• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II METODE PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II METODE PERANCANGAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

3

BAB II

METODE PERANCANGAN

A. ORISINALITAS (State of Art)

Pada umumnya permainan boardgame yang ada pada saat ini mengangkat budaya asing, belum ada permainan yang menggali mengenai kebudayaan nusantara. Permainan papan yang ada di indonesia pada saat ini peminatnya mulai berkurang, terlebih dengan sedikitnya jenis permainan papan. Pemain permainan papan lebih cendrung mengarah pada permainan online. Pada permainan “Nusantara Fantasy” ini grafik game board nya merupakan peta indonesia,. Pada permainan monopoli juga biasanya tempat-tempat yang dimasukkan adalah nama-nama negara. Tetapi pada permainan “Nusantara Fantasy” tempat-tempat yang diangkat adalah nama kerajaan – kerajaan yang pernah ada di nusantara. Sehingga dapat menumbuhkan rasa ingin tahu pada pemain mengenai sejarah.

Pada board game “Nusantara Fantasy” ini board game nya terbuat dari kain dengan grafis Peta nusanatara, tantangan-tantangan dalam games ini pun sangat menarik.

Gambar 1. Refrensi Desain

(2)

4

Gambar 2. Refrensi Desain (Sumber : http://ralic.com/)

Gambar diatas memberikan gambaran sebuah desain boardgame dengan menggunakan pendekatan estetika pada bentuk pion dan desain keseluruhan.

Di dalam suatu produk yang akan dikembangkan, tiap-tiap elemen suatu produk mempunyai fungsi-fungsi tersendiri, diantara fungsi satu dengan yang lain terkadang memiliki keterkaitan, sehingga suatu fungsi komponen akan menghubungkan fungsi komponen lainnya.

B. KELOMPOK PENGGUNA PRODUK

Perancangan catur ini bertujuan untuk meninjau masyarakat dengan target yang dibagi berdasarkan empat kategori, yaitu :

1. Demografis

a. Jenis Kelamin : Laki – Laki dan Perempuan

b. Umur : 6 – 50 Tahun ( usia produktif)

c. Tingkat Ekonomi : Menengah dan Keatas

d. Pekerjaan : Semua perkerjaan

2. Geografis

a. Wilayah : Seluruh warga Indonesia maupun

Mancanegara

(3)

5

3. Psikografis

Para peminat boardgame dari semua kalangan masyarakat dari tingkat usia anak – anak maupun yang tua.

C. TUJUAN DAN MANFAAT

1. TUJUAN

a. Merancang permainan yang bertujuan meningkatkan sosialisasi dan mengurangi “gamers” online agar memainkan permainan boardgame / permainan papan.

b. Merancang permainan yang dapat melatih pola pikir.

c. Merancang permainan yang dapat meningkatkan kemampuan dalam berstrategi

d. Merancang permainan yang dapat melestarikan cerita sejarah kerajaan di indonesia.

e. Merancang permainan baru yang juga melestarikan permainan tradisional.

2. MANFAAT

a. Melalui permainan ini pemain akan melatih pola pikir.

b. Melalui permainan ini pemain akan melatih dan menigkatkan kemampuan dalam berstategi.

c. Melalui cerita sejarah kerajaan yang diangkat pada permainan ini pemain akan mengenal sejarah.

d. Melestarikan permainan tradisional.

Bagi masyarakat/sosial:

(4)

6

b. Dapat meningkatkan pengetahuan dan rasa ingin tahu terhadap kerajaan - kerajaan bersejarah di nusantara.

Bagi cabang/bidang ilmu desain:

a. Dapat bermanfaat bagi orang-orang yang bergerak dibidang ilmu desain dan industri kreatif dalam proses pembuatan permainan.

Bagi lembaga:

a. Dapat menjadikan sebuah permainan sebagai alat untuk menyampaikan informasi yang bermanfaat.

D. RELEVANSI DAN KONSEKUENSI STUDI

1. Logika Dasar Perencanaan

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa kurangnya

permainan papan yang ada di indonesia menghambat para pemain boaardgame untuk menyalurkan keinginannya. Bermain dan berstrategii sangat penting untuk mendorong pemain mengatasi stres serta membangun kemampuan kognitif pemain seperti problem

solving (memecahkan masalah).

Permainan pada masa kecil yang memiliki nilai-nilai edukasi sangatlah beragam. Diantaranya : Congklak, Monopoli, catur dan sebagainya.

Congklak adalah suatu permainan tradisional yang dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh Indonesia. Biasanya dalam permainan, sejenis cangkang kerang digunakan sebagai biji congklak dan jika tidak ada, kadangkala digunakan juga biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan dan batu-batu kecil.

(5)

7

Monopoli adalah permainan yang juga menggunakan dadu sebagai penentu jalannya bidak-bidak. Permainan monopoli dimainkan oleh dua pemain atau lebih. Semakin banyak pemain dalam permainan monopoli, maka akan semakin menyenangkan. Dalam permainan monopoli ini terdapat banyak instruksi yang harus dilakukan oleh pemain. Setiap pemain harus dengan jujur mengikuti instruksi yang ada supaya permainan bisa berjalan dengan baik dan sportif.

Catur adalah permainan pikiran yang dimainkan oleh dua orang. Pecatur adalah orang yang memainkan catur, baik dalam pertandingan satu lawan satu maupun satu melawan banyak orang (dalam keadaan informal). Sebelum bertanding, pecatur memilih biji catur yang akan ia mainkan. Terdapat dua warna yang membedakan bidak atau biji catur, yaitu hitam dan putih. Pemegang buah putih memulai langkah pertama, yang selanjutnya diikuti oleh pemegang buah hitam secara bergantian sampai permainan selesai.

Penulis berkeinginan untuk membuat desain boardgame yang memiliki fungsional yang baik dan memiliki nilai estetika yang bermanfaat dalam ilmu pengetahuan dan kebudayaan, sehingga menjadikan permainan boargame lebih menyenangkan.

Salah satu budaya yang ingin diangkat pada perancangan ini adalah Nusantara. Nusantara merupakan budaya yang memiliki banyak cerita. Dengan perancangan desain boargame ini penulis berharap dapat turut serta dalam melestarikan kekayaan budaya yang ada di Indonesia, sehingga budaya Indonesia tidak mudah tergerus oleh perkembangan zaman.

(6)

8

2. Teknologi yang dibutuhkan

Teknologi yang dibutuhkan dalam perancangan desain papan permainan ini ditunjang oleh teknologi yang baik dalam produksi, diantaranya adalah :

a. Alat yang digunakan dalam membuat Kotak kayu :

1. Mesin Bubut Kayu :

Gambar 2.1. Mesin Bubut

(Sumber : http://ekamesin.indonetwork.co.id/)

2. Mesin Pemotong Kayu :

Gambar 2.2. Mesin Pemotong Kayu (Sumber : http://mandorayub.com/)

(7)

9

3. Mesin Amplas Kayu / Sander :

Gambar 2.3. Mesin Amplas Kayu / Sander

(Sumber : http://s938.photobucket.com/)

4. Alat Semprot Cat / Spray Gun :

Gambar 2.4. Alat Semprot Cat / Spray Gun

(Sumber:http://fjb.kaskus.co.id/product/52819f2c18cb17dc6900000b/spra y-gun-meiji-f-100)

5. Mesin Kompresor :

Gambar 2.5. Mesin Kompresor

(Sumber : http://olx.co.id/iklan/kompresor-cat-meiji-spray-gun-pt-888-sagola-spray-gun-ID80tYI.html )

(8)

10

b. Alat yang digunakan untuk membuat pion a. Material yang digunakan

Material yang dibutuhkan dalam perancangan desain catur ini menggunakan bahan – bahan yang berkualitas baik, diantaranya adalah :

1. Blackboard :

Gambar 2.6. Black board

(Sumber : http://interior-bogor.blogspot.com/2014/01/jenis-jenis-triplek.html)

1. Mahoni :

Gambar 2.7. Kayu Mahoni

(9)

11

2. Paper sticker :

Gambar 2.8. Paper stiker

(Sumber : http://www.hd-paper.com/en/30-self-adhesive-sticker-paper.html)

3. Cairan Resin :

Gambar 2.9. Cairan Resin

(10)

12

3. Biaya Perancangan dan Produksi

Rincian biaya perancangan Desain Nusantara Fantasy Board game adalah sebagai berikut

A. Biaya Produksi Papan permainan:

No Keterangan Harga

Satuan

Banyak Total Harga

1 Triplek Blackboard (ukuran 30mm x 40mm ketebalan 4mm) Rp. 150.000 3 Rp. 450.000

2 Artcarton paper (Ukuran

A3) Rp. 25.000 8 Rp. 200.000 3 Melamine (Pernis) Rp. 58.000 1 Rp. 58.000 4 Amplas RP. 3.000 5 Rp. 15.000 5 Jasa Tukang Rp. 100.000 3 Rp. 300.000

TOTAL BIAYA PRODUKSI Rp.

1.080.000

Tabel 1. Biaya Produksi Papan permainan

B. Biaya Produksi pion

No Keterangan Harga

Satuan / Kg

Banyak Total Harga

1 Kayu Mahoni Rp.

100.000

1 Rp. 100.000

4 Paper sticker (Ukuran

A3)

Rp. 25.000 8 Rp. 200.000

TOTAL BIAYA PRODUKSI Rp. 300.000

(11)

13

E. SKEMA PROSES KERJA

Gambar 2.10. Skema Proses Kerja (Sumber : Dokumen Pribadi) Brainstorming konsep perancangan boardgame pencarian referensi boardgame menggali ide mengenai kerajaan -kerajaan pembuatan karakter dan ikon-ikon Pembuatan item pendukung menyiapkan master desain proses final artwork pembuatan dummy hasil akhir Boardgame

(12)

14

Rincian Proses Perancangan

Dari bagan di atas penulis memaparkan bagaimana proses yang dilakukan mulai dari brainstorm mengenai Board Game, pencarian referensi, hingga proses membuat alur cerita yang terinspirasi dari cerita sejarah mengenai kerajaan di nusantara. Penulis juga melakukan perbandingan dengan beberapa permainan sejenis lainnya. Seperti pada tujuan awal pembuatan permainan ini, penulis juga memasukkan nilai-nilai sejarah pada papan permainan ini. Penulis juga tidak lupa untuk memasukkan info-info mengenai kerajaan – kerajaan dan budaya nusantara.

Setelah konsep sudah selesai dan sudah mendapatkan satu benang merah untuk perancangan permainan ini, penulis mulai melakukan pembuatan karakter serta peta nusantara dengan tema klasik. Mulai dari pemilihan font, color, karakter, dll. Selanjutnya dari keseluruhan karakter dan ikon yang telah dibuat dimasukkan ke dalam papan permainan tersebut, ditambahkan item-item pendukung lainnya, seperti kartu permainan, petunjuk permainan, dll. Setelah semua proses pembuatan ilustrasi selesai, penulis membuat dummy keseluruhan untuk memperkirakan nanti hasil akhirnya seperti apa. Penulis juga mulai memikirkan bahan-bahan apa yang akan di pakai dalam proses produksi hingga finishing nanti.

Setelah semua proses selesai, barulah dilakukan proses produksi hingga perakitan sampai hasil akhir keseluruhan Board Game ini. Tentunya dalam perancangan ini, penulis juga sempat mengalami trial error. Misalnya dari segi bahan, bentuk, dll. Penulis sempat melakukan beberapa kali perubahan dalam proses perancangan ini.

Dalam memasukkan nilai-nilai sejarah, penulis selain mencari referensi dari permainan-permainan sejenis, juga mencari referensi dari buku-buku tentang sejarah kerajaan dan permainan sejenis. Bagaimana

(13)

15

menciptakan sebuah permainan yang tidak hanya menghibur tetapi juga dapat mengangkat nilai sejarah, bagaimana caranya membuat sebuah permainan yang juga dapat membantu untuk menyampaikan informasi. Agar nantinya permainan ini dapat bermanfaat bagi banyak orang, dan dapat menginspirasi yang lainnya.

Gambar

Gambar 1.  Refrensi Desain
Gambar diatas memberikan gambaran sebuah desain boardgame  dengan menggunakan pendekatan estetika pada bentuk pion dan desain  keseluruhan
Gambar 2.1. Mesin Bubut
Gambar 2.3. Mesin Amplas Kayu / Sander   (Sumber : http://s938.photobucket.com/)
+4

Referensi

Dokumen terkait

Pada kesempatan yang sangat berbahagia ini tidak lupa kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada beliau para pahlawan tanpa tanda jasa yang

Pengertian lain adalah sebagai teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, agar pelajaran tersebut dapat

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data yang berhubungan dengan biaya tetap dan biaya variabel perusahaan, pendapatan penjualan serta anggaran dan realisasi laba

Seperti halnya model JST lain, Backpropagation melatih jaringan untuk mendapatkan keseimbangan antara kemampuan jaringan untuk mengenali pola yang digunakan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, hasilnya sesuai dengan landasan teori dan pada uji hipotesis, yaitu didapatkan adanya hubungan antara tingkat depresi

Serupa dengan umat Islam, yang membangun pesantren sebagai basis pendidikannya., umat Buddha nampaknya suda saatnya membangun padepokan-padepokan sebagai institusi pendidikan

Hasil analisa vegetasi pada tingkat pohon di tiap habitat ditemukannya kelompok monyet ekor panjang tidak menunjukan adanya variasi jumlah jenis, masing-masing habitat yaitu

Dikaitkan dengan tema yang diangkat adalah tentang keseimbangan, maka tipe tari liris sangat tepat penggunaannya karena dalam melakukan gerak dengan menahan beban