• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bacaan untuk Pramuka Penggalang Diterbitkan oleh BKKBN Pusat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Bacaan untuk Pramuka Penggalang Diterbitkan oleh BKKBN Pusat"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGALANG SEJATI

(Penduduk Usia Produktif)

Disusun Oleh :

Yana Suptiana

▸ Baca selengkapnya: jadwal latihan mingguan pramuka penggalang

(2)

Penggalang 3 Perpustakaan Nasional RI : Data Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Suptiana, Yana

Penggalang sejati/ Yana Suptiana. -- Jakarta : Direktorat Kerjasama Pendidikan Kependudukan BKKBN, 2015

iv, 26 hal.; 21 cm. – (Seri Pendidikan Kependudukan bagi Pramuka Penggalang)

ISBN : 978-602-1564-54-7

1. KEPENDUDUKAN – USIA PRODUKTIF - PRAMUKA PENGGALANG

I. Judul II. Seri

………

PENGGALANG SEJATI

Pertama kali diterbitkan oleh:

Direktorat Kerjasama Pendidikan Kependudukan (DITPENDUK) – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

Penanggung Jawab : Dra. Paulina Johana S, MM.

Penulis : H. Yana Suptiana, M.Pd.

Editor : Bambang Hendroyono, S.Pd., M.M.Pd. Penyelaras akhir : Sintawaty Sulisetyoningrum, S.,Sos., MPH.

Sri Herlin K., S.Si.

▸ Baca selengkapnya: rencana tindak lanjut pramuka penggalang

(3)

SERI PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN

BAGI PRAMUKA

Penduduk Indonesia berjumlah 237.641.326 jiwa di tahun 2010, diproyeksikan akan menjadi 270 juta di tahun 2025 dan antara 309 juta di tahun 2050 (Proyeksi BPS) . United Nations memproyeksikan, Indonesia akan menjadi penyumbang terbesar ke-6 dari jumlah seluruh penduduk dunia, dimulai dari China, India, Nigeria, Amerika, Pakistan, dan akhirnya Indonesia. Terkait dengan hal tersebut, maka buku ini betujuan memberikan wawasan pengetahuan tentang kependudukan kepada Pramuka, yang diharapkan dapat menjadi contoh bagi lingkungan sekitarnya.

Buku Seri Pendidikan Kependudukan Bagi Pramuka ini terdiri atas 5 isu kependudukan, yaitu : Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk, Usia Remaja, Penduduk Usia Produktif, Penduduk Lanjut Usia, dan Urbanisasi. Masing-masing isu kependudukan memiliki buku seri cerita dan bacaan yang dikemas secara menarik dan disesuaikan dengan tingkatan Pramuka, dimulai dari Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega.

Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk

Saat ini, Indonesia menduduki peringkat ke 4 sebagai negara dengan penduduk terbanyak di dunia dan akan terus bertambah sampai tahun 2050. Keadaan ini akan berdampak meningkatnya kesenjangan sosial, kepadatan pemukiman, berkurangnya lahan untuk tempat bermain anak, pengangguran, tingginya kebutuhan pangan dan energi dan bahkan kriminalitas.

Oleh karena itu, dituntut peran serta dari berbagai pihak termasuk Pramuka untuk dapat membantu pemerintah dalam menekan angka laju pertumbuhan penduduk. Untuk Pramuka siaga dan penggalang dapat membantu dengan menjadi contoh nyata dalam tindakan dan kegiatan sehari-hari. sedangkan bagi pramuka penegak dan pandega dapat melalui kegiatan penyuluhan kepada masyarakat.

Usia Remaja

▸ Baca selengkapnya: contoh jadwal kegiatan pramuka penggalang

(4)

Penduduk Usia Produktif

Jumlah penduduk usia produktif (usia 15-64) di Indonesia pada tahun 2010 berjumlah 157,05 juta jiwa dan akan terus meningkat sampai tahun 2035 mencapai angka 207 jiwa. Semakin meningkatnya jumlah penduduk usia produktif dapat menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Maka syaratnya mereka harus dibekali dengan pendidikan dan keterampilan yang dibutuhkan oleh pasar kerja. Untuk mempersiapkan generasi penerus yang akan menjadi penduduk usia produktif yang berkualitas khususnya para generasi Pramuka, buku ini bertujuan memberikan pengetahuan tentang berbagai profesi, motivasi untuk memiliki cita-cita yang tinggi dan adanya dunia kewirausahawan. Dimana diharapkan Pramuka dapat menjadi contoh nyata yang baik bagi lingkungan sekitarnya.

Penduduk Usia Lanjut

Saat ini jumlah usia lanjut sekitar 21 juta jiwa dan diperkirakan pada tahun 2050 jumlahnya meningkat mencapai angka 79,8 juta jiwa. Meningkatnya jumlah Lansia akan memberikan dampak dalam berbagai aspek kehidupan, seperti penyediaan fasilitas umum yang ramah lansia dan sikap-sikap positif dari keluarga. Oleh karena itu generasi penerus saat ini khususnya untuk para Pramuka yang akan menjadi contoh bagi lingkungan sekitarnya harus sudah diajarkan untuk menjadi manusia yang produktif dan mandiri sehingga siap menghadapi masa dewasa dari sekarang dengan mulai selalu menghormati, menyayangi, dan peduli kepada kakek dan nenek mereka. Dari sisi lansia, mereka akan senang dan gembira jika mendapat kasih sayang dan perhatian yang besar dari cucunya.

Urbanisasi

Penduduk yang tinggal di wilayah perkotaan sudah mencapai 54% (BPS, 2010) dari total seluruh penduduk di Indonesia. Diperkirakan pada tahun 2050, penduduk yang tinggal di perkotaan akan mencapai 75%. Pesatnya pertumbuhan perkotaan dapat menyebabkan masalah seperti polusi, kemacetan, banjir, pemukiman yang padat serta kerusakan lingkungan. Bagi daerah asal (desa) jika ditinggalkan dapat menyebabkan kekurangan Sumber Daya Manusia potensial yang dapat mengelola dan membangun daerah asalnya.

(5)

Kalisa Dilantik Menjadi Penggalang Terap

Penggalang terap adalah anggota pramuka penggalang yang sudah dilantik oleh pembina dan disematkan tanda kecakapan umum penggalang terap.

Kalisa sudah menyelesaikan SKU penggalang terap, tinggal menunggu pelantikan yang akan dilaksanakan Sabtu sore saat latihan rutin. Semangat Kalisa terus menggelora karena saat-saat yang dinantikan sudah didepan mata.

Tingkatan penggalang terap dalam pramuka penggalang merupakan tingkatan tertinggi sebagai golongan pramuka penggalang, kesempatan ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi seorang anggota penggalang.

Sore itu Kalisa datang lebih awal dari biasanya untuk menghadiri rapat dewan kehormatan yang akan dipimpin oleh Kak Neli dan dihadiri para pembina putri serta para pemimpin regu. Rapat dimulai pukul 14.00 dan berakhir pukul 15.00.

(6)

Setelah upacara penutupan latihan, Kalisa akan dilantik menjadi penggalang terap.

Pukul 15.30 semua pasukan putri sudah siap berbaris dipimpin Pratama dan upacara

pembukaan dimulai. Pada acara sambutan,

pembina upacara menyampaikan bahwa latihan sore ini tiap regu harus menyerahkan laporan hasil kunjungan ke pameran dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda minggu lalu. Upacara pun kemudian ditutup dengan do’a.

Setelah upacara, semua anggota penggalang melanjutkan tugasnya berdiskusi dipimpin oleh masing-masing pemimpin regu.

Saat peluit berbunyi, semua pemimpin regu menyerahkan laporan hasil kunjungan ke pameran hari pemuda kepada Kakak pembina.

(7)

latihan. Banyak sekali contoh-contoh sandi misalnya sandi morse, semaphore, rumput, udang, kotak, angka, jam dan lain-lain.

“Usul aku, saatnya masa remaja kita mulai berkarya”, kata Sopy anggota regu Cempaka. “Bagus itu! buat saja kalimatnya dengan sandi udang”, komentar Fhira. “Kamu tahu cara buat sandi udangnya, Fhir?” kata Sopy. “Itu mudah, tulis saja tiap kata dibalik jadi seperti ini: ayntaas

asam ajamer atik ialum ayrakreb”, sambung Fhira menjelaskan. “Baiklah kita setuju semua”, sahut anggota Regu Cempaka serempak. Setelah pluit berbunyi kembali semua pemimpin regu berlari menyerahkan hasil tugas membuat kata sandi kepada Kakak pembina untuk dinilai.

Upacara penutupan latihan segera dimulai, para anggota penggalang menunggu sambutan pembina upacara yang berisi pengumuman pemenang lomba membuat kata sandi hasil kunjungan pameran Hari Sumpah Pemuda.

(8)

saatnya masa remaja kita mulai berkarya dengan menggunakan sandi udang, Juara kedua regu

Melati dengan kalimat, remaja adalah tulang

punggung negara, dengan sandi angka, Juara ketiga regu Matahari dengan kalimat, remaja harus kreatif dengan sandi kotak, dan juara keempat regu Mawar dengan kalimat, masa remaja masa yang paling indah dengan sandi A N, selamat buat kalian semua”, kata Kakak pembina kemudian mengalungkan medali yang terbuat dari permen.

“Baik adik-adik, selanjutnya pengumuman kedua adalah Kakak akan melantik teman kalian yang sudah dapat menyelesaikan SKU Terap. Kepada Kalisa silakan ke depan”.Instruksi kakak Pembina.

(9)

Kemudian Kalisa mengangguk kecil dan membalikkan badan ke kanan dan Kakak pembina memberi aba-aba: “Kepada penggalang Kalisa. “Hormaaat graak!” Semua peserta memberi hormat, Kalisa pun membalas penghormatan dengan rasa bangga.

Kemudian Kakak pembina, para asisten pembina dan semua peserta pramuka memberikan ucapan selamat kepada Kalisa sambil semua peserta menyanyikan lagu;

“Alangkah gagah alangkah bangganya Selamat temanku, akupun gembira Kau jadi Tauladan, aku tiru kamu

Junjunglah Namamu Penggalang yang Jitu”

Kalisa pun terlihat berlinangan air mata tanda rasa haru dan bangga mendapat kehormatan dan pujian dari teman-temannya.

(10)

Selesai berdoa, Upacara selesai dan peserta pun bubar dengan tertib.

(11)

Saat Ayah Kalisa Menjadi Pramuka

Sambil mengayuh sepeda saat pulang latihan pramuka, Kalisa tidak henti-hentinya menyanyikan lagu yang dinyanyikan saat pelantikan.

”Alangkah gagah, alangkah bangganya Selamat kawanku, akupun gembira Kau jadi tauladan, aku tiru kamu Junjunglah namamu penggalang yang jitu”.

Lagu itu terus dinyanyikan dengan raut wajah ceria, sampai di halaman rumahnya.

Sore itu, kedua orang tua Kalisa sedang berada diserambi depan rumahnya, mereka heran melihat putrinya yang sangat ceria tidak seperti biasanya. Ibu Kalisa bertanya. “Kamu terlihat senang sekali, Nak. Ada apa?” tanya ibu Kalisa penasaran.

(12)

tersanjung. “Kamu selangkah lagi jadi penggalang sejati, Kak” sahut ayah Kalisa. “Maksudnya apa, Yah?” tanya Kalisa penasaran. “Maksud ayah teruskan prestasi kamu untuk meraih pramuka Garuda. Waktu ayah pratama, ayah sudah menjadi penggalang Garuda. Syaratnya mudah, Kamu harus menjadi teladan dalam berperilaku, baik di rumah, di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggal. Selain itu, harus mempunyai Tanda Kecakapan Khusus (TKK) wajib minimal 10 purwa, TKK madya minimal 2 dan TKK utama minimal 1(satu). Selain itu, Kamu juga harus pernah tampil dalam pentas seni budaya, bisa di sekolah atau di lingkungan rumah. Misalnya kegiatan pentas di acara peringatan ‘Hari Kemerdekaan’ atau acara lainnya. Kemudian mintalah keterangan dari

panitia atau Ketua RW setempat serta

melampirkan foto saat kamu tampil di pentas juga dapat dijadikan sebagai bukti fisik. Terakhir kamu harus membuat hasta karya sebanyak sepuluh macam dari lima bahan yang berbeda.

(13)

diwawancara dan dicek bukti-buktinya, kamu akan dianugerahi dan dikalungkan tanda pramuka Garuda. Penganugerahan biasanya diberikan pada upacara besar, misalnya ‘Hari Pramuka’ atau ‘Hari Pendidikan’, yang biasanya dilakukan oleh bapak Walikota secara langsung. Jika Kamu sudah mencapai pramuka garuda, jaga terus prestasi, sikap dan perilakumu dengan baik supaya kelak dapat menjadi penggalang sejati”, Jelas Ayah.

Ayah kembali berkata ,” Sebagai penggalang sejati saat itu Ayah dan teman-teman satu regu sering membuat dan menjual makanan ringan, mengumpulkan koran dan botol bekas untuk dijadikan barang yang bermanfaat, dan beberapa kegiatan lainnya. Hasil penjualan kemudian dikumpulkan untuk uang kas regu. Jadi tidak seperti Kamu sekarang, setiap latihan selalu minta uang jajan. Itu belum perilaku seorang penggalang sejati”, jelas Ayah.

(14)

penjualan hasil karya membuat kerajinan”, janji Kalisa.

Kalisa sangat termotivasi setelah mendengar cerita ayahnya. Kalisa akan berusaha untuk mencapai cita-citanya meraih pramuka Garuda. Ia akan mulai mengajak teman-temannya menjadi remaja-remaja yang kreatif, inovatif dan mampu belajar sejak dini menciptakan hasta karya yang bermanfaat.

(15)

Gambar 2. Ayah Kalisa sedang menceritakan pengalamannya ketika menjadi Penggalang

(16)

Kalisa Berlatih Berwirausaha

Sore itu saat latihan Pramuka, teman-teman Kalisa sudah tidak sabar menunggu kehadiran Kak Pandu yang akan mengajarkan membuat berbagai macam keterampilan hasta karya yang bermanfaat.

Setelah selesai upacara Kalisa dan teman-temannya dikumpulkan di aula sekolah, semua peserta pasukan putra dan putri sudah duduk di kursi dalam dua baris. Putra sebelah kanan dan putri di sebelah kiri. Kak Pandu datang berseragam lengkap dan duduk didampingi Kak Helmi dan Kak Neli. Sesaat kemudian Kak Helmi memperkenalkan dan mempersilahkan Kak Pandu untuk memulai berbicara.

“Terimakasih Kak Helmi yang telah memberi kesempatan kepada saya untuk memulai

memandu kegiatan”, Kak Pandu membuka

pembicaraan.

(17)

penduduk Indonesia sebagian besar adalah penduduk usia produktif, terutama di tahun

2030-2050. Usia produktif adalah penduduk yang

berusia antara usia 15-64 tahun. Sayangnya tidak semua penduduk usia itu produktif, diantaranya bahkan banyak yang menganggur. Salah satu penyebabnya adalah karena umumnya penduduk usia produktif hanya ingin mencari pekerjaan, bukan menciptakan pekerjaan atau ‘berwirausaha’. Di Indonesia, jumlah wirausahawan baru mencapai 1,5 persen sedangkan idealnya adalah 2 persen dari total jumlah penduduk. Sebagai perbandingan, negara India sudah 7 persen, Jepang dan China 10 persen dan Amerika 12 persen. Oleh karena itu sebagai remaja harus mulai belajar bermental wirausaha. Pada kesempatan ini Kak Pandu ingin mengajak adik-adik untuk belajar menjadi wirausaha bukan selalu menjadi pembeli. Kita mulai dari belajar usaha kecil dengan membuat hasta karya bersama-sama. Lakukan pembagian tugas, ada yang bertugas membuat kerajinan, memasarkan hasil kerajinan, mengelola keuangan dan lain sebagainya.

(18)

regu putra dan satu regu putri silakan berpasangan “, perintah Kak Pandu.

“Untuk kelompok satu nanti akan Kakak ajarkan membuat ‘hiasan’ dari kain bekas, kelompok dua akan membuat ‘ring kacu’ dari rotan, kelompok tiga akan membuat ‘vas bunga’ dari kertas bekas dan sedotan minuman sedangkan kelompok empat akan membuat ‘topi rimba’ dari tali bambu. Peralatannya sudah Kakak siapkan, silahkan dibawa keluar. Nanti Kakak akan berkeliling memandu ke setiap kelompok”, Kak Pandu menjelaskan.

Secara bergiliran Kak Pandu mendatangi kelompok dan mengajarkan membuat hasta karya dengan sabar dan tekun. Adik-adik pun dengan senang hati saling mencoba dan saling bergantian mengajari temannya yang belum terampil. Kak Pandu terus keliling dari kelompok satu sampai kelompok empat mengajari sampai tugas kerajinan selesai dengan rapi.

(19)

“Siapa bisa menjadi terbaik

Terus menerus tidak pernah salah Siapa bisa menjadi terampil

Terus menerus tidak pernah salah

“Pastilah bisa jadi yang terbaik Terus-menerus kita berlatih Pastilah bisa jadi yang terampil Terus-menerus kita berlatih”

(20)

Akhirnya Kak Pandu memberi isyarat tepukan agar semua peserta berhenti beraktifitas.

“Baiklah adik-adik, semua kelompok sudah dapat melaksanakan tugas dengan baik. Pesan yang dapat diambil dari kegiatan ini adalah ternyata jika kita ada kemauan pasti bisa. Cukup untuk hari ini, pada latihan mendatang Kakak harap setiap kelompok secara bergantian dapat mengajarkan kelompok lainnya, sehingga semua bisa mengerjakan membuat keempat contoh hasil karya yang bermacam-macam itu.

Setelah hasil karya kalian sudah banyak silakan dijual dan hasil penjualannya dapat kalian kumpulkan untuk kas keperluan latihan pramuka. Untuk menambah informasi kalian bisa mencari dan membaca buku-buku bacaan di perpustakaan tentang cara membuat kerajinan untuk kemudian kalian praktikkan sendiri. Misalnya, mengolah sampah jadi kompos, membuat bibit tanaman dan lain-lain, Kak Pandu menjelaskan dengan rinci.

(21)

pengusaha yang handal dan dapat membuka lapangan kerja untuk orang lain. Selamat sore dan salam pramuka!” Kak Pandu berpamitan pada semua peserta dan diantar kepergiannya oleh Kak Helmi dan Kak Neli.

(22)

Kalisa Menjadi Pramuka Garuda

Cerita pengalaman ayah Kalisa waktu

menjadi Pramuka penggalang dan keterampilan wirausaha yang diajarkan Kak Pandu membangkitkan semangat Kalisa untuk segera menjadi Pramuka Penggalang Garuda.

(23)

Hari minggu pagi, Kalisa datang ke rumah Reina untuk bersama-sama ke rumah Duki untuk berdiskusi membicarakan tindak lanjut hasil pelatihan wirausaha dengan Kak Pandu. Sampai di rumah Duki, Kalisa sudah tidak sabar langsung menyampaikan gagasannya untuk segera melanjutkan pembuatan berbagai keterampilan hasta karya yang dapat dijual ke masyarakat. Reina dan Duki sangat setuju dan mendukung gagasan Kalisa. Hari itu juga mereka langsung menyusun rencana dan jadwal kegiatan yang nanti akan dimusyawarahkan dengan seluruh anggota dewan penggalang dan hasil kesepakatannya akan disampaikan kepada Kakak pembina.

(24)

Semua hasil rapat dewan penggalang dilaporkan oleh Kalisa dan Duki selaku ketua dewan penggalang kepada Kakak pembina dan Mabigus. Semuanya disetujui bahkan Mabigus menugaskan Kakak pembina agar segera membentuk panitia lebih awal.

Mendengar kabar hasil laporan Kalisa dan Duki membuat para penggalang bersorak kegirangan. Mereka pun segera dibagi tugas oleh Duki dan Kalisa. Duki menjadi koordinator penanggung jawab pembuatan keterampilan hasta karya yang dapat dijual di acara pameran, sedangkan Kalisa menjadi koordinator pentas seni yang akan mengumpulkan dan menyeleksi karya seni yang layak dan menarik dipentaskan pada acara kenaikan kelas.

Hampir setiap hari mereka sibuk dengan tugas masing-masing. Ada yang sedang membuat hasta karya untuk dijual dan ada juga yang latihan kesenian. Kegiatan tersebut dilakukan seusai jam pelajaran.

(25)

tamu menggunakan pakaian adat daerah, sedangkan penjaga pameran menggunakan seragam pramuka. Reina dan Fhira sudah di atas panggung bertugas sebagai pembawa acara.

Para undangan sudah memenuhi kursi tamu. Acara dimulai dengan penampilan tari merak oleh Kalisa dan teman-teman sebagai tanda

penyambutan para undangan. Hadirin pun

(26)

dan akan dinikmati oleh semua penduduk Indonesia. Oleh karena itu saya selaku kepala sekolah mohon dukungan orang tua siswa untuk

terus memotivasi putra-putrinya agar kelak

menjadi Usahawan”.

Sambutan kepala sekolah sangat menginspirasi para orang tua dan semua siswa untuk menjadi remaja yang produktif dan kreatif.

Setelah pembacaan do’a yang dipimpin oleh guru agama, acara selanjutnya adalah pentas seni dari perwakilan siswa yang sudah diseleksi. Sebelum pulang para orang tua siswa meninjau pameran karya para anggota pramuka, dan ternyata semua barang-barang hasil karya siswa habis terjual.

Hari kenaikan kelas sudah berlalu. Kalisa, Reina, Fhira, Sopy, Duki dan teman-teman sudah duduk di kelas sembilan. Kepemimpinan regupun sudah mengalami pergantian oleh adik-adik kelasnya. Kesuksesan Kalisa dan teman-teman selama menjadi dewan penggalang menjadi tolok ukur buat adik-adiknya agar bisa terus dilanjutkan.

(27)

menjadi Penggalang Garuda. Semua persyaratan akan dicek dan diuji pada akhir bulan Juli ini oleh tim dari Kwartir Ranting.

Ada tujuh orang yang diajukan oleh Kakak pembina yang sudah memenuhi persyaratan Pramuka Penggalang Garuda, empat orang putri dan tiga orang putra. Semua persyaratan Penggalang Garuda sudah disiapkan di masing-masing meja dari mulai SKU, TKK dan SKK, piagam pentas seni, surat keterangan teladan dan macam-macam hasta karya.

Pukul 09.00 tim dari Kwarran yang berjumlah tiga orang datang dipimpin oleh Kak Dalim, beranggotakan Kak Dedi, Kak Ma’mun dan Kak Yanti. Mereka disambut oleh Kakak pembina, diantaranya Kak Helmi dan Kak Neli yang bergabung juga menjadi anggota tim penilai mewakili Gudep.

Satu-persatu peserta ujian diwawancarai dan diperiksa bukti-bukti aktivitas selama menjadi penggalang sampai dilantik menjadi penggalang terap. Semula suasana sangat tegang menghadapi

tim dari Kwarran, namun setelah peserta

(28)

pertanyaan dapat dijawab dan dapat dibuktikan dengan surat keterangan yang sudah disiapkan. Siang harinya di ruang pembina semua anggota pramuka dikumpulkan untuk diberikan arahan oleh tim dari Kwarran. Tibalah saatnya pengumuman hasil penilaian, Kalisa dan teman-temannya semua dinyatakan lulus. Pengukuhan dan penyerahan piagam tanda pramuka Penggalang Garuda akan disematkan oleh Bapak Walikota pada acara peringatan hari pramuka tanggal 14 Agustus dialun-alun kota. Kalisa dan

teman-teman sangat gembira mendengar

pengumuman tersebut, selanjutnya Kalisa dan

teman-teman disalami dan bersama-sama

merayakan kegembiraan dengan yel-yel.

(29)

teman-Tidak lama kemudian upacara dimulai, setelah sambutan Bapak Walikota Kalisa dan teman-teman beserta para penerima penghargaan dipersilakan menuju tempat penyematan tanda penghargaan yaitu di depan podium. Dengan

bangga Kalisa berjalan ke depan podium,

bergantian Kalisa dan teman-teman dikalungkan tanda penggalang Garuda dan menerima piagam penghargaan. Kamera berkali-kali membidik dari para wartawan dan petugas yang mengabadikan. Rasa bangga dan haru Kalisa rasakan, karena teringat cerita ayahnya, dan ternyata sekarang pun dialaminya, betapa bahagianya bisa bersalaman dengan Bapak Walikota.

(30)
(31)
(32)

Gambar

Gambar 1 Pelantikan penggalang Terap
Gambar 2. Ayah Kalisa sedang menceritakan
Gambar 3. Penilaian hasil Hasta Karya kelompok.
Gambar 4. Penyematan  Tanda Pramuka

Referensi

Dokumen terkait

Tipografi atau bahasa Inggris Typography (berasal dari kata bahasa Yunani typos = bentuk dan graphein = menulis) merupakan teknik dan seni mengatur huruf

45 responden (45%) adalah jumlah dari responden yang menyatakan setuju bahwa mereka lebih suka mencoba produk shell yang belum pernah mereka coba, dan sebanyak 43 responden

ATmega8535 memiliki 32 byte register serba guna, 64 byte register I/O yang dapat diakses sebagai bagian dari memori RAM (menggunakan instuksi LD atau ST) atau dapat juga

Mayoritas responden dalam penelitian ini adalah berjenis kelamin laki-laki dan berprofesi sebagai wiraswasta, dari karakteristik responden tersebut dapat dilihat,

Berdasarkan sketsa mekanik alat pada Gambar 3.2 yang telah dibuat, rancang bangun alat pembuatan lotion berbasis PLC ini bekerja dengan metode.. mencampurkan

Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis mengenai pencapaian pembangunan manusia di Jawa Timur pada tahun 2010-2014 yang diukur berdasarkan

Sitokin- sitokin ini dilepaskan dari jaringan adipose dan merangsang terjadinya inflamasi tidak hanya pada jaringan yang sesuai te tapi juga pada sel β dari islet

semangat dan bantuan dalam proses menyelesaikan skripsi ini sehingga selesai. Bapak Ridwan, Ibu Hafsaf dan Bapak Safriadi serta beberapa masyarakat Kota Banda