• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Interior Institut Musik Indonesia Dengan Konsep KOntemporer.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Interior Institut Musik Indonesia Dengan Konsep KOntemporer."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan bimbingan-Nya,

penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Tugas akhir ini dibuat

sebagai prasyarat akademis dalam mencapai gelar Sarjana Desain Interior,

Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Adapun judul tugas akhir ini adalah

“PERANCANGAN INTERIOR INSTITUT MUSIK INDONESIA DENGAN

KONSEP KONTEMPORER”.

Tugas akhir ini dapat terlaksana berkat dukungan dan kerjasama yang baik

dari dosen pembimbing, teman-teman serta pihak-pihaklain sehingga dapat

terselesaikan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini, penulis juga ingin

mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan berkat dan membimbing penulis

di jalan yang benar.

2. Bapak Gai Suharja, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain

Universitas Kristen Maranatha

3. Bapak Krismanto K,ST.,MT., selaku Ketua Jurusan Desain Interior

4. Ibu Yunita Setyoningrum M.Ds., selaku Sekretaris Jurusan Desain Interior

5. Ibu Tantri Oktavia, ST.,M.Ars., selaku Koordinator Tugas Akhir Desain

Interior atas konsultasi dan sarannya.

6. Bapak Tri Haryotedjo, SD.Int., selaku dosen Pembimbing I yang telah

bersedia membimbing dan memberikan pengetahuan serta saran-saran yang

berharga.

(2)

7. Ibu Isabella Isthipraya Andreas, S.DS., selaku dosen Pembimbing II yang

telah bersedia membimbing dan memberikan pengetahuan serta saran-saran

yang berharga.

8. Ibu Irena VG Fajarto, ST.,M.Ecom., selaku dosen penguji I atas koreksi dan

sarannya.

9. Ibu Ferlina, ST.,MT., dosen penguji II atas koreksi dan sarannya.

10.Dosen-dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha

lainnya yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan.

11.Keluarga dan orang tua yang selalu mengasihi, mendampingi dan mendukung

baik secara material dan rohani.

12.Teman-teman dan pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat memberikan

informasi yang diperlukan. Penulis memohon maaf apabila ada kesalahan ataupun

kekurangan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Segala kritik dan

saran sangat diharapkan sebagai masukan yang berharga.

Bandung, 16 Juli 2008

Penulis

(3)

ABSTRAK

Pendidikan menjadi suatu harapan dan jalan bagi seseorang untuk dapat

mewujudkan cita-citanya karena lewat pendidikan inilah manusia sebagai individu

dipersiapkan untuk dapat terjun ke lingkungan masyarakat. Perancangan suatu sarana

pendidikan yang layak dan memadai bagi terselenggaranya proses di dalamnya, tak

lepas dari peran serta rancangan interior. Selain itu bertujuan untuk memfalitasi

kegiatan belajar-mengajar, menunujang sistem pembelajaran dan kurikulum serta

menciptakan suasana yang kondusif, perancangan interior Institut Musik Indonesia

juga bertujuan untuk memfasilitasi pendidikan non formal yaitu proses sosialisasi

atau interaksi sosisal yang diperlukan untuk menjadi seorang individu yang

berkualitas.

(4)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI

KATA PENGANTAR……….……….i

ABSTRAK………ii

DAFTAR ISI………iv

DAFTAR GAMBAR……….viii

DAFTAR LAMPIRAN……….x

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………..…....1

1.2 Rumusan Masalah………...4

1.3 Tujuan Perancangan Interior IMI….………..…5

1.4 Batasan Masalah………...6

1.5 Sumber Desain………...6

1.6 Metode Penelitian………...7

1.7

Sistematika Penulisan..………..8

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Desain Arsitektur Post-Modern...9

2.2 Konsep Filosofos-Ideologis Desain Post-Modern...10

2.3 Gaya (Style)...11

2.4 Hybrid...12

2.5 Kondisi Ideal Auditorium...12

2.6 Kekerasan Bunyi (loudness) yang cukup...14

2.7 Distribusi Bunyi yang merata di setiap bagian Ruang (Difusi Bunyi)...16

2.7.1 Karakteristik waktu dengung...17

(5)

2.7.2 Ruangan bebas cacat akustik

(eliminasi cacat akustik ruang)...17

2.7.3 Gema...17

2.7.4 Gaung...18

2.7.5 Pemusatan bunyi...19

2.7.6 Distorsi Bunyi...19

2.7.7 Resonansi Ruang...20

2.7.8 Bayangan Bunyi...20

2.7.9 Serambi Bisikan (Whispering Gallery)...20

2.8 Jenis Auditorium...20

2.9 Bentuk Denah Auditorium...21

2.9.1 Pentas Prosenium...22

2.9.2 Pentas Terbuka...22

2.9.3 Pentas Area...23

2.9.4 Multiple use Theater...24

2.10 Bentuk Auditorium………..24

2.10.1 Bentuk segi empat...24

2.10.2 Bentuk Lingkaran...24

2.10.3 Bentuk segitiga...25

2.10.4 Bentuk Hexagonal...25

2.10.5 Bentuk Tapal Kuda...25

2.10.6 Bentuk Tidak Beraturan...26

2.11 Tata Ruang Dalam...26

2.11.1 Terhadap Akustik Ruang...26

2.11.2 Terhadap Pandangan...27

2.11.3 Penataan Tempat Duduk...27

2.11.4 Sirkulasi dalam bangunan...28

2.11.5 Elemen Ruang Dalam...29

2.12 Utilitas...30

2.12.1 Sistem Pencahayaan...30

2.12.2 Sistem Penghawaan...31

(6)

2.13 Pengendalian Bising...32

2.13.1 Pengaruh Bising...32

2.14 Rancangan Arsitektur...34

2.15 Penggunaan Material Penyerap Bunyi...35

2.16 Konstruksi Insulasi Bunyi...38

2.17 Lantai dan Plafond...39

2.18 Dinding...39

2.19 Kaca...40

2.20 Pintu...41

2.21 Pengertian Gaya Desain POST-MODERN...41

2.22 Sejarah Musik………...44

2.23 Perkembangan Musik Modern...46

2.24 Musik Kontemporer...48

BAB III DATA DAN ANALISA 3.1 Deskripsi Proyek...51

3.2 Struktur Organisasi...51

3.3 Sistem Perkuliahan dan Proses Pengajaran...52

3.4 Program Studi dan Kurikulum...53

3.4.1 Program Studi S1...53

3.5 Informasi Fisik...57

3.5.1 Lokasi Tapak...57

3.5.2 Besaran Tapak...57

3.5.2.1 Data Teknis Tapak...57

3.5.2.2 Garis Sempadan Bangunan (GSB)...58

3.5.2.3 Batas Fisik Tapak...58

3.5.3 Karakteristik Tapak...58

3.5.4 Pencapaian...59

3.5.5 Kondisi Lingkungan Sekitar dan Potensi Tapak...59

3.5.5.1 Potensi Tapak...59

3.5.5.2 Bangunan dan Kondisi Sekitar...60

3.5.5.3 Infrastrustur dan Vegetasi Sekitar...61

3.6 Informasi User...62

(7)

3.6.1 Data Mahasiswa...62

3.6.2 Data dosen...62

3.6.3 Data Staff...62

3.7 Aktivitas...63

3.8 Analisa Kebutuhan Ruang...64

3.9 Analisa Kedekatan Ruang dan Sirkulasi...68

3.10 Flow Activity...69

BAB IV KONSEP DAN DESAIN 4.1 Konsep Organisasi Ruang………70

4.1.1 Horizontal………..70

4.1.2 Vertikal………..70

4.2 Konsep Bentuk………..72

4.3 AUDITORIUM...72

4.3.1 Konsep Berpikir...72

4.3.2 Konsep Visual...72

4.3.2.1 Konsep Warna………...73

4.3.2.2 Konsep Material………74

4.4 Titik Tujuan Pandangan………..75

4.5 Waktu Dengung...78

4.6 Ketinggian Ramp……….………..81

4.7 Pencahayaan General………...81

4.8 Sistem Kebakaran……….82

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………85

5.2 Saran………..85

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP PENULIS

(8)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 2.1 SOUND LOCK ROOM...35

GAMBAR 2.2 PENYERAP BUNYI DAN INSULATOR BUNYI...36

GAMBAR 2.3 POROUS ABSORBER………...…...36

GAMBAR 2.4 MEMBRANE ABSORBERS………...…37

GAMBAR 2.5 CAVITY RESONATORS………...……….…..…37

GAMBAR 2.6 PERFORATED PANEL ABSORBERS………...………….…38

GAMBAR 2.7 TIPIKAL KONSTRUKSI INSULASI BUNYI PADA RUANG SIARAN...38

GAMBAR 2.8 BEBERAPA SUSUNAN PARTISI GANDA DENGAN DETAIL YANG BERKONTRIBUSI DALAM MENAMBAH INSULASI BUNYI...39

GAMBAR 2.9 TEBAL DINDING MEMPENGARUHI TINGKAT INSULASI BUNYI...40

GAMBAR 2.10 PENGGUNAAN KACA 2 LAPIS...40

GAMBAR 2.11 POTONGAN KACA 2 LAPIS...40

GAMBAR 2.12 PINTU GANDA ...41

GAMBAR 2.13 SEJARAH MUSIK………...…………...46

GAMBAR 2.14 PERKEMBANGAN MUSIK MODERN…………...……….47

GAMBAR 2.15 PERKEMBANGAN MUSIK MODERN 2………...………..48

GAMBAR 2.16 MUSIK KONTEMPORER……….……….50

GAMBAR 3.1 STRUKTUR ORGANISASI………..51

GAMBAR 3.2 KONDISI SEKITAR………..60

GAMBAR 3.3 INFRASTRUKTUR SEKITAR……….61

GAMBAR 3.4 AKTIVITAS MAHASISWA……….63

GAMBAR 3.5 AKTIVITAS DOSEN DAN PENGELOLA………..63

GAMBAR 3.6 AKTIVITAS PENGUNJUNG AUDITORIUM DAN PENGISI…..64

GAMBAR 3.7 ANALISA KEDEKATAN RUANG……….68

GAMBAR 3.8 FLOW ACTIVITY………69

(9)

GAMBAR 4.1 KONSEP ORGANISASI RUANG VERTIKAL………..71

GAMBAR 4.2 LOGO IMI……….73

GAMBAR 4.3 TITIK TUJUAN PANDANGAN……….75

GAMBAR 4.4 POTONGAN PEMANTULAN BUNYI YANG BAIK…………...76

GAMBAR 4.5 SUDUT PEMANTULAN………..77

GAMBAR 4.6 PERBANDINGAN PEMANTULAN………...77

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A, OUTPUT DESAIN

(11)

BAB I PENDAHULUAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perguruan tinggi ini bukanlah sekedar lembaga kursus biasa, tapi adalah

sebuah pembelajaran musik yang memfokuskan diri pada gaya musik kontemporer.

Ilmu-ilmu yang bisa didapat di fakultas ini merupakan bekal utama para musisi untuk

dapat survive dan 'bertempur' di industri musik Indonesia yang kian berkembang

dengan pesat saat ini.

Fasilitas perguruan tinggi musik sangat mendukung proses pembelajaran.

Diantaranya adalah Auditorium yang luas dan eksklusif yang dilengkapi dengan alat

musik lengkap, lighting, sound system dan video camera. Disana anda dapat

menikmati clinic, seminar, master class, concert dan bahkan anda sendiri dapat

tampil disana bersama musisi-musisi favorite anda. Tentu saja, penampilan anda

akan direkam oleh kamera video dan dapat menyaksikan sendiri bagaimana

performance anda disana.

Masih banyak lagi fasilitas yang dapat anda nikmati disana antara lain adalah

Perpustakaan yang dilengkapi dengan ratusan video instruksional dari musisi2 dunia,

buku, cd dan vcd yang dapat anda tonton, dengarkan dan baca habis di ruangan

tersebut yg juga dilengkapi dengan Tv, video, cd player dan vcd player.

Laboratorium Sequencing andalah tempat dimana anda dapat membuat komposisi

musik dgn fasilitas yang computer, termasuk mengaransemen, berkesperimen dgn

musik-musik baru dan program musik, dan bahkan merekam sendiri lagu yang anda

(12)

BAB I PENDAHULUAN

ciptakan langsung ke CD. Laboratorium Ear Training yang merupakan tempat untuk

mengasah kepekaan pendengaran mengenai nada, cord, interval, melodi dan lain-lain

Perencanaan fasilitas yang telah di rencanakan oleh desainer tidak cukup

untuk memenuhi kriteria sebuah perencanaan sekolah tinggi musik. terdapat

beberapa problem yang harus dituntaskan oleh desainer. Dalam hal tersebut desainer

harus memikirkan bagaimana sebuah pemikiran tentang fasilitas-fasilitas

yang sudah terpikirkan dapat dituangkan ke dalam sebuah konsep yang dapat

mencakupi semua itu. Situasi yang akan diharapkan bagaimana sebuah fakultas

musik dapat memberikan suasana dalam pengajaran yang ringan, dan serius. di

samping itu pun bagaimana suasana di luar pembelajaran dapat tercipta suasana yang

nyaman dan memberikan unsur kekerabatan. Aplikasi tata cahaya sebagai unsur

pendukung desain sebuah ruangan, sangat menentukan hasil akhir dalam interior

sebuah ruangan. Penempatan lampu tidak sekedar indah dilihat tetapi lebih daripada

itu, pencahayaan umum maupun pencahayaan khusus pada spot-spot tertentu akan

menambah nilai tampilan desain secara keseluruhan.

Perancangan sebuah sistem akustik haruslah diutamakan, karena erat

hubungannya antara alunan musik dan akustik sebuah ruangan. Tidak lupa juga

merancang sistem kedap suara yang tidak menimbulkan kebising keluar dari area

sekolah. Musik tidak lengkap tanpa pengaturan atau penempatan peralatan musik, di

sini desainer harus memikirkan penempatan sebuah peralatan musik yang tepat dan

ideal, karena bila salah penempatan peralatan musik terutama amplifier dapat

menimbulkan suara yang mendengung. maka dari itu harus diperhatikan antara

sistem akustik ruangan dan penempatan. Tidak enak bila sebuah alunan musik yang

(13)

BAB I PENDAHULUAN

terdengar lembut tiba-tiba karena ada kesalahan akustik ruangan dan penempatan

dapat menimbulkan suara yang bergema, berdengung, dan tidak jelas.

Dalam suasana pengajaran para pelajar pasti mendengarkan intruksi dari

seorang pengajar, maka harus diperhatikan suara dan sudut pandang dari pelajar.

Suara yang sampai ke pelajar haruslah jelas dan dapat dimengerti, serta sudut

pandangan yang jelas.

Perkembangan dan pengaruh suatu gaya desain cenderung cepat menyebar

oleh makin pesatnya perkembangan teknologi, komunikasi, dan informasi serta

berbagai perubahan geopolitik serta ekonomi. Faktor lain yang tidak kalah penting

adalah makin homogennya selera dunia akibat berkembangnya sistem ekonomi

global serta ekspansi korporasi multinasional yang boleh dikatakan ikut

mempengaruhi wajah dunia dewasa ini. Sementara perkembangan dan pengaruh

suatu gaya desain dalam suatu wilayah tertentu dan suatu negara ditentukan oleh

faktor percepatan pertumbuhan dan perubahan ekonomi-politik-sosial dan budaya.

Oleh sifatnya yang universal, maka desain merupkan suatu bidang yang tidak

mengenal batas geografis meskipun di sana-sini terdapat berbagai perbedaan yang

bersumber pada akar budaya lokal dan regional.

Gaya intenational style yang berakar dari modernisme telah mengubah wajah

dunia ke dalam satu bentuk desain yang seragam. Dunia menjadi makin homogen

dan monoton. Desain gedung-gedung yang dibangun hanya berdasarkan peniruan

atau pengulangan atas bangunan modern yang ada. Gaya international style sendiri

akhirnya terjebak, berkembang hanya seputar penyempurnaan teknik semata dan

mengabaikan aspek-aspek yang hidup di masyarakat.

(14)

BAB I PENDAHULUAN

Sebagai disiplin ilmu yang salah-satu cirinya adalah mengalami

perkembangan, desain interior merupakan disiplin ilmu yang memiliki sejarah dan

arah perkembangan yang menarik. Oleh sifat estetikanya yang tidak bebas nilai,

karena berhubungan langsung dengan pemenuhan kebutuhan manusia dalam

pengertian yang paling kompleks, maka desain interior memiliki peluang yang besar

dalam menerima konsep gaya desain Post-Modern, terutama dalam penekanan

terhadap aspek komunikasi yang menjadi titik sentral dalam konsep desain

Post-Modern.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut ,maka rumusan masalah yang

akan dibahas dalam laporan ini yaitu :

1. Fungsi

o Apakah institut musik dapat menarik minat bagi para musisi ?

2. Fisik

o Apakah luas bangunan dapat memenuhi kebutuhan ruang untuk institut

musik ?

o Apakah standar akustik dari gedung sudah memenuhi syarat ? 3. Eksternal

o Apakah dengan adanya institut musik dapat merubah citra permusikan tanah air ?

o Dapatkah masyarakat mengenal dengan adanya institut ini ?

(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.3 Tujuan Perancangan Interior IMI

Tujuan Perancangan Interior Institut Musik Indonesia :

1. Fungsi

o Merancang sebuah institut musik yang dapat menarik peminat bagi para musisi untuk dapat mengetahui lebih lanjut dan mendalam pengetahuan

tentang musik kontemporer

2. Fisik

o Merancang sebuah institut musik yang sesuai dengan bentuk luar atau fisik gedung, sehingga interior bangunan dan eksterior bangunan menjadi menyatu

o Merancang sebuah institut musik dengan sistem akustik yang baik, karena musik di sini sangat berhubungan erat dengan pendengaran. Jika sistem

akustik tidak baik, maka musik yang akan di sampaikan tidak akan jelas

sampai ke pedengar.

3. Eksternal

o Merancang sebuah institut musik yang bertujuan untuk dapat merubah citra permusikan tanah air dengan cara meningkat proses pembelajar dengan

kurikulum yang baik

o Merancang sebuah institut musik yang dapat diterima oleh masyarakat

nasional maupun internasional

(16)

BAB I PENDAHULUAN

1.4 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam proyek ini adalah sebagai berikut :

1. Perancangan desain interior yang mampu menjawab dan memberikan solusi

bagi permasalahan yang terjadi dalam sebuah institusi pendidikan tinggi yang

bergerak dalam bidang seni musik.

2. Perancangan desain interior yang baik, aman dan menunjang sistem

pembelajaran yang berlangsung.

3. Perancangan desain interior yang mendorong kreatifitas mahasiswa dan

kinerja dosen serta staff yang berada di lingkungan institut.

1.5 Sumber Desain

Sumber data yang diperoleh penulis terdiri dari :

1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara

dengan sumber-sumber yang terkait seperti staff-staff, dosen, mahasiswa dan

mahasiswi.

2. Data Sekunder, data yang diperoleh dari hasil studi pustaka maupun media

lainnya seperti situs internet.

(17)

BAB I PENDAHULUAN

1.6 Metode Penelitian

Langkah-langkah penelitian yang dilakukan dalam proyek ini dapat dilihat

dari skema di bawah ini :

Penentuan Proyek

Informasi / Data

(Manusia, Kegiatan, Lingkungan, Eksternal)

Observasi Studi Literatur Studi Proyek sejenis Wawancara

Problem Statement

(Merumuskan Permasalahan)

Problem Requirement

(Analisa Kebutuhan)

Problem Solving

(Merumuskan Konsep dan Output Desain)

Kesimpulan dan Saran

GAMBAR 1.1 METODOLOGI PENELITIAN

(18)

BAB I PENDAHULUAN

1.7 Sistematika Penulisan

Penulisan laporan Tugas Akhir ini terdiri dari beberapa bagian yaitu :

1. Bab I Pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan perancangan interior, batasan masalah, sumber desain, metodologi

penelitian, serta sistematika penulisan.

2. Bab II Landasan Teori, berisi tentang hasil studi literature dan studi terhadap

standar yang dibutuhkan dalam perancangan interior.

3. Bab III Data dan Analisa, berisi tentang data proyek serta hasil analisa

terhadap user, kegiatan, lingkungan dan analisa kebutuhan proyek IMI.

4. Bab IV Konsep dan Desain, membahas tentang konsep perancangan interior,

keputusan-keputusan desain, skema warna dan material serta hasil output

desain.

5. Bab V Kesimpulan dan Saran, berisi tentang hasil kesimpulan terhadap

proses yang dilakukan dan saran terhadap IMI.

(19)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil studi, analisis sampai dengan proses percangan, penulis

menyimpulkan bahwa perancangan interior merupakan suatu rangkaian proses

perancangan yang kompleks yang mana melibatkan banyak aspek di dalamnya.

Tujuan tugas akhir perancangan interior Institut Musik Indonesia ini adalah

memfasilitasi kegiatan belajar-mengajar, menunjang sistem pembelajaran dan

kurikulum, menciptakan suasana yang kondusif, memberikan kontribusi dalam usaha

pemenuhan kebutuhan mahasiswa sebagai individu untuk terjun di tengah-tengah

masyarakat serta menginterpretasikan visi dan misi IMI dalam rancangan desain

interior yang sesuai.

5.2 Saran

Sebagai sebuah institut pendidikan formal, IMI hendaknya juga

memperhatikan bahwa kebutuhan sebagian besar usernya yaitu mahasiswa bukan

hanya kurikulum tetapi juga sosialisasi atau interaksi social yang berlangsung di

dalamnya, karena pendidikan dapat diperoleh bukan hanya dari kurikulum saja tetapi

juga dari proses social. Penulis menyarankan bahwa perancangan interior IMI dapat

melibatkan beberapa aspek lain seperti aspek estetik, aspek sosisal, aspek lingkungan

dan lain-lain selain dari aspek fungsional, sehingga perancangan interior dapat

memberikan kontribusi bagi lahirnya individu-individu yang berkualitas.

(20)

DAFTAR PUSTAKA

DR. Rhoderick, J. McNeil, 1998. Sejarah Musik 1. Jakarta : PT. TBK Gunung Mulia.

Madam Sarup, Postrukturalisme & Posmodernisme

Georgia, 1993. The University of Greogia Press. Yogyakarta : Jala Sutra.

Leslie L. Doelle,Eng., M.Arch, 1985. Akustik Lingkungan. Jakarta : Erlangga

Roderick Ham, 1987. Theater Planning. London : The Architectural Press

Imelda Akmal, 2006. Lighting. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Kraus Sikes, 1994. The Guild 9, The Architect’s og Artist and Artisans. Winconsin :

Madison

Francisco Asensio Cenver, 1991. Places Of Entertainment. Spain : Atrium

Edwards D Mills, 1976. Planning : Buildings for Administration Entertainment and

Recereation. New York : Krieger Publishing Company.

Neufert,Ernts ; alih bahasa, Sunarto Tjahjadi;editor,Purnomo Wahyu Indarto.1996.

Data Arsitek. Cet.1--,Jakarta : Erlangga

Prasasto Satwiko, 2004. Fisika Bangunan 1 edisi 2. Yogyakarta : Andi

Gambar

GAMBAR 1.1 METODOLOGI PENELITIAN

Referensi

Dokumen terkait

Ukuran letak digunakan untuk menggambarkan letak data terhadap keseluruhan data. Kuartil membagi data menjadi empat bagian yang sama banyak, setelah data diurutkan

Selain merupakan bahasa kitab suci al- Qur’an dan Hadis Nabi Muhammad Saw., bahasa Arab adalah bahasa agama dan umat Islam, bahasa resmi Perserikatan Bangsa -Bangsa

1) Secara simultan, seluruh variable kualitas layanan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan tamu yang menginap di The Oasis Boutique Beach Resort and

Hasil penelitian menunjukkan peran gender pria yang mendominasi tokoh utama film adventure produksi Warner Bros Pictures adalah bosses , yaitu seorang pria yang

Bakery merupakan kue berukuran kecil yang memiliki cita rasa lezat dan cocok untuk dijadikan sebagai camilan..

 Melalui aplikasi google meet, siswa mampu membuat pertanyaan tertulis menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif untuk persiapan wawancara dengan benar..

Upaya penanggulangan kekerasan terhadap anak lebih baik dilakukan dengan cara mempengaruhi panda- ngan masyarakat mengenai kejahatan melalui mass media atau dengan

Tersedia informasi tentang hak dan ke(a!i"an Tersedia informasi tentang hak dan ke(a!i"an Terdapat $%& koordinasi dan komunikasi antara Terdapat $%& koordinasi