Hargai Pribadinya Tegur Perilakunya
Har us dibedakan, ant ar a pr ibadi anak dengan per ilakunya.
Kalau per ilaku bisa saia salah, t et api pr ibadi anak t et ap
senant iasa baik
Ayah melet akkan maj alah yang sedang dibacanya ket ika
W an dat ang dengan r agu dan kepala set engah t er t unduk.
Dengan lesu t angannya menyodor kan selembar ker t as
kepada ayah sembar i ber gumam, "Mint a t anda t angan, Yah."
Sedikit mengangkat alis ayah mener ima ker t as it u dan
membacanya. Dalam lembar an t er sebut er t ulis duapuluh
kalimat yang dit ulis angan oleh lwan,' Saya ber j anj i t idak
akan mencur i uang lagi.' Sedet ik kemudian waiah ayah t elah
ber ubah menj adi mer ah dan sinar mat anya menyala gar ang.
"Ah, anak bandel. Apa lagi yang kau per buat har i ini? Belum
puas-puasnya kau membuat malu ayahmu?"
Yang dit anya hanya diam t er t unduk. Ayah melet akkan
maj alah dengan kasar di mej a dan mer enggut badan lwan
dengan kasar agar mendekat . "Dasar anak t ak t ahu at ur an!
Pencur i! Masih kecil sudah pandai mencur i, j adi apa kau
Ya, or ang t ua mana yang t ak malu j ika anaknya yang bar u
duduk di kelas lima SI D sudah ket ahuan dua kali mencur i
uang milik t emannya? I t u pula yang menyebabkan ayah lwan
menj adi naik pit am dan begit u ber ang menget ahui
kebengalan anaknya. Sepint as, r eaksi ayah t er asa waj ar . la
dikuasai emosi, kar ena begit u kecewa dan mar ah
menget ahui per buat an bur uk lwan. Akan t et api, dit inj au
dar i sisi pendidikan, r eaksi ayah ini kelir u. Bisa ber akibat
bur uk t er hadap anak. Selain t ak akan mampu mencegah
anak unt uk ber buat kesalahan di kali yang lain, j uga t ak
akan menumbuhkan mot ivasi anak unt uk menj adi anak yang
baik. Tahukah Anda dimana let ak kekelir uan ayah?
Lain Per ilaku, Lain Pribadi
Ya benar , kat a-kat a yang dilont ar kan ayah t er lalu kej am
dan t ak ber per ikemanusiaan. W alaupun belum t ent u kit a
sendir i bisa menghindar i kat a-kat a seper t i ini bila
dihadapkan dalam kondisi emosi ser upa.
Kesalahan ut ama yang akan kit a kupas dalam bahasan kali ini
adalah r eaksi ayah yang menyer ang dan mencer ca
kebur ukan pr ibadi anaknya. Dengan f asihnya ayah menyebut
kemudian ' pencur i' dan per ampok' . Kalimat -kalimat ini
menyir at kan bahwa kesalahan-kesalahan it u t er j adi akibat
kebur ukan subyek.
Or ang memang ser ing lupa, melakukan kesalahan seper t i
yang dilakukan ayah lwan ini. Mer eka t idak membedakan
ant ar a. pr ibadi si anak dengan per ilaku yang ia ker j akan.
Bagaimana sehar usnya?
' Pencur i' t ent u lain dengan ' mencur i' . Mer eka yang disebut
sebagai pencur i adalah mer eka yang memang j ahat dan
mempunyai peker iaan sebagai pencur i. Tet api ingat bahwa
pencur ian t idak hanya bisa dilakukan oleh seor ang ' pencur i' ,
t et api bisa dilakukan oleh seor ang anak baik-baik, ket ika
mungkin sat u kali ia sedang khilaf . Anak ini t idak mencur i
t er us-mener us yang kemudian pant as disebut pencur i.
Keadaan akan lebih baik ii ka dalam kasus lwan t er sebut
ayah ber eaksi, "W ah, kenapa kau lakukan it u? Begit u kau
per lukankah uang t er sebut ?" Mer asa cukup dihar gai kar ena
t ak langsung dij at uhkan pr ibadinya, lwan akan ber t er us
t er ang, "Tidak t er lalu per lu sebet uinya. Aku hanya j engkel
pada Teddy." Mungkin, alasan yang dikat akan lwan hanya
dibuat -buat unt uk membela dir i. I ni waj ar dilakukan set iap
"Oh, kau mer asa sudah disakit i? W aiar j ika ingin balas
dendam." Secar a f it r ah, anak yang dihar gai dan diber i
keper cayaan seper t i ini selanj ut nya akan lebih t er buka
mengungkapkan isi hat inya. "Ya, Teddy suka mengadu ke bu
gur u. Dikat akannya saya ini nakal, suka mengganggu dan
mencur i." Ayah bisa member i koment ar , "Tet api Nak, j ika
keiengkelanmu it u kau lampiaskan dengan car a mencur i,
sama sekali t ak akan memper baiki keadaan. j ika ket ahuan
j ust r u kau yang r ugi dan malu. W alau t ak ket ahuan pun
hanya akan membuat mu t er biasa mencur i hingga besar
nant i. Paling-paling kau han~a bisa membuat t emanmu
j engkel sebent ar saj a. I ni sama sekali bukan j alan keluar
yang baik. Tidak ksat r ia. Seor ang anak yang gagah dan j uj ur
t ak semest inya melakukan per buat an t er cela seper t i it u."
Nah, dalam kalimat t er akhir nasehat nya ayah j ust r u
menyebut kan t ent ang pr ibadi yang gagah dan j uj ur .
Bet apapun besar kesalahan per ilaku it u, j angan sampai
mengubah konsep penghar gaan or ang t ua t er hadap pr ibadi
anak. Pr ibadi ini har us dihar gai dan dij unj ung, unt uk
selanj ut nya diingat kan bahwa pr ibadi yang seper t i ini t ak
Mencer ca Pribadi Hancurkan Harp Diri
Dalam masa per kembangannya semenj ak lahir , set iap anak
belaj ar menilai segala sesuat u, t er masuk t er hadap dir inya
sendir i, adalah dengan menir u apa yang dilakukan or ang lain,
t er ut ama ayah ibunya. Mer eka yakin sat u benda ber wama
bir u j ika or ang lain t er us-mener us member ikan inf or masi ke
padanya bahwa benda t er sebut bir u.
Begit u j uga yang t er j adi kepada per soalan penilaian dir i.
Set iap anak akan menilai dan memandang seper t i apa
keadaan dir inya sendir i sesuai dengan car a pandang or ang
t uanya t er hadap dir i si anak.
Apabila pr ibadinya ser ing dicer ca dengan j ulukan-j ulukan
bur uk seper t i anak nakal, bengal, t ak t ahu at ur an, pencur i,
bodoh, pemalas, dan sej enisnya, maka akan t er bent uk
keyakinan dalam dir i anak bahwa memang seper t i it ulah
sebenamya t ar af kepr ibadiannya. Selanj ut nya ia akan
mer asa waj ar j ika ber buat nakal, t oh ayah ibu
menyebut nya' anak nakal' . Per kembangan bur uk seper t i ini
bila dit er uskan akan sampai pada t ahap di mana anak akan
selalu ber usaha ber per ilaku sesuai dengan anggapan
t er hadap kepr ibadiannya t er sebut , sehingga ia akan mer asa
keyakinannya sebagai anak nakal dan bengal t er sebut
.-Sampai t ahap ini per ilaku anak bisa j adi sangat membuat
or ang dewasa t er her an-her an, di mana ia sudah t ak mempan
lagi dengan nasehat dan mot ivasi unt uk mau ber buat baik,
kecuali j ika per baikan dimulai dengan mengubah car a
pandangnya yang kelir u dalam menghar gai pr ibadinya
sendir i. Sungguh ini sebuah per baikan yang sulit unt uk
dilakukan.
Begit ulah kenyat aannya, bahwa set iap or ang membent uk
kepr ibadian sesuai dengan car a pandangnya t er hadap
dir inya sendir i. I t u sebabnya, akan sangat f at al akibat nya
j ika dalam masa per kembangan anak diber i cont oh unt uk
menilai dir inya dengan sebut an dan panggilan yang bur uk.
Membangun Penf laian Dir i
Mar ilah kit a mencoba memahami per asaan Bagus, yang bar u
duduk di bangku TK A, ket ika sat u ket ika ia mengompol di
sekolah. Dalam dir i anak t er sebut akan t imbul kebingungan,
seper t i apa ia akan menilai dir inya sendir i. la mer asa malu
kar ena t ak bisa menahan pipisnya, sat u hal yang t ak
dilakukan t eman-t emannya. Dia akan ber pikir , "Anak
pandai dan belum pant as sekolah? Apa yang salah dengan
saya?"
Bagus sedang mencar i-car i, mana penilaian yang paling t epat
unt uk ia ber ikan t er hadap dir inya sendir i.j ika dalam sit uasi
seper t i in! or ang dewasa member i masukan, "Dasar
pengompol", at au "Anak bayi", maka Bagus pun akan
ber kesimpulan bahwa memang seper t i it ulah pr ibadinya.
Sudah past i, mer eka yang bij aksana akan member ikan
koment ar , "Apa yang t er j adi denganmu, anak pandai? Kau
sudah TK, lain kali bila ingin pipis mint a t olong ibu gur u ke
Reaksi or ang t ua menghadapi kesalahan yang diper buat anak
t er ut ama bagi mer eka yang belum t er biasa. Yang belum
biasa menilai secar a t er pisah ant ar a pr ibadi dengan
per ilaku anak. j adi per lu dibiasakan.
Yang per lu diingat , har us diupayakan agar set iap anak
ber hasil mencint ai dir inya sendir i. Unt uk bisa mencint ai
dir inya sendir i, ia per lu membangun penilaian dir i seper t i
apa yang dihar apkan oleh masyar akat . Maka, or ang t ua per lu
banyak-banyak memuj i pr ibadi anak, dan member inya
keper cayaan sebesar mungkin t er hadap kebagusan pr ibadi
' Teguran Sat u Menit '
Car a mor ah kepada anak yang t epat dan aman, menuniukkan
t egur an dan kasih sayang sekaligus.
Tunt ut an hidup di kot akot a besar menj adikan or ang t ua
sibuk mengur usi peker j aan. Set iap har i set umpuk peker j aan
menunggu unt uk diselesaikan. Belum lagi dit ambah
kemacet an j alan, memaksa sebagian besar or ang t ua
ber angkat ker j a pagi sebelum mat ahar i t er bit dan pulang
pada saat mat ahar i sudah lama t enggelam. Tr agisnya lagi,
kesibukan it u t idak hanya dimonopoli kaum bapak, t api j uga
kaum ibu..
Pada keluar ga sibuk seper t i ini, ur usan r umah t angga bisa
meniadi nomor dua at au bahkan nomor kesekian, set elah
ur usan bisnis dan ur usan-ur usan lainnya. Padahal j ika
mer eka dit anya, unt uk apa mer eka bant ing t ulang beker j a?
Mer eka menj awab, unt uk memenuhi kebut uhan keluar ga,
t er ut ama anak-anaknya. Lalu mengapa mer eka
meninggalkannya? Sekadar ber t emu waj ah saj a sudah
j ar ang t er j adi, apalagi komunikasi int ensif dengan mer eka.
Masalah anak ser ing kali muncul di t engah keluar ga sibuk
anaknya j ust r u ket ika mer eka sedang ber masalah. Dalam
keadaan seper t i ini or ang t ua akan menghadapi kendala
besar unt uk menyelesaikannya. Ket egasan or ang t ua bahkan
bisa memper uncing masalah, bahkan menj adi masalah bar u
bagi anak-anaknya.
Tulisan ini disaj ikan unt uk membant u or ang t ua yang sibuk
agar komunikasinya yang singkat dengan anak-anaknya
menj adi ef ekt if dan mempunyai kedalaman ar t i bagi
hubungan mer eka, t er ut ama dalam memecahkan masalah.
Asal t ahu car anya, per t emuan singkat menj adi sangat
ber makna. Par a pakar menyebut nya "t egur an sat u menit "
kar ena dalam pelaksanaannya hanya memakan wakt u t ak
lebih dar i sat u menit . Ser angkaian sur vei membukt ikan
met ode ini sangat ef ekt if dan hasilnya selalu luar biasa.
Pelaku dan Perilaku
Unt uk memahami met ode pendidikan disiplin ini, or ang t ua
hendaknya t er lebih dahulu har us bisa membedakan anat ar a.
"pelaku" dan "per ilaku". "Pelaku" adalah individu anak yang
sedang melakukan sesuat u, sedang "per ilaku"
menggambar kan kegiat an yang sedang dilakukannya.
"per ilaku"nya adalah memukul kucing. Nampaknya semua
or ang past i bisa melakukannya, t api dalam pr akt eknya nant i
j ust r u hal ini menj adi kuncinya. j ika langkah awal ini salah,
maka t egur an sat u menit t idak akan pemah ef ekt if
Kunci kedua adalah or ang t ua memahami bahwa ant ar a
pelaku dan per ilaku t idak selalu mempunyai konot asi yang
sama. Pemukulan kucing mer upakan t indakan yang bur uk,
t api bukan ber ar t i ber konot asi secar a langsung bahwa lwan
adalah anak yang bur uk. Or ang t ua t idak boleh member ikan
konot asi bur uk kepada "pelaku" Sebur uk apapun 91
per ilaku" mer eka, or ang t ua hanya boleh ber pr asangka
bahwa saat it u anak sedang khilaf , t eledor at au lupa
sehingga melakukan "per ilaku" bur uk, t et api pada
hakikat nya anak-anak it u t et aplah baik, t et ap anak yang
shaleh yang kelak akan kembali menunj ukkan "per ilaku" yang
Anak t et ap anak, sekalipun per ilakunya bur uk. Yang bur uk
adalah per ilakunya, sement ar a pelakunya, yakni si anak
sendir i adalah anakanak baik. j ika pat ut dibenci, maka
per ilakunya yang har us dikut uk, bukan pelakunya. Sang anak
sebagai pelaku t et ap ber hak unt uk dicint ai, disayangi, dan
dihar gai.
Cit ra Dir i Posit if
Langkah ber ikut nya adalah menular kan kepada anak t ent ang
pemahaman cit r a' pelaku' yang senant iasa posit if t adi.
Anak-anak har us meyakini bahwa dir i mer eka it u adalah Anak-anak yang
baik-baik. Keyakinan it u har us t er pat r i kuat dalam j iwanya,
hingga. menj adi dor ongan yang cukup kuat unt uk
memper t ahankan cit r a dir i posit if t er sebut .
Ket ika mar ah, or ang t ua j angan sampai menj at uhkan kat
a-kat a kej i yang menj at uhkan cit r a dir i posit if nya. Ket ika
anak kedapat an mengambil uang di lemar i t anpa izin, j angan
sampai didampr at dengan kat a-kat a 44 maling". Ket ika
mer eka t idak menger j akan PR dar i sekolahnya, j angan
sebut -sebut "pemalas", bebal, dan bodoh. Kat a-kat a it u
mer upakan cit r a dir i yang negat if , yang j ika ser ing-ser ing
dalam hat inya mer eka membenar kan bahwa dir inya it u
"maling", pemalas, dan bodoh.
Pada awalnya mer eka malu dengan sebut an t er sebut , t api
pada t ahapan t er t ent u mer eka bahkan menj adi bangga.
Bangga, disebut "maling", "bengal", dan "bodoh". Unt uk it u
mer eka ber usaha membenar kan pr asngka or ang t ua dan
or ang-or ang di sekit amya dengan per ilaku negat if . Tingkah
bur uk mer eka semakin menj adij adi manakala ada or ang yang
mengoment ar inya dengan j ulukan yang sudah ia t er ima
sebagai har ga dir inya it u. Dalam kasus yang ber at , anak
t er sebut j ust r u t idak senang at au bahkan mar ah bila ada
or ang memuj inya sebagai anak yang baik, penur ut at au
shaleh.
I t ulah sebabnya sangat pent ing bagi or ang t ua unt uk t idak
mempunyai pr asangka bur uk kepada anak mer eka, sebab
mer eka bisa membaca pr asangka it u dar i kat a-kat a yang
t er ucap, mimik dan gur at an waj ah. Bahkan mer eka bisa
Set engah Menit Pert ama: Tegur Perilakunya
Ket ika seor ang anak ber buat kesalahan, or ang t ua har us
menegur 91 per ilaku" t er sebut , t anpa mencela "pelaku" nya.
Anak har us menger t i let ak kesalahannya. la har us menger t i
bet ul bahwa or ang t uanya mar ah, kecewa, dan membenci
per ilaku yang bar u saj a dilakukannya, bukan mar ah dan
membencinya.
Agar anak t ahu bahwa or ang t uanya t idak menyukai
per ilakunya, maka sebaiknya or ang t ua menunj ukkan
per asaan kecewa, mar ah, dan ket idak sukaannya dengan
sej elas-j elasnya, bisa dengan mimik waj ah yang penuh
emosi, bisa pula dengan kat a-kat a yang ker as.
"I bu sangat kecewa kamu membolos dar i TPA hanya kar ena
diaj ak t eman main play st at ion!". "Mau j adi apa kamu nant i
j ika kegemar anmu yang bur uk it u t idak seger a kamu
hent ikan?!" kat a ibu dengan waj ah kecewa dan mar ah.
At au seper t i seor ang ayah yang ber dir i ber kacak pinggang
dengan r aut muka kesal menyambut anak gadisnya yang
pulang t er lambat lewat pint u belakang. "Ayah sangat t idak
senang engkau pulang t er lambat , apalagi diant ar t eman pr ia
J angan diulang, Diamkan Beber apa Det ik
Kedua adegan t er sebut sudah dapat menggambar kan
dengan j elas apa yang dir asakan oleh ayah dan ibu.
Tuj uannya agar anak menger t i per asaan or ang t ua t ent ang
per ilaku anak yang bur uk it u. Di sisi lain dihar apkan dalam
dir i anak sendir i akan t imbul per asaan yang t idak enak
menghadapi kemar ahan or ang t uanya.
Kit a bisa melihat bahwa yang dibut uhkan or ang t ua unt uk
menunj ukkan per asaannya t ak lebih dar i t egur an sat u
menit . Cukup dinyat akan sekali saj a, anak sudah bisa
memahami per asaan or ang t ua, bila pemyat aan ini di
ulang-ulang j ust r u akan menimbulkan kebosanan, dan anak mer asa
Banyak or ang t ua yang mer asa per lu member i nasehat
panj ang lebar t er hadap kesalahan anaknya kar ena
menangkap kesan anak t idak mendengar nasehat dikat akan
or ang t ua. Anak-anak it u ber buat seenaknya, t ak
mendengar omelan or ang t ua. Tingkah anak seper t i it u lalu
membuat or ang t ua j engkel dan mer angsangnya unt uk
semakin memper panj ang dan mengulang-ulang nasehat
semat a unt uk melampiaskan kej engkelannya.
Sekali lagi, sikap or ang t ua sebenamya cukup dinyat akan
sekali, dit uniang ekspr esi waj ah dalam wakt u t ak lebih dar i
sat u menit , inilah bagian awal dar i met ode disiplin yang
disebut " t egur an sat u menit " it u selanj ut nya, akan t er cipt a
suasana yang t idak menyenangkan bagi anak, or ang t ua diam
sej enak agar suasana yang t idak enak ini benar benar
dir asakan anak, manf aat kan wakt u ini unt uk menar ik naf as
panj ang, seakan t elah usai menyelesaikan t ugas ber at
ber upa pengungkapan r asa kecewa at as per ilaku anak yang
bur uk.
Set engah Menit Kedua: Hargai Pelakunya
Bagian ber ikut nya adalah saat nya menggunakan kebenar an
dahulu. Kebenar an yang kedua ini adalah bahwa dir i
anak-anak sebagai "pelaku" sebenamya t et ap baik, bahwa or ang
t ua t et ap mencint ai sepenuh hat i, kar ena mer eka pada
dasamya adalah anak-anak yang shaleh.
Bagian kedua ini har us di ucapkan or angt ua dengan ekpr esi
waj ah penuh kasih sayang dan kelembut an. Bila per lu dengan
memeluk dan mencium, agar anak bisa langsung mer asakan
bahwa bagaimanapun bur uknya per ilaku mer eka, t emyat a
or ang t ua t et ap mencint ainya. Pemyat aan ini pun t idak per lu
di ulang, cukup sekali saj a.
Sat u menit dalam upaya pendisiplinan ini bisa lebih ef ekt if
ket imbang ber iam-j am. W alau demikian, or ang t ua per lu
menget ahui bahwa met ode ini t idak semudah t eor inya.
Menampakkan dua per asaan yang saling ber t ent angan
sekaligus dalam wakt u yang hampir ber samaan bukanlah
peker j aan mudah. Or ang t ua seakan dipaksa unt uk ber main
sandiwar a, padahal ia har us memer ankannya dengan
Menj aga Harga Diri
Met ode "t egur an sat u menit " mempunyai banyak kelebihan.
Per t ama, melat ih disiplin anak-anak unt uk bisa meninggalkan
per ilaku yang bur uk. Bagai mana penj elasannya? Dalam
set engah -menit yang per t ama, anak menger t i bahwa
t indakannya yang bur uk t elah membuat or ang t uanya
kecewa dan mar ah. Per ist iwa it u akan masuk ke alam
memor inya, selanj ut nya memor inya mencat at mana per ilaku
baik yang disenangi or ang t ua dan mana per ilaku bur uk yang
membuat kecewa dan mar ah or ang t uanya.
Selanj ut nya, dalam set engah menit kedua, anak seger a
dapat menemukan kembali cit r a dir inya yang posit if sebagai
anak yang baikMer eka sangat menikmat i belai kasih or ang
t ua dalam selang wakt u yang singkat ini. Buahnya, mer eka
menj adi senang dan bangga t er hadap dir inya sendir i yang
baik seper t i kat a or angt uanya. Sat u hal pent ing yang t ak
boleh dilupakan or ang t ua adalah bahwa semakin anak
menyenangi dir inya sendir i, semakin besar kemauannya
unt uk ber per ilaku lebih baik.
Keunt ungan kedua, met ode ini bisa digunakan sebagai alat
komunikasi yang ef ekt if ant ar a or ang t ua dan anak. Banyak
anaknya. Banyak yang t ak mengenal anaknya sendir i kar ena
kemacet an komunikasi. Anak t ak pemah mau menyampaikan
masalah yang ia hadapi kepada or angt ua. Dengan bant uan
met ode ini, sedikit demi sedikit mulai ber kembang iklim
ket er bukaan ant ar a or ang t ua dengan anak, komunikasipun
menj adi lancar , akr ab, dan har monis. Mengapa ini bisa
t er j adi? Tak lain kar ena keber anian or ang t ua menunj ukkan
per asaan t er hadap anak t anpa mencer ca. Dalam set engah
menit per t ama menyalahkan habis-habisan per ilaku anak
yang bur uk. Tet api dalam menit kedua membukt ikan bahwa
dir i pr ibadi anak selalu t et ap baik dan dicint ai or ang t ua.
Anak akan menir u apa yang diper buat oleh ayah ibunya.
Mer eka semakin ber ani menunj ukkan per asaan mer eka
t er hadap segala sesuat u, baik per asan baik maupun bur uk.
Kar ena sudah mendapat j aminan bahwa t ak akan dicer ca
oleh or ang t ua. Maka komunikasi akan menj adi t er buka dan
akr ab. Tak ada lagi beban unt uk ber bicar a t ent ang segala
sesuat u t ent ang ayah ibu.
Akhimya met ode "t egur an sat u menit " ini akan benar -benar
bisa ef ekt if bila memang benar -benar dilaksanakan dalam
sat u menit saj a. Bila t elah selesai or ang t ua mengungkapkan
per asaannya dihar apkan t ak akan lagi
cukup diungkapkan dalam set engah menit per t ama. Unt uk
selanj ut nya di buang j auh-j auh. Tak boleh ada lagi per asaan
mar ah yang t er sisa. Yakinlah bahwa anak sudah sangat bisa
menger t i hanya dalam sekali mendengar . Menet r alkan
per asaan or ang t ua t er paksa har us menar ik naf as
paniang-panj ang at au duduk meneduhkan hat i yang panas.
Silahkan menj adi "or ang t ua sat u menit " dan nikmat i
Perhat ian Posit if vs Perhat ian Negat if
Maksimalkan per hat ian posit if , dan minimumkan per hat ian
negat if
Or ang t ua ser ing t ak memahami, apa maunya 10 anak- anak.
Sudah ber puluh kali dit er angkan banyak cacing di kubangan
lumpur , masih j uga ber main bola di t empat ber lumpur .
Sudah t au akan lapar j ika t ak makan, masih sulit j uga
disur uh makan bar ang sat u suappun, lant as ibu menganggap
anakanak it u nakal t ak mau diat ur , mau enaknya sendir i.
Banyak ibu yang bahkan t er sing.gung ket ika di sodor i
alt emat if unt uk int r opeksi dir i, sudah benar kah car a
mengasihi anak. Padahal, memang banyak or ang t ua yang
t idak memahami per asaan dan keinginan mer eka sendir i.
anak unt uk mendapat kan per hat ian adalah t idak t er bat as.
Seor ang ayah mengeluh t ent ang t ingkah laku anaknya yang
selalu over , malah t er kadang ket er laluan, j ika diaj ak
ber t amu at au mener ima t amu. Semula ia t ak yakin bahwa
t indakan anaknya unt uk mencar i per hat ian.
"Di r umah ia mendapat selur uh per hat ian dar i saya dan
memeluk dan mencium kapan dia mint a, kami j uga kabulkan
hampir semua per mint aannya, dan sebagian besar wakt u
t elah kami habiskan unt uk ber gembir a ber sama."
Begit ulah memang anak-anak. Makin banyak mendapat kan
per hat ian dar i or ang sekit amya, kian besar keinginan unt uk
t er us memper olehnya. Dan mer eka akan mencoba
menggunakan ber bagai car a. Sebuah r umus yang ber laku
dalam hal ini adalah, j ika mer eka memper oleh per hat ian it u
dengan car a melakukan t indakan baik, mer eka akan t er us
ber buat baik demi memper oleh per hat ian. Tapi bila
sebaliknya, per buat an bur uklah yang akan dilakukan
set er usnya.
Seper t i apakah per hat ian yang mer eka but uhkan
sebenamya? j angan t er kej ut , j ika bukan semat a puj ian,
hadiah, pelukan, dan ciuman. la bisa j uga mempunyai
konot asi negat if seper t i ucapan-ucapan mar ah, hinaan,
pandangan masam sampai pukulan. Pokoknya set iap
per buat an or ang t ua t er hadap anaknya yang ber upa
komunikasi langsung ant ar keduanya.
I nilah per soalannya, kadang or angt ua sudah mer asa
member ikan per hat ian yang cukup. Padahal yang ia lakukan
sej enisnya. Lant as ia t ak habis pikir , mengapa anak-anak t ak
mau diat ur , banyak anak yang r ela babak belur dipukuli
dar ipada menur ut i per int ah or ang t ua. Tet api belum j uga
or ang t ua menger t i bahwa kenakalan anak-anak it u
sebenamya hanya dalam r angka mencar i per hat ian.
Menilang Kesalahan
Seper t i biasa Nur din mer apikan t empat t idumya set iap
bangun pagi. Set elah ber main-main sej enak, iapun per gi
mandi, menggosok gigi, lalu menyiapkan buku dan t as
sekolah. Semuanya di lakukan t anpa per int ah. Tanpa
mengganggu ibu yang sedang menyiapkan sar apan.
Selama ber har i-har i selama masuk SD ia r aj in melakukan
semua it u sesuai aj ar an ibu gur u.
Alangkah menyenangkan, t et api ibu sama sekali t ak
mempedulikannya, mengapa? Kar ena menur ut ibu semua it u
memang sudah sewaj amya dilakukan. Namun ket ika Nur din
melakukan kesalahan, lupa melet akkan kaos kakinya, r eaksi
"Kamu ini memang t ak pemah r api. Melet akkan bar ang mest i
sembar angan. Car i sendir i dimana kaos kakimu. lbu sibuk!"
Begit u pula ket ika Nur din t ak ber seler a menghadapi
sar apan paginya, ibu langsung ber koment ar , "kamu sudah
besar t ak boleh r ewel. Har us belaj ar makan sayur , kalau
t ak mau makan ya sudah. Biar per ut mu sakit ."
lbu j adi seper t i polisi. Menilang j ika ada kesalahan. Ket ika
Nur din pulang dengan baj u ber lumpur , ket ika Nur din t er us
melesat keluar unt uk ber main sebelum makan siang, ibu
selalu member i koment ar panj ang lebar .
Maksudnya baik, agar Nur din ingat kesalahannya dan
kemudian memper baiki kesalahannya. Tapi apa yang t er j adi?
Nur din semakin susah makan. Bahkan ia ser ing bangun
t er lambat dan t ak lagi mau mer apikan kasumya, suasana
r umah pun ber ubah. Yang dulu sepi dan damai, kini mer iah
dengan omelan dan nasehat panj ang lebar . Sement ar a ibu
t ak sadar , bahwa pandangannya (biar pun masam), t ut ur
kat anya (biar pun kasar ), it ulah yang dicar i Nur din.
Sudahkan anda memikir kan kemungkinan bahwa kenakalan
anak kar ena anda ser ing memar ahinya? j ika anda j ar ang
kar ena sat u hal, ber siaplah melihat anak-anak yang j ust r u
sangat suka membangkang.
W awan selama sehar ian dit inggal ibunya beker ia, sor e har i
ket ika ibunya dir umah adalah j adwal t idur dan ist ir ahat ibu,
dan dimalam har i masing-masing penghuni r umah sibuk
dengan acar a, t elevisi, yang selalu t er j adi adalah
per t engkar an ibu dan W awan kar ena anak kelas V SD ini
selalu membuat ibu mar ah.
Sekali saj a wawan membangkang, ibu langsung mar ah.
Hebat nya W awan semakin t egar membangkang. Begit u
sehingga suat u kali ibunya menangis di depannya, nyat anya
W awan bukan j at uh kasihan, j ust r u bangga kar ena ber hasil
mengont r ol emosi or ang t ua.
Senyum Nakal
At au bar ang kali anak anda t iba- t iba menj adi anak seper t i
Tant i yang bar u mendapat adik 2 bulan yang lalu. Bocah
ber umur 4 t ahun ini ser ing mengganggu adiknya, semula
cuma mencubit , lalu menggigit , ayah dan ibu pun ur ing-
ur ingan.
Tut ur kat a yang lembut , omelan hingga pukulan t idak
membuat Tant i ber ubah, mer eka semakin sewot saj a
menghadapi ulah Tant i. Dan yang membuat ibu hampir t ak
per caya, ibu ser ing menangkap senyuman nakal t er sungging
di sudut bibir Tant i saat menghadapi kemar ahan ibu.
Apa yang ibu cer it akan t ent ang anak kepada par a t et angga?
j angan
dikir a ucapan ibu lolos dar i penglihat an mer eka, sama sekali
t idak! Anak-anak adalah pemer hat i yang amat t elit i
"anak saya nakal sekali, Bu. Masih suka ngompol," kat a ibu
t ent ang
" ibu yang lain nyahut ," loh... sudah besar kok masing
ngompol."
I ' malu dong, masa Deni sudah nggak ngompol," koment ar
yang lain.
"wah, j adi seper t i bayi r aksasa....
Budi t ak paham bet ul maksud ibunya. Yang ia t ahu adalah
der ai
t awa ibu-ibu yang membicar akan dir inya. Maka Budi senang
kar ena t elah menj adi bahan pembicar aan dan pusat
per hat ian, maka ia pun ingin t er us-mener us menj adi bahan
Adalah bij aksana unt uk t idak membicar akan kebur ukan anak
didepan hidung mer eka. Bicar akan saj a apa- apa yang baik
pada dir i dan kelakuan anak, sehingga mer eka bangga,
mendengamya, anak akan t er us melakukan per buat
an-per buat an baik.
j angan sekali-kali or ang t ua member ikan j ulukan pada anak.
Nakal, Bodoh, pemalas, maupun r akus. Lebih-lebih di depan
umum. Sebab anak akan selalu mengikut i bagaimana
per sepsi or ang t ua kepada dir inya. Mer eka bet ul-bet ul
menj adi nakal agar t er us dibicar akan ayah ibunya, anak
yang semula r aj in bisa ber ubah menj adi pemalas sesuai
per sepsi ayahnya.
Seor ang ibu yang bij aksana t ent u akan ber kat a, "Adi ini
r aj in shalat loh Bu! Lima kali sehar i t ak pemah bolong," Adi
yang mendengar pembicar aan ibu dengan t et angganya ini
t ent u saj a bangga, walaupun sebenamya ia selalu absen
shalat subuh kar ena bangun kesiangan. Tet epi ia akan
ber usaha memper baiki kesalahannya , kar ena ingin t er us
Perhat ian Posit if
Kunci pokok bagi or ang t ua unt uk mengar ahkan per ilaku
anakanak adalah dengan seser ing mungkin member ikan
per hat ian yang posit if Ber komunikasi secar a langsung
dengan anak dalam suasana yang penuh kegembir aan, inilah
per hat ian t er baik yang dibut uhkan set iap anak.
Dengar lah dengan ser ius apa yang mer eka kat akan, j awab
per t anyaan-per t anyaan mer eka, t ur ut lah ket awa j ika
mer eka mener t awakan sesuat u, t at aplah bola mat a mer eka
j ika anda mengaj aknya bicar a. Per banyak sent uhan f isik di
ant ar a anda ber dua, baik ber upa pelukan, ciuman, sekedar
belai dan elusan. Cer it akanlah segala sesuat u yang bisa
membuat mer eka senang.
Per hat ikan bila mer eka ber buat sesuat u yang baik, ser ingan
apapun kebaikan it u. Ket ika mer eka bangun pada wakt unya,
saat mengenakan baj u sendir i, mer apikan mej anya sendir i,
membelikan gar am di war ung dan ser ibu sat u macam
kebaikan lain. Or ang t ua mest i j eli "menangi(ap basah"
sebanyak mungkin per buat an baik anak- anak unt uk seger a
Sebaliknya j angan pedulikan kesalahan-kesalahannya. Unt uk
bisa melakukan ini diper lukan kesabar an ekst r a. Menahan
dir i agar t ak t er pancing unt uk mar ah, bukan hal yang r ingan.
Minimal dengan ber diam dir i.
Ket ika anak mulai ber t ingkah, j angan menunj ukkan r eaksi
t ak suka, bingung maupun mar ah. Tenang, ini kuncinya
seakan t ingkah anak-anak it u t ak menar ik unt uk di
per hat ikan. Tanpa di ber it ahu kebanyakan anak t elah
menger t i bahwa apa yang mer eka lakukan salah dan ibu t ak
per lu memukul adik, Toh?.
Tant i kecil bukannya t ak t ahu bahwa sebenamya ia t ak
boleh mukul adik bayi. Maka ibu t ak per lu mengomel, " anak
nakal! Kau har us sayang pada adik!" at au apa gunanya
t angan?! Bukan unt uk memukul adik, t oh?! Sudah ber apa
puluh kali ibu kat akan, kau t ak boleh mencubit adik!
Kemar ahan seper t i ini sama ar t inya dengan member i
per hat ian penuh, walau dalam bent uk negat if .
Cobalah unt uk lebih t enang menghadapi t ingkah anak-anak.
j angan menunj ukkan per buat an emosi. Lebih baik diam dan
mengalihkan pembicar aan ke soal lain. Kalau per lu ibu per gi
ke r uang lain agar t idak t er pancing unt uk mar ah. Melihat
At au j ust r u membuat lebih banyak ulah, t ent u kar ena ia
j engkel, t idak mendapat per hat ian yang ia har apkan.Bila ibu
bisa ber t ahan, sabar menghadapi ker ewelan anak, insya
Allah t ingkah anak-anak it u akan ber akhir j uga suat u saat .
Mungkin cukup sat u at au dua har i. Tet api bukan t ak
mungkin per lu wakt u lebih banyak per hat ian posit if , anak
akan memilih. j ika ia ingin mendapat per hat ian or ang lain,
Menj umlah Omelan dan Puj ian
Omelan dan puiian per luseimbang agar omelan t idak i r asa
ber lebiban di mat a
Anak.
Marah kepada sayal
Tanya seor ang ibu dengan nada t ak per caya. Saya selalu
member ikan unt uknya mainan bagus-bagus. Saya selalu
mengant ar , menj emput sekolahnya dengan mobil. Ser ing
j uga dia kami aj ak r ekr easi. Tidakkah dia t ahu bet apa besar
pengor banan saya dan ayahnya unt uk menyenangkan
hat inya? Mengapa dia selalu membangkang t er hadap kat
a-kat a or ang t ua?
Sang psikolog di depan ibu it u hanya manggut -manggut .
Sebuah mis-un der s t an ding ant ar a ibu dengan Fauzi,
anaknya memang ser ing t er ulang. Masalahnya, ibu selalu
menilai sesuat u menur ut car a ber pikimya sendir i, t anpa
menghar gai per asaan anak. Padahal anak-anak mempunyai
Mar i kit a lihat hubungan ibu dengan Fauzi
Sej ak har i Rabu, ibu sudah menj anj ikan akan mengaj ak
Fauzi r ekr easi ke Kebun Binat ang pada har i Ahad. Tet api ini
j anj i ber syar at . Fauzi har us mencuci mobil di har i Kamis
dan har i Sabt u plus member sihkan kandang kelinci di har i
j um' at . Ket ika Fauzi t er lambat bangun di har i Kamis, ia
kena sempr ot amar ah ibunya. Esoknya, keduanya r ibut
ber t engkar kar ena Fauzi ingin mengikut i per t andingan
basket di sekolah sement ar a kandang kelinci belum j uga
diber sihkan. Har i Ahad pun t idak secer ia yang dihar apkan.
Fauzi har us mener ima omelan ibunya kar ena malas bangun,
t ak menghabiskan sar apan dan lupa menat a. sepr ai. Dalam
mobil selama per j alanan ia har us mener ima pandangan
masam ibunya kar ena ia t er lalu banyak ber t anya. Di kebun
binat ang pun ibu t er us mener us menegumya kar ena
ber bagai alasan. Kadang kar ena Fauzi ber j alan t er ialu
cepat , kar ena ibu t er t inggal di belakang. j uga kar ena ia
ber ulang kali mint a, dibelikan es, t ak mau ber hent i main
mobil-mobilan, dan t ak mau membawa t as. Hingga saat
pulang ibu masih member ikan beber apa t egur an. Mungkin
kar ena kondisi badan yang sudah capai membuat nya lekas
mar ah.
baik hat i mengaj ak. r ekr easi ke kebun binat ang. lbu mer asa
ber j asa kar ena sudah membahagiakan anaknya. Tet api
sesungguhnya Fauzi mer ekam per asaan t er hadap per ist iwa
seput ar r ekr easi it u j auh lebih banyak. dar i pada dugaan
ibunya. Kemar ahan dan omelan ibu sej ak. har i Kamis hingga
usai r ekr easi, menimbulkan kej engkelan dalam hat inya.
Semuanya hanya bisa ia pendam kar ena ia hanyalah anak
yang ber ada dalam kekuasaan ibu.
Beber apa kali Fauzi memang ber gembir a. Namun lebih
sedikit dibanding kej engkelannya, dalam hat inya t er t anam
kesan, ibunya sebenamya t ak mau melihat ia mer asa senang.
Per sepsi seper t i it u t er pat r i kuat kar ena per ist iwa yang
sama. t er us ber ulang, kej engkelan Fauzi suat u saat t ak lagi
Perhit ungan
Pada ingat an set iap anak selalu t er dapat cat at an lengkap
t ent ang hubungan mer eka dengan or ang t uanya. Cat at an
t er sebut ada dua macam. Yang sat u cat at an kebahagiaan,
yait u j ika or ang t ua member ikan per hat ian dan kasih sayang
yang membahagiakan hat inya. Cat at an kedua melukiskan
per asaan mar ah ket ika mendapat pandangan masam,
t egur an at au omelan or ang t ua.
Keduanya selalu dibandingkan set iap saat . Dit imbang mana
yang lebih ber at . j ika j umlah "bahagia" lebih banyak,
ber ar t i hubungan si anak dengan or ang t uanya, ber langsung
har monis, penuh kasih sayang. Sebaliknya j ika t imbangan
kemar ahan lebih ber at , hubungan pun t er ganggu. Bahkan
j ika angka kemar ahan melambung lebih t inggi, anak
menunj ukkan gej ala-geiala kemar ahan yang t er pendam.
Anak suka membangkang, ber kat a kasar , sengaj a melanggar
at ur an, ser ing ber mimpi bur uk, ngompol, dan sebagainya.
Anak-anak ini iika t er us dibiar kan dalam keadaan t er t ekan
kelak akan memandang masa depan yang sur am kar ena masa
keciinya diwamai ket idak seimbangan per kembangan emosi.
Cat at an har ian it u t ent u saj a dit ulis menur ut car a ber pikir
t api j ika diser t ai t egur an ker as at au hinaan, hanya akan
menambah cat at an kemar ahan saia. Apalagi j ika hukuman
har us dit er imanya. Anak t ak pemah bisa memahami maksud
baik or ang t ua di balik pember ian hukuman. Sebaliknya,
yang ada dalam per sepsinya saat menj alani hukuman
hanyalah bahwa or ang t uanya t ak suka melihat nya senang.
Begit u j uga Fauzi, hat inya akan mencat at per ist iwa r eaksi
yang diliput banyak ket egangan ber sama or ang t uanya
menur ut per sepsi yang t er bent uk dalam pikir annya.
Kej engkelan dan kemar ahan begit u banyak t er cat at ,
semenj ak Kamis hingga usai r ekr easi di har i Ahad,
sement ar a kebahagian dan kasih sayang dar i ibu hanya
cat at an saat ibu menggandeng t angannya dan senyum ke
ar ahnya beber apa kali di saat r ekr easi.
Sedihnya, ibu ber f ikir bahwa ia t elah membahagiakan anak
dengan mengaj aknya r ekr easi. lbu mer asa sudah ber j asa
dan pat ut mendapat kan balasan dar i anaknya ber upa
kepat uhan, kar ena t elah mengor bankan wakt u dan uang yang
Bar ang kali Fauzi memang t ampak begit u gembir a selama
r ekr easi. Dia ber lar i kesana kemar i memper hat ikan t ingkah
laku binat ang, t er t awa-t awa saat memper mainkan bolanya.
Dan ia t ampak amat menikmat i es kr im yang beber apa kali
dibelikan ibunya, t et api ibu j angan t er kecoh, kar ena
kegembir aan sesaat seper t i ini t idak selalu ber ar t i semakin
er at nya hubungan or angt ua dan anaknya.
Masih banyak or ang t ua yang t ak mau menger t i per asaan
anak seper t i ibu Fauzi. Tak mau memahami bagaimana car a
makhluk-makhluk kecil ini ber pikir . Menur ut mer eka,
dengan menyer t ai anak-anak dalam ber bagai kegiat an, it u
sudah membuat mer eka bahagia. Mengant ar j emput
sekolah, mengaj ak t emannya belania mainan, misainya.
Memang ket er libat an or ang t ua dengan kegiat an anak-anak
j elas sangat menolong. Tet api selalu ada banyak kej adian
yang t ampak sepele bagi or ang t ua dan diabaikan, t emyat a
j ust r u t er cat at r api dalam hat i anak-anak. Sekedar
pandangan masam, t egur an sampai kemar ahan kar ena
masalah-masalah yang sebenamya sepele, t ak akan luput
dar i cat at an hat i mer eka. Sebuah acar a r ekr easi 4 j am
yang penuh dengan omelan or ang t ua, sungguh t idak lebih
ber har ga dibanding obr olan sant ai ibu dan anak di ber anda
r umah, meski cuma ber langsung 30 menit t et api diser t ai
Manf aat nya Hukuman
Seor ang ibu melihat disiplin yang dit er apkan dalam keluar ga
t et angganya menghasilkan anak-anak yang pat uh dan mudah
diat ur . la ingin mener apkan hal yang sama kepada
anak-anaknya. Mulailah sang ibu mener apkan at ur an ket at plus
ancaman hukuman. Akan t et api yang t er j adi j ust r u
sebaliknya, anak-anak it u bukannya pat uh., malah
menunj ukkan sikap menent ang dengan kat a-kat a kasar .
Apa yang salah? Tidak ada yang salah, ' kecuali car a
pandang ibu t er hadap j alan pikir an anaknya. lbu kur ang
menyadar i bahwa anak- anaknya selalu membuat kalkulasi
dengan t imbangan t egur an.
Pener apan at ur an ker as, bahkan hukuman, boleh-boleh saj a
diber ikan kepada anak-anak, t api har us diimbangi dengan
sent uhan kasih sayang yang lebih banyak. Dengan car a it u
t imbangan kebahagiaan menj adi lebih ber at . I t ulah kiat
keluar ga t et angga t er sebut , yang mempunyai j alinan
hubungan t er buka dan mesr a ant ar a or ang t ua dan anaknya.
Penuh sent uhan kasih sayang, kelembut an dan canda t awa.
Masalah inilah yang luput dar i pandangan ibu. la hanya
mener apkan at ur an ket at , t anpa mengimbanginya dengan
anak-anaknya, apalagi mer angkul dan menciumnya. Akibat nya,
sedikit saj a hukuman yang dij at uhkan kepada anak
menj adikan def isit t imbangan kebahagiaan. Dalam kondisi
seper t i ini anak t idak menj adi pat uh, t api j ust r u sebaliknya.
Sat u j enis hukuman yang dij at uhkan kepada seor ang anak
kadang ef ekt if , t api ket ika diiat uhkan kepada anak yang
lain j ust r u ber akibat sebaliknya. Dalam hal ini or ang t ua
har us ekst r a hat i-hat i j ika hendak memakai car a hukuman
unt uk memper baiki kesalahan anaknya. Tidak semua
hukuman cocok unt uk seor ang anak. Masing-masing anak
ber beda kar akt er dan kepr ibadiannya.
Kasih Sayang yang Ut ama
"Tet api bukankah I slam j uga menganj ur kan hukuman?",
t anya seseor ang. Unt uk memper kuat pendapat nya, ia
mer uj uk pada aj ar an I slam yang membolehkan or ang t ua
memukul anaknya yang t elah ber usia 10 t ahun yang malas
menj alankan shalat .
"Sur uhlah anak-anak kamu shalat j ika mer eka sudah ber usia
7 t ahun. Dan j ika mer eka sudah ber umur 10 t ahun, maka
pisahkanlah t empat t idur mer eka", kat a ibu mengut ip
lengkap sabda Nabi Muhammad Saw it u.
lbu it u benar , t api hendaknya dipahami bahwa j ust r u dalam
nasehat Rasulullah it ulah t er kandung car a mendidik anak
yang dilandasi kasih sayang,- dan menomor duakan hukuman.
Bukankah beliau t er lebih dahulu menyur uh membiasakan
anak menger j akan shalat mulai usia 7 t ahun? Kalau 3 t ahun
set elah it u t emyat a mer eka belum j uga shalat , sangat waj ar
j ika diber i hukuman. Bukankah wakt u 3 t ahun sudah cukup
panj ang unt uk mendidik kebiasaan shalat . Sekali lagi, pr oses
pembiasaannya makan wakt u 3 t ahun.
Rasulullah sama sekali t idak menganj ur kan memukul anak
malas shalat yang belum pemah diaj ar i dan dibiasakan
t er lebih dahulu oleh or ang t uanya. I ni sama ar t inya bahwa
I slam mengaj ar kan kepada or ang t ua agar member ikan
penger t ian, pemahaman, dan pembiasaan dalam r ent ang
wakt u yang cukup dengan penuh kasih sayang.
Kit a t ahu bahwa Rasulullah adalah pr ibadi agung yang
sangat lemah lembut j ika ber hadapan dengan anak-anak.
Kasih sayang beliau pada anak-anak sungguh luar biasa.
Beliau t idak sanggup mendengar suar a t angis anak-anak
mendengar anak-anak menangis. "Aku t idak suka mer isaukan
hat i ibunya," kat a beliau.
Aisyah r a mencer it akan bahwa suat u ket ika dat ang ar abi
kepada Rasul Saw. Dan ber kat a, "apakah engkau menciumi
mer eka (anakanak), sedang kami belum pemah melakukan hal
it u? "
Maka beliau pun menj awab, "apakah engkau t idak t akut
Allah mencabut kasih sayang dar i dir imu?"
Apakah kit a memandang r emeh dan mengabaikan sekedar
mencium anak-anak? Padahal Rasulullah t elah membiasakan
it u di kala masyar akat t ak pemah melakukannya.
Pemah suat u saat beliau mencium Hasan bin Ali. Ket ika it u
di sisi beliau duduklah Aqr abin Habis At t aimim. la ber kat a,
"Sesungguhnya aku mempunyai 10 or ang anak, t api t ak
sat upun dar i mer eka yang aku cium."
Mendengar it u Rasulullah Saw memandang ser aya ber kat a,
"Bar ang siapa yang t idak mengasihi, t idak akan dikasihi"
j ika pada saat shalat Hasan dan Husain, cucu Rasulullah,
lain, Ummah, beliau melet akkan Ummah di sisinya saat
suiud, unt uk kemudian menggendongnya ket ika posisi
ber dir i.
Rasulullah bahkan pemah menghent ikan khut bahnya, t ur un
dar i mimbar sekedar hanya unt uk memeluk Hasan dan
Husain yang saat it u t er j at uh set elah ber kej ar -kej ar an.
Sesudah it u naik kembali ke mimbar , beliau ber kat a, " hai
manusia, sesungguhnya har t a dan anakanak kalian it u f it r ah
melihat anak- anak it u ber lar ian dan t er j at uh. Temyat a aku
t ak sanggup melihat nya, lalu aku t ur un dar i mimbar dan
Sent uhan Fisik
Begit u banyak t eladan kasih sayang kepada anak-anak yang
diber ikan Rasulullah Saw. I ni membukt ikan bahwa car a
t er baik dalam menj aga kehar monisan hubungan or ang t ua
dan anak adalah dengan kat a-kat a manis, senyum, canda
t awa, pelukan dan sent uhan- sent uhan f isik lain yang
mengekspr esikan kasih sayang.
Hubungan penuh kasih sayang t idak sama dengan sikap
ser ba boleh. Bukan kasih sayang namanya j ika set iap
per mint aan anak dit ur ut i. Gur u dan or ang t ua t et ap
diwaj ibkan mengaj ar i anak-anaknyaa t ent ang yang benar
dan salah, ant ar a yang baik dan bur uk. Bat asanbat asan ini
t et ap har us diper hat ikan. Hanya saia, or ang t ua per lu
pandai-pandai mengat akan "Tidak"
j angan menggunakan kat a ker as, mar ah maupun acuh, t et api
ber lakulah lembut . Ber i penj elasan dalam kasih sayang,
dengan per hat ian penuh dan kat a-kat a manis. Memang ada
r esep dan t r ik t er sendir i, bagaimana car a mengat akan
"t idak" t anpa menambah beban pikir an anak. Tent ang hal it u
Membangun Komunikasi Pr odukt if
Kesediaan mendengar dan memahami keluban yang
disampaikan anak, pent ing unt uk melancar kan komunikasi
Di kala hat i sedang cer ia, or ang t ua bisa member i koment ar
apa adanya, t api ket ika pildr an anak sedang kusut at au lagi
ber masalah, koment ar kecil saj a ser ing menj adi ber bunt ut
panj ang. Pada wakt u sedang memiliki masalah, sedang bosan,
sakit , lelah, lapar dan haus, anak menj adi sensit if Or ang t ua
har us t ahu saat saat kr it is seper t i it u.
I ndr a, si anak TK A, bar u beber apa har i bisa ber sepeda. la
mengendar ai sepedanya t er lalu kencang sehingga iat uh dan
menyebabkan lut ut nya t er luka. Sembar i menangis ia
meninggalkan sepedanya yang t er gelet ak di t epi j alan dan
melangkah gont ai pulang ke r umah.
I ndr a yang biasanya banyak t ingkah dan pember ani, kali ini
cukup mir is melihat dar ah menet es dar i lut ut nya. Bar u kali
ini ia melihat dar ah sebanyak it u. Rasa t akut nya semakin
memicu r asa nyer i di lut ut kakinya. Pikir an keciinya cepat
ber put ar sesuai p6nget ahuan ot aknya, ' Apakah dar ahnya
bisa ber hent i? Apakah kulit nya akan ber lubang,
meninggalkan bekas bor ok seper t i kaki Adi?
Sambil menangis ia mencar i ibu dan ber t er iak, "Aduh...
sakit ... sakit ... per ih Bu ... j angan dipegang! Hu..Hu... ",
Dalam kondisi kalut seper t i ini yang diper lukan I ndr a adalah
penger t ian dan pemahaman dar i or ang dewasa t er hadap
per asaannya. Sekonyol apapun per asaannya it u, ia but uh
unt uk dimenger t i.
Keadaan t ak semakin membaik ket ika ibu j ust r u
ber koment ar seper t i ini :
"Sudah ... sudah ... anak laki nggak boleh nangis"
"Kamu j angan cengeng, ah! Dar ahnya Cuma sedikit , kok
"Ah, segit u aj a kok nangis, sih. Kan nggak sakit ."
"Kuat deh, kuat "
Semua koment ar it u menyalahkan per asaannya. Seakan ia
t ak boleh t akut melihat dar ah, t ak boleh khawat ir kalau
kulit nya menj adi ber lubang, dan t ak boleh mer asakan sakit .
Apakah I ndr a akan menj adi t enang dengan diber i mot ivasi
seper t i it u? Temyat a t idak j uga. W alaupun banyak or ang
t ua ber koment ar seper t i it u dengan maksud member i
mot ivasi posit if , member i sugest i dan dor ongan unt uk
bangkit dan mengalahkan per asaannya, t emyat a car a it u
t idak ef ekt if , kar ena ber t ent angan dengan kebut uhan anak.
But uh Pemenuhan Rasa Aman
Apa it u kebut uhan anak? Dalam keadaan ber masalah seper t i
it u, anak sedang mer asa t er ancam. Mer eka kehilangan r asa
aman. Mer eka sedang ket akut an. Takut sakit , t akut
dimar ahi, j uga t akut diej ek. Yang mer eka but uhkan adalah
pemenuhan r asa aman, yait u dengan menghilangkan
Anak sedang but uh unt uk dipahami! Maka j ika ayah ibu bisa
per asaannya, it u akan seger a menghilangkan kekhawat ir an
dan seger a pula menenangkannya. Selanj ut nya mot ivasi dan
sugest i agar mer eka menj adi lebih kuat bisa disampaikan
set elah anak sudah t enang.
Unt uk it u, koment ar bemada empat i (pemahaman) semacam
ini bisa dicoba:
"Lut ut mu t er asa sakit ?"
dar ah?"
"Ker as bet ul t angismu, j engkel ya gar a-gar a t er j at uh?"
"Lut ut mu sedikit mengeluar kan dar ah. Kamu t akut melihat
lbar at t anaman kehausan yang disir am air , hat i I ndr a pun
menj adi sej uk mendengar r espon or ang t ua yang mau
memahami per asaannya, walau sekonyol apapun per asaan
t er sebut di mat a or ang dewasa. I ndr a. menj adi t enang
ket ika ibunya mau memahami bahwa ia t akut , j engkel dan
sedih.
Set elah hat inya menj adi sej uk, mulailah ia bisa ber pikir
kalau t er j at uh t ak usah menangis lagi, sebab t angismu akan
menyebabkan luka semakin t er asa per ih.' At au begini, ' Nah,
dar ahnya cepat ker ing, ' kan ? j at uh dan t er luka it u masalah
biasa. Hampir semua anak pemah mengalaminya. Lain kali
t ak per f u menangis lagi, ya ?'
Koment ar yang Empat ik
Member i koment ar bukan hal yang mudah, salah
ber koment ar bisa panj ang bunt ut nya. Agar koment ar or ang
t ua bemada empat i, selami dulu per asaan anak-anak-
Selanj ut nya, ber ikan koment ar sesuai dengan per asaannya.
Masalahnya, unt uk menget ahui per asan anak it u t idak
mudah. Pada umumnya r engekan yang keluar dar i bibir anak
yang sedang ber masalah belum t ent u mer upakan isi hat i
yang sebenamya. Kar ena f akt or malu, t akut , dan
ker ap t ak mampu menyampaikan isi per asaan yang
sebenamya. Unt uk it u diper lukan keahlian khusus unt uk bisa
sambil menangis dan mer engek, Ter ih ... j angan dipegang !" ,
sesungguhnya yang lebih dit akut kannya bukanlah r asa per ih
t er sebut , melainkan ket akut annya melihat dar ah yang
menet es. la khawat ir dar ahnya t er us mengucur t iada hent i.
Lebih t akut lagi j ika kulit nya ber lubang at au membor ok.
Ket r ampilan unt uk menget ahui isi hat i anak yang
sebenamya, akan mudah dipelaj ar i j ika or ang t ua peka
t er hadap kebiasaan anak, t er ut ama pola komunikasi
ver bainya. Kepekaan ini lebih mudah lagi t umbuh pada or ang
t ua yang kuant it as dan kualit as keber samaannya cukup
besar ber sama anak-anaknya.
Banyak car a, unt uk menget ahui per asaan anak, salah
sat unya melalui dialog. Ket ika anak pulang dar i sekolah
dengan waj ah mur ung t anpa diket ahui penyebabnya, ibu bisa
memancing per cakapan dengan memilih beber apa alt emat if
koment ar empat i seper t i,' Adakah t eman yang membuat
per asaanmu j engkel?' at au ' Ada sesuat u t ak menyenangkan
yang dilakukan gur umu?' at au' Sulit kah pelaj ar an har i ini?'
Menebaknya sat u demi sat u? Tak mengapa dilakukan, asal
t idak t er kesan memaksa anak menj awab at au seper t i