KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan bimbingan-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Tugas akhir ini dibuat
sebagai prasyarat akademis dalam mencapai gelar Sarjana Desain Interior,
Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Adapun judul tugas akhir ini adalah
“PERANCANGAN INTERIOR INSTITUT MUSIK INDONESIA DENGAN
KONSEP KONTEMPORER”.
Tugas akhir ini dapat terlaksana berkat dukungan dan kerjasama yang baik
dari dosen pembimbing, teman-teman serta pihak-pihaklain sehingga dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini, penulis juga ingin
mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan berkat dan membimbing penulis
di jalan yang benar.
2. Bapak Gai Suharja, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain
Universitas Kristen Maranatha
3. Bapak Krismanto K,ST.,MT., selaku Ketua Jurusan Desain Interior
4. Ibu Yunita Setyoningrum M.Ds., selaku Sekretaris Jurusan Desain Interior
5. Ibu Tantri Oktavia, ST.,M.Ars., selaku Koordinator Tugas Akhir Desain
Interior atas konsultasi dan sarannya.
6. Bapak Tri Haryotedjo, SD.Int., selaku dosen Pembimbing I yang telah
bersedia membimbing dan memberikan pengetahuan serta saran-saran yang
berharga.
7. Ibu Isabella Isthipraya Andreas, S.DS., selaku dosen Pembimbing II yang
telah bersedia membimbing dan memberikan pengetahuan serta saran-saran
yang berharga.
8. Ibu Irena VG Fajarto, ST.,M.Ecom., selaku dosen penguji I atas koreksi dan
sarannya.
9. Ibu Ferlina, ST.,MT., dosen penguji II atas koreksi dan sarannya.
10.Dosen-dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha
lainnya yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan.
11.Keluarga dan orang tua yang selalu mengasihi, mendampingi dan mendukung
baik secara material dan rohani.
12.Teman-teman dan pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat memberikan
informasi yang diperlukan. Penulis memohon maaf apabila ada kesalahan ataupun
kekurangan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Segala kritik dan
saran sangat diharapkan sebagai masukan yang berharga.
Bandung, 16 Juli 2008
Penulis
ABSTRAK
Pendidikan menjadi suatu harapan dan jalan bagi seseorang untuk dapat
mewujudkan cita-citanya karena lewat pendidikan inilah manusia sebagai individu
dipersiapkan untuk dapat terjun ke lingkungan masyarakat. Perancangan suatu sarana
pendidikan yang layak dan memadai bagi terselenggaranya proses di dalamnya, tak
lepas dari peran serta rancangan interior. Selain itu bertujuan untuk memfalitasi
kegiatan belajar-mengajar, menunujang sistem pembelajaran dan kurikulum serta
menciptakan suasana yang kondusif, perancangan interior Institut Musik Indonesia
juga bertujuan untuk memfasilitasi pendidikan non formal yaitu proses sosialisasi
atau interaksi sosisal yang diperlukan untuk menjadi seorang individu yang
berkualitas.
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI
KATA PENGANTAR……….……….i
ABSTRAK………ii
DAFTAR ISI………iv
DAFTAR GAMBAR……….viii
DAFTAR LAMPIRAN……….x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………..…....11.2 Rumusan Masalah………...4
1.3 Tujuan Perancangan Interior IMI….………..…5
1.4 Batasan Masalah………...6
1.5 Sumber Desain………...6
1.6 Metode Penelitian………...7
1.7
Sistematika Penulisan..………..8BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Desain Arsitektur Post-Modern...9
2.2 Konsep Filosofos-Ideologis Desain Post-Modern...10
2.3 Gaya (Style)...11
2.4 Hybrid...12
2.5 Kondisi Ideal Auditorium...12
2.6 Kekerasan Bunyi (loudness) yang cukup...14
2.7 Distribusi Bunyi yang merata di setiap bagian Ruang (Difusi Bunyi)...16
2.7.1 Karakteristik waktu dengung...17
2.7.2 Ruangan bebas cacat akustik
(eliminasi cacat akustik ruang)...17
2.7.3 Gema...17
2.7.4 Gaung...18
2.7.5 Pemusatan bunyi...19
2.7.6 Distorsi Bunyi...19
2.7.7 Resonansi Ruang...20
2.7.8 Bayangan Bunyi...20
2.7.9 Serambi Bisikan (Whispering Gallery)...20
2.8 Jenis Auditorium...20
2.9 Bentuk Denah Auditorium...21
2.9.1 Pentas Prosenium...22
2.9.2 Pentas Terbuka...22
2.9.3 Pentas Area...23
2.9.4 Multiple use Theater...24
2.10 Bentuk Auditorium………..24
2.10.1 Bentuk segi empat...24
2.10.2 Bentuk Lingkaran...24
2.10.3 Bentuk segitiga...25
2.10.4 Bentuk Hexagonal...25
2.10.5 Bentuk Tapal Kuda...25
2.10.6 Bentuk Tidak Beraturan...26
2.11 Tata Ruang Dalam...26
2.11.1 Terhadap Akustik Ruang...26
2.11.2 Terhadap Pandangan...27
2.11.3 Penataan Tempat Duduk...27
2.11.4 Sirkulasi dalam bangunan...28
2.11.5 Elemen Ruang Dalam...29
2.12 Utilitas...30
2.12.1 Sistem Pencahayaan...30
2.12.2 Sistem Penghawaan...31
2.13 Pengendalian Bising...32
2.13.1 Pengaruh Bising...32
2.14 Rancangan Arsitektur...34
2.15 Penggunaan Material Penyerap Bunyi...35
2.16 Konstruksi Insulasi Bunyi...38
2.17 Lantai dan Plafond...39
2.18 Dinding...39
2.19 Kaca...40
2.20 Pintu...41
2.21 Pengertian Gaya Desain POST-MODERN...41
2.22 Sejarah Musik………...44
2.23 Perkembangan Musik Modern...46
2.24 Musik Kontemporer...48
BAB III DATA DAN ANALISA 3.1 Deskripsi Proyek...51
3.2 Struktur Organisasi...51
3.3 Sistem Perkuliahan dan Proses Pengajaran...52
3.4 Program Studi dan Kurikulum...53
3.4.1 Program Studi S1...53
3.5 Informasi Fisik...57
3.5.1 Lokasi Tapak...57
3.5.2 Besaran Tapak...57
3.5.2.1 Data Teknis Tapak...57
3.5.2.2 Garis Sempadan Bangunan (GSB)...58
3.5.2.3 Batas Fisik Tapak...58
3.5.3 Karakteristik Tapak...58
3.5.4 Pencapaian...59
3.5.5 Kondisi Lingkungan Sekitar dan Potensi Tapak...59
3.5.5.1 Potensi Tapak...59
3.5.5.2 Bangunan dan Kondisi Sekitar...60
3.5.5.3 Infrastrustur dan Vegetasi Sekitar...61
3.6 Informasi User...62
3.6.1 Data Mahasiswa...62
3.6.2 Data dosen...62
3.6.3 Data Staff...62
3.7 Aktivitas...63
3.8 Analisa Kebutuhan Ruang...64
3.9 Analisa Kedekatan Ruang dan Sirkulasi...68
3.10 Flow Activity...69
BAB IV KONSEP DAN DESAIN 4.1 Konsep Organisasi Ruang………70
4.1.1 Horizontal………..70
4.1.2 Vertikal………..70
4.2 Konsep Bentuk………..72
4.3 AUDITORIUM...72
4.3.1 Konsep Berpikir...72
4.3.2 Konsep Visual...72
4.3.2.1 Konsep Warna………...73
4.3.2.2 Konsep Material………74
4.4 Titik Tujuan Pandangan………..75
4.5 Waktu Dengung...78
4.6 Ketinggian Ramp……….………..81
4.7 Pencahayaan General………...81
4.8 Sistem Kebakaran……….82
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………85
5.2 Saran………..85
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 2.1 SOUND LOCK ROOM...35
GAMBAR 2.2 PENYERAP BUNYI DAN INSULATOR BUNYI...36
GAMBAR 2.3 POROUS ABSORBER………...…...36
GAMBAR 2.4 MEMBRANE ABSORBERS………...…37
GAMBAR 2.5 CAVITY RESONATORS………...……….…..…37
GAMBAR 2.6 PERFORATED PANEL ABSORBERS………...………….…38
GAMBAR 2.7 TIPIKAL KONSTRUKSI INSULASI BUNYI PADA RUANG SIARAN...38
GAMBAR 2.8 BEBERAPA SUSUNAN PARTISI GANDA DENGAN DETAIL YANG BERKONTRIBUSI DALAM MENAMBAH INSULASI BUNYI...39
GAMBAR 2.9 TEBAL DINDING MEMPENGARUHI TINGKAT INSULASI BUNYI...40
GAMBAR 2.10 PENGGUNAAN KACA 2 LAPIS...40
GAMBAR 2.11 POTONGAN KACA 2 LAPIS...40
GAMBAR 2.12 PINTU GANDA ...41
GAMBAR 2.13 SEJARAH MUSIK………...…………...46
GAMBAR 2.14 PERKEMBANGAN MUSIK MODERN…………...……….47
GAMBAR 2.15 PERKEMBANGAN MUSIK MODERN 2………...………..48
GAMBAR 2.16 MUSIK KONTEMPORER……….……….50
GAMBAR 3.1 STRUKTUR ORGANISASI………..51
GAMBAR 3.2 KONDISI SEKITAR………..60
GAMBAR 3.3 INFRASTRUKTUR SEKITAR……….61
GAMBAR 3.4 AKTIVITAS MAHASISWA……….63
GAMBAR 3.5 AKTIVITAS DOSEN DAN PENGELOLA………..63
GAMBAR 3.6 AKTIVITAS PENGUNJUNG AUDITORIUM DAN PENGISI…..64
GAMBAR 3.7 ANALISA KEDEKATAN RUANG……….68
GAMBAR 3.8 FLOW ACTIVITY………69
GAMBAR 4.1 KONSEP ORGANISASI RUANG VERTIKAL………..71
GAMBAR 4.2 LOGO IMI……….73
GAMBAR 4.3 TITIK TUJUAN PANDANGAN……….75
GAMBAR 4.4 POTONGAN PEMANTULAN BUNYI YANG BAIK…………...76
GAMBAR 4.5 SUDUT PEMANTULAN………..77
GAMBAR 4.6 PERBANDINGAN PEMANTULAN………...77
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A, OUTPUT DESAIN
BAB I PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perguruan tinggi ini bukanlah sekedar lembaga kursus biasa, tapi adalah
sebuah pembelajaran musik yang memfokuskan diri pada gaya musik kontemporer.
Ilmu-ilmu yang bisa didapat di fakultas ini merupakan bekal utama para musisi untuk
dapat survive dan 'bertempur' di industri musik Indonesia yang kian berkembang
dengan pesat saat ini.
Fasilitas perguruan tinggi musik sangat mendukung proses pembelajaran.
Diantaranya adalah Auditorium yang luas dan eksklusif yang dilengkapi dengan alat
musik lengkap, lighting, sound system dan video camera. Disana anda dapat
menikmati clinic, seminar, master class, concert dan bahkan anda sendiri dapat
tampil disana bersama musisi-musisi favorite anda. Tentu saja, penampilan anda
akan direkam oleh kamera video dan dapat menyaksikan sendiri bagaimana
performance anda disana.
Masih banyak lagi fasilitas yang dapat anda nikmati disana antara lain adalah
Perpustakaan yang dilengkapi dengan ratusan video instruksional dari musisi2 dunia,
buku, cd dan vcd yang dapat anda tonton, dengarkan dan baca habis di ruangan
tersebut yg juga dilengkapi dengan Tv, video, cd player dan vcd player.
Laboratorium Sequencing andalah tempat dimana anda dapat membuat komposisi
musik dgn fasilitas yang computer, termasuk mengaransemen, berkesperimen dgn
musik-musik baru dan program musik, dan bahkan merekam sendiri lagu yang anda
BAB I PENDAHULUAN
ciptakan langsung ke CD. Laboratorium Ear Training yang merupakan tempat untuk
mengasah kepekaan pendengaran mengenai nada, cord, interval, melodi dan lain-lain
Perencanaan fasilitas yang telah di rencanakan oleh desainer tidak cukup
untuk memenuhi kriteria sebuah perencanaan sekolah tinggi musik. terdapat
beberapa problem yang harus dituntaskan oleh desainer. Dalam hal tersebut desainer
harus memikirkan bagaimana sebuah pemikiran tentang fasilitas-fasilitas
yang sudah terpikirkan dapat dituangkan ke dalam sebuah konsep yang dapat
mencakupi semua itu. Situasi yang akan diharapkan bagaimana sebuah fakultas
musik dapat memberikan suasana dalam pengajaran yang ringan, dan serius. di
samping itu pun bagaimana suasana di luar pembelajaran dapat tercipta suasana yang
nyaman dan memberikan unsur kekerabatan. Aplikasi tata cahaya sebagai unsur
pendukung desain sebuah ruangan, sangat menentukan hasil akhir dalam interior
sebuah ruangan. Penempatan lampu tidak sekedar indah dilihat tetapi lebih daripada
itu, pencahayaan umum maupun pencahayaan khusus pada spot-spot tertentu akan
menambah nilai tampilan desain secara keseluruhan.
Perancangan sebuah sistem akustik haruslah diutamakan, karena erat
hubungannya antara alunan musik dan akustik sebuah ruangan. Tidak lupa juga
merancang sistem kedap suara yang tidak menimbulkan kebising keluar dari area
sekolah. Musik tidak lengkap tanpa pengaturan atau penempatan peralatan musik, di
sini desainer harus memikirkan penempatan sebuah peralatan musik yang tepat dan
ideal, karena bila salah penempatan peralatan musik terutama amplifier dapat
menimbulkan suara yang mendengung. maka dari itu harus diperhatikan antara
sistem akustik ruangan dan penempatan. Tidak enak bila sebuah alunan musik yang
BAB I PENDAHULUAN
terdengar lembut tiba-tiba karena ada kesalahan akustik ruangan dan penempatan
dapat menimbulkan suara yang bergema, berdengung, dan tidak jelas.
Dalam suasana pengajaran para pelajar pasti mendengarkan intruksi dari
seorang pengajar, maka harus diperhatikan suara dan sudut pandang dari pelajar.
Suara yang sampai ke pelajar haruslah jelas dan dapat dimengerti, serta sudut
pandangan yang jelas.
Perkembangan dan pengaruh suatu gaya desain cenderung cepat menyebar
oleh makin pesatnya perkembangan teknologi, komunikasi, dan informasi serta
berbagai perubahan geopolitik serta ekonomi. Faktor lain yang tidak kalah penting
adalah makin homogennya selera dunia akibat berkembangnya sistem ekonomi
global serta ekspansi korporasi multinasional yang boleh dikatakan ikut
mempengaruhi wajah dunia dewasa ini. Sementara perkembangan dan pengaruh
suatu gaya desain dalam suatu wilayah tertentu dan suatu negara ditentukan oleh
faktor percepatan pertumbuhan dan perubahan ekonomi-politik-sosial dan budaya.
Oleh sifatnya yang universal, maka desain merupkan suatu bidang yang tidak
mengenal batas geografis meskipun di sana-sini terdapat berbagai perbedaan yang
bersumber pada akar budaya lokal dan regional.
Gaya intenational style yang berakar dari modernisme telah mengubah wajah
dunia ke dalam satu bentuk desain yang seragam. Dunia menjadi makin homogen
dan monoton. Desain gedung-gedung yang dibangun hanya berdasarkan peniruan
atau pengulangan atas bangunan modern yang ada. Gaya international style sendiri
akhirnya terjebak, berkembang hanya seputar penyempurnaan teknik semata dan
mengabaikan aspek-aspek yang hidup di masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN
Sebagai disiplin ilmu yang salah-satu cirinya adalah mengalami
perkembangan, desain interior merupakan disiplin ilmu yang memiliki sejarah dan
arah perkembangan yang menarik. Oleh sifat estetikanya yang tidak bebas nilai,
karena berhubungan langsung dengan pemenuhan kebutuhan manusia dalam
pengertian yang paling kompleks, maka desain interior memiliki peluang yang besar
dalam menerima konsep gaya desain Post-Modern, terutama dalam penekanan
terhadap aspek komunikasi yang menjadi titik sentral dalam konsep desain
Post-Modern.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut ,maka rumusan masalah yang
akan dibahas dalam laporan ini yaitu :
1. Fungsi
o Apakah institut musik dapat menarik minat bagi para musisi ?
2. Fisik
o Apakah luas bangunan dapat memenuhi kebutuhan ruang untuk institut
musik ?
o Apakah standar akustik dari gedung sudah memenuhi syarat ? 3. Eksternal
o Apakah dengan adanya institut musik dapat merubah citra permusikan tanah air ?
o Dapatkah masyarakat mengenal dengan adanya institut ini ?
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan Perancangan Interior IMI
Tujuan Perancangan Interior Institut Musik Indonesia :
1. Fungsi
o Merancang sebuah institut musik yang dapat menarik peminat bagi para musisi untuk dapat mengetahui lebih lanjut dan mendalam pengetahuan
tentang musik kontemporer
2. Fisik
o Merancang sebuah institut musik yang sesuai dengan bentuk luar atau fisik gedung, sehingga interior bangunan dan eksterior bangunan menjadi menyatu
o Merancang sebuah institut musik dengan sistem akustik yang baik, karena musik di sini sangat berhubungan erat dengan pendengaran. Jika sistem
akustik tidak baik, maka musik yang akan di sampaikan tidak akan jelas
sampai ke pedengar.
3. Eksternal
o Merancang sebuah institut musik yang bertujuan untuk dapat merubah citra permusikan tanah air dengan cara meningkat proses pembelajar dengan
kurikulum yang baik
o Merancang sebuah institut musik yang dapat diterima oleh masyarakat
nasional maupun internasional
BAB I PENDAHULUAN
1.4 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam proyek ini adalah sebagai berikut :
1. Perancangan desain interior yang mampu menjawab dan memberikan solusi
bagi permasalahan yang terjadi dalam sebuah institusi pendidikan tinggi yang
bergerak dalam bidang seni musik.
2. Perancangan desain interior yang baik, aman dan menunjang sistem
pembelajaran yang berlangsung.
3. Perancangan desain interior yang mendorong kreatifitas mahasiswa dan
kinerja dosen serta staff yang berada di lingkungan institut.
1.5 Sumber Desain
Sumber data yang diperoleh penulis terdiri dari :
1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara
dengan sumber-sumber yang terkait seperti staff-staff, dosen, mahasiswa dan
mahasiswi.
2. Data Sekunder, data yang diperoleh dari hasil studi pustaka maupun media
lainnya seperti situs internet.
BAB I PENDAHULUAN
1.6 Metode Penelitian
Langkah-langkah penelitian yang dilakukan dalam proyek ini dapat dilihat
dari skema di bawah ini :
Penentuan Proyek
Informasi / Data
(Manusia, Kegiatan, Lingkungan, Eksternal)
Observasi Studi Literatur Studi Proyek sejenis Wawancara
Problem Statement
(Merumuskan Permasalahan)
Problem Requirement
(Analisa Kebutuhan)
Problem Solving
(Merumuskan Konsep dan Output Desain)
Kesimpulan dan Saran
GAMBAR 1.1 METODOLOGI PENELITIAN
BAB I PENDAHULUAN
1.7 Sistematika Penulisan
Penulisan laporan Tugas Akhir ini terdiri dari beberapa bagian yaitu :
1. Bab I Pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan perancangan interior, batasan masalah, sumber desain, metodologi
penelitian, serta sistematika penulisan.
2. Bab II Landasan Teori, berisi tentang hasil studi literature dan studi terhadap
standar yang dibutuhkan dalam perancangan interior.
3. Bab III Data dan Analisa, berisi tentang data proyek serta hasil analisa
terhadap user, kegiatan, lingkungan dan analisa kebutuhan proyek IMI.
4. Bab IV Konsep dan Desain, membahas tentang konsep perancangan interior,
keputusan-keputusan desain, skema warna dan material serta hasil output
desain.
5. Bab V Kesimpulan dan Saran, berisi tentang hasil kesimpulan terhadap
proses yang dilakukan dan saran terhadap IMI.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil studi, analisis sampai dengan proses percangan, penulis
menyimpulkan bahwa perancangan interior merupakan suatu rangkaian proses
perancangan yang kompleks yang mana melibatkan banyak aspek di dalamnya.
Tujuan tugas akhir perancangan interior Institut Musik Indonesia ini adalah
memfasilitasi kegiatan belajar-mengajar, menunjang sistem pembelajaran dan
kurikulum, menciptakan suasana yang kondusif, memberikan kontribusi dalam usaha
pemenuhan kebutuhan mahasiswa sebagai individu untuk terjun di tengah-tengah
masyarakat serta menginterpretasikan visi dan misi IMI dalam rancangan desain
interior yang sesuai.
5.2 Saran
Sebagai sebuah institut pendidikan formal, IMI hendaknya juga
memperhatikan bahwa kebutuhan sebagian besar usernya yaitu mahasiswa bukan
hanya kurikulum tetapi juga sosialisasi atau interaksi social yang berlangsung di
dalamnya, karena pendidikan dapat diperoleh bukan hanya dari kurikulum saja tetapi
juga dari proses social. Penulis menyarankan bahwa perancangan interior IMI dapat
melibatkan beberapa aspek lain seperti aspek estetik, aspek sosisal, aspek lingkungan
dan lain-lain selain dari aspek fungsional, sehingga perancangan interior dapat
memberikan kontribusi bagi lahirnya individu-individu yang berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
DR. Rhoderick, J. McNeil, 1998. Sejarah Musik 1. Jakarta : PT. TBK Gunung Mulia.
Madam Sarup, Postrukturalisme & Posmodernisme
Georgia, 1993. The University of Greogia Press. Yogyakarta : Jala Sutra.
Leslie L. Doelle,Eng., M.Arch, 1985. Akustik Lingkungan. Jakarta : Erlangga
Roderick Ham, 1987. Theater Planning. London : The Architectural Press
Imelda Akmal, 2006. Lighting. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Kraus Sikes, 1994. The Guild 9, The Architect’s og Artist and Artisans. Winconsin :
Madison
Francisco Asensio Cenver, 1991. Places Of Entertainment. Spain : Atrium
Edwards D Mills, 1976. Planning : Buildings for Administration Entertainment and
Recereation. New York : Krieger Publishing Company.
Neufert,Ernts ; alih bahasa, Sunarto Tjahjadi;editor,Purnomo Wahyu Indarto.1996.
Data Arsitek. Cet.1--,Jakarta : Erlangga
Prasasto Satwiko, 2004. Fisika Bangunan 1 edisi 2. Yogyakarta : Andi