• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KULIAH KERJA NYATA. (Periode XIII Tahun 2017)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KULIAH KERJA NYATA. (Periode XIII Tahun 2017)"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SYIAH KUALA (Periode XIII Tahun 2017)

http://webblog.kkn.unsyiah.ac.id/kalasegi13

KAMPUNG : KALA SEGI KEMUKIMAN : BINTANG KECAMATAN : BINTANG KABUPATEN : ACEH TENGAH

Disusun Oleh :

Nama Mahasiswa NIM Fakultas/Jurusan Cut Aja Mawaddah R. 1403101010089 Hukum/Ilmu Hukum

Wulan Handayani 1406104030029 FKIP/Bimbingan dan Konseling Ghina Raudhatul Jannah 1407101010037 Kedokteran/Pendidikan Dokter Atika 1410103010012 FISIP/Ilmu Politik

Robi Kurniawan 1406104020065 FKIP/Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi Dwina Maynisa 1401102010146 FEB/Manajemen

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS SYIAH KUALA

PUSAT PELAKSANA DAN PENGEMBANGAN KULIAH KERJA NYATA

DARUSSALAM - BANDA ACEH 2017

(2)

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KKN

Tema/Judul :

“MELALUI PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SYIAH KUALA KITA OPTIMALKAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI

DANA DESA DI KABUPATEN ACEH TENGAH”

Oleh :

Nama Mahasiswa NIM Fakultas/Jurusan Cut Aja Mawaddah R. 1406104030029 Hukum/Ilmu Hukum

Wulan Handayani 1406104030029 FKIP/Bimbingan dan Konseling Ghina Raudhatul Jannah 1407101010037 Kedokteran/Pendidikan Dokter Atika 1410103010012 FISIP/Ilmu Politik

Robi Kurniawan 1406104020065 FKIP/Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi Dwina Maynisa 1401102010146 FEB/Manajemen

Disetujui oleh :

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) 1 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) 2/Koordinator Kecamatan

Firdus, S.Pd. M.Si drh.Syafruddin, M.P NIP. 19690406 199903 1002 NIP. 19681119 199403 1001

Mengetahui :

Reje Kampung Ketua P3 KKN Universitas Syiah Kuala

Lahmuddin Ne Prof.Dr.drh.Tongku Nizwan Siregar,M,P Kampung : Kala Segi NIP. 19690901 1994 03 1003 Kecamatan : Bintang

(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan bagi kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya lah kita masih bias menghirup udara segar sehingga sehat wal’afiat seperti sat ini. Dan juga salawat beriring salam kita persembahkan kepada penghulu alam baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan kepada zaman yang terang benderang seperti saat ini.

Dalam penyampaian laporan ini khususnya untuk kelompok KKN di kampung Kala Segi, kecamatan Bintang, kabupaten Aceh Tengah mengambil mata kuliah Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang merupakan mata kuliah wajib yang berpengaruh pada pengetahuan tentang bagaimana pengabdian dan pendekatan secara langsung dalam masyarakat, proses interaksi, penyesuaian diri dan cara mentransformasikan ilmu-ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah kepada masyarakat. Laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi kurikulum di Universitas Syiah Kuala.

Penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Drh. Tongku Nizwan Siregar, M.P selaku ketua Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata Universitas Syiah Kuala periode XIII. 2. Bapak Firdus, S.Pd, M.si selaku dosen pembimbing lapangan yang telah

membimbing kami dengan baik.

3. Bapak Drh. Syafruddin, M.P selaku dosen pembimbing lapangan 2 sekaligus koordinator kecamatan Bintang yang telah membimbing kami. 4. Bapak Lahmuddin Ne sebagai reje kampung Kala Segi beserta seluruh

keluarga dan perangkat kampung, terimakasih atas tempat dan kesempatan yang telah diberikan kepada kami.

5. Sejumlah Instansi maupun perorangan yang membantu pelaksanaan program-program KKN.

6. Seluruh warga kampung Kala Segi, kecamatan Bintang.

7. Dan kepada semua teman-teman KKN yang telah ikut serta dalam menjalankan seluruh kegiatan penulisan laporan ini.

(4)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL KKN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I ... 1

PENDAHULUAN... 1

A. Gambaran Umum Lokasi KKN ... 1

1. Letak Geografis Kampung ... 1

2. Kondisi Demografi Kampung ... 2

3. Kondisi Fisik Kampung ... 4

4. Kondisi Sosial Ekonomi Kampung ... 4

5. Potensi Kampung... 5

6. Kondisi Sosial Kampung ... 5

B. Maksud dan Tujuan Laporan ... 5

C. Program Pembangunan Kampung yang Telah Ada ... 6

D. Metode dan Sistematika Penelitian ... 6

BAB II ... 8

BEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN KAMPUNG ... 8

A. Pendidikan, Agama, Ekonomi, dan Sosial Budaya... 8

1. Pendidikan ... 8

2. Agama... 9

3. Ekonomi ... 9

4. Sosial Budaya ... 9

B. Sarana dan Prasarana... 10

C. Produksi... 10

D. Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan ... 11

E. Administrasi dan Pemerintahan Kampung ... 11

BAB III... 13

REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN ... 13

A. Kegiatan Mandiri (Utama) ... 13

(5)

2.1 Sosialisasi Tertib Lalu-lintas dan Lomba Menggambar Rambu Lalu-lintas . 15

3.1 Melakukan Program Cuci Tangan Enam Langkah ... 17

4.1 Melakukan program Home Visite Penyuluhan Hipertensi ... 18

5.1 Pembuatan buku inventaris kampung ... 21

6.1 Memberikan Bimbingan karir dengan tema “cita-cita ada untuk diwujudkan”……….23

7.1 Home Visite Layanan Informasi “Penerapan Pola Asuh yang Tepat pada Anak”………...24

8.1 Pembelajaran Olahraga Modifikasi ... 26

9.1 Mengaktifkan Permainan Bola Voly kampung Kala Segi ... 27

10.1 Sosialisasi 9 Nilai Anti Korupsi ... 28

B. Kegiatan Mandiri (Penunjang) ... 30

1.1 Membuat Bolu Kukus Dari Bahan Alpukat dan Labu Kuning ... 30

2.1 Pelatihan Pembuatan Bando Flower Crown ... 31

3.1 Membuat Vas Bunga dari Stik Es Krim ... 32

4.1 Pelatihan Pembuatan Karya Seni Gelang Tangan Dari Tali Kur. ... 33

5.1 Membuat Kerajinan Tangan dari Bahan Sabun Menjadi Keranjang... 35

6.1 Membuat kreasi bunga dari botol bekas ... 37

C. Kegiatan Kelompok ... 38

1.1. Pembuatan Struktur Pemerintahan Kampung ... 38

2.1Penempelan Nomor Rumah ... 39

3.1Pembuatan Gapura Kampung ... 39

4.1Pembuatan Pamplet Nama Dusun ... 40

5.1Perayaan Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia (17 Agustus)…………..41

6.1Gotong Royong………..42

BAB IV ... 44

PENUTUP ... 44

A. KESIMPULAN ... 44

(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Matriks Jadwal Progja Kelompok

Lampiran 2 : Laporan Rekapitulasi Dana Program Kegiatan KKN Lampiran 3 : Struktur Pemerintahan Kampung Kala Segi

Lampiran 4 : Peta Kampung Kala Segi Lampiran 5 : Foto Realisasi Kegiatan KKN

(7)
(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Lokasi KKN

1. Letak Geografis Kampung

Kampung Kala Segi merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Bintang Kabupaten Aceh Tengah. Kampung Kala Segi memiliki luas wilayah 800 Ha, meliputi area pemukiman penduduk yang berbatasan langsung dengan jalan raya dan danau Laut Tawar, lahan perkebunan, sawah, dan kawasan pegunungan. Kala Segi merupakan salah satu kampong dari 24 Kampung yang berada di Kecamatan Bintang. Kampung Kala Segi berjarak 3 km dari pusat kecamatan Bintang.

Kampung Kala Segi terbagi ke dalam tiga dusun yaitu Dusun Ulu Nuih, Dusun Ujung Gele, dan Dusun Didisen Bengi dengan jumlah penduduk 370 jiwa yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan dan petani. Adapun batas-batas wilayah Kampung Kala Segi adalah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bener Meriah b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Danau Lut Tawar c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kampung Gegarang d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kampung Merodot Iklim dan cuaca :

Terletak pada ketinggian 1.275 m dari permukaan laut menjadikan Kampung Kala Segi memiliki cuaca yang cukup dingin. Suhu rata-rata pada Iklim normal di desa kala segi dapat mencapai 12°C.

a. Asal-usul Kampung

Berdasarkan hasil wawancara dengan pejabat Kampung Kala Segi yang terdiri dari Reje (Kepala desa), Banta (Sekretaris desa), dan para Peutuwe Kampung (Penasehat/Tokoh adat) dan para tokoh kampong lainnya, Kampung Kala Segi ini tidak memiliki buku rujukan yang menceritakan secara formal tentang sejarah penamaan kampung, namun sejarah penamaan gampong diceritakan dari mulut ke mulut secara turun-menurun hingga bertahun lamanya. Sejarah asal-usul terbentuknya Kampung Kala Segi berawal ketika ada salah seorang dari nenek

(9)

moyang atau para pedahulu penduduk desa tersebut yang bernama “Datok Resegi” beserta Istrinya yang hendak pergi meninggalkan tempatnya karena mereka malu sebab belum kunjung di karuniai keturunan. Datok Rasegi di kisahkan hendak pergi menuju Danau Laut Tawar dengan bersampankan daun keladi. Namun dalam perjalanannya, Datok Rasegi beristirahat dan mengambil air wudhu karena hendak melakukan shalat subuh. Ia mengambil air wudhu di tempat pertemuan air Laut Tawar dengan air gunung yang turun menuju danau yang dinamakan dengan “Kala”. Setelah melakukan shalat subuh, Datok Resegi dikisahkan menghilang dan tidak satu orangpun mengetahui keberadaannya. Mulailah orang-orang setempat menamai tempat tersebut dengan sebutan “Kala-Segi” yang merupakan percampuran antara Istilah tempat pertemuan air laut dan air gunung dengan nama belakang Datok, yaitu Resegi. Di kenal lah hingga saat ini nama tempat tersebut sebagai Kampung “Kala Segi”.

b. Sejarah Pemerintahan Kampung

Berdasarkan Informasi dan penjelasan yang di dapat dari Reje Kampung yang saat ini sedang memimpin Kampung tersebut, beliau telah menjabat kurang lebih 10 tahun menjadi reje dan akan berakhir masa jabatannya dalam 2 tahun kedepan.

2. Kondisi Demografi Kampung

Kampung Kala Segi merupakan kawasan yang dihuni oleh penduduk dengan mayoritas penduduknya bersuku Gayo. Jumlah penduduk Kampung Kala Segi dari data yang di dapat berdasarkan Profil desa tahun 2017 dalah sebanyak 370 jiwa dengan jumlah laki-laki sebanyak 182 jiwa dan perempuan sebanyak 188 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 93 KK. Rata-rata penduduk Kampung Kala Segi berusia 15 – 45 t`ahun. Untuk lebih jelasnya dapat dirincikan pada tabel berikut:

(10)

Tabel 1. 1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur :

No. Golongan Umur Laki-Laki Perempuan

1 29 hari-12 bulan 6 3 2 13-24 bulan 3 6 3 25-36 bulan 5 9 4 37-48 bulan 8 4 5 49-60 bulan 8 4 6 61 bulan – 6 tahun 9 3 7 7-9 tahun 6 18 8 10 tahun 3 3 9 11-12 tahun 9 6 10 13-15 tahun 7 6 11 16-18 tahun 14 16 12 19 tahun 6 10 13 20-24 tahun 10 11 14 25 tahun 5 7 15 26-29 tahun 12 15 16 30 tahun 6 3 17 31-39 tahun 28 26 18 40-44 tahun 5 14 19 45 tahun 8 2 20 46-50 tahun 8 10 21 51-55 tahun 5 6 22 56-59 tahun 8 2 23 60-69 tahun 1 2 24 70+ 2 2

(11)

a. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

Agama merupakan salah satu pedoman hidup yang dipegang oleh masing- masing manusia. Begitu pula dengan masyarakat Kampung Kala Segi. Berikut rincian agama yang dianut oleh masyarakat kampung tersebut.

Tabel 1. 2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama yang dianut oleh Masyarakat No. Agama yang dianut Jumlah (Orang)

1 Islam 370

2 Kristen -

3 Budha -

4 Hindu -

Total 370

3. Kondisi Fisik Kampung

Kondisi fisik Kampung Kala Segi dengan permukaan tanah berstruktur pegunungan dan berupa tanah bebatuan yang menanjak dan menurun. Lahan Kampung seluas 800 Hektar terdiri dari pemukiman penduduk, area perkebunan, persawahan, lingkungan kampong, tempat kegiatan umum dan sebagainya.

4. Kondisi Sosial Ekonomi Kampung

Masyarakat Kampung Kala Segi tidak memiliki terlalu banyak sektor usaha ekonomi, sektor usaha yang mendominasi hanyalah di bidang perairan dan pertanian. Kondisi ekonomi pada dasarnya sangat mempengaruhi tingkat kesejahteraan suatu daerah. Penduduk Kampung Kala Segi memanfaatkan daerah Kampung untuk berbagai sektor, diantaranya dirincikan dalam tabel dibawah ini :

Tabel 1.3 Kondisi Ekonomi Kampung Kala Segi No. Uraian Jumlah (Orang)

1 Petani dan Nelayan 81

2 PNS/TNI 2

3 Wiraswasta 2

4 Pedagang 6

(12)

Fasilitas sosial juga merupakan hal yang mempengaruhi suatu daerah. Kampung Kala Segi memiliki berbagai fasilitas sosial, diantaranya dirincikan dalam tabel dibawah ini:

Tabel 1. 4 Fasilitas Sosial Kampung

No. Jenis Fasilitas Jumlah

1 Meunasah Keagamaan 1

2 TPA Pendidikan Agama 1

3 PAUD/TK Olahraga 1

4 Lapangan Olahraga Umum 1

Total 4

5. Potensi Kampung

Sumber daya alam sebagai salah satu potensi Kampung Kala Segi yang dapat membangun gampong ini adalah pemukiman penduduk, tempat kegiatan umum, area persawahan, areal perairan (Laut Tawar) , areal perkebunan, dan lahan yang belum ditebas.

6. Kondisi Sosial Kampung

Kondisi sosial di Kampung ini sangat baik. Komunikasi antar warga terlihat begitu baik, juga sama hal nya dengan kekompakan para pemuda desa. Masyarakat Kampung Kala Segi sangat menghargai adat memuliakan tamu yang terlihat saat masyarakat Kampung Kala Segi menyambut kami.

B. Maksud dan Tujuan Laporan

Maksud dari pembuatan laporan ini secara umum adalah menyajikan gambaran umum dari kampung Kala Segi dan menyajikan hasil yang telah dicapai oleh mahasiswa KKN dalam menjalankan program-program yang telah direncanakan sebelumnya. Adapun maksud dan tujuan dari laporan KKN ini adalah:

1. Mewujudkan hasil kinerja mahasiswa yang berkontribusi dalam pembangunan karena merupakan bagian dari pilar perguruan tinggi yakni sebagai agen perubahan.

(13)

2. Sebagai wahana mempererat tali silaturrahmi antara masyarakat Kampung Kala Segi dengan mahasiswa Unsyiah

3. Mengaplikasikan ilmu yang didapat mahasiswa dibangku kuliah ketika terjun ke tengah-tengah masyarakat

4. Mengkoordinasikan segenap potensi dan sumber daya kampus dan mahasiswa Aceh secara efektif dan sinergis dalam upaya membantu dan memberdayakan masyarakat Aceh, khususnya di kampung Kala Segi .

5. Meningkatkan hubungan kerja sama antar mahasiswa dari berbagai bidang ilmu agar mampu bekerja sama dalam kelompok agar dapat melaksanakan KKN di kampung Kala Segi secara maksimal.

C. Program Pembangunan Kampung yang Telah Ada

Program pembangunan gampong yang sudah pernah berkembang di kampung Kala Segi sangat beragam, mulai dari pembangunan meunasah, polindes, balai desa, WC umum, perpustakaan gampong, dsb. Pada program pembangunan kampung Kala Segi tahun 2017 kampung ini mendapat kucuran dana dari pemerintah kurang lebih senilai Rp. 951.963.496,- meskipun pencairannya bertahap. Dari segenap kucuran dana tersebut, kampung Kala Segi telah banyak berbenah dengan pembagunan yang ada, terutama pembagunan fisik. Seperti pembagunan jalan dusun, pembuatan parit beton, juga untuk berbagai kegiatan administrasi kampung dan kepemudaan.

D. Metode dan Sistematika Penelitian

Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah dengan cara menggunakan data primer yang diperoleh dari perangkat desa dan masyarakat yang dijumpai langsung pada saat turun ke lapangan. Sedangkan teknik pengambilan sampel adalah dengan menggunakan teknik random sampling (pengambilan sampel secara acak). Sistematika pembahasan pada pelaksanaan kegiatan pada bab yang pertama, membahas tentang gambaran umum dari lokasi KKN yang ditempati oleh kelompok KKN ATGH 56 yaitu terdiri dari letak geografis kampung, sejarah kampung, kondisi demografis kampung, kondisi fisik kampung, kondisi sosial ekonomi kampung, potensi kampung dan kondisi sosial kampung. Kedua, maksud

(14)

dan tujuan dari laporan. Ketiga, program pembangunan kampung yang telah ada. Dan Keempat, metode dan sistematika pembahasan.

Bab dua membahas tentang beberapa bidang permasalahan yang ada di dalam kampung Kala Segi, baik itu di bidang pendidikan, agama, ekonomi, dan social budaya. Kedua, prasarana dan sarana yang ada di dalam gampong. Ketiga, apa saja produksi yang dihasilkan dalam kampung Kala Segi. Keempat, tentang kesehatan dan kebersihan lingkungan. Dan kelima, tentang administrasi kampung dan pemerintahan kampung.

Bab tiga membahas tentang realisasi kegiatan mahasiswa KKN selama di kampung Kala Segi yang terdiri dari kegiatan utama, kegiatan penunjang, kegiatan pendukung, kegiatan tambahan, dan kegiatan kelompok yang dilakukan oleh seluruh anggota kelompok KKN ATGH 56.

Bab empat membahas tentang kesimpulan dari seluruh kegiatan selama Kuliah Kerja Nyata dilangsungkan selama melakukan pelaksanaan kegiatan KKN mulai tanggal 24 Juli sampai dengan 24 Agustus 2017 di kampung Kala Segi, kecamatan Bintang, kabupaten Aceh Tengah. Dalam bab sempat juga memuat saran-saran yang ditujukan kepada berbagai pihak dengan tujuan terwujudnya pelaksaan Kuliah Kerja Nyata oleh Universitas Syiah Kuala yang lebih baik.

(15)

BAB II

BEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN KAMPUNG

A. Pendidikan, Agama, Ekonomi, dan Sosial Budaya

1. Pendidikan

Kala Segi merupakan salah satu desa terpencil di Kecamatan Bintang, Kabupaten Aceh Tengah. Desa ini berada di tepi danau Lut Tawar. Kondisi desa dan masyarakatnya yang masih tertinggal menjadikan pendidikan di desa ini tidak berkembang, masyarakat kurang paham tentang nilai nilai pendidikan yang harus didapatkan oleh anak anak semenjak dini, juga ketidakmampuan membiayai pendidikan anak anaknya karena keterbatasan ekonomi. Di Desa Kala Segi mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani dan nelayan, penghasilan yang tidak seberapa itulah membuat mereka tidak mampu menyekolahkan anaknya terlalu tinggi.

Di desa Kala Segi saat ini sudah terdapat taman kanak kanak (TK) dan pendidikan usia dini (PAUD) untuk anak anak di desa tersebut, hal ini merupakan terobosan yang cukup baik, mengingat betapa pentingnya pendidikan diberikan kepada anak semenjak dini untuk tumbuh kembangnya, karena pendidikan di TK dan PAUD merupakan salah satu tempat yang memfasilitasi anak untuk lebih mengenal dunia pendidikan kedepannya dan merupakan batu loncatan untuk anak dapat melanjutkan kesekolah dasar (SD), pada tingkatan TK seorang anak akan belajar mengeksplorasi dirinya sendiri dan mulai mengenal hal hal disekitarnya, agar anak tidak kaget ketika dia nanti masuk SD. Bukan hanya TK dan PAUD, desa kala segi juga terdapat TPA yang mengajarkan anak anak tentang ilmu agama setiap sore harinya, jadi antara pendidikan agama dan dunia sinkron diterapkan di desa kala segi. Sekolah dasar tidak terdapat di desa kala segi, namun anak anak tetap bisa bersekolah seperti biasanya ke desa merodot, desa tetangga kala segi, mengingat jarak yang tidak terlalu jauh antara kala segi dan merodot membuat tidak adanya hambatan yang berarti terhadap anak anak SD yang sekolah ke merodot. Begitupun dengan SMP dan SMA yang hanya terdapat di kecamatan Bintang, siswa siswa dari desa kala segi tetap menempuh jarak tersebut demi pendidikan. Jalan penggunungan dan pemandangan indah danau laut tawar selalu dinikmati oleh siswa yang pulang pergi sekolah SMP dan SMA dari desa kala segi ke kecamatan bintang setiap harinya.

(16)

Agaknya untuk perguruan tinggi masih sangat terbatas warga desa kala segi untuk menempuhnya, ini disebabkan karna terbatasnya faktor ekonomi dalam membiayai pendidikan di perguruan tinggi, sehingga setelah menamati SMA atau SMP, anak anak di desa kala segi memilih bekerja, baik mencari pekerjaan ke kota, ataupun bertani seperti orang tuanya.

2. Agama

Dalam bidang agama kampung Kala Segi merupakan salah satu gampong yang mayoritas warganya beragama islam, bahkan tidak ada satupun warga yang berkeyakinan di luar agama islam. Sehubungan dengan itu, penerapan syari’at Islam di kampung Kala Segi terlihat telah cukup baik. Hal ini dapat dirasakan pada saat kunjungan survey lapangan yang di lakukan oleh kelompok KKN ATGH 56 dimana pada saat azan zuhur berkumandang para petinggi kampung dan pemuda desa ikut melaksanakan shalat zuhur berjama’ah di meunasah kampung. Kami menganggap bahwa hal ini merupakan suatu potensi positif yang harus terus dijaga dan di kembangkan selama KKN berlangsung.

3. Ekonomi

Perekonomian merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kesejahteraan dan kehidupan masyarakat. Masyarakat Kampung Kala Segi Kecamatan Bintang tidak memiliki banyak sektor usaha ekonomi, secara umum pekerjaan yang dilakukan oleh masyarakat kampung hanyalah bercocok tanam sebagai petani kebun dan sebagai nelayan. Oleh sebab itu, terlihat jelas bahwa kehidupan masyarakat kampung Kala Segi hidup secara sangat sederhana dan cenderung berekonomi lemah. Pemanfaatan hasil alam belum terlalu maksimal dan sentuhan tekhnologi pun masih jarang di temui dikampung ini sehingga masyarakat cenderung melakukan kegiatan yang dapat menunjang perekonomian mereka dengan cara yang sederhana.

4. Sosial Budaya

Kampung Kala Segi merupakan gampong yang kehidupannya masih berlandaskan pada adat istiadat daerah setempat. Masyarakat Kampung Kala Segi masih melaksanakan adat-adat gampong seperti kenduri, merayakan hari-hari besar agama, shalat berjamaah di meunasah, gotong royong, dan masih menggunakan

(17)

bahasa daerah (gayo) untuk berkomunikasi satu sama lain. Kehidupan masyarakat kampung ini diatur oleh sistem budaya sehingga tindakan atau perbuatan masyarakat dalam kehidupan sosial hidup bersama, kerja sama dan hubungan erat satu sama lain menunjukkan sifat-sifat yang hampir seragam.

Kondisi yang dimiliki oleh gampong ini termasuk relatif statis tradisional, dalam artian kehidupan masyarakat sangat tergantung pada alam yang belum diolah dan dimanfaatkan secara baik, masyarakatnya sangat tergantung pada keterampilan dan kemampuan pimpinannya. Susunan kelas dalam masyarakat masih bersifat vertikal dan statis.

B. Sarana dan Prasarana

Kampung Kala Segi memiliki sebuah meunasah yang biasanya digunakan untuk shalat berjamaah dan di samping meunasah terdapat kantor reje yang digunakan sebagai pusat administrasi kampung. Mengenai infrakstruktur dari meunasah terbilang cukup baik.

Berbagai kegiatan yang menggunakan air seperti, mandi, wudhu, mencuci dan lain-lain, mereka menggunakan air yang dialirkan dari pegunungan yang berada di wilayah kampung. Untuk listrik, umumnya rumah-rumah warga sudah teraliri listrik. Kampung Kala Segi juga memiliki WC umum yang terletak di meunasah. Di desa ini juga telah terdapat perpustakaan kampung dan polindes tempat masayarakat mengkonsultasikan kesehatan mereka. Prasarana yang belum terpenuhi adalah tidak adanya sekolah dasar yang membuat para siswa dari desa tersebut harus bersekolah di desa lain yang bersebelahan dengan Kala Segi.

C. Produksi

Masyarakat kampung Kala Segi memiliki mata pencaharian dengan mayoritas pekerjaan sebagai nelayan dan petani kebun. Hal ini ditunjukkan dengan aktifitas dari masyarakat setempat yang hanya fokus kepada pemanfaatan lahan perkebunan seperti kopi, alpukat, dan pemanfaatan danau laut tawar. Hasil produksi masyarakat gampong diantaranya berupa kopi, alpukat, dan hasil tangkapan ikan. Masyarakat setempat belum memiliki pemahaman mengenai pentingnya ilmu pengetahuan dan keahlian untuk dapat memproduksi suatu benda agar dapat dijadikan suatu keahlian sebagai penunjang perkonomian masyarakat setempat.

(18)

D. Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan

Dari segi kesehatan dan kebersihan lingkungan, masyarakat masih harus banyak penyuluhan mengenai hal ini. Di beberapa tempat sekitar perumahan seperti selokan masih banyak terdapat sampah yang di biarkan menumpuk. Selain itu juga belum terlihat penerapan pemisahan jenis sampah kering dan sampah basah . Mayoritas jenis rumah yang ada di desa Kala Segi adalah papan dengan lantai rumah berupa semen kasar. Hal ini menyebabkan warga harus menggunakan alas kaki di dalam rumah, namun tidak terlihat pemisah alas kaki yang digunakan. Warga menggunakan alas kaki yang sama saat berada di luar dan dalam rumah. Hal ini tentu berakibat tidak baik untuk kebersihan rumah warga yang nantinya akan mendatangkan berbagai jenis penyakit.

Dari segi ventilasi dan penerangan desa Kala Segi masih tergolong kurang, dimana hampir setengah dari rumah penduduk belum mempunyai ventilasi dan penerangan yang maksimal, sumber air minum yang digunakan adalah dari sungai/mata air dan penggunaan jamban belum memenuhi standar dimana masih ada warga desa yang menggunakan jamban cemplung.

E. Administrasi dan Pemerintahan Kampung

Pemerintahan kampung dipimpin oleh reje dan perangkat kampung sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan kampung yang utama. Sistem pemerintahan kampung Kala Segi berazaskan pada pola adat atau kebudayaan dan peraturan formal yang sudah bersifat umum sejak zaman dahulu.

Pemerintahan kampung Kala Segi dipimpin oleh seorang reje yang sekarang ini dijabat oleh bapak Lahmuddin Ne sejak 10 tahun yang lalu sampai 2 tahun kedepan. Dalam menjalankan roda pemerintahan kampung, reje dibantu oleh sekretaris kampong yang di sebut dengan Banta, para Peutuwe kampung, tokoh keagamaan seperti Imam meunasah yang di kenal dengan panggilan Tengku imum, tokoh-tokoh kepemudaan yang dipimpin oleh seorang ketua Pemuda, serta (tiga) orang kepala dusun sebagai pimpinan di Dusun Ulu Nuih, Dusun Ujeng Gele, dan Dusun Didisen Bengi. Pemerintahan Kampung Kala Segi dalam menjalankan roda pemerintahan selalu menjunjung amanat dari masyarakat gampong dan selalu berusaha untuk tetap pro aktif terhadap perkembangan-perkembangan

(19)

pembangunan yang terjadi dengan selalu berprinsip kepada kepentingan aspiratif masyarakat dengan pengelolaan yang transparan.

Ditinjau dari segi administrasi kampung, masih dikategorikan belum sepenuhnya sempurna, dalam artian belum memenuhi syarat-syarat untuk dikatakan bahwa sebuah kampung tersebut telah sempurna dalam penataan administrasinya seperti terbengkalainya papan informasi, peta gampong, pamplet nama gampong dan papan struktur pemerintahan gampong yang seharusnya ada dan terurus dengan baik di kampung, sebagai unit terkecil pemerintahan dalam suatu daerah.

(20)

BAB III

REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN

Mahasiswa KKN tiba di kampung Kala Segi pada tanggal 25 Juli 2017. Mahasiswa berangkat dengan kelompok masing-masing dan didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) serta Koordinator Kecamatan. Mahasiswa KKN yang ditempatkan di Kampung Kala Segi berjumlah 6 orang yang terdiri dari 1 mahasiswa laki-laki dan 5 mahasiswa perempuan dari program studi yang berbeda-beda. Di kampung Kala Segi mahasiswa KKN merealisasikan kegiatan KKN sesuai dengan bidang studi maupun di luar bidang studi dengan tema “Melalui pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Universitas Syiah Kuala kita optimalkan pemberdayaan masyarakat melalui dana desa di kabupaten Aceh Tengah”.

Dalam Bab III ini memuat tentang semua kegiatan yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa KKN kelompok ATGH 56 Universitas Syiah Kuala dan diuraikan tentang jenis kegiatan, tujuan dan manfaat kegiatan, hasil dan tindak lanjut kegitan, serta faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan setiap kegiatan. Kegiatan KKN yang akan diuraikan dalam bab ini meliputi kegiatan mandiri (individu) dan kegiatan kelompok.

A. Kegiatan Mandiri (Utama)

1. Nama : Cut Aja Mawaddah Rahmah

NIM : 1303101010089

Fakultas/Prodi : Hukum/Ilmu Hukum

1.1 Penyuluhan Hukum

Bidang kegiatan yang dipilih adalah melakukan Penyuluhan Hukum kepada masyarakat kampung Kala Segi khususnya perangkat kampung Kala Segi terkait beberapa permasalahan hukum. Fokus Penyuluhan hukum ditujukan kepada Isu penyelesaian sengketa secara adat di kampung Kala Segi sesuai dengan amanat peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya Qanun Nomor 9 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyelesaian Sengketa secara adat, penyuluhan hukum juga ditujukan kepada penyuluhan terkait Tata cara pembuatan Qanun Kampung sesuai

(21)

dengan yang termuat dalam Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2011 serta penyuluhan hukum terkait dengan Isu hukum anti Narkotika yang di amanatkan langsung oleh Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Kegitan penyuluhan yang dilakukan kepada perangkat dan masyarakat kampung Kala Segi kemudian dilanjutkan dengan penempelan stiker “ANTI NARKOTIKA” di wilayah kampung sebagai salah satu media pengingat akan bahaya Narkotika.

1.2 Maksud, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai

Kegiatan ini bermaksud untuk:

 Memberikan pemahaman kepada pejabat kampung dan masyarakat tentang penyelesaian sengketa secara adat, proses penyusunan qanun kampung, dan bahaya narkotika.

 Menambah wawasan kepada masyarakat mengenai hukum yang berlaku dan keterkaitannya dengan adat yang hidup dalam masyarakat.

 Menjadikan qanun kampung dan sistem penyelesaian sengketa secara adat sebagai pedoman dalam melaksanakan pemerintahan kampung dan kehidupan bermasyarakat di kampung Kala Segi.

Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah:

 Menjadikan Kampung Kala Segi selangkah lebih maju dibidang hukum.

 Memberikan pemahaman tentang pentingnya memahami penyelesaian sengketa secara adat, pembuatan qanun desa, dan bahaya narkotika yang sesuai dengan amanat peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sasaran kegiatan ini adalah pejabat atau pemerintah kampung yang terdiri dari kepala desa (Reje) beserta aparaturnya seperti sekretaris desa (Banta), Peutuwe, kaur dan warga masyarakat kampung Kala Segi.

1.3 Hasil yang dicapai dan tindak lanjut

Penyuluhan Hukum dilaksanakan oleh Cut Aja Mawaddah Rahmah yang dibantu oleh teman-teman kelompok 56 yang lain. Kegiatan ini telah dilaksanakan sebanyak 1 kali pertemuan selama pelaksanaan KKN yaitu pada tanggal 10 Agustus 2017. Kegiatan ini dilakukan di Mesjid kampung Kala Segi setelah shalat

(22)

magrib berjama’ah dilaksanakan. Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini 20 orang yang terdiri dari Reje Kampung, Sekretaris Kampung, Imem, Peutuwe dan jajarannya serta aparatur desa lainnya dan beberapa orang masyarakat. Para perangkat kampung dan masyarakat yang hadir diberikan pemahaman tentang penyelesaian sengketa secara adat, proses penyusunan qanun kampung, dan bahaya narkotika. Setelah kegiatan ini, peserta penyuluhan hukum pada umumnya sudah memiliki pemahaman terkait penyelesaian sengketa secara adat, proses penyusunan qanun kampung, dan bahaya narkotika dan diharapkan kepada seluruh warga kampung Kala Segi agar dapat senantiasa mengindahkan segala peraturan adat dan hukum yang berlaku. Kegiatan penyuluhan hukum ini kemudian dilanjutkan dengan penempelan stiker “Anti Narkotika” di wilayah kampung Kala Segi sebagai salah satu bentuk dari penyuluhan bahaya narkotika.

1.4 Faktor pendukung dan penghambat

Faktor pendukung dalam melaksanakan kegiatan ini adalah adanya dukungan dari seluruh aparatur desa, mulai dari Reje, Banta, Petuwe, Tengku Imem, aparatur desa lainnya dan masyarakat kampung Kala Segi. Sementara yang mejadi faktor penghambat adalah minimnya pengetahuan masyarakat tentang penyelesaian sengketa secara adat, proses penyusunan qanun kampung, dan bahaya narkotika sehingga tidak terlalu aktif mendiskusikannya.

2. Nama : Cut Aja Mawaddah Rahmah

NIM : 1303101010089

Fakultas/Prodi : Hukum/Ilmu Hukum

2.1 Sosialisasi Tertib Lalu-lintas dan Lomba Menggambar Rambu Lalu-lintas

Bidang kegiatan yang dipilih adalah melaksanakan sosialisasi tertib lalu-lintas dan lomba menggambar rambu lalu-lintas pada anak-anak di kampung Kala Segi. Sosialisasi ini dilakukan dengan menggunakan alat peraga yang mengenalkan rambu-rambu tertib lalu lintas dasar kepada anak-anak kampung Kala Segi. Bentuk rambu tertib lalu-lintas yang dikenalkan di seperti rambu larangan berhenti, rambu larangan berbelok, rambu wajib berhenti, dan berbagai rambu lalu-lintas lainnya. Materi sosialisasi yang disampaikan di dasarkan kepada peraturan

(23)

perundang-undangan yang berlaku terkait dengan tertib lalu-lintas dan angkutan jalan. Sosialisasi kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan lomba menggambar dan mewarnai rambu tertib lalu-lintas yang telah di kenalkan sebelumnya.

2.2 Maksud, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai

Kegiatan ini bermaksud untuk:

Mensosialisasikan rambu tertib lalu-lintas pada anak-anak kampung Kala Segi

Mengenalkan secara langsug rambu tertib berlalu-lintas pada anak-anak kampung Kala Segi melalui alat peraga yang dilanjutkan dengan lomba menggambar dan mewarnai rambu tertib lalu-lintas.

Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah:

Menjadikan Kampung Kala Segi selangkah lebih maju dibidang hukum

Membangun budaya taat hukum khususnya di bidang berlalu-lintas di kalangan anak-anak kampung Kala Segi.

Sasaran kegiatan ini adalah anak-anak kampung Kala Segi yang berusia 6 sampai dengan 12 tahun.

2.3 Hasil yang dicapai dan tindak lanjut

Membuat Sosialisasi tertib lintas dan lomba menggambar rambu lalu-lintas dilaksanakan oleh Cut Aja Mawaddah Rahmah yang dibantu oleh teman-teman kelompok KKN ATGH 56 yang lain. Kegiatan ini telah dilaksanakan sebanyak 1 kali pertemuan selama pelaksanaan KKN yaitu pada hari jum’at tanggal 4 Agustus 2017. Kegiatan ini dilakukan di balai desa kampung Kala Segi pada ukul 14.30 WIB. Jumlah anak-anak yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 25 anak. Pelaksanaan kegiatan dimulai dengan sosialisasi tertib berlalu-lintas yang dilakukan oleh Cut Aja Mawaddah Rahmah dengan menggunakan alat peraga yang berbentuk poster untuk memudahkan anak-anak mengenali dan memahami bentuk rambu lalu-lintas serta fungsi dari rambu-rambu tersebut. Setelah kegiatan ini, anak-anak peserta sosialisasi tertib lalu-lintas pada umumnya sudah dapat mengenali rambu tertib berlalu-lintas beserta fungsi dari rambu-rambu tersebut. Setelah selesainya kegiatan ini diharapkan kepada anak-anak kampung Kala Segi agar dapat

(24)

senantiasa mengindahkan segala peraturan hukum yang berlaku khususnya di bidang berlalu-lintas.

2.4 Faktor pendukung dan penghambat

Faktor pendukung dalam melaksanakan kegiatan ini adalah mudahnya mengumpulkan anak-anak kampung Kala Segi di balai desa tempat berlangsungnya kegiatan, tingkat antusiasme anak-anak kampung Kala Segi cukup tinggi dalam mengikuti kegiatan ini.

3. Nama : Ghina Raudathul Jannah

NIM : 1407101010037

Fakultas/Prodi : Kedokteran/Pendidikan Dokter

3.1 Melakukan Program Cuci Tangan Enam Langkah

Bidang kegiatan yang dipilih adalah “Melakukan Program Cuci Tangan Enam Langkah” merupakan suatu kegiatan yang diadakan dengan tujuan melatih anak-anak Kampung Kala Segi agar mengerti bagaimana cara mencuci tangan yang baik dan benar . Cuci tangan adalah suatu kegiatan yang terkesan mudah dan sering diabaikan . Cuci tangan yang benar yang mengikuti 6 langkah, yaitu (1) mencuci telapak tangan, (2) punggung tangan, (3) sela-sela jari, (4) buku-buku jari, (5) jempol kanan dan kiri, (6) gerakan melingkar ujung jari di telapak jari.

3.2 Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Maksud dari kegiatan ini adalah untuk memberikan informasi kepada anak-anak dalam hal mencuci tangan yang baik dan benar, sehingga anak-anak-anak-anak kampung Kala Segi dapat menerapkan kegiatan ini dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menyadarkan anak-anak dalam hal pentingnya kebersihan diri,dan pencegahan dari berbagai penyakit di karenakan salah satu cara penularan penyakit adalah melalui tangan. Sasaran dari kegiatan ini adalah anak-anak Kampung Kala Segi yang berjumlah kurang lebih 20 orang.

(25)

3.3 Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Kegiatan penyuluhan cuci tangan dilaksanakan oleh kelompok KKN ATGH56 yang diketuai oleh Ghina Raudathul Jannah, yang beranggotakan Cut Aja Mawaddah Rahmah, Dwina Maynisha, Atika, Wulan Handayani, dan Robi Kurniawan. Acara ini dilaksanakan selama 1 hari yakni pada tanggal 3 Agustus 2017. Kegiatan ini berlangsung di balai desa kampung Kala Segi. Hasil yang dicapai dalam program ini adalah pemahaman mengenai cuci tangan enam langkah yang disampaikan kepada anak-anak dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

3.4 Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor pendukung dalam kegiatan ini adalah adanya dukungan dari masyarakat dan antusisme dari anak-anak kampung Kala Segi dalam mengikuti program ini. Sehingga program ini dapat berjalan dengan lancar.

4. Nama : Ghina Raudathul Jannah

NIM :1407101010037

Fakultas/Prodi : Kedokteran/Pendidikan Dokter

4.1 Melakukan program Home Visite Penyuluhan Hipertensi

Bidang kegiatan yang dipilih adalah “Home Visite Penyuluhan Hipertensi” dengan cara kunjungan dari rumah ke rumah di kampung Kala Segi. Kampung Kala Segi terletak di daerah dataran tinggi Aceh Tengah. Hal ini menyebabkan suhu di daerah tersebut menjadi sangat dingin, keadaan ini berdampak pada kebiasaan warga yang merokok dan juga diikuti dengan pola hidup tidak sehat yaitu mengkonsumsi makanan yang berlemak dan tidak pernah melakukan pemeriksaan tekanan darah secara berkala. Hal ini mendorong penanggung jawab program (Ghina Raudathul Jannnah) untuk melakukan penyuluhan mengenai hipertensi dan pemeriksaan tekanan darah. Pemeriksaan tekanan darah merupakan kompetensi dasar yang harus bisa dilakukan oleh setiap dokter umum.

4.2 Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan informasi kepada warga mengenai penyakit hipertensi dan untuk menyadarkan warga bahwa

(26)

pentingnya menjaga pola makan dan hidup sehat guna menghindari penyakit hipertensi. Kegiatan ini diawali dengan pemeriksaan tekanan darah dan dilajutkan dengan penyuluhan mengenai hipertensi. Sasaran dari kegiatan ini adalah warga Kampung Kala Segi yang berjumlah kurang lebih 15 rumah (20 orang)

4.3 Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Kegiatan ini dilaksanakan pada 29 Juli 2017 oleh Ghina Raudathul Jannah yang dibantu oleh anggota kelompok KKN ATGH 56. Kegiatan ini berjalan dengan lancar, terlihat dari antusisme masyarakat dalam keikutsertaan dan kemauan masyarakat untuk pemeriksaan tekanan darah dan penyuluhan tentang hipertensi. Dari anamnesis yang didapatkan hampir semua warga yang di periksa memiliki faktor risiko untuk terjadinya hipertensi dan juga memiliki riwayat hipertensi.

Tekanan darah merupakan tekanan yang dihasilkan oleh pompa jantung untuk menggerakkan darah ke seluruh tubuh. Darah membawa nutrisi dan oksigen keseluruh tubuh. Tekanan darah tinggi mengacu, atau hipertensi, mengacu pada kondisi dimana darah dipompa keseluruh tubuh pada tekanan tinggi. Menurut The seventh Report of the Joint National Commite on Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC-VII) 2003, klasifikasi dari tekanan darah adalah sebagai berikut:

Katagori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg) Normal <120 Dan <80 Pre-hipertensi 120-139 Atau 80-89

Hipertensi Derajat 1 140-159 Atau 90-99 Hipertensi Derajat 2 > Atau >100

(27)

Hasil tekanan darah warga kampung Kala Segi : No. Usia (Tahun) Jenis Kelamin Tekana Darah

1 30 P 145/90 2 35 P 130/90 3 35 P 130/80 4 40 P 120/80 5 43 L 160/100 6 38 P 145/80 7 55 L 135/90 8 60 L 140/90 9 50 P 120/80 10 41 L 155/100 11 23 L 140/90 12 33 P 135/80 13 33 L 160/95 14 35 P 150/80 15 36 L 120/90 16 35 P 135/80 17 40 L 140/85 18 44 P 140/85 19 54 L 135/80 20 43 P 135/80 Keterangan : P : Perempuan L : Lali-laki

Hasil yang dicapai dari program ini adalah warga mengetahui tekanan darah dan juga memahami faktor risiko serta tindakan preventif yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya tekanan darah tinggi, serta cara hidup sehat guna menghindari atau mengontrol tekanan darah tinggi.

(28)

4.4 Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor pendukung dalam kegiatan ini adalah adanya dukungan dari masyarakat, sehingga program ini dapat berjalan dengan lancar. Faktor penghambat dalam kegiatan ini adalah sebagian masyarakat pada saat dikunjungi ada yang sedang bekerja di kebun.

5. Nama : Dwina Maynisa

Nim : 1401102010146

Fakultas/Prodi : Ekonomi dan Bisnis/ Manajemen

5.1 Pembuatan Buku Inventaris Kampung

Aset desa merupakan salah satu bagian penting dari setiap desa yang makmur dan sejahtera. Setiap desa memiliki aset, baik itu aset bergerak (tidak tetap) maupun aset tetap yang harus terus dicatat dan dikontrol setiap waktu. Inventaris kampong adalah daftar yang memuat semua barang, baik itu aset tetap berwujud, yang dimiliki oleh kampung yang digunakan untuk menunjang kegiatan kampung. Namun, dari segi manajemen aset desa, adapun kelemahan yang dimiliki ialah belum adanya pencatatan aset-aset desa, sehingga minimnya pengawasan maupun kontrol terhadap aset tersebut. Sangat diperlukan manajemen aset desa yang tersusun dengan sistematis dan berkala demi terjaganya aset-aset kampung Kala Segi. Inventaris kampung sangatlah penting bagi kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh kampung.

5.2 Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang dicapai

Kegiatan pembuatan data inventaris kampung bertujuan untuk penyempurnaan dan pengawasan terhadap sarana dan prasarana yang dimiliki oleh suatu kampung. Selain itu, data inventaris juga dapat menciptakan ketertiban administrasi kampung, menghemat uang kampung baik dalam rangka pengadaan barang ataupun penghapusan barang, menjadi pedoman dalam menghitung kekayaan kampung, dan untuk memudahkan dalam melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap saran dan prasarana yang dimiliki oleh kampung.

Pembuatan data Inventaris kampung dilakukan terhadap semua inventaris yang terdapat di kampung Kala Segi, Bintang. Pembukuan aset tetap dan inventaris kampung diharapkan memberikan informasi baik bagi kampung, maupun kecamatan

(29)

dalam mengambil keputusan dalam hal penggunaan aset tetap dan inventaris kampung.

5.3 Hasil yang dicapai dan tindak lanjut

Program membuat buku inventaris desa ini dilaksanakan oleh Dwina Maynisa dan ikut dibantu oleh Atika, Roby Kurniawan, Ghinna RJ, Cut Aja, Wulan. kegiataan ini dilaksanakan dirumah sekretaris (banta) kampung pada tanggal 12 Agustus 2017 yang diikutin oleh sekretaris (banta) kampung. Hasil yang dicapai dari pembuatan buku aset tetap dan inventaris kampung sangat memuaskan hal ini dapat dibuktikan dari penggunaan aset tetap dan inventaris kampung yang telah dibuat. Para aparatur pemerintahan kampung selalu mempertimbangkan segala keputusan yang akan diambil berkaitan dengan penggunaan aset tetap dan inventaris kampung berdasarkan data inventaris yang telah ada. Dengan adanya buku aset tetap dan inventaris kampung diharapkan menjadi sebuah informasi yang berguna bagi kampung Kala Segi dalam mengelola dan mengendalikan aset inventaris yang tersedia

Setelah selesainya program ini, terciptanya satu catatan inventaris aset kampung yang terstruktur dan dapat berguna untuk pengawasan dan manajemen aset desa yang dimiliki oleh kampung. Setelah selesainya program ini diharapkan kepada para perangkat desa dapat meningkatkan pengawasan akan aset-aset yang dimiliki oleh desa, dan juga dapat menggalakan pengawasan dan penjagaan aset-aset desa yang dimiliki oleh warga setempat.

5.4 Faktor pendukung dan penghambat

Faktor yang mendukung kegiatan ini adalah :

Sarana dan Prasarana yang terdapat di Kala Segi dapat dihitung jumlahnya karena terdapatnya fisik barang yang dihitung.

Kerjasama tim KKN yang juga membantu menjalankan kegiatan ini

Kesediaan Geuchik (reje), Sekdes (banta) serta perangkat desa lainnya yang bersedia untuk diwawancarai.

Faktor yang menghambat kegiatan ini adalah :

Bervariasinya format dalam melakukan pencatatan sehingga membingungkan dalam memilih format digunakan.

(30)

6. Nama : Wulan Handayani

Nim : 1406104030029

Fakultas/prodi : KIP/Bimbingan dan Konseling

6.1 Memberikan Bimbingan Karir dengan Tema “ Cita-Cita Ada Untuk

diwujudkan”

Layanan informasi adalah layanan yang diberikan dalam format klasikal bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada anak anak mengenai suatu hal yang penting untuk mereka ketahui dan dibutuhkan dalam diri mereka, layanan informasi ini juga merupakan perwujudan dari fungsi pemahaman dalam bimbingan dan konseling. Layanan informasi dalam format klasikal yang diberikan pada kesempatan ini bertema “cita-cita ada untuk diwujudkan”. Tema yang diangkat tersebut membuat anak anak lebih menggali potensi mereka, cara memilih cita-cita, dan berani untuk menanamkan cita-cita.

6.2 Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Maksud, tujuan, dan sasaran yang ingin dicapai dari layanan informasi yang diberikan ini antara lain:

Memberikan pemahaman kepada anak anak bahwa sangat penting bercita-cita dan memotivasi diri mereka.

Menumbuhkan kesadaran pada anak anak bahwa sangat penting memiliki cita-cita.

Memberitahu anak anak bagaimana cara memilih cita-cita yang sesuai dengan potensi diri.

Menumbuhkan rasa percaya diri untuk mewujudkan cita-cita.

6.3 Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Kegiatan layanan informasi dilakukan untuk membantu anak anak agar lebih yakin pada potensi diri dan cara menentukan cita-cita yang sesuai dengan diri mereka. Kegiatan layanan informasi ini dilaksanakan oleh Wulan Handayani dibantu oleh Cut Aja Mawaddah Rahmah, Ghina Raudhatul Jannah, Dwina Maynisha, Atika

(31)

dan Robi Kurniawan. Layanan informasi dengan format klasikal ini bertema “cita-cita ada untuk diwujudkan”. Setelah memberikan layanan informasi dengan tema “cita-cita ada untuk diwujudkan” anak anak yang sebelumnya belum memikirkan tentang cita-cita mereka sudah menetapkan akan cita-cita yang ingin mereka raih dan telah memiliki gambaran kehidupan kedepannya bagaimana serta sudah percaya diri terhadap pilihan yang mereka ambil tersebut.

Pelaksana kegiatan ini hanya memberikan tindak lanjut dengan memberikan waktu bagi anak anak melakukan tanya jawab terhadap apa yang belum mereka pahami setelah kegiatan layanan informasi selesai diberikan, kemudian memberikan beberapa trik and tips pada anak anak. Pelaksana tidak memberikan tindak lanjut yang lainnya karena melihat siswa sudah sangat memahami, yakin, dan tidak ada keraguan lagi setelah kegiatan ini.

6.4 Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor Pendukung diantaranya :

Adanya partisipasi dari anak anak yang mengikuti kegiatan

Adanya dukungan dari ustadzah di TPA kampung Kala Segi dengan mengijinkan anak anak TPA mengikuti program dibuat setelah pulang TPA, sehingga anak anak diijinkan untuk tidak langsung pulang kerumah.

Faktor Penghambat diantaranya:

Tidak ada penghambat yang berarti dalam menyelenggarakan kegiatan ini karena semua berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan.

7. Nama : Wulan Handayani

Nim : 1406104030029

Fakultas/prodi : KIP/Bimbingan dan Konseling

7.1 Home Visite Layanan Informasi “Penerapan Pola Asuh yang Tepat Pada

Anak”

Layanan informasi adalah kegiatan memberikan pemahaman kepada individu-individu yang berkepentingan tentang berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani

(32)

suatu tugas atau kegiatan, atau untuk menentukan arah suatu tujuan atau rencana yang dikehendaki. Dengan demikian, layanan informasi itu pertama-tama merupakan perwujudan dari fungsi pemahaman dalam bimbingan dan konseling. Anak merupakan masa depan keluarga bahkan bangsa oleh sebab itu perlu dipersiapkan agar kelak menjadi manusia yang berkualitas, sehat, bermoral dan berguna bagi dirinya, keluarga dan bangsanya. Seharusnya perlu dipersiapkan sejak dini agar mereka mendapatkan pola asuh yang benar saat mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan. Pola asuh yang baik menjadikan anak berkepribadian kuat, tak mudah putus asa, dan tangguh menghadapi tekanan hidup.

7.2 Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Maksud, tujuan, dan sasaran yang ingin dicapai dari Pemberian layanan informasi tentang cara mendidik anak dan penerapan pola asuh yang tepat :

Agar Pola Asuh yang diberikan orang tua kepada anak itu dinamis, yaitu harus sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan dan perkembangan anak

Agar Pola asuh yang diberikan orang tua harus sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak.

Agar Komunikasi efektif yang efektif terjalin antara orang tua dan anak.

Agar anak tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dan tidak membangkang

Agar anak dapat mengembangkan potensi yang ada pada dirinya dengan dibantu dukungan dari orang tua.

7.3 Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Setelah memberikan layanan informasi tentang pola asuh kepada ibu ibu dikampung Kala Segi, ibu-ibu sudah mulai memahami bagaimana cara menerapkan pola asuh yang tepat kepada anak anak mereka, orang tua sudah lebih tahu apa yang dibutuhkan dan dilakukan oleh anak-anak mereka, agar anak tidak berpaling pada hal- hal yang tidak benar. Orang tua sudah dapat memposisikan diri terhadap anak- anak mereka, tidak sering lagi membentak-bentak dan marah-marah, dalam mendidik anak diperlukan pola asuh yang tepat karena berkaitan erat dengan pembentukan karakter anak yang berkualitas.

(33)

7.4 Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor Pendukung diantaranya:

Adanya partisipasi dari ibu ibu kampung kala segi yang mengikuti kegiatan layanan pola asuh dengan cara home visit dirumah masing masing.

Adanya dukungan dari reje dan perangkat kampung lainnya untuk mendukung kegiatan ini.

Faktor Penghambat diantaranya:

Susahnya mengumpulkan ibu ibu dalam mengadakan layanan ini sehingga harus mencari jalan keluar lain guna jalannya program ini yaitu home visit sambil memberi layanan.

8. Nama : Robi Kurniawan

Nim : 1406104020065

Fakultas/Prodi : KIP/Penjaskesrek

8.1 Pembelajaran Olahraga Modifikasi

Olahraga merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan kesehatan. Modifikasi adalah suatu upaya yang dilakukan untuk mencapai suatu kegiatan olahraga. Jenis olahraga modifikasi yang bisa diterapkan adalah permainan sepak bola, voli, basket, dan lain-lain. Namun olahraga yang dijalankan dalam program ini adalah permaina sepak bola karena olahraga ini lebih mudah diterapkan.

8.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Maksud dari kegiatan ini untuk dapat meningkatkan kebugaran jasmani dan kesenangan anak-anak dalam bermain. Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk memudahkan anak-anak untuk berolahraga dan dengan berolahraga yang di modifikasi ini akan mengurangi cedera pada anak-anak dan akan lebih mudah mengembangkan tingkat keterampilan anak-anak dibandingkan dengan peralatan standar untuk orang dewasa. Sasaran yang ingin dicapai yaitu kepada anak-anak kampung kala segi yang mengikuti kegiatan ini.

(34)

8.3 Hasil Yang Di Capai Dan Tindak Lanjut

Hasil yang dicapai yaitu anak-anak yang berjumlah 10 orang menyenangi permain olahraga yang dimodifikasi, tidak ada terjadinya cedera pada anak saat bermain dan juga tercapainya tingkat kebugaran jasmaninya. Secara keseluruhan 80% anak-anak sudah memahami bagaimana permainan olahraga modifikasi yang di ajarkan. Tindak lanjutnya mereka menjadikan kegiatan ini sebagai kegiatan berolahraga mereka di sore harinya.

8.4 Faktor Pendukung Dan Penghambat

Faktor pendukung:

Adanya kemauan dan semangat anak-anak dalam mengikuti kegiatan ini

Adanya dukungan dari warga kampung untuk dapat meningkatkan tingkat kesegaran jasmani anak-anak kampung kala segi.

Faktor penghambat:

Singkatnya waktu yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan ini dikarenakan kegiatan ini dilakukan setelah anak-anak mengikuti pengajian.

9. Nama : Robi Kurniawan

Nim : 1406104020065

Fakultas/Prodi : KIP/Penjaskesrek

9.1 Mengaktifkan Permainan Bola Voly kampung Kala Segi

Bidang kegiatan yang dipilih adalah mengajak remaja kampung Kala Segi untuk mengaktifkan kegiatan olahraga bola voli.

9.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan sebelum dilaksanakannya Kuliah Kerja Nyata, didapatkan informasi melalui sekretaris desa kampung kala segi yang terdapat lapangan bola voli yang sudah lama tidak dipergunakan lagi maka diperlukan untuk melakukan gotong royong di lapangan bola voli kampung kala segi. Tujuan dilakukan kegiatan ini adalah untuk mengaktifkan kegiatan yang berdampak baik bagi kebugaran jasmani dengan menjadikan olahraga bola voli sebagai hobi bagi remaja setempat. Sasaran yang ingin di capai dalam kegiatan ini yaitu agar

(35)

pemuda-pemuda kampung kala segi bisa melakukan kegiatan olahraga di sore hari dan bisa meningkatkan kemampuan dan kualitas pemuda dalam bermain bola voli.

9.3 Hasil Yang Di Capai Dan Tindak Lanjut

Hasil yang ingin di capai dalam kegiatan ini adalah untuk dapat meningkatkan kemampuan pemuda kampung dalam bermain permainan bola voli dan juga dapat memajukan nama kampung kala segi karena pemain bola voli yang bagus. Tindak lanjutnya yaitu mereka dapat melakukan kegiatan bermain bola voli setiap sore di lapangan voli kampung kala segi yang sudah di bersihkan dan diperbaiki.

9.4 Faktor Pendukung Dan Penghambat

Faktor pendukung:

Semangatnya pemuda-pemuda kampung kala segi dalam menghadiri kegiatan memperbaiki lapangan voli.

Adanya dukungan dari ketua pemuda kampung kala segi tentang kegiatan ini. Faktor penghambat:

 Fasilitas lapangan kampung Kala Segi yang belum memadai.

10. Nama : Atika

NIM : 1410103010012

Fakultas / prodi : Fisip/ Ilmu politik

10.1 Sosialisasi 9 Nilai Anti Korupsi

Korupsi merupakan suatu sikap untuk memperkaya diri dengan cara memngambil hak milik orang lain hanya untuk kepuasan diri sendiri tanpa menimbangkan pihak lain.Salah satu untuk mengatasi korupsi dengan mengenal 9 nilai anti korupsi sejak dini kepada kalangan generasi muda sekarang .karena generasi muda sekarang adalah generasi yang akan menggantikan pejabat,karena generasi mudacepat terpengaruh dengan lingkungan di sekitarnya,jadi kita lebih mudah mendidik dan mempengaruhi generasi muda sekarang agar tidak melakukan tindakan pidana korupsi sebelum di pengaruhi oleh budaya korupsi.

(36)

10.2 Maksud, Tujuan dan sasaran yang ingin di capai

Maksud dari kegiatan ini adalah meningkatkan kesadaran dan pentingnya menjauhkan diri dari tindakan korupsi.dan sasaran yang ingin di capai dalam sosialisasi 9 nilai anti korupsi ini agar anak-anak merasa betapa pentingnya nilai anti korupsi pada zaman sekarang ini,dan supaya anak-anak kampung kala segi menerapkan nilai – nilai anti korupsi pada kehidupan sehari hari.

10.3 Hasil yang di capai dan tindak lanjut

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 10 agustus 2017di TPA kampung kala segi yang dihadiri oleh semua anak-anak TPA.hasil yang ingin di capai dalam kegiatan kerja KKN ini mengenalkan 9 nilai anti korupsi pada anak-anak usia dini,agar anak-anak dapat menghindari dampak negative dari korupsi yang semakin marak terjadi di Negara Indonesia.

10.4 Faktor pendukung dan penghambat

Adapun faktor yang menjadi pendukung dalam kegiatan ini adalah: Dukungan dan bantuan dari teman teman KKN kelompok 56 serta Antusias dan keingingan yang tinggi dari anak-anak TPA kampung kala segi dan Waktu dan tempat yang memadai. Semantara faktor yang menjadi penghambat dalam kegiatan ini tidak adanya infokus untuk memparkan materi kepada anak-anak kampung kala segi.

(37)

B. Kegiatan Mandiri (Penunjang)

1. Nama : Cut Aja Mawaddah Rahmah

NIM : 1303101010089

Fakultas/Prodi : Hukum/Ilmu Hukum

1.1 Pelatihan Pembuatan Bolu Kukus dari bahan Alpukat dan Labu kuning

Bidang kegiatan yang dipilih adalah membuat bolu kukus dengan bahan utama alpukat dan labu kuning. Pelaksana memilih melaksanakan kegiatan ini karena Alpukat dan Labu kuning merupakan komoditi utama dan tersedia dalam jumlah banyak di kampung Kala Segi, hal ini dirasa dapat mendorong keberlanjutan pembuatan bolu kukus di lingkungan ibu-ibu kampung Kala Segi maupun masyarakat Kala Segi pada umumnya setelah kegiatan oleh mahasiswa KKN selesai.

1.2 Maksud, tujuan, dan sasaran yang ingin dicapai

Kegiatan ini bermaksud untuk:

Mengajarkan kepada ibu-ibu kampung Kala Segi cara membuat bolu kukus sederhana dengan memanfaatkan bahan yang tersedia dalam jumlah banyak dikampung Kala Segi.

Mengajarkan kepada ibu-ibu kampung Kala Segi untuk memberdayakan komoditi yang tersedia di kampung Kala Segi menjadi makanan yang sehat yang dapat dikonsumsi maupun di produksi dalam jumlah banyak dan memiliki nilai jual.

Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah:

Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan agar terciptanya inisiasi di kalangan masyarakat Kampung Kala Segi khusunya oleh ibu -ibu untuk mengolah komoditi yang tersedia banyak menjadi bolu kukus yang memiliki gizi dan nilai jual melalui cara yang sederhana d an mudah dilakukan.

Sasaran kegiatan ini adalah ibu-ibu dan masyarakat secara umum di kampung Kala Segi.

(38)

1.3 Hasil yang di capai dan tindak lanjut

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Cut Aja Mawaddah Rahmah dan dibantu oleh anggota KKN ATGH 56 yang lain. Kegaitan ini telah dilaksanakan sebanyak satu kali pertemuan pada hari Sabtu tanggal 5 Agustus 2017 bertempat di rumah Reje kampung Kala Segi. Dalam pelaksanaan kegiatan demo pembuatan bolu kukus sederhana ibu-ibu kampung Kala Segi di ajarkan membuat bolu kukus dari awal proses membuatan hingga selesai dengan menggunakan bahan-bahan dan cara yang cukup sederhana tanpa harus menggunakan mixer (pengaduk adonan ) maupun oven (pemanggang bolu). Diharapkan setelah kegiatan ini dilaksanakan ibu-ibu kampung Kala Segi dapat melakukan secara mandiri pembuatan bolu kukus sederhana yang telah di ajarkan sehingga komoditi yang tersedia dalam jumlah banyak di kampung Kala Segi dapat di manfaatkan dengan baik.

1.4 Faktor pendukung dan penghambat

Faktor pendukung dari kegiatan ini adalah adanya dukungan dan partisipasi aktif dari ibu-ibu di kampung Kala Segi dan bantuan dari anggota kelompok KKN ATGH 56 dalam menjalankan kegiatan ini. Faktor pendukung lain adalah mudahnya mendapatkan bahan-bahan utama pembuatan bolu yaitu Labu kuning dan Alpukat. T idak ada faktor penghambat yang berarti dalam menyelenggarakan kegiatan ini karena semua berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan.

2. Nama : Atika

NIM : 1410103010012 Fakultas / prodi : Fisip/ Ilmu politik

2.1 Pelatihan Pembuatan Bando Flower Crown

Kerajinan tangan adalah suatu yang di mana kita membuat karya tersebut menjadi sebuah nilai ekonomis kerajinan tangan adalah sebuah benda/karya yang kita ciptakan sendiri yang sebelumnya tidak bernilai .dalam kegiatan ini kerajinan tangan dari bunga untuk di jadikan bando dan anak anak dapat berfikir kreatif.

(39)

2.2 Maksud, Tujuan dan sasaran yang ingin di capai

Maksud dari kegiatan ini adalah ingin memberikan pengetahuan dan ketrampilan tambahan tambahan kepada anak anak kampong kala segi yang sebelumnya mereka belum pernah lakuakan.pada kegiatan ini anak anak di ajarkan membuat dan merangkai bunga untuk dijadikan bando flower crown.hasil yang ingin di capai pada kegiatan ini agar kiranya anak anak kampong kala segi dapat membuat dan mengingat cara membuat kreasi bando flower crown.

2.3 Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjut

Adapun hasil yang dicapai dalam kegiatan KKN tentang pembuatan bando flowert crown menjadikan anak-anak bisa kreatif dalam segala hal untuk mengisi waktu luang agar lebih bermanfaat

2.4 Faktor Pendukung dan Penghambat

Program ini berjalan lancar karena adanya dukungan dari masyrakat, guru TPA dan teman teman KKN lainnya sehingga semangat dan antusias anak anak pada saat mengikuti pembuatan kreasi bando flower crown serta adanya tempat yang memadai.faktor penghambat dalam kegiatan ini adalah kurangnya alat dan bahan sehingga anak-anak tidak dapat mencoba membuat bando flower crown dan sulit nya mengatur anak anak menjadi tertib.

3. Nama : Ghina Raudathul Jannah

NIM : 1407101010037

Fakultas/Prodi : Kedokteran/Pendidikan Dokter

3.1 Membuat Vas Bunga dari Stik Es Krim

Bidang kegiatan yang dipilih adalah “Membuat Kerajinan Tangan Vas Bunga dari Stik Es Krim”. Kerajinan tangan umumnya jarang membutuhkan modal yang besar, seperti hal nya pemanfaatan stik es krim sebagai bahan utama pembuatan vas bunga .

(40)

3.2 Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Maksud dari kegiatan ini adalah untuk memotivasi semangat usaha wirausaha dan menambah pengetahuan masyarakat khususnya anak-anak kampung Kala Segi agar mereka berinisiatif mengembangkan usaha kecil sejak dini. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menanamkan jiwa kewirausahawan dari sejak dini , dari hal yang kecil menjadi hobi lalu terasah untuk berinovasi dalam bidang kreatifitas anak. Sasaran dari kegiatan ini adalah anak-anak Kampung Kala Segi yang berjumlah kurang lebih 20 orang.

3.3 Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjut

Kegiatan membuat kerajinan tangan vas bunga untuk anak-anak kampung Kala Segi dilaksanakan oleh Ghina Raudathul Jannah dan teman-teman kelompok KKN ATGH56 lainnya. Kegiatan ini di laksanakan pada tanggal 19 Agustus 2017 yang bertempat di balai desa kampung Kala Segi. Selanjutnya diharapkan agar apa yang telah dipelajari dapat bermanfaat dan dapat diaplikasikan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.

3.4 Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor pendukung dalam kegiatan ini adalah adanya dukungan dari masyarakat dan antusisme dari anak-anak kampung Kala Segi dalam mengikuti program ini. Sehingga program ini dapat berjalan dengan lancar.

4. Nama : Robi Kurniawan

NIM : 1406104020065

Fakultas/Prodi : KIP/Penjaskesrek

4.1 Pelatihan Pembuatan Karya Seni Gelang Tangan Dari Tali Kur

Membuat sebuah Kerajinan tangan merupakan suatu kegiatan yang menunjukkan suatu kemampuan yang dimiliki seseorang baik dari segi kerapian maupun ke kreativitas seseorang dalam membuat sebuah karya seni . Sama halnya dengan kegiatan belajar membuat gelang tangan dari tali kur yang di tujukan kepada anak-anak kampong kala segi, Dalam kegiatan ini anak-anak akan lebih mengetahui

(41)

tentang kemampuannya dalam bidang karya seni dan mereka bisa lebih termotivasi terhadap sebuah karya seni yang sudah dibuat nya sendiri.

4.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Maksud, tujuan, dan sasaran yang ingin dicapai dari mengajarkan pembuatan gelang dari tali kur antara lain:

Untuk berbagi ilmu kepada anak-anak sehingga mereka memiliki pengetahuan yang lebih.

Untuk mengembangkan tingkat kemampuan anak dalam membuat sebuah kerajinan tangan

Untuk meningkatkan kreativitas anak Dalam membuat sebuah kerajinan tangan.

Mengajarkan kepada mereka bagaimana cara sehingga mereka benar-benar bisa membuatnya sendiri.

4.3 Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjut

Hasil yang dicapai dari belajar membuat gelang dari tali kur ini yaitu anak-anak yang tadinya tidak tahu bagaimana cara pembuatannya bisa menjadi tahu, kemudian dengan adanya kegiatan inipula anak-anak memiliki motivasi untuk terus belajar membuatnnya serta mengembangkan ilmu dan kreativitas yang dimilikinya. Pelaksana kegiatan ini memberikan kesempatan kepada masing-masing anak untuk membuatnya sendiri. Pelaksana tidak memberikan tindak lanjut yang lainnya karena melihat siswa sudah sangat memahami, yakin, dan tidak ada keraguan lagi setelah kegiatan ini dan di harapkan kepada anak-anak kampong kala segi untuk mengembangkan kreatifitasnya sendiri.

4.4 Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor Pendukung diantaranya:

 Adanya partisipasi dari anak-anak yang mengikuti kegiatan

 Adanya keinginan mereka untuk melaksanakan kegiatan ini

(42)

Faktor penghambat:

 Tidak ada penghambat yang berarti dalam menyelenggarakan kegiatan ini karena semua berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan.

5. Nama : Wulan Handayani

Nim : 1406104030029

Fakultas/prodi : KIP/Bimbingan dan Konseling

5.1 Membuat Kerajinan Tangan dari Bahan Sabun Menjadi Keranjang

Pembuatan kerajinan tangan dari bahan sabun menjadi keranjang ditujukan kepada anak anak dan remaja dikampung kala segi guna melatih kreatifitas dan mengembangkan keterampilan yang dimiliki mereka. Pembuatan keranjang dari sabun membutuhkan kesabaran yang ekstra dikarenakan sukarnya membentuk kerangka keranjang yang terbuat dari tancapan susunan pentul yang disusun membentuk keranjang yang unik, hal ini dapat mengajarkan anak anak bagaimana melatih kesabaran dalam mengerjakan sesuatu. Kegiatan membuat kerajinan tangan dari sabun ini dibantu oleh rekan saya Ghina Raudhatul Jannah dan Atika.

5.2 Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang Ingin Dicapai

Maksud, tujuan, dan sasaran yang ingin dicapai dari pembuatan kerajinan tangan menggunakan bahan sabun menjadi keranjang antara lain:

 Agar anak anak kampung kala segi dapat mengembangkan bakat dan kreatifitasnya.

 Agar anak anak kampung kala segi lebih memilih meluangkan waktu kepada hal hal yang kreatif daripada bermain main sia sia

 Agar kelak kerajinan ini bisa dikembangkan sehingga menjadi produk yang bernilai jual.

 Agar anak anak kampung kala segi lebih kreatif memanfaatkan berbagai bahan untuk dijadikan karajinan yang dapat menghasilkan karya seni.

 Agar anak anak kampung kala segi melatih kesabarannya dalam mengerjakan sesuatu hal.

(43)

5.3 Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut

Program kerajinan tangan pembuatan keranjang dari sabun yang berbahan dasar sabun ini merupakan salah satu program penunjang saya sebagai peserta KKN di kampung Kala Segi, Kecamatan Bintang. Jadi setelah melaksanakan program tersebut di Balai desa Kampung Kala segi pada hari sabtu, tanggal 5 Agustus 2017 pada pukul 16.00 WIB dengan jumlah peserta berjumlah 20 orang. Program kerajinan tangan pembuatan keranjang dari sabun berjalan sukses tanpa hambatan yang berarti, peserta yang terdiri dari anak anak sangat antusias mengerjakan dan berhasil membuat keranjangnya. Rata rata dari peserta tersebut sudah bisa membuat keranjangnya dari mulai memasang pentul di sabun sebagai kerangka keranjang sampai melilitkan pita diantara sabun dan pentul. Saya berharap anak anak kampung kala segi terus mempraktekkannya dan semoga dikemudian hari menjadi produk yang bernilai jual. Jadi kami tidak melakukan tindak lanjutnya lagi, mengingat rata rata dari anak tersebut sudah bisa mempraktekkannya dan sudah bisa mengerjakannya dengan bagus.

5.4 Faktor Pendukung dan Penghambat

Faktor Pendukung diantaranya:

Adanya partisipasi dari anak anak yang mengikuti kegiatan pembuatan keranjang tangan dari bahan sabun.

Adanya dukungan dari ustadzah ustadzah di TPA kampung Kala Segi dengan mengijinkan anak anak TPA mengikuti program yang kami buat setelah pulang TPA, sehingga anak anak diijinkan untuk tidak langsung pulang kerumah.

Faktor Penghambat diantaranya adalah anak-anak kecil yang menjadi peserta pembuatan keranjang dari bahan sabun sangat susah diatur karena membuat keributan.

Gambar

Tabel 1. 1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur :
Tabel 1.3 Kondisi Ekonomi Kampung Kala Segi  No.  Uraian  Jumlah (Orang)
Tabel 1. 4 Fasilitas Sosial Kampung
Gambar 65  Penempelan nomor rumah

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya Desa Blahbatuh mengenai pembuatan sirup dan brownies dari kelapa, sehingga

1) Untuk membantu masyarakat desa Sudaji secara umum dalam hal pelayanan birokrasi agar lebih mudah dan teratur dalam pengurusan terkait dengan kebutuhan masyarakat desa

dukungan dari pihak lainnya dan masyarakat sangat merespons dalam kegiatan program yang kami jalankan selama 1 bulan di Dusun Nangsri, Desa Srihardono, Kecamatan

 Program yang telah direncankan dapat tersampaikan dan disambut dengan baik untuk diaplikasikan untuk kegiatan kesenian masyarakat dan mendukung program

Pembuatan celengan dari barang bekas untuk anak-anak Gampong Jeumpa dilaksanakan oleh Fadhlul Husni dibantu oleh kawan-kawan Mahasiswa KKN. Acara ini dilaksanakan satu kali

Oleh karena itu Tim KKN MANDIRI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2019 mengadakan kegiatan Komodo Goes to School merupakan salah satu bentuk pengabdian bagi masyarakat Desa

14 17 Melakukan gotong royong di dusun 2 Mejuah Juah Desa Garunggang Mengajak masyarakat berpartisipasi dalam menyediakan prasarana desa seperti perbaikan jalan serta sebagai wadah

Katalisator dan Dinamisator Katalisator adalah mahasiswa menjalin kerja sama dengan masyarakat, aparat desa dalam rangka merealisasikan program kerja KKN untuk kemajuan desa yang baik