• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

BUMN adalah badan usaha yang dikuasai baik sebagian ataupun secara keseluruhan dimiliki pemerintah. Salah satu BUMN di indonesia adalah Perum Peruri yang bergerak dibidang percetakan, sebagai salah satu perusahaan BUMN Perum Peruri memiliki tanggung jawab sosial melalui program kemitraan. Setiap tahunya PKBL akan menentukan sektor usaha dan provinsi yang akan mengikuti program kemitraan PKBL Perum Peruri, setelah itu UKM akan menyerahkan propsal ke Dinas Koperasi dan Perdagangan. Sehingga akan dibuatkan surat pengantar dan proposal yang akan diserahkan ke PKBL Perum Peruri.

Setelah dinas memberikan proposal dari UKM, maka pihak sekertariat PKBL Perum Peruri akan mencatatnya dibuku agenda. Setelah itu akan dilakukan pengecekan kelengkapan persyaratan administrasi proposal oleh evaluator dan dilanjutkan dengan melakukan evaluasi terhadap proposal UKM untuk menilai proposal tersebut layak dan tidak layak untuk disurvei oleh PKBL Perum Peruri. Setelah mengevaluasi proposal maka evaluator akan memberikan laporan terhadap kepala PKBL mengenai hasil evaluasi proposal yang layak survei dan tidak layak survei. Bagi yang tidak layak survei akan diterbitkan surat penolakan sedangkan bagi yang layak survei akan dibuatkan jadwal survei ke surveyor untuk melihat keadaan secara langsung tempat usaha UKM. Surveyor akan melakukan penilaian terhadap usaha yang dimiliki UKM secara langsung di tempat UKM tersebut, penilaian tersebut akan meliputi nilai asset lancar,nilai jaminan, lama berdiri usaha, laba bersih yang akan menentukan dibantu dan tidaknya usaha yang dimiliki UKM. Setelah surveyor melakukan survei makan akan dibuat laporan hasil survei untuk dilaporkan ke Kepala PKBL Perum Peruri, selanjutnya akan dibawa kedalam rapat direksi untuk menentukan UKM tersebut menjadi mitraan atau tidak menjadi mitraan. Hasil rapat direksi juga akan menentukan jumlah bantuan yang akan dterima oleh UKM bila UKM telah dinyakan menjadi Mitra Binaan Perum Peruri.

(2)

Karena dalam pengolahan data dan informasi yang dibutuhkan oleh PKBL tidak dapat dilakukan dengan cepat dari mulai pencatatan proposal masuk, administrasi proposal, evaluasi, survei hingga penetapan mitra binaan. Sehingga diperlukan aplikasi yang dapat menangani kendala yang terjadi di unit PKBL dalam pengelolaan program kemitraan. Untuk mengatasi pemasalahan tersebut dibuatlah aplikasi yang dapat menangani pengolaan data dan informasi untuk melakukan pencatatan proposal masuk, administrasi proposal, evaluasi, survei hingga penetapan mitra binaan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka dapat dirumuskan permasalahan yang terjadi yaitu bagaimana memfasilitasi PKBL dalam pengolahan data, informasi pencatatan proposal masuk, cetak resi, administrasi proposal, evaluasi proposal, penjadwalan, survei dan penetapan mitra binaan secara cepat ?

1.3 Tujuan

Tujuan dari aplikasi ini adalah membangun aplikasi yang dapat memfasilitasi fitur pencatatan proposal masuk, cetak resi proposal, administrasi proposal, evaluasi proposal, penjadwalan, survei dan penetapan mitra binaan agar proses program kemitraan Perum Peruri dapat dilakukan dengan cepat.

1.4 Batasan Masalah

Adapun batas masalah dari pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut : 1. Aplikasi tidak membahas mengenai pencairan dana bantuan program

kemitraan.

2. Tidak membahas mengenai monitoring/pelaporan penggunaan dana bantuan oleh penerima.

3. Aplikasi ini tidak membahas mengenai keaman jaringan dan keamanan data. 4. Aplikasi yang akan dibuat tidak tersambung dengan aplikasi PKBL yang sudah

ada.

5. Akun evaluator, PKBL dan sekertariat tidak ada penambahan akun karena sudah diatur pada aplikasi.

(3)

1.5 Definisi Operasional

Program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL) Perum Peruri adalah lembaga perberdayaan masyarakat atau bisa disebut juga program kemitraan yang dikelola oleh PKBL Perum Peruri. Yang merupakan salah satu program dalam PKBL adalah program kemitraan yang merupakan wujud bantuan terhadap usaha Kecil menengah (UKM) untuk meningkatkan kesejahtraan masyarakat. PKBL Perum Peruri setiap tahunnya telah menentukan provinsi mana saja yang akan diadakan penyeleksian usaha kecil menengah (UKM) yang akan menjadi target kemitraan PKBL Perum Peruri. usaha kecil menengah (UKM) yang lolos pada tahapan ini akan mendapatkan surat rekomendasi dari dinas dan selanjutnya akan diproses oleh PKBL Perum Peruri. Penggunaan aplikasi yang akan dibuat adalah sekertariat, kepala PKBL, evaluator, surveyor dan admin adapun fungsionalitas yang akan dibuat adalah proses pengolahan data dan informasi administrasi, penilai evaluasi proposal, penjadwalan surveyor, pelaporan hasil survey dan penetapan mitra binaan. Dalam proses tersebut akan menentukan layak dan tidak layaknya menjadi mitra binaan Perum Peruri.

1.6 Metode Pengerjaan

Metode pengerjaan dalam penyusunan proyek akhir ini menggunakan metode sofware development life cycle (SDLC) dengan model waterfall. Model waterfall merupakan model pembangunan perangkat lunak yang di buat secara terstruktur atau berurutan, dimana sebuah tahap harus di selesaikan terlebih dahulu sebelum ke tahap berikutnya [6]. Model ini dipilih karena aplikasi yang dibuta sudah jelas arahnya dari kebutuhan yang diinginkan oleh penggunanya. Serta untuk setiap fungsionalitas dan gambaran dari setiap aktor dari penggunaan aplikasi ini sudah jelsa , dari mulai UKM yang dapat melakukan administrasi proposal secara langsung dengang memasukan data dari proposal permohonan kemitraan dan dapat melihat status dari proposal. untuk evaluator dapat melakukan penilaian lebih capat karena pada saat evaluasi perhitungan dari asset lancer, laba bersih , asset tetap sudah terhitung secara langsung hanya menilai proposal sudah sesuai atau tidak dengan parameter penilaian yang ditetapkan pada saat proses evaluasi proposal. setelah tahapa evaluasi proposal maka Kepala PKBL akan membuatkan

(4)

jadwal survei bagi proposal yang lolos evaluasi proposal dan pembuatan surat penolakan bagi proposal yang tidak lolos administrasi proposal oleh sekertariat. dari hasil jadwal survey tersebut akan diterima oleh surveyor dalam berbentuk notifikasi. Selain itu juga alasan lain dari pemilihan model waterfall ini karena jika dalam pembuatan aplikasi terjadi sebuah kesalahan atau masalah, maka tidak perlu mengulanginya dari awal tetapi hanya mengulangi pada tahap yang ingin diperbaiki saja sebab tahapan dari PKBL sendiri sangat terurut sehingga sangat cocok model

waterfall.

Tahapan pengembangan aplikasi metode waterfall mempunyai langkah-langkah seperti analisis, desain, pengodean, dan pengujian dapat dilihat pada gambar 1- 1.

Gambar 1- 1 Model Waterfall Proses waterfall modelling akan dijelaskan sebagai berikut :

1. Analisis

Pada tahap ini pemodelan diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan dibuat aplikasinya. Sumber pengumpulan kebutuhan data terdiri dari data primer dan data sekunder. Sumber pengumpulan data primer dapat dilakukan dengan cara yaitu [6] : a. Studi Literatur

Tehnik mengumpulkan data dengan cara mengumpulkan Peraturan pemerintah tentang PKBL yang merupakan perusahaan BUMN, melihat prosesdur oprasional PKBL Perum Peruri. agar aplikasi yang dibuat memenuhi semua kriteria yang telah diatur dalam UUD, untuk mendapat

(5)

gambaran tentang aplikasi yang akan dibangun dan memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh PKBL Perum Peruri.

b. Interview

Interview dilakukan dengaan wawancara dan kuesioner kepada kepala PKBL, litbang PKBL yang bertugas sebagai evaluator, sekertariat, bapak Syamsul bagian keuangan PKBL Perum Peruri. Data yang didapat adalah berupa dokumen-dokumen penting milik PKBL Perum Peruri.

c. Observasi

Observasi langsung ke PKBL Perum Peruri yang berada di jakarta di Jl. Palatehan No. 4, Blok K-V, Kebayoran Baru, Jakarta 12160. Untuk mendapatkan data alur proses pengelolahan PKBL Perum Peruri.

2. Desain

Pada tahap ini perancangan sistem dan desain perangkat lunak dengan kebutuhan (requirements) yang telah disesuaikan dengan analisis kebutuhan sebelumnya. Dalam perancangan desain yaitu menggunakan perancangan flowmap dan ERD (Entity Relationship Diagram) menggunakan Microsoft Visio 2013, UML (Unified Modelling Language) yang meliputi use case diagram dan class diagram menggunakan starUML dan perancangan tampilan aplikasi menggunakan Balsamiq Mockups .

3. Pengkodean

Pada tahap ini, pembuatan kode dilakukan berdasarkan dokumen desain yang telah dibuat pada tahap sebelumnya dan diterjemahkan ke dalam kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman dan software sebagai berikut.

1) Bahasa pemrograman yang akan digunakan untuk pembangunan aplikasi ini adalah PHP (PHP Hypertext Prepocessor).

2) Untuk mempermudah dan mempercepat pembangunan aplikasi ini maka akan digunakan Framework CodeIgniter.

(6)

4. Pengujian

Tahapan ini adalah tahapan terakhir dalam pembuatan aplikasi yang dibangun. Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap program dari aplikasi yang telah selesai dibuat. Pengujian yang dilakukan untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan (error) yang terdapat di dalam aplikasi ini. Baik itu kesalahan dari perangkat lunak maupun dari pengguna (human error). Sehingga menghasilkan keluaran yang sesuai dengan harapan pengguna. Pada tahap pengujian dilakukan dengan 2 (dua) model yaitu black box testing dan UAT (User Acceptance Test). Black box testing sebagai strategi pengujian untuk memperlihatkan fungsionalitas dan spesifikasi dari aplikasi perangkat lunak sedangkan UAT untuk pengujian yang dilakukan langsung kepada pengguna untuk memberikan pengguna keyakinan bahwa aplikasi yang disampaikan kepada pengguna telah memenuhi kebutuhan pengguna.

1.7 Jadwal Pengerjaan

Jadwal pelaksanaan proyek akhir ini diuraikan dalam table jadwal pengerjaan kegiatan sebagai berikut :

Gambar

Gambar 1- 1 Model Waterfall
Tabel 1- 1 Jadwal Pengerjaan Proyek Akhir

Referensi

Dokumen terkait

Ketersediaan informasi lokasi rumah sakit, fasilitas dan layanan yang tersedia di rumah sakit dan tempat kejadian dapat tersedia secara jelas dan terkini sehingga penentuan

Alhamdulillahirobbil’alamin segala puji syukur dan sembah sujud, penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat, hidayah, dan kasih sayang-Nya sehingga penyusun

H1: (1) Terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan yang diberi insentif dengan karyawan yang tidak diberi insentif (2) Terdapat perbedaan

7.4.4 Kepala LPPM menentukan tindakan perbaikan yang harus dilakukan pada periode Pelaporan Hasil Pengabdian kepada masyarakat berikutnya.. Bidang Pengabdian kepada masyarakat

Ketika orang-orang dari budaya yang berbeda mencoba untuk berkomunikasi, upaya terbaik mereka dapat digagalkan oleh kesalahpahaman dan konflik bahkan

Dengan cara yang sama untuk menghitung luas Δ ABC bila panjang dua sisi dan besar salah satu sudut yang diapit kedua sisi tersebut diketahui akan diperoleh rumus-rumus

Dari teori-teori diatas dapat disimpulkan visi adalah suatu pandangan jauh tentang perusahaan, tujuan-tujuan perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk

 Inflasi Kota Bengkulu bulan Juni 2017 terjadi pada semua kelompok pengeluaran, di mana kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan mengalami Inflasi