• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV METODE PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV METODE PERANCANGAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

METODE PERANCANGAN

4.1 Strategi Kreatif

4.1.1 Strategi Komunikasi

Untuk strategi komunikasi, Pada animasi edukasi yang akan Penulis buat, penulis akan menerapkan poin-poin sebagai berikut:

• Menggunakan narasi.

Animasi dibuat keseluruhan dengan 2D animasi motion graphic (motion design).

• Aset dengan ilustrasi yang sederhana dan menarik.

• Warna cerah dengan teknik blok warna.

Informasi disampaikan langsung ke inti permasalahan berbentuk infographic.

• Menggunakan bentuk-bentuk stilasi yang bertujuan untuk memberikan kesan minimalis dan simpel.

4.1.2 Fakta Kunci

• Banyaknya pecinta alam di Indonesia namun banyak juga yang tidak mengetahui tata cara bertahan hidup di alam.

4.1.3 Masalah yang Dikomunikasikan

• Berapa banyak statistik orang yang tidak mengetahui cara bertahan di alam sehingga mengakibatkan hilang atau kematian.

• Urutan yang harus dilakukan dari awal persiapan.

• Cara bertahan ketika sudah berada di alam

• Apa yang harus dilakukan ketika tersesat untuk kembali menemukan jalur yang aman untuk kembali.

4.1.4 Tujuan Komunikasi

Untuk memberikan wawasan lebih kepada penonton bagaimana cara

(2)

meminimalisir bencana yang akan terjadi ketika kegiatan mendaki dilakukan.

Dalam hal persiapan sebelum berangkat, apa saja yang dibawa dan atribut apa saja yang dipakai, lalu cara hidup di alam dan bertahan hidup ketika tersesat.

4.1.5 Profil Target Komunikasi

1. Demografis

• Usia : 17-25 tahun.

• Jenis Kelamin : Pria dan Wanita.

• Tingkat Pendidikan : Pelajar, Mahasiswa, Pekerja.

• Status Perekonomian : Menengah.

2. Psikografi

• Pecinta Alam dan yang menyukai animasi.

• Para komunitas pecinta alam.

• Para pelaku kegiatan pendakian gunung.

3. Geografis

Masyarakat perkotaan di Jawa Barat.

4.1.6 USP (Unique Selling Point)

2D animasi motion graphic (motion design) yang dikemas secara menarik dan tidak membosankan.

• Belum adanya video animasi edukasi yang membahas tentang tata cara bertahan hidup di gunung yang dikemas dengan animasi motion graphic.

4.1.7 Premis Cerita

Informasi dan panduan mengenai tata cara bertahan di gunung sehingga para

pecinta alam yang masih awam dapat memahami dengan mudah. Dan dapat

menjadi contoh untuk mempersiapkan perlengkapan yang harus dibawa sebaik-

baiknya sebelum berangkat ke gunung untuk meminimalisir bencana yang

terjadi.

(3)

4.1.8 Penetapan Judul Animasi Edukasi

Untuk judul, penulis mengambil judul “Survival Guide; Mountain” diambil dari bahasa inggris yang apabila dibahasa indonesiakan menjadi “Panduan untuk Bertahan; Gunung” yang langsung menuju pada poinnya yaitu panduan untuk bertahan hidup di gunung.

4.2 Strategi Desain

4.2.1 Strategi Verbal

Penulis membuat animasi edukasi diisi dengan narasi yang memberikan penjelasan untuk tiap gambar yang berubah-rubah. Agar membantu apabila dengan gambar saja tidak cukup.

4.2.2 Strategi Visual

Berbentuk 2D animasi, motion graphic (motion design) yang berbentuk infografik.

• Aset dengan ilustrasi yang sederhana, lebih ke bentuk-bentuk yang geometris.

• Pemakaian warna cerah dengan teknik blok warna.

Gambar 4.1 Referensi Style Frame

(4)

4.3 Cerita

4.3.1 Sinopsis

Sebuah animasi edukasi yang memberikan informasi dan panduan untuk mempersiapkan dan bertahan hidup di alam. Terutama di gunung.

Bagaimana dari awal perjalanan kita mempersiapkan perlengkapan yang akan kita bawa, kemudian bagaimana cara kita mengikuti alur dan peraturan yang ada ketika mendaki gunung. Ketika kita sudah berada di gunung, bagaimana kita membangun tempat berlindung, mencari makan dan mencari sumber air.

Animasi ini juga menjelaskan apa yang harus kita lakukan ketika kita tersesat agar kita bisa kembali ke jalur yang benar dan kembali ke tempat tujuan kita.

4.3.2 Treatment Cerita

Animasi edukasi ini terdiri dari beberapa bagian :

1. Penjelasan bahwa mendaki gunung adalah kegiatan yang banyak digemari oleh berbagai kalangan. Namun kasus orang hilang di gunung juga tidak sedikit. Bahkan ada juga orang yang hilang dan tidak pernah ditemukan.

2. Penjelasan bahwa perlunya mengisi otak kita dengan informasi sebanyak-banyaknya sebelum mendaki gunung.

3. Intro – SURVIVAL GUIDE; MOUNTAIN.

4. Penjelasan atribut-atribut yang dikenakan serta perlengkapan yang harus dibawa.

5. Penjelasan mengenai cara bertahan hidup apabila tersesat, apa yang harus dilakukan ketika tersesat.

6. Penjelasan tentang shelter, makanan, air dan api.

7. Tips dan trik agar memiliki perjalanan yang aman dan menyenangkan serta pesan untuk para pendaki pemula.

8. Credit Title.

(5)

4.3.3 Narasi / Skrip

tulisan “mendaki gunung itu menyenangkan” keluar serta banner yang bertuliskan “recommended outdoor activity”

“mendaki gunung adalah kegiatan yang banyak digemari berbagai kalangan”

TRANSISI

“namun tidak semua pendakian berjalan lancar.”

10 karakter keluar dengan 4 diantara berwarna hitam putih, lalu menghilang satu per satu menyisakan satu karakter.

“tercatat 4 dari 10 pendaki pernah hilang di gunung, menyisakan satu yang tidak pernah ditemukan.”

TRANSISI

“hal tersebut dikarenakan kurangnya pengetahuan sebelum mendaki.”

Keluar siluet karakter dengan empat poin, komputer, buku, balon percakapan dan gunung.

“oleh karna itu sebaiknya banyak mencari pengetahuan dari berbagai media dan juga dari gunung itu sendiri.”

Pergantian scene dengan awan, awan dan hujan, lalu

matahari dengan banner bertuliskan “cuaca terbaik!”

(6)

“Pilihlah cuaca yang paling baik untuk mendaki. yaitu cerah.”

TRANSISI

Background berganti dengan keluarnya 2 karakter dan 2 termometer

“perhatikan juga pakaian yang digunakan jangan sampai kita terbakar matahari atau kedinginan.”

Termometer kiri menunjukan suhu yang naik, termometer kanan menunjukkan suhu yang turun.

TRANSISI

Peralatan survival dan medikal timbul satu per satu.

“kita juga membutuhkan p3k dan survival kit sebagai pegangan. isi dari keduanya sangat berguna untuk perjalanan kita dari gunung hingga kembali ke bawah.”

TRANSISI

Tulisan STOP keluar diikuti dengan sit, think, observe dan planning.

“begitu kita sadar kita tersesat

lakukanlah STOP. berhenti, berpikir, observasi

dan membuat rencana.”

(7)

FADE

ZOOM IN- di satu pohon, diberikan efek tergores.

“berikanlah tanda jalan di pohon”

batu jatuh secara bertumpuk

“ atau dengan batu.”

Pergantian background, background sebelumnya membentuk bumi, kemudian kembang api keluar.

“untuk pertolongan, nyalakan kembang api dan menunggu hingga tim SAR datang.”

TRANSISI

Judul “shelter” keluar diikuti dengan bentuk bentuk shelter yang bisa digunakan oleh pendaki.

“manusia butuh tempat untuk berlindung, tempat berlindung bisa dibuat dari tenda, atau gua alam atau dari batang pohon dan daun daunan.”

Gambar tenda, gua alam dan gambar batang-batang dan dedaunan keluar bergantian. Gambar dedaunan dan batang-batangnya berubah menjadi rumah-rumahan.

Judul “api” keluar diikuti dengan api unggun dan

mata-mata binatang buas yang lama kelamaan

menghilang. Diikuti dengan peralatan untuk membuat

api.

(8)

“api unggun digunakan untuk menghangatkan badan dan menjauhkan binatang buas. api dapat diciptakan dari batang kayu dan daun daunan kering, korek api, batu yang digesekkan atau dengan lup.”

Gambar korek api, batang kayu dan daun-daunan kering, dua batu dan lup keluar dan timbul satu persatu sesuai dengan narasi.

Judul air keluar diikuti angka yang menunjukkan lama karakter hidup tanpa makanan dan tanpa air. Diikuti dengan bagaimana cara-cara mendapatkan air di gunung.

“manusia dapat hidup 5 hari tanpa makanan,"

gambar makanan dicoret muncul diikuti dengan hitungan hari.

"namun hanya 3 hari tanpa air minum"

gambar air dicoret muncul diikuti dengan hitungan hari.

." air bisa didapatkan dari sungai, air hujan, atau embun."

gambar air sungai, air hujan dan embun muncul bergantian sesuai narasi.

"air yang paling baik adalah air yang

sudah dimasak.”

(9)

gambar teko diatas perapian diikuti banner yang berisikan "air yang paling baik air yang sudah dimasak"

Judul “makanan” keluar diikuti dengan dua bentuk makanan yang bisa ditemukan di gunung disertai bentuk dan nama-namanya.

“ada dua jenis makanan yang bisa kita temukan di gunung. hewani dan nabati. ini adalah beberapa contoh hewan yang bisa disantap, cacing, tikus, ikan, kelinci, burung dan katak. dan masih banyak lagi. untuk daging, sebaiknya dimasak terlebih dahulu dan diberikan bumbu untuk perasa tambahan jika ada. untuk nabati, ada cantigi, cakicing, cecenet, stevia, jamur dan murbei. hindari tanaman berbau, berwarna terang dan berbulu.”

Otak karakter dimasuki berbagai macam ikon dan merubahnya dari abu-abu menjadi berwarna. diikuti dengan balon-balon percakapan yang berisikan tulisan

"ide" dan "kreativitas". diakhiri dengan quotes.

"resapilah informasi sebanyak-banyaknya sebelum mendaki gunung. ide dan kretivitas akan sangat membantu kita jika kita tersesat. namun yang paling penting, jangan pernah hilang

harapan."

"But in the end, one needs more courage to live than

to kill himself" -anonymous

(10)

4.4 Perancangan Visual

4.4.1 Pemilihan Visual Style

Penulis akan membuat animasi edukasi ini dengan elemen-elemen grafis yang simple atau biasa disebut stilasi (penyederhanaan bentuk) namun dengan desain dan warna yang menarik sehingga audiens tertarik untuk menontonnya. Penerapan visual berwujud 2D.

4.4.2 Pemilihan Mood Warna

Penulis menggunakan warna-warna yang tidak terlalu mencolok.

Warna-warna yang memberikan mood adventure seperti color scheme berikut yang menjadi referensi penulis.

Gambar 4.2 Skema Warna

4.4.3 Pemilihan Typeface

Typeface yang akan digunakan oleh penulis adalah Amatic dan

Amatic-Bold. Penulis menggunakan Typeface ini untuk memberikan kesan

simple namun menarik pada visual animasi edukasi yang akan penulis buat.

(11)

4.4.4 Perancangan Motion Style

Penulis akan menggunakan elemen-elemen simple dan minimalis dalam animasi edukasi ini. Bentuk-bentuk ini dibuat dalam bentuk 2D dengan pendekatan bentuk dan style infografik. Penulis membuat dengan penyederhanaan bentuk agar menarik.

4.4.5 Perancangan Musik

Musik digunakan untuk memberikan kesan dan mood. Disini, penulis

menggunakan lagu "Happy and Positive Mandolin" yang di compose oleh

Ryan Ancona dalam video. serta "Happy and Fun" sebagai soundtrack credit

title.

Gambar

Gambar 4.1 Referensi Style Frame

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang dilakukan secara spesifik dan terarah terhadap tata cara pemberian penilaian kerja bagi pegawai di Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah,

Tingkah laku yang ada pada diri anak merupakan gambaran dari keadaan.. di

Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan positif yang sangat signifikan antara persepsi terhadap kekerasan orangtua, dan ada hubungan negatif yang sangat

Tindakan pengisolasian dapat dilakukan denga cara melihat indikator pada lampu kartu jaringan tersebut jika kartu jaringan dalam kondisi yang atau bekerja baik

Menentukan kondisi operasi yang optimal (daya microwave , lama waktu ekstraksi, dan rasio antara bahan baku yang akan diekstrak dengan pelarut yang digunakan) dari

Elemen kekuatan terdiri dari tujuh faktor strategis internal PPP Sungai Rengas yakni potensi sumber daya ikan, pengembangan daerah perbatasan negara, pengembangan tidak

Sesuai dengan perhitungan skala baru untu variabel prestasi kerja maka untuk hasil perhitungan skala baru variabel Soft Skill juga dapat dilihat pada tabel 5.15.. Dilihat dari

Radiografi kedokteran gigi adalah suatu teknik yang digunakan untuk mendapatkan gambaran keadaan atau kelainan yang tidak terlihat secara klinis di rongga mulut, memberikan