• Tidak ada hasil yang ditemukan

MONOPOLI DAN OLIGOPOLI kelompok 3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MONOPOLI DAN OLIGOPOLI kelompok 3"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

Pasar Persaingan Tidak Sempurna

Oleh:

Herdiana Anggrasari 16/407500/PPN/04151

Putri Perdana

17/418749/PPN/04216

(2)

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

Berdasarkan strukturnya, pasar dibedakan menjadi

pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan

tidak sempurna. Berdasarkan strukturnya, pasar dibedakan menjadi

pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan

tidak sempurna.

Pasar persaingan tidak sempurna terdiri atas:

pasar monopolipasar ologopolipasar persaingan

monopolistik

pasar monopsoni

Pasar persaingan tidak sempurna terdiri atas:

pasar monopolipasar ologopolipasar persaingan

monopolistik

pasar monopsoni

Perbedaan jumlah penjual dan

pembeli akan membentuk

perbedaan struktur pasar.

Perbedaan jumlah penjual dan

pembeli akan membentuk

perbedaan struktur pasar.

Struktur pasar juga akan

mempengaruhi perilaku setiap

penjual dan pembeli terhadap

perubahan harga barang atau jasa yang ada di pasar

tersebut.

Struktur pasar juga akan

mempengaruhi perilaku setiap

penjual dan pembeli terhadap

perubahan harga barang atau jasa yang ada di pasar

(3)

Pasar persaingan sempurna dan

monopoli merupakan model pasar yang

ekstrem.

Pasar Persaingan Sempurna Jumlah

penjual dan pembelinya sangat banyak dan pada pasar Monopoli hanya

terdapat satu penjual.

Pasar oligopoli dan persaingan

monopolistik terletak diantara

model pasar persaingan sempurna dan

monopoli.

Model organisasi pasar oligopoli

memiliki

beberapa penjual (lebih dari satu)

tetapi tidak banyak

sedangkan model persaingan monopolistik memiliki penjual

banyak tetapi barang tidak

(4)

MONOPOLI

Menurut Soeharno (2007), monopoli adalah kondisi suatu pasar atau industri yang hanya memiliki satu (satu-satunya) produsen yang

(5)

Ciri-ciri Pasar Monopoli sebagai berikut:

Ciri-ciri Pasar Monopoli sebagai berikut:

Hanya terdapat satu penjual/produsen untuk suatu produk

yang tidak dapat disubstitusikan oleh produk produsen lain.

Produsen lain tidak dapat masuk dalam industri/pasar

monopoli (tidak ada kebebasan masuk pasar/industri).

Produsen monopolis dapat menguasai harga pasar (price

maker).

Produsen monopolis dapat melakukan diskriminasi harga.

Produsen monopolis dapat melakukan promosi untuk

(6)

Ciri Lain Monopoli

Menurut

Antriyandarti

(2012) model pasar

monopoli sering

dijumpai terutama

pada pasar

barang/jasa yang

menyangkut hajat

hidup orang

banyak, dengan ciri

:

monopolis bersifat

sebagai

price maker

,

tidak ada barang

substitusi

,

terdapat barriers to entry

sehingga produsen baru sangat sulit untuk masuk pasar karena monopolis akan

selalu mempertahankan posisinya dengan membuat

(7)

HAMBATAN

MONOPOLI

Technical barrier

, dibagi menjadi tiga yaitu

decreasing marginal cost (average cost) pada suatu range tertentu, usaha ini efisien pada skala besar; transportation cost yaitu lokasi tertentu yang

memungkinkan untuk menciptakan monopoli pada denah terbatas; dan pemilikan sumber daya utama.

Legal barrier

disebabkan oleh adanya peraturan

atau hukum. Legal barrier dibagi menjadi dua yaitu hak paten yang intensif untuk kemajuan teknologi

namun masalahnya adalah apakah manfaat kemajuan teknologi ini lebih besar daripada biaya/pengorbanan masyarakat dengan adanya monopoli, dan franchise awarded yaitu ijin yang hanya diberikan kepada satu perusahaan/firm contohnya public utility, gas,

(8)

Keseimbangan Jangka Pendek (Shortrun

Equilibrium)

• Keuntungan akan maksimum (keseimbangan) jika MR = MC

• Titik Q* adalah tingkat output dimana MR=MC.

• Jika perusahaan memproduksi lebih kecil output (Q1) maka akan mengorbankan sejumlah

keuntungan.

• Oleh karena pada kenyatannya masih ada penerimaan ektra (extra revenue) yang bisa didapatkan dari tambahan setiap unit yang

diproduksikan dan dijual, yaitu antara Q1 sampai dengan Q*

• Walaupun biaya produksi per unitnya dari tambahan output tersebut lebih tinggi dari

(9)

Keseimbangan Jangka Panjang (Longrun

Equilibrium)

• Pada keseimbangan jangka panjang,

monopolis berpotensi mendapatkan excess supply. Awalnya pada

keseimbangan jangka pendek harga yang terjadi adalah P1 dan jumlah Q1 dimana SMC1 berpotongan dengan MR (A1), karena produksi ini masih jauh lebih rendah dr perpotongan antara LMC dan MR (A2).

• Monopolis akan menambah investasi

sampai pada suatu keseimbangan jangka panjang, yaitu P2Q2 yang tidak terletak LACmin, berarti tidak pada efisien

(10)

Diskriminasi Harga dan Consumer Surplus

Diskriminasi

harga merupakan salah satu bentuk hambatan masuk (barrier to entry) yang dilakukan monopolis untuk menghalangi masuknya

perusahaan lain ke dalam pasar yang

dikuasainya.

Diskriminasi harga adalah menjual barang yang sama

dengan harga yang berbeda untuk konsumen yang berbeda (dengan asumsi biaya produksi masing-masing barang sama).

Dengan

dilakukannya diskriminasi

harga, maka laba yang akan

diterima

monopolis akan lebih besar

daripada jika monopolis tidak melakukan

diskriminasi harga.

Diskriminasi harga adalah usaha untuk menambah

consumer surplus adalah nilai

kerelaan pembeli untuk membayar suatu barang dikurangi harga barang tersebut yang

sebenarnya.

consumer surplus

mengukur manfaat yang diterima pembeli dari

(11)

Macam bentuk diskriminasi harga & syaratnya

Diskriminasi sempurna, yaitu mengenakan harga yang berbeda

untuk setiap unit barang, untuk konsumen yang berbeda.

Diskriminasi sempurna, yaitu mengenakan harga yang berbeda

untuk setiap unit barang, untuk konsumen yang berbeda.

•Pasar harus dapat dipisahkan menjadi golongan-golongan dengan elastisitas permintaan yang berbeda.

Memberlakukan harga yang berbeda untuk unit barang yang

berbeda, tapi semua konsumen dikenakan yang sama. Semakin banyak unit barang yang dibeli

biasanya harga lebih murah.

Memberlakukan harga yang berbeda untuk unit barang yang

berbeda, tapi semua konsumen dikenakan yang sama. Semakin banyak unit barang yang dibeli

biasanya harga lebih murah.

Jika dianggap hanya ada 2

golongan pasar,maka produsen harus bisa menentukan besarnya output di masing-masing pasar yang harus mempunyai kurva permintaan yang berbeda & MR yang berbeda pula.

Diskriminasi harga tingkat ketiga, yaitu mengenakan harga yang

berbeda untuk kelompok konsumen yang berbeda untuk

tapi setiap unit yang dijual ke setiap kelompok konsumen

harganya sama.

Diskriminasi harga tingkat ketiga, yaitu mengenakan harga yang

berbeda untuk kelompok konsumen yang berbeda untuk

tapi setiap unit yang dijual ke setiap kelompok konsumen

harganya sama.

Perbedaan elastisitas dapat

disebabkan oleh perbedaan pendapatan, selera dan

(12)

Grafik Diskriminasi Harga & Consumer Surplus

• Seorang monopolis dapat membuat harga yang berbeda untuk tiap konsumen, maka monopolis dapat menjual Q1 pada harga P1 (A1) untuk

konsumen golongan mampu kemudian Q2 pada

harga P2 (A2) dan seterusnya, sehingga monopolis

dapat memperoleh tambahan keuntungan.

• Pembeli dengan harga rendah tidak dapat

menukarkan dengan harga yang tinggi. Jika harga pasar yang terjadi pada P bar maka golongan

mampu Q1 juga hanya mau membayar seharga P

bar meskipun sebenarnya dia mau membayar seharga P1.

• Perbedaan ini disebut sebagai consumer surplus, karena konsumen golongan Q1 ini memperoleh

(13)

Monopoli & Alokasi Sumber Daya

Monopoli dpt mempengaruhi harga

melalui pembatasan output  P>MC (alokasi SD tdk efisien)

CEDF  keuntungan perusahaan yang

ditransfer dari keuntungan konsumen

DBF  misalokasi SD yang terjadi pd ps.

(14)

Dead Weight Loss

Dead weight loss / welfare lost.

Pengurangan surplus konsumen

yg tdk diterima produsen.

misalokasi sumber daya yg

terjadi di pasar monopoli.

Menghitung Dead Weath Loss:

(15)

Regulasi Harga

• Sebelum ada regulasi harga monopolis berproduksi pada Qm dengan tingkat harga Pm.

• Ketika pemerintah memberlakukan regulasi dengan kebijakan ceiling price yaitu memaksakan tingkat

harga pada P1 penerimaan rata-rata dan penerimaan marginal perusahaan adalah konstan dan sama

dengan P1 sebagai akibatnya output naik dari Qm ke Q1.

• Ketika harga turun menjadi lebih rendah dari Pc, pada titik dimana biaya marginal berpotongan dengan

penerimaan rata-rata, maka output meningkat menjadi Qc.

• Pada saat Qc inilah layaknya perudahaan berproduksi pada industri yang kompetitif.

• Tanpa pengaturan, perush monopoli menetapkan PM, Qm ( MR=MC).

• Jk pemerintah menetapkan harga pagu di P1.

• Keuntungan max dicapai pd output Q1 (MR berpotongan MC).

• P P1 PC/P2 ; Q meningkat Q1 Qc (jumlah Max).

(16)

Pengaturan Harga Monopoli Alami

• Monopoli alami => perusahaan yang dapat

memproduksi seluruh output pasar dengn biaya yg lebih rendah dari yg seharusnya dikeluarkan jika terdapat beberapa perusahaan.

• Tanpa regulasi, perusahaan monopolis akan menetapkan output Qm dgn harga Pm.

• Harapannya harga dapat berada di Pc dengan output Qc, (P=MC).

• Tapi pada Pc,Qc (AC > AR=MC) maka AC tidak akan tertutup => perusahaan bangkrut.

• Alternatif terbaiknya => menetapkan harga di Pr.

• Perusahaan tidak memperoleh laba monopoli, output diproduksi sebesar mungkin, tidak

(17)

Penetapan Harga

• Pada umumnya, kita sulit mengetahui bentuk kurva penerimaan rata-rata (AR) dan kurva penerimaan marginal (MR), shg kita dpt menggunakan informasi biaya marginal (MC) utk mengetahui batas tingkat output pada saat keuntungan maks.

Ekstra revenue berasal dr peningkatan setiap unit dr output;

1. Menambah produksi 1 unit dan menjualnya dengan harga P menambah penerimaan sebesar (1)(P) = P.

2. karena perusahaan memiliki slop kurva permintaan yang mengarah ke bawah, maka penjualan dari setiap tambahan unit juga menghasilkan ratio tambahan harga yang menurun sedikit demi sedikit, ∆P/∆Q, dimana hal ini akan menurunkan penerimaan dari semua unit yang terjual (terjadi perubahan dalam penerimaan Q(dP/dQ)).

Penerimaan marginal (MR);

(18)

Selanjutnya;

dP Q dP MR = P + Q = P + P

dQ P dQ

Diperoleh dari mengalikan Q(∆P/∆Q) dengan P/P.

Diketahui elastisitas permintaan

(Ed

)

= (P/Q) (dQ/dP)

(1/Ed) = (Q/P) (dP/dQ)

=> Kebalikan dr Ed

Sehingga

u

ntuk pengukuran output yang memaksimalkan laba:

MR = P + P(1/Ed)

Apabila memaksimumkan laba dapat ditetapkan penerimaan

marginal (

MR

) ’sama dengan’ biaya marginal (

MC

);

P + P (1/Ed) = MC

Berdasarkan rumusan tersebut, maka:

(19)

Di sebelah kiri tanda sama dengan

(P – MC)/P

,

adalah

besarnya nilai

markup

harga

yang

diberlakukan di atas biaya marginal (

MC

).

Hubungan tersebut menyatakan bahwa besarnya

markup

tersebut

’nilainya sama dan berbanding

terbalik’

dengan nilai elastisitas permintaannya

(nilai elastisitas permintaan negatif karena kurva

permintaan miring ke bawah dan nilai

markup

adalah positif).

Shg dpt dirumuskan persamaan kenaikan harga (P)

yg di markup melebihi biaya marginal (MC):

MC

P =

1 + (1/Ed)

(20)

Jika permintaan perusahaan elastis

seperti dalam gambar (a) markup akan kecil dan perusahaan

mempunyai kekuatan monopoli yg kecil.

Jika permintaan perusahaan tidak

elastis seperti dalam gambar (b)

(21)

Contoh Soal 1

• Seorang monopolis menghadapi kurva permintaan linear sebagai berikut: Q = 2.000 – 20P

P = 100 – Q/20

TC= 0,05 Q2 + 10.000

TR= PQ = (100-Q/20)Q = 100Q - Q2 /20

• Tentukan tingkat output dan harga untuk memperoleh laba maximum ?

• Laba maksimum monopolis tercapai jika: Syarat MR=MC

MR=TR’ = 100-0,1Q

MC=TC’= 0,1Q

100 Q - Q2/20 = 0,1Q

Q* = 500 dan P* =75

• Pada tingkat output dan harga dengan laba maksimum tersebut besarnya: TC = 0,05 (500)2 + 10.000 = 22.500

AC= TC/Q = 22.500/500 = 45

Laba = (P8-AC) Q* = (75-45)500 = 15.000

(22)

Contoh Soal 2

Dimisalkan biaya produksi adalah:

C(Q) = 50 + Q2

Persamaan tersebut menunjukkan pengertian besarnya biaya tetap adalah

$50 dan besarnya biaya variabel adalah Q2. Diumpamakan persamaan permintaan yang dimiliki adalah:

P(Q) = 40 – Q

Dengan menggunakan persamaan penerimaan marginal terhadap biaya

(23)

Contoh Soal 2

• C = 50 + 2Q2 + 4Q

• Qd = 124 – P

• MC = = 4Q + 4

• Q = 124 – P => P = 124 – Q => R = P . Q = 124Q – Q2

• => MR = = 124 – 2Q

• MR = MC => 124 – 2Q = 4Q + 4 => 120 = 6Q

• => Q = = 20

• P = 124 – Q = 124 – 20 = 104

• R = PQ = 104 (20) = 2080

• C = 50 + 2Q2 + 4Q = 50 + 2 (20)2 + 4 (20)

• = 50 + 800 + 80 = 930

(24)
(25)

• Rasio Konsentrasi (concentration ratio, CR) digunakan untuk menghitung pangsa pasar.

• Biasanya jumlah perusahaan N yang dihitung proporsi pangsa pasarnya

adalah 4, sehingga dikenal sebagai CR4.

• Rasio kosentrasi dapat melaporkan presentase jumlah penjualan industri dari

4, 8, 20, dan 50 perusahaan terbesar.

• Kelemahan CR: Hanya menyajikan share dari beberapa perusahaan terbesar

dalam industri, tidak menyajikan share dari perusahaan kecil sehingga menyajikan gambaran yang terbatas ttg distribusi ukuran perusahaan di pasar.

No Large Firm Small Firm Market Structure

1 1 firm = 54% 23 firms =

23x2% Dominan Firm 2 4 firms =

(26)

Herfindahl Index

Indeks Herfindahl dirancang

untuk mengukur konsentrasi industri, dan inferensi tingkat penguasaan pasar dari semua perusahaan yang ada.

HHI = S12 + S22 + S32 +…..+ Sn2

Keterangan: N = jumlah perusahaan dalam industri, Si= pangsa pasar perusahaan i

Semakin banyak perusahaan

maka nilai Herfindahl index akan turun dari 1 ke 0

(27)

OLIGOPOLI

(28)

CIRI-CIRI PASAR OLIGOPOLI

Adanya saling

ketergantungan

antar produsen

dan

kompetitornya,

Adanya saling

ketergantungan

antar produsen

dan

kompetitornya,

Ada hambatan

bagi produsen

baru untuk

masuk pasar,

Ada hambatan

bagi produsen

baru untuk

masuk pasar,

Harga relatif

kaku dan hanya

dapat berubah

jika terjadi

perang harga

atau kolusi

harga,

Harga relatif

kaku dan hanya

dapat berubah

jika terjadi

perang harga

atau kolusi

harga,

Kemungkinan

adanya merger

atau kolusi.

Kemungkinan

adanya merger

(29)

Karakteristik

/Pembeda

Oligopoli

Harga dan Jumlah output

berada di bawah monopoli

dan di atas pasar kompetitif

(30)

Grafik Maksimasi Laba Oligopoli

Laba yang hilang karena

memproduksi terlalu banyak (Q2) dan menjual dengan harga yang terlalu rendah

MC

AC

D=A R

MR P2

P1

P*

Q1 Q* Q2

Harga

Jumlah

Laba yang hilang karena

(31)

Maksimasi Laba Pasar Oligopoli

Laba maksimum diperoleh ketika MC=MR.

Tingkat keluaran yang memberikan laba maksimum pada Q* dengan harga

pasar yang berlaku P*

Jika memproduksi < Q* (Q1), & menetapkan harga sebesar P1. Maka MR >

MC, laba total. Namun, mengorbankan laba dari penerimaan tambahan degnan menjual Q*- Q1.

Laba total di Q1 < laba total di Q*

Jika memperoduksi > Q* (Q2) & harga P2. Maka MR < MC, Mengorbankan

(32)

MR=

 

Rumus Maksimasi Laba Pasar Oligopoli

MR= ≈

MR=

=

(33)

MODEL PENETAPAN HARGA

PADA PASAR OLIGOPOLI

(34)

MODEL

COURNOT

Asumsi: Tidak ada

saling ketergantungan antar perusahaan

Dua perusahaan

memproduksi barang yang sama dan identik

Kuantitas Setting :

Masing-masing

perusahaan berasumsi tingkat output pesaing tetap

• Harga pasar bergantung pada total output kedua perusahaan

Market demand curve

Residual demand curve

Residual marginal revenue curve

(35)

COURNOT

EQUILIBRIU

M

Keseimbangan Cournot dapat dicapai apabila besarnya output masing-masing perusahaan

sama yaitu 1/3 dari total output pasar. Firm 1 reaction curve

(36)

CONTOH SOAL

Misal :

P= 30-Q

AC=MC=12

Q= Q1+Q2

Total output dan harga produk di Pasar

Cournot Q1=Q2 (identik) Total Pendapatan Firm 1

TR1= P.Q

Total Output 12

(37)

EDGEWORT

H MODEL

“Menurut edgeworth, persaingan terjadi bukan pada jumlah produksi, melainkan pada harga, dan perusahaan

mempunyai batas kapasitas produksi”

• Asumsi: Perusahaan tidak saling

ketergantungan

Price Setting

Harga yang terjadi

diantara Pm dan Pc

MC

Market Demand Curve

Harga Firm 1

(38)

CHAMBERL

IN MODEL

“Dua perusahaan

berkolusi menjadi satu sehingga seolah-olah monopoli”

Terdapat pembagian quota

Pm=P

MC MR

P

(39)

KOLUSI

Jumlah

perusahaan sedikit

Ada yang dapat memenangkan pasar dan tidak

Tidak mengetahui

probabilitas untuk

memenangkan pasar

• Syarat Kolusi: Perjanjian dan Loyalitas

• Sukses tidaknya kolusi tergantung pada 1. Jumlah perusahaan

2. Ukuran perusahaan 3. Banyaknya Demand 4. Non price competition

(40)

STACKELBER

G MODEL

Ciri: 1 perusahaan dominan , pesaingnya perusahaan kecil .

• Entrant masuk untuk

memenuhi sisa permintaan

• Dominant firm

memaksimalkan keuntungan dengan membatasi output

(41)

CONTOH SOAL

Misal :

P= 30-Q AC=MC=12 Q2= 9-1/2Q1

Total output dan harga produk di Pasar

(42)

SWEEZY MODEL

“Sweezy menyatakan bahwa permintaan yang dihadapi oleh oligopolis akan berbeda apabila dia menaikkan harga. Apabila menaikkan harga, permintaan lebih elastis daripada

menurunkan harga sehingga

permintaan menjadi patah (kink

demand)”

Oleh karena itu pada pasar

oligopoli harga relatif

cenderung stabil sehingga persaingan yang terjadi yaitu persaingan non harga

(promosi, iklan, teknologi, dsb)

Demand assuming price is raised

(43)

Game

Theory

Penyelesaian masalah dalam pasar duopolis tergantung pada pihak I dan pihak II, yang masing-masing berusaha untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal.

Setiap pelaku yang masuk dalam game ini, jika salah satu pihak untung maka pihak lain rugi.

Setiap duopolies berada pada posisi yang sama dalam menebak stategi pihak lain yang digunakan untuk mengalahkan strateginya sehingga akan membuat profit matriks di kedua pihak.

(44)

CONTOH:

PAY OF MATRIX

Saddle Solution Perusahaan = 4

Perusahaan A meskipun menginginkan keuntungan yang lebih besar, namun A hanya akan mendapat keuntungan maksimal sebesar 4, bila ia menggunakan strategi harga mahal (S2). Sedangkan perusahaan B, meskipun menginginkan kerugian yang dideritanya adalah sekecil mungkin, namun kerugian yang paling baik bagi B adalah sebesar 4, dan itu bisa

diperoleh dengan merespon strategi yang digunakan A dengan juga menerapkan strategi harga mahal (S3). Dua buah perusahan yang

memiliki produk yang relatif sama, selama ini saling

bersaing dan berusaha untuk mendapatkan keuntungan dari pangsa pasar yang ada. Untuk keperluan tersbut, perusahaan A mengandalkan 2 strategi dan perusahaan B menggunakan 3 macam

(45)

MONOPOLISTIK

(46)

Persaingan non harga

(47)

PERILAKU HARGA PADA PERSAINGAN

MONOPOLISTIK

Banyak variasi produk yang yang dekat tetapi bukan pengganti yang sempurna .

Setiap perusahaan memiliki sedikit tingkat monopoli dalam menentukan harga.

Kurva permintaan hampir mendatar, perusahaan hanya memiliki sedikit pilihan

(48)

Perilaku Harga

pada Persaingan

Monopolistik

(lanjutan)

Harga dan Biaya (Rp)

Kuantitas Output (Q)

Po AC

Qo

M R MC

D

Co

(49)

Perilaku Harga pada Persaingan

Monopolistik (lanjutan)

Harga dan Biaya (Rp)

Kuantitas Output (Q)

PL

AC

QL

MR MC

D

Co

Gambar 12. Kurva Persaingan Monopolistik dengan Keuntungan Normal

Kurva AC menyinggung kurva permintaan, harga sama dengan biaya total rata-rata.

(50)

PERSAINGAN NON HARGA

Diferensiasi produk

Mengembangkan dan menawarkan berbagai tipe, style, merk, dan kualitas produk tertentu.

Mengubah dan mencocokkan produk dengan permintaan dan selera konsumen.

Advertensi

Membujuk konsumen untuk mencocokkan permintaan dengan produk yang ditawarkan.

(51)

DIFERENSIASI PRODUK

(52)

Secara Matematis

Jika produk setiap perusahaan

sama berarti tidak terjadi diferensiasi produk

Diferensiasi produk dapat berupa

special service, kemasan yang menarik,, hadiah, dan sebagainya

Dengan adanya diferensiasi produk

dapat menyebabkan demand naik.

Advertensi bertujuan untuk

meningkatkan demand fungsi informasi dan diferensiasi

Profit maximizing bila MR dari

diferensiasi produk = MC dari diferensiasi produk

П(q, d, A) = R(q, d, A) – C(q, d, A)

Keterangan: q = produksi, d= diferensiasi produk, dan A= advertensi

= - = 0 MRq=MCq

= - = 0 MRd=MCd

= - = 0 MRA=MCA

(53)

Advertising dan

keunggulan biaya absolut

TIME LAGS

Implikasi: adanya advertising oleh perusahaan pada masa lalu akan

mempengaruhi permintaan saat ini

Advertising bisa tidak menjadi penghalang (barrier) bagi entrant jika

advertising yang dilakukan perusahaan dominan tidak mempengaruhi permintaan sekarang

Advertising dapat memberikan keunggulan biaya absolut bagi

perusahaan dominan

Advertising yang dilakukan perusahaan dominan secara kontinue akan

(54)

NOISE (kegaduhan)

Biaya absolut advertising untuk perusahaan dominan dan entrant berbeda.

Entrant membutuhkan biaya advertising yang lebih besar dibandingkan

perusahaan dominan untuk menarik minat/perhatian konsumen.

Perusahaan dominan yang lebih dulu masuk ke pasar sudah memiliki brand

(55)

Diferensiasi produk dan skala ekonomi

Terdapat skala ekonomi pada advertising apabila pengenalan produk dapat

menghasilkan kesan bagi konsumen.

Biaya advertisng minimum dapat menjadi biaya tetap – membentuk skala

ekonomi

Contoh: entry pada pada pasar automobile di US memerlukan pengeluaran

advertising yang besar untuk masuk ke dalam pasar.

Repetisi/pengulangan iklan akan efektif jika dampak advertising terhadap

permintaan meyebabkan konsumen menyadari fungsi produk tersebut. Sehingga entrant melakukan advertising secara berulang ulang untuk

memperoleh gain. Biaya rata-rata untuk advertising akan turun seiring dengan meningkatnya volume penjualan.

Skala ekonomi akan meningkatkan MES bagi perusahaan dominan dan

(56)

Diferensiasi produk dan kesejahterahan

• Adanya advertising menyebabkan kurva

permintaan bergeser dari D ke D’.

• Perubahan kesejahterahan sosial karena

adanya pergerakan dari E ke E’ dapat dihitung menggunakan rumus :

• △P = harga yang harus dibayar konsumen

dengan harga yang lebih tinggi pada perusahaan monopolis.

• Keuntungan monopolis = CP’E’B’

(advertising), CPEA (sebelum)

• Kenaikan biaya yang dibebakan kepada

konsumen karena advertising = PP’HE

• Perubahan surplus konsumen pada kurva

permintaan yang baru = AFE’B

(57)

Untuk mengevaluasi perubahan bersih pada kesejahterahan sosial

dari advertising, dilakukan dengan membagi persamaan dengan A.

Pada tingkat advertising yang dipilih oleh seorang monopolis untuk

memaksimumkan keuntungan, penurunan pada advertising (△A<0) akan meningkatkan kesejahterahan sosial (△W>0).

(58)

Gambar

Grafik Diskriminasi Harga & Consumer Surplus
Grafik Maksimasi Laba Oligopoli
Gambar 12. Kurva Persaingan Monopolistik dengan Keuntungan Normal

Referensi

Dokumen terkait

- Praktik diskriminasi harga secara internasional disebut dumping, yaitu ,menjual barang di luar negeri dengan harga yang lebih rendah dari dalam negeri atau bahkan di bawah

A dan B bersepakat, masing- masing memiliki 50% dari barang yang dibeli.Lalu keduanya menjual barang tersebut dan keuntungannya dibagi dua, sedangkan harga

Secara istilah, jual beli Tauliyah adalah seseorang menjual barang kepada orang lain dengan harga yang sama dengan harga belinya, dan penjual menyampaikan harga belinya kepada

Penawaran harga tiket film di bioskop akan lebih menarik bagi konsumen apabila diterapkan strategi harga yang komprehensif, salah satu yang bisa diterapkan adalah

Untuk memberikan kepuasan terhadap konsumen, perusahaan harus dapat menjual barang dan jasa dengan kualitas yang paling baik dengan harga yang layak sesuai dengan

Kesimpulan umum yang didapatkan adalah bahwa dengan asumsi terjadinya kenaikan biaya pembelian barang dagang dan kenaikan harga penjualan barang dagang, masing-masing

• Dalam pasar persaingan monopolistik, produsen yang merupakan monopolis dari barang produksinya juga bersaing dengan perusahaan lain yang memproduksi barang sejenis. •

a) Orang-orang harus bebas keluar masuk pasar. Memaksa penduduk menjual barang-barang dagangan tanpa dasar kewajiban untuk menjual merupakan tindakan yang tidak adil