• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendekatan dalam pembelajaran doc 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pendekatan dalam pembelajaran doc 1"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN

D I S U S U N OLEH:

KELOMPOK 6

NAMA NPM

DETIRA PUTRI 1006010020

FATIMAH 1006010028

NUR JANNAH 1006010029

UMAIROH HASIBUAN 1006010026

WIJAR SANTIKA 1006010008

DOSEN PEMBIMBING : SRI MULYATIK, M.Pd

MATA KULIAH : BELAJAR PEMBELAJARAN

SEMESTER III

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS AL WASHLIYAH

MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmannirrahim.

Syukur alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT . Karena atas rahmat dan nikmat – Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul “ Pendekatan dalam Pembelajaran”. Makalah ini disusun untuk memperoleh nilai tugas kelompok mata kuliah “Belajar Pembelajaran”. Shalawat dan salam penulis ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan risalahnya kepada manusia untuk membimbing umatnya ke jalan yang diridhoi Allah SWT.

Dalam makalah ini akan dijelaskan tentang masalah yang berhubungan dengan judul makalah. Penulis berharap semoga isi makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, dan mudah-mudahan pembahasan ini dapat menjadi bahan acuan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang dihadapi para mahasiswa.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini masih belum sempurna, masih banyak terdapat kejanggalan dan kekurangan dikarenakan kurang luasnya wawasan penulis, oleh karena itu penulis sangat mengharap kritik dan saran ataupun sanggahan yang sifatnya membangun dari berbagai pihak demi kesempunaan makalah ini.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga segala bantuannya mendapat balasan dari Allah SWT dan memberi manfaat bagi kita semua.

Medan, 10 Desember 2011

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah...1

B. Perumusan Masalah...1

C. Tujuan Makalah...2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendekatan dalam Pembelajaran...3

B.Macam-Macam Pendekatan dalam Pembelajaran……….3

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan……… 13

B. Saran………13

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kegiatan belajar mengajar yang berlangsung telah terjadi interaksi yang bertujuan. Guru dan anak didiklah yang menggerakkannya.interaksi yang bertujuan itu disebabkan gurulah yang memaknainya dengan menciptakan lingkungan yang bernilai edukatif demi kepentingan anak didik dalam belajar. Guru ingin memberikan layanan yang baik bagi anak didik. Dengan menyediakan lingkungan yang menyenangkan dan menggairahkan.

Ketika kegiatan belajar mengajar itu berproses guru harus pandai menggunakan pendekatan secara arif dan bijaksana , bukan sembarangan yang bisa merugikan anak didik. Pandangan guru terhadap anak didik akan menentukan sikap dan perbuatan. Setiap guru tidak selalu mempunyai pandangan yang sama dalam menilai anak didik. Hal ini akan mempengaruhi pendekatan yang guru ambil dalam pengajaran.

Pembelajaran adalah proses kegiatan yang dilakukan guru agar siswa belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Guru dan siswa masing-masing punya peran dan aktivitas dalam interaksi belajar mengajar.

Tiap pendekatan pembelajaran tersebut mempunyai karakteristik tertentu, dan berbeda antara satu dengan yang lainnya sesuai dengan fungsi dan tujuan tiap pendekatan. Masih banyak pendekatan lain yang dapat dipilih dan diterapkan dalam upaya implementasi kurikulum.

(5)

C. Tujuan

(6)

BAB II PEMBAHASAN

PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN

A. Pengertian Pendekatan dalam Pembelajaran

Pendekatan dalam pembelajaran berdasarkan variabelnya terbagi atas dua kata yaitu Pendekatan dan Pembelajaran. Belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu yang diharapkan adanya perubahan tingkah laku pada hasil akhirnya.

Belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah lakunya baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor untuk memperoleh tujuan tertentu dan untuk mencapai hakikat belajar tersebut dan Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.

Pembelajaran adalah kegiatan dalam proses implementasi kurikulum yang dilakukan oleh guru agar siswa belajar. Pendekatan pembelajaran merupakan jalan yang akan ditempuh oleh guru dan siswa dalam mencapai tujuan instruksional untuk suatu satuan instruksional tertentu.

Pendekatan pembelajaran merupakan aktifitas guru dalam memilih kegiatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran tentu tidak kaku harus mennggunakan pendekatan tertentu, tetapi sifatnya lugas dan terencana. Artinya memilih pendekatan disesuaikan dengan kebutuhan materi ajar yang dituangkan dalam perencanaan pembelajaran.

B. Macam-Macam Pendekatan dalam Pembelajaran

Pendekatan Pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran dapat dilakukan dengan memfokuskan pada dua pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).

(7)

1. Pendekatan Konsep

Pendekatan konsep adalah pendekatan pembelajaran yang secara langsung menyajikan konsep tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghayati bagaimana konsep itu diperoleh. (Syaipul sagala, 2007). Konsep diperoleh dari fakta, peristiwa, pengalaman, melalui generalisasi dan berfikir abstrak.

2. Pendekatan Proses

Pendekatan proses adalah suatu pendekatan pengajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk ikut menghayati proses penemuan atau penyusunan suatu konsep sebagai suatu keterampilan proses. Pendekatan ini dilatar belakangi oleh konsep-konsep belajar menurut teori Naturalisme-Romantis”dan teori kognitif gestal.Naturalisme-romantis menekankan kepada aktifitas siswa. Dan teori kognitif gestal menekankan pemahaman dan kesatu paduan yang menyeluruh.

Pendekatan ini adalah proses penalaran yang bermula dari umum kekeadaan khusus sebagai pendekatan pengajaran yang bermula dengan menyajukan aturan prinsip umum diikuti dengan contoh-contoh atau penerapan penerapan aturan prinsip umum ke dalam keadaan khusus.

3. Pendekatan Induktif

Pendekatan ini pertama dikemukakan oleh filosof Inggris PrancisBacon (1561) yang menghendaki agar penarikan kesimpulan di dasarkan dari fakta yang konkrit sebanyak mungkin. Menurut purwanto dalam Segala (2006:77) tepat atau tidaknya kesimpulan atau cara berpikir yang diambil secara induktif bergantung pada representatif atau sampel yang diambil mewakili fenomena keseluruhan.

4. Pendekatan Heuristik

(8)

5. Pendekatan Pembelaiaran Berbasis Kompetensi

Fokus pelaksanaan pembelajaran ini antara lain: (1). Kegiatan pembelajaran adalah penguasaan kompetensi oleh peserta; (2). Proses pembelajaran harus memiliki kesepadanan dengan kondisi dimana kompetensi tersebut akan digunakan; (3) Aktivitas pembelajaran bersifat perseorangan, antara satu peserta dengan peserta lain tidak ada ketergantungan; (4). Harus tersedia program pengayaan (enrichment) bagi peserta yang lebih cepat dan program perbaikan (remedial) bagi peserta yang lebih lamban.

6. Pendekatan Pembelajaran Manajemen Kelas

Menurut Parkay dalam Oemar Hamalik (2006) pendekatan manajemen kelas dapat diartikan sebagai upaya untuk mengatur situasi kelas untuk menjamin terciptanya iklim yang dapat mendukung aktivitas pembelajaran bagi seluruh siswa. Karena itu manajemen kelas berhubungan dengan beberapa hal, yaitu: (1). Kontrol terhadap situasi belajar, (2) Mengarahkan kegiatan belajar bagi siswa, (3) Menjembatani perbedaan perbedaan belajar siswa.

7. Pendekatan Pembelajaran Berdasarkan Perbedaan Individual

Pembelajaran di mana komponen-komponen dalam sistem pembelajaran disesuaikan dengan perbedaan individual, baik perbedaan individual secara vertikal maupun perbedaan individual secara horisontal, siswa bebas belajar sesuai dengan karakteristiknya, bakat, dan minat nya.

8. Pendekatan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

Pembelajaran kooperatif, merupakan suaatu pendekatan pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok secara kolaboratif yang anggota terdiri dari 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen (Slavin: 1995). Belajar kooperatif menekankan pada kerja kelompok (siswa belajar bersama, saling membantu). Kerja kelompok membuat siswa semangat untuk belajar aktif untuk saling menampilkan diri atau berperan di antara teman-teman sebaya.

9. Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masyarakat

(9)

masyarakat, dan atau membawa masyarakat ke dalam sekolah guna mencapai tujuan pengajaran/pendidikan yang ditetapkan.

Pembelajaran kontektual adalah kaidah pembelajaran yang menggabungkan isi kandungan dengan pengalaman harian individu, masyarakat dan alam pekerjaan. Kaidah ini menyediakan pembelajaran secara kongkrit atau melibatkan hands–on dan mind-on.

10. Pendekatan konstruktivis

Teori belajar konstruktivis beranjak dari psikologi perkembangan intelektual Piaget yang memandang belajar sebagai proses pengaturan sendiri (self regulation)yang dilakukan seseorang dalam mengatasi konflik kognitif. Konflik kognitif timbul pada saat terjadi ketidak selarasan (disequilibrasi) antara informasi yang di terima siswa karena struktur kognitif yang telah dimilikinya. Adapun pengaturan sendiri adalah proses internal unuk mencapai ekquilibrasi atau keselarasan yang dilakukan melaui dwi fungsi yaitu organisasi dan adaptasi.

11. Pendekatan Pembelajaran Jarak Jauh

Menurut Jollife et. al.(2001: 32), secara tradisional pembelajaran jarak jauh adalah merupakan pembelajaran di mana secara geografis siswa (pembelajar) berada jauh dari fasilitator (guru) dan bekerja atau belajar secara mandiri melalui serangkaian bahan-bahan pembelajaran.Dukungan yang diberikan kepada siswa adalah dalam bentuk bantuan atau tutorial ketika mereka menemukan kesulitan dalam pembelajaran. Namun dewasa ini, konsep pembelajaran jarak jauh telah berkembang luas.

12. Pendekatan Konsep Belajar Tuntas menurut (Oemar Hamalik :2006)

Pembelajaran dengan pendekatan belajar tuntas (mastery learning) adalah suatu keyakinan bahwa seluruh siswa dapat belajar dengan tepat jika diberikan waktu dan pembelajar yang tepat serta layak. Para siswa dapat mencapai ketuntasan ketika standar pembelajaran dirumuskan dan digambarkan dengan jelas, penilaian dan pengukuran kemajuan siswa ke arah capaian tujuan dilaksanakan dengan teliti.

13. Pendekatan Lingkungan

(10)

memahami materi yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari sering digunakan pendekatan lingkungan.

14. Pendekatan Inkuiri

Melakukan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri berarti membelajarkan siswa untuk mengendalikan situasi yang dihadapi ketika berhubungan dengan dunia fisik, yaitu dengan menggunakan teknik yang digunakan oleh para ahli penelitian (Dettrick, G.W. 2001). Dalam pendekatan inkuiri berarti guru merencanakan situasi sedemikian rupa sehingga siswa didorong untuk menggunakan prosedur yang digunakan para ahli penelitian untuk mengenal masalah, mengajukan pertanyaan, mengemukakan langkah-langkah penelitian, memberikan pemaparan yang ajeg, membuat ramalan, dan penjelasan yang menunjang pengalaman.

15. Pendekatan Interaktif

Dikenal juga sebagai pendekatan pertanyaan anak, memberi kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan untuk kemudian melakukan penyelidikan yang berkaitan dengan pertanyaan yang mereka ajukan.

16. Pendekatan Pemecahan Masalah

Pendekatan pemecahan masalah berangkat dari masalah yang harus dipecahkan melalui praktikum atau pengamatan. Dalam pendekatan pemecahan masalah ini ada dua versi. Versi yang pertama siswa dapat saja menerima saran tentang prosedur yang digunakan, cara mengumpulkan data, menyusun data, dan menyusun serangkaian pertanyaan yang mengarah ke pemecahan masalah. Dalam versi kedua, hanya masalah yang dimunculkan, siswa yang merancang pemecahannya sendiri. Guru berperan hanya dalam menyediakan bahan dan membantu memberi pentunjuk.

17. Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat (STM)

Dalam rangka mewujudkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat telah dikembangkan bahan kajian pengajaran sains dalam bentuk Sains, Teknologi, dan Masyarakat (S-T-M) (Depdikbud, 1992). STM ini merupakan peng-Indonesiaan dari

(11)

konsep-konsep sains, tetapi juga diperkenalkan pada aspek teknologi, dan bagaimana teknologi itu berperan di masyarakat (Depdikbud, 1992).

18. Pendekatan Terpadu (Integrated Approach)

Pendekatan ini merupakan pendekatan yang intinya memadukan dua unsur atau lebih dalam suatu kegiatan pembelajaran. Unsur pembelajaran yang dipadukan dapat berupa konsep dengan proses, konsep dari satu mata pelajaran dengan konsep mata pelajaran lain, atau dapat juga berupa penggabungan suatu metode dengan metode lain.

19. Pendekatan Kelompok

Dalam kegiatan belajar mengajar terkadang ada juga guru yang menggunakan pendekatan lain, yakni pendekatan kelompok. Pendekatan kelompok memang suatu waktu diperlukan dan pelu digunakan untuk membina dan mengembangkan sikap sosial anak didik. Hal ini disadari bahwa anak didik adalah sejenis makhluk homo secius, yakni makhluk yang berkecendrungan untuk hidup bersama.

Dengan pendekatan kelompok, diharapkan dapat ditumbuh kembangkan rasa sosial yang tinggi pada diri setiap anak didik. Mereka dibina untuk mengendalikan rasa egois yang ada dalam diri mereka masing-masing, sehingga terbina sikap kesetiakawanan sosial dikelas. Tentu saja sikap ini pada hal-hal yang baik saja. Mereka sadar bahwa hidup ini saling ketergantungan, seperti ekosistem dalam mata rantai kehidupansemua makhluk hidup di dunia. Tidak ada makhluk hidup yang terus menerus berdiri sendiri tanpa keterlibatan makhluk lain, langsung atau tidak langsung, disadari atau tidak, makhluk lain itu ikut ambil bagian dalam kehidupan makhluk tertentu.

20. Pendekatan Edukatif

Apapun yang guru lakukan dalam pendidikan dan pengajaran dengan tujuan untuk mendidik, bukan karena motif-motif lain, seperti karena dendam, karena gengsi, karena ingin ditakuti dan sebagainya.

(12)

hukum yang tidak bernilai pendidikan. Guru telah melakukan sankst hukum yang salah. Guru telah menggunakan teori power, yakni teori kekuasaan untuk menundukkan orang lain. Dalam pendidikan, guru akan kurang arif dan bijaksana bila menggunakan kekuasaan. Karena hal itu bisa merugikan pertumbuhan dan perkembangan kepribadian anak didik. Pendekatan yang benar bagi guru adalah dengan melakukan pendekatan edukatif. Setiap tindakan dan perbuatan yang dilakukan guru harus bernilai pendidikan dengan tujuan untuk mendidik anak didik agar agar menghargai norma hukum, norma susila, norma sosial dan norma agama.

Cukup banyak sikap dan perbuatan yang harus guru lakukan untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada anak didik. Salah satu contohnya, misalnya, ketika lonceng tanda masuk kelas telah berbunyi, anak-anak jangan dibiarkan masuk dulu, tetapi suruhlah mereka berbaris di depan pintu masuk dan perintahkanlah ketua kelas untuk mengatur barisan. Semua anak perempuan berbaris dalam kelompok sejenisnya. Demikian juga semua anak laki-laki, berbaris dalam kelompok sejenisnya. Jadi, berisan dibentuk menjadi dua dengan pandangan terarah kepintu masuk. Di sisi pintu masuk guru berdiri sambil mengontrol bagaimana anak-anak berbarisdi depan pintu masuk kelas. Semua anak di persilahkan masuk oleh ketua kelas. Mereka pon satu persatu masuk kelas, merka satu persatu menyalami guru. Semua anak-anak masuk dan pelajaran pun dimulai.

Contoh diatas menggambarkan pendekatan edukatif yang di lakukan telah oleh guru dengan menyuruh anak didik berbaris di depan pintu masuk kelas. Guru telah meletakkan tujuan untuk mwmbina watak anak didik dengan pendidikan akhlak yang mulia.

(13)

Selain berbagai pendekatan yang telah di sebutkan diatas, ada lagi pendekatan-pendekatan lain. Berdasarkan kurikulum atau Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Pendidikan Agama islam SLTP tahun 1994 disebutkan lima macam pedekatan

untuk pendidikan agama islam, yaitu pendekatan pengalaman, pendekatan pembiasaan, pendekatan emosional, pendekatan rasioanal, dan pendekaran fungsional.

Kelima macam pendekatan ini diajukan, karena pendidikan agama islam disekolah umum dilaksanakan melalui kegiatan intra dan ekstra kurikuler yang satu sama lainnya saling menunjang dan saling melengkapi. Kelima pendekatan tersebut dijelaskan sebagai berikut :

1. Pendekatan pengalaman

Experience is the best teacher, pengalaman adalah guru yang baik. Pengalaman adalah guru yang bisu yang tak pernah marah. Pengalaman adalah guru yang tanpa jiwa, namun selalu dicari oleh siapapun juga. Meskipun pengalaman diperlukan dan selalu dicari selama hidup, namun tidak semua pengalaman dapat bersifat mendidik (educative experience). Karena ada pengalaman yang tidak bersifat mendidik. Suatu pengalaman dikatakan tidak mendidik, jika guru tidak membawa anak kearah tujuan pendidikan, akan tetapi menyelewengkan dari tujuan itu, misalnya “mendidik anak menjadi pencopet”. Karena itu ciri-ciri pengalaman yang edukatif adalah berpusat pada suatu tujuan yang berarti bagi anak, kontinu dengan kehidupan anak, interaktif dengan lingkungan, dan menambah integrasi anak.

2. Pendekatan Pembiasaan

Pembiasaan adalah alat pendidikan. Yang sangat penting bagi anak yang masih kecil.dikarena kan pembiasaan itu suatu aktivitas pada anak dikemudian hari. Pembiasaan yang baek akan membentuk sosok kepribadian manusia yang baek juga dan sebaliknya pembiasaan yang buruk akan membentuk sosok kpribadian manusia yang buruk. Begitulah biasanya yang terlihat dan terjadi pada diri seseorang. Dikarenakan didalam kehidupan bermasyakat dan kepribadian ini selalu ada betentangan dan sering terjadi konflik.

(14)

abstrak.anak kecil memang belu mempunyai kewajiban tetapi dia sudah mempunyai hak, seperti hak dipelihara, hak dilindungi, hak diberi makanan yang bergizi, dan hak mendapatkan pendidikan. Salah satu cara untuk memberikan hak dalam bidang pendidikan dengan cara memberikan kebiasaan yang baik dalam kehidupan mereka. Dalam kebiasaan-kebiasaan itu anak akan terbiasa menurut dan mentaati peraturan. Menanamkan kebiasaan yang baik memang tidak mudah dan memakan waktu yang lama. Pada awal kehidupan anak tanamkanlah kebiasaan yang baik dan jangan sekali-kali mendidik anak yang tidak baik contoh berdusta, tidak disiplin, suka berkelahi dan sebagainya. Tanamkanlah pada anak kebiasaan ikhlas contoh melakukan puasa, menolong pada orang yang kesukaran, melakukan sholat lima waktu. Bertolak dari pendidikan kebiasaan itulah yang menyebabkan kebiasaan sabagai pendekatan pembiasaan.

3. Pendekatan Emosional

Emosi adalah gejala kejiwaan yang ada dalam diri seseoarang. Emosi yang berhungan dengan masalah perasaan. Semua orang mempunyai perasaan baik perasaan jasmaniah maupun rohaniah.

Perasaan bagi manusia pada umumnya adalah dapat menyesuaikan diri denagn keadaan alam sekitar. Orang yang emosional adalah orang yang mudah tergugah perasaannya. Misalnya, menonton film adegan sedih, seseorang akan menangis atau sedih.

Emosional atau perasaan adalah suatu yang peka. Emosi akan memberi tanggapan (respons) bila ada rangsangan (stimulus) dari luar diri seseorang . baik rangsangan verbal maupun nonverbal. Rangsangan verbal itu misalnya ceramah, cerita, sindiran, pujian, ejekan, berita, peritah dan sebagainya. Sedangkan rangsangan nonverbal dalam bentuk perilaku berupa sikap dan perbuatan.

(15)

bertambah kuat keyakinannya akan kebesaran Allah SWT dan kebenaran ajaran agamanya.

4. Pendekatan Rasional

Manusia adalah makhluk yang diciptakan Allah SWT yang sempurna. Yang berbeda dengan makhluk lainnya. Perbedaannya pada akal. Manusia mempunyai akal sedangkan mahluk lainnya seperti hewan tidak menpunyai akal.

Manusia bisa membedakan mana perbuatan yang baik dan mana yang buruk. Sedangkan makhluk lainnya seperti binatang tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Walaupun keterbatasan akal untuk memikirkan dan memecahkan tetapi bahwa akal itu dapat dicapai ketinggian ilmu pengetahuan.

(16)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah lakunya baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor untuk memperoleh tujuan tertentu dan untuk mencapai hakikat belajar tersebut dan Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.

Pembelajaran adalah kegiatan dalam proses implementasi kurikulum yang dilakukan oleh guru agar siswa belajar. Pendekatan pembelajaran merupakan jalan yang akan ditempuh oleh guru dan siswa dalam mencapai tujuan instruksional untuk suatu satuan instruksional tertentu.

Pendekatan pembelajaran merupakan aktifitas guru dalam memilih kegiatan pembelajaran.

Macam-macam pendekatan pembelajaran yaitu Pendekatan Konsep, Pendekatan Proses, Pendekatan Induktif, Pendekatan Heuristik, Pendekatan Pembelaiaran Berbasis Kompetensi, Pendekatan Pembelajaran Manajemen Kelas dan lain-lain.

B. Saran

(17)

DAFTAR PUSTAKA

http://www.gudangmateri.com/2011/03/konsep-pendekatan-dalam-pembelajaran.html

Tim D II PGSD. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta : UNS Perss. Gulo ,W . 2002 . Strategi Belajar Mengajar . Jakarta : Grasindo.

Karo – Karo, Ulihbukit . 1981 .Metodologi Pengajaran.Salatiga:CV Saudara. N.K. Roestiyah. 1991 . Strategi Belajar Mengajar . Jakarta : Rineka Cipta Bahri Djamarah, Syaiful. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Referensi

Dokumen terkait

Penalaran sering juga diartikan sebagai jalan pikiran. Studi mengenai penalaran berkaitan erat dengan bagaimana manusia mencapai kesimpulan tertentu. Dalam penentuan suatu

Sehingga berdasarkan permasalahan di atas, tujuan dari paparan ini adalah melakukan suatu kegiatan pembelajaran kawih dengan pendekatan a cappella, dan

Di dalam model pembelajaran pun terdapat strategi – straegi untuk mencapai kkompeteni siswa dengan pendekatan, metodem dan juga teknik pembelajaran. Sedangkan

Tugas seorang guru di sekolah hanyalah memberikan jalan kepada siswa agar mampu belajar mandiri, pendekatan problem posing berlatar cooperative learning dalam

Menurut Atmosudirjo strategi merupakan perencanaan, langkah, dan rangkaian untuk mencapai suatu tujuan, maka dalam pembelajaran guru harus membuat suatu rencana,

23 Prosses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik merupakan suatu bentuk usaha dalam melakukan proses pembelajaran agar dapat mencapai suatu

negara sbg institusi yang dpt diperbaiki utk mencapai tujuan tertentu. Contoh, membangun masyarakat yg lebih makmur... Pendekatan institusionalisme baru Robert E. Aktor

Strategi pembelajaran adalah pola umum rencana interaksi antara siswa dengan guru dan sumber belajar lainnya pada suatu lingkungan belajar untuk mencapai tujuan pendidikan