PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
DALAM MATA PELAJARAN PKN MATERI MEMAHAMI
KEBEBASAN BERORGANISASI MELALUI METODE
CARD SORT
PADA SISWA KELAS V MI KLUMPIT
KARANGGEDE BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014 /
2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
WILDAN SETIA MA’ARIF NIM 11510005
JURUSAN TARBIYAH
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
iii
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
DALAM MATA PELAJARAN PKN MATERI MEMAHAMI
KEBEBASAN BERORGANISASI MELALUI METODE
CARD SORT
PADA SISWA KELAS V MI KLUMPIT
KARANGGEDE BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014 /
2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
WILDAN SETIA MA’ARIF
NIM 11510005
JURUSAN TARBIYAH
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
iv
KEMENTERIAN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721
Website: www.stainsalatiga.ac.id Email:administrasi@stainsalatiga.ac.id
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara : Nama : Wildan Setia Ma’arif
NIM : 11510005 Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Judul : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DALAM MATA PELAJARAN PKN MATERI MEMAHAMI KEBEBASAN BERORGANISASI MELALUI METODE CARD SORT PADA SISWA KELAS V MI KLUMPIT KARANGGEDE BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015
v SKRIPSI
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DALAM MATA PELAJARAN PKN MATERI
MEMAHAMI KEBEBASAN BERORGANISASI MELALUI METODE CARD SORT
PADA SISWA KELAS V MI KLUMPIT KARANGGEDE BOYOLALI TAHUN
PELAJARAN 2014 / 2015
DISUSUN OLEH
WILDAN SETIA MA’ARIF
NIM : 11510005
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah
vi
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini Nama : Wildan Setia Ma’arif Nim : 11510005
Program studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
vii MOTTO
“Hadiah pertama bagi yang melakukan kebaikan
adalah kebaikan”
-Mario Teguh-
PERSEMBAHAN
Untuk keluarga besar tercinta yang selalu menyemangati selesainya
skripsi, khususnya Ibu dan Bapak
Sahabat-sahabat dan teman PGMI angkatan 2010 yang selalu
viii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulilah kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul :
―Peningkatan Prestasi Belajar Dalam Mata Pelajaran PKn Materi Memahami Kebebasan Berorganisasi Melalui Metode Card Sort Pada Siswa Kelas V Mi Klumpit Karanggede Boyolali Tahun Pelajaran 2014 / 2015‖
Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk melengkapi serta memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah STAIN Salatiga.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman, sehingga dapat menjadi bekal hidup kita di dunia dan akhirat kelak.
Penulisan skripsi ini tentu tidak lepas dari bimbingan, bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu, peneliti menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya, khususnya kepada:
1. Bapak Dr Rahmat Hariyadi M.Pd. selaku Ketua STAIN Salatiga
2. Bapak Suwardi, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti M. Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
ix
4. Bapak Jaka Siswanta M. Pd, sebagai dosen pembimbing yang telah tulus, ikhlas
dan senantiasa berkenan memberikan sumbangsih pikiran, serta waktunya untuk
membimbing penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
5. Segenap Bapak dan Ibu dosen serta staf karyawan di lingkungan program studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
6. Ayahanda dan Ibunda tercinta, kakak dan adik tersayang.
7. Kepala MI Klumpit, guru dan karyawan serta semua siswa-siswi yang telah
berkenan membantu dan memberikan data kepada penulis untuk menyelesaikan
skripsi ini.
8. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah membantu
penulisan skripsi ini.
Semoga amal baik dan jasa-jasanya di terima oleh Allah SWT dan mendapatkan imbalan yang layak dari-Nya.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih kurang sempurna, maka dari itu apabila pembaca menemukan kekurangan, mohon dengan hormat demi kesempurnaannya sudilah memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun.
x
ABSTRAK
Ma’arif Wildan Setia. 2014. Peningkatan Prestasi Belajar Dalam Mata Pelajaran PKn
Materi Memahami Kebebasan Berorganisasi Melalui Metode Card Sort Pada Siswa Kelas V Mi Klumpit Karanggede Boyolali Tahun Pelajaran 2014 / 2015. Skripsi. Jurusan Tarbiah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Jaka Siswanta, M.Pd
Kata kunci : Prestasi belajar PKn dan metode Card Sort.
Penelitian ini dilatarbelakangi adanya kenyataan bahwa masih rendahnya prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas V MI Klumpit, Karanggede, Boyolali. Oleh karena itu guru di harapkan untuk mencoba suatu metode yang efektif dan menyenangkan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Metode pembelajaran yang memungkinkan dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa adalah metode Card Sort. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prestasi yang di peroleh peserta didik setelah di terapkannya metode Card Sort serta faham pembelajaran pendidikan kewarganegaraan pada siswa kelas V MI Klumpit, Karanggede, Boyolali. Masalah utama yang ingin di jawab dalam penelitian ini adalah apakah dengan menggunakan metode Card Sort dapat meningkatkan prestasi belajar pendidikan kewarganegaraan pada siswa kelas V MI Klumpit, Karanggede, Boyolali?.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan metode Card Sort. Subjek penelitiannya adalah seluruh siswa kelas V MI Klumpit, Kec. Karanggede, Kab. Boyolali. Data penelitian ini di ambil melalui pemberian tes formatif untuk mengetahui prestasi belajar siswa, dengan materi pokok memahami kebebasan berorganisasi.
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL JUDUL ... i
LEMBAR BERLOGO ... ii
JUDUL ... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv
PENGESAHAN KELULUSAN ... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vii
MOTTO ... vii
PERSEMBAHAN ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
ABSTRAK ... x
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
DARTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 5
xii A. Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ... 15
1. Pengertian Prestasi Belajar ... 15
2. Fungsi Utama Prestasi Belajar ... 17
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 17
4. Prinsip-prinsip Belajar ... 22
B. Karakteristik Pelajaran PKn ... 23
1. Pengertian PKn... 23
2. Latar Belakang ... 24
C. Materi Kebebasan Berorganisasi ... 28
1. Memahami Organisasi... ... 28
2. Organisasi yang ada di sekitar kita ... 30
3. Membentuk Organisasi Kelas ... 32
D. Metode Card Sort ... 32
6. Pengertian Metode Pembelajaran ... 35
7. Keefektifan penggugaan metode pembelajaran ... 35
8. Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode ... 36
xiii
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian... 40
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ... 42
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ... 46
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III ... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Observasi Pada Tahap Pra Siklus ... 54
B. Hasil Penelitian ... 56
1. Siklus I ... 56
2. Siklus II ... 58
3. Siklus III ... 60
C. Pembahasan ... 63
1. Hasil Rekapitulasi ... 63
2. Kondisi Awal ... 64
3. Kondisi Akhir ... 64
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 66
B. Saran ... 66
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Daftar Guru MI Klumpit ... 40
Tabel 3. 2 Daftar Siswa MI Klumpit ... 41
Tabel 4. 3 Nilai Siswa Pra Siklus ... 54
Tabel 4. 4 Hasil Tes Formatif Pada Siklus I ... 56
Tabel 4. 5 Hasil Tes Formatif Pada Siklus II ... 58
Tabel 4. 6 Hasil Tes Formatif Pada Siklus III ... 60
Tabel 4. 7 Hasil Rekapitulasi Nilai Siswa Per Siklus ... 63
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus I
Lampiran 2 Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus II
Lampiran 3 Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus III
Lampiran 4 Dokumentasi
Lampiran 5 Lembar konsultasi skripsi
Lampiran 6 Surat permohonan ijin penelitian
Lampiran 7 Surat keterangan telah mengadakan penelitian
Lampiran 8 Nilai SKK mahasiswa
Lampiran 9 Alat peraga
Lampiran 10 Lembar pengamatan guru
Lampiran 11 Lembar pengamatan siswa
Lampiran 12 Silabus
Lampiran 13 Hasil rekapitulasi nilai siswa
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu mata pelajaran
yang dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), karena dalam
mata pelajaran PKn terdapat materi tentang nilai moral yang penting untuk
kemajuan SDM. PKn sendiri adalah mata pelajaran yang di gunakan sebagai wahana
untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada
budaya bangsa Indonesia. Nilai luhur dan moral ini di harapkan dapat di wujutkan
dalam bentuk perilaku kehidupan siswa sehari-hari, baik sebagai individu maupun
anggota masyarakat, dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang merupakan
usaha untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan kemampuan dasar
berkenaan dengan hubungan antar warga dengan negara serta pendidikan
pendahuluan bela negara agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh
bangsa dan negara (Ahmad Susanto, 2013 : 225).
Dalam Al-Quran surat Al Mujaadilah ayat 11 telah dijelaskan betapa
pentingnya pendidikan bagi kehiduan sehari-hari agar kita manusia selalu
bersyukur kepada Allah SWT, yang berbunyi:
ِق اَذِإَو ْمُكَل َُّللَّا ِحَسْفَ ي اوُحَسْفاَف ِسِلاَجَمْلا ِفِ اوُحَّسَفَ ت ْمُكَل َليِق اَذِإ اوُنَمآ َنيِذَّلا اَهُّ يَأ اَي
َلي
ْعَ ت اَِبِ َُّللَّاَو ٍتاَجَرَد َمْلِعْلا اوُتوُأ َنيِذَّلاَو ْمُكْنِم اوُنَمآ َنيِذَّلا َُّللَّا ِعَفْرَ ي اوُزُشْناَف اوُزُشْنا
َم
2
Artinya : “Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:
"Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah,
niscaya Allah akan meninggikan orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui
apa yang kamu kerjakan‖ (QS Al Mujaadilah : 11)
Dari penjelasan ayat tersebut dapat kita ambil sebagai dasar untuk menuntut
ilmu. Dan Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna di
dunia karena manusia di ciptakan sebagai kholifah di bumi.
Melalui survei yang dilakukan di kelas V MI Klumpit Karanggede Boyolali,
ditemukan bahwa kemampuan siswa dalam menguasai mata pelajaran PKn
tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari kriteria ketuntasan mengajar yang di
terapakan untuk mata pelajaran PKn adalah 75. Dari hasil survei diketahui bahwa
dari sejumlah 18 siswa, 6 siswa memperoleh nilai sesuai KKM dan 12 siswa yang
lain belum memenuhi KKM yang ditentukan. Penyebab rendahnya kemampuan
dalam pembelajaran PKn adalah faktor dari siswa sendiri dan faktor guru kelas.
Faktor penyebab dari siswa adalah siswa cenderung kurang dapat mempertahankan
daya ingatnya dalam jangka panjang. Sedangkan faktor penyebab rendahnya
kemampuan siswa dari faktor guru kelas adalah kurangnya kreativitas guru dalam
menggunakan metode pembelajaran yang efektif dan efisien. Masih banyak guru
yang menggunakan metode konvensional secara monoton dalam kegiatan
3
seorang guru. Metode yang monoton itu contohnya seperti metode ceramah. Metode
ceramah adalah cara menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau
penjelasan langsung kepada kelompok siswa (Sanjaya, 2006 : 147). Dari penjelasan
di atas dapat di simpulkan bahwa metode ceramah merupkan metode yang
menjadikan siswa cenderung pasif karena siswa hanya mendengarkan penjelasan
dari guru. Hal ini berdampak pada rendahnya prestasi belajar siswa khususnya pada
materi memahami kebebasan berorganisasi. Dampak ini dapat diatasi dengan
pemilihan metode yang tepat dan sesuai dengan materi yang akan di sampaikan.
Menurut penulis metode yang tepat untuk mata pelajaran PKn khususnya
materi memahami kebebasan berorganisasi adalah dengan metode Card Sort.
Metode Card Sort adalah suatu kegiatan kolaboratif yang bisa di gunakan untuk
mengajar konsep, karakteristik klasifikasi, fakta tentang obyek atau mereview
informasi. Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantu
mendinamisir kelas yang jenuh atau bosan (Hisyam,2002 : 50). Dengan metode
tersebut siswa dituntut untuk lebih aktif, berfikir cepat dan tepat.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk menyusun penelitian
tindakan kelas dengan judul ‖PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DALAM
MATA PELAJARAN PKN MATERI MEMAHAMI KEBEBASAN
BERORGANISASI MELALUI METODE CARD SORT PADA SISWA KELAS V
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut: ―Apakah penggunaan metode Card Sort dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran PKn materi memahami kebebasan
berorganisasi pada siswa kelas V MI Klumpit Karanggede Boyolali Tahun
Pelajaran 2014/2015 ?‖
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang di kemukakan di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah : untuk meningkatkan prestasi belajar PKn melalui metode
Card Sort pada siswa kelas V MI Klumpit Karanggede Boyolali Tahun Pelajaran
2014/2015.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis tindakan
Hipotesis merupakan jawaban terhadap masalah penelitian yang secara
teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya
(Basrowi, 2008: 170).
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah ―metode Card Sort dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran PKn materi
memahami kebebasan berorganisasi pada siswa kelas V MI Klumpit
5
2. Indikator keberhasilan
Penerapan metode Card Sort ini dikatakan efektif apabila indikator yang
diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dapat dirumuskan penulis adalah
sebagai berikut:
a. Siswa telah melampaui batas minimal dari nilai ketuntasan minimal yang
telah ditentukan peneliti yakni dengan nilai ≥ 75 dalam pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan.
b. Mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal dalam pelajaran PKn minimal 85%
dari total siswa.
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi sekolah
Dengan hasil penelitian ini diharapkan MI Klumpit Karanggede Boyolali
dapat lebih meningkatkan pemberdayaan metode pembelajaran agar prestasi
belajar siswa lebih baik.
3. Bagi guru
Sebagai bahan masukan bagi guru dalam meningkatkan mutu pendidikan
dikelasnya.
4. Bagi siswa
a) Menumbuhkan minat siswa untuk berperan aktif sebagai pelaku utama
6
b) Meningkatkan hasil belajar atau prestasi siswa.
c) Mempermudah siswa menangkap ilmu yang diajarkan.
F. Definisi Operasional
Untuk memberikan gambaran sekaligus memperjelas pengertian dan
pemahaman serta agar tidak terjadi kesalahan pemahaman terhadap judul di atas
maka di jelaskan di bawah ini :
1. Prestasi belajar
Prestasi Belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah ia
melakukan perubahan belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah
(http://belajarpsikologi.com/pengertian-prestasi-belajar/).
Prestasi belajar sebagai tolak ukur keberhasilan dalam proses belajar
mengajar. Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya tujuan pembelajaran siswa,
guru melakukan suatu penilaian. Penentuan KKM sangatlah penting karena
penentuan KKM berguna sebagai acuan bagi seorang guru untuk menilai
kompetensi peserta didik sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) suatu mata
pelajaran atau Standar Kompetensi (SK). Dan juga sebagai target pencapaian
penguasaan materi suatu mata pelajaran. Bagi siswa tentunya dengan adanya
penilaian, secara tidak langsung berguna untuk mengetahui kemampuan atau
posisinya di dalam kelas. Bagi seorang guru kegiatan penilaian sekaligus
bertujuan mengetahui seberapa jauh keberhasilan proses belajar mengajar di
7
2. Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang di gunakan sebagai
wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang
berakar pada budaya bangsa Indonesia (Ahmad Susanto, 2013 : 225).
3. Metode Card Sort
Metode Card Sort (sortir kartu) merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa di
gunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta, tentang
obyek atau mereview informasi (Hisyam, 2008 : 50).
G. Metode Penelitian 1. Rencana Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat
mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka, dan belajar dari
pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencoba suatu gagasan perbaikan
dalam praktek pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata dari upaya
itu (Rochiati, 2008 : 13). Jadi secara garis besarnya penelitian tindakan kelas
adalah jenis penelitian yang di lakukan oleh guru secara nyata untuk
meningkatkan mutu pembelajaran secara bertahap dan terus menerus.
Alasan peneliti menggunakan jenis penelitian tindakan kelas karena
melalui penelitian ini seorang peneliti terjun langsung dan ikut berperan
langsung dalam proses penelitian. Dalam penelitian ini kelas dijadikan
8
2. Subjek Penelitian
Penelitian ini di lakukan di MI Klumpit, Kecamatan Karanggede,
Kabupaten Boyolali. Subjek pada penelitian ini adalah : Siswa kelas V
Madrasah Ibtidaiyah Klumpit dengan jumlah 18 siswa, siswa laki-laki
sebanyak 13 dan siswa Perempuan sebanyak 5 orang.
Alasan peneliti memilih kelas V menjadi subjek penelitian karena
prestasi belajar mata pelajaran PKn yang belum mencapai KKM.
3. Langkah-langkah Penelitian
a. Perencanaan
Perencanaan merupakan proses yang akan dilakukan untuk
mengurangi masalah yang ada di kelas. Perencanaan disusun agar dalam
pelaksanaannya memiliki panduan dan dapat terarah. Adapun kegiatan
yang akan dilakukan adalah :
1) Mengadakan pertemuan dengan guru pelaksana tindakan
2) Menyiapkan materi
3) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
4) Menyiapkan lembar soal
5) Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan dalam penelitian ini melaksanakan apa yang sudah
direncanakan, yaitu melakukan penelitian tindakan di kelas. dalam
9
c. Pengamatan
Dalam tahap pengamatan, peneliti mengumpulkan data yang
berkaitan dengan perubahan yang terjadi dalam proses belajar mengajar
dikelas. Pengamatan dilakukan guna mengetahui sejauh mana
keberhasilan yang sudah dicapai dalam meningkatkan prestasi belajar
siswa.
d. Refleksi
Refleksi merupakankegiatan mengulas secara kritis (reflective)
tentang perubahan yang terjadi (a) pada siswa, (b) suasana kelas, (c) guru
(Supardi, 2008 :133). Adapun gambaran tahap penelitian menurut
Arikunto, (2008 : 16) adalah sebagai berikut :
10
4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang di gunakan peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih
baik dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis agar lebih mudah di
olah. instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari :
a. Pedoman observasi
Pedoman observasi ini berupa aspek-aspek yang akan dilakukan
oleh guru yang nantinya digunakan untuk menggali data guru ketika
pelaksanaan tindakan kelas berlangsung.
1) Lembar observasi guru, di gunakan untuk mengamati secara
langsung kegiatan guru dalam proses pembelajaran mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan.
2) Lembar observasi siswa, di gunakan untuk mengamati secara
langsung kegiatan siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan.
b. Lembar soal tes
Lembar soal tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa
setelah mengikuti pembelajaran PKn dengan menggunakan metode Card
Sort. Soal tes ini berisi pertanyaan baik lisan maupun tertulis yang
berhubungan dengan mata pelajaran PKn materi Kebebasan
11
c. Pedoman dokumentasi
Pedoman ini berupa dokumen-dokumen yang meliputi Silabus
dan RPP. Yang disusun sebelum pelaksanaan penelitian tindakan kelas.
5. Pengumpulan Data
Dalam penelitian tindakan kelas ini metode yang akan digunakan dalam
mengumpulkan data yaitu observasi, tes dan dokumentasi.
a. Observasi
Metode ini akan dipandu menggunakan lembar pengamatan yang
dilakukan dengan bantuan guru lain dalam mengumpulkan datanya.
Lembar observasi ini disusun untuk mencatat perkembangan
pembelajaran selama penelitian tindakan kelas berlangsung.
b. Tes
Dalam mengumpulkan data peneliti membuat soal dan
menggunakan lembar tertulis guna mengetahui sejauh mana siswa
menguasai materi.
c. Dokumentasi
Dokumentasi yang di gunakan dalam penelitian ini bersumber
dari : Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), hasil tes
belajar siswa, lembar pengamatan terhadap guru dan siswa, lembar soal,
serta buku buku yang ada kaitannya dengan masalah yang akan di teliti,
yang kemudian di jadikan sebagai landasan teori yaitu masalah metode
12
6. Analisis Data
Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunnakan maka analisis data
dilakukan dengan menggunakan analisis dan refleksi dalam setiap siklusnya
berdasarkan hasil penelitian yang terekam dalam tes dan format pengamatan
lainnya. Analisis reflektif dilakukan peneliti bersama guru kelas V MI Klumpit
Karanggede Boyolali, sebagai pijakan untuk menemukan program aksi pada
siklus selanjutnya atau untuk mendeteksi bahwa kajian tindakan kelas ini sudah
mencapai tujuannya. Peneliti ini menggunakan analisis deskriptif. Untuk
memperoleh nilai rata-rata tes formatif maka dapat dirumuskan:
M =
Keterangan:
M = Nilai rata-rata
∑X = Jumlah semua nilai siswa
N = Jumlah siswa
(Djamarah, 2005 : 302)
Peneliti mengharapkan siswa dapat memperoleh nilai rata-rata 75. Sedangkan
untuk memperoleh atau menghitung presentase ketuntasan belajar siswa,
digunakan rumus sebagai berikut:
13 N = Jumlah siswa
(Djamarah, 2005: 264)
H. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dalam pembahasan penelitian ini, penulis menyusun
dengan sistematikan sebagai berikut:
1. Bagian awal meliputi : Halaman sampul, lembar logo, halaman judul,
persetujuan pembimbing, pengesahan, deklarasi, motto dan persembahan,
kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar
lampiran.
2. Bagian inti meliputi :
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penelitian
D. Hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan
E. Manfaat penelitian
F. Definisi operasional
G. Metode penelitian
H. Sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
14
B. Karakteristik pelajaran PKn
C. Materi kebebasan berorganisasi
D. Metode Card Sort.
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek penelitian
B. Deskripsi pelaksanaan siklus I
C. Deskripsi pelaksanaan siklus II
D. Deskripsi pelaksanaan siklus III.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil observasi pada tahap pra siklus
B. Hasil penelitian
C. Pembahasan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran.
C. Bagian Akhir
3.Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran
15
BAB II Kajian Pustaka
A. Prestasi belajar PKn
1. Pengertian prestasi belajar
Belajar dapat di pahami sebagai tahapan perubahan tingkah laku individu
yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan
lingkungan yang melibatkan proses kognitif (Muhibbin Syah, 2010 : 68).
Sedangkan menurut Sutikno (2014 : 180) Belajar adalah suatu proses usaha
yang di lakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Belajar secara psikologis merupakan suatu proses perubahan yaitu prubahan
tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya (Slameto, 1991 : 2)
Dari ketiga definisi di atas dapat di simpulkan bahwa belajar itu
senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan
serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati,
mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Belajar akan lebih baik jika
subjek belajar itu mengalami atau melakukannya. Belajar sebagai kegiatan
individu yang di kirim kepadanya oleh lingkungan. Dengan demikian
terjadinya kegiatan belajar yang di lakukan oleh seorang individu dapat di
16
Kata ―Prestasi‖ berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian
dalam bahasa Indonesia menjadi ―Prestasi‖ yang berarti ―hasil usaha‖.
Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat perenial dalam
sejarah kehidupan manusia karena sepanjang rentang kehidupannya manusia
selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing.
(Arifin, 1998 : 2)
Prestasi belajar merupakan hasil belajar yang di peroleh atau di capai
oleh siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam kurun waktu
tertentu. Bentuk konkrit dalam prestasi belajar adalah dalam bentuk skor
akhir dari evaluasi yang di masukkan dalam nilai raport. Untuk mengetahui
prestasi belajar siswa di lakukan evaluasi.
Prestasi belajar merupakan wujud yang menggambarkan usaha belajar
yang melibatkan interaksi antara guru dan siswa, ataupun orang lain dan
lingkungannya. Dari pengertian ini dapat di katakan bahwa prestasi belajar
adalah hasil yang di capai siswa setelah melalui proses belajar yang di
tunjukkan dalam bentuk angka, huruf ataupun tindakan yang mencerminkan
prestasi anak dalam prestasi tertentu.
Prestasi berhubungan erat dengan penguasaan seseorang mengenai
sesuatu hal yang mencerminkan berhasil atau gagal dalam sering di gunakan
istilah prestasi. Prestasi biasanya di lambangkan dalam bentuk nilai yang
17
2. Fungsi utama prestasi belajar menurut Zainal Arifin (1988 : 3)
a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan
yang telah di kuasai anak didik.
b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.
c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.
d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi
pendidikan.
e. Prestasi belajar dapat di jadikan indikator terhadap daya serap
(kecerdasan) anak didik.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Belajar merupakan proses menimbulkan terjadinya perubahan atau
pembaharuan dalam tingkahlaku. Jadi berhasil tidaknya seseorang dalam
proses belajar tergantung dari faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Menurut Muhibbin Syah (2010 :145-157) dalam bukunya Psikologi Belajar
mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa
dapat di bedakan menajadi tiga macam, yaitu faktor internal, faktor
eksternal dan faktor pendekatan belajar.
a. Faktor internal siswa
Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua
aspek yaitu : aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah) dan aspek
18
1) Aspek fisiologis (faktor jasmaniah)
Kondisi umum jasmaniah dan tonus (tegangan otot) yang
menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan
sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa
dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ-organ khusus siswa,
seprti tingkat kesehatan indera pendengaran dan indera
penglihatan, juga sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam
menyerap informasi dan pengetahuan, khususnya yang di sajikan
di kelas.
2) Faktor psikologis
Faktor-faktor rohaniah siswa yang pada umumnya di
pandang lebih esensial itu adalah sebagai berikut : 1) tingkat
kecerdasan/ intelegensi siswa, 2) sikap siswa, 3) bakat siswa, 4)
minat siswa, 5) motivasi siswa.
a) Tingkat kecerdasan/ intelegensi siswa
Tingkat kecerdasan/ intelegensi (IQ) siswa tak dapat di
ragukan lagi, sangat menentukan keberhasilan belajar siswa.
Ini bermakna, semakin tinggi kemampuan intelegensi seorang
siswa maka semakin besar untuk meraih sukses. Sebaliknya,
semakin rendah tingkat intelegensi seorang siswa maka
19
b) Sikap siswa
Sikap adalah segala internal yang berdimensi efektif
berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons
dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang,
dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif.
c) Bakat siswa
Secara umum, bakat adalah kemampuan potensial yang di
miliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa
yang akan datang (Chaplin dalam Syah, 2010 hal 151).
Dengan demikian, sebetulnya setiap orang parsti memiliki
bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai
ke tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing.
d) Minat siswa
Secara sederhana minat berarti kecenderungan dan
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap
sesuatu.
e) Motivasi siswa
Pengertian dasar motivasi ialah keadaan internal
organisme baik manusia ataupun hewan yang mendorongnya
untuk berbuat sesuatu. Dalam pengertian ini motivasi berarti
pemasok daya untuk bertingkah laku secara terarah (Gleitman
20
b. Faktor eksternal siswa
Seperti faktor internal siswa, faktor eksternal siswa juga terdiri
atas dua macam, yakni : faktor lingkungan sosial dan faktor
lingkungan non sosial.
1) Lingkungan sosial
Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf
administrasi, dan teman-teman sekelasnya dapat mempengaruhi
semangat belajar seorang siswa. Para guru yang selalu
menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik dan
memperlihatkan suri teladan yang baik dan rajin khususnya
dalam hal belajar, misalnya rajin membaca dan berdiskusi, dapat
menajadikan daya dorong yang positif bagi kegiatan belajar
siswa.
Selanjutnya, yang termasuk lingkungan sosial siswa
adalah masyarakat dan tetangga juga teman-teman sepermainan
di sekitar perkampungan siswa tersebut. Kondisi masyarakat di
lingkungan kumuh yang serba kekurangan dan anak-anak
pengangguran, misalnya, akan sangat mempengaruhi aktifitas
belajar siswa. Paling tidak, siswa tersebut akan menemukan
kesulitan ketika memerlukan teman belajar atau berdiskusi atau
meminjam alat-alat belajar tertentu yang kebetulan belum di
21
Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi
kegiatan belajar ialah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri.
Sifat-sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga, ketegangan
keluarga, dan demografi keluarga (letak rumah), semuanya dapat
memberi dampak baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar
dan hasil yang di capai oleh siswa.
2) Lingkungan nonsosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah
gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga
siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu
belajar yang di gunakan siswa. Faktor-faktor ini di pandang turut
tingkat keberhasilan belajar siswa.
Rumah yang sempit dan berantakan serta perkampungan
yang terlalu padat dan tak memiliki sarana umum untuk kegiatan
remaja akan mandorong siswa untuk berkeliaran ke
tempat-tempat yang sebenarnya tak pantas di kunjungi. Kondisi rumah
dan pekampungan seperti itu jelas berpengaruh buruk terhadap
kegiatan belajar siswa.
c. Faktor pendekatan belajar
Pendekatan belajar dapat di pahami sebagai segala cara atau
strategi yang di gunakan siswa dalam manunjang keefektifan dan
22
belajar juga berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses belajar
siswa tersebut.
4. Prinsip-prinsip belajar
Menurut Slameto (1991 : 29) prinsip-prinsip belajar ada beberapa macam
yaitu sebagai berikut :
a. Dalam belajar setiap siswa harus di usahakan partisipasi aktif,
meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan
instruksional.
b. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur,
penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap
pengertiannya.
c. Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat
pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional.
d. Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut
perkembangannya.
e. Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery.
f. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan
tujuan instruksional yang harus di capainya.
g. Belajar memerlukan sarana yang cukup sehingga siswa dapat belajar
23
h. Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat
mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan
efektif.
i. Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.
j. Belajar adalah proses kontiguitas (hubungan antara pengertian yang satu
dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian yang di
harapkan. Stimulus yang di berikan menimbulkan response yang di
harapkan.
k. Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar
pengertian/keterampilan/sikap itu mendalam pada siswa.
B. Karakteristik pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan 1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
PKn adalah nama dari suatu mata pelajaran yang terdapat dalam
kurikulum sekolah. PKn berusaha membina perkembangan moral anak didik
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, agar dapat mencapai perkembangan
secara optimal dan dapat mewujudkan dalam kehidupan sehari-hari
(Daryono, 1998 : 1). Sedangkan menurut Ahmad Susanto (2013 : 225)
Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang di gunakan
sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan
moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia. Berdasarkan
24
Kewarganegaraan adalah pendidikan untuk mengarahkan pembentukan
moral yang di wujudkan dalam perilaku sehari-hari dan membekali
pengetahuan serta kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antar
warga negara dengan negara serta pendahuluan bela negara. Melalui
Pendidikan Kewarganegaraan ini para siswa di harapkan mampu
mengembangkan potensinya baik sebagai pribadi, anggota masyarakat,
bangsa dan negara, namun sebagai anggota masyarakat dunia.
2. Latar belakang PKn
Pendidikan secara formal dilakukan oleh suatu lembaga yang disebut
dengan sekolah. Dalam proses pendidikan di sekolah melibatkan banyak
komponen diantaranya guru, siswa, bahan ajar, sarana dan prasarana,
sumber belajar, media pembelajaran, dan sebagainya. Masing-masing faktor
yang terlibat dalam proses pembelajaran itu mempunyai fungsi yang
berbeda satu dengan yang lain, akan tetapi saling berhubungan dan saling
mendukung.
Menurut Pasal 3 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
(Sisdiknas) Tahun 2003, tujuan Pendidikan Nasional adalah
mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggungjawab. Melalui pendidikan nasional diharapkan dapat
25
Indonesia. Untuk itu, pendidikan nasional diharapkan menghasilkan
manusia terdidik yang beriman, berbudi pekerti luhur, berpengetahuan,
berketerampilan, dan memiliki rasa tanggungjawab.
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan
mata pelajaran yang di dalamnya memuat rumpun hukum, politik dan
moral. PKn merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di jenjang
pendidikan Sekolah Dasar (SD). Mata Pelajaran PKn merupakan mata
pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang
memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk
menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter
seperti yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 (Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006).
Menurut Permendiknas No. 23 Tahun 2006 mata pelajaran PKn di
SD bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
a. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan.
b. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara
cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
anti-korupsi.
c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup
26
d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi. Dari tujuan ini kemudian di kembangkan paradigma
baru pendidikan kewarganegaraan. Paradigma baru ini tidak hanya
menekankan pada aspek pengetahuan (knowledge) saja melainkan juga
aspek keterampilan (skills) dan nilai (values) berupa watak
kewarganegaraan.
Dengan melihat tujuan pembelajaran PKn di Sekolah Dasar yang
erat kaitannya dengan perkembangan lingkungan sekitarnya, maka sumber
belajar untuk proses pembelajaran di Sekolah Dasar tidak akan cukup
dengan hanya mengandalkan ketersediaan buku teks yang ada. Sumber
belajar PKn di Sekolah Dasar akan lebih optimal jika didukung dengan
sumber belajar yang berasal dari lingkungan tempat tinggal siswa, atau
lingkungan dimana sekolah itu berada.
Apalagi dengan diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) sekarang ini. Pembelajaran akan lebih bermakna jika
dikaitkan dengan lingkungan yang dekat dengan siswa. Siswa akan lebih
mudah menerima materi pelajaran jika memanfaatkan sumber belajar yang
ada di sekitarnya.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun
2006 tanggal 23 mei 2006 kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan
27
yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Tujuan ini dicapai
melalui muatan dan/atau kegiatan agama, akhlak mulia, kewarganegaraan,
bahasa, seni dan budaya, dan pendidikan jasmani.
Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) dalam
Permendiknas no 23 tahun 2006 meliputi:
a. SD/MI/SDLB/Paket A;
b. SMP/MTs./SMPLB/Paket B;
c. SMA/MA/SMALB/Paket C;
d. SMK/MAK.
Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP)
dikembangkan berdasarkan tujuan setiap satuan pendidikan, yakni:
a. Pendidikan Dasar, yang meliputi SD/MI/SDLB/Paket A dan
SMP/MTs./SMPLB/Paket B bertujuan: Meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
b. Pendidikan Menengah yang terdiri atas SMA/MA/SMALB/Paket C
bertujuan: Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut
c. Pendidikan Menengah Kejuruan yang terdiri atas SMK/MAK bertujuan:
28
serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut sesuai dengan kejuruannya
Adapun Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP)
untuk Kewarganegaraan dan Kepribadian SD/MI/SDLB adalah :
a. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan
tanah air Indonesia
b. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya
c. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi di lingkungan sekitarnya
d. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan
e. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri
f. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya
g. Berkomunikasi secara santun
h. Menunjukkan kegemaran membaca
i. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan
memanfaatkan waktu luang
(http://ardianzahnur.blogspot.com/2012/08/implementasi-permendiknas-no-23-tahun_1470.html/).
C. Materi Kebebasan Berorganisasi 1. Memahami organisasi
Organisasi adalah perkumpulan dua orang atau lebih yang bekerja sama
29
organisasi, untuk dapat disebut sebagai organisasi kumpulan orang tersebut
harus memiliki tujuan. Suatu organisasi mempunyai tujuan yang sama, serta
bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama. Banyak hal
yang harus ada di dalam organisasi.
Jadi, dalam setiap organisasi mesti ada tujuan bersama. Dari
pengertian tersebut, kita dapat mengetahui ciri-ciri organisasi. Ciri-ciri
tersebut harus ada pada sebuah organisasi. Semua ciri-ciri tersebut adalah : a.
Kumpulan manusia, b. Tujuan bersama, c. Kerjasama, d. Pengetahuan.
Kumpulan manusia merupakan cikal bakal sekaligus ciri pertama
organisasi. Karena berupa kumpulan, sebuah organisasi tidak mungkin terdiri
atas satu orang saja. Sebuah organisasi pastilah terdiri atas dua orang atau
lebih.
Sekumpulan manusia saja belum dapat di sebut sebuah organisasi.
Untuk dapat di sebut sebagai organisasi, sekumpulan manusia haruslah
memiliki tujuan bersama. Sebuah organisasi yang memiliki tujuan
sendiri-sendiri bukanlah sebuah organisasi. Perhatikan keadaan sekeliling kalian
sewaktu berangkat sekolah. Kalian akan menjumpai serombongan orang
sedang menunggu bus. Ada juga serombongan orang sedang berangkat ke
tempat kerja masing-masing. Rombongan atau kumpulan manusia itu tidak
dapat di anggap sebagai organisasi. Alasannya, setiap orang di dalam
30
Sekelompok manusia yang mempunyai tujuan bersama, namun di
kerjakan sendiri, belum bisa di sebut organisasi. Untuk dapat dapat di sebut
organisasi, tujuan bersama harus di capai bersama. Kerja sama tersebut harus
melibatkan semua orang di dalam kelompok tersebut. Jadi, semua orang
dalam kelompok tersebut harus bersepakat untuk bekerja sama. Semua orang
dalam kelompok tersebut harus berusaha mencapai tujuan bersama. Bila salah
satu tidak turut serta mengusahakannya, organisasi menjadi macet.
2. Organisasi-organisasi yang ada di sekitar kita
a. Organisasi sekolah
Sekolah juga dapat di sebut sebagai organisasi. Di sekolah ada
kepala sekolah, wakil kepala sekolah, bendahara, dan lain-lain. mereka
semua memiliki peran penting dalam sekolah adapun peran warga
sekolah atau murit.
Selain sebagai sebuah organisasi, sekolah juga terdiri atas
organisasi-organisasi lainnya. Organisasi-organisasi sekolah anara lain
pramuka, koperasi sekolah, uks, dan sebagainya.
1) Pramuka
Pramuka merupakan salah satu organisasi yang peling
menyenangkan dan juga banyak manfaatnya. Selain mengajarkan
31
2) Koperasi sekolah
Koperasi sekolah adalah koperasi yang di dirikan di lingkungan
sekolah. Anggotanya terdiri dari siswa sekolah. Koperasi seolah
dapat di dirikan di semua jenjang pendidikan.
b.Organisasi masyarakat
1) Organisasi kemasyarakatan
Salah satu organisasi yang paling banyak jenisnya adalah
organisasi kemasyarakatan. Oleh karena itu organisasi
kemasyarakatan mudah kita temukan. Contohnya ibu-ibu PKK,
organisasi pemuda karang taruna, organisasi kesenian dan lain-lain,
2) Organisasi pemerintahan
Organisasi pemerintah lebih rumit di banding organisasi
kemasyarakatan. Sebab, selain mengurus pemerintahan, organisasi
pemerintahan juga mengurus masalah kemasyarakatan
3) Organisasi politik
Organisasi politik tebentuk untuk meraih tujuan. Tujuan tersebut
adalah menempatkan anggotanya di organisasi pemerintahan.
Contoh dari organisasi politik adalah partai politik.
4) Organisasi ekonomi
Organisasi ekonomi adalah orgaisasi yang memiliki tujuan untuk
32
3. Membentuk organisasi kelas
Sebagai organisasi, kelas juga harus memiliki ciri-ciri organisasi.
Kelas merupakan kumpulan beberapa siswa. Mereka belajar bersama-sama.
Itulah tujuan semua anggota kelas. Dalam belajar, mereka juga bekerja
sama. Mereka saling membantu dan menolong. Dalam belajar, mereka juga
memakai aturan-aturan.
Organisasi ini di pimpin oleh siswa terpilih. Ia di pilih oleh semua
anggota kelas. Jabatannya adalah ketua kelas. Ketua kelas brtugas sebagai
pemimpin anggota kelasnya. Ia di bantu oleh sekretasis dan bendahara.
Itulah organisasi, semua anggota saling membantu untuk meringankan
tugas.
D. Metode Card Sort
1. Konsep Metode Card Sort
Metode Card Sort sebagai salah satu cara yang menyenangkan dan
mengaktifkan siswa untuk meninjau ulang materi yang telah di sampaikan
sebelumnya. Dalam buku Sobary Sutikno (2014 : 130-131) Metode
mensortir kartu ini (Card Sort) di gunakan oleh peserta didik dengan maksud
mengajak peserta didik untuk menemukan konsep dan fakta melalui
klasifikasi materi yang di bahas dalam pembelajaran. Tujuan dari metode
mensortir kartu ini adalah untuk mengungkapkan daya ingat terhadap materi
33
2. Karakter Metode Card Sort
Salah satu karakter dalam metode Card Sort yaitu pendidik lebih banyak
bertindak sebagai fasilitator dan menjelaskan materi yang perlu di bahas atau
materi yang belum di mengerti siswa setelah presentasi selesai. Sehingga
materi yang telah di pelajari benar-benar di pahami dan di mengerti oleh
siswa. Karakter khas dari pembelajaran aktif metode Card Sort ini adalah
siswa mencari bahan sendiri atau materi yang sesuai dengan kategori
kelompok yang di perolehnya dan siswa mengelompok sesuai dengan kartu
indeks yang di perolehnya. Gerakan fisik yang dominan dapat membantu
mendinamisir kelas yang kelelahan. Dengan demikian siswa menjadi aktif
dan termotivasi dalam proses belajar mengajar.
3. Langkah-langkah Metode Card Sort
Adapun langkah-langkah dalam penerapannya sebagai berikut :
a. Bagi kelas ke dalam beberapa kelompok.
b. Bagikan kertas plano yang telah di beri tulisan kata kunci atau informasi
tertentu atau kategori tertentu secara acak kepada setiap kelompok. Pada
tempat yang terpisah, letakkan kartu warna-warni yang berisi
jawaban/informasi yang tepat untuk masing-masing kata kunci. Buatlah
kartu-kartu itu tercapmur aduk.
c. Mintalah setiap kelompok mencari kartu yang cocok dengan kata kunci
tersebut. Jelaskan kepada setiap kelompok bahwa kegiatan ini merupakan
34
d. Setelah mereka menemukan kartu yang cocok, mintalah mereka
menempelkan ke lembar kata kunci sehingga menjadi sebuah informasi.
e. Pendidik memberi tanggapan terhadap jawaban peserta didik.
f. Simpulkan.
Ada beberapa perlengkapan yang harus di siapkan guru sebelum
pelaksanaan pembelajaran, di antaranya adalah : potongan kertas karton
berbentuk kartu berukuran ± 10 cm x 15 sebanyak jumlah peserta didik di
kelas. Alat perekat (berupa isolasi kertas atau lem kertas).
4. Kelebihan Metode Card Sort
a. Mudah dilaksanakan.
b. Dapat diikuti oleh siswa yang jumlahnya banyak.
c. Mudah menyiapkannya.
d. Guru mudah menerangkan dengan baik.
e. Siswa lebih mudah mengerti tentang materi yang diajarkan daripada
dengan menggunakan metode ceramah.
f. Siswa lebih antusias dalam pembelajaran.
g. Sosialisasi antara siswa lebih terbangun yakni antara siswa dengan siswa
lebih akrab.
5. Kekurangan Metode Card Sort
a. Tidak semua mata pelajaran dapat menggunakan metode Card Sort.
b. Banyak menyita waktu karena menyiapkan model pembelajaran terlebih
35
6. Pengertian metode pembelajaaran
Metode adalah cara atau jalan yang harus di lalui untuk mencapai suatu
tujuan tertentu (Slameto, 1991 : 84). Metode secara harfiah berarti ―cara‖.
Dalam pemakaian yang umum, metode di artikan sebagai suatu cara atau
prosedur yang di pakai untuk mencapai tujuan tertentu. Kata ―pembelajaran‖
berarti segala upaya yang di lakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar
pada diri peserta didik. Jadi, metode pembelajaran adalah cara-cara
menyajikan materi pelajaran yang di lakukan oleh pendidik agar terjadi
proses belajar pada diri peserta didik dalam upaya untuk mencapai tujuan
(Sutikno, 2014 : 34). Berdasarkan uraian di atas maka dapat di simpulkan
bahawa pemilihan metode berpengaruh pada cara pembelajaran yang melatih
siswa dalam mencapai keberhasilan kegiatan pembelajaran. Ketepatan dalam
pemilihan metode ini dapat berpengaruh terhadap prestasi akademik siswa.
7. Keefektifan penggunaan metode pembelajaran
Tidak semua guru memiliki karakter yang sama dalam memilih dan
menguasai metode pembelajaran agar dapat menghasilkan keberhasilan
kegiatan pembelajaran. Banyak metode yang dapat di gunakan guru dalam
menyampaikan materi pelajaran. Namun perlu di ingat bahwa tidak semua
metode cocok di gunakan dalam sebuah pelajaran. Ketepatan dalam memilih
metode terletak pada ketepatan dalam memilih metode dengan tuntutan
pembelajaran. Berdasarkan pengalaman membuktikan bahwa kegagalan
36
tepat. Keaktifan dan kreatifitas siswa dapat berkurang di karenakan
penentuan metode yang kurang sesuai dengan sifat materi, dan tidak sesuai
dengan tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran siswa tidak dapat di pilih
dengan asal-asalan, karena berpengaruh besar terhadap prestasi belajar
siswa, tetapi pemilihan metode ini sebaiknya melalui seleksi yang sesuai
dengan perumusan tujuan pembelajaran. Penggunaan metode yang tidak
sesuai akan menjadi kendala dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
Keefektifan penggunaan metode dapat terjadi bila ada kesesuaian antara
metode dengan semua komponen pembelajaran yang telah di programkan
dalam satuan pelajaran. Makin tepat metode yang di gunakan oleh guru
dalam pembelajaran, di harapkan makin efektif pula pencapaian tujuan
pembelajaran.
8. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pembelajaran
Menurut Sobary Sutikno (2014 : 36 - 39) mengatakan bahwa, pemilihan
dan penentuan metode di pengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
a. Tujuan yang hendak di capai
Tujuan adalah sarana yang di tuju dari setiap kegiatan
pembelajaran. Tujuan menjadi pedoman arah dan sekaligus sebagai
suasana yang akan di capai dalam kegiiatan pembelajaran. Kepastian
proses pembelajaran berpangkal tolak dari jelas tidaknya tujuan
37
maka semakin mudah dalam menentukan metode mencapainya, dan
sebaliknya.
b. Materi pelajaran
Materi pelajaran ialah sejumlah materi yang hendak di sampaikan
oleh guru untuk bisa di pelajarai dan di kuasai oleh siswa.
c. Peserta didik
Peserta didik sebagai subyek belajar memiliki karakteristik yang
berbeda-beda, baik minat, bakat, kebiasaan, motifasi, situasi sosial,
lingkungan keluarga maupun harapan terhadap masa depannya.
Perbedaaan anak dari aspek psikologi seperti sifat pendidam, super aktif,
tertutup, terbuka, periang, pemurung bahkan ada yang menunjukkan
perilaku-perilaku yang sulit untuk di kenal. Semua perbedaaan tersebut
akan berpengaruh terhadap pemilihan metode pembelajaran.
Perbedaan-perbedaan inilah yang wajib di kelola, di organisir guru untuk mencapai
proses pembelajaran yang optimal. Apabila guru tidak memiliki
kecermatan dan keterampilan-keterampilan dalam mengelola berbagai
perbedaan peserta didik, maka proses pembelajaran sulit mencapai
tujuan. Guru harus menyadari bahwa perbedaaan potensi bawaan peserta
didik mmerupakan kekuatan hebat untuk mengorganisasi pembelajaran
yang idea. Keragaman merupakan keserasian yang harmonis dan
38
d. Situasi
Situasi kegiatan belajar merupakan setting lingkungan
pembelajaran yang dinamis. Guru harus teliti dalam memilih situasi.
Pada waktu-waktu tertentu guru perlu melakaukan proses pembelajaran
di luar kelas atau di alam terbuka.
e. Fasilitas
Fasilitas dapat mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode.
Oleh karena itu, ketiadaan fasilitas akan sangat mengganggu pemilihan
metode yang tepat, seperti tidak adanya laboratorium untuk praktek, jelas
kurang mendukung penggunaan metode demonstrasi atau eksperimen.
f. Guru
Setiap guru memiliki kepribadian, performance style, kebiasaan
dan pengalaman membelajarkan yang berbeda-beda. Kompetensi
membelajarkan biasanya di pengaruhi oleh latar belakang pendidikan.
Guru yang berlatar belakang pendidikan keguruan biasanya lebih
terampil dalam pemilihan metode, dan tepat dalam menerapkannya.
Sedangkan guru yang latar belakang pendidikannya kurang relevan,
selkalipun tepat dalam menentukan metode, namun sering mengalami
hambatan dalam penerapannya. Jadi, untuk menjadi guru yang intinya
harus memiliki jiwa yang profesional, agar dalam menyampaikan materi
39
E. Metode Card Sort dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Pembelajaran di sekolah yang melibatkan siswa dengan guru akan
melahirkan nilai yang akan terbawa dan tercermin terus dalam kehidupan
bermasyarakat. Pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam
kelompok secara bergotong royong akan menimbulkan suasana belajar
partisipaif dan menjadi lebih hidup. Metode Card Sort dalam mata pelajaran
PKn dapat mendorong timbulnya gagasan yang lebih bermutu dan dapat
meningkatkan kreativitas siswa.
Jika pelaksanaan prosedur pembelajaran dengan metode Card Sort ini
benar, akan memungkinkan untuk dapat mengaktifkan siswa sehingga dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa. Sudah saatnya para pengajar mengevaluasi
cara mengajarnya dan menyadari dampaknya terhadap anak didik. Untuk
menghasilkan manusia yang bisa berdamai dan bekerja sama dengan sesamanya
dalam pembelajaran di sekolah, metode pembelajaran Card Sort perlu lebih
sering di gunakan karna suasana yang positif akan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mencintai pelajaran sekolah atau guru. Selain itu, siswa akan
40
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subyek Penelitian
1. Gambaran umum MI Klumpit Kelas V, Kec.
Karanggede, Kab. Boyolali
a. Lokasi Penelitian:
Alamat penelitian : MI Klumpit, Kec. Karanggede, Kab. Boyolali
Mata pelajaran : PKn
Materi pokok : Memahami Kebebasan Berorganisasi
Kelas/semester : V/II
b. Keadaan guru MI Klumpit , Kec, Karanggede,
Kab. Boyolali
Tabel 3.1 Daftar GuruMI Klumpit, Karanggede, Boyolali
No Nama Guru Jabatan Pendidikan
41
7. PrihUtami, S.Pd.I Guru Kelas S.1
8. Istiqomah Guru Kelas SMA
9. AnniKistiwinasih, S.Pd.I Guru Kelas S.1
c. Keadaan Siswa
Kondisi siswa Madrasah Ibtidaiyah Klumpit Kec. Karanggede Kab.
Boyolali adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Daftar Siswa Kelas VMI Klumpit Karanggede Boyolali
No Nama
Keterangan Laki-laki Perempuan
1. Akbar Maulana
2. Adinda Puspitasari
3. Agus Risqi Maulana
4. Ahmad Ariyadi
5. Adika Fajar Prasetyo
6. Fahma Isdiyanto
7. Fauqurrozaq
8. Heni Saputri
9. Ibnu Imam Fauzi
10. Irfa Dika Prasetya
11. Muhammad Irfan
42
13. Nur Amalia Fajra
14. Muhamad Nur Hidayat
15. Popy Maya Iriani Choirunnisa
16. Ratna Ika Pratiwi
17. Risang Farisqi
18. Hanif Putranto
d. Pelaksanaan penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan semester I tahun ajaran 2014/2015. Penelitian
dilaksanakan dalam 3 siklus. Penelitian tersebut menggunakan jam
mata pelajaran PKn sesuai dengan jadwal pelajaran PKn kelas V MI
Klumpit.
Waktu pelaksanaan sebagai berikut:
1) Kegiatan siklus I, tanggal 24 November 2014
2) Kegiatan siklus II, tanggal 26 November 2014
3) Kegiatan siklus III, tanggal 29 November 2014
B. Deskripsi Siklus I
Pelaksanaan tindakan pada siklus I di laksanakan pada semester I, pada
tanggal 24 November 2014. Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan program
43
kompetensi ―Memahami Kebebasan Berorganisasi‖, dengan kompetensi dasar
mendeskripsikan pengertian organisasi.
Pelaksanaan tindakan pada siklus I ini di lakukan dalam 4 (empat) tahapan,
yaitu dengan alur perencanaan (planning), implementasi tindakan (acting),
observasi dan interpretensi (observing), dan refleksi (reflekting), secara garis besar
pelaksanaan dapat di deskripsikan sebagai berikut :
a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti merencanakan :
1) Guru menyiapkan Rencana Program Pembelajaran PKn pokok bahasan
memahami kebebasan berorganisasi dengan penerapan metode Card Sort.
2) Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran Card Sort dengan lebih baik.
3) Mempersiapkan soal-soal PKn bahasan mendiskripsikan pengertian
berorganisasi sebagai sarana untuk mengetahui kemampuan siswa.
4) Mempersiapkan lembar observasi untuk guru guna mengetahui atau
mendapatkan data perubahan dan perkembangan tentang penerapan
metode Card Sort.
5) Mempersiapkan lembar observasi untuk guru guna mengetahui
pelaksanaan metode Card Sort dalam pembelajaran di kelas.
b. Tindakan
1. Kegiatan awal
a) Guru memberi salam.
44
c) Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama-sama sebelum
pelajaran di mulai.
d) Guru kolaborator menyiapkan peralatan pembelajaran Card Sort.
e) Guru memberi penjelasan tentang jalannya metode pembelajaran Card
Sort.
2. Kegiatan Inti
a) Eksplorasi
(1) Guru menjelaskan kepada siswa pengetian organisasi.
(2) Guru menjelaskan ciri-ciri organisasi kepada siswa.
(3) Guru menjelaskan tujuan organisasi, anggota organisasi, struktur
organisasi dan tat tertib organisasi kepada siswa.
(4) Guru melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan.
(5) Guru menjelaskan permainan Card Sort kepada siswa.
b) Elaborasi
(1) Guru membagi potongan kertas berisi materi yang di sampaikan
kepada siswa.
(2) Guru menyuruh siswa mencari pasangan yang sesuai dengan
materi yang di sampaikan.
(3) Jika sudah ada yang ketemu pasangannya, siswa membentuk satu
kelompok.
(4) Guru meminta semua kelompok untuk mempresentasikan hasilnya
45
c) Konfirmasi
(1) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum di ketahui siswa
(2) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah di
sampaikan.
3. Kegiatan akhir
a) Guru memberi evaluasi kepada siswa.
b) Guru memberikan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
di laksanakan secara konsisten dan terprogram.
c) Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
d) Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama.
e) Guru mengucapkan salam.
c. Pengamatan
Pada tahap ini dilaksanakan observasi atau pengamatan terhadap
pelaksanaan pembelajaran berlangsung, dan pemberian soal tes formatif saat
pembelajaran telah selesai.
d. Refleksi
Hasil observasi di lapangan di jadikan bahan refleksi untuk perbaikan
rencana pada siklus berikutnya. Pada siklus I ini, masih banyak
kelemahan-kelamahan, di antaranya sebagai berikut, guru kurang keras dalam
mengucapkan salam, guru kurang jelas dalam memberikan instruksi terhadap
46
yang belum selesai mempresentasikan materi waktu sudah habis.Dari
aktivitas belajar siswa, siswa kurang serius dalam memperhatikan guru, siswa
masih malu-malu bersama kelompoknya menempel kartu dalam
pembelajaran, siswa belum banyak berpartisipasi dalam diskusi kelompok.
Dari hasil belajar siswa, terjadi peningkatan kemempuan pemahaman.
Hal ini di lihat dari nilai tes formatif siswa. Dari 18 siswa, sebanyak 10 siswa
atau 55,6% dari siswa tuntas dalam pembelajaran, dan 8 siswa atau 44,4%
tidak tuntas dalam pembelajaran. Nilai rata-rata pada siklus I hanya 71,66.
C. Diskripsi Siklus II
Pelaksanaan tindakan pada siklus II di laksanakan pada semester I, pada
tanggal 26 November 2014. pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan program
semester mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas V Semester I, standar
kompetensi ―Memahami Kebebasan Berorganisasi‖, dengan kompetensi dasar
menyebutkan contoh organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat.
Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini di lakukan dalam 4 (empat) tahapan,
yaitu dengan alur perencanaan (planning), implementasi tindakan (acting),
observasi dan interpretensi (observing), dan refleksi (reflekting), secara garis besar
pelaksanaan dapat di deskripsikan sebagai berikut :
a. Perencanaan