• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH HARGA IKLAN DAN CITRA MEREK PRO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH HARGA IKLAN DAN CITRA MEREK PRO"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH HARGA, IKLAN DAN CITRA MEREK PRODUK MINUMAN CLUB TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

(STUDI KASUS DI GIANT WARU SIDOARJO)

Dr. MUSLICHAH ERMA WIDIANA, Dra.Ec„ MM. M. YUSUF AZHAR

FAKULTAS EKONOMI

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : PENGARUH HARGA, IKLAN DAN CITRA MEREK PRODUK

MINUMAN CLUB TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN (STUDI KASUS DI GIANT WARU SIDOARJO)

Tim Peneliti

Nama Peneliti Bidang Keahlian Institusi

Dr. Muslichah Erma Widiana, MM M. Pemasaran Ubhara Surabaya

M. Yusuf Azhar Ubhara Surabaya

Mengetahui Surabaya,

Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Peneliti

Dra. Ec. Cholifah, MM Dr. Muslichah Erma Widiana, Dra.Ec.,MM

Menyetujui, Ka. LPPM

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan Nya, hingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan judul: "PENGARUH HARGA, IKLAN DAN CITRA MEREK PRODUK MINUMAN CLUB TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI GIANT WARU SIDOARJO"

Dalam penyusunan penelitian ini, banyak pihak yang telah memberikan bantuan baik materil, maupun spiritual, sehingga pada kesempatan ini, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

L Bapak Drs. Suharto, SH., M.Hum. selaku Rektor Universitas Bhayangkara Surabaya.

2. Dra.Ec. Cholifah, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya.

3. Berbagai pihak yang telah membantu dan menyediakan waktunya demi terselesainya penelitian ini yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Akhir kata, dengan kerendahan hati peneliti mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.

Surabaya, Juni 2014

(4)

ABSTRAK

PENGARUH HARGA, IKLAN DAN CITRA MEREK PRODUK MINUMAN CLUB TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN (STUDI

KASUS DI GIANT WARU SIDOARJO)

Muslichah Erma Widiana, M. Yusuf Azhar

Penelitian ini bertujuan untuk menelit pengaruh harga, iklan dan citra merek terhadap keputusan pembelian produk minuman club di Giant Waru Sidoarjo. Skala pengukuran untuk indikator-indikator dari setiap variabel adalah dengan skala interval 1 sampai 5.Penlitian ini menggunakan data valid yang di kumpulkan dari 110 responden melalui penyebaran kuisioner yang dilakukan di Giant waru Sidoarjo.Dengan teknik penentuan sampel berdasarkan ciri-ciri atau sifat yang sudah diketahui sebelumnya,dikhususkan bagi konsumen yang berusia 17 tahun ke atas.Analisis data dan pengujian hipotesis menggunakan teknik SPSS. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh harga, iklan dan citra merek produk minuman club terhadap keputusan pembelian konsumen dapat di tunjukkan melalui perhitungan analisa rgresi linier berganda dperoleh sebuah persamaan Dari hasil uji t diperoleh t hitung untuk variable harga (X1), iklan(X2) dan variabel citra merek (X3). semua variabel bebas memiliki nilai signifikansi maka secara parsial variable harga (X1), iklan (X2) dan Citra merek (X3) berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian (Y) pada produk minuman Club Study Kasus di Giant Waru Sidoarjo.

(5)

DAFTAR ISI

2.1.1 Pengertian Pemasaran ... 9

2.1.1.1 Pengertian Konsep Pemasaran ... 9

2.1.1.2 Pengertian Perilaku Konsumen.. ... 10

2.1.1.3 Faktor yang Mendasari Perilaku Konsumen ... 11

2.1.2 Periklanan... 14

2.1.2.1 Pengertian Periklanan ... 14

2.1.2.2 Tujuan Periklanan ... 15

2.1.2.3 Fungsi Iklan ... 16

2.1.2.4 Media Periklanan ... 16

2.1.2.5 Persepsi Terhadap Iklan Televisi ... 18

2.1.2.6 Indikator Dari Iklan ... 19

2.1.3 Harga (price) ... 20

2.1.3.1 Indikator dari harga ... 21

2.1.3.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat harga ... 21

2.1.4 Citra Merek ... 23

2.1.4.1 Indikator Dari Citra Merek... ... 25

(6)

2.1.5.1 Indikator mempengaruhi keputusan

Pembelian ... 26

2.1.5.2 Pengaruh Iklan Terhadap Keputusan Pembelian ... 27

2.1.5.3 Pengaruh Citra Merek Terhadap Keputusan Pembeli ... 28

2.2 Hipotesis ... 29

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Defnisi Operasional dan Pengukuran Sampel ... .34

3.2 Teknik Penentuan Sampel ... .34

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 36

3.4 Pengujian Data... 37

3.5 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ... 38

3.5.1 Analisis Regresi Linier Berganda ... 38

3.5.2 Uji Hipotesis ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian ... 42

4.1.1 Sejarah Perusahaan ... 42

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... 43

4.3 Analisa Model Dan Pengujian Hiptesis ... 46

4.3.1 Uji validitas dan Reabilitas ... 46

4.3.2 Analisis Regresi Linier Berganda ... 48

(7)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kondisi perekonomian di Indonesia sempat terpuruk akibat krisis

ekonomi dan sekarang ini mencoba untuk bangkit. Hal ini memberikan peluang

besar bagi pengusaha-pengusaha yang ingin menginvestasikan modalnya ke

Indonesia. Maupun perusahaan-perusahaan yang ingin meningkatkan (market

sharenya) baik swasta maupun pemerintah. Keadaan demikian tentunya akan

menimbulkan persaingan yang lebih ketat, khususnya bagi perusahaan yang

menjual jasa atau barang yang sejenis. Kondisi persaingan yang demikian yang

mengharuskan pengusaha mampu menciptakan strategi pemasaran yang lebih

efektif dan efisien dari pada pesaing.

Strategi pemasaran bisa dilakukan dengan adanya iklan dan citra

merek. Iklan merupakan salah satu variabel dari bauran promosi dalam

pemasaran yang sangat penting karena merupakan satu dari sekian banyak cara

yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk membawa dan memperkenalkan

produk perusahaan ke masyarakat. Perusahaan memerlukan iklan baik

perusahaan yang baru berdiri maupun perusahaan yang telah berkembang

dengan iklan yang baik dapat meningkatkan keputusan membeli produk yang

ditawarkan oleh perusahaan dan dengan iklan yang baik anggapan (image)

(8)

Iklan dapat memberikan rangsangan keinginan kepada konsumen agar

mau membeli produk yang ditawarkan. Dengan adanya iklan dapat memberikan

informasi kepada konsumen tentang produk, manfaat, kelebihan dan harga

produk tersebut yang ditawarkan oleh perusahaan. Apabila perusahaan tidak

melaksanakan kegiatan promosi terhadap produk yang dihasilkan maka

dikhawatirkan produk yang dihasilkan oleh perusahaan kurang mendapat respon

yang baik dari konsumen di pasar atau bahkan hilang dari ingatan para

konsumen sehingga konsumen tersebut beralih ke produk lain.

Suatu iklan televisi yang ideal memang harus mampu mendorong

konsumen dalam melakukan atau memutuskan pembelian, yang didalamnya

terdapat beberapa aspek yaitu, (attention) perhatiaan, (interest) keterikatan,

(desire) keinginan,dan (action) tindakan. Konsumen tidak bersikap pasif dalam

merespon suatu penayangan iklan, tetapi konsumen bersikap aktif dalam

mencari informasi suatu produk dan akhirnya membuat keputusan untuk

membeli produk tertentu. Faktor-faktor yang mendukung dalam pembuatan

sebuah iklan dalam televisi sangat berperan untuk mempengaruhi nilai jual

produk ke konsumen dan yang paling penting dalam mengiklankan dan

menawarkan sebuah produk adalah inovasi yang berkelanjutan untuk

menghindari kejenuhan konsumen, begitu juga dengan inovasi produk yang

bermanfaat untuk mengembangkan produk yang ditawarkan (Kotler 2002).

Melalui Citra Merek yang kuat memungkinkan kepada konsumen bahwa

dengan hanya menyebut namanya,timbul harapan bahwa merek tersebut akan

(9)

menjadi pertimbangan konsumen ketika melakukan keputusan pembelian

(Terence A.Shimp 2003). Maka suatu nama, brand atau merek adalah

representasi dan asosiasi sebuah produk baik mutu, harga, nilai, maupun

gengsinya. Sepotong nama itu bisa berarti banyak. Brand adalah pukau, daya

pikat, pesona, sekaligus pembeda produk yang satu dari yang lain. Brand inilah

yang memikat orang hingga mengagumi, memburu dan membeli sebuah produk

atau karya. Tanpa brand yang menancap kuat di benak konsumen, sebuah

produk hanyalah komoditas yang dihargai rendah meski mungkin dari sisi

fungsional manfaatnya sama. Namun dengan merek (brand) yang kuat, harga

produk yang sama tadi bisa menjadi berlipat ganda bahkan priceless. Inilah yang

membuat Kent Wertime dalam buku larisnya Building Brands & Believers

menyebut di area ekonomi citra (the image economy). Majalah Swa.Co.Id. Kini

peranan brand sebagai aset terpenting perusahaan akan kian berlipat ganda.

Dengan di dukung strategi merek yang unggul dan kampanye promosi

iklan yang gencar dapat memberikan pengaruh yang besar bagi konsumen

untuk tergerak melakukan pembelian, sebab kedua hal tersebut memainkan

peranan penting dalam membentuk perilaku konsumen dalam memutuskan

merek apa yang akan dibeli atau toko mana yang akan dijadikan langganan,

konsumen secara khas memilih merek atau toko yang akan dievaluasi paling

menguntungkan bagi mereka. Menurut Setiadi (2004:415) perilaku konsumen

adalah suatu proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan

(10)

diantaranya. Hasil dari proses pengintegrasian ini adalah suatu pilihan (choice)

yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan berperilaku.

Pengambilan keputusan oleh konsumen untuk melakukan pembelian

suatu produk diawali oleh adanya kesadaran atas pemenuhan kebutuhan mereka.

Bayas'ud dan Kurniawan (2006:7-24) Seperti halnya juga yang dialami oleh

produk minuman dalam kemasan sebut saja produk minuman Club yang

merupakan suatu bisnis air bukan tak berarti tidak ada ganjalan. Maraknya depot

air minum mau tak mau juga memaksa produk minuman club juga harus lebih

mengoreksi kembali sebab tidak hanya depot air minum saja sebab produk

sejenis juga memberikan persaingan yang ketat sebut saja dengan Aqua, 2 Tang,

Total, Ades dan lain sebagainya yang masih merajai di pasaran.

Seperti halnya Aqua yang masih gencar melakukan promosi di media

periklanan di mana Aqua sendiri masih menguasai separuh dari pangsa pasaran

air minum dalam kemasan ketimbang PT. Tirta Bahagia yang mengusung

merek Club yang masih mensiasati dan lebih fokus pada pasar di wilayah Jawa,

alasannya di luar jawa sulit bersaing mengingat biaya transportasi yang sangat

tinggi. Bahkan Club dikatakan Sambas Wiranata, General Manager PT. Tirta

Bahagia mengeluarkan dalam kemasan yaitu 240 ml, 330 ml, sampai 1500 ml,

tidak memproduksi kemasan galon seperti produk sejenis lainnya. Harian

Umum Sore SINAR HARAPAN, (2008).

Di lain pihak Club juga menyalurkan produknya di pasar modern serta

di pasar tradisional sebab semua itu demi menjamin ketersediaan produk di

(11)

minum Club harus tinggi. Sebab hingga saat ini penjualan dari air minum Club

mengalami penurunan dari tahun 200S sebesar 5341 liter, kemudian 2006

mencapai 5074 liter, kemudian tahun 2007 sebesar 4154 liter.

Dari gambaran diatas menunjukkan bahwa produk minuman Club

mengalami penurunan hal tersebut diakibatkan karena kurangnya publisitas

atau promosi yang kurang dari produk air minum Club apalagi sekarang ini

iklan minuman Club juga jarang tayang di televisi sehingga minat konsumen

sendiri kurang tahu dan tidak ada respon terhadap produk tersebut, kemudian

ditambah lagi dengan citra merek dari produk tersebut yang kurang

memberikan kesan yang menarik bagi konsumennya sehingga konsumen tidak

ada minat lagi untuk membelinya.

Citra merek menggambarkan cara merek tersebut tersampaikan,

termasuk semua atribut produk, daya tarik produk dan segala emosi yang

terkumpul dalam pikiran dan benak konsumen, citra suatu mereka terbentuk

melalui proses yang cukup panjang dan keberhasilannya dicapai setelah citra

positif melekat padanya, citra mereka benar-benar membantu konsumen untuk

mempertimbangkan keputusan memenuhi kebutuhannya, Darmawan dan

Setyaningsih (2004:41-49).

Proses demikian sangat lazim sekali dilakukan oleh perusahaan ketika

produk minimum seperti club ini kurang diminati oleh konsumennya. Oleh

karena itu dalam penelitian ini peneliti mengangkat judul "Pengaruh Harga,

Iklan dan Citra Merek Produk Minuman Club Terhadap Keputusan Pembelian

(12)

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah adalah

sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh secara simultan dari harga, iklan dan citra merek

produk minuman Club terhadap keputusan pembelian konsumen di Giant

Waru Sidoarjo ?

2. Apakah terdapat pengaruh secara parsial dari harga, iklan dan citra merek

produk minuman Club terhadap keputusan pembelian konsumen di Giant

Waru Sidoarjo ?

3. Manakah dari harga, iklan dan citra merek yang memiliki pengaruh secara

dominan terhadap keputusan pembelian konsumen di Giant Waru Sidoarjo ?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh harga, iklan dan citra merek produk minuman

Club secara simultan terhadap keputusan pembelian konsumen di Giant

Waru Sidoarjo.

2. Untuk mengetahui pengaruh harga, iklan dan citra merek produk minuman

Club secara parsial terhadap keputusan pembelian konsumen di Giant

Waru Sidoarjo.

3. Untuk mengetahui variabel yang dominan terhadap keputusan pembelian,

(13)

1.4Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain :

1. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan strategis pemasaran yang

lebih baik, khususnya bagi peningkatan kualitas pada masa mendatang.

2. Bagi Universitas Bahayangkara Surabaya

Sebagai lembaga atau intansi yang menata calon-calon saijana, diharapkan

mampu meningkatkan rasa kepedulian dan perhatiannya pada dunia bisnis

atau usaha melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat akademis, operasional

sehingga dunia usaha dapat mempersiapkan diri menyongsong era pasar

bebas.

3. Bagi peneliti

Mendapat kesempatan dalam mengembangkan wawasan dan ilmu

pengetahuan yang didapat selama masa perkuliahan serta menguji

kebenaran teori-teori.

4. Bagi ilmu pengetahuan

Sebagai bahan pertimbangan dan bahan acuan (panduan) bagi peneliti di

(14)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Pemasaran

Menurut Kotler (2002:5) pemasaran adalah suatu proses social

yang diberikan kepada individu-individu dan kelompok- kelompok yang

mereka butuhkan dan keinginan dengan menciptakan dan

mempertahankan produk- produk dan nilai dengan individu dan

kelompoknya. Philip Kotler dan Gary Armstrong (2002:6) pemasaran

adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan

membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk

menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.

2.2.1.1 Pengertian Konsep Pemasaran

Armstrong dan kotler (2001:23) menyatakan bahwa "Konsep

pemasaran adalah falsafah manajemen pemasaran menyatakan

bahwa,untuk mencapai tujuan organisasi tergantung pada penentuan

kebutuhan dan keinginan pasar sasaran (target market) dan memuaskan

pelanggan secara lebih efektif dan efisien dari pada yang dilakukan

pesaing."

2.2.1.2 Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen merupakan sesuatu hal yang sangat kompleks

(15)

kelangsungan hidupnya. Menurut Swasta dan Handoko (2000:10),

perilaku konsumen adalah kegiatan individu yang secara langsung

terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan

jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada

persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Sehingga untuk

lebih jelasnya perilaku konsumen dapat dikatakan sebagai tindakan yang

dilakukan oleh individu, kelompok, organisasi yang berhubungan

dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan,

menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat

mempengaruhi lingkungan. Sedangkan menurut Engel et al (2001:3)

menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan langsung untuk

mendapatkan , mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan j

asa,termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti

tindakan. Dari definisi konsumen terdapat dua elemen penting yakni:

a. Proses pengambilan keputusan

b. Kegiatan fisik

Kedua elemen ini melibatkan individu dalam menilai,

mendapatkan dan menggunakan barang ekonomis.

Perilaku tidak hanya menyangkut kegiatan yang tampak jelas atau

yang mudah diamati, tetapi dalam perkembangannya sekarang, kegiatan

yang terlihat jelas hanyalah merupakan suatu proses pengambilan

keputusan. Jadi perilaku konsumen yang juga perlu diamati adalah hal-al

(16)

konsumen tidak hanya menyangkut apa, tetapi juga dimana (yvhere),

bagaimana (how often), dan kondisi macam apa (under what condition)

barang dan jasa itu dibeli, maka dalam perilaku konsumen meliputi

kegiatan sebelum, pada saat dan sesudah teijadi pembelian.

2.2.1.3 Faktor-faktor yang mendasari perilaku konsumen

Menurut Setiadi (2003) sekurang-kurangnya ada empat faktor

yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu budaya, sosial,

kepribadian dan kejiwaan.

1. Faktor budaya

Budaya adalah symbol dan fakta yang kompleks, diciptakan

oleh manusia dari generasi ke generasi sebagai penentu dan pengatur

perilaku manusia dalam bermasyarakat. Perilaku konsumen sangat

ditentukan oleh budaya yang tercermin dalam cara hidup, kebiasaan,

dan tradisi dalam permintaan produk. Sub Budaya adalah kebudayaan

yang ada pada suatu golongan masyarakat yang berbeda dengan

masyarakat lainnya. Sub budaya memberikan lebih banyak ciri-ciri

sosialisasi khusus bagi para anggotanya. Kelas sosial adalah

pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanent yang

tersusun secara hirarkis dan memiliki anggota dengan menilai, minat,

dan perilaku yang serupa.

2. Faktor sosial

Selain faktor budaya, perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh

(17)

status. Kelompok acuan adalah kelompok yang memiliki pengaruh

langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang.

Keluarga, baik keluar inti yaitu lingkup keluarga yang meliput orang

tua dan anak yang hidup bersama maupun keluarga besar yaitu

keluarga inti ditambah anggota yang masih ada ikatan keluarga,

mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap perilaku seseorang. Bagi

perusahaan yang terpenting adalah mengetahui siapa pengambil

inisatif dan berwenang untuk memutuskan pembelian.

3. Faktor pribadi

Termasuk faktor pribadi adalah usia, pekeijaan, keadaan

ekonomi, gaya hidup dan kepribadian. Usia berhubungan erat

dengan perilaku dan selera seseorang. Bertambahnya usia seseorang

biasanya diikuti juga dengan berubahnya selera terhadap produk.

Faktor pekeijaan juga mempengaruhi pola konsumsi seseorang

sedangkan keadaan ekonomi cenderung mempengaruhi pemilihan

barang dan jasa. Gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang

diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opini yang

menggambarkan keseluruhan diri seseorang dalam berinteraksi

dengan lingkungan. Dengan kepribadian seseorang akan mempunyai

konsep diri atau citra pribadi yang khas.

4. Faktor Psikologis

Terdapat empat faktor psikologis utama yang mempengaruhi

(18)

keyakinan dan sikap. Motivasi adalah kebutuhan yang cukup

mendorong seseorang untuk bertindak, sedangkan persepsi adalah

proses bagaimana seorang individu memilih, mengorganisasi dan

menginteprestasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan

gambaran yang berarti. Pengetahuan atau pembelajaran diartikan

sebagai perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari

pengalaman. Sebagian besar perilaku merupakan hasil dari belajar

melalui kombinasi dari dorongan, rangsangan, petunjuk, tanggapan

dan pengakuan. Teori pembelajaran dapat digunakan sebagai dasar

untuk membuat dan memasarkan barang dan jasa.

Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dianut seseorang

tentang suatu hal, sedangkan sikap dapat diartikan sebagai evaluasi,

perasaan, emosional dan kecenderungan tindakan yang

menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dari

seseorang terhadap beberapa obyek atau gagasan.

Secara umum manfaat mempelajari perilaku konsumen adalah

membantu manajemen mencapai sasaran yang diinginkan secara

efektif. Dalam memahami respon konsumen baik berdasarkan riset

formal maupun tidak, yang menjadi unsur utama kesuksesan adalah

pengetahuan tentang konsumen tersebut. Untuk dapat memahami

perilaku konsumen bukanlah pekeijaan mudah. Tidaklah cukup hanya

dengan mengandalkan pengalaman penjualan sehari-hari karena akan

(19)

konsumen sebab keinginan persepsi dan preferensi konsumen dapat

berubah sewaktu-waktu.

2.2.2 Periklanan

2.2.2.1 Pengertian Periklanan

Periklanan adalah salah satu bentuk kegiatan promosi yang

berfungsi untuk menunjukkan atau memperkenalkan suatu produk

kepada konsumen dengan tujuan agar konsumen selalu mengingat

produk yang telah dilakukan. Menurut Monle Lee dan Carla Johnson

(2004:3) Periklanan adalah komunikasi komersial dan nonpersonal

tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan

kesuatu khalayak target melalui media bersifat missal seprti televisi,

radio, koran, majalah, dan reklame ruang luar. Menurut Kustadi

Suhanbang (2005:23) Periklanan adalah suatu proses komunikasi massa

yang melibatkan sponsor tertentu, yakni si pemasang iklan (pengiklan),

yang membayar jasa sebuah media massa atas penyiaran iklannya,

misalnya, melalui program siaran televise. Iklan selain memberikan

pemahaman tenang keberadaan suatu produk, iklan sekaligus menjadi

media dalam membujuk konsumen untuk secara langsung mencoba atau

membeli produk yang ditawarkan. Hal itu berarti, iklan baik itu

disampaikan melalui TV, radio, surat kabar, majalah dan lainnya

diupayakan untuk memenuhi kepuasan konsumen.

Jadi dapat disimpulkan bahwa periklanan dimaksudkan sebagai

(20)

guna menyampaikan pesan mengenai produk, jasa atau ide yang

ditujukan pada calon pembeli dan juga berperan untuk mempengaruhi

atau membujuk para calon pembeli agar membeli produk yang dijual.

d. Iklan Penguatan

Di maksudkan untuk meyakinkan pembeli sekarang bahwa

mereka telah melakukan pilihan yang tepat.

Tujuan Pemasaran adalah untuk mencoba meyakinkan konsumen

bahwa merek yang ditawarkan adalah pilihan yang tepat. Untuk

menampilkan pesan iklan yang mampu membujuk, membangkitkan

dan mempertahankan konsumen akan produk yang ditawarkan memer

lukan daya tarik bagi audiens sasaran. Daya tarik iklan sangat penting

karena akan meningkatkan keberhasilan komunikasi dengan audiens.

2.2.2.3 Fungsi Periklanan

Periklanan menurut Le dan Johnson (2004:10) dapat melakukan

fungsi-fungsi sebagai berikut:

1. Fungsi "informasi". Periklanan mengkomunikasikan informasi

produk, ciri-ciri, dan lokasi penjualannya.

2. Fungsi "persuasif'. Periklanan mencoba membujuk para konsumen

untuk membeli merek-merek tertentu.

3. Fungsi "pengingat". Periklanan terus-menerus mengingatkan para

konsumen tentang sebuah produk sehingga mereka tetap akan

membeli produk yang diiklankan tanpa memperdulikan merek

(21)

2.2.2.4 Media Periklanan

Media dalam penyampaian pesan memegang peranan penting

dalam proses komunikasi. Tanpa media, pesan tidak akan sampai kepada

kelompok audiens yang diinginkan. Oleh karena itu, pemilihan media

yang tepat akan sangat menentukan apakah pesan yang ingin

disampaikan kepada kelompok sasaran akan sampai atau tidak.

Perencanaan media dalam membuat pilihan dari berbagai kategori

media dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: Beberapa

media periklanan yang dapat digunakan antara lain

1. Surat kabar

Media surat kabar mempunyai sifat yang fleksibilitas. Selain itu

media ini mempunyai beberapa keunggulan seperti ketepatan waktu,

penerimaan yang luas sangat dipercaya. Namun media ini mempunyai

jangka waktu yang pendek sehingga mutu reproduksinya pendek.

2. Televisi

Media ini menghadirkan gambar, suara dan gerak sehingga

merangsang indera dan menimbulkan perhatian yang tinggi. Namun

biaya yang dikeluarkan untuk menampilkan iklan di televisi relatif

tinggi dan audiens dipilih secara kurang baik.

3. Surat langsung

Media ini dapat memilih audiens secara terpilih dan mempunyai sifat

(22)

yang sama atau personalisasi, tetapi biaya yang dikeluarkan tinggi dan

juga media ini mempunyai citra sebagai "Surat Sumpah".

4. Radio

Radio merupakan media dengan penggunaan masai dan biaya yang

dikeluarkannyapun rendah. Radio dalam penyampaiannya untuk

mempengaruhi konsumen hanya dengan menyajikan suara sehingga

perhatian yang ditimbulkan lebih rendah.

5. Majalah

Majalah mempunyai mutu reproduksi yang tinggi, sehingga

mempunyai jangka waktu yang panjang karena pembaca terus-

menerus membaca. Namun tidak mempunyai jaminan posisi produk.

6. Telepon

Media ini mempunyai banyak pengguna dan juga mempunyai peluang

yang cukup besar untuk memberikan sentuhan pribadi. Namun biaya

yang dikeluarkan relative tinggi, kecuali jika digunakan sukarelawan.

Media apapun yang telah ditetapkan sehubungan dengan pemilihan

media yang paling tepat untuk periklanan produk yang dihasilkan,

tidaklah terlepas dari beberapa faktor teknis dalam penentuan media

periklanan yaitu:

a. Produk yang diiklankan

b. Kemampuan teknis media

c. Sasaran yang dapat dicapai

(23)

2.2.2.5 Persepsi terhadap iklan televisi

Setiap orang yang melihat iklan melalui media televisi mempunyai

persepsi dan pandangan yang berbeda-beda mengenai iklan tersebut.

Perbedaan tersebut teijadi disebabkan oleh arus informasi melalui panca

indera manusia, dimana setiap orang dalam memperhatikan dan

mengartikan informasi dengan cara yang bersifat individual sesuai

dengan karakter masing-masing.

Dalam pembuatan suatu program periklanan, untuk menghasilkan

iklan yang baik harus membutuhkan elemen iklan dalam merancang

periklanan yang dikenal dengan rumus AIDA (Attention, Interest,

Desire, Action) yang terdiri dari :

1. Attention (perhatian), iklan harus dapat menarik perhatian khalayak

sasarannya, baik pembaca, pendengar atau pemirsa televisi.

2. Interest (perilaku), setelah mendapat perhatian dari khalayak sasaran

terhadap produk yang diiklankan tersebut, maka segera dapat

ditingkatkan menjadi perilaku sehingga timbul rasa ingin tahu secara

lebih rinci didalam diri calon pembeli.

3. Desire (kebutuhan/keinginan), sebuah iklan harus berhasil menggerak

kan keinginan khalayak sasaran untuk dengan memiliki atau

menikmati produk tersebut sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.

4. Action (tindakan), akhirnya sampai pada upaya terakhir untuk

membujuk calon pembeli agar sesegera mungkin memilih suatu

(24)

2.2.2.6 Indikator dari Iklan

Menurut Zulkarni R (2001) terdapat beberapa pendekatan yang

dapat digunakan untuk mengukur Iklan antara lain:

1. Pesan Iklan

Serangkaian dari simbol-simbol yang disampaikan atau disiarkan oleh

pengirim.

2. Tema Iklan

Isi dari pesan yang disampaikan atau disiarkan oleh pengirim.

3. Bintang Iklan (endoser)

Tokoh atau para artis yang tampil dalam suatu iklan tersebut.

4. Pengulangan (repetisi)

Penyampaian iklan yang dilakukan secara berulang-ulang atau lebih

dari satu dalam sehari.

2.2.3 Harga (Price)

Didalam keadaan persaingan yang semakin tajam dewasa ini,

peran harga sangat penting terutama untuk menjaga dan meningkatkan

posisi perusahaan di pasar disamping untuk meningkatkan penjualan dan

keuntungan perusahaan.

Menurut Yamanto dalam Fajar Laksana (2008 : 105) "Harga

adalah jumlah uang (kemungkinan ditambah beberapa barang) yang

dibutuhkan untuk memperoleh kombinasi sebuah produk dan pelayanan

(25)

Sedangkan menurut Kotler (2006 345) "Harga adalah jumlah

uang sebuah produk atau jasa, atau jumlah nilai yang konsumen

pertukarkan untuk mendapatkan manfaat dari memiliki atau

menggunakan produk atau jasa

Dari definisi diatas disimpulkan bahwa harga adalah jumlah nilai

(uang) yang dipertukarkan oleh konsumen untuk mendapatkan sejumlah

kombinasi barang dan pelayanan serta manfaat dari memiliki atau

menggunakan produk tersebut.

2.2.3.1 Indikator dari Harga

Menurut Kotler ( 2006 ) terdapat beberapa pendekatan yang dapat

digunakan untuk mengukur harga antara lain :

1. Harga Jual Produk

Nilai yang ditentukan oleh perusahaan untuk sebuah produk tersebut

yang nantinya akan ditukarkan dengan uang.

2. Potongan Harga atau Diskon dalam kondisi tertentu

Nilai sebuah produk dapat berubah sesuai dengan jumlah produk yang

dibeli.

3. Harga Pesaing

Harga yang ditawarkan oleh produk lain lebih murah atau lebih mahal

(26)

2.2.3.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Harga

Menurut Fajar Laksana ( 2008 : 117 ), Faktor - faktor yang

mempengaruhi tingkat harga, baik langsung maupun tidak langsung

adalah sebagai berikut:

a. Demand for product

Perusahaan perlu memperkirakan permintaan terhadap produk yang

merupakan langkah penting dalam penetapan harga,

b. Target share of market

Pasar saham yang ditargetkan oleh perusahaan

c. Competitive reactions

Reaksi dari pesaing, dalam keadaan persaingan yang ada di pasar

maka akan berpengaruh terhadap harga jual suatu produk,

d. Use of creams - skimming pricing ofpenetration pricing

Mempertimbangkan langkah - langkah yang perlu diambil pada saat

perusahaan memasuki pasar dengan harga yang tinggi atau dengan

harga yang rendah,

e. Other parts of the marketing mix

Perusahaan perlu mempertimbangkan kebijakan marketing mix

(kebijakan produk, kebijakan promosi dan saluran distribusi).

f. Biaya

(27)

g. Product Line pricing

Penetapan harga terhadap produk yang saling berhubungan dalam

biaya, permintaan maupun tingkat persaingan.

h. Berhubungan dengan pemintaan :

1) Cross elasticity positive (elastisitas silang yang positif), yaitu

kedua macam produk merupakan barang substitusi atau pengganti.

2) Cross elasticity negative (elastisitas silang yang negatif), yaitu

kedua macam produk merupakan barang komplamenter atau

berhubungan satu sama lain.

3) Cross elasticity Nol (elastisitas silang yang nol), yaitu kedua

macam produk tidak saling berhubungan.

i. Berhubungan dengan biaya

Penetapan harga di mana kedua macam produk mempunyai hubungan

dalam biaya,

j. Mengadakan penyesuaian harga:

1) Penurunan harga, dengan alasan :

- Kelebihan kapasitas

- Kemerosotan pangsa pasar

- Gerakan mengejar dominasi dengan biaya lebih rendah.

2) Mengadakan kenaikan harga, dengan alasan :

Inflasi yang terus-terusan di bidang ekonomi Permintaan yang

berlebihan

(28)

2.2.5 Citra Merek

Konsumen cenderung untuk membentuk citra terhadap merek,

toko dan perusahaan didasarkan pada inferensi mereka yang diperoleh

dari stimuli pemasaran dan lingkungan. Citra adalah total persepsi

terhadap suatu obyek, yang dibentuk dengan memproses suatu informasi

dari berbagai sumber setiap waktu. Sasaran penting dari strategi

pemasaran adalah untuk mempengaruhi persepsi terhadap merek, toko,

atau perusahaan. Jadi pemasar harus secara konstan mencoba

mempengaruhi citra konsumen.

Menurut Suhartanto dan Nuralia (2001:28) citra merupakan

gambaran secara umum atau persepsi yang dimiliki oleh masyarakat

umum tentang suatu perusahaan, unit, atau produk. Citra yang baik dari

suatu organisasi (baik korporasi maupun lokal), merupakan asset, karena

citra mempunyai suatu dampak pada persepsi konsumen dari komunikasi

dan operasi organisasi dalam berbagai hal. Menurut Sutisna (2003:322)

mengidentifikasi terdapat empat peran citra bagi suatu organisasi:

a. Citra memberikan harapan, bersama dengan kampanye pemasaran

eksternal, seperti periklanan, penjualan pribadi dan komunikasi dari

mulut ke mulut. Citra mempunyai dampak adanya pengharapan. Citra

yang positif lebih memudahkan bagi organisasi untuk berkomunikasi

secara efektif, dan membuat orang-orang lebih mudah mengerti

(29)

b. Citra adalah sebagai penyaring yang mempengaruhi persepsi pada

kegiatan perusahaan. Kualitas teknis dan khususnya kualitas

fungsional dilihat melalui saringan ini. Jika citra baik, maka citra

menjadi pelindung. Pelindung hanya efektif pada kesalahan-

kesalahan kecil pada kualitas teknis dan fungsional.

c. Citra adalah fungsi dari pengalaman dan juga harapan konsumen.

Ketika konsumen membangun harapan dan realitas pengalaman

dalam bentuk kualitas pelayanan teknis dan fungsional, kualitas

pelayanan dirasakan menghasilkan perubahan citra.

d. Citra mempunyai pengaruh penting pada manajemen. Citra

mempunyai dampak internal. Citra yang kurang nyata dan jelas

mungkin atau mempengaruhi sikap karyawan terhadap organisasi

yang memperkeijakannya.

Citra tidak saja dipengaruhi oleh apa yang ada pada suatu

organisasi tetapi juga oleh interaksi diantara konsumen dan publik. Citra

merek menggambarkan cara merek terebut tersampaikan, termasuk

semua atribut produk, daya tarik produk dan segala emosi yang

terkumpul dalam pikiran dan benak konsumen, citra suatu merek

terbentuk melalui proses yang cukup panjang dan keberhasilannya

dicapai setelah citra positif melekat padanya, citra merek benar-benar

membantu konsumen untuk mempertimbangkan keputusan memenuhi

(30)

2.2.5.1 Indikator dari Citra Merek

Menurut jurnal Setyaningsih dan Didit Darmawan (2004).

Terdapat beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk mengukur

Citra Merek antara lain:

1. Citra terhadap produk

2. Citra terhadap pemakai

3. Citra terhadap korporat

2.2.6 Keputusan Pembelian Konsumen

Menurut Kotier (2006:245) pengambilan keputusan oleh

konsumen adalah proses keputusan konsumen mungkin tidak selalu

berkembang dengan cara yang sudah direncanakan secara cermat.

Sedangkan definisi keputusan pembelian menurut Setiadi (2004:415)

adalah suatu proses pengintegrasian yang mengkombinasikan

pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternative, dan

memilih salah satu diantaranya. Hasil dari poses pengintegrasian ini

adalah suatu pilihan (choice) yang disajikan secara kognitif sebagai

keinginan berperilaku.

2.2.6.1 Indikator Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Dengan meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen serta

bertambah banyaknya produk atau jasa yang ditawarkan kepada

konsumen menyebabkan keputusan seseorang dapat berubah-ubah setiap

(31)

menunjang keputusan pembelian tersebut adapun indikator dari

keputusan pembelian adalah sebagai berikut:

1. Keputusan Tentang Jenis produk

Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah

produk atau menggunakan uangnya untuk tujuan lain.

2. Keputusan Konsumen Tentang Penjual

Konsumen harus dapat mengambil keputusan dimana akan

melakukan pembelian produk tersebut.

3. Keputusan Konsumen Tentang Waktu Pembelian

Konsumen harus mengambil keputusan tentang kapan dan dimana

ketika hendak membeli suatu produk atau digunakan alternative

lainnya.

4. Keputusan Konsumen Tentang Cara Pembayaran

Konsumen harus dapat mengambil keputusan tentang bagaimana cara

pembayaran yang mudah dan flexible tanpa harus bersusah payah

membayar barang yang akan dibelinya.

5. Keputusan Konsumen Jumlah Produk

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang produk yang akan

dibeli sesuai dengan kuantitas produk tersebut yang diharapkan

2.2.6.3 Pengaruh Iklan Terhadap Keputusan Pembelian

Setiap iklan yang ditayakangkan selalu memiliki unsur

komunikasi. Iklan yang menarik dan cerdik akan mendapat perhatian

(32)

minat beli atau suatu produk atau jasa. Menurut Jerry dan Olson

(2002:233) menyatakan bahwa: Advertising has been characterized as

image management creating and maintaining images and in consumer's

minds. Even trough ads first impact and cognition, the ultimate goal of

advertising is to influence consumer's purchase decision".

Dapat disimpulkan bahwa iklan dapat membuat (image)

anggapan pada suatu produk, sehingga dapat terus diingat oleh

konsumen serta dapat menambah keyakinan konsumen pada produk

yang diiklankan, dimana hal itu dapat mempengaruhi keputusan

pembelian. Menurut Zulkami, (2007) dalam jurnalnya bahwa dampak

iklan terhadap suatu produk yang sering di beli konsumen ternyata iklan

tampaknya efektif untuk meningkatkan volume pembelian oleh pembeli

atau konsumennya tetapi iklan yang disampaikan harusnya melihat

situasi atau kondisi di sekitar agar lebih efektif lagi.

Sedangkan menurut Sutisna, (2003:276) Setiap iklan dirancang

untuk memenuhi atau mencapai sasaran tertentu. Iklan sebaiknya

dirancang untuk mencapai sasaran spesifik dari pemasar, walaupun

tujuan akhir dari program periklanan adalah untuk mendorong teijadinya

keputusan pembelian konsumen. Dan sementara itu sasaran periklanan

yang didasarkan pada tujuan untuk membujuk, misalnya sebagian besar

penonton televisi mempunyai sikap positif terhadap produk, dan

terdorong untuk melakukan pembelian.Dari uraian diatas disini dapat

(33)

konsumen adalah iklan dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan

pembelian atas suatu barang.

2.2.6.4 Pengaruh Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian

Citra merek yang kuat memungkinkan pabrikan meraih

kepercayaan langsung dari para pengecer dan pedagang perantara di

pasar lainnya Merek adalah sebuah janji kepada konsumen bahwa

dengan hanya menyebut namanya, timbul harapan bahwa merek tersebut

akan memberikan kualitas yang terbaik, kenyamanan, status, dan

lain-lain yang menjadi pertimbangan konsumen ketika melakukan

pembelian, Shimp, (2008:8).

Untuk membangun citra merek yang kokoh dan mampu

menggerakkan pembeli dengan suka rela mengeluarkan uangnya

sangatlah tidak mudah. Perlu usaha keras dan waktu relatif panjang

untuk membuktikan keperkasaan merek tersebut dan menjadikannya

sebagai telur emas, yang terus menerus menghasilkan keuntungan bagi

pemiliknya.

2.2Hipotesis

Sesuai dengan perumusan masalah dari landasan teori maka hipotesis

yang diangkat pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bahwa harga, iklan dan citra merek produk minuman Club berpengaruh

(34)

2. Bahwa harga, iklan dan citra merek produk minuman Club berpengaruh

sacara parsial terhadap keputusan pembelian konsumen di Giant Waru

Sidoarjo.

3. Bahwa citra merek produk minuman Club berpengaruh dominan terhadap

(35)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Untuk kemudahan dalam memahami penelitian ini serta menghindari

kesalahan persepsi, maka perlu diuraikan definisi operasional variabel-variabel

yang akan diteliti. Variabel-variabel tersebut adalah :

3.1.1 Variabel Bebas (X)

Variabel bebas (X) terdiri dari beberapa sub Variabel yaitu:

1. Harga (X1)

Harga merupakan nilai dari suatu produk atau jasa yang

dinyatakan dalam bentuk uang. Menurut Kotier (2006) terdapat

beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengukur harga

antara lain :

a. Harga Jual Produk

Nilai yang ditentukan oleh perusahaan untuk sebuah produk

tersebut yang nantinya akan ditukarkan dengan uang.

b. Potongan Harga atau Diskon dalam kondisi tertentu

Nilai sebuah produk dapat berubah sesuai dengan jumlah produk

yang dibeli.

c. Harga Pesaing

Harga yang ditawarkan oleh produk lain lebih murah atau lebih

(36)

2. Iklan (X2)

Iklan merupakan salah satu sarana yang digunakan perusahaan

untuk melakukan komunikasi persuasif kepada konsumen sasaran

dimana iklan perusahaan berusaha menyampaikan maksud-

maksudnya kepada masyarakat yang menjadi sasaran. Menurut

Zulkami R (2001) terdapat beberapa indikator yang dapat digunakan

untuk mengukur iklan antara lain :

a. Pesan Iklan

Serangkaian dari simbol-simbol yang disampaikan atau disiarkan

oleh pengirim.

b. Tema Iklan

Isi dari pesan yang disampaikan atau disiarkan oleh pengirim.

c. Bintang Iklan (endoser)

Tokoh atau para artis yang tampil dalam suatu iklan tersebut.

d. Pengulangan (repetisi)

Penyampaian iklan yang dilakukan secara berulang-ulang atau

lebih dari satu dalam sehari.

3. Citra Merek (X3)

Merupakan gambaran secara umum atau persepsi yang

dimiliki oleh masyarakat umum tentang suatu perusahaan, unit, atau

produk. Menurut jurnal Setyaningsih dan Didit Darmawan

(2004).Terdapat beberapa indikator yang dapat digunakan untuk

(37)

a. Citra Korporat atau Perusahaan : Ada reputasi yang dimiliki oleh

Perusahaan atas kualitas produk yang dimilikinya.

b. Citra Pemakai Pembeli

Adalah gambaran setelah konsumen memakai suatu produk

c. Citra Produk

Adalah gambaran mengenai produk yang dijual di pasaran.

3.1.2 Variabel Terikat (Y) Keputusan Pembelian (Y)

Keputusan konsumen dalam membeli adalah tahap penilaian

yang menyebabkan konsumen membentuk suatu pilihan yang

mengakibatkan konsumen tertarik untuk membeli atau menggunakan

produk yang ditawarkan. Menurut Bayas'ud dan Kurniawan (2006)

terdapat beberapa indikator - yang dapat digunakan untuk mengukur

Keputusan Pembelian antara lain:

1. Keputusan Tentang Jumlah produk

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang berapa banyak

produk yang akan dibeli sesuai dengan yang diharapkan.

2. Keputusan Konsumen Tentang Penjual

Konsumen harus dapat mengambil keputusan dimana akan

melakukan pembelian produk tersebut.

3. Keputusan Konsumen Tentang Jenis Produk

Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah

produk atau menggunakan uangnya untuk tujuan lain.

(38)

Konsumen harus mengambil keputusan tentang kapan hendak

membeli suatu produk. S Keputusan konsumen Tentang Cara

pembayaran Konsumen harus dapat mengambil keputusan tentang

bagaimana cara pembayaran yang mudah dan flexibel tanpa harus

bersusah payah membayar barang yang akan dibelinya.

Adapun pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian

ini adalah score dengan menggunakan skala likert 1-5 sehingga cara

pengisian kuesioner dengan cara memberikan tanda silang (X) pada

jawaban yang disediakan dengan ketentuan skor yang ditetapkan sebagai

berikut:

a. Jawaban (A) dengan skor 5 (lima) sangat puas sekali

b. Jawaban (B) dengan skor 4 (empat) sangat puas

c. Jawaban (C) dengan skor 3 (tiga) puas

d. Jawaban (D) dengan skor 2 (dua) kurang puas

e. Jawaban (E) dengan skor 1 (satu) tidak puas

Adapun masing-masing dari variabel terpilih tersebut beserta

indikator empirisnya, Untuk lebih jelasnya desain kuisionernya

(39)

Tabel 3.1

DESAIN KUISIONER PENELITIAN

no Variabel penelitian Indikator Item pertanyaan Alternatif jawaban 1 Harga (X1) a.harga jual produk

1.tentang pesan iklan yang disampaikan

2.tentang tema iklan yang disampaikan

Menurut Sugiono (2005:72), populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

(40)

110 orang yang memilih Produk Minuman Club Terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen Di Giant Waru Sidoarjo. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah Produk Minuman Club Terhadap

Keputusan Pembelian Konsumen Di Giant Waru Sidoarjo.Teknik sampling

yang digunakan adalah teknik kuota dimana teknik ini merupakan salah satu

dari teknik non probability sampiing, yaitu pengambilan sampel didasarkan

pada jumlah yang ditentukan, biasanya subyek diambil yang mudah ditemui

yang diperhatikan adalah terpenuhinya jumlah (kuota) yang ditetapkan.

Dalam penelitian ini jumlah seluruh orang atau konsumen adalah 110

penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan atas dasar rumus

Slovin (Husein Umar, 2002:146) yaitu: V

n =

Dimana : n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

E = Nilai kritis atau batas kesalahan yang dikehendaki Jumlah

minimal sampel dalam penelitian ini adalah :

n =

n =

n = 52

Atas dasar perhitungan diatas, maka jumlah sampel dalam penelitian

ini adalah sebanyak 52 konsumen atau responden untuk mengisi kuesioner

(41)

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Peneltian ini di lakukan pada studi kasus di Giant Waru Sidoarjo yaitu:

1. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Data kualitatif, yaitu data yang memberikan uraian informasi sesuai

dengan kenyataan dan kondisi perusahaan.

b. Data kuantitatif, yaitu data yang dinyatakan dalani satuan angka atau

merupakan suatu sumber data yang lengkap dan terperinci.

2. Sumber data

Data yang diperlukan penulis adalah data primer dan data sekunder :

a. Data primer

Yaitu data yang diperoleh secara langsung di tempat yang menjadi obyek

penelitian dan diolah sendiri dalam melakukan anlisa. Data primer ini

berupa hasil jawaban responden atau hasil kuesioner.

b. Data sekunder

Yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dalam hal ini adalah PT. Tirta

Bahagia, Tbk berupa sejarah, perkembangan produk serta distribusi di

Jawa Timur khususnya Sidoarjo dan sekitarnya.

3. Pengumpulan data

a. Kuesioner yaitu memberikan dañar pertanyaan kepada responden untuk

kemudian diberikan nilai (scoring) kuesioner tersebut dibagikan kepihak

yang berkepentingan yang secara langsung berhubungan dengan

(42)

b. Melakukan observasi yaitu mengadakan pengamatan langsung pada

objek penelitian.

c. Wawancara yaitu dengan cara mengadakan tanya jawab langsung

dengan responden untuk memperoleh data yang akurat dan aktual.

d. Dokumentasi yaitu mencatat data pada objek penelitian.

3.4 Pengujian data

Pengujian data yang digunakan dalam penelitian ini uji Validitas dan Uji

Rehabilitasi

a. Uji Validitas

Adalah pengujian terhadap instrument penelitian yang digunakan

dalam penelitian, apakah dapat mengukur apa yang hendak diukur. Dan

dikatakan valid apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dari

instrument penelitian dengan data sesungguhnya yang terjadi pada objek

yang diteliti.

Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan setiap skor indicator

dengan total skor item dalam setiap variabel secara statistik, hasil dari

korelasi tersebut dinamakan korelasi (rhitung). Jika dalam instrument

penelitian yang digunakan semuanya mempunyai nilai yang lebih besar atau

berada diatas nilai kritis (rtabei), sehingga dapat disimpulkan bahwa

(43)

b. Uji Réhabilitas

Adalah pengujian instrumen yang digunakan dalam penelitian apabila

digunakan beberapa kali Untuk mengukur objek yang sama, nantinya hasil

pengukuran dari instrumen penelitian yang diperoleh menghasilkan data

yang relatif sama.

Atau menunjukkan bahwa instrumen penelitian yang digunakan dapat

dipercaya atau dapat diandalkan untuk pengumpulan data penelitian. Jika

nilai koefisien réhabilitas (alpha cronbach) nilainya lebih dari atau diatas

0,6 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen atau kuesioner yang

digunakan sangat reliabel.

3.5 Teknik analisi dan uji hipotesis

Untuk mengolah dan menganalisa data yang diperoleh, maka cara yang

dipergunakan adalah :

3.5.1 Analisis regresi linier berganda

Yaitu model yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh antara variabel bebas yaitu Harga, Iklan dan Citra Merek

terhadap variabel terikat yaitu Produk Minuman Club Terhadap

Keputusan Pembelian Konsumen Di Giant Waru Sidoarjo. Adapun

rumus regresi linier berganda yang digunakan adalah :

Y= a+ b1X1+b2X2+b3X3

Dimana:

(44)

a : konstanta

b1 : koefisien regresi Citra Merek

b2 : koefisien regresi Citra Merek

b3 : koefisien regresi Citra Merek

X1 : Harga (variabel bebas 1)

X2 : Iklan (variabel bebas 2)

X3 : Citra Merek (variabel bebas

3.5.2 Uji hipotesis

1. Uji hipotesis 1

Uji F pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat

pengaruh atau tidak dari variabel bebas yaitu Harga, Iklan dan Citra

Merek terhadap variabel terikat yaitu Produk Minuman Club Terhadap

Keputusan Pembelian Konsumen di Giant Waru Sidoarjo secara

bersama-sama. Menghitung nilai dengan rumus rumus: F = R /K(1 - R')

/ ( n-k-1)

Dimana:

F : nilai F (f hitung)

R : koefisien deteminasi berganda

k : Jumlah variabel bebas

(45)

indikasi :

Jika Fhitung > Ftabei (a=0,05), maka Ho ditolak Jika Fhitung < Ftabel

(a=0,05), maka Ho diterima

2. Uji hipotesis 2

Uji t pengujian ini dimaksud untuk mengetahui apakah ada

pengaruh atau tidak diantara masing-masing variabel bebas yaitu

Harga, Iklan dan Citra Merek terhadap variabel terikat yaitu Produk

Minuman Club Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Di Giant

Waru Sidoarjo. Menghitung nilai t dengan rumus : t =rJ n-2 Ja-r1

Dimana:

t : besarnya hitung

n : jumlah observasi

r : koefisien korelasi

indikasi:

Jika thitung > ttabel (a=0,05) maka Ho ditolak

thitung < ttabel (a=0,05) maka Ho diterima

3. Uji hipotesis 3

Untuk mengetahui variabel mana yang dominan diantara

variabel bebas yang terdiri dari Harga (X1), Iklan (X2) dan Citra

Merek (X3) terhadap variabel terikat, yaitu Produk Minuman Club

Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Di Giant Waru Sidoarjo,

maka dilakukan dengan melihat rangking koefisien regresi yang

(46)

variabel bebas yang signifikan, variabel yang memiliki koefisien 0

terbesar merupakan variabel bebas (X) yang dominan pengaruhnya

terhadap variabel terikat (Y). Perhitungan uji hipotesis menggunakan

(47)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Kondisi objektif Perusahaan dimaksud untuk menggambarkan keadaan

perusahaan yang sebenarnya dilihat dari aspek yang ada di perusahaan.

4.1.1 Sejarah Perusahaan

PT. Tirta Bahagia didirikan pada tanggal 24 Februari 1974. Produk

PT. Tirta Bahagia merek dagang Club telah didaftar pada Direktorat

Paten Departemen Kehakiman RI No. 115056 pada tanggal 20 Oktober

1974 dan terakhir terdaftar dengan nomor 273924 tanggal 17 April

1993.Pada tahun 1974 produksi pertama Club diluncurkan dalam bentuk

kemasan botol kaca ukuran 950 ml dari pabrik di Bekasi dengan harga

perbotol adalah Rp 750,-. Pada tahun 1984 pabrik Club kedua didirikan

di Pandaan Jawa Timur, sebagai upaya agar lebih mendekatkan diri pada

konsumen yang berada di wilayah tersebut.

Pengembangan produk Club dalam bentuk kemasan PET 220 ml

diluncurkan pada tahun 1986, perkembangan ini membuat produk Club

menjadi lebih berkualitas dan lebih aman untuk dikonsumsi. Pada tahun

1994 menyelenggarakan program Club peduli, sebagai langkah

pendauran ulang botol plastik Club menjadi materi plastik yang bisa

(48)

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian

Berdasarkan deskripsi hasil penelitian akan dijelaskan mengenai

tampilan pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian. Data primer

dikumpulkan melalui kuesioner yang disebar untuk memperoleh pendapat

responden yang berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam

kuesioner. Setelah data terkumpul, selanjurnya dilakukan proses penyaringan

data untuk kebutuhan analisis, dimana data yang diperoleh diseleksi, apakah

ada yang menunjukkan kesalahan pengisian. Selanjutnya dari pengumpulan

data dari responden diketahui tanggapan responden untuk:

1. Deskripsi Tanggapan Responden Tentang Variabel Harga (X1)

Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai Variabel Harga,

maka dapat dilihat pada Tabel 4.1:

Tabel 4.1

Tanggapan Responden Tentang Variabel Harga

Skor Xu X,.2

Dari Tabel dapat diketahui bahwa X|.i dominasi oleh pendapat setuju

yaitu sejumlah 27 orang (responden) atau 28.8%, X1,2 di dominasi oleh

pendapat setuju yaitu sejumlah 26 orang (responden) atau 50.0%, X1.3 di

dominasi oleh pendapat Setuju yaitu sejumlah 30 orang (responden) atau

(49)

2. Deskripsi Tanggapan Responden Tentang Variabel Iklan (X2)

Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai variabel iklan,

maka dapat dilihat pada Tabel 4.3:

Tabel 4.2

TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG VARIABEL IKLAN

Skor X2.1 X2.2 Xz3 X2.4

atau 67.3 %. X2.3 di dominasi oleh pendapat cukup puas yaitu sejumlah 42

orang (responden) atau 80.8 %, X2.4 didominansi oleh pendapat cukup puas

yaitu sejumlah 31 orang (responden) atau 59.6 %.

3. Deskripsi Tanggapan Responden Tentang Variabel Citra Merek (X3)

Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai variabel citra

merek, maka dapat dilihat pada Tabel 4.3 :

Tabel 4.3

TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG VARIABEL CITRA MEREK

(50)

Dari tabel dapat diketahui bahwa X3,1 didominasi oleh pendapat puas

yaitu sejumlah 26 orang (responden) atau 50.0 %, X3,2 didominasi oleh

pendapat puas yaitu sejumlah 26 orang (responden) atau 50.0 %, X3.3 di

dominasi oleh pendapat puas yaitu sejumlah 27 orang (responden) atau 51.9 %.

4. Deskripsi Tanggapan Responden Tentang Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai variabel

Keputusan Pembelian, maka dapat dilihat pada Tabel 4.4:

Tabel 4.4

TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG VARIABEL KEPUTUSAN PEMBELIAN

Skor Yu Y,j Yu Y,.4

Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %

1 0 0 0 0 0 0 0 0

2 0 0 1 1.9 1 1.9 2 3.8

3 10 19.2 6 11.5 14 26.9 43 82.7

4 24 46.2 26 50.0 28 53.8 7 13.5

5 18 34.6 19 36.5 9 17.3 0 0

Jumlah 52 100.0 52 100.0 52 100.0 52 100.0

Sumber: Peneliti (2014)

Dari Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa Yu dominasi oleh pendapat

puas yaitu sejumlah 24 orang (responden) atau 46.2 %, Yl 2 di dominasi oleh

pendapat puas yaitu sejumlah 26 orang (responden) atau 50.0 %, Y 1.3 di

dominasi oleh pendapat puas yaitu sejumlah 28 orang (responden) atau 53.8

%, Y1.4 di dominasi oleh pendapat cukup puas yaitu sejumlah 43 orang

(51)

4.3 Analisis Model dan Pengujian Hipotesis

4.3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Uji validitas adalah pengujian terhadap instrumen penelitian

yang digunakan dalam penelitian, apakah dapat mengukur apa yang

hendak diukur. Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan

setiap skor indikator dengan total skor item dalam setiap variabel

secara statistik, hasil dari korelasi tersebut dinamakan korelasi

product moment (rhitung). Hasil dari analisis dari korelasi product

moment (rhitung) dan nilai kritis (fabel) padaTabel 4.5 adalah sebagai

(52)

Nilai kritis (fabel) yang diperoleh sebesar 0.200 yaitu dengan

melihat pada tabel korelasi dengan menggunakan taraf kepercayaan

95% dengan df = n-k-1 = 52-3-1= 54. Dari tabel hasil uji validitas

dalam instrumen penelitian yang digunakan semuanya mempunyai

nilai yang lebih besar atau berada diatas nilai kritis (r,abei), sehingga

dapat disimpulkan bahwa indikator pada instrumen penelitian sudah

valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas atau Uji keandalan digunakan untuk mengetahui

keandalan/konsistensi instrumen yang digunakan. Pengukuran

reliabilitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor dari

masing-masing pertanyaan dalam setiap variabel. Nilai reliabilitas

merupakan kombinasi dari skor- skor korelasi tersebut. Dimana

pertanyaan-pertanyaan untuk masing- masing variabel sama seperti

pertanyaan-pertanyaan dan variabel-variabel pada pengukuran

validitas. Koefisien alpha menunjukkan nilai reliabilitas

masing-masing variabel dalam penelitiaan ini. Nilai alpha yang lebih

besar dari a = 0,6, berarti bahwa semua variabel-variabel dalam

penelitian ini adalah reliabel. Suatu intrumen penelitian dinilai

memiliki konsistensi internal yang baik atau reliabel jika a > 0,6. Hasil

(53)

Tabel 4.6

HASIL UJI RELIABILITAS

Variabel Alpha

Harga (X,) 0.609

Iklan (X2) 0.731

Citra Merek (X3) 0.665

Keputusan Pembelian (Y) 0.648

Sumber: Peneliti (2014)

Berdasarkan hasil diketahui bahwa masing-masing variabel

mempunyai nilai alpha > 0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa

kuesioner yang digunakan memiliki konsistensi internal yang baik

atau reliabel.

4.3.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Setelah melalui berbagai tahapan diskriptif penelitian terhadap

masing-masing variabel bebas maupun variabel terikat, maka tahapan

pada analisis selanjurnya adalah uji hipotesa dengan regresi linier

berganda pada masing-masing variabel. Langkah pertama dalam

pengujian hipotesa dengan regresi linier berganda adalah menguji

hipotesa yaitu iklan dan citra merk produk minuman club berpengaruh

secara simultan terhadap keputusan pembelian konsumen dengan study

kasus di Giant Wara Sidoarjo. Adapun persamaan model regresi linier

(54)

Tabel 4.6

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Sumber: Peneliti (2014)

Dari persamaan dapat dijelaskan sebagai berikut:

Y = β0 + β1X1+ β2X2 + β3X3

Y = 0.482 + 0.386X1 + 0.255X2 + 0.397X3

a. Konstanta (Po) adalah nilai konstanta (tetap), berarti konstanta

sebesar 0.482 menunjukkan apabila Harga, iklan dan citra merk

tidak ada maka nilai keputusan pembelian (Y) sebesar 0.482

b. Nilai koefisien regresi untuk sebesar 0,386 dan mempunyai

pengaruh positif. Menurut persamaan tersebut diatas maka diketahui

bahwa koefisien regresi untuk X1 sebesar 0,386 hal ini menjelaskan

bahwa apabila harga naik sebesar satu satuan dapat menyebabkan

kenaikan variabel terikatnya (Y) sebesar 0,386 satuan, dengan

asumsi variabel bebas lainnya konstant.

c. Nilai koefisien regresi untuk P2 sebesar 0,255 dan mempunyai

pengaruh positif. Menurut persamaan tersebut diatas maka diketahui

(55)

bahwa apabila iklan naik sebesar satu satuan dapat menyebabkan

kenaikan variabel terikatnya (Y) sebesar 0,255 satuan, dengan

asumsi variabel bebas lainnya konstant.

d. Nilai koefisien regresi untuk (J3 sebesar 0,397 dan mempunyai

pengaruh positif. Menurut persamaan tersebut diatas maka diketahui

bahwa koefisien regresi untuk X3 sebesar 0,397 hal ini menjelaskan

bahwa apabila citra merk naik sebesar satu satuan dapat

menyebabkan kenaikan variabel terikatnya (Y) sebesar 0,397

satuan, dengan asumsi variabel bebas lainnya konstant. Untuk

mengetahui erat tidaknya variabel bebas terhadap variabel terikat

dapat dilihat dari Tabel 4.7.

Tabel 4.7

TABEL KOEFISIEN DETERMINASI DAN KOEFISIEN KORELASI Model Summaryb

a. Predictors: (Constant), Citra Merek, Harga, Iklan b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber: Peneliti (2014)

Dari Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi atau

R sebesar 0,860a yang artinya keeratan hubungan antara iklan dan citra

merk adalah Kuat karena R > 0,5. Sedangkan untuk nilai koefisien

determinasi atau R Square yaitu sebesar 0,739 menunjukkan bahwa

(56)

iklan dan citra merk. Selebihnya sekitar 26.1% variabel keputusan

pembelian dijelaskan oleh variabel lain.

4.3.4 Uji Hipotesis

Untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis yang peneliti ajukan

maka perlu diadakan pengujian hasil analisa tersebut dengan

menggunakan uji F dan uji t yang dapat diuraikan sebagai berikut:

4.3.4.1 Uji Hipotesis 1

Digunakan untuk mengetahui pengaruh secara simultan

(bersama-sama) antara harga, (X1) iklan (X2) dan citra merek (X3)

terhadap keputusan pembelian (Y). Pada Tabel 4.8 disajikan analisis

pengaruh secara simultan.

TABEL 4.8

HASIL ANALISIS PENGARUH SECARA SIMULTAN ANOVAb

Model Sum of

a. Predictors: (Constant), Citra Merek, Harga, Iklan b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Sumber: Peneliti (2014)

Berdasarkan Tabel 2014 didapatkan nilai Fhitung sebesar 45.335 >

Ftabel sebesar 2.80 dengan nilai signifikan F 0,000 <0.05 berarti signifikan

dinyatakan diterima Ftabel diperoleh dari perhitungan menggunakan

metode SPSS i 6.0 Karena nilai signifikansi Fhitung kurang dari 5%, maka

(57)

merk secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian.

4.3.4.2 Uji Hipotesis 2

Digunakan untuk mengetahui pengaruh secara parsial atau

individu yaitu antar harga, (X1) iklan (X2) dan citra merk (X3) terhadap

keputusan pembelian (Y). Adapun hasil perhitungan pengujian hipotesa

uji t dapat dilihat pada Tabel 4.9:

TABEL 4.9

HASIL ANALISA VARIANS HUBUNGAN SECARA PARSIAL MELALUI UJI t DAN SIGNIFIKAN t

Coefficients*

Model t Sig.

1 (Constant) .462 .646

Harga 5.166 .000

Iklan 3.100 .003

Citra Merek 4.652 .000

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Sumber: Peneliti (2014)

ttabel diperoleh dari perhitungan menggunakan metode SPSS 16.0

Dari Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa nilai uji t masing- masing variabel

adalah sebagai berikut:

1. Nilai thmng untuk variabel bebas harga (X1) sebesar 5.166 < ttabel

sebesar 1,677 dengan nilai signifikan sebesar 0,000 <0.05 (signfikan)

hal ini berarti variabel iklan (X1) secara parsial berpengaruh terhadap

keputusan pembelian (Y).

2. Nilai t hitung untuk variabel bebas iklan (X2) sebesar 3.100 > ttabel

(58)

Hal ini berarti variabel bebas iklan (X2) secara parsial berpengaruh

terhadap keputusan pembelian (Y).

3. Nilai t hitung untuk variabel bebas citra merek PC3) sebesar 4.652 >

ttabel sebesar 1,677 dengan nilai signifikan sebesar 0,000 <0,05

(signifikan) Hal ini berarti variabel bebas citra merek (X3) secara

parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y).

Dari hasil perhitungan uji t diatas maka diperoleh hipotesa sebagai

berikut yaitu " terdapat pengaruh secara parsial pada variable harga (X1),

iklan (X2), dan citra merek (X3) terhadap keputusan pembelian (Y) pada

studi kasus di Giant Waru Sidoarjo".

4.3.4.3 Uji Hiptesis 3

Dari hasil uji regresi berganda didapat pembuktian variabel bebas

yang mana pengaruhnya dominan terhadap variabel terikat Adapun

pembuktian dominan dapat dilihat dari besarnya nilai Standardized

Coefficients Beta (Koefisien standar regresi beta) sebagai berikut:

TABEL 4.9

Koefisien standart regresi beta Coefficients*

Model Standardized Coefficients

Beta 1 (Constant)

Harga 0.396

iklan 0.307

Citra Merek 0.448

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

(59)

Dari Tabel 4.9 diketahui bahwa variabel citra merk (X3) memiliki

nilai Standarized Coefficients Beta (Koeffisien standar regresi beta)

terbesar yaitu sebesar 0,488 dibandingkan dengan variabel bebas yang

lain, maka variabel citra merk (X3) merupakan variabel bebas yang

dominan mempengaruhi variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y)

pada studi kasus di Giant Waru Sidoarjo.

4.4 Pembahasan

Dari hasil analisis diatas dapat disimpulkan pembuktian dari hipotesis

yang di ajukan pada bab sebelumnya sebagai berikut :

1. Hipotesis pertama "Bahwa harga, iklan dan citra merek produk minuman

Club berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian di Giant

Waru Sidoarjo." terbukti kebenarannya.

2. Hipotesis kedua "Bahwa harga, iklan dan citra merek produk minuman

Club berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian konsumen di

Giant Waru Sidoarjo." terbukti kebenarannya.

3. Hipotesis yang ketiga "Bahwa citra merek produk minuman Club

berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian konsumen di Giant

Gambar

DESAIN KUISIONER PENELITIAN Tabel 3.1 no Variabel penelitian Indikator Item pertanyaan
Tabel 4.1
Tabel 4.3 TANGGAPAN RESPONDEN TENTANG VARIABEL CITRA MEREK
Tabel 4.5 Pengujian Validitas Instrumen
+6

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode desriptif kuantitatif karena peneliti ingin menggambarkan tingkat pengetahuan pemilih pemula di Surabaya tentang

Dilihat dari permasalahan, Jurusan Manajemen Informatika membutuhkan sistem informasi akademik yang dapat menunjang proses belajar mengajar, mengelola data absen dosen,

Berdasarkan hasil perhitungan dan data pengolahan SPSS (lihat lampiran) diketahui nilai t hitung adalah sebesar -6,826 Melihat nilai t hitung sebesar -6,826 bila

Sarung tangan yang kuat, tahan bahan kimia yang sesuai dengan standar yang disahkan, harus dipakai setiap saat bila menangani produk kimia, jika penilaian risiko menunjukkan,

Dari hasil uji t atau uji parsial yang telah dilakukan menyatakan bahwa transformasi perencanaan budaya organisasi berpengaruh positif terhadap manajemen pendidikan

“Saya akan membuat karya yang disesuaikan dengan data yang saya ambil secara personal dari kolektor, memprioritaskan pada memori, apa yang harus diikhlaskan atau apa yang

Tujuan umum dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis hubungan pengetahuan, sikap dan praktik/perilaku pengawas minum obat (PMO) dengan kesembuhan penderita

4 Kerjasama kemitraan dengan PKL Kerjasama dalam bentuk pemberian kebijakan modal pembayaran usaha yang diharpkan dapat melangsungka n kegiatan usaha PKL