III. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan secara eksperimental.Materi penelitian yang terdiri atas bahan dan alat yang disajikan dalam lampiran 1. Penelitian lapangan dilakukan di Desa Banjarsari Kecamatan Nusa Wungu Kabupaten Cilacap ( Lampiran 2). Penelitian laboratorium dilakukan di Laboratorium Ekologi dan Laboratorium Pengajaran 1 Fakultas Biologi UNSOED sedangkan untuk analisis kimiawi dilakukan di Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian UNSOED. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan Split Plot Design. Variabel utama yang diamati dalam penelitian ini adalahperbandingan berat serasah, komunitas Ciliata dan Flagellata. Penelitian menggunakan empat perlakuan yaitu perlakuan serasah kacang tanah, daun pisang dan jerami dengan komposisi berbeda dan tanpa perlakuan. Pengamatan kelimpahan protozoa dilakukan dengan metode cawan petri (Bamforth, 1995). Protozoa dikelompokkan kedalam kelompok besar yaituCiliata atau Flagellata dan dihitung. Ciliata dan Flagellata yang dominan diidentifikasi pada level genus didasarkan pada Colin et al., (1983)British and other freshwater ciliated protozoa Part II Keys and Notes for the identification of the free-living genera dan Barry et al., (2000)The Flagellates. Multivariate analysis of variance(Manova) digunakan untuk menguji perbedaan perlakuan (perbandingan berat materi organik dalam perbedaan waktu)terhadap kelimpahan Ciliata dan Flagellata. Canonical Correspondence Analysis (CCA) digunakan untuk mengetahuikorelasi antara faktor lingkungan (perbandingan berat materi organik, temperatur tanah, kelembaban tanah, kehilangan berat materi organik, pH tanah, NO3, NH4, PO4 tersedia, pertumbuhan tanaman) dan komunitas Ciliata dan Flagellata.
A. Rancangan Percobaan
Tabel 3.1. Rincian Perlakuan
B. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu variabel bebas dan variabel tergantung.Variabel bebas berupa perbandingan berat serasah, sedangkan variabel tergantung adalah komunitas Ciliata dan Flagellata. Parameter yang diamati yaitu kelimpahan Ciliata dan Flagellata. Selain itu, diamati juga parameter pendukung yaitujumlah daun, tinggi tanaman,kehilangan berat materi organik, temperatur tanah,kelembaban tanah, pH tanah, NO3, NH4, PO4, tanah (di awal, tengah, dan akhir masa pertumbuhan tanaman).
Perlakuan Jenis serasah Komposisi serasah T0 Tanpa serasah T1 Kacang tanah Daun pisang Jerami 35 % 35 % 30 % T2 Kacang tanah Daun pisang Jerami 25 % 25 % 50 % T3 Kacang tanah Daun pisang Jerami 15 % 15 % 70 %
bio.unsoed.ac.id
Bagan alir dari metode penelitian ini terlihat pada Gambar 3.1. Faktor lingkungan : temperatur tanah, kelembaban tanah, pH tanah, NO3, NH4, PO4(awal,
tengah, dan akhir masa pertumbuhan)
Ekstraksitanah (Bamforth, 1995) Pembuatan petakan (plot) sebanyak 24 plot
dengan ukuran 1x1 cm dan penanaman Arachis hypogaea L.
Pengamatan data kimiawi
Preparasi materi organik dan adaptasi inokulan
Penimbangan bobot kering serasah
Pengukuran jumlah daun dan
tinggi tanaman Pengamatan data kimiawi Pengambilan sampel tanah untuk ekstraksi
Identifikasi kelompok Ciliata dan Flagellata (Colin et al., 1983)
Multivariate analysis of variance (Manova) Canonical Correspondence Analysis (CCA)
C. Bagan alir penelitian
Persiapan media
Tanpa serasah Serasah (kacang tanah, daun pisang, jerami) dengan komposisi perbandingan berbeda
Pengamatan
Laju kehilangan berat materi organik
Ciliata Flagellata
Tingkat genus dan kelimpahan
D. Cara kerja
1. Persiapan media
Lahan yang digunakan sebagai media percobaan adalah lahan pasir. Lahan yang digunakan dibersihkan terlebih dahulu secara manualdan cangkul. Lahan tersebut dibuat plot (petakan) sebanyak 24 plot yaitu T0, T1, T2, T3 dengan masing-masing ulangan 6 kali. Plot berukuran 1x1m dan materi organik diaplikasikan pada media dalam plot. Setiap plotditanami biji kacang tanah (Arachis hypogaea L). Biji kacang tanah yang digunakan sebagai benih dipilih secara acak.
2. Preparasi materi organik
Serasah yang digunakan yaitu serasah kacang tanah, serasah daun pisang, dan serasah jerami. Serasah yang diambil dari lapangan dibersihkan dari tanah dan hancuran materi anorganik.Serasah dipotong-potong dengan panjang sekitar 2 cm sehingga ukurannya seragam. Setiap jenis serasah ditimbang kemudian dicampur dengan serasah jenis lain sesuai dengan komposisi perlakuan. Komposisi serasah yang digunakan untuk masing-masing jenis serasah ditimbang sesuai dengan rincianperlakuan(Tabel 3.1.)
3. Adaptasi inokulan (Maharning, 2012)
Serasah diberi inokulan dan diaduk sampai merata.Serasah diberi inokulan dan diinkubasi selama dua minggu pada suhu ruang agar inokulan dapat beradaptasi dalam serasah sebelum dimasukan ke dalam media pasir.
4. Penimbangan bobot kering (percobaan litterbag)
Serasah kacang tanah, serasah daun pisang, dan serasah jerami yang telah dikeringkan dan dipotong-potongdengan panjang 2 cm ditimbang sesuai dengan komposisi serasah dengan berat awal 20 gram. Serasah dimasukkan kedalam kantung atau jaring yang telah dibuat dengan ukuran 10cmx10cm kemudian jaring dimasukkan ke dalamsetiap plot percobaan. Pengambilan jaring dari plot dilakukan pada setiap pengambilan sampling. Serasah di dalamnya kemudian dikeringkan pada suhu ruang sehingga dapat ditimbang berat kering untuk mengetahui laju kehilangan berat. Serasah kemudian diabukan dengan Furnace 5000C (2 jam) untuk mendapatkan kadar abunya
5. Pengamatanjumlah daun, tinggi tanaman, temperatur, pH dan kelembaban tanah
Pengamatan jumlah daun dilakukan dengan menghitung jumlah helai daun setiap tanaman, dan pengukuran tinggi tanaman setiap individu tanaman digunakan penggaris. Termometer tanah dan soil testerditancapkan ke dalam pasir pada setiap perlakuan dan ditunggu sehingga skalanya konstan. Termometer untuk mengetahui temperatur dan soil tester untuk mengetahui pH dan kelembaban dari plot percobaan yang diukur. Pengamatan jumlah daun, tinggi tanaman, temperatur tanah , pH tanah dan kelembaban tanahdilakukan pada setiap pengambilan sampling.
6. Pengambilan sampel tanah
Pengambilan sampel tanah untuk pengamatan Ciliata dan Flagellata dilakukan padasetiap pengambilan samplingdengan menggunakan spatula secara acak sebanyak tiga tempat, kemudian sampel tanah dimasukan ke dalam kantong plastik.
7. Ekstraksi kelompok Ciliata dan Flagellata (Bamforth, 1995)
Ekstraksi kelompok Ciliata dan Flagellata dilakukan dengan metode cawan petri.Metode cawan petri untuk ekstraksi kelompok Ciliata dan Flagellata dikerjakan dengan memasukansampel tanah ke dalam cawan sebanyak 0.5 gram dan diinkubasi selama 3 haripada suhu ruang. Sampel tanah dibasahi dengan akuades sebanyak 5 ml. Pengamatan kelompok Ciliata dan Flagellata dilakukan dengan mengambil0.5 ml sampel tanah yang telah dibasahi akuades, kemudian ditambahkan alkohol 10% sebanyak 0.5 ml.Diamati kelompok Ciliata dan Flagellata dengan menggunakan mikroskop inverted dan dihitung jumlah individu dari kelompok Ciliata dan Flagellata.
8. Identifikasi kelompok Ciliata dan Flagellata
Ciliata dan Flagellata yang dominan diidentifikasi pada level genusdidasarkan pada bukuBritish and other freshwater ciliated protozoa Part
bio.unsoed.ac.id
Canonical Correspondence Analysis (CCA) digunakan untuk mengetahui korelasi antara faktor lingkungan (perbandingan berat materi organik, temperatur tanah, kelembaban tanah, kehilangan berat materi organik, pH tanah, NO3, NH4, PO4, pertumbuhan tanaman) dan komunitas Ciliata dan Flagellata. CCA dilakukan dengan softwareCanoco for WindowsV4.5. (Leps and Smilauer, 2003).