• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

22

Penelitian dilaksanakan di Kelas VIII-B SMP Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango pada pelajaran matematika semester genap tahun ajaran 2012/2013. 3.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian

Adapun yang menjadi subjek penelitian adalah siswa Kelas VIII-B yang berjumlaah 30 orang, terdiri dari 13 orang laki-laki dan 17 orang perempuan. Keseluruhan siswa di kelas ini mempunyai kemampuan yang bervariasi. Mulai dari siswa yang berkemampuan rendah, sedang, hingga siswa yang berkemampuan tinggi.

3.2 Prosedur Penelitian

Penelitian ini merupakan suatu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pelaksanaan penelitian tindakan berlangsung dalam siklus berulang. Banyaknya siklus yang dilaksanakan nantinya disesuaikan dengan dampak dari pelaksanaan tindakan. Apabila pada akhir pelaksanaan siklus I hasil evaluasi siswa belum mencapai ketuntasan belajar, maka akan dilaksanakan siklus tambahan yaitu siklus II. Siklus tambahan akan terus dilaksanakan sampai hasil evaluasi siswa mencapai ketuntasan belajar. Secara garis besar dapat dijelaskan dengan bagan berikut.

(2)

(Mulyasa, 2010: 73)

3.2.1 Perencanaan

Dalam perencanaan tindakan, peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut. 1) Menghubungi Kepala Sekolah tempat penelitian.

2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan Model Problem Based Learning.

3) Menyiapkan bahan yang diperlukan dalam pelaksanaan tindakan, seperti Lembar Kegiatan Siswa (LKS).

4) Menetapkan waktu pelaksanaan tindakan.

5) Menyusun instrumen penelitian yang digunakan pada pelaksanaan tindakan kelas selama pembelajaran berlangsung, berupa lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan siswa.

6) Menyusun alat evaluasi. SIKLUS I 1. Rencana 3. Observasi 4. Refeksi 2. Tindakan SIKLUS II 1. Rencana 3. Observasi 2. Tindakan 4. Refleksi Dilanjutkan ke siklus berikutnya hingga indikator

(3)

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada siklus I mengacu pada skenario pembelajaran sebagai berikut. a) Kegiatan pendahuluan

1) Menyiapkan siswa untuk belajar.

2) Melakukan apersepsi dengan cara mengingatkan kembali materi pelajaran yang sebelumnya sudah dipelajari.

3) Memberikan motivasi dengan cara menyampaikan tujuan pembelajaran akan pentingnya mempelajari materi luas permukaan dan volume kubus dan balok.

4) Memberikan asosiasi dengan cara mengaitkan materi luas permukaan dan volume kubus dan balok dengan peristiwa yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

b) Kegiatan inti

(Fase 1: Memberikan orientasi tentang permasalahan kepada siswa)

1) Menjelaskan secara ringkas dan jelas kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan, yaitu berupa proses-proses dan prosedur model PBL.

2) Menyodorkan/menyuguhkan situasi bermasalah untuk melibatkan siswa dalam identifikasi permasalahan.

(Fase 2: Mengorganisasikan siswa untuk meneliti)

3) Mengorganisasikan siswa ke dalam tim-tim investigasi, setiap tim investigasi terdiri dari 4-5 siswa yang berkemampuan heterogen.

(4)

4) Membagikan LKS kepada masing-masing tim investigasi.

5) Meminta siswa untuk mencermati serta mendefinisikan permasalahan yang tertuang dalam LKS.

(Fase 3: Membantu investigasi (membimbing pemecahan masalah) secara individual maupun kelompok)

6) Mendorong siswa mengumpulkan data atau informasi yang berkaitan dengan konteks permasalahan tersebut dan melakukan eksperimen.

7) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dengan kelompok masing-masing dan melakukan pemecahan masalah, sekaligus memberi penekanan bahwa mereka akan ditunjuk secara acak untuk menyampaikan hasil karyanya.

8) Membimbing dan mengarahkan siswa selama jalannya diskusi, serta mengawasi dan mengendalikan situasi kelas agar kegiatan siswa dalam melakukan pemecahan masalah berjalan dengan baik.

(Fase 4: Mengembangkan dan mempresentasikan hasil karya)

9) Membantu siswa dalam menyiapkan karya seperti laporan (hasil kerja kelompok).

10) Menunjuk secara acak salah satu kelompok untuk menyampaikan hasil karya (hasil pemecahan masalah kelompoknya) dan mempersilahkan kelompok lain untuk menanggapi dan membandingkan hasil karya mereka. (Fase 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah)

11) Membantu menganalisis dan mengevaluasi proses berpikir siswa, sehingga siswa dapat menyusun kembali hasil pemikiran dan kegiatan yang telah

(5)

memeriksa kembali kebenaran hasil yang diperoleh. c) Kegiatan penutup

1) Memfasilitasi siswa dalam memberikan simpulan akhir untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan.

2) Memberikan tugas rumah (PR) berupa soal-soal latihan.

3.2.3 Observasi

Tahap observasi atau pengamatan ini dilakukan untuk pengumpulan data menyangkut kegiatan siswa dan kegiatan guru selama pembelajaran berlangsung. Pengumpulan data yang menyangkut kegiatan siswa selama berlangsungnya pembelajaran menggunakan lembar observasi/pengamatan kegiatan siswa. Sedangkan untuk pengumpulan data yang menyangkut kegiatan guru, digunakan lembar observasi kegiatan guru. Observasi terhadap kegiatan pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan teman sejawat yang bertindak sebagai observer, yang mengamati kegiatan pembelajaran menggunakan lembar observasi. Kemudian pengumpulan data yang menyangkut kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dilakukan tes uraian.

3.2.4 Tahap Analisis dan Refleksi

Tahap analisis data dilaksanakan berdasarkan hasil observasi/pengamatan yang sudah dilakukan. Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan penelitian akan di analisis secara deskriptif dan kuantitatif.

(6)

Sedangkan refleksi dimaksudkan untuk melihat apakah tindakan yang dilaksanakan telah mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan.

3.3 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.3.1 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan datanya adalah sebagai berikut. 1) Tes

Digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan siswa dalam memecahkan masalah yang diberikan kepada siswa pada akhir tiap siklus. 2) Observasi

Digunakan untuk mengumpulkan data tentang kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran melalui model Problem Based Learning dan kegiatan guru dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning, yang dilakukan pada tiap pertemuan.

3.3.2 Instrumen Pengumpulan Data

Sedangkan instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut. 1) Tes, menggunakan instrumen (butir soal) untuk mengukur hasil dari tes

kemampuan siswa dalam memecahan masalah. Tes yang digunakan berupa tes uraian.

2) Observasi, menggunakan lembar observasi/lembar pengamatan untuk menilai tingkatan kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran melalui model

Problem Based Learning dan kegiatan guru dalam melaksanakan pembelajaran

(7)

dijelaskan dibawah ini. a. Definisi Konseptual

Kemampuan pemecahan masalah matematika adalah kesanggupan seseorang untuk mencari jalan keluar dari masalah yang dihadapi, baik masalah dalam kehidupan sehari-hari maupun masalah yang tidak rutin dengan mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh sebelumnya pada situasi yang baru untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kemampuan pemecahan masalah matematika tersebut ditunjukkan dengan menyelesaikan soal/masalah matematika berdasarkan indikator pemecahan masalah, yaitu mengidentifikasi masalah, merencanakan penyelesaian masalah, menyelesaikan masalah, serta menafsirkan solusinya.

b. Definisi Operasional

Kemampuan pemecahan masalah matematika adalah skor kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah setelah mengalami proses interaksi pembelajaran matematika yang dapat diukur melalui tes kemampuan pemecahan masalah pada materi luas permukaan dan volume kubus dan balok dengan indikator yaitu: (1) mengidentifikasi masalah, (2) merencanakan penyelesaian masalah, (3) menyelesaikan masalah, serta (4) menafsirkan solusinya.

3.3.3 Kisi-kisi Instrumen Pemecahan Masalah Matematika

Standar Kompetensi : 5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya.

(8)

Kompetensi Dasar : 5.3. Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas.

Tabel 3.1. Kisi-kisi Instrumen Pemecahan Masalah Matematika

Indikator Butir Soal Indikator

Pemecahan Masalah Matematika

No Soal Menghitung luas

permukaan kubus Indikator 1 - 4 1a, 1b

Menghitung luas

permukaan balok Indikator 1 - 4 2a, 2b

Menghitung volume

kubus Indikator 1 - 4 3a, 3b

Menghitung volume

balok Indikator 1 - 4 4a, 4b

Keterangan untuk indikator pemecahan masalah matematika:

1. Mengidentifikasi masalah: mengidentifikasi apa yang diketahui dan ditanyakan dari masalah/soal matematika.

2. Merencanakan penyelesaian masalah: menetapkan/menuliskan rumus yang dapat digunakan dalam memecahkan masalah/soal matematika.

3. Menyelesaikan masalah: melakukan perhitungan atau menyelesaikan masalah dari soal matematika dengan benar, lengkap, dan sistematis.

4. Menafsirkan solusi: membuat kesimpulan akhir dengan menjawab apa yang ditanyakan dari masalah/soal matematika.

3.4 Analisis Data

Analisis data hasil tes kemampuan pemecahan masalah pada siswa dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan pada setiap akhir siklus pembelajaran, sedangkan observasi kegiatan siswa dan kegiatan guru dianalisis pada setiap akhir pengamatan. Dalam penelitian tindakan kelas ini, jenis data yang dikumpulkan adalah sebagai berikut.

(9)

dianalisis secara deskriptif.

Data hasil tes siswa dinyatakan dalam nilai kemampuan pemecahan masalah matematika dalam rentang 0 – 100. Daya serap tertinggi yang di capai siswa adalah 100. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.

Sebagai kriteria keberhasilan siswa, peneliti menetapkan nilai rata-rata minimal 70, tergantung dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh guru. Ini berarti setiap siswa dikatakan berhasil jika tingkat capaian hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dalam pembelajaran hingga evaluasi mencapai nilai minimal 70.

2) Data Kualitatif (data hasil observasi kegiatan guru dan kegiatan siswa) dianalisis secara kuantitatif.

Kegiatan guru dan kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung akan diamati dan dinilai dari beberapa kompenen. Observasi kegiatan siswa dan kegiatan guru dianalisis pada setiap akhir pertemuan secara kuantitatif.

3.5 Indikator Kinerja

Untuk mengukur keberhasilan pada pelaksanaan tindakan ini, peneliti menggunakan indikator keberhasilan sebagai berikut.

(10)

1) Hasil observasi kegiatan guru menunjukkan bahwa minimal 85% dari keseluruhan aspek yang dinilai dalam proses pembelajaran mencapai kriteria minimal baik (B).

2) Hasil observasi kegiatan siswa menunjukkan bahwa minimal 85% dari keseluruhan aspek yang dinilai dalam proses pembelajaran mencapai kriteria minimal baik (B).

3) Hasil penilaian menunjukkan bahwa minimal 85% dari seluruh siswa yang dikenakan tindakan mencapai nilai ketuntasan minimal 70 pada materi luas permukaan dan volume kubus dan balok.

Gambar

Tabel 3.1. Kisi-kisi Instrumen Pemecahan Masalah Matematika

Referensi

Dokumen terkait

Publikasi dari penulis yang sama dan dalam tahun yang sama ditulis dengan cara menambahkan huruf a, b, atau c dan seterusnya tepat di belakang tahun publikasi (baik

Berdasarkan penelitian dalam skripsinya Yudistira Ardana tahun 2011 tentang keaktifan berorganisasi, dilakukan survey terhadap beberapa mahasiswa Pendidikan Ekonomi Fakultas

Berdasarkan analisis seluruh hasil penelitian yang diperoleh melalui beberapa metode yaitu observasi, angket, wawancara, dan tes menunjukkan bahwa penggunaan model

Sani memang lebih senang bercerita dengan Kaciak, karena Kaciak hamper sebaya dan abang yang paling pengertian di antara Bujang Sembilan yang lain.. Kaciak : “tenang

Purchases yang digunakan adalah enter purchases dengan status order (merupakan proses pesanan yang berisi barang-barang yang diminta untuk dibeli dan jumlah kuantitas

Pemikiran dasar untuk strategi pelaksanaan dan pengembangan agroindustri di daerah dengan membangun kemitraan kerja dan kesepadanan bagi hasil antara petani dan koperasi, perusahaan

Dibandingkan dengan PSAK No 33 terdapat perbedaan, rumah sakit tidak mengakui adanya provisi namun diakui sebagai biaya, dan pengungkapan apakah kegiatan

Sehubungan dengan penyelesaian Tugas Akhir Skripsi dengan judul “Pengaruh Moralitas Individu dan Idealisme terhadap Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi Mengenai