Transformasi Balikan
Suatu transformasi pada suatu bidang V adalah suatu fungsi yang bijektif dengan daerah asal V dan daerah hasilnya juga V. Jika g sebuah garis dan Mg refleksi pada garis
g, maka MgMg
( )
P =P. Kita tulis juga M g( )
P =P2
. Jadi M2 adalah suatu transformasi
yang memetakan setiap titik pada dirinya. Transformasi yang demikian dinamakan transformasi Identitas, dilambangkan dengan huruf I. Jadi I
( )
P =P,∀P.Apakah I memang benar suatu transformasi?
Apakah I injektif?
Untuk menunjukkan I injektif ditunjukkan ∀x1,x2∈V,x1 ≠x2 ⇒I(x1)≠I(x2). Bukti:
Ambil x1,x2 ∈V dengan x1 ≠x2.
Menurut definisi identitas, x1∈V ⇒I(x1)=x1 2 2 2 V I(x ) x x ∈ ⇒ = Karena x1≠x2 maka I(x1)≠ I(x2) Jadi, I injektif. Apakah I surjektif?
Untuk menunjukkan I surjektif, ditunjukkan ∃x∈V ∋I(x)=x Bukti:
Akan dibuktikan ∃y'∈V ∋ I(y)= y'
Ambil y'∈V, menurut definisi identitas jika y∈V makaI(y)= y'= y Sehingga ∀y'∈V∃y∈V ∋ y'= I(y)= y. Jadi y'= y.
Jadi, I surjektif.
Benar bahwa I suatu transformasi.
Karena I transformasi, T trasnformasi, berlaku sifat berikut:
( )
P IT( )
P I[
T( )
p]
T( )
P P TI = = = ,∀ Jadi TI =T( )
P I[
T( )
P]
T( )
P P IT = = ,∀ Jadi IT =T , sehingga TI = IT =TDengan demikian, transformasi identitas I berperan sebagai bilangan I dalam himpunan transformasi dengan operasi perkalian antara transformasi-transformasi.
Dalam himpunan bilangan-bilangan real dengan operasi perkalian pada setiap
0
≠
x ada balikan x−1 sehingga xx−1 =x−1x=1. Demikian juga dalam transformasi, jika terdapat dua transformasi misal T dan Q, yang hasil kalinya adalah I (transformasi
identitas) ditulis TQ=QT =I . Transformasi balikan dari T ditulis sebagai −1
T sehingga TT−1 =T−1T = I
.
Teorema yang berkaitan dengan transformasi balikan: 1. Setiap transformasi T memiliki balikan.
Bukti:
Dipunyai T transformasi, akan dibuktikan T memiliki balikan. Misal balikan dari T adalah L, maka TL=LT =I
Oleh karena T suatu transformasi, maka T surjektif. Karena surjektif, ∀x∈V∃prapetaA∈V ∋T(A)= X Kita tentukan L
( )
X = A.Kita punya T
( )
A =X . Karena L( )
X = A, maka T[
L( )
X]
= X Jadi L( )
X adalah prapeta dari X .Diperoleh T
[
L( )
X]
= X atau( )( )
TL X = X.Karena
( )( )
TL X =X maka menurut definisi identitas I( )
X = X( )( ) ( )
TL X =I X = XJadi, TL=I
Selanjutnya
( )( )
LT X =L[
T( )
X]
Andaikan T( )
X = BKarena transformasi maka x∃ prapeta dari B dengan X =L
( )
B Jadi, karena T( )
X = B, maka L[
T(X)]
= L( )
B = X .Jadi
( )( )
LT X = X = I( )
X ,∀X∈V . Jadi, LT = I. Sehingga TL=LT =I.Dari definisi L, jelas L suatu padanan yang surjektif. Selanjutnya akan dibuktikan L injektif.
Andaikan L
( ) ( )
X1 =L X2 dan andaikan pula T(A1)= X1,T(A2)= X2 dengan( )
X1 A1L = dan L
( )
X2 = A2Karena T transformasi, dan jika A1 = A2 maka T(A1)=T(A2), sehingga kita peroleh
2
1 X
X = .
Jadi karena T transformasi dan L(X1)=L(X2) maka:
[
L(X1)] [
T L(X2)]
T =( ) ( )
2 1 2 1 X X A T A T = ⇔ = ⇔Jadi, L injektif. Sehingga L bijektif, maka L suatu transformasi.
Karena TL=LT =I, maka L merupakan balikan dari transformasi T yang dilambangkan dengan T . Jadi L = −1 T . −1
Contoh:
Pada suatu sistem sumbu ortogonal XOY didefinisikan transformasi F dan G sebagai berikut: + = ∀P xy F P x y 2 1 , 2 ) ( ), . ( danG(P)=(x−2,2y) Sehingga
( )( )
FG P =F[
G(P)] [
=F (x−2,2y)]
=(x,y)=P Dan( )( )
GF P G[
F P]
G x y = x y =P + = = ) ( , ) 2 1 , 2 ( ) ( Jadi( )( ) ( )
FG P = GF (P)=P=I( )
P,∀P Atau FG=GF =IJadi F dan G balikan satu sama lain. Kita tulis G=F−1
2. Setiap transformasi hanya memiliki satu balikan. Bukti:
Andaikan T suatu transformasi dengan dua balikan S1 danS2.
dan karena S2 balikan dari T, maka (TS2)(P)=(S2T)(P)=I(P),∀P Sehingga (TS1)(P)=(TS2)(P)
[
S1(P)] [
T S2(P)]
T =
⇔
Karena T transformasi maka S1(P)=S2(P),∀P.
Sehingga S1 =S2. Jadi balikan T adalah S1 =S2 =S.
Dengan kata lain transformasi T hanya memiliki satu balikan.
3. Balikan setiap pencerminan pada garis adalah pencerminan itu sendiri Bukti:
Andaikan pencerminan pada garis g adalah M . g
Andaikan Mg(X)=Y,X ∉gmaka Mg
[
Mg(X)]
= X atau( )
, ))(
(MgMg X =I X ∀X∉g.jadi Mg oMg =I.
Jika X∈gmaka Mg(X)= X sehingga Mg(X)=Mg
[
Mg(X)]
atau Mg oMg =I Jadi untuk setiap X diperoleh Mg oMg =I.Jadi M−1g =Mg.
Definisi : Suatu transformasi yang balikannya adalah transformasi itu sendiri dinamakan suatu involusi.
Andaikan T dan S transformasi maka masing-masing memiliki balikan, yaitu
1 1
dan −
−
S
T . Komposisi transformasi, yaitu T o juga suatu transformasi. Jadi ada S balikan
(
T oS)
−14. Apabila T dan S transformasi-transformasi, maka
(
)
−1 = −1 −1 T S S To o . Bukti: Diketahui(
ToS)
−1o(ToS)= I. Tetapi(
S−1oT−1)
o(
ToS)
=S−1o(
T−1oT)
oS =S−1oIoS =S−1oS =I. Oleh karena suatu transformasi hanya memiliki satu balikan, maka(
)
−1 = −1 −1T S S
To o .
Jadi balikan hasil kali transformasi adalah hasil kali balikan – balikan transformasi dengan urutan yang terbalik.
Contoh:
Pada sebuah sistem sumbu ortogonal ada garis g =
{
(x,y)y=x}
dan{
( , ) =0}
= x y y
h .
Tentukan P sehingga (MhMg)(P)=R,dengan R = (2,7). Jawab :
Andaikan P=
( )
x,y .Kita peroleh berturut-turut (M−1gM−1h)(MhMg)(P)=(M−1gM−1h)(R), Jadi P=M−1g
[
M−1h(R)]
.Oleh karena R=(2,7) dan M−1h =Mh, maka M−1h(R)=Mh(R)=(2,−7) sehingga
) 2 , 7 ( ) 7 , 2 ( ) 7 , 2 ( ) ( 1 1 1 − = − − = = − g g h gM R M M M sehingga P=(−7,2). Tugas:
Dalam tugas dibawah ini kita definisikan padanan-padanan sebagai berikut:
a) Apabila g sebuah garis. W adalah padanan yang didefinisikan untuk segala g
titik P sebagai berikut:
Apabila P∈g maka Wg(P)=P
Apabila P∉g maka Wg(P)adalah titik tengah ruas garis tegak lurus dari P pada g.
b) Apabila g sebuah garis. V adalah padanan yang didefinisikan untuk semua g
Apabila P∈g maka Vg(P)=P
Apabila P∉g maka Vg(P)=P' sehingga P titik tengah ruas garis tegak lurus dari 'P pada g.
c) Apabila A sebuah titik. UA adalah padanan yang didefinisikan sebagai berikut :
UntukP≠ A,UA(P)=P1sehingga 1
P adalah titik tengah ruas garis PA . Untuk P= A,UA(P)=P.
1. Jika g sebuah garis dan A sebuah titik, tentukan balikan transformasi–transformasi berikut:
a) W g b) V g c) M g d) UA
Penyelesaian:
Kasus 1 untuk A ∈ g
a) Menurut definisi identitas Jika A ∈ V maka I (A) = A
[
]
[
Wg A]
A Wg A A Wg Wg A A I = ⇔ = ⇔ = ⇔ − − ) ( ) ( ) ( 1 1 Wg−1(A)= A Jadi, Wg−1(A)= A Kasus 2 untuk A ∉ gMenurut definisi dari padanan Wg
Apabila A ∉ g maka Wg A A h A 2 1 2 1 )
( = ' = = dimana h adalah ruas garis tegak lurus dengan g dari A.
Diketahui Wg A A 2 1 ) ( = Vg(A)=2A Karena Wg A A 2 1 ) ( = Vg(A)=2A g h A A A Vg A1= ( )=2
Maka Wg−1(A)=Vg(A) b) Kasus 1 untuk A ∈g
Menurut definisi identitas
Jika A ∈ V maka I (A) = A
A A Vg Vg A A Vg Vg = ⇔ = ⇔ − − )) ( ( ) )( ( 1 1 Vg−1(A)= A Untuk kasus 2, A ∉ g Menurut definisi identitas
Diketahui Wg A A 2 1 ) ( = Vg(A)=2A Karena Wg A A 2 1 ) ( = Vg(A)=2A Maka Vg 1(A)=Wg(A) − c) Kasus 1 untuk A ∈g
Menurut definisi pencerminan
Jika A ∈g, maka Mg(A) = A maka Mg−1(A)= A Untuk kasus 2, A ∉ g
Menurut definisi pencerminan
Jika A ∉ g, maka Mg(A)= A1 Menurut Teorema 6.3 1 ) (A A Mg = A A I = ⇔ ( )
(
)( )
A A Mg Mg A A MgMg = ⇔ = ⇔ )) ( ( 1 1 ) ( − ⇔ = ⇔ Mg A A Mg g h A A A Vg A1= ( )=2d) Jika P= A jelas UA(P)=P. Jadi balikan dari UA adalah UA.
Jika P≠ A maka UA(P)=P' dimana P adalah titik tengah ruas garis PA ' Dari hipotesis ”Jika P∉G, 1
) (P P
Vg = , sehingga P adalah titik tengah ruas garis tegak lurus dari A pada g, dan misalkan A∈g, dan merupakan titik potong garis yang tegak lurus dengan g dan melalui titik P dan P , maka ' P
titik tengah ruas garis P'A. Jadi
V
A balikan dariU
A. 2. Sederhanakanlah: a) 1 ) (M gVh − b) 1 ) (WgVg − c) 1 ) (WgM s − d) 1 ) (VgWs − e) 1 ) (M gM s − f) VsWg oWs 1 ) ( − Penyelesaian:Menurut teorema apabila T dan S transformasi maka
(
)
−1= −1 −1T S S T o o maka: a) (MgVh)−1=Vh−1Mg−1=WhMg b) M gVg −1 = Vg−1M g−1 = WgVg ) ( c) M gM s −1 = M s−1M g−1 = M sVg ) ( d) (VgWs)−1 = Ws−1Vg−1 =VsWg e) M gM s −1 = M s−1M g−1 = MsM g ) ( f) (VsWg)−1oWs = (M g−1Vs−1)oWs = (M gWs)oWs
3. Andaikan g sebuah garis,
a. Apakah
W
g sebuah isometri?b. Apakah
W
g sebuah involusi ?c. Apabila A, B dan C segaris (kolinear), apakah yang dapat katakana tentang peta-petanya ?
Penyelesaian:
a) Ambil sebarang tiga titik A,B,dan C dengan A≠B≠C dan A,B,C∉g
Karena A∉g maka '
) (A A
Wg = adalah titik tengah garis tegak lurus dari A
pada g.
Karena B∉g maka '
) (B B
Wg = adalah titik tengah garis tegak lurus dari
B
pada g.Karena C∉g maka Wg(C)=C' adalah titik tengah garis tegak lurus dari C pada g.
b) Ambil sebarang titik A∉g. Karena A∉g maka '
) (A A
Wg = adalh titik tengah ruas garis tegak lurus dari A pada g. Ini berarti Wg(A') bukan merupakan balikan dari Wg( A)
Jadi W bukan suatu involusi. g
c) Ambil tiga titik A,B,dan C yang segaris.
g AA A A W G A∉ g = ∋ ⊥ ' ' ) ( , dan AA' = A'r, g B B B W G B∉ g = ' ∋ ' ⊥ ) ( , dan BB' =B'r, g CC C C W G C∉ , g( )= ' ∋ ' ⊥ dan CC' =C'r, g AA' ⊥ g BB' ⊥ g CC' ⊥ Jadi AA'//BB'//CC'// atau Ap//Bq//Cr.
Sehingga AB= pq,dan BC =qr. Akibatnya ' '
B A
AB= dan BC =B'C'. Dapat disimpulkan jika A, B, dan C segaris maka W adalah sebuah isometri. g
4. Diketahui garis g dan h yang berpotongan dan titik P dan Q tidak pada garis-garis tersebut. Lukislah:
a) R sehingga MgMh(R)=P. Penyelesaian: ) ( ) ( ) (R P M R M P M Mg h = ⇔ h = g
[
M (P)]
M R= h g ⇔ Q h P( )
P M P'= g g( )
[
M P]
M P R= ''= h gb) K sehingga WhMg(K)=Q Penyelesaian: ) ( ) ( ) (K Q M K W 1 Q M Wh g = ⇔ g = h−
[
( )]
) ( ) ( Q V M K Q V K M h g h g = ⇔ = ⇔ c) E sehingga VhWg(E)=P Penyelesaian: ) ( ) ( ) (E P W E V 1 P W Vh g = ⇔ g = h−[
]
[
( )]
) ( ) ( ) ( 1 P W V E P W W E P W E W h g h g h g = ⇔ = ⇔ = ⇔ − d) D sehingga WhMg(D)=D Penyelesaian: ) ( ) ( ) (D D M D V D M Wh g = ⇔ g = h[
V (D)]
M D= g h ⇔Karena WhWg(D)= D=Mg
[
Vh(D)]
berarti WhMg =MgVh =I (Transformasi Identitas). Q h P( )
Q V Q'= h g( )
[
V Q]
M Q K = ''= g h[
W (P)]
V E= g h ) ( ' W P P = h Q h P gMaka haruslah D terletak pada perpotongan antara garis g dan h.
5. Diketahui garis-garis g, h dan k dan sebuah titik A tidak pada garis-garis tersebut. Lukislah garis-garis: a) v sehingga Wh(v)=vdan A∈v b) u sehingga VgWh(u)=k c) z sehingga UAVh(z)= g v v ' R ' P ' Q R P Q z g ''= A ) ( ' V g g = A ' S S g h Q h P g D ' R ' P ' Q S' R P Q S g k h k'=Wg(k) v v
d) w sehingga W2g(w)=h
6. Diketahui titik-titik A(2,3),dan B(−2,9). a) Tentukan koordinat-koordinat UA(B). Penyelesaian:
( )
0,6 2 3 9 3 , 2 2 2 2 2 , 2 ) ( = − + − − + = − + − + = B A A A B A A y y y x x x B UJadi, koordinat UA(B) adalah (0,6).
b) Tentukan koordinat-koordinat UA(P),dengan P(x,y).
Penyelesaian: + + = − + − + = − + − + = 2 3 , 2 2 2 3 3 , 2 2 2 2 , 2 ) ( y x y x y y y x x x P U P A A A P A A
[
( )]
) ( ) ( ) ( ) ( 2 h V V w h V w W h w W W h w W g = ⇔ g g = ⇔ g = g ⇔ = g g ) ( ' V h h= g ' S S ' P P ' R ' Q R Q[
( )]
'' w V V h h = = g g g hJadi, koordinat UA(P) adalah + + 2 3 , 2 2 y x
c) Apakah UA sebuah isometri? Apakah UA sebuah involusi?
Penyelesaian:
Ambil sembarang titik P(x1,y1)dan Q(x2,y2)
Jarak P ke Q adalah
(
) (
2 1)
2 2 1 2 x y y x PQ= − + − + + = = 2 3 , 2 2 ' ) ( x1 y1 P P UA , dan + + = = 2 3 , 2 2 ' ) ( x2 y2 Q Q UA Sehingga jarak P’ ke Q’ adalah:2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 ' ' − + − = + − + + + − + = x x y y x x y y Q P Ka
rena PQ≠ P'Q' maka UA tidak mengawetkan jarak. Jadi, UA bukan sebuah isometri.
Ambil sembarang titik P(x1,y1)
Jelas + + = 2 3 , 2 2 ) ( x1 y1 P UA Jelas + + + + = + + = 2 2 3 3 , 2 2 2 2 2 3 , 2 2 ) ' ( 1 1 1 1 y x y x U P UA A + + = 2 2 6 , 2 2 4 1 1 y x
( )
x y y x , 4 6 , 4 4 1 1 ≠ + + =Jadi, UA bukan sebuah involusi.
d) Tentukan koordinat-koordinat U−1A(P)
Penyelesaian:
Andaikan U−1A(P)=(ax+c,by+d)
) , (ax c by d UA + + ⇔ ) , ( 2 3 , 2 2 y x d by c ax = + + + + ⇔ y d by x c ax = + + = + + ⇔ 2 3 dan 2 2 3 2 dan 2 2 − + = − = + ⇔ax c x by d y Jadi, koordinat U−1A(P)=(ax+c,by+d)=
(
(2x−2),(2y−3))
7. Apabila g ={
(x,y)x=3}
tentukanlah: a) Koordinat-koordinat Wg(P)untuk P(x,y) Penyelesaian: Jelas Wg(P)=Wg(x,y)=W{(x,y) x=3}(x,y) = − + p g p g y x x x , 2 = − + x ,y 2 3 3 = + y x , 2 3Jadi, koordinat Wg(P)untuk P(x,y)adalah
+ y x , 2 3 b) Koordinat-kordinat W−1g(P) Penyelesaian: Andaikan W−1g(P)=(ax+c,by+d) Jelas Wg
[
Wg p]
= P − ) ( 1 ) , ( ) , (ax c by d x y Wg + + = ⇔ ) , ( , 2 3 y x d by b ax = + + + ⇔ x b ax = + + ⇔ 2 3 dan by+d = y 3 2 − = + ⇔ax b x dan by+d =y Jadi, koordinat W−1g(P)= (ax+c,by+d)=(2x−3,y)c) C dengan VhWg(C)=B apabila h sumbu Y dan B=(−1,6) Penyelesaian: Jelas VhWg(C)=B ⇔Wg(C)=Wb(B)⇔C =Vg
[
Wb(B)]
⇔C =Vg[
Wh(−1,6)]
− = ⇔ ,6 2 1 g V C ) 6 , 3 2 1 ( 2 ( − − = ⇔C ⇔C=(−4,6)8. Apabila T, L, S transformasi-transformasi buktikan bahwa
( )
TLS −1 =S−1L−1T−1. Penyelesaian:Menurut Teorema 6.4 : Apabila S dan T transformasi-transformasi, maka
( )
−1 = −1 −1 oT S ToS Sehingga (TLS)−1= (TL(S))−1= S−1(TL)−1= S−1L−1T−1 9. Sederhanakanlah: a)(
)
−1 g h gV M W b)(
M hVhWgVg)
−1 Penyelesaian: a).(
WgVhMg)
−1 = WgVh Mg −1 = Mg−1 WgVh −1 = Mg−1Vh−1Wg−1 = MgWhVg ) ( ) ) (( b).(
MhVhWgVg) (
−1=(
MhVhWg)
Vg)
−1=Vg−1(
(
MhVh)
Wg)
−1=Vg−1Wg−1(
MhVh)
−1 h h g g h h g g M W V W M V W V = = −1 −1 −1 −110.Apabila A titik asal dan g =
{
(x,y)y=−2}
tentukan koordinat-koordinat titik D sehingga UAVg(D)=(−3,4). Penyelesaian: Jelas UAVg(D)=(−3,4)⇔Vg(D)=VA(−3,4)⇔ D=Wg[
VA(−3,4)]
(
)
(
)
(
6,2)
2 2 8 , 6 8 , 6 ) 4 .( 2 ), 3 .( 2 − = ⇔ − − = ⇔ − = ⇔ − = ⇔ D D W D W D g g11.Andaikan g =
{
(x,y)3x− y=6}
dan h sumbu –Y. Apabila A titik asal, tentukan persamaan garis k sehingga VhUA(k)=g.Penyelesaian:
Jelas VhUA(k)= g ⇔UA(k)=Wh(g)⇔k =VA
[
Wh(g)]
Persamaan garis k yang melalui dua titik yaitu titik (2,0) dan (0,12) adalah:
2 0 2 0 12 0 1 2 1 1 2 1 − − = − − ⇔ − − = − − y x x x x x y y y y
(
)
12 6 2 2 12 + − = ⇔ − − = ⇔ x y x yJadi persamaan garis k adalah y =−6x+12 1 -12 y 0 ) (g Wh -6 2 x 6 3 − = x y
[
W (g)]
VA h h12.Apabila g =
{
(x,y)y=x}
tentukan:a) Koordinat-koordinat titik Wg(A)dengan A=(6,2) Penyelesaian:
Jelas titik A = (6,2) akan memotong (tegak lurus) g di
sehingga koordinat adalah
b) Koordinat-koordinat titik W−1g(P)untuk P=(x,y)
Penyelesaian:
Koordinat-koordinat titik untuk P = (x,y)
Jelas titik P = (x,y) memotong (tegak lurus) garis g di
dan
Misal koordinat adalah
Jelas = P dan dan dan dan dan
13.Diketahui g //h. Titik A∈gdan B terletak di tengah-tengah antara g dan h. Jarak antara g dan h adalah 4 cm dan jarak antara proyeksi-proyeksi A dan B pada h
adalah 16 cm. Tentukan jarak terpendek jalur antara A dan B yang dipantulkan oleh h
g dan sebanyak tiga kali (A tidak dihitung).
14.Tentukan jarak dalam soal 13, apabila pemantulan itu adalah n kali.
15.Diketahui persegi panjang ABCD dan sebuah titik P di dalam ABCD yang terletak di tengah-tengah antara sisi-sisi AB dan DC; jarak antara P dan sisi AD adalah 1 cm. Panjang sisi AD = 1 cm dan panjang sisi DC = 4 cm.
a) Lukis jajargenjang dalam persegi panjang yang salah satu sisinya melalui P dan yang titik-titik sudutnya terletak pada sisi-sisi persegi panjang itu.
b)Tentukan keliling paralellogram.