• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEGIATAN SOSIALISASI DIPLOMASI PARLEMEN BKSAP DAY Masa Sidang IV Tahun Sidang Tanggal 8-10 April 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEGIATAN SOSIALISASI DIPLOMASI PARLEMEN BKSAP DAY Masa Sidang IV Tahun Sidang Tanggal 8-10 April 2021"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA BADAN KERJA SAMA ANTAR PARLEMEN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA (BKSAP DPR RI)

KE KOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH

KEGIATAN SOSIALISASI DIPLOMASI PARLEMEN “BKSAP DAY” Masa Sidang IV Tahun Sidang 2020-2021

Tanggal 8-10 April 2021

I. PENDAHULUAN 1.1 Dasar

Surat Tugas Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor: 15/D/ST-PD.DN/ BKSAP-MINLUNA/04/2021 untuk melakukan perjalanan dinas ke Kota Surakarta dalam rangka Kunjungan Kerja Badan Kerja Sama Antar Parlemen Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (BKSAP DPR RI) dalam acara Sosialisasi Diplomasi Parlemen “BKSAP DAY” pada tanggal 8-10 April 2021. 1.2 Tema dan Tujuan

Tema kunjungan kerja BKSAP ke Kota Surakarta adalah „Diplomasi BKSAP

DPR RI: Membangun Sinergi dan Kolaborasi Untuk Optimalisasi Potensi Kota Surakarta’. Secara umum tujuan kegiatan Sosialisasi Diplomasi Parlemen

“BKSAP DAY” di Kota Surakarta adalah:

1. Mensosialisasikan diplomasi parlemen dan perkembangannya serta kinerja BKSAP DPR RI dalam memperjuangkan kepentingan nasional di forum-forum parlemen internasional secara bilateral dan multilateral.

2. Membangun jaringan, sinergi dan kerja sama dengan sejumlah pemangku kepentingan termasuk pemerintah daerah dan civitas akademika dalam mendukung diplomasi parlemen guna optimalisasi pengembangan potensi daerah melalui sinergi dan kolaborasi.

3. Mendiskusikan isu-isu aktual dan krusial seperti pandemi covid-19 dan dampaknya bagi perekonomian, agenda-agenda strategis SDGs, peningkatan kerjasama infrastruktur dan perdagangan internasional dalam kerangka peningkatan optimalisasi peran diplomasi parlemen untuk kepentingan nasional yang diperjuangkan di forum-forum internasional. 1.3 Sasaran dan Obyek Kunjungan Kerja

Sasaran kunjungan kerja ini adalah sosiaisasi diplomasi parlemen mengenai tugas pokok dan fungsi serta kinerja BKSAP DPR RI, selanjutnya segenap pemangku kepentingan (stakeholders) sebagai obyek dapat memahaminya dan terbangun sinergi kolaborasi serta aspirasi yang terhimpun dapat dirumuskan

(2)

dan menjadi bahan dalam rapat di DPR RI pada masa persidangan untuk dibahas dan diputuskan.

Obyek kunjungan kerja ini adalah perwakilan dari pemangku kepentingan

(stakeholders) di Kota Surakarta yaitu sivitas akademika Universitas Sebelas

Maret Surakarta (UNS) dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta. 1.4 Agenda Kunjungan Kerja

JAM KEGIATAN KETERANGAN

Kamis, 8 April 2021

08.00 WIB Take off menuju Bandara Adi Soemarmo (VIA Bandara Halim Perdana Kusuma)

Citilink QG-126 09.05 WIB Tiba di Bandara Adi Soemarmo

Jl. Cendrawasih, Sindon I, Ngesrep, Kec. Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah 57375

Protokol Bandara Solo 09.05 – 09.30 WIB Perjalanan menuju Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) Protokol Bandara Solo

(Delegasi menunggu di Holding Room UNS)

11.00 – 13.00 WIB

14.30 16.05-17.30

Pertemuan dengan :

- Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS)

- Rektor Institut Agama Islam Negeri Surakarta (IAIN Surakarta) - Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)

- 3 orang Perwakilan Mahasiswa/Mahasiswi masing masing dari UNS, IAIN, UMS

Acara:

1. Sambutan Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) 2. Paparan dari Ketua Delegasi

3. Tanya Jawab

4. Tukar Menukar Cindera Mata, Foto Bersama 5. Penutup

6. Ishoma

Perjalanan Anggota DPR RI menuju Bandara Adi Soemarmo Take off menuju Bandara Soekarno Hatta

Ruang Indraprasta UNS Inn, Kampus Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Jl. Ir. Sutami No. 36 A Kentingan, Kecamatan Jebres Kota Surakarta

Protokol DPR RI Protokol Bandara Solo GA 221

Jumat, 9 April 2021

07.00 – 09.00 WIB Sarapan Pagi Hotel Alila Solo

Jl. Slamet Riyadi No.562, Jajar, Kec. Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57144

10.00 – 16.00 WIB Pertemuan Sekretariat DPR RI dengan Protokol UNS Protokol DPR RI

16.00 WIB Kembali ke Hotel Protokol DPR RI

Sabtu, 10 April 2021

07.00 WIB Menuju Airport Bandara Adi Soemarmo, Kota Surakarta Protokol Bandara Solo 09.05 - 10.15 WIB Take off menuju Bandara Soekarno Hatta Flight GA 225

(3)

1.5 Anggota Delegasi Kunjungan Kerja

NO N A M A NO. ANGGOTA/

NIP KETERANGAN

1. Ir. H. A. Hafisz Tohir A-487 Fraksi PAN

Ketua Delegasi/ Wakil Ketua BKSAP 2. Dr. H. Fadli Zon, S.S., M.Sc A-86

Fraksi Partai Gerindra Ketua BKSAP 3. Dr. H. Mardani Ali Sera, M.Eng A-422

Fraksi PKS Wakil Ketua BKSAP

4. R. Wulansari A-96

Fraksi Partai Gerindra

Anggota BKSAP 5. Arzeti Bilbina, S.E., M.A.P. A-32

Fraksi PKB Anggota BKSAP 6. H. Hasani Bin Zuber, S.IP. A-559

Fraksi Partai Demokrat Anggota BKSAP

II. PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1 Subtansi Materi Sosialisasi Diplomasi Parlemen 1. Pembukaan dan Perkenalan

a. Pimpinan BKSAP DPR RI Ir. Achmad Hafisz Tohir/A-487 memperkenalkan anggota delegasi yang hadir yaitu DR. H. Fadli Zon, S.S., M.Sc/A-86, DR. H. Mardani Ali Sera, M.Eng/A-422, R. Wulansari/A-96, H. Hasani Bin Zuber, S.IP/A-559, dan Arzeti Bilbina, S.E., M.A.P/A-32.

b. Selanjutnya pimpinan delegasi menyampaikan terimakasih atas kehadiran Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) Prof. Dr. Jamal Wiwoho, SH., M.Hum beserta Wakil Rektor IAIN Surakarta Dr. H. Syamsul Bakri, S.Ag., M.Ag beserta segenap sivitas akademika meski acara ini diselenggarakan dalam situasi pandemi yang mensyaratkan untuk mengikuti serangkaian protokol kesehatan.

c. Berikutnya pimpinan delegasi menjelaskan tema kegiatan Sosialisasi Diplomasi Parlemen “BKSAP DAY” yang dilaksanakan di Kampus Universitas Sebelas Maret Surakarta, yaitu “Diplomasi BKSAP DPR RI: Membangun Sinergi dan Kolaborasi Untuk Optimalisasi Potensi Kota Surakarta”

(4)

Foto 1: Ketua Delegasi Ir. Achmad Hafisz Tohir menyampaikan sambutan dalam acara BKSAP Day di Kota Surakarta

2. Mandat Konstitusi

a. Visi besar kemerdekaan Indonesia dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu:..

keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia, yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,...” menjadi dasar dalam implementasi hubungan luar

negeri Republik Indonesia yang Bebas Aktif sebagaimana dinyatakan dalam UU No.37/1999 tentang Hubungan Luar negeri.

b. Implementasi atas 4dentic konstitusi tersebut antara lain adalah Indonesia menjadi inisiator utama Konferensi Asia-Afrika pada 18-22 April 1955 dengan

outcome document Dasasila Bandung, pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)

G-20 di Antalya Turki pertengahan November 2015, Indonesia menyerukan reformasi tata keuangan global. Dalam kesempatan 25th Meeting of the ASEAN Coordinating Council (ACC), Indonesia menginisiasi “Supply Chain and Flow of Goods during the Outbreak”.

3. Fungsi DPR Modern

a. Implementasi peran tersebut sejatinya adalah menjalankan fungsi Diplomasi Parlemen. Fungsi DPR RI tidak sekadar lembaga negara yang 4dentic dengan legislasi, pengawasan dan penganggaran saja. Berdasarkan UU No.17/2014 tentang MPR, DPR. DPD, dan DPRD (MD3) pada Pasal 69 Ayat 1 dan 2 dinyatakan bahwa DPR mempunyai fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan yang dijalankan dalam kerangka representasi rakyat, dan juga untuk mendukung upaya Pemerintah dalam melaksanakan politik luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

b. Landasan yuridis mengenai peran DPR RI dalam politik luar negeri diatur dalam dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yaitu pada Pasal 11 mengenai perjanjian internasional dan pada Pasal 13 mengenai pertimbangan atas pengangkatan dan penempatan Duta Besar. Selanjutnya dalam penyelenggaraan hubungan luar negeri berdasarkan UU 37/1999 tentang Hubungan Luar Negeri, dijelaskan bahwa Pelaksanaan politik luar negeri Republik Indonesia tidak dapat dipisahkan dari konsepsi Ketahanan Nasional. Ketahanan Nasional adalah kondisi kehidupan bangsa Indonesia berdasarkan Wawasan Nusantara guna menjamin kelangsungan hidup dan perkembangan kehidupan bangsa Indonesia untuk mencapai tujuan nasional.

(5)

c. Dalam penyelenggaraannya berlaku bagi semua penyelenggara Hubungan Luar Negeri, baik pemerintah maupun non pemerintah. Penjelasan mengenai kalangan nonpemerintah pada Pasal 5 ayat (2) UU No.37/1999 tersebut berkorelasi dengan pelaksanaan fungsi DPR terhadap kerangka representasi rakyat dan diplomasi parlemen. Persfektif inilah yang menjadi dasar Penyelenggaraan Hubungan Luar Negeri Dan Pelaksanaan Politik Luar Negeri oleh DPR RI sebagai Track-2 Diplomasi Parlemen.

Foto 2: Ketua BKSAP DPR RI Dr. Fadli Zon, S.S., M.Sc menjelaskan tentang fungsi DPR

modern dan fungsi BKSAP DPR RI.

4. Diplomasi Parlemen

a. Publik kerap melihat misi diplomasi sebagai domain pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri sebagai leading sector-nya. Oleh sebab itu, diplomasi parlemen disebut track 2 diplomacy. Johan Galtung dan Joseph Montvilee, sosiolog dari Norwegia menyebutkan bahwa “Track 2 diplomacy or

"backchannel diplomacy" is the practice of "non-governmental, informal and unofficial contacts and activities between private citizens or groups of individuals, sometimes called 'non-state actors.

b. Konsep track 2 diplomacy dikemukakan Johan Galtung dan Joseph Montvilee. Galtung adalah seorang sosiolog Norwegia yang sangat konsen dengan studi perdamaian dan konflik. Joseph Montville adalah seorang pejabat Kementerian Luar Negeri AS. Beberapa sarjana melabeli diplomasi parlemen sebagai Track

2 diplomacy. Beberapa menyebutkanya sebagai Track 1 ½ Diplomacy lantaran

parlemen sebagai bagian dari institusi resmi sebuah negara sekaligus mewakili aspirasi masyarakat (konstituen).

c. Diplomasi parlemen hakekatnya adalah diplomasi yang dilakukan oleh anggota parlemen untuk melakukan Politik Luar Negeri melalui diplomasi yang kreatif, aktif, dan antisipatif, tidak sekedar rutin dan reaktif, teguh dalam prinsip dan pendirian, serta rasional dan luwes dalam pendekatan sebagaimana diatur pada Pasal 4 UU No.37/1999. Diplomasi dimaksud menggambarkan jati diri diplomasi Indonesia.

(6)

5. Kedudukan dan Tupoksi BKSAP DPR RI

a. Berpijak dari konsepsi second track diplomacy itulah, BKSAP sebagai Alat Kelengkapan DPR RI dibentuk untuk menjadi ujung tombak Diplomasi Parlemen sebagaimana diatur pada Pasal 83 ayat (1) hurup “f” juncto Pasal 113-118 UU No.17/2014 tentang MD3. Tugas BKSAP sebagaimana diatur pada Pasal 116 UU No.17/2014 adalah:

a) Membina, mengembangkan, dan meningkatkan hubungan persahabatan dan kerja sama antara DPR dan parlemen negara lain, baik secara bilateral maupun multilateral, termasuk organisasi internasional yang menghimpun parlemen dan/atau anggota parlemen negara lain;

b) Menerima kunjungan delegasi parlemen negara lain yang menjadi tamu DPR;

c) Mengoordinasikan kunjungan kerja alat kelengkapan DPR ke luar negeri; dan

d) Memberikan saran atau usul kepada pimpinan DPR tentang masalah kerja sama antarparlemen

b. Saat ini jumlah anggota BKSAP 53 orang yang berasal dari beragam fraksi dan komisi. BKSAP dipimpin oleh satu ketua dengan empat wakil ketua. Secara teknis, lingkup kerja BKSAP adalah: Kerja Sama Internasional (KSI), Kerja Sama Bilateral (KSB), Kerja Sama Regional (KSR), dan diplomasi individu. c. BKSAP telah menginisiasi DPR RI untuk menjadi tuan rumah Konferensi

Parlemen Asia Afrika,World Parliamentary Forumon Sustainable Developmentdan Indonesia–Pacific Parliamentary Partnership. Selain itu juga

menginisiasi pembentukan struktur khusus yang membahas isu-isu perempuan dalam berbagai organisasi antar parlemen seperti Meeting of Women

Parliamentary Union of OIC Member States (PUIC), Meeting of Women Asia Pacific Parliamentary Forum (APPF) dan Meeting of Women Asian Parliamentary Assembly (APA).

d. BKSAP DPR RI juga terafiliasi dengan institusi keuangan, perdagangan, dan pembangunan internasional melalui Parliamentary Committee of the World

Trade Organization (PCWTO), dan Parliamentary Network on IMF and World Bank. Selain itu BKSAP DPR RI juga merupakan inisiator World Parliamentary Forum for Sustainable Development (WPFSD), sebagai upaya untuk

mendorong pertumbuhan ekonomi global yang inklusif.

e. Selain kiprah di luar negeri, BKSAP menerima kunjungan delegasi parlemen negara sahabat yang menjadi tamu DPR dan menjadi tuan rumah penyelenggaraan sidang regional/internasional. Selaras dengan itu, BKSAP juga membentuk panitia kerja untuk menindaklanjuti isu-isu yang menjadi perhatian DPR RI yaitu Panja MDGs, Panja MEA, dan Panja KER (Kerjasama Ekonomi Regional). BKSAP juga membentuk Panja Kerjasama Organisasi Internasional dan Panja Kerjasama Pasifik Selatan. Yang terbaru, BKSAP telah mengadopsi Panja Indo-Pasifik dan Panja SDGs.

(7)

Foto 3: Wakil Ketua BKSAP DPR RI Dr. H. Mardani Ali Sera, M.Eng menjelaskan tentang

kedudukan dan Tupoksi BKSAP DPR RI

6. Peran BKSAP DPR RI Dalam Mitigasi Pandemi Covid-19

a. Dan Dalam upaya mitigasi pandemi Covid-19, peran BKSAP DPR RI secara garis besar mengacu pada Resolusi PBB mengenai Kerjasama Internasional Menghadapi Covid-19 yang implementasinya fokus pada Revitalisasi

Sustainable Development Goals (SDGs) dan optimalisasi program pemulihan

ekonomi nasional.

b. Pandemi COVID-19 berdampak pada setiap sektor. Selain sektor kesehatan, sektor ekonomi adalah yang paling terdampak akibat pandemi ini. Ada dua hal yang diingatkan Sekjen PBB: Pertama, pandemi Covid-19 menjungkirbalikkan tatanan kehidupan manusia; Kedua, memicu resesi global yang sangat parah. Untuk itu kita perlu mengokohkan solidaritas, sinergi dan kolaborasi antarmasyarakat pada skala global dan nasional.

c. Pada pertemuan BKSAP DPR RI dengan OECD (Organisation for Economic

Co-operation and Development) dalam Virtual Exchange with the Authors of The 2021 Economic Survey of Indonesia di Tangerang, Banten, Selasa

(23/11/2021), ada tiga kelompok besar yang di sampaikan oleh OECD. Pertama mengenai kinerja makro ekonomi Indonesia, kedua tentang iklim usaha (iklim bisnis), dan ketiga tentang Human Capitol. Dalam menghadapi situasi extraordinary akibat pandemi Covid-19, Pemerintah melonggarkan kebijakan fiskal dan moneter, salah satunya adalah Belanja pemerintah difokuskan untuk menangani pandemi, terutama sisi kesehatan, perlindungan sosial, dan menjaga kelangsungan dunia usaha. Berpijak dari persfektif tersebut, konsepsi mengenai Sustainable Development Goals (SDGs) kiranya bisa menjadi benchmark.

d. Implementasi SDGs di Indonesia dituangkan dalam Perpres 59/2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development

Goals/SDGs) pada tahun 2021 ini sedang disusun Voluntary National Review

(VNR) 2021 yang akan dilaporkan pada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan penyusunan Rencana Aksi Nasional (RAN) SDGs periode 2020-2024. Selaras dengan itu, berpijak dari Perpres 59/2017 dan UU Nomor 6/2014

(8)

tentang Desa, disusunlah SDGs Desa sebagai upaya terpadu Pembangunan Desa yang mengarah pada 18 tujuan Pembangunan Berkelanjutan. SDGs Desa merupakan role model pembangunan berkelanjutan yang masuk dalam program prioritas penggunaan Dana Desa Tahun 2021.

e. Selanjutnya, dalam upaya mengurangi dampak pandemi Covid-19 di sektor ekonomi, Pemerintah telah mengeluarkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan membentuk Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dalam rangka percepatan penanganan COVID-19 serta pemulihan perekonomian dan transformasi ekonomi nasional berdasarkan skala Prioritas: Pertama, Indonesia Sehat, mewujudkan rakyat aman dari COVID-19 dan reformasi pelayanan kesehatan;

Kedua, Indonesia Bekerja, mewujudkan pemberdayaan dan percepatan

penyerapan tenaga kerja; Ketiga, Indonesia Tumbuh, mewujudkan pemulihan dan transformasi ekonomi nasional. Dalam pelaksanaannya, KPCPEN dibantu oleh Satuan Tugas Penanganan COVID-19 dan Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional. Untuk itu, Pemerintah harus tetap fokus pada penanggulangan pandemi, lalu peningkatan kecepatan dan ketepatan bantuan kepada masyarakat terdampak, termasuk peningkatan bantuan kepada dunia usaha.

f. Badan Pusat Statistik (BPS) telah melakukan survei terhadap pelaku usaha yang terdampak pandemi covid-19. Survei BPS itu dilakukan secara online dengan dengan target kalangan dunia usaha yang telah teregister, yakni usaha mikro kecil (UMK) serta usaha menengah besar (UMB) dari seluruh Indonesia. Menurut survei BPS itu, pandemi Covid-19 menimbulkan turbulensi ekonomi dalam skala yang cukup luas. Situasi itulah yang belakangan membuat munculnya gelombang pengangguran baru. Mereka mengaku harus mengurangi pekerja lantaran mengalami masalah keuangan dalam hal modal kerja. Hal yang serupa nampaknya juga terjadi di Kota Surakarta karena truktur ekonomi Kota Surakarta didominasi sektor tersier

(service) berikutnya adalah sektor sekunder (manufacture) dan sektor primer (agriculture). Struktur perekonomian Kota Surakarta ditopang oleh sektor jasa

perdagangan/retail, jasa wisata (hotel, restoran, budaya, dan hiburan), dan jasa pendidikan.

g. Berpijak dari kondisi tersebut, upaya Diplomasi Parlemen di Sektor UMKM dan Pariwisata yang dilakukan BKSAP antara lain adalah di Sidang Umum ke-41

ASEAN Inter Parliamentary Assembly (AIPA), pemulihan sektor pariwisata

menjadi agenda yang diusung BKSAP DPR RI karena terkait langsung dengan kegiatan ekonomi sektor UKM. Penurunan omset secara signifikan menjadi tantangan utama terutama bagi UMKM berorientasi ekspor. Tantangan ini membutuhkan upaya promosi melalui sinergi dan kolaborasi. Melalui Resolusi tersebut, BKSAP DPR RI mendukung pemulihan secara cepat dan terpadu di kawasan, serta pembentukan travel bubble atau travel corridor di lingkup ASEAN.

(9)

Foto 4: Anggota BKSAP DPR RI Arzeti Bilbina, S.E., M.A.P. menjelaskan tentang peran BKSAP DPR RI Dalam Mitigasi Pandemi Covid-19

7. Sinergi Melalui Diplomasi Parlemen

a. Pemulihan pasca pandemi secara cepat membutuhkan inovasi-inovasi. Saya membayangkan dialog antara BKSAP, pemerintah daerah, akademis dan pelaku usaha nantinya akan melahirkan inovasi dan ide-ide kreatif. Implementasi konsep semacam triple helix dalam dialog antara BKSAP dengan pemerintah daerah dan pihak-pihak lain diharapkan dapat tercapai inovasi dalam pelaksanaan diplomasi total Indonesia. Sinergi dan kerjasama merupakan kata kunci terutama di tengah situasi pandemi COVID-19 seperti saat ini.

b. Sinergi berasal dari bahasa Yunani synergos yang berarti bekerja bersama-sama. Sinergi adalah suatu bentuk dari sebuah proses atau interaksi yang menghasilkan suatu keseimbangan yang harmonis sehingga bisa menghasilkan sesuatu yang optimum. Ada beberapa syarat utama penciptaan sinergi yakni kepercayaan, komunikasi yang efektif, feedback yang cepat dan kreativitas. Sinergi dimanifestasikan ke dalam bentuk kolaborasi, kerja tim, kemitraan, kerja sama, berbagi ide dan gagasan, saling mendukung dan memberikan kemanfaatan. „Kerjasama‟ adalah kunci. Setidaknya inilah yang ditegaskan salah satu figur bisnis terkenal Hendry Ford. Ia mengatakan “Bersatu adalah

awal, tetap kebersamaan adalah kemajuan, dan bekerja sama adalah sukses.".

c. Untuk itu, salah satu misi Diplomasi Parlemen yang dilakukan oleh BKSAP DPR RI adalah berperan sebagai promotor potensi daerah untuk go

international. Dalam setiap kesempatan selalu menyediakan fasilitas pameran

untuk UMKM setempat; salah satu contohnya adalah pameran potensi daerah dan UMKM di sela-sela Sidang Indonesia Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) dan World Parliamentary Forum on Sustainable Development yang merupakan agenda tahunan BKSAP. Selain itu, dengan adanya mekanisme diplomasi individu. Setiap anggota DPR dapat membawa potensi Dapil-nya melalui hubungan kerjasama internasional. Secara substansi, Delegasi BKSAP berkomitmen memasukkan kepentingan nasional kedalam resolusi dalam

(10)

kerangka penguatan pembangunan potensi daerah. Contohnya Kebijakan

International Tripartite Rubber Council (ITRC) terhadap kesejahteraan petani

karet Indonesia. Produsen karet di dunia yang dimotori oleh Indonesia, Malaysia, dan Thailand membentuk ITRC untuk melakukan supply

management scheme (SMS), demand promotion scheme (DPS), dan agreed export tonage scheme (SMS) sebagai upaya stabilisasi harga karet dunia.

d. Secara bilateral, BKSAP DPR RI memiliki kerjasama bilateral dengan 102 negara yang terhimpun dalam GKSB (Grup Kerja Sama Bilateral). Selain itu, Pimpinan BKSAP juga memiliki agenda Kunjungan Teknis ke negara-negara tertentu untuk tujuan-tujuan tertentu. Kunjungan Teknis juga dapat dimanfaatkan pemerintah daerah dan segenap potensi di masyarakat termasuk sivitas akademika untuk meluaskan jaringan dan kerjasama. Contohnya Perguruan Tinggi dapat memanfaatkan Kemitraan Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA: Indonesia-Indonesia-Australia Comprehensif Partnership Agreement) yang antara lain berisi mengenai kerjasama pendidikan – akreditasi sekolah atau program akademik, pengembangan dan sertifikasi profesional, pendidikan berkelanjutan dan sebagainya sebagaimana diatur pada lampiran 9-A mengenai Jasa Profesional.

Foto 5: Anggota BKSAP DPR RI R. Wulansari mengemukakan pendapatnya tentang

diplomasi parlemen

2.2 Diskusi dan Pendalaman Materi Sosialisasi Diplomasi Parlemen

1. Kegiatan sosialisasi diplomasi parlemen yang diselenggarakan oleh BKSAP DPR RI dihadiri langsung oleh Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho, SH., M.Hum dan perwakilan sivitas akademika UNS beserta perwakilan Mahasiswa UNS. Selain itu hadir juga Wakil Rektor IAIN Surakarta Dr. H. Syamsul Bakri, S.Ag., M.Ag beserta perwakilan mahasiswa dari IAIN Surakarta.

2. Pada sesi pendalaman, Widhigda Devara Raka, wakil mahasiswa IAIN Surakarta berharap peran mahasiswa bisa lebih dioptimalkan. Selanjutnya, Yefta Christopherus, wakil mahasiswa UNS mempertanyakan sikap BKSAP DPR RI pada persoalan Myanmar dan optimalisasi sister city solo dengan Xi‟an dan Guilin belajar dari belum optimalnya MoU sister city terdahulu dengan Montana, Bulgaria. Adapun Ketua Dewan Profesor UNS, Prof. Drs Suranto Tjiptowibisono, M.Sc., Ph.D merujuk Green Party seperti di Australia, mendorong partai politik di

(11)

Indonesia lebih berwawasan lingkungan sesuai agenda SDGs dan vaksinasi lebih mengoptimalkan vaksin merah putih.

3. Menanggapi persoalan-persoalan tersebut, delegasi BKSAP DPR RI secara bergantian mulai dari Hafisz Tohir, Fadli Zon, Mardani, Arzeti, Wulansari, dan Hasan bin Zuber menekankan pentingnya inovasi, sinergi dan kolaborasi semacam triple helix dalam dialog antara BKSAP dengan pemerintah daerah dan pihak terkait lainnya. Salah satu misi Diplomasi Parlemen yang dilakukan adalah berperan sebagai promotor potensi daerah untuk go international antara lain pada Sidang Umum ke-41 ASEAN Inter Parliamentary Assembly (AIPA), pemulihan sektor pariwisata menjadi agenda yang diusung BKSAP DPR RI karena terkait langsung dengan kegiatan ekonomi sektor UKM. Selain itu pada sidang Indonesia

Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) dan World Parliamentary Forum on Sustainable Development yang merupakan agenda tahunan BKSAP serta melalui

kerjasama bilateral dengan 102 negara yang terhimpun dalam GKSB (Grup Kerja Sama Bilateral) agenda-agenda dalam SDGs khususnya yang terkait langsung dengan denyut perekonomian nasional khususnya keberpihakan kepada UKM selalu diperjuangkan. Selain itu, Pimpinan BKSAP juga memiliki agenda Kunjungan Teknis ke negara-negara tertentu untuk tujuan-tujuan tertentu. Kunjungan Teknis juga dapat dimanfaatkan pemerintah daerah dan segenap potensi di masyarakat termasuk sivitas akademika untuk meluaskan jaringan dan kerjasama.

4. Surakarta yang sering disebut dengan Kota Solo telah berkembang sebagai salah satu kota besar di Indonesia dengan berbagai atribut kota yang melekat seperti Kota Budaya, Pariwisata, Jasa, Pelajar, Olahraga, Vokasi dan berbagai atribut lain. Keragaman atribut kota itu menggambarkan besarnya potensi dan tingkat keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan Kota Surakarta. Namun demikian dibalik keberhasilan yang telah diraih, pembangunan Kota Surakarta saat ini dan dimasa yang akan datang masih menghadapi beberapa permasalahan yang sekaligus manjadi tantangan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang lebih luas, sebagaimana dinyatakan dalam penjelasan Perda No.2/2010 tentang RPJPD Kota Surakarta Tahun 2005-2025.

a. Kota Surakarta terletak antara 1100 46‟ 49” - 1100 51‟ 30” Bujur Timur dan antara 70 31‟ 43” - 70 35‟ 28” Lintang Selatan, dengan luas wilayah kurang lebih 4.404,0593 ha, berada pada ketinggian ± 92 meter di atas permukaan laut, memiliki luas wilayah 44,04 km². Dan secara administrasi batas wilayah Kota Surakarta adalah di Utara : Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali, di Selatan : Kabupaten Sukoharjo, di Timur : Kabupaten Karanganyar, dan di Barat : Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali. Kota Surakarta terdiri dari 5 kecamatan, 51 kelurahan, 604 RW dengan jumlah RT sebanyak 2.714 dan jumlah KK sebanyak 169.772 jiwa. Jumlah RW terbesar terdapat di Kecamatan Banjarsari yaitu sebanyak 176 dengan jumlah RT sebanyak 877. Jumlah RW dan RT yang paling kecil adalah Kecamatan Serengan yaitu hanya sebesar 72 dan 312.

b. Potensi wilayah untuk kontribusi sektor tersier dan sekunder lebih dominan dibandingkan dengan kontribusi dari sektor primer. Struktur ekonomi Kota Surakarta didominasi sektor tersier (service) sekitar 55% sementara itu sektor sekunder (manufacture) dan sektor primer (agriculture) masing-masing memiliki kontribusi sebesar 44% dan 1% pada PDRB. Struktur perekonomian Kota

(12)

Surakarta ditopang oleh sektor jasa perdagangan/retail, jasa wisata (hotel, restoran, budaya, dan hiburan), dan jasa pendidikan. Struktur perekonomian ini dapat dilihat dari indikator kontribusi sektoral dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Surakarta. Kuatnya sektor tersier dalam struktur PDRB, tidak lepas dari sumber daya Kota Surakarta yang diuntungkan dari aspek lokasi sebagai sumber daya strategis Kota Surakarta.

c. Secara umum sektor unggulan yang ada di Kota Surakarta, dengan masing-masing cluster per kecamatan dapat dijelaskan sebagai berikut:

 Kecamatan Laweyan, sektor unggulannya berupa batik, tekstil, garmen, mebel, kaca ukir, sangkar burung dan shuttlecock dengan jasa pendukung adalah pendidikan, biro travel, tempat wisata, kesenian daerah dan perhotelan.

 Kecamatan Serengan, sektor unggulannya berupa industri makanan dan minuman, pakaian tradisional, batik dan tekstil serta aksesoris antik dengan jasa pendukungnya adalah berupa rumah penginapan dan kerajinan pembuatan letter.

 Kecamatan Pasar Kliwon, sektor unggulannya berupa kerajinan dan batik kayu, pakaian (sandal dan sepatu), makanan dan minuman dengan jasa pendukung berupa travel biro, kesenian tradisional dan jasa sablon.

 Kecamatan Jebres, sektor unggulannya berupa meubel, batik tekstil dan garmen, produk hiasan berupa mosaik bulu ayam. Dan jasa pendukung berupa hotel, jasa kursus, internet dan gedung olah raga.

 Kecamatan Banjarsari, sektor unggulannya berupa minuman tradisional (jamu, meubel, sangkar burung, batik tekstil serta makanan dan minuman. Dan jasa pendukungnya adalah berupa travel biro dan penginapan/hotel. d. Potensi lain yang dimiliki oleh Kota Surakarta adalah potensi wisata, potensi

wisata yang ada di Kota Surakarta berupa wisata budaya yang lebih mendominasi karena wilayah Kota Surakarta masih terdapat sebuah kerajaan dan terdapat beberapa peninggalan sejarah. Wisata budaya itu sendiri merupakan salah satu jenis kegiatan pariwisata yang menggunakan kebudayaan sebagai objeknya. Dan berikut merupakan gambaran mengenai potensi wisata yang ada di wilayah Kota Surakarta.

 Taman Balekambang Taman Balekambang adalah taman yang dibangun oleh KGPAA Mangkunegara VII untuk Partinah. Oleh karena itu, dua patung dari putri ini juga diletakkan di dalam taman. Selain itu, taman yang terbagi dua juga diberi nama sesuai dengan nama kedua putri, yaitu Partinah Bosch yang merupakan semacam hutan kota, dan Partini Tuin, yang merupakan kolam air. Taman ini terletak di Jl. Ahmad Yani, Surakarta dengan area seluas 9,8 Ha. Dalam sejarahnya Taman Balekambang pada awalnya bernama Partini Tuin dan Partinah Bosch yang dibangun oleh KGPAA Mangkunegara VII pada tanggal 26 Oktober 1921. Karena rasa sayang pada kedua putrinya, GRAy Partini Husein Djayaningrat dan GRAy Partinah Sukanta, maka dibuatlah sebuah taman dengan mengabadikan nama keduanya. Taman Balekambang memadukan konsep Eropa dan Jawa. Taman ini terdiri atas dua area. Area yang pertama dinamakan Partini Tuin atau Taman Air Partini. Area yang kedua bernama Partinah Bosch artinya Hutan Partinah yang ditanami tumbuhan langka seperti kenari, beringin putih, beringin sungsang, dan apel coklat. Fungsi dari taman kota ini adalah sebagai resapan dan paru-paru kota.

(13)

 Taman Sriwedari Taman Sriwedari adalah sebuah kompleks taman di Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta. Sejak era Pakubuwana X, Taman Sriwedari menjadi tempat diselenggarakannya tradisi Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta II-5 hiburan Malam Selikuran. Sriwedari juga pernah menjadi lokasi penyelenggaraan PON I pada tahun 1948. Saat ini kepemilikan Taman Sriwedari menjadi sengketa antara Pemerintah Kota Surakarta dengan ahli waris keluarga KRMH Wirjodiningrat.

 Taman Vastenburg Benteng Vastenburg adalah benteng peninggalan Belanda yang terletak di kawasan Gladak, Surakarta. Benteng ini dibangun tahun 1745 atas perintah Gubernur Jenderal Baron Van Imhoff. Sebagai bagian dari pengawasan Belanda terhadap penguasa Surakarta, khususnya terhadap keraton Surakarta, benteng ini dibangun sekaligus sebagai pusat garnisun. Di seberangnya terletak kediaman gubernur Belanda (sekarang kantor Balaikota Surakarta) di kawasan Gladak. Bentuk tembok benteng berupa bujur sangkar yang ujung-ujungnya terdapat penonjolan ruang yang disebut seleka (bastion). Di sekeliling tembok benteng terdapat parit yang berfungsi sebagai perlindungan dengan jembatan di pintu depan dan belakang.

 Monumen Pers Nasional Monumen Pers Nasional adalah monumen dan museum khusus pers nasional Indonesia yang terletak di Surakarta, Jawa Tengah. Museum ini didirikan pada tahun 1978, lebih dari 20 tahun setelah diusulkan dan dioperasikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia. Kompleks monumen terdiri atas gedung societeit lama, yang dibangun pada tahun 1918 dan digunakan untuk pertemuan pertama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) serta beberapa gedung yang Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta II-6 ditambahkan pada tahun 1970an. Monumen ini terdaftar sebagai Cagar Budaya Indonesia.

 Keraton Kasunan Surakarta Keraton Kasunan Surakarta terletak di pusat kota Solo, Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta. Pembangunan keraton dilakukan dari tahun 1743 hingga 1745. Konstruksi bangunan keraton menggunakan bahan kayu jati yang diperoleh dari Alas Kethu di dekat kota Wonogiri. Arsitek keraton ini adalah Pangeran Mangkubumi, kerabat Susuhunan (raja Solo) yang kelak memberontak dan berhasil mendirikan kesultanan Yogyakarta dengan gelar Sultan Hamengku Buwana I. Jadi tidak mengherankan jika bangunan kedua keraton memiliki banyak kesamaan. Setelah pembangunan selesai, keraton baru yang diberi nama Keraton Surakarta Hadiningrat tersebut resmi digunakan oleh raja pada tanggal 17 Februari 1745.

(14)

Foto 6: Suasana Diskusi BKSAP Day Surakarta

5. Pembangunan daerah ke depan tidak mungkin dapat dilaksanakan hanya dengan mengandalkan kemampuan keuangan daerah sendiri dan kucuran dana perimbangan dari Pemerintah Pusat. Untuk itu dibutuhkan variasi pola pembiayaan pembangunan dengan pola kerjasama daerah yang secara aktif melibatkan berbagai pihak.

6. Sejak diberlakukannya UU No.18/2002 tentang Sistem Nasional Penelitian dan Pengembangan IPTEK, Pemerintah Kota Surakarta mengembangkan suatu model kerjasama antara pemerintah kota dengan lembaga pendidikan Tinggi (ATMI) yang didukung oleh lembaga Internasional khususnya Indonesia-German Institute (IGI) dengan mendirikan lembaga pendidikan yang didedikasikan sebagai pusat pengembangan SDM berbasis penguasaan iptek, yaitu Surakarta Competency

and Technologi Center (SCTC) sebagai institusi pendidikan dan latihan (diklat) di

bidang kejuruan teknik yang memenuhi kebutuhan dunia usaha dan industri. Disisi lain, Pembangunan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi ke depan menghadapi tantangan masih rendahnya budaya inovasi dan difusi teknologi di lingkungan masyarakat, masih rendahnya penyerapan dunia usaha khususnya UMKM dan koperasi terhadap teknologi produksi, dan belum optimalnya peran dan fungsi lembaga penelitian dan pengembangan dalam melakukan penelitian, pengembangan, perekayasaan, dan penerapan IPTEK dalam kehidupan masyarakat.

7. Dalam sistem transportasi di Pulau Jawa, Kota Surakarta menempati posisi sangat strategis sebagai simpul jalur transportasi darat yang mencakup akses dari arah barat (Jogja, Semarang), dari Utara (Purwodadi, Sragen, Karanganyar), dari Timur (Karanganyar, Sragen) dari Selatan (Wonogiri, Sukoharjo). Permasalahan yang dihadapi antara lain meningkatnya jumlah kendaraan yang pesat sedangkan kapasitas jalan relatif tetap, dan masih lemahnya manajemen transportasi perkotaan. Sistem transportasi yang ada di Kota Surakarta terdiri dari:

a. Sistem transportasi udara, dimana Bandar Udara Adi Sumarmo merupakan Bandar udara internasional dengan pusat penyebaran primer dan sebagai pintu gerbang keluar masuk penumpang maupun barang baik ke dalam maupun luar negeri.

(15)

b. Sistem transportasi darat, dimana sistem jaringan jalan di Kota Surakarta dipengaruhi oleh pola jaringan jalan, klasifikasi fungsi jalan, kondisi jalan dan bangunan pelengkap jalan.

c. Sistem transportasi kereta api, terdapat 2 stasiun kereta api utama yaitu Stasiun Kereta Api Balapan sebagai tempat pemberangkatan kereta-kereta bisnis dan eksekutif dan Stasiun Kereta Api Jebres sebagai tempat pemberangkatan kereta-kereta ekonomi. Selain itu didukung oleh Stasiun Kereta Api Purwosari dan Stasiun Kota sebagai penyambung jalur ke daerah Sukoharjo dan Wonogiri.

(16)

Foto 8: Photo bersama delegasi bersama perwakilan mahasiswa UNS dan IAIN Surakarta

III. Kesimpulan

1. BKSAP DAY berjalan dengan balik dan mendapatkan antusias dari peserta

(audience). Selain itu dialog serta diskusi yang dilaksanakan juga telah

berhasil menyerap aspirasi dari peserta diantaranya:

a. Regulasi dan law enforcement mengenai pemulihan ekonomi pada kondisi adaptasi kebiasaan baru dalam kondisi pandemi covid-19.

b. Peningkatan kompenen pendukung dalam konteks pembangunan berkelanjutan

2. Sinergi dan Kolaborasi yang dapat dioptimalkan melalui Diplomasi Parlemen antara lain adalah Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan (the 2030

Agenda for Sustainable Development atau SDGs) adalah kesepakatan

pembangunan baru yang mendorong perubahan-perubahan yang bergeser ke arah pembangunan berkelanjutan yang berdasarkan hak asasi manusia dan kesetaraan untuk mendorong pembangunan sosial, ekonomi dan lingkungan hidup. SDGs diberlakukan dengan prinsip-prinsip universal, integrasi dan inklusif untuk meyakinkan bahwa tidak akan ada seorang pun yang terlewatkan atau “No-one Left Behind”. SDGs terdiri dari 17 Tujuan dan 169 target dalam rangka melanjutkan upaya dan pencapaian Millennium Development Goals (MDGs) yang berakhir akhir pada tahun 2015 lalu.

(17)

3. Rekomendasi atas pelaksanaan BKSAP Day di Kota Suarakarta adalah BKSAP DPR RI melakukan inovasi dalam pelaksanaan BKSAP Day agar sesuai dengan minat civitas akademika, khususnya BKSAP Day dilaksanakan secara tematik.

IV. Penutup

Demikianlah pokok-pokok laporan pelaksanaan BKSAP Day pada tanggal 8-10 April 2021 di Kota Surakarta. Atas nama delegasi, kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada delegasi untuk melaksanakan tugas mulia demi bangsa dan negara Indonesia.

Semoga acara BKSAP Day ini bisa lebih mengenalkan peran diplomasi parlemen di masyarakat dan bisa bermanfaat bagi peningkatan mutu diplomasi Indonesia.

Jakarta, April 2021 Ketua Delegasi,

ttd.

Ir. H. Achmad Hafisz Tohir A-487

Gambar

Foto 2: Ketua BKSAP DPR RI Dr. Fadli Zon, S.S., M.Sc menjelaskan tentang fungsi DPR  modern dan fungsi BKSAP DPR RI
Foto 3: Wakil Ketua BKSAP DPR RI Dr. H. Mardani Ali Sera, M.Eng menjelaskan tentang kedudukan dan Tupoksi BKSAP DPR RI
Foto 4: Anggota BKSAP DPR RI  Arzeti Bilbina, S.E., M.A.P.  menjelaskan tentang peran  BKSAP DPR RI Dalam Mitigasi Pandemi Covid-19
Foto 5: Anggota BKSAP DPR RI R. Wulansari mengemukakan pendapatnya tentang  diplomasi parlemen
+4

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga, perbaikan yang diperlukan adalah usaha Toko Yella Bakery Banjarmasin dalam menjalankan usahanya sebaiknya penentuan harga pokok produksi menggunakan Metode

Subyek penelitian merupakan bagian yang penting dalam sebuah penelitian. Subyek dipilih oleh peneliti dan dianggap memiliki loyalitas untuk menjawab dan memberikan informasi dan

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta Hak Bebas Royalti Non Ekslusif (Non-Exclusive

Variabel effort expectancy dan social influence tidak berpengaruh terhadap perilaku penerimaan penggunaan program aplikasi akuntansi Accurate pada SMK Yadika 1 Tegal Alur dan SMK

Metode analisis potensi kecelakaan yang digunakan adalah tool FTA dengan pendekatan top down yang dimulai dari top level event yang telah dianalisis berdasarkan

Dengan metode Formal Safety Assessment (FSA) akan didapatkan suatu analisa yang akurat dan mendalam mengenai risiko yang akan terjadi, biaya dalam pengendalian risiko

Dari hasil analisis yang dilakukan diketahui risiko yang bersifat dominan dari hasil perhitungan nilai risiko antara lain keruntuhan/terjatuhnya girder dengan nilai

Salah satu limbah yang dihasilkan adalah slag yang berasal dari campuran arang pembakar dengan sel Pb dari proses daur ulang aki bekas yang merupakan limbah