• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL EKONOMI MANAGERIAL WARDHANA FEB 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MODUL EKONOMI MANAGERIAL WARDHANA FEB 2014"

Copied!
188
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL

Ekonomi Manajerial

Disusun oleh

Wardhana, SE, M.Bus

Departemen Manajemen dan Bisnis

Fakultas Ekonomi dan BIsnis

Universitas Padjadjaran

(2)

EKONOMI MANAJERIAL

Ekonomi Manajerial merupakan penerapan teori ekonomi mikro dalam pengambilan keputusan

strategis bagi sebuah bisnis. Ekonomi Manajerial memberikan langkah-langkah yang harus

dilakukan untuk dapat meningkatkan kualitas keputusan manajerial. Ekonomi Manajerial juga

membantu manajer menyadari bagaimana kekuatan ekonomi dapat mempengaruhi organisasi

dan menggambarkan konsekuensi ekonomi dari perilaku manajerial. Ekonomi Manajerial juga

menghubungkan konsep ekonomi dengan metode kuantitatif untuk mengembangkan alat penting

bagi pengambilan keputusan manajerial.

Sehingga, Ekonomi Manajerial merupakan aplikasi mikroekonomi untuk masalah yang dihadapi

oleh pengambil keputusan baik publik, swasta, dan bahkan sektor non-profit. Ekonomi

Manajerial membantu manajer dalam mengalokasikan sumber daya yang langka, perencanaan

(3)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Alhamdulillah, kami panjatkan puji syukur atas perkenan Alloh SWT yang memberikan

kesempatan bagi saya dalam menyelesaikan modul kuliah Ekonomi Manajerial ini. Kami

berharap buku modul Ekonomi Manajerial ini dapat berguna bagi seluruh civitas di Universitas

Padjadjaran pada umumnya dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis khususnya baik yang akan

maupun sedang mendalami Ekonomi Manajerial. Dengan segala keterbatasan, modul ini disusun

sehingga kami akan mencoba untuk terus merevisi dan meng up date beberapa data dan

informasi dalam modul ini. Meskipun demikian, modul ini diharapkan mampu memberikan

tataran praktis agar mahasiswa maupun pengguna modul ini dapat memahami akan aplikasi dari

Teori Ekonomi Mikro pada pengambila keputusan strategis pada organisasi bisnis.

Demikian disampaikan, terima kasih saya ucapakan juga kepada seluruh civitas academica

Universitas Padjadjaran yang memberikan kesempatan bagi para dosen dalam pengembangan

pengajaran, Koordinator Program Studi S1 Manajemen dan Bisnis, dan Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis yang memberikan dukungan penuh kepada penulis untuk dapat memberikan yang

terbaik bagi pengembangan akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Selain itu juga keluarga dan

kolega yang selalu memberikan dukungan langsung maupun tidak langsungnya.

Wassalamualaikum Wr Wb.

Bandung, November 2014

(4)

Daftar Isi

Modul 1: Pendahuluan tentang Ekonomi Manajerial dan Tujuan Perusahaan ... 11

Kegiatan Belajar 1: Pengertian Ekonomi Manajerial ... 12

1.1 Apakah Ekonomi Manajerial? ... 12

1.2 Mengevaluasi Alternatif Pilihan ... 12

1.3 Mengambil Keputusan Terbaik ... 13

1.4 Model Pembuatan Keputusan ... 13

Kegiatan Belajar 2: Tujuan Perusahaan ... 15

1.5 Teori Perusahaan ... 15

1.6 Maksimalisasi Nilai Perusahaan ... 15

1.7 Kendaladan TeoriPerusahaan ... 16

1.8 Keterbatasan Teori Perusahaan ... 16

1.9 Laba BisnisVersusLabaEkonomi ... 17

1.10 Fluktuasi Tingkat Laba Usaha ... 18

1.11 Mengapa PerusahaanEksis... 19

Responsi... 19

Daftar Pustaka: ... 20

Modul 2: Konsep Fundamental Ekonomi ... 21

Kegiatan Belajar 1: Analisis Marjinal dan Optimasi Keputusan ... 23

2.1 Proses Optimasi Ekonomi ... 23

2.2 Keputusan Optimal ... 23

2.3 Beberapa Hal Dasar dalam Ekonomi ... 24

2.4 Total,Rata-rata, danHubungan Marginal ... 24

2.5 Penggunaan Analsis Marjinal dalam Pengambilan Keputusan ... 26

2.6 Aplikasi Praktis Analisis Marjinal ... 30

2.7 Tambahan Konsep dalam Analisis Ekonomi ... 34

Responsi: ... 34

Daftar Pustaka: ... 35

Modul 3: Analisis Fungsi Permintaan ... 36

Kegiatan Belajar 1: Pengertian Permintaan ... 37

3.1 Pengertian Permintaan ... 37

(5)

3.2 Permintaan Langsung ... 37

3.3 Permintaan Turunan ... 38

3.4 Fungsi Permintaan Pasar ... 39

3.5 Permintaan Industri VS Permintaan Perusahaan ... 40

3.6 Kurva Permintaan ... 40

Responsi: ... 42

Daftar Pustaka: ... 42

Modul 4: Analisis Elastisitas Permintaan ... 43

Kegiatan Belajar 1: Sensitivitas Permintaan (Elastisitas) ... 45

4.1 Analisis Sensitivitas Permintaan (Elastisitas) ... 45

Kegiatan Belajar 2: Jenis-Jenis Elatisitas Permintaan ... 46

4.2 Elastisitas Permintaan dari Iklan ... 46

4.3 Elastisitas Permintaan dari Harga ... 47

4.4 Elastisitas Permintaan dari Harga dan Total Penerimaan ... 49

4.5 Penggunaan Informasi Elastisitas Harga ... 49

4.6 Elastisitas Harga dan Pendapatan Marjinal ... 52

4.7 Elastisitas Harga dan Kebijakan Harga Optimal ... 53

4.8 Faktor Penentu Elastisitas Harga ... 54

4.9 Elastisitas Lintas Permintaan dari Harga ... 54

4.10 Elastisitas Permintaan dari Pendapatan ... 57

4.11 Beberapa Elastisitas Permintaan dari Faktor Lainnya ... 58

4.12 Faktor Waktu dalam Analisis Elastisitas ... 59

Responsi: ... 60

Daftar Pustaka: ... 61

Modul 5: Estimasi Permintaan ... 62

Kegiatan Belajar 1: Pemahaman Umum Peramalan ... 64

5.1 Apakah yang Dinamakan dengan Proyeksi Ekonomi ... 64

5.2 Masalah Umum Peramalan ... 65

5.3 Masalah Kualitas Data ... 66

Kegiatan Belajar 2: Jenis-Jenis Teknik Peramalan ... 66

5.4 Teknik Umum Peramalan ... 66

(6)

5.6 Analisis Proyeksi Tren ... 67

5.7 Perbandingan Tren Linear dan Pertumbuhan ... 68

5.8 Siklus Bisnis ... 69

5.9 Teknik Exponential Smoothing ... 69

5.10 Metode Ekonometrika ... 70

5.11 Pemilihan Teknik Peramalan Terbaik ... 70

5.12 Pertimbangan Time Horizon ... 71

Responsi: ... 71

Daftar Pustaka: ... 72

Modul 6: Teori Produksi ... 73

Kegiatan Belajar 1: Fungsi Produksi ... 75

6.1 Pengertian Fungsi Produksi ... 75

Kegiatan Belajar 2: Total, Marjinal, dan Rata-Rata Produk ... 76

6.2 Pengertian Umum ... 76

6.3 Produk Marjinal ... 79

6.4 Rata-Rata Produk ... 80

Kegiatan Belajar 2: Hukum “Law of Diminisging Return”... 80

6.5 Konsep Law of Diminishing Return to A Factor ... 80

Kegiatan Belajar 3: Pilihan Kombinasi Input ... 81

6.6 Konsep Produktivitas ... 81

6.7 Tingkat Subtitusi Teknis Marjinal ... 84

Kegiatan Belajar 4: Marginal Revenue dan Optimal Employement ... 84

6.8 Pendapatan Produk Marjinal ... 84

6.9 Tingkat Optimal Input Tunggal ... 84

6.10 Fungsi Permintaan Input ... 85

6.11 Permintaan Input dan Outout Optimal ... 88

6.12 Isocost ... 88

Kegiatan Belajar 6: Tingkat Optimal dari Multipel Input... 89

6.13 Tingkat Output Optimal dari Input Ganda ... 89

6.14 Optimal Employment dan Maksimalisasi Keuntungan ... 89

Responsi: ... 89

(7)

Modul 7: Teori Biaya ... 91

Kegiatan Belajar 1: Jenis-Jenis Biaya ... 92

7.1 Historical Cost dan Current Cost ... 92

7.2 Biaya Penggantian/Replacement Cost ... 92

7.3 OpportunityCost ... 93

7.4 Biaya Eksplisit dan Implisit ... 93

7.5 Biaya Tambahan (Incremental Cost) dan Sunk Cost ... 94

7.6 Biaya Tetap dan Variabel ... 95

Kegiatan Belajar 2: Biaya Jangka Pendek dan Jangka Panjang ... 95

7.7 Biaya Jangka Pendek ... 95

7.8 Biaya Jangka Panjang ... 97

7.9 Total Biaya dan Fungsi Produksi ... 97

Kegiatan Belajar 3: Elastisitas Biaya dan Skala Ekonomi ... 98

7.10 Skala Ekonomi ... 98

Kegiatan Belajar 4: Analisis Titik Impas ... 99

7.11 Analisis Biaya, Volume, dan Laba ... 99

7.12 Aljabar dari Analisis Biaya, Volume, dan Laba ... 101

7.13 Sebuah Contoh Analisis Biaya, Volume, dan Laba ... 102

Responsi: ... 103

Daftar Pustaka: ... 104

Modul 8: Struktur Pasar ... 105

Kegiatan Belajar 1: Penjelasan Umum Struktur Pasar ... 107

8.1 Pengertian Struktur Pasar ... 107

Kegiatan Belajar 2: Perbedaan antara Persaingan Sempurna dengan Monopoli... 108

8.2 Persaingan Sempurna ... 108

8.3 Monopoli ... 108

Kegiatan Belajar 3: Faktor-Faktor Penentu Tingkat Persaingan ... 109

8.4 Faktor yang Menentukan Tingkat Persaingan ... 109

8.5 Pengaruh Karakteristik Produk pada Struktur Pasar ... 109

8.6 Pengaruh Karakteristik Produksi pada Kompetisi ... 110

8.7 Pengaruh Pendatang Baru dan Pemain yang Keluar pada Kompetisi ... 110

(8)

8.9 Pengaruh Diferensiasi Produk pada Kompetisi ... 112

8.10 Persaingan Sempurna ... 112

8.11 Penetapan Harga Pasar ... 113

8.12 Keputusan Output/Harga ... 114

8.13 Kurva Penawaran Perusahaan ... 116

8.14 Monopoli ... 117

8.15 Karakteristik Pasar Monopoli ... 117

8.16 Keputusan Harga dan Output pada Kondisi Monopoli ... 118

8.17 Ilustrasi Keputusan Harga dan Output pada Kondisi Monopoli ... 119

8.18 Apakah Monopoli Selalu Buruk? ... 121

Kegiatan Belajar 4: Penentu Tingkat Keuntungan Usaha ... 121

8.19 Tingkat Pengembalian Ekuitas ... 121

Kegiatan Belajar 5: Strategi Kompetisi dalam Persaingan Sempurna dan Monopoli ... 124

8.20 Strategi Kompetisi dalam Persaingan Sempurna ... 124

8.21 Strategi Kompetisi dalam Monopoli ... 126

8.22 Persaingan Monopolistik ... 126

8.23 Oligopoli ... 128

8.24 Keputusan Output dan Harga dalam Kondisi Oligopoli ... 129

8.25 Price Leadership ... 129

Kegiatan Belajar 5: Kompetisi Non Harga ... 129

8.26 Kompetisi Non Harga ... 129

8.27 Strategi Kompetitif dalam Persaingan Monoploistis dan Oligopoli ... 131

Kegiatan Belajar 7: Penentuan Struktur Pasar ... 132

8.28 Bagaimana Mengukur Struktur Pasar Ekonomi? ... 132

Responsi: ... 133

Daftar Pustaka: ... 133

Modul 9: Penetapan Harga ... 135

Kegiatan Belajar 1: Mark Up Pricing ... 137

9.1 Mark-Up Harga Teknologi ... 137

9.2 Mark-Up pada Biaya ... 138

9.3 Mark-Up pada Biaya ... 138

(9)

9.4 Mark-Up yang Optimal ... 139

Kegiatan Belajar 3: Diskriminasi Harga ... 140

9.5 Pengertian Diskrimasi Harga ... 140

Kegiatan Belajar 4: Strategi Penetapan Harga dengan Multipel Kuantitas ... 141

9.6 Strategi Penetapan Harga dari Multipel Unit ... 141

9.7 Dua Harga ... 142

9.8 Harga Paket (Bundle Price) ... 143

Kegiatan Belajar 5: Transfer Pricing ... 144

9.9 Masalah Transfer Pricing ... 144

Responsi: ... 145

Daftar Pustaka: ... 145

Modul 10: Game Theory ... 146

Kegiatan Belajar 1: Game Theory ... 147

10.1 Penjelasan Umum Game Theory ... 147

Kegiatan Belajar 2: Prisoner’s Dilemma ... 148

10.2 Prisoner’s Dilemma ... 148

10.3 Contoh Prisoner’s Dilemma ... 149

Kegiatan Belajar 3: Nash Bargaining ... 151

10.4 Nash Bargaining ... 151

10.5 Contoh Nash Bargaining ... 152

Kegiatan Belajar 4: Repeat Games ... 155

10.6 Repeat Games ... 155

10.7 Contoh Repeat Games ... 157

Daftar Pustaka: ... 160

Tugas 1 ... 161

Tugas 2 ... 162

Kuis ... 163

Ujian Tengah Semester (Soal 1)... 165

Ujian Tengah Semester (Soal 2)... 167

Ujian Akhir Semester ... 170

Kumpulan Studi Kasus ... 172

(10)

DESKRIPSI MATA KULIAH

Mata kuliah ini membahas mengenai penggunaan teori ekonomi (khususnya Ekonomi Mikro)

untuk keputusan Manajemen. Dikarenakan analisis Ekonomi berbasiskan analisis grafis dan

matematis, maka mata kuliah ini menggabungkan teori ekonomi, matematika dan teori

manajemen. Topik-topik yang akan dibahas dalam mata kuliah ini menyangkut Teori

Permintaan, Teori Penawaran, Teori Penetapan Harga, Analisa Struktur Pasar, serta topik-topik

lainnya yang menyangkut keputusan manajemen perusahaan atas dasar analisa ekonomi mikro.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti perkuliahan Ekonomi Manajerial, diharapkan mahasiswa akan dapat

mengevaluasi keputusan manajemen berdasarkan analisis ekonomi mikro.

MATERI/SUBSTANSI BELAJAR

1. Pendahuluan tentang Ekonomi Manajerial dan Tujuan dari Perusahaan

2. Fundamental Konsep Ekonomi

3. Analisis Permintaan (Fungsi Permintaan)

4. Elastisitas Permintaan

5. Estimasi Permintaan

6. Teori Produksi

7. Teori Biaya

8. Struktur Pasar

9. Penetapan Harga

(11)

Modul 1: Pendahuluan tentang Ekonomi Manajerial dan Tujuan Perusahaan

Kegiatan Belajar 1: Pengertian Ekonomi Manajerial

Kegiatan Belajar 2: Tujuan Perusahaan

Tujuan:

Modul ini membantu Anda mencapai tujuan-tujuan berikut:

Mengembangkan pemahaman yang jelas tentang metode ekonomi dalam pengambilan

keputusan manajerial;

Memperoleh kerangka dalam memahami sifat dari perusahaan sebagai suatu kesatuan

yang utuh; dan

Mengenali hubungan antara perusahaan, masyarakat, dan peran bisnis sebagai alat untuk

perbaikan sosial.

Penekanan modul ini adalah pada aplikasi praktis dari analisis ekonomi terhadap masalah

keputusan manajerial. Dalam modul juga ini akan dibahas antara lain tanggung jawab

manajemen, keuntungan ekonomi, dan bagaimana peran keuntungan dalam kaitannya dengan

(12)

Kegiatan Belajar 1: Pengertian Ekonomi Manajerial

1.1 Apakah Ekonomi Manajerial?

Ekonomi Manajerial menerapkan teori dan metode dalam ekonomi mikro untuk membantu

dalam pengambilan keputusan bisnis. Ekonomi Manajerial memberikan langkah-langkah

dalam meningkatkan kualitas keputusan manajerial. Ekonomi Manajerial juga membantu

manajer dalam memahami bagaimana kekuatan ekonomi mempengaruhi organisasi dan

menjelaskan konsekuensi ekonomi dari perilaku manajerial. Sehingga, dalam Ekonomi

Manajerial akan dihubungkan antara konsep ekonomi dengan metode kuantitatif guna

mengembangkan alat penting bagi pengambilan keputusan manajerial. Adapun cakupan

dari Ekonomi Manajerial antara lain mengevaluasi alternatif pilihan dan membuat

keputusan yang terbaik.

1.2 Mengevaluasi Alternatif Pilihan

Ekonomi Manajerial mengidentifikasi cara-cara yang efisien untuk mencapai tujuan.

Misalnya, sebuah usaha kecil menargetkan sebuah pertumbuhan usaha yang cepat untuk

mencapai ukuran usaha yang pada akhirnya akan memungkinkan penggunaan efisien dari

iklan media berskala nasional. Ekonomi Manajerial dapat digunakan untuk

mengidentifikasi strategi penetapan harga dan produksi dalam membantu memenuhi tujuan

ini jangka pendek dengan cepat dan efektif. Demikian pula, Ekonomi Manajerial

menyediakan aturan produksi dan pemasaran yang memungkinkan perusahaan untuk

memaksimalkan laba bersih. Ekonomi Manajerial juga dapat diaplikasikan bagi organisasi

nirlaba. Sebagai contoh, administrator rumah sakit nirlaba berusaha untuk memberikan

perawatan medis yang terbaik dengan beberapa kendala seperti staf medis, peralatan, dan

sumber daya terkait yang terbatas. Dengan menggunakan alat dan konsep Ekonomi

Manajerial, manajer dapat menentukan alokasi optimal dari sumber daya yang terbatas.

Singkatnya, Ekonomi Manajerial dapat membantu manajer rumah sakit tersebut dalam

mengefisiensikan penggunaan sumber daya manusia dan sumber daya modal yang terbatas

(13)

1.3 Mengambil Keputusan Terbaik

Untuk menetapkan peraturan keputusan yang tepat, manajer harus memahami lingkungan

ekonomi dimana mereka beroperasi. Sebagai contoh, pengecer kelontong mungkin

menawarkan konsumen produk yang sangat sensitif terhadap harga, seperti susu, dengan

hanya mark up sebesar 1 persen menjadi 2 persen saja. Selain itu, pengecer kelontong

tersebut juga secara bersamaan menawarkan produk yang kurang sensitif terhadap harga,

seperti obat non resep, dengan mark up setinggi 40 persen atas biaya belinya. Berkaitan

dengan contoh tersebut, Ekonomi Manajerial menggambarkan logika dari penetapan harga

sehubungan dengan tujuan maksimalisasi keuntungan. Demikian pula contoh lainnya,

Ekonomi Manajerial memberikan arahan jumlah kuota impor mobil yang pada akhirnya

akan mengurangi ketersediaan barang subtitusi untuk mobil yang diproduksi di dalam

negeri. Hal tersebut akan berdampak pada kenaikan harga mobil dan menciptakan

kemungkinan keuntungan monopoli untuk produsen dalam negeri. Meskipun demikian,

Ekonomi Manajerial tidak akan menjelaskan apakah kuota impor tersebut adalah kebijakan

publik yang baik, karena keputusan tersebut akan melibatkan pertimbangan politik yang

lebih luas. Ekonomi Manajerial hanya menjelaskan konsekuensi ekonomi dari tindakan

tersebut. Ekonomi Manajerial hanya menawarkan sebuah aplikasi yang komprehensif dari

teori ekonomi dan metodologi untuk pengambilan keputusan manajemen.

1.4 Model Pembuatan Keputusan

Kemampuan untuk membuat keputusan yang baik adalah kunci sukses terhadap kinerja

manajerial. Terdapat beberapa elemen dalam pengambilan keputusan. Pertama, pembuat

keputusan harus menetapkan tujuan. Selanjutnya, pengambil keputusan harus

mengidentifikasi masalah. Misalnya, manajer dari pengecer elektronik Best Buy dapat

mencatat bahwa profit margin dari penjualan sedang mengalami penurunan.

Hal ini dapat disebabkan oleh kesalahan harga, produktivitas tenaga kerja menurun, atau

penggunaan konsep ritel yang telah usang. Setelah sumber atau sumber dari masalah yang

diidentifikasi, manajer dapat segera menagnalisis beberapa solusi potensial. Pilihan

terhadap alternatif solusi tergantung pada analisis biaya dan manfaat, perimbangan internal

organisasi, dan kendala sosial yang mungkin memberikan satu alternatif yang lebih baik

(14)

alternatif telah dievalua

berdasarkan berbagai asu

disebut sebagai analisis

tindakan sebagai keputus

ke sebuah implementasi

tidak diinginkan atau per

keputusan diilustrasikan

Ga

Menetapkan Tujuan

Mengimplemetasikan dan Memonito Keputusan

evaluasi, adalah untuk menganalisis alternatif te

asumsi sebelum membuat rekomendasi. Langka

sensitivitas. Mengetahui keterbatasan program

usan perubahan lingkungan, manajer kemudia

entasi dari keputusan, pemantauan hati-hati setia

au perubahan tak terduga di pasar. Enam langkah

sikan dalam Gambar 1.1 dibawah ini.

Gambar 1.1 Proses Pengambilan Keputusan

Identifikasi Masalah Meni

Men Solus Mempe Ekstern Melakukan Analisis Sensitivitas

atif terbaik yang tersedia

angkah terakhir ini penting

rogram yang direncanakan

mudian dapat melanjutkan

i setiap konsekuensi yang

ngkah proses pengambilan

tusan

enilai Alternatif Solusi

enganalisis Alternatif olusi dan Memilih yang

(15)

Kegiatan Belajar 2: Tujua

1.5 Teori Perusahaan

Pada tingkat yang palin

hubungan kontrak yang

kepentingan.

Gamba

Orang-orang yang terlib

karyawan, dan pemasok

daya yang terbatas, mem

banyak materi masyar

berguna untuk memprod

1.6 Maksimalisasi Nilai Per

Dalam versi yang paling

sebagai tujuan utamanya

memaksimalkan jangka

M

Supplier

Tujuan Perusahaan

paling sederhana, sebuah perusahaan bisnis me

yang menentukan hak dan tanggung jawab dari

ambar 1.2. Pemangku Kepentingan dari Perusa

g terlibat langsung meliputi pelanggan, pemegang

emasok. Masyarakat juga terlibat karena bisnis

membayar pajak, memberikan kesempatan kerj

asyarakat dan output layanan. Perusahaan ada

mproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa.

ai Perusahaan

paling sederhana, perusahaan akan mengejar maks

anya. Para pemilik perusahaan dan manajer diasum

angka pendek perusahaan keuntungan. Saat in

Perusahaan Masyarakat Investor Pegawai Manajemen lier

is merupakan serangkaian

dari berbagai pemangku

erusahaan

egang saham, manajemen,

snis menggunakan sumber

kerja, dan menghasilkan

adalah perangkat yang

.

maksimalisasi keuntungan

diasumsikan bekerja untuk

(16)

keuntungan telah diperluas untuk mencakup ketidakpastian dan nilai waktu dari uang.

Dalam model ini lebih lengkap, tujuan utama dari perusahaan adalah jangka panjang

maksimalisasi nilai yang diharapkan. Nilai perusahaan adalah nilai sekarang dari arus yang

diharapkan masa depan perusahaan kas bersih. Jika arus kas disamakan dengan keuntungan

untuk simplifikasi, nilai perusahaan saat ini adalah nilai kini (present value) dari

keuntungan yang diharapkan atau arus kas di masa yang akan datang dengan tingkat

diskonto yang sesuai.

1.7 Kendaladan TeoriPerusahaan

Keputusan manajerial sering dibuat dalam kerangka kemajuan teknologi, keterbatasan

sumber daya, hukum, dan peraturan. Guna membuat keputusan yang memaksimalkan nilai,

manajer harus mempertimbangkan bagaimana kendala eksternal mempengaruhi

kemampuan mereka dalam mencapai tujuan organisasi. Organisasi sering menghadapi

terbatasnya ketersediaan input penting, seperti tenaga kerja terampil, bahan baku, energi,

mesin khusus, dan ruang gudang. Manajer sering menghadapi keterbatasan pada jumlah

dana investasi yang tersedia untuk suatu proyek tertentu atau aktivitas. Keputusan juga

dapat dibatasi oleh persyaratan kontrak. Misalnya kontrak kerja yang membatasi

fleksibilitas dalam penjadwalan pekerja dan tugas pekerjaan. Kontrak terkadang

mengharuskan tingkat minimum output diproduksi untuk memenuhi persyaratan

pengiriman. Dalam kebanyakan kasus, output juga harus memenuhi persyaratan mutu.

Beberapa contoh umum dari kendala kualitas output, persyaratan keandalan untuk produk

elektronik, dan layanan pelanggan persyaratan untuk tingkat kepuasan minimum.

Pembatasan hukum yang mempengaruhi produksi dan kegiatan pemasaran, juga dapat

memainkan peranan penting dalam keputusan manajerial. Hukum yang menentukan upah

minimum, kesehatan dan keselamatan standar, standar polusi emisi, persyaratan efisiensi

bahan bakar, dan harga yang adil dan pemasaran praktek semua fleksibilitas batas

manajerial.

1.8 Keterbatasan Teori Perusahaan

Beberapa kritikus mempertanyakan mengapa kriteria maksimalisasi nilai digunakan

(17)

mengoptimalkan (mencari hasil keuntungan maksimal) atau mencari kepuasan

(mengupayakan kepuasan pemegang saham daripada hasil yang optimal)? Apakah manajer

mencari jarum tajam dalam tumpukan jerami (mengoptimalkan keuntungan), atau apakah

mereka berhenti setelah menemukan satu jarum yang cukup tajam untuk menjahit

(memuaskan pemegang saham)? Apakah pemberian gaji yang royal dan opsi saham yang

diperlukan untuk menarik dan mempertahankan manajer yang bisa menjaga perusahaan

depan persaingan?.

Tidak mungkin untuk memberikan jawaban yang pasti untuk pertanyaan seperti ini, dan

dilema ini telah menyebabkan pengembangan teori alternatif perilaku perusahaan.

Beberapa alternatif yang menonjol adalah model di mana ukuran atau pertumbuhan

maksimalisasi adalah tujuan utama diasumsikan manajemen. Penelitian menunjukkan

bahwa persaingan yang kuat di pasar untuk barang dan jasa biasanya akan membuat

manajer untuk mencari maksimalisasi nilai dalam keputusan operasi mereka. Persaingan di

pasar modal memaksa manajer untuk mencari maksimalisasi nilai dalam keputusan

pendanaan mereka. Pemegang saham, tentu saja, tertarik pada maksimalisasi nilai karena

mempengaruhi tingkat pengembalian investasi saham mereka.

1.9 Laba BisnisVersusLabaEkonomi

Masyarakat umum dan komunitas bisnis biasanya mendefinisikan laba sebagai sisa dari

penjualan pendapatan dikurangi biaya eksplisit dalam menjalankan bisnis. Definisi lain

adalah jumlah kas yang tersedia untuk mendanai ekuitas modal setelah pembayaran untuk

semua sumber daya lain yang digunakan oleh perusahaan. Definisi laba tersebut adalah

laba akuntansi atau laba bisnis. Ekonom juga mendefinisikan keuntungan sebagai

kelebihan pendapatan terhadap biaya. Selain laba bisnis, input yang disediakan oleh

pemilik, termasuk kewirausahaan dan modal, adalah sumber daya yang harus diberikan

kompensasi. Para ekonom memasukkan tingkat pengembalian modal ditambah dengan

biaya atas kesempatan lain (opportunity cost) dari pengusaha/pemilik sebagai biaya dalam

melakukan bisnis. Selain itu, tingkat pengembalian modal yang disesuaikan dengan tingkat

resiko adalah pengembalian minimum yang diperlukan untuk menarik dan

mempertahankan investasi. Demikian pula, opportunity cost dari pemilik usaha ditentukan

(18)

keuntungan adalah keuntungan bisnis minus biaya implisit (non kas) dari modal dan input

pemilik. Konsep laba tersebut sering disebut sebagai keuntungan ekonomi.

Konsep laba usaha dan laba ekonomi dapat digunakan untuk menjelaskan peran

keuntungan dalam ekonomi usaha bebas. Tingkat pengembalian yang normal, atau

keuntungan, diperlukan untuk mendorong individu untuk berinvestasi daripada

menghabiskan dana mereka untuk konsumsi saat ini. Laba yang normal hanyalah menutupi

biaya modal, hal ini tidak berbeda dari biaya sumber daya lainnya, seperti tenaga kerja,

bahan, dan energi. Laba tersebut belum menutupi harga atas usaha kewirausahaan pemilik

suatu perusahaan dan untuk sumber daya lain yang ada di perusahaan.

1.10 Fluktuasi Tingkat Laba Usaha

Dalam prakteknya, pelaporan laba memliki keragaman definisi yang luas. Keuntungan

usaha sering diukur dalam nominal atau sebagai persentase dari pendapatan penjualan, atau

disebut juga profit margin. Konsep ekonomi dari tingkat normal keuntungan biasanya

dinilai dari segi tingkat realisasi pengembalian atas ekuitas atau disebut Return on Equity

(ROE). Tingkat pengembalian atas ekuitas didefinisikan sebagai laba akuntansi bersih

dibagi dengan nilai buku perusahaan atas total ekuitasnya.

Keuntungan ekonomi memainkan peran penting dalam ekonomi berbasis pasar. Tingkat

keuntungan di atas normal berfungsi sebagai sinyal yang berharga bahwa perusahaan atau

output industri harus ditingkatkan. Ekspansi dengan mendirikan perusahaan atau masuknya

pesaing baru sering terjadi dengan cepat selama periode keuntungan yang tinggi. Hanya

seperti tingkat keuntungan di atas normal memberikan sinyal untuk ekspansi dan masuk,

keuntungan di bawah normal memberikan sinyal untuk kontraksi dan keluar. Keuntungan

ekonomi adalah salah satu faktor paling penting yang mempengaruhi alokasi sumber daya

ekonomi yang langka. Di atas keuntungan normal juga dapat merupakan suatu yang

penting atas penghargaan untuk inovasi dan efisiensi, seperti juga halnya keuntungan

dibawah normal dapat berfungsi sebagai hukuman untuk stagnasi dan inefisiensi.

Keuntungan memainkan peran penting dalam menyediakan insentif untuk inovasi dan

(19)

1.11 Mengapa PerusahaanEksis

Perusahaan eksis karena memiliki fungsi untuk melayani kebutuhan sosial masyarakat.

Jika kesejahteraan sosial dapat diukur, bisnis perusahaan dapat diharapkan untuk

beroperasi dengan cara yang akan memaksimalkan beberapa indeks kesejahteraan sosial.

Maksimalisasi kesejahteraan sosial memerlukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan

sebagai berikut seperti Apa kombinasi barang dan jasa harus diproduksi? Bagaimana

seharusnya barang dan jasa diberikan? Bagaimana seharusnya barang dan jasa

didistribusikan?

Beberapa pertanyaan tersebut adalah isu yang paling penting yang dihadapi dalam sistem

perusahaan bebas, dan hal tersebut merupakan isu kunci dalam Ekonomi Manajerial.

Dalam suatu ekonomi pasar bebas, sistem ekonomi memproduksi dan mengalokasikan

barang dan jasa sesuai dengan kekuatan permintaan dan penawaran. Perusahaan harus

menentukan apa yang pelanggan produk inginkan, tawaran untuk sumber daya yang

diperlukan, dan kemudian menawarkan produk untuk dijual. Dalam proses ini,

masing-masing perusahaan secara aktif bersaing untuk pangsa pasarnya. Pemasok modal, tenaga

kerja, dan baku bahan kemudian harus dikompensasi keluar dari hasil penjualan. Pangsa

pendapatan yang dibayarkan kepada masing-masing pemasok tergantung pada tingkat

produktivitas, kelangkaan sumber daya, dan tingkat persaingan di setiap pasar input.

Responsi

1. Jelaskan bagaimana model valuasi yang telah dijelaskan dapat digunakan untuk

menggambarkan terpadu sifat pengambilan keputusan manajerial di bidang fungsional

bisnis.

2. Jelaskan dampak dari setiap keputusan manajerial berikut atau pengaruh nilai ekonomi

perusahaan:

i. Perusahaan diwajibkan untuk memasang peralatan baru untuk mengurangi polusi

udara.

ii. Melalui pengeluaran berat pada iklan, departemen pemasaran perusahaan

meningkat penjualan secara substansial.

(20)

iv. Perusahaan menaikkan harga. Kuantitas yang diminta dalam jangka pendek tidak

terpengaruh, tetapi dalam jangka dijalankan, penjualan unit diperkirakan akan

menurun.

v. Peningkatan yang diharapkan dalam inflasi menyebabkan suku bunga secara umum

lebih tinggi, dan, karenanya, tingkat diskonto meningkat.

3. Bagaimana konsep keuntungan bisnis yang berbeda dari konsep keuntungan ekonomi

yang telah dijelaskan? Bagaimana peran laba dalam mengevaluasi operasi bisnis?

Daftar Pustaka:

James R. McGuigan, R. Charles Moyer, dan Frederick H. deB. Haris, Managerial

Economics Applications, Strategy, and Tactics 12th Edition, 2011, South-Western Cengage Learning

Mark Hirschey, Fundamental of Managerial Economics 9th Edition, 2009, South-Western Cengage Learning

M.S. Bhat dan A.V. Rau, Managerial Economics and Financial Analysis, 2008, BS

Publication.

Thomas J. Webster, Managerial Economics Theory and Practice, 2003, Elsevier Science

(21)

Modul 2: Konsep Fundamental Ekonomi

(22)

Pendahuluan

Manajer dituntut untuk mampu membuat pilihan sulit yang melibatkan manfaat dan biaya. Bagi

organisasi besar maupun kecil, optimasi ekonomi tetap menjadi tujuan yang sulit dipahami.

Sangat mudah untuk memahami mengapa pengguna awal komputer pribadi merasa senang

ketika mereka belajar bagaimana mudahnya adalah untuk memasukkan dan memanipulasi

informasi yang beroperasi di spreadsheet. Spreadsheets adalah inovasi penting karena mereka

menempatkan alat untuk wawasan permintaan, biaya, dan analisis laba pada ujung jari manajer

dan pengambil keputusan lainnya. Dengan maraknya pernagkat lunak yang semakin user friendly

memungkinkan manajer untuk lebih efisien dalam menganalisis data perusahaan dan industri

yang lebih luas beserta informasi makroekonomi.

Manajer yang efektif dalam abad kedua puluh satu harus mampu mengumpulkan, mengatur, dan

mengolah beragam luas informasi operasi yang relevan. Namun, pengolahan informasi yang

efisien membutuhkan lebih dari komputasi elektronik kemampuan, melainkan memerlukan

pemahaman fundamental ekonomi dasar hubungan. Dalam Modul 2 ini akan membahas

sejumlah prinsip-prinsip dasar ekonomi. Ide-ide ini membentuk sebuah pondasi untuk

(23)

Kegiatan Belajar 1: Analisis Marjinal dan Optimasi Keputusan

2.1 Proses Optimasi Ekonomi

Pengambilan keputusan manajerial yang efektif adalah proses untuk mendapatkan solusi

yang terbaik. Jika hanya ada satu solusi yang ada, maka tidak akan ada dalam pengambilan

keputusan. Namun, ketika terdapat beberapa alternatif solusi, maka keputusan terbaik

adalah salah satu yang menghasilkan hasil yang paling konsisten dengan tujuan

manajemen.

2.2 Keputusan Optimal

Haruskah kualitas input akan ditingkatkan agar dapat lebih memenuhi persaingan impor?

Ataukah pengurangan biaya tenaga kerja secara efisien dicapai melalui penurunan seluruh

biaya kepegawaian, atau lebih baik untuk membuat pemotongan yang spesifik? Setelah

adanya peningkatan permintaan produk, apakah lebih baik untuk meningkatkan jumlah staf

manajerial, pegawai biasa, atau keduanya? Ini adalah jenis pertanyaan yang dihadapi

manajer secara teratur yang memerlukan pertimbangan cermat dari hubungan ekonomi

dasar. Jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan ini tergantung pada tujuan dan preferensi

manajemen. Keputusan yang menghasilkan hasil yang paling konsisten dengan tujuan

manajerial adalah adalah keputusan yang optimal.

Tantangan yang harus dipenuhi dalam proses pengambilan keputusan adalah

mengidentifikasikan preferensi dari masing-masing alternatif keputusan khususnya yang

terkait dengan tujuan organisasi. Para pengambil keputusan harus mengenali semua pilihan

yang tersedia dan menggambarkan mereka dalam hal biaya dan manfaat yang sesuai.

Ekonomi Manajerial menyediakan alat untuk menganalisis dan mengevaluasi keputusan

alternatif. Prinsip analisis ekonomi membentuk dasar untuk menggambarkan permintaan,

biaya, dan hubungan keuntungan. Setelah hubungan ekonomi dasar dipahami, alat-alat dan

teknik optimasi dapat diterapkan untuk mencari tindakan terbaik. Yang paling penting,

teori dan proses optimasi memberikan wawasan praktis mengenai teori nilai maksimalisasi

perusahaan. Teknik optimasi membantu karena mereka menawarkan cara yang realistis

(24)

2.3 Beberapa Hal Dasar dalam Ekonomi

Tabel adalah bentuk yang paling sederhana dan paling langsung untuk menyajikan data

ekonomi. Ketika data tersebut ditampilkan elektronik dalam format laporan laba rugi

akuntansi atau neraca, tabel disebut sebagai spreadsheet. Ketika hubungan yang mendasari

antara data ekonomi cukup sederhana, maka tabel dan spreadsheet mungkin cukup untuk

tujuan analisis. Dalam beberapa contoh, sebuah grafik sederhana atau representasi visual

dari data dapat memberikan pemahaman yang berharga.

Persamaan adalah ekspresi dari hubungan fungsional atau hubungan antar variabel

ekonomi. Ketika hubungan antar variabel ekonomi sederhana, maka persamaan merupakan

alat yang sederhana dalam mendeskripsikan data. Bahkan, ketika hubungan yang

mendasarinya bersifat lebih kompleks pun, persamaan akan membantu karena persamaan

memungkinkan penggunaan analisa matematis dan statistik digunakan.

Cara termudah untuk memeriksa konsep-konsep ekonomi dasar adalah dengan

mempertimbangkan hubungan fungsional yang dimasukkan ke dalam model dasar. Dalam

hal ini contohnya adalah hubungan antara output (Q) dan total pendapatan (TR) dengan

menggunakan notasi fungsional, TR = f(Q). Persamaan tersebut dapat dibaca, "Total

pendapatan adalah fungsi dari output." Dengan arti lain bahwa nilai dari ketergantungan

variabel (total pendapatan) ditentukan oleh variabel independen (output). Variabel di sisi

kiri disebut variabel dependen. Variabel di sisi kanan disebut variabel independen.

Nilai-nilai mereka ditentukan secara independen dari hubungan fungsional diungkapkan oleh

persamaan.

2.4 Total,Rata-rata, danHubungan Marginal

Hubungan total, rata-rata, dan marjinal sangat berguna dalam analisis optimasi. Sedangkan

definisi total dan rata-rata sudah dapat diketahui dengan jelas, sedangkan makna marjinal

perlu lebih dijelaskan. Hubungan marginal adalah perubahan dalam variabel dependen

yang disebabkan oleh satu unit perubahan dalam variabel independen. Misalnya,

pendapatan marjinal adalah perubahan total pendapatan terkait dengan perubahan satu unit

(25)

keuntungan marjinal adalah perubahan total keuntungan karena

satu unit perubahan output.

Tabel 2.1 Hubungan Total Profit, Marjinal Profit, dan Rata-Rata Profit

Unit Output (1) Total Profit (2) Marjinal Profit (3) Rata-Rata Profit (4)

0 0 0 0

1 19 19 19

2 52 33 26

3 93 41 31

4 136 43 34

5 175 39 35

6 210 35 35

7 217 7 31

8 208 -9 26

Tabel 2.1diatas menunjukkan hubungan antara total, marginal, dan rata-rata untuk fungsi

keuntungan sederhana. Kolom 1 dan 2 menggambarkan output dan total keuntungan.

Kolom 3 menunjukkan marjinal profit yang diperoleh akibat perubahan satu unit output,

sedangkan kolom 4 memberikan data keuntungan rata-rata per unit pada setiap tingkat

output. Marjinal profit yang diperoleh pada unit pertama output adalah 19. Pada titik ini

adalah akibat perubahan ketika terjadi tambahan 1 unit output yang dijual. Keuntungan

marjinal 33 terkait dengan unit kedua dari output yang merupakan peningkatan

keuntungan total (= 52 - 19) yang terjadi ketika output meningkat dari satu dua unit.

Ketika keuntungan marjinal adalah positif, total keuntungan meningkat, ketika

keuntungan marjinal adalah negatif, total keuntungan menurun.

Marjinal profit terkait dengan tujuh unit pertama dari output memiliki nilai positif, dan

keuntungan total meningkat dengan output selama rentang tersebut. Sedangkan marjinal

(26)

dengan penjualan tahunan rata-rata 350.000 per toko dan membuka toko keenam (toko

marjinal) yang menghasilkan penjualan sebesar 400.000, penjualan rata-rata per toko

akan meningkat. Jika penjualan di toko marjinal baru kurang dari 350.000, maka

penjualan rata-rata per toko akan menurun.

Dalam kaitannya dari empat sampai lima unit output, keuntungan marjinal sebesar 39

lebih besar dari rata-rata 34 laba pada unit keempat, sehingga keuntungan rata-rata

meningkat menjadi 35. Marjinal profit 35 dari unit keenam adalah sama dengan

keuntungan rata-rata untuk lima unit pertama, sehingga keuntungan rata-rata tetap identik

antara lima dan enam unit. Sehingga, keuntungan marjinal dari unit ketujuh adalah di

bawah keuntungan rata-rata di enam unit, yang pada akhirnya menyebabkan keuntungan

rata-rata menurun.

2.5 Penggunaan Analsis Marjinal dalam Pengambilan Keputusan

Analisis marjinal memberikan arahan yang jelas untuk mengalokasikan sumber daya yang

optimal. Akibatnya, hubungan antara total dan marginal memberikan dasar dalam

pengambilan keputusan manajerial.

Penggunaan konsep marginals pada alokasi sumber daya.

Penerapan analisis marjinal untuk alokasi sumber daya dapat digambarkan dengan

menggunakan contoh PT AAA adalah sebuah perusahaan ritel berbasis di Jakarta.

Perusahaan dihadapkan dengan keputusan penting bagaimana seharusnya

mengalokasikan anggaran iklan TV sebesar Rp 5 juta per minggu untuk Jawa Barat

dan Banten. Dalam alokasi anggaran iklan tersebut, perusahaan berusaha untuk

memaksimalkan keuntungan total yang dihasilkan. Untuk simplifikasi, diasumsikan

bahwa biaya iklan di TV lokal di setiap pasar (Jawa Barat dan Banten) memiliki

biaya yang identik yaitu Rp1 juta per iklan per propinsi. Keuntungan rata-rata

ditentukan sebesar 8 persen dari pendapatan rata penjualan, alokasi iklan akan

memaksimalkan laba dan juga menghasilkan pendapatan penjualan maksimal.

Menurut perkiraan, hubungan antara pendapatan kotor mingguan sebelum biaya

(27)

Tabel 2.2 Jumlah Iklan, Pendapatan, dan Marginal Revenue

Jawa Barat Banten

Jumlah

Iklan Pendapatan

Marginal Revenue

Jumlah

Iklan Pendapatan

Marginal Revenue

0 Rp 75 Juta - 0 Rp 5 Juta -

1 125 Rp 50 Juta 1 25 Rp 20 Juta

2 155 30 2 40 15

3 180 25 3 52,5 12,5

4 200 20 4 60 7,5

5 210 10 5 65 5

Dari tabel diatas, penggunaan terbaik pada jumlah iklan pertama adalah promosi

di Jawa Barat. Iklan pertama di Jawa Barat menghasilkan Rp 50 juta pendapatan

marjinal, iklan kedua menghasilkan Rp 30 juta, sebuah iklan ketiga menghasilkan

Rp 25 juta; iklan keempat menghasilkan Rp 20 juta. Selain menjalankan iklan

kelima di Area Jawa Barat, akan lebih memberikan manfaat lebih besar jika

menjalankan iklan pertama di pasar Banten. Iklan ini akan menghasilkan

20 juta pendapatan marjinal, jumlah yang sama yang dihasilkan oleh iklan

keempat di Jawa Barat. Hal tersebut dikarenakan iklan keempat di Jawa Barat

menghasilkan nominal yang sama dengan iklan pertama di Banten. Sehingga

hanya dengan Rp 5 juta untuk alokasi iklan dari kedua propinsi tersebut dengan

perincian Rp 4 juta untuk promosi di Jawa Barat dan Rp 1juta untuk iklan di

Banten.

Dengan alokasi iklan tersebut akan didapatkan Rp 200 juta pendapatan dari area

Jawa Barat ditambah Rp 25 juta pada area Banten. Sehingga pendapatan dari

kedua area tersebut adalah Rp 225 juta per minggu akan dihasilkan. Karena laba

kotor sebelum biaya iklan rata-rata adalah 8 persen dari penjualan, maka total laba

kotor yang didapat Rp 18 juta (=0,08 x Rp 225 juta) per

minggu laba kotor dan $ 13 juta (= Rp 18 juta - Rp 5 juta) per minggu pada laba

(28)

Lebih lanjut lagi, laba kotor sebelum pengeluaran iklan rata-rata adalah 8 persen.

Maka ekspansi iklan tambahan akan dipertimbangkan jika menghasilkan lebih

dari Rp 12,5 Juta pendapatan. Hal ini berasal dari fakta bahwa biaya marjinal dari

satu iklan adalah Rp 1 Juta. Selain itu, ekspansi iklan akan diambil jika terdapat

laba kotor yang jumlahnya lebih dari Rp 1 Juta (= 0,08 x Rp 12,5 juta ) yang

diperoleh dari pendapatan tambahan yang lebih besar dari Rp 12,5 juta.

Selain di Jawa Barat, iklan kedua di Area Banten akan mendapatkan tambahan

pendapatan sebesar Rp 15 Juta per minggu. Maka pendapatan laba kotor 8 persen

adalah sebesar Rp 1,2 Juta (= 0,08 x Ro 15 juta) dan laba bersih setelah biaya

iklan adalah Rp 0,2 Juta (= Rp 1,2 juta – Rp 1 juta) per minggu. Maka ekspansi

dalam anggaran periklanan dapat dinaikkan dari Rp 5 juta hingga Rp 6 juta per

minggu. Dengan anggaran iklan sebesar Rp 6 juta, Rp 4 juta harus

dihabiskan di Jawa Barat dan Rp 2 juta harus dihabiskan di Banten. Dari ekspansi

anggaran iklan tersebut, total pendapatan sebanyak Rp 240 juta akan didapatkan

dengan laba kotor sebelum biaya iklan sebesar Rp 19,2 juta untuk Jawa Barat dan

Banten (= 0,08 x Rp 240 juta). Sehingga akan diperoleh laba bersih Rp 13,2 juta

(= Rp 19,2 juta – Rp 6 juta) per minggu. Disamping itu,

iklan ketiga di Banten akan menghasilkan pendapatan marjinal pada titik impas

yaitu sebesar Rp 12,5 Juta dimana tidak akan meningkatkan atau menurunkan

keuntungan.

Hubungan Fungsional Total dan Marginal

Hubungan geometris antara total dan marginal memberikan dasar untuk

mengevaluasi peran analisis marjinal dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Keputusan manajerial sering membutuhkan penemuan nilai maksimum dari fungsi.

Untuk memastikan fungsi berada di maksimum, maka nilai marjinal harus nol.

Maka dengan mengevaluasi slope, atau nilai marjinal dari sebuah fungsi

memungkinkan seseorang untuk menentukan titik di mana fungsi dimaksimalkan.

Untuk mengilustrasikan, pertimbangkan fungsi berikut keuntungan:

(29)

Gambar 2.1 Keuntungan Sebagai Fungsi dari Output

Berikut π = total keuntungan dan Q adalah output dalam satuan. Seperti ditunjukkan

dalam Gambar 2.1, jika output adalah nol, perusahaan mengalami kerugian 10.000 karena

biaya tetap sama dengan 10.000. Seiring jumlah output yang meningkat, maka akan

meningkatkan keuntungan juga. Sebuah titik impas tercapai pada 28 unit output, total

pendapatan sama total biaya dan keuntungan adalah nol. Laba dimaksimalkan pada 100

unit dan terjadi penurunan setelah output tersebut. Marjinal profit dari fungsi

digambarkan dalam Gambar 2.1 dimulai pada tingkat sebesar 400 dan menurun terus.

Untuk jumlah keluaran dari 0 hingga 100 unit, marjinal profit adalah kenaikan laba

positif dan total dengan masing-masing unit tambahan output. Pada Q = 100, marjinal

profit adalah nol dan keuntungan total pada maksimum. Setelah Q = 100, marjinal profit

(30)

marjinal dalam analisis keputusan ekonomi didukung oleh fakta penting bahwa marjinal

profit sama dengan biaya marjinal pada titik maksimisasi keuntungan.

2.6 Aplikasi Praktis Analisis Marjinal

Kegunaan praktis analisis marjinal dapat dijelaskan dengan contoh-contoh sederhana yang

menunjukkan bagaimana manajer benar-benar menggunakan teknik ini. Aplikasi umum

adalah untuk memaksimalkan keuntungan atau pendapatan, atau untuk mengidentifikasi

tingkat rata-rata biaya meminimalkan output.

Maksimalisasi Laba

Penggunaan yang paling umum dari analisis marjinal adalah untuk menemukan

tingkat aktivitas maksimalisasi keuntungan. Untuk menunjukkan bagaimana hal ini

dilakukan, kita akan melihat sebuah kasus dari perusahaan produsen mobil golf.

Perusahaan ini telah mengembangkan dan menguji mobil golf baru dan sangat

hemat energi. Produk ini unik, dan indikasi awal adalah bahwa perusahaan ini

dapat memperoleh pangsa pasar nasional jika bertindak cepat untuk memperluas

produksi dari tingkat saat ini dari 400 unit per bulan. Data dari konsultan

pemasaran independen ditahan oleh Storrs menunjukkan permintaan bulanan

berikut, total pendapatan, dan hubungan pendapatan marjinal:

P = 7,500 – 3.75Q (Permintaan)

TR = 7,500Q – 3.75Q2 (Total Pendapatan)

MR = ∆TR/∆Q = 7,500 – 7.5Q (Pendapatan Marginal)

di mana P adalah harga dan Q adalah output. Selain itu, departemen akuntansi

Storrs 'memperkirakan total biaya bulanan dan biaya marjinal:

TC = 1,012,500 + 1,500Q + 1.25Q2 (Total Biaya)

MC = ∆TC/∆Q = 1,500 + 2.5Q (Biaya Marginal)

Hubungan ini dapat digunakan untuk menentukan tingkat aktivitas yang optimal

bagi perusahaan. Laba akan dimaksimalkan di mana MR = MC. Hal ini

(31)

MR = MC

7,500 – 7.5Q = 1,500 + 2.5Q

10Q = 6,000

Q = 600 unit

Pada tingkat aktivitas yang optimal, harga, total pendapatan, dan keuntungan total

maksimum dapat dihitung sebagai berikut:

P = 7,500 – 3.75Q

= 7,500 – 3.75(600)

= 5,250 per unit

TR = 7,500Q – 3.75Q2

= 7,500(600) – 3.75(6002)

= 3,150,000

Π = TR TC

= 7,500Q – 3.75Q2 – 1,012,500 – 1,500Q – 1.25Q2

= –5Q2 + 6,000Q – 1,012,500 = –5(6002) + 6,000(600) – 1,012,500

= 787,500

Untuk memaksimalkan keuntungan jangka pendek, perusahaan produsen mobil

tersebut harus memperluas dari tingkat saat ini dari 400 unit menjadi 600 unit per

bulan. Setiap perbedaan dari output 600 unit dan harga 5.250 per unit akan

menurunkan keuntungan jangka pendek perusahaan ini.

Maksimalisasi Pendapatan

Meskipun analisis marjinal umumnya digunakan untuk menemukan tingkat

aktivitas maksimalisasi keuntungan, manajer dapat menggunakan teknik ini untuk

mencapai berbagai tujuan operasi. Sebagai contoh, mempertimbangkan

kemungkinan bahwa sebuah perusahaan mungkin ingin menyimpang dari tingkat

pemaksimalan laba jangka pendek. Misalnya kekhawatiran perusahaan bahwa

keuntungan jangka pendek sebesar 787.500 per bulan (atau 25 persen dari

(32)

membatasi tingkat kompetisi saat ini dan masa depan, perusahaan dapat

memutuskan untuk menurunkan harga dengan cepat agar dapat menghalangi

masuknya pesaing baru. Sebagai contoh, perusahaan mungkin ingin mengadopsi

filosofi operasi jangka pendek dengan memaksimalkan pendapatan sebagai bagian

dari strategi jangka panjang maksimalisasi nilai. Dalam hal ini, filosofi operasi

jangka pendek perusahaan akan mengatur MR = 0, yang akan menghasilkan

tingkat kegiatan berikut:

MR = 0 7,500 – 7.5Q = 0

7.5Q = 7,500

Q = 1,000 unit

P = 7,500 – 3.75(1,000) = 3,750

TR = 7,500(1,000) – 3.75(1,0002) = 3,750,000

Π= –5(1,0002) + 6,000(1,000) – 1,012,500 = –12,500 (Rugi)

Perhatikan bahwa maksimalisasi pendapatan melibatkan pendapatan atau sisi

permintaan saja. Dalam hal ini, kegiatan memaksimalkan pendapatan terjadi

ketika kerugian sebesar 12.500 per bulan tersebut terjadi. Dalam kasus lain,

keuntungan mungkin tinggi atau rendah pada titik memaksimalkan pendapatan.

Tidak seperti maksimalisasi keuntungan, hubungan biaya tidak dianggap sama

sekali. Sehubungan dengan maksimalisasi keuntungan, memaksimalkan

pendapatan dengan baik meningkatkan penjualan unit maupun total pendapatan

secara substansial akan menurunkan profitabilitas jangka pendek. Lebih lanjut

lagi, memaksimalkan pendapatan melibatkan pengaturan MR = 0, sedangkan

memaksimalkan keuntungan melibatkan pengaturan MR = MC, dua strategi

hanya akan menyebabkan tingkat aktivitas identik dalam hal tidak mungkin

bahwa MC = 0.

Minimisasi Biaya Rata-Rata

Maksimalisasi laba dan pendapatan adalah hal yang paling umum dari analisis

marjinal, tapi masih terdapat aplikasi yang berguna lainnya. Masih dengan contoh

(33)

tidak menfokuskan pada strategi menengah dengan memperluas penjualan yang

melampaui tingkat aktivitas yang memaksimalkan keuntungan jangka pendek,

tetapi lebih pada tingkat keuntungan yang lebih rendah yang disarankan melalui

memaksimalkan pendapatan. Hal ini mungkin cocok jika perusahaan tidak

mampu untuk membiayai tingkat produksi yang sangat tinggi dari pertumbuhan

yang diperlukan untuk jangka pendek memaksimalkan pendapatan. Untuk

menemukan tingkat aktivitas yang meminimalkan rata-rata biaya, kita harus

mengingat bahwa biaya rata-rata yang terjadi turun ketika MC<AC,

naik ketika MC> AC, dan minimal saat MC=AC. Oleh karena itu, rata-rata biaya

meminimalkan tingkat aktivitas untuk perusahaan ini adalah

MC = AC = TC Q

1,500 + 2.5Q = 1,012,500 + 1,500Q + 1.25Q2 Q

1,500 + 2.5Q = 1,012,500 + 1,500 + 1.25Q Q

1.25Q = 1,012,500

Q Q2 = 810,000

Q = 900 unit

P = 7,500 – 3.75(900) = 4,125

TR = 7,500(900) – 3.75(9002) = 3,712,500

Π= –5(9002) + 6,000(900) – 1,012,500 = 337,500

Untuk perusahaan produsen mobil golf ini, minimisasi biaya rata-rata berada pada

tingkat aktivitas operasi yang terletak di antara maksimalisasi laba dan

maksimalisasi pendapatan. Dalam kasus ini, minimisasi biaya rata-rata mengarah

ke beberapa keuntungan dari penetrasi pasar dengan memaksimalkan pendapatan

meskipun dengan tingkat aktivitas yang lebih rendah. Dengan demikian, strategi

(34)

2.7 Tambahan Konsep dalam Analisis Ekonomi

Konsep marjinal adalah komponen kunci dari proses pengambilan keputusan ekonomi.

Sehingga penting untuk dapat dipahami bahwa hubungan marjinal hanya mengukur efek

yang terkait dengan perubahan kesatuan dalam output atau beberapa variabel keputusan

penting lainnya. Banyak keputusan manajerial melibatkan pertimbangan perubahan

lingkup yang lebih luas. Sebagai contoh, seorang manajer mungkin tertarik dalam

menganalisis dampak potensial terhadap pendapatan, biaya, dan keuntungan dari

peningkatan 25 persen tingkat produksi perusahaan. Atau, seorang manajer mungkin ingin

menganalisis dampak keuntungan memperkenalkan lini produk yang sama sekali baru atau

menilai dampak biaya mengubah sistem produksi keseluruhan. Dalam semua keputusan

manajerial, studi tentang perbedaan atau perubahan adalah elemen kunci dalam pemilihan

tindakan yang optimal. Konsep marjinal, meskipun benar untuk menganalisis perubahan

kesatuan, terlalu sempit untuk memberikan metodologi umum untuk mengevaluasi

tindakan alternatif.

Konsep tambahan adalah generalisasi ekonom dalam konsep marjinal. Analisis incremental

melibatkan pada dampak dari alternatif keputusan manajerial atau alternatif program

terhadap pendapatan, biaya, dan laba. Ini berfokus pada perubahan atau perbedaan antara

alternatif yang tersedia. Misalnya, pendapatan tambahan dari item baru di lini produk

sebuah perusahaan diukur sebagai selisih antara total pendapatan perusahaan sebelum dan

sesudah produk baru diperkenalkan.

Responsi:

1. Jelaskan hubungan antara total dan marginal, dan jelaskan mengapa total profit

dimaksimalkan ketika marjinal profit sama dengan nol.

2. Mengapa kurva marjinal selalu memotong kurva rata-rata terkait baik di titik maksimum

maupun titik minimum?

3. Apakah Anda mengharapkan total pendapatan yang akan dimaksimalkan pada tingkat

output yang biasanya lebih besar atau lebih kecil dari tingkat keluaran maksimalisasi

(35)

4. Apakah titik minimum jangka panjang biaya rata-rata selalu mewakili tingkat aktivitas

yang optimal?

5. Bedakan konsep incremental dari konsep marjinal.

Daftar Pustaka:

James R. McGuigan, R. Charles Moyer, dan Frederick H. deB. Haris, Managerial

Economics Applications, Strategy, and Tactics 12th Edition, 2011, South-Western Cengage Learning

Mark Hirschey, Fundamental of Managerial Economics 9th Edition, 2009, South-Western Cengage Learning

M.S. Bhat dan A.V. Rau, Managerial Economics and Financial Analysis, 2008, BS

Publication.

Thomas J. Webster, Managerial Economics Theory and Practice, 2003, Elsevier Science

(36)

Modul 3: Analisis Fungsi Permintaan

Kegiatan Belajar 1: Pengertian Permintaan

(37)

Kegiatan Belajar 1: Pengertian Permintaan

3.1 Pengertian Permintaan

Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang pelanggan bersedia dan mampu membeli

selama periode yang ditentukan di bawah himpunan kondisi ekonomi. Kerangka waktu

mungkin dapat dalam kurun waktu satu jam, satu hari, satu bulan, atau satu tahun. Kondisi

yang harus dipertimbangkan termasuk harga barang tersebut, harga dan ketersediaan

barang terkait, kemungkinan perubahan harga, pendapatan konsumen, selera konsumen,

preferensi, pengeluaran iklan, dan sebagainya. Jumlah produk yang konsumen siap untuk

membeli tergantung pada semua faktor ini. Untuk pengambilan keputusan manajerial,

fokus utama adalah pada permintaan pasar. Permintaan pasar adalah permintaan agregat

dari individu atau pribadi. Wawasan hubungan permintaan pasar memerlukan pemahaman

tentang sifat permintaan individu. Permintaan individu ditentukan oleh nilai yang terkait

dengan mendapatkan dan menggunakan barang atau jasa dan kemampuan untuk

memperolehnya. Keduanya diperlukan untuk permintaan individu yang efektif. Keinginan

tanpa daya beli dapat menyebabkan inginkan, tetapi tidak menuntut.

Kegiatan Belajar 2: Jenis-Jenis Permintaan

3.2 Permintaan Langsung

Terdapat dua model dasar permintaan individu. Satu, yang dikenal sebagai teori perilaku

konsumen, berkaitan dengan permintaan langsung untuk produk konsumsi pribadi. Model

ini cocok untuk menganalisis permintaan individu untuk barang dan jasa yang secara

langsung guna memenuhi keinginan konsumen. Utilitas atau nilai dari barang dan jasa

adalah penentu utama dari permintaan langsung. Individu dipandang sebagai berusaha

untuk memaksimalkan utilitas atau kepuasan total yang disediakan oleh barang dan jasa

yang mereka mendapatkan dan mengkonsumsi. Dalam proses ini mengharuskan konsumen

fokus pada utilitas marjinal (kepuasan) dari memperoleh unit tambahan produk tertentu.

Karakteristik produk, preferensi individu (selera), dan kemampuan untuk membayar semua

(38)

3.3 Permintaan Turunan

Barang dan jasa yang diperoleh terkadang adalah input penting dalam pembuatan dan

distribusi produk lainnya. Output dari insinyur, pekerja produksi, staf penjualan, manajer,

pengacara, konsultan, mesin kantor bisnis, fasilitas produksi dan peralatan, sumber daya

alam, dan pesawat komersial merupakan contoh barang dan jasa yang diminta bukan untuk

konsumsi langsung melainkan untuk mereka gunakan dalam menyediakan barang dan jasa

lainnya. Permintaan mereka berasal dari permintaan untuk produk mereka digunakan untuk

menyediakan. Permintaan untuk uang hipotek adalah contohnya dimana jumlah kredit

KPR yang diminta tidak ditentukan secara langsung, melainkan berasal dari permintaan

yang lebih mendasar terhadap permintaan akan perumahan. Permintaan untuk transportasi

udara ke daerah resor bukanlah permintaan langsung tetapi berasal dari permintaan untuk

rekreasi. Demikian pula, permintaan untuk barang-barang produsen dan jasa yang

digunakan untuk memproduksi produk-produk untuk konsumsi akhir berasal. Permintaan

agregat untuk barang konsumsi dan jasa menentukan permintaan untuk peralatan modal,

bahan, tenaga kerja, dan energi yang digunakan untuk memproduksi mereka. Misalnya,

tuntutan untuk baja, aluminium, dan plastik semua berasal tuntutan, seperti tuntutan untuk

peralatan mesin dan tenaga kerja. Tak satu pun barang ini produsen dituntut karena nilai

langsung kepada konsumen tetapi karena peran yang mereka mainkan dalam produksi.

Permintaan untuk barang-barang produsen dan jasa terkait erat dengan permintaan produk

akhir. Pemeriksaan permintaan produk akhir merupakan bagian penting dari analisis

permintaan untuk menengah, atau produsen barang.

Komponen kunci dalam penentuan permintaan berasal manfaat marjinal dan biaya marjinal

terkait dengan penggunaan input yang diberikan atau faktor produksi. Jumlah setiap barang

atau jasa yang digunakan naik ketika manfaat marjinalnya lebih besar daripada biaya

marjinal menggunakan input seperti diukur dari segi upah, bunga, biaya bahan baku, atau

biaya terkait. Sebaliknya, jumlah dari setiap input yang digunakan dalam produksi turun

ketika manfaat marjinal yang dihasilkan kurang dari biaya marjinal kerja. Singkatnya,

permintaan diturunkan berkaitan dengan profitabilitas menggunakan barang atau jasa.

Terlepas dari apakah barang atau jasa yang diminta oleh individu untuk konsumsi akhir

(39)

jasa (permintaan turunan), dasar-dasar analisis ekonomi memberikan dasar untuk

menyelidiki karakteristik permintaan. Untuk produk konsumsi akhir, maksimalisasi utilitas

seperti yang dijelaskan oleh teori perilaku konsumen menjelaskan dasar permintaan

langsung.

3.4 Fungsi Permintaan Pasar

Permintaan pasar fungsi produk adalah pernyataan hubungan antara jumlah agregat yang

diminta dan semua faktor yang mempengaruhi kuantitas ini. Dalam bentuk fungsional,

fungsi permintaan dapat dinyatakan sebagai berikut:

Kuantitas Product X yang Diminta = Qx = f (Harga X, Harga Barang lain yang Terkait,

Ekspektasi Perubahan Harga, Pendapatan Konsumen, Selera dan Preferensi, Biaya Iklan,

dan lain-lain

Fungsi permintaan umum dinyatakan dalam Persamaan diatas dalah daftar variabel yang

sering mempengaruhi permintaan. Untuk digunakan dalam pengambilan keputusan

manajerial, hubungan antara kuantitas dan setiap variabel permintaan menentukan harus

ditentukan. Untuk menggambarkan apa yang terlibat, asumsikan bahwa fungsi permintaan

untuk industri otomotif adalah:

Q = a1P + a2PI + a3I + a4Pop + a5i + a6A (3.1)

Persamaan ini menyatakan bahwa jumlah mobil domestik baru menuntut selama tahun

tertentu (dalam jutaan), Q, adalah fungsi linear dari harga rata-rata mobil domestik baru

(dalam nominal), P, harga rata-rata untuk mobil impor baru (dalam nominal), PI,

disposable income per rumah tangga (dalam nominal), I; populasi (dalam jutaan), Pop,

suku bunga rata-rata kredit mobil (dalam persen), i, dan pengeluaran iklan industri (dalam

jutaan rupiah), Diasumsikan bahwa parameter ini fungsi permintaan diketahui dengan

pasti, seperti yang ditunjukkan dalam persamaan berikut:

(40)

Persamaan diatas menyatakan bahwa permintaan mobil adalah sebanyak 500 untuk setiap

kenaikan 1 pada harga rata-rata dikenakan oleh produsen dalam negeri, namun akan naik

sebesar 210 dengan setiap kenaikan 1 pada harga rata-rata mobil mewah baru (PX),

kemudian akan terjadi kenaikan sebesar 200 untuk setiap kenaikan 1 pada pendapatan per

rumah tangga (I), dan akan terjadi kenaikan sebesar 20.000 dengan masing-masing juta

orang tambahan dalam populasi (Pop), namun akan berkurang 1 juta untuk setiap

kenaikan 1 persen pada suku bunga (i), dan terjadi kenaikan sebesar 600 dengan

masing-masing unit ( 1 juta) dihabiskan untuk iklan (A).

3.5 Permintaan Industri VS Permintaan Perusahaan

Pasar fungsi permintaan dapat ditentukan untuk seluruh industri atau untuk perusahaan

individu, variabel meskipun agak berbeda biasanya akan digunakan dalam setiap kasus.

Variabel yang mewakili tindakan pesaing akan ditekankan dalam fungsi permintaan

perusahaan. Misalnya, fungsi permintaan suatu perusahaan biasanya akan mencakup harga

pesaing dan pengeluaran iklan. Permintaan untuk lini produk perusahaan berhubungan

negatif dengan harga sendiri, tetapi berhubungan positif untuk harga yang dikenakan oleh

perusahaan yang bersaing. Permintaan untuk produk perusahaan biasanya akan meningkat

dengan pengeluaran iklan sendiri, tetapi bisa meningkat atau menurun dengan iklan

tambahan oleh perusahaan lain. Parameter untuk variabel tertentu biasanya berbeda dalam

industri versus permintaan perusahaan fungsi. Hanya jika sebuah perusahaan memiliki 100

persen dari pangsa pasar, maka perusahaan tersebut adalah parameter industri. Sehingga

permintaan perusahaan dan permintaan industri identik.

3.6 Kurva Permintaan

Fungsi permintaan menentukan hubungan antara kuantitas yang diminta dan semua

variabel yang menentukan permintaan. Kurva permintaan menggambarkan hubungan

antara harga yang dikenakan untuk produk dan kuantitas yang diminta, dengan asumsi

pengaruh semua variabel lainnya adalah konstan. Kurva permintaan sering ditunjukkan

(41)

kuantitas produk itu sendiri adalah tetap. Dalam fungsi permintaan mobil yang diberikan

dalam persamaan 3.2, kita harus memiliki data pendapatan, penduduk, suku bunga, dan

pengeluaran iklan konstan untuk mengidentifikasi hubungan antara kurva permintaan baru

harga mobil domestik dan kuantitas yang diminta.

Tabel 3.1 Estimasi Permintaan Industri untuk Mobil

Variabel Independen Parameter Nilai Estimasi dari

Variabel Independen

Estimasi Permintaan

Harga rata-rata mobil baru

-500 25,000 -12,500,000

Harga rata-rata mobil lain

210 50,000 10,500,000

Pendapatan masyarakat 200 45,000 9,000,000

Populasi 20,000 300 6,000,000

Rata-rata suku bunga 1,000,000 8% -8,000,000

Belanja iklan 600 5,000 3,000,000

Permintaan total 8,000,000

Untuk mengilustrasikan lebih lanjut, pertimbangkan hubungan digambarkan dalam

persamaan 3.2 dan tabel 3.1. Dengan asumsi bahwa harga mobil impor, pendapatan,

populasi, tingkat suku bunga, dan pengeluaran iklan semua diadakan konstan, hubungan

antara jumlah yang diminta dari mobil domestik baru dan harga dinyatakan sebagai

Q = –500P + 210(50,000) + 200(45,000) + 20,000(300)– 1,000,000(8) + 600(5,000) = 20,500,000 – 500P (3.3)

Atau, ketika harga dinyatakan sebagai fungsi dari output, kurva permintaan industri dapat

ditulis:

P = 41,000 – 0.002Q (3.4)

Persamaan 3.3 dan 3.4 keduanya menggambarkan kurva permintaan untuk mobil yang

(42)

Penurunan harga meningkatkan kuantitas yang diminta, kenaikan harga menurunkan

kuantitas yang diminta. Ketika harga dinyatakan sebagai fungsi dari kuantitas, seperti

dalam persamaan 3.4, kenaikan satu unit Q akan mengakibatkan penurunan 0,002 di

harga rata-rata mobil domestik baru. Penurunan 1 juta mobil di Q akan menyebabkan

peningkatan 2.000 dalam harga rata-rata.

Responsi:

1. Apa saja hal yang diperlukan untuk terciptanya permintaan ekonomi?

2. Jelaskan perbedaan antara permintaan langsung dan permintaan turunan.

3. Jelaskan maksud dari setiap variabel permintaan dalam persamaan 3.2.

Daftar Pustaka:

James R. McGuigan, R. Charles Moyer, dan Frederick H. deB. Haris, Managerial

Economics Applications, Strategy, and Tactics 12th Edition, 2011, South-Western Cengage Learning

Mark Hirschey, Fundamental of Managerial Economics 9th Edition, 2009, South-Western Cengage Learning

M.S. Bhat dan A.V. Rau, Managerial Economics and Financial Analysis, 2008, BS

Publication.

Thomas J. Webster, Managerial Economics Theory and Practice, 2003, Elsevier Science

(43)

Modul 4: Analisis Elastisitas Permintaan

Kegiatan Belajar 1: Sensitivitas Permintaan (Elastisitas)

(44)

Pendahuluan

Procter & Gamble (P & G) memberikan produk-produk yang membantu konsumen dalam

membersihkan rumah mereka. Rumah tangga di seluruh dunia bergantung pada tag line P & G

yakni "baru dan lebih baik". Guna membersihkan pakaian mereka, P & G menawarkan deterjen

Ivory, guna mencuci piring mereka menawarkan Ariel, dan Pantene Pro-V untuk rambut sampo

dan kondisioner. Sedangkan untuk produk lainnya produk P & G dapat dikatakan cukup

mendominasi yang menguntungkan, meskipun dengan lini produk yang tumbuh lambat,

termasuk popok sekali pakai (Pampers) dan pelembab wajah (Oil of Olay). Tantangan yang

berkelanjutan P & G adalah untuk mencari cara untuk terus tumbuh secara agresif di luar

Amerika Serikat. Tantangan P & G dipersulit oleh fakta bahwa perusahaan sudah menikmati

posisi pasar yang dominan tumbuh lambat di pasar domestik Amerika Serikat. Lebih buruk lagi,

sebagian besar merek perusahaan sudah terbilang cukup tua, meskipun mereka menetapkan tag

line"baru dan lebih baik". Ivory merupakan konsep sabun batangan hampir telah diperkenalkan

sejak 100 tahun yang lalu, selai kacang dan Jif Pampers popok sekali pakai lebih dari 40 tahun.

Bagaimana P & G dapat berhasil dalam bisnis sedangkan kompetitornya gagal? Cukup

sederhana, P & G adalah raksasa pemasaran. Di P & G, estimasi permintaan adalah alat yang

digunakan seiring dengan filosofi operasi "semakin dekat dengan pelanggan". Tidak ada yang

lebih penting dalam bisnis selain untuk mengidentifikasi kebutuhan dan memenuhi permintaan

efektif pelanggan. Modul ini mengkaji konsep elastisitas sebagai sarana yang berguna untuk

(45)

Kegiatan Belajar 1: Sensitivitas Permintaan (Elastisitas)

4.1 Analisis Sensitivitas Permintaan (Elastisitas)

Untuk pengambilan keputusan manajerial konstruktif, perusahaan harus mengetahui

sensitivitas atau respon permintaan terhadap perubahan faktor-faktor yang membentuk

fungsi permintaan yang mendasarinya. Salah satu ukuran responsif yang digunakan tidak

saja dalam analisis permintaan tetapi dalam seluruh pengambilan keputusan manajerial

adalah konsep elastisitas. Elastisitas didefinisikan sebagai persentase perubahan dalam

variabel dependen, Y, yang dihasilkan dari perubahan 1 persen dalam nilai variabel

independen, X. Persamaan untuk menghitung elastisitas:

Elastisitas = Persentase perubahan variabel Y Persentase perubahan variabel X

Konsep elastisitas hanya melibatkan persentase perubahan dalam satu variabel

berhubungan dengan persentase perubahan tertentu dalam variabel lain. Selain digunakan

dalam analisis permintaan, konsep yang digunakan di bidang keuangan, di mana

Gambar

Tabel 2.1 Hubungan Total Profit, Marjinal Profit, dan Rata-Rata Profit
Tabel 2.2 Jumlah Iklan, Pendapatan, dan Marginal Revenue
Gambar 2.1 Keuntungan Sebagai Fungsi dari Output
Tabel 3.1 Estimasi Permintaan Industri untuk Mobil
+7

Referensi

Dokumen terkait

Apakah produk tersebut sebagai produk akhir (consumer goods) atau barang perantara untuk diproduksi lebih lanjut (producer goods). c) Keseimbangan antara harga dan kualitas.

pembeli rumah tangga (non-bisnis). Barang yang dibeli adalah barang konsumsi. 2) Pasar industri adalah pasar yang terdiri atas individu- individu dan lembaga atau

Permintaan dan Penawaran dalam Islam adalah semua barang dan jasa yang merupakan kondisi penting bagi terpenuhinya tujuan akhir kehidupan manusia di dunia dan akhirat, yang

Konsumsi adalah kegiatan mengurangi atau menghabiskan nilai guna barang dan jasa. Ini dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya secara langsung. Setiap individu

Dalam pengertian ekonomi, konsumsi dapat diartikan sebagai kegiatan manusia mengurangi atau menghabiskan nilai guna suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan,

SPP Langsung yang selanjutnya disingkat SPP-LS Barang dan jasa adalah dokumen yang diajukan oleh bendahara pengeluaran atau bendahara pengeluaran pembantu untuk