• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Dukungan Keluarga 2.1.1 Pengertian Keluarga - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Ibu Hamil dalam Melakukan Pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas Sidorejo Lor Sal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Dukungan Keluarga 2.1.1 Pengertian Keluarga - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Ibu Hamil dalam Melakukan Pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas Sidorejo Lor Sal"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

9

BAB II

TINJAUAN TEORI 2.1 Dukungan Keluarga

2.1.1 Pengertian Keluarga

Menurut Departemen Kesehatan RI dalam Ali (2010)

keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang

terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang

berkumpul serta tinggal di suatu tempat dalam keadaan

saling bergantung.Padila, (2012) juga memiliki pendapat

bahwa keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat

dimana terjadi interaksi antara anak dan orang tuanya.

Bailon dan Maglaya1978 dalam Sudiharto (2007),

juga berpendapat bahwa keluarga adalah dua atau lebih

individu yang bergabung karena hubungan darah,

perkawinan atau adopsi. Mereka hidup dalam suatu rumah

tangga, melakukan interaksi satu sama lain menurut

perannya masing-masing serta menciptakan dan

mempertahankan suatu budaya.

2.1.2 Tipe Keluarga

Dalam (Sri Setyowati, 2007) tipe keluarga dibagi

menjadi dua macam yaitu:

(2)

10

a. Keluarga Inti (nuclear family) terdiri dari suami, istri,

dan anak-anak, baik karena kelahiran maupun adopsi.

b. Keluarga Besar (extended family) adalah keluarga inti

di tambah dengan sanak saudara, misalnya nenek,

keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan

sebagainya.

c. Keluarga “Dyad” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri

dari suami dan istri tanpa anak.

d. Keluarga Berantai (social family) keluarga yang terdiri

dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali.

e. Keluarga Komposit (composite family) adalah keluarga

dari perkawinan poligami dan hidup bersama.

2. Keluarga Non Tradisional

a. The Unmarriedteenege mather

Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu)

dengan anak dari hubungan tanpa nikah.

b. The Stepparent Family

Keluarga dengan orang tua tiri.

c. Commune Family

Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang

tidak ada hubungan saudara hidup bersama dalam

satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama,

(3)

11

melelui aktivitas kelompok atau membesarkan anak

bersama.

d. The Non Marital Heterosexual Conhibitang Family

Keluarga yang hidup bersama dan berganti – ganti

pasangan tanpa melelui pernikahan.

e. Gay And Lesbian Family

Perkawinan dua individu sejenis.

2.1.3 Fungsi Keluarga

Setiap anggota keluarga memiliki kebutuhan dasar

fisik, pribadi, dan sosial yang berbeda. Menurut

Friedman 1998 dalam Pradila (2012) menguraikan

bahwa keluarga memiliki 5 fungsi dasar yaitu:

a. Fungsi Afektif

Merupakan fungsi keluarga yang utama untuk

mengajarkan segala sesuatu untuk

mempersiapkan anggota keluarga berhubungan

dengan orang lain.

b. Fungsi Sosialisasi

Merupakan fungsi mengembangkan dan melatih

anak untuk berkehidupan sosial sebelum

meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan

(4)

12

c. Fungsi Reproduksi

Merupakan fungsi untuk mempertahankan

generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.

d. Fungsi Ekonomi

Merupakan fungsi untuk memenuhi kebutuhan

keluarga secara ekonomi dan tempat untuk

mengembangkan kemampuan individu alam

meningkatkan penghasilan untuk memenuhi

kebutuhan keluarga.

e. Fungsi Perawatan

Merupakan fungsi untuk mempertahankan

keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap

memiliki produktivitas yang tinggi (Setiadi, 2009).

2.1.4 Peran Keluarga

Menurut Ali (2010) peran adalah perilaku

interpersonal, sifat dan kegiatan yang berhubungan

dengan indifidu dalam posisi dan satuan tertentu.ia

juga menjelaskan peran keluarga sebagi berikut:

a. Peran Ayah

Ayah berperan sebagai pencari nafkah, pendidik,

pelindung dan pemberi rasa aman sebagai kepala

keluarga, sebagai angota kelompok sosialnya serta

(5)

13

b. Peran Ibu

Ibu mempunyai peran untuk mengurus rumah

tangga, pengasuh dan pendidik anak-anaknya

pelindung dan sebagai kepala satu kelompok dari

peranan sosialnya serta sebagai anggota

masyarakat di lingkungannya.Selain itu ibu juga

berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam

keluarga.

c. Peran Anak

Anak-anak melakukan peran psikososial sesuai

dengan tingka perkembangan baik fisik, mental,

sosial dan spiritual.

2.1.5 PengertianDukungan Keluarga

Dukungan adalah menyediakan sesuatu untuk

memenuhi kebutuhan orang lain. Dukungan juga dapat

diartikan sebagai memberikan dorongan/motivasi atau

semangat dan nasihat kepada orang lain dalam situasi

pembuat keputusan (Chaplin, 2008). Dukungan

keluarga menurut Friedman (2010) adalah sikap,

tindakan penerimaan keluarga terhadap anggota

keluarganya, berupa dukungan informasional,

dukungan penilaian, dukungan instrumental dan

(6)

14

Dukungan keluarga dapat berupa informasi

emosional dan penghargaan (Setiadi, 2008). Jadi

dukungan keluarga adalah suatu bentuk hubungan

interpersonal yang meliputi sikap, tindakan dan

penerimaan terhadap anggota keluarga, sehingga

anggota keluarga merasa ada yang

memperhatikan.Dukungan kepada ibu hamil dapat

diartikan sebagai dukungan dari orang-orang di

sekitarnya seperti keluarga.Keluarga di sini terdiri atas

suami, anak, orangtua kandung, mertua, kakak, adik,

dan saudara.Setiap Ibu hamil membutuhkan dukungan

keluarga dengan bentuk motivasi, dorongan, empati,

maupun bantuan.Dukungan tersebut sebagai bukti

perhatian dan kasih sayang keluarga pada Ibu hamil

yang bertujuan untuk menyiapkan persalinan yang

aman(Setiadi, 2008).

2.1.6 Bentuk-bentuk Dukungan Keluarga

Dukungan keluarga adalah sebagai adanya

kenyamanan, perhatian, penghargaan atau menolong

orang dengan sikap menerima kondisinya, dukungan

keluarga tersebut diperoleh dari individu maupun

(7)

15

(2008) bahwa komponen-komponen dukungan

keluarga terdiri dari empat macam dukungan yaitu:

a. Dukungan emosional (emotional support)

Dukungan bersifat emosional atau menjaga

keadaan emosi atau ekspresi yang mencakup

ungkapan empati, kepedulian dan perhatian

terhadap orang yang bersangkutan misalnya

penegasan, reward dan pujian.

b. Dukungan Informasi

Dukungan informasi meliputi jaringan

komunikasi dan tanggung jawab bersama

termasuk memberikan solusi dari masalah yang

dihadapi oleh anggota keluarga yang telah

memasuki masa kehamilan.Sebagai contoh,

keluarga dapat memberikan informasi dengan

menyarankan tempat pemeriksaan dan

mengingatkan jadwal pemeriksaan kehamilan.

c. Dukungan Penghargaan

Dukungan penghargaan merupakan

dukungan berupa dorongan dan motivasi yang

diberikan keluarga kepada klien.Dukungan ini

terjadi bila ada ekspresi penilaian yang positif

(8)

16

membantu menangani masalah klien dengan

menggunakan ekspresi yang berupa peryataan

setuju dan penilaian positif terhadap ide-ide,

perasaan dan perfoma klien.

d. Dukungan Instrumental

Dukungan ini meliputi penyediaan dukungan

jasmaniah seperti pelayanan, bantuan finansial

dengan menyediakan dana untuk pemeriksaan

atau pengobatan, dan material berupa bantuan

nyata.

2.1.7 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dukungan Keluarga

Menurut Purnawan (2008) faktor-faktor yang

mempengaruhi dukungan keluarga adalah:

1) Faktor internal

a. Tahap Perkembangan

Artinya dukungan keluarga dapat ditentukan oleh

faktor usia dalam hal ini adalah pertumbuhan dan

perkembangan dimana setiap rentang usia

(bayi-lansia) memiliki pemahaman dan respon terhadap

perubahan kesehatan berbeda-beda.

(9)

17

Keyakinan seseorang terhadap adanya

dukungan terbentuk oleh variabel intelektual

yang terdiri dari pengetahuan, latar belakang

pendidikan, dan pengalaman masa lalu.

Kemampuan kognitif akan membentuk cara

berfikir seseorang termasuk kemampuan untuk

memahami faktor-faktor yang berhubungan

dengan penyakit dan menggunakan

pengetahuan tentang kesehatan untuk menjaga

kesehatan dirinya.

c. Faktor emosional

Faktor emosional juga mempengaruhi keyakinan

terhadap adanya dukungan dan cara

melaksanakannya. Seseorang yang mengalami

respon stress dalam perubahan hidupnya

cenderung berespon terhadap berbagai tanda

sakit, mungkin dilakukan dengan cara

menghawatirkan bahwa penyakit tersebut dapat

mengancam kehidupannya.

d. Faktor Spiritual

Aspek spiritual dapat terlihat dari bagaimana

seseorang menjalani kehidupannya, menyangkut

(10)

18

hubungan dengan keluarga atau teman, dan

kemampuan mencari harapan dan arti dalam

hidup.

2) Faktor eksternal

a. Praktik di keluarga

Cara bagaimana keluarga memberikan dukungan

biasanya mempengaruhi penderita dalam

melaksanakan kesehatannya. Misalnya: klien juga

akan melakukan tindakan pencegahan jika

keluarga melakukan hal yang sama.

b. Faktor sosioekonomi

Faktor sosial dan psikososial dapat meningkatkan

resiko terjadinya penyakit dan mempengaruhi

cara seseorang mendefinisikan dan bereaksi

terhadap penyakitnya.

c. Latar belakang budaya

2.2. Kepatuhan

2.2.1. Pengertian Kepatuhan

Kepatuhan adalah tingkat perilaku pasien yang

tertuju terhadap intruksi atau petunjuk yang diberikan

dalam bentuk terapi apapun yang ditentukan, baik diet,

latihan, pengobatan atau menepati janji pertemuan

(11)

19

Di dalam konteks psikologi kesehatan,

kepatuhan mengacu kepada situasi ketika perilaku

seorang individu sepadan dengan tindakan yang

dianjurkan atau nasehat yang diusulkan oleh seorang

praktisi kesehatan atau informasi yang diperoleh dari

suatu sumber informasi lainnya seperti nasehat yang

diberikan dalam suatu brosur promosi kesehatan

melalui suatu kampanye media massa (Ian & Marcus,

2011).

Berdasarkan penjelasan diatas dapat

disimpulkan bahwa perilaku kepatuhan adalah upaya

dan perilaku individu dalam menunjukkan kesesuaian

dengan peraturan atau anjuran yang diberikan oleh

professional kesehatan untuk mempertahankan

kesehatan atau menunjang kesembuhan pasien.

2.2.2. Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan

Beberapa variabel yang mempengaruhi tingkat

kepatuhan menurut Suddart dan Brunner (2010)

adalah:

1. Variabel demografi seperti usia, jenis kelamin,

suku bangsa, status sosio ekonomi dan

(12)

20

2. Variabel penyakit seperti keparahan penyakit

dan hilangnya gejala akibat terapi.

3. Variabel program terapeutik seperti

kompleksitas program dan efek samping yang

tidak menyenangkan.

4. Variabel psikososial seperti intelegensia, sikap

terhadap tenaga kesehatan, penerimaan, atau

penyangkalan terhadap penyakit, dukungan

keluarga, keyakinan agama atau budaya dan

biaya finansial dan lainnya yang termasuk

dalam mengikuti aturan hidup.

2.3. Pemeriksaan Kehamilan

2.3.1. PengertianPemeriksaan Kehamilan

Pemeriksaan kehamilan adalah pemeriksaan

untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu

hamil, hingga mampu menghadapi persalinan, kala

nifas, persiapan pemberiaan ASI dan kembalinya

kesehatan reproduksi secara wajar (Manuaba, 2007).

Pemeriksaan kehamilan adalah kegiatan yang

dilakukan pada ibu hamil selama masa kahamilan atau

sebelum melahirkan, untuk menjaga kesehatan ibu

(13)

21

2.3.2. Tujuan Pemeriksaan Kehamilan

Menurut Saifuddin (2009), tujuan pemeriksaan

kehamilan antara lain:

a. Memantau kemajuan kehamilan untuk

memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang

janin.

b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan

fisik, maternal dan sosial ibu dan bayi.

c. Mengenal secara dini adanya komplikasi yang

mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat

penyakti secara umum, kebidanan dan

pembedahan, misalnya :

1. Hipertensi dalam kehamilan

2. Diabetes dalam kehamilan

3. Anemia

4. Janin dengan berat badan rendah

5. Kehamilan anggur

6. Plasenta previa (ari-ari menutup jalan lahir)

7. Infeksi dalam kehamilan misalnya keputihan

atau infeksi saluran kemih dll

d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan,

melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya

(14)

22

e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan

normal dan pemberian ASI Eksklusif.

f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam

menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh

kembang secara normal.

g. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu

dan perinatal.

2.3.3. Jadwal Pemeriksaan Kehamilan

Pemeriksaan kehamilan sebaiknya dilakukan paling

sedikit empat kali selama kehamilan yaitu: satu kali

pada trimester pertama yang dilakukan segera setelah

diketahui terlambat haid atau berkisar pada usia

kehamilan 0-12 minggu, satu kali pada trimester ke

dua atau pada usia kehamilan 13-28 minggu, dan dua

kali pada trimester tiga atau pada usia kehamilan

(15)

23

2.4. KERANGKA TEORI

Gambar 2.1 Kerangka Teori Keterangan:

: yang diteliti :tidak diteliti

2.4.1. Hipotesis

Dalam penelitian ini, hipotesis yang ditetapkan adalah

sebagai berikut :

H0: tidak ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan ibu hamil dalam melakukan

pemeriksaan kehamilan.

Dukungan Keluarga Kepatuhan

(16)

24

Hα: ada hubungan antara dukungan keluarga dengan

kepatuhan ibu hamil dalam melakukan pemeriksaan

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Referensi

Dokumen terkait

Satuan Kerja Kegiatan Swakelola Lokasi Pekerjaan Pelaksanaan Pengadaan Pelaksanaan Kegiatan Keterangan... Nilai

Fokus penelitian kedua iklan, teks dikaji dengan menggunakan analisis wacana model Sara Mills yang lebih mengarah kepada wacana feminisme, yakni bagaimana

Pengendalian mutu pada pekerjaan beton bertulang dilakukan dengan cara pengujian dengan mengacu standart mutu pada bahan yang akan akan digunakan sehingga mutu dari bahan sesuai

Hal ini berarti autogenic training dengan pursed lips breathing efektif dalam menurunkan kecemasan dan meningkatkan nilai FEV 1 pada pasien PPOK.. Autogenic training

The objective of the experiment was to figure out the optimum amount of ingredients to produce nata de coco with desirable thickness, lightness, and hardness

Untuk arahan struktur ruang yang tercantum dalam RTRW Kabupaten Kepahiang yang terkait dengan bidang Cipta Karya diantaranya rencana pengembangan sistem drainase, rencana

Laju kerusakan hutan menimbulkan dampak yang luas terhadap sistem kehidupan sosial ekonomi masyarakat desa sekitar hutan1. Mereka adalah golongan miskin yang lemah

Tujuan penulisan ini adalah untuk melaporkan tiga pasien yang menderita ulkus kaki diabetik dan mengalami penyembuhan yang memuaskan melalui penggunaan NPWT, dimana