DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
ABSTRACT ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Rumusan Masalah ... 4
D. Batasan Masalah ... 4
E. Tujuan Penelitian ... 5
F. Manfaat Peneltian ... 5
BAB II PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF, MODEL BELAJAR KONTRUSKTIVIS, MOTIVASI, DAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF ... 7
A. Media Pembelajaran ... 7
B. Multimedia dalam Pembelajaran ... 11
C. Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran ... 13
D. Multimedia Interaktif pada Pembelajaran Fisika ... 16
F. Proses Pembelajaran Berdasarkan Pandangan
Konstrukrivis ... 18
G. Model Belajar Konstruktivis dalam Pembelajaran Konsep Pemantulan Pada Cermin Berbasis Multimedia Interaktif ... 20
H. Keterampilan Berpikir Kreatif ... 24
I. Indikator Keterampilan Berpikir Kreatif Dalam Pembelajaran Fisika Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif ... 26
J. Hubungan Antara Materi Pemantulan pada Cermin, Multimedia Interaktif, Motivasi, dan Keterampilan Berpikir Kreatif ... 28
K. Deskripsi Materi Pemantulan Pada Cermin Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif ... 30
L. Hipotesis Penelitian ... 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 32
A. Metode dan Design Penelitan ... 32
B. Populasi dan Sampel ... 34
C. Definisi Operasional ... 35
D. Instrumen Penelitian ... 35
E. Prosedur Penelitian ... 36
F. Alur Penelitian ... 37
G. Teknik Pengumpulan Data ... 39
H. Analisis Instrumen ... 39
I. Hasil Uji Coba Instrumen ... 43
J. Teknik Analisis Data ... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 52
A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 52
2. Perbandingan Keterampilan Berpikir Kreatif
Untuk Setiap Indikator pada Kelas
Ekspermen dan Kelas Kontrol ... 55
3. Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran Optik Geometrik, dengan Menggunakan Multimedia Interaktif ... 56
4. Perbedaan Rata-Rata Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 64
B. Pembahasan ... 65
BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ... 66
A. Simpulan ... 71
B. Implikasi ... 71
C. Rekomendasi ... 72
DAFTAR TABEL
Tabel
1.1Hasil Penelitian Penggunaan Multimedia Interaktif dalam
Pembelajaran ... 3
2.1 Pengelompokkan Media Pembelajaran ... 10
3.1 Interpretasi Tingkat Kesukaran ... 42
3.2 Distribusi Soal Keterampilan Berpikir Kreatif... 43
3.3 Katagori Tingkat Ngain ... 46
3.4 Uji Normalitas dan Homgenitas Tes Keterampian Berpikir Kreatif ... 47
3.5 Uji Varian Kedua Kelompok ... 48
3.6 Uji Beda Dua Rata-Rata Keterampilan Berpikir Kreatif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 49
3.7 Katagori Respon Siswa ... 51
4.1 Ngain Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa ... 52
4.2 Perbandingan Klasifikasi Persentase Ngain Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 54
4.3 Ngain Keterampilan Berpikir Kreatif untuk Setiap Indikator Antara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 55
4.4 Data Persentase Sikap Terhadap Setiap Pernyataan ... 57
4.5 Persentase Skor Rata-Rata Jawaban Siswa Untuk Setiap Pernyataan ... 60
4.6 Rekapitulasi Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran Optik Geometri, Dengan Menggunakan Multimedia Interaktif Berdasarkan Indikator ... 63
4.7 Group Statistik ... 65
DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1Kerucut Pengalaman Edgar Dale ... 8
2.2Bagan Model Belajar Konstruktivisme ... 22
3.1 Randomized Control Group Pretest-Posttest Design ... 33
3.2 Alur Penelitian ... 38
4.1 Grafik Perbandingan Rata-Rata Skor Keterampilan Berpikir Kreatif dan Rata-Rata Persentase Ngain Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 54
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Lampiran 1
A.1. Silabus (Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol) ... 77
B.1. RPP (Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol) ... 88
C.1. Lembar Kerja Siswa ... 102
Lampiran 2 A.2. Kisi-Kisi Butir Soal KBKr ... 105
B.2. Butir Soal KBKr ... 116
C.2. Lembar Jawab ... 121
D.2. Kisi-Kisi Butir Angket ... 122
E.2. Butir Angket ... 123
Lampiran 3 A.3. Rekap Hasil Uji Coba Butir Soal KBKr ... 126
Lampiran 4 A.4. Skor Tes Awal dan Tes Akhir KBKr Kelas Eksperimen ... 128
B.4. Skor Tes Awal dan Tes Akhir KBKr Kelas Kontrol ... 129
Lampiran 5 A.5. Uji Normalitas dan Homogenitas (SPSS 22) ... 130
B.5. Uji Signifikansi (SPSS 22) ... 131
C.5. Analisis Data Angket Siswa ... 132
Lampiran 6 A.6. Story Board MMI ... 136
Lampiran 7
A.7. Surat Ijin Penelitian
B.7. Lembar Judgement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Fisika merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang gejala dan
peristiwa alam beserta dengan antar-aksinya. Mardana (2013, hlm. 31),
menyatakan bahwa fisika adalah salah satu cabang sains. Sains merupakan bagian
integral dari kehidupan, sehingga fisika memiliki peranan yang sangat penting
bagi kehidupan manusia dan merupakan dasar bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Sebagai dasar bagi perkembangan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, fisika perlu diberikan kepada semua peserta didik
mulai dari sekolah dasar (SD) sampai sekolah menengah (SMA/SMK), dengan
tujuan untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis,
sistematis, kritis dan kreatif. Tujuan tersebut dapat tercapai apabila dalam proses
pembelajaran melibatkan siswa secara langsung, sehingga siswa lebih termotivasi
dan lebih leluasa dalam mengembangkan keterampilan berpikirnya.
Bedasarkan hasil temuan kegiatan pembelajaran fisika di SMK YPPT
Garut diperoleh beberapa informasi, bahwa pembelajaran fisika masih bersifat
konvensional yaitu hanya menggunakan papan tulis sebagai media pembelajaran,
minimnya penggunaan alat peraga dan praktik dalam pembelajaran fisika, serta
pembelajaran masih bersifat teacher-oriented. Pembelajaran terkesan dilaksanakan
apa adanya dan kurang melibatkan siswa secara langsung dalam kontek
pembelajaran yang sesungguhnya, siswa hanya sebagai pendengar dan pencatat,
sehingga mata pelajaran fisika hanya dianggap sebagai bahan hafalan, hal tersebut
menjadikan pembelajaran fisika menjadi lebih membosankan dan siswa kurang
termotivasi untuk mengikuti pembelajaran fisika. Motivasi sangat diperlukan
dalam proses pembelajaran, karena dengan motivasi siswa akan berusaha untuk
lebih semangat dan giat dalam melaksanakan pembelajaran. Menurut Sardiman
dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek
belajar itu dapat tercapai. Tujuan yang dimaksud adalah sesuatu yang berada
diluar diri manusia sehingga kegiatan manusia lebih terarah karena seseorang
akan berusaha lebih semangat dan giat melakukan sesuatu.
Selain dari pada itu pembelajaran secara konvensional kurang
mengarahkan siswa pada proses keterampilan berpikir, apabila hal tersebut terus
berlangsung maka kreatifitas siswa akan terbatasi dan cenderung statis karena
lebih banyak mengandalkan aspek verbalisme. Salah satu upaya untuk
meningkatkan motivasi dan keterampilan berpikir kreatif siswa dalam
pembelajaran fisika yaitu dengan digunakannya pembelajaran yang melibatkan
penggunaan audio visual sehingga pembelajaran lebih menarik dan
menyenangkan. Menurut De Porter & Henacky (dalam Solikhin, 2008, hlm. 3)
mengungkapan manusia dapat menyerap suatu materi sebanyak 50% dari apa
yang didengar dan dilihat (audio visual), sedangkan dari yang dilihatnya 30%, dan
yang didengar 20%, dan dari yang dibaca 10%.
Pemanfaatan media komputer dalam bentuk multimedia interaktif dalam
pembelajaran fisika dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif yang dapat
dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Menurut Fitriana (2010,
hlm. 2) penggunaan aplikasi multimedia interaktif dalam pembelajaran akan
meningkatkan efisiensi, motivasi serta memfasilitasi belajar aktif, belajar
eksperimental, konsisten dengan belajar yang berpusat pada siswa dan memandu
pebelajar untuk belajar lebih baik. Selain dari pada itu pembelajaran dengan
menggunakan multimedia interaktif sangat potensial untuk meningkatkan
keterampilan berpikir kreatif siswa (Fitriana, 2010, hlm. 2). Penggunaan
pembelajaran dengan multimedia interaktif diharapkan dapat meningkatkan
motivasi dan keterampilan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran fisika.
Berikut beberapa hasil penelitian lain yang telah dilaksanakan terkait
dengan keberhasilan penggunaan multimedia interaktif dalam upaya
Tabel 1.1 Hasil Penelitian Penggunaan Multimedia Interaktif dalam
Pembelajaran
NO. Peneliti/Tahun/Sumber Hasil Penelitian
1. Hana (2005), Tesis SPs
UPI Bandung, Tidak
diterbitkan
Penggunaan media komputer dapat
mengembangkan keterampilan berpikir
kreatif siswa pada aspek fluency dan aspek
flexibility
2. Aan H. (2008), Tesis SPs
UPI Bandung, Tidak
diterbitkan.
Penggunaan multimedia interaktif dalam
pembelajaran dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kritis dan kreatif
siswa dalam matematika.
3. Ika (2010), Tesis SPs UPI
Bandung, Tidak
diterbitkan.
Penggunaan multimedia interaktif dalam
Proses Pembelajaran Materi Teori Kinetik
Gas dapat meningkatkan pemahaman
konsep dan keterampilan berpikir kreatif
siswa SMA.
4. Hanafi (2013), Disertasi
SPs UPI Bandung, Tidak
diterbitkan.
Penggunaan model perkuliahan
katabolisme karbohidrat berbasis
multimedia interaktif (MPK2BMI) secara
signifikan efektif dan memiliki kekuatan
dampak penerapan model yang sangat
meyakinkan untuk meningkatkan
penguasaan konsep katabolisme
karbohidrat dan keterampilan berpikir
kreatif mahasiswa calon guru biologi.
Berdasarkan uraian di atas untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
pembelajaran dengan multimedia interaktif, terhadap keterampilan berpikir
melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran
Konstruktivisme Menggunakan Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMK YPPT Garut pada Mata Pelajaran
Fisika”.
B. Identifikasi Masalah
Bedasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,
maka penulis mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berkut:
1. Pembelajaran fisika yang digunakan masih bersifat konvensional, yaitu
pembelajaran yang hanya menggunakan metode ceramah dengan papan tulis
sebagai media pembelajaran.
2. Minimnya penggunaan alat peraga dan praktik dalam pembelajaran fisika,
sehingga pembelajaran kurang menarik dan menyenangkan.
3. Pembelajaran kurang melibatkan siswa secara langsung sehingga siswa tidak
memiliki keleluasaan dalam mengembangkan keterampilan berpikirnya.
4. Terdapat beberapa materi dalam pembelajaran fisika yang sulit untuk
dipahami dan memerlukan visualisi dalam penyampaiannya.
C. Rumusan Masalah
Mengacu pada identifikasi masalah yang telah diungkapkan di atas, maka
dalam penelitian ini masalah yang akan diteliti dirumuskan dalam bentuk
pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah perbedaan keterampilan berpikir kreatif siswa antara siswa yang
belajar dengan multimedia interaktif dan siswa yang belajar dengan metode
konvensional, pada materi pemantulan pada cermin?
2. Bagaimanakah tanggapan siswa terhadap pembelajaran fisika dengan
menggunakan multimedia interaktif?
Agar penelitian ini lebih terarah maka penulis membatasi permasalahan
hanya pada aspek-aspek yang menjadi fokus pada penelitian ini, yang
diantaranya:
1. Penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran fisika dibatasi pada
materi optik geometri dengan sub materi pemantulan pada cermin datar dan
cermin lengkung yang diberikan di kelas XI semester genap dan sesuai dengan
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
2. Keterampilan berpikir kreatif yang dimaksud dalam penelitian ini menurut
Torrance adalah kemampuan siswa untuk bertanya, menerka sebab-sebab,
menerka akibat-akibat, memperbaiki hasil keluaran, mengungkapkan kegunaan
objek, dan meramalkan.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian secara umum adalah untuk mengetahui pengaruh
pembelajaran multimedia interaktif terhadap keterampilan berpikir kreatif siswa
pada pembelajaran fisika. Sedangkan tujuan penelitian secara khusus yaitu untuk
mengetahui seberapa besar perbedaan keterampilan berpikir kreatif antara
kelompok belajar dengan multimedia interaktif dan kelompok belajar dengan
konvensional, serta bagaimanakah tanggapan siswa terhadap pembelajaran fisika
dengan menggunakan multimedia intraktif.
F. Manfaat Penelitian
Hasil dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu gambaran
atau bukti mengenai ketepatgunaan penggunaan multimedia interaktif, sehingga
dapat bermanfaat bagi berbagai pihak diantaranya:
1. Bagi siswa, merupakan masukan yang sangat berharga, karena diharapkan
dengan digunakannya pembelajaran dengan multimedia interaktif dapat
meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa, dapat memotivasi siswa,
dan pada akhirnya akan meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Bagi guru, penggunaan pembelajaran dengan multimedia interaktif
dikembangkan dalam pembelajaran yang menuntut adanya perubahan dengan
perkembangan teknologi yang begitu cepat.
3. Bagi lembaga pendidikan, hasil penelitian ini merupakan suatu masukan yang
sangat berharga dan dapat dipertimbangkan dalam menentukan kebijakan
dalam penggunaan media pembelajaran yaitu pembelajaran multimedia
interaktif.
4. Bagi ilmu pengetahuan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan pengetahuan serta dijadikan sebagai dasar pemikiran bagi
penelitian selanjutnya khususnya mengenai penggunaan pembelajaran dengan
BAB V
SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
A.SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data pengujian terhadap hipotesis serta
pembahasan hasil penelitian, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
1. Peningkatan keterampilan berpikir kreatif untuk siswa dengan
pembelajaran multimedia interaktif lebih tinggi dari pada siswa dengan
pembelajaran secara konvensional, hal tersebut dapat ditunjukan dengan
nilai rata-rata persentase NGain masing-masing sebesar 50,71% dan
39,19%.
2. Peningkatan keterampilan berpikir kreatif untuk setiap indikator tertinggi
dan terendah pada indikator KBKr 4 (memperbaiki hasil keluaran) dan
indikator KBKr 1 (bertanya), hal tersebut dapat ditunjukan berdasarkan
hasil perhitungan NGain sebesar 0,64 dengan katagori sedang, dan 0,26
dengan katagori rendah.
3. Tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan multimedia
interaktif sangat baik, hal tersebut dapat ditunjukan dengan rata-rata
persentase total sebesar 80,61%.
B.IMPLIKASI
1. Hasil penelitian membuktikan bahwa pembelajaran dengan multimedia
interaktif telah mampu meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa
Sekolah Menengah Kejuruan, sehingga perlu peran aktif dari pihak guru
mata pelajaran fisika di Sekolah Menengah Kejuruan untuk selalu
2. Hasil Penelitian membuktikan bahwa pembelajaran dengan multimedia
interaktif telah mampu memberikan semangat serta motivasi baru siswa
dalam pembelajaran fisika sehingga perlu adanya kreatifitas seorang guru
fisika dalam menciptakan tampilan-tampilan baik itu berupa gambar,
animasi serta simulasi pada materi lainnya sehingga pembelajaran fisika
menjadi lebih menyenangkan.
3. Pembelajaran dengan multimedia interaktif dalam pelaksanaannya
memerlukan biaya yang tidak murah, sehingga perlu adanya peran aktif
dari pihak sekolah untuk dapat memberikan fasilitas berupa
perangkat-perangkat yang dapat menunjang pembelajaran seperti komputer, infocus,
sehingga pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif dapat
terlaksana.
C.REKOMENDASI
Berdasarkan simpulan di atas untuk lebih meningkatkan efektifitas,
efisiensi serta optimalisasi pembelajaran, penulis merekomendasikan sebagai
berikut:
1. Perlu diadakan penelitian lanjutan untuk mengetahui pengaruh penggunaan
multimedia interaktif dalam pembelajaran fisika terhadap kemampuan
berpikir kristis serta pemahaman konsep siswa SMK.
2. Penggunaan materi pembelajaran fisika dalam multimedia interaktif yang
lebih variatif serta bersifat abstrak seperti medan magnet, medan listrik,
teori kinetik gas.
3. Penelitian ini dilaksanakan pada kompetensi keahlian Teknik Pemesinan
dan dapat dilaksanakan pada beberapa kompetensi keahlian lainnya seperti
Teknik Kendaraan Ringan, Teknik Komputer dan Jaringan, Teknik
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosadakarya.
Arikunto, S. (2007). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Anwar, N.M. et al. (2012). Relationship of Creative Thinking with the Academic Achievements of Secondary School Students. International Interdisciplinary
Journal of Education, 1 (3), hlm. 44-47.
Chen.C.Y dan Chung.W.L.(2011). Research on the learning effects of multimedia assisted instruction on mandarin vocubulary for Vietnamese Students: A Preliminary Study Involving e-learning System. Educational Research
Review, 6 (17), hlm. 919-927.
Chen.Y.T, (2012).Integrating Anchored Instructional Strategy and Modularity Concept Into Interactive Multimedia Powerpoint Presentation. International
Journal of The Physical Science, 7(1), hlm. 107-115.
Darmawan, D. (2012). Teknologi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Departemen Pendidikan Nasional Ditjen Manajemen Dikdasmen Direktorat Pembinaan SMK. (2008). Silabus Mata Pelajaran Sekolah Menengah
Kejuruan. Jakarta: BSNP.
Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Djamarah, S.B. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Fauzi, A. 2004. Psikologi Umum. Bandung: CV Pustaka Setia.
Fitriana, S. Ika. (2010). Penggunaan Multimedia Interaktif (MMI) dalam Proses
Pembelajaran Materi Teori Kinetik Gas untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMA. Tesis SPs UPI
Ivers, K.S dan Barron A.N. (2002). Multimedia Project in Education; Designing,
Producing, Assessing. Second Edition. Connecticut: Libraries Unlimited.
Juremi. S. dan Ayob, A. (2000). Menentukan Kesalahan Alat Ukur, Kemahiran Berfikir Kritis, Kemahiran Berfikir Kreatif, Kemahiran Proses Sains, dan
Pencapaian Biologi [online]. Tersedia:
http://www.geocities.com/drwanrani/Sabaria_Juremi.html. Diakses 25 Maret 2014.
Khaerunisa, F. dkk. (2012). Penerapan Better Teaching And Learning Berbasis Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatkan Berpikir Logis dan Keaktifan Siswa. Unnes Physics Education Journal, 1 (2), hlm. 32-37.
Mardana, I.Gede. (2013). Penggunaan Multimedia Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kompetensi Dasar Fisika. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, 46 (1), hlm. 31-37.
Mayer, R.E. (2009). Multimedia Learning Prinsip-Prinsip dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Munir. (2005). Konsep dan Aplikasi Program Pembelajaran Berbasis Komputer
(Computer Base Interaction), P3MP, UPI.
Munir. (2012). Multimedia; Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung: ALFABETA.
Nandi. (2006). Penggunaan Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran Geografi di Persekolahan. Jurnal “GEA” Jurusan Pendidikan Geografi, 6 (1), hlm 1-9.
Nurseto, T. (2011). Membuat Media Pembelajaran yang Menarik. Jurnal Ekonomi
dan Pendidikan, 8 (1), hlm. 19 - 35.
Ogochukwu, N.V. (2010). Ehanching Students Interest in Mathematics Via Multimedia Presentation. African Journal Of Mathematics and Computer
Science Research, 3 (7), hlm. 107-113.
Rahmatan, H. (2013). Pengembangan Model Perkuliahan Katabolisme
Karbohidrat Berbasis Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Berpikir Kreatif. Disertasi SPs UPI
Bandung, Tidak diterbitkan.
Rawlinson, J. G. (1989). Berpikir Kreatif & Sumbang Saran. Jakarta: Binapura Aksara.
Pers.
Soenarto, S. (2004). Pengembangan Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran Fisika Listrik. Jurnal Edukasi@Elektro, 1 (1), hlm. 69-75.
Solikhin, D. (2008). Model Pembelajaran Multimedia Interaktif untuk
Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Pada Konsep Fluida Statis. Tesis SPs UPI Bandung, Tidak diterbitkan.
Sudarma, M. (2013). Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kreatif. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Sudijono, A. (2011). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Sudira, P. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Sudirman. (2010). Fisika Kelompok Teknologi dan Kesehatan; Untuk SMK dan
MAK. Jakarta: Erlangga.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: ALFABETA
Sundayana. (2014), Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA
Suparno, P. (1997). Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.
Susanto, H. (2010). Kontribusi Bakat Mekanik, Motivasi Instrinsik, dan
Bimbingan Karir Terhadap Hasil Belajar Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan. Tesis SPs UPI Bandung, Tidak diterbitkan.
Sutrisno, W. (2001). Pembelajaran Konsep Listrik Statis dengan Menggunakan
Model Belajar Konstruktivisme untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SLTP. Tesis PPs UPI Bandung, Tidak diterbitkan.
Uno, H.B. (2007). Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar
yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.
Wiyono, K. Setiawan, A., dan Suhandi, A. (2009) Model Pembelajaran Multimedia Interaktif Relativitas Khusus untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan di
FKIP Universitas Sriwijaya. Palembang. [Online]. Tersedia di:
http://www.google.com/url?q=http://ketangw.weebly.com. Diakses 2
November 2014.
Wheeler, S. Et al.(2002). Promoting creative thinking through the use of ICT.