atau sering disebut dengan terapi pijat refleksi dengan menggunakan

(13)

B. Uraian Tentang Akupresur 1. Pengertian

Akupresur atau yang biasa dikenal terapi totok/tusuk jari adalah satu bentuk

fisioterapi dengan memberikan pemijatan dan stimulasi pada titik-titik tertentu

padaa tubuh. Terapi akupresur merupakan pengembangan dari ilmu

akupuntur, yang membedakanya terapi akupresur sama denga akupuntur, yang

membedakannya terapi akupresur tidak menggunakan jarum dalam proses

pengobatannya. Akupresur berguna untuk mengurangi ataupun mengobati

berbagi jenis penyakit dan nyeri serta mengurangi ketegangan dan kelelahan.

Proses pengobatan dengan teknik akupresur menitik bertakan pada titik-titik

saraf tubuh. Dikedua telapak tangan dan kaki kita terdapat titik akupresur

untuk jantung, paru, ginjal, mata, kelenjar tiroid, pancreas,sinus,dan otak

(Fengge,2012).

2. Teori Dasar Akupresur

a. Teori Yin dan Yang

Akupresur sebagai seni dan ilmu penyembuhan berlandaskan pada teori

keseimbangan yang berasal dari ajaran taonisme. Taonisme

menyimpulkan, bahwa semua isi ala mini dan sifat-sifatnya dapat

dikelompokkan ke dalam dua kelompok, yang disebut Yin dan Yang.

Semua benda-benda yang bersifat mendekati aoi dikelompokkan kedalam

yin. Api dan air sebagai patokan dalam keadaan wajar, dari sifat api dan

(14)

penyembuhannya, seseorang dikatakan tidak sehat atau sakit apabila

diantara Yin dan Yang didlam tubuhnya tidak seimbang. Misalnya pada

saat sedang semam (suhu badan di dalam tubuh naik), maka untuk

mengembalikan keseimbangan Yin dan yang kemudian di kompres

dengan air dingin (Fengge,2012).

Pada dasarny tidak ada keseimbangan yang bersifat mutlak dan statis,

sehingga hubungan antara Yin dan Yang selalu bersifat relative daan

dinamis. Sifat hubungan dari Yin dan Yang adalah berlawanan, saling

mengendalikan dan mempengaruhi, tapi ,e,bentk kesatuan yang dinamis.

Hukum keseimbangaan ini menjadi dasar dalam menganalisa penyebab

atau suatu penyakit dan cara penyembuhan/pemberian terapi pada metode

pengobatan tradisonal, khususnya pada terapi akupuntur dan akupresur.

Jika seseorang sakitnya dikelompokkan ke dalam kelompok Yin, maka

pengobatanya bersifat Yang dan begitu pula sebaliknya(Fengge 2012).

b. Teknik pemijatan pada terapi terapi akupresur

Pertama kali yang harus diperhatikan sebelum melakukan pijat akupresur

adalah kondisi umum penderita. Pijat akupresur tidak boleh dilakukan

terhadap orang yang sedang dalam keadaan terlalu lapar ataupun terlalu

kenyang, pada perempuan yang sedang dalam keadaan hamil muda. Selain

kondisi pasien untuk diterapkan terapi akupresur yang harus siperhatikan

yaitu suhu ruangan yang digunakan untuk terapi tidak boleh terlalu dingin,

(15)

di runagan berasap. Pijatan bisa dilakukan setelah menemukan titik

meridian yang tepat, yaitu timbulnya reaksi pada titik pijat berupa raa

nyeri, linu atau pegel. Daalam terapi akupresur pijatan bisa dilakukan

dengan menggunakan jari tangan (jempol dan jari telunjuk). Lama dan

banyaknya tekanan (pemijatan) tergantung pada jenis pijatan. Pijatan

untuk menguatkan (Yang), untuk kasus penyakit dingin, lemah,lesu, dapat

dilakukan dengan maksimal 30 kali tekanan, untuk masing-masing titik

dan pemutaran pemijatannya searah jarum jam, sedangkan pemijatanya

yang berfungsi melemahkan (Yin) untuk kasus penyakit panas, kuat, muka

nerah, berlebihan/hiper dapat dilakukan dengan minimal 50 kali tekanan

dan cara pemijatannya berlawanan jarum jam (Fengge,2012).

c. Titik akupresur

a. Titik akupresur utama untuk hipertensi

Gb 20 fengchi (sedate)

Terletak satu cun dari batas rambut belakang pada sebuh lekuan

(16)

b. Pc 6 Neiguan (sedate)

Terletak 2 sun diatas pergelangan tangan (Hartono,2012).

c. LI 11 Quichi (sedate)

(17)

d. Li 4 Hegu (sedate)

Terletak pada pertengahan sisi radial metacarpal (Hartono,2012)

e. Lama terapi

Terapi hipertensi dilakukan minimal dua kali seminggu selama

satu bulan. Apabila setelah terapi, tekanan darah dapat langsung

turun, biasanya kenaikan tekanan darah disebabkan oleh fakto

stress. Apabila tekanan darah tidak dapat langsung turun,

kemungkinan ada penyebab lain seperti misalnya terlalu banyak

minum-minuman beralhokol atau minum kopi dan mengkomsumsi

obat obat antihipertensi, mengkomsumsi terlalu banyak garam

serta protein hewani, merokok, terdapat kekakuan pembuluh darah

yang disebabkan oleh faktor usia,serta pembentukan jaringan ikat

atau pengapuran pada aterosklerosis (Hartono,2012).

3. Tujuan Akupresur

Teknik pengobatan akupresur bertujuan untuk membangun sel-sel dalam

tubuh yang melemah serta mampu membuat sistem pertaahnan dan

(18)

sehat,sehingga pengobatan akupresur memberikan jalan keluar

mengenerasikan sel-sel agar daya tahan tubuh kuat untuk mengurangi sel-sel

abnormal. Dalam pengobatan akupresur ini tidak menggunaakan obat-obatan

jamu,eamuan herbal (Fengge,2012).

4. Pengobatan Alternatif

Pengobatan alternatif merupakan pelayanan pengobatan dengan cara

menggunakan cara, alat,atau bahan yang tidak termasuk dalam standar

pengobatan kedokteran modern/konvensial dan dipergunakn sebagai alternatif

atau pelengkap pengobatan kedokteran modern tersebut. Ada beberapa jenis

pengobatan alternatif antara lain akupresur, akupuntur, atmaterapi,terapi

nutrisi, terapi polaritas, psikoterapi, aromaterapi, dan pemijatan

(Fengge,2012).

a. Terapi Energi

Jenis pengobatan alternative yang digolongkan ke dalam terapi energy

yaitu akupuntur,akupresur, mediasi,terapi polaritas, dan terapi tumpangan

tangan.

b. Terapi fisik

Terapi fisik meliputi massage (pijat) aromaterapi,teknik Alexander, teknik

(19)

c. Terapi pikiran dan spiritual

Terapi pikiran dan spiritual ini meliputi psikoterapi, terapi kognitif, terapi

keluarga, terapi kelompok, terapi seni, terapi music, terapi suara dan terapi

warna.

5. Manfaat terapi akupresur

Akupresur terbukti bermanfaat untuk pencegahan penyakit,

penyembuhan rehabilitasi (pemulihan) dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Untuk pencegahan penyakit, akupresur dipraktikkan pada saat-saat tertentu

sebelum sakit, tujuanya untuk mencegah masuknya penyebab penyakit dan

mempertahankan kondisi tubuh. Melalui terapi akupresur penyakit pasien

dapat disembuhkan karena akupresur keadaan sakit. Akuprsure juga dapat

bermanfaat sebagai rehabilitasi (pemulihan) dengan cara meningkatkan

kondisi kesehatan sesudah sakit. Selain itu, akupresure juga berguna untuk

meningkatkan daya tahan tubuh walaupun tidak sedang dala keadaan sakit

Referensi

Dokumen terkait

Wahai jiwa-jiwa yang tenang jangan sekali-kali kamu. Mencoba jadi Tuhan dengan mengadili dan

Secara umum, upacara sesudah perkawinan dalam adat istiadat Suku Bangsa Rejang dimaksudkan sebagai ucapan rasa syukur dan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu

Peserta didik mempunyai kemampuan yang baik dalam memahami, menerapkan, dan menganalisis cara mengetik dengan tepat serta cara. mengoperasikan dan cara kerja microsoft

Penelitian ini merupakan suatu penelitian eksperimental karena adanya perlakuan pada subjek uji berupa peningkatan jumlah mol asam malonat. Variabel bebas pada penelitian ini

Program Studi Ilmu Komunikasi (Manajemen Komunikasi), Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret. Story Telling di dalam menanamkan nilai-nilai budaya kerja yang

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmatNya, saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Motif Ibu Rumah

Katalog dengan tajuk subyek yang dapat diakses melalui tercetak dan/atau digital teridentifik asi 4 bukti fisik dengan lengkap teridentifik asi 3 bukti fisik teridentifik asi 2

betul saudaraku, harus posisinya dibelakang imam, tapi tidak noleh terlalu dekat posisinya mengambil setengah shaf saja, sebab bila ada makmum lain masuk, ia