• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul 3 MANAJEMEN KEUANGAN S M

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Modul 3 MANAJEMEN KEUANGAN S M"

Copied!
198
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Ma na je me n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h i

Modul

(4)

Pengembangan modul ini didukung oleh:

(5)

Ma na je me n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h iii

Daftar Isi

Daftar Isi ... iii

Kata Pengantar ... v

Pendahuluan ... vii

Daftar Singkatan ... viii

Daftar Istilah ... ix

Silabus ... x

Sesi 1. Pengantar Manajemen Keuangan Sekolah/Madrasah... 1

I. Rencana Sesi ... 1

II. Power Point ... 4

Sesi 2. Penatausahaan Keuangan Sekolah/Madrasah... 13

I. Rencana Sesi ... 13

II. Power Point ... 15

III. Latihan - Pengisian Format Pencairan Dana ... 24

A. Instruksi Pelatih ... 24

B. Kasus ... 25

C. Lembar Kerja ... 27

D. Kunci Jawaban Latihan ... 29

IV. Lembar Bahan Bacaan - Penatausahaan Keuangan Sekolah/Madrasah ... 34

Sesi 3. Perpajakan... 43

I. Rencana Sesi ... 43

II. Power Point ... 46

III. Latihan - Penghitungan Pajak di Sekolah/Madrasah... 61

A. Instruksi Pelatih ... 61

B. Kasus ... 62

C. Kunci Jawaban Kasus ... 63

IV. Lembar Bahan Bacaan- Jenis-jenis Pajak... 64

Sesi 4. Pembukuan... 69

I. Rencana Sesi ... 69

II. Power Point ... 71

III. Latihan - Membukukan Transaksi ke dalam Buku yang Sesuai ... 88

A. Instruksi Pelatih ... 88

B. Kasus ... 89

C. Lembar Kerja ... 91

D. Kunci Jawaban ... 93

IV. Lembar Bahan Bacaan ... 98

1. Pembukuan dan Jenis-jenis Buku ... 98

(6)

Sesi 5. Pencatatan Barang Milik Sekolah/Madrasah...115

I. Rencana Sesi ...115

II. Power Point ...117

III. Lembar Bahan Bacaan - Inventarisasi Barang Milik Sekolah/Madrasah ...142

Sesi 6. Pelaporan...151

I. Rencana Sesi ...151

II. Power Point ...153

III. Latihan - Menyusun Rincian Penggunaan Dana ...160

A. Instruksi Pelatih ...160

B. Kasus Pembukuan dan Laporan ...161

C. Lembar Kerja ...162

D. Kunci Jawaban (Kasus Pelaporan) ...164

IV. Lembar Bahan Bacaan ...167

1. Pelaporan ... 167

2. Contoh Alur Penyusunan Pelaporan ...172

Sesi 7. Pengawasan, Audit, dan Pengendalian...175

I. Rencana Sesi ...175

(7)
(8)

Pendahuluan

Signifikansi penyusunan Modul Manajemen Keuangan Sekolah/Madrasah dimungkinkan karena realitas pengelolaan administrasi keuangan sekolah yang ditengarai masih lemah. Pada saat yang sama, sumber pendanaan sekolah semakin besar, sebagai konsekuensi berbagai kebijakan nasional dan daerah dalam percepatan penuntasan pendidikan dasar dan menengah yang berimplikasi kepada penyaluran dana di tingkat sekolah secara langsung seperti: program BOS, BOSDA, sumber dana dari pihak ketiga (do-nor dan swasta) dan lainnya. Para pemangku kepentingan pendidikan lokal semakin gencar menyuarakan tuntutan pengelolaan administrasi keuangan sekolah yang transparan, akuntabel dan partisipatif. Modul ini disusun dengan tujuan untuk membantu sekolah memahami dan terampil dalam mengelola siklus penganggaran melalui penyiapan anggaran, penatausahaan, perpajakan, pengeloaan barang milik sekolah, pelaporan keuangan sekolah yang baik, serta mengomunikasikannya kepada stakeholder terkait.

Disusun dengan mengedepankan kepraktisan dan aplikatif, modul ini terdiri dari tujuh (7) bagian/ sesi yang secara sistematis disusun sebagai berikut: sesi pertama memberikan pengantar tentang siklus manajemen keuangan sekolah serta prinsip pengelolaan keuangan yang baik; sesi kedua memberikan gambaran umum penatausahaan keuangan sekolah, khususnya dalam penerimaan dan pengeluaran serta pelaporannya; sesi ketiga menguraikan berbagai macam pajak yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan dan transaksi di tingkat sekolah; sesi keempat memperkenalkan masalah pembukuan sekolah, termasuk didalamnya jenis buku dan transaksinya, format buku serta alurnya; sesi kelima memandu pelatih memahami topik pencatatatan barang milik sekolah; sesi keenam khusus ditujukan untuk mendalami pelaporan keuangan sekolah dan sesi terakhir membahas berbagai hal yang berkaitan dengan masalah audit, pengendalian dan pengawasan keuangan di tingkat sekolah. Dengan memahami ke tujuh topik di atas diharapkan pelatih dan peserta latih dapat menerapkan prinsip pengelolaan keuangan sekolah yang baik yang tidak abai terhadap prinsip ekonomis, efisiensi dan efektifitas dalam mendukung tercapainya tujuan pendidikan dasar.

Modul ini sangat penting dipahami oleh para pelatih (trainers), profesional keuangan sekolah maupun praktisi pendidikan yang bergelut dalam upaya peningkatan pengelolaan keuangan sekolah yang akuntabel dan efektif antara lain: kepala sekolah dan wakil kepala sekolah, bendahara sekolah, guru, pengawas sekolah, komite sekolah serta berbagai pihak lainnya yang berkepentingan. Menghindari model penyajian yang cenderung kering dan lecturing, maka alur pembahasan modul dilengkapi dengan berbagai kasus latihan yang aplikatif yang diambil dari praktek pengelolaan sekolah sehari-hari. Untuk memudahkan, modul juga dilengkapi rencana pengelolaan sesi per sesi, power point presentasi beserta catatan pelatih (trainer’s note), latihan beserta lembar latihan kerja, bahan bacaan pendukung dan yang tidak kalah pentingnya CD yang berisikan referensi bahan-bahan terkait dengan masing-masing topik pembahasan yang bisa digunakan jika peserta perlu tahu lebih jauh materi-materi yang telah dijelaskan. Buku manual dalam bentuk panduan praktis (practical guidance) disediakan bagi peserta sebagai pengayaan materi serta kiat dan berbagai langkah praktis dalam praktek penerapan pengelolaan keuangan di tingkat sekolah.

(9)

Ma na je me n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h vii

Daftar Singkatan

APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBN Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

ATK Alat Tulis Kantor

BMS Barang Milik Sekolah

BOS Bantuan Operasional Sekolah

BOSDA Bantuan Operasional Sekolah Daerah BOSP Biaya Operasional Satuan Pendidikan Juknis Petunjuk Teknis

KIB Kartu Inventaris Barang

KIR Kartu Inventaris Ruang

KS Kepala Sekolah

LBB Lembar Bahan Bacaan

MI Madrasah Ibtidaiah

Monev Monitoring dan Evaluasi

Permendagri Peraturan Menteri Dalam Negeri

PMK Peraturan Menteri Keuangan

PPh Pajak Penghasilan

PPN Pajak Pertambahan Nilai

PPt Power Point

PTKP Pendapatan Tidak Kena Pajak

RAPBS Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah RKAS Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah

RKS Rencana Kerja Sekolah

RPS Rencana Pengembangan Sekolah

SD Sekolah Dasar

SDM Sumber Daya Manusia

SKPD Satuan Kerja Perangkat Daerah

SPJ Surat Pertanggungjawaban

SPP Sumbangan Pembiayaan Pendidikan Tupoksi Tugas Pokok dan Fungsi

(10)

Daftar Istilah

BOS Program pemerintah yang bertujuan untuk penyediaan

pendanaan biaya operasi non personalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksanaan program wajib belajar 9 tahun. Value for Money Istilah yang digunakan untuk menilai apakah sebuah organisasi

telah memperoleh manfaat yang maksimum dari barang dan jasa yang diperoleh atau disediakan dengan sumber daya yang ada.

Transparan Memiliki sifat bahwa sebuah teori atau praktek terbuka kepada publik, karenanya mengurangi peluang untuk korupsi.

Akuntabel Bentuk pertanggungjawaban pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada orang/ organisasi dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban berupa laporan akuntabilitas kinerja secara periodik.

Buku Kas Umum Buku utama yang digunakan untuk mencatat semua transaksi yang mempengaruhi saldo kas, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Buku Pembantu Kas Buku yang digunakan untuk mencatat transaksi penerimaan dan pengeluaran yang dilaksanakan secara tunai.

Buku Pembantu Bank Buku yang digunakan untuk mencatat semua transaksi penerimaan dan pengeluaran yang dilakukan melalui bank dengan cara antara lain penerbitan cek, penarikan cek, penerimaan pembayaran dengan cek, dan lain-lain.

Buku Pembantu Pajak Buku yang digunakan untuk mencatat semua transaksi yang harus dipungut pajak serta memonitor atas pungutan dan penyetoran pajak yang dipungut selaku wajib pungut pajak.

Efisien Pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu, atau

input minimum untuk output tertentu.

Efektif Perbandingan outcome dengan output, atau tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan.

Ekonomis Pemerolehan masukan dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada tingkat harga yang terendah.

(11)

Ma na je me n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h ix

Silabus

A. Tujuan

Setelah mengikuti seluruh sesi dalam modul ini peserta diharapkan:

1. Memahami prinsip-prinsip manajemen keuangan sekolah/madrasah yang baik. 2. Memahami alur dan proses penatausahaan keuangan sekolah/madrasah.

3. Memahami aturan-aturan perpajakan yang terkait dengan kegiatan sekolah/ madrasah dan dapat menerapkannya secara baik dan benar.

4. Memahami dan dapat menerapkan sistem dan prosedur pembukuan yang berlaku untuk sekolah/madrasah.

5. Melakukan pencatatan barang milik sekolah/madrasah baik yang diterima maupun yang digunakan.

6. Menyusun laporan penerimaan dan penggunaan dana sesuai dengan sistem dan prosedur yang berlaku.

7. Memahami pentingnya persiapan sekolah/madrasah dalam proses pengendalian, pengawasan dan audit. B. Strategi Topik Pengantar Manajemen Keuangan Sekolah/ Madrasah Penatausahaan Keuangan Sekolah/ Madrasah Perpajakan Pembukuan Pencatatan Barang Milik Sekolah/ Madrasah Rincian Topik

1. Manajemen keuangan di tingkat sekolah/madrasah.

2. Prinsip-prinsip manajemen keuangan yang baik.

3. Garis besar topik manajemen keuangan. 1. Pemisahan tugas dan tanggung jawab

dalam penatausahaan keuangan sekolah/madrasah.

2. Prosedur penerimaan dana. 3. Prosedur pengeluaran dana. 4. Prosedur pelaporan. 1. Pajak Penghasilan Pasal 21 2. Pajak Penghasilan Pasal 22 3. Pajak Penghasilan Pasal 23. 4. Pajak Pertambahan Nilai.

1. Pengertian dan manfaat pembukuan. 2. Jenis transaksi dan jenis buku. 3. Format-format buku.

4. Alur pembukuan.

1. Latar belakang dan pengertian pencatatan barang milik sekolah/ madrasah Waktu 30 menit 90 menit 90 menit 120 menit 45 menit Bahan Pendukung ·

• Rencana sesi 1 • Power point 1-14

• Rencana sesi 2 • Power point 15 • Latihan 1 Sesi 2 • LBB

• Rencana sesi 3 • Power point 1-24 • Latihan 1 Sesi 3 • LBB

• Rencana sesi 4 • Power point 1-20 • Latihan 1 Sesi 4 • LBB

(12)

Tahapan Rincian Topik Waktu Alat & Bahan

2. Penanggungjawab dan jenis barang milik sekolah/madrasah.

3. Pencatatan penerimaan, penyimpanan dan penggunaan barang milik sekolah/madrasah. 4. Penulisan kode barang.

1. Laporan Realisasi Penggunaan Dana per Program.

2. Laporan Realisasi Penggunaan Dana per Sumber Penerimaan.

1. Pengawasan. 2. Audit. 3. Pengendalian. Pelaporan

Pengawasan, Audit dan Pengendalian

No

6

7

90 menit

30 menit

• Rencana sesi 6 • Power point 1-10 • Latihan 1 Sesi 6 • LBB

• Rencana sesi 7 • Power point 1-12

Total waktu = 495 menit

(13)

Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 1 1

Pengantar Manajemen Keuangan

Sekolah/Madrasah

I. Rencana Sesi

A. Pendahuluan

Sekolah/madrasah sebagai sebuah entitas organisasi memerlukan dana dalam pengoperasiannya. Pemerintah sendiri dalam Undang-Undang Pendidikan Nasional menyatakan secara eksplisit bahwa ada tiga pengelompokan sumber dana untuk sekolah/ madrasah yaitu: 1) dana bersumber dari Pemerintah, 2) dana bersumber dari pemerintah daerah dan 3) dana bersumber dari masyarakat, termasuk di dalam ini dana Sumbangan Pembiayaan Pendidikan (SPP) yang bersumber dari orangtua siswa. Dana yang diperoleh sekolah/madrasah ini pada gilirannya digunakan untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada siswanya.

Pengelolaan dana secara profesional memungkinkan sekolah/madrasah bertumbuh secara optimal dan pada akhirnya diharapkan mampu mendukung kegiatan belajar-mengajar yang berkualitas. Ditambah lagi pernyataan secara eksplisit bahwa entitas sekolah/madrasah bukanlah lembaga yang bersifat mencari profit, maka setiap sen penerimaan sekolah/ madrasah harus digunakan kembali untuk peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan pendidikan itu sendiri. Dengan demikian menjadi penting bahwa pengelola sekolah/ madrasah menyadari pentingnya pengelolaan dana yang diperolehnya secara profesional.

Pemerintah sendiri mendukung pengelolaan sekolah/madrasah secara mandiri melalui pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Dalam implementasi MBS, sekolah/ madrasah diberi kewenangan untuk mencari berbagai sumber dana yang bisa didapatkannya dan memanfaatkannya untuk berbagai kebutuhan sekolah/madrasah dalam rangka penyediaan pelayanan pendidikan. Dari sisi manajemen keuangan, MBS menuntut pengelola sekolah/madrasah mampu melakukan perencanaan, melaksanakan, mengevaluasi dan mempertanggungjawabkan pengelolaan dana secara baik dan transparan.

Terkait dengan pengelolaan dana yang baik akan dibahas beberapa konsep esensial yang perlu dipahami: 1) ekonomis, efisiensi dan efektifitas, 2) transparansi, 3) akuntabilitas, 4) keadilan, 5) kejujuran dalam pengelolaan dan 6) pengendalian. Sesi ini akan membahas prinsip-prinsip manajemen keuangan publik yang baik sebagai dasar dalam pembahasan pengelolaan sekolah/madrasah.

B. Tujuan

Setelah mengikuti sesi ini, diharapkan peserta mampu menjelaskan:

1. Manajemen keuangan sekolah/madrasah adalah bagian dari siklus manajemen sekolah/ madrasah yang merupakan lanjutan dan pelaksanaan dari tahap perencanaan.

(14)

2. Prinsip-prinsip manajemen keuangan sekolah/madrasah yang baik. 3. Garis besar topik manajemen keuangan sekolah/madrasah.

C. Pokok Bahasan

1. Manajemen Keuangan Sekolah/Madrasah.

2. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan Sekolah/Madrasah yang Baik. 3. Garis Besar Topik Manajemen Keuangan Sekolah/Madrasah.

D. Waktu

Alokasi waktu yang dibutuhkan untuk sesi ini adalah 30 menit.

E. Metode

1. Presentasi. 2. Tanya jawab.

F. Alat dan Bahan

1. Komputer/laptop dan LCD, papan tulis/white board, spidol, kertas HVS, flipchart. 2. Silabus Modul 3- Manajemen Keuangan Sekolah/Madrasah.

(15)

Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 1 3

Tahapan

Tahap 1. Pendahuluan

Tahap 2.

Definisi dan Peran Manajemen Keuangan Tahap 3. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan Publik Tahap 4.

Garis Besar Topik Manajemen Keuangan Tahap 5. Tanya Jawab

Kegiatan

1. Pelatih menjelaskan tujuan dari sesi ini dikaitkan dengan tujuan pelatihan manajemen keuangan secara keseluruhan.

2. Pelatih menjelaskan secara singkat perihal pokok-pokok bahasan, alokasi waktu dan alur kegiatan sesi ini.

1. Pelatih memberikan gambaran tentang peran manajemen keuangan di sekolah/madrasah dalam siklus perencanaan dan keuangan sekolah/madrasah.

2. Pelatih menjelaskan tentang peraturan perundangan yang menjadi landasan pentingnya penerapan manajemen keuangan di tingkat sekolah/madrasah.

1. Pelatih mejelaskan apa saja yang merupakan prinsip manajemen keuangan publik. 2. Pelatih memberikan penekanan pada tiga

prinsip pertama dan kaitannya dengan partisipasi masyarakat berikut contoh. Catatan:Berikan penjelasan seperlunya berkenaan dengan prinsip manajemen keuangan publik, berikan kesempatan pada peserta untuk untuk menanggapi dan bertanya sesuai dengan butir-butirnya.

Pelatih memberikan gambaran tentang topik-topik yang termasuk dalam pembahasan manajemen keuangan dan mana yang akan menjadi fokus pada pelatihan ini.

Pelatih memberikan kesempatan pada peserta untuk mengajukan pertanyaan terkait paparan yang diberikan dalam sesi ini.

Waktu 5 menit 5 menit 10 menit 5 menit 5 menit

Alat & Bahan

PPt 1-3 PPt 4-7 PPt 8-12 PPt 13 PPt 14 H. Referensi

1. UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

2. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 3. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

4. UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.

5. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik 6. PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. 7. PP Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan.

8. PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

9. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (direvisi melalui Permendagri Nomor 59 Tahun 2007).

(16)

Sesi 1

Pengantar

Manajemen Keuangan Sekolah/Madrasah

Tujuan Sesi

Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu menjelaskan...

• Manajemen keuangan sekolah/madrasah adalah bagian dari siklus manajemen sekolah/madrasah yang merupakan tahap lanjut setelah perencanaan.

• Prinsip-prinsip manajemen keuangan sekolah/madrasah yang baik.

1

2

II. Power Point

Mengapa slide ini penting?

Slide ini memberikan cakupan topik yang akan dibahas.

Inti uraian: Sesi ini memberikan gambaran umum tentang apa yang dimaksud dengan Manajemen Keuangan di sekolah/madrasah, prinsip-prinsip apa saja yang mendasari pelaksanaan manajemen keuangan di tingkat sekolah/madrasah dan apa saja yang menjadi ruang lingkup dari manajemen keuangan di sekolah/madrasah.

Mengapa slide ini penting?

(17)

Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 1 5

Pokok Bahasan

• Manajemen Keuangan di Tingkat Sekolah/Madrasah. • Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan Yang Baik.

• Garis Besar Topik Manajemen Keuangan Sekolah/Madrasah.

3

Mengapa slide ini penting?

Memberi batasan cakupan topik yang akan dibahas pada sesi pertama ini.

Inti uraian: Cukup jelas.

Apa itu Manajemen Keuangan

Sekolah/Madrasah?

... merupakan rangkaian aktivitas mengatur keuangan sekolah/madrasah mulai dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan sekolah/madrasah.

4

Mengapa slide ini penting?

Memberi definisi dan cakupan dari manajemen keuangan sekolah/madrasah.

(18)

Mengapa slide ini penting?

Memberi alternatif penjelasan siklus anggaran secara visual.

Inti uraian: Cukup jelas, RKS/RKAS diwarnai berbeda (abu-abu) untuk menunjukkan bahwa walaupun dia merupakan bagian dari manajemen keuangan sekolah, pembahasan modul ini tidak memasukkan hal ini karena telah dibicarakan pada modul terdahulu.

Manajemen Keuangan dalam

Siklus Manajemen Sekolah/Madrasah

Manajemen Keuangan Sekolah/Madrasah: • Perencanaan • Penatausahaan • Pembukuan • Pelaporan • Pengawasan

5

Perencanaan dan Penganggaran

(RKS/RKAS)

Pelaporan Pelaksanaan

Monev

Mengapa Manajemen Keuangan

Sekolah/Madrasah Penting?

• Adanya tuntutan untuk mampu mengelola penggunaan dana secara transparan dan akuntabel.

• Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dan mendorong pemanfaatan dana secara ekonomis.

• Meminimalkan penyalahgunaan anggaran. • Kreatif menggali sumber pendanaan. • Menempatkan bendahara yang kompeten.

6

Mengapa slide ini penting?

Memberi alasan mengapa manajemen keuangan sekolah yang baik menjadi penting.

(19)

Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 1 7

Landasan Hukum Manajemen Keuangan

Sekolah/Madrasah

• UU 17/2003 tentang Keuangan Negara

• UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional • UU 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara

• UU 15/2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara

• UU No. 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik • PP 58/2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

• Permendagri 13/2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (direvisi melalui Permendagri 59/2007)

• PP 48/2008 tentang Pendanaan Pendidikan

• PP 17/2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.

7

Mengapa slide ini penting?

Memberi landasan hukum bagi pengelolaan keuangan publik yang baik.

Inti uraian: Daftar sudah cukup jelas, secara khusus bisa ditambahkan:

UU 17/2003 pasal 10:

(1) Kekuasaan pengelolaan keuangan daerah sebagaimana tersebut dalam Pasal 6 ayat (2) huruf c:

a. Dilaksanakan oleh kepala satuan kerja pengelola keuangan daerah selaku pejabat pengelola APBD;

b. Dilaksanakan oleh kepala satuan kerja perangkat daerah selaku pejabat pengguna anggaran/ barang daerah

UU 20/2003 (Pasal 48):

(1) Pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik.

(20)

Value for Money

Ekonomis ; pemerolehan masukan dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada tingkat harga yang terendah.

Efisien; pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu, atau input minimum untuk output tertentu.

Efektif ; perbandingan outcome dengan output, atau tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan.

9

Prinsip Manajemen

Keuangan sekolah yang Baik

Value for money (ekonomis, efisien, efektif) • Akuntabilitas

• Transparansi • Keadilan • Kejujuran

8

Mengapa slide ini penting?

Memberi ringkasan prinsip-prinsip manajemen kuangan yang baik.

Value for money: mendapatkan yang terbaik dari yang kita punya.

Inti uraian: Cukup jelas, penjelasan dan makna akan diberikan pada dua slide berikutnya.

Mengapa slide ini penting?

(21)

Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 1 9

Inti uraian: Ketiga aspek ini merupakan salah satu prinsip manajemen keuangan yang selalu diutarakan pertama kali. Konsep ini tertera juga pada UU 17/2003 tentang keuangan negara pada pasal 3 ayat 1, walaupun tidak diberi nama value for money.

Input - sumber daya yang digunakan untuk pelaksanaan suatu kebijakan program dan aktivitas. Contoh: dokter di RS, tanah untuk jalan baru, dll. Input dinyatakan secara kuantitatif maupun nilai uang. Masalah utama dalam pengukuran input adalah penentuan harga yang wajar.

Output – merupakan hasil langsung yang dicapai dari program, aktivitas dan kebijakan. Output untuk pelayanan sosial lebih sulit diukur.

Outcome – dampak yang ditimbulkan dari suatu aktivitas tertentu. Outcome sering dikaitkan dengan tujuan atau target yang hendak dicapai. Konsep value for money tercapai apabila penggunaan biaya input terkecil mampu mencapai output optimum dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Prinsip Manajemen Keuangan yang Baik

10

Pengertian

Kewajiban mempertanggungjawabkan kepada masyarakat tentang apa yang dikerjakan sesuai dengan mandat yang diterima

Keterbukaan informasi dan dalam membuat kebijakan-kebijakan keuangan sehingga dapat diketahui dan diawasi oleh masyarakat

Adanya kesempatan yang sama untuk mendapatkan pelayanan publik yang berkualitas

Pengelolaan keuangan dipercayakan kepada staf yang memiliki integritas dan kejujuran yang tinggi sehingga peluang korupsi dapat diminimalkan

Prinsip

Akuntabilitas

Transparansi

Keadilan

Integritas

Mengapa slide ini penting?

Memberi penjelasan tambahan mengenai prinsip manajemen keuangan yang baik.

Inti uraian: Cukup jelas dengan tambahan:

Transparansi bukan berarti semua kwitansi bisa dilihat oleh LSM, mahasiswa, masyarakat dll. Kwitansi merupakan dokumen manajemen, permintaan untuk membuka dokumen ini ke publik hanya untuk keperluan audit atau permintaan pemilik dana langsung dalam rangka pertanggungjawaban atau permintaan pengadilan.

(22)

Mengapa slide ini penting?

Menjelaskan pentingnya dan hubungan ketiga pilar ini dalam tata kelola pendidikan yang baik.

Inti uraian:

• Menjelaskan prinsip-prinsip utama dalam tata kelola pemerintahan yang baik, antara lain: partisipasi, transparansi dan akuntabilitas

• Menjelaskan indikator-indikator utama dari masing-masing prinsip tata kelola tersebut serta contoh aplikasinya dalam bidang pendidikan

• Menjelaskan korelasi prinsip-prinsip utama tata kelola dan persinggungannya dengan fungsi manajemen sekolah:

- Tata kelola dan fungsi perencanaan dan penganggaran di sekolah - Tata kelola dan fungsi implementasi program dan kegiatan di sekolah - Tata kelola dan fungsi monitoring dan evaluasi

- Tata kelola dan fungsi pelaporan dan pertanggungjawaban - Tata kelola dan fungsi kepemimpinan dan manajemen SDM.

Hubungan Transparansi, Akuntabilitas dan

Partisipasi di Sekolah/Madrasah

11

• Adanya mekanisme komplain dan respon.

• Adanya mekanisme pertanggungjawaban/ pelaporan. • Adanya indikator kinerja, pengukuran dan penilaian kinerja. • Mekanisme reward dan punishment.

• Peraturan, Kebijakan dan Pedoman Proses Partisipatif

• Forum konsultasi dan temu publik • Keterlibatan stakeholders (marjinal)

• Peraturan menjamin akses informasi (tepat waktu, mudah dijangkau, bebas diperoleh. • Mekanisme keterbukaaan dan standarisasi

pelayanan publik. Perencanaan dan penganggaran,

implementasi program & kegiatan, monitoring dan evaluasi, pelaporan dan

kepemimpinan

Partisipasi

Akuntabilitas Transparansi

Pendapatan dan Belanja Daerah, sumbangan masyarakat, dan/atau luar negeri”. Siapapun berhak mengetahui atau meminta informasi kepada badan publik selagi bukan termasuk informasi yang dikecualikan sebagaimana yang telah pula diatur dalam UU tersebut.

(23)

Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 1 11

Contoh Transparansi dan Akuntabilitas

di Sekolah/Madrasah:

• Rencana dan realisasi penggunaan dana ditempel di papan pengumuman sekolah/ madrasah.

• Mengumumkan seluruh hasil penerimaan sekolah kepada masyarakat melalui papan pengumuman sekolah/madrasah.

12

Mengapa slide ini penting?

Memberikan contoh nyata mengenai transparansi dan akuntabilitas di tingkat sekolah/madrasah.

Inti uraian: Bacakan kedua contoh di atas.

Tanyakan pada peserta, apalagi bentuk transparan dan akuntabilitas yang ada di sekolah/madrasah mereka masing-masing.

Garis Besar Topik Manajemen Keuangan

13

Penatausahaan

Pajak

Pelaporan

Audit

RKAS Pengadaan

Pembukaan

Pencatatan Barang Pengawasan

(24)

Tanya Jawab

dan

Kesimpulan

14

Mengapa slide ini penting?

Sebagai penanda berakhirnya sesi ini dan memberikan kesempatan pada peserta untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas terkait topik sesi ini.

Inti uraian: Beri kesempatan pada peserta untuk mengajukan pertanyaan terkait topik yang baru Mengapa slide ini penting?

Slide ini memberi gambaran atas sub-topik apa saja yang akan diberikan dalam sesi-sesi berikutnya.

Inti uraian:

1. Penatausahaan Dana; pemisahan tugas, prosedur penerimaan dana, dan prosedur pengeluaran dana. Siapa pengelola anggaran sekolah? Pembedaan antara pemegang buku dan otoritas pengeluaran dana.

2. Perpajakan; pajak terkait transaksi di sekolah/madrasah yaitu PPh 21, 22, 23 dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Mulai 2011 PPh 22 tidak dipungut oleh sekolah.

3. Pembukuan; jenis-jenis buku dan transaksi yang mempengaruhi masing-masing buku. Setiap transaksi harus didukung dengan bukti yang sah (kuitansi), Semua transaksi dicatat sesuai urutan waktu (kronologis), Setiap transaksi dicatat pada buku yang bersesuaian.

4. Pencatatan Barang Milik Sekolah/Madrasah; tugas dan tanggungjawab, prosedur dan format kartu-kartu pencatatan barang. Pencatatan aset sebagai bagian penting dari akuntabilitas, Pencatatan aset sebagai alat kontrol, Dokumen pencatatan aset sebagai alat perencanaan sekolah, Bagaimana mencatat aset.

5. Pengadaan; dibahas terpisah dalam Sesi Khusus BOS.

6. Pelaporan; laporan penggunaan dana berdasarkan program dan berdasarkan sumber. Pelaporan sebagai penerapan prinsip transparansi dan akuntabilitas, dibedakan menjadi: • Pelaporan internal: Pemerintah daerah dan Pemerintah pusat

• Pelaporan eksternal: Publik, termasuk orang tua dan audit

(25)

Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 2 13

Penatausahaan Keuangan

Sekolah/Madrasah

I. Rencana Sesi

A. Pengantar

Menjalankan sekolah/madrasah dan memperbaiki proses pendidikan di sekolah/ madrasah tidak bisa dilakukan tanpa sumber daya - uang - yang cukup. Bahkan kalau kita perhatikan, sekolah/madrasah yang baik adalah sekolah/madrasah yang memiliki uang yang banyak. Sementara sebagian besar sekolah/madrasah tidak memiliki uang yang banyak, oleh karena itu pengelolaan keuangan yang baik menjadi suatu keharusan.

Beberapa prinsip pengelolaan keuangan yang baik antara lain adalah “ekonomis”, “transparan” dan “akuntabel”. Prinsip-prinsip ini pertama-tama harus dapat dijamin dari pengorganisasian pengelolaan dana, baik dalam kejelasan tugas maupun dalam pembagian kewenangan, peran dan tanggung jawabnya. Kejelasan tugas akan menem-patkan masing-masing personel pada peran yang jelas sehingga pertanggungjawaban juga menjadi mudah ditelusuri.

B. Tujuan

Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan mampu menjelaskan:

1. Pelaksanaan penatausahaan keuangan sekolah/madrasah yang mengikuti prinsip pengelolaan keuangan yang baik.

2. Perlunya pembagian peran dan tanggung jawab pengelolaan keuangan yang baik. 3. Pentingnya prosedur penatausahaan keuangan sekolah/madrasah.

C. Pokok Bahasan

1. Pemisahan tugas dan tanggung jawab dalam penatausahaan keuangan sekolah/ madrasah.

2. Prosedur penerimaan dana. 3. Prosedur pengeluaran dana. 4. Prosedur pelaporan.

D. Waktu

Alokasi waktu yang dibutuhkan untuk sesi ini adalah 90 menit.

E. Metode

1. Presentasi. 2. Tanya jawab. 3. Kerja kelompok.

F. Alat dan Bahan

1. Komputer/laptop dan LCD, papan tulis/white board, spidol, kertas HVS, flipchart. 2. Silabus Modul 3 - Manajemen Keuangan Sekolah/Madrasah.

3. Rencana Sesi 2 - Penatausahaan Keuangan Sekolah/Madrasah. 4. Power point (PPt) 1-15.

(26)

5. Latihan 1 Sesi 2 - Pengisian Format Pencairan Dana. a, Intruksi Pelatih

b. Kasus

c. Lembar Kerja d. Kunci Jawaban

6. Lembar Bahan Bacaan - Penatausahaan Keuangan Sekolah/Madrasah

G. Strategi Tahapan Tahap 1. Pendahuluan Tahap 2. Pembagian Tugas dan Asas Umum dalam Penatausahaan Keuangan Seko-lah/Madrasah Tahap 3. Prosedur Pene-rimaan Dana Tahap 4. Prosedur Pengeluaran Dana Tahap 5. Prosedur Pelaporan, Dokumen dan Bukti dalam Penatausahaan Keuangan Tahap 6. Tanya Jawab dan Latihan

Kegiatan

Pelatih menjelaskan tentang pengertian dari

penatausahaan keuangan, tujuan sesi dan topik-topik yang akan dibahas pada sesi ini.

1. Pelatih memberikan penjelasan tentang tugas bidang pengelolaan keuangan dari sekolah/ madrasah, dan menjelaskan asas-asas umum yang perlu diingat dalam pelaksanaan penatausahaan keuangan sekolah/madrasah.

2. Pelatih memintakan konfirmasi dari peserta apakah tugas-tugas ini sudah sesuai ataukah ada yang perlu dikurangi atau ditambahkan.

Catatan: rincian tugas dan tanggung jawab

penatausahaan sekolah/madrasah dapat dilihat dalam LBB halaman 34.

Pelatih memberikan penjelasan tentang prosedur pengambilan dana serta penjelasan cara pengisian formatnya.

Pelatih memberikan penjelasan tentang prosedur pengeluaran dana serta hal-hal yang penting diperhatikan pada proses pengeluaran dana. 1. Pelatih menjelaskan tentang prosedur dan bentuk

laporan.

2. Pelatih menjelaskan tentang dokumen dalam penatausahaan sekolah/madrasah dan jenis bukti sebagai pendukung dokumen.

Catatan: LBB menjadi bahan bacaan tambahan bagi peserta.

Pelatih memberikan kesempatan pada peserta untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami

dilanjutkan dengan latihan.

Waktu 5 menit 10 menit 15 menit 15 menit 15 menit 30 menit

Alat & Bahan

PPt 1-4 PPt 5-6 LBB PPt 7-8 LBB PPt 9-10 LBB PPt 11-14 LBB PPt 15 Latihan1 Sesi 1

H. Referensi

1. Buku Panduan BOS 2010 tentang Petunjuk Teknis Keuangan.

(27)

Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 2 15

Sesi 2

Penatausahaan Keuangan

Sekolah/Madrasah

1

II. Power Point

Mengapa slide ini penting?

Memberikan gambaran tentang topik yang akan dijelaskan dalam sesi ini.

Inti uraian: Pada sesi ini pembahasan akan difokuskan pada prosedur dalam melakukan penerimaan dan pengeluaran dana berikut pelaporannya. Di awal sesi ditegaskan tentang pentingnya pemisahan tugas dan tanggungjawab dalam menerapkan pentausahaan keuangan di tingkat sekolah/madrasah.

Setelah mengikuti sesi ini, peserta dapat menjelaskan... • Pelaksanaaan penatausahaan keuangan sekolah/madrasah. • Perlunya pembagian peran dan tanggungjawab pengelolaan

keuangan yang baik .

• Pentingnya prosedur penatausahaan keuangan sekolah/ madrasah.

2

Mengapa slide ini penting?

Menyajikan pada peserta tentang tujuan yang hendak dicapai setelah mengikuti sesi ini.

Inti uraian: Bacakan isi slide satu persatu (cukup jelas).

(28)

1. Pemisahan tugas dan tanggung jawab dalam penatausahaan keuangan sekolah/madrasah.

2. Prosedur penerimaan dana. 3. Prosedur pengeluaran dana. 4. Prosedur pelaporan.

3

Mengapa slide ini penting?

Merupakan bahasan utama yang akan diberikan dalam sesi ini.

Inti uraian: Berikut adalah elemen penting dalam penatausahaan keuangan sekolah: Pemisahan tugas dan tanggung jawab dalam pelaksanaannya; adanya prosedur yang harus diikuti dalam melakukan penerimaan dan pengeluaran dana, serta pelaporan atas penggunaan dana. Melalui keempat elemen ini, diharapkan penggunaan dana di tingkat sekolah bisa dilakukan secara bertanggung jawab.

... merupakan pengaturan fungsi dan alur pelaksanaan aktivitas keuangan sekolah/ madrasah berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran dana hingga penyiapan pelaporannya.

4

Mengapa slide ini penting?

Menjelaskan tentang definisi dari penatausahaan keuangan sekolah/madrasah.

Inti uraian: Bacakan definisi penatausahaan keuangan di atas. Penekanan diberikan pada 3 hal:

Apakah Penatausahaan Keuangan

Sekolah/Madrasah?

(29)

Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 2 17

5

Mengapa slide ini penting?

Slide ini menampilkan 3 posisi yang berperan penting dalam penatausahaan keuangan.

Inti uraian: Setidaknya ada 3 posisi yang berperan penting dalam penatausahaan keuangan: Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab utama, Bendahara, dan Juru Buku. Posisi juru buku mungkin belum umum ada di tingkat sekolah dasar, namun demikian sebaiknya mulai diperkenalkan karena sangat penting melakukan pemisahan fungsi untuk tujuan controling dan akuntabilitas. Karenanya perlu memisahkan fungsi penerimaan, pengeluaran dan pencatatan.

1. Wajib menyelenggarakan penatausahaan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

2. Perlu pemisahan tugas sebagai pemberi otorisasi, yang menerima dan mengeluarkan uang, dan yang mencatat.

3. Kepala sekolah/madrasah wajib melakukan pemeriksaan terhadap penatausahaan keuangan sekolah/madrasah, secara berkala (minimal setiap tiga bulan sekali).

4. ...

6

Mengapa slide ini penting?

Menjelaskan tentang asas umum yang berlaku dalam penatausahaan keuangan sekolah/madrasah.

Inti uraian: Contoh penerapan asas ini adalah: kepala sekolah dalam melakukan pemeriksaan secara berkala dapat dengan cara opname kas, yaitu kepala sekolah memeriksa posisi kas yang ada di brankas sekolah dan kas yang ada di bank dijumlahkan dan dibandingkan dengan saldo akhir Buku Kas Umum pada saat tanggal pemeriksaan, dan setelah itu dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan Kas. Hal ini dilaksanakan dengan tujuan untuk tetap menjaga kelangsungan fungsi pengendalian internal di sekolah/madrasah.

Kepala Sekolah/Madrasah

Bendahara Juru Buku

Asas Umum Penatausahaan

Keuangan Sekolah/Madrasah

Tugas dan Tanggung Jawab Penatausahaan

Keuangan Sekolah

(30)

7

8 4. Dokumen bukti yang menjadi dasar penerimaan dan/atau pengeluaran

atas pelaksanaan APBS ditandatangani oleh bendahara sekolah/ madrasah dan disahkan oleh kepala sekolah/ madrasah.

5. Kepala sekolah/madrasah yang menandatangani dan/atau mengesahkan dokumen bukti pada poin 4 di atas bertanggung jawab terhadap kebenaran material dan akibat yang timbul dari penggunaan surat bukti dimaksud.

Mengapa slide ini penting?

Lanjutan dari slide sebelumnya tentang asas umum penatausahaan keuangan.

Inti uraian: Otorisasi yang dilakukan kepala sekolah atas dokumen penerimaan atau pengeluaran yang dibuat oleh bendahara dan disimpan/dicatat oleh juru buku memastikan adanya pengendalian dalam proses yang berjalan. Otorisasi yang diberikan menandakan bahwa kepala sekolah telah menyatakan bertanggung jawab atas dokumen bersangkutan.

Mengapa slide ini penting?

Menampilkan urutan penerimaan dana.

Inti uraian: Rencana penerimaan dana dituangkan dalam format BOS 11A dan realisasi penggunaan dana dituangkan dalam format BOS 11B, kedua format ini wajib di umumkan di papan pengumuman

Prosedur Penerimaan Dana

Data/Dokumen yang Diperlukan

• Gunakan data BOS Format 11A - BOS hal 80 • Buat berdasarkan jenis dan kebutuhan • RAPBS menjadi acuan

• Perubahan dimungkinkan selama tidak melebihi penerimaan • Gunakan format BOS 12 (untuk masing-masing sumber), BOS hal 83

• Format yang telah ditandatangani kep. sekolah/madrasah dan ketua komite • Pencatatan dalam format BOS K-3 atau K-4 - BOS hal 150 dan 152 • Semua bukti terkait disimpan sebagai dokumen sesuai nomor dan tanggal

pelaksanaan kegiatan di tempat yang aman dan mudah ditemukan

Langkah

1. Menyiapkan rincian kebutuhan per periode (3 bulanan)

2. Membuat rencana pengambilan dana 3. Persetujuan kepala sekolah/

madrasah 4. Pengambilan dana 5. Pembukuan 6. Penyimpanan Bukti

(31)

Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 2 19

9

Mengapa slide ini penting?

Memperkenalkan format yang digunakan sekolah dalam mengajukan rencana pengambilan dana.

Inti uraian: Uang yang ada di bank tidak boleh diambil sekaligus tetapi pengambilan harus dengan perencanaan, berapa kebutuhan uang oleh sekolah untuk melaksanakan suatu kegiatan. Rencana pengambilan uang tersebut dituangkan dalam format BOS 12.

BOS-12: Rencana Pengambilan Dana

Untuk pengambilan dana secara triwulanan: 1. Dibuat untuk setiap sumber dana 2. Per jenis belanja yang dirinci 3. Per program sekolah/madrasah

4. Per periode pengambilan (3 bulan atau kurang).

Jumlah Uraian Rencana Penggunaan

No

Menyetujui,

Ketua Komite Sekolah

Tanggal Kep. Sekolah

10

Prosedur Pengeluaran Dana

Mengapa slide ini penting?

(32)

11

Pada tahap ini tugas bendahara mencocokkan antara bukti pemesanan dengan kartu penerimaan barang, menyangkut: • Jenis,

• Kualitas,

• Jumlah barang/jasa,

• Penghitungan PPN dan PPh, • Harga,

• Bukti transaksi, dan • Tersedianya dana.

Penting pada Tahap Verifikasi

Inti uraian:

1. Pengajuan permintaan dari guru/PTT yang akan melakukan kegiatan kepada bendahara dan selanjutnya dituangkan dalam rencana pengambilan dana (Format BOS 12).

2. Pembelian barang/jasa: BOS hal. 32 s/d 34.

a. Sampai dengan Rp 10 juta, tim sekolah dapat memperoleh informasi harga melalui telepon atau menugaskan salah satu anggota tim sekolah untuk mengunjungi toko/supplier atau berbelanja langsung dengan harga yang wajar.

b. Nilai lebih dari Rp 10 juta sampai dengan Rp 25 juta, ketiga anggota tim sekolah harus mengunjungi 3 penyedia barang/jasa untuk mendapatkan informasi harga serta melakukan pembandingan dan pencatatan. Format BOS 13 halaman 84.

c. Lebih dari Rp 25 juta, tim sekolah harus menyusun rencana kebutuhan barang/jasa sesuai format BOS 17 untuk meminta penawaran tertulis kepada minimal 3 toko/suplier.

3. Verifikasi oleh Bendahara: kecocokan antara pesanan dengan yang diterima mengenai (a) jenis, (b) kualitas, (c) jumlah barang/jasa, (d) penghitungan PPN, PPh, (e) harga, (f) bukti transaksi, dan (g) tersedianya dana.

4. Dokumen pengeluaran uang diserahkan kepada juru buku untuk Buku Kas Umum (BOS K-3), Buku pembantu Kas (BOS K-4), Buku pembantu Bank (BOS K-5) dan Buku pembantu pajak (BOS K-6).

5. Bukti transaksi (faktur/kuitansi/nota/bon) dari pihak toko/suplier diberi nomor urut sesuai dengan tanggal transaksi oleh juru buku dan disimpan sebagai dokumen di tempat yang aman dan mudah ditemukan tidak dibawa pulang oleh kepala sekolah atau bendahara atau juru buku.

Mengapa slide ini penting?

Menegaskan tentang beberapa hal penting yang harus diperhatikan pada tahap verifikasi.

(33)

Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 2 21

12

Prosedur Pelaporan

Mengapa slide ini penting?

Mengemukakan laporan yang wajib dibuat oleh sekolah/madrasah dalam pelaksanaan penatausahaan keuangan sekolah/madrasah.

Inti uraian: Laporan yang disampaikan kepada tim manajemen BOS kab./kota cukup Format BOS K-2 (Laporan Penggunaan Dana Tiap Jenis Anggaran). Format ini memasukkan angka realisasi selama triwulanan bersangkutan dan harus mencakup seluruh sumber penerimaan dana sekolah.

• Laporan pertanggungjawaban keuangan disampaikan setiap triwulan, se-mester dan tahunan.

• Laporan disusun mengacu pada Buku Kas Umum dan Buku Pembantu beserta dokumen pendukungnya sebagai bukti.

• Laporan yang perlu dibuat di tingkat sekolah/madrasah untuk Dinas adalah Realisasi Penggunaan Dana Tiap Jenis Anggaran (BOS K-2). Sesi 6, BOS hal.148.

• Laporan yang perlu dibuat sekolah/madrasah untuk masyarakat adalah Laporan Penggunaan Dana (BOS 11B).

13

Jenis Dokumen dalam

Penatausahaan Sekolah/Madrasah

Mengapa slide ini penting?

(34)

14

Bukti Transaksi dalam

Penatausahaan Keuangan Sekolah/Madrasah

Inti uraian: Format BOS K-1 adalah format untuk menyusun rencana keuangan yang dituangkan dalam RAPBS. Format ini adalah format multi sumber dana, sehingga harus memuat rencana penerimaan dan rencana penggunaan uang dari semua sumber dana yang diterima sekolah.

Format ini harus ditandatangani oleh Kepala Sekolah, Komite Sekolah dan, khusus untuk sekolah swasta, Ketua Yayasan. Dokumen ini disimpan di sekolah dan diperlihatkan kepada pengawas, Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota, dan para pemeriksa lainnya apabila diperlukan.

Format BOS K-1 perlu dilengkapi dengan rencana penggunaan dana secara rinci, yang dibuat tahunan dan tiga bulanan yaitu Fomat BOS K-1A. Format ini dibuat untuk setiap sumber dana yang diterima sekolah.

Format BOS K-2 adalah format laporan keuangan terintegrasi dan singkat/padat (condensed)

dan merupakan satu-satunya laporan yang disampaikan kepada tim manajemen BOS Kabupaten/ Kota. Format ini adalah format multi sumber dana, sehingga harus memuat laporan penerimaan dan penggunaan uang dari semua sumber dana di sekolah.

Sumber informasi untuk penyusunan Format BOS 2 adalah pembukuan pada Format BOS K-3 (yang tidak multi sumber dana) dan dari semua sumber dana yang dikelola oleh sekolah pada periode yang sama.

Mengapa slide ini penting?

(35)

Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 2 23

Inti uraian:

Hal-hal yang perlu diperlukan sebagai dokumen penatausahaan keuangan sekolah:

• Ketika sekolah belanja bahan habis pakai/ATK/belanja barang lainnya, dokumen yang harus ada di sekolah:

a) Kwitansi/nota/bon/faktur penjualan dari toko/suplier. b) Tanda terima barang

c) Surat Setoran Pajak (SSP) PPh 22 d) Surat Setoran Pajak (SSP) PPN.

Tanya Jawab

dan

Latihan

15

Mengapa slide ini penting?

Merupakan akhir dari sesi ini dan mengarahkan pada latihan yang akan dilakukan berkaitan dengan sesi yang baru saja dijelaskan.

(36)

III. Latihan: Pengisian Format Pencairan Dana

A. Instruksi Pelatih

Tujuan

Waktu

Tahapan Kegiatan

Lembar Kerja

Simpulan

1. Peserta memahami cara pengisian formulir pencairan dana dengan benar.

2. Peserta memahami fungsi dari dari formulir ini dalam fungsinya sebagai bagian dari pengelolaan keuangan manajemen di sekolah.

30 menit

1. Peserta mendapatkan penjelasan terlebih dahulu berkaitan dengan format Rencana Penggunaan Dana dan format Rencana Pengambilan Dana dari slide presentasi

2. Peserta dibagi dalam kelompok kecil (maksimum 8 orang) 3. Bagikan lembar kasus kepada peserta

4. Minta peserta untuk mengisi format Rencana Penggunaan Dana dan format Rencana Pengambilan Dana berdasarkan kasus yang telah dibagikan

5. Setelah + 20 menit, minta salah satu kelompok mem-presentasikan hasilnya atau bisa juga dilakukan bersama-sama.

• Kasus

• Lembar Kerja dan Kunci Jawaban

(37)

Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 2 25

B. Kasus

1. Susunlah BOS-12 untuk sumber dana BOS Pusat

(38)
(39)

Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 2 27

C. Lembar Kerja

BOS 11

Pengumuman Rencana Penggunaan Dana ... Periode …... s.d. … Jumlah Siswa: ……….

Jumlah Dana ... : Rp………

a. Dana ….. boleh digunakan untuk (sebutkan aturan sesuai dengan panduan sumber dana yang bersangkutan), umpama saja sbb.:

1. Pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru, yaitu biaya pendaftaran, pengadaan formulir, administrasi pendaftaran, dan pendaftaran ulang, serta kegiatan lain yang berkaitan langsung dengan kegiatan tersebut (misalnya untuk fotocopy, konsumsi panitia, dan uang lembur dalam rangka penerimaan siswa baru, dan lain sebagainya yang relevan).

2. Pembelian buku referensi untuk dikoleksi di perpustakaan. 3. dst...

b. Dana ……tidak boleh digunakan untuk (sebutkan aturan sesuai dengan panduan sumber dana yang bersangkutan), umpama saja sbb.:

1. Disimpan dalam jangka waktu lama dengan maksud dibungakan. 2. Dipinjamkan kepada pihak lain.

3. Membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas sekolah dan memerlukan biaya besar, misalnya studi banding, studi tour (karya wisata) dan sejenisnya. 4. dst...

c. Rencana Penggunaan Dana…….

Jumlah

3 Uraian Rencana Penggunaan

2 No

1

Ketua Komite Sekolah (...)

Kep. Sekolah (...)

(40)

BOS 12

Rencana Pengambilan Dana

Nama Sekolah : ……… Status Sekolah : Negeri/Swasta

Alamat Sekolah : Kecamatan : Kabupaten/Kota : Provinsi :

Jumlah

3 Uraian Rencana Penggunaan

2 No

1

Menyetujui,

Ketua Komite Sekolah

(...)

Tanggal Kep. Sekolah

(41)

Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 2 29

(42)
(43)
(44)
(45)
(46)

IV. Lembar Bahan Bacaan

Penatausahaan Keuangan Sekolah/Madrasah

1. Pengorganisasian Pengelolaan Dana Sekolah/Madrasah

Tupoksi Keuangan

Tugas Tim Keuangan Sekolah adalah mengelola semua kegiatan keuangan sekolah, mulai dari perencanaan sampai dengan penyusunan laporan (internal dan eksternal) dan mempertanggungjawabkannya baik secara internal maupun eksternal. Rincian tugas tersebut adalah sebagai berikut:

1) Khusus untuk dana BOS: Memverifikasi jumlah dana yang diterima dengan data siswa yang ada. Bila jumlah dana yang diterima lebih dari yang semestinya, maka harus segera mengembalikan kelebihan tersebut ke rekening Tim Manajemen BOS Provinsi dengan memberitahukan ke Tim Manajemen BOS kab./kota.

2) Khusus bagi sekolah SBI dan RSBI serta sekolah swasta, Tim sekolah harus mengidentifikasi siswa miskin dan membebaskan dari segala jenis iuran.

3) Mengelola semua dana yang diterima, termasuk dana BOS, secara bertanggung jawab dan transparan.

4) Khusus untuk dana BOS: Mengumumkan daftar komponen yang boleh dan yang tidak boleh dibiayai oleh dana BOS serta penggunaan dana BOS di sekolah menurut komponen dan besar dananya di papan pengumuman sekolah.

5) Mengumumkan besar dana yang diterima dan dikelola oleh sekolah dan rencana penggunaan dana. Khusus untuk dana BOS ini dilakukan menggunakan format terpisah (BOS-11A dan BOS-K1) di papan pengumuman sekolah yang ditandatangani oleh Kepala Sekolah, Bendahara dan Ketua Komite Sekolah.

6) Membuat laporan bulanan pengeluaran dana BOS dan barang-barang yang dibeli oleh sekolah (BOS-11B dan BOS-K2) yang ditandatangani oleh Kepala Sekolah, Bendahara dan Ketua Komite Sekolah.

7) Mengumumkan laporan bulanan pengeluaran dana BOS dan barang-barang yang dibeli oleh sekolah (BOS-11B dan BOS-K2) tersebut di atas di papan pengumuman setiap 3 bulan.

8) Bertanggung jawab terhadap penyimpangan penggunaan dana di sekolah. 9) Memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan masyarakat.

10) Melaporkan penggunaan dana BOS kepada Tim Manajemen BOS kab./kota. 11) Memasang spanduk di sekolah terkait kebijakan sekolah gratis (Format BOS-14) 12) Menyusun rencana keuangan berdasarkan format-format baku sesuai aturan untuk

menunjang pencapaian SPM/SNP dan/atau peningkatan mutu sekolah.

13) Menyusun rencana pengambilan dana berdasarkan format baku sesuai aturan 14) Melakukan pembukuan semua transaksi keuangan dan barang agar dapat dicapai

value for money dan menjamin adanya transparansi dan akuntabilitas.

15) Menyusun laporan baik internal maupun eksternal agar dapat dicapai value for money

dan menjamin adanya transparansi dan akuntabilitas.

(47)

Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 2 35 Organisasi Pengelolaan Keuangan

Pada prinsipnya pelaksanaan pengelolaan keuangan ditangani oleh Kepala Sekolah, sebagai penanggung jawab utama, yang dibantu minimal oleh Bendaharawan, dan Juru Buku (jika memungkinkan). Pemisahan tugas ini merupakan juga alat pengendalian keuangan yang minimal dapat dilakukan di sekolah.

Pembagian Peran dan Tanggung Jawab

Kejelasan tupoksi belum menjamin berhasilnya pelaksanaan tugas yang baik. Diperlukan pembagian tugas yang baik agar tidak terjadi kejumbuhan (overlapping) peran dan tanggung jawab ataupun adanya kekosongan peran dan tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas. Prinsip-prinsip yang harus dipegang adalah bahwa untuk setiap kegiatan harus ditangani oleh lebih dari satu orang yang masing-masing berbeda tetapi harus jelas peran dan tanggung jawabnya. Contoh peran dan tanggung jawab adalah sebagai berikut:

Kepala Sekolah

1) Bertanggung jawab dalam:

a) Khusus untuk dana BOS: Memverifikasi jumlah dana yang diterima dengan data siswa yang ada. Bila jumlah dana yang diterima lebih dari yang semestinya, maka harus segera mengembalikan kelebihan tersebut ke rekening Tim Manajemen BOS Provinsi dengan memberitahukan ke Tim Manajemen BOS kab./kota.

b) Khusus bagi semua sekolah, Tim Sekolah harus mengidentifikasi siswa miskin dan membebaskan dari segala jenis iuran.

c) Mengelola dana yang diterima sekolah, termasuk BOS, secara bertanggung jawab dan transparan.

d) Mengumumkan daftar komponen yang boleh dan yang tidak boleh dibiayai oleh dana BOS/dana lainnya serta penggunaan dana BOS/dana lainnya di sekolah menurut komponen dan besar dananya di papan pengumuman sekolah.

e) Mengumumkan besar dana yang diterima dan dikelola oleh sekolah dan rencana penggunaan dana, termasuk dana BOS (BOS K-1 dan K-1A) di papan pengumuman sekolah yang ditandatangani oleh Kepala Sekolah, Bendahara dan Ketua Komite Sekolah.

f) Membuat laporan bulanan pengeluaran dana BOS/dana lainnya dan barang-barang yang dibeli oleh sekolah (BOS 11-A dan BOS K-2) yang ditandatangani oleh Kepala Sekolah, Bendahara dan Ketua Komite Sekolah.

g) Mengumumkan laporan bulanan pengeluaran dana BOS/dana lainnya dan barang-barang yang dibeli oleh sekolah tersebut di atas di papan pengumuman setiap 3 bulan. h) Bertanggung jawab terhadap penyimpangan penggunaan dana di sekolah.

i) Memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan masyarakat.

j) Melaporkan penggunaan dana BOS kepada Tim Manajemen BOS kab./kota, dan dana lain kepada Tim Manajemen Keuangan Kabupaten/Provinsi

k) Memasang spanduk di sekolah terkait kebijakan sekolah gratis

l) Menyusun rencana keuangan berdasarkan format-format baku sesuai aturan untuk menunjang pencapaian SPM/SNP dan/atau peningkatan mutu sekolah

m) Menyusun rencana pengambilan dana berdasarkan format baku sesuai aturan 2) Bersama-sama Tim Sekolah menyusun dan menyetujui rencana keuangan (lihat modul

RKS, untuk yang menerima dana BOS: BOS K-1A, BOS K-1).

(48)

Pengambilan Dana (BOS-12).

4) Menyetujui tiap pengeluaran yang akan dilakukan.

5) Melakukan pengecekan rekonsiliasi antara BOS K-3 dengan K-4, K-5, dan K-6 secara periodik 6) Melakukan pengecekan pembukuan K-3, K-4, K-5, dan K-6, dan Laporan BOS K-2 dan

BOS- 11B

7) Melakukan finalisasi BOS K-2 sebelum di kirim ke Tim Manajemen BOS Kabupaten/ Kota/Tim Manajemen Keuangan lainnya

8) Melakukan finalisasi BOS -11B sebelum diumumkan 9) Memeriksa pemungutan dan penyetoran pajak

Bendaharawan

1) Membantu Kepala Sekolah dalam menyusun RAPBS (untuk yang menerima dana BOS: BOS K-1 dan BOS K-1A).

2) Menyusun Rencana Pengambilan Uang (BOS-12)

3) Menyiapkan daftar penggunaan uang sehari-hari untuk mendapatkan persetujuan dari Kepala Sekolah.

4) Menyetujui bukti-bukti transaksi dan kodenya

5) Memeriksa dan meng-approve pembukuan untuk format-format pembukuan: Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, Buku Pembantu Bank, dan Buku Pembantu

6) Memeriksa dan meng-approve Laporan Internal Penerimaan dan Pengeluaran Dana (BOS K-2), dan Laporan Eksternal Penerimaan dan Pengeluaran Dana (BOS- 11B), dan menyusun SPJ 7) Melakukan pengecekan rekonsiliasi antara berbagai format pembukuan dan penutupan

buku/format tersebut pada waktunya, sebelum diperiksa Kepala Sekolah 8) Menghitung, memungut dan menyetor PPh (pasal 21,22,dan 23) dan PPN 9) Menyerahkan bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran uang kepada juru buku

Juru Buku

1) Menyiapkan bukti transaksi

2) Memberi kode pada bukti transaksi

3) Membukukan format-format pembukuan: Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, Buku Pembantu Bank, dan Buku Pembantu Pajak

4) Menyimpan bukti transaksi di tempat yang aman dan mudah dicari

5) Menyusun Laporan Internal Penerimaan dan Pengeluaran Dana (BOS K-2),dan Laporan Eksternal Penerimaan dan Pengeluaran Dana (BOS- 11B), dan menyusun SPJ

2. Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Dana

Prosedur Pengeluaran Dana

1) Memperoleh SK atau menandatangani perjanjian pemberian bantuan (untuk dana BOS: format BOS-01).

2) Mengirimkan/memutakhirkan daftar jumlah siswa untuk periode tahun pelajaran. 3) Membuka rekening dan mengirimkannya kepada Tim Manajemen Keuangan Dinas

Pendidikan (untuk dana BOS: Tim Manajemen BOS Kabupaten).

(49)

Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 2 37

yang akan datang.

6) Mengecek apakah dana sudah ditransafer ke rekening bank (lihat butir 3).

Prosedur Pengeluaran Uang

Langkah-langkah pengeluaran dana adalah sebagai berikut:

1) Menetapkan rencana kebutuhan rinci nyata suatu periode tertentu ( 1 bulan).

1.1. Merumuskan draf rencana kebutuhan nyata dengan berpedoman juga pada Rencana Rinci Penggunaan Dana (untuk dana dari BOS: format BOS K-1A).

1.2. Mengumumkan rencana penggunaan ini kepada publik dengan memasang pengumuman di papan pengumunan sekolah sesuai format BOS-11A

1.3. Draf rencana kebutuhan ini harus dirinci per program sekolah, per kegiatan,dan per jenis belanja.

1.4. Draf rencana kebutuhan ini harus ditandatangani oleh Bendahara dan mendapatkan persetujuan dari Kepala Sekolah untuk menjadi rencana kebutuhan definitif.

2) Pelaksanaan

2.1. Semua pengeluaran harus berpedoman pada rencana kebutuhan tersebut pada butir 1.4.

2.2. Semua pengeluaran yang sudah sesuai dengan rencana kebutuhan tersebut tidak perlu mendapatkan persetujuan lagi dari kepala sekolah. Setiap pengeluaran yang tidak sesuai dengan rencana tersebut harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari kepala sekolah dan Komite Sekolah.

3. Pengumuman Rencana Penggunaan Dana dan Pencairan Dana

1) Setiap sekolah calon penerima dana (contoh BOS) harus membuat Surat Perjanjian Pemberian Bantuan, sebelum sekolah yang bersangkutan dapat menerima sumber dana tersebut (contoh BOS). Format ini digunakan untuk menjelaskan bahwa sekolah setuju/ tidak setuju untuk menerima bantuan Dana yang bersangkutan.

2) Surat perjanjian ini ditandatangani oleh Kepala Sekolah dan Manajer BOS Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota (contoh BOS). Selanjutnya format yang sudah ditandatangani diserahkan kepada pengelola BOS kabupaten/kota.

3) Dalam Surat Perjanjian ini dijelaskan bahwa sekolah wajib mengelola keuangan sekolah (bukan hanya yang berasal dari BOS) secara baik dan transparan.

4) Format ini hanya diisi sekali saja, yakni saat pertama sekolah setuju menerima bantuan dana tersebut.

Pengumuman Rencana Penggunaan Dana

Rencana Penggunaan Uang (BOS-11A)

1) BOS-11A adalah format untuk mengumumkan secara terbuka kepada publik tentang Rencana Penggunaan Dana. Format ini harus ditandatangani oleh Kepala Sekolah, Bendahara, dan Komite Sekolah dan ditempelkan papan pengumuman sekolah, agar dapat dibaca oleh seluruh warga sekolah dan para pemangku kepentingan.

2) Format ini khusus untuk dana yang bersumber dari BOS. Namun demikian alangkah baiknya apabila untuk sumber dana yang lain juga dipajang di papan pengumuman sekolah. 3) Format dan isi BOS-11A adalah sama dengan format RAPBS tetapi lebih rinci, dan tanpa

Nomor Kode.

4) Pengumuman ini hendaknya dapat dilakukan segera setelah RAPBS dan rencana-rencana pendukungnya selesai disusun.

(50)

Format BOS 11A

Pengumuman Rencana Penggunaan Dana

FORMAT 11A

Dibuat oleh Sekolah Ditempel di papan pengumuman

Pengumuman Rencana Penggunaan Dana ... Periode …...…. s.d. ……….. Jumlah Siswa: ………..

Jumlah Dana ... : Rp………

A. Dana ….. boleh digunakan untuk (sebutkan aturan sesuai dengan panduan sumber dana yang bersangkutan), umpama saja sbb.:

1. Pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru, yaitu biaya pendaftaran, pengadaan formulir, administrasi pendaftaran, dan pendaftaran ulang, serta kegiatan lain yang berkaitan langsung dengan kegiatan tersebut (misalnya untuk fotocopy, konsumsi panitia, dan uang lembur dalam rangka penerimaan siswa baru, dan lain sebagainya yang relevan).

2. Pembelian buku referensi untuk dikoleksi di perpustakaan. 3. Dan seterusnya ...

B. Dana ……tidak boleh digunakan untuk (sebutkan aturan sesuai dengan panduan sumber dana yang bersangkutan), umpama saja sebagai berikut:

1. Disimpan dalam jangka waktu lama dengan maksud dibungakan. 2. Dipinjamkan kepada pihak lain.

3. Membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas sekolah dan memerlukan biaya besar, misalnya studi banding, studi tour (karya wisata) dan sejenisnya.

4. Dan seterusnya ...

Rencana Penggunaan Dana ….. di Sekolah

Jumlah Dana

3 Komponen

2 No

1

Ketua Komite Sekolah (...)

Kep. Sekolah (...)

(51)

Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 2 39 Pencairan Dana

Persyaratan pencairan dana berbeda antara satu sumber dana dengan sumber dana lain. Berikut ini dijelaskan persyaratan yang dari setiap sumber dana, sebagai berikut:

1. Pengelola dana suatu sumber dana dapat menerbitkan SK tentang pengalokasian dana kepada sekolah dan/atau mengharuskan sekolah menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan.

2. Sesudah itu sekolah yang akan menerima dana tersebut harus mempunyai/membuka rekening bank atas nama sekolah. Format ini digunakan untuk menunjukkan bahwa sekolah telah memiliki rekening Bank yang bisa dipakai untuk menampung dana dari sumber dana tersebut.

3. Sekolah selanjutnya mengirim nomor rekening tersebut kepada Pengelola BOS Kabupaten, segera setelah penandatanganan surat perjanjian tersebut.

4. Format ini hanya diisi sekali saja, yaitu saat sekolah memberitahukan nomor rekening sekolah yang akan dipakai untuk menampung Dana dari Pengelola BOS Kabupaten/Kota. 5. Setiap periode tertentu, tergantung dari aturan di masing-masing sumber dana, sekolah diwajibkan membuat rencana pengambilan dana. Isi dan format rencana pengambilan dana berbeda antara satu sumber dana dengan sumber dana yang lain. Sebagai contoh berikut ini disajikan aturan berdasarkan sumber dana BOS (lihat juga Panduan BOS 2010).

Rencana Pengambilan Dana (Format BOS -12)

1. BOS-12 adalah format untuk mengambil dana BOS. Format ini harus ditandatangani oleh Kepala Sekolah dan Komite Sekolah dan dikirimkan kepada Lembaga Penyalur Dana. 2. Format ini khusus untuk dana yang bersumber dari BOS. Namun demikian alangkah

baik-nya apabila untuk sumber dana yang lain juga dibuat uraian rencana penggunaanbaik-nya. 3. Sumber informasi untuk penyusunan BOS-12 adalah BOS K-1, atau Rencana Penggunaan

Rinci sebagai pendukung BOS K-1, terutama apabila Rencana Penggunaan Rinci sebagai pendukung BOS K-1 tersebut disusun bulanan atau triwulanan.

4. Format ini dapat dihasilkan secara otomatis (apabila sekolah menggunakan program komputer, misalnya dengan SDS).

5. Proses pengisian format ini adalah dengan mengambil/memilih kegiatan/program yang akan dilaksanakan pada periode tersebut dari Rencana Penggunaan Rinci sebagai pendukung BOS-K1, khusus yang bersumber dari BOS.

(52)

BOS 12: Rencana Pengambilan Dana

Nama Sekolah : ………..

Status Sekolah : Negeri/Swasta

Alamat Sekolah : ………...

Kecamatan : ………

Kabupaten/Kota : ………

Provinsi : ………

FORMAT 12

Dibuat oleh Sekolah Disimpan sebagai Dokumen

Jumlah

3 Uraian Rencana Penggunaan

2 No

1

Menyetujui,

Ketua Komite Sekolah (...)

Tanggal,... Kep. Sekolah (...)

Cara Pengisian Format:

Penjelasan

No: diisi dengan nomor urut

1. Diisi program sekolah (sesuai dengan Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007) yang

2. Dirinci per jenis belanja

a. yang diproses dengan perangkat lunak komputer – sesuai dengan Permendagri Nomor 59 Tahun 2007: nama jenis belanja untuk 5 digit pertama.

b. yang tidak diproses melalui perangkat lunak komputer: bebas.

Jumlah: diisi dengan jumlah rupiah yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan/ program/jenis pengeluaran.

Kolom

1

2

(53)

Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 2 41

4. Tugas dan Tanggung Jawab Penatausahaan Keuangan Sekolah/

Madrasah

Tugas Kepala Sekolah:

1) Bersama-sama Tim Sekolah menyusun dan menyetujui rencana keuangan (RKAS/RAPBS). 2) Menyetujui Rencana Pengambilan Dana.

3) Menyetujui tiap pengeluaran yang akan dilakukan.

4) Melakukan pengecekan rekonsiliasi antara buku-buku yang ada secara periodik. 5) Melakukan pengecekan pembukuan dan laporan.

6) Melakukan finalisasi laporan sebelum dikirim ke Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota. 7) Memeriksa pemungutan dan penyetoran pajak.

Tugas Bendahara Sekolah:

1) Membantu Kepala Sekolah dalam menyusun RAPBS. 2) Menyusun Rencana Pengambilan Dana.

3) Menyiapkan daftar penggunaan uang sehari-hari untuk mendapatkan persetujuan dari Kepala Sekolah.

4) Menyetujui bukti-bukti transaksi dan kodenya.

5) Memberikan persetujuan atas isian dalam format-format pembukuan dan melakukan pengecekan rekonsiliasi antara isian-isian dalam format-format pembukuan.

6) Memungut , menyetor dan melaporkan PPh dan PPN secara periodik.

Tugas Juru Buku:

1) Menyiapkan bukti transaksi.

2) Memberi kode pada bukti transaksi. 3) Mengisi format-format pembukuan.

4) Menyimpan bukti transaksi di tempat yang aman dan mudah dicari. 5) Membantu Kepala Sekolah menyusun laporan-laporan terkait keuangan. 6) Menyusun pengumuman keuangan.

Catatan:

(54)
(55)

Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 3 43

Perpajakan

I. Rencana Sesi

A. Pengantar

Sekolah/madrasah sebagai institusi pengguna dana baik dari APBN, APBD maupun sumbangan masyarakat, dalam pelaksanaan kegiatan kiranya perlu memahami aturan perpajakan yang berlaku umum dan penerapannya.

Pada sesi ini peserta akan diajarkan tentang kewajiban perpajakan atas penggunaan dana yang ada di sekolah/madrasah yaitu mulai dari kewajiban memungut, menyetorkan dan melaporkan pajak PPh 21, PPh 22, PPh 23, dan PPN.

Seiring dengan adanya perubahan aturan perpajakan maka peserta juga akan dibekali dengan aturan yang terbaru tentang PPh 21, PPh 22, PPh 23, dan PPN yang dilampirkan pada modul ini. Karena keterbatasan waktu sesi ini maka peserta juga diharapkan mendalami sendiri dengan membaca aturan perpajakan tersebut.

Diharapkan setelah mengikuti sesi ini, sekolah/madrasah tidak mengalami kendala lagi dalam pelaksanaan kewajiban perpajakan yang terkait dengan penggunaan dana-dana di sekolah/madrasah dan pada akhirnya meminimalkan temuan atas perpajakan.

B. Tujuan

Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan mampu menjelaskan: 1. Kewajiban perpajakan dengan benar sesuai ketentuan yang berlaku.

2. Tata cara pemungutan, penyetoran dan pelaporan pajak oleh sekolah/madrasah. 3. Sanksi-sanksi terkait kelalaian pelaksanaan kewajiban pajak.

C. Pokok Bahasan

1. Pajak Penghasilan Pasal 21. 2. Pajak Penghasilan Pasal 22. 3. Pajak Penghasilan Pasal 23. 4. Pajak Pertambahan Nilai.

D. Waktu

Alokasi waktu yang dibutuhkan untuk sesi ini adalah 90 menit.

E. Metode

1. Presentasi. 2. Tanya jawab. 3. Kerja kelompok.

F. Alat dan Bahan

1. Komputer/laptop dan LCD, papan tulis/white board, spidol, kertas HVS, flipchart.

(56)

2. Silabus Modul 3 - Manajemen Keuangan Sekolah/Madrasah. 3. Rencana Sesi 3 - Perpajakan.

4. Power point (PPt) 1 - 23.

5. Latihan - Penghitungan Pajak di Sekolah/Madrasah. 6. Lembar Bahan Bacaan - Jenis-Jenis Pajak.

G. Strategi

Tahapan

Tahap 1. Pendahuluan

Tahap 2.

Penjelasan PPh 21, PPh 22, PPh 23, dan PPN

Tahap 3. Tanggung Jawab Pajak di Sekolah/ Madrasah dan Sanksi Pajak Tahap 4. Tanya Jawab dan Kerja Kelompok

Tahap 5. Penutup

Kegiatan

Pelatih memberikan penjelasan tentang tujuan yang ingin dicapai dari sesi ini, alasan mengapa topik ini diberikan serta dan topik-topik yang akan menjadi pokok bahasan sesuai dengan alur penyajiannya.

Presentasi mengenai tata cara dan dasar penghitungan, pemungutan, penyetoran dan pelaporan PPh 21, PPh 22, PPh 23, PPN oleh sekolah/madrasah berdasarkan aturan perpajakan. Berikan contoh-contoh penghitungan pajak PPh 21, PPh 22, PPh 23, dan PPN sebagai bahan referensi.

Pelatih menjelaskan tentang tanggung jawab bendahara dalam hal perpajakan dan sanksi akibat lalai melaporkan

Catatan: selama ini sekolah/madrasah sering lalai menyerahkan laporan pajak-pajak yang dipungutnya.

1. Pelatih memberikan kesempatan pada peserta untuk bertanya seputar materi yang baru diberikan.

2. Kerja kelompok; bagi peserta dalam kelompok untuk mengerjakan kasus perpajakan,

gunakan Latihan 1 dan kerjakan dalam waktu 20 menit.

3. Pelatih memberikan kesempatan pada salah satu kelompok untuk memaparkan

jawabannya, peserta lain menanggapi. Dalam kegiatan penutup, pelatih:

1. Bersama-sama dengan peserta atau sendiri membuat rangkuman/simpulan;

2. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan; 3. Memberikan umpan balik terhadap proses

dan hasil pelatihan pada sesi ini;

4. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Waktu 7 menit 35 menit 8 menit 35 menit 5 menit

Alat & Bahan

PPt 1-4

PPt 5-18

PPt 20-21

PPt 22 Latihan 1 Sesi 3

(57)

Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 3 45 H. Referensi

1. Aturan Pajak PPh Pasal 21, PPh Pasal 22, PPh Pasal 23 dan PPN. 2. Panduan BOS 2010 tentang Petunjuk Teknis Keuangan.

3. UU Nomor 36 Tahun 2008 tentang perubahan keempat atas UU Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan.

4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 252/PMK.03/2008 tentang Petunjuk pelaksanaan pemotongan pajak atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan orang pribadi.

5. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 254/KMK.03/2001 dan perubahannya Keputusan Menteri Keuangan Nomor 154/KMK.03/2007, serta Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.03/2007, Nomor 08/PMK.03/2008, dan nomor 210/PMK.03/2008 tentang penunjukan pemungut Pajak Penghasilan Pasal 22 sifat dan besarnya pungutan serta tata cara penyetoran dan pelaporannya.

(58)

Sesi 3

Perpajakan

1

II. Power Point

Mengapa slide ini penting?

Membawa peserta ke sesi selanjutnya yang akan dibahas, yaitu Perpajakan.

Inti uraian: Jelaskan pada peserta walaupun sedikit rumit dalam pelaksanaannya, namun pajak merupakan topik yang perlu diberi perhatian khusus, terutama bagi sekolah negeri karena peran bendahara sekolah negeri sebagai pemungut pajak untuk transaksi yang berkaitan dengan sekolah.

Tujuan Sesi

Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu menjelaskan...

• Pentingnya melaksanakan kewajiban perpajakan dengan benar sesuai ketentuan yang berlaku.

• Tata cara pemungutan, penyetoran dan pelaporan pajak dengan benar. • Sanksi-sanksi terkait kelalaian pelaksanaan kewajiban pajak.

2

Mengapa slide ini penting?

(59)

Ma na je m e n Ke ua ng a n Se ko la h/ Ma d ra sa h - SESI 3 47

Jenis Pajak yang Relevan dengan

Pengelolaan Keuangan Sekolah/Madrasah

3

Mengapa slide ini penting?

Menampilkan jenis-jenis pajak yang ada di tingkat sekolah, terutama sekolah negeri.

Inti uraian: Ada 4 jenis pajak yang ada di tingkat sekolah, yaitu Pajak Penghasilan pasal 21, Pajak Penghasilan pasal 22, Pajak Penghasilan pasal 23

Referensi

Dokumen terkait

Agar kebijakan untuk mendorong peningkatan kredit perbankan lebih efektif, Bank Indonesia melakukan proses harmonisasi antara ketentuan terkait GWM dengan dengan ketentuan

Berbagai kerentanan baik yang bersumber dari eksternal maupun internal tersebut di atas berpotensi meningkatkan risiko kredit, risiko pasar, dan risiko likuiditas yang

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa untuk siginifikansi sebesar 0,007, sesuai dengan dasar pengambilan keputusan dalam Uji Beda Mann Whitney, jika nilai siginifikansi lebih

ZAKARIA SYAFE'I, M.Pd.. IDA

dapat dibawa ikut serta hanya benih perbuatannya", janganlah terlalu terikat pada kekayaan, cepat atau lambat anda atau saya pasti hams meninggalkan dunia yang fana ini,

Hanya karena Hidayah Allah SWT skripsi dengan judul Pengaruh Struktur Kepemulikan, Leverage dan Profitabilitas dalam Pilihan Perusahaan Terhadap Akuntansi Konservatif ini dapat

Secara umum Upacara Pemberian Reward / Penghargaan Bulan Desember Tahun 2019 yang dilaksanakan di Polres Lingga terlaksana dengan tertib dan lancar, hal ini dilakukan sebagai bentuk

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tahap -tahap pemaafan pada remaja yang ditelantarkan ayahnya, gambaran pemaafan pada remaja yang ditelantarkan ayahnya, faktor-faktor