• Tidak ada hasil yang ditemukan

Korelasi antara minat belajar Fisika dan perhatian orangtua dengan prestasi belajar siswa kelas VII SMP N 1 Depok tahun pelajaran 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Korelasi antara minat belajar Fisika dan perhatian orangtua dengan prestasi belajar siswa kelas VII SMP N 1 Depok tahun pelajaran 2015/2016."

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

vii ABSTRACT

Alvi Mubaroq, Ginanjar. 2016. Correlation between Physics Learning Interest and Parental Attention with Learning Achievement for Students Class VII SMP N 1 Depok Academic Year 2015/2016. Thesis. Yogyakarta: Physics Education, Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University Yogyakarta. This research aims to reveal: 1) learning interest level for students class VII SMP N 1 Depok; 2) parental attention level for students class VII SMP N 1 Depok; 3) learning achievement level for students class VII SMP N 1 Depok; 4) correlation between physics learning interest and parental attention with learning achievement for students class VII SMP N 1 Depok.

This type of research is quantitative and characteristic of this research is correlative. This research samples were 64 students class VII A and F. Data collection technique in this research used questionnaire and test methods. Results from collected data have been analyzed statistically by SPSS 17 program and multiple correlation method.

This results show that: 1) physics learning interest level for students class VII SMP N 1 Depok is high with mean 50,25; 2) parental attention level for students class VII SMP N 1 Depok is high with mean 52,18; 3) learning achievement level for students class VII SMP N 1 Depok are high with mean 6,74; 4) there is any significant correlation between physics learning interest and parental attention with learning achievement for students class VII SMP N 1 Depok with Pearson’s correlation coefficient is 0,924.

(2)

vi ABSTRAK

Alvi Mubaroq, Ginanjar. 2016. Korelasi antara Minat Belajar Fisika dan Perhatian Orangtua terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VII SMP N 1 Depok Tahun Pelajaran 2015/2016 . Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) besar minat belajar siswa kelas VII SMP N 1 Depok; 2) besar perhatian orangtua siswa kelas VII SMP N 1 Depok; 3) tinggi prestasi belajar siswa SMP N 1 Depok; 4) korelasi minat belajar dan perhatian orangtua terhadap prestasi belajar siswa SMP N 1 Depok.

Jenis penelitian ini ialah kuantitatif yang bersifat korelatif . Sampel penelitian adalah siswa kelas VII A dan F yang berjumlah 64 siswa. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode angket dan tes. Hasil dari data yang didapatkan di analisis secara statistik menggunakan program SPSS 17 dan metode korelasi ganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) minat belajar fisika siswa kelas VII SMP N 1 Depok berada pada kategori tinggi dengan rata-rata 50,25. 2) perhatian orangtua siswa kelas VII SMP N 1 Depok berada pada kategori tinggi dengan rata-rata 52,18. 3) prestasi belajar siswa kelas VII SMP N 1 Depok berada pada kategori tinggi dengan rata-rata 6,74. 4) Ada korelasi yang signifikan antara minat belajar fisika dan perhatian orangtua terhadap prestasi belajar dengan nilai koefisien korelasi pearsonnya 0,924.

(3)

i

SKRIPSI

KORELASI ANTARA MINAT BELAJAR FISIKA DAN

PERHATIAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR

FISIKA SISWA KELAS VII SMP N 1 DEPOK TAHUN

PELAJARAN 2015/2016

GINANJAR ALVI MUBAROQ

111424029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)
(5)
(6)

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 2 Februari 2016

Penulis

(7)

v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata

Dharma:

Nama : Ginanjar Alvi Mubaroq

NIM : 111424029

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharama, karya ilmiah saya yang berjudul:

“KORELASI ANTARA MINAT BELAJAR FISIKA DAN PERHATIAN

ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS

VII SMP N 1 DEPOK TAHUN PELAJARAN 2015/2016”

Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas

Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa

perlu meminta izin dari saya maupun royalti kepada saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 2 Februari 2016

Yang menyatakan

(8)

vi

ABSTRAK

Alvi Mubaroq, Ginanjar. 2016. Korelasi antara Minat Belajar Fisika dan

Perhatian Orangtua terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VII SMP N 1 Depok Tahun Pelajaran 2015/2016 . Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan

Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) besar minat belajar siswa kelas VII SMP N 1 Depok; 2) besar perhatian orangtua siswa kelas VII SMP N 1 Depok; 3) tinggi prestasi belajar siswa SMP N 1 Depok; 4) korelasi minat belajar dan perhatian orangtua terhadap prestasi belajar siswa SMP N 1 Depok.

Jenis penelitian ini ialah kuantitatif yang bersifat korelatif . Sampel penelitian adalah siswa kelas VII A dan F yang berjumlah 64 siswa. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode angket dan tes. Hasil dari data yang didapatkan di analisis secara statistik menggunakan program SPSS 17 dan metode korelasi ganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) minat belajar fisika siswa kelas VII SMP N 1 Depok berada pada kategori tinggi dengan rata-rata 50,25. 2) perhatian orangtua siswa kelas VII SMP N 1 Depok berada pada kategori tinggi dengan rata-rata 52,18. 3) prestasi belajar siswa kelas VII SMP N 1 Depok berada pada kategori tinggi dengan rata-rata 6,74. 4) Ada korelasi yang signifikan antara minat belajar fisika dan perhatian orangtua terhadap prestasi belajar dengan nilai koefisien korelasi pearsonnya 0,924.

(9)

vii

ABSTRACT

Alvi Mubaroq, Ginanjar. 2016. Correlation between Physics Learning Interest

and Parental Attention with Learning Achievement for Students Class VII SMP N 1 Depok Academic Year 2015/2016. Thesis. Yogyakarta: Physics

Education, Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University Yogyakarta.

This research aims to reveal: 1) learning interest level for students class VII SMP N 1 Depok; 2) parental attention level for students class VII SMP N 1 Depok; 3) learning achievement level for students class VII SMP N 1 Depok; 4) correlation between physics learning interest and parental attention with learning achievement for students class VII SMP N 1 Depok.

This type of research is quantitative and characteristic of this research is correlative. This research samples were 64 students class VII A and F. Data collection technique in this research used questionnaire and test methods. Results from collected data have been analyzed statistically by SPSS 17 program and multiple correlation method.

This results show that: 1) physics learning interest level for students class VII SMP N 1 Depok is high with mean 50,25; 2) parental attention level for students class VII SMP N 1 Depok is high with mean 52,18; 3) learning achievement level for students class VII SMP N 1 Depok are high with mean 6,74; 4) there is any significant correlation between physics learning interest and parental attention with learning achievement for students class VII SMP N 1 Depok with Pearson’s correlation coefficient is 0,924.

(10)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Korelasi antara Minat Belajar Fisika dan Perhatian Orangtua terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas

VII SMP N 1 Depok”. Tugas akhir dalam bentuk skripsi ini merupakan salah satu

syarat untuk menyelesaikan studi strata satu dan meraih gelar sarjana pendidikan

sesuai kurikulum Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam (JPMIPA), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

(FKIP), Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan karena bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmatnya sehingga penulis bisa

menyelesaikan skripsi ini.

2. Romo Prof. Dr. Paul Suparno, S.J., M.S.T., sebagai dosen pembimbing yang

dengan pengertian dan kesabaran telah memberikan bimbingan, motivasi, serta

berbagai masukan yang sangat berharga bagi penulis sejak awal sampai akhir

penulisan skripsi ini.

3. Bapak Dr. Ign. Edi Santosa, M.S., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Fisika dan Dosen Pembimbing Akademik (DPA) Pendidikan Fisika yang telah

memberikan semangat, saran, arahan dan bimbingan selama penulis belajar di

Universitas Sanata Dharma.

4. Segenap karyawan sekretariat JPMIPA yang telah memberikan bantuan dalam

memperlancar surat perizinan penelitian.

5. Bapak Heru Sumarsono, S.Pd., selaku kepala sekolah SMP N 1 Depok yang

(11)

6. Bapak Dra. Deswarti, sebagai guru bidang studi fisika kelas VII A dan F yang

telah membantu dan memberikan masukan selama penelitian.

7. Siswa kelas VII A dan VII F yang telah bersedia menjadi subyek penelitian dan

membantu dalam kelancaran penelitian.

8. Kedua orang tua saya, Bapak Wiedodo, S.Pd., dan Ibu Sri Handayani, S.Pd.,

yang senantiasa menjadi semangat penulis dalam hal apapun. Teman-teman

kelompok penelitian, Johan Pamungkas, Jenny Resty Harjanti, Yoana Maria

Vianey, terima kasih atas dukungannya.

9. Kekasih dan sahabatku Esti Hayu, Rizwi Fariki, Eri Yanto, Roni Alkaustar

terimasih untuk semangat dan dukungannya yang selalu ada dibelakang saya.

10. Teman-teman Pendidikan Fisika angkatan 2011 Universitas Sanata Dharma yang

telah berjuang dalam kebersamaan guna menyelesaikan studi di Universitas

Sanata Dharma. Terima kasih atas pengalaman-pengalaman indah yang selama

ini kita bangun bersama.

Penulis menyadari bahwa masih ada banyak kekurangan dalam penulisan

skripsi ini. Oleh karena itu penulis mohon masukan, kritik dan saran. Semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.

Yogyakarta, 2 Februari 2016

(12)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSTUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ...iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... iv

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II LANDASAN TEORI... 5

A. Pengertian Minat ... 5

B. Pengertian Belajar ... 6

C. Minat Belajar ... 8

(13)

E. Perhatian Orang Tua ... 10

F. Beberapa Penelitian yang ada ... 12

G. Kerangka Berfikir ... 12

H. Pengajuan Hipotesus ... 13

BAB III METODE PENELITIAN ... 15

A. Desain Penelitian ... 15

B. Waktu penelitian dan Tempat penelitian ... 16

C. Populasi penelitian ... 16

1. Populasi penelitian ... 16

2. Sample Penelitian ... 17

D. Teknik pengumpulan data ... 17

1. Metode Angket ... 17

2. Metode Tes ... 18

E. Instrumen penelitian ... 18

1. Angket minat belajar fisika ... 19

2. Angket perhatian orang tua ... 21

F. Uji Intrumen penelitian ... 24

G. Teknik Analisis Data ... 25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31

A. Deskripsi Sekolah ... 31

B. Data ... 32

1. Minat Belajar Siswa SMP N 1 Depok ... 32

2. Perhatian Orangtua Siswa SMP N 1 Depok ... 33

3. Prestasi Belajar Siswa SMP N 1 Depok ... 34

C. Analisis Data ... 35

1. Data minat, perhatian, dan prestasi belajar siswa SMP N 1 Depok ... 35

a. Minat Belajar... 35

(14)

xii

c. Prestasi Belajar ... 38

2. Uji Korelasi antara Minat, Perhatian Orangtua, dan Prestasi belajar siswa ... 39

3. Pembahasan ... 41

BAB V KESIMPILAN DAN SARAN ... 43

A. Kesimpulan ... 43

B. Saran ... 43

DAFTAR PUSTAKA ... 44

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kisi-kisi Minat belajar fisika ... 17

Tabel 2. Kisi-kisi Perhatian orangtua ... 18

Tabel 3. Indikator Minat Belajar Fisika ... 23

Tabel 4. Indikator Perhatian Orangtua ... 26

Tabel 5. Skor pada skala Minat dan Perhatian orangtua ... 27

Tabel 6. Klasifikasi tingkat Minat Belajar dan Perhatian Orangtua ... 28

Tabel 7. Klasifikasi tingkat Prestasi Belajar ... 29

Tabel 8. Skor Minat Siswa Kelas VII ... 32

Tabel 9. Skor Perhatian Orangtua Siswa Kelas VII ... 33

Tabel 10. Nilai UKK Siswa Kelas VII ... 34

Tabel 11. Klasifikasi Skor Minat Belajar Siswa ... 35

Tabel 12. Klasifikasi Skor Perhatian Orangtua ... 37

Tabel 13. Klasifikasi Skor Prestasi Belajar siswa ... 37

Tabel 14. Rangkuman data mean, standar deviasi dari minat belajar dan Prestasi... 39

(16)

xiv

DAFTAR GAMBAR

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian ... 49

Lampiran 2. Surat Perizinan Pelaksanaan Penelitian ... 50

Lampiran 3. Kuesioner Minat Belajar ... 51

Lampiran 4. Kuesioner Perhatian Orangtua ... 53

Lampiran 5. Data Hasil Kuesioner Minat Belajar ... 55

Lampiran 6. Data Hasil Kuesioner Perhatian Orangtua ... 56

Lampiran 7. Data Nilai UKK ... 57

Lampiran 8. Data Prestasi Belajar Siswa ... 58

Lampiran 9. Contoh Pekerjaan siswa : Kuesioner Minat Belajar ... 62

(18)

BAB

I

PENDAHULUAN

A.

Latar

Belakang

Masalah

Pendidikan sangat dekat dengan kehidupan karena pendidikan

berperanuntukmembentukmanusiamenjadimahklukyangberpendidikan

danmemilikihatinuranidalambersosialisasi.Dieraglobalisasiinikita

juga harus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan karena ilmu

pengetahuanselaluberkembangsesuaidenganperkembaganjamanyang

ada. Peningkatan mutu pendidikan menjadi penting karena untuk

membentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Upaya untuk

meningkatkan mutu pendidikan ini perlu didukung dari semua elemen

masyarakat. Tentunya perkembangan teknologi tak lepas dari mata

pelajaran fisika, padahal banyak anak didik yang nilai mata pelajaran

fisika tidak terlalu baik. Oleh karena itu sebagai pendidik kita perlu

meningkatkanhasilbelajar anakdenganmencarifaktor-faktorapasaja

yang berpengaruh untuk meningkatkan hasil belajar fisika. Proses

peningkatantersebutdapatdilakukandenganberbagaicaramenggunakan

pendidikan formal maupun pendidikan non formal karena lingkungan

sekitar atau masyarakat sangat berpengaruh dalam proses dan hasil

pendidikanmaupunlingkungankeluarga.

Lingkungan keluarga mempunyai pengaruh yang besar dalam

proses pendidikan dan pembelajaran, karena seorang siswa mempunyai

kedekatan fisik maupun emosional dengan keluarga mereka

masing-masing. Siswa juga memiliki waktu luang yang lebih banyak di

lingkungan keluarga jika dibandingkan dengan di lingkungan sekolah

sehinggajelasbahwalingkungankeluargasangatberpengaruhterhadap

prestasibelajarsiswa.Salahsatufaktordalamlingkungankeluargaadalah

perhatian dariorangtua. Setiap orangtua ingin anaknyaberprestasi di

sekolahtetapikondisikeluargaitutidaksemuasama.Kondisiorangtua

(19)

siswa berbeda-beda ditinjau dari tingkat: pendidikan orang tua,

kemampuanekonomidanpemahamanterhadappendidikananak.Dalam

lingkungankeluargatidaksetiapsiswamendapatkanperhatianyangsama

misalkan, dalam dorongan belajar, motivasi belajar, membantu

mengerjakantugas,danmemberikanfasilitasbelajarnya.MenurutAgus

Tri Pratomo Yogo (2000:49) ada hubungan korelasi yang positif dan

signifikanantaraminatbelajarfisikadenganprestasibelajarfisikasiswa.

Ada hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua

denganprestasibelajarfisikasiswa(Sukamto,2000:57).

Lingkungan sekolah juga mempunyai pengaruh dalam proses

pendidikandanpembelajaran,walaupunwaktuyangdihabiskandisekolah

taksebanyaksaatdilingkungankeluargatetapiprosesbelajarmengajar

terjadidisekolah.Siswaakanlebihbanyakmengalamiprosesbelajardi

sekolah dan memperoleh pengetahuan di sekolah karena yang akan

memberikanhasilbelajaritusendiriadalahsekolah.Sebagaigurufisika

kita harus bisa menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan

membuat nyaman para siswa karena keberhasilan pembelajaran juga

dipengaruhi oleh beberapa faktor yang ada dalam diri siswa misalkan

minatbelajarsiswa.Jikasiswasudahmemilikirasatidaksukaataupun

tidakmemilikiminatuntukbelajarfisikamakaakansangatlahsulituntuk

meningkatkanprestasibelajarsiswatersebut.Tetapijikasiswamempunyai

minat belajarfisikaakan lebih mudahuntuk diberikan pelajaran. Yang

menimbulkan minat darisiswabisasajadarifaktorpembelajaran yang

menyenangkan,caramengajarguru,danmasihbanyakyanglainya.

MelihatdarikondisisiswaSMPN1Depok,dalammenyampaikan

materipelajaranfisika,gurudiharapkanmengetahuiminatbelajarfisika

siswa untuk membantu agar siswa mudah memahami materi pelajaran.

Dilihat dari pengamatan lapangan belum ada penelitian tentang minat

belajarsiswadanperhatianorangtuaterhadapprestasibelajarfisikasiswa

SMP N 1 Depok. Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini akan

(20)

3

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti terdorong untuk

melakukan penelitian ini untuk mengetahui, seberapa besar pengaruh

minat belajar fisika terhadap prestasi belajar fisika dan seberapa besar

pengaruhperhatianorangtua,terhadapprestasibelajarsiswa.

B.

Rumusan

Masalah

Melihatlatarbelakangmasalahdiatasmakadalampenelitianini

dapatdirumuskanpermasalahanberikut:

1. SeberapabesarminatbelajarfisikasiswakelasVIISMPN1Depok

SlemanpadaTahunpelajaran2015/2016?

2. SeberapatinggiperhatianorangtuasiswakelasVIISMPN1Depok

SlemanpadaTahunpelajaran2015/2016?

3. SeberapatinggiprestasibelajarfisikasiswakelasVIISMPN1Depok

SlemanpadaTahunpelajaran2015/2016?

4. Adakahkorelasiantaraminatbelajarfisikadanperhatianorangtua

denganprestasibelajarfisikasiswakelasVIISMPN1DepokSleman

padaTahunpelajaran2015/2016?

C.

Tujuan

penelitian

Sesuaidenganrumusanmasalah,makatujuandaripenelitianini

adalahuntukmengetahui:

1. SeberapabesarminatbelajarfisikasiswakelasVIISMPN1Depok

SlemanpadaTahunpelajaran2015/2016;

2. SeberapatinggiperhatianorangtuasiswakelasVIISMPN1Depok

SlemanpadaTahunpelajaran2015/2016;

3. SeberapatinggiprestasibelajarfisikasiswakelasVIISMPN1Depok

SlemanpadaTahunpelajaran2015/2016;

4. Korelasiminatbelajarfisikadanperhatianorangtuadenganprestasi

belajarfisikasiswakelasVIISMPN1DepokSlemanpadaTahun

(21)

D.

Manfaat

penelitian

1. Manfaat bagisekolah

a. Dengan diketahui minat belajar siswa maka diharapkan dapat

meningkatkanprestasibelajarfisikaparasiswa.

b. Membuka wawasan guru akan pentingnya minat dan perhatian

orangtuauntukmeningkatkanpprestasibelajarsiswa.

2. Mafaatbagipendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam

usahameningkatkanprestasibelajarfisikamelaluiminatbelajarsiswa

danperhatianorangtua

3. Manfaatbagipenelitian

Hasilpenelitianinidiharapkandapatmemberikansumbanganyang

postif terhadap pengembangan ilmu terutama pengembangan ilmu

pengetahuankhususnyapendidikanfisika,bentuksumbangantersebut

(22)

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A.

Pengertian Minat

Minat adalah kecendrungan yang menetap dalam subyek untuk

merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang

berkecimpung dalam bidang itu (Winkel, W.S., 1986: 30).

Minat adalah suatu rasa suka dan keterikatan pada suatu hal atau

aktivitas, tanpa ada yang menyuruh (Slameto, 1988:182). Menurut

Slameto (1988: 59) minat belajar besar pengaruhnya terhadap belajar,

karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat

siswa, siswa tidak akan belajar sebaik-baiknya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, minat merupakan suatu

keinginan yang kuat, gairah, atau kencenderungan hati yang tinggi

terhadap sesuatu (NN1, 2008).

Menurut Hurlock (1986, dalam Christina, 2003: 37), minat

diartikan sebagai sumber motivasi yang akan mengarahkan seseorang

terhadap apa yang akan mereka lakukan bila diberi kebebasan untuk

memilihnya, bila mereka melihat sesuatu itu serta menimbulkan

kepuasan bagi dirinya. Dengan demikian minat adalah kesadaran

seseorang terhadap sesuatu dan yang mendorong orang tersebut untuk

memusatkan perhatian terhadap sesuatu itu dengan disertai perasaan

puas dan senang.

Minat adalah kesadaran seseorang bahwa suatu objek, seseorang,

suatu soal atau situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya. Jadi

minat harus dipandang sebagai suatu sambutan yang sadar, kalau tidak

demikian minat itu tidak memiliki arti sama sekali (Buchori, 1999:

(23)

Sardiman (1988: 76) menyatakan bahwa minat seseorang terhadap

suatu objek akan lebih kelihatan apabila obyek sasaran berkaitan

dengan keinginan dan kebutuhan seseorang yang bersangkutan. Minat

merupakan suatu kondisi yang terjadi apabila berhubungan dengan

keinginan atau kebutuhan sendiri, dengan kata lain ada kecenderungan

apa yang dilihat dan diamati seseorang adalah sesuatu yang

berhubungan dengan keinginan dan kebutuhan seseorang tersebut.

Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa

dalam bidang-bidang studi tertentu. Misalkan seorang siswa yang

menaruh minat besar terhadap fisika akan memusatkan perhatiannya

lebih banyak dari pada fisika. Karena pemusatan perhatian yang

intensif terhadap materi, siswa tadi mampu untuk belajar lebih giat dan

akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan (Syah, 2010: 152).

Minat adalah sesuatu yang dengannya kita mengidentifikasi diri.

Minat menambah kegembiraan pada setiap kegiatan yang kita lakukan.

Ibarat bumbu yang membuat makanan menjadi sedap, minat membuat

seluruh kegiatan menjadi menarik. Minat merupakan sumber motivasi

kita berbuat sesuatu misalnya belajar dan berupaya memperoleh

kegembiraan dari apa yang kita minati (Andar, 1997: 36).

Menurut penulis minat yang dimaksudkan dalam penelitian ini

adalah suatu rasa suka dan ketertarikan pada susatu hal atau aktivitas

tanpa ada yang menyuruh dan menimbulkan kepuasan bagi dirinya.

B. Pengertian Belajar

Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu usaha tau kegiatan yang

bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang mencakup

perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan,

ketrampulan, dan sebagainya (Dalyono, 2010: 51).

Anwar Bey (dalam Dalyono 2010: 51) mengatakan bahwa belajar

adalah kegiatan manusia yang sangat penting dan harus dilakukan

(24)

7

berbagai hal yang menyangkut kepentingan hidup. Dengan kata lain

melalui belajar dapat memperbaiki nasib, mencapai cita-cita yang

didambakan. Karena itu, tidak boleh lupa, jangan malas dan membuang

waktu secara percuma, tetapi manfaatkan dengan seefektif mungkin,

agar tidak timbul penyesalan kemudian.

Belajar selalu didefiniskan sebagai sesuatu perubahan pada diri

individu yang disebabkan oleh pengalaman. Perubahan yang

disebabkan oleh perkembangan (seperti tumbuh menjadi lebih tinggi)

adalah bukan contoh belajar, demikian pula sifat-sifat individu yang

ada sejak lahir (seperti refleks dan respon lapar atau sakit). Manusia

telah belajar begitu banyak sejak mereka lahir, bahwa belajar dan

perkembangan adalah hubungan yang tidak dapat dipisahkan (Wuryani,

2006: 120).

Belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh

tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman

dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.

Sehubungan dengan pengertian ini perlu diutarakan sekali lagi bahwa

perubahan tingkah laku yang timbul akibat proses kematangan fisik,

keadaan mabuk, lelah, dan jenuh tidak dapat dipandang sebagai proses

belajar (Muhibbin, 2003: 68).

Belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman

kecuali perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh proses menjadi

matangnya seseorang atau perubahan yang intensif atau bersifat

temporer (Oemar Hamalik, 1983: 68)

Belajar pada hakekatnya adalah suatu perubahan, baik sikap

maupun tingkahlaku kearah yang baik, kuantitatif dan kualitatif yang

fungsinya lebih tinggi dari semula (Yusuf Djayadisastra, 1989: 8).

Ahmad Tono (1978: 25), juga mengemukakan bahwa belajar terdiri

dari melakukan sesuatu yang baru, kemudian sesuatu yang baru

tersebut dicamkan atau dipahami oleh individu kemudian ditampilkan

(25)

Menurut penulis belajar yang dimaksudkan dalam penelitian ini

adalah kegiatan yang sangat peting bertujuan untuk membuat

perubahan pada seluruh tingkah laku individu yang disebabkan oleh

pengalaman.

C. Minat belajar

Minat dapat timbul karena daya tarik dari luar dan juga datang dari

hati sanubari. Minat yang besar terhadap sesuatu merupakan modal

yang besar artinya untuk mencapai memperoleh benda atau tujuan yang

diminati itu. Timbulnya minat belajar disebabkan berbagai hal, antara

lain karena keinginan yang kuat untuk menaikan martabat atau

memperoleh pekerjaan yang baik serta ingin hidup senang dan bahagia.

Minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi,

sebaliknya minat belajar yang kurang akan menghasilkan prestasi yang

rendah (Dalyono, 2010: 56-57).

Minat belajar fisika dapat dinyatakan sebagai kecenderungan yang

agak menetap untuk merasa tertarik belajar fisika dan merasa senang

mempelajari segala aspek dalam fisika (Christina, 2003: 38).

Minat belajar pada dasarnya adalah sikap ketaatan pada kegiatan

belajar, baik menyangkut perencanaan jadwal belajar maupun inisiatif

melakukan usaha tersebut dengan sungguh-sungguh (Femi, 2011: 37).

Sukardi (1987: 25) mengemukakan bahwa minat belajar adalah

suatu kerangka mental yang terdiri dari kombinasi gerak perpaduan dan

campuran dari perasaan, prasangka, cemas dan kecenderungan-

kecenderungan lain yang biasa mengarahkan individu kepada suatu

pilihan tertentu.

Menurut penulis minat belajar yang dimaksudkan dalam penelitian

ini adalah daya tarik dari diri sendiri maupun dari luar untuk tertarik

untuk belajar dan merasa senang memperlajari segala aspek dalam

(26)

9

Menurut penulis minat belajar dapat diukur melalui empat

komponen utama berdasarkan pada definisi-definisi diatas yang sudah

disebutkan yaitu ketertarikan peserta didik belajar Fisika,

kecenderungan merasa senang mempelajari segala aspek dalam Fisika,

ketaatan peserta didik pada kegiatan belajar Fisika, inisiatif untuk

melakukan usaha belajar Fisika.

D. Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan tingkatan besarnya perubahan tingkah

laku yang dapat dicapai dari suatu pengalaman mengarah pada

penguasaan pengetahuan, kecakapan dan ketrampilan setelah seseorang

belajar (Nana Sudjana, 1998, dalam Sukamto, 2000: 7).

Prestasi belajar adalah puncak hasil belajar yang dapat

mencerminkan keberhasilan belajar siswa terhadap tujuan belajar yang

telah ditetapkan. Hasil belajar siswa dapat meliputi aspek kognitif

(pengetahuan), aspek afektif (sikap), dan psikomotorik (tingkah laku)

(Femi, 2011: 73).

Prestasi belajar menggambarkan penguasaan siswa terhadap materi

pelajaran yang diberikan, seberapa jauh pengalaman belajar telah

dipahami siswa. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

dapat berasal dari dalam dirinya sendiri (faktor internal) dan dari luar

dirinya (faktor eksternal) (Reina, 2001: 89).

Dari teori itu prestasi belajar yang dimaksudkan dalam penelitian

ini adalah merupakan hasil belajar yang dicapai seseorang setelah

melakukan usaha dan serangkaian kegiatan belajar. Tentunya prestasi

belajar dari tiap siswa tidaklah sama, sesuai dengan kemauan,

kemampuan dan usaha dari masing-masing siswa. Prestasi belajar siswa

merupakan hasil belajar yang dapat dicapai pada saat dilakukan

(27)

mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program

(Muhibbin, 2003: 193).

Prestasi belajar dapat diukur dengan metode tes. Menurut Paul

Suparno (2007: 58) metode tes sendiri dibagi menjadi dua yaitu metode

tes standard dan metode buatan sendiri.

a. Tes standar yang sering digunakan dalam penelitian pendidikan. Disini

disebutkan dua model tes standar:

1) Norm referenced, dengan menghasilkan skor yang membandingkan

kemampuan seseorang dengan yang lain.

2) Domain-referenced test, lebih mengetes kompentensi siswa dalam

hal isi/ bahan

b. Tes buatan sendiri dapat berbentuk

1) Tes esai: berbentuk pertanyaan dengan jawaban bebas.

2) Tes multiple choices. Bentuknya pilihan ganda, A,B,C,D,E. Siswa

akan memilih jawaban yang dianggap benar. Namun di sini tidak

ada kebebasan siswa karena semua jawaban sudah disediakan.

3) Tes multiple choices dengan alasan terbuka. Ini model pilihan

ganda tetapi ditambah alasan yang terbuka sehingga siswa masih

dimungkinkan mengungkapkan alasannya yang mendalam.

E. Perhatian orang tua

Perhatian orang tua dalam masalah pendidikan besar sekali

pengaruhnya dalam belajar. Memberikan perhatian berarti memberi

motivasi ataupun semangat untuk anak. Dengan harapan anaknya

mendapatkan prestasi yang tinggi orang tua pasti akan selalu

memberikan perhatiannya kepada anak dalam belajar. Selain itu anak

pasti akan lebih bersemangat untuk mendapatkan hasil prestasi yang

tinggi karena dorongan dari orang tua sangat besar. Selain memberi

semangat dan motivasi tersebut orang tua juga dapat membantu anak

(28)

11

salah satu soal dalam PR sehingga peran orang tua akan sangat

membantu anak untuk dapat mengerjakan soal tersebut.

Suryabrata (dalam Muhammad, 2014: 16) menjelaskan bahwa

perhatian orang tua dengan penuh kasih sayang terhadap pendidikan

anaknya, akan menumbuhkan aktivitas anak sebagai suatu potensi yang

sangat berharga untuk menghadapi masa depan. Perhatian orang tua

yang dimaksud adalah tanggapan siswa atas perhatian orang tuanya

terhadap pendidikan anaknya yaitu tanggapan tentang bagaimana cara

orang tuanya memberikan bimbingan belajar di rumah, memperhatikan

dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan alat yang menunjang pelajaran,

memberikan dorongan untuk belajar, memberikan pengawasan,

memberikan pengarahan pentingnya belajar.

Hasbullah (dalam Vovi Efriani, 2013: 18) mengatakan bahwa

perhatian orang tua sangat berpengaruh dalam pendidikan anaknya,

karena apa-apa yang diajarkan orang tua pada anaknya akan membawa

pengaruh terhadap kehidupan anak didik, demikian pula terhadap

pendidikan yang dialaminya disekolah dan di masyarakat sehingga

tujuan belajar akan tercapai dengan maksimal. Bila orang tua acuh tak

acuh terhadap aktivitas belajar anaknya, biasanya anak kurang atau

tidak memiliki semangat dalam belajar sehingga sukar diharapkan

mencapai prestasi yang maksimal.

Pola asuh yang diterima setiap siswa sangatlah beragam, hal ini

tergantung dari cara pola asuh keluarga yang diterapkan oleh orang tua

kepada anaknya. Perbedaan pola asuh keluarga secara tidak langsung

akan mempengaruhi kebiasaan-kebiasaan anak, baik di rumah maupun

di sekolah. Orang tua yang membiasakan anak untuk selalu belajar di

rumah akan berpengaruh terhadap hasil belajar anak bersangkutan di

sekolah (Fitria Rahmawati dkk, 2014).

Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan

belajar ialah orangtua dan keluarga siswa itu sendiri. Sifat-sifat

(29)

demografi (letak rumah), semuanya dapat memberi dampak baik

ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai oleh

siswa (Muhibbin, 2007: 138).

Perhatian orang tua yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah

bagaimana cara memberikan kebutuhan belajar di rumah,

memperhatikan dan memenuhi kebutuhan alat yang menunjang

pelajaran, memberikan dorongan untuk belajar, memberikan

pengawasan dalam belajar, dan memberikan motivasi belajar.

Perhatian orang tua dapat di ukur dengan indikator: perhatian

orang tua terhadap fasilitas belajar, perhatian spiritual, memberi

motivasi belajar, dan memperhatikan prestasi belajar siswa.

F.

Beberapa Penelitian yang ada

Hasil penelitian terdahulu yang relevan sesuai dengan kerangka berfikir

penelitian dan hasilnya antara lain:

1. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar fisika

dengan prestasi belajar fisika siswa kelas XI SLTP se Kecamatan

Dukun Kabupaten Magelang Tahun pelajaran 1999/2000 ( Agus Tri

Pratomo Yogo, 2000: 49).

2. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua

dengan prestasi belajar fisika siswa kelas VIII SLTP Negeri 1 Belik

Kabupaten Pemalang tahun pelajaran 1999/2000 (Sukamto, 2000:57).

G.

Kerangka Berfikir

1. Hubungan antara minat belajar fisika dengan prestasi belajar fisika

Minat belajar merupakan salah satu faktor yang menentukan

keberhasilan proses belajar. Minat merupakan indikator berupa kemauan

atau kencenderungan untuk tertarik terhadap sesuatu. Kurangnya minat

belajar mengakibatkan perhatian dalam usaha belajar sehingga dapat

menghambat belajar. Apabila minat belajar fisika tinggi maka prestasi

(30)

13

belajar fisika juga rendah. Oleh karena itu minat belajar memberi dampak

yang positif terhadap prestasi belajar siswa.

2. Hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar fisika

Perhatian orang tua dalam masalah pendidikan besar sekali

pengaruhnya dalam belajar. Memberi perhatian berarti memberi dorongan

atau motivasi. Dengan harapan yang tinggi orang tua akan memberikan

dorongan, motivasi, dan perhatian belajar kepada anak. Ini dilakukan agar

anak mendapatkan prestasi belajar yang tinggi. Ini juga bisa

menumbuhkan semangat belajar pada diri anak terutama untuk

mempelajari mata pelajaran yang di anggap sulit. Kurangnya perhatian

orang tua kepada anak akan berdampak pada prestasi belajar anak. Apabila

perhatian orang tua kepada anak tinggi atau bisa disebut sangat perhatian,

maka prestasi belajarnya juga tinggi. Apabila perhatian orang tua kepada

anak itu rendah atau disebut kurang perhatian maka prestasi belajar anak

rendah. Oleh karena itu perhatian orang tua berdampak postif terhadap

prestasi belajar siswa.

H.

Pengajuan Hipotesis

Berdasarkan pembahasan pada kajian teori, kajian penelitian yang

relevan dan kerangka berfikir, maka dalam penelitian ini peneliti

mengajukan hipotesis sebagai berikut :

1. Hipotesis Mayor

a. Ada korelasi antara minat belajar fisika dan perhatian orang tua

dengan prestasi belajar fisika siswa kelas VII SMP N 1 Depok

tahun pelajaran 2015/2016.

2. Hipotesis Minor

a. Ada korelasi antara minat belajar fisika dengan prestasi belajar

fisika siswa kelas VII di SMP N 1 Depok tahun pelajaran

(31)

b. Ada korelasi antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar

fisika siswa kelas VII di SMP N 1 Depok tahun pelajaran

(32)

15

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.

Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yang bersifat korelatif.

Pada penelitian ini terdapat tiga variabel yang dilibatkan, terdiri dari

dua variabel bebas (prediktor) dan satu variabel terikat (kriterium)

Kedua variabel bebas yaitu minat belajar siswa (X1) dan variabel bebas

perhatian orang tua (X2), sedangkan variabel terikatnya adalah prestasi belajar

(Y)

Skema untuk penelitian ini sebagai berikut : hubungan korelasi minat

belajar fisika (X1) terhadap prestasi belajar (Y) dengan mengendalikan X2 dan

hubungan korelasi perhatian orang tua (X2) terhadap prestasi belajar (Y)

dengan mengendalikan X1, serta hubungan korelasi antara X1 dan X2 terhadap

Y, hal tersebut dapat di tuangkan dalam bentuk gambar sebagai berikut

Gambar 1 : Hubungan X1 dan X2 dengan Y

Gambar 2 : Hubungan X1 dan Y X1

X2

Y

X1

[image:32.595.85.534.237.663.2]
(33)

Gambar 3 : Hubungan X2 dan Y

B.

Waktu penelitian dan tempat penelitian

1. Waktu penelitian

Untuk penelitian dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran

2015/2016

Adapun waktu pengambilan data dilakukan pada bulan November

2015 dan direncanakan penelitian ini akan selesai pada awal Desember 2015

2. Tempat penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMP N 1 Depok Sleman Yogyakarta

C.

Populasi penelitian

1. Populasi penelitian

Populasi adalah kumpulan pengukuran tentang orang, binatang, benda,

kejadian, dll yang dapat diidentifikasi (Suparno, 2011: 6)

Dalam penelitian ini peneliti menetapkan populasi yaitu seluruh siswa

kelas VII SMP N 1 Depok Sleman Yogyakarta tahun pelajaran 2014/2015

a. Kelas VII A = 32 siswa.

b. Kelas VII B = 32 siswa.

c. Kelas VII C = 32 siswa.

d. Kelas VII D = 32 siswa.

e. Kelas VII E = 32 siswa. X2

X1

[image:33.595.87.534.96.653.2]
(34)

17

f. Kelas VII F = 32 siswa.

Jumlah populasi = 192 siswa.

2. Sampel penelitian

Sampel adalah himpunan bagian dari populasi, kumpulan beberapa

anggota populasi yang mempresentasikan populasi tersebut (Suparno, 2011: 6).

Dalam penelitian ini sampel yang digunakan 2 kelas yang dipilih secara

acak. Gay dan Diel (1992) mengemukakan untuk penelitian deskriptif,

sampelnya 10% dari populasi, penelitian korelasi, paling sedikit 30 sampel,

penelitian perbandingan klausal paling sedikit 30 sampel perkelompok, dan

untuk penelitian eksperimen 15 sampel per kelompok.

D.

Teknik pengumpulan data

Dalam pengumpulan data untuk mendapatkan data yang diperlukan,

dipergunakan teknik atau metode yang tepat. Pemilihan metode pengumpulan

data, peneliti menggunakan metode angket dan tes

1. Metode angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi

dari responden yang ingin diketahui (Suparno, 2007: 61). Untuk membuat

angket penulis menurun kan dari defisini konseptual ke definisi operasional dan

[image:34.595.85.536.200.753.2]

dibuat indicator sehingga bias dibuat kisi-kisinya seperti di bawah berikut

Tabel 1. Kisi-kisi Minat belajar fisika.

No. Indikator Pernyataan

1 Ketertarikan  Saya menggali informasi tentang materi pelajaran Fisika dengan internet, buku pelajaran, atau bahan bacaan lain.  Saya tidak pernah tidur di kelas ketika

pelajaran Fisika.

(35)

 Saya mengerjakan tugas Fisika tanpa disuruh.

2 Kesenangan  Saya merasa penasaran dengan kejadian-kejadian alam yang terjadi di sekitar saya.

 Saya tidak merasa bosan saat belajar Fisika.

 Saya datang tepat waktu saat pelajaran Fisika.

 Ketika menemui kesulitan dalam mengerjakan tugas, saya bertanya pada teman/guru.

3 Ketaatan  Saya bertanya pada orang lain untuk memuaskan rasa penasaran saya.

 Saya tidak menunda mengerjakan tugas Fisika.

 Saya mempelajari materi Fisika sebelum materi tersebut diajarkan di kelas

 Saya meluangkan waktu untuk belajar Fisika secara mandiri.

4 Inisiatif  Saya merasa gembira ketika belajar Fisika.

 Saya mengerjakan PR yang diberikan oleh guru Fisika.

 Saya memperhatikan penjelasan guru Fisika.

[image:35.595.84.517.108.750.2]

 Ketika diberi tugas, saya mencoba mengerjakannya.

Tabel 2. Kisi-kisi perhatian orangtua.

No. Indikator Pernyataan

1 Perhatian Fasilitas belajar  Pada awal tahun saya diberikan tas sekolah baru.

 Pada awal tahun pelajaran baru apakah saya dibelikan buku pelajaran

 Saya dibelikan alat

(36)

19

 Sesampainya di rumah saya ditanya ada pekerjaan rumah atau tidak

2 Perhatian Motivasi belajar  Jika suatu saat keperluan sekolah saya seperti buku, ada yang rusak sampulnya, orang tua saya menyarankan agar memperbaikinya.

 Suatu saat ada pekerjaan rumah dan saya tidak dapat mengerjakannya, orang tua saya mau membantunya.  Suatu saat saya melihat TV

agak lama, orang tua saya mengingatkan agar

mengurangi dalam melihat TV dan meningkatkan belajar.  Untuk meningkatkan prestasi

belajar, orang tua saya memberi kesempatan untuk mengikuti privat atau les. 3 Perhatian Prestasi belajar  Orang tua saya selalu

menanyakan tentang prestasi/ hasil ulangan saya.  Orang tua saya melihat

prestasi belajar/ nilai ulangan saya agak jelek, orang tua saya menyarankan agar meningkatkan belajarnya.  Untuk mendorong agar saya

mendapat hasil belajar yang lebih baik, orang tua saya memberi semangat dengan memberi hadiah tertentu.  Orang tua saya memberikan

pengarahan bahwa untuk mencapai sukses pada masa yang akan datang, perlu selalu meningkatkan prestasi belajar 4 Perhatian Spiritual  Orang tua saya menekankan

kejujuran dalam mengerjakan soal Ujian.

(37)

Tuhan yang maha Esa.

 Saya di nasehati orang tua bahwa Tuhan akan menaikan derajat bagi orang yang berilmu.

 Saya di nasehati orang tua bahwa berdo’a sebelum mengerjakan Ujian.

Pengumpulan data tentang minat belajar fisika merupakan variabel bebas 1

(X1) dan perhatian orang tua variabel bebas 2 (X2) siswa kelas VII SMP N 1

Depok. Menggunakan metode angket tertutup yang artinya jawaban pertanyaan

sudah disediakan sehingga (siswa) tinggal memilih. Adapun bentuknya dengan

sekala bertingkat artinya sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang

menunjukan tingkat-tingkatan dan sudah di susun dengan menyediakan

jawaban lengkap sehingga siswa tinggal memberi tanda centang pada jawaban

yang dipilih

2. Metode Tes

Alat ukur tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur untuk

melihat seberapa tinggi prestasi belajar fisika siswa.

Metode ini digunakan untuk melihat seberapa tinggi prestasi belajar fisika

siswa sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau presepsi

siswa tersebut yang dapat dibandingkan dengan nilai-nilai siswa yang satu

dengan yang lain atau nilai standar yang ditetapkan. Dalam penelitian ini

menggunakan tes obyektif/multiple choice (pilihan ganda)

E.

Instrumen penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan dalam penelitian

dengan metode tertentu untuk pengambilan data. Pemilihan alat yang

digunakan dalam pengambilan data tergantung dan ditentukan oleh variabel

(38)

21

angket untuk 2 variabel bebas yaitu minat belajar fisika merupakan variabel

bebas 1 (X1), perhatian orang tua adalah variabel bebas 2 (X2). Kedua variabel

tersebut untuk melihat seberapa besar minat belajar fisika siswa dan seberapa

besar perhatian orang tua siswa, sedangkan tes semester 2 tahun pelajaran

2014/2015 digunakan untuk melihat seberapa tinggi prestasi belajar fisika

variabel (Y). Berdasarkan jumlah variabel yang diteliti, disusun tiga instrumen

terdiri dari 2 angket dan 1 tes.

1. Angket minat belajar fisika

Langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan angket minat belajar

fisika, sebagai berikut.

a. Persiapan dan penentuan indikator.

b. Penyusunan pernyataan angket.

c. Konsultasi dosen pembimbing.

d. Penyempurnaan pernyataan angket.

Berikut penyusunan angket minat belajar fisika berdasar indikator

1) Konseptual

Minat belajar Fisika adalah kecenderungan yang agak menetap untuk

merasa tertarik belajar Fisika, merasa senang mempelajari segala

aspek dalam Fisika, dan taat pada kegiatan belajar, baik yang

menyangkut perencanaan kegiatan belajar maupun inisiatif

melakukan usaha tersebut dengan sungguh-sungguh.

2) Operasional

Minat belajar Fisika adalah ketertarikan peserta didik belajar Fisika,

kecenderungan peserta didik untuk merasa senang mempelajari segala

aspek dalam Fisika, ketaatan peserta didik pada kegiatan belajar, dan

inisiatif yang dimiliki peserta didik untuk melakukan usaha belajar

(39)

3) Indikator:

a) Ketertarikan peserta didik belajar Fisika

 Peserta didik memiliki rasa ingin tahu terhadap ilmu Fisika (1) Saya menggali informasi tentang materi pelajaran Fisika

dengan internet, buku pelajaran, atau bahan bacaan lain.

(2) Saya merasa penasaran dengan kejadian-kejadian alam

yang terjadi di sekitar saya.

(3) Saya bertanya pada orang lain untuk memuaskan rasa

penasaran saya.

b) Kecenderungan peserta didik untuk merasa senang mempelajari

segala aspek dalam Fisika

 Peserta didik merasa senang dalam belajar Fisika (1) Saya tidak merasa bosan saat belajar Fisika.

(2) Saya merasa gembira ketika belajar Fisika.

c) Ketaatan peserta didik pada kegiatan belajar

 Peserta didik mengerjakan tugas Fisika

(1) Saya tidak menunda mengerjakan tugas Fisika.

(2) Saya mengerjakan PR yang diberikan oleh guru Fisika.

 Peserta didik mengikuti keseluruhan KBM (1) Saya datang tepat waktu saat pelajaran Fisika.

(2) Saya tidak pernah tidur di kelas ketika pelajaran Fisika.

(3) Saya memperhatikan penjelasan guru Fisika.

d) Inisiatif untuk melakukan usaha belajar Fisika dengan

sungguh-sungguh

(40)

23

(2) Ketika menemui kesulitan dalam mengerjakan tugas, saya

bertanya pada teman/guru.

(3) Saya bertanya pada guru apabila menemui kesulitan dalam

memahami materi pelajaran Fisika.

 Peserta didik memiliki inisiatif untuk belajar Fisika.

(1) Saya mempelajari materi Fisika sebelum materi tersebut

diajarkan di kelas.

(2) Saya mengerjakan tugas Fisika tanpa disuruh.

(3) Saya meluangkan waktu untuk belajar Fisika secara

mandiri.

Secara umum jumlah angket minat belajar dapat ditunjukan dalam table 3.

[image:40.595.86.529.158.703.2]

berikut.

Tabel 3. Indikator minat belajar fisika

Angket Minat Nomor

Pernyataa

Butir

soal

1. Ketertarikan 1, 9, 13,15 4

2. Kesenangan 2, 4, 8, 12 4

3. Ketaatan 3, 6, 14,

16

4

4. Inisiatif 5, 7, 10,11 4

(41)

Angket minat belajar secara lengkap telah terlampir pada lampiran 3.

2. Angket Perhatian Orang Tua

Langkah-langkah penyusunan angket perhatian orang tua sebagai berikut

a. Persiapan dan penentuan indikator

b. Penyusunan pernyataan angket

c. Konsultasi dosen pembimbing

d. Penyempurnaan pernyataan angket

Berikut penyusunan angket perhatian orang tua, yang didasarkan pada

indikator-indikator

1) Konseptual

Perhatian orang tuanya terhadap pendidikan anaknya yaitu tanggapan

tentang bagaimana cara orang tuanya memberikan bimbingan belajar

dirumah, memperhatikan dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan alat

yang menunjang pelajaran, memberikan dorongan untuk belajar,

memberikan pengawasan, memberikan pengarahan pentingnya

belajar.

2) Operasional

Bagaimana cara memberikan kebutuhan belajar di rumah,

memperhatikan dan memenuhi kebutuhan alat yang menunjang

pelajaran, memberikan dorongan untuk belajar, memberikan

pengawasan dalam belajar dan memberikan motivasi belajar

3) Indikator :

a) Perhatian orang tua terhadap fasilitas belajar

(1) Pada awal tahun saya diberikan tas sekolah baru

(2) Pada awal tahun pelajaran baru apakah saya dibelikan

buku pelajaran.

(42)

25

(4) Jika suatu saat keperluan sekolah saya seperti buku, ada

yang rusak sampulnya, orang tua saya menyarankan agar

memperbaikinya.

b) Perhatian spiritual

(1) Orang tua selalu menekankan kejujuran dalam mengerjakan

soal Ujian.

(2) Orang tua selalu mengingatkan untuk selalu berdo`a kepada

tuhan yang maha Esa.

(3) Saya selalu di nasehati orang tua bahwa tuhan akan menaikan

derajat bagi orang yang berilmu.

c) Memberi motivasi belajar

(1) Suatu saat ada pekerjaan rumah dan Saya tidak

dapat mengerjakannya, orang tua saya mau membantunya.

(2) Suatu saat Saya melihat TV agak lama, orang tua Saya

mengingatkan agar mengurangi dalam melihat TV dan

meningkatkan belajar.

(3) Untuk meningkatkan prestasi belajar, orang tua Saya memberi

kesempatan untuk mengikuti privat atau les.

d) Memperhatikan prestasi belajar

(1) Orang tua saya selalu menanyakan tentang prestasi/ hasil

ulangan saya.

(2) Orang tua saya melihat prestasi belajar/ nilai ulangan saya

agak jelek, orang tua saya menyarankan agar meningkatkan

belajarnya.

(3) Untuk mendorong agar saya mendapat hasil belajar yang

lebih baik, orang tua saya memberi semangat dengan memberi

hadiah tertentu.

(4) Orang tua saya memberikan pengarahan bahwa untuk

mencapai sukses pada masa yang akan datang, perlu selalu

(43)

Secara umum jumlah angket perhatian orang tua dapat ditunjukan dalam

[image:43.595.86.521.168.621.2]

table 4. berikut.

Tabel 4. Indikator perhatian orang tua

Angket Minat Nomor

Pernyataan

Butir

Soal

1. Perhatian

Fasilitas belajar

1,2,3,4 4

2. Perhatian

Motivasi belajar

5,6,7,8 4

3 Perhatian

Prestasi belajar

9,10,11,12 4

4 Perhatian

Spiritual

13,14,15,16 4

Jumlah 16

Angket perhatian orang tua secara lengkap terdapat pada lampiran 2

3. Tes Prestasi Belajar Fisika

Tes prestasi belajar fisika dalam penelitian ini tidak disusun, tetapi

memakai tes standar yang digunakan untuk kenaikan kelas tahun pelajaran

2015/2016. Tes tersebut dari kabupaten sehingga soal dan lembar jawabnya

setelah selesai ujian diberikan kembali ke kabupaten.

F.

Uji instrumen penelitian

Data merupakan bahan utama suatu kegiatan penelitian, maka kebenaran

(44)

27

menguji hipotesis yang dipaparkan. Sedangkan benar tidaknya data tergantung

baik tidaknya instrumen pengambilan data. Instrumen yang baik harus

memenuhi dua persyaratan yaitu valid dan reliabel, maka terlibeih dahulu

diadakan uji coba instrument.

Validitas yang digunakan dalam penelititan ini adalah validitas isi.

Validitas isi digunakan untuk mengukur apakah isi dari instrumen atau item

test yang akan digunakan sungguh mengukur isi dari domain yang mau diukur (Suparno, 2010: 67-68).

Dalam penelitian ini, instrumen dibuat berdasarkan pada kisi-kisi yang

mengacu pada definisi konspetual dan definisi operasional. Validitas isi dalam

instrumen penelitian ini dikembangkan oleh peneliti berdasarkan bimbingan

dari dosen Fisika.

G.

Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mengetahui

hubungan minat belajar dan perhatian orangtua terhadap prestasi belajar siswa

adalah sebagai berikut :

1. Skoring Hasil Kuesioner

Untuk mengetahui tingkat minat belajar siswa dan perhatian orang tua

siswa menggunakan angket. Setelah angket itu disebarkan kepada

siswa maka hasilnya akan di skor untuk setiap pernyataan. Tipe skor

[image:44.595.85.533.197.752.2]

untuk setiap jawabannya tertera pada table 5 dibawah ini

Tabel 5. Skor pada skala Minat Belajar dan Perhatian Orangtua

Pilihan Jawaban Lambang Skor

Tidak Pernah TP 1

(45)

Sering S 3

Selalu SL 4

2. Klasifikasi tingkat minat belajar dan Perhatian orang tua

Untuk melihat tingkat minat belajar dan perhatian orangtua siswa

maka hasil dari penskoran akan di klasifikasikan. Karena jumlah

total pertanyaan untuk angket minat dan perhatian adalah 16 maka:

a. Skor untuk tiap siswa

Skor minimal = 1 x 16 = 16

Skor maksimal = 4 x 16 = 64

Range = 64-16 = = 48

b. Pembagian Interval

Lalu skor akan di klasifikasikan dalam 5 interval, maka lebar

intervalnya 48 : 5 = 9,6 dibulatkan menjadi 10

Maka skor yang diperoleh dari minat dan perhatian akan di

[image:45.595.87.532.241.735.2]

klasifikasikan seperti table 6.

Tabel 6. Klasifikasi Minat Belajar dan Perhatian Orangtu

Interval Skor Variabel Minat Klasifikasi

56 – 64 Sangat tinggi

46 – 55 Tinggi

36 – 45 Sedang

(46)

29

16 – 25 Sangat Rendah

3. Skoring Prestasi Belajar

Untuk melihat tingkat prestasi belajar siswa digunakan hasil nilai

ujian kenaikan kelas siswa. Dari hasil tersebut kita sudah bias

mengklasifikasikannya

Skor minimal = 0

Skor maksimal = 10

Range 10 – 0 = 10

Lalu akan di klasifikasikan kedalam 5 interval, maka lebar

[image:46.595.84.530.219.661.2]

intervalnya adalah 10 : 5 = 2 seperti tercantum dalam tabel 5.

Tabel 7. Klasifikasi tingkat Prestasi Belajar

Interval Skor Variabel Minat Klasifikasi

8,1 – 10 Sangat tinggi

6,1 – 8,0 Tinggi

4,1 – 6,0 Sedang

2,1 – 4,0 Rendah

0 – 2,0 Sangat Rendah

4. Uji korelasi

Untuk menghitung korelasi ganda antara minat belajar siswa dan

perhatian orangtua terhadap presatasi belajar siswa digunakan

(47)

Keterangan:

Ry.12 = koefisien korelasi jamak dari y terhadap X1 dan X2

ry1 = korelasi antara variabel y dan X1

ry2 = korelasi antara variabel y dan X2

r12 = korelasi antara variable X1 dan X2

(Suparno, 2011: 62-63)

(48)

31

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.

Deskripsi Sekolah

Penenlitian ini dilakukan di SMP N 1 Depok pada akhir

November. SMP N 1 Depok sendiri terdapat di Kabupaten Sleman.

Dari hasil IIUN 2015, Kemdikbud mengumukan 7 provinsi dengan

nilai IIUN tertinggi untuk tingkat SMA/ sederajat. Peringkat

pertama indeks integritas tertinggi diperoleh DI Yogyakarta

(79,52), kemudian peringkat kedua dan selanjutnya secara

berurutan diraih Bangka Belitung (77,79), Kalimantan Utara

(74,14), Bengkulu (73,69), Nusa Tenggara Timur (73,12),

Kepulauan Riau (72,44), dan Gorontalo (67,78). Sementara rerata

untuk IIUN secara nasional adalah sebesar 63,28. SMP ini

beralamat di Jl Sonokeling Condong Catur Gejayan Sleman. SMP

N 1 Depok termasuk kedalam SMP baik dalam sekala nasional

seperti yang tertulis pada jogja.tribunnews,com pada tanggal 6

januari 2016 Sejumlah sekolah tingkat SMP, SMA dan SMK di

Kabupaten Sleman masuk dalam predikat terbaik nasioanal versi

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Hal

tersebut berdasarkan Indeks Integritas Ujian Nasioanal (IIUN)

tahun 2015. Data dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

(Disdikpora) Sleman, di jenjang SMP terdapat sembilan sekolah

yang meraih predikat tersebut. Antara lain SMPN 3 Godean,

SMPN 1 Sleman, SMPN 1 Kalasan, SMPN 1 Depok, SMPN 3

Sleman, SMPN 4 Depok, SMPN 1 Godean, SMPN 4 Pakem dan

SMPN 1 Pakem.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi

minat belajar dan perhatian orang tua dengan prestasi belajar fisika.

(49)

Mengingat keterbatasan waktu penelitian dan biaya yang

dibutuhkan, maka penelitian dilakukan dengan mengambil sampel.

Sampel penelitian yang diambil menggunakan teknik random

sampling. Dengan memilih 2 kelas dari 6 kelas menggunakan

random sampling dengan cara melotre kelas yang akan digunakan

untuk penelitian. Pertama ke enam kelas akan di tuliskan pada 6

potongan kertas lalu keenam potongan kertas itu akan di masukan

kedalam toples/tabung. Penenliti akan mengambil 2 potongan

kertas dari dalam tabung dengan mata tertutup. Sehingga

didapatkan 2 kelas yang akan diteliti dan kelas tersebut adalah

kelas A dan kelas F Untuk mengetahui pengaruh kedua prediktor

secara bersama-sama terhadap prestasi belajar fisika, pada siswa

kelas VII SMP N 1 Depok digunakan teknik analisa korelasi

ganda.

B.

Data

[image:49.595.85.529.225.747.2]

1. Minat belajar Fisika Siswa SMP N 1 Depok Kelas VII

Tabel 8. Skor Minat Siswa Kelas VII

Subjek Total Skor Minat Subjek Total Skor Minat

S1 52 S33 43

S2 55 S34 46

S3 39 S35 49

S4 44 S36 59

S5 43 S37 54

S6 48 S38 53

S7 45 S39 49

S8 50 S40 46

S9 59 S41 50

S10 53 S42 50

S11 52 S43 52

S12 52 S44 37

S13 43 S45 60

S14 60 S46 57

(50)
[image:50.595.84.532.101.757.2]

33

Tabel 8. Skor Minat Siswa Kelas VII

Subjek Total Skor Minat Subjek Total Skor Minat

S16 37 S48 53

S17 50 S49 51

S18 52 S50 54

S19 49 S51 49

S20 52 S52 53

S21 56 S53 51

S22 57 S54 36

S23 47 S55 53

S24 55 S56 51

S25 47 S57 52

S26 52 S58 51

S27 51 S59 52

S28 51 S60 44

S29 40 S61 51

S30 56 S62 44

S31 53 S63 43

S32 58 S64 50

rata-rata 50,25

2. Perhatian orang tua Siswa SMP N 1 Depok Kelas VII

Tabel 9. Skor Perhatian Orang tua Siswa Kelas VII

Subjek

Total Skor

Perhatian Subjek

Total Skor Perhatian

S1 59 S33 30

S2 59 S34 45

S3 43 S35 50

S4 47 S36 56

S5 45 S37 57

S6 53 S38 43

S7 55 S39 53

S8 47 S40 55

S9 61 S41 49

S10 54 S42 55

S11 53 S43 53

S12 52 S44 59

S13 50 S45 52

(51)
[image:51.595.86.514.101.772.2]

Tabel 9. Skor Perhatian Orang tua Siswa Kelas VII

Subjek

Total Skor

Perhatian Subjek

Total Skor Perhatian

S15 64 S47 60

S16 42 S48 50

S17 54 S49 57

S18 54 S50 49

S19 53 S51 41

S20 60 S52 61

S21 56 S53 46

S22 61 S54 50

S23 46 S55 48

S24 55 S56 48

S25 49 S57 59

S26 57 S58 48

S27 54 S59 56

S28 51 S60 56

S29 43 S61 56

S30 50 S62 58

S31 51 S63 47

S32 50 S64 52

rata-rata 52,1875

3. Prestasi Belajar Siswa SMP N 1 Depok Kelas VII

Tabel 10. Nilai UKK Siswa Kelas Kelas VII

Subjek Nilai UKK Subjek Nilai UKK

S1 7.75 S33 4.50

S2 8.00 S34 6.00

S3 5.25 S35 6.25

S4 6.00 S36 8.00

S5 5.50 S37 7.50

S6 6.25 S38 6.25

S7 6.25 S39 6.50

S8 6.25 S40 6.25

S9 8.50 S41 6.25

S10 7.25 S42 7.00

S11 7.00 S43 7.00

S12 6.75 S44 6.25

(52)
[image:52.595.82.529.95.704.2]

35

Tabel 10. Nilai UKK Siswa Kelas Kelas VII

Subjek Nilai UKK Subjek Nilai UKK

S1 7.75 S33 4.50

S2 8.00 S34 6.00

S3 5.25 S35 6.25

S4 6.00 S36 8.00

S14 8.50 S46 8.00

S15 8.75 S47 7.50

S16 4.75 S48 6.50

S17 6.75 S49 7.25

S18 7.00 S50 6.50

S19 6.50 S51 5.75

S20 7.75 S52 8.00

S21 7.75 S53 6.25

S22 8.50 S54 5.50

S23 6.00 S55 6.25

S24 7.25 S56 6.25

S25 6.25 S57 7.50

S26 7.25 S58 6.25

S27 7.00 S59 7.25

S28 6.50 S60 6.25

S29 5.25 S61 7.00

S30 7.00 S62 6.50

S31 6.50 S63 5.75

S32 7.25 S64 6.50

rata-rata 6.7461

C. Analisa Data

1. Data minat, perhatian, prestasi belajar siswa SMP N 1 Depok a. Minat belajar

Dari hasil perhitungan, klasifikasi tentang minat belajar

[image:52.595.193.564.673.756.2]

siswa sebagai berikut:

Tabel 11. Klasifikasi skor Minat Belajar Siswa. Interval Skor

Variabel Minat Belajar

(53)

56 – 65 Sangat Tinggi 10 15,62 %

46 – 55 Tinggi 41 64,06 %

36 – 45 Sedang 13 20,31 %

26 – 35 Rendah 0 0 %

16 – 25 Sangat Rendah 0 0 %

Dari hasil tersebut maka skor terbanyak minat belajar siswa dengan

prosentase 64.06% terdapat pada interval 46-55 dengan

frekuensinya 41 siswa. Dan skor rerata minat belajar siswa yang

diperoleh termasuk pada kategori tinggi, yaitu 50,25 dalam interval

46 – 55.

[image:53.595.83.551.107.628.2]

Berikut sebaran data dalam bentuk gambar grafik 1.

Gambar

Gambar grafik 1. Sebaran data minat belajar ...............................................................
Gambar 1 : Hubungan X1 dan X2 dengan Y
Gambar 3 : Hubungan X2 dan Y
Tabel 1. Kisi-kisi Minat belajar fisika. No. Indikator Pernyataan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jurusan Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran

Indah Pertiwi Manurung. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan,

Selaku Ketua Program Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

Gandha Setyawan. Program Studi Pendidikan Fisika. Jurusan Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata

AGUS MARTAPA, NIM 1713100027, Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Elsa Dwi Apriani, Chatarina. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan Dan Ilmu

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN. UNIVERSITAS LAMBUNG

Purwanto, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta; Wijayanti Dwi Astuti, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu