vii ABSTRACT
Alvi Mubaroq, Ginanjar. 2016. Correlation between Physics Learning Interest and Parental Attention with Learning Achievement for Students Class VII SMP N 1 Depok Academic Year 2015/2016. Thesis. Yogyakarta: Physics Education, Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University Yogyakarta. This research aims to reveal: 1) learning interest level for students class VII SMP N 1 Depok; 2) parental attention level for students class VII SMP N 1 Depok; 3) learning achievement level for students class VII SMP N 1 Depok; 4) correlation between physics learning interest and parental attention with learning achievement for students class VII SMP N 1 Depok.
This type of research is quantitative and characteristic of this research is correlative. This research samples were 64 students class VII A and F. Data collection technique in this research used questionnaire and test methods. Results from collected data have been analyzed statistically by SPSS 17 program and multiple correlation method.
This results show that: 1) physics learning interest level for students class VII SMP N 1 Depok is high with mean 50,25; 2) parental attention level for students class VII SMP N 1 Depok is high with mean 52,18; 3) learning achievement level for students class VII SMP N 1 Depok are high with mean 6,74; 4) there is any significant correlation between physics learning interest and parental attention with learning achievement for students class VII SMP N 1 Depok with Pearson’s correlation coefficient is 0,924.
vi ABSTRAK
Alvi Mubaroq, Ginanjar. 2016. Korelasi antara Minat Belajar Fisika dan Perhatian Orangtua terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VII SMP N 1 Depok Tahun Pelajaran 2015/2016 . Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) besar minat belajar siswa kelas VII SMP N 1 Depok; 2) besar perhatian orangtua siswa kelas VII SMP N 1 Depok; 3) tinggi prestasi belajar siswa SMP N 1 Depok; 4) korelasi minat belajar dan perhatian orangtua terhadap prestasi belajar siswa SMP N 1 Depok.
Jenis penelitian ini ialah kuantitatif yang bersifat korelatif . Sampel penelitian adalah siswa kelas VII A dan F yang berjumlah 64 siswa. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode angket dan tes. Hasil dari data yang didapatkan di analisis secara statistik menggunakan program SPSS 17 dan metode korelasi ganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) minat belajar fisika siswa kelas VII SMP N 1 Depok berada pada kategori tinggi dengan rata-rata 50,25. 2) perhatian orangtua siswa kelas VII SMP N 1 Depok berada pada kategori tinggi dengan rata-rata 52,18. 3) prestasi belajar siswa kelas VII SMP N 1 Depok berada pada kategori tinggi dengan rata-rata 6,74. 4) Ada korelasi yang signifikan antara minat belajar fisika dan perhatian orangtua terhadap prestasi belajar dengan nilai koefisien korelasi pearsonnya 0,924.
i
SKRIPSI
KORELASI ANTARA MINAT BELAJAR FISIKA DAN
PERHATIAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR
FISIKA SISWA KELAS VII SMP N 1 DEPOK TAHUN
PELAJARAN 2015/2016
GINANJAR ALVI MUBAROQ
111424029
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 2 Februari 2016
Penulis
v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata
Dharma:
Nama : Ginanjar Alvi Mubaroq
NIM : 111424029
Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharama, karya ilmiah saya yang berjudul:
“KORELASI ANTARA MINAT BELAJAR FISIKA DAN PERHATIAN
ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS
VII SMP N 1 DEPOK TAHUN PELAJARAN 2015/2016”
Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu meminta izin dari saya maupun royalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 2 Februari 2016
Yang menyatakan
vi
ABSTRAK
Alvi Mubaroq, Ginanjar. 2016. Korelasi antara Minat Belajar Fisika dan
Perhatian Orangtua terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VII SMP N 1 Depok Tahun Pelajaran 2015/2016 . Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan
Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) besar minat belajar siswa kelas VII SMP N 1 Depok; 2) besar perhatian orangtua siswa kelas VII SMP N 1 Depok; 3) tinggi prestasi belajar siswa SMP N 1 Depok; 4) korelasi minat belajar dan perhatian orangtua terhadap prestasi belajar siswa SMP N 1 Depok.
Jenis penelitian ini ialah kuantitatif yang bersifat korelatif . Sampel penelitian adalah siswa kelas VII A dan F yang berjumlah 64 siswa. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode angket dan tes. Hasil dari data yang didapatkan di analisis secara statistik menggunakan program SPSS 17 dan metode korelasi ganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) minat belajar fisika siswa kelas VII SMP N 1 Depok berada pada kategori tinggi dengan rata-rata 50,25. 2) perhatian orangtua siswa kelas VII SMP N 1 Depok berada pada kategori tinggi dengan rata-rata 52,18. 3) prestasi belajar siswa kelas VII SMP N 1 Depok berada pada kategori tinggi dengan rata-rata 6,74. 4) Ada korelasi yang signifikan antara minat belajar fisika dan perhatian orangtua terhadap prestasi belajar dengan nilai koefisien korelasi pearsonnya 0,924.
vii
ABSTRACT
Alvi Mubaroq, Ginanjar. 2016. Correlation between Physics Learning Interest
and Parental Attention with Learning Achievement for Students Class VII SMP N 1 Depok Academic Year 2015/2016. Thesis. Yogyakarta: Physics
Education, Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University Yogyakarta.
This research aims to reveal: 1) learning interest level for students class VII SMP N 1 Depok; 2) parental attention level for students class VII SMP N 1 Depok; 3) learning achievement level for students class VII SMP N 1 Depok; 4) correlation between physics learning interest and parental attention with learning achievement for students class VII SMP N 1 Depok.
This type of research is quantitative and characteristic of this research is correlative. This research samples were 64 students class VII A and F. Data collection technique in this research used questionnaire and test methods. Results from collected data have been analyzed statistically by SPSS 17 program and multiple correlation method.
This results show that: 1) physics learning interest level for students class VII SMP N 1 Depok is high with mean 50,25; 2) parental attention level for students class VII SMP N 1 Depok is high with mean 52,18; 3) learning achievement level for students class VII SMP N 1 Depok are high with mean 6,74; 4) there is any significant correlation between physics learning interest and parental attention with learning achievement for students class VII SMP N 1 Depok with Pearson’s correlation coefficient is 0,924.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Korelasi antara Minat Belajar Fisika dan Perhatian Orangtua terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas
VII SMP N 1 Depok”. Tugas akhir dalam bentuk skripsi ini merupakan salah satu
syarat untuk menyelesaikan studi strata satu dan meraih gelar sarjana pendidikan
sesuai kurikulum Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam (JPMIPA), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(FKIP), Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan karena bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmatnya sehingga penulis bisa
menyelesaikan skripsi ini.
2. Romo Prof. Dr. Paul Suparno, S.J., M.S.T., sebagai dosen pembimbing yang
dengan pengertian dan kesabaran telah memberikan bimbingan, motivasi, serta
berbagai masukan yang sangat berharga bagi penulis sejak awal sampai akhir
penulisan skripsi ini.
3. Bapak Dr. Ign. Edi Santosa, M.S., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Fisika dan Dosen Pembimbing Akademik (DPA) Pendidikan Fisika yang telah
memberikan semangat, saran, arahan dan bimbingan selama penulis belajar di
Universitas Sanata Dharma.
4. Segenap karyawan sekretariat JPMIPA yang telah memberikan bantuan dalam
memperlancar surat perizinan penelitian.
5. Bapak Heru Sumarsono, S.Pd., selaku kepala sekolah SMP N 1 Depok yang
6. Bapak Dra. Deswarti, sebagai guru bidang studi fisika kelas VII A dan F yang
telah membantu dan memberikan masukan selama penelitian.
7. Siswa kelas VII A dan VII F yang telah bersedia menjadi subyek penelitian dan
membantu dalam kelancaran penelitian.
8. Kedua orang tua saya, Bapak Wiedodo, S.Pd., dan Ibu Sri Handayani, S.Pd.,
yang senantiasa menjadi semangat penulis dalam hal apapun. Teman-teman
kelompok penelitian, Johan Pamungkas, Jenny Resty Harjanti, Yoana Maria
Vianey, terima kasih atas dukungannya.
9. Kekasih dan sahabatku Esti Hayu, Rizwi Fariki, Eri Yanto, Roni Alkaustar
terimasih untuk semangat dan dukungannya yang selalu ada dibelakang saya.
10. Teman-teman Pendidikan Fisika angkatan 2011 Universitas Sanata Dharma yang
telah berjuang dalam kebersamaan guna menyelesaikan studi di Universitas
Sanata Dharma. Terima kasih atas pengalaman-pengalaman indah yang selama
ini kita bangun bersama.
Penulis menyadari bahwa masih ada banyak kekurangan dalam penulisan
skripsi ini. Oleh karena itu penulis mohon masukan, kritik dan saran. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.
Yogyakarta, 2 Februari 2016
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSTUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... v
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT ... vii
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 3
D. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II LANDASAN TEORI... 5
A. Pengertian Minat ... 5
B. Pengertian Belajar ... 6
C. Minat Belajar ... 8
E. Perhatian Orang Tua ... 10
F. Beberapa Penelitian yang ada ... 12
G. Kerangka Berfikir ... 12
H. Pengajuan Hipotesus ... 13
BAB III METODE PENELITIAN ... 15
A. Desain Penelitian ... 15
B. Waktu penelitian dan Tempat penelitian ... 16
C. Populasi penelitian ... 16
1. Populasi penelitian ... 16
2. Sample Penelitian ... 17
D. Teknik pengumpulan data ... 17
1. Metode Angket ... 17
2. Metode Tes ... 18
E. Instrumen penelitian ... 18
1. Angket minat belajar fisika ... 19
2. Angket perhatian orang tua ... 21
F. Uji Intrumen penelitian ... 24
G. Teknik Analisis Data ... 25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31
A. Deskripsi Sekolah ... 31
B. Data ... 32
1. Minat Belajar Siswa SMP N 1 Depok ... 32
2. Perhatian Orangtua Siswa SMP N 1 Depok ... 33
3. Prestasi Belajar Siswa SMP N 1 Depok ... 34
C. Analisis Data ... 35
1. Data minat, perhatian, dan prestasi belajar siswa SMP N 1 Depok ... 35
a. Minat Belajar... 35
xii
c. Prestasi Belajar ... 38
2. Uji Korelasi antara Minat, Perhatian Orangtua, dan Prestasi belajar siswa ... 39
3. Pembahasan ... 41
BAB V KESIMPILAN DAN SARAN ... 43
A. Kesimpulan ... 43
B. Saran ... 43
DAFTAR PUSTAKA ... 44
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kisi-kisi Minat belajar fisika ... 17
Tabel 2. Kisi-kisi Perhatian orangtua ... 18
Tabel 3. Indikator Minat Belajar Fisika ... 23
Tabel 4. Indikator Perhatian Orangtua ... 26
Tabel 5. Skor pada skala Minat dan Perhatian orangtua ... 27
Tabel 6. Klasifikasi tingkat Minat Belajar dan Perhatian Orangtua ... 28
Tabel 7. Klasifikasi tingkat Prestasi Belajar ... 29
Tabel 8. Skor Minat Siswa Kelas VII ... 32
Tabel 9. Skor Perhatian Orangtua Siswa Kelas VII ... 33
Tabel 10. Nilai UKK Siswa Kelas VII ... 34
Tabel 11. Klasifikasi Skor Minat Belajar Siswa ... 35
Tabel 12. Klasifikasi Skor Perhatian Orangtua ... 37
Tabel 13. Klasifikasi Skor Prestasi Belajar siswa ... 37
Tabel 14. Rangkuman data mean, standar deviasi dari minat belajar dan Prestasi... 39
xiv
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian ... 49
Lampiran 2. Surat Perizinan Pelaksanaan Penelitian ... 50
Lampiran 3. Kuesioner Minat Belajar ... 51
Lampiran 4. Kuesioner Perhatian Orangtua ... 53
Lampiran 5. Data Hasil Kuesioner Minat Belajar ... 55
Lampiran 6. Data Hasil Kuesioner Perhatian Orangtua ... 56
Lampiran 7. Data Nilai UKK ... 57
Lampiran 8. Data Prestasi Belajar Siswa ... 58
Lampiran 9. Contoh Pekerjaan siswa : Kuesioner Minat Belajar ... 62
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Masalah
Pendidikan sangat dekat dengan kehidupan karena pendidikan
berperanuntukmembentukmanusiamenjadimahklukyangberpendidikan
danmemilikihatinuranidalambersosialisasi.Dieraglobalisasiinikita
juga harus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan karena ilmu
pengetahuanselaluberkembangsesuaidenganperkembaganjamanyang
ada. Peningkatan mutu pendidikan menjadi penting karena untuk
membentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Upaya untuk
meningkatkan mutu pendidikan ini perlu didukung dari semua elemen
masyarakat. Tentunya perkembangan teknologi tak lepas dari mata
pelajaran fisika, padahal banyak anak didik yang nilai mata pelajaran
fisika tidak terlalu baik. Oleh karena itu sebagai pendidik kita perlu
meningkatkanhasilbelajar anakdenganmencarifaktor-faktorapasaja
yang berpengaruh untuk meningkatkan hasil belajar fisika. Proses
peningkatantersebutdapatdilakukandenganberbagaicaramenggunakan
pendidikan formal maupun pendidikan non formal karena lingkungan
sekitar atau masyarakat sangat berpengaruh dalam proses dan hasil
pendidikanmaupunlingkungankeluarga.
Lingkungan keluarga mempunyai pengaruh yang besar dalam
proses pendidikan dan pembelajaran, karena seorang siswa mempunyai
kedekatan fisik maupun emosional dengan keluarga mereka
masing-masing. Siswa juga memiliki waktu luang yang lebih banyak di
lingkungan keluarga jika dibandingkan dengan di lingkungan sekolah
sehinggajelasbahwalingkungankeluargasangatberpengaruhterhadap
prestasibelajarsiswa.Salahsatufaktordalamlingkungankeluargaadalah
perhatian dariorangtua. Setiap orangtua ingin anaknyaberprestasi di
sekolahtetapikondisikeluargaitutidaksemuasama.Kondisiorangtua
siswa berbeda-beda ditinjau dari tingkat: pendidikan orang tua,
kemampuanekonomidanpemahamanterhadappendidikananak.Dalam
lingkungankeluargatidaksetiapsiswamendapatkanperhatianyangsama
misalkan, dalam dorongan belajar, motivasi belajar, membantu
mengerjakantugas,danmemberikanfasilitasbelajarnya.MenurutAgus
Tri Pratomo Yogo (2000:49) ada hubungan korelasi yang positif dan
signifikanantaraminatbelajarfisikadenganprestasibelajarfisikasiswa.
Ada hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua
denganprestasibelajarfisikasiswa(Sukamto,2000:57).
Lingkungan sekolah juga mempunyai pengaruh dalam proses
pendidikandanpembelajaran,walaupunwaktuyangdihabiskandisekolah
taksebanyaksaatdilingkungankeluargatetapiprosesbelajarmengajar
terjadidisekolah.Siswaakanlebihbanyakmengalamiprosesbelajardi
sekolah dan memperoleh pengetahuan di sekolah karena yang akan
memberikanhasilbelajaritusendiriadalahsekolah.Sebagaigurufisika
kita harus bisa menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan
membuat nyaman para siswa karena keberhasilan pembelajaran juga
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang ada dalam diri siswa misalkan
minatbelajarsiswa.Jikasiswasudahmemilikirasatidaksukaataupun
tidakmemilikiminatuntukbelajarfisikamakaakansangatlahsulituntuk
meningkatkanprestasibelajarsiswatersebut.Tetapijikasiswamempunyai
minat belajarfisikaakan lebih mudahuntuk diberikan pelajaran. Yang
menimbulkan minat darisiswabisasajadarifaktorpembelajaran yang
menyenangkan,caramengajarguru,danmasihbanyakyanglainya.
MelihatdarikondisisiswaSMPN1Depok,dalammenyampaikan
materipelajaranfisika,gurudiharapkanmengetahuiminatbelajarfisika
siswa untuk membantu agar siswa mudah memahami materi pelajaran.
Dilihat dari pengamatan lapangan belum ada penelitian tentang minat
belajarsiswadanperhatianorangtuaterhadapprestasibelajarfisikasiswa
SMP N 1 Depok. Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini akan
3
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti terdorong untuk
melakukan penelitian ini untuk mengetahui, seberapa besar pengaruh
minat belajar fisika terhadap prestasi belajar fisika dan seberapa besar
pengaruhperhatianorangtua,terhadapprestasibelajarsiswa.
B.
Rumusan
Masalah
Melihatlatarbelakangmasalahdiatasmakadalampenelitianini
dapatdirumuskanpermasalahanberikut:
1. SeberapabesarminatbelajarfisikasiswakelasVIISMPN1Depok
SlemanpadaTahunpelajaran2015/2016?
2. SeberapatinggiperhatianorangtuasiswakelasVIISMPN1Depok
SlemanpadaTahunpelajaran2015/2016?
3. SeberapatinggiprestasibelajarfisikasiswakelasVIISMPN1Depok
SlemanpadaTahunpelajaran2015/2016?
4. Adakahkorelasiantaraminatbelajarfisikadanperhatianorangtua
denganprestasibelajarfisikasiswakelasVIISMPN1DepokSleman
padaTahunpelajaran2015/2016?
C.
Tujuan
penelitian
Sesuaidenganrumusanmasalah,makatujuandaripenelitianini
adalahuntukmengetahui:
1. SeberapabesarminatbelajarfisikasiswakelasVIISMPN1Depok
SlemanpadaTahunpelajaran2015/2016;
2. SeberapatinggiperhatianorangtuasiswakelasVIISMPN1Depok
SlemanpadaTahunpelajaran2015/2016;
3. SeberapatinggiprestasibelajarfisikasiswakelasVIISMPN1Depok
SlemanpadaTahunpelajaran2015/2016;
4. Korelasiminatbelajarfisikadanperhatianorangtuadenganprestasi
belajarfisikasiswakelasVIISMPN1DepokSlemanpadaTahun
D.
Manfaat
penelitian
1. Manfaat bagisekolah
a. Dengan diketahui minat belajar siswa maka diharapkan dapat
meningkatkanprestasibelajarfisikaparasiswa.
b. Membuka wawasan guru akan pentingnya minat dan perhatian
orangtuauntukmeningkatkanpprestasibelajarsiswa.
2. Mafaatbagipendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam
usahameningkatkanprestasibelajarfisikamelaluiminatbelajarsiswa
danperhatianorangtua
3. Manfaatbagipenelitian
Hasilpenelitianinidiharapkandapatmemberikansumbanganyang
postif terhadap pengembangan ilmu terutama pengembangan ilmu
pengetahuankhususnyapendidikanfisika,bentuksumbangantersebut
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Pengertian Minat
Minat adalah kecendrungan yang menetap dalam subyek untuk
merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang
berkecimpung dalam bidang itu (Winkel, W.S., 1986: 30).
Minat adalah suatu rasa suka dan keterikatan pada suatu hal atau
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh (Slameto, 1988:182). Menurut
Slameto (1988: 59) minat belajar besar pengaruhnya terhadap belajar,
karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat
siswa, siswa tidak akan belajar sebaik-baiknya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, minat merupakan suatu
keinginan yang kuat, gairah, atau kencenderungan hati yang tinggi
terhadap sesuatu (NN1, 2008).
Menurut Hurlock (1986, dalam Christina, 2003: 37), minat
diartikan sebagai sumber motivasi yang akan mengarahkan seseorang
terhadap apa yang akan mereka lakukan bila diberi kebebasan untuk
memilihnya, bila mereka melihat sesuatu itu serta menimbulkan
kepuasan bagi dirinya. Dengan demikian minat adalah kesadaran
seseorang terhadap sesuatu dan yang mendorong orang tersebut untuk
memusatkan perhatian terhadap sesuatu itu dengan disertai perasaan
puas dan senang.
Minat adalah kesadaran seseorang bahwa suatu objek, seseorang,
suatu soal atau situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya. Jadi
minat harus dipandang sebagai suatu sambutan yang sadar, kalau tidak
demikian minat itu tidak memiliki arti sama sekali (Buchori, 1999:
Sardiman (1988: 76) menyatakan bahwa minat seseorang terhadap
suatu objek akan lebih kelihatan apabila obyek sasaran berkaitan
dengan keinginan dan kebutuhan seseorang yang bersangkutan. Minat
merupakan suatu kondisi yang terjadi apabila berhubungan dengan
keinginan atau kebutuhan sendiri, dengan kata lain ada kecenderungan
apa yang dilihat dan diamati seseorang adalah sesuatu yang
berhubungan dengan keinginan dan kebutuhan seseorang tersebut.
Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa
dalam bidang-bidang studi tertentu. Misalkan seorang siswa yang
menaruh minat besar terhadap fisika akan memusatkan perhatiannya
lebih banyak dari pada fisika. Karena pemusatan perhatian yang
intensif terhadap materi, siswa tadi mampu untuk belajar lebih giat dan
akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan (Syah, 2010: 152).
Minat adalah sesuatu yang dengannya kita mengidentifikasi diri.
Minat menambah kegembiraan pada setiap kegiatan yang kita lakukan.
Ibarat bumbu yang membuat makanan menjadi sedap, minat membuat
seluruh kegiatan menjadi menarik. Minat merupakan sumber motivasi
kita berbuat sesuatu misalnya belajar dan berupaya memperoleh
kegembiraan dari apa yang kita minati (Andar, 1997: 36).
Menurut penulis minat yang dimaksudkan dalam penelitian ini
adalah suatu rasa suka dan ketertarikan pada susatu hal atau aktivitas
tanpa ada yang menyuruh dan menimbulkan kepuasan bagi dirinya.
B. Pengertian Belajar
Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu usaha tau kegiatan yang
bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang mencakup
perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan,
ketrampulan, dan sebagainya (Dalyono, 2010: 51).
Anwar Bey (dalam Dalyono 2010: 51) mengatakan bahwa belajar
adalah kegiatan manusia yang sangat penting dan harus dilakukan
7
berbagai hal yang menyangkut kepentingan hidup. Dengan kata lain
melalui belajar dapat memperbaiki nasib, mencapai cita-cita yang
didambakan. Karena itu, tidak boleh lupa, jangan malas dan membuang
waktu secara percuma, tetapi manfaatkan dengan seefektif mungkin,
agar tidak timbul penyesalan kemudian.
Belajar selalu didefiniskan sebagai sesuatu perubahan pada diri
individu yang disebabkan oleh pengalaman. Perubahan yang
disebabkan oleh perkembangan (seperti tumbuh menjadi lebih tinggi)
adalah bukan contoh belajar, demikian pula sifat-sifat individu yang
ada sejak lahir (seperti refleks dan respon lapar atau sakit). Manusia
telah belajar begitu banyak sejak mereka lahir, bahwa belajar dan
perkembangan adalah hubungan yang tidak dapat dipisahkan (Wuryani,
2006: 120).
Belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh
tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman
dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.
Sehubungan dengan pengertian ini perlu diutarakan sekali lagi bahwa
perubahan tingkah laku yang timbul akibat proses kematangan fisik,
keadaan mabuk, lelah, dan jenuh tidak dapat dipandang sebagai proses
belajar (Muhibbin, 2003: 68).
Belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman
kecuali perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh proses menjadi
matangnya seseorang atau perubahan yang intensif atau bersifat
temporer (Oemar Hamalik, 1983: 68)
Belajar pada hakekatnya adalah suatu perubahan, baik sikap
maupun tingkahlaku kearah yang baik, kuantitatif dan kualitatif yang
fungsinya lebih tinggi dari semula (Yusuf Djayadisastra, 1989: 8).
Ahmad Tono (1978: 25), juga mengemukakan bahwa belajar terdiri
dari melakukan sesuatu yang baru, kemudian sesuatu yang baru
tersebut dicamkan atau dipahami oleh individu kemudian ditampilkan
Menurut penulis belajar yang dimaksudkan dalam penelitian ini
adalah kegiatan yang sangat peting bertujuan untuk membuat
perubahan pada seluruh tingkah laku individu yang disebabkan oleh
pengalaman.
C. Minat belajar
Minat dapat timbul karena daya tarik dari luar dan juga datang dari
hati sanubari. Minat yang besar terhadap sesuatu merupakan modal
yang besar artinya untuk mencapai memperoleh benda atau tujuan yang
diminati itu. Timbulnya minat belajar disebabkan berbagai hal, antara
lain karena keinginan yang kuat untuk menaikan martabat atau
memperoleh pekerjaan yang baik serta ingin hidup senang dan bahagia.
Minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi,
sebaliknya minat belajar yang kurang akan menghasilkan prestasi yang
rendah (Dalyono, 2010: 56-57).
Minat belajar fisika dapat dinyatakan sebagai kecenderungan yang
agak menetap untuk merasa tertarik belajar fisika dan merasa senang
mempelajari segala aspek dalam fisika (Christina, 2003: 38).
Minat belajar pada dasarnya adalah sikap ketaatan pada kegiatan
belajar, baik menyangkut perencanaan jadwal belajar maupun inisiatif
melakukan usaha tersebut dengan sungguh-sungguh (Femi, 2011: 37).
Sukardi (1987: 25) mengemukakan bahwa minat belajar adalah
suatu kerangka mental yang terdiri dari kombinasi gerak perpaduan dan
campuran dari perasaan, prasangka, cemas dan kecenderungan-
kecenderungan lain yang biasa mengarahkan individu kepada suatu
pilihan tertentu.
Menurut penulis minat belajar yang dimaksudkan dalam penelitian
ini adalah daya tarik dari diri sendiri maupun dari luar untuk tertarik
untuk belajar dan merasa senang memperlajari segala aspek dalam
9
Menurut penulis minat belajar dapat diukur melalui empat
komponen utama berdasarkan pada definisi-definisi diatas yang sudah
disebutkan yaitu ketertarikan peserta didik belajar Fisika,
kecenderungan merasa senang mempelajari segala aspek dalam Fisika,
ketaatan peserta didik pada kegiatan belajar Fisika, inisiatif untuk
melakukan usaha belajar Fisika.
D. Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan tingkatan besarnya perubahan tingkah
laku yang dapat dicapai dari suatu pengalaman mengarah pada
penguasaan pengetahuan, kecakapan dan ketrampilan setelah seseorang
belajar (Nana Sudjana, 1998, dalam Sukamto, 2000: 7).
Prestasi belajar adalah puncak hasil belajar yang dapat
mencerminkan keberhasilan belajar siswa terhadap tujuan belajar yang
telah ditetapkan. Hasil belajar siswa dapat meliputi aspek kognitif
(pengetahuan), aspek afektif (sikap), dan psikomotorik (tingkah laku)
(Femi, 2011: 73).
Prestasi belajar menggambarkan penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran yang diberikan, seberapa jauh pengalaman belajar telah
dipahami siswa. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
dapat berasal dari dalam dirinya sendiri (faktor internal) dan dari luar
dirinya (faktor eksternal) (Reina, 2001: 89).
Dari teori itu prestasi belajar yang dimaksudkan dalam penelitian
ini adalah merupakan hasil belajar yang dicapai seseorang setelah
melakukan usaha dan serangkaian kegiatan belajar. Tentunya prestasi
belajar dari tiap siswa tidaklah sama, sesuai dengan kemauan,
kemampuan dan usaha dari masing-masing siswa. Prestasi belajar siswa
merupakan hasil belajar yang dapat dicapai pada saat dilakukan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program
(Muhibbin, 2003: 193).
Prestasi belajar dapat diukur dengan metode tes. Menurut Paul
Suparno (2007: 58) metode tes sendiri dibagi menjadi dua yaitu metode
tes standard dan metode buatan sendiri.
a. Tes standar yang sering digunakan dalam penelitian pendidikan. Disini
disebutkan dua model tes standar:
1) Norm referenced, dengan menghasilkan skor yang membandingkan
kemampuan seseorang dengan yang lain.
2) Domain-referenced test, lebih mengetes kompentensi siswa dalam
hal isi/ bahan
b. Tes buatan sendiri dapat berbentuk
1) Tes esai: berbentuk pertanyaan dengan jawaban bebas.
2) Tes multiple choices. Bentuknya pilihan ganda, A,B,C,D,E. Siswa
akan memilih jawaban yang dianggap benar. Namun di sini tidak
ada kebebasan siswa karena semua jawaban sudah disediakan.
3) Tes multiple choices dengan alasan terbuka. Ini model pilihan
ganda tetapi ditambah alasan yang terbuka sehingga siswa masih
dimungkinkan mengungkapkan alasannya yang mendalam.
E. Perhatian orang tua
Perhatian orang tua dalam masalah pendidikan besar sekali
pengaruhnya dalam belajar. Memberikan perhatian berarti memberi
motivasi ataupun semangat untuk anak. Dengan harapan anaknya
mendapatkan prestasi yang tinggi orang tua pasti akan selalu
memberikan perhatiannya kepada anak dalam belajar. Selain itu anak
pasti akan lebih bersemangat untuk mendapatkan hasil prestasi yang
tinggi karena dorongan dari orang tua sangat besar. Selain memberi
semangat dan motivasi tersebut orang tua juga dapat membantu anak
11
salah satu soal dalam PR sehingga peran orang tua akan sangat
membantu anak untuk dapat mengerjakan soal tersebut.
Suryabrata (dalam Muhammad, 2014: 16) menjelaskan bahwa
perhatian orang tua dengan penuh kasih sayang terhadap pendidikan
anaknya, akan menumbuhkan aktivitas anak sebagai suatu potensi yang
sangat berharga untuk menghadapi masa depan. Perhatian orang tua
yang dimaksud adalah tanggapan siswa atas perhatian orang tuanya
terhadap pendidikan anaknya yaitu tanggapan tentang bagaimana cara
orang tuanya memberikan bimbingan belajar di rumah, memperhatikan
dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan alat yang menunjang pelajaran,
memberikan dorongan untuk belajar, memberikan pengawasan,
memberikan pengarahan pentingnya belajar.
Hasbullah (dalam Vovi Efriani, 2013: 18) mengatakan bahwa
perhatian orang tua sangat berpengaruh dalam pendidikan anaknya,
karena apa-apa yang diajarkan orang tua pada anaknya akan membawa
pengaruh terhadap kehidupan anak didik, demikian pula terhadap
pendidikan yang dialaminya disekolah dan di masyarakat sehingga
tujuan belajar akan tercapai dengan maksimal. Bila orang tua acuh tak
acuh terhadap aktivitas belajar anaknya, biasanya anak kurang atau
tidak memiliki semangat dalam belajar sehingga sukar diharapkan
mencapai prestasi yang maksimal.
Pola asuh yang diterima setiap siswa sangatlah beragam, hal ini
tergantung dari cara pola asuh keluarga yang diterapkan oleh orang tua
kepada anaknya. Perbedaan pola asuh keluarga secara tidak langsung
akan mempengaruhi kebiasaan-kebiasaan anak, baik di rumah maupun
di sekolah. Orang tua yang membiasakan anak untuk selalu belajar di
rumah akan berpengaruh terhadap hasil belajar anak bersangkutan di
sekolah (Fitria Rahmawati dkk, 2014).
Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan
belajar ialah orangtua dan keluarga siswa itu sendiri. Sifat-sifat
demografi (letak rumah), semuanya dapat memberi dampak baik
ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai oleh
siswa (Muhibbin, 2007: 138).
Perhatian orang tua yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah
bagaimana cara memberikan kebutuhan belajar di rumah,
memperhatikan dan memenuhi kebutuhan alat yang menunjang
pelajaran, memberikan dorongan untuk belajar, memberikan
pengawasan dalam belajar, dan memberikan motivasi belajar.
Perhatian orang tua dapat di ukur dengan indikator: perhatian
orang tua terhadap fasilitas belajar, perhatian spiritual, memberi
motivasi belajar, dan memperhatikan prestasi belajar siswa.
F.
Beberapa Penelitian yang ada
Hasil penelitian terdahulu yang relevan sesuai dengan kerangka berfikir
penelitian dan hasilnya antara lain:
1. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar fisika
dengan prestasi belajar fisika siswa kelas XI SLTP se Kecamatan
Dukun Kabupaten Magelang Tahun pelajaran 1999/2000 ( Agus Tri
Pratomo Yogo, 2000: 49).
2. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua
dengan prestasi belajar fisika siswa kelas VIII SLTP Negeri 1 Belik
Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 1999/2000 (Sukamto, 2000:57).
G.
Kerangka Berfikir
1. Hubungan antara minat belajar fisika dengan prestasi belajar fisika
Minat belajar merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan proses belajar. Minat merupakan indikator berupa kemauan
atau kencenderungan untuk tertarik terhadap sesuatu. Kurangnya minat
belajar mengakibatkan perhatian dalam usaha belajar sehingga dapat
menghambat belajar. Apabila minat belajar fisika tinggi maka prestasi
13
belajar fisika juga rendah. Oleh karena itu minat belajar memberi dampak
yang positif terhadap prestasi belajar siswa.
2. Hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar fisika
Perhatian orang tua dalam masalah pendidikan besar sekali
pengaruhnya dalam belajar. Memberi perhatian berarti memberi dorongan
atau motivasi. Dengan harapan yang tinggi orang tua akan memberikan
dorongan, motivasi, dan perhatian belajar kepada anak. Ini dilakukan agar
anak mendapatkan prestasi belajar yang tinggi. Ini juga bisa
menumbuhkan semangat belajar pada diri anak terutama untuk
mempelajari mata pelajaran yang di anggap sulit. Kurangnya perhatian
orang tua kepada anak akan berdampak pada prestasi belajar anak. Apabila
perhatian orang tua kepada anak tinggi atau bisa disebut sangat perhatian,
maka prestasi belajarnya juga tinggi. Apabila perhatian orang tua kepada
anak itu rendah atau disebut kurang perhatian maka prestasi belajar anak
rendah. Oleh karena itu perhatian orang tua berdampak postif terhadap
prestasi belajar siswa.
H.
Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan pembahasan pada kajian teori, kajian penelitian yang
relevan dan kerangka berfikir, maka dalam penelitian ini peneliti
mengajukan hipotesis sebagai berikut :
1. Hipotesis Mayor
a. Ada korelasi antara minat belajar fisika dan perhatian orang tua
dengan prestasi belajar fisika siswa kelas VII SMP N 1 Depok
tahun pelajaran 2015/2016.
2. Hipotesis Minor
a. Ada korelasi antara minat belajar fisika dengan prestasi belajar
fisika siswa kelas VII di SMP N 1 Depok tahun pelajaran
b. Ada korelasi antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar
fisika siswa kelas VII di SMP N 1 Depok tahun pelajaran
15
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.
Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yang bersifat korelatif.
Pada penelitian ini terdapat tiga variabel yang dilibatkan, terdiri dari
dua variabel bebas (prediktor) dan satu variabel terikat (kriterium)
Kedua variabel bebas yaitu minat belajar siswa (X1) dan variabel bebas
perhatian orang tua (X2), sedangkan variabel terikatnya adalah prestasi belajar
(Y)
Skema untuk penelitian ini sebagai berikut : hubungan korelasi minat
belajar fisika (X1) terhadap prestasi belajar (Y) dengan mengendalikan X2 dan
hubungan korelasi perhatian orang tua (X2) terhadap prestasi belajar (Y)
dengan mengendalikan X1, serta hubungan korelasi antara X1 dan X2 terhadap
Y, hal tersebut dapat di tuangkan dalam bentuk gambar sebagai berikut
Gambar 1 : Hubungan X1 dan X2 dengan Y
Gambar 2 : Hubungan X1 dan Y X1
X2
Y
X1
[image:32.595.85.534.237.663.2]Gambar 3 : Hubungan X2 dan Y
B.
Waktu penelitian dan tempat penelitian
1. Waktu penelitian
Untuk penelitian dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran
2015/2016
Adapun waktu pengambilan data dilakukan pada bulan November
2015 dan direncanakan penelitian ini akan selesai pada awal Desember 2015
2. Tempat penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP N 1 Depok Sleman Yogyakarta
C.
Populasi penelitian
1. Populasi penelitian
Populasi adalah kumpulan pengukuran tentang orang, binatang, benda,
kejadian, dll yang dapat diidentifikasi (Suparno, 2011: 6)
Dalam penelitian ini peneliti menetapkan populasi yaitu seluruh siswa
kelas VII SMP N 1 Depok Sleman Yogyakarta tahun pelajaran 2014/2015
a. Kelas VII A = 32 siswa.
b. Kelas VII B = 32 siswa.
c. Kelas VII C = 32 siswa.
d. Kelas VII D = 32 siswa.
e. Kelas VII E = 32 siswa. X2
X1
[image:33.595.87.534.96.653.2]17
f. Kelas VII F = 32 siswa.
Jumlah populasi = 192 siswa.
2. Sampel penelitian
Sampel adalah himpunan bagian dari populasi, kumpulan beberapa
anggota populasi yang mempresentasikan populasi tersebut (Suparno, 2011: 6).
Dalam penelitian ini sampel yang digunakan 2 kelas yang dipilih secara
acak. Gay dan Diel (1992) mengemukakan untuk penelitian deskriptif,
sampelnya 10% dari populasi, penelitian korelasi, paling sedikit 30 sampel,
penelitian perbandingan klausal paling sedikit 30 sampel perkelompok, dan
untuk penelitian eksperimen 15 sampel per kelompok.
D.
Teknik pengumpulan data
Dalam pengumpulan data untuk mendapatkan data yang diperlukan,
dipergunakan teknik atau metode yang tepat. Pemilihan metode pengumpulan
data, peneliti menggunakan metode angket dan tes
1. Metode angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi
dari responden yang ingin diketahui (Suparno, 2007: 61). Untuk membuat
angket penulis menurun kan dari defisini konseptual ke definisi operasional dan
[image:34.595.85.536.200.753.2]dibuat indicator sehingga bias dibuat kisi-kisinya seperti di bawah berikut
Tabel 1. Kisi-kisi Minat belajar fisika.
No. Indikator Pernyataan
1 Ketertarikan Saya menggali informasi tentang materi pelajaran Fisika dengan internet, buku pelajaran, atau bahan bacaan lain. Saya tidak pernah tidur di kelas ketika
pelajaran Fisika.
Saya mengerjakan tugas Fisika tanpa disuruh.
2 Kesenangan Saya merasa penasaran dengan kejadian-kejadian alam yang terjadi di sekitar saya.
Saya tidak merasa bosan saat belajar Fisika.
Saya datang tepat waktu saat pelajaran Fisika.
Ketika menemui kesulitan dalam mengerjakan tugas, saya bertanya pada teman/guru.
3 Ketaatan Saya bertanya pada orang lain untuk memuaskan rasa penasaran saya.
Saya tidak menunda mengerjakan tugas Fisika.
Saya mempelajari materi Fisika sebelum materi tersebut diajarkan di kelas
Saya meluangkan waktu untuk belajar Fisika secara mandiri.
4 Inisiatif Saya merasa gembira ketika belajar Fisika.
Saya mengerjakan PR yang diberikan oleh guru Fisika.
Saya memperhatikan penjelasan guru Fisika.
[image:35.595.84.517.108.750.2] Ketika diberi tugas, saya mencoba mengerjakannya.
Tabel 2. Kisi-kisi perhatian orangtua.
No. Indikator Pernyataan
1 Perhatian Fasilitas belajar Pada awal tahun saya diberikan tas sekolah baru.
Pada awal tahun pelajaran baru apakah saya dibelikan buku pelajaran
Saya dibelikan alat
19
Sesampainya di rumah saya ditanya ada pekerjaan rumah atau tidak
2 Perhatian Motivasi belajar Jika suatu saat keperluan sekolah saya seperti buku, ada yang rusak sampulnya, orang tua saya menyarankan agar memperbaikinya.
Suatu saat ada pekerjaan rumah dan saya tidak dapat mengerjakannya, orang tua saya mau membantunya. Suatu saat saya melihat TV
agak lama, orang tua saya mengingatkan agar
mengurangi dalam melihat TV dan meningkatkan belajar. Untuk meningkatkan prestasi
belajar, orang tua saya memberi kesempatan untuk mengikuti privat atau les. 3 Perhatian Prestasi belajar Orang tua saya selalu
menanyakan tentang prestasi/ hasil ulangan saya. Orang tua saya melihat
prestasi belajar/ nilai ulangan saya agak jelek, orang tua saya menyarankan agar meningkatkan belajarnya. Untuk mendorong agar saya
mendapat hasil belajar yang lebih baik, orang tua saya memberi semangat dengan memberi hadiah tertentu. Orang tua saya memberikan
pengarahan bahwa untuk mencapai sukses pada masa yang akan datang, perlu selalu meningkatkan prestasi belajar 4 Perhatian Spiritual Orang tua saya menekankan
kejujuran dalam mengerjakan soal Ujian.
Tuhan yang maha Esa.
Saya di nasehati orang tua bahwa Tuhan akan menaikan derajat bagi orang yang berilmu.
Saya di nasehati orang tua bahwa berdo’a sebelum mengerjakan Ujian.
Pengumpulan data tentang minat belajar fisika merupakan variabel bebas 1
(X1) dan perhatian orang tua variabel bebas 2 (X2) siswa kelas VII SMP N 1
Depok. Menggunakan metode angket tertutup yang artinya jawaban pertanyaan
sudah disediakan sehingga (siswa) tinggal memilih. Adapun bentuknya dengan
sekala bertingkat artinya sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang
menunjukan tingkat-tingkatan dan sudah di susun dengan menyediakan
jawaban lengkap sehingga siswa tinggal memberi tanda centang pada jawaban
yang dipilih
2. Metode Tes
Alat ukur tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur untuk
melihat seberapa tinggi prestasi belajar fisika siswa.
Metode ini digunakan untuk melihat seberapa tinggi prestasi belajar fisika
siswa sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau presepsi
siswa tersebut yang dapat dibandingkan dengan nilai-nilai siswa yang satu
dengan yang lain atau nilai standar yang ditetapkan. Dalam penelitian ini
menggunakan tes obyektif/multiple choice (pilihan ganda)
E.
Instrumen penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan dalam penelitian
dengan metode tertentu untuk pengambilan data. Pemilihan alat yang
digunakan dalam pengambilan data tergantung dan ditentukan oleh variabel
21
angket untuk 2 variabel bebas yaitu minat belajar fisika merupakan variabel
bebas 1 (X1), perhatian orang tua adalah variabel bebas 2 (X2). Kedua variabel
tersebut untuk melihat seberapa besar minat belajar fisika siswa dan seberapa
besar perhatian orang tua siswa, sedangkan tes semester 2 tahun pelajaran
2014/2015 digunakan untuk melihat seberapa tinggi prestasi belajar fisika
variabel (Y). Berdasarkan jumlah variabel yang diteliti, disusun tiga instrumen
terdiri dari 2 angket dan 1 tes.
1. Angket minat belajar fisika
Langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan angket minat belajar
fisika, sebagai berikut.
a. Persiapan dan penentuan indikator.
b. Penyusunan pernyataan angket.
c. Konsultasi dosen pembimbing.
d. Penyempurnaan pernyataan angket.
Berikut penyusunan angket minat belajar fisika berdasar indikator
1) Konseptual
Minat belajar Fisika adalah kecenderungan yang agak menetap untuk
merasa tertarik belajar Fisika, merasa senang mempelajari segala
aspek dalam Fisika, dan taat pada kegiatan belajar, baik yang
menyangkut perencanaan kegiatan belajar maupun inisiatif
melakukan usaha tersebut dengan sungguh-sungguh.
2) Operasional
Minat belajar Fisika adalah ketertarikan peserta didik belajar Fisika,
kecenderungan peserta didik untuk merasa senang mempelajari segala
aspek dalam Fisika, ketaatan peserta didik pada kegiatan belajar, dan
inisiatif yang dimiliki peserta didik untuk melakukan usaha belajar
3) Indikator:
a) Ketertarikan peserta didik belajar Fisika
Peserta didik memiliki rasa ingin tahu terhadap ilmu Fisika (1) Saya menggali informasi tentang materi pelajaran Fisika
dengan internet, buku pelajaran, atau bahan bacaan lain.
(2) Saya merasa penasaran dengan kejadian-kejadian alam
yang terjadi di sekitar saya.
(3) Saya bertanya pada orang lain untuk memuaskan rasa
penasaran saya.
b) Kecenderungan peserta didik untuk merasa senang mempelajari
segala aspek dalam Fisika
Peserta didik merasa senang dalam belajar Fisika (1) Saya tidak merasa bosan saat belajar Fisika.
(2) Saya merasa gembira ketika belajar Fisika.
c) Ketaatan peserta didik pada kegiatan belajar
Peserta didik mengerjakan tugas Fisika
(1) Saya tidak menunda mengerjakan tugas Fisika.
(2) Saya mengerjakan PR yang diberikan oleh guru Fisika.
Peserta didik mengikuti keseluruhan KBM (1) Saya datang tepat waktu saat pelajaran Fisika.
(2) Saya tidak pernah tidur di kelas ketika pelajaran Fisika.
(3) Saya memperhatikan penjelasan guru Fisika.
d) Inisiatif untuk melakukan usaha belajar Fisika dengan
sungguh-sungguh
23
(2) Ketika menemui kesulitan dalam mengerjakan tugas, saya
bertanya pada teman/guru.
(3) Saya bertanya pada guru apabila menemui kesulitan dalam
memahami materi pelajaran Fisika.
Peserta didik memiliki inisiatif untuk belajar Fisika.
(1) Saya mempelajari materi Fisika sebelum materi tersebut
diajarkan di kelas.
(2) Saya mengerjakan tugas Fisika tanpa disuruh.
(3) Saya meluangkan waktu untuk belajar Fisika secara
mandiri.
Secara umum jumlah angket minat belajar dapat ditunjukan dalam table 3.
[image:40.595.86.529.158.703.2]berikut.
Tabel 3. Indikator minat belajar fisika
Angket Minat Nomor
Pernyataa
Butir
soal
1. Ketertarikan 1, 9, 13,15 4
2. Kesenangan 2, 4, 8, 12 4
3. Ketaatan 3, 6, 14,
16
4
4. Inisiatif 5, 7, 10,11 4
Angket minat belajar secara lengkap telah terlampir pada lampiran 3.
2. Angket Perhatian Orang Tua
Langkah-langkah penyusunan angket perhatian orang tua sebagai berikut
a. Persiapan dan penentuan indikator
b. Penyusunan pernyataan angket
c. Konsultasi dosen pembimbing
d. Penyempurnaan pernyataan angket
Berikut penyusunan angket perhatian orang tua, yang didasarkan pada
indikator-indikator
1) Konseptual
Perhatian orang tuanya terhadap pendidikan anaknya yaitu tanggapan
tentang bagaimana cara orang tuanya memberikan bimbingan belajar
dirumah, memperhatikan dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan alat
yang menunjang pelajaran, memberikan dorongan untuk belajar,
memberikan pengawasan, memberikan pengarahan pentingnya
belajar.
2) Operasional
Bagaimana cara memberikan kebutuhan belajar di rumah,
memperhatikan dan memenuhi kebutuhan alat yang menunjang
pelajaran, memberikan dorongan untuk belajar, memberikan
pengawasan dalam belajar dan memberikan motivasi belajar
3) Indikator :
a) Perhatian orang tua terhadap fasilitas belajar
(1) Pada awal tahun saya diberikan tas sekolah baru
(2) Pada awal tahun pelajaran baru apakah saya dibelikan
buku pelajaran.
25
(4) Jika suatu saat keperluan sekolah saya seperti buku, ada
yang rusak sampulnya, orang tua saya menyarankan agar
memperbaikinya.
b) Perhatian spiritual
(1) Orang tua selalu menekankan kejujuran dalam mengerjakan
soal Ujian.
(2) Orang tua selalu mengingatkan untuk selalu berdo`a kepada
tuhan yang maha Esa.
(3) Saya selalu di nasehati orang tua bahwa tuhan akan menaikan
derajat bagi orang yang berilmu.
c) Memberi motivasi belajar
(1) Suatu saat ada pekerjaan rumah dan Saya tidak
dapat mengerjakannya, orang tua saya mau membantunya.
(2) Suatu saat Saya melihat TV agak lama, orang tua Saya
mengingatkan agar mengurangi dalam melihat TV dan
meningkatkan belajar.
(3) Untuk meningkatkan prestasi belajar, orang tua Saya memberi
kesempatan untuk mengikuti privat atau les.
d) Memperhatikan prestasi belajar
(1) Orang tua saya selalu menanyakan tentang prestasi/ hasil
ulangan saya.
(2) Orang tua saya melihat prestasi belajar/ nilai ulangan saya
agak jelek, orang tua saya menyarankan agar meningkatkan
belajarnya.
(3) Untuk mendorong agar saya mendapat hasil belajar yang
lebih baik, orang tua saya memberi semangat dengan memberi
hadiah tertentu.
(4) Orang tua saya memberikan pengarahan bahwa untuk
mencapai sukses pada masa yang akan datang, perlu selalu
Secara umum jumlah angket perhatian orang tua dapat ditunjukan dalam
[image:43.595.86.521.168.621.2]table 4. berikut.
Tabel 4. Indikator perhatian orang tua
Angket Minat Nomor
Pernyataan
Butir
Soal
1. Perhatian
Fasilitas belajar
1,2,3,4 4
2. Perhatian
Motivasi belajar
5,6,7,8 4
3 Perhatian
Prestasi belajar
9,10,11,12 4
4 Perhatian
Spiritual
13,14,15,16 4
Jumlah 16
Angket perhatian orang tua secara lengkap terdapat pada lampiran 2
3. Tes Prestasi Belajar Fisika
Tes prestasi belajar fisika dalam penelitian ini tidak disusun, tetapi
memakai tes standar yang digunakan untuk kenaikan kelas tahun pelajaran
2015/2016. Tes tersebut dari kabupaten sehingga soal dan lembar jawabnya
setelah selesai ujian diberikan kembali ke kabupaten.
F.
Uji instrumen penelitian
Data merupakan bahan utama suatu kegiatan penelitian, maka kebenaran
27
menguji hipotesis yang dipaparkan. Sedangkan benar tidaknya data tergantung
baik tidaknya instrumen pengambilan data. Instrumen yang baik harus
memenuhi dua persyaratan yaitu valid dan reliabel, maka terlibeih dahulu
diadakan uji coba instrument.
Validitas yang digunakan dalam penelititan ini adalah validitas isi.
Validitas isi digunakan untuk mengukur apakah isi dari instrumen atau item
test yang akan digunakan sungguh mengukur isi dari domain yang mau diukur (Suparno, 2010: 67-68).
Dalam penelitian ini, instrumen dibuat berdasarkan pada kisi-kisi yang
mengacu pada definisi konspetual dan definisi operasional. Validitas isi dalam
instrumen penelitian ini dikembangkan oleh peneliti berdasarkan bimbingan
dari dosen Fisika.
G.
Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mengetahui
hubungan minat belajar dan perhatian orangtua terhadap prestasi belajar siswa
adalah sebagai berikut :
1. Skoring Hasil Kuesioner
Untuk mengetahui tingkat minat belajar siswa dan perhatian orang tua
siswa menggunakan angket. Setelah angket itu disebarkan kepada
siswa maka hasilnya akan di skor untuk setiap pernyataan. Tipe skor
[image:44.595.85.533.197.752.2]untuk setiap jawabannya tertera pada table 5 dibawah ini
Tabel 5. Skor pada skala Minat Belajar dan Perhatian Orangtua
Pilihan Jawaban Lambang Skor
Tidak Pernah TP 1
Sering S 3
Selalu SL 4
2. Klasifikasi tingkat minat belajar dan Perhatian orang tua
Untuk melihat tingkat minat belajar dan perhatian orangtua siswa
maka hasil dari penskoran akan di klasifikasikan. Karena jumlah
total pertanyaan untuk angket minat dan perhatian adalah 16 maka:
a. Skor untuk tiap siswa
Skor minimal = 1 x 16 = 16
Skor maksimal = 4 x 16 = 64
Range = 64-16 = = 48
b. Pembagian Interval
Lalu skor akan di klasifikasikan dalam 5 interval, maka lebar
intervalnya 48 : 5 = 9,6 dibulatkan menjadi 10
Maka skor yang diperoleh dari minat dan perhatian akan di
[image:45.595.87.532.241.735.2]klasifikasikan seperti table 6.
Tabel 6. Klasifikasi Minat Belajar dan Perhatian Orangtu
Interval Skor Variabel Minat Klasifikasi
56 – 64 Sangat tinggi
46 – 55 Tinggi
36 – 45 Sedang
29
16 – 25 Sangat Rendah
3. Skoring Prestasi Belajar
Untuk melihat tingkat prestasi belajar siswa digunakan hasil nilai
ujian kenaikan kelas siswa. Dari hasil tersebut kita sudah bias
mengklasifikasikannya
Skor minimal = 0
Skor maksimal = 10
Range 10 – 0 = 10
Lalu akan di klasifikasikan kedalam 5 interval, maka lebar
[image:46.595.84.530.219.661.2]intervalnya adalah 10 : 5 = 2 seperti tercantum dalam tabel 5.
Tabel 7. Klasifikasi tingkat Prestasi Belajar
Interval Skor Variabel Minat Klasifikasi
8,1 – 10 Sangat tinggi
6,1 – 8,0 Tinggi
4,1 – 6,0 Sedang
2,1 – 4,0 Rendah
0 – 2,0 Sangat Rendah
4. Uji korelasi
Untuk menghitung korelasi ganda antara minat belajar siswa dan
perhatian orangtua terhadap presatasi belajar siswa digunakan
Keterangan:
Ry.12 = koefisien korelasi jamak dari y terhadap X1 dan X2
ry1 = korelasi antara variabel y dan X1
ry2 = korelasi antara variabel y dan X2
r12 = korelasi antara variable X1 dan X2
(Suparno, 2011: 62-63)
31
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Sekolah
Penenlitian ini dilakukan di SMP N 1 Depok pada akhir
November. SMP N 1 Depok sendiri terdapat di Kabupaten Sleman.
Dari hasil IIUN 2015, Kemdikbud mengumukan 7 provinsi dengan
nilai IIUN tertinggi untuk tingkat SMA/ sederajat. Peringkat
pertama indeks integritas tertinggi diperoleh DI Yogyakarta
(79,52), kemudian peringkat kedua dan selanjutnya secara
berurutan diraih Bangka Belitung (77,79), Kalimantan Utara
(74,14), Bengkulu (73,69), Nusa Tenggara Timur (73,12),
Kepulauan Riau (72,44), dan Gorontalo (67,78). Sementara rerata
untuk IIUN secara nasional adalah sebesar 63,28. SMP ini
beralamat di Jl Sonokeling Condong Catur Gejayan Sleman. SMP
N 1 Depok termasuk kedalam SMP baik dalam sekala nasional
seperti yang tertulis pada jogja.tribunnews,com pada tanggal 6
januari 2016 Sejumlah sekolah tingkat SMP, SMA dan SMK di
Kabupaten Sleman masuk dalam predikat terbaik nasioanal versi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Hal
tersebut berdasarkan Indeks Integritas Ujian Nasioanal (IIUN)
tahun 2015. Data dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
(Disdikpora) Sleman, di jenjang SMP terdapat sembilan sekolah
yang meraih predikat tersebut. Antara lain SMPN 3 Godean,
SMPN 1 Sleman, SMPN 1 Kalasan, SMPN 1 Depok, SMPN 3
Sleman, SMPN 4 Depok, SMPN 1 Godean, SMPN 4 Pakem dan
SMPN 1 Pakem.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi
minat belajar dan perhatian orang tua dengan prestasi belajar fisika.
Mengingat keterbatasan waktu penelitian dan biaya yang
dibutuhkan, maka penelitian dilakukan dengan mengambil sampel.
Sampel penelitian yang diambil menggunakan teknik random
sampling. Dengan memilih 2 kelas dari 6 kelas menggunakan
random sampling dengan cara melotre kelas yang akan digunakan
untuk penelitian. Pertama ke enam kelas akan di tuliskan pada 6
potongan kertas lalu keenam potongan kertas itu akan di masukan
kedalam toples/tabung. Penenliti akan mengambil 2 potongan
kertas dari dalam tabung dengan mata tertutup. Sehingga
didapatkan 2 kelas yang akan diteliti dan kelas tersebut adalah
kelas A dan kelas F Untuk mengetahui pengaruh kedua prediktor
secara bersama-sama terhadap prestasi belajar fisika, pada siswa
kelas VII SMP N 1 Depok digunakan teknik analisa korelasi
ganda.
B.
Data
[image:49.595.85.529.225.747.2]1. Minat belajar Fisika Siswa SMP N 1 Depok Kelas VII
Tabel 8. Skor Minat Siswa Kelas VII
Subjek Total Skor Minat Subjek Total Skor Minat
S1 52 S33 43
S2 55 S34 46
S3 39 S35 49
S4 44 S36 59
S5 43 S37 54
S6 48 S38 53
S7 45 S39 49
S8 50 S40 46
S9 59 S41 50
S10 53 S42 50
S11 52 S43 52
S12 52 S44 37
S13 43 S45 60
S14 60 S46 57
33
Tabel 8. Skor Minat Siswa Kelas VII
Subjek Total Skor Minat Subjek Total Skor Minat
S16 37 S48 53
S17 50 S49 51
S18 52 S50 54
S19 49 S51 49
S20 52 S52 53
S21 56 S53 51
S22 57 S54 36
S23 47 S55 53
S24 55 S56 51
S25 47 S57 52
S26 52 S58 51
S27 51 S59 52
S28 51 S60 44
S29 40 S61 51
S30 56 S62 44
S31 53 S63 43
S32 58 S64 50
rata-rata 50,25
2. Perhatian orang tua Siswa SMP N 1 Depok Kelas VII
Tabel 9. Skor Perhatian Orang tua Siswa Kelas VII
Subjek
Total Skor
Perhatian Subjek
Total Skor Perhatian
S1 59 S33 30
S2 59 S34 45
S3 43 S35 50
S4 47 S36 56
S5 45 S37 57
S6 53 S38 43
S7 55 S39 53
S8 47 S40 55
S9 61 S41 49
S10 54 S42 55
S11 53 S43 53
S12 52 S44 59
S13 50 S45 52
Tabel 9. Skor Perhatian Orang tua Siswa Kelas VII
Subjek
Total Skor
Perhatian Subjek
Total Skor Perhatian
S15 64 S47 60
S16 42 S48 50
S17 54 S49 57
S18 54 S50 49
S19 53 S51 41
S20 60 S52 61
S21 56 S53 46
S22 61 S54 50
S23 46 S55 48
S24 55 S56 48
S25 49 S57 59
S26 57 S58 48
S27 54 S59 56
S28 51 S60 56
S29 43 S61 56
S30 50 S62 58
S31 51 S63 47
S32 50 S64 52
rata-rata 52,1875
3. Prestasi Belajar Siswa SMP N 1 Depok Kelas VII
Tabel 10. Nilai UKK Siswa Kelas Kelas VII
Subjek Nilai UKK Subjek Nilai UKK
S1 7.75 S33 4.50
S2 8.00 S34 6.00
S3 5.25 S35 6.25
S4 6.00 S36 8.00
S5 5.50 S37 7.50
S6 6.25 S38 6.25
S7 6.25 S39 6.50
S8 6.25 S40 6.25
S9 8.50 S41 6.25
S10 7.25 S42 7.00
S11 7.00 S43 7.00
S12 6.75 S44 6.25
35
Tabel 10. Nilai UKK Siswa Kelas Kelas VII
Subjek Nilai UKK Subjek Nilai UKK
S1 7.75 S33 4.50
S2 8.00 S34 6.00
S3 5.25 S35 6.25
S4 6.00 S36 8.00
S14 8.50 S46 8.00
S15 8.75 S47 7.50
S16 4.75 S48 6.50
S17 6.75 S49 7.25
S18 7.00 S50 6.50
S19 6.50 S51 5.75
S20 7.75 S52 8.00
S21 7.75 S53 6.25
S22 8.50 S54 5.50
S23 6.00 S55 6.25
S24 7.25 S56 6.25
S25 6.25 S57 7.50
S26 7.25 S58 6.25
S27 7.00 S59 7.25
S28 6.50 S60 6.25
S29 5.25 S61 7.00
S30 7.00 S62 6.50
S31 6.50 S63 5.75
S32 7.25 S64 6.50
rata-rata 6.7461
C. Analisa Data
1. Data minat, perhatian, prestasi belajar siswa SMP N 1 Depok a. Minat belajar
Dari hasil perhitungan, klasifikasi tentang minat belajar
[image:52.595.193.564.673.756.2]siswa sebagai berikut:
Tabel 11. Klasifikasi skor Minat Belajar Siswa. Interval Skor
Variabel Minat Belajar
56 – 65 Sangat Tinggi 10 15,62 %
46 – 55 Tinggi 41 64,06 %
36 – 45 Sedang 13 20,31 %
26 – 35 Rendah 0 0 %
16 – 25 Sangat Rendah 0 0 %
Dari hasil tersebut maka skor terbanyak minat belajar siswa dengan
prosentase 64.06% terdapat pada interval 46-55 dengan
frekuensinya 41 siswa. Dan skor rerata minat belajar siswa yang
diperoleh termasuk pada kategori tinggi, yaitu 50,25 dalam interval
46 – 55.
[image:53.595.83.551.107.628.2]Berikut sebaran data dalam bentuk gambar grafik 1.