• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Kreativitas Belajar IPS Melalui Pendekatan Problem Based Learning Siswa Kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung Semester

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN 3.1 - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Kreativitas Belajar IPS Melalui Pendekatan Problem Based Learning Siswa Kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung Semester"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

25

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Pringapus yang terletak di Jalan

Banaran Desa Pringapus Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung Provinsi

Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan pada semester 2 tahun pelajaran 2014/2015.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 4 SDN Pringapus Kecamatan

Ngadirejo Kabupaten Temanggung semester 2 tahun pelajaran 2014/2015 dengan

jumlah siswa sebanyak 23 anak dengan siswa laki-laki sebanyak 13 anak dan

perempuan 10 anak. Karakteristik anak kelas 4 SDN Pringapus suka bermain dan

suka dengan hal-hal baru. Alasan pengambilan SDN Pringapus sebagai tempat

penelitian karena kreativitas siswa kelas 4 SDN Pringapus sangat rendah. Hal ini

terlihat dari hasil pengamatan yang menunjukkan siswa kurang aktif bertanya dan

pembelajaran hanya searah yaitu dari guru ke siswa.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang menjadi objek penelitian

yaitu variabel bebas yang berupa pendekatan problem based learning dan

variabel terikat yang berupa kreativitas belajar IPS.

Pendekatan problem based learning yaitu pendekatan pembelajaran

dengan KD mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan

transportasi serta pengalaman menggunakannya dan KD Mengenal permasalahan

sosial didaerahnya. Adapun langkah-langkahnya meliputi menyimak tujuan

pembelajaran, menyimak cara penyelesaian masalah dan sarana yang diperlukan,

mendengarkan motivasi untuk terlibat pada aktivitas pemecahan masalah,

membentuk kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 5 orang, merumuskan

masalah, mengumpulkan informasi, mendiskusikan pemecahan masalah,

mempresentasikan hasil pemecahan masalah, dan melakukan evaluasi terhadap

(2)

Kreativitas belajar IPS adalah jumlah skor yang diperoleh dari ada atau

tidaknya kegiatan siswa mengajukan konsep esensial, bersedia mendengarkan

cara menyelesaikan masalah dan sarana yang diperlukan, Bersedia mendengarkan

motivasi untuk terlibat pada aktivitas pemecahan masalah, terbuka menerima

teman menjadi anggota kelompok, merumuskan masalah, mencari informasi,

memberikan gagasan, berani mempresentasikan hasil diskusi, bersedia

mendengarkan teman presentasi, menanggapi pendapat presentasi, bersedia

mendengarkan hasil evaluasi terhadap hasil diskusi, dan berani membuat

kesimpulan. Indikator kreativitas tersebut disesuaikan dengan langkah-langkah

dan indikator IPS yang digunakan dalam penelitian.

3.3 Prosedur Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan merupakan jenis Penelitian Tindakan

Kelas atau PTK menggunakan model spiral yang dikemukakan oleh Stephen

Kemmis dan Robin Mc Tagart. Tahap penelitian tindakan menurut Stephen

Kemmis dan Robin Mc Taggart (1988) dalam Suwidji (2011: 31) terdapat 3 tahap

penelitian yaitu perencanaan (plan), tindakan (act) dan pengamatan (observe),

serta refleksi (reflect). Alur dalam penelitian dengan model spiral dari Stephen

Kemmis dan Robin Mc Taggart (1988) disajikan gambar 3.1.

Gambar 3.1

(3)

Adapun langkah penelitian yang akan dilakukan, merujuk pada tahap

penelitian yang dikemukakan Stephen Kemis dan Robin Mc Tagart yang akan

dilakukan melalui 2 siklus. Adapun rencana tindakan dalam penelitian ini secara

rinci dijelaskan sebagai berikut :

Rencana Tindakan Siklus I

Rencana tindakan pada siklus I terdiri atas 3 tahap, yaitu: perencanaan,

tindakan dan pengamatan, serta refleksi. Rencana tindakan dalam siklus I dapat

diuraikan sebagai berikut.

1. Perencanaan

Tahap perencanaan ini berupa rencana kegiatan pelaksanaan siklus I.

Dalam tahap perencanaan ini, dilakukan diskusi dengan guru terlebih

dahulu mengenai materi yang akan digunakan dan bahan yang perlu

disiapkan sebagai penunjang pelaksanaan. Adapun persiapan yang

harus dilakukan meliputi (1) menyusun RPP KD mengenal

perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta

pengalaman menggunakannyadengan pendekatan pembelajaran problem

based learning beserta perangkat pembelajaran (lampiran 1) , (2) mempersiapkan sumber dan media pembelajaran berupa buku, gambar

dan lembar kerja siswa (lampiran 2) (3) menyiapkan lembar

pengamatan tindakan guru (lampiran 4) dan siswa (lampiran 3) serta

lembar pengamatan kreativitas (lampiran 5), (4) konsultasi dengan

guru kelas.

Rencana pelaksanaan pembelajaran ini digunakan sebagai progam

kerja atau pedoman dalam melaksanakan proses belajar mengajar agar

tujuan pembelajaran dapat tercapai. Rencana yang telah dipersiapkan

selanjutnya dikonsultasikan dengan guru sebelum pelaksanaan

(4)

2. Tindakan dan Pengamatan

Tindakan merupakan pelaksanaan rencana pembelajaran yang telah

disiapkan. Tindakan yang dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran

problem based learning pada siklus I ini sesuai dengan perencanaan

yang telah disusun. Tindakan tersebut berlangsung selama dua kali

pertemuan.

Kegiatan pengamatan dilakukan selama kegiatan pembelajaran

berlangsung untuk mengamati kesesuaian antara perencanaan dan

pelaksanaan serta pengamatan terhadap ada tidaknya kreativitas belajar

IPS yang ditunjukkan siswa. Pengamatan ini dilakukan oleh teman

sejawat guru. Dalam pengamatan data diperoleh melalui beberapa cara,

yaitu (1) pengamatan untuk mengetahui kegiatan guru saat mengajar

serta tingkah laku dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran

berlangsung, (2) dokumentasi foto yang digunakan sebagai laporan

yang berupa gambar kegiatan guru saat mengajar dan aktivitas siswa

selama mengikuti pembelajaran.

3. Refleksi

Pada tahap ini dilakukan refleksi terhadap proses kegiatan

pembelajaran. Refleksi dilakukan atas dasar hasil pengamatan yang

telah dilakukan oleh pengamat/teman sejawat guru terhadap

keterlaksanaan tindakan guru kelas sesuai pendekatan pembelajaran

problem based learning dengan materi mengenal perkembangan

teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman

menggunakannya. Pegamatan juga dilakukan terhadap ada tidaknya

kreativitas belajar IPS yang ditunjukkan siswa selama proses

pembelajaran. Setelah tahap refleksi dan siklus I selesai dilaksanakan,

maka diperoleh hasil. Hasil tersebut akan dianalisis apakah sudah

sesuai dengan perencanaan atau belum, serta kelemahan-kelemahan

apa saja yang menghambat proses belajar mengajar. Apabila skor

kreativitas yang diperoleh belum mencapai ketuntasan yang

(5)

Rencana Tindakan Siklus II

Pada siklus II kegiatan pembelajaran akan dilakukan sama seperti pada

siklus I hanya saja waktu pelaksanaan akan disesuaikan dengan alokasi waktu

yang tersedia di SD tempat dilakukannya penelitian dengan indikator

pembelajaran yang berbeda. Siklus II merupakan penyempurnaan dari

kelemahan/kekurangan pada siklus I.

1. Perencanaan.

Seteleh melakukan refleksi siklus I, kegiatan yang dilakukan pada

tahap perencanaan siklus II adalah (1) menyusun RPP dengan KD

mengenal permasalahan sosial didaerahnya beserta perankat

pembelajaran (lampiran 1) (2) mempersiapkan sumber dan media

pembelajaran dan lembar kerja siswa (lampiran 2), (3) menyiapkan

lembar pengamatan tindakan guru (lampiran 4) dan siswa (lampiran 3)

serta lembar pengamatan kreativitas (lampiran 5), (4) konsultasi

dengan guru kelas.

2. Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan

Tindakan yang dilakukan pada siklus II adalah tindakan yang

merupakan perbaikan dari siklus I, yaitu memperbaiki

kesalahan-kesalahan yang menjadi penghambat pembelajaran problem based

learning. Pada siklus II ini, proses pembelajaran diperbaiki dengan

memperhatikan kekurangan-kekurangan dan saran-saran dari guru

pada siklus I. Tindakan yang dilakukan pada tahap ini sama seperti

pada siklus I yaitu terdiri atas dua pertemuan meliputi pendahuluan,

inti, dan penutup.

Seperti halnya pada siklus I, pada siklus II ini pengamatan tetap

dilakukan terhadap kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan

serta pengamatan terhadap ada tidaknya kreativitas belajar IPS yang

ditunjukkan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Dalam pengamatan data diperoleh melalui beberapa cara, yaitu (1)

(6)

tingkah laku dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran

berlangsung, (2) dokumentasi foto yang digunakan sebagai laporan

yang berupa gambar kegiatan guru saat mengajar dan aktivitas siswa

selama mengikuti pembelajaran.

3. Refleksi.

Refleksi yang dilakukan setelah selesai siklus II adalah

menganalisis keefektifan pelaksanaan pembelajaran pada siklus II.

Penelitian selesai dan berhasil jika kriteria kreativitas siswa meningkat

secara signifikan dari pra siklus I dan siklus II.

3.4 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

1. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer

yaitu data yang diperoleh secara langsung dari siswa berupa jumlah

aktivitas kreativitas belajar IPS.

2. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi.

3. Instrumen penelitian berupa lembar pengamatan menggunakan skala

Guttman dengan skala jawaban “Ya” bernilai 1, dan jawaban “Tidak”

bernilai 0. Kolom “Ya” merupakan aktivitas kreativitas belajar IPS

yang dilakukan oleh siswa. Adapun kisi-kisi kreativitas belajar IPS

(7)

Tabel 3.1

Kisi-kisi Kreativitas Belajar IPS

No Aspek Kreativitas Indikator

1 Rasa Ingin Tahu 1. Mengajukan konsep esensial

2. Bersedia mendengarkan cara penyelesaian masalah dan menyiapkan sarana yang diperlukan.

3. Mencari informasi. 4. Merumuskan masalah. 2 Toleransi terhadap

resiko

1. Memberikan gagasan.

2. Berani mempresentasikan hasil diskusi. 3. Berani membuat kesimpulan.

4. Berani menanggapi pendapat presentasi 3 Terbuka terhadap

pengalaman dan pengetahuan baru

1. Bersedia mendengarkan motivasi dari guru untuk terlibat pada aktivitas pemecahan masalah.

2. Terbuka menerima teman menjadi anggota kelompok.

3. Bersedia mendengarkan teman presentasi. 4. Bersedia mendengarkan hasil evaluasi.

Dari kisi-kisi kreativitas belajar IPS pada tabel 3.1 dibuatlah instrumen

(8)

Tabel 3.2

Lembar Pengamatan Kreativitas Belajar IPS

NO Indikator yang diamati Skor

1 0

1 Mengajukan konsep esensial tentang perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi.

2 Bersedia mendengarkan cara menyelesaikan masalah dan menyiapkan sarana yang diperlukan.

3 Bersedia mendengarkan motivasi untuk terlibat pada aktivitas pemecahkan masalah.

4 Terbuka menerima teman menjadi anggota kelompok. 5 Merumuskan masalah bagaimana mengatasi dampak negatif

perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi. 6 Mencari informasi tentang dampak negatif perkembangan

teknologi produksi, komunikasi dan transportasi. 7 Memberikan gagasan cara mengatasi dampak negatif

perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi. 8 Berani mempresentasikan hasil diskusi.

9 Bersedia mendengarkan teman presentasi. 10 Menanggapi pendapat teman dalam presentasi.

11 Bersedia mendengarkan hasil evaluasi terhadap hasil diskusi. 12 Berani membuat kesimpulan.

Jumlah skor

3.5 Uji Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrument. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan

untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2011: 173). Uji validitas

pada penelitian ini menggunakan panel expert yaitu peneliti melakukan konsultasi

dengan ahli dalam bidang ilmu IPS dan ahli penilaian.

Dalam uji ekspert dinyatakan lembar pengamatan ini harus disesuaikan

dengan langkah-langkah dan indikator IPS yang digunakan dalam penelitian

sehingga lembar pengamatan pada siklus I dan siklus II berbeda sesuai dengan

KD IPS yang digunakan. Saran-saran dari pakar IPS dan penilaian yaitu rumuskan

konsep esensial dengan jelas, rumusan indikator belum operasional, dan terbuka

(9)

dengan ahli dalam bidang IPS dan penilaian, instrumen dikonsultasikan kepada

guru kelas. Menurut guru kelas, instrumen sudah sesuai dengan indikator

pembelajaran. Adapun lembar uji validitas terlampir.

3.6 Indikator Kinerja

Indikator keberhasilan penelitian ini adalah apabila 80% dari seluruh siswa

menunjukkan adanya kreativitas belajar IPS tinggi. Kriteria kreativitas belajar IPS

diklasifikasikan menjadi 3 yaitu kriteria tinggi, sedang dan rendah. Klasifikasi

tersebut dijelaskanan secara lebih rinci melalui tabel tabel 3.3 berikut:

Tabel 3.3

Interval Indikator Kreativitas

No Interval Skala Kategori Kreativitas

1 9-12 Tinggi

2 5-8 Sedang

3 1-4 Rendah

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan teknik statistik sederhana yaitu teknik

diskriptif komparatif yang merupakan teknik statistik dengan membandingkan

Gambar

Gambar 3.1Model PTK Spiral dari Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart (1988)
Tabel 3.1Kisi-kisi Kreativitas Belajar IPS
Tabel 3.2Lembar Pengamatan Kreativitas Belajar IPS
Tabel 3.3Interval Indikator Kreativitas

Referensi

Dokumen terkait

Batuan Piroklastik atau pyroclastics (berasal dari bahasa Yunani πῦρ, yang berarti api; dan κλαστός, yang berarti rusak) adalah Batuan yang memiliki sifat klastik yang

Berdasarkan penelitian, dapat disimpulkan bahwa media foto efektif untuk meningkatkan kemampuan mengarang karangan deslaipsi batrasa Perancis siswa kelas XI SMA Negeri

Abdurrachman dalam Buku Ensiklopedia Ekonomi Keuangan dan Perdagangan menjelaskan bahwa "Bank adalah suatu jenis lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai

Hasil penelitian ini didukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Fitriatin (2014) dalam jurnalnya yang berjudul Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap produktivitas

Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah : (1) Apa saja pemikiran Syaikh Ibrahim al-Bajuri tentang nilai pendidikan tauhid dalam kitab Kifayatul ‘Awam..

Nurfadhlina pernah melakukan penelitian dalam judul Bias Gender Dalam Buku - Buku Teks Pendidikan Agama Islam (Analisis Konten Pada Buku-Buku Teks Pendidikan

Dibeli secara kredit dari Toko “Murah”, barang dagangan seharga .... Dijual Tunai barang dagangan

Kontras pada ketiga loka- si desa yang lain, rekomendasi biosekuri- tas lebih sedikit untuk tidak dilaksanakan yang berlanjut dengan performa budidaya udang vaname yang