• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Penelitian Tindakan Kelas "PTK" Guru SD Lengkap PTK-PKn-Kelas-4

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Contoh Penelitian Tindakan Kelas "PTK" Guru SD Lengkap PTK-PKn-Kelas-4"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 84 PRABUMULIH

DENGAN METODE DISKUSI PADA MATERI SISTEM PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN

TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kenaikan Pangkat dari Golongan Ruang III.d ke IV.a

Di susun oleh:

Y O C E Y U S N I T A, S.Pd., MM. NIP. 19740625 199803 2 001

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS PENDIDIKAN

UPTD TK/SD KECAMATAN PRABUMULIH BARAT

SD NEGERI 84 PRABUMULIH

▸ Baca selengkapnya: contoh laporan kkg guru kelas sd

(2)

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Nama : YOCE YUSNITA, S.Pd., MM.

NIP. : 19740625 199803 2 001

Tempat Mengajar : SD Negeri 84 Prabumulih Jumlah Siklus Pembelajaran : 2 Siklus

Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Prasiklus, Hari Rabu, 10 Oktober 2012 Siklus 1, Hari Rabu, 17 Oktober 2012 Siklus 2, Hari Rabu, 24 Oktober 2012

Masalah yang merupakan fokus perbaikan:

1. Meningkatkan aktifitas siswa dalam proses pembelajaran PKn Kelas IV SD Negeri 84 Prabumulih dengan menggunakan metode diskusi.

2. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn Kelas IV SD Negeri 84 Prabumulih dengan menggunakan metode diskusi.

3. Melalui metode diskusi sebagai upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa tentang Sistem Pemerintahan Desa dan Kecamatan pada pembelajaran PKn di kelas IV Semester I SD Negeri 84 Prabumulih.

Pati, 01 Nopember 2012 Menyetujui,

Pengawas TK/SD, Penulis,

(3)

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi syarat kenaikan pangkat dari Golongan Ruang III.d ke IV.a seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.

Adapun bagian – bagian tertentu dalam penulisan laporan PTK yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan norma kaidah dan etika penulisan karya ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PTK ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian – bagian tertentu saya bersedia menerima sangsi termasuk pencabutan gelar akademik yang saya sandang sesuai dengan perundang – undangan yang berlaku .

Prabumulih, 4 November 2012 Yang membuat pernyataan

(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan Taufiq, Hidayah serta Inayah-Nya. Sholawat dan Salam semoga tetap tercurah keharibaan beliau Nabi Muhammad SAW dengan harapan kelak kita semua mendapatkan syafaatnya di hari kiamat.

Atas karunia dan nikmat Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan laporan PTK ini untuk diajukan sebagai salah satu syarat Usul Kenaikan Pangkat PNS dari Golongan/Ruang III.d ke IV.a.

Penelitian dilakukan di SD Negeri 84 Prabumulih, Kecamatan Prabumulih Barat, Kota Prabumulih dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 84 Prabumulih dengan Metode Diskusi pada Materi Sistem Pemerintahan Desa dan Kecamatan”. Laporan PTK ini telah disusun seoptimal mungkin, namun masih banyak kesalah dan kekurangannya. Laporan ini dapat tersusun dan terselesaikan atas bantuan, bimbingan, dan motivasi dari berbagai pihak. Sehingga dengan segala kerendahan hati ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak H. M. Rasyid, S.Ag., MM selaku Kepala Dinas Pendidikan Kota Prabunulih

2. Bapak Muhammad Fajri, S.Pd selaku Kepala UPTD Kecamatan Prabumulih Barat

3. Ibu Dra. Maryani selaku Pengawas TK/SD Kecamatan Prabumulih Barat 4. Semua rekan guru SD Negeri 84 Prabumulih yang telah memberikan

support dan tenaga.

Hanya kepada Allah kita bersimpuh seraya berdo’a, semoga bantuan dari berbagai pihak yang telah mendukung terselesainya laporan PTK ini dijadikan sebagai amal shaleh yeng mendapat paha berlipat ganda disisi-Nya. Amin.

(5)

mengharap kritik dan saran yang konstruktif demi kesempurnaannya. Semoga menjadikan manfaat bagi kita semua.

Prabumulih, 4 November 2012 Penulis

(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ... iii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GRAFIK ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

1. Identifikasi Masalah ... 2

2. Analisis Masalah ... 2

3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah ... 3

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ... 4

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Metode Diskusi ... 6

B. Pengertian Motivasi ... 7

C. Pengertian Hasil Belajar ... 7

D. Tinjauan Materi PKn Kelas IV SD ... 8

E. Penerapan Metode Diskusi ... 9

F. Kerangka Berfikir ... 10

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN A. Subyek Penelitian ... ...11

(7)

1. Siklus I ... 13

2. Siklus II ... 14

C. Teknik Analisis Data ... ...17

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ... 17

1. Sebelum Perbaikan Pembelajaran …... 17

2. Siklus I …... 21

3. Siklus II …... 25

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ... 31

1. Sebelum Perbaikan Pembelajaran …... 31

2. Perbaikan Pembelajaran Siklus I …... 31

3. Perbaikan Pembelajaran Siklus II …... 32

BAB V SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT A. Simpulan …. ...33

B. Saran dan Tindak Lanjut ... ...33

DAFTAR PUSTAKA ... 36 LAMPIRAN ...

1. Kesediaan Teman sejawat sebagai pengamat dalam penyelenggaraan PTK

2. Surat Pernyataan Kesediaan Teman sejawat sebagai Pengamat 3. Lembar Observasi

4. Berkas RPP Prasiklus 5. RPP Perbaikan Siklus 1 6. RPP Perbaikan Siklus 2 7. Jurnal Pembimbingan

(8)

DAFTAR TABEL

1. Tabel 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas …... 12

2. Tabel 4.1 Hasil Evaluasi Belajar Prasiklus …... 18

3. Tabel 4.2 Indikator Hasil Belajar Prasiklus …... 19

4. Tabel 4.3 Prosentase Hasil Evaluasi Belajar Siswa Pra Siklus …... 20

5. Tabel 4.4 Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus I …... 22

6. Tabel 4.5 Indikator Hasil Belajar Siklus I…... 23

7. Tabel 4.6 Prosentase Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus I… 24 8. Tabel 4.7 Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus II…... 26

(9)

DAFTAR GRAFIK

1. Grafik 4.1 Hasil Evaluasi Belajar Prasiklus …... 21 2. Grafik 4.2 Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus I …... 25 3. Grafik 4.3 Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus II …... 29 4. Grafik 4.4 Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari tahapan Prasiklus

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Kesediaan Teman Sejawat Sebagai Pengamat

Lampiran 2 Perencanaan PTK (identifikasi masalah, analisis masalah, alternatif pemecahan masalah, rumusan masalah)

Lampiran 3 Berkas RPP Prasiklus, RPP Perbaikan siklus 1, RPP Perbaikan siklus 2, dan lembar observasi

Lampiran 4 Copy Jurnal Pembimbingan

Lampiran 5 Hasil Pekerjaan Siswa yang Terbaik dan Terburuk per siklus

(11)

Lampiran 1

KESEDIAAN TEMAN SEJAWAT SEBAGAI PENGAMAT DALAM PENYELENGGARAAN PTK

Kepada

Kepala Dinas Pendidikan Kota Prabumulih Di Prabumulih

Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa:

Nama : Ali Imron, A.Ma.Pd.

NIP : 19630408 198605 1 001

Jabatan : Guru Kelas

Menyatakan selaku teman sejawat bersedia sebagai pengamat dalam pelaksanaan PTK atas:

Nama : YOCE YUSNITA, S.Pd., MM.

NIP. : 19740625 199803 2 001

Tempat Mengajar : SD Negeri 84 Prabumulih

Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui, Prabumulih, 12 Oktober 2012

Kepala SD Negeri 84 Prabumulih

YOCE YUSNITA, S.Pd., MM. NIP. 19740625 199803 2 001

Pengamat,

Ali Imron, A.Ma.Pd.

(12)

Lampiran 2

SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN TEMAN SEJAWAT SEBAGAI PENGAMAT

Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa:

Nama : YOCE YUSNITA, S.Pd., MM.

NIP. : 19740625 199803 2 001

Tempat Mengajar : SD Negeri 84 Prabumulih

Menyatakan bahwa:

Nama : Ali Imron, A.Ma.Pd.

NIP : 19630408 198605 1 001

Jabatan : Guru Kelas

Tempat Mengajar : SD Negeri 84 Prabumulih

Adalah teman sejawat sebagai pengamat yang akan membantu dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai salah satu syarat pengajuan kenaikan pangkat PNS dari Golongan/Ruang III.d ke IV.a.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Prabumulih, 12 Oktober 2012 Pengamat,

Ali Imron, A.Ma.Pd.

NIP. 19630408 198605 1 001

Penulis,

YOCE YUSNITA, S.Pd., MM. NIP. 19740625 199803 2 001

(13)

FORMAT PERENCANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN Fakta/Data pembelajaran

yang terjadi di kelas

a. Siswa dalam mengikuti KBM pasif

b. Banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru

c. Dalam menyelesaikan tugas tidak tuntas

d. Siswa banyak yang belum berani mengungkapkan pendapatnya kepada guru

e. Dalam berdiskusi banyak siswa yang tidak aktif f. Dalam menanggapi laporan diskusi kelompok lain

kurang aktif

Identifikasi masalah a. Siswa dalam mengikuti KBM kelihatan pasif b. Banyak siswa yang tidak memperhatikan

penjelasan guru

c. Siswa dalam melaksanakan tugas kurang deapat menyelesaikan secara tuntas media pembelajaran yang lebih menarik

Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah

a. Membuat pembelajaran yang efektif dengan metode diskusi dengan model pembelajaran demonstrasi

b. Mengatasi kesulitan siswa dalam memahami materi sistem pemerintah Desa dan Kecamatan

c. Meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 84 Prabumulih

Rumusan masalah a. Aspakah penerapan metode diskusi dengan model pembelajaran demonstrasi dapat menciptakan pembelajaran PKn dengan materi sistem pemerintah Desa dan Kecamatan di kelas IV SD Negeri 84 Prabumulih, secara efektif?

b. Apakah kesulitan siswa kelas IV SD Negeri 84 Prabumulih dalam memahami sistem pemerintah Desa dan Kecamatan metode diskusi model pembelajaran demonstrasi?

(14)

JURNAL PEMBIMBINGAN PENGAMAT PTK

Nama : YOCE YUSNITA, S.Pd., MM.

NIP. : 19740625 199803 2 001

Tempat Mengajar : SD Negeri 84 Prabumulih

No Hari/tanggal Kegiatan* Hasil/Komentar TindakLanjut Paraf Penulis Sup.

* Kolom kegiatan diisi dengan informasi tentang materi dan kegiatan pembimbingan, misalnya materi pembimbingan: RPP Mata Pelajaran PKn kegiatannya diskusi.

Mengetahui,

Kepala SD Negeri 84 Prabumulih,

YOCE YUSNITA, S.Pd., MM. NIP. 19740625 199803 2 001

Prabumulih, 12 Oktober 2012 Pengamat,

(15)

LEMBAR OBSERVASI Mata Pelajaran : PKn

Materi : Sistem Pemerintahan Desa dan Kecamatan Kelas/Semester : III/I

Pelaksanaan : Rabu, 22 September 2012

Fokus Obeservasi : Keterampilan Mengajar Guru dan Siswa

Petunjuk :

1. Berilah tanda cek () pada masig-masing aspek sesuai kemunculannya ! 2. Jika ada hal-hal yang muncul di luar indikator yang ada, anda dapat

menulisnya pada tempat yang tersedia !

No Indikator 1 Kemunculan2 3 4 5 Komentar A Guru

1. Menyiapkan alat-alat pembelajaran, alat

peraga dan alat tulis. 

Alat pembelajaran peraga dan alat tulis disiapkan dengan baik sebelum mengajar 2. Tanya jawab pada

siswa sebagai apersepsi  Cukup

3. Menyampaikan tujuan

11. Memberi umpan balik

(16)

simpulan

13. Memberi tugas pada

siswa  Cukup

diskusi  Siswa kurang aktif dalam berdiskusi 5. Mengemukakan

3. Interaksi guru dengan

siswa kondusif  Baik

4. Pemahaman materi

oleh siswa  Cukup

5. Penggunaan waktu

secara efisien  Cukup

6. Suasana kelas nyaman

dan menyenangkan  Cukup

9. Ketuntasan siswa  Masih banyak siswa yang belum tuntas KKM

Prabumulih, 12 Oktober 2012 Pengamat,

(17)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Republik Indonesia, pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan dan penelitian serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan demikian guru dituntut untuk menguasai ilmu pengetahuan dalam bidang pengajaran yang diajarkan dengan kemampuan metodologis secara professional. Dengan kemampuan dan ketrampilan dalam memilih, menentukan dan memutuskan bagi proses pengajaran yang dihadapi dalam melakukan tugas secara profesional.

Upaya untuk menumbuh kembangkan profesionalitas guru selalu berkesinambungan sesuai dengan perkembangan IPTEK, terutama dalam menghadapi era Sistem Pemerintahan Desa dan Kecamatan sekarang ini. Dengan harapan guru yang berkompetensi dan profesional dapat mengorganisasikan kelas dalam berinteraksi dengan siswa mampu untuk meningkatkan mutu pendidikan yang diharapkan. Melalui berbagai metode dan media pembelajaran guru diharapkan mampu menciptakan sumber daya manusia yang baik, berpotensi, mandiri, bersikap kritis dalam menghadapi segala perkembangan IPTEK dimasa yang akan datang dengan penuh bijaksana dan berakhlak mulia.

Dalam melaksankan tugas di lapangan peneliti sebagai guru kelas Sekolah Dasar masih banyak menemui berbagai kendala. Masih banyak mata pelajaran yang belum sepenuhnya dikuasai siswa sesuai dengan standar kompetensi yang diharapkan, SD Negeri 84 Prabumulih di kelas IV terutama dalam mata pelajaran PKn tentang sistem pemerintahan desa dan kecamatan dengan penguasaan materi masih rendah, hal ini dapat dilihat dari rata-rata pencapaian nilai ketuntasan dengan tingkat ketuntasan 8%. Dari jumlah 31 siswa yang mendapat nilai lebih dari 75 hanya 6 siswa.

(18)

Untuk itu perlu mendapat penanganan dan perhatian peneliti. Selain rendahnya prestasi belajar siswa, sikap masa bodoh siswa terhadap materi dalam pembelajaran diabaikan.

1. Identifikasi Masalah

Masih banyak siswa yang belum menguasai konsep dengan benar tentang sistem pemerintahan desa dan kecamatan. Melihat keadaan yang demikian peneliti merasa prihatin dan ingin mencari cara terbaik untuk memecahkan maslah tersebut. Salah satu cara yang peneliti tempuh adalah melakukan perbaikan pembelajaran melalui PTK. Di samping itu PTK ini juga peneliti lakukan untuk memenuhi persyaratan pengajuan Kenaikan Pangkat PNS dari Golongan Ruang III.d ke IV.a.

Laporan ini disusun berdasarkan catatan yang dibuat peneliti ketika merancang kegiatan perbaikan pembelajaran yang dilakukan dalam 2 siklus.

PTK untuk mata pelajaran PKn berkenaan dengan itu laporan ini memuat pendahuluan, perencanaan, pelaksanaan perbaikan pembelajaran, temuan yang diperoleh, serta kesimpulan dan tindak lanjut.

2. Analisis Masalah

Setelah melakukan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan materi sistem pemerintahan desa dan kecamatan di kelas IV semester I, ternyata guru mengalami beberapa masalah yang sangat berpengaruh pada keberhasilan siswa dalam memahami materi ini. Hal ini terlihat pada hasil tes formatif yang sebagian besar siswa belum mencapai target ketuntasan. Dari 31 siswa hanya 6 siswa ( 8% ) yang mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan 25 siswa ( 92% ) belum mencapai target sehingga hasilnya belum memuaskan.

(19)

Dari hal tersebut peneliti dengan bantuan teman sejawat telah mengidentifikasi permaslahan yang terjadi dalam pembelajaran tersebut identifikasi penyebab masalahnya adalah sebagai berikut.

b. Guru belum menyampaikan tujuan pembelajaran.

c. Guru dalam menjelaskan materi tidak menggunakan alat peraga yang menarik.

d. Guru dalam memberikan tugas secara bergiliran kepada siswa tidak merata.

e. Siswa kurang antusias / tidak berminat dalam menerima pelajaran. f. Guru kurang tepat dalam dalam memilih metode.

g. Siswa kurang tertarik pada penjelasan guru.

h. Siswa tidak merespon pertanyaan yang diberikan guru. 3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah

Berdasarkan hasil identifikasi masalah dapat terungkap bahwa ketidakberhasilan siswa dalam memahami materi pelajaran disebabkan beberapa faktor diantaranya sebagai berikut.

a. Penggunaan metode ceramah yang dominan.

b. Guru menggunakan alat peraga yang tidak menarik.

c. Guru kurang memberikan motivasi kepada siswa sehingga setiap pertanyaan guru mendapat respon dari siswa.

d. Guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk ikut aktif berperan serta dalam pembelajaran.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil identifikasi dan analisis masalah penulis akan melakukan perbaikan melalui PTK yang akan difokuskan sebagai berikut. a. Menggunakan metode yang bervariasi (diskusi dengan tugas).

b. Menggunakan alat peraga yang menarik. c. Memberikan motivasi kepada siswa.

(20)

Dengan demikian rumusan masalahnya sebagai berikut.

1. Bagaimana cara menerapkan metode diskusi dalam pembelajaran PKn terutama materi sistem pemerintahan desa dan kecamatan ?

2. Bagaimana pengaruh penerapan metode diskusi pada materi sistem pemerintahan desa dan kecamatan dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa ?

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Tujuan yang akan dicapai peneliti dalam kegiatan perbaikan pembelajaran yang juga merupakan pengalaman peneliti sebagai guru di SD adalah sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan cara menerapkan metode diskusi dalam pembelajaran PKn terutama materi Sistem Pemerintahan Desa dan Kecamatan

2. Menganalisis pengaruh penerapan metode diskusi pada materi Sistem Pemerintahan Desa dan Kecamatan dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran 1. Bagi Guru Kelas

a. Sebagai cara untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran PKn.

b. Memmperbaiki pembelajaran yang dikelolanya. Perbaikan ini akan menimbulkan rasa puas bagi guru karena sudah melakukan sesuatu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dikelolanya.

c. Dapat berkembang secara profesional karena dapat menunjukkan bahwa ia mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya.

d. Guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan sendiri.

(21)

2. Bagi Siswa

a. Merupakan alternatif untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran PKn sesuai dalam pembelajaran yang kondusif. b. Memperbaiki praktek pembelajaran dengan sasaran akhir

memperbaiki belajara siswa, sehingga lebih dapat meningkatkan kemampuan guru.

3. Bagi Penulis

a. Untuk meningkatkan pengetahuan dalam pembelajaran PKn sebagai guru kelas, sehingga mampu menerapkan media pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa.

b. Untuk meningkatkan bekal dalam mengajar, juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk mengembangkan kemampuan melalui kegiatan penelitian.

4. Bagi Sekolah

a. Untuk meningkatkan mutu pendidikan dan citra sekolah di masyarakat, sehingga masyarakat simpati sebagai lembaga pendidikan yang dipercaya untuk meningkatkan pendidikan di lingkungannya.

b. Sekolah yang gurunya sudah mampu membuat inovasi / perubahan maka perbaikan pembelajarannya memberi kesempatan yang besar bagi guru dan sekolah untuk berkembang.

5. Bagi Pembaca

(22)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Metode Diskusi

Metode mengajar diskusi merupakan cara mengajar dalam pembahasan dan penyajian materinya melalui suatu problema atau pertanyaan yang harus diselesaikan berdasarkan pendapat atau keputusan secara bersama. Metode diskusi sering digunakan dalam pembelajaran kelompok, umpamanya kalau menggunakan pendekatan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif ) dan keterampilan proses dalam pembelajaran metode diskusi cenderung akan digunakan.

Kemampuan guru yang harus diperhatikan untuk menunjang keberhasilan diskusi diantaranya sebagai berikut.

1. Mampu merumuskan permasalahan sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

2. Mampu membimbing siswa untuk merumuskan dan mengidentifikasi permasalahan serta menarik kesimpulan.

3. Mampu mengelompokkan siswa sesuai dengan kebutuhan permasalahan dan pengembangan kemampuan siswa.

4. Mampu mengelola pembelajaran melalui diskusi. 5. Menguasai permasalahan yang didiskusikan.

Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang pelaksanaan diskusi diantaranya sebagai berikut.

1. Memiliki motivasi, perhatian, dan minat dalam berdiskusi. 2. Mampu melaksanakan diskusi.

3. Mampu belajar secara bersama.

4. Mampu mengeluarkan isi pikiran atau pendapat / ide. 5. Mampu memahami pendapat orang lain.

(23)

B. Pengertian Motivasi

Motivasi merupakan proses internal yang mengaktifkan, memandu, dan memelihara perilaku seseorang secara terus menerus (Slaum dalam rendah. Penelitian tentang hubungan antara motivasi siswa dengan belajar telah banyak dilakukan. Uguroglu dan Walberg (1979) menganalisis 292 korelasi tentang motivasi dengan belajar akademik yang dilaporkan di dalam 40 penelitian dengan ukuran sampel terkombinasi sebanyak 637.000 siswa kelas 1 sampai kelas 12. Keduanya menemukan 98% korelasi positif antara motivasi dan prestasi akademik. Keduanya juga menyatakan pendapatnya tentang kekuatan hubungan motivasi siswa yang akhir-akhir ini kurang diperhatikan karena alasan teoritik, teknis, dan historik (Walberg dan Uguroglu dalam Chatarina, 2004:112).

Motivasi bukan saja penting karena menjadi faktor penyebab belajar, namun juga memperlancar belajar dan hasil belajar, secara historik, guru selalu mengetahui kapan siswa perlu dimotivasi selama proses belajar, sehingga aktivitas belajar berlangsung lebih menyenangkan, arus komunikasi lebih lancar, menurunkan kecemasan siswa, meningkatkan kreativitas dan aktivitas belajar.

C. Pengertian Hasil Belajar

(24)

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Oleh karena itu, apabila pembelajar mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep. Dalam pembelajaran, perubahan perilaku yang harus dicapai oleh pembelajar setelah melaksanakan aktivitas belajar dirumuskan dalam tujuan pembelajaran.

Tujuan pembelajaran merupakan deskripsi tentang perubahan perilaku yang diinginkan atau deskripsi produk yang menunjukkan bahwa belajar telah terjadi (Gerlach dan Ely, 1980).

D. Tinjauan Materi PKn Kelas IV SD

PKn sebagai salah satu mata pelajaran yang memiliki tujuan membekali siswa untuk mengembangkan aspek nilai dan moral serta untuk membekali siswa dengan kesadaran bela negara serta kemampuan berfikir secara komprehensif integral dalam rangka ketahanan nasional. Sifat materi mata pelajaran PKn membawa konsekuensi terhadap proses belajar mengajar yang didominasi oleh pendekatan ekspositoris. Pendekatan ekspositoris terutama guru menggunakan menggunakan metode ceramah, siswa kurang terlibat atau cenderung pasif. Padahal dalam proses belajar mengajar keterlibatan siswa harus secara totalitas, artinya melibatkan pikiran, penglihatan pendengaran, dan psikomotor.

(25)

Kaitan hubungan materi dengan tujuan Pendidikan Kewarganegaraan seperti berikut.

1. Memahami dan mengenal lingkungan hidup bangsa dan cara pandang bangsa kita tentang diri dan lingkungan hidup bangsa Indonesia serta cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya merupakan syarat dasar untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air.

2. Bangsa Indonesia mempunyai konsep kemampuan yang merupakan derivasi dari pancasila yaitu ”Ketahanan Nasional”.

3. Kemampuan / kekuatan diwujudkan melalui pembangunan Nasional. 4. Cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara dalam rangka

Ketahanan Nasional yang diwujudkan dalam pembangunan Nasional sesuai dengan arahan GBHN.

Proses belajar mengajar mempunyai makna dan pengertian yang lebih luas dari pada pengertian mengajar, karna di dalamnya tersirat satu kesatuan kegiatan yang tidak terpisahkan antara siswa yang belajar dan guru yang mengajar, yang terjalin dalam bentuk interaksi edukatif. Peran guru dalam pembelajaran PKn mempunyai kaitan yang erat dengan mengaktifkan siswa dalam belajar, terutama dalam proses pengembangan keterampilannya. Menurut Balen (1993:45) Pengembangan keterampilan tersebut yang harus dimiliki siswa adalah keterampilan berfikir, keterampilan sosial, dan keterampilan praktis.

E. Penerapan Metode Diskusi

Pembelajaran secara diskusi merupakan pembelajaran yang dalam proses belajarnya siswa dikelompokkan pada beberapa kelompok sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar. Belajar kelompok terutama ditujukan untuk mengembangkan konsep pokok/sub pokok bahasan yang sekaligus mengembangkan aktivitas sosial, sikap dan nilai (Depdikbud, 1990 : 39).

(26)

pokok bahasan maupun berdasarkan aspek sosial nyata. Secara langsung siswa akan belajar memberikan alternatif pemecahannya melalui kesepakatan kelompok (Winataputra, 2004:3.29 ).

Dengan demikian peneliti memilih metode diskusi pada mata pelajaran PKn dengan materi sistem pemerintahan desa dan kecamatan sehingga siswa dapat memahami aspek materi pelajaran yang bersifat problematis secara kelompok.

F. Kerangka Berfikir

Berdasarkan kajian pustaka tersebut di atas, maka kerangka berfikir penelitiannya adalah sebagai berikut.

Penggunaan metode yang kurang tepat dalam pembelajaran sehingga siswa tidak tertarik dengan pembelajaran yang dilakukan guru. Penggunaan metode ceramah yang dominan sehingga pembelajaran terkesan monoton yang menyebabkan siswa merasa bosan dan tidak antusias dalam menerima pelajaran. Akibatnya, ada 29 siswa (92 %) dari 31 siswa yang tidak mencapai ketuntasan (mendapat nilai di bawah 75). Dengan demikian, para guru perlu berusaha secara kolaboratif untuk mencari cara pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran khususnya mata pelajaran. Cara yang dipilih adalah dengan menggunakan metode diskusi dalam pembelajaran.

Adapun langkah-langkah yang peneliti lakukan dalam menggunakan metode diskusi adalah sebagai berikut.

1. Membagi siswa ke dalam kelompok diskusi.

2. Memberikan bahan-bahan untuk diskusi dan memberikan penjelasan tentang cara-cara diskusi.

(27)

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian

1. Nama Sekolah : SD Negeri 84 Prabumulih. 2. Waktu Pelaksanaan:

a. Pra siklus pada hari Rabu, 10 Oktober 2012 pukul 08.10 – 09.20 b. Siklus I pada hari Rabu, 17 Oktober 2012 pukul 08.10 – 09.20 c. Siklus II pada hari Rabu, 24 Oktober 2012 pukul 08.10 – 09.20. 3. Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan

4. Kelas/Semester : IV/I

5. Karakteristik Siswa Kelas IV SD Negeri 84 Prabumulih sebagai berikut.

Jumlah kelas IV ada 31 siswa yang terdiri dari 12 anak laki-laki dan 19 siswa perempuan. Letak SD Negeri 84 Prabumulih, berada di pinggir Jalan Raya Gunung Kemala Desa Borpit Kec. Prabumulih Barat, Kota Prabumulih, berdasarkan statistik 80% siswa berasal dari keluarga yang tingkat ekonominya menengah ke bawah. Kesadaran serta perhatian orang tua siswa terhadap pendidikan sangatlah kurang, hal ini dapat peneliti lihat dari 31 siswa ketika diberi tugas di rumah 8 siswa tidak mengerjakan dengan alasan mereka lupa.

Menurut Peaget anak SD yang berusia antara 6 – 12 tahun berada pada tahap operasional konkrit. Dimana kemampuan berfikir logis muncul pada tahap ini. Mereka dapat berfikir secara sistematis untuk mencapai pemecahan masalah. Pada tahap ini permasalahan yang dihadapinya adalah permasalahan yang konkret.

(28)

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

1. Jenis Penelitian perbaikan Pembelajaran

Perbaikan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus masing-masing siklus meliputi perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Secara lebih rinci diuraikan dalam bagan sebagai berikut :

Gambar 3.1

(29)

2. Prosedur Perbaikan PTK 1. Siklus I

a. Perencanaan

Membuat rencana pembelajaran pada tahap ini dengan persetujuan serta pengarahan pengawas TK/SD, teman sejawat selaku pengamat dan didukung oleh kepala sekolah yang dilaksanakan pada hari Senin, 24 Januari 2010 di SD Negeri 84 Prabumulih yang hasilnya berupa rencana pembelajaran yang akan ditampilkan dalam pembelajaran siklus I.

b. Pelaksanaan

Dilaksanakan pada hari Rabu, 17 Oktober 2012 pukul 08.10 – 09.200 di kelas IV Semester I yang bertempat di SD Negeri 84 Prabumulih yang dalam pelaksanaananya dibantu oleh dua orang teman sejawat sebagai pengamat, serta dukungan kepala sekolah. Instrumen yang yang digunakan adalah : RPP, buku sumber yang relevan, lembar pengamatan guru, dan siswa serta alat peraga yang relevan. Adapun langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut : a. Apersepsi memunculkan pengetahuan awal siswa mengenai

materi.

b. Menyampaikan tujuan pembelajaran

c. Siswa dibagi kedalam kelompok diskusi, setiap kelompok terdiri dari 6 – 7 siswa.

d. Siswa diberikan penjelasan oleh guru mengenai cara-cara diskusi.

e. Siswa mendiskusikan sistem pemerintahan desa dan kecamatan.

f. Salah satu siswa mewakili kelompoknya untuk membacakan hasil diskusi.

g. Siswa dan guru menyimpulkan hasil diskusi. h. Siswa diberikan LKS.

(30)

j. Memberikan evaluasi dan menganalisis hasil evaluasi.

c. Pengamatan

Pada tahap ini dilaksanakan observasi/ pengamatan terhadap pelaksanan proses pembelajaran dibantu oleh dua teman sejawat sebagai pengamat, berdiskusi tentang hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan menganalisis beberapa instrument yang terdiri dari lembar pengamatan pembelajaran, lembar tes formatif. Lembar analisis hasil tes formatif. Hasil berupa kekurangan guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran yang dicatat dan dikonsultasikan kepada Dosen Pembimbing.

d. Refleksi

Hasil dari observasi / pengamatan dikumpulkan dan dianalisis. Dari hasil observasi, guru mengadakan refleksi untuk mengetahui kekurangan, hambatan dan kendala berlangsungnya proses pembelajaran. Data yang diperoleh digunakan sebagai dasar dan acuan bagi untuk mengevaluasi keberhasilan guru dan siswa selama proses kegiatan belajar mengajar. Hasil analisis digunakan untuk merencanakan tindakan selanjutnya pada siklus II.

2. Siklus II

a. Perencanaan

(31)

lembar pengamatan guru, dan siswa serta alat peraga yang relevan.

b. Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 24 Oktober 2012 pukul 08.10 – 09.20 di kelas IV semester I yang bertempat di SD Negeri 84 Prabumulih yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh dua orang teman sejawat sebagai pengamat siswa serta dukungan kepala sekolah.

Adapun langkah-langkah yang dilaksanakan dalam siklus II adalah sebagai berikut.

a. Apersepsi memunculkan pengetahuan awal siswa mengenai materi yang akan dipelajari.

b. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

c. Siswa dibagi kedalam kelompok diskusi, setiap kelompok terdiri dari 5 siswa.

d. Siswa diberikan penjelasan oleh guru mengenai cara pelaksanaan diskusi.

e. Siswa mendiskusikan Sistem Pemerintahan Desa dan Kecamatan.

f. Salah satu siswa perwakilan kelompok membacakan hasil diskusi.

g. Siswa dan guru menyimpulkan hasil diskusi.

h. Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai Sistem Pemerintahan Desa dan Kecamatan.

i. Siswa diberikan LKS.

j. Siswa dan guru membahas LKS yang telah dikerjakan siswa.

(32)

c. Tahap Pengamatan

Dalam tahap pengamatan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran dibantu oleh dua teman sejawat sebagai pengamat, peneliti berdiskusi tentang hasil pembelajaran yang dilaksanakan dengan menganalisis beberapa instrument yang terdiri dari lembar pengamatan pembelajaran, lembar tes formatif. Lembar analisi hasil tes formatif. Hasil berupa kekurangan guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran yang dicatat dan dikonsultasikan lepada Dosen Pembimbing. Hasilnya bahwa penguasaan materi pelajaran lebih baik, keprofesionalan guru dalam melaksanakan pembelajaran semakin mantap, menambah rasa percaya diri guru dalam melaksanakan pembelajaran PKn tentang sistem pemerintahan desa dan kecamatan.

d. Refleksi

Hasil dari observasi / pengamatan dikumpulkan dan dianalisis. Ternyata pada siklus II, siswa kelas IV SD Negeri 84 Prabumulih semua sudah tuntas belajar atau semua siswa menguasai materi pelajaran dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari motivasi siswa dalam pembelajaran mata pelajaran PKn semakin tinggi melalui media-media yang digunakan, penggunaan metode diskusi yang efektif, teknik pembelajaran dan kemampuan guru dalam menyampaiakan materi pelajaran semakin baik, sehingga guru merasa lebih menguasai pelaksanaan proses belajar mengajar.

C. Teknik Analisis Data

(33)

Peneliti mengumpulkan data yang berhubungan dengan hasil post tes dan teman sejawat mengumpulkan data yang berhubungan dengan perilaku guru dan siswa pada saat pembelajaran. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah lembar pengamatan dan lembar post tes. Hasil pengamatan diperoleh dari pengamatan terhadap perilaku guru dan siswa, sedangkan hasil post tes diperoleh dari analisis lembar post tes.

Dari hasil pengamatan dalam pelaksanaan pembelajaran siklus 2 diperoleh data sebagai berikut:

1. siswa terlihat aktif dalam

pembelajaran.

2. siswa berani bertanya dan

dapat menjawab pertanyaan guru.

3. guru melaksanakan

pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran.

4. nilai rata-rata kelas dari hasil

post tes meningkat.

5. jumlah siswa yang tuntas

belajar meningkat dan yang belum tuntas jumlahnya menurun.

6. kualitas mengajar guru

(34)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran 1. Sebelum Perbaikan Pembelajaran

Pada pembelajaran pra siklus mata pelajaan PKn kelas IV Semester I di SD Negeri 84 Prabumulih tahun 2012/ 2013 dengan materi sistem pemerintahan desa dan kecamatan hasilnya kurang memuaskan. Hasil sebelum perbaikan dapat kami sajikan pada tabel sebagai berikut.

Tabel 4.1

Hasil Evaluasi Belajar Prasiklus

No Nama Nilai Ketuntasan

Tuntas Belum Tuntas

1 Afriza Mizwardin Ahsa 75 

2 Ahmad Farhan Fardianshah 55 

3 Ahmad Faruq 60 

4 Anastasya Izura 70 

5 Aulia Firda Sabila 75 

6 Boy Rohmansyah 35 

7 Dwi Novitasari 50 

8 Dwi Puji Lestari 45 

9 Fahreza Hanafi 70 

10 Farikhi Izzi 60 

11 Hilwa Ziyadatullayli 40 

12 Imroatussa'adah 35 

13 Indri Rahmawati 40 

14 Irsalina Izzati 60 

15 Kavita Virnanda Putri 40 

16 Latiffa Musyarofatul Wahidah 35 

17 Manda Fitriani 40 

18 Mar atus Salisatul Udhma 80 

19 Miko Bayu Anggoro 70 

20 Muhammad Fathir Ramadhani 35 

(35)

22 Nazia Nurul Maghfiroh 50 

23 Niko Firmansyah 75 

24 Nurfa Rahmana 75 

25 Putri Alizza Nur Arniadila 65 

26 Putri Amalia Zulfa 65 

27 Rohadatul Aisy 55 

28 Siti Alvi Pramesti 80 

29 Sofia Qurrotul Aini 45 

30 Vicky Irkhamsyah 40 

31 Yoga Gintara 35 

Jumlah Nilai 1700 Nilai Rata-rata 55,5 Nilai Terendah 35 Nilai Tertinggi 80

Nilai Tuntas 19% 6

Nilai Belum Tuntas 81% 25

KKM 75

Tabel 4.2

Indikator Hasil Belajar Pra Siklus

No INDIKATOR KETERANGAN

Banyaknya siswa dengan nilai > 75 Banyaknya siswa dengan nilai < 75 Prosentase siswa dengan nilai > 75 Prosentase siswa dengan nilai < 75

35

(36)

Tabel 4.3

Prosentase Hasil Evaluasi Belajar Siswa Pra Siklus No Rentang Nilai Jumlah Siswa Prosentase

1 0 – 10

-2 11 – 20

-3 21 – 30

-4 31 – 40 10 32%

5 41 – 50 5 16%

6 51 – 60 5 16%

7 61 – 70 5 16%

8 71 – 80 6 19%

9 81 – 90 -

-10 91 - 100 -

-Jumlah 31 100%

Dari tabel 4.3 terlihat hasil evaluasi sebelum perbaikan pembelajaran, bahwa dari 31 siswa yang mendapat nilai 31 sampai dengan 40 sebanyak 10 siswa, 41 sampai dengan 50 sebanyak 5 siswa, nilai 51 sampai dengan 60 sebanyak 5 siswa, nilai 61 sampai dengan 70 sebanyak 5 siswa, nilai 71 sampai dengan 80 sebanyak 6 siswa, dan tidak ada seorang pun yang mendapat nilai lebih dari 81.

(37)

Diagram 4.1

Hasil Evaluasi Belajar Pra Siklus

Dari analisis hasil tes formatif pra siklus dan gambar diagram di atas dalam pembelajran PKn tentang materi Sistem Pemerintahan Desa dan Kecamatan nilai rata-rata kelas 55.

Siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran sebanyak 25 siswa, yang tuntas hanya 6 siswa dengan prosentase ketuntasan belajar adalah 19 %. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa masih rendah dalam penguasaan materi pembelajaran yang diberikan oleh guru. Maka peneliti perlu segera mengambil langkah untuk memperbaiki pembelajaran tersebut, agar siswa dapat memahami materi pembelajaran.

(38)

Perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 17 Oktober 2012. Secara lengkap hasil perbaikan pembelajaran siklus I dapat dilihat pada tabel 4.3

Tabel 4.4

Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus I

No Nama Nilai Ketuntasan

Tuntas Belum Tuntas

1 Afriza Mizwardin Ahsa 80 

2 Ahmad Farhan Fardianshah 65 

3 Ahmad Faruq 70 

4 Anastasya Izura 85 

5 Aulia Firda Sabila 80 

6 Boy Rohmansyah 60 

7 Dwi Novitasari 60 

8 Dwi Puji Lestari 70 

9 Fahreza Hanafi 80 

10 Farikhi Izzi 80 

11 Hilwa Ziyadatullayli 60 

12 Imroatussa'adah 55 

13 Indri Rahmawati 50 

14 Irsalina Izzati 80 

15 Kavita Virnanda Putri 50 

16 Latiffa Musyarofatul Wahidah 75 

17 Manda Fitriani 50 

18 Mar atus Salisatul Udhma 90 

19 Miko Bayu Anggoro 80 

20 Muhammad Fathir Ramadhani 60 

21 Muhammad Izzat Hafizuddin 75 

22 Nazia Nurul Maghfiroh 60 

23 Niko Firmansyah 75 

24 Nurfa Rahmana 75 

25 Putri Alizza Nur Arniadila 75 

26 Putri Amalia Zulfa 75 

27 Rohadatul Aisy 55 

28 Siti Alvi Pramesti 80 

29 Sofia Qurrotul Aini 55 

30 Vicky Irkhamsyah 50 

31 Yoga Gintara 50 

(39)

Nilai Terendah 50 Nilai Tertinggi 90

Nilai Tuntas 48% 15

Nilai Belum Tuntas 52% 16

KKM 75

Tabel 4.5

Indikator Hasil Belajar Siklus I

No INDIKATOR KETERANGAN

Banyaknya siswa dengan nilai > 75 Banyaknya siswa dengan nilai < 75 Prosentase siswa dengan nilai > 75 Prosentase siswa dengan nilai < 75

50

Pada tabel 4.5 menunjukkan ada 15 siswa yang mendapat nilai 75 ke atas dan 16 siswa nilainya di bawah 75. Jika diperinci hasil evaluasi perbaikan pembelajaran siklus I seperti pada tabel 4.6 berikut.

Tabel 4.6

(40)

No Rentang Nilai Jumlah Siswa Prosentase

1 0 – 10

-2 11 – 20

-3 21 – 30

-4 31 – 40

-5 41 – 50 5 16%

6 51 – 60 8 26%

7 61 – 70 3 10%

8 71 – 80 13 42%

9 81 – 90 2 6%

10 91 - 100 -

-Jumlah 31 100%

Dari tabel 4.6 terlihat hasil evaluasi perbaikan pembelajaran siklus I, bahwa dari 31 siswa tidak seorangpun yang mendapat nilai antara 31 sampai 40, nilai 41 sampai dengan 50 sebanyak 5 siswa, nilai 51 sampai dengan 60 sebanyak 8 siswa, nilai 61 sampai dengan 70 sebanyak 3 siswa, nilai 71 sampai dengan 80 sebanyak 13 siswa, nilai 81 sampai dengan 90 sebanyak 2 siswa, dan tidak ada siswa yang mendapat nilai lebih dari 91.

Apabila hasil evaluasi perbaikan pembelajaran siklus I mata pelajaran PKn dengan materi Sistem Pemerintahan Desa dan Kecamatan kelas IV semester I di SD Negeri 84 Prabumulih jika disajikan dalam bentuk diagram maka akan terlihat seperti diagram 4.2 di bawah ini.

Diagram 4.2

(41)

Dari analisis hasil tes formatif siklus I dan gambar grafik di atas dalam pembelajaran PKn tentang Sistem Pemerintahan Desa dan Kecamatan nilai rata-rata kelas 69,4. Siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran sebanyak 13 siswa (52 %), dan yang tuntas ada 12 siswa dengan prosentase ketuntasan belajar baru mencapai 48 %. Hal ini menunjukkan bahwa hasil prestasi siswa sudah ada kemajuan atau peningkatan prestasi siswa, akan tetapi masih perlu ditingkatkan agar siswa dapat menguasai materi pelajaran PKn tentang Sistem Pemerintahan Desa dan Kecamatan yang diajarkan oleh guru. Maka peneliti masih perlu segera mengambil langkah untuk memperbaiki pembelajaran tersebut, agar siswa dapat memahami materi sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran.

(42)

Perbaikan pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Senin tanggal 20 Oktober 2012 dengan objek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri 84 Prabumulih. Dengan dibantu teman sejawat yang bertindak sebagai observer / peneliti pelaksanaan sesuai dengan rencana. Skenario pembelajaran berlangsung dengan baik. Pada akhir pembelajaran, peneliti mengadakan evaluasi hasil belajar untuk mengetahui tingkat keberhasilan. Hasil perbaikan pembelajaran disajikan pada tabel 4.7 sebagai berikut.

Tabel 4.7

Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus II

No Nama Nilai Ketuntasan

Tuntas Belum Tuntas

1 Afriza Mizwardin Ahsa 95 

2 Ahmad Farhan Fardianshah 75 

3 Ahmad Faruq 80 

4 Anastasya Izura 80 

5 Aulia Firda Sabila 80 

6 Boy Rohmansyah 75 

7 Dwi Novitasari 75 

8 Dwi Puji Lestari 80 

9 Fahreza Hanafi 80 

10 Farikhi Izzi 90 

11 Hilwa Ziyadatullayli 85 

12 Imroatussa'adah 75 

13 Indri Rahmawati 85 

14 Irsalina Izzati 85 

15 Kavita Virnanda Putri 85 

16 Latiffa Musyarofatul Wahidah 90 

17 Manda Fitriani 75 

18 Mar atus Salisatul Udhma 95 

19 Miko Bayu Anggoro 80 

20 Muhammad Fathir Ramadhani 75 

21 Muhammad Izzat Hafizuddin 80 

22 Nazia Nurul Maghfiroh 75 

23 Niko Firmansyah 75 

24 Nurfa Rahmana 90 

25 Putri Alizza Nur Arniadila 85 

26 Putri Amalia Zulfa 80 

27 Rohadatul Aisy 80 

(43)

29 Sofia Qurrotul Aini 80 

30 Vicky Irkhamsyah 80 

31 Yoga Gintara 75 

Jumlah Nilai 2535 Nilai Rata-rata 81,8 Nilai Terendah 75 Nilai Tertinggi 95

Nilai Tuntas 100% 31

Nilai Belum Tuntas 0% 0

KKM 75

Tabel 4.8

Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus II

NO INDIKATOR KETERANGAN

Banyaknya siswa dengan nilai > 75 Banyaknya siswa dengan nilai < 75 Prosentase siswa dengan nilai > 75 Prosentase siswa dengan nilai < 75

75 pembelajaran PKn dengan materi Sistem Pemerintahan Desa dan Kecamatan dikelas IV Semester I tahun pelajaran 2012/ 2013 di SD Negeri 84 Prabumulih dapat berhasil dengan memuaskan, semua siswa tuntas belajar dengan nilai 75 ke atas. Setelah melalui kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II maka hasil tes formatif mata pelajaran PKn pada akhir siklus II mengalami peningkatan yang signifikan. Jika diperinci hasil evaluasi perbaikan pembelajaran siklus II seperti pada tabel 4.9 sebagai berikut.

Tabel 4.9

(44)
(45)

1 0 – 10

-2 11 – 20

-3 21 – 30

-4 31 – 40

-5 41 – 50

-6 51 – 60

-7 61 – 70

-8 71 – 80 20 65%

9 81 – 90 8 26%

10 91 - 100 3 10%

Jumlah 31 100%

Dari tabel 4.9 dapat dilihat hasil evaluasi perbaikan pembelajaran siklus II, bahwa dari 31 siswa tidak seorangpun yang mendapat nilai 31 sampai dengan 70, nilai 71 sampai dengan 80 sebanyak 20 siswa, nilai 81 sampai dengan 90 sebanyak 8 siswa, nilai 90 sampai dengan 100 sebanyak 3 siswa.

(46)

Diagram 4.3

Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus II

Dari analisis hasil tes formatif siklus II dan gambar diagram di atas dalam pembelajaran PKn tentang sistem pemerintahan desa dan kecamatan nilai rata-rata kelas 80,6. Siswa yang tuntas 31 siswa dengan prosentase ketuntasan belajar 100 %. Hal ini menunjukkan bahwa yang dilakukan oleh guru sudah berhasil meningkatkan prestasi siswa sesuai dengan hasil yang diharapkan dalam menguasai materi pembelajaran PKn tentang sistem pemerintahan desa dan kecamatan.

(47)

Tabel 4.10

Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dan Nilai Rata-rata

NO. Kriteria Pra Siklus Siklus I Siklus II

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1. Tuntas 6 19% 15 48% 31 100%

2. Belum Tuntas 25 81% 16 52% 0 0%

3. Nilai Rata-rata 55,5 67,9 81,8

Dari tabel di atas siswa yang nilainya 75 ke atas pada evaluasi sebelum perbaikan pembelajaran ada 6 siswa dari 31 siswa atau 19 %. Pada perbaikan pembelajaran siklus I terjadi peningkatan. Siswa yang mendapat nilai 75 ke atas menjadi 15 siswa atau 48 % dan pada perbaikan pembelajaran siklus II yang mendapat nilai 75 ke atas menjadi 31 siswa atau 100 %. Pada nilai rata-rata juga mengalami peningkatan yang signifikan, nilai rata-rata-rata-rata sebelum siklus adalah 55,5 ,nilai rata-rata pada siklus I yaitu 67,9 .sedangkan pada siklus II nilai rata-ratanya adalah 81,8 dan pada siklus II tidak diadakan perbaikan atau dilanjutkan ke siklus III karena semua siswa sudah tuntas.

Apabila ketuntasan hasil belajar disajikan dalam bentuk diagram, maka akan dapat dilihat sebagai berikut di bawah ini.

Diagram 4.4

(48)

Peningkatan nilai rata-rata dari sebelum perbaikan atau prasiklus sampai siklus II, jika disajikan dalam bentuk diagram batang dapat dilihat sebagai berikut.

Diagram 4.5

Peningkatan nilai rata-rata dari Prasiklus sampai Siklus II

(49)

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran 1. Sebelum Perbaikan Pembelajaran

Sebelum perbaikan pembelajaran dari 31 siswa yang tuntas belajar hanya 6 siswa atau 19 % dan 25 siswa atau 81 % belum tuntas. Hal ini menunjukkan kegagalan dalam pembelajaran. Setelah peneliti merefleksi ternyata kegagalan itu disebabkan berikut ini.

a. Metode yang digunakan guru kurang tepat.

b. Konsep yang dijelaskan guru kepada siswa bersifat abstrak.

c. Guru tidak memanfaatkan media pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan siswa.

Karena kegagalan dalam pembelajaran tersebut di atas, maka peneliti melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus I.

2. Perbaikan Pembelajaran Siklus I

Pada perbaikan pembelajaran siklus I menggunakan metode diskusi yang setiap kelompok terdiri dari 6-7 siswa. Hasil evaluasi yang diperoleh dari 31 siswa ada 15 siswa yang mendapat nilai 75 ke atas atau 48 % siswa tuntas belajar, sedangkan 16 siswa atau 52 % siswa masih belum tuntas belajar. Nilai rata-rata yang diperoleh pada perbaikan pembelajaran siklus I dibanding dengan sebelum perbaikan pembelajaran ada peningkatan, dari 55,5 menjadi 67,9 atau ada kenaikan nilai sebesar 12,4.

Peneliti merefleksi sebab-sebab kegagalan dalam perbaikan pembelajaran siklus I, ternyata dapat disimpulkan sebagai berikut.

a. Jumlah kelompok diskusi terlalu banyak.

b. Guru kurang memberikan motivasi kepada siswa.

(50)

3. Perbaikan Pembelajaran Siklus II

Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat akan tetapi lebih luas daripada itu, yakni mengalami hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan kelakuan (Hamalik, 1994 : 36 ). Pada siklus II peneliti menggunakan metode diskusi dengan jumlah tiap kelompok diskusi adalah 5 siswa. Selain itu peneliti juga menggunakan media seperti makanan cepat saji, soft drink, dll. Hal ini sesuai dengan pendapat para ahli tentang penggunaan media pembelajaran atau alat peraga dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran.

Alat peraga adalah alat bantu untuk menunjukkan kreatifitas guru maupun siswa, sehingga dengan menggunakan alat peraga diharapkan dapat memperlancar serta meningkatkan proses belajar mengajar (Depdikbud, 1997:11).

(51)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT 1. SIMPULAN

Setelah peneliti melaksanakan proses perbaikan pembelajaran PKn melalui perbaikan pembelajaran siklus I dan perbaikan pembelajaran siklus II dengan materi Sistem Pemerintahan Desa dan Kecamatan di kelas IV SD Negeri 84 Prabumulih dapat disimpulkan seperti berikut.

a. Metode diskusi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa karena siswa terlibat langsung dalam pembelajaran, hal ini dapat dilihat dari keantusiasan siswa dalam diskusi.

b. Metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar siswa, terbukti dari siswa yang tuntas belajar dari 8 % pada pra siklus menjadi 48 % pada siklus I dan 100 % pada siklus II.

c. Penggunaan media pembelajaran akan membuat kegiatan belajar mengajar lebih menarik. Sehingga akan mendorong minat siswa untuk belajar sehingga dapat meningkatkan penguasaan materi pelajaran.

d. Prosentase ketuntasan belajar siswa menglami peningkatan yang sangat signifikan setelah dilaksanakan perbaikan pembelajaran.

B. SARAN DAN TINDAK LANJUT

Berdasarkan kesimpulan di atas ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru untuk meningkatkan motivasi dan prestasi siswa dalam pembelajaran sebagai tugas profesional. Saran yang diberikan peneliti seperti berikut.

a. Gunakan alat peraga sebagai media dalam setiap pembelajaran.

b. Pilihlah media pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi pembelajaran.

c. Pilihlah metode yang sesuai dengan materi pembelajaran.

d. Biasakan melakukan perbaikan pembelajaran apabila siswa belum tuntas dalam menguasai materi pembelajaran.

(52)

f. Guru hendaknya menciptakan suasana yang menyenangkan dalam pembelajaran sehingga siswa dapat belajar dengan optimal.

(53)

DAFTAR PUSTAKA

Asmawi, dkk. 2005. Tes dan Asesment di SD. Jakarta: UT.

Chatarina. 2004. Psikologi Belajar dan Pembelajaran. Semarang: UNNES. Depdiknas. 2006. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Dinn. 2004. Pengantar Pendidikan. Jakarta: UT.

Hamalik. 2003. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Ibrahim, dkk. 1993. Materi Pokok Pengembangan Inovasi dan Kurikulum.

Jakarta: Universitas Terbuka.

Populair Sains Group. 2001. Buku Pintar Sekolah Dasar Kelas IV, V, VI. Bandung: Penabur Ilmu.

Roosilawati, Erwin. 2006. Workshop Pengembangan Media Pembelajaran Sekolah Dasar. Semarang: LPMP.

Sadiman, Arif, S. 1997. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali dan Pustekom. Suciati. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka. Sudjana. 1989. Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Grama Widya. Sugandi, Achmad. 2004. Teori Pembelajaran. Semarang: UNNES.

Sumantri, Mulyani, dkk. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Universitas Terbuka.

Udin, S, dkk. 2004. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka. Zainal, Aqib. 2004. Karya Tulis Ilmiah Bagi Pengembangan Profesi Guru.

Gambar

Gambar 3.1Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Tabel 4.1Hasil Evaluasi Belajar Prasiklus
Tabel 4.2Indikator Hasil Belajar Pra Siklus
Tabel 4.3
+6

Referensi

Dokumen terkait

Dengan perkataan lain guru mampu menunjukan otonominya sebagai pekerja profesional, guru juga dapat menjadi contoh bagi siswa, guru yang profesional akan selalu kritis terhadap

Kemampuan guru dalam menerapkan membaca nyaring dengan pias-pias kata pada saat pra pembelajaran, membuka pembelajaran, kegiatan inti, dan kegiatan akhir atau penutup

Pada bab ini akan menyajikan hasil analisis data yang telah diperoleh Sebelum melakukan tindakan dalam penelitian, peneliti melakukan observasi awal di kelas

Hujan deras terus menerus juga dapat mendatangkan bencana. Bencana alam yang terjadi akibat hujan adalah banjir, tanah longsor, dan erosi. Erosi adalah pengikisan tanah akibat

lebih baik dari siklus II. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus.. menerapkan metode pemberian tugas belajar dan resitasi sehingga. siswa menjadi lebih

Penelitian Tindakan Kelas dengan judul : “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar pada Materi Menjaga Keutuhan NKRI Melalui Metode Bermain Peran dengan Model Pembelajaran Cooperative

SD4-075 Peningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bilangan Pecahan Kelas IV SD

Berdasarkan Tabel dan Gambar grafik diatas diketahui hasil pengamatan aktivitas belajar PAI materi sholat wajib siklus II pada siswa kelas IV SD Negeri Mertan 01 tahun