• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di 35 Fasyankes primer Klaten

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di 35 Fasyankes primer Klaten"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di 35 Fasyankes primer Klaten

B. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan mulai bulan September sampai dengan bulan Oktober 2015.

C. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian observasi analitik dengan desain studi cross-sectional.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi yang ditetapkan oleh peneliti adalah pasien DM tipe 2 sebanyak 1009 orang yang berobat di 35 fasyankes primer.

Karena tingkat pelayanan sama (sesuai standart) maka bisa dikatakan homogen sehingga dapat digunakan metode sampling melalui pengklasteran menjadi 28 cluster.

2. Kriteria

(2)

commit to user Kriteria Insklusi:

a. Pasien DM tipe 2 yang berobat jalan di Fasyankes primer Klaten. b. Pasien DM tipe 2 yang menggunakan obat anti diabetes oral. Kriteria Eksklusi

a. Pasien DM tipe 2 dengan komplikasi seperti kardiovaskular, syaraf, mata dan kulit.

b. Pasien wanita hamil.

3. Ukuran Besar Sampel

Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster sampling (Area

Sampling). Teknik sampling ini dilakukan dengan melalui dua tahap

yaitu tahap pertama menentukan area atau fasyankes yang akan dijadikan sampel melalui random sampling dan tahap selanjutnya adalah secara proporsional menentukan orang atau pasien pada fasyankes yang telah diambil sebagai sampel.

Dengan taraf kepercayaan 80% (Sugiyono, 2011), maka sampel diambil sebayak 0.780 X 35 atau 27,3 atau 28 fasyankes, sedang penetapannya dilakukan secara random sampling.

Tahap selanjutnya adalah menentukan besarnya pasien sebagai sampel dengan perhitungan berdasarkan rumus dari Issac dan Michael

(Sugiyono, 2011).

Dalam menentukan banyaknya jumlah sampel dari keseluruhan jumlah populasi yang ada dengan rumus :

(3)

commit to user 𝑠=𝜆 2.𝑁.𝑃.𝑄 𝑑2(𝑁−1)+𝜆2.𝑃.𝑄P Keterangan: S= Ukuran sampel 𝜆2

𝜆2= Harga table chi kuadrat dengan dk1,untuk α tertentu (1%, 5%, 10%)

N= Ukuran populasi

P = Proporsi dalam populasi = 0,5

Q = 1-P = 0,5

d = ketelitian (error) =0,1

Dengan tingkat kesalahan sebesar 10%, maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah:

𝑠=3,841𝑥 742𝑥0,5𝑥0,5

(0,1)2𝑥(742−1)+3,841𝑥0,5𝑥 0,5

=

85.12

Besarnya sampel 85.12 atau 86 pasien. Berdasarkan perhitungan jumlah sampel tersebut di atas, maka besar sampel dalam penelitian ini adalah 86 pasien.

(4)

commit to user E. Kerangka Penelitian Cluster Sampling

Sampel Pasien DM tipe II yang berobat di 28 cluster fasyankes primer kabupaten Klaten yang ditarik secara proporsional

Jenis Penelitian Kuantitatif Observasional Analitik dengan pendekatan cross sectional

Aktifitas Fisik Kepatuhan

Minum Obat

Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi

Analisa Data

Kesimpulan

Populasi pasien DM tipe II yang berobat di fasyankes Kabupaten Klaten

(5)

commit to user F. Variabel Penelitian

Variabel penelitian terdiri atas : 1. Variabel bebas:

a. Tingkat aktifitas fisik

b. Kepatuhan mengkonsumsi anti diabetik oral 2. Variabel terikat:

Kadar glukosa darah pada penderita DM tipe 2 3. Variabel perancu yang dikendalikan dalam analisis.

a. Umur

b. Jenis Kelamin

G.Definisi Operasional 1. Tingkat Aktifitas Fisik

Aktivitas fisik adalah intensitas kegiatan atau gerakan otot yang dilakukan sehari-hari untuk membakar energy dan dijumlahkan dalam satuan METs sesuai standar IPAQ. METs adalah kelipatan dari resting energy expenditure (REE) (Booth et al,. 2003). Data aktivitas fisik diperoleh melalui kuesioner yang berisi tentang kegiatan responden selama menderita DM.

Alat ukur: kuesioner IPAQ. Kuesioner berisi tentang jenis-jenis kegiatan yang dilakukan dalam empat domain yaitu:

a. Aktivitas fisik waktu luang b. Kegiatan domestik dan berkebun

(6)

commit to user d. Aktivitas fisik terkait transportasi.

Skala: Ordinal dengan kategori:

a. Rendah bila skor aktivitas fisik: METs <600 METs/menit/minggu b. Sedang bila skor: 600 – 1499 METs/menit/minggu

c. Tinggi bila skor : ≥ 1500 METs/menit/minggu

Tingkat aktivitas fisik tinggi jika memenuhi salah satu kriteria berikut:

a. Aktivitas intensitas berat 3 hari atau lebih mencapai minimal 1500METs/menit/minggu

b. Kombinasi berjalan, aktivitas intense berat dan sedang yang mencapai minimal 3000METs/menit/minggu.

Tingkat aktivitas fisik sedang, jika memenuhi criteria:

a. Aktivitas intensitas berat 3 hari atau lebih selama 20 menit/hari

b. Aktivitas intensitas sedang atau berjalan minimal 30 menit/hari selama 5 hari atau lebih.

c. Aktivitas intense berat, kombinasi berjalan yang mencapai 600 METs/menit/minggu selama 5 hari atau lebih.

Tingkat aktivitas fisik rendah apabila tidak memenuhi salah satu kriteria di atas 2. Kepatuhan Mengkonsumsi Anti Diabetik Oral

Kepatuhan mengkonsumsi anti diabetik oral adalah ketaatan dalam pelaksanaan minum obat hipoglikemik oral sesuai dengan petunjuk yang telah ditetapkan.

Tingkat kepatuhan mengkonsumsi anti diabetik oral diukur dengan menggunakan MMAS-8.

(7)

commit to user

Skala pengukuran : ordinal dengan kategori tingkat kepatuhan: a. Tinggi jika skor MMAS-8 = 0

b. Sedang jika skornya 1-2 c. rendah jika skornya ≥ 3.

3. Kadar glukosa darah pada penderita DM tipe 2

Kadar glukosa darah merupakan nilai atau hasil pemeriksaan kandungan glukosa di dalam darah penderita DM tipe 2. Kadar glukosa darah dapat diketahui dengan menggunakan alat ukur Heksokinase.

Skala pengukuran : Ordinal

Pengkategorian nilai kadar glukosa darah dalam skala nominal (Soegondo, 2007):

a. Terkontrol jika hasilnya 80 – 125mg/dl

b. Tidak terkontrol jika < 80 mg/dl (hipoglikemik) dan >126 mg/dl (hiperglikemik)

4. Umur

Umur merupakan lama waktu hidup dari sejak dilahirkan. Umur dihitung dengan satuan tahun yaitu usia responden berdasarkan saat penelitian.

Skala : ordinal Alat ukur : kuesioner Pengkategorian Umur :

a. 20 – 35 tahun ( Remaja dan Dewasa) b. 36 – 50 tahun (Dewasa penuh) c. > 50 tahun (Orang tua)

(8)

commit to user 5. Jenis Kelamin

Jenis kelamin adalah karakteristik responden yang dibedakan identitasnya dari laki-laki dan perempuan.

Skala pengukuran : Nominal

Pengkategorian jenis kelamin dalam skala nominal yaitu: a. Laki-laki

b. Perempuan

Secara garis besar definisi operasional hubungan tingkat aktifitas fisik dan kepatuhan minum obat anti diabetik dengan penurunan kadar gula darah pasien diabetes mellitus di fasyankes primer dapat ditunjukkan dalam tabel 3.1:

(9)

commit to user Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel Definisi Operasional

Alat Ukur Skala Kriteria Skor

Variabel Independen:

1.Tingkat

aktifitas fisik Aktivitas fisik adalah intensitas kegiatan atau gerakan otot yang dilakukan sehari-hari untuk membakar energy dan dijumlahkan dalam satuan METs sesuai standar IPAQ

Kuesioner IPAQ

Ordinal

a.Rendah bila skor aktivitas fisik: METs <600

METs/menit/minggu b.Sedang bila skor:

600 – 1499 METs/menit/minggu c.Tinggi bila skor : ≥

1500 METs/menit/minggu 2.Kepatuhan mengkonsumsi anti diabetik oral Kepatuhan mengkonsumsi anti diabetik oral adalah ketaatan dalam pelaksanaan minum anti diabetic oral sesuai dengan petunjuk yang telah ditetapkan.

Kuesioner MMAS-8

Ordinal a.Tinggi jika skor MMAS-8 = 0

b.Sedang jika skor MMAS-8 = 1-2

c.Rendah jika skor MMAS-8 = ≥ 3.

3.Kadar Glukosa Darah Puasa

Kadar glukosa darah merupakan nilai atau hasil pemeriksaan kandungan glukosa di dalam darah penderita DM tipe II

Hasil pemeriksaan Lab darah KGD 2jpp

Ordinal a.Terkontrol jika hasil: 80 – 125mg/dl b.Tidak terkontrol jika < 80 mg/dl.

(hipoglikemik) ≥ 126 mg/dl. (Hiperglikemik) 4.Umur Umur merupakan lama

waktu hidup sejak dilahirkan

Kuesioner Ordinal a. 20 – 35 tahun b. 36 – 50 tahun c. ≥ 50 tahun 5.Jenis

Kelamin

Jenis kelamin adalah karakteristik responden yang dibedakan identitasnya dari laki-laki dan perempuan.

Kuesioner Nominal a. Laki-laki b. Perempuan

(10)

commit to user

H. Sumber Data Penelitian

Data Penelitian ini diperoleh melalui dua jenis sumber data yaitu data primer dan data sekunder berikut:

1. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden dengan menggunakan alat ukur pada masing-masing variable.

Data primer pada penelitian ini meliputi: tingkat aktifitas fisik, kepatuhan mengkonsumsi anti diabetik oral, dan kadar glukosa darah.

2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dengan cara mengkaji dokumen-dokumen yang sudah ada.

Data sekunder diperlukan untuk melengkapi data primer, yang berupa dokumen tentang gambaran umum daerah atau lokasi penelitian.

I. Alat Ukur Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan sebagai alat ukur variable penelitian adalah:

1. Tingkat Aktifitas Fisik menggunakan alat ukur Kuesioner IPAQ

2. Kepatuhan Mengkonsumsi Anti Diabetik Oral menggunakan alat ukur Kuesioner MMAS-8

3. Kadar Glukosa darah menggunakan metoda heksokinase dengan pemeriksaan lab darah.

4. Umur dan Jenis Kelamin menggunakan alat ukur kuesioner (data tercantum dalam kuesioner IPAQ dan Kuesioner MMAS-8)

(11)

commit to user

J. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan sendiri oleh peneliti dengan mendatangi Fasyankes primer klaten dan dibantu oleh dua perawat dari klinik tersebut yang telah diberitahukan tata cara pengisian kuesioner penelitian. Pengumpulan data variabel kepatuhan mengkonsumsi anti diabetik oral dan tingkat aktifitas fisik dengan memberikan kuesioner pada responden dan pengukuran kadar glukosa darah dilakukan oleh petugas labotarium.

K. Analisa Data

Pada tahap ini, data yang telah terkumpul diolah dan dilakukan analisis dengan melalui proses berikut:

1. Editing, yaitu kegiatan yang bertujuan untuk memeriksa kembali jawaban dari responden. Langkah ini dilakukan untuk pengecekan atas kelengkapan data. Bila ada kekurangan dapat segera dilengkapi.

2. Koding, setiap alternatif jawaban diberikan kode untuk mempermudah dalam proses pengolahan data.

3. Skoring, merupakan kegiatan untuk memberikan skor sesuai dengan skor yang telah ditentukan di kuesioner. Total skor diperoleh dengan menjumlahkan nilai atau skor masing-masing pertanyaan.

4. Entry data, yaitu memasukkan data yang sudah diperoleh ke dalam program computer.

(12)

commit to user

5. Tabulating, merupakan kegiatan yang dilakukan dengan membuat tabel distribusi maupun tabel silang pada variabel penelitian sesuai dengan tujuan penelitian.

Setelah data dikumpulkan dan diolah dengan bantuan komputer dengan program SPSS 16, maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji apakah ada hubungan antara variabel aktifitas fisik dengan kadar glukosa darah atau variabel kepatuhan mengkonsumsi anti diabetik oral dengan kadar glukosa darah secara sendiri-sendiri adalah uji X2 (uji chi square.). Hal ini dilakukan karena baik variabel aktifitas fisik maupun variable kepatuhan mengkonsumsi anti diabetik oral berskala Ordinal (Sastroasmoro, 2008). Sedang untuk menguji apakah terdapat hubungan antara variabel aktifitas fisik dan variabel kepatuhan mengkonsumsi anti diabetik oral secara bersama-sama dengan kadar glukosa darah, menggunakan model analisa regresi logistik, karena variabel kadar glukosa darah (variabel dependen) berskala nominal dikotom.

Adapun model analisa regresi logistik ganda dengan persamaan sebagai berikut:

Keterangan:

p : probabilitas pasien DM terkontrol kadar gula drahnya 1-p : probabilitas pasien dm tidak terkontrol gula darahnya

a : Konstanta

(13)

commit to user b1-b2 : Koefisien regresi

X1 : Kepatuhan mengkonsumsi anti diabetik oral X2 : Tingkat aktifitas fisik

Hubungan faktor-faktor ditunjukkan dengan OR = exp (b):

OR = 1 : Tidak ada hubungan antara variabel bebas dengan vatiabel tergantung.

OR>1 : Ada hubungan positif

1/~ <OR<1 : Ada hubungan negatif atau merupakan faktor protektif

Referensi

Dokumen terkait

Tentu, pada tataran realita tidak mungkin akan kita dapati praksis yang sesuai dengan teori yang berasas tersebut. Jika setiap orang tetap akan memaksakan pengaplikasian di

Pembuatan proyek akhir Otomatisasi Sistem Pengolahan Air Laut Menjadi Air Tawar dengan Prinsip Reverse Osmosis Berbasis Mikrokontroler, selain sebagai.. persyaratan

[r]

dirumuskan oleh undang-undang sebagai alat pembayaran yang sah. Berdasarkan fungsinya dalam kegiatan sehari-hari, uang adalah suatu benda yang dapat digunakan sebagai alat

Indonesia memiliki komitmen yang serius untuk menurunkan emisi GRK di tingkat nasional, dengan sendirinya isu kehutanan, secara langsung maupun tidak langsung, menjadi isu

Berdasarkan hasil pengujian, maka disimpulkan bahwa sistem informasi geografis Monitoring Penyebaran Penyakit di Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB

- Edukasi tentang diet sesuai usia dan kebutuhan anak serta menjelaskan kepada orang tua untuk tetap memperhatikan asupan diet anak, baik secara kualitas

memberikan informasi untuk manajemen dalam menentukan harga jual produk pada kuantitas penjualan tertentu. Penulis melakukan penelitian di CV CBB Bandung dimana aktivitas