Bab ini menjelaskan perlunya manajer bisnis dan industri untuk memahami ekonomi manajerial agar dapat membuat keputusan yang efektif dan sukses, konsep dasar sistem industri modern dan penerapannya. Ilmu ekonomi manajerial menitikberatkan pada penerapan atau implementasi teori-teori mikroekonomi, oleh karena itu sering disebut ekonomi mikro terapan.
Persiapan untuk Mempelajari Ekonomi Manajerial
Teori dasar penawaran Kinsey mencakup faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran barang dan/atau jasa. Sedangkan analisis keseimbangan pasar meliputi interaksi antara penawaran dan permintaan untuk menentukan harga keseimbangan dan kuantitas keseimbangan.
KONSEP DASAR
TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Konsep Dasar Teori Permintaan
Harga barang atau jasa yang bersangkutan (harga barang atau jasa yang bersangkutan = Pr). Sebaliknya jika harga barang atau jasa lain yang berkaitan (bukan X) naik/turun sedangkan jumlah barang atau jasa yang diminta antara barang lain bukan X dan barang X dikatakan saling melengkapi (saling melengkapi).
Konsep Dasar Teori Penawaran
Jika harga produk X naik/turun, maka jumlah produk yang ditawarkan. Jika harga input naik/turun, maka jumlah produk X yang ditawarkan akan turun/bertambah (ceteris paribus = asumsi nilai-nilai variabel lain dalam fungsi penawaran dianggap konstan).
Analisis Keseimbangan Pasar
Dalam hal ini, harga sewa kamar hotel sebesar US$190 per hari sebagai harga keseimbangan, dan jumlah kamar sebanyak 57.500 unit per bulan disebut kuantitas keseimbangan. Di setiap harga sewa kamar hotel di bawah US$190 per hari (di bawah harga keseimbangan) akan terjadi kelebihan permintaan, sedangkan pada setiap harga sewa kamar hotel di atas US$190 per hari (di atas harga keseimbangan) akan terjadi surplus pasokan. ).
Ringkasan
Fungsi penawaran secara umum menentukan bagaimana kuantitas produk yang ditawarkan berhubungan secara bersama-sama dengan variabel harga produk dan variabel penentu penawaran seperti: harga input yang digunakan dalam proses produksi, harga produk lain yang terlibat dalam produksi, tingkat teknologi yang tersedia. , ekspektasi produsen terhadap harga produk di masa depan, jumlah perusahaan yang memproduksi produk serupa, dan faktor spesifik lainnya yang terkait dengan pasokan produk. Analisis penawaran dan permintaan sangat berguna bagi para manajer dalam manajemen bisnis, karena manajer dapat menggunakan konsep ekonomi manajerial untuk membuat perkiraan tentang pengaruh variabel penentu permintaan atau penentu penawaran terhadap harga dan kuantitas produk di pasar.
Contoh Penerapan Konsep Permintaan dan Penawaran dalam Bentuk Solusi Masalah
Meningkatkan tingkat upah minimum regional (UMR) yang berada di atas tingkat upah keseimbangan pasar tenaga kerja. Dengan menggunakan prinsip bahwa jika permintaan tenaga kerja meningkat dan penawaran tenaga kerja diasumsikan konstan, maka dapat diprediksi bahwa upah tenaga kerja di pasar akan naik dan output tenaga kerja di pasar akan meningkat (sehingga meningkatkan kesempatan kerja).
PERHITUNGAN ELASTISITAS
Pengertian Dasar tentang Elastisitas
Dengan demikian, dalam ilmu ekonomi manajerial dimungkinkan untuk menghitung elastisitas permintaan yang berasal dari fungsi permintaan, elastisitas penawaran yang berasal dari fungsi penawaran, elastisitas produksi yang berasal dari fungsi produksi, elastisitas biaya yang berasal dari fungsi biaya, elastisitas investasi diturunkan dari fungsi investasi, dan seterusnya.. Jadi kita tahu bahwa konsep elastisitas dalam ilmu ekonomi manajerial bersifat umum yaitu.
Konsep Dasar tentang Elastisitas Permintaan
Dalam bentuk matematik, permintaan dipanggil elastik apabila nilai mutlak pekali keanjalan permintaan lebih besar daripada satu, Ep = I %∆Q / %∆P I > 1. Dalam bentuk matematik, permintaan dipanggil tidak anjal apabila nilai mutlak bagi pekali keanjalan permintaan adalah kurang daripada satu, Ep = I %Q / %∆P I < 1. Dalam bentuk matematik, permintaan dipanggil keanjalan seragam apabila nilai mutlak pekali keanjalan permintaan adalah sama dengan satu, Ep = I %∆Q / %∆ P I = 1.
Dalam bentuk matematika, permintaan dikatakan inelastis sempurna jika nilai absolut koefisien elastisitas permintaan sama dengan nol, Ep = I %∆Q.
Konsep Dasar Perhitungan Elastisitas Permintaan
Teknik Perhitungan Elastisitas Titik
Kita juga dapat menggunakan teknik lain untuk menghitung elastisitas titik kurva permintaan linier. Jika persamaan permintaan linier Q = a - bP dapat diubah menjadi persamaan permintaan linier terbalik P = c - dQ, dimana c = a/b dan d = 1/b, maka perhitungan elastisitas titik dapat dengan mudah dilakukan dengan menggunakan rumus: Ep = (%∆ Q/%∆P) = P / (P - c). Jadi, dari contoh di atas terlihat bahwa elastisitas titik suatu kurva permintaan linier dapat dihitung dengan menggunakan persamaan permintaan linier atau persamaan permintaan linier terbalik.
Di bawah ini disajikan rumus menghitung elastisitas titik dari beberapa bentuk fungsi permintaan seperti terlihat pada Tabel III.2.
Teknik Perhitungan Elastisitas Interval atau Elastisitas Busur
- Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan
- Hubungan Elastisitas Permintaan dengan Penerimaan Total
- Hubungan Elastisitas Permintaan dengan Penerimaan Marjinal
- Elastisitas Periklanan dari Permintaan
- Konsep Elastisitas Lain dari Permintaan
Untuk menjelaskan hubungan antara elastisitas permintaan (Ep) dengan total pendapatan (TR), kita akan menggunakan informasi elastisitas permintaan produk televisi (multifungsi) seperti tercantum pada Tabel III.4, kemudian menghitung total pendapatan dengan menggunakan rumus : TR = P x P. Informasi selengkapnya mengenai hubungan elastisitas permintaan produk televisi dengan total pendapatan penjualan televisi disajikan pada Tabel III.6. Bentuk hubungan elastisitas antara permintaan televisi dengan total pendapatan yang disajikan pada Tabel III.6 tampaknya mengikuti prinsip umum pada Tabel III.7.
Oleh karena itu, elastisitas permintaan terhadap produk elastis akan berhubungan negatif (berbanding terbalik) dengan total omset, sedangkan elastisitas permintaan inelastis berhubungan positif (dalam arah yang sama) dengan total omzet.
Elastisitas Harga-Silang dari Permintaan
Berdasarkan informasi di atas, kita dapat menghitung elastisitas harga silang dari permintaan suatu produk televisi berwarna multifungsi ukuran tertentu (ceteris paribus = dengan asumsi pengaruh variabel lain pada fungsi permintaan adalah konstan). Berbagai koefisien elastisitas harga silang permintaan produk televisi berwarna multifungsi yang dihitung dengan teknik perhitungan elastisitas titik disajikan pada Tabel III.12. Dari hasil analisis pada Tabel III.12 diketahui bahwa elastisitas harga silang permintaan produk televisi multifungsi berwarna pada tingkat harga produk pengganti televisi fungsi terbatas adalah Rp.
Exy = (%∆Qx/%∆Py) = (∆Qx/∆Py) x (mean Py / mean Qx) Berbagai koefisien elastisitas harga silang permintaan produk televisi multi fungsi dihitung dengan menggunakan teknik perhitungan elastisitas, interval busur atau elastisitas , ditunjukkan pada tabel III.13.
Elastisitas Pendapatan dari Permintaan
- Elastisitas Harga dari Penawaran
- Ringkasan
- Contoh Penerapan Konsep Elastisitas dalam Bentuk Solusi Masalah
Elastisitas harga penawaran mengukur sensitivitas pasokan produk oleh produsen terhadap perubahan harga jual produk tersebut, dengan asumsi bahwa faktor-faktor lain yang mempengaruhi pasokan produk adalah konstan (ceteris paribus). Karena elastisitas harga permintaan ban adalah –3,5 (nilai absolutnya lebih besar dari satu), hal ini menunjukkan bahwa permintaan ban bersifat elastis, sehingga kenaikan harga ban akan menurunkan pendapatan total (TR), sedangkan penurunan harga ban akan menurunkan pendapatan total (TR). meningkatkan total omzet (TR). Karena koefisien elastisitas harga permintaan menunjukkan bahwa permintaan ban bersifat elastis, penurunan harga ban sebesar 2% akan meningkatkan pendapatan total (TR) sebesar tertentu, bukan 7%.
Oleh karena itu, koefisien elastisitas harga permintaan pada tingkat harga P = $3 dan P = $4 adalah: -0,36 dan -1,4.
PERILAKU KONSUMEN
Prinsip Dasar Kepuasan Konsumen
Singkatnya, konsep utilitas dalam ekonomi manajerial mengacu pada kepuasan konsumen terhadap kepemilikan, penggunaan, konsumsi, atau manfaat suatu produk. Atribut yang lebih murah biasanya berkaitan dengan dimensi biaya yang menggambarkan harga atau biaya suatu produk yang harus dibayar oleh konsumen. Atribut yang lebih baik berhubungan dengan dimensi kualitas produk, yang dalam hal ini adalah yang paling sulit untuk dijelaskan secara akurat.
Kinerja berkaitan dengan aspek fungsional suatu produk dan merupakan ciri utama yang menjadi pertimbangan konsumen ketika ingin membeli suatu produk.
Fungsi Utilitas Total dan Utilitas Marjinal
Dari setiap fungsi utilitas total dapat pula diturunkan fungsi utilitas marjinal yang sangat berguna dalam analisis perilaku konsumen di pasar. Jadwal utilitas total (TU) dan utilitas marjinal (MU) produk X disajikan pada Tabel IV.7, sedangkan kurva utilitas total dan utilitas marjinal disajikan pada Grafik IV.6. Dari Tabel IV.7 dan Grafik IV.6 terlihat bahwa utilitas marjinal unit pertama produk X yang dikonsumsi sama dengan utilitas total unit pertama produk X.
Selanjutnya terlihat dari Gambar IV.6 jika nilai utilitas total (TU) mencapai maksimum maka nilai utilitasnya adalah.
Konsep Dasar dari Kurva Indiferen
Jadwal kombinasi produk Sedangkan kurva indiferen yang terletak di atas (kurva 2) memberikan tingkat kepuasan total yang lebih tinggi, yaitu: TU = 100 util, dan titik kombinasi produk X dan Y yang terletak pada kurva indiferen 2 adalah: F, G, H, I, dan J. Tentu saja konsumen lebih menyukai salah satu kombinasi produk X dan Y yang terletak pada kurva indiferen 2 dibandingkan kombinasi produk tersebut).
Besarnya tingkat substitusi marjinal (MRS) menunjukkan kemiringan kurva indiferen sepanjang interval titik kombinasi produk tertentu.
Konsep Kendala Anggaran Konsumen
1.000.000 per tahunnya dihabiskan untuk membeli ban merek Y, maka ia juga mendapat 4 unit ban. Dari posisi tersebut ingin diketahui bagaimana perilaku keinginan konsumen dalam membeli produk ban merek Y bergantung pada keinginannya untuk membeli produk ban merek X. Kembali ke kasus hipotetis pembelian merek + 250.000 Y dapat dikurangi di berbagai titik kombinasi konsumsi produk ban merek X dan produk ban merek Y dengan batasan anggaran sebesar Rp.
Kemiringan garis anggaran konsumen bernilai negatif, pada kasus yang disajikan adalah: -(Px/PY, yang menunjukkan berapa unit produk ban merek Y yang harus menggantikan satu unit tambahan produk ban merek X.
Konsep Memaksimumkan Utilitas atau Kepuasan Konsumen
Dalam situasi dimana konsumen hanya mempertimbangkan untuk membeli dua jenis produk, misalnya dalam kasus hipotetis pembelian ban bermerek. Harga satuan merek ban sebagai nilai rasio utilitas marjinal produk ban merek Y (MUY) terhadap Harga satuan produk ban merek Y (PY) lebih besar dari nilai rasio utilitas marjinal produk ban harga satuan merek produk ban merek X (PX). Dalam keadaan dimana konsumen lebih memilih membeli produk Y yang harganya lebih mahal (pada contoh hipotetis ini ban merek Y harganya Rp 250.000 per unit) dibandingkan membeli produk X yang harganya lebih murah (dalam contoh hipotetis ini ban merek 200.000 per unit) unit), yang berarti terdapat kondisi ketidakseimbangan sebagai berikut: MUX/PX < MUY/PY.
Dalam situasi seperti ini, manajemen bisnis dan industri yang terlibat dalam industri X Tires harus meningkatkan nilai pelanggan guna meningkatkan kepuasan konsumen yang membeli produk X Tires.
Langkah-Langkah dalam Riset Kepuasan Konsumen
Peralihan antar merek ban pemilik mobil berdasarkan survei yang dilakukan Goodyear ditunjukkan pada Tabel IV.11. Dari Tabel IV.11 terlihat bahwa 39% pemilik mobil yang menggunakan ban Goodyear membeli ban merek Goodyear untuk menggantikan ban Goodyear yang mereka gunakan. Persentase pada Tabel IV.11 ini dapat digunakan sebagai ukuran loyalitas konsumen pemilik mobil untuk membeli ban merek tertentu untuk menggantikan ban yang digunakannya.
Survei lain yang dilakukan Goodyear untuk membandingkan perilaku pembeli ban Aquatred dan Invicta GS ditunjukkan pada Tabel IV.13.
Contoh Penerapan Konsep Perilaku Konsumen Melalui Solusi Masalah
Berapakah nilai manfaat total (TB), biaya total (TC), manfaat marjinal (MB), biaya marjinal (MC), dan manfaat bersih (NB) pada tingkat kegiatan di atas optimal A. Tingkat optimal aktivitas A menunjukkan bahwa pada tingkat ini memberikan nilai manfaat bersih (NB) tertinggi. Jika pengambil keputusan memutuskan untuk menggunakan satu unit X, satu unit Y, dan satu unit Z, berapa total manfaat (TB) dari kegiatan tersebut.
Untuk unit kegiatan keempat Y (Y = 4), lalu berapa kenaikan total manfaat (TB) yang diperoleh untuk setiap dolar yang dibelanjakan.