• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Linier Regresi Dalam Memprediksi Penyebaran Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Kabupaten Pandeglang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Metode Linier Regresi Dalam Memprediksi Penyebaran Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Kabupaten Pandeglang"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN 2338-1450 Jurnal SITUSTIKA Volume 3 – Nomor 3 – September 2019

Metode Linier Regresi Dalam Memprediksi Penyebaran Penyakit

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Kabupaten Pandeglang

Ayu Mira Yunita1, Zaenal Hakim2

Sistem Informasi, Fakultas Teknologi dan Informatika, Universitas Mathla’ul Anwar Banten Email: 1ayumirayunita@gmail.com, 2hakimzaenal@unmabanten.ac.id

Abstrak. Penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), merupakan salah satu

masalah kesehatan yang utama di kabupaten Pandeglang, karena masih tingginya kejadian ISPA yang mengakibatkan 20-30% kematian. Data pasien dan data puskesmas yang berada di wilayah kabupaten pandeglang diamati sebagai informasi yang dapat digunakan dalam memprediksi penyebaran penyakit ISPA dan upaya pencegahan penyebaran penyakit ISPA.

Prediksi bisa di lakukan dengan berbagai metode salah satunya yaitu metode regresi linier sederhana, Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memprediksi penyebaran penyakit ISPA. Data penelitian ini diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang yaitu data pasien tahun 2014 sampai dengan 2018 dari 36 puskesmas di Kabupaten Pandeglang digunakan sebagai data untuk memprediksi penyebaran penyakit ISPA dimasa mendatang. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa data pasien dan data puskesmas bisa diprediksi dengan pendekatan metode regresi linier sederhana berdasarkan data tahun sebelumnya. Hasil prediksi penyebaran penyakit ISPA bergantung pada kelengkapan data sebelumnya untuk menghasilkan data prediksi yang lebih akurat.

Kata Kunci: Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), Prediksi, Metode Linier Regresi

I. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), merupakan salah satu masalah kesehatan yang utama di kabupaten Pandeglang, karena masih tingginya kejadian ISPA yang mengakibatkan 20-30% kematian. Faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian ISPA adalah faktor ekstrinsik terdiri dari ventilasi, kepadatan hunian, jenis lantai, luas jendela, penggunaan jenis bahan bakar, penggunaan obat anti nyamuk dan kepemilikan lubang asap, sedangkan faktor instrintik terdiri dari umur, jenis kelamin, pendidikan, pengetahuan.

ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) adalah penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran nafas mulai dari hidung sampai alveoli termasuk adneksanya (sinus, rongga telinga tengah,pleura) (Kementrian Kesehatan RI : 2012). Dalam 3 bulan terakhir ini Januari s/d Maret 2018 penyakit ISPA dikabupaten pandeglang menurut data yang ada serta pemaparan kepala bagian ISPA Dinas Kesehatan Kab.Pandeglang penyakit ISPA adalah penyakit yang mendapat rangking pertama dari penyakit lainnya dari tahun 2014 sampai 2018. Data tersebut dilihat dari Lima Kasus penyakit yang diamati di Puskesmas dari rekapitulasi SP3 oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang menunjukan penyakit pada semua golongan umur yakni Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dengan Jumlah 96.212, Gastritis dan Duodenitis 52.821, Batuk 50.767, Dermatitis 42.943, Diare dan Gastroenteritis 40.465.

(2)

ISSN 2338-1450

Jurnal SITUSTIKA Volume 3 – Nomor 3– September 2019

Hal | 2 F a kul ta s T e kno logi da n Infor m a tika U N M A Ba nt e n

Dinas kesehatan Kabupaten Pandeglang selama ini hanya menerima laporan data pasein penderita ISPA dari 36 puskesmas yang ada di wilayah kabupaten Pandeglang tampa ada rencana solusi untuk penanganan dan pencegahan penyebaran penyakit ISPA. Hasil dari penelitian ini ini berupa prediksi penyebaran penyakit ISPA di masa mendatang, yang digunakan pihak Dinas kesehatan untuk melakukan langkah-langkah pencegahan penyebaran penyakit ISPA.

Data pasein dan data puskesmas dari Dinas kesehatan Kabupaten Pandeglang diamati bisa dijadikan informasi yang dapat digunakan dalam memprediksi penyebaran penyakit ISPA dan upaya pencegahan penyebaran penyakit ISPA

Penelitian yang dilakukan merupakan upaya untuk mengembangkan sebuah pendekatan alternatif untuk memprediksi penyebaran penyakit ISPA di kabupaten pandeglang berdasarkan ketersediaan data sebelumnya. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan regresi linier sederhana untuk memprediksi penyebaran penyakit ISPA di kabupaten Pandeglang berdasarkan laporan data pasien dari seluruh puskesmas di wilayah kabupaten pandeglang. Penelitian ini adalah untuk memprediksi penyebaran penyakit ISPA pada tahun berikutnya. Data pasien yang terjangkit ISPA adalah data dari tahun 2014 sampai dengan 2018 dari 36 puskesmas yang ada di kabupaten pandeglang.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan gambaran umum yang dikemukakan diatas, permasalahan yang timbul adalah bagaimana cara membuat Prediksi Penyebaran Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang menggunakan Metode Regresi Linier, yang dapat memudahkan perhitungan prediksi penyebaran penyakit tersebut.

1.3. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini diberikan batasan masalah agar dalam penjelasannya menjadi lebih terarah, dapat dipahami dan sesuai dengan yang diharapkan serta terorganisasi dengan baik.

Berikut batasan masalah Prediksi Penyebaran Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Dinas Kesehatan Kab.Pandeglang menggunakan Metode Regresi Linier:

1. Metode ini hanya dapat melakukan pengolahan data prediksi penyebaran penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di kabupaten Pandeglang dari data yang diambil 5 (Lima) tahun kebelakang.

2. Perhitungan pendekatan untuk memprediksi penyebaran penyakit menggunakan metode regresi Linier.

1.4. Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memprediksi Penyebaran Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) yang dapat diterapkan di Dinas Kesehatan Kab. Pandeglang. Sedangkan tujuan dari penelitian skripsi ini adalah :

1. Memudahkan perhitungan prediksi penyebaran penyakit tersebut di Dinas Kesehatan Kab. Pandeglang.

2. Menerapkan metode Regresi Linier untuk memprediksi penyebaran penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)

(3)

ISSN 2338-1450 Jurnal SITUSTIKA Volume 3 – Nomor 3 – September 2019

II. Landasan Teori

2.1. Prediksi

Pengertian Prediksi sama dengan ramalan atau perkiraan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, prediksi adalah hasil dari kegiatan memprediksi atau meramal atau memperkirakan nilai pada masa yang akan datang dengan menggunakan data masa lalu. Prediksi menunjukkan apa yang akan terjadi pada suatu keadaan tertentu dan merupakan input bagi proses perencanaan dan pengambilan keputusan.

Prediksi adalah kegiatan memperkirakan apa yang terjadi pada masa yang akan datang berdasarkan data yang relevan pada masa lalu dan menempatkannya dalam suatu bentuk model matematis (Sutikno :2013).

2.2. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)

ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut. ISPA adalah infeksi parah yang mengganggu fungsi pernapasan normal, biasanya terjadi pada bagian sinus, tenggorokan, saluran udara, atau paru-paru. ISPA dapat dibedakan menjadi dua golongan, yakni ISPA non-pneumonia dan ISPA pneumonia. ISPA non-pneumonia umumnya dikenal masyarakat dengan istilah batuk-pilek. Apabila batuk pilek disertai gejala lain, seperti kesukaran bernapas dan peningkatan frekuensi napas, maka termasuk ISPA pneumonia. ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut ) adalah Penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran nafas mulai dari hidung sampai alveoli termasuk adneksanya (sinus, rongga telinga tengah,pleura) (Kementrian Kesehatan RI : 2012).

Penelitian ini di lakukan di Dinas Kesehatan kabupatan Pandeglang terbagi ke dalam beberapa tahapan dimana setiap tahapan terbagi ke dalam beberapa aktifitas yang mendukung penyelesaian penelitian.Tahap pertama, yaitu tahap persiapan yang terdiri atas beberapa aktifitas. Berikut adalah Gambar alur Penelitian:

2.3. Linier Regresi

Regresi Linier merupakan suatu alat ukur yang juga digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya korelasi anatar variable. Istilah regresi yang berarti ramalan atau taksiran pertama kali diperkenalkan oleh Sir Francis Galton pada tahun 1877, sehubungan dengan penelitiannya terhadap tinggi manusia, yaitu antara tinggi anak dan tinggi orang tuanya. Dalam penelitiannya, galton menemukan bahwa tinggi anak dari orang tua yang tinggi cenderung meningkat atau menurun dari berat rata-rata populasi. Garis yang menunjukkan hubungan tersebut disebut garis regresi.

Regresi Linier adalah regresi yang variable bebasnya (variable X) berpangkat paling tinggi satu. Untuk regresi linier sederhana, yaitu regresi linier yang melibatkan dua variabel (variabel X dan Y), persamaan garis regresinya dapat dituliskan dalam dua bentuk, yaitu sebagai berikut:

Y = a + bX Keterangan: Y = Variabel terikat X = Variabel bebas a = Konstanta b = Koefisien regresi/slop

(4)

ISSN 2338-1450

Jurnal SITUSTIKA Volume 3 – Nomor 3– September 2019

Hal | 4 F a kul ta s T e kno logi da n Infor m a tika U N M A Ba nt e n

Model regresi linier sederhana merupakan sebuah metode statistika untuk melakukan identifikasi pengaruh satu variabel (X) bebas terhadap 1 variabel terikat (Y). Konsep dasar regresi berkenaan dengan dan sebagai upaya menjawab pertanyaan seberapa besar pengaruh satu variabel X terhadap satu variabel Y. Variabel bebas dan terikat harus memiliki hubungan yang fungsional atas dasar logika, teori maupun dugaan terhadap observasi tertentu yang valid dijadikan sebagai acuan.

III. Metode Penelitian

Gambar 1. Alur Penelitian

Metode Linier Regresi

Penelitian ini menggunkan metode linier regresi sederhana, yang melibatkan dua variabel (variabel X dan Y), persamaan garis regresinya dapat dituliskan dalam dua bentuk, yaitu sebagai berikut:

Untuk mendapatkan hasil persamaan linier regresi yang pertama yang dilakukan adalah

(5)

ISSN 2338-1450 Jurnal SITUSTIKA Volume 3 – Nomor 3 – September 2019

IV. Hasil dan Pembahasan 4.1. Analisis Data Penyakit ISPA

Jumlah pasien yang telah dirangkum dari laporan Dinas Kesehatan dari tahun 2014 sampai dengan 2018 dan jumlah penduduk yang tercatat di Badan Pusat Statistik Kab. Pandeglang tiap kecamatan dalam angka pertahun mendapatkan data sebagai berikut. Data tersebut dijadikan data analisis dalam perhitungan. Data dapat dilihat pada Tabel 1. Data Penyakit ISPA

Tabel 2 Analisis Perhitungan menggunakan Linier Regresi

(6)

ISSN 2338-1450

Jurnal SITUSTIKA Volume 3 – Nomor 3– September 2019

Hal | 6 F a kul ta s T e kno logi da n Infor m a tika U N M A Ba nt e n

Dari hasil perhitungan menggunakan linier regresi, prediksi penyebaran penyakit ISPA di tahun 2019 adalah 85083 Pasien.

V. Kesimpulan

1. Prediksi Penyebaran Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) bisa membantu mengetahui peluang penyakit yang akan muncul pada masa yang akan datang dan sebagai pendeteksi awal untuk menentukan tindakan pencegahan atau kebijakan-kebijakan yang terkait dengan pelayanan kesehatan yang akan diambil.

2. Prediksi Penyebaran Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) menggunakan metode regresi linier, hasilnya adalah berupa angka angka probablistik pada masa yang akan datang, dengan menggunakan data yang ada.

3. Prediksi Penyebaran Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dapat dipasang pada setiap perangkat dengan minimal sistem operasi windows 7.

Ucapan Terimakasih

Ucapan terimakasih disampaikan kepada RISTEK DIKTI yang telah mendanai penelitian ini untuk skim Penelitian Dosen Pemula (PDP) tahun anggaran 2019.

VI. Daftar Referensi

Date, C.J. (2004). Sistem Basis Data. Edisi 7. Jakarta, PT. Indeks

Irianto, Koes.(2015). Memahami Berbagai Macam Penyakit. Bandung, CV.Alfabeta

Kementrian Kesehatan RI.(2010). Modul Tata Laksana Stamdar Pneumonia. Edisi 2012

Kendall, Kenneth E., .Kendall, Julie E., (2010). Analisa dan Perancangan Sistem. Edisi 5. Jakarta,PT.Indeks

Kroenke, David M. Database Processing Dasar-dasar. Desain & Implementasi. Edisi 9. Jilid 1. Jakarta, Erlangga

Nugroho, Bunafit.(2004). PHP dan MySQL dengan editor Dreamweaver MX. Yogyakarta,ANDI

(7)

ISSN 2338-1450 Jurnal SITUSTIKA Volume 3 – Nomor 3 – September 2019

Pressman, Roger S.(2007). Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi (Buku I). Yogyakarta, ANDI

Menurut Para Ahli. ”Pengertian Estimasi”. http://www.pengertian menurut para ahli.net/pengertian-estimasi/(Diakses tanggal 13 April 2018 pukul 06:28). Pratama, Y.M., “Perancangan Aplikasi Prediksi Pengunjung Café Cost Coffee

Menggunakan Metode Regresi Linear”, Journal.stth-medan.ac.id, 2016.

“Pengertian Perangkat Keras”.

http://ilmukomputer.org/wp-

content/uploads/2012/12/Budi-Perangkat-Keras-Komputer.pdf(Diaksestanggal 13 April 2018 pukul 06:45).

Sutopo, Ariesto Hadi.(2012). Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam

Pendidikan.Yogyakarta, GrahaIlmu

Simarmata, Jammer.(2007). Perancangan Basis Data. Yogyakarta, ANDI Supranto, J. 2000. Statistik Teori dan Analisis. Edisi 6. Jakarta: Erlangga

Syafruddin, M., Lukmanul Hakim, Dikpride Despa. 2013. Metode Regresi Linier

untuk Prediksi Kebutuhan Energi Listrik Jangka Panjang (Studi Kasus Provinsi Lampung). Jurnal Ilmiah. Universitas Lampung..

Gambar

Gambar 1. Alur Penelitian
Tabel 1. Data Penyakit ISPA

Referensi

Dokumen terkait

a. Adversity Quotient mahasiswa Program Studi PG PAUD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau secara umum berada pada kategori tinggi terhadap tugas yang

[r]

Dalam rangka menciptakan industri perbankan ke depan yang lebih baik, sehat dan stabil, maka keberadaan struktur perbankan yang ada sekarang ini perlu dikaji lagi

Dari perspektif kebaharuan, hadirnya Perdais ini bukan saja merupakan penguatan implementatif dari UU Nomor 13 Tahun 2012. Melainkan lebih merupakan

Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan augerahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan dan menuangkan apa yang dirancang didalam laporan

karakter termasuk upaya yang dilakukan oleh guru sejarah di SMA Negeri 1 Tibawa.. SMA Negeri 1 Tibawa dipilih oleh peneliti sebagai objek penelitian karena

Oleh karena itu, seringkali perlu untuk memperluasnya ke seluruh sumbu

dan hutan menjadi mata pencaharian bagi yang berhak. Tanah dalam pengertian status yang ada didalam sertipikat sesuai dengan kelasnya. masing-masing yaitu ada beberapa klasifikasi