• Tidak ada hasil yang ditemukan

Setyadi JYS, elk/.:. SISTEM PENGOLAH DATA BERBASIS MIKROKONTRO LER UNTUK THYROID UP TAKE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Setyadi JYS, elk/.:. SISTEM PENGOLAH DATA BERBASIS MIKROKONTRO LER UNTUK THYROID UP TAKE"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

336

-

ISSN 0216 - 3128 Setyadi JYS, elk/.:.

SISTEM

PENGOLAH

DATA

BERBASIS

MIKROKONTRO-LER UNTUK

THYROID UP TAKE

Setyadi WS, RiIIlsaris

Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta

ABSTRAK

SISTEM PENGOLAH DATA BERBASIS MIKROKONTRO-LER UNTUK THYROID UP TAKE. Telah dibuat sistem pengolah data untuk thyroid uptake berbasis mikrokontroller AT 89S8252 dan ditampilkan melalui display LCD. Alat ini merupakan pengembangan dari sistem pencacah menggunakan seven segment sebagai penampi/nya. Alat ini didesain dengan memperhatikan tuntUlan teknologi saat ini yaitu "smaller. faster, cheaper and easier", pengoperasiannya sangat mudah sehingga membantu para dokter untukmelakukan pengujian ditempat terpenci/ sekalipun, sebab alat ini bersifat portabel dan tidak membutuhkan catu daya yang besar. Dari hasi/ pengujian didapatkan linearitas pencacahan terhadap pembanding dengan masukan pulsa dari pulse generator diperoleh ni/ai koejisien korelasi Rl sebesar 0,9999. Sedangkan pada test chi square untuk kestabi/an pencacahan

..

dengan harga probabi/itas kestabi/an alat yang diinginkan sebesar 99% diperoleh ni/ai Xl berada diantara 2.088< Xl < 21.166 untuk /0 kali pencacahan terhadap sumber 1-131 dengan variasi jarak 3-30 cm dari (ietektor. Hal ini membuktikan bahwa

alat ini mampu bekerja dengan baik.

Kala Kunci : mikrokontroler, timerlcounter, Thyroid Uptake, Eeprom.

ABSTRACT

MICROCONTROLLER BASE THYROID UP TAKE SYSTEM DATA ACQUISITION. Micro controller basl!d Thyroid up Take system data acquisition has been constructed using AT 89S8252, displayed 011 LCD. The

system is an improvement of previous design, which uses seven-segment display and Computer based. This system is designed by latest technology aspect such as smaller. faster, cheaper &easier, simple to operate in rural area because of low power consumtion. Test result shows that linearity is good with Rl =0.9999, chi square test with 99%probability of counting stability is 2.088 < X2 < 21./66 for 10 times {,OImtin}.!of 1-131 radio activesource using Csl(/"/) detektor with varying distance from 3Cm to 30 Cm apart. Those c/ata shows that system working properly.

Keywords: micro controller, thyroid up take, EEPROM

PENDAHULUAN

Salah

makanansatu zat yang banyak terkandungyang dikonsumsi manusia adalahdalam yodium. Yodium yang terdapat dalam tubuh manusia digunakan untuk membentuk hormon tiroid terutama tiroksin dan trirodotironin, dimana hormon ini berfungsi mengatur metabolisme makanan dan pertumbuhan. Apabila jumlah yodium dalam tubuh kurang maka sintesis hormon tiroid akan berkurang juga, sehingga kadar tiroksin bebas menurun. Hal ini dapat mengakibatkan peninggian sekresi TSH (Thyroid Stimulating /form on), sehingga terjadi perbesaran kelenjar tiroid (terjadi gondok). Salah satu alat kedokteran untuk mendiagnosa gejala penyakit ini adalah "Thyroid Uptake" atau pencacah uji tangkap gondok. Pencacah Uji Tangkap Gondok

adalah instrumentasi kedokteran nuklir untuk keperluan pemeriksaan dan analisis fungsi organ thyroid. Dengan memonitor distribusi radioaktivitas . sebagai fungsi waktu terhadap perunut 13110dium

atau 99Tc yang masuk ke kelenjar gondok (melalui

injeksi atau menelan kapsul) dapat diperoleh kurva aktivitas tiroid versus waktu yang mencirikan apakah kelenjar gondok tersebut normal atau tidak[ll.

Untuk pengujiannya, pasien harus datang ke ruang dimana alat tersebut berada, baru kemudian dilakukan pengambilan data-data medis. Hal ini mempunyai kendala apabila pasien berada diluar kota (tcmpat terpencil). Oleh karena itu dibuatlah pengolah data thyroid uptake berbasis mikro-kontroler portabel yang menggunakan detektor Csl(Tl). Dengan dibuatnya alat ini data-data hasil pendeteksian tersebut dapat disimpan didalam

(2)

Setyadi WS, dkk. ISSN 0216 - 3128 337

memori mikrokontroller dan ditampilkan pada

display LCD. Dengan mengolah data tersebut dapat diketahui kondisi kelenjar gondok tersebut[2.3,4J.

Seberapa rancangbangun telah berhasil dikembangkan di SATAN, baik tipe lama maupun yang kompatible dengan PC, namun alat ini tidak bersifat portabel dan mobile dan memiliki konsul yang sukar dipindah sehingga tidak memungkinkan melayani pasien di daerah terpencil. Penelitian pengembangan rekayasa ini bertujuan untuk me-rancang suatu alat yang mobile-portabel dengan menggantikan komponen elektronik diskrit dengan mikrokontroler, serta pemilihan detektor Csl(TI) dengan Photodiode menggantikan Nal(TI) dengan

Photo Multiplier Tube (PMT) sebagai upaya

pengu-rangan dimensi dan kerumitan sistem[5]. Sehingga ruang lingkup penelitian pengembangan ini adalah melakukan inovasi teknologi pada sistem pen-cacahan radiasi dan perangkat display-nya.

Dengan rancangbangun prototip 1111

diharapkan agar selain unjuk kerja alat yang semakin baik, aman dan nyaman dalam operasional, juga diharapkan dapat dibawa mendatangi pasien

tidak mampu khususnya di daerah marginal.

Alat ini sangat mudah dioperasikan baik lIntuk keperluan pengambilan data pasien ataupun analisis hasil. Dengan menggunakan empat buah tombol keypad dan tombol daya beserta tampilan pada LCD, user akan merasa mudah mengopeasikan alat ini. Kemampuan alat ini maksimum 90 pasien, setiap pasien memiliki 10 data dioperasikan dengan satu buah battery 9 Volt dengan konsumsi daya sebcsar 150 mA. Dirancang dengan menggunakan l11ikrokontroller AT89S8252 buatan ATMEL.Co yang dilengkapai dengan EEPROM (Erasable Electronic Programmable Read Only Memory)

lIntuk keperluan lost power data protection system,

~

yaitu tetap tersimpannya data meskipun tidak ada catu daya.

TAT A KERJA

Perancangan dan pembuatan sistem pengolah data untuk thyroid uptake berbasis mikrokontroller ini terdiri dari dua jenis yaitu perancangan dan pembuatan perangkat keras (hardware) dan perang-kat lunak (program kendali mikrokontroller)[6.7,8J. Slok Diagram Rangkaian disajikan pada Gambar I,

Perangkat Lunak

Pada penelitian ini dibuat perangkat keras rangkaian "single chip" mirokontroller dan membuat program pengendalinya yang kemudian didownload ke dalam IC mikro tersebut[9J. Gambar 2 adalah diagram alir sistem thyroid uptake menggunakan mikrokontroler.

Perangkat Keras

Perancangan sistem kendali pad a penelitian ini menggunakan IC mikrokontroler AT89S8252, yang harus dilengkapi dengan komponen dasar seperti sumber clock dan rangkaian reset. Sumber clock diperoleh dengan memasang penghasil detak yaitu crystal dengan tTekuensi detak sebesar 11,0592 MHz. Dengan frekuensi tersebut, maka kecepatan mesin adalah 11,0592x 106/12 machine cycle, satu

machine cycle memakan waktu 0,92 mikrodetik.

Slok diagram rangkaian single chip AT 89S8252 dan komponennya disajikan pada Gambar 3.

Gambar J. Hlok diagram sistem Thyroid Uptake.

Prosiding PPI - PDIPTN 2006

(3)

338

-

ISSN 0216 - 3128 y T P]~CIQ

7

PUINOI Setyadi IYS, dkk. T

~

~

y

(4)

ISSN 0216 - 3128 10K: Setyadi WS, dkk. PIO Pll PI2 P13 PI4 PI5 PI6 PI7 P20 13 INTl P21 12 INTO P22 P23 15 Tl P24 VCC 14 TO P25 P26 31 !:Am P27 19 18 XlX2

~

RXD II 9 RESET TXD 30 .\LEii' 29 17 iID PSEN -16 WR 10K: AT89S8252 _..C""', Av-339

-Gambar 3. Rangkaian single chip AT89S8252.

Rangkaian

Keypad

Keypad dalam rancangan ini berfungsi sebagai alat kontrol bagi user untuk mengendalikan mikrokontroller dalam menjalankan program sesuai yang diminta oleh user. Digunakan port 2 (P2) dan untuk memanggil suatu program sub rutin dalam mikrokontroller maka pin-pin port 2 (P2)

mikro-kontroller harus terhubung dengan logika 0 sehingga

P2 =O.

Adapun fungsi tiap pin dari P2 untuk memanggil atau melakukan perintah dalam mikro-kontroller seperti Tabel I.

Perangkat keras rangkaian Keypad seperti pada Gambar 4.

Tabel I. Fungsi Port P2 yang berhubungan dengan keypad.

No No Pin P2 (aktip low) Fungsi

I.

P.2.0Perintah 'OK' atau 'Enter' 2.

P.2.!Perintah 'UP', menambah No Pasien, No cacah & waktu 3.

P.2.2Perintah 'DOWN", mengurangi No Pasien, No Cacah & Waktu 4. P.2.3Perintah ' NO' U? ...--- .. ---.--; 1 0 39 POO Pll 38 POI P12

y;--P02 Pl3 36 P03 PU 3S P04 PIS 34 POS Pl6 33 P06 PI1 32 PO? 13 A TB9$8252 INTl 12 P20 INTO P21 15 P22 T1 4 P23 TO P24 31 P2S fAN? P26 19 P27 Xl 18 X2 RESET ~RXD

-K

11 TXD RD ~ 16 :30 AL!:JP WR 29 PS!:N T"1)'\lt

Gambar 4. Rangkaian keypad single chip AT89S8252.

Prosiding PPI - PDIPTN 2006 Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN

(5)

340

-

ISSN 0216 - 3128

LCD MODULE

16

5Vo1t

PI)

PIJ

PI.+

PIJ

PIJ

PI.7

ATBnB2S2

Gambar 5. Rangkaian modul LCD dengan mikrokontroller AT89S8252.

Tabel 2. Alat-alat dan bahan penelitian.

Setyadi WS, dkk.

No Nama Spesifikasi Fungsi 1

Function GeneratorKenwood FG 273Pembangkit Pulsa 2

Timer-Counter Ortec 871Sebagai Counter 3

Linier Amplifier Ortec 451Pengolah sinyal dari detekor Csl(TI) 4.

TSCA Ortec 406 APembentuk plsa 5.

BIN Power ModulOrtec 401 ACatudaya tegangan rendah

6.

1-]31 Hipuran Aktivitas awal 10 uCiSumber radiasi perunut 7.

Detektor CsI(TI) Scionic(2x2x2 Cm)Pendeteksi 1-I 31

Rangkaian

LCD

Rangkaian LCD dalam penelitian ini meng-gunakan modu] LCD M-162A,. Rangkaian LCD dan hubungannya dengan mikrokontroller disajikan pada Gambar 5.

Peralatan don Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini terdapat dalam Tabel.2.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk mengetahui unjuk kerja sistem yang telah dibuat, di]akukan pengukuran dan pengujian pad a rangkaian-rangkaian perangkat keras penyusun sistem. Pengujian dilakukan dengan beberapa cara, yaitu pengujian statis, pengujian dinamis dan pengujian penyimpanan data pada Eeprom IC mikrokontroler AT89S8252,. Analisa data yang dilakukan yaitu uji linieritas pada hasil pengujian statis dan pengujian dinamis. Blok diagram pengujian sistim seperti pad a Gambar 6.

(6)

Setyadi WS, dkk.

D

Sumber lJlI Funciion Generaior 000 000 Dei!ktor CsJ(l1) + Pmamp ISSN 0216 - 3128

~

OR TEe

l

Pengujian Co""*'r Stan. Amp1ifio!r +TSCA

34/

Gambar 6. Blok diagram pengujian sistim.

Pengujian Statis

Pengujian ini dikenakan pada

single chip

mikrokontroler AT 89S8252 yang telah dibuat

Masukan dari

function generator

divariasikan fre-kuensinya antara 1 - 6500 Hz. Data hasH pengujian dapat dilihat pada Tabel 3 dan Gambar 7.

Tabel3 HasH Pengujian Linearitas Pencacahan pad a Mikrokontroler

No Frckuensi Pembacaan rerata tampilan pada (lIz)

FrequencyI1-KontrolerCounter/10ORTEC(IIz)s) /10s)

I.

10 9910 99 2. 50 50050 502 3. 100 100101 1005 4. 200 1995200 2005 5. 300 2987299 3003 6. 400 3993400 4012 7. 500 4972500 3497 8. 600 5973599 6004 9. 700 6965699 7000 10. 800 7963800 8004

II.

900 8951899 8996 12. 1000 993110009984 13. 1200 11891119911952 14. 1400 13912139913985 15. 1500 14915149914991 16. 1600 15918160015998 17. 1800 17922180118008 18. 2000 19893199919993 19. 2200 21806219021916 20. 2400 23950240024072 21. 2600 25766259825894 22. 2800 27785279027922 23. 3000 29825299929973 24. 3200 31786319031945 25. 3400 33760339633928 26. 3600 35741359235919 27. 3800 37728380037898 28. 4000 39726399739925 29. 4200 41707419441917 30. 4400 43687440043918 31. 4600 45672461945917 32. 4800 47657480747916 33. 5000 49641500149914 34. 5200 51626521051913 35. 5400 53611527253912 36. 5600 55595560055910 37 5800 5758058057909 38. 6000 59565600559908 39. 6300 61863630561901 40. 6500 65122653365245

Prosiding PPI - PDIPTN 2006

(7)

342 !!!!!!!!!! 70000 ~ 60000 'E 50000 ~ 40000 ~ 30000 ~ 20000 :E 10000 o o ISSN 0216 - 3128

Grafik Linearitas Pencacahan

y =9.9305x +26.77

R2=0.9999

1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000

Frekuensi Counter (Hz)

Gambar 7. Grafik linearitas pencacahan.

Setyadi WS, dkk.

Tabe] 3 menunjukkan bahwa ada perbedaan data mikrokontroller dengan data empiris. Selisih terbesar terjadi pad a frekuensi 6500 Hz, sedangkan yang terkeeil terjadi pada frekuensi I Hz. Hal ini disebabkan o]eh adanya error pad a besar pulsa masukan dari pulse generator. Error ini muneul akibat kurang presisinya penentuan besar frekuensi pulsa keluaran dari pulse generator.

Pengujian Dinamis

Pengujian dikenakan pada keseluruhan sistem menggunakan sumber radioaktif yaitu dengan menggunakan detektor Csl(T]), Amplifier, TSCA dan single chip IC mikrokontroler AT89S8252. Pengujian dilakukan dengan menggunakan sumber radiasi-y, (odium-131, dan dilakukan dengan

mem-variasikan jarak 3 - 30 em. Peneaeahan dilakukan sebanyak 10 kali dengan waktll eaeah masing-masing 10 detik. Hasil pengllkllran disajikan pad a Tabel 4.

Pengujian

Ke.~tabilan

Pencacalwn

(Chi

Square Test

X2)

Chi Square merupakan suatu eara melakukan

penglljian stabilitas alat peneaeahan beberapa kali. Perhitllngan Chi Square dilakukan agar dapa! diketahui tingkat kepereayaan bahwa alat bekerja memuaskan. Pada pengujian ini digunakan sumber radiasi 1-]31. Aktivitas awal sllmber = 101lCi (23 Mei 2005). Aktivitas akhir = 2,97 uCi (15 JlIni 2005). Jarak detektor dari sumber adalah 3 em . Waktu eaeah

=

10 detik.

Tabel 4. Data hasil pengujian dinamis dengan sumber 1-131. Cacah No Jarak Rata2 1 2

3

4

5

6 7

8

9 10

I

3 118.8em1]4128127106106113118117131128 2 6131.7157128151125123127130136130em110 3 9 108105112109100100108118108em92128 4 12 em81.293817474788787788080 5 15 em6268615957656255595964 6 18 em5748.4414546494946505843 7 21 em4644.5484434535039394646 8 24 em3234.2342731384135255128 9 27 em3528242236213735413131 10 30 em2924233523273226331826

(8)

Setyadi WS, dkk. ISSN 0216 - 3128 343

Tabel 5. Pengujian Kestabilan Pencacahan (Chi Square Test / X2) pada jarak 3

em. No Cacah (Xi - X)2

I

114 23.04 2 106 163.84 3 106 163.84 4 113 33.64 5 118 0.64 6 117 3.24 7 128 84.64 8 137 67.24 9 121 148.84 10 128 84.64

Pengujian Penyimpanan

Data

Alat ini diraneang untuk dapat menyimpan data hasil peneaeahan, sehingga dalam penelitian ini dilakukan pengujian terhadap sistem penyimpanan data eaeah. Hasil pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah alat ini mampu menyimpan data sesuai yang diinginkan serta menguji apakah data yang tersimpan tetap tersimpan dan tidak hilang meskipun eatu daya mati (Erasable Electronic Programmable Read Only Memory).

Pengujian dilakukan dengan penyimpanan data sebanyak 5 data dengan waktu eaeah 10 detik, kemudian disaat proses penyimpanan berjalan, eatu daya dimatikan seeara tiba-tiba. Hasil pengujian ini dilihat dengan membaea data dalam memori, dimana diperoleh data yang tersimpan sebanyak 5 data, hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya lost power, data yang disimpan sebelum eatu daya mati tidak hilang. Hasil pengujian penyimpanan data disajikan pada Tabel.7.

Dari Table.5, setelah dihitung dengan per-samaan (1)(IO,'lldidapatkan hargaX2 = 6.5117.

Untuk pengujian dengan variasi jarak dari 3 Cm sampai 30 Cm, hasilnya seperti pada Tabel.6.

X2 =

I

(Xi-X)2 X

(1)

Tabel 7. Data hasil pengujian penyimpanan data.

No Display countingDisplay data

I

128 128 2 112 112 3 109 109 4 100 100 5 108 108

Tabel 6. Pengujian Kestabilan Peneacahan (Chi Square Test/X2) dengan variasi jarak. No Jarak X2 2 6em 12.63 3 gem 8.42 4 12 em 4.12 5 IS em 2.3 6 18 em 5.71 7 21 em 6.57 8 24 em 14.74 9 27 em 13.29 10 30 em 10.076

Dan diinginkan harga keboleh jadian kestabilan alat 99%, maka didapatkan harga Chi Square Test(X2)

=

8,44. Dengan batasan yang diijinkan: 2.088< X2

<

21.166.

PEMBAHASAN

Oari pengujian statis yang hasilnya ditampilkan pada Table 2 dan disajikan pada Gambar 7, terlihat linieritas an tara mikrokontroller dengan function generator didapatkan R2 sebesar 0,9999. Hasil tersebut menunjukkan bahwa R2 dari grafik tersebut nilainya mendekati I (R2 "" I).

Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa sistem yang dibuat dapat bekerja dengan baik yaitu memiliki hubungan linear terhadap frekuensi. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran mikrokontroller dengan hasil pengukuran menggunakan counter buatan ORTEC. Hasilnya menunjukan derajat kesaksamaan yang tinggi antara peralatan yang diuji dengan peralatan pembanding sampai dengan frekuensi 6500 Hz.

Frekuensi maksimum sebesar 6500 Hz atau sebesar 0,154 ms cukup memadai untuk dipakai sebagai peneacah yang dihubungkan detektor CsI(TI) ataupun detektor Nal(TI). Pada Tabel 4

Prosiding PPI - PDIPTN 2006

(9)

344

!!!!!!!!!!! ISSN 0216 - 3128 Setyadi WS, dkk.

terlihat bahwa untuk mencacah 1-131 dengan aktivitag IOu Ci pada jarak 3 Cm dan waktu cacah selama 10 detik didapatkam hasil cacahan sebesar

118 cacah, masih dibawah ITekuensimaksimuml12J.

Dari hasil pengujian dinamis, dengan meng-gunakan detektor Csl(TI) buatan Scionic, Sumber

1-131 IOu Ci dan sistim pencacah nuklir buatan Ortec pada jarak 3 Cm hasilnya disajikan pada Tabel 5 didapat nilai

X

sebesar 6,511. Namun hal yang menarik dari pengujian ini adalah stabilitas pencacahan yang tinggi dengan tingkat kepercayaan 99 % terhadap variasi jarak antara sumber 1-131 dengan detektor sampai dengan 30 Cm. Terbukti dengan uji statistik dengan metoda Chi Kuadrat

11,12J diperoleh nilai X2 sebesar 8,437. Harga X2

terse but bila dimasukkan pada jangkau nilai yang diijinkan yaitu : 2.088< 8,437 < 21.166 nilai X2

memenuhi. Sehingga dapat dikatakan alat ini memiliki kelayakan terhadap statistik pencacahan dengan derajat kepercayaan 99%. Hasil pengujian chi square pad a pencacahan pada jarak yang berbeda, dengan cara yang sarna didapatkan hasil seperti pad a Tabel 6.

Salah satu inovasi yang diharapkan dari alat ini selain praktis dan portable, adalah keselamatan data yang diperoleh tidak hilang walaupun catu daya terputus. Untuk itu digunakan mikrokontroller AT 89S8252 yang memiliki fasilitas EEPROM

(Erasable Electronic Programmable Read Only Memory). Data pada Tabel. 7 menunjukkan bahwa

display data yang disimpan pada Eeprom IC mikrokontroler AT89S8252 sarna dengan display

hasil counting single chip mikrokontroller. Mikrokontroller sendiri sebagai sistem kontrol dan penyimpan data, dapat bekerja dengan baik yaihi mencacah, menyimpan dan menampilkan data cacah yang sesuai dengan cacah pada alat pembanding. Selain portable, dimensi yang lebih kecil di-bandingkan dari peralatan sejenis buatan P2PN BATAN!13] yang menggunakan personal komputer sebagai data akuisisi, sehingga tuntutan teknologi yaitu smaller, faster, cheaper dan esier dapat

diujudkan pada penelitian ini.

KESIMPULAN

Dari hasil rancangbangun dan pengujian data akuisisi thyroid uptake ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Penggunaan Mikrokontroler produksi ATMEL dengan EEPROM internal yang memungkinkan data tidak hilang walaupun tidak ada catu daya, telah berhasil untuk digunakan sebagai pengolah data pada sistem Thyroid Uptake sesuai dengan rancangan yaitu smaller, faster, cheaper and

easier . Hasil dari pencaeahan itu tersimpan dalam memory mikrokontroler dan ditampilkan pada display LCD, dengan kapasitas maksimal pasien sebanyak 90 orang dan tiap pasien dapat menyimpan sebanyak 10 data eacah.

2. Hasil uji satis alat ini dengan menggunakan Function Generator mempunyai linieitas yang baik dengan nilai R2 sebesar 0,99, sampai dengan ITekuensi 6500 Hz.

3. Stabilitas pencacahan dengan uji statistik menggunakan metoda Chi Kuadrat menunjukan X2 berada diantara 2.088< X2 < 21.166 untuk 10 kali pencaeahan terhadap sumber 1-131 dengan variasi jarak 3-30 em dari detektor Csl(TI). Hal ini membuktikan bahwa alat ini mampu bekerja dengan baik.

UCAP AN TERIMA

KASIH

Para penulis mengucapkan terima kasih atas selesainya penelitian ini kepada :

I. Sdr Hanifudin. S.St yang telah membantu me-wujudkan peralatan ini.

2. Bagian Kedokteran Nuklir RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta, atas bantuannya berupa sumber radioaktip 1-131.

DAFT AR PUST AKA

I. B. R. BAIRI, et.al., Handbook of Nue/ear Medicine Instruments, McBraw Hill Publishing Co.Ltd, 1994.

2. ---"---, http://www.scionix.nl.

3. HAMAMA TSU, Si Photodioda and Charge Sensitive Amplifier for Scintillation Counting and High Energi Physics, Japan, 1997.

4. SETY AD I WS dkk., Detektor Cs(ltl)-PIN

PHOTODIODE Un/uk Renograf Jinjing,

Prosiding Temu I1miah Dua Tahunan Perhim-punan Kedokteran

&

Biologi Nuklir Indonesia, Semarang 12 Desember 1998.

5. SETY ADI WS dkk., Perakitan Detektor Csl(TI), Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir ]3TM BATAN Yogyakarta 7 - 8 Agustus 200 I.

6. KNOLL, G.F., Radiation Detection and

Measu-rement, John Wiley

&

Sons, Toronto, 1989.

Proslding PPI • PDIPTN 2006

(10)

Se~vadi WS, dkk. ISSN 0216 - 3128 345 7. TSOULFANIDIS, N., Measurement and

Detec-tion of Radiation, Hemisphere Publishing Corporation, New York, 1983.

8. YANG, F., Modern Atomic and Nuclear

Phy-sics, John Wiley

&

Sons, New York

9. httv://www.atmel.com

10. DUDEWICZ, EDWARD J., SATYA N. MISHRA, Statistika Matematika Modern, John

Wiley and Sons, Ltd. Inc., USA, 1988.

II. SURJADI, P.A., Pendahuluan Teori Kemung-kinan dan Statistika, Penerbit ITS, Sandung,

1990.

12. NICHOLSON, P.W, Nuclear Electronics, Lec-turer in Physics, Middlesex Hospital Medical School, University of London, 1973.

13. L1USMAN TJUTJU dkk., Pelaksanaan

Kegiat-an Program PemKegiat-an.laatKegiat-an Hasi/ LitbKegiat-ang IPTEK Nuk/ir Bidang Kesehatan: Thyroid Up Take Counter di Banten dan Jawa Timur, Rislah

Lokakarya Pemanfaatn Hasil Litbang Iptek Nuklir tahun 2004PPIN SATAN 2004.

TANYAJAWAB

Sutanto

Apa kelebihan alat/sistem ini dibandingkan dengan alat yang sudah ada.

Setyadi WS

- Alat yang lama menggunakan PC atau Labtop sehingga data akuisisi dengan segala keter-batasan di/apangan, sedang alat ini lebih sederhana. lebih kecil, lebih cepat.

Dewita

- Alat ini cukup untuk pengukuran berapa orang pasien?

Setyadi WS

- Dipakai untuk 90 orang pasien dengan 10 data setiap pasien.

Prosiding PPI - PDIPTN 2006

Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN

Gambar

Gambar J. Hlok diagram sistem Thyroid Uptake.
Gambar 2. Diagram alir program utama sistem thyroid uptake.
Tabel I. Fungsi Port P2 yang berhubungan dengan keypad.
Gambar 5. Rangkaian modul LCD dengan mikrokontroller AT89S8252.
+4

Referensi

Dokumen terkait

Angkutan kota merupakan salah satu bentuk dari angkutan umum yang mempunyai fungsi sebagai sarana pergerakan manusia untuk berpindah dari suatu tempat ketempat lain, yang

bahwa dengan berlakunya Undang-undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia dan Undang-undang Nomor 24 Tahun 1999 tentang Lalu Lintas Devisa dan Sistem Nilai Tukar,

Terhadap Propinsi Maluku dan Propinsi Maluku Utara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 berlaku ketentuan-ketentuan keadaan darurat sipil sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang

This paper is devoted to some classes of orthogonal Muntz polynomials, as well as to the associated Malmquist systems of orthogonal rational functions.. The rst papers for

3. Guru mengingatkan siswa untuk menulis dengan mencantumkan apa yang dilakukan, dimana mereka melakukan kegiatan, siapa yang terlibat, kapan dilakukan, bagaimana

Dibuktikan lima kriteria yang saling ekivalen supaya daerah integral dengan lapangan pecahan merupakan daerah Dedekind, yaitu setiap ideal sejati dari adalah hasil

PERUBAHAN KEENAM BELAS ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 7 TAHUN 1977 TENTANG PERATURAN GAJI PEGAWAI NEGERI SIPIL.

(8) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara daftar ulang dan perpanjangan Surat Izin Usaha Perdagangan, Surat Tanda Pendaftaran Waralaba, Tanda Daftar Gudang, Tanda Daftar