• Tidak ada hasil yang ditemukan

Transformasi Balikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Transformasi Balikan"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Transformasi Balikan

Suatu transformasi pada suatu bidang V adalah suatu fungsi yang bijektif dengan daerah asal V dan daerah hasilnya juga V. Jika g sebuah garis dan Mg refleksi pada garis

g, maka MgMg

( )

P =P. Kita tulis juga M g

( )

P =P

2

. Jadi M2 adalah suatu transformasi

yang memetakan setiap titik pada dirinya. Transformasi yang demikian dinamakan transformasi Identitas, dilambangkan dengan huruf I. Jadi I

( )

P =P,∀P.

Apakah I memang benar suatu transformasi?

 Apakah I injektif?

Untuk menunjukkan I injektif ditunjukkan ∀x1,x2V,x1x2I(x1)≠I(x2). Bukti:

Ambil x1,x2V dengan x1x2.

Menurut definisi identitas, x1∈VI(x1)=x1 2 2 2 V I(x ) x x ∈ ⇒ = Karena x1≠x2 maka I(x1)≠ I(x2) Jadi, I injektif.  Apakah I surjektif?

Untuk menunjukkan I surjektif, ditunjukkan ∃xVI(x)=x Bukti:

Akan dibuktikan ∃y'∈VI(y)= y'

Ambil y'∈V, menurut definisi identitas jika yV makaI(y)= y'= y Sehingga ∀y'∈VyVy'= I(y)= y. Jadi y'= y.

Jadi, I surjektif.

Benar bahwa I suatu transformasi.

Karena I transformasi, T trasnformasi, berlaku sifat berikut:

( )

P IT

( )

P I

[

T

( )

p

]

T

( )

P P TI = = = ,∀ Jadi TI =T

( )

P I

[

T

( )

P

]

T

( )

P P IT = = ,∀ Jadi IT =T , sehingga TI = IT =T

(2)

Dengan demikian, transformasi identitas I berperan sebagai bilangan I dalam himpunan transformasi dengan operasi perkalian antara transformasi-transformasi.

Dalam himpunan bilangan-bilangan real dengan operasi perkalian pada setiap

0

x ada balikan x−1 sehingga xx−1 =x−1x=1. Demikian juga dalam transformasi, jika terdapat dua transformasi misal T dan Q, yang hasil kalinya adalah I (transformasi

identitas) ditulis TQ=QT =I . Transformasi balikan dari T ditulis sebagai −1

T sehingga TT−1 =T−1T = I

.

Teorema yang berkaitan dengan transformasi balikan: 1. Setiap transformasi T memiliki balikan.

Bukti:

Dipunyai T transformasi, akan dibuktikan T memiliki balikan. Misal balikan dari T adalah L, maka TL=LT =I

Oleh karena T suatu transformasi, maka T surjektif. Karena surjektif, ∀xV∃prapetaAVT(A)= X Kita tentukan L

( )

X = A.

Kita punya T

( )

A =X . Karena L

( )

X = A, maka T

[

L

( )

X

]

= X Jadi L

( )

X adalah prapeta dari X .

Diperoleh T

[

L

( )

X

]

= X atau

( )( )

TL X = X.

Karena

( )( )

TL X =X maka menurut definisi identitas I

( )

X = X

( )( ) ( )

TL X =I X = X

Jadi, TL=I

Selanjutnya

( )( )

LT X =L

[

T

( )

X

]

Andaikan T

( )

X = B

Karena transformasi maka x prapeta dari B dengan X =L

( )

B Jadi, karena T

( )

X = B, maka L

[

T(X)

]

= L

( )

B = X .

Jadi

( )( )

LT X = X = I

( )

X ,∀XV . Jadi, LT = I. Sehingga TL=LT =I.

(3)

Dari definisi L, jelas L suatu padanan yang surjektif. Selanjutnya akan dibuktikan L injektif.

Andaikan L

( ) ( )

X1 =L X2 dan andaikan pula T(A1)= X1,T(A2)= X2 dengan

( )

X1 A1

L = dan L

( )

X2 = A2

Karena T transformasi, dan jika A1 = A2 maka T(A1)=T(A2), sehingga kita peroleh

2

1 X

X = .

Jadi karena T transformasi dan L(X1)=L(X2) maka:

[

L(X1)

] [

T L(X2)

]

T =

( ) ( )

2 1 2 1 X X A T A T = ⇔ = ⇔

Jadi, L injektif. Sehingga L bijektif, maka L suatu transformasi.

Karena TL=LT =I, maka L merupakan balikan dari transformasi T yang dilambangkan dengan T . Jadi L = −1 T . −1

Contoh:

Pada suatu sistem sumbu ortogonal XOY didefinisikan transformasi F dan G sebagai berikut:       + = ∀P xy F P x y 2 1 , 2 ) ( ), . ( danG(P)=(x−2,2y) Sehingga

( )( )

FG P =F

[

G(P)

] [

=F (x−2,2y)

]

=(x,y)=P Dan

( )( )

GF P G

[

F P

]

G x y = x y =P      + = = ) ( , ) 2 1 , 2 ( ) ( Jadi

( )( ) ( )

FG P = GF (P)=P=I

( )

P,∀P Atau FG=GF =I

Jadi F dan G balikan satu sama lain. Kita tulis G=F−1

2. Setiap transformasi hanya memiliki satu balikan. Bukti:

Andaikan T suatu transformasi dengan dua balikan S1 danS2.

(4)

dan karena S2 balikan dari T, maka (TS2)(P)=(S2T)(P)=I(P),∀P Sehingga (TS1)(P)=(TS2)(P)

[

S1(P)

] [

T S2(P)

]

T =

Karena T transformasi maka S1(P)=S2(P),∀P.

Sehingga S1 =S2. Jadi balikan T adalah S1 =S2 =S.

Dengan kata lain transformasi T hanya memiliki satu balikan.

3. Balikan setiap pencerminan pada garis adalah pencerminan itu sendiri Bukti:

Andaikan pencerminan pada garis g adalah M . g

Andaikan Mg(X)=Y,Xgmaka Mg

[

Mg(X)

]

= X atau

( )

, )

)(

(MgMg X =I XXg.jadi Mg oMg =I.

Jika Xgmaka Mg(X)= X sehingga Mg(X)=Mg

[

Mg(X)

]

atau Mg oMg =I Jadi untuk setiap X diperoleh Mg oMg =I.

Jadi M−1g =Mg.

Definisi : Suatu transformasi yang balikannya adalah transformasi itu sendiri dinamakan suatu involusi.

Andaikan T dan S transformasi maka masing-masing memiliki balikan, yaitu

1 1

dan −

S

T . Komposisi transformasi, yaitu T o juga suatu transformasi. Jadi ada S balikan

(

T oS

)

−1

(5)

4. Apabila T dan S transformasi-transformasi, maka

(

)

−1 = −1 −1 T S S To o . Bukti: Diketahui

(

ToS

)

−1o(ToS)= I. Tetapi

(

S−1oT−1

)

o

(

ToS

)

=S−1o

(

T−1oT

)

oS =S−1oIoS =S−1oS =I. Oleh karena suatu transformasi hanya memiliki satu balikan, maka

(

)

−1 = −1 −1

T S S

To o .

Jadi balikan hasil kali transformasi adalah hasil kali balikan – balikan transformasi dengan urutan yang terbalik.

Contoh:

Pada sebuah sistem sumbu ortogonal ada garis g =

{

(x,y)y=x

}

dan

{

( , ) =0

}

= x y y

h .

Tentukan P sehingga (MhMg)(P)=R,dengan R = (2,7). Jawab :

Andaikan P=

( )

x,y .

Kita peroleh berturut-turut (M−1gM−1h)(MhMg)(P)=(M−1gM−1h)(R), Jadi P=M−1g

[

M−1h(R)

]

.

Oleh karena R=(2,7) dan M−1h =Mh, maka M−1h(R)=Mh(R)=(2,−7) sehingga

) 2 , 7 ( ) 7 , 2 ( ) 7 , 2 ( ) ( 1 1 1 − = − − = = − g g h gM R M M M sehingga P=(−7,2). Tugas:

Dalam tugas dibawah ini kita definisikan padanan-padanan sebagai berikut:

a) Apabila g sebuah garis. W adalah padanan yang didefinisikan untuk segala g

titik P sebagai berikut:

Apabila Pg maka Wg(P)=P

Apabila Pg maka Wg(P)adalah titik tengah ruas garis tegak lurus dari P pada g.

b) Apabila g sebuah garis. V adalah padanan yang didefinisikan untuk semua g

(6)

Apabila Pg maka Vg(P)=P

Apabila Pg maka Vg(P)=P' sehingga P titik tengah ruas garis tegak lurus dari 'P pada g.

c) Apabila A sebuah titik. UA adalah padanan yang didefinisikan sebagai berikut :

UntukPA,UA(P)=P1sehingga 1

P adalah titik tengah ruas garis PA . Untuk P= A,UA(P)=P.

1. Jika g sebuah garis dan A sebuah titik, tentukan balikan transformasi–transformasi berikut:

a) W g b) V g c) M g d) UA

Penyelesaian:

Kasus 1 untuk A ∈ g

a) Menurut definisi identitas Jika A ∈ V maka I (A) = A

[

]

[

Wg A

]

A Wg A A Wg Wg A A I = ⇔ = ⇔ = ⇔ − − ) ( ) ( ) ( 1 1 Wg−1(A)= A Jadi, Wg−1(A)= A Kasus 2 untuk A ∉ g

Menurut definisi dari padanan Wg

Apabila A ∉ g maka Wg A A h A 2 1 2 1 )

( = ' = = dimana h adalah ruas garis tegak lurus dengan g dari A.

Diketahui Wg A A 2 1 ) ( = Vg(A)=2A Karena Wg A A 2 1 ) ( = Vg(A)=2A g h A A A Vg A1= ( )=2

(7)

Maka Wg−1(A)=Vg(A) b) Kasus 1 untuk A ∈g

Menurut definisi identitas

Jika A ∈ V maka I (A) = A

A A Vg Vg A A Vg Vg = ⇔ = ⇔ − − )) ( ( ) )( ( 1 1 Vg−1(A)= A Untuk kasus 2, A ∉ g Menurut definisi identitas

Diketahui Wg A A 2 1 ) ( = Vg(A)=2A Karena Wg A A 2 1 ) ( = Vg(A)=2A Maka Vg 1(A)=Wg(A) − c) Kasus 1 untuk A ∈g

Menurut definisi pencerminan

Jika A ∈g, maka Mg(A) = A maka Mg−1(A)= A Untuk kasus 2, A ∉ g

Menurut definisi pencerminan

Jika A ∉ g, maka Mg(A)= A1 Menurut Teorema 6.3 1 ) (A A Mg = A A I = ⇔ ( )

(

)( )

A A Mg Mg A A MgMg = ⇔ = ⇔ )) ( ( 1 1 ) ( − ⇔ = ⇔ Mg A A Mg g h A A A Vg A1= ( )=2

(8)

d) Jika P= A jelas UA(P)=P. Jadi balikan dari UA adalah UA.

Jika PA maka UA(P)=P' dimana P adalah titik tengah ruas garis PA ' Dari hipotesis ”Jika PG, 1

) (P P

Vg = , sehingga P adalah titik tengah ruas garis tegak lurus dari A pada g, dan misalkan Ag, dan merupakan titik potong garis yang tegak lurus dengan g dan melalui titik P dan P , maka ' P

titik tengah ruas garis P'A. Jadi

V

A balikan dari

U

A. 2. Sederhanakanlah: a) 1 ) (M gVh − b) 1 ) (WgVg − c) 1 ) (WgM s − d) 1 ) (VgWs − e) 1 ) (M gM s − f) VsWg oWs 1 ) ( − Penyelesaian:

Menurut teorema apabila T dan S transformasi maka

(

)

−1= −1 −1

T S S T o o maka: a) (MgVh)−1=Vh−1Mg−1=WhMg b) M gVg −1 = Vg−1M g−1 = WgVg ) ( c) M gM s −1 = M s−1M g−1 = M sVg ) ( d) (VgWs)−1 = Ws−1Vg−1 =VsWg e) M gM s −1 = M s−1M g−1 = MsM g ) ( f) (VsWg)−1oWs = (M g−1Vs−1)oWs = (M gWs)oWs

3. Andaikan g sebuah garis,

a. Apakah

W

g sebuah isometri?

b. Apakah

W

g sebuah involusi ?

c. Apabila A, B dan C segaris (kolinear), apakah yang dapat katakana tentang peta-petanya ?

Penyelesaian:

a) Ambil sebarang tiga titik A,B,dan C dengan ABC dan A,B,Cg

 Karena Ag maka '

) (A A

Wg = adalah titik tengah garis tegak lurus dari A

pada g.

 Karena Bg maka '

) (B B

Wg = adalah titik tengah garis tegak lurus dari

B

pada g.

(9)

 Karena Cg maka Wg(C)=C' adalah titik tengah garis tegak lurus dari C pada g.

b) Ambil sebarang titik Ag. Karena Ag maka '

) (A A

Wg = adalh titik tengah ruas garis tegak lurus dari A pada g. Ini berarti Wg(A') bukan merupakan balikan dari Wg( A)

Jadi W bukan suatu involusi. g

c) Ambil tiga titik A,B,dan C yang segaris.

g AA A A W G Ag = ∋ ⊥ ' ' ) ( , dan AA' = A'r, g B B B W G Bg = ' ∋ ' ⊥ ) ( , dan BB' =B'r, g CC C C W G C∉ , g( )= ' ∋ ' ⊥ dan CC' =C'r, g AA' ⊥ g BB' ⊥ g CC' ⊥ Jadi AA'//BB'//CC'// atau Ap//Bq//Cr.

Sehingga AB= pq,dan BC =qr. Akibatnya ' '

B A

AB= dan BC =B'C'. Dapat disimpulkan jika A, B, dan C segaris maka W adalah sebuah isometri. g

4. Diketahui garis g dan h yang berpotongan dan titik P dan Q tidak pada garis-garis tersebut. Lukislah:

a) R sehingga MgMh(R)=P. Penyelesaian: ) ( ) ( ) (R P M R M P M Mg h = ⇔ h = g

[

M (P)

]

M R= h g ⇔ Q h P

( )

P M P'= g g

( )

[

M P

]

M P R= ''= h g

(10)

b) K sehingga WhMg(K)=Q Penyelesaian: ) ( ) ( ) (K Q M K W 1 Q M Wh g = ⇔ g = h

[

( )

]

) ( ) ( Q V M K Q V K M h g h g = ⇔ = ⇔ c) E sehingga VhWg(E)=P Penyelesaian: ) ( ) ( ) (E P W E V 1 P W Vh g = ⇔ g = h

[

]

[

( )

]

) ( ) ( ) ( 1 P W V E P W W E P W E W h g h g h g = ⇔ = ⇔ = ⇔ − d) D sehingga WhMg(D)=D Penyelesaian: ) ( ) ( ) (D D M D V D M Wh g = ⇔ g = h

[

V (D)

]

M D= g h

Karena WhWg(D)= D=Mg

[

Vh(D)

]

berarti WhMg =MgVh =I (Transformasi Identitas). Q h P

( )

Q V Q'= h g

( )

[

V Q

]

M Q K = ''= g h

[

W (P)

]

V E= g h ) ( ' W P P = h Q h P g

(11)

Maka haruslah D terletak pada perpotongan antara garis g dan h.

5. Diketahui garis-garis g, h dan k dan sebuah titik A tidak pada garis-garis tersebut. Lukislah garis-garis: a) v sehingga Wh(v)=vdan Av b) u sehingga VgWh(u)=k c) z sehingga UAVh(z)= g v v ' R ' P ' Q R P Q z g ''= A ) ( ' V g g = A ' S S g h Q h P g D ' R ' P ' Q S' R P Q S g k h k'=Wg(k) v v

(12)

d) w sehingga W2g(w)=h

6. Diketahui titik-titik A(2,3),dan B(−2,9). a) Tentukan koordinat-koordinat UA(B). Penyelesaian:

( )

0,6 2 3 9 3 , 2 2 2 2 2 , 2 ) ( =       − + − − + =       − + − + = B A A A B A A y y y x x x B U

Jadi, koordinat UA(B) adalah (0,6).

b) Tentukan koordinat-koordinat UA(P),dengan P(x,y).

Penyelesaian:       + + =       − + − + =       − + − + = 2 3 , 2 2 2 3 3 , 2 2 2 2 , 2 ) ( y x y x y y y x x x P U P A A A P A A

[

( )

]

) ( ) ( ) ( ) ( 2 h V V w h V w W h w W W h w W g = ⇔ g g = ⇔ g = g ⇔ = g g ) ( ' V h h= g ' S S ' P P ' R ' Q R Q

[

( )

]

'' w V V h h = = g g g h

(13)

Jadi, koordinat UA(P) adalah       + + 2 3 , 2 2 y x

c) Apakah UA sebuah isometri? Apakah UA sebuah involusi?

Penyelesaian:

 Ambil sembarang titik P(x1,y1)dan Q(x2,y2)

Jarak P ke Q adalah

(

) (

2 1

)

2 2 1 2 x y y x PQ= − + −       + + = = 2 3 , 2 2 ' ) ( x1 y1 P P UA , dan       + + = = 2 3 , 2 2 ' ) ( x2 y2 Q Q UA Sehingga jarak P’ ke Q’ adalah:

2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 ' '       − +       − =       + − + +       + − + = x x y y x x y y Q P Ka

rena PQP'Q' maka UA tidak mengawetkan jarak. Jadi, UA bukan sebuah isometri.

 Ambil sembarang titik P(x1,y1)

Jelas       + + = 2 3 , 2 2 ) ( x1 y1 P UA Jelas             + + + + =       + + = 2 2 3 3 , 2 2 2 2 2 3 , 2 2 ) ' ( 1 1 1 1 y x y x U P UA A             + + = 2 2 6 , 2 2 4 1 1 y x

( )

x y y x , 4 6 , 4 4 1 1 ≠      + + =

Jadi, UA bukan sebuah involusi.

d) Tentukan koordinat-koordinat U−1A(P)

Penyelesaian:

Andaikan U−1A(P)=(ax+c,by+d)

(14)

) , (ax c by d UA + + ⇔ ) , ( 2 3 , 2 2 y x d by c ax =       + + + + ⇔ y d by x c ax = + + = + + ⇔ 2 3 dan 2 2 3 2 dan 2 2 − + = − = + ⇔ax c x by d y Jadi, koordinat U−1A(P)=(ax+c,by+d)=

(

(2x−2),(2y−3)

)

7. Apabila g =

{

(x,y)x=3

}

tentukanlah: a) Koordinat-koordinat Wg(P)untuk P(x,y) Penyelesaian: Jelas Wg(P)=Wg(x,y)=W{(x,y) x=3}(x,y) =       − + p g p g y x x x , 2 =       − + x ,y 2 3 3 =       + y x , 2 3

Jadi, koordinat Wg(P)untuk P(x,y)adalah 

     + y x , 2 3 b) Koordinat-kordinat W−1g(P) Penyelesaian: Andaikan W−1g(P)=(ax+c,by+d) Jelas Wg

[

Wg p

]

= P − ) ( 1 ) , ( ) , (ax c by d x y Wg + + = ⇔ ) , ( , 2 3 y x d by b ax =       + + + ⇔ x b ax = + + ⇔ 2 3 dan by+d = y 3 2 − = + ⇔ax b x dan by+d =y Jadi, koordinat W−1g(P)= (ax+c,by+d)=(2x−3,y)

(15)

c) C dengan VhWg(C)=B apabila h sumbu Y dan B=(−1,6) Penyelesaian: Jelas VhWg(C)=BWg(C)=Wb(B)⇔C =Vg

[

Wb(B)

]

C =Vg

[

Wh(−1,6)

]

      − = ⇔ ,6 2 1 g V C ) 6 , 3 2 1 ( 2 ( − − = ⇔CC=(−4,6)

8. Apabila T, L, S transformasi-transformasi buktikan bahwa

( )

TLS −1 =S−1L−1T−1. Penyelesaian:

Menurut Teorema 6.4 : Apabila S dan T transformasi-transformasi, maka

( )

−1 = −1 −1 oT S ToS Sehingga (TLS)−1= (TL(S))−1= S−1(TL)−1= S−1L−1T−1 9. Sederhanakanlah: a)

(

)

−1 g h gV M W b)

(

M hVhWgVg

)

−1 Penyelesaian: a).

(

WgVhMg

)

−1 = WgVh Mg −1 = Mg−1 WgVh −1 = Mg−1Vh−1Wg−1 = MgWhVg ) ( ) ) (( b).

(

MhVhWgVg

) (

−1=

(

MhVhWg

)

Vg

)

−1=Vg−1

(

(

MhVh

)

Wg

)

−1=Vg−1Wg−1

(

MhVh

)

−1 h h g g h h g g M W V W M V W V = = −1 −1 −1 −1

10.Apabila A titik asal dan g =

{

(x,y)y=−2

}

tentukan koordinat-koordinat titik D sehingga UAVg(D)=(−3,4). Penyelesaian: Jelas UAVg(D)=(−3,4)⇔Vg(D)=VA(−3,4)⇔ D=Wg

[

VA(−3,4)

]

(

)

(

)

(

6,2

)

2 2 8 , 6 8 , 6 ) 4 .( 2 ), 3 .( 2 − = ⇔       − − = ⇔ − = ⇔ − = ⇔ D D W D W D g g

(16)

11.Andaikan g =

{

(x,y)3xy=6

}

dan h sumbu –Y. Apabila A titik asal, tentukan persamaan garis k sehingga VhUA(k)=g.

Penyelesaian:

Jelas VhUA(k)= gUA(k)=Wh(g)⇔k =VA

[

Wh(g)

]

Persamaan garis k yang melalui dua titik yaitu titik (2,0) dan (0,12) adalah:

2 0 2 0 12 0 1 2 1 1 2 1 − − = − − ⇔ − − = − − y x x x x x y y y y

(

)

12 6 2 2 12 + − = ⇔ − − = ⇔ x y x y

Jadi persamaan garis k adalah y =−6x+12 1 -12 y 0 ) (g Wh -6 2 x 6 3 − = x y

[

W (g)

]

VA h h

(17)

12.Apabila g =

{

(x,y)y=x

}

tentukan:

a) Koordinat-koordinat titik Wg(A)dengan A=(6,2) Penyelesaian:

Jelas titik A = (6,2) akan memotong (tegak lurus) g di

sehingga koordinat adalah

b) Koordinat-koordinat titik W−1g(P)untuk P=(x,y)

Penyelesaian:

Koordinat-koordinat titik untuk P = (x,y)

Jelas titik P = (x,y) memotong (tegak lurus) garis g di

dan

Misal koordinat adalah

Jelas = P dan dan dan dan dan

(18)

13.Diketahui g //h. Titik Agdan B terletak di tengah-tengah antara g dan h. Jarak antara g dan h adalah 4 cm dan jarak antara proyeksi-proyeksi A dan B pada h

adalah 16 cm. Tentukan jarak terpendek jalur antara A dan B yang dipantulkan oleh h

g dan sebanyak tiga kali (A tidak dihitung).

14.Tentukan jarak dalam soal 13, apabila pemantulan itu adalah n kali.

15.Diketahui persegi panjang ABCD dan sebuah titik P di dalam ABCD yang terletak di tengah-tengah antara sisi-sisi AB dan DC; jarak antara P dan sisi AD adalah 1 cm. Panjang sisi AD = 1 cm dan panjang sisi DC = 4 cm.

a) Lukis jajargenjang dalam persegi panjang yang salah satu sisinya melalui P dan yang titik-titik sudutnya terletak pada sisi-sisi persegi panjang itu.

b)Tentukan keliling paralellogram.

Referensi

Dokumen terkait

“Kalau transformasi artinya bahwasanya Ormas Perindo itu didirikan karena pada saat itu, sangat tidak mungkin HT langsung mendirikan partai karna posisinya itu kan tahun 2013

Dari hasil tersebut, ditemukan bahwa praktik kriya tekstil rumahan mempunyai kemampuan adaptasi berkaitan dengan kualitas hidup yang lebih baik bagi perempuan urban.. Kata

Sementara itu, model yang memberikan pencocokan terbaik untuk data indeks saham SP500 adalah model GARCH-X(1,1) berdistribusi Student-t dengan transformasi Extended Tukey

Bila fakta yang disajikan berupa fakta umum yang obyektif dan dapat dibuktikan benar tidaknya serta ditulis secara ilmiah, yaitu menurut prosedur penulisan ilmiah, maka karya

A Lorentz telah menurunkan persamaan transformasi dengan menganggap bahwa kecepatan cahaya tetap sama di semua kerangka acuan inersial dan koordinat waktu (t) juga

penyederhanaan, pengabstrakan, transformasi data kasar yang muncul dari catatan lapangan. Data yang diperoleh dari lapangan ditulis dalam bentuk uraian atau laporan