• Tidak ada hasil yang ditemukan

Terapi Komplementer Massage Punggung untuk Menurunkan Tingkat Kecemasan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Terapi Komplementer Massage Punggung untuk Menurunkan Tingkat Kecemasan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Terapi Komplementer

“Massage Punggung untuk Menurunkan Tingkat Kecemasan”

Makalah Ini Digunakan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Holistik II Disusun oleh :

Dahlia Budi Utami (22020112120004) Maria Rizky Paramudhita (22020112130037) Atik Dina Nasekhah (22020112130110) Nur Khasanah (22020112130112) Veronica Lita Wulandari (22020112140022) Ulfah Habibah Irfani (22020112140033)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

(2)

MASSAGE PUNGGUNG

UNTUK MENURUNANKAN TINGKAT KECEMASAN

PENDAHULUAN

Menurut Lazarus (1969), kecemasan merupakan suatu respon dari pengalaman yang dirasa tidak menyenangkan dan diikuti perasaan gelisah, khawatir, dan takut. Kecemasan merupakan aspek subjektif dari emosi seseorang karena melibatkan faktor perasaan yang tidak menyenangkan yang sifatnya subjektif dan timbul karena menghadapi tegangan, ancaman kegagalan, perasaan tidak aman dan konflik dan biasanya individu tidak menyadari dengan jelas apa yang menyebabkan ia mengalami kecemasan (Semiun, 2006).

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Roan (1979) menunjukkan bahwa wanita lebih banyak menderita kecemasan, dikarenakan oleh adanya faktor predisposisi kecemasan, yaitu genetik. Selain itu gangguan cemas dapat terjadi pada semua usia, lebih sering pada usia dewasa dan lebih banyak pada wanita (Ngarofah et al, 2008).

Sebuah penelitian eksperimental yang dilakukan oleh Esther Mok dan Chin Pang Woo (2004) membuktikan bahwa massage punggung efektif mengurangi kecemasan pada pasien stroke. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa intervensi massage secara signifikan mengurangi tingkat persepsi pasien terhadap nyeri dan kecemasan. Di samping respon subjektif, klien juga menunjukkan respon fisiologis (tekanan darah dan denyut jantung) berubah positif dan menunjukkan relaksasi (Mook & Woo, 2004).

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemaparan studi kasus tentang penerapan

massage punggung pada pasien wanita dewasa dengan kecemasan. METODOLOGI PENELITIAN

Studi kasus yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua orang ibu rumah tangga yang mengalami kecemasan dengan permasalahan yang berbeda-beda di daerah Jurang Blimbing, Tembalang. Tingkat kecemasan diukur menggunakan anxiety scale dengan skala 1-5 (1: tingkat kecemasan ringan 5: tingkat kecemasan berat )

Teknik pemijatan punggung dilakukan dengan beberapa gerakan pemijatan, diantaranya gerakan Effleurage yang dilakukan di seluruh punggung dan gerakan gerakan

(3)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kasus 1. Ny. A usia 34 tahun memiliki seorang suami yang bekerja dan dua orang anak perempuan yang masih duduk di bangku SMP dan SMA. Ny. A sering mengalami kecemasan yang berat apabila anggota keluarganya belum semuanya berkumpul dirumah. Ny. A mengatakan sering mengalami kekhawatiran berlebih yang terkadang sampai membuatnya menangis dan tidak menghiraukan kondisi di sekitarnya. Selama ini Ny. A belum menemukan alternatif koping yang adekuat dalam mengurangi kecemasannya tersebut. Pemberian intervensi dan kemajuan. Pertama kali klien mengungkapkan tidak tahu bagaimana caranya mengontrol kecemasannya. Massage punggung dan memfasilitasi mendengarkan keluh kesah klien dilakukan selama kurang lebih 20 menit. Klien mengatakan sedikit merasa rileks dan nyaman. Setelah dipijat, klien mengatakan bahwa dia tidak tahu kalau massage punggung dapat membuat klien rileks dan klien mengungkapkan akan mencoba tehnik yang sudah diajarkan jika kecemasan itu muncul. Pada hari kedua sampai ketiga, setelah dievaluasi, klien sudah mampu menerapkan massage punggung yang dibantu oleh keponakannya. Klien mengatakan bahwa terapi massage ini dapat mengurangi tingkat kecemasan yang dirasakannya dan juga dapat meningkatkan kualitas tidur klien.

Kasus 2. Ny. D usia 34 tahun memiliki riwayat keguguran satu kali. Semenjak kejadian itu, Ny. D merasa takut untuk hamil lagi. Oleh karena itu, Ny. D memutuskan untuk KB. Namun, Ny. D masih sering merasa cemas jikalau nantinya dia hamil walaupun sudah menjalani KB. Selama ini jika Ny.D merasa cemas, dia hanya bercerita dengan suaminya.

Pemberian intervensi dan kemajuan. Pertama kali klien mengungkapkan tidak mengetahui bagaimana cara mengontrol kecemasan yang dirasakannya. Massage punggung dan memfasilitasi mendengarkan keluh kesah klien juga kami lakukan selama kurang lebih 20 menit. Sebelum dilakukan massage, klien merasakan tegang pada otot-otot bagian leheryang membuat kepalanya pusing, namun setelah dilakukan massage punggung, klien merasa lebih rileks dan nyaman. Pada hari kedua sampai ketiga, setelah dievaluasi, klien mengatakan bahwa massage punggung ini dapat membantu dalam mengurangi kecemasannya. Terkadang klien meminta kepada suaminya untuk melakukan massage punggung ini. Selain itu, klien juga dapat mulai berfikir dengan tenang dan rileks untuk mengatasi masalahnya. Massage punggung ini selain untuk mengurangi tingkat kecemasan klien, juga berdampak positif pada kualitas tidur klien.

(4)

PEMBAHASAN

Pada hasil dua studi kasus yang dilakukan, menurunkan stres dengan teknik pijat punggung ternyata efektif dapat menurunkan tingkat stres seseorang. Klien merasakan lebih rileks dan tenang setelah dilakukan pemijatan punggung dan dapat mengontrol stress yang dialami klien. Dalam melakukan pemijatan hal yang pertama kita menjelaskan prosedur pemijatan dan kegunaan pemijatan, setelah itu kita melakukan pemijatan ada beberapa langkah yang harus dilakukan saat pemijatan yaitu:

Yang pertama gerakan Effleurage di lakukn di seluruh punggung, gerakan diawali dengan mengusap punggung bagian bawah di atas bokong menggunakan kedua tangan. Masing-masing tangan mengurut sisi punggung. Gerakan tangan menuju ke arah leher. Ketika tangan mencapai ujung atas punggung, tangan di-pisahkan ke arah luar melewati bahu. Tangan dikembalikan ke posisi awal, tangan diluncurkan tanpa tekanan. Gerakan ini bertujuan untuk mengendurkan otot-otot pada punggung klien.

Gerakan yang ke dua adalah gerakan Friction pada otot-otot punggung, gerakan dimulai dari ujung jempol diposisikan pada dua lekukan tulang punggung yang tampak di dasar punggung kemudian melaku-kan gerakan memutar dan tidak boleh melakukan tekanan langsung pada punggung. Usahakan jarak antara kedua sama ketika kedua tangan merambah menuju ke bagian atas punggung. Gerakan melingkar ke arah luar dilakukan dengan perlahan tapi tegas, dan menyusup ke dalam ketika jari jempol ‘mencari’ simpul otot. Jika melakukannya dengan benar, maka jempol akan terasa sakit setibanya di bagian leher. Kemudian kembali ke awal dengan gerakan yang ringan. Tujuan dari gerakan ini untuk merilekskan otot-otot pada leher klien yang tegang, sehingga membuat klien lebih nyaman dan rileks.

Selain tindakan diatas, kami juga memfasilitasi klien untuk dapat mengutarakan apa yang dirasakannya. Dengan melibatkan klien dalam mengutarakan perasaannya, kami dapat mengetahui apa yang dirasakan klien, sehingga kami lebih mudah dalam memberikan pendidikan kesehatan yang berhubungan dengan tingkat kecemasan yang dialami klien.

Terapi massage punggung mempunyai kekurangan dan kelebihan sebagai berikut : Kelebihan menurut Tulaar, 2008:

1. menurunkan kadar hormon stres cortisol 2. tingkat depresi dan kecemasan menurun

3. menurunkan resiko serangan jantung, gagl ginjal, dan strok, 4. memperlancar aliran darah

(5)

5. merasa lebih rileks

6. otot-otot punggung yang kaku menjadi lentur

kekurangan menurut Tulaar, 2008:

1. pemijatan yang terlalu dalam dan kencang dapat menyebabkan kerusakan saraf di area leher dan bahu

2. Terapis pijat yang kurang profesiona bisa berpeluang memberikan luka selama perawatan

3. Saat melakukan pijat, banyak terapis yang memadukannya dengan minyak pijat, lotion atau minyak aromaterapi yang ternyata bisa memicu reaksi alergi.

4. Beberapa jenis teknik pijat bisa menimbulkan rasa nyeri sehari setelah melakukan pemijatan

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian pada hasil penelitian dan pembahasannya, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Terapi massage punggung efektif untuk menurunkan tingkat kecemasan seseorang. 2. Dalam melakukan pemijatan, ada beberapa gerakan yang dilakukan, yaitu gerakan

Effleurage (mengusap) dilakukan di seluruh punggung, dan gerakan Friction (gerakan

memutar) pada otot-otot punggung

3. Selain untuk mengurangi tingkat kecemasan, massage punggung juga berdampak positif pada kualitas tidur klien.

SARAN

1. Bagi profesi keperawatan

Perawat dapat mengaplikasikan terapi massage punggung kepada pasien yang mengalami kecemasan

2. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan pada peneliti selanjutnya agar meneliti lebih lanjut tentang terapi massage punggung pada pasien yang mengalami kecemasan

(6)

LAMPIRAN

QUESIONER

Nama pasien : Umur : Tanggal :

Petunjuk : Dari masing – masing pertanyaan berikut responden diminta untuk memilih nomor yang sesuai dengan apa yang dirasakan atau sesuai dengan keadaan responden saat itu.

No. Pertanyaan Skala Penilaian

1 2 3 4 5 1 Jika saya tidak memiliki cukup waktu untuk melakukan

segala sesuatu, saya tidak khawatir tentang hal itu 2 Ketika saya khawatir, saya tidak dapat mengontrol

kekawatiran saya

3 Saya tidak cenderung khawatir tentang berbagai hal 4 Banyak situasi yang membuat saya khawatir

5 Meskipun saya tahu bahwa saya tidak perlu khawatir dengan beberapa hal, namun saya masih tetap khawatir 6 Ketika saya dibawah tekanan saya merasa sangat

khawatir

7 Saya selalu khawatir tentang sesuatu

8 Saya merasa mudah untuk mengabaikan pikiran – pikiran yang mengkhawatirkan

9 Setelah saya melakukan satu tugas, saya mulai khawatir tentang segala sesuatu yang lain yang harus segera saya lakukan

10 Saya tidak pernah khawatir tentang apapun

11 Ketika saya tidak lagi mendapatkan perhatian saya tidak khawatir

12 Saya merupakan seseorang yang pencemas seumur hidup saya

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Mok, Esther & Woo, Chin Pang. (2004). Complementary Therapies in Nursing &

Midwifery: The Effects of Slow-Stroke Back Massage on Anxiety and Shoulder pain in

elderly Stroke Patients. 209-2016, 10.

Semiun, Yustinus. (2006). Kesehatan Mental 2. Yogyakarta: Kanisius.

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-suronog2a0-5195-2-bab1.pdf

Tulaar, A.,B.,M. 2008. Nyeri leher pan punggung. Departemen kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, Fakultas kedokteran Universitas Indonesia. Vol 58

13 Saya mengerti bahwa saya telah mengkhawatirkan sesuatu hal

14 Setelah saya mulai khawatir saya sulit untuk menghilangkan kekhawatiran itu

15 Saya selalu khawatir setiap saat

16 Saya khawatir mengenai pekerjaan yang belum saya kerjakan

Referensi

Dokumen terkait

Rematik dapat menyerang hampir semua sendi, tetapi yang paling sering diserang adalah sendi di pergelangan tangan, buku-buku jari, lutut dan engkel kaki. Sendi-sendi lain yang

SK Kepala Puskesmas tentang akses masyarakat, sasaran program, pasien untuk berkomunikasi dengan Kepala Puskesmas, Penanggung jawab program, dan pelaksana.. SK Kepala

Hasil penelitian menunjukan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan (p = 0,935) dan pengetahuan tentang zat pewarna berbahaya (p = 0,283)

Ibu bapa yang selalu bertelagah di hadapan anak-anak cenderung untuk menggunakan bahasa yang tidak sopan dengan nada yang kurang baik sehingga meninggalkan

Perilaku coping yang berpusat pada emosi cenderung dilakukan bila individu merasa tidak dapat mengubah situasi yang menekan dan hanya dapat menerima situasi tersebut karena

Istilah kecerdasan emosi pada mulanya dilontarkan oleh dua ahli psikologi, yakni Peter Salovey, dari Universitas Harvard, dan John Mayer, dari Universitas New

Salah satu produk furniture model terbaru adalah set tempat tidur anak desain minimalis elegant yang recomended untuk buah hati anda,kesan furniture bersih dan modern memberikan

regresi yang akan digunakan. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan. program SPSS versi 17.0. Adapun langkah-langkah dalam