• Tidak ada hasil yang ditemukan

skripsi kepegawaian daerah kota pekanbar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "skripsi kepegawaian daerah kota pekanbar"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS SISTEM INFORMASI BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (BKPSDM) PADA

PEMKO PEKANBARU PELAKSANA KERJA

PRAKTEK (KP)

Disusun Oleh: Okta Saputra 1410031802180

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA STMIK Amik Riau

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

ANALISIS SISTEM INFORMASI BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (BKPSDM) PADA

PEMKO PEKANBARU

LAPORAN KERJA PRAKTEK (KP)

Disusun Oleh: Okta Saputra 1410031802180

Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing Pada tanggal………..

Pembimbing lapangan Dosen Pembimbing KP

(3)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan waktu dan kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapangan ini yang berjudul “Analisis Sistem Informasi Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) pada Pemko Pekanbaru”.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan Kerja Praktek ini masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi perbaikan penulis yang lebih sempurna pada masa yang akan datang.

Dari tahap awal penyusunan laporan Kerja praktek ini sampai dengan selesai, penulis banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Maka kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak jamharis, M.Kom, sebagai dosen pembimbing dan selaku Ketua Program Studi Teknik informatika STMIK Amik Riau yang telah bersedia meluangkan waktu dan mencurahkan perhatian, memberikan saran serta pengarahan sehingga laporan penulisan ilmiah ini dapat diselesaikan. 2. Bapak/Ibu dosen beserta seluruh staf Teknik Informatika STMIK Amik

Riau yang telah memberikan arahan kepada penulis.

3. Pimpinan dan seluruh staf Badan Kepegawaian Dan pengembangan Sumber Daya manusia (BKPSDM) Pemko Pekanbaru yang telah membantu penulis untuk mendapatkan data dan keterangan yang diperlukan dalam penyusunan laporan Kerja Praktek ini.

4. Teristimewa kepada orang tua dan keluarga saya, yang telah banyak memberikan bimbingan dan bantuan baik moril maupun material selama penulis mengikuti pendidikan hingga selesainya Kerja praktek ini. 5. Teman-teman yang telah banyak membantu saya dalam mencari data

(4)

ii Akhir kata, penulis berharap semoga laporan Kerja praktek ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekaligus menjadi gambaran untuk kemajuan laporan lainnya.

Pekanbaru, September 2017 Penulis

Okta Saputra

(5)
(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Struktur Gambar 4.1. Tampila Gambar 4.2. Tampila Gambar 4.3. Tampila Gambar 4.4. Tampila Gambar 4.5. Tampila Gambar 4.6. Tampila Gambar 4.7. Tampila Gambar 4.8. Tampila Gambar 4.9. Tampila

(7)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

(8)

Upaya lain yang juga dilakukan Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pemko Pekanbaru diantaranya membekali pegawainya dengan mengadakan seminar, mengikutsertakan Pegawai pada program-program pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan Badan Diklat Kota Pekanbaru setiap tahunnya, pendidikan formal melalui tugas belajar dan izin belajar di perguruan tinggi negeri ataupun swasta yang diajukan oleh Pegawai serta mengadakan seminar dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas kerja, ketepatan waktu dalam bekerja, efektif dalam memanfaatkan waktu kerja dan fasilitas kerja, kemandirian, komitmen dalam bekerja, serta meningkatkan loyalitas kerja Pegawai.

Hal ini lah yang didasari oleh Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia sebagai suatu instansi pemerintahan yang menyajikan pelayanan dalam penyediaan Pegawai yang bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas maupun institusi lainnya di lingkungan pemerintahan Kota Pekanbaru. Sebagai unsur pelaksana, Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pemko Pekanbaru telah memiliki Sistem Informasi Pegawai (SIMPEG) dalam rangka meningkatkan administrasi kenaikan pangkat Pegawai, pengelolaan data informasi Pegawai, pelaksanaan pemutakhiran data Pegawai, pelaksanaan pengumpulan, penyimpanan dan pemeliharaan dan serta Dokumentasi kepegawaian.

Oleh karena itu, para Pegawai harus mengandalkan kemampuan dalam bekerja, loyalitas dalam bekerja sehingga dapat memberikan karakter khusus Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Pemko Pekanbaru. Hal tersebut menjadi satu perwujudan agar dapat menarik kepercayaan masyarakat yang semakin berkurang terhadap pelayanan instansi pemerintah.

(9)

3 1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk menambah wawasan dalam mengetahui bagaimana proses Pengolahan data Pegawai Badan Kepegawaian Dan Pengembangan (BKPSDM) Pemko Pekanbaru seperti penyimpanan data, pencarian data, pembuatan laporan dan lain sebagainya.

1.3 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah memperoleh wawasan, pengetahuan, dan keterampilan sehubungan dengan Sistem Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pemko Pekanbaru.

1.4 Batasan Masalah

Agar pembahasan yang dilakukan lebih terarah, maka perlu ditentukan batas permasalahan yang terbagi menjadi 2 batasan masalah yaitu batasan proses dan batasan data.

1. Batasan Proses

Proses-proses dalam sistem kepegawaian ini menjadi 2 bagian proses yaitu proses data internal dan proes data eksternal. Proses data internal meliputi proses-proses pengolahan data pegawai, proses pencarian data pegawai dan proses pembuatan laporan pegawai. Sedangkan proses data eksternal meliputi proses-proses login dan proses-proses pengelolaan database.

(10)

1.5 Metodologi Penelitian

Adapun langkah-langkah dalam melakukan penelitian ini adalah :

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

Metode Pengumpulan Data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Metode Studi Lapangan (Field Research), yaitu pengumpulan data melalui peninjauan secara langsung terhadap objek yang diteliti. Metode pengumpulan data ini dapat dilakukan dengan cara : 1. Library Research

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data dengan cara membaca literatur-literatur yang berhubungan tentang buku/artikel birokrasi pemerintahan dan kepegawaian, buku/artikel tentang ilmu pemerintahan serta dokumen-dokumen yang ada relavansinya dengan topik yang dibahas dalam penelitian ini. Data yang diperoleh dari kepustakaan ini merupakan data sekunder.

2. Interview

Pada tahap ini dilakukan proses tanya jawab dengan pihak internal instansi dalam mengumpulkan data dan informasi mengenai kebutuhan sistem, selain itu dengan orang yang akan bertindak sebagai admin yang akan mempergunakan sistem.

3. Observasi

(11)

1.5.2 Metode Analisis Sistem Informasi

Analisis sistem merupakan suatu tahap pemahaman proses yang bertujuan untuk mengetahui proses apa saja yang terlibat dalam sistem dan berhubungan satu proses dengan proses lainnya. Dari pemahaman proses tersebut maka dapat dilakukan suatu evaluasi dan usulan terhadap sistem yang ada, untuk dikembangkan lebih lanjut.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tahap analisis merupakan tahap yang cukup kritis, sebab kesalahan dalam analisis akan mempengaruhi tahap selanjutnya.

1.6 Lokasi Penelitian

(12)

BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1 Dasar Hukum BKPSDM Kota Pekanbaru

1. Undang-Undang (Drt) Nomor 8 Tahun 1956, tentang Pembentukan daerah Otonomi Kota-Kota Besar Dalam lingkungan Daerah Provinsi Riau. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1973 tentang Perluasan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II pekanbaru.

2.Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999, tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007, tentang Organisasi Perangkat Daerah.

5. Peraturan Daerah Kota Medan No. 3 Tahun 2009, tentang Pembentukan Organisasi dan tata Kerja Perangkat Daerah Kota Pekanbaru.

2.2 Struktur Organisasi

(13)

No. ESELON JUMLAH

1. ESELON II/b 1

2. ESELON III/a 1

3. ESELON III/b 4

4. ESELON IV/a 11

J U M L A H 17

(14)

Struktur Organisasi

Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan

(15)

a. Kepala Badan

b. Sekretariat membawahkan : 1. Sub. Bagian Umum 2. Sub. Bagian Keuangan

3. Sub. Bagian Penyusunan Program c. Bidang Pengembangan Karier membawahkan :

1. Sub. Bidang Jabatan Struktural 2. Sub. Bidang Jabatan Fungsional d. Bidang Kepangkatan membawahkan :

1. Sub. Bidang Kepangkatan Jabatan Struktural dan Non Struktural 2. Sub. Bidang Kepangkatan Jabatan

Fungsional e. Bidang Kesejahteraan dan Disiplin membawahkan :

1. Sub. Bidang Kesejahteraan 2. Sub. Bidang Disiplin

f. Bidang Pengadaan Pegawai dan Pembinaan Sistem Informasi membawahkan : 1. Sub. Bidang Pengadaan dan Pensiun Pegawai

(16)

2.3 Tugas Pokok dan Fungsi 1. Bidang Mutasi

Pasal 12

Bidang Mutasi mempunyai tugas melaksanakan pemberian

pertimbangan teknis mutasi kepegawaian kepada Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah dan Pejabat Instansi yang berwenang di daerah dan menetapkan kenaikan pangkat anumerta, pengabdian di wilayah kerjanya.

Pasal 13

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 bidang Mutasi menyelengarakan fungsi :

1. Penyiapan pertimbangan teknis kepada Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah untuk menetapkan kenaikan pangkat pegawai Negeri Sipil Daerah dari Juru Muda Tingakt I golongan ruang I/b sampai dengan Pembina Utama golongan ruang IV/e.

2. Pemberian pertimbangan teknis kepada Pejabat Instansi Pusat yang berwenang di daerah untuk penetapan kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil Daerah dari juru Muda Tingkat I golongan ruang I/b sampai dengan Pembina Utama golongan ruang IV/b.

3. Penetapan kenaikan pankat anumerta dan pengabdian Pegawai Negeri Sipil Pusat.

4. Pemberian pertimbangan teknis peninjauan masa kerja.

(17)

2. Bidang Pensiun

a. Bidang status Kepegawaian dan Pensiun

Pasal 17

Bidang Status Kepegawaian dan Pensiun mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penetapan Nomor Identitas Pegawai Negeri Sipil, kartu Pegawai (KARPEG), Kartu Isteri/Suami (KARIS/KARSU), pemberhentian dan pemberian pension bagi Pegawai Negeri Sipil Pusat dan janda/dudanya dan penyiapan pertimbangan teknis bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah dan janda/dudanya yang telah mencapai batas usia pensiun serta penyiapan perimbangan status kepegawaian lainnya.

Pasal 18

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 Bidang Status Kepegwaian dan Pensiun menyelenggarakan fungsi :

1. Penyiapan penetapan Nomor Identitas Pegawai Negeri Sipil Daerah di wilayah kerjanya.

2. Penyiapan penetapan KARPEG dan KARIS/KARSU Pegawai Negeri wilayah kerjanya.

3. Penyiapan pertimbangan teknis pengangkatan menjadi Pegawai Negeri Sipil bagi Calon Pegawai Sipil Daerah yang menjalani masa percobaan lebih dari 2 (dua) tahun.

4. Penyiapan penetapan/pertimbangan teknis pengangkatan menjadi Pegawai Negeri Sipil bagi Calon Pegawai Negeri Sipil Pusat/Daerah yang menjalani masa percobaan lebih dari 2 (dua) tahun.

(18)

6. Penyiapan pertimbangan teknis pemberhentian dan pemberian pensiun Pegawai Negeri Sipil Daerah yang berpangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e ke bawah yang mencapa batas usia pensiun dan pensiun janda/dudanya.

7. Penyiapan pemberian pertimbangan masalah kedudukan dan status hukum kepegawaian.

8. Penyiapan pertimbangan pernyataan tewas dan uang duka tewas serta tunjangan cacat.

9. Penyiapan persetujuan pemberian cuti diluar tanggungan negara. 10. Bidang Informasi Kepegawaian

Pasal 23

Bidang Informasi Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan sistem informasi kepegawaian Pegawai Negeri Sipil Pusat dan Daerah dan memfasilitasi pengembangan sistem informasi kepegawaian pada instansi daerah di wilayah

kerjanya.

Pasal 24

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 Bidang Informasi Kepegawaian menyelenggarakan fungsi :

1. Penyiapan data masukan hasil mutasi kepegawaian

2. Pelaksanaan penyuntingan dan penyandian data kepegawaian 3. Pelaksanaan pengolahan data kepegawaian

(19)

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1

Konsep Sistem Informasi

3.1.1 Pengertian Sistem

Sistem berasal dari bahasa Latin, yaitu Systema dan bahasa Yunani yaitu sustema yang berarti suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.

Suatu sistem diciptakan untuk menangani seseuatu yang berulang kali atau yang secara rutin terjadi. Sistem pada dasarnya dapat diartika sebagai suatu kumpulan dari unsur, komponen, atau variabel-variabel yang terorganisasi dan saling bergantung satu sama lain. Setiap sistem terdiri dari sub-sub sistem yang diberi nama prosedur.

Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan. Suatu organisasi seperti perusahaan atau suatu bidang fungsional cocok dengan defenisi ini, organisasi terdiri dari sejumlah sumber daya tersebut bekerja menuju tercapainya suatu tujuan tertentu yang ditentukan oleh pemilik atau manajemen. (McLeod, 2001 : 11)

(20)

Norman L. Enger menyatakan bahwa suatu sistem dapat terdiri atas kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi. Sedangkan Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo menyatakan bahwa suatu sistem terdiri atas objek-objek, atau unsur-unsur, atau komponen-komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lainnya sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya yang secara bersama-sama bekerja untuk mencapai tujuan tertentu. Unsur dari sistem adalah jaringan prosedur yang merupakan urutan kegiatan klerikal.

3.1.2 Defenisi Informasi

Informasi merupakan proses lebih lanjut dari data yang sudah memiliki nilai tambah. Informasi dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu :

a. Informasi strategis. Informasi ini digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang, mencakup informasi eksternal, rencana perluasan perusahaan, dan sebagainya.

b. Informasi taktis. Informasi ini dibutuhkan untuk mengambil keputusan jangka menengah, seperti informasi trend penjualan yang dapat dimanfaatkan untuk menyusun rencana penjualan.

c. Informasi teknis. Informasi ini dibutuhkan untuk keperluan operasional sehari-hari, seperti informasi pada persediaan stock, retur penjualan dan laopran kas harian.

(21)

Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem pengolahan informasi akan mengolah data menjadi informasi atau mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi yang menerimanya. Nilai informasi berhubungan dengan keputusan. Bila tidak ada pilihan atau keputusan maka informasi tidak diperlukan. Keputusan dapat berkisar dari keputusan berulang sederhana sampai keputusan strategis jangka panjang. Nilai informasi dilukiskan paling berarti dalam konteks pengambilan keputusan (Tata Sutabri, 2004 : 18)

Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil dari data yang dimasukkan ke dalam pengolahan. Akan tetapi dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberikan suatu kemungkinan faktor risiko pada tingkat-tingkat pendapat yang berbeda.

Jadi dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan dan fungsi utamanya adalah menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi.

3.1.3 Defenisi Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan suatu sistem yang tujuannya menghasilkan informasi. Sebagai suatu sistem (Jogiyanto, 2003 : 33).

(22)

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yang terdiri dari blom masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaran.

a. Blok masukan (input block)

Input mewakili data yang masuk ke dlama sistem informasi. Yang dimaksud dengan input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen kasar.

c. Blok keluaran (output blok)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok teknologi (technology block)

(23)

e. Blok basis data (database block)

Basis data atau (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan perangkat lunak digunakan untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basi data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (database management system).

f. Blok kendali (control block)

Banyak hal dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan pada sistem itu sendiri, ketidak-efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dicegah dan bila terlanjur terjadi maka kesalahan-kesalahan dapat dengan mudah diatasi.

3.1.4 Sistem informasi pegawai (SIMPEG)

(24)

Secara umum Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian dibangun dengan tujuan :

1. Mewujudkan suatu Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian yang terintegrasi dalam satu jaringan komputer, yang mampu menghasilkan informasi yang bermutu sehingga berdampak pada efektivitas organisasi.

2. Mewujudkan pengelolaan manajemen kepegawaian yang efisien, efektif, terintegrasi dan akuntabel.

3. Mewujudkan pelayanan administrasi kepegawaian yang cepat, mudah dan akuntabel.

Hasil yang diharapkan dari Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian antara lain :

1. Tertatanya data pegawai untuk membantu pimpinan dalam merencanakan penyebaran pegawai, dan merencanakan pelatihan pegawai di masa yang akan datang.

2. Kelancaran administrasi dan manajemen kepegawaian agar pegawai mendapat hak serta melaksanakan kewajibannya dengan baik.

3. Kemudahan pekerjaan di bidang administrasi dan manajemen kepegawaian dalam membuat laporan.

4. Terciptanya pelaksanaan tugas yang lebih efektif dan efisien.

5. Terwujudnya tertib administrasi dan tertib pengarsipan guna mendukung pelaksanaan tugas-tugas administrasi kepegawaian.

6. Terbinanya tenaga-tenaga yang terampil dalam memanfaatkan teknologi informasi mutakhir dalam melaksanakan tugas-tugas administrasi kepegawaian

(25)

20 3.2 Konsep Badan Kepegawaian Dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM)

Orang pribadi yang bekerja pada pemberi kerja, baik sebagai pegawai tetap atau pegawai tidak tetap/tenaga kerja lepas berdasarkan perjanjian atau kesepakatan kerja baik secara tertulis maupun tidak tertulis, untuk melaksanakan suatu pekerjaan dalam jabatan atau kegiatan tertentu dengan memperoleh imbalan yang dibayarkan berdasarkan periode tertentu, penyelesaian pekerjaan, atau ketentuan lain yang ditetapkan pemberi kerja, termasuk orang pribadi yang melakukan pekerjaan dalam jabatan negeri atau badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah.

Pegawai terbagi atas 2 antara lain Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Swasta. Pegawai Swasta yaitu Pegawai yang bekerja pada perusahaan swasta/diluar instansi Pemerintah dan digaji oleh perusahaan swasta tersebut.

Pegawai Negeri Sipil adalah atau Civil Servant merupakan salah satu organ penting bagi eksistensi suatu negara, keberadaan Pegawai Negeri Sipil selain sebagai bagian dari eksekutif juga terdapat pada organ-organ kenegaraan lainnya seperti lembaga yudikatif maupun lembaga legislatif. Walaupun banyak predikat negatif disandangkan kepada PNS namun masih banyak PNS dengan jiwa pengabdiannya dan komitmen yang tinggi tetap melakukan tugasnya dengan sangat baik dan terpuji bahkan rela untuk menyelesaikan tugasnya terpaksa harus bekerja sampai larut malam untuk melakukan pelayanan kepada masyarakat.

Pengertian Pegawai Negeri menurut Undang-undang Nomor 43 Tahun

(26)

Kedudukan dan peran Pegawai Negeri Sipil pada setiap negara adalah penting dan menentukan karena pegawai negeri merupakan aparatur pelaksana pemerintah untuk menyelenggarakan pemerintahan dan kelancaran pemba-ngunan dalam rangka usaha mencapai tujuan nasional ter-utama ditentukan oleh kualitas dan kinerja Pegawai Negeri Sipil. Dengan posisi yang demikian maka diperlukan mana-jemen Pegawai Negeri sipil yang mampu secara komprehensif dan terperinci menjelaskan posisi, peran, hak dan kewajiban para Pegawai Negeri Sipil tersebut.

Kepegawaian adalah hal ihwal tentang orang yang bekerja di dalam pemerintahan. Tetapi ada sebutan PROFESInya, Sementara itu di dalam kepegawaian itu telah terkumpul sebutan macam profesi di dalamnya, seprti: Polri, Jaksa, Guru, Hakim, TNI, dsb. Sebutan Profesi. Sebutan Pegawai atau PNS bukan menunjukkan gugus profesi, seperti misalnya TNI, POLRI, Dokter, Hakim, Jaksa, Wartwan, dan laiin-lainnya PNS bukan sebutan profesi karena di dalamnya terdiri dari macam-macam profesi seperti yang disebutkan di atas. Oleh karena itu di dalam NA perlu dimulai dari identifikasi sebutan profesi itu.

3.2.1 Kepangkatan A. Pengertian

(27)

22 Kenaikan pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja dan pengabdian Pegawai Negeri Sipil terhadap Negara, serta sebagai dorongan kepada Pegawai Negeri Sipil untuk lebih meningkatkan prestasi kerja dan pengabdiannya.

Agar kenaikan pangkat dapat dirasakan sebagai penghargaan, maka kenaikan pangkat harus diberikan tepat pada waktunya dan tepat kepada orangnya. Masa kenaikan pangkat: 1 Januari, 1 April, 1 Juli dan 1 Oktober.

B. Macam Kenaikan Pangkat

1. Kenaikan pangkat Reguler; Kenaikan pangkat reguler adalah penghargaan yang diberikan kepada PNS yang telah memenuhi syarat yang di tentukan tanpa terkait pada jabatan:

a. Minimal telah 4 tahun dalam pangkat

c. dipekerjakan/ diperbantukan secara penuh di luar instansi induknya .

2. Kenaikan pangkat Pilihan; Kenaikan pangkat pilihan adalah kepercayaan dan penghargaan yang diberikan kepada PNS atas prestasi kerjanya yang tinggi:

a. Minimal telah 2 tahun dalam pangkat terakhirnya;

(28)

Diberikan kepada PNS yang :

a. menduduki jabatan struktural/ fungsional ttt;

b. menunjukan prestasi kerja yg luar biasa baik;

c. menemukan penemuan baru yg bermanfaat bg negara;

d. diangkat menjadi Pejabat Negara;

e. memperoleh ijazah atau STTB;

f. Tugas belajar (sebelumnya menduduki jabatan);

g. Dipekerjakan/diperbantukan secara penuh di luar instansi induknya (sebelumnya menduduki jabatan). PNS yang menjadi Pejabat Negara : dinaikkan pangkatnya tanpa terikat pada jenjang pangkat dengan syarat : a. minimal 4 th dlm pangkat terakhir;

b. setiap unsur penilaian 1 th terakhir , baik.

PNS yg melaksanakan tugas belajar dan PNS yg diperbantukan/ dipekerjakan di luar instansi induknya, dinaikkan pangkatnya dengan syarat :

a. minimal 4 th dalam pangkat terakhir;

b. setiap unsur penilaian 2 tahun terakhir bernilai baik.

3. Kenaikan pangkat Anumerta; Kenaikan pangkat anumerta diberikan kepada PNS yang dinyatakan TEWAS (meninggal dalam menjalankan tugas kedinasan) Kenaikan pangkat anumerta mulai berlaku mulai tanggal PNS yang bersangkutan tewas.

(29)

4. Kenaikan pangkat Pengabdian; Diberikan kpd PNS yg diberhentikan dg hormat dg hak pensiun krn mencapai batas usia pensiun;

Persyaratannya :

a. mempunyai masa kerja 30/25 thn secara terus menerus dan minimal 1 bln/1thn dlm pangkat terakhir;

b. mempunyai masa kerja 20 thn secara terus menerus dan minimal 2 thn dlm pangkat terakhir;

c. mempunyai masa kerja 10 thn terus menerus dan minimal 4 thn dlm pangkat terakhir

d. setiap unsur penilaian DP3 minimal baik;

e. tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin berat.

f. Diberikan 1 bulan sebelum PNS yang bersangkutans diberhentikan dengan hormat dengan hak pensiun.

Susunan Pangkat dan Golongan Ruang Pegawai Negeri

Sipil.Susunan pangkat serta golongan ruang Pegawai Negeri Sipil sebagai berikut:

Golongan Ia = Pangkat Juru Muda

Golongan Ib = Pangkat Juru Muda Tingkat 1 Golongan Ic = Pangkat Juru

Golongan Id = Pangkat Juru Tingkat 1

Golongan IIa = Pangkat Pengatur Muda

Golongan IIb = Pangkat Pengatur Muda Tingat 1 Golongan IIc = Pangkat Pengatur

Golongan IId = Pangkat Pengatur Tingkat 1

(30)

Golongan IIIa = Pangkat Penata Muda

Golongan IIIb = Pangkat Penata Muda Tingkat 1 Golongan IIIc = Pangkat Penata

Golongan IIId = Pangkat Penata Tingkat 1

Golongan IVa = Pangkat Pembina

Golongan IVb = Pangkat Pembina Tingkat 1 Golongan IVc = Pangkat Pembina Utama Muda Golongan IVd = Pangkat Pembina Utama Madya Golongan IVe = Pangkat Pembina Utama

Setiap pegawai baru yang dilantik atau diputuskan sebagai Pegawai Negri Sipil / PNS baik di pemerintah pusat maupun daerah akan diberikan Nomor Induk Pegawai atau NIP, golongan dan pangkat sesuai dengan tingkat pendidikan yang diakui sebagai berikut di bawah ini. Cek data Kepangkatan anda sudah benar atau

belum.

Pegawai baru lulusan SD atau sederajat = I/a Pegawai baru lulusan SMP atau sederajat = I/b Pegawai baru lulusan SMA atau sederajat = II/a Pegawai baru lulusan D1/D2 atau sederajat = II/b Pegawai baru lulusan D3 atau sederajat = II/c Pegawai baru lulusan S1 atau sederajat = III/a

Pegawai baru lulusan S2 sederajad/S1 Kedokteran/S1 Apoteker = III/b

Pegawai baru lulusan S3 atau sederajat = III/c

(31)

C. Syarat Kenaikan Pangkat

1. Foto copy sah DP3 dua tahun terakhir

2. Foto copy Ijazah (bagi yang memperoleh peningkatan pendidikan)

3. Foto copy sah keputusan dalam pangkat terakhir

4. Foto copy sah surat perintah tugas belajar bagi PNS yang melaksanakan tugas belajar, dan sebelumnya tidak menduduki jabatan structural atau jabatan fungsional tertentu

5. Surat penugasan dipekerjakan/diperbantukan diluar instansi induknya bagi yang tidak Mensusuki jabatan fungsional atau structural.

3.2.2 Pensiun Pegawai Negeri Sipil A. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 11 tahun 1969, tentang Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Dudanya PNS;

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1979, tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 1981 tentang Perawatan Tunjangan Cacat dan Uang Duka;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 2003 Tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil;

6. Keputusan Kepala BAKN Nomor 32 Tahun 1994 tentang pertimbangan teknis pensiun janda/duda pensiun PNS yang berpangkat Pembina Tk I golongan ruang IV/b ke atas;

(32)

7. Keputusan Kepala BKN Nomor 14 tahun 2003 Tentang Petunjuk Teknis Pemberhentian dan Pemberian Pensiun Pegawai Negeri Sipil serta Pensiun Janda/Duda sebagai Pelaksanaan Peraturan Pemerintah 8. Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan

dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil;

B. Pengertian

Pensiun adalah jaminan hari tua dan sebagai balas jasa terhadap Pegawai Negeri yang telah bertahun-tahun mengabdikan dirinya kepada Negara.

C. Ketentuan

Pegawai Negeri Sipil yang diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil berhak menerima pensiun pegawai adalah sebagai pegawai;

1. Telah mencapai usia sekurang-kurangnya 50 Tahun dan mempunyai masa kerja untuk pensiun sekurang-kurangnya 20 Tahun.

2. Mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya 4 Tahun dan oleh Tim Penguji Kesehatan berdasarkan peraturan tentang pengujian kesehatan pegawai negeri, dinyatakan tidak dapat bekerja lagi dalam jabatan apapun juga karena keadaan jasmani atau rohani yang tidak disebabkan oleh dan karena ia menjalankan kewajiban jabatannya. 3. Pegawai negeri yang setelah menjalankan suatu tugas Negara tidak

dipekerjakan kembali sebagai pegawai negeri, berhak menerima pensiun pegawai apabila ia diberhentikan dengan hormat sebagai pegawai negeri dan pada saat pemberhentiannya sebagai pegawai negeri ia telah mencapai usia sekurang-kurangnya 50 Tahun dan memiliki masa kerja untuk pensiun sekurang – kurangnya 10 Tahun; 4. Mencapai Batas Usia Pensiun (BUP) menurut ketentuan Peraturan

Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979.

(33)

5. PNS akan mempersiapkan masa sebelum purna tugas 1 (satu) tahun BUP diberi kesempatan untuk memilih mengambil atau tidak mengambil MPP selama 1 tahun, apabila PNS dimaksud mengambil MPP maka hak-hak kepegawaiannya adalah:

a. Bagi staf hak kepegawaiannya tidak hilang atau tidak berubah;

b. Bagi pejabat hak kepegawaian dasarnya tidak hilang/ berubah, yang hilang adalah tunjangan jabatan dan fungsionalnya.

Hak pensiun pegawai berakhir pada penghabisan bulan penerima pensiun pegawai yang bersangkutan meninggal dunia berdasarkan Pasal 14 Undang Undang Nomor 11 tahun 1969, tentang Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Dudanya PNS.

Pendaftaran isteri/suami/anak sebagai yang berhak menerima pensiun janda/duda :

a. Pendaftaran istri (istri–istri)/suami/anak(anak-anak) sebagai yang berhak menerima pensiun janda/duda harus dilakukan oleh pegawai negeri atau penerima pensiun pegawai yang bersangkutan menurut petunjuk pelaksanaannya;

b. Pendaftaran lebih dari seorang istri sebagai yang berhak menerima pensiun harus dilakukan dengan pengetahuan tiap-tiap istri didaftarkan;

c. Pendaftaran istri (istr–istri)/anak (anak-anak) sebagai yang berhak menerima pensiun janda harus dilakukan dalam waktu 1 (satu) tahun sesudah perkawinan/kelahiran atau sesudah saat terjadinya kemungkinan lain untuk melakukan pendaftaran itu.

(34)

D. Persyaratan Pensiun 1. Mengisi DPCP

2. Fotokopi SK pertama di legalisir

3. Fotokopi SK terakhir di legalisir

4. Foto 4 x 6 (5 lembar)

5. Fotokopi surat nikah dilegalisir

6. Fotokopi akte kelahiran anak di legalisir

7. Fotokopi KARPEG

8. DP3 tahun terakhir rata-rata bernilai baik

9. Surat pernyataan tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang dan berat.

E. Persyaratan pensiun Janda/Duda

1. Surat Pengantar dari Instansi/BKD/BKPP/Kantor Kepegawaian Daerah

10. SK Kematian dari Kepala Des/Lurah/Camat 11. Pas foto 4x6 sebanyak 5 (lima) lembar 12. Foto copy sah SK Peninjauan Masa Kerja 13. DP-3 1 (satu) tahun terakhir

14. Surat Pernyataan tidak pernah dijatuhi Hukuman Disiplin Tingkat Sedang atau Berat dalam 1 (satu) tahun terakhir

(35)

F. Persyaratan Masa Persiapan Pensiun 1. Permohonan yang bersangkutan;

2. Surat Usulan dari SKPD;

3. Fotokopi Keputusan Calon Pegawai Negeri Sipil;

4. Fotokopi Keputusan Pangkat Terakhir;

5. Fotokopi Kartu Pegawai.

G. Persyaratan Penetapan SK Pensiun PNS yang mencapai BUP

1. Surat pengantar dari Instansi/BKD/BKPP/kantor Kepegawaian Daerah 2. Daftar penerimaan Calon Pensiun (DPCP)

3. Foto copy sah SK CPNS

4. Foto copy sah SK Kenaikan Pangkat Terakhir 5. Foto copy sah SK Konversi NIP

6. Foto copy sah Surat Akta Nikah

7. Foto copy sah Surat Akta Kelahiran Anak 8. Foto copy sah Susunan Daftar Keluarga 9. Foto copy sah Karpeg/Karis/Karsu 10. Pas foto 4x6 sebanyak 5 (lima) lembar 11. Foto copy sah SK Peninjauan Masa Kerja 12. DP-3 1 (satu) tahun terakhir

13. Surat Pernyataan tidak pernah dijatuhi Hukuman Disiplin Tingkat Sedang atau Berat Dalam 1 (satu) tahun terakhir.

(36)

3.2.3 Mutasi

A. Dasar Hukum

a. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok–pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang–Undang Nomor 43 Tahun 1999;

b. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang telah ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005;

c. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003;

e. Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002;

f. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri

Sipil;

g. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN)) Nomor 13 Tahun 2003 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003.

(37)

B. Pengertian

a. Mutasi Pegawai Negeri Sipil antar daerah adalah pemindahan pegawai dari atau ke Instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten .

b. Pemindahan Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud meliputi:

1) antara Daerah Kabupaten Grobogan dan Daerah Kabupaten/Kota dalam satu Daerah Propinsi;

2) antara Daerah Kabupaten Grobogan dan Daerah Kabupaten/Kota luar Daerah Propinsi;

3) antara Daerah Kabupaten Grobogan dan Daerah Propinsi Grobogan;

4) antara Daerah Kabupaten Grobogan dan Daerah Propinsi Lainnya;

5) antara Daerah Kabupaten Grobogan dan Departemen/Lembaga;

C. Persyaratan

a. Mutasi Kepangkatan

1. Fotokopi SK CPNS 2. Fotokopi SK PNS 3. Fotokopi Karpeg

4. Fotokopi sah keputusan dalam pangkat terakhir 5. Fotokopi DP-3 dalam 2 (dua) tahun terakhir

6. Fotokopi Surat Tanda Tamat Belajar/ ijazah/diploma dan Surat Izin Belajar/Tugas Belajar bagi yang memperoleh peningkatan pendidikan

7. Fotokopi sah surat perintah tugas belajar, dansebelumnya tidak menduduki

jabatan structuralatau jabatan fungsional tertentu

(38)

8. Fotokopi keputusan pengangkatan dalam jabatan terakhir 9. Fotokopi Surat Pernyataan Pelantikan

10. Fotokopi Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas 11. Fotokopi Surat Pernyataan Menduduki Jabatan

b. Mutasi Jabatan

Pegawai mencukupi golongan Eselon II/b, III/a, III/b, IV/a. Kalau Pegawai sudah memenuhi syarat maka pihak BKD mengajukan persyaratan mutasi jabatan ke BAPERJAKAT (badan pertimbangan jabatan dan kepangkatan) . Di BAPERJAKAT diproses, setelah itu BAPERJAKAT memutuskan apakah Pegawai disetujui untuk mutasi jabatan .

(39)

34 bertugas membantu kepala daerah dalam melaksanakan manajemen pegawai negeri sipil di lingkungan kota Pekanbaru. Badan Kepegawaian Daerah Kota Pekanbaru berfungsi menyiapkan bahan dalam perumusan kebijakan teknis dalam lingkup Kepegawaian Daerah, menyelenggarakan program kepegawaian, pengembangan dan pemberdayaan pegawai, mutasi pegawai dan penyajian informasi kepegawaian serta melakukan pengkajian dan evaluasi pengelolaan kepegawaian.

(40)

Gambar software SIMPEG yang digunakan oleh BKPSDM Kota Pekanbaru dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Menu login merupakan menu yang ditampilkan untuk masuk ke dalam sistem informasi pegawai (SIMPEG). Untuk masuk ke SIMPEG terlebih dahulu kita memasukan NIP dan Password. Setelah memasukkan NIP dan Password yang benar muncul tampilan halaman utama seperti terlihat pada gambar 4.1

Gambar 4.1. Tampilan Saat LoginPada SIMPEG

Sebelum melihat detail data pegawai kita bisa melakukan pencarian data Pegawai tersebut berdasarkan NIP atau nama pegawai dan unit kerja dari

Pegawai yang akan dicari. Setelah itu akan muncul detail dari pegawai yang kita cari

seperti terlihat pada gambar 4.2

(41)

Tampilan isian form Pegawai merupakan form untuk mengisi dan mengetahui info pegawai di Pemko Pekanbaru. Data pegawai yang ditampilkan meliputi data pribadi pegawai, kartu pegawai, kartu keluarga, askes, dan sebagainya. Disini user bisa merubah atau melengkapai data yang masih belum terisi atau harus diganti.

(42)

Menu pencatatan data status CPNS digunakan untuk memasukkan data CPNS yang ada di Pemko Medan. Proses pencatatan data status CPNS dilakukan dengan mencari nama pegawai yang akan diisi data status CPNS, bisa berdasarkan NIP atau nama pegawai. Pada tombol ubah data status CPNS, user bisa mengisikan dan merubah seluruh data staus CPNS ini dari masing- masing pegawai yang akan dimasukkan data status CPNSnya, setelah semua kolom diisi untuk menyimpan data status CPNS tekan tombol simpan.

Gambar 4.4. Tampilan form pengangkatan CPNS

(43)

Menu pencatatan data status PNS digunakan untuk mengisi status pegawai Pemko Medan yang sudah diangkat menjadi PNS. Proses pencatatan data status PNS dilakukan dengan mencari nama pegawai yang akan dimasukkan data status PNSnya, bisa berdasarkan NIP atau nama pegawai. Di tombol edit data status PNS, user bisa mengisikan dan merubah data status PNS dari masing-masing pegawai yang akan dimasukkan data status PNSnya, setelah semua kolom diisi untuk menyimpan data status PNS tekan tombol simpan.

Gambar 4.5. Tampilan form pengangkatan PNS

Menu ini digunakan untuk mencatat data pegawai yang naik pangkat/ golongan dengan jenis kenaikan pangkat anumerta, dalam tugas belajar, istimewa, lain-lain, pengabdian, pilihan, reguler, sebagai penyesuaian ijazah, selama dalam penugasan diluar instansi induknya, selama menjadi pejabat negara, dan selama menjalankan wajib militer. Proses pencatatan data kenaikan pangkat/golongan dilakukan dengan mencari nama pegawai yang akan diisi data kenaikan pangkat/golongannya, bisa berdasarkan NIP atau nama pegawai untuk proses pencariannya, setelah ditemukan klik tombol pilih pada kolom pilih dan

tekan tombol proses.

(44)

Kemudian muncul form tambah data kenaikan pangkat/golongan, user bisa mengisikan data kenaikan pangkat/golongan dari masing-masing pegawai yang akan dimasukkan data kenaikan pangkat/golongannya. Disamping itu juga ada tombol untuk merubah dan menghapus data kenaikan pangkat/golongan. Seperti terlihat pada gambar 4.6. Setelah data disimpan maka sistem melakukan pengupdatan ke Database. Seperti terlihat pada gambar 4.7.

Gambar 4.6. Tampilan form riwayat kepangkatan

(45)

Gambar 4.7. Tampilan pengupdatan ke Database Pegawai yang naik pangkat

Menu ini digunakan untuk mencatat data pegawai yang pensiun.Proses pencatatan data pensiun dilakukan dengan mencari nama pegawai yang akan diisi data pensiunnya, bisa berdasarkan NIP atau nama pegawai untuk proses pencariannya. Setelah data disimpan maka sistem melakukan pengupdatan ke Database maka daftar pegawai yang pensiun akan muncul di form. Seperti terlihat pada gambar 4.12.

(46)

Gambar 4.8. Tampilan Daftar dan rekap Pegawai pensiun

Gambar 4.9. Tampilan rekapitulasi pensiun Pegawai

(47)

42 4.2. Pembahasan

Setelah melakukan evaluasi terhadap sistem informasi manajemen pegawai (SIMPEG) yang digunakan oleh BKPSDM Kota Pekanbaru, penulis menemukan kelebihan dan kelemahan penggunaan sistem informasi manajemen Pegawai pada BKPSDM Kota Pekanbaru yaitu :

Kelebihan

- Memberikan informasi yang cepat, tepat dan akurat mengenai kepegawaian.

- Membantu menganalisis personal yang pantas untuk duduk pada suatu posisi tertentu di organisasi.

- Pengelolaan data tentang Pegawai menjadi lebih mudah. Kekurangan

(48)

43 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Secara garis besar Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) ini adalah Program yang bisa memberikan kemudahan-kemudahan bagi para Pengelola Kepegawaian dalam rangka mengelola Database Pegawai Negeri Sipil Daerah Pemerintah Provinsi Riau juga dapat memberikan justifikasi history (pembenaran data) agar permasalahan mengenai Pengelolaan Database Kepegawaian menjadi lebih baik, obyektif dan efektif. Sehingga dapat meningkatkan kualitas pengelolaan manajemen kepegawaian yang terintegrasi dan terpadu, meningkatnya akurasi data Sumber Daya Aparatur melalui pengembangan SIMPEG juga meningkatnya koordinasi dan jaringan Sistem Infomasi Kepegawaian lingkup Provinsi Riau. Penggunaan aplikasi (SIMPEG) dapat mudah digunakan oleh setiap user yang sudah mempunyai data yang valid berdasarkan data yang sudah di verifikasi dalam Database.

5.2. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan oleh penulis sebagai hasil pengamatan pada Kantor Kepegawaian Daerah Kota Pekanbaru adalah :

(49)

DAFTAR PUSTAKA

Sutabri, Tata. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Penerbit Andi. McLeod,R.,2001, Sistem Informasi Manajemen, Penerbit Erlangga, Jakarta

(50)

Daftar Riwayat Hidup

Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Okta Saputra Umur : 21 tahun

Tempat/Tanggal lahir : Pekanbaru, 15 Oktober 1995 Jenis kelamin : Laki-Laki

Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Islam

Alamat : Jln. Bukit Barisan I Perum Cendana III Blok R 12 Status : Belum Menikah

HP : 082170021023

Email : Oktaputra1510@gmail.com

Menerangkan dengan sesungguhnya P

e n d i d i k a n : Pendidikan Formal

2001– 2006 : SD Negeri 2 Jamburejo 2006 – 2009 : SMP N Suka Mulya 2009 – 2012 : SMA N Purwodadi

Demikian daftar riwayat hidup ini saya perbuat dengan sebenarnya.

Hormat saya,

(51)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Yolanda Dewi Laxmi Tampubolon

Umur : 20 tahun

Tempat/Tanggal lahir : Medan, 19 Oktober 1992

Jenis kelamin : Perempuan

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Jln. Irian Barat Psr. 7 Sampali Kec. Percut Sei Tuan Status : Belum Menikah

HP : 081973002262

Email : 1 003 100 46@st u de nt s.mikr o sk il. ac . id

Menerangkan dengan sesungguhnya P

e n d i d i k a n :

Pendidikan Formal

1998 – 2004 : SD Josua 4 Medan

2004 – 2007 : SMPN 3 Percut Sei Tuan

2007 – 2010 : SMAN 1 Sampali

Demikian daftar riwayat hidup ini saya perbuat dengan sebenarnya.

Hormat saya,

Gambar

Gambar 2.1. Struktur Organisasi BKD Kota Medan
Gambar 4.2. Tampilan form pencarian Pegawai
Gambar 4.3. Tampilan form isian Pegawai
Gambar 4.4. Tampilan form pengangkatan CPNS
+5

Referensi

Dokumen terkait

Analisis dilakukan terhadap hasil tes peserta didik pada tiap indikator dan dikategorikan ke dalam lima kategori berpikir kritis yang terdiri dari sangat baik (SB), baik

International Journal of Social Sciences and Humanities Available online at http://sciencescholar.us/journal/index.php/ijssh Vol. Since this is part of the linguistic treasure it

Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa perlindungan saksi dan korban berazaskan pada: Penghargaan atas harkat dan martabat manusia; Rasa aman; Keadilan;

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang diharapkan memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya

dapat atau harus menolak hewan tersebut untuk tidak dipotong..

PERANCANGAN PROGRAM PENJUALAN PERANGKAT DAN AKSESORIS KOMPUTER SECARA TUNAI PADA TOKO GNS DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0.. 703.PERANCANGAN PROGRAM PENERIMAAN SISWA

Jadi pengertian yang sebenarnya dari hospital by laws adalah seperangkat peraturan yang dibuat oleh rumah sakit (secara sepihak) dan hanya berlaku di rumah sakit

This research was aimed at knowing students difficulties in speaking English and also the strategies used to cope with the difficulties faced by fourth semester