• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - BAB V (Autosaved)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - BAB V (Autosaved)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Bab ini membahas hasil penelitian dilapangan berupa wawancara kepada pemustaka yang datang ke Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Blora yang dilakukan pada bulan September sampai Oktober 2014. Jumlah informan yang diambil adalah 15 orang, yang terdiri dari kelompok pemustaka berstatus pelajar SMA sebanyak 3 orang, mahasiswa 5 orang dan umum 7 orang yang dianggap dapat mewakili populasi pemustaka yang sering berkunjung di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Blora.

5.1 Profil Informan

Profil informan dimasukan pada laporan ini agar dapat diketahui latar belakang dari informan yang menjadi narasumber dalam penelitian ini. Profil informan terdiri dari nama, usia, pekerjaan dan lamanya menjadi anggota perpustakaan.

(2)

Tabel 5.1. Daftar Informan

No Nama Pemustaka Usia Status Lama

Anggota 1 Fakhri Arya Arfandika 16 Th. Pelajar 1 Tahun 2 Kasih Respita Ningrum 16 Th. Pelajar 1,5 Tahun 3 Shanti Marlina D.H 17 Th. Pelajar 2,5 Tahun 4 Isneni Setiyowati 21 Th. Mahasiswa 4 Tahun 5 Rizky Putra Wicaksana 22 Th. Mahasiswa 4 Tahun 6 Sekar Putri Kusuma 19 Th. Mahasiswa 2 Tahun

7 Novalia Mira Safitri 22 Th. Mahasiswa 4,5 Tahun 8 Ratna Puji Astuti 20 Th. Mahasiswa 1 Tahun

9 Sutrisno 37 Th. Karyawan 9 Tahun

10 Dwi Octaviani 23 Th. Karyawan 2,5 Tahun 11 Eko Suseno 32 Th. Karyawan 5 Tahun 12 Bambang Joko Ismono 41 Th. Karyawan 9 Tahun

13 Tasmijan 43 Th. Karyawan 11 Tahun

14 Fattah Fadurahman 37 Th. Karyawan 3 Tahun 15 Laela Handayani 28 Th. Karyawan 3 Tahun

(3)

mengenai analisis sikap pustakawan terhadap minat kunjung pemustaka di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Blora.

5.2 Sikap Pustakawan di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah

Kabupaten Blora

Sikap adalah cara seseorang menerima atau menolak sesuatu didasarkan pada cara dia memberikan penilaian terhadap objek tertentu yang berguna ataupun tidak bagi dirinya (Nuryanti, 2008: 61).

5.2.1 Sikap Pustakawan perpustakaan

Sikap petugas perpustakaan juga mempengaruhi dalam perpustakaan, karena sikap pustakawan yang baik dapat membuat para pemustaka nyaman. Berikut merupakan jawaban informan ketika ditanya “Menurut saudara bagaimana sikap pustakawan saat ada pemustaka datang ke perpustakaan? Menurut Fakhri, Santi, Isneni, Sekar, Novalia, Ratna, Sutrisno, Bambang dab Fattan menyatakan bahwa sikap petugas yang ada di perpustakaan Kabupaten Blora adalah ramah. Berikut pernyataan masing- masing informan :

“Wah pemustakanya itu ramah-ramah mbak, jadi tiap ada pemustaka yang datang itu selalu disapa gitu” (Fakhri)

“Pustakawannya baik,sopan,ramah,kadang tuh ngelucu juga gitu” (Shanti) “Di sapa ramah sama petugasnya” (Isneni)

“Baik,ramah juga” (Sekar)

“Ramah kok pustakawannya” (Novalia)

“Pustakawannya ramah,tiap ada yang dateng mesti disapa” (Ratna) “Menurut saya petugasnya ramah-ramah disini” (Sutrisno)

“Ramah dan baik“ (Bambang)

(4)

Selain informan yang mengatakan bahwa pustakawannya bersikap ramah, adapula yang mengatakan bahwa pustakawannya hanya baik saja, berikut pernyataan dari Eko, Laela dan Tasmijan :

“Baik kok mbak sikap petugasnya” (Eko) “Baik sih” (Laela)

“Baik” (Tasmijan)

Kemudian ada juga yang mengatakan pustakawannya hanya bersikap biasa aja dan Cuma senyum, berikut pernyataan dari Dwi, Kasih dan Rizky :

“Ya biasa aja sih mbak, Cuma senyum gitu” (Dwi) “Ya biasa, di sapa gitu” (Kasih)

“Kalo itu sih senyum gitu pustakawannya” (Rizky)

Dari hasil wawancara yang diperoleh, ada yang mengatakan bahwa sikap pustakawan saat pemustaka datang adalah bersikap baik, ada pula yang mengatakan pustakawan bersikap biasa saja dan hanya senyum. Tapi dari semua informan yang telah diwawancarai kebanyakan menyatakan bahwa sikap pustakawan di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Blora adalah ramah. Hal itu disebabkan karena petugas sangat antusias dengan kedatangan pemustaka ke perpustakaan, sehingga diberikan sambutan awal yang cukup baik. Dengan begitu pemustaka merasa sangat dihargai kedatangannya.

5.2.2 Sikap Pustakawan dalam melayani pemustaka

(5)

Hampir semua informan seperti Shanti, Kasih, Isneni, Rizky, Sekar, Fakhri, Novalia, dan Bambang semuanya menjawab sikap pustakawan baik dan begitu cekatan saat melayani pemustaka yang datang. Berikut penuturan para informan- informan :

“Ya baik terus cekatan juga kok” (Shanti) “Baik serta ramah dalam pelayanannya” (Kasih)

“Pegawainya baik saat melayani trus ramah suka bercandaan juga” (Isneni)

“Baik dan ramah mbak” (Rizky)

“Baik juga ramah pas ngelayanin” (Sekar)

“Menurut aku sih para pustakawannya pada cekatan” (Fakhri) “Baik dan cekatan” (Novalia)

“Baik juga cekatan saat melayani pemustakanya” (Bambang)

Tetapi selain informan mengatakan bahwa pustakawan bersikap baik dan cekatan, ada yang menuturkan bahwa sikap pustakawan hanya bersikap baik saja, berikut pernyataannya :

“Baik” (Tasmijan)

“Baik saat melayani” (Fattan)

“Baik juga saat melayani pemustaka” (Laela) “Wah ya baik mbak” (Sutrisno)

“Baik kok mbak” (Dwi)

“Baik juga mbak kalo pas nglayanin gitu” (Eko) ”Ya baik kalo melayani” (Ratna)

Dari jawaban informan setelah diwawancarai dapat disimpulkan bahwa sikap pustakawan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah saat melayani pemustaka adalah begitu baik, cekatan serta ramah.

5.2.3 Sikap pustakawan pada proses peminjaman dan pengembalian

(6)

wawancara adalah “Apakah pustakawan saat proses peminjaman atau pengembalian bahan pustaka bekerja secara cepat?”

“Cepet kok.. Cuma bentar udah beres” (Fakhri)

“Ya cepet gitu mbak pas ngelayanin peminjaman atau pengembalian buku” (Shanti)

“Ya cepet sih mbak,efektif” (Kasih)

“Ya cepet gitu mbak jadi yg minjem atau ngembaliin ngga lama nunggunya” (Isneni)

“Dia cepet gitu, paling nggak ada 5 menitan udah selesai” (Rizky) “Cepet banget mbak dia nglayani pas aku minjem buku” (Sekar) “Cepet kok pas proses peminjaman atau pengembalian” (Ratna) “Cepet mbak” (Sutrisno)

“Ya cepet saat melayani proses pengembalian atau peminjaman” (Dwi) “Ya dia nglayanin peminjaman sama pengembaliannya cepet” (Eko) “Pelayanannya cepet mbak pas pengembalian atau peminjaman buku” (Bambang)

“Cepat mbak” (Tasmijan)

“Dalam melayani peminjaman atau pengembalian, petugasnya bertugas secara cepat,jadi tidak perlu menunggu lama” (Fattan)

“Sangat cepat saat melayani pengembalian atau peminjaman buku” (Novalia)

“Iya cepet mbak” (Laela)

Dari jawaban para informan diatas dapat disimpulkan bahwa pustakawan di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah saat melakukan pelayanan peminjaman dan pengembalian bahan pustaka melakukan dengan proses yang cepat dan efisien. Dengan cara kerja yang cepat serta efisien sehingga pemustaka tidak perlu menunggu lama untuk proses pengembalian atau peminjaman bahan pustaka.

5.2.4 Sikap pustakawan saat pemustaka bertanya informasi

(7)

karena didalam perpustakaan seorang pustakawan memang berperan penting untuk para pemustaka. Maka penulis ingin menanyakan kepada para informan “Bagaimana tanggapan pustakawan saat pemustaka bertanya tentang suatu

informasi?”

“Heem mbak, aku juga pernah nanya sih trus mereka itu nanggepinnya serius, Responsive kok” (Shanti)

“Ya responsive, dia ngebantu banget saat aku nanya sesuatu” (Isneni) “Iya mbak, jadi dia kalo misal ada pengunjung yang tanya kalo misal dia nggak bisa,dia bakalan nanyain ke petugas yang lain” (Sekar)

“Pustakawannya membantu kok pas ada yang nanya gitu” (Ratna)

“Ya pasti dibantu lah mbak, dijawab sebisa mungkin sama petugasnya” (Eko)

“Di jawab dengan baik sama petugasnya” (Bambang) “Ya dijawab mbak sama petugasnya” (Tasmijan)

“Ya responsive, dia tanggap saat ada pemustaka yang bertanya” (Novalia) “Petugas akan menjawab atau membantu apa yang di butuhkan pengunjung” (Sutrisno)

“Ya dia tanggap dan menjawab pas ada pengunjung bertanya sesuatu karna emang tugasnya untuk membantu pengunjung yang kesulitan” (Dwi) Selain informan diatas terdapat pula jawaban yang mengatakan bahwa informan tidak tahu tentang hal itu, berikut penuturan Fakhri, Kasih, Rizky, Fattan dan Laela :

“Wah kalau itu aku kurang tahu mbak, aku ngga pernah nanya soalnya” (Fakhri)

“Kurang tahu aku mbak kalau itu, soale aku nggak pernah nanya” (Kasih) “Kurang tahu mbak, soalnya aku nggak pernah nanya” (Rizky)

“Wah saya kurang tahu kalau itu mbak,nggak nanya sih” (Fattan) “Saya nggak pernah nanya mbak, jadi kurang tahu” (Laela)

(8)

5.2.5 Cara berpakaian pustakawan

Pustakawan juga harus memperhatikan cara berpakaian saat bekerja agar terlihat disiplin dan sopan. Berikut jawaban informan saat ditanyai “Apakah menurut saudara cara berpakaian pustakawan sudah rapi?”

“Rapi to ya,namanya aja pegawai kok..” (Sutrisno) “Berpakaiannya rapi dan sopan” (Dwi)

“Rapi mbak” (Eko)

“Rapi kok cara berpakaiannya” (Bambang)

“Rapi,pakaiannya bersih dan terlihat sopan” (Tasmijan)

“Ya rapi juga bersih mbak, kan pegawai masa mau nggak rapi kan malu” (Fattan)

“Rapi kok pakaian petugasnya” (Laela) “Rapih kok” (Fakhri)

“Ya rapi kok mbak” (Shanti)

“Rapi kok mbak pustakawannya” (Kasih) “Rapih kok dalam berpakaian” (Isneni) “Ya bersih,rapi juga sopan kok” (Rizky) “Ya rapi mbak, jadi terlihat sopannya” (Sekar)

“Menurut saya rapi kok cara berpakaian pustakawannya” (Novalia) “Menurut aku udah rapi mbak” (Ratna)

Jawaban informan diatas mengatakan bahwa cara berpakaian semua pustakawan di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah terlihat rapi dan sopan. Karena memang seorang pegawai harus memperhatikan cara berpakaian agar terlihat enak, luwes dan sopan saat dipandang.

5.2.6 Harapan pemustaka terhadap pustakawan

(9)

“Ya pokoknya tetep ramah aja sama pemustaka,biar pada ngrasa di hargain kedatangannya gitu” (Fakhri)

“Tingkatkan lagi keramahan pustakawannya” (Ratna) “Lebih ramah saat melayani” (Bambang)

“Supaya lebih ramah lagi” (Fattan)

Harapan lain yang dikatakan Kasih, Shanti, Eko dan Tasmijan adalah : “Ya tingkatkan lagi pelayanannya” (Kasih)

”Pustakawannya lebih baik lagi dalam melayani” (Shanti) “Supaya di tingkatkan lagi kinerja pelayanan” (Eko)

“Pustakawan lebih meningkatkan mutu pelayanan” (Tasmijan)

Pendapat lain disampaikan informan Isneni dan Laela, berikut penuturannya : “Semoga lebih ramah lagi dan pelayanannya di tingkatkan” (Isneni) “Petugasnya lebih baik lagi pelayanannya dan ramah lagi” (Laela) Kemudian lain halnya harapan yang di katakan oleh Rizky :

“kalau ngobrol jangan terlalu rame aja, biar nggak ngeganggu pengunjung yang lagi baca”

Selanjutnya dengan penuturan informan Novalia, Dwi dan Sekar, berikut penuturannya :

“Menurut saya, pustakawannya harus lebih sering menata buku supaya lebih rapi dan sesuai dengan klasnya” (Novalia)

“Harapanku sih supaya pustakawan itu lebih baik dalam mengolah tatanan rak buku yang masih kurang rapi”

“Lebih memperhatikan tatanan rak bukunya” (Sekar)

Ada juga informan yang mempunyai harapan lain, yaitu Bapak Sutrisno :

“Yang pertama itu tatanan Rak bukunya bisa ditata lebih rapi lagi, terus yang kedua kalau bisa buat pintu masuk sama keluar itu dibedain gitu sih mbak biar keliatannya lebih nyaman aja”

(10)

sesuai klasnya agar lebih rapi, selain itu harapan dari informan lain adalah agar pintu masuk dan keluar dalam perpustakaan bisa di bedakan.

5.3 Minat Kunjung Pemustaka di Kantor Perpustakaan dan Arsip

Daerah Kabupaten Blora

Untuk mengetahui sejauhmana pengaruh sikap pustakawan diperlukan juga minat kunjung pemustaka. Minat kunjung melibatkan alasan ketertarikan terhadap perpustakaan, frekuensi kunjungan, motivasi pemustaka berkunjung serta jam layanan yang diselenggarakan perpustakaan.

Berikut merupakan hasil wawancara peneliti dengan pertanyaan yang berkaitan dengan minat kunjung pemustaka di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Blora.

5.3.1 Ketertarikan Perpustakaan

(11)

Menurut Fakhri dia tertarik mengunjungi perpustakaan karena dia lebih suaka membaca buku yang ada di Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Blora. Berikut penyataan Fakhri dan Kasih :

“Soalnya aku lebih suka baca buku daripada baca informasi di internet, lebih pasti dan enak aja gitu” (Fakhri)

“Karena di sini menurut saya lebih enak sih daripada harus browsing-browsing gitu, emang dasarnya saya suka baca sih mbak” (Kasih)

Jawaban lain dikemukakan oleh Shanti :

“Karena ada referensi bukunya mbak kalo di perpustakaan terus misalnya aku butuh nanya sesuatu sama pustakawannya itu dia mau membantu gitu mbak, ramah trus baik pula”

Berbeda dengan penyataan informan Novalia dan Tasmijan, berikut yang dikatakan informan :

“Karena menurut saya, perpustakaan merupakan sumber informasi yang tiada habisnya” (Novalia)

“Karena perpustakaan merupakan sumber informasi yang tidak ada habisnya” (Tasmijan)

Pernyataan dari masing-masing informasi di bawah ini sama, yaitu informan mengunjungi perpustakaan Karena koleksi bahan pustakanya banyak dan beragam serta sikap pustakawannya yang baik dan ramah terhadap pemustaka yang berkunjung. Berikut jawaban yang dikatakan oleh Isneni, Sekar, Ratna dan Fattan: “Karena bukunya banyak, selain itu aku suka dateng kesini kalo aku butuh informasi lain bisa nanya sama pustakawannya trus dibantu gitu kalau aku nanya sama petugasnya, baik dan ramah sama pengunjung” (Isneni)

“Banyak bukunya, pustakawannya baik dan ramah sehingga aku suka kesini terus ngobrol-ngobrol tentang sesuatu gitu mbak” (Sekar)

“Karena banyak sih koleksi bukunya, selain itu pustakawannya baik mbak. Aku pernah nanya tentang sesuatu gitu dia enak aja jelasinnya terus sama suka bercanda, jadi kadang aku malah suka nanya-nanya sesuatu informasi gitu sama pustakawannya” (Ratna)

“Karena plihan bukunya banyak dan menarik bagi saya” (Fattan)

(12)

informasi yang bermanfaat namun gratis untuk mendapatkannya. Berikut pernyataan para informan :

“Ya kan informasi yang didapat gratis mbak, makannya lebih enakan dan suka dateng ke perpustakaan” (Rizky)

“Karena perpustakaan merupakan pendidikan non formal dan informasi yang berada di dalamnya itu banyak dan didapatkan secara gratis,kalau misal kita butuh sesuatu tinggal ngomong sama petugasnya, dia akan membantu dengan baik kok” (Dwi)

“Karena di perpustakaan merupakan sumber informasi yang gratis” (Eko) Ada juga informan yang suka datang ke perpustakaan karena dekat dengan rumah, berikut pernyataannya :

“Karena dekat sama rumah mbak” (Sutrisno)

“Karena perpustakaannya dekat sama rumah saya mbak jadi ya saya sering datang kesini” (Bambang)

“Karena perpustakaannya dekat sama rumah mbak” (Laela)

(13)

pelajaran bahwa perpustakaan merupakan pendidikan non formal dan mendapatkan informasinya secara gratis.

5.3.2 Frekuensi Kunjungan

Jumlah frekuensi kunjungan pemustaka juga merupakan indikator lain dalam indikator minat kunjung. Berikut jawaban para informan saat di wawancarai “Bagaimana frekuensi kunjungan saudara ke Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Blora?”

“ Aku sering datang ke perpustakaan mbak” (Fakhri)

Selain Fakhri yang sering mengunjungi Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Blora, ada juga informan yang lain, ini penuturan Shanti, Isneni, Novalia, Sutrisno dan Bambang :

“Aku sering kesini kok mbak” (Shanti)

“Aku sering datang ke perpustakaan mbak” ( Isneni)

“Aku sering banget datang ke perpustakaan kok mbak” (Novalia) “Hampir tiap hari saya kesini mbak” (Sutrisno)

“Wah kalau saya ya hampir tiap hari mbak kesini” (Bambang) “Sering kesini mbak” (Tasmijan)

Kemudian selain informan yang diwawancarai peneliti sering berkunjung ke Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Blora, ada pula yang hanya kadang- kadang berkunjung ke Perpustakaan, berikut pernyataan dari Rizky dan Ratna :

“Kadang-kadang aja sih mbak” (Rizky)

“Kadang-kadang aja sih kalo aku datang kesini” (Ratna) “Kadang-kadang mbak” (Sekar)

“Ya kadang-kadang aja sih” (Dwi) “Kadang-kadang” (Eko)

(14)

sering mengunjungi perpustakaan terdapat juga informan yang hanya kadang-kadang saja mengunjungi Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Blora.

Selain menanyakan frekuensi kunjungan kepada para informan, peneliti juga menanyakan “Berapa kali dalam seminggu saudara mengunjungi Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Blora?” untuk melengkapi data

wawancara. Berikut ini jawaban para informan : “Biasanya sih empat kali” (Fakhri)

“Ya hampir lima kali seminggu” (Novalia) “Tiga atau empat kali seminggu” (Kasih)

“Ya tiap hari mbak tapi kecuali hari minggu sih” (Sutrisno) “Sekitar empat kali dalam seminggu” (Tasmijan)

“Biasanya tigakali” (Shanti)

“Ya paling tiga kali dalam seminggu” (Isneni) “Ya hampir limakali’nan lah mbak” (Bambang)

Jawaban diatas adalah jawaban para informan yang sering mengunjungi Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Blora, sehinga dalam seminggu jumlah frekuensi kunjungannya bisa 4-5 hari dalam seminggu. Lain halnya dengan informan yang di bawah ini, frekuensi kunjungannya hanya kadang-kadang sehingga hanya mengunjungi perpustakaan beberapa kali dalam seminggu. Berikut penuturan masing-masing informan :

“Dua atau tiga kali dalam seminggu” (Laela) “Dua atau tigakali” (Rizky)

“Cuma du kali seminggu” (Dwi)

“Biasanya dua kali seminggu mbak” (Eko) “Paling dua kali doang sih mbak” (Ratna) “Dua kali doang mbak” (Sekar)

“Duakali paling” (Fattan)

(15)

5.3.3 Alasan dan Motivasi Kunjungan

Motivasi adalah dorongan seseorang untuk melakukan sesuatu. Alasan dan motivasi pemustaka berkunjung berbeda-beda. Berikut jawaban para informan saat ditanya “Apa alasan dan motivasi saudara berkunjung ke Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Blora?”

Menurut Shanti dia sering mengunjungi Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Blora karena mendapatkan tugas dari sekolah dan mengerjakan serta mencari referensi untuk tugasnya dengan mengunjungi Perpustakaan. Berikut penuturan Shanti :

“Aku sering kesini ngerjain tugas dari sekolah mbak sama temen-temen, kan kalau disini ngerjain tugasnya enak bisa sekalian nyari referensinya” Selain shanti yang mengatakan alasan dan motivasi berkunjungnya ke Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Blora adalah mengerjakan tugas dan mencari referensi ada pula yang memiliki alasan dan motivasi yang sama, yaitu Isneni dan Sekar, berikut jawabannya :

“Karena sering dapat tugas dari kampus, jadi aku nyari referensi di perpustakaan sini mbak, lagian kan kampusku juga deket sama perpustakaan sini” (Isneni)

“Ngerjain tugas dari kampus jadi ya aku sekalian nyari referensi buat tugas aku” (Sekar)

Lain halnya dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Fakhri, dia mengatakan alasannya mengunjungi Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah adalah untuk menambah wawasannya, berikut jawabannya :

(16)

Adapula yang memiliki alasan yang sama dengan Fakhri, yaitu alasan berkunjung ke Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Blora adalah untuk menambah wawasan, berikut penuturan Ratna dan Eko :

“Buat nambah wawasan sih mbak, lagian aku suka baca juga kok” (Ratna) “Kan kalau banyak baca banyak juga ngerti informasi-informasi yang lain mbak, jadi aku dateng kesini buat nambah wawasan gitu” (Eko)

Selain alasan dan motivasi yang dituturkan diatas, ada pula alasan yang lain untuk mengunjungi Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Blora, yaitu karena informan yang diwawancarai peneliti suka membaca. Berikut penuturan masing-masing informan :

“Karena saya emang suka membaca mbak jadi ya kumayan sering kesini buat sekedar baca-baca” (Kasih)

“Karena saya suka baca disini mbak, biasanya tiap pagi udah dateng kesini buat baca Koran terbaru” (Bambang)

“Karena saya suka membaca mbak, jadi ya saya sering baca-baca buku di perpustakaan ini” (Tasmijan)

Informan lain mempunyai motivasi dan alasan datang ke Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Blora adalah untuk meminjam bahan pustaka, seperti yang dituturkan oleh Fattan dan Laela berikut ini :

“Karena saya suka meminjam buku di perpustakaan” (Fattan)

“Karena saya suka pinjem buku terutama tentang resep-resep masakan mbak” (Laela)

(17)

mencari referensi untuk tugasmya, adapula yang datang karena ingin menambah wawasan dan selain itu ada yang berkunjung karena memang hobinya adalah membaca ataupun meminjam bahan pustaka. Jadi itulah alasan dan motivasi yang didapat oleh peneliti dari para informan saat melakukan wawancara di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Blora.

5.3.4 Rasa Nyaman

Rasa nyaman perpustakaan juga termasuk faktor dalam minat kunjung pemustaka. Pemustaka datang ke Perpustakaan juga dapat di karenakan kenyamanannya. Berikut jawaban informan saat ditanya “Apakah saudara merasa nyaman berada di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Blora?”

Menurut informan, hampir semuanya mengatakan bahwa mereka merasa nyaman berada di perpustakaan Blora. Berikut penuturannya :

“Nyaman kok” (Fakhri) “Nyaman mbak” (Kasih) “Ya nyaman mbak” (Shanti) “Nyaman kok mbak” (Isneni) “Iya nyaman” (Sekar)

“Nyaman kok mbak” (Novalia) “Iya nyaman disini” (Ratna) “Nyaman mbak” (Sutrisno) “Nyaman” (Dwi)

“Nyaman” (Eko)

“Nyaman mbak” (Bambang) “Nyaman” (Tasmijan) “Nyaman” (Fattan) “Nyaman mbak” (Laela)

(18)

“Kurang nyaman sebenarnya karena biasanya petugas perpustakaan kalau ngobrol terlalu kencang” (Rizky)

Gambar

Tabel 5.1. Daftar Informan

Referensi

Dokumen terkait

participants in the chain can access the data in real time and can validate which increases trust between parties, our blockchain & IoT based food supply chain system

Hasil Penelitian mengenai pengaruh dari variabel jumlah kunjungan wisatawan terhadap tingkat hunian hotel di Kabupaten Buleleng menunjukkan bahwa jumlah kunjungan

Amerine dan Cruess (1960) menyatakan bahwa proses konversi gula menjadi etanol dan CO 2 dilakukan oleh sel khamir Pada kondisi anaerob, metabolisme glukosa menjadi etanol

Sistem Informasi Laboratorium Klinik Keperawatan merupakan bagian dari sistem yang ada di institusi pendidikan keperawatan, dimana dalam pembuatan aplikasi sistem

: Transaksi yang dilakukan oleh Perseroan atau Perusahaan Terkendali Perseroan dengan Afiliasi dari Perseroan atau Afiliasi dari anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris,

Pasal 35 huruf c Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia yang mengartikan bahwa perkara tindak pidana tersebut dapat dikesampingkan

Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki