• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 HASIL DAN BAHASAN"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

12

HASIL DAN BAHASAN

4.1 Profil Perusahaan

PT. Cipta Asri adalah perusahaan inovatif, dinamis dan konsisten bergerak dibidang desain interior serta jasa kontruksi dan pengembangan. PT. Cipta Asri didirikan sesuai akta No. 2 Notaris Nyonya Wasiati Basoeki, SH. Tanggal 4 Mei 2005, dengan bidang usaha pembangunan gedung-gedung perkantoran, perumahan, dan interior.

Berdasarkan aspek legal dan kualifikasi usaha tersebut, maka PT. Cipta Asri berfokus pada desain interior dan kontruksi.

Jenis pekerjaan yang dapat dilaksanakan oleh PT. Cipta Asri antara lain :

• Kontruksi • Maintenance

Design&Build

Berawal di pertengahan tahun 1994 dan berkeinginan untuk berwirausaha, PT. Cipta Asri mengawali karir pertama di bidang tekniksipil. Banyak hal yang telah dilakukan dan tidak sedikit yang dikorbankan, rintangan dan tantangan silih berganti sehingga membuat PT. Cipta Asri menjadi matang dan memberanikan diri untuk tampil lebih formal. Menjadi kegiatan usaha yang resmi berbentuk badan hukum pada tanggal empat bulan Mei tahun dua ribu lima, Dimana PT. Cipta Asri mulai memfokuskan proyek pada jalur Interior.Visi dari PT. Cipta Asri menjadi perusahaan yang dapat dipercaya masyarakat, baik Nasional maupun Internasional dibidang rancang bangun. PT. Cipta Asri memiliki misi bekerja dengan kejujuran, disiplin dan tanggung jawab, meningkatkan kualitas hidup baik secara materil maupun spritual bagi semua personil serta memberikan pelayanan secara profesional.

(2)

PT. Cipta Asri yang berpusat di Jakarta,yang berlokasi di Kavling DKI Blok 41/40, Jln.Meruya Utara Jakarta Barat.PT. Cipta Asri melayani penjualan mebel jadi, maupun pesanan custom sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen.

4.2 Pengumpulan Data

Pada pengumpulan data ini dilakukan dibuatlah kuesioner penelitian. Kuesioner penelitian sendiri merupakan instrumen utama untuk menggali serta mencari atribut-atribut apa saja yang menurut responden penting dan diharapkan dari suatu sofa kantor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepentingan masing-masing atribut.

4.2.1 Penyebaran Kuesioner Penelitian

Penyebaran kuesioner penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling / judgement sampling merupakan teknik sampling yang satuan samplingnya dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu, dengan tujuan untuk memperoleh satuan sampling yang memiliki karakteristik atau kriteria yang dikehendaki dalam pengambilan sample. Dalam hal ini, kuesioner disebarkan pada PT.Abacus dan PT.Garuda Indonesia, untuk mengetahui bagaimana desain sofa kantor dan desain website yang diharapkan oleh responden itu sendiri. Dimana pengambilan data kuesioner dilakukan pada tanggal 20-25 juni 2013.

4.2.2 Data Kuesioner Penelitian

Kuesioner penelitian yang akan disebarkan terbagi menjadi 6 bagian, yakni: 1. Screening Responden.

Bagian ini merupakan penentuan apakah calon responden memiliki kriteria yang sesuai dengan kriteria sampel penelitian yang telah ditetapkan oleh peneliti. Kriteria sampel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebagai berikkut: (1) responden yang mempunyai keprofesionalan sebagai pekerja pada perusahaan; (2) responden yang sebelumnya telah menggunakan sofa kantor pada PT. Cipta Asri. 2. Data Responden.

Pada bagian data responden ini mempunyai pertanyaan-pertanyaan yang bersifat umum, seperti jenis kelamin, umur, serta daerah kantor tempat bekerja.

(3)

3. Desain Sofa Kantor.

Pada bagian ini berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai keinginan desain sofa kantor secara terperinci yang diinginkan responden atau konsumen yang mengarah pada perancangan desain sofa kantor yang akan dibuat.

4. Aksesoris Keinginan Konsumen.

Pada bagian ini lebih diarahkan pada perancangan sofa kantor yang menggunakan aksesoris yang diinginkan responden atau konsumen, yang memasukkan beberapa pertanyaan tambahan mengenai atribut sofa kantor sebagai bahan pertimbangan dalam perancangan sofa kantor.

5. Desain Website Untuk Konsumen.

Bagian ini merupakan bagian terpenting dalam penyusunan website kantor. Karena diberikan beberapa pertanyaan terperinci baik dalam hal desain maupun konten untuk pembuatan website tersebut. 6. Tingkat Kepentingan

Pada bagian tingkat kepentingan ini berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai tingkat kepentingan responden atau konsumen dalam hal pemilihan sofa kantor.

Dari 60 kuesioner yang disebarkan tersebut, terdapat 3 kuesioner yang tidak kembali. Dimana terdapat 7 kuesioner yang tidak bisa atau tidak dapat diolah dikarenakan responden mengisi pilihan stop pengisian dan tidak terisi dengan lengkap. Berikut ini, merupakan tabel mengenai data bagian

screening dan rekapitulasi kuesioner yang berhasil dikumpulkan:

Tabel 4.1 Rekapitulasi Kuesioner Penelitan Sofa Kantor

DATA KUESIONER QUANTITY

Jumlah kuesioner yang kembali 57 buah

Jumlah kuesioner yang dapat diolah 50 buah Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 7 buah

(4)

4.3 Pengolahan Data 4.3.1.1Hasil Kuesioner

Dari hasil kuesioner pada bagian tingkat kepentingan didapatkan hasil data sebagai berikut:

Gambar 4.2 Diagram Hasil Kuesioner Tingkat Kepentingan

4.3.2 House Of Quality (HOQ)

4.3.2.1Identifikasi Kebutuhan Konsumen

Dari hasil kuesioner penelitian telah didapat tingkat kepentingan (importance) untuk masing-masing atribut. Dalam tahap identifikasi kebutuhan responden, dilakukan pemilihan atribut-atribut berdasarkan dengan mempertimbangkan tingkat kepentingan yang diberikan responden. Selanjutnya yang merupakan atribut-atribut produk sofa kantor beserta masing-masing tingkat kepentingan (importance) yang didapat dari kuesioner penelitian dapat dilihat hasilnya melalui tabel berikut:

(5)

Tabel 4.2 Atribut keinginan konsumen No. ATRIBUT 1 Kenyamanan 2 Bentuk/model 3 Teknologi 4 Harga

4.3.2.2 Menentukan Spesifikasi Target

Proses selanjutnya setelah melakukan identifikasi kebutuhan adalah melakukan spesifikasi target sebelum konsep produk dikembangkan. Pada spesifikasi target ini diperlukan tiga hal yang harus dilakukan dalam tahapan menentukan spersifikasi target, ketiga hal tersebut adalah, diawali dengan mempersiapkan daftar metrik dan membuat matriks hubungan antara atribut-atribut produk sofa kantor dengan metrik.

4.3.2.2.1 Mempersiapkan Daftar Matriks

Berdasarkan atribut-atribut yang telah diperoleh untuk perancangan sofa kantor, dapat ditentukan karakteristik teknik atau metrik yang dapat memenuhi atribut-atribut sofa kantor tersebut.

Metrik yang baik adalah yang merefleksikan secara langsung nilai produk yang memuaskan kebutuhan pelanggan, hubungan antara kebutuhan dan metrik merupakan inti dari proses penetapan spesifikasi sehingga dapat diasumsikan sebagai menerjemahkan kebutuhan pelanggan menjadi sekumpulan nilai spesifikasi yang tepat dan terukur. Kebutuhan pelanggan dikombinasikan dengan tingkat kepentingan menunjukkan pentingnya kepuasan terhadap pelanggan. Data tersebut diambil dari hasil wawancara mendalam dengan sofa maker dan bagian produksi, dimana pada PT. Cipta Asri memiliki sofa maker yang berjumlah empat orang yang telah berpengalaman dan menggeluti bidangnya dimulai pada tahun 1998 dan berperan serta dalam pengembangan CV. Cipta Asri menjadi PT. Cipta Asri. Bagian produksi merupakan team yang berjumlah tiga orang yang khusus memproduksi desain mebel kantor dan rumah tangga sejak tahun 2005 dimana PT.Cipta Asri membuat pembagian pada team produksi konstruksi,

maintenance dan desain.

(6)

Tabel 4.3 Karakteristik Teknis

No KARAKTERISTIK

TEKNIS

INTERPRETASI

1 Rangka Sofa a. Kayu; Mudah dibentuk, tahan terhadap tekanan namun mudah diserang serangga seperti rayap. b. Besi / Stainless; Kuat, modern, minimalis, berat. c. Rotan; Kuat, awet, perubahan warna.

d. Alumunium; Ringan, namun kekuatannya kurang.

2 Pegas Sofa a. Per; Sistem pegas pada sofa yang menggunakan pegas dari logam yang disusun pada rangka sofa. b. Webbing; Sestem pegas pada sofa yang menggunakan karet-karet yang dianyam saling bersilangan.

3 Kaki Sofa a. Kayu; Tumpuan pada sofa yang terbuat dari kayu, tahan terhadap tekanan namun mudah diserang serangga seperti rayap.

b. Besi / Stainless; Tumpuan pada sofa yang terbuat dari besi / stainless, kuat, modern, minimalis, berat.

4 Jenis Busa

Dudukan

a. Busa; Nyaman, mahal.

b. Busa + Per; Tingkat kenyamanan menurun, menghemat pemakaian busa sehingga dapat menekan pengeluaran biaya

5 Sandaran a. Busa; Membentuk sofa lebih rapih.

b. Dacron; Membuat bentuk bantalan pada sandaran sofa sehingga lebih nyaman.

c. Bulu angsa; setingkat lebih nyaman diatas dacron, namun membutuhkan biaya lebih tinggi. 6 Kapasitas Sofa a. 1 orang.

b. 2 orang. c. 3 orang.

d. Lebih dari 3 orang.

7 Jenis Sofa a. Sofa klasik; Desain yang dapat dibentuk sesuai keinginan, umumnya menggunakan bahan dasar kayu, awet dan kokoh, menjadikan sofa ini pilihan yang cukup mahal.

b. Sofa minimalis; Modern, penggunaan bahan yang tidak banyak, sehingga membuat biaya menjadi lebih murah.

c. Sofa “L”; Sofa ini dibentuk sesuai fungsinya untuk ditempatkan pada sudut ruangan, atau dapat digunakan sebagai pembatas ruangan.

d. Sofa bed; Sofa modern yang multifungsi, dapat dijadikan bentuk tempat tidur.

8 Upholstery a. Katun; Bahan lebih dingin karena ada pori-pori pada kain namun perawatannya harus intensif. b. Oscar; Bahan menyerupai kulit (tidak menyerap keringat), mudah dibersihkan dari noda.

(7)

beludru, nyaman dan tidak panas, butuh perawatan khusus.

d. Beludru; Tipis, dan butuh perawatan ekstra. e. Amorist; Tebal, kuat serta tahan lama.

f. Kulit Asli / Original Leather; Bahan yang awet, tidak mudah rusak namun tidak menyerap keringat dan memiliki harga yang tinggi dibandingkan bahan lainnya.

Warna a. Gelap.

b. Terang.

4.3.2.2.2 Needs – Metrics Matrix

Tabel Needs-Metrics Matrix menyatakan hubungan antara kebutuhan (Needs) dengan metrik (Metrics). Baris dari matriks menunjukkan kebutuhan, sedangkan kolom dari matriks menunjukkan metrik. Tanda yang berada dalam sel matriks menandakan bahwa kebutuhan dan metrik yang dihubungkan oleh sel tersebut mempunyai hubungan. Pemenuhan dari metrik akan mempengaruhi derajat sejauh mana produk akan memuaskan responden. Berikut merupakan langkah-langkah pembuatan tabel Needs Metrics, dimana kebutuhan metrik telah dijelaskan diatas dengan mempersiapkan daftar metrik. Pada matrik ini dilakukan penentuan hubungan antara atribut keinginan pemakai dengan respon teknikal yang telah ditentukan oleh pihak-pihak terkait.

4.3.2.2.2.1 Penentuan Tingkat Kepentingan

Untuk menentukan tingkat kepentingan ini, penulis mencari nilai rata-rata untuk masing-masing variabel dari data kuesioner yang telah dikumpulkan.

Tabel 4.4 Nilai rata-rata Item Statistics Mean Std. Deviation N Kenyamanan 4.48 .580 50 Bentuk/Model 4.50 .614 50 Teknologi 2.10 1.074 50 Harga 2.88 .895 50

(8)

4.3.2.3 Hubungan Karakteristik Kebutuhan Konsumen dengan Karakteristik Teknis

Hubungan karakteristik kebutuhan konsumen dengan karakteristik teknis dilakukan penilaian dengan menggunakan aturan sebagai berikut:

Angka 9 : hubungan sangat kuat. Angka 3 : hubungan sedang. Angka 1 : hubungan lemah.

(kosong) : tidak ada hubungan sama sekali.

Penilaian ini dilakukan dengan dilakukannya diskusi dengan orang-orang yang ahli dalam bidang material dan bidang pembuatan khususnya sofa yang bekerja pada PT. Cipta Asri.

Tabel 4.5 Hubungan Karakteristik Kebutuhan Konsumen Dengan Karakteristik Teknis

(9)

4.3.2.4 Hubungan Antara Karakteristik Teknis (Technical Corelation)

Matriks ini digunakan untuk membantu tim QFD dalam menentukan desain yang mengalami bottleneck dan menentukan kunci komunikasi di antara para perancang sofa. Simbol korelasi yang digunakan dalam tahap ini adalah sebagai berikut:

X : hubungan lemah antara karakteristik teknis. O : hubungan kuat antara karakteristik teknis

Gambar 4.3 Hubungan Antara Karakteristik Teknis X P e g a s so fa K a k i so fa S a n d a ra n K a p a si ta s Je n is s o fa U p h o ls te ry W a rn a R a n g k a s o fa Je n is b u sa d u d u k a n O O O O O O X X X X

(10)

4.4 Analisis Teknik Industri 4.4.1 House Of Quality (HOQ)

(11)

4.4.2 Desain Sofa Kantor

Berdasarkan penggambaran HOQ diatas maka didapatkan dua atribut yang memiliki nilai row weight terbesar dari keempat atribut kebutuhan konsumen, yakni:

1. Bentuk/Model 2. Kenyamanan

Kedua atribut tersebut akan dijadikan dasar sebagai pengembangan produk yang akan dilakukan. Dimana kedua atribut tersebut didapatkan dari hasil pendataan dengan kuesioner yang telah dilakukan. Dengan kata lain, kedua atribut tersebut merupakan suara dari konsumen pengguna sofa kantor. Dengan melihat kedua atribut diatas, maka dapat diketahui karakteristik-karakteristik teknis yang mempengaruhi kedua atribut tersebut, yakni:

1. Rangka sofa. 2. Pegas sofa. 3. Kaki sofa.

4. Jenis busa dudukan sofa. 5. Sandaran.

6. Kapasitas sofa. 7. Jenis sofa.

8. Upholstery.

9. Warna.

Dari kesembilan karakteristik teknis yang sudah ditentukan tersebut, sebenarnya dapat digeneralisasikan ataupun direpresentasikan dengan hal-hal tertentu, yakni:

1. Desain dan dimensi sofa kantor.

Hal ini merepresentasikan atas karakteristik teknis, kapasitas sofa, jenis sofa, upholstery dan warna.

2. Material sofa kantor.

Hal ini merepresentasikan atas karakteristik rangka sofa, pegas sofa, kaki sofa, jenis busa dudukan sofa dan sandaran.

Generalisasi dan representasi tersebut dilakukan untuk mempermudah perancangan pengembangan produk yang akan didesain. Akan tetapi pengelompokkan difokuskan pada karakteristik teknis desain model sofa kantor, karena karakteristik teknis ini mempunyai nilai bobot yang paling paling tinggi dibandingkan bobot karakteristik yang lain. Oleh karena karakteristik teknis yang paling diutamakan adalah kenyamanan dan desain, maka kita memerlukan atribut-atribut untuk desain model dan kenyamanan yang diperlukan untuk mengembangkan sofa kantor ini.

(12)

Berikut ini adalah atribut hasil dari pendataan atribut dari kuesioner penelitian bagian aksesoris keinginan konsumen:

Gambar 4.5 Diagram Hasil Kuesioner Aksesoris Keinginan Konsumen Dari penggambaran diagram diatas, maka atribut yang harus ada antara lain adalah backrest dan armrest. Sedangkan untuk leg, headrest dan bantal tidak dimasukkan pada atribut ini, dengan demikian sudah ditetapkan atribut mana yang akan digunakan untuk perancangan sofa kantor ini.

Dari hasil yang telah didapatkan, dibuatlah rancangan sofa kantor PT. Cipta Asri seperti dibawah ini.

(13)

Gambar 4.6 Hasil Desain Sofa Kantor 4.5 Analisis Sistem Informasi

4.5.1 Uji Validitas Dan Uji Reabilitas

Dengan menggunakan software SPSS didapatkan hasil data sebagai berikut:

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji Reabilitas Tingkat Kepentingan Case Processing Summary

N %

Cases Valid 50 100.0

Excluded(a) 0 .0

Total 50 100.0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .650 .659 14

Dari hasil yang didapatkan menggunakan aplikasi SPSS mendapatkannilai Alpha Cronbach sebesar 0.65, dimana pada metode Alpha

Cronbach nilai tersebut dikategorikan reliable karena mempunyai nilai yang

positif dan lebih besar dari 0.6.

Uji Validitas yang digunakan adalah jenis Validitas Rasional. Data hasil kuesioner dinyatakan valid karena tidak adanya data rusak, memiliki

(14)

kelengkapan jawaban pada butir pertanyaan yang ada. Butir pertanyaan disusun sesuai dengan konsep keilmuan yang bersangkutan yang dilakukan dengan cara Expert Judgment. Dalam hal ini Expert Judgment dilakukan bersama dengan orang-orang yang memiliki kaitan serta berkompeten dibidangnya.

4.5.2 Perancangan Desain Website

Berikut dilampirkan atribut desain website kantor yang diharapkan agar responden mendapatkan alasan untuk pembuatan atribut desain website kantor adalah sebagai berikut:

(15)
(16)

4.5.3 Activity Diagram

Activity Diagram merupakan alliran proses pengisian kuesioner yang

ada dalam Website. Dimana proses ini dibuat dengan diagram yang menunjukkan langkah-langkah dalam aliran kerja dan siapa yang bertanggung jawab dalam menyelesaikan masing-masing aktivitas dan objek yang digunakan dalam aliran kerja tersebut. Hasil dari Activity

Diagram untuk sistem informasi yang telah dibuat adalah sebagai berikut:

(17)

4.5.4 Use Case Diagram

Use Case Diagram dibuat untuk mengidentifikasikan user yang

menggunakan kuesioner dalam Website PT. Cipta Asri. Berikut ini merupakan use case untuk sistem informasi dalam pengisian kuesioner pada Website yang telah dibuat adalah sebagai berikut:

(18)

4.5.5 Use Case Description

Use Case Description menjelaskan secara detail proses yang berjalan

disetiap Use Case. Penjelasan bermula dari apa saja penyebab Use Case tersebut hingga proses interaksi secara detail kedalam sistem.

Tabel 4.7 Registrasi Use Case

Name:

Registrasi

Scenarios: Memasukkan nama dan alamat email

Triggering Event:

Untuk pembelian barang dan mendapatkan feedback

Brief

Description:

Use case ini menjelaskan registrasi yang dilakukan oleh

konsumen yaitu tahapan awal dalam membuka website dengan memasukkan nama dan alamat email.

Actors Customer

Related Use Cases:

-

Stakeholders: -

Preconditions: Customer memasukkan nama dan alamat email

Postconditions :

Customer memasukkan data kedalam database

Flow of Events:

Actors System

1. Customer membuka

form registrasi

1.1 Membuka form registrasi 2. Customer memasukkan

nama dan alamat email 2.1 Menyimpan nama dan alamat email

Exception Conditions:

(19)

Tabel 4.8 Melihat Katalog Use Case

Name:

Melihat produk

Scenarios: Melihat produk yang ada dalam website Triggering

Event:

Untuk memilih produk yang akan dibeli

Brief

Description:

Use case ini menjelaskan bahwa customer melihat produk yang

ditawarkan pada website PT. Cipta Asri

Actors Customer

Related Use Cases:

-

Stakeholders: -

Preconditions: Customer melihat produk yang ditawarkan pada katalog

Postconditions :

Customer memilih produk yang akan dibeli

Flow of Events:

Actors System

1.Customer membuka

produk 1.1 Membuka data base produk

2. Customer memilih produk

yang akan dibeli 2.1 Menyimpan produk yang dipilih oleh customer

Exception Conditions:

(20)

Tabel 4.9 Order Use Case

Name:

Order

Scenarios: Memilih barang yang akan di order Triggering

Event:

Untuk mendapatkan penawaran

Brief

Description:

Use case ini menjelaskan customer melakukan pemesanan untuk

mendapatkan penawaran Actors Customer Related Use Cases: - Stakeholders: -

Preconditions: Customer memilih produk yang akan di order

Postconditions :

Customer memasukkan data kedalam database

Flow of Events: Actors System 1. Customer membuka form order

1.1 Membuka form order

2. Customer

memasukkan produk yang akan

2.1 Menyimpan produk yang dipesan

(21)

dipesan

Exception Conditions:

- Sistem terhubung dengan database - Customer memasukkan order

Tabel 4.10 Mengecek Produk Use Case

Name:

Mengecek Produk

Scenarios: Mengecek barang yang dipesan

Triggering Event:

Untuk memastikan ketersediaan barang yang dipesan oleh

customer dan membuat penawaran

Brief

Description:

Use case ini menjelaskan admin mengecek barang yang telah

dipesan oleh customer

Actors Admin

Related Use Cases:

-

Stakeholders: -

Preconditions: Admin mengecek barang yang telah dipesan Postconditions

:

Admin melihat data kedalam database

Flow of Events:

Actors System

1.Admin melihat database 1.1 Membuka database

2.Admin melihat pesanan 2.1 Menampilkan pesanan yang dilakukan customer

(22)

Conditions:

Tabel 4.11 Input Transaksi Pembayaran Use Case

Name:

Input transaksi pembayaran

Scenarios: Memasukkan status pembayaran

Triggering Event:

Untuk mendapatkan barang yang sudah dibeli

Brief

Description:

Use case ini menjelaskan customer memasukkan status

pembayaran pada website

Actors Customer

Related Use Cases:

-

Stakeholders: -

Preconditions: Customer memasukkan status pembayaran

Postconditions :

Customer memasukkan data kedalam database

Flow of Events:

Actors System

1.Customer membuka

form pembayaran

1.1Membuka form pembayaran

2. Customer memasukkan status pembayaran

(23)

Exception Conditions:

- Sistem terhubung dengan database

- Customer memasukkan transaksi pembayaran

Tabel 4.12 Mengisi Kuesioner Use Case

Name:

Mengisi kuesioner

Scenarios: Menjawab pertanyaan yang diberikan Triggering

Event:

Untuk mendapatkan feedback

Brief

Description:

Use case ini menjelaskan customer menjawab pertanyaan dalam website kuesioner yang diberikan oleh PT. Cipta Asri

Actors Customer

Related Use Cases:

-

Stakeholders: -

Preconditions: Customer menjawab pertanyaan yang telah disediakan

Postconditions :

Customer memasukkan data kedalam database

Flow of Events:

Actors System

1. Customer membuka form kuesioner

1.1Membuka form kuesioner

2. Customer memasukkan jawaban pada setiap

(24)

pertanyaan

Exception Conditions:

- Sistem terhubung dengan database

- Customer memasukkan jawaban kuesioner

Tabel 4.13 Membaca Data Kuesioner Use Case

Name:

Membaca data kuesioner

Scenarios: Membaca jawaban yang diberikan customer Triggering

Event:

Untuk memberikan feedback kepada customer

Brief

Description:

Use case ini menjelaskan admin membaca jawaban yang

diberikan customer pada kuesioner

Actors Admin, Marketing

Related Use Cases:

-

Stakeholders: -

Preconditions: Admin membaca jawaban kuesioner Postconditions

:

Admin melihat data kedalam database

Flow of Events: Actors System 2 Admin melihat database form kuesioner

1.1 Membuka database form kuesioner

(25)

3 Admin melihat jawaban

2.1 Menampilkan jawaban yang diberikan customer

Exception Conditions:

- Sistem terhubung dengan database

4.5.6 Domain Class Diagram

Domain class diagram dibuat untuk memperlihatkan kelas-kelas dari

objek sebuah sistem. Dan domain class terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian atas merupakan nama kelas dan bagian bawah merupakan nama dari atribut kelasnya.

(26)

4.5.7 Updated Class Diagram

Gambar 4.11 Updated Class Diagram 4.5.8 System Sequence Diagram

(27)
(28)

4.5.9 Completed Three-Layer Sequence Diagram

(29)

Customer <<boundary>>:Website <<controller>>:Website :Produk :ProdukDA createWebsite() createWebsite() callWebsite() callPembayaran(InfoPenawaran) callWebsite() readPembayaran() addProduk() addProduk() initKomponenProduk()

:Order :OrderDA :Pembayaran :PembayaranDA :Kuesioner :KuesionerDA

save() InfoProduk InfoProduk InfoProduk ReadOrder() initOrder() InfoOrder InfoOrder callPembayaran(InfoPenawaran) initPembayaran() getInfoPembayaran() readPembayaran() infoPembayaran infoPembayaran readOrder() save() getInfoOrder() infoOrder save() callKuesioner() callKuesioner() readKuesioner() initKuesioner() readKuesioner() save() getKuesioner() infoKuisioner infoKuisioner infoKuisioner

Gambar

Tabel 4.1 Rekapitulasi Kuesioner Penelitan Sofa Kantor
Tabel 4.3 Karakteristik Teknis
Gambar 4.3 Hubungan Antara Karakteristik Teknis X Pegas sofaKaki sofa  SandaranKapasitas Jenis sofaUpholstery WarnaRangka sofaJenis busa dudukanO O O O O O X X X X
Gambar 4.4 House of Quality (HOQ)
+7

Referensi

Dokumen terkait

kualitas yang merupakan perpaduan antara aspek stimuli yang diterima konsumen maupun aspek sikap konsumen dalam menanggapi stimuli tersebut, keduanya juga dapat

Dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa sikap petugas dalam menangkap pertanyaan adalah: sebesar 47% responden menyatakan hanya mendengarkan informasi untuk

Terlihat dari hasil kuisioner pertanyaan nomor 6 sebanyak 100% responden menyatakan bahwa aplikasi menyediakan tombol untuk membatalkan aksi yang sedang dilakukan

Analisa pada bab ini meliputi : analisa identitas responden, analisa posisi produk berdasarkan peringkat atribut, analisa positioning produk Juice ABC berdasarkan persepsi

Dari hasil kuisoner pertanyaan 4 dapat disimpulkan bahwa sebanyak 57% atau 12 responden merasa bahwa sistem pakar mendiagnosa penyakit gigi dengan cukup akurat

Berdasarkan presentase data yang diterima dari responden maka dapat disimpulkan bahwa perancangan Buku Cerita Bergambar Lakon Wayang Antareja dapat diterima oleh

Dari pertanyaan yang terdapat pada angket yang diberikan kepada responden, soal nomor 1 dan 2 bertujuan untuk mengukur desain interface aplikasi yang dibuat menarik

Pertama konsumen melakukan pemesanan barang yang diinginkan kepada bagian penjualan, kemudian bagian penjualan akan mengecek persediaan barang, jika barang yang dicari konsumen tidak