• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGGUNAAN AFIKSASI PADA BUKU CERITA BUKIT MIMPI GITYA DAN IMPLEMENTASINYA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA DI KELAS III SEKOLAH DASAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENGGUNAAN AFIKSASI PADA BUKU CERITA BUKIT MIMPI GITYA DAN IMPLEMENTASINYA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA DI KELAS III SEKOLAH DASAR."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGGUNAAN AFIKSASI

PADA BUKU CERITA BUKIT MIMPI GITYA

DAN IMPLEMENTASINYA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN

MENULIS KARANGAN SEDERHANA DI KELAS III SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Rika Fitriani NIM 1103241

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SERANG

(2)

ANALISIS PENGGUNAAN AFIKSASI

PADA BUKU CERITA BUKIT MIMPI GITYA

DAN IMPLEMENTASINYA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN

MENULIS KARANGAN SEDERHANA DI KELAS III SEKOLAH DASAR

Oleh

Rika Fitriani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Rika Fitriani 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)
(4)
(5)

iii

Rika Fitriani, 2015

ABSTRAK

Rika Fitriani (2015). Penelitian ini berjudul “Analisis Penggunaan Afiksasi pada Buku Cerita Bukit Mimpi Gitya dan Implementasinya terhadap Model Pembelajaran Menulis Karangan Serderhana di Kelas III SD”.Melalui bahasa manusia bisa berinteraksi dengan satu dan yang lainnya. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa Sekolah Dasar. Untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa, salah satunya yaitu dengan menulis karangan. Kenyataanya pengunaan afiksasi dalam sebuah tulisan sering dihiraukan.

Sehingga diperlukan model pembelajaran yang tepat. Banyak cara yang bisa dilakukan seorang guru dalam memilih dan menetukan model pembelajaran yang tepat untuk menulis karangan, salah satunya yaitu dengan menganalisis penggunaan afiksasi (kata berimbuhan) dalam sebuah pada buku cerita. Penelitian ini membahas (1) afiksasi yang digunakan pada buku cerita Bukit Mimpi Gitya. (2) mengklasifikasikan jenis afiksasi yang digunakan pada buku ceritaBukit Mimpi Gitya. (3) model pembelajaran menulis karangan sederhana bagi kelas III SD dengan memanfaatkan penggunaan afiksasi pada buku ceritaBukit Mimpi Gitya.

Penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif wacana. Peneliti menganalisis pemakaian afiksasi, mendeskripsikan dan mengklasifikasikan data yang diperoleh pada buku ceritaBukit Mimpi Gitya.. Hasil dari penelitian ini ditemukan penggunaan afiksasi yaitu me-, ber-, ter-, , di-, pe-, -an, -nya, ke-an, pe-ke-an, per-ke-an, ber-ke-an, se-nya, me-kke-an, ter-I, me-I, dan di-I. Adapun jenis-jenis afiks yang ditemukan dalam pada buku cerita Bukit Mimpi Gitya (2014) yaitu (1) prefiks, (2) sufiks, (3) konfiks, dan (4) imbuhan gabungan. Hasil dari analisi penggunaan afiksasi pada buku cerita bukit mimpi gitya dapat digunakan sebagai model pembelajaran menulis karangan sederhana pada siswa kelas III SD dengan cara siswa mencari kata imbuhan dalam sebuah teks cerita, dan membuat karangan sederhana sesuai gambar, dengan memanfaatkan hasil pencarian kata imbuhan tersebut. Setelah model pembelajaran ini diujicobakan di kelas III SD dapat disimpulkan bahwa pembelajarannya menjadi lebih menarik dan beberapa siswa sudah bisa membuat karangan sederhana dengan memperhatikan penggunaan kata imbuhan atau afiksasi.

Dari hasil penilaiannya dapat disimpulkan bahwa yang mendapatkan nilai dengan kategori baik sekali berjumlah 2 orang, kategori baik berjumlah 6 orang, kategori cukup 5 orang, dan kategori kurang berjumlah 1 orang.

(6)

iii

Rika Fitriani, 2015

ABSTRACK

Rika Fitriani (2015). “Analysis Of Usage Affixation On The Story Book Bukit Mimpi Gitya And Implementation Of Writing Essays Simple Learning Model In Class III SD”.Through human language can interact with one another. Writing is one of language skills which must be mastered by elementary school students. To improve students' writing skills, one of which is to write the essay. In fact the use of affixation in a post often ignored. So, we need appropriate learning models. Many ways you can do a teacher in selecting and determining appropriate learning models for writing essays, one of which is to analyze the use of affixation in a storybook. This study discusses (1) affixation used in the story book Bukit Mimpi Gitya. (2) classify types of affixation used in storybook Bukit Mimpi Gitya. (3) models of learning to write simple essays for class III SD by leveraging the use of affixation in a story book Bukit Mimpi Gitya. This study researchers used a descriptive method of discourse. Researchers analyzed the use of affixation, describe and classify the data obtained on the storybook Bukit Mimpi Gitya. Results of this study found that the use of affixation me-, ber-, ter-, ke-, di-, pe-, -an, -nya, ke-an, pe-an, per-an, ber-an, se-nya, me-kan, ter-I, me-I, dan di-I.. As for the types affixes found in storybooks Bukit Mimpi Gitya (2014), namely (1) the prefix, (2) the suffix, (3) konfiks, and (4) affix combined. Results of the analysis of the use of affixation in a storybook Bukit Mimpi Gitya be used as a model of learning to write simple essays in class III SD by way of students seeking affixes said in a text story, and make simple bouquets according to the image, using the prefix word search results. After learning model is tested in class III SD can be concluded that the learning becomes more attractive and some students are able to create a simple bouquet with regard to the use affixes word or affixation. From the results of the assessment it can be concluded that the gain value with excellent category amounted to 2 people, both categories amounting to 6 people, a category 5 enough people, and less category amounted to 1 person.

(7)

vi

Rika Fitriani, 2015

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN . ... i

PERNYATAAN . ... ii

ABSTRAK . ... iii

KATA PENGANTAR ... . iv

UCAPAN TERIMAKASIH... v

DAFTAR ISI . ... vi

DAFTAR TABEL ... . viii

DAFTAR GAMBAR . ... ix

DAFTAR LAMPIRAN . ... x

BAB I PENDAHULUAN . ... 1

A. Latar Belakang Penelitian . ... 1

B. Identifikasi Masalah . ... 3

C. Rumusan Masalah . ... 3

D. Tujuan Penelitian . ... 3

E. Manfaat Penelitian . ... 4

F. Definisi Istilah ………... 4

BAB IIKAJIAN TEORITIK AFIKSASI, MODEL PEMBELAJARAN DAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA . ... 6

A. Pengertian Afiksasi . ... 6

B. Jenis-jenis Afiks . ... 6

C. Model-model Pembelajaran . ... 10

D. Menulis Karangan Sederhana . ... 12

E. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu ... 14

F. Kerangka Berpikir ………. 16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN . ... 18

A. Pendekatan Penelitian . ... 18

B. Metode Penelitian . ... 18

C. Instrumen Penelitian . ... 19

D. Prosedur Penelitian . ... 19

E. Subjek dan Lokasi Penelitian . ... 21

(8)

vii

Rika Fitriani, 2015

BAB IV DATA TEMUAN, ANALISIS DATA TEMUAN, DAN MODEL

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN SEDRHANA . ... 24

A. Data Temuan ………. 24

B. Analisis Data Temuan ... 34

C. Model Pembelajaran Menulis Karangan Sederhana . ... 36

D. Hasil Uji Coba Model Pembelajaran Menulis Karangan Sederhana . ... 47

BAB V SIMPULAN DAN SARAN . ... 64

A. Simpulan . ... 64

B. Saran ……….. 65

DAFTAR PUSTAKA ……….. 66

(9)

viii

Rika Fitriani, 2015

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pelaksanaan Model . ... 20

Tabel 4.1 Sekenario Pembelajaran . ... 39

Tabel 4.2 Kriteria Penilaian Menulis Karangan Sederhana . ... 60

(10)

ix

Rika Fitriani, 2015

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gambaran Kerangka Berpikir. ... 17

Gambar 4.1 Posisi Duduk Awal Pembelajaran . ... 42

Gambar 4.2 Posisi Duduk Secara Berkelompok . ... 43

Gambar 4.3 Perwakilan kelompok mebacakan hasil pencarian penggunaan kata imbuhan ………... 44

Gambar 4.4 Posisi duduk pada saat siswa membuat karangan sederhana. .. 45

Gambar 4.5 Hasil Karangan Sederhana Siswa ... 46

Gambar 4.6 Hasil Karangan Sederhana Siswa……….. 47

Gambar 4.7 Hasil Karangan Sederhana Siswa……….. 48

Gambar 4.8 Hasil Karangan Sederhana Siswa……….. 49

Gambar 4.9 Hasil Karangan Sederhana Siswa……….. 50

Gambar 4.10 Hasil Karangan Sederhana Siswa……… 51

Gambar 4.11 Hasil Karangan Sederhana Siswa……… 52

Gambar 4.12 Hasil Karangan Sederhana Siswa……… 53

Gambar 4.13 Hasil Karangan Sederhana Siswa……… 54

Gambar 4.14 Hasil Karangan Sederhana Siswa……… 55

Gambar 4.15 Hasil Karangan Sederhana Siswa……… 56

Gambar 4.16 Hasil Karangan Sederhana Siswa……… 57

Gambar 4.17 Hasil Karangan Sederhana Siswa……… 58

(11)

x

Rika Fitriani, 2015

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keputusan . ... 66

Lampiran 2 Surat Izin Observasi ... 67

Lampiran 3 Surat Pernyataan Telah Melakukan Observasi/Uji Coba. ... 68

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ………...69

Lampiran 5 Hasil Karangan Sederhana Siswa . ... 79

Lampiran 9 Dokumentasi Penelitian. ... 80

(12)

1

Rika Fitriani, 2015

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa merupakan alat komunikasi manusia, karena melalui bahasa manusia bisa berinteraksi dengan satu dan yang lainnya. Mengingat sangat pentingnya suatu bahasa bagi kehidupan sehari-hari manusia, maka pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) memiliki peranan yang sangat penting pula bagi perkembangan kognitif, afektif dan psikomotor siswa. Sehingga pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) haruslah diajarkan sejak dini. Dalam pembelajarannya khususnya pelajaran bahasa Indonesia, siswa diajarkan untuk meningkatakan keterampilan berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan dan tulisan.

(13)

2

Rika Fitriani, 2015

Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang bersifat kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang berkaitan. Oleh karena itu, dalam pembelajarannya seorang guru harus menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan, untuk itu diperlukan berbagai keterampilan. Salah satunya yaitu keterampilan mengajar. “Keterampilan mengajar merupakan kompetensi professional yang cukup kompleks, sebagai integrasi dari berbagai kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh” (Mulyasa, 2011, hlm. 69). Dalam pengajarannya menjadi guru yang kreatif dan professional diharuskan memilki kemampuan dalam mengembangkan suatu model pembelajaran yang efektif. Dengan adanya kenyataan tersebut, seorang guru harus menggunakan model pembelajaran yang sesuai untuk pembelajaran menulis karangan di kelas III Sekolah Dasar (SD).

(14)

3

Rika Fitriani, 2015

Dengan menggunakan model ini, diharapkan dapat menimbulkan proses belajar mengajar yang menarik dan tidak terkesan monoton, serta ingin memberikan suatu inovasi untuk pembelajaran menulis khususnya menulis karangan sederhana dengan menggunakan afiksasi yang tepat. Maka dari itu peneliti mengambil judul, “Analisis Penggunaan Afiksasi dalam Buku Cerita Bukit Mimpi Gitya dan Implementasinya Terhadap Model Pembelajaran Menulis Karangan Serderhana di Kelas III Seolah Dasar”

B. Identifikasi Masalah

1. Masih kurangnya penggunaan model pembelajaran dalam menulis karangan sederhana siswa kelas III MI Al-Bustaniyah.

2. Dibutuhkan analisis penggunaan afiksasi dalam sebuah buku cerita untuk mengimplementasikan model pembelajaran menulis karangan sederhana.

C. Rumusan Masalah

1. Jenis afiksasi apa saja yang digunakan dalam buku cerita Bukit Mimpi

Gitya?

2. Bagaimana penggunaan afiksasi dalam buku cerita Bukit Mimpi

Gitya?

3. Bagaimana model pembelajaran menulis karangan sederhana bagi kelas III dengan memanfaatkan penggunaan afiksasi pada buku cerita

Bukit Mimpi Gitya?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui jenis afiksasi yang digunakan pada buku cerita

(15)

4

Rika Fitriani, 2015

2. Diketahuinya bagaimana afiksasi yang digunakan pada buku cerita

Bukit Mimpi Gitya.

3. Didapatkannya model pembelajaran menulis karangan sederhana bagi kelas III SD dengan memanfaatkan penggunaan afiksasi pada buku cerita Bukit Mimpi Gitya.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagi mahasiswa

Penelitian ini bermanfaat bagi mahasisiwa sebagai bahan referensi untuk mengerjakan tugas mengenai pemakaian kata imbuhan dalam menulis karangan.

2. Bagi guru

Bagi guru kelas III SD, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai model pembelajaran menulis karangan sederhana.

3. Bagi peneliti lain

Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian yang sejenis dengan penelitian ini.

F. Definisi Istilah

1. Wiradi (dalam Makinudin & Sasongko, 2006, hlm. 40) mengemukakan bahwa “analisis adalah aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan seperti mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokan kembali menurut kriteria tertentu kemudian dicari kaitannya dan ditafsir maknanya”.

(16)

5

Rika Fitriani, 2015

2. Winataputra (dalam Suyanto & Jihad, 2013, hlm. 134) mengemukakan bahwa “model pembelajaran sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar-mengajar”.

Istilah model pembelajaran dalam penelitian ini adalah cara yang digunakan guru untuk menyampaikan materi pembelajaran mengenai menulis karangan sederhana di kelas III SD dengan memanfaatkan hasil analisis penggunaan afiksasi dalam kumpulan buku cerita Bukit Mimpi Gitya.

(17)

18

Rika Fitriani, 2015

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunkan pendekatan kualitatif, karena penelitian ini dilakukan apa adanya sesuai dengan apa yang ditemukan di lapangan yaitu mengenai kenyataan bahwa masih banyak yang menhiraukan penggunaan kata imbuhan dalam sebuah tulisan dan tidak sedikit pula guru dalam proses pembelajarannya tidak menggunakan model pembelajaran yang menumbuhkan kreativitas siswa dalam menulis, seperti tidak menggunakaan media dan metode yang digunakan hanya cermah dan tanya jawab pada saat proses belajar mengajar, maka dalam hal ini peneliti berada di lokasi untuk memahami, mempelajari perilaku insani dalam konteks lingkungannya sebagaimana yang ditunjukkan. Bogdan dan taylor (dalam arifin, zainal. 2011. hlm. 140) menegmukakan

bahwa “penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan

data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang diamati. Dalam penelitian kualitatif ini data yang dihasilkan dalam bentuk kata atau tindakan.

B. Metode Penelitian

(18)

19

Rika Fitriani, 2015

dengan mengklasifikasikan objek penelitian dan hasil dari klasifikasi tersebut dianalisis secara deskriptif.

C. Instrumen Penelitian

Iinstrumen dalam penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri, dibantu dengan instrumen penelitian berupa observasi, catatan dan dokumentasi. Peneliti kualitatif sebagai human instrument berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya (Sugiyono, 2012, hlm. 306). a. Observasi, peneliti melakukan pengamatan terhadap guru dan

siswa dalam proses pembelajaran yang berlangsung di MI Al-Bustaniyah khususnya di kelas III.

b. Catatan, peneliti mencatat hasil analisis penggunaan afiksasi atau kata imbuhan, seperti awalan (prefiks), sisipan (infiks), akhiran (sufiks), konfiks, imbuhan gabungan dan imbuhan serapan yang terdapat dalam buku cerita yang berjudul Bukit Mimpi Gytia. c. Dokumentasi, dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan

dokumen berupa buku cerita yang berjudul Bukit Mimpi Gitya, daftar nama siswa, hasil karangan siswa dan foto pada saat proses pembelajaran.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilakukan peneliti dalam memperoleh data penelitian adalah sebagai berikut.

a. Analisis

Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis pemakaian afiksasi pada buku cerita Bukit Mimpi Gitya terdiri dari awalan (prefiks), sisipan (infiks), akhiran (sufiks), konfiks, imbuhan gabungan dan imbuhan serapan pada buku cerita Bukit Mimpi Gitya.

b. Menentukan Model

(19)

20

Rika Fitriani, 2015

menggunakan model pembelajaran langsung yang sepenuhnya diarahkan oleh guru, lebih memudahkan guru dalam mengembangkan pengelolaan kelas yang baik, yaitu dengan menentukan teknik, media, dan seting kelas dalam proses belajar mengajarnya untuk menerapkan hasil analisis penggunaan afiksasi dalam menulis karangan sederhana kepada siswa kelas III Sekolah Dasar.

c. Pelaksanaan model

Langkah-langkah dalam pembelajaran yang akan diterapkan dalam kelas dilakukan melalui beberapa tahap. Tahap pertama siswa diberikan materi mengenai afiksasi atau kata imbuhan dan cara menulis karangan sederhana. Tahap ke dua siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4 siswa. Tahap ke tiga guru membagikan beberapa contoh karangan sederhana kepada masing-masing kelompok. Tahap ke empat siswa bersama kelompoknya mencari kata imbuhan yang terdapat dalam karangan sederhana tersebut dan mencatatnya dibuku masing-masing. Tahap ke lima guru memperlihatkan gambar seri yang ditempel pada papan tulis dan siswa memperhatikan gambar tersebut. Tahap ke enam hasil pencarian kata imbuhan, misalnya berupa bertemu, menjual, bersama, terjatuh dan lain-lain yang diperoleh dari karangan tersebut dibuat menjadi sebuah karangan sederhana oleh siswa sesuai dengan gambar seri yang ada di papan tulis. Tahap akhir guru memberi penjelasan menegnai cara membuat karangan sederhana dengan memperhatikan penggunaan kata imbuhan.

Tabel 3.1 Pelaksanaan Model

Pelaksanaan Model

(20)

21

Rika Fitriani, 2015

kelompok terdiri dari 4 siswa

Tahap 3 Guru membagikan beberapa contoh karangan sederhana kepada masing-masing kelompok

Tahap 4 Siswa bersama kelompoknya mencari kata imbuhan yang terdapat dalam karangan sederhana tersebut dan mencatatnya dibuku masing-masing

Tahap 5 Guru memperlihatkan gambar seri yang ditempel pada papan tulis dan siswa memperhatikan gambar tersebut Tahap 6 Hasil pencarian kata imbuhan, misalnya berupa

bertemu, menjual, bersama, terjatuh dan lain-lain yang diperoleh dari karangan tersebut dibuat menjadi sebuah karangan sederhana oleh siswa sesuai dengan gambar seri yang ada di papan tulis

Tahap 7 Guru memberi penjelasan menegnai cara membuat karangan sederhana dengan memperhatikan

penggunaan kata imbuhan

E. Subjek dan Lokasi Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelititan ini dilaksanakan pada tanggal 2 Februari sampai dengan 30 Mei 2015 di MI Al-Bustaniyah Kota Cilegon Kecamatan Cilegon Banten.

2. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah siswa dan penggunaan afiksasi pada buku cerita Bukit Mimpi Gitya.

F. Teknik Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

(21)

22

Rika Fitriani, 2015

pembelajaran yang terjadi di MI Al-Bustaniyah khususnya di kelas III. Analisis dokumen ini dilakukan pada cerpen Bukit Mimpi Gitya (2014) untuk menemukan pemakaian afiksasi dalam cerpen tersebut. Sedangkan, wawancara dilakukan terhadap guru kelas III Sekolah Dasar (SD) untuk membantu membuat model pembelajaran menulis karangan sederhana untuk siswa kelas III SD.

2. Teknik Analisis Data

Zuriah (2005, hlm. 217) mengemukakan bahawa “analisis data melibatkan pengerjaan data, organisasi data, pemilahan menjadi satuan-satuan tertentu, sintetis data, pelacakan pola, penemuan hal-hal yang penting dan dipelajari, dan penentuan apa yang harus

dikemukakan kepada orang lain.”

Dalam penelitian ini teknik analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut.

a. Mengidentifikasi data

Peneliti melakukan identifikasi data dengan cara membaca dan menganalisis afiksasi apa saja yang terdapat pada buku cerita

Bukit Mimpi Gitya (2014).

b. Mengklasifikasikan data

Dalam kegiatan ini peneliti mengklasifikasikan atau mengelompokan data yang sudah ditemukan yaitu tentang jenis-jenis afiksasi yang terdapat dalam buku cerita Bukit Mimpi Gitya (2014).

c. Mendeskripsikan data

Menjelaskan pemakaian afiksasi yang terdapat pada buku cerita

Bukit Mimpi Gitya (2014) apakah sudah tepat atau belum.

d. Menyimpulkan data

(22)

23

(23)

62

Rika Fitriani, 2015

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian hasil analisis dokumen pada buku cerita Bukit Mimpi Gitya (2014), ditemukan afiksasi yang digunakan yaitu me-, ber-, ter-, ke-, di-, pe-, -an, -nya, ke-an, pe-an, per-an, ber-an, se-nya,

me-kan, ter-I, me-I, dan di-I.

Adapun jenis-jenis afiks yang ditemukan dalam buku cerita Bukit Mimpi Gitya (2014) yaitu (1) prefiks, (2) sufiks, (3) konfiks, dan (4) imbuhan gabungan. Prefiks yang ditemukan dalam buku cerita Bukit Mimpi Gitya (2014) yaitu prefiks me-, prefiks ber-, prefiks ter-, prefiks se-, prefiks ke-se-, dan prefiks di-. Sufiks yang ditemukan yaituse-, sufiks -an dan sufiks –nya. Konfiks yang ditemukan yaitu kofiks ke-an, konfiks pe-an, konfiks ber-an, konfiks per-an, dan konfiks se-nya. Imbuhan gabungan yang ditemukan yaitu me-kan, ter-i, me-I, dan di-i.

Dengan menanfaatkan hasil analisis penggunaan afiksasi atau kata imbuhan dalam buku cerita Bukit Mimpi Gitya dapat dibuat model pembelajaran menulis karangan sederhana untuk kelas III SD yang kreatif dengan memodifikasi dari model pembelajaran langsung. Dalam pembelajaran ini, guru yang bertindak dan memberi rangsangan atau stimulus, namun siswa juga berperan aktif dalam pembelajaran ini.

(24)

63

Rika Fitriani, 2015

cerita dan penggunaan afiksasi yang dipilih siswa menghasilkan kalimat yang tepat, sehingga isi karangan siswa dapat dimengerti dan jelas sesuai gambar seri yang diberikan dalam membuat karangan sederhana.

B. Saran

Berdasarkan penelitian ini, seorang guru harus mampu menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan, untuk itu diperlukan berbagai keterampilan. Salah satunya yaitu keterampilan mengajar. Dalam pengajarannya menjadi guru yang kreatif dan professional diharuskan memilki kemampuan dalam mengembangkan suatu model pembelajaran yang efektif.

(25)

64

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Chaer, A. (2008). Morfologi Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta : Rineka Cipta.

De Oliveira, L. C. (2011). Knowing and Writing School History (The Language of

Students expository Writing and Teachers Expectations). IAP.

Desfara, K. (2014). Bukit Mimpi Gitya. Bandung: Mizan.

Foster, P & Porter. J. (2012). Understanding The Essay. Canada.

Irsyadi, A.I. & Nurmalasari, F. (2012). Mini Book Bahasa Indonesia & Inggris

SMP Kelas VII, VIII, & IX. Jakarta: PT WahyuMedia.

J. Moleong, L. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. (2009). Models of Teaching Model-model

Pengajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Juanda, N. R. (2007). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Bandung: UPI Press.

Kartono, S. (2009). Menulis Tanpa Rasa Takut Membaca Realitas dengan Kritis. Yogyakarta: Kanisius.

M. Junaiyah, H., & Arifin, E. Zainal. 2010. Keutuhan Wacana. Jakarta: Grasindo Mulyasa, E. (2011). Mrnjadi Guru Profesional (Menciptakan Pembelajaran

kreatif & Menyenangkan). Bandung: Rosda.

(27)

Resmini, N., Churiah, Y., & Sundari, N. (2010). Membaca dan Menulis di SD

(Teori dan Pengajarannya). Bandung: UPI Press.

Sugiyono. (2012) Metode penelitian pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Wedhawati, dkk. (2006). Tata Bahasa Jawa Mutakhir. Yogyakarta: Kanisisus. Wibowo, W. (2001). Manajemen Bahasa (Pengorganisasian Karangan

Pragmatik dalam Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa dan Praktisis

Bisnis). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum.

Gambar

Tabel 4.2 Kriteria Penilaian Menulis Karangan Sederhana . ........................ 60
Tabel 3.1 Pelaksanaan Model
gambar seri yang ada di papan tulis
gambar seri yang diberikan dalam membuat karangan sederhana.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam reaktor nuklir terjadi reaksi fisi berantai yang terkendali. Jadi, reaktor nuklir merupakan alat yang berfungsi untuk:. 1) memicu terjadinya reaksi fisi sehingga meng hasilkan

[r]

Jumlah udara yang dapat dikeluarkan secara aktif dari dalam paru melalui kontraksi otot ekspirasi, setelah ekspirasi biasa disebut volume cadangan ekspirasi ( expiratory

2014 pada Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Musi Banyuasin, kami Pejabat Pengadaan pada Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Musi Banyuasin, dengan

(1) Awak kapal dan/atau penumpang kapal wisata (yacht) asing yang akan melakukan kunjungan ke Indonesia wajib memiliki izin tinggal sesuai dengan ketentuan

Ayah selalu menasihati abang supaya tidak bergaul dengan budak-budak nakal.. di

1 Unit Layanan Pengadaan Barang/ Jasa Pemetrintah Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun 2017, telah melakukan Evaluasi Kualifikasi dan Evaluasi Teknis Kualifikasi untuk

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA dengan menggunakan Model Kooperatif Make A Match dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri