• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kecerdasan Emosi dengan Keterampilan Sosial Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Gemawang Kab. Temanggung T1 132008025 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kecerdasan Emosi dengan Keterampilan Sosial Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Gemawang Kab. Temanggung T1 132008025 BAB I"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Manusia menurut kodratnya merupakan makhluk sosial yang

membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Selain itu juga manusia

diberikan akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam

hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup

bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir

akan selalu menampakkan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan

sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia

dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan

dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain dan saling

berkomunikasi. Terciptanya hubungan antar individu dapat sejenis dan berlainan

jenis. Hubungan ini misalnya antar teman sebaya, hubungan dengan orang yang

lebih tua dan muda (Santrock, 2002).

Disinilah orang tua berpeluang dan mempunyai kesempatan yang tidak

dapat diulang, untuk membentuk pribadi anak yang mempunyai kecerdasan

emosional yang baik. Tidaklah mudah untuk membentuk pribadi dengan

kecerdasan emosional yang ideal, perlu kesabaran dan ketelitian. Usaha

membentuk kecerdasan emosional ini bukanlah suatu yang harus membebani

orang tua dalam mendidik anaknya, dan tidak ada orang tua yang sempurna. Satu

(2)

2

memberikan efek yang luar biasa pada kehidupan anak. Dengan kata lain,

menekan pada salah satu aspek (dalam kecerdasan emosional) akan mendatangkan

efek bola salju. Dengan melihat kualitas-kualitas yang ditunjukkan dalam

kecerdasan emosional, kesepakatan bahwa karakter-karakter seperti itulah yang

diharapkan sebagai makhluk sosial dan dengan memiliki beberapa kualitas

tersebut seorang anak atau orang dewasa akan dapat menghadapi

permasalahan-permasalahan hidup yang semakin komplek dan berhubungan dengan orang lain.

Menurut Goleman (2000) kecerdasan emosional adalah suatu kecakapan yang

meliputi kemampuan mengendalikan diri sendiri (self control), memiliki semangat

dan ketekunan (zeal & persistence), memotivasi sendiri (ability motivate oneself),

ketahanan menghadapi frustasi, kemampuan mengatur suasana hati (mood),

kemampuan menunjukkan empati (empathy), harapan serta optimis. Orang yang

dapat mengendalikan emosi, merupakan emosi secara cepat dan memperhatikan

serta memikirkan perasaan orang lain dapat sebagai orang yang cerdas secara

emosional.

Penelitian Heri Herawan (2006) mengenai “Keefektifan kecerdasan emosi

dalam Meningkatkan interaksi sosial siswa kelas VIII SMP N 1 Brebes tahun

ajaran 2004/2005” mengemukakan bahwa kecerdasan emosi efektif untuk

meningkatkan interaksi sosial siswa yang ditunjukkan dengan nilai hitung Z =

4,271 > nilai tabel Z = 1,60.

Penyesuaian sosial merupakan aspek psikologis yang perlu dikembangkan,

mencakup penyesuaian diri dengan individu lain, baik di dalam maupun di luar

(3)

3

sosial dalam usahanya untuk melakukan penyesuaian diri agar individu dapat

melakukan adaptasi sosial dan memberikan respon- respon positif sesuai dengan

harapan masyarakat dimana individu tinggal (Victoria, 2008).

Arifin (2005) meneliti tentang “pengaruh kecerdasan emosional dengan

interaksi sosial siswa SMP N 1 Sumowono tahun ajaran 2003/2004” menunjukkan

bahwa tidak ada pengaruh kecerdasan emosional siswa dengan interaksi sosial,

ditunjukkan dengan nilai hitung Z = 2,271 > nilai tabel Z = 0.52.

Berdasarkan observasi dan hasil sosiometri yang telah disebarkan oleh

guru Bk sebelumnya di SMP 1 Gemawang, terdapat siswa yang sama sekali tidak

mempunyai teman bergaul disekolahnya. Siswa tersebut terkenal sangat pendiam

dan hanya mempunyai teman bangku di kelasnya, akan tetapi temanya tersebut

tidak pernah bermain bersama seperti teman-temanya yang lain yang pada

umumnya sangat akrab dengan teman sebangkunya. Juga perilaku siswa yang

terkenal anak yang agresif terhadap teman-temanya sehingga berdasarkan

informasi oleh Guru wali kelasnya siswa tersebut ditakuti oleh teman-temanya

sehingga siswa tersebut tidak mempunyai teman bermain seperti teman yang lain .

Dari gambaran di atas, mendorong penulis untuk melakukan penelitian

dengan judul “Hubungan Antara Kecerdasan Emosi Dengan Keterampilan Sosial

(4)

4

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dirumuskan masalah penelitian

sebagai berikut: Apakah ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan

emosional dengan keterampilan sosial siswa kelas VII A SMP Negeri 1

Gemawang tahun ajaran 2012/2013.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Untuk mengetahui signifikansi hubungan antara kecerdasan emosional dengan

keterampilan sosial siswa kelas VII SMP Negri 1 Gemawang tahun ajaran

2012/2013.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dalam penelitian ini adalah apabila dalam penelitian ini

ditemukan bahwa tingkat kecerdasan emosional dapat meningkatkan

keterampilan sosial siswa maka temuan ini sejalan dengan pendapat Gazda (dalam

Prayitno, 1999) yang menyebutkan bahwa meningkatkan kecerdasan emosi

diselenggarakan untuk memberikan informasi yang bersifat personal, vokasional,

dan sosial.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi guru pembimbing, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk

melaksanakan layanan pengembangan emosi dalam rangka meningkatkan

(5)

5

2. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

untuk lebih meningkatkan peran guru pembimbing di sekolah.

3. Bagi siswa, memberi wawasan, masukan kepada siswa tentang pentingnya

kecerdasan emosional terhadap keterampilan sosial siswa sehingga dapat

dijadikan sebagai wahana membangun interaksi sosial siswa siswa.

1.5. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan penelitian ini dibagi menjadi lima bab, yaitu:

Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori, berisi tentang teori yang melandasi yaitu berisi tentang

kecerdasan emosi dan keterampilan sosial

Bab III Metodologi Penelitian, berisi identifikasi variabel penelitian, Variabel

Penelitian, Definisi Operasional, Metode Analisis Instrumen, Teknik Analisis

Data.

Bab IV Orientasai Penelitian, Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi tentang

hasil dan pembahasan penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

dengan informasi yang dimiliki, siswa tidak ragu untuk tidak melakukan hal. yang sama dengan teman sebaya

Dari hasil wawancara diperoleh gambaran ditemukan siswa yang memiliki konsep diri positif yaitu siswa yang dapat mengenal serta memahami diri sendiri sehingga

Gambaran deskriptif menunjukkan rata-rata keterampilan sosial siswa yang aktif lebih tinggi dari pada siswa yang tidak aktif dalam ekstrakurikuler, sehingga dapat

melakukan penelitian di lingkungan Sekolah Dasar Gugus Jayabaya sehingga menambah wawasan dalam PBM (Proses Belajar Mengajar), komponen ini menjadi faktor peluang karena penelitian

Berdasarkan hasil temuan penelitian ini, diharapkan siswa dapat mendorong dirinya untuk terus berusaha dan belajar serta meningkatkan perencanaan karirnya sehingga

Berdasarkan paparan di atas, maka disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional seorang siswa dapat berupa emosi diri sendiri,

Di era globalisasi yang semakin modern ini game online sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa, adanya game online akan mendorong siswa untuk terus

Untuk siswa yang mempunyai kecerdasan emosi yang rendah sebaiknya membina hubungan baik seperti bersahabat atau bergaul dengan orang tua, guru dan teman sebaya,