• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Internal Audit Dalam Mengendalikan istem Pembelian dan Penerimaan Peralatan RS (Studi Kasus pada RS X di Bandung).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Internal Audit Dalam Mengendalikan istem Pembelian dan Penerimaan Peralatan RS (Studi Kasus pada RS X di Bandung)."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Peranan Internal Audit Dalam Mengendalikan Sistem Pembelian Dan Penerimaan Peralatan Rumah Sakit

Rumah sakit sebagai industri jasa yang bergerak dibidang kesehatan saat ini menghadapi kondisi persaingan yang semakin ketat. Dalam usaha menghadapi persaingan yang semakin ketat RS “X” yang baru saja didirikan harus dapat memberikan pelayanan yang terbaik. Peralatan RS merupakan sarana yang sangat penting guna memberikan pelayanan yang terbaik.

Kegiatan pembelian peralatan rumah sakit merupakan kegiatan yang menggunakan banyak sumber dana, dimana pembelian dilakukan agar aktivitas operasi rumah sakit terutama dalam memberikan pelayanan kesehatan dapat berjalan dengan lancar. Oleh karena itu, diperlukan internal audit yang berperan untuk melakukan pemeriksaan intern atas pembelian peralatan RS.

Dari hasil uraian di atas, penulis tertarik untuk membahas masalah ini dengan hipotesis sebagai berikut: “Pemeriksaan intern yang dilaksanakan dengan memadai akan berperan dalam mengendalikan sistem pembelian dan peralatan RS”

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengumpulkan informasi mengenai pengendalian internal, sistem pembelian dan penerimaan peralatan rumah sakit, serta peranan internal audit dalam mengendalikan sistem pembelian dan penerimaan peralatan rumah sakit pada RS “X” di Bandung.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan kuesioner.

Dari hasil penelitian, penulis mengambil kesimpulan bahwa Internal Audit pada RS “X” di Bandung cukup berperan dalam mengendalikan sistem pembelian dan penerimaan peralatan RS dilihat dari pengendalian internal yang sangat memadai atas sistem pembelian dan penerimaan. Ini didukung dengan adanya hasil analisis statistik yang telah dibuat oleh penulis, yaitu hasil jawaban kuesioner variabel independen mengenai “peranan audit internal” sebesar 85% mendukung, sedangkan hasil jawaban kuesioner variabel dependen mengenai “pengendalian internal pembelian” sebesar 88 % mendukung.

(2)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 3

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.4Kegunaan Penelitian ... 4

1.5Kerangka Pemikiran ... 5

1.6Metodologi Penelitian ... 7

1.7Lokasi Penelitian ... 8

BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Pembelian ... 9

2.1.1 Pengertian Pembelian ... 9

2.1.2 Aktivitas Pembelian ... 11

2.1.3 Tujuan Sistem Akuntansi Pembelian ... 16

2.1.4 Prosedur Pembelian ... 17

2.1.5 Klasifikasi Sistem Pembelian ... 18

2.2 Pengendalian Intern ... 20

2.2.1 Pengertian Pengendalian Intern ... 20

2.2.2 Komponen Pengendalian Intern ... 22

2.2.3 Keterbatasan Pengendalian Intern ... 25

2.3 Pengendalian Intern Pembelian dan Penerimaan Aktiva Tetap ... 27

2.4 Pemeriksaan dan Jenis-jenis Pemeriksaan ... 29

2.5 Pemeriksaan Internal ... 31

2.5.1 Pengertian Pemeriksaan Intern ... 31

2.5.2 Tujuan dan Ruang Lingkup Pemeriksaan Intern ... 33

2.5.3 Fungsi dan Tanggung Jawab Pemeriksaan Intern ... 38

2.5.4 Program Audit Internal ... 41

2.5.5 Laporan dan Tindak Lanjut Audit Internal ... 41

(3)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1Objek Penelitian ... 47

3.1.1 Sejarah singkat Perusahaan ... 47

3.1.2 Fasilitas Pelayanan Kesehatan ... 49

3.1.3 Visi dan Misi Rumah Sakit “X” ... 51

3.1.4 Struktur Organisasi ... 52

3.1.5 Uraian Tugas ... 52

3.2Metode Penelitian ... 54

3.2.1 Operasionalisasi Variabel ... 54

3.2.2 Penetapan Skala Pengukuran Variabel Penelitian ... 55

3.2.3 Teknik Pengumpulan Data ... 56

3.2.4 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 57

3.3Penarikan Kesimpulan ... 58

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Prosedur dan Kebijakan dalam Aktivitas Pembelian ... 59

4.1.1 Prosedur dalam aktivitas pembelian ... 59

4.1.2 Kebijakan dalam Melakukan Pembelian pada RS “X” ... 64

4.1.3 Dokumen yang digunakan dalam pembelian peralatan ... 65

4.2 Pengendalian Intern Pembelian ... 66

4.2.1 Lingkungan Pengendalian ... 66

4.2.2 Penetapan Resiko ... 69

4.2.3 Aktivitas Pengendalian ... 71

4.2.4 Informasi Dan Komunikasi ... 73

4.2.5 Monitoring ... 74

4.3 Peranan Audit Internal Pembelian ... 74

4.3.1 Kualifikasi Audit Internal ... 74

4.3.2 Program Audit Internal ... 76

4.3.3 Tahap Pelaksanaan Audit Internal ... 79

4.3.4 Tindak Lanjut Hasil Audit Internal ... 83

4.4 Peranan Audit Internal Dalam Pengendalian Internal Atas Pembelian dan Penerimaan Peralatan Rumah Sakit ... 83

4.5 Pengujian Hipotesis ... 86

4.5.1 Analisis Deskriptif ... 87

(4)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan ... 90

5.2Saran-saran ... 92

DAFTAR PUSTAKA ... 95

(5)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Daftar Pertanyaan berkaitan dengan peranan Audit Internal 97 Lampiran 2 : Daftar Pertanyaan berkaitan dengan Pengendalian Intern

Pembelian dan Penerimaan 101 Lampiran 3 : Struktur Organisasi RS “X” 109

Lampiran 4 : Purchase Order 110

Lampiran 5 : Bon Permintaan Barang 111 Lampiran 6 : Bukti Penerimaan Barang 112

Lampiran 7 : Berita Acara Testing & Commisioning 113

(6)
(7)

KUESIONER YANG BERKAITAN DENGAN PERANAN AUDIT INTERNAL

Variabel X (Variabel Independen)

Jawaban Kuesioner

No. Pertanyaan Ya Ragu-

ragu

Tidak

I KUALIFIKASI AUDIT INTERNAL a. Independensi

1. Apakah auditor internal mempunyai hubungan kekerabatan dengan direktur / salah satu manajer perusahaan?

2. Apakah audit internal dalam melakukan audit internal bertanggung jawab kepada pimpinan tertinggi perusahaan? 3. Apakah departemen audit tidak berada dibawah

departemen lain dalam perusahaan?

4 Apakah pimpinan audit internal dalam melaksanakan fungsinya hadir dan berpartisipasi dalam rapat manajemen?

5 Apakah pimpinan audit internal dalam melaksanakan fungsinya hadir dan berpartisipasi dalam rapat manajemen?

6 Apakah pimpinan audit internal dalam melaksanakan fungsinya melakukan pertukaran informasi dengan manajemen berkenaan dengan rencana kegiatan audit? 7 Apakah audit internal tidak mendapat kesulitan dalam

melihat catatan dari objek yang sedang diaudit?

8 Apakah audit internal tidak mendapat kesulitan dalam mewawancarai orang-orang yang bekerja di bagian yang diaudit?

9 Apakah audit internal dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya mempertahankan sikap objektif dan tidak memihak?

10 Apakah audit internal bebas dalam menyatakan pendapat dan hasil temuan?

11 Apakah tugas, tanggung jawab dan wewenang audit internal terdapat dalam struktur organisasi perusahaan? b. Kompetensi

12 Apakah latar belakang pendidikan audit internal Diploma (D3) Akuntansi

(8)

13 Apakah latar belakang pendidikan audit internal Sarjana (S1) Akuntansi

14 Apakah latar belakang pendidikan audit internal Master (S2) Akuntansi

15 Apakah audit internal dalam melaksanakan tugasnya di perusahaan sudah 2-3 tahun?

16 Apakah audit internal dalam melaksanakan tugasnya di perusahaan sudah 4-5 tahun?

17 Apakah audit internal dalam melaksanakan tugasnya di perusahaan sudah 6-7 tahun?

18 Apakah anggota audit internal diikutsertakan dalam pendidikan kualifikasi di bagian audit internal yang diselenggarakan oleh perusahaan?

19 Apakah anggota audit internal diikutsertakan dalam pendidikan kualifikasi di bagian audit internal yang diselenggarakan oleh institusi lain?

20 Apakah audit internal diikutsertakan dalam keanggotaan perkumpulan profesi?

21 Apakah audit internal diikutsertakan dalam menghadiri konferensi dan seminar?

22 Apakah auditor internal memiliki kualifikasi dalam disiplin ilmu akuntansi

23 Apakah auditor internal memiliki kualifikasi dalam disiplin ilmu perpajakan dan hukum?

24 Apakah auditor internal memberikan informasi dan memberikan saran yang mudah dimengerti?

II PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL a. Program audit

25 Apakah terdapat standar program audit di perusahaan ini? 26 Apakah program audit internal telah diuraikan secara

tertulis dan terperinci sehingga jelas untuk diketahui oleh seluruh tim audit internal?

27 Apakah program audit internal tersebut membantu auditor dalam melaksanakan tugasnya?

28 Apakah program audit yang akan dilaksanakan diketahui oleh Direktur utama?

29 Apakah program audit yang akan dilaksanakan diketahui oleh departemen yang diaudit

30 Apakah dalam program audit terdapat Tujuan audit? 31 Apakah dalam program audit terdapat Prosedur audit? 32 Apakah dalam program audit terdapat Tahap audit?

(9)

34 Apakah dalam program audit terdapat Staffing? 35 Apakah dalam program audit terdapat Scheduling? 36 Apakah program audit disusun sebelum audit dilakukan?

b. Tahap audit pendahuluan

37 Apakah audit internal mengkaji dan menilai penetapan tujuan perusahaan?

38 Apakah audit internal sebelum melaksanakan audit mengadakan pembicaraan pendahuluan dengan pimpinan tertinggi dari objek yang diaudit?

39 Apakah audit internal dapat memperoleh bukti tertulis maupun lisan yang cukup kompeten?

40 Apakah audit yang dilakukan diberitahukan dahulu kepada departemen atau bagian yang menjadi objek audit?

41 Apakah audit internal secara periodik melakukan audit? 42 Apakah auditor melakukan audit terhadap seluruh

dokumen dan laporan yang berhubungan dengan prosedur pembelian dan penerimaan dalam melakukan auditnya 43 Apakah audit internal melakukan wawancara untuk

memperoleh informasi mengenai pelaksanaan kegiatan perusahaan?

44 Apakah dilakukannya tujuan audit dikomunikasikan sebelumnya?

c. Tahap audit mendalam

45 Apakah temuan-temuan pada tahap audit pendahuluan didiskusikan pada tahap audit mendalam?

46 Apakah dalam mengembangkan temuan langsung dibicarakan dengan pihak yang diperiksanya?

47 Apakah sebelum melakukan audit dilakukan review atas literatur audit berkenaan dengan aktivitas yang diaudit? 48 Apakah sebelum melakukan audit dilakukan review atas

bagian organisasi dan uraian tugas oleh bagian yang diaudit?

49 Apakah pada tahap audit mendalam auditor melakukan pengamatan langsung atas kegiatan pembelian dan penerimaan?

50 Apakah pada tahap audit mendalam auditor melakukan pengamatan langsung atas kegiatan pembayaran?

d. Tahap audit pelaporan

51 Apakah laporan hasil audit internal tersebut dibuat secara tertulis dan disajikan dengan sangat jelas dan ringkas? 52 Apakah dalam laporan audit terdapat prosedur yang

(10)

53 Apakah dalam laporan audit terdapat Temuan-temuan audit?

54 Apakah dalam laporan audit terdapat Penjelasan temuan audit?

55 Apakah dalam laporan audit terdapat Saran dan Rekomendasi?

56 Apakah dalam laporan audit dibuat Kesimpulan?

57 Apakah laporan hasil audit ditujukan ke Direktur utama? 58 Apakah auditor internal meninjau kembali laporan yang

dibuat untuk menjelaskan kondisi audit?

59 Apakah laporan audit menyajikan secara lengkap temuan-temuan audit internal atas hasil yang dilakukan?

60 Apakah laporan yang dihasilkan menyajikan saran, rekomendasi, dan tindakan koreksi yang diperlukan? 61 Apakah laporan audit yang diajukan ditindak lanjuti oleh

pihak yang diaudit?

62 Apakah terdapat kendala dalam melaksanakan tindak lanjut?

63 Apakah auditor melakukan review terhadap pelaksanaan tindak lanjut hasil audit?

(11)

DAFTAR KUESIONER BERKAITAN DENGAN PENGENDALIAN INTERNAL PEMBELIAN

Variabel Y (Variabel Dependen)

Jawaban Kuesioner

No. Pertanyaan Ya Ragu-

ragu

Tidak

I LINGKUNGAN PENGENDALIAN a. Integritas dan nilai etik

1. Apakah pimpinan menunjukkan komitmen terhadap integritas dan etika ?

2. Apakah pimpinan menunjukkan rasa tanggung jawab yang besar ?

3. Apakah dalam perusahaan dituntut adanya kejujuran, disiplin, dan moral pegawai yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya ?

4 Apakah telah dilakukan usaha pencegahan untuk mengurangi dorongan untuk melakukan tindakan tidak etis?

5 Apakah perusahaan memiliki pernyataan kode etik atau sejenisnya dan dikomunikasikan kepada pegawai? 6 Apakah perusahaan memberikan tindakan tegas kepada

pegawai yang melakukan penyimpangan? b. Komitmen terhadap kompetensi

7 Apakah penerimaan calon pegawai mempertimbangkan keahlian dan pendidikan yang dimiliki?

8 Apakah dilakukan pelatihan kepada pegawai baru sebelum terjun ke lapangan?

9 Apakah diadakan program pengembangan keahlian bagi pegawai lama?

10 Apakah pihak manajemen mempertimbangkan tingkat keahlian pegawai dalam pelaksanaan tugasnya?

c. Dewan direksi dan komite audit

11 Apakah perusahaan mempunyai dewan direksi? 12 Apakah perusahaan mempunyai komite audit?

13 Apakah dewan direksi dan atau komite audit memperhatikan pelaksanaan pekerjaan manajemen perusahaan?

14 Apakah dewan direksi terlibat secara aktif dalam kegiatan perusahaan?

(12)

15 Apakah ada pertemuan teratur dari dewan komisaris dan atau dewan direksi untuk menetapkan tujuan dan kebijakan, meninjau kinerja perusahaan dan mengambil tindakan yang wajar?

16 Apakah dari pertemuan tersebut dibuat notulen yang ditandatangani pada waktunya?

d. Falsafah manajemen dan Gaya Operasi

17 Apakah pimpinan tanggap terhadap laporan yang diterima dari bawahan?

18 Apakah pimpinan menganggap penting arti pengendalian intern?

19 Apakah penyimpangan yang dilakukan pegawai perusahaan diberi tindakan tegas oleh pimpinan?

20 Apakah perusahaan memantau risiko-risiko bisnis?

21 Apakah pimpinan secara konsisten melaksanakan berbagai prosedur yang telah diterapkan sebelumnya dalam kegiatan perusahaan?

e. Struktur organisasi

22 Apakah perusahaan mempunyai struktur organisasi yang menggambarkan hubungan wewenang dan tanggung jawab dalam perusahaan?

23 Apakah perusahaan mempunyai uraian tugas (job description) yang jelas mengenai wewenang dan tanggung jawab setiap posisi dalam perusahaan dalam menunjang struktur organisasi?

24 Apakah terdapat pemisahan tugas antara bagian pencatatan transaksi, otorisasi transaksi, dan penyimpanan aktiva? 25 Apakah kebijakan dan prosedur bagi kewenangan transaksi

ditetapkan oleh pejabat pada tingkat yang lebih tinggi? 26 Apakah struktur organisasi perusahaan menunjang

pengambilan keputusan yang cepat?

f. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab 27 Apakah pendelegasian wewenang dan tanggung jawab

dirasakan cukup oleh pimpinan dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan?

28 Apakah sebelum menduduki posisi tertentu dijelaskan mengenai deskripsi tugasnya?

29 Apakah deskripsi tugas tersebut dinyatakan secara tertulis? 30 Apakah pegawai memahami tugas, prosedur, dan tanggung

jawab yang ditetapkan untuk pekerjaan mereka? g. Kebijakan dan praktek sumber daya manusia

(13)

kebutuhan dan standar yang telah ditetapkan?

32 Apakah perekrutan pegawai baru memiliki kriteria yang jelas misalnya persyaratan pendidikan, pengalaman, dan lain-lain?

33 Apakah diadakan penyelidikan latar belakang pegawai baru? 34 Apakah terdapat pelatihan sebelum menduduki suatu

posisi?

35 Apakah materi yang diberikan dalam pelatihan sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan dilakukan?

36 Apakah dilakukan pelatihan kembali bagi pegawai lama? 37 Apakah perusahaan melakukan evaluasi atas prestasi kerja

pegawai pada jangka waktu tertentu? II PENETAPAN RISIKO

a. Perubahan dalam lingkungan operasi

38 Apakah manajemen menetapkan tujuan perusahaan? 39 Apakah perusahaan mengetahui perubahan internal dan

eksternal pada pegawai yang dapat mempengaruhi tingkat keahlian yang dibutuhkan?

40 Apakah perubahan rutin dilaksanakan sebagai bagian dari pengidentifikasian risiko?

b. Personel baru

41 Apakah tindakan khusus diambil untuk menjamin bahwa personel baru mengerti keberadaan perusahaan?

42 Apakah tindakan khusus diambil untuk menjamin bahwa personel baru bekerja menurut aturan yang berlaku? c. Pertumbuhan yang pesat

43 Apakah perkembangan perusahan dipengaruhi oleh informasi dan komunikasi yang digunakan?

44 Apakah perkembangan perusahaan dipengaruhi oleh fungsi pengolahan data yang digunakan?

d. Teknologi baru

45 Apakah perusahaan menggunakan teknologi komputer dalam melakukan pencatatan pembelian?

46 Apakah perusahaan menggunakan teknologi komputer untuk melakukan pengendalian internal pembelian? 47 Apakah manajer selalu memonitor teknologi baru dan

aplikasi serta perkembangan dari perusahaan lain?

48 Apakah informasi perkembangan teknologi didapat dari konsultan?

(14)

50 Apakah informasi perkembangan teknologi didapat dari kerjasama dengan perusahaan lain?

51 Apakah penggunaan teknologi baru berpengaruh terhadap pengendalian internal yang telah ada pada perusahaan? III AKTIVITAS PENGENDALIAN

a. Pemisahan fungsi yang memadai

52 Apakah terdapat pemisahan fungsi antara bagian pencatatan, gudang, penerimaan, serta bagian pembelian? 53 Apakah fungsi pembayaran terpisah dari fungsi pencatatan

pembelian?

b. Otorisasi atas transaksi dan aktivitas

54 Apakah setiap transaksi dan aktivitas perusahaan mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang?

c. Dokumen dan catatan yang memadai

55 Apakah setiap pembelian dilakukan dengan menggunakan purchase order?

56 Apakah dokumen diberi nomor urut?

57 Apakah bukti kas keluar serta dokumen pendukung lainnya dicap lunas oleh fungsi pengeluaran kas setelah dicek dan dikirimkan ke pemasok?

58 Apakah untuk setiap pemesanan harus mendapat persetujuan dari kepala bagian pembelian?

IV INFORMASI DAN KOMUNIKASI

59 Apakah untuk setiap aktivitas transaksi dicatat dan dilengkapi dengan dokumen pendukung yang lengkap? 60 Apakah dilakukan verifikasi atas catatan dan dokumen

sebelum pelaksanaan pembayaran?

61 Apakah setiap penggunaan formulir dibuat rangkap untuk dokumen?

V PEMANTAUAN

62 Apakah perusahaan melakukan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan perusahaan secara periodik?

63 Apakah dilakukan inspeksi mendadak untuk memastikan bahwa pengendalian intern berjalan semestinya?

64 Apakah dilakukan perbaikan terhadap berbagai kelemahan yang ditemukan dalam pengendalian intern perusahaan? 65 Apakah faktor perubahan teknologi turut dipertimbangkan

(15)

HASIL JAWABAN KUESIONER VARIABEL INDEPENDEN

Responden Jumlah Frekuensi Jawaban No

Soal

I II III IV V Y RR T

Total Jawaban

1 T T T T T 0 0 5 5

2 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

3 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

4 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

5 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

6 Y Y R R Y 3 2 0 5

7 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

8 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

9 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

10 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

11 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

12 R Y Y R Y 3 2 0 5

13 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

14 T T T T T 0 0 5 5

15 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

16 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

17 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

18 T T T T T 0 0 5 5

19 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

20 T T T T T 0 0 5 5

21 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

22 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

23 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

24 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

25 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

26 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

27 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

28 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

29 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

30 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

31 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

32 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

33 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

34 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

35 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

(16)

37 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

38 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

39 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

40 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

41 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

42 Y Y Y Y Y 3 2 0 5

43 Y R R Y Y 5 0 0 5

44 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

45 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

46 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

47 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

48 T T T R R 0 2 3 5

49 T Y T R R 1 2 2 5

50 T T T T T 0 0 5 5

51 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

52 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

53 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

54 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

55 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

56 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

57 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

58 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

59 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

60 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

61 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

62 T T Y Y Y 3 0 2 5

63 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

64 Y Y Y Y Y 0 0 5 5

(17)

HASIL JAWABAN KUESIONER VARIABEL DEPENDEN

Responden Jumlah Frekuensi Jawaban No

Soal

I II III IV V Y RR T

Total Jawaban

1 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

2 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

3 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

4 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

5 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

6 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

7 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

8 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

9 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

10 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

11 T T T T T 0 0 5 5

12 T T T T T 0 0 5 5

13 T T T T T 0 0 5 5

14 T T T T T 0 0 5 5

15 T T T T T 0 0 5 5

16 T T T T T 0 0 5 5

17 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

18 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

19 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

20 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

21 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

22 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

23 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

24 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

25 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

26 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

27 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

28 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

29 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

30 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

31 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

32 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

33 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

34 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

(18)

36 Y Y Y Y Y 3 2 0 5

37 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

38 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

39 R Y Y Y R 3 2 0 5

40 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

41 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

42 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

43 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

44 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

45 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

46 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

47 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

48 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

49 Y Y Y Y Y 3 0 2 5

50 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

51 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

52 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

53 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

54 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

55 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

56 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

57 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

58 Y Y Y T T 3 0 2 5

59 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

60 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

61 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

62 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

63 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

64 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

65 Y Y Y Y Y 5 0 0 5

(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Yohanes Wisanto NRP : 0351269

Menyatakan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir atau Skripsi ini adalah hasil karya sendiri dan bukan duplikasi dari orang lain.Serta apabila di kemudian hari diketahui pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi berupa pencabutan gelar dan pembatalan ijazah yang telah dikeluarkan.Demikian pernyataan saya.

Bandung, Februari 2007 Yang menyatakan,

(26)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya bidang ekonomi membawa pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan dunia usaha. Perusahaan-perusahaan yang makin meluas khususnya di negara yang sedang berkembang terutama Indonesia, menuntut adanya manajemen yang baik dan dapat bekerja secara efisien dan ekonomis tidak terkecuali untuk rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan bagi pasien.

Dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya rumah sakit memerlukan bantuan manajemen, dimana manajemen dituntut untuk melaksanakan setiap kegiatan dengan efektif dan efisien, baik dalam hal pembelian, perawatan kesehatan, penyediaan fasilitas kesehatan, dan aktivitas penting lainnya.

(27)

Rumah sakit “X” merupakan rumah sakit yang baru saja didirikan dalam rangka menyediakan pelayanan kesehatan dan fasilitas kesehatan bertaraf internasional di Bandung. Pada awal pendiriannya rumah sakit “X” memerlukan berbagai sarana penunjang berupa perlengkapan dan peralatan rumah sakit dalam mendukung aktivitas rumah sakit dalam memberikan pelayanan. Pembelian aktiva ini tentu memerlukan pengawasan agar tidak terjadi kesalahan, penyelewengan, atau pembelian aktiva yang tidak sesuai dengan kebutuhan.

Mengingat peran aktiva tetap, dalam hal ini peralatan rumah sakit, yang begitu penting dalam kelangsungan hidup rumah sakit “X”, maka diperlukan suatu pengendalian intern yang memadai untuk mencegah berbagai pelanggaran terhadap kebijakan dan prosedur yang berlaku. Pengendalian ini harus mampu mengelola aktiva tetap untuk menunjang aktivitas operasi rumah sakit.

Tujuan dilakukannya pengendalian intern adalah untuk mengamankan harta perusahaan, dokumen-dokumen perusahaan, meningkatkan efisiensi operasi, dan mendorong ditaatinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan oleh pimpinan. Kebijakan dan prosedur-prosedur inilah yang membentuk pengendalian intern. Dengan adanya pengendalian intern, kesalahan atau penyelewengan yang terjadi dapat ditekan sekecil mungkin dan dapat diatasi dengan baik.

(28)

penting adalah dengan adanya suatu bagian dalam perusahaan yang bertugas untuk menilai kelayakan dan keefektifan pengendalian intern yang ada serta berfungsi untuk menilai kualitas kegiatan yang telah dijalankan perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan suatu staf pemeriksaan intern yang dapat membantu pimpinan rumah sakit dalam mengawasi aktivitas rumah sakit. Sebagai pihak yang independen, staf pemeriksaan intern menyajikan informasi untuk pimpinan rumah sakit sebagai hasil pengawasannya, sehingga pengendalian intern dijalankan dengan baik dan informasi yang dihasilkan dapat diandalkan.

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul:

“Peranan Internal Audit Dalam Mengendalikan Sistem Pembelian dan

Penerimaan Peralatan Rumah Sakit”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berpijak pada latar belakang penelitian tersebut, penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Apakah pengendalian intern atas aktivitas pembelian telah memadai? 2. Apakah telah melaksanakan pemeriksaan intern dengan memadai?

(29)

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1. Mengetahui apakah pengendalian intern atas aktivitas pembelian telah memadai.

2. Mengetahui apakah telah melaksanakan pemeriksaan intern dengan memadai.

3. Mengetahui sejauh mana peran internal audit dalam mengendalikan sistem pembelian dan penerimaan peralatan rumah sakit.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak antara lain:

1. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah pengetahuan dan pengalaman penulis mengenai praktik-praktik akuntansi yang umumnya dilaksanakan dalam perusahaan.

2. Bagi rumah sakit dapat memberikan sumbangan pemikiran berupa saran-saran dan perbaikan yang dapat menunjang pengendalian intern pembelian dan penerimaan peralatan bagi rumah sakit di masa mendatang.

(30)

1.5 Kerangka Pemikiran

Suatu perusahaan yang dikelola untuk mencapai tingkat laba yang diinginkan akan tergantung pada manajemen yang efektif disertai dengan operasi perusahaan yang efisien. Untuk mencapai hal tersebut manajemen harus cermat dalam menilai dan menganalisis aktivitas perusahaan yang menjadi tanggung jawabnya. Namun hal ini berbeda untuk suatu rumah sakit yang berfokus dalam memberikan pelayanan kesehatan dan tidak berfokus pada tingkat laba yang diperoleh. Efisiensi dalam rumah sakit akan dipengaruhi oleh bagaimana menggunakan sumber daya dan fasilitas penunjang dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi pasien.

Peran dari bagian pembelian dalam rumah sakit adalah penting dan dapat sangat membantu dalam menekan meningkatnya biaya dari perawatan medis. Pembelian peralatan rumah sakit memerlukan dana yang banyak sehingga prosedur pembelian dan penerimaannya memerlukan pengawasan dan pengendalian intern yang memadai untuk mencegah adanya penyelewengan atau kesalahan.

Pengertian pengendalian intern dikemukakan dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) sebagai berikut:

“Pengendalian intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan berikut ini: (a) keandalan pelaporan keuangan, (b) efektivitas dan efisiensi operasi, dan (c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.”

(SPAP hal. 319.2)

(31)

itu pengendalian intern harus diawasi terus menerus untuk mengetahui apakah pengendalian tersebut berjalan dengan sebagaimana mestinya dan dimodifikasi sesuai dengan perkembangan keadaan.

Agar pengendalian intern dapat berjalan secara efektif, maka harus ditunjang oleh internal audit yang bisa menekankan kesalahan yang mungkin terjadi dengan sekecil mungkin, sehingga apabila terjadi kesalahan dapat segera diketahui dan dapat diatasi dengan baik.

Internal audit tidak hanya berperan dalam semua perusahaan industri tapi juga memiliki peran yang penting dalam industri perawatan kesehatan seperti rumah sakit. auditor internal dalam rumah sakit mempunyai tanggung jawab untuk memverifikasi bahwa rumah sakit menyediakan kepuasan dalam perawatan pasien. Ketika auditor tidak dapat mengevaluasi kualitas dari perawatan pasien yang diterima dari dokter, perawat, dan tenaga ahli, mereka dapat memverifikasi bahwa rumah sakit menyediakan prosedur-prosedur dan kebijakan dasar dalam memberikan pelayanan yang baik

(32)

Internal audit merupakan alat untuk menilai keefektifan prosedur-prosedur yang telah digariskan dan apakah prosedur-prosedur tersebut telah ditaati atau tidak. Adanya internal audit dalam rumah sakit merupakan cara yang sangat efektif untuk menghasilkan informasi yang tepat dan benar dari laporan dan analisisnya untuk digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dan dalam melakukan tindakan selanjutnya terutama pengendalian atas operasi rumah sakit. Dalam hal ini auditor internal harus dapat bersikap independen dari aktivitas yang diperiksanya, mempertahankan sikap yang objektif sebagai sumber informasi bagi pimpinan untuk mengambil tindakan-tindakan perbaikan yang tepat, khususnya jika dalam rumah sakit terjadi penyimpangan atau penyelewengan dalam departemen di rumah sakit.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:

“Jika pemeriksaan intern dilaksanakan dengan memadai, maka akan

berperan dalam mengendalikan sistem pembelian dan penerimaan peralatan

rumah sakit”.

1.6 Metode Penelitian

(33)

Dalam memperoleh data yang diperlukan untuk bahan penulisan, penulis menggunakan teknik pengumpulan data, yaitu:

1. Penelitian lapangan (Field Research)

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data primer dengan jalan mengadakan observasi langsung ke rumah sakit yang diteliti.

a. wawancara dengan pihak yang berwenang

b. observasi untuk memperoleh data secara langsung terhadap aktivitas rumah sakit yang sedang diteliti.

c. Kuesioner, yaitu pengumpulan data dengan cara membuat daftar pertanyaan terhadap pihak manajemen.

2. Penelitian kepustakaan (Library Research)

Studi ini dilakukan untuk mendapatkan data sekunder, yaitu dengan mempelajari literatur-literatur, karya ilmiah, buku-buku dan catatan kuliah serta sumber bacaan lain yang relevan dengan masalah yang diteliti.

1.7Lokasi Penelitian

(34)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan dibahas dalam Bab

IV, dan membandingkannya dengan teori yang tertuang dalam Bab II, mengenai

Peranan Internal Audit dalam mengendalikan Sistem Pembelian dan Penerimaan

Peralatan Rumah Sakit pada RS “X” di Bandung, maka dapat diambil kesimpulan

bahwa Internal auditing atas sistem pembelian dan penerimaan peralatan RS telah

dilaksanakan dengan sangat memadai. Faktor-faktor yang mendukung antara lain:

1. Kualifikasi pemeriksaan dan pelaksanaan pemeriksaan internal pada RS “X”

telah berjalan dengan sangat memadai, hal ini dapat dilihat dari:

a. Staf internal audit memiliki pengetahuan dan kemampuan yang cukup

dalam melaksanakan pemeriksaan.

b. Adanya kebijakan dan peraturan tertulis yang memungkinkan staf internal

audit melakukan tugasnya secara objektif.

c. Adanya program pemeriksaan yang disusun dan dilaksanakan dengan baik

oleh internal auditor. Laporan pemeriksaan tersebut memuat

temuan-temuan hasil pemeriksaan, saran dan rekomendasi terhadap

kelemahan-kelemahan yang ada, dimana laporan ini dibuat setelah pemeriksaan

dilakukan.

(35)

2. Pengendalian intern sistem pembelian dan peralatan pada RS “X” telah cukup

memadai dalam penerapannya. Hal ini dapat dilihat dari:

a. Adanya filosofi dan gaya operasi manajemen yang mencerminkan sikap

manajemen terhadap pengendalian sistem pembelian dan penerimaan. Hal

ini didukung dengan adanya struktur organisasi, pembagian wewenang

dan tanggung jawab serta pemisahan fungsi yang jelas antara

bagian-bagian yang terkait dengan aktivitas pembelian dan penerimaan.

b. Rumah sakit mengantisipasi kemungkinan timbulnya resiko dengan

adanya karyawan baru, teknologi, perubahan lingkungan operasi dan laju

pertumbuhan yang cepat sehingga resiko yang terjadi pada rumah sakit

dapat diminimalkan.

c. Adanya prosedur pemberian otorisasi atas transaksi, digunakannya

dokumen dan catatan yang memadai, adanya pengamanan yang baik atas

catatan dan aktiva, serta verifikasi intern.

d. Keandalan pelaporan keuangan

e. Ketaatan terhadap kebijakan dan peraturan-peraturan yang telah

ditetapkan untuk pegawai RS.

3. Internal audit berperan dalam mengendalikan sistem pembelian dan

penerimaan peralatan RS. Hal ini ditunjang oleh:

a. Pemberian rekomendasi oleh internal auditor pada draft kontrak perjanjian

(36)

b. Otorisasi atas invoice tagihan oleh internal auditor sebagai tanda telah

dilakukan pemeriksaan fisik sebelum dibayar.

c. Internal auditor diikutsertakan pada saat uji coba (test & commissioning)

peralatan RS.

d. Dalam penerimaan peralatan RS, pihak internal audit melakukan sampling

atau pemeriksaan fisik atas peralatan yang sudah dibeli dan diterima oleh

RS.

e. Internal auditor meminta complaint kepada pengguna untuk setiap

peralatan yang diterima untuk menghindari kesalahan pembelian.

f. Adanya rekomendasi apabila ditemukan penyimpangan-penyimpangan

terhadap sistem dan prosedur serta tindak lanjut atas rekomendasi tersebut.

Dari hasil penelitian juga diperoleh beberapa kelemahan dalam

pengendalian internal sistem pembelian dan penerimaan peralatan RS pada RS

“X” sebagai berikut:

1. Internal auditor tidak independen karena tidak bertanggung jawab kepada

direktur RS.

2. Tidak adanya komite audit yang bertanggung jawab melakukan

pengawasan atas aktivitas manajemen RS

5.2 Saran

Karena adanya beberapa kelemahan dalam pengendalian internal sistem

pembelian dan penerimaan peralatan RS, penulis mencoba memberikan beberapa

(37)

melaksanakan pengendalian internal sistem pembelian dan penerimaan peralatan

RS.

Adapun saran-saran tersebut adalah:

1. Sebaiknya dibentuk bagian internal audit tersendiri pada RS “X” agar bagian

internal audit dapat independen dan lebih objektif dalam melakukan

pemeriksaan.

2. Sebaiknya dibentuk komite audit pada RS “X”. Dengan adanya komite audit

pengendalian internal RS atas aktivitas manajemen akan meningkat. Komite

audit juga meningkatkan kualitas laporan keuangan, menciptakan

pengendalian yang dapat mengurangi kesempatan terjadinya penyimpangan

(38)

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A., Randal J Elder, Mark S. Beasley, 2000, Auditing and Assurance

Services an Integrated Approach, 11th Edition, New Jersey: Pearson

Prentice Hall

Assauri, Sofjan, 1993, Manajemen Operasi dan Produksi, Edisi keempat, Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Brink, Victor Z., Cashin, James A., Herbert Witt, 1982, Modern Internal

Auditing, An Operational Approach, 4th Edition, New York: John

Wileyard Sons, Inc.

Boynton, William C., Raymond N. Johnson, Walter G. Kell, 2002, Modern

Auditing Jilid 1, Edisi ketujuh, Jakarta: Erlangga

Cashin, James A., Paul D. Neurwith and John F. Levy, 1998, Handbook For

Auditors 2nd Edition, Singapore: Mc Graw-hill Comp.

Champion, Dean J., 1981, Basic Statistic for Social Research, 2nd Edition, New York: Mac Milan Publishing Co.

Hartadi, Bambang, 1991, Internal Auditing, Yogyakarta: Penerbit Andi Offset

Ikatan Akuntan Indonesia, “Standar Profesional Akuntan Publik”. Jakarta: Salemba Empat, 2001

La Midjan, Azhar Susanto, 2001, Sistem Informasi Akuntansi: Pendekatan

Manual Penyusunan Metode & Prosedur Jilid 1, Edisi kedelapan,

Bandung: Lingga Jaya

Mulyadi, 1997, Sistem Akuntansi, Edisi ketiga, Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN

(39)

Ratliff, Richard L, Kurt F. Reding, 2002, Introduction To Auditing, Florida: The Institute of Internal Auditors

Romney, Marshall B., Paul John Steinbart, 2003, Accounting Information Systems 9th Edition, New Jersey: Pearson Education,Inc.

Stettler, Howard F., 1981, Auditing Principle, 4th edition, Prentice Hall Inc

Tuannakota, Theodorus M., 1982, Auditing Petunjuk Pemeriksaan Akuntan

Publik, Edisi ketiga, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia

Tugiman, Hiro. Audit Internal, Bandung: YPIA 2001

Tugiman, Hiro. Standar Profesional Audit Internal, Yogyakarta: Kanisius, 1997.

Weygandt, Jerry J., Donald E. Kieso, Walter G. Kell, 1996, Accounting Principles 4th edition, Canada: John Wiley & Sons, Inc.

Zenz, Gary J., 1994, Purchasing and The Management of Materials, Edisi

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pelaksanaan praktik mengajar di kelas dapat disampaikan beberapa hal sebagai berikut :.. Konsultasi secara berkesinambungan dengan guru pembimbing sangat diperlukan

DIKI ADITIYA NOVIANTO. EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS LALU LINTAS ANGKUTAN JALAN KOTA SURAKARTA. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini dilandasi

Sasaran t arget indikat or kinerj a ut am a dapat dicapai dan pada akhirnya pencapaian sasaran m elalui kegiat an sesuai dengan t arget sasaran yang dit et

Sehubungan butir tersebut di atas, apabila perusahaan Saudara berkeberatan atas keputusan ini, dapat mengajukan sanggahan secara tertulis dan disampaikan kepada Panitia

So, if you see a statement like print if // ; in a Perl program, look for the previous regular expression operator to see what the pattern really is.. The substitution operator

Tran sportasi dari daerah asal ke tem pat kegiatan, pergi-pulang (PP) dari luar Provinsi Bali m enggun akan pesawat kelas ekonom i.. Pada saat check in agar m en yerahkan dokum

Tujuan dari penulisan ilmiah ini adalah untuk mengetahui jumlah mutasi debet dan mutasi kredit pada rekening Koran bank dan catatan perusahaan, untuk mengetahui jumlah saldo akhir

Struktur BP HMF 2005/2006 Ketua Umum Eksternal Ikatan Alumni IPSF Ismafarsi JMKI Internal BPS Info Ars Internal Kampus Rohani Solid Ars Keprofesian Learning Club Magang dan