• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 KONSEP DESAIN. Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik drawing,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 KONSEP DESAIN. Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik drawing,"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

 

BAB 4 KONSEP DESAIN

4.1 Landasan Teori 4.1.1 Ilustrasi

Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik drawing, lukisan, fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang lebih menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk.

Tujuan ilustrasi adalah untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi, atau informasi tertulis lainnya. Diharapkan dengan bantuan visual, tulisan tersebut lebih mudah dicerna.

Pada buku Soekarno ini segala bentuk tulisan ditekankan melalui visual yang berupa ilustrasi realis yang mewakili dari apa yang terdapat didalam tulisan tersebut sehingga orang yang membaca buku ini dapat mengerti makna dan emosi dari tulisan tersebut.

4.1.2 Tipografi

Tipografi merupakan representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi verbal dan merupakan properti visual yang pokok dan efektif. Hadirnya tipografi dalam sebuah media terpan visual merupakan faktor yang membedakan antara desain grafis dan media ekspresi visual lain seperti lukisan. Lewat kandungan nilai fungsional dan nilai estetiknya, huruf memiliki potensi untuk

▸ Baca selengkapnya: jenis evaluasi pemberdayaan berdasarkan ilustrasi tersebut adalah

(2)

 

menterjemahkan atmosfir-atmosfir yang tersirat dalam sebuah komunikasi verbal yang dituangkan melalui abstraksi bentuk-bentuk visual.

Pada dasarnya huruf memiliki energi yang dapat mengaktifkan gerak mata. Energi ini dapat dimanfaatkan secara positif apabila dalam penggunaannya senantiasa diperhatikan kaidah-kaidah estetika, kenyamanan keterbacaannya, sertainteraksi huruf terhadap ruang dan elemen-elemen visual di

sekitarnya.Dalam pemilihan jenis huruf, yang senantiasa harus diperhatikan adalah karakter produk yang akan ditonjolkan dan juga karakter segmen pasarnya.

Legibility

Dalam desain tipografi, legibility memiliki pengertian sebagai kualitas huruf atau naskah dalam tingkat kemudahannya untuk dibaca. Tingkat keterbacaan ini tergantung kepada tampilan bentuk fisik huruf itu sendiri, ukuran, serta penataan dalam sebuah naskah.

Eksekusi terhadap desain tipografi dalam sebuah rancangan grafis, khususnya yang menyangkut kepada perihal legibility, akan mencapai hasil yang baik apabila melampaui proses investigasi terhadap makna dari sebuah naskah, alas an-alasan mengapa naskah tersebut harus dibaca, kapan dan dimana akan dibaca, serta siapa yang membacanya.

Beberapa jenis huruf berdasarkan klasifikasi yang dilakukan oleh James Craig, antara lain sebagai berikut :

(3)

 

Ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminim.

2. Egyptian

Adalah jenis huruf yang memiliki cirri kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hamper sama. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil.

3. Sans Serif

Pengertian San Serif adalah tanpa sirip/serif, jadi huruf jenis ini tidak memiliki sirip pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hamper sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien.

4. Script

Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkan adalah sifat pribadi dan akrab.

5. Miscellaneous

Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.

(4)

 

Tipografi yang digunakan dalam buku ilustrasi Soekarno ini adalah tipografi yang berkarakter Sans Serif dan Egyptian untuk menampilkan kesan klasik tetapi memiliki karakter yang kuat dan kokoh dan juga memiliki keterbacaan yang sesuai.

4.1.3 Layout

Layout adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik. Hal ini bisa juga disebut manajemen bentuk dan bidang. Tujuan utama layout adalah

menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan. Grid System

Sebuah grid diciptakan sebagai solusi terhadap permasalahan penataan elemen-elemen visual dalam sebuah ruang. Grid systems digunakan sebagai perangkat untuk mempermudah menciptakan sebuah komposisi visual. Melalui grid system seorang perancang grafis dapat membuat sebuah sistematika guna menjaga konsistensi dalam melakukan repetisi dari sebuah kompisisi yang sudah diciptakan. Tujuan utama dari penggunaan grid systems dalam desain grafis adalah untuk menciptakan suatu rancangan yang komunikatif dan memuaskan secara estetik.

(5)

 

Sebelum kita bisa membuat grid, kita memerlukan sebuah halaman untuk meletakkannya. Di bidang seni grafis, proporsi agung menjadi dasar pembuatan ukuran kertas dan prinsip tersebut dapat digunakan untuk

menyusun keseimbangan sebuah desain. Proporsi agung sudah ditemukan sejak jaman kuno untuk menghadirkan proporsi yang sangat sempurna dan indah. Membagi sebuah garis dengan perbandingan mendekati rasio 8 : 13 berarti bahwa jika garis yang lebih panjang dibagi dengan garis yang lebih pendek hasilnya akan sama dengan pembagian panjang garis utuh sebelum dipotong dengan garis yang lebih panjang tadi.

Proporsi agung juga dikenal dalam istilah deret bilangan fibonacci yaitu deret bilangan yang setiap bilangannya adalah hasil jumlah dari dua bilangan sebelumnya dan di mulai dari nol. Deret bilangan ini memiliki rasio 8 : 13 yaitu rasio proporsi agung. Bilangan ini sering dipakai dalam pengukuran bangunan, arsitektur, karya seni, huruf hingga layout sebuah halaman karena proporsinya yang harmonis. 0 1 1 2 3 5 8 13 21 34 55 89 144 233 377... Sebuah obyek yang mempunyai proporsi agung mampu sekaligus memuaskan mata dan tercermin pada benda-benda alam. Ujung daun pakis dan spiral dalam rumah keong adalah contoh yang paling populer.

Penggunaan Golden Section digunakan didalam buku Soekarno ini adalah untuk ilustrasi peletakan posisi Soekarno ketika berdiri diatas podium di depan rakyat Indonesia untuk memperlihatkan sosok Soekarno yang berdiri tegak sehingga sosok Soekarno terlihat lebih menonjol daripada yang lainnya.

(6)

 

4.1.4 Teori Komunikasi

John Fiske (2007) menuliskan dalam bukunya, bahwa komunikasi bukanlah semata proses pengiriman pesan, namun adalah pembangkitan makna. Komunikasi terjadi apabila para pelakunya : “Membangkitkan makna yang disampaikan oleh pesan”. Lebih jauh dijelaskan bahwa komunikasi bisa berlangsung, apabila pesan disampaikan dalam bentuk pertandaan. Semakin banyak para pelaku komunikasi berbagi pemaknaan yang sama atas suatu tanda, maka semakin efektiflah komunikasi yang terjadi.

Didalam buku Soekarno ini pemakaian teori komunikasi diaplikasikan pada penyampaian pesan dengan membangkitkan makna dari pidato Soekarno. Dengan menggunakan ilustrasi maka makna yang terdapat didalam kata-kata Soekarno sendiri menjadi lebih jelas dan masyarakat yang melihat ilustrasi tersebut akan memiliki pemaknaan yang sesuai dengan yang tersirat pada kata-katanya.

4.1.5 Teori Publikasi

Buku merupakan kepingan helaian kertas bertulis yang diikat menjadi satu unit. Dalam sains kepustakaan, buku dikenali sebagai monograf untuk

membezakannya dengan terbitan bersiri yang lain seperti majalah dan akhbar. Pada lazimnya, buku hanya merujuk kepada buku yang diterbit dan bukan sebarang "kertas-kertas yang diikat".

(7)

 

Sejarah buku

Sebelum kemunculan buku, manusia telahpun memiliki cara untuk

menurunkan tulisan. Pada awal tamadun, manusia pada lazimnya menurunkan tulisan mereka di atas batu, papan, dan juga di atas daun (misalnya daun lontar yang menjadi lambang DBP). Sehubungan itu, medium tulisan awal ini adalah bentuk proto bagi buku.

Buku dikatakan muncul dalam sejarah umat manusia, apabila orang Mesir mencipta kertas papirus pada tahun sekitar 2400 SM. Adapun kertas papirus yang diturunkan tulisan ini digulungkan untuk menjadi "skrol" (scroll), dan ia diyakini adalah bentuk buku yang paling awal.

Selain itu, buku juga muncul di tamadun yang lain dengan bentuk yang lain. Contohnya, di Kemboja, Sami Budha di situ membaca "buku" yang dibuat daripada daun dan amalan ini masih dikekalkan sehingga hari ini dan perkara pernah dilaporkan oleh Nasional Geografi. Manakala di negeri Cina, sebelum terciptanya kertas, para cendekiawan di situ menurunkan tulisan mereka di atas lidi buluh dan mengikat lidi ini menjadi buku. Amalan menulis di atas lidi telah mempengaruhi sistem tulisan Cina sehinggakan orang Cina mengamalkan tulisan menegak sehingga pada awal moden

Buku memasuki satu era yang baru apabila industri kertas menjadi mantap. Kertas dipercayai muncul di negeri Cina seawal-awalnya pada 200 SM, selepas itu teknologi ini dibawa oleh pedagang muslim ke Eropah sebelum abad ke-11. Dengan adanya kertas, penulisan menjadi lebih mudah kerana kertas

(8)

 

Dalam buku New Book Design yang ditulis oleh Robert Fawcett Tang, faktor yang harus diperhatikan dalam mendesain sebuah buku adalah :

Kemasan

Tampilan luar buku merupakan salah satu faktor yang penting. Suatu kemasan buku yang baik mampu menarik rasa keingintahuan seseorang untuk melihat buku tersebut diantara buku yang lainnya. Berikut hal-hal yang di

pertimbangkan dalam membuat kemasan buku :

- Fungsi utama kemasan buku sebagai pelindung yang bisa diolah menjadi sangat menarik

- Menggunakan image yang menarik perhatian

- Struktur bentuk sampul buku yang berbeda dan menarik perhatian Navigasi

Dalam suatu buku, merupakan hal yang penting agar informasi – informasi yang ingin disampaikan diletakkan dalam komposisi yang baik sehingga tidak membingungkan dan menyesatkan pembaca.

Struktur

Isi suatu buku ditentukan oleh tiga elemen desain yaitu tipografi, grid dan image.

(9)

 

4.2.1 Strategi Kreatif 4.2.1.1 Fakta Kunci

- Dikarenakan undang-undang yang dikeluarkan pada masa Orde Baru mengakibatkan banyak masyarakat kurang mengenal sosok Soekarno itu sendiri.

- Kurangnya media yang menarik membuat masyarakat tidak tertarik untuk mengetahui sejarah Soekarno

- Banyaknya pengaruh budaya/tokoh luar yang menjadi inspirasi bagi kalangan masyarakat sekarang hingga melupakan tokoh perjuangan mereka sendiri.

4.2.1.2 Masalah yang ingin di komunikasikan

Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang tokoh proklamator bangsa Indonesia, dan media yang menarik untuk memperkenalkan tokoh Soekarno kepada masyarakat kalangan muda sehingga dibutuhkan sebuah pendekatan yang menarik masyarakat remaja dewasa dapat tertarik. Oleh karena itu pendekatan tersebut dilakukan dengan dibuatnya buku ilustrasi tokoh Soekarno ini dengan menekankan kepada pidato-pidato beliau yang dapat menjadi bagi inspirasi masyarakat.

(10)

 

Tujuan dibuatnya buku ilustrasi ini adalah meningkatkan minat

pembaca remaja dewasa melalui pendekatan ilustrasi agar mereka dapat mengetahui, merasakan dan mendalami makna tentang yang kata-kata Soekarno terutama pendalaman dari pidato-pidatonya sehingga buku ini dapat dijadikan sebagai pembelajaran dan sumber inspirasi bagi

kalangan masyarakat muda Indonesia.

4.2.1.4 Unique Selling Preposition

Yang menarik dari buku ini adalah buku ini menggambarkan tentang kutipan dari pidato Soekarno dan sejarah dibaliknya semasa

kehidupannya dan didukung dengan ilustrasi yang dramatis dan emosional sehingga buku ini menggambarkan diri Soekarno dari sisi seorang inspirator.

4.2.1.5 Profil Target Komunikasi

Target audience untuk buku ini umumnya ditujukan untuk remaja dan dewasa, tetapi untuk lebih spesifik dari segi ilustrasi dan konten buku yang mengarah pada sebuah biografi grafis tentang sejarah maka target yang ditujukan kepada kaum remaja dan dewasa muda yang termasuk dalam usia aktif. Berikut ini adalah pembagian spesifikasi target melalui pendekatan demografis, psikologis dan geografis.

(11)

 

4.2.1.5.1 Demografis

Umur : 18-25 tahun (usia produktif) Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan Pendidikan : SMA, Sarjana

SES : A dan B

4.2.1.5.2 Psikologis

Karakter psikologis yang membaca buku ilustrasi seperti ini adalah karakter manusia yang introvert, artinya orang tersebut cenderung bersifat pemalu. Lebih suka kegiatan menyendiri seperti membaca. Suka dengan hal yang bersifat nasionalis, gemar membaca literatur dan puisi, cinta Indonesia serta gemar dengan tokoh-tokoh sejarah.

4.2.1.5.3 Geografis

Dari segi Geografis, target audience yang ingin dicapai adalah remaja dewasa yang tinggal di Indonesia terutama di sekitar Jakarta karena konten dari buku ini tentang Bung Karno yang merupakan Presiden pertama Indonesia.

(12)

 

Buku “Teriakan Orasi Bung Karno Dalam Ilustrasi” merupakan satu-satunya buku ilustrasi yang mengilustrasikan kutipan pidato-pidato Soekarno melalui ilustrasi yang menggambarkan makna dari kata-kata Soekarno serta kejadian yang terjadi pada saat itu dan sosok Soekarno yang menjadi seorang inspirator yang ditujukan kepada masyarakat yang gemar terhadap Soekarno sebagai buku untuk dikoleksi.

4.2.1.7 Key Message

Visualisasi dan kata-kata didalam pidato Soekarno yang memiliki makna-makna yang dalam dapat membangkitkan emosi dan semangat nasionalisme masyarakat Indonesia.

4.2.1.8 Respon yang diharapkan

Ketika membaca buku ini pembaca diajak untuk masuk, melihat dan merasakan emosi, perasaan, makna dan keadaan yang terjadi ketika Soekarno berpidato, ketika Soekarno berorasi dan mengucapkan kata-kata yang membuat terpana masyarakat Indonesia sehingga dapat menjadi sebuah motivasi dan inspirasi bagi mereka.

4.2.1.9 Big Idea

Buku “Teriakan Orasi Bung Karno Dalam Ilustrasi” yang bertujuan sebagai sebuah inspirasi

(13)

 

4.2.1.10 Pendekatan Kreatif

Pendekatan Kreatif dari buku Soekarno ini adalah melalui

penggambaran ilustrasi yang realis, simbolik dan dramatis. Setiap ilustrasi menggambarkan makna-makna dari kutipan pidato Soekarno itu sendiri.

4.2.1.11 Keyword

Soekarno, pidato, kutipan, inspirasi, ilustrasi, orasi, semangat

4.2.2 Strategi Desain

4.2.2.1 Tone and Manner

ilustrasi, realis, klasik, nasionalis, dramatis, simbolik, kasar

4.2.2.2 Warna

Penggunaan warna untuk buku ilustrasi Soekarno ini adalah warna-warna yang serius dan tegas seperti warna-warna hitam dan warna-warna-warna-warna yang menunjukan semangat Indonesia seperti bendera Indonesia yaitu warna merah dan putih.

(14)

 

Penggunaan Grid pada buku ilustrasi ini pada dasarnya dibagi atas 4 grid tetapi didalam penerapannya grid tersebut dapat berubah sesuai dengan kebutuhan dari buku tersebut.

4.2.2.4 Layout

Layout untuk buku ilustrasi ini bersifat dinamis sehingga peletakan ilustrasi serta text dapat berubah-rubah untuk memberikan kesan yang bebas agar pembaca tidak merasa bosan.

4.2.2.5 Tipografi

Tipografi utama yang digunakan adalah tipografi script yaitu

JaneAusten yang diinspirasikan dari tulisan-tulisan Soekarno sendiri dan untuk beberapa bagian konten terdapat tipografi yang berkarakter typewriter yaitu F25executive untuk memberikan kesan klasik dan kuno yang diinspirasikan dari naskah-naskah pidato Soekarno yang diketik dengan mesin ketik.

4.2.2.6 Ilustrasi

Gaya ilustrasi yang dipakai dalam buku ilustrasi Soekarno ini adalah gaya ilustrasi realis dipadukan dengan tekstur dan goresan cat untuk memberikan kesan yang emosional serta dramatis.

(15)

 

4.2.2.7 Stroke/Tekstur

Didalam ilustrasi Soekarno yang realis ini diberikan sedikit tambahan berupa stroke yang berwarna hitam untuk memberikan kesan sesuatu yang kuat dan tegas serta tambahan-tambahan serperti tekstur kertas kuno dan goresan pada layout dan ilustrasi dari buku tersebut.

4.2.3 Penulisan Teks/Copywriting 4.2.3.1 Judul Buku

Judul buku ilustrasi Soekarno ini adalah “Teriakan Orasi Bung Karno dalam Ilustrasi”.

4.2.3.2 Bodycopy Sang Putra Fajar Lahirnya Pancasila Proklamasi

Penemuan Kembali Revolusi Kita To Build The World A New Nawkaasara

(16)

 

4.2.4 Perencanaan Media

Media utama dari perancangan visual ini adalah sebuah buku ilustrasi yang berukuran 30x35 cm, memiliki 53 halaman serta dijilid dengan teknik hardcover binding dengan bahan tekstur kain untuk covernya kemudian sebagai item pendukung berupa seal buku serta poster sebagai kebutuhan promosi.

Referensi

Dokumen terkait

tv Toshiba 21 Inchi gbr mengecil atas

Alasan kedua mengapa 'malaikat lain' ini adalah tidak mungkin Yahushua adalah karena fakta bahwa malaikat ini tidak menyediakan dupa; tapi diberikan kepadanya, dan jelas bahwa

Ventilasi tekanan positif noninvasif melalui Ventilasi tekanan positif noninvasif melalui hidung atau sungkup muka. hidung atau sungkup muka   gagal napas gagal

Perseroan pada tahun ini juga menargetkan vol- ume penjualan sebanyak 28,5 juta ton, naik tipis dari 28,2 juta ton periode sebelumnya dengan pangsa pasar Asia seperti Jepang,

Bagsvaerd Church adalah sebuah sintesa yang dilakukan oleh arsitek secara sadar untuk memadukan konsep universal civilization sebagai turunan dari modernisme dan world culture

• Dana Qardh dari bank syariah kepada client. • Dana idle

Gambar 6 menunjukkan bahwa kondisi slump yang dihasilkan pada campuran beton geopolymer ini menghasilkan nilai slump awal yang tinggi, dimana kondisi campuran