PENGARUH PENGEROLAN PANAS DAN TINGKAT
DEFORMASI TERHADAP SIFAT MEKANIS BAJA
KARBON SEDANG
UNTUK MATA PISAU PEMANEN SAWIT
SKRIPSI
Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
DISUSUN OLEH :
SURYA ANDHIKA
070401037
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian pengaruh pengerolan panas dan tingkat deformasi
terhadap sifat mekanis baja karbon sedang untuk mata pisau pemanen sawit.
Tujuan penelitian adalah mengamati pengaruh pengerolan panas dan tingkat
deformasi terhadap sifat mekanis bahan, mengetahui pengaruh ukuran butiran
terhadap sifat mekanis dan melihat apakah baja karbon sedang yang telah diproses
dengan perlakuan pengerolan panas memiliki sifat mekanis lebih baik dari bahan
baku yang biasa digunakan. Perbaikan sifat mekanis baja AISI 1060 untuk bahan
mata pisau pemanen sawit dilakukan dengan metode pengerolan panas. Kajian
termomekanikal dilakukan pada temperatur (750
0C, 800
0C, 850
0C, 900
0C dan
950
0C) dan tingkat deformasi (5%, 10%, 15% dan 20%) berurutan. Hasil
pengujian memperlihatkan bahwa nilai kekerasan optimal yang diperoleh adalah
420 BHN pada suhu 800
0C dan deformasi 20%. Hasil pengujian tarik diperoleh
tegangan batas 1.019 MPa dan tegangan luluh 651,31 MPa. Sedangkan hasil
mikrostruktur memeperlihatkan diameter butiran rata-
rata 4,95 μm. Dari hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa pengaruh perlakuan pengerolan panas dan
tingkat deformasi terhadap sifat mekanis yaitu diperoleh hubungan antara
kekerasan dan kekuatan tarik berbanding lurus dimana semakin meningkat nilai
kekerasan maka kekuatan tariknya juga akan meningkat. Korelasi ukuran butir
terhadap sifat mekanis yaitu diperoleh hubungan antara kekerasan dan ukuran
butir berbanding terbalik, dimana semakin kecil ukuran butir maka kekerasan
bahan akan semakin meningkat, sedangkan untuk hubungan antara kekuatan tarik
dan ukuran butir berbanding terbalik juga dimana semakin kecil ukuran butir
maka bahan akan semakin ulet. Sifat mekanis baja karbon sedang setelah
dilakukan proses pengerolan panas memperlihatkan kenaikan sifat mekanis
dibanding bahan baku.
ABSTRACT
Has done research on the impact of hot rolling and deformation rate on the
mechanical properties of medium carbon steel for the blade palm harvesters. The
research objective was to observe the effect of hot rolling and the degree of
deformation of the mechanical properties of the material, determine the effect of
particle size on the mechanical properties and see if the medium carbon steel that
has been processed by hot rolling treatment have better mechanical properties than
the raw materials used. Improvement of mechanical properties of AISI 1060 steel
for the blade material made with palm harvesters hot rolling method.
Termomekanikal study performed at a temperature (7500C, 8000C, 8500C,
9000C and 9500C) and the degree of deformation (5%, 10%, 15% and 20%)
respectively. The test results showed that the optimal hardness value obtained is
420 BHN at 8000C temperature and deformation of 20%. Test results obtained
tensile stress limit 1019 MPa and 651.31 MPa yield stress. While the results of
microstructural
memeperlihatkan average grain diameter of 4.95 μm. From the
research it can be concluded that the effect of heat treatment and rolling
deformation rate on the mechanical properties of the obtained relationship
between hardness and tensile strength which is proportional increases the hardness
value will also increase the power of attraction. Correlation of grain size on the
mechanical properties of the obtained relationship between hardness and grain
size is inversely proportional, where the smaller the grain size of the material
hardness will increase, while the relationship between tensile strength and
inversely proportional to the grain size is also where the smaller the grain size of
the material will be more tenacious. The mechanical properties of carbon steel
was after hot rolling process showed an increase compared to the mechanical
properties of materials.
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulilah saya panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan nikmat kesehatan, dan kesempatan sehingga tugas sarjana ini dapat selesai
pada waktunya. Tugas sarjana yang berjudul “Pengaruh Pengerolan Panas dan Tingkat Deformasi Terhadap Sifat Mekanis Baja Karbon Sedang Untuk Mata Pisau Pemanen Sawit” ini dimaksudkan sebagai satu diantara syarat untuk menyelesaikan pendidikan sarjana Teknik Mesin Program Reguler di Departemen Teknik Mesin –
Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
Tugas sarjana ini berisikan penelitian yang berhubungan dengan pembentukan
ukuran butiran pada skala mikro dengan mengabungkan antara perlakuan panas dan
proses pengerolan terhadap material baja karbon sedang sehingga diharapkan terjadi
perubahan sifat-sifat mekanis pada material tersebut.
Selama Pembuatan tugas sarjana ini dimulai dari penelitian sampai penulisan,
saya banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Kedua orangtua saya, Bapak Darmanto dan Ibu Eny Supiyati yang telah memberikan
perhatian, do’a, nasehat dan dukungan baik moril maupun materil, dan tidak lupa
Reni Ayu Lestari Ginting yang selalu memberikan semangat setiap saat.
2. Bapak Dr. Eng. Ir. Indra, MT selaku dosen pembimbing tugas sarjana yang telah banyak membantu menyumbang pikiran dan meluangkan waktunya dalam
memberikan bimbingan dalam menyelesaikan tugas sarjana ini.
3. Bapak DR. Ing-Ir. Ikhwansyah Isranuri selaku ketua Departemen Teknik Mesin,
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
4. Seluruh staf pengajar dan pegawai administrasi di Departemen Teknik Mesin, Ibu
Ismawati, Kak Sonta, Bapak Syawal, Bang Sarjana, dan Bang Lilik yang telah
banyak membantu dan memberikan ilmu selama perkuliahan.
5. Seluruh anggota dalam tim penelitian ini, Fuad Affiz, Arief Murtiono, Darwin R.
Hasibuan dan Ahmad Azhari . Penelitian ini merupakan suatu kesempatan yang
sangat berharga bagi saya untuk dapat meningkatkan ilmu, dan kualitas, serta
6. Seluruh teman – teman stambuk 2007 terutama yang begitu setia menunggu kami
untuk tamat bersama-sama, Arifin F. Lubis, Mirsal Lubis, Ricky Miraza,
Masniarman, Indra Agustian, Palvis, Ningsih dan lainnya yang namanya tidak dapat
saya sebutkan satu persatu yang telah banyak memberikan bantuan baik selama
perkuliahan maupun dalam pembuatan tugas sarjana ini.
Saya menyadari bahwa tugas sarjana ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab
itu, saran dan kritik dari pembaca sekalian sangat diharapkan demi kesempurnaan skrispi
ini. Semoga tugas sarjana ini bermanfaat dan berguna bagi semua pihak.
Medan, 12 Juli 2012
Surya Andhika
DAFTAR ISI
LEMBARAN PENGESAHAN DARI PEMBIMBING ... i
SPESIFIKASI TUGAS ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
ABSTRAK ... v
DAFTAR ISI... vii
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR NOTASI ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Manfaat Penelitian ... 4
1.5 Batasan Masalah ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1 Baja ... 7
2.1.1 Proses Pembuatan Baja ... 8
2.1.1.1 Dapur Baja Oksigen (Proses Bessemer) ... 9
2.1.1.2 Dapur Baja Terbuka (Siemens Martin) ... 12
2.1.1.3 Dapur Baja Listrik ... 12
2.1.2 Klasifikasi Baja ... 13
2.1.2.1 Baja Karbon Rendah (Low Carbon Steel) ... 13
2.1.2.2 Baja Karbon Sedang (Medium Carbon Steel) ... 14
2.1.2.3 Baja Karbon Tinggi (High Carbon Steel) ... 14
2.1.3 Sifat-sifat Baja ... 15
2.1.3.1 Sifat Kimia ... 15
2.1.3.2 Sifat Teknologi ... 15
2.1.3.3 Sifat Mekanik ... 16
2.1.3.3.1 Kekuatan (Strength) ... 16
2.1.3.3.2 Kekerasan (Hardness) ... 16
2.1.3.3.3 Kekenyalan (Elasticity) ... 16
2.1.3.3.4 Kekakuan (Stiffness) ... 17
2.1.3.3.5 Plastisitas (Plasticity) ... 17
2.1.3.3.6 Ketangguhan (Toughness) ... 17
2.1.3.3.7 Kelelahan (Fatigue) ... 18
2.1.4 Diagram Fasa Fe-C ... 18
2.1.4.1 Delta Iron (Delta ferrite) ... 21
2.1.4.2 Ferrite (α) ... 22
2.1.4.3 Cementite (Fe3C) ... 22
2.1.4.4 Pearlite (α + Fe3C) ... 23
2.1.4.5 Austenite (γ) ... 24
2.1.4.6 Eutectic, Hipo-Eutectoid dan Hyper-Eutectoid ... 24
2.2 Proses Pembentukan Logam ... 25
2.2.1 Proses Pengerjaan Panas... 28
2.2.1.1 Pengerasan (Hardening) ... 32
2.2.1.2 Pelunakan (Annealing) ... 32
2.2.1.3 Normalizing ... 33
2.2.1.4 Full Annealing ... 34
2.2.1.5 Spheroidzing ... 34
2.2.2 Proses Pengerjaan Dingin ... 42
2.3 Pengujian Sifat Mekanis Logam ... 47
2.3.1 Pengujian Tarik ... 47
2.3.2 Pengujian Kekerasan ... 50
2.3.3 Analisa Struktur Butir ... 51
2.3.4 Pertumbuhan Struktur Butir ... 52
2.3.5 Perhitungan Diameter Butir ... 53
3.1 Waktu dan Tempat ... 55
3.2 Alat dan Bahan ... 55
3.2.1 Alat ... 55
3.2.2 Bahan ... 56
3.3 Spesifikasi Spesimen ... 56
3.4 Perlakuan Termomekanikal ... 57
3.5 Pengujian ... 60
3.5.1 Pengujian Kekerasan ... 60
3.5.2 Pengujian Tarik ... 61
3.5.3 Pengujian Metalografi ... 62
3.6 Diagram Alir Penelitian ... 64
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 65
4.1 Hasil ... 65
4.1.1 Hasil Uji Kekerasan ... 65
4.1.2 Hasil Uji Tarik ... 67
4.1.3 Hasil Pengujian Metalografi ... 69
4.2 Pembahasan ... 71
4.2.1 Hubungan Antara Kekerasan dengan Kekuatan Tarik ... 71
4.2.2 Hubungan Diameter Butir dengan Kekerasan dan Kekuatan Tarik ... 72
4.3 Penguraian Gaya yang Terjadi Saat Pemotongan ... 73
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 89
5.1 Kesimpulan... 89
5.2 Saran ... 89
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Proses Pengerjaan Baja pada Dapur Tinggi ...
11
Gambar 2.2 Diagram Fasa Fe-C ...
20
Gambar 2.3 Struktur Mikro
Delta Ferrit
...
21
Gambar 2.4 Mikro Struktur
Ferrite
...
22
Gambar 2.5 Mikro Struktur
Cementite
...
23
Gambar 2.6 Mikro Struktur
Pearlite
...
24
Gambar 2.7 Diagram Fasa Fe-Fe3C pada Daerah
Eutectoid
...
33
Gambar 2.8 Proses Pengerolan Datar...
35
Gambar 2.9 Skema Perolingan ...
36
Gambar 2.10 Proses Roling dan Hasilnya...
37
Gambar 2.11 Tahapan Perolingan ...
38
Gambar 2.12 Mesin Roling ...
40
Gambar 2.13 Hasil Roling Panas ...
41
Gambar 2.14 Kurva Tegangan Regangan Baja Karbon Sedang Perlakuan Rolling
pada Temperatur 800° C Deformasi 20%...
47
Gambar 2.15 Perhitungan Butiran Menggunakan Metode Planimetri (Sumber:
ASTM E 112-96, 200) ...
53
Gambar 3.1 Spesimen (a) Uji Kekerasan dan Metalogafi (b) Dimensi
Spesimen ...
56
Gambar 3.3 Pemanasan Spesimen di Dalam
Furnace
...
57
Gambar 3.4 Alat Rol ...
58
Gambar 3.5 Ilustrasi Proses Termomekanik ...
59
Gambar 3.6 Alat Uji Brinell ...
61
Gambar 3.7 Alat Uji Tarik
Torsee Type AMU-10
...
62
Gambar 3.8 Mikroskop Optic ...
63
Gambar 3.9 Diagram Alir Penelitian ...
64
Gambar 4.1 Hubungan Antara Temperatur dan Deformasi Terhadap Nilai
Kekerasan ...
67
Gambar 4.2 Grafik Pengujian Tarik ...
68
Gambar 4.3 Foto Mikro (a) RAW Material (b) 800° C 20% (c) 800° C 10% (d)
950° C 20% (perbesaran 500x) ...
70
Gambar 4.5 Hubungan Antara Kekerasan dengan Tegangan Batas (
ultimate
strength
) ...
71
Gambar 4.6 Hubungan Antara Diameter Butir dengan Kekerasan ...
72
Gambar 4.7 Hubungan Antara Diameter Butir dengan Kekuatan Tarik ...
73
Gambar 4.8 Skema Penguraian Gaya F - N ...
74
Gambar 4.9 Penguraian Gaya F – N pada Sumbu x dan Sumbu y ...
75
Gambar 4.10 Penguraian Momen ...
76
Gambar 4.11 Penguraian Gaya F Terhadap Sudut θ
...
76
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Hubungan antara Perbesaran yang Digunakan dengan Pengali
Jeffries ...
54
Tabel 3.1 Spesifikasi
Furnace
...
57
Tabel 3.2 Spesifikasi Alat Rol ...
58
Tabel 3.3 Spesifikasi Alat Uji
Brinell
...
61
Tabel 3.4 Spesifikasi Alat Uji Tarik ...
62
Tabel 4.1 Pengujian Kekerasan Berdasarkan Skala Brinell ...
65
Tabel 4.2 Hasil Uji Tarik Pada 3 Perlakuan Optimal...
69
DAFTAR NOTASI
Lambang Keterangan Satuan
A luas penampang mm2
d diameter butir μm
D Diameter mm2
ε Regangan %
f pengali Jeffries butiran/mm2
F gaya tarik N
L Panjang mm
σ Tegangan MPa
N jumlah butir -
Δ Perubahan -