Siti Juleha, 2014
ANALISIS PERBANDINGAN MAKNA KANYOUKU DALAM BAHASA JEPANG YANG TERBENTUK DARI KATA “HARA” DENGAN IDIOM BAHASA INDONESIA YANG TERBENTUK DARI KATA “PERUT”
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ANALISIS PERBANDINGAN MAKNA KANYOUKU DALAM BAHASA JEPANG YANG TERBENTUK DARI KATA “HARA” DENGAN IDIOM BAHASA INDONESIA YANG
TERBENTUK DARI KATA “PERUT”
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang
Oleh
SITI JULAEHA
1005935
DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
Siti Juleha, 2014
ANALISIS PERBANDINGAN MAKNA KANYOUKU DALAM BAHASA JEPANG YANG TERBENTUK DARI KATA “HARA” DENGAN IDIOM BAHASA INDONESIA YANG TERBENTUK DARI KATA “PERUT”
Siti Juleha, 2014
ANALISIS PERBANDINGAN MAKNA KANYOUKU DALAM BAHASA JEPANG YANG TERBENTUK DARI KATA “HARA” DENGAN IDIOM BAHASA INDONESIA YANG TERBENTUK DARI KATA “PERUT”
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ANALISIS PERBANDINGAN MAKNA KANYOUKU DALAM BAHASA JEPANG YANG
TERBENTUK DARI KATA “HARA” DENGAN IDIOM BAHASA INDONESIA YANG
TERBENTUK DARI KATA “PERUT”
Oleh
Siti Julaeha
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Bahasa Jepang pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Siti Julaeha 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
Siti Juleha, 2014
ANALISIS PERBANDINGAN MAKNA KANYOUKU DALAM BAHASA JEPANG YANG TERBENTUK DARI KATA “HARA” DENGAN IDIOM BAHASA INDONESIA YANG TERBENTUK DARI KATA “PERUT”
Siti Juleha, 2014
ANALISIS PERBANDINGAN MAKNA KANYOUKU DALAM BAHASA JEPANG YANG TERBENTUK DARI KATA “HARA” DENGAN IDIOM BAHASA INDONESIA YANG TERBENTUK DARI KATA “PERUT”
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBARAN PERSETUJUAN SKRIPSI
SITI JULAEHA
Analisis Perbandingan Makna Kanyoukudalam Bahasa Jepang yang Terbentuk dari Kata “Hara” dengan Idiom Bahasa Indonesia yang Terbentuk dari Kata “Perut”
Disetujui dan Disahkan Oleh Pembimbing :
Pembimbing II
Dra. Neneng Sutjiati, M.Hum. NIP 196011081986012001
Pembimbing I
Dra. Renariah, M.Hum. NIP 195804061985032001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang
Siti Juleha, 2014
ANALISIS PERBANDINGAN MAKNA KANYOUKU DALAM BAHASA JEPANG YANG TERBENTUK DARI KATA “HARA”
DENGAN IDIOM BAHASA INDONESIA YANG TERBENTUK DARI KATA “PERUT” Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
SINOPSIS
2. Pengertian Idiom ...7
3. PengertianKanyouku ...7
4. PengertianHara...7
E.TinjauanPustaka ...8
F.MetodePenelitian ...8
1. MetodePenelitian ...8
2. Sumber Data ...10
3. TeknikPengumpulan Data ...10
4. TeknikPengolahan Data...10
G.SistematikaPenulisan ...11
BAB II LANDASAN TEORI A.KanyoukudalamBahasaJepang ...12
Siti Juleha, 2014
ANALISIS PERBANDINGAN MAKNA KANYOUKU DALAM BAHASA JEPANG YANG TERBENTUK DARI KATA “HARA”
DENGAN IDIOM BAHASA INDONESIA YANG TERBENTUK DARI KATA “PERUT” Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Tipe – TipeKanyouku ...13
3. Jenis – JenisKanyouku ...15
4. KarakteristikKanyouku ...19
5. Gaya BahasadalamPerluasanMakna ...20
B.Idiom dalamBahasa Indonesia ...26
c. Pengertian Idiom ...26
d. Bentuk Idiom ...26
e. Idiom penuh ...27
f. Idiom Sebagian ...27
g. Sumber Idiom...27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. MetodePenelitian ...43
B. Sumber Data...44
C. TeknikPengumpulan Data ...44
D. TeknikPengolahan Data ...44
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Sajian Data Penelitian ...46
B. Analisa Data danPembahasan ...48
C. Hasil Data ...96
Siti Juleha, 2014
ANALISIS PERBANDINGAN MAKNA KANYOUKU DALAM BAHASA JEPANG YANG TERBENTUK DARI KATA “HARA”
DENGAN IDIOM BAHASA INDONESIA YANG TERBENTUK DARI KATA “PERUT” Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A. Kesimpulan ...107
B. Saran ...115
Siti Juleha, 2014
ANALISIS PERBANDINGAN MAKNA KANYOUKU DALAM BAHASA JEPANG YANG TERBENTUK DARI KATA “HARA”DENGAN IDIOM BAHASA INDONESIA YANG TERBENTUK DARI KATA “PERUT”
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Analisis Perbandingan Makna Kanyouku yang Terbentuk dari Kata “Hara” dengan Idiom yang Terbentuk dari Kata “Perut”
Siti Julaeha
1005935
ABSTRAK
Kanyouku merupakan suatu frasa atau klausa yang memiliki makna idiomatikal, sehingga maknanya tidak sama dengan makna kata – kata pembentuknya. Dalam bahasa Indonesia, kanyouku disebut dengan idiom yang memiliki pengertian kurang lebih sama, yaitu dua buah kata atau lebih (frasa atau klausa) yang memiliki makna baru.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami makna leksikal dan makna idiomatikal yang terkandung dalam kanyouku dari kata hara dan idiom dari kata perut serta memahami hubungan antara makna leksikal dan makna idiomatikalnya, sehingga pada akhirnya dapat dipahami persamaan dan perbedaan makna kanyouku
dan idiom khususnya yang terbentuk dari kata hara dan perut.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif di mana data yang diperoleh dijabarkan, dianalisis, dinterpretasikan dan kemudian dibandingkan antara kanyoukuhara dan idiom perut.
Sebagai hasil dari penelitian dapat diketahui bahwa dari beberapa kamus
kanyouku dan kamus ungkapan bahasa Indonesia terdapat 29 buah kanyoukuhara dan 20 buah idiom perut yang diteliti, 5 kanyouku dan 5 idiom yang dapat dibandingkan. Dari 5 kanyouku tersebut dapat diklasifikasikan bahwa 2 buah kanyouku hara
memiliki makna leksikal yang sama dengan idiom perut, 2 buah kanyouku hara
memiliki makna idiomatikal yang sama dengan idiom perut dan 1 buah kanyouku hara yang makna idiomatikalnya dapat dipadankan dengan makna idiom perut. Sementara itu, tidak terdapat kanyouku hara yang memiliki makna leksikal dan makna idiomatikal yang sama dengan idiom perut. Kemudian, berdasarkan pengklasifikasian makna idiomatikalnya, persamaan antara kanyouku yang terbentuk dari kata hara dan idiom yang terbentuk dari kata perut adalah pada umumnya kedua idiom ini memiliki makna idiomatikal yang berhubungan dengan keadaan perut, sifat manusia, dan isi hati.
Siti Juleha, 2014
ANALISIS PERBANDINGAN MAKNA KANYOUKU DALAM BAHASA JEPANG YANG TERBENTUK DARI KATA “HARA”DENGAN IDIOM BAHASA INDONESIA YANG TERBENTUK DARI KATA “PERUT”
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A Meaning Comparison Idiom Research of Japanese and Indonesian Language
About of Abdomen
Siti Julaeha
1005935
Kanyouku is phrase or clause that has idiomatical meaning, therefore the meaning is different from the constructed words. In Indonesian language kanyouku as known as idiom.
This research is purposely want to understand literally and idiomatically meaning of idiom on Japanese and Indonesian language about abdomen. It also aim to understand the relationship between the literal meaning and the idiomatical meaning, which supposed to understand the similarities and differences on the meaning of idiom about abdomen from two languages.
The method of this research conducted by descriptive research method. The data is described, analyzed, interpreted and then compared between idioms from both languages.
As a result, from 29 words of Japanese idioms and 20 words of Indonesian idioms, that only 5 idioms can be compared. From 5 idioms can be clarified that 2 idioms have the same literally meaning, 2 idioms have the same idiomatical meaning and 1 idiom has the meaning that can be paired. Meanwhile, there is no idioms from both languages that has same meaning both on literal meaning and idiomatical meaning. Then, based on the classification of the idiomatical meaning, similarities between Japanese idioms and Indonesian idiom generally has a meaning related to the state of the abdomen, character, and the heart's feeling.
Siti Juleha, 2014
ANALISIS PERBANDINGAN MAKNA KANYOUKU DALAM BAHASA JEPANG YANG TERBENTUK DARI KATA “HARA”DENGAN IDIOM BAHASA INDONESIA YANG TERBENTUK DARI KATA “PERUT”
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keterampilan berbahasa terdiridari empat komponen, yaitu keterampilan
mendengar (kiku ginou), keterampilan berbicara (hanasu ginou), keterampilan
membaca (yomi ginou) dan keterampilan menulis (kaku ginou) (Sutedi, 2011, hlm
39). Dalam pengajaran bahasa, pada umumnya bertujuan agar pembelajar mampu
berkomunikasi dengan bahasa yang dipelajarinya, baik mampu berkomunikasi secara
lisan maupun dengan menggunakan tulisan, sehingga sebagai pembelajar bahasa, kita
dituntut untuk menguasai keempat komponen keterampilan berbahasa tersebut
(Sutedi, 2011, hlm 39), namun tidak jarang dalam mencapai keberhasilan untuk
mampu memiliki keterampilan tersebut pembelajar menemukan banyak kesulitan.
Terlebih lagi dalam mempelajari bahasa Jepang, bahasa yang jauh berbeda dengan
bahasa ibu pembelajar baik dari segi huruf, gramatika, kosakata hingga ragam bahasa
nya.Seperti diungkapkan Sutedi (2011, hlm 7-9) bahwa karakteristik bahasa Jepang
diantaranya memiliki huruf Hiragana dan Katakana atau biasa disebut dengan huruf
Kana, dalam hal gramatika bahasa Jepang memiliki partikel (Joshi), dalam frase
digunakan hukum menerangkan – diterangkan, dan dalam bahasa Jepang terdapat
kelas atau tingkatan bahasa seperti bahasa biasa, bahasa halus, dan bahasa kasar.
Salah satu kesulitan yang sering dialami oleh pembelajar bahasa Jepang
adalah dalam memahami makna suatu frasa atau kalimat dalam bahasa
Jepang.Misalnya dalam frasa atau klausa tegami o kaku (menulis surat) dan mizu o
nomu (minum air), maknanya akan dapat dipahami hanya dengan mengetahui makna
setiap kata pembentuknya ditambah dengan pemahaman struktur kalimat nomina +
partikel o + verba, berbeda dengan frasa atau klausa hara ga tatsu, meskipun kita
2
makna frasa atau klausa tersebut jika belum diketahui makna idiomatikalnya (Sutedi,
2011, hlm 129).Dilihat dari contoh tersebut, dalam frasa atau klausa bahasa Jepang
terdapat makna secara leksikal atau makna idiomatikal. Makna leksikal adalah makna
yang sebenarnya atau makna yang sungguh – sungguh nyata dalam kehidupan kita
(Chaer, 2002, hlm 60), sehingga kita dapat secara langsung memahami makna suatu
kata, frase atau kalimat, sedangkan jika suatu frase atau kalimat tersebut bermakna
idiomatikal, yaitu makna yang tidak dapat diramalkan dari makna kata – kata
pembentuknya sehingga makna dari frase atau kalimat tersebut tidak kita ketahui
secara langsung (Chaer, 2007, hlm 296). Jika pembelajar kurang memiliki
pemahaman mengenai hal tersebut maka akan terjadi kesalahan. Dalam bahasa
Jepang, frasa atau klausa yang memiliki makna idiomatikal disebut kanyouku,
sedangkan dalam bahasa Indonesia kita telah mengenal istilah idiom.
Menurut Sutedi (2011, hlm 96) kanyouku adalah frase atau klausa yang hanya memiliki makna idiomatikal saja, makna tersebut tidak dapat dipahami meskipun kita mengetahui makna setiap kata yang membentuk frase atau klausa tersebut.
Artinya kita dapat saja membuat kesalahan dalam memahami makna suatu
frase atau klausa yang memiliki makna idiomatikal, jika kita hanya mengetahui
makna leksikal setiap kata dari frase atau klausa tersebut tanpa mengetahui makna
idiomatikalnya. Salah satu contoh kanyouku lain misalnya dalam frase hone o oru,
secara leksikal makna dari frase tersebut adalah mematahkan tulang sedangkan secara
idiomatikal frase tersebut berarti bekerja keras. Jika pembelajar kurang paham makna
yang dimaksud oleh frase tersebut, maka akan terjadi kesalahpamahan yang dapat
saja menjadi suatu hambatan dalam berkomunikasi.
3
Artinya bahwa idiom merupakan frasa yang memiliki arti tetap secara satu kesatuan
dan makna nya akan berbeda dengan makna unsur pembentuknya. Contoh idiom
dalam bahasa Indonesia misalnya memeras otak, yang artinya berpikir keras.
Dengan menggunakan idiom secara tepat pembicaraan akan terasa lebih santai
dan tidak kaku. Misalnya ketika kita membutuhkan bantuan orang lain, daripada
mengatakan “tetsudatte kudasai” akan lebih santai jika kita mengatakan “te kashite kuremasuka”. Bahkan jika memahami dan menguasai penggunaan idiom akan
menambah kenyakinan kita saat berhubungan dengan lawan bicara dan menunjukan
bahwa kita tahu banyak tentang bahasa Jepang (Garrison, 1990, hlm vi), sehingga
memahami idiom dapat menjadi salah satu cara dalam menunjang keterampilan
berbahasa.
Kanyouku dalam bahasa Jepang maupunidiom dalam bahasa Indonesia sangat
banyak jumlahnya. Unsur – unsur pembentuknya pun beragam, salah
satunyakanyouku yang unsur pembentuknya menggunakan anggota tubuh manusia.
Dalam bahasa Jepang maupun bahasa Indonesia, sering kita temui idiom yang unsur
pembentuknya merujuk pada anggota tubuh, misalnya dalam suatu situasi seorang
penutur bahasa Jepang ingin mengungkapkan agar lawan bicara “pakai otak” dengan
menggunakan kanyouku “atama o tsukau”. Kepala yang merupakan anggota tubuh
manusia menjadi unsur pembentuknya ditambahkan dengan kata kerja “memakai”
(tsukau) (Garrison, 1990, hlm v). Contoh lain seperti hana ni kakeru
(menyombongkan diri),ashi wo arau (berhenti dari pekerjaan yang kurang baik),
mimi ni hairu ( terdengar), atama ga sagaru (menghormati seseorang) dan lain – lain.
Dalam bahasa Indonesia, ada pula idiom – idiom yang menggunakan anggota tubuh
manusia, contohnya bermulut bisa (kata – katanya pedas), tebal muka (tidak tahu
malu), kepala dingin (tenang, tidak dengan hati yang panas), ringan tangan (suka
4
Diantara sekian banyak kanyouku dan idiom yang unsur pembentuknya
menggunakan anggota tubuh seperti contoh – contoh di atas, terdapat salah satu
anggota tubuh yang sering pula kita temui dalam kanyouku atau idiom, yaitu hara
dalam bahasa Jepang dan perut dalam bahasa Indonesia. Misalnya dalam
kanyouku ,hara ga tatsu yang berarti marah, hara ga kuroi yang berarti kejam, hara
ni motsu yang berarti menaruh dendam dan lainnya. Dapat dilihat bahwa dari
beberapa contoh kanyouku yang terbentuk dari kata haratersebutmemiliki makna
yang mengungkapkan emosi atau berhubungan dengan ekspersi jiwa, sedangkan jika
dibandingkan dengan idiom yang menggunakan kata perut, maknanya lebih banyak
akan berhubungan dengan perut itu sendiri, misalnya dalam idiom duduk perut yang
berarti hamil atau mengandung, mengalas perut yang berarti sarapan atau makan pagi,
perut kosong yang berarti lapar atau belum makan dan lain – lain. Beberapa
perbedaan seperti inilah yang dapat menjadi salah satu hambatan atau kesulitan dalam
mempelajari bahasa Jepang.Oleh karena itu, pemahaman mengenai kanyouku
danidiom sangat disarankan, selain untuk mengurangi kesalahpahaman pembelajar
bahasa Jepang dalam berkomunikasi juga dapat menambah pengetahuan bahasa
Jepang secara lebih luas.
Penelitian terdahulu mengenai kanyouku telah banyak dilakukan, yaitu
penelitian yang menganalisismakna kanyouku yang menggunakan anggota tubuh
„mimi‟ serta mengklasifikasikannya dalam reikai kanyouku jitenoleh Widianti Purnama (2013), penelitian yang meneliti makna kanyouku – kanyouku yang
berhubungan dengan adat kebiasaan orang Jepang pada zaman feodal sebagai akar
pembentuknya oleh Abdi Teguh Bey Haqqi (2013),serta ada pula penelitian yang
membandingkan idiom dalam bahasa Jepang dan bahasa Korea yang menitikberatkan
pada idiom dengan mengungkapkan kemarahan dan terbentuk dari kata „me‟ dan „nun‟
atau mata, penelitian ini menelitibentuk kanyouku seperti apa yang banyak muncul
dalam kanyouku memakai katame dalam bahasa Jepang dan nun dalam bahasa Korea
5
Pada penelitian ini penulis bermaksud menganalisis persamaan dan perbedaan
makna kanyouku hara dalam bahasa Jepang dengan makna idiom perut dalam bahasa
Indonesia yang keduanya merupakan idiom yang unsur pembentuknya menggunakan
anggota tubuh. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis mengangkat judul
“Analisis Perbandingan Makna Kanyouku dalam Bahasa Jepang yang
Terbentuk dari Kata Hara dengan Idiom dalam Bahasa Indonesia yang
Terbentuk dari Kata Perut”.
B. Rumusan dan Batasan Masalah
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penelitian ini penulis
merumuskan permasalahan sebagai berikut:
a. Makna apa yang terkandung dalam kanyouku bahasa Jepang yang
terbentuk dari kata hara?
b. Makna apa yang terkandung dalam idiom bahasa Indonesia yang
terbentuk dari kata perut?
c. Bagaimana hubungan makna leksikal dan idiomatikal kanyouku yang
terbentuk dari kata hara?
d. Bagaimana hubungan makna leksikal dan idiomatikal idiom yang
terbentuk dari kata perut?
e. Bagaimana persamaan dan perbedaan makna kanyouku yang terbentuk
dari kata hara dengan idiom yang terbentuk dari kata perut dalam bahasa
Indonesia?
2. Batasan Masalah
Penulis membatasi masalah hanya pada kanyouku yang menggunakan
anggota tubuh haradan idiom perut yang memiliki makna secara leksikal
6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk memahami makna yang terkandung dalam kanyouku bahasa
Jepang yang terbentuk dari kata hara;
b. untuk memahami makna yang terkandung dalam idiom bahasa
Indonesia yang terbentuk dari kata perut;
c. untuk memahami hubungan makna leksikal dan idiomatikal kanyouku
bahasa Jepang yang terbentuk dari kata hara;
d. untuk memahami hubungan makna leksikal dan idiomatikal idiom
bahasa Indonesia yang terbentuk dari kata perut;
e. untukmemahami persamaan dan perbedaan makna leksikal dan
idiomatikal kanyouku bahasa Jepang yang terbentuk dari kata hara
dengan kata perut dalam bahasa Indonesia.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah :
a. Memberikan referensi bagi pembelajar bahasa Jepang untuk
menambah wawasan ilmu pengetahuan dalam bidang kebahasaan
khususnya mengenai kanyouku yang terbentuk dari kata hara dengan
idiom bahasa Indonesia yang terbentuk dari kata perut.
b. Dapat menjadi bahan acuan pada saat mengajarkan kanyouku
khususnya yang menggunakan anggota tubuh agar dapat mengatasi
kesulitan siswa dalam mempelajari penggunaan idiom bahasa Jepang
maupun idiom bahasa Indonesia.
c. Menjadikan bahan referensi untuk penelitian selanjutnya yang belum
tergarap secara mendalam agar dapat mengurangi kesalahan yang
7
D. Definisi Operasional
1. Pengertian Analisis
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, analisis adalah penyelidikan
terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui (karangan atau perbuatan dsb) keadaan
yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya).
2. Pengertian Idiom
Menurut Wikipedia Indonesia (http://id.wikipedia.org/wiki/Idiom) (3 Juni
2013), idiom berasal dari kata idiom dalam bahasa Belanda dan idioma dalam
bahasa Latin, merupakan ekspresi, kata atau frase dengan makna kiasan yang
dipahami dalam kaitannya dengan penggunaan umum bahwa ekspresi yang terpisah
dari arti harfiah atau definisi kata – kata yang dibuat.
3. Pengertian Kanyouku
Dalam Kotowaza Kanyouku Jiten (1996), 慣用句 個々 単語
連想さ イメージを巧 生 い も 多く 同 内容を他 言葉
表現 も 受け手 強く訴え け 結果 あ 慣用句を適切
使うこ っ 表現 豊 も生
(kanyouku adalah suatu kesan yang digambarkan dari masing- masing kata,
jika diungkapkan dengan kata lain yang memiliki arti serupa akan menimbulkan
kesan yang berbeda terhadap lawan bicara. Dengan menggunakan kanyouku yang
tepat, akan memperkaya dan menghidupkan suatu ungkapan).
4. Pengertian Hara
Menurut Kenji Matsura Jiten (1994), Hara adalah perut. Sedangkan
dalam Wikipedia Jepang (http://ja.wikipedia.org/腹) (20 Mei 2013), 腹 英
語:abdomen 人間や動物 体 け 胴 下半部 こ あ 腹部
く も言い 話 言葉 もいう 人類 腹部
8
(hara (dalam bahasa Inggris : abdomen) adalah setengah bagian dari bawah
badan yang ada dalam tubuh manusia atau hewan. Disebut pula fukubu (bagian
perut) atau dalam bahasa lisan biasa disebut onaka.Selain itu, bagian bawah dalam
bagian perut manusia dan lainnya disebut kafukubu).
E. Tinjauan Pustaka
Sejauh inikanyouku sudah banyak dijadikan tema penelitian, diantaranya
sebagai berikut:
1. kanyouku yang menggunakan anggota tubuh, yaitu Analisis
Makna Kanyouku yang menggunakan anggota tubuh ‘mimi’
(Widianti Purnama:2013)(tidak diterbitkan)
2. Kanyouku dilihat dari latar belakang penggunaan nya, yaitu
Analisis Kanyouku yang Berhubungan dengan Adat Kebiasaan
Orang Jepang pada Zaman Feodal (Abdi Teguh Bey Haqqi :
2013)(tidak diterbitkan)
3. Perbandingan kanyouku dalam bahasa Jepang dengan idiom dalam
bahasa Indonesia, yaitu Analisis Perbandingan Makna Kanyouku
Bahasa Jepang yang Terbentuk dari Kata ‘hairu’ dengan Idiom
Bahasa Indonesia yang Terbentuk dari Kata ‘masuk’ (Insan
Akhsani Giffari :2010
F. Metode Penelitian
1. Metode Penelitian
Dilihat dari tujuan penelitian nya, metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah
penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan, menjabarkan, suatu fenomena yang
terjadi saat ini dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab suatu masalah
secara aktual (Sutedi, 2009 : hlm 58). Sifat penelitian deskriptif yaitu menjabarkan,
9
dibeberkan apa adanya. Sedangkan jika dilihat dari jenis penelitiannya, metode yang
digunakan adalah penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang datanya bukan berupa
angka- angka dan tidak perlu diolah dengan menggunakan metode statistik.
Langkah – langkah dalam penelitian ini antara lain adalah sebagai beikut:
a. Mengumpulkan dan meneliti buku – buku dan kamus idiom yang
akan dijadikan sebagai objek penelitian.
b. Mengumpulkan contoh – contoh kalimat yang menggunakan
kanyouku hara dalam bahasa Jepang.
c. Mengumpulkan contoh – contoh kalimat yang menggunakan idiom
Perut dalam bahasa Indonesia.
d. Meneliti persamaan makna serta perbedaan makna yang
terkandung dalam kanyouku hara dengan idiom Perut dalam
bahasa Indonesia. Dengan langkah – langkah sebagai berikut:
1) Mengumpulkan kanyouku hara dalam bahasa Jepang dan
idiom Perut dalam bahasa Indonesia.
2) Menganalisis kanyouku yang terbentuk dari kata – kata hara
dalam bahasa Jepang dengan Idiom Perut dalam bahasa
Indonesia, baik secara makna leksikal maupun makna
idiomatikalnya serta mendeskripsikan hubungan kedua makna
tersebut.
3) Menganalisis kanyouku hara dalam bahasa Jepang yang
memiliki kemiripan makna dengan idiom Perut dalam bahasa
Indonesia.
4) Menganalisis persamaan dan perbedaan makna dari kanyouku
hara dalam bahasa Jepang dengan idiom Perut dalam bahasa
Indonesia.
10
2. Sumber Data
Sumber data pada penelitian ini adalah kamus jitsuyo kotowaza kanyouku
jiten, kakugo kanyouku daijiten, kokugo kanyouku jiten, kanyouku no imi to youho
jiten, kamus ungkapan bahasa Indonesia, kamus idiom bahasa Indonesia, situs – situs
yang relevan.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang akan digunakan pada penelitian ini berupa
studi literaturatau studi kepustakaan, yaitu dengan mengumpulkan data – data yang
berhubungan dengan objek penelitian dari buku – buku, kamus – kamus atau jurnal.
Data - data tersebut diseleksi yang kemudian diteliti. Selain itu mengumpulkan
referensi – referensi lain yang dapat relevan dengan objek penelitian serta dapat
mendukung pemecahan masalah yang akan dibahasa dalam penelitian.
4. Teknik Pengolahan Data
Hasil penyeleksiaan data – data tersebut kemudian diolah menggunakan
teknik komparatif atau perbandingan, yaitu dengan cara memaparkan terlebih dahulu
makna leksikal dan idiomatikal dari kanyouku –kanyouku yang terbentuk dari
katahara dalam bahasa Jepang dan idiom - idiom yang terbentuk dari kata perut
dalam bahasa Indonesia. Kemudian dipaparkan pula hubungan antara makna leksikal
dan idiomatikalnya.Setelah itu, dilakukan analisis konstrastif antara kedua bahasa
tersebut.Sehingga, dapat diketahui perbandingan penggunaan kanyouku yang
terbentuk dari kata – kata hara dalam bahasa Jepang dengan idiom yang terbentuk
dari kata – kata perut dalam bahasa Indonesia. Setelah diketahui perbedaan dan
persamaan dari penggunaan kanyouku dalam bahasa Jepang dan idiom dalam bahasa
Indonesia kemudian dianalisis apakah ada padanankanyouku yang terbentuk dari kata
hara dalam bahasa Jepang yang cocok atau dapat diartikan pula dalam idiom yang
11
diketahui alasan mengapa ada kanyouku yang terbentuk dari kata hara dalam bahasa
Jepang yang memiliki makna sama atau hampir serupa dengan makna idiom yang
terbentuk dari kata perut dalam bahasa Indonesia.
G. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan dan
batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, teknik dan
analisis data, serta sistematika penelitian.
BabIILandasan Teoritis menguraikan tentang kanyouku dalam bahasa Jepang
mencakup pengertian kanyouku , macam – macam kanyouku , karakteristik
kanyouku , penelitian terdahulu.
Bab III Metedologi Penelitian menguraikan tentang metode penelitian,
instrumen penelitian, sumber data dan teknik pengumpula data.
Bab IV Analisis Data menguraikan tentang pengolahan dan analisis data,
pembahasan hasil penelitian.
Bab V Kesimpulan, menguraikan tentang kesimpulan hasil penelitian dan
Siti Juleha, 2014
ANALISIS PERBANDINGAN MAKNA KANYOUKU DALAM BAHASA JEPANG YANG TERBENTUK DARI KATA “HARA”DENGAN IDIOM BAHASA INDONESIA YANG TERBENTUK DARI KATA “PERUT”
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. MetodePenelitian
Dalamsuatukegiatanpenelitiandiperlukansuatumetodesebagaicaraatauprose
duruntukmenjawabmasalahpenelitian.
Prosedurinimerupakanlangkahkerjasistematismulaidariperencanaan,
pelaksanaandanpengambilankesimpulan (Sutedi, 2009,hlm. 53).
MenurutNarbukodanAchmadi (2009,hlm. 1), metodeadalahcara yang
tepatdalammelakukansesuatu, sedangkanpenelitianadalahsuatukegiatanuntukmencari,
mencatat, merumuskandanmenganalisissampaimenyusunlaporannya,
sehinggametodepenelitianadalahcara yang tepatdalammencari, mencatat,
merumuskandanmenganalisissuatupermasalahan.
Dilihatdaritujuanpenelitiannya, metodepenelitian yang
digunakandalampenelitianiniadalahmetodepenelitiandeskriptif.Penelitiandeskriptifada
lahpenelitian yang berusahauntukmenuturkanpemecahanmasalah yang
adasekarangberdasarkan data – data, jadipenelitianinijugamenyajikan data,
menganalisisdanmenginterpretasi(NarbukodanAchmadi,2009,hlm.
44).Sifatpenelitiandeskriptifyaitumenjabarkan, memotretsegalapermasalahan yang
dijadikanpusatperhatianpeneliti, kemudiandibeberkanapaadanya,
sedangkanjikadilihatdarijenispenelitiannya, metode yang
digunakanadalahpenelitiankualitatif, yaitupenelitian yang
pemecahanmasalahnyadenganmenggunakan data empiris (MahsyuridanZainuddin,
44
B. Sumber Data
Sumber data padapenelitianini, terdiridari :
1. jitsuyokotowazakanyoukujiten;
2. kokugokanyoukudaijiten;
3. kokugokanyoukujiten;
4. kanyouku no imi to youhojiten;
5. shougakusei no manga kanyoukujiten;
6. kamusungkapanbahasa Indonesia;
7. situs – situs yang relevan.
C. TeknikPengumpulan Data
Teknikpengumpulan data yang
akandigunakanpadapenelitianiniberupastudiliteraturataustudikepustakaan,
yaitudenganmengumpulkan data – data yang
berhubungandenganobjekpenelitiandaribuku – buku, kamus – kamusataujurnal. Data
- data tersebutdiseleksi yang kemudianditeliti. Selainitumengumpulkanreferensi –
referensi lain yang
dapatrelevandenganobjekpenelitiansertadapatmendukungpemecahanmasalah yang
akandibahasdalampenelitian.
D. TeknikPengolahan Data
1. TahapPersiapan
Sebelummelakukanpenelitian, penulismengumpulkan data – data
denganmenggunakanteknikstudiliteratur,
yaitumengumpulkandanmenelitibuku – buku,
45
yang memakai kata haradan idiom yang memakai kata
perutbesertacontoh – contohkalimatnya
2. TahapPelaksanaan
Setelah data terkumpul, kemudianpenulismenyeleksi data – data
tersebutlaludiolahmenggunakanteknikkomparatifatauperbandingan,
yaitudengancaramemaparkanterlebihdahulumaknaleksikaldanidiomati
kaldarikanyouku–kanyouku yang terbentukdari
kataharadalambahasaJepangdanidiom - idiom yang terbentukdari kata
perutdalambahasa Indonesia. Kemudiandipaparkan pula
hubunganantaramaknaleksikaldanidiomatikalnya.Setelahitu,
menganalisiskanyoukuharadalambahasaJepang yang
memilikikemiripanmaknadengan idiom Perutdalambahasa
Indonesiabaikmaknasecaraleksikalmaupunmaknasecaraidiomatikal,
sehinggadapatdiketahuiperbandinganpenggunaankanyouku yang
terbentukdari kata – kata haradalambahasaJepangdenganidiom yang
terbentukdari kata – kata perutdalambahasa Indonesia.
Setelahdiketahuiperbedaandanpersamaandaripenggunaankanyoukudala
mbahasaJepangdan idiom dalambahasa Indonesia
kemudiandianalisisapakahadapadanankanyouku yang terbentukdari
kata haradalambahasaJepang yang cocokataudapatdiartikan pula
dalam idiom yang terbentukdari kata perutbahasa Indonesia.
Denganteknikinidiharapkandapatdiketahuialasanmengapaadakanyouku
yangterbentukdari kata haradalambahasaJepang yang
memilikimaknasamaatauhampirserupadenganmakna idiom
46
3. TahapPenyimpulan
Kemudiandarihasilanalisisperbedaandanpersamaanmaknakanyoukuda
n idiom
tersebutdiambilkesimpulandanmenyusunhasildarianalisistersebut yang
Siti Juleha, 2014
ANALISIS PERBANDINGAN MAKNA KANYOUKU DALAM BAHASA JEPANG YANG TERBENTUK DARI KATA “HARA”DENGAN IDIOM BAHASA INDONESIA YANG TERBENTUK DARI KATA “PERUT”
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kanyouku dalam bahasa Indonesia adalah idiom. Kanyouku merupakan suatu
frasa atau klausa yang memiliki makna idiomatikal, sehingg amaknanya tidak
sama dengan makna kata – kata pembentuknya. Sama halnya dengankanyouku,
idiom merupakan dua buah kata atau lebih (frasa atau klausa) yang maknanya
tidak dapat diketahui dari makna sebenarnya.
1. Perbandingan hubungan perluasan makna idiomatical dan makna leksikal
dalam kanyouku bahasa Jepang
Tabel 5. 1
Hubunganperluasanmaknaidiomatikaldanmaknaleksikaldalamk anyoukubahasaJepang
No Kanyouku Metafora Metonimi Sinekdoke
1 腹を 痛
2 腹を 拵え
3 自腹を 切
4 腹を 抱え
5 腹を 探
6 腹を 据え
7 腹を 見透 す
8 腹を 見抜く
108
10 腹を 抉
11 腹を 切
12 腹を 割
13 腹を くく
14 腹 立つ - -
-15 腹 減
16 腹 出
17 腹 黒い
18 腹 決
19 腹 大 い
20 腹 据わ - - -
21 腹 で
22 腹 膨
23 腹 太い
24 腹 持つ
25 腹 一物
26 腹 据え
27 腹 納
28 腹 し 収 ら い
29 腹 うち
Dilihatdaritabeltersebuthubunganperluasanantaramaknaidiomatikaldan
maknaleksikalkanyouku yang terbentukdari kata hara,
berdasarkantigagayabahasa, hasilnyaadalah12
109
14buahkanyoukusecarametonimi, 1 buahkanyoukusecarasinekdokedan 2
buahkanyoukuhanyamemilikimaknaidiomatikalsehinggatidakmengalamiperlu
asandarimaknaleksikal.
Tabel 5. 2 Hubunganperluasanmaknaidiomatikaldanmaknaleksikaldalam idiom bahasa Indonesia
No Idiom Metafora Metomini Sinekdoke
1 Dalamperut
2 Dudukperut
3 Membawaperut
4 Mengalasperut
5 Mengidapperut
6 Perutbesar
7 Perutbetis
8 Perutbumi
9 Butaperut
10 Perutjala
11 Perut kaki
12 Perutkapal
13 Perutkaret
14 Perutkosong
15 Perutlaut
16 Perutmuda
17 Perutpadi
18 Perutrotan
19 Takberkelipatperut
110
Dilihatdaritabeltersebuthubunganperluasanantaramaknaidiomatikaldan
maknaleksikalidiom yang terbentukdari kata perut,
berdasarkantigagayabahasa, hasilnyaadalah11
buahidiommengalamiperluasansecarametafora, 5buahidiom
secarametonimidan4buahidiomsecarasinekdoke.
2. Perbandinganmaknaidiomatikaldanmaknaleksikal
Berdasarkanhasil data dananalisis, hasilpenelitianmenunjukandari 29
kanyouku yang terbentukdari kataharadan idiom yang terbentukdari kata
peruthanyaada5buahkanyoukudan idiom yang dapatdiperbandingkan, seperti
yang disajikandalamtabelberikutini.
Tabel 5. 3 Kanyouku yang terbentukdari kata hara yang
memilikimaknaleksikal yang samadenganmakna idiom yang terbentuk kata perut
No Kanyouku Idiom Maknaleksikal
1 腹 大 い
(haragaookii)
Perutbesar Perut yang besar
2 腹 持 つ
(haranimotsu)
Membawaperut Membawasesuatuikutsertakemana
pun berada
Terdapat2buahkanyouku yang terbentukdari kataharadan2buah idiom
yang terbentukdari kata perut yang memilikimaknaleksikal yang sama,
namunmemilikimaknaidiomatikal yang berbeda.
Tabel 5.4 Kanyouku yang terbentukdari katahara yang
memilikimaknaleksikalberbedanamunmemilikimaknaidiomatikal yang samadenganmakna idiom yang terbentukdari kata perut
No Kanyouku Idiom Maknaidiomatikal
1 腹 減 (haragaheru) Perutkosong Laparataubelummakan
111
(haragafukureru)
Terdapat 2 buahkanyouku yang terbentukdari kata haradan 2 buah idiom
yang terbentukdari kata perut yang memilikimaknaidiomatikal yang sama,
namunsecaramaknaleksikalmemilikimakna yang berbeda.
Tabel 5.5 Kanyoukuyang terbentukdarikata hara yang
memilikimaknaidiomatikaldandapatdipadankandenganmakna idiom yang terbentukdari kata perut
No Kanyouku Maknaidiomatikal Idiom MaknaIdiomatikal 1 腹 を 拵 え
(hara
o
koshiraeru)
Makansebelumbekerja Mengalasperut Makanpagiatausarapan
Terdapat 1 buahkanyouku yang terbentukdari kata haradan 1 buah idiom yang
terbentukdari kata perut yang maknaidiomatikalnyadapatdipadankan.
3. Perbandinganklasifikasiberdasarkanmaknaidiomatikalnya
Tabel 5.6 KlasifikasikanyoukubahasaJepang yang terbentukdari kata
haraberdasarkanmaknaidiomatikalnya
No Klasifikasi Kanyouku Maknaidiomatikal
112
1) berpikiran yang
tidakbaikataujahat
2) boros
3) bertanggungjawab
4) berani
113
5) menduga–dugaisi hat
6) mendugaisihati
7) adasesuatu yang
direncanakan di
dalamhati
8) menyimpansesuatu di
dalamhati
9) berbicaraterusterangte
ntangperasaan yang
sebenarnyatanpaada
yang ditutup–tutupi
5 Berhubungand
(haranisuekaneru)
4) 腹 虫 治 ら い
1) marahdankesal
2) perasaankesal yang
tidaktermaafkan
3) perasaansangatmarah
114
Tabel 5.7 Klasifikasi idiom bahasa Indonesia yang terbentukdari kata perutberdasarkanmaknaidiomatikalnya
No Klasifikasi Idiom Maknaidiomatikal
1 Berhubungan
1) bagianbumi yang
letaknya di tengah–
tengah
2) ruangtengah di kapal
3 Berhubungan
dengandaging
1) Perut kaki
2) Perutbetis
1) daging di telapak kaki
2) dagingpadabetis
115
3) Butaperut ahasia
3) Tidakmemilih –
1) alatpencernaan yang
berbentuksepertikantun
1) Perutlaut 1) bagianlaut yang
kedalamannyamelebihi
bagianlaut yang lain
8 Berhubungan
denganbagian
padi
1) Perutpadi 1) bagianbatangpadi yang
besarkarenasedangberis
i
Berdasarkanpengklasifikasianmaknaidiomatikalnya,
116
terbentukdari kata perutadalahpadaumumnyakedua idiom
inimemilikimaknaidiomatikal yang berhubungandengankeadaanperut,
sifatmanusia, danisihati.
B. Saran
Berdasarkanhasilpenelitiandankesimpulan yang telahdikemukakansebelumnya,
adabeberapahal yang perludisampaikansebagai saran
untukmelengkapaikekurangandalampenelitianini, yaitu :
1. Perludilakukanpenelitianlebihlanjutmengenaipenggunaangayabahasa
(metafora, metomini, sinekdoke) sebagaiperluasanmaknadalamkanyouku.
2. Sejauhini,
penjelasanmengenaikanyoukudalamperkuliahantidakbanyakdijelaskanoleh
dosenmaupundalambuku – bukuperkuliahan. Olehkarenaitu,
untukpenelitianselanjutnyadianjurkanuntukmembuatsuatu model
pembelajarankanyouku yang
Siti Juleha, 2014
ANALISIS PERBANDINGAN MAKNA KANYOUKU DALAM BAHASA JEPANG YANG TERBENTUK DARI KATA “HARA”
DENGAN IDIOM BAHASA INDONESIA YANG TERBENTUK DARI KATA “PERUT” Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DaftarPustaka
Akimoto,Mihara. 2004.YokuwakaruGoi.Tokyo:Toshoinsatsuseikaisha
Badudu, J.S. 1979. KamusUngkapanBahasa Indonesia.Bandung :Pustaka Prima.
Chaer, Abdul. 2007. LinguistikUmum. Jakarta :RinekaCipta.
________. 2002. PengantarSemantikBahasa Indonesia.Jakarta :RinekaCipta.
Garrison, G. Jeffrey. 1990. Idiom BahasaJepangMemakaiNama – namaBagianTubuh.
Jakarta :Keisant Blanc.
Ghiffari, AkhsaniInsan. 2010. AnalisisPerbandinganMaknaKanyoukuBahasaJepang
yangTerbentukdari Kata Hairudengan Idiom Bahasa Indonesia yang Terbentukdari Kata
Masuk. (skripsi) : TidakDiterbitkan.
Hideho, Kindaichi. 2005. Shougakusei no Manga KanyoukuJiten. Tokyo : Gakken.
Kiyoharu, Koike. 2003. Kanyouku no Bunrui to SonoOuyou.
[Online].Tersedia
:http://uuair.lib.utsunomiya-u.ac.jp/dspace/bitstream/10241/1866/1/KJ00004259230.pdf [30Juni 2014]
MahsyuridanZainuddin, M.
(2008).MetodePenelitian :PendekatanPraktisdanAplikatif.Bandung :RefikaAditama
Miyaji, Hiroshi. 1984. Kanyouku no Imi to YouhoJiten. Tokyo : Meiji Shoin.
Narbuko, CholiddanAchmadi, Abu. 2009. MetodologiPenelitian. Jakarta :BumiAksara
Purnama,Widianti.2013. AnalisisMaknaKanyoukuBahasaJepang yang
MenggunakanAnggotaTubuh. (Skripsi) :TidakDiterbitkan.
Sato, Satoshi. 2007. Compilation of a Comparative List of Basic Japanese Idioms from Five
Siti Juleha, 2014
ANALISIS PERBANDINGAN MAKNA KANYOUKU DALAM BAHASA JEPANG YANG TERBENTUK DARI KATA “HARA”
DENGAN IDIOM BAHASA INDONESIA YANG TERBENTUK DARI KATA “PERUT” Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sutedi, Dedi. 2011. PenelitianPendidikanBahasaJepang. Bandung :Humaniora.
___________ 2011.Dasar – DasarLinguistikBahasaJepang. Bandung :Humaniora.
Sudaryat, Yayat.2006 .MaknadalamWacana : Prinsip – prinsipSemantikdanPragmatik[Online]. Tersedia:http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_DAERAH/196302101987
031-YAYAT_SUDARYAT/STRUKTUR_WACANA_DAN_MAKNA/MAKNA_DALAM_WACA NA.pdf.[30 Maret 2014]
SurayindanNugroho.2005. KamusUngkapanBahasa Indonesia.Bandung :YramaWidya