• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RISALAH RAPAT

RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI V DPR RI

DENGAN DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT DAN DIRJEN PERKERETAAPIAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN RI

Tahun Sidang : 2020-2021 Masa Persidangan : V

Rapat ke- : 11

Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat Sifat Rapat : Terbuka

Hari, Tanggal : Selasa, 8 Juni 2021

Waktu : Pukul 14.30 s.d. 18.00 WIB

Tempat : Ruang Rapat Komisi V DPR RI (KK V) Gedung Nusantara DPR RI, Jakarta

Ketua Rapat Rapat : H. Andi Iwan Darmawan Aras, S.E., M.Si./Wakil Ketua Komisi V DPR RI/F-P.GERINDRA

Sekretaris Rapat : Nunik Prihatin Budiastuti, S.H.

Acara : 1. Evaluasi Pelaksanaan APBN TA 2021 s.d. Bulan Mei 2021;

2. Membahas Alokasi Anggaran menurut Fungsi, Program dan Prioritas Anggaran K/L TA 2022 masing-masing Unit Eselon I.

Hadir Anggota : 49 orang Anggota hadir dari 54 Anggota Komisi V DPR RI dengan rincian sebagai berikut:

A. Anggota DPR RI:

PIMPINAN :

1. Ir. Ridwan Bae/Wakil Ketua Komisi V DPR RI/F.PG 2. H.Andi Iwan Darmawan Aras, SE., M.Si./Wakil Ketua Komisi V DPR RI/F.P.GERINDRA

3. H. Syarif Abdullah Alkadrie, S.H., M.H./Wakil Ketua Komisi V DPR RI/F.P.NASDEM

1. FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN:

9 orang Anggota dari 10 Anggota:

(2)

1. Bob Andika Mamana Sitepu, S.H.

2. H. Herson Mayulu, S.IP.

3. Mochamad Herviano 4. Sukur H. Nababan, S.T.

5. Ir. Sudjadi

6. Sarce Bandaso Tandiasik 7. Jimmy Demianus Ijie 8. Sri Rahayu

9. H. Irmadi Lubis

2. FRAKSI PARTAI GOLKAR:

6 orang Anggota dari 7 Anggota:

1. Drs. Hamka B Kady, M.S.

2. Cen Sui Lan

3. Ir.Anang Susanto, M.Si.

4. Ilham Pangestu

5. H. Tubagus Haerul Jaman, S.E.

6. Bambang Hermanto, S.E.

7. Muhammad Fauzi, S.E.

3. FRAKSI PARTAI GERINDRA:

6 orang Anggota dari 6 Anggota:

1. Sudewo, S.T., M.T.

2. Iis Edhy Prabowo, S.Hum., M.M.

3. Ir. Eddy Santana Putra, M.T.

4. Drs.H.Mulyadi, M.MA.

5. Hj. Novita Wijayanti, S.E., M.M.

6. Ir. Sumail Abdullah

4. FRAKSI PARTAI NASIONAL DEMOKRAT:

4 orang Anggota dari 4 Anggota:

1. Drs. H. Soehartono, M.Si.

2. Drs. H. Tamanuri, M.M.

3. Sri Wahyuni 4. Roberth Rouw

5. FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA : 6 orang Anggota dari 6 Anggota:

1. H. Ruslan M. Daud

2. Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, S.Th.I.

3. Sofyan Ali, S.H.

4. H. Syafiuddin, S.Sos.

5. H. Sukamto, S.H.

6. H. An’im Falachuddin Mahrus 6. FRAKSI PARTAI DEMOKRAT:

4 orang Anggota dari 5 Anggota:

1. Dr. H. Irwan, S.IP., M.P.

2. Drh.Jhonni Allen Marbun, M.M.

(3)

3. Lasmi Indaryani, S.E.

4. Ir. H. Ishak Mekki, M.M.

7. FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA:

4 orang Anggota dari 5 Anggota:

1. H. Suryadi Jaya Purnama, S.T.

2. Ir.H.Sigit Sosiantomo

3. H.Syahrul Aidi Maazat, Lc., M.A.

4. KH. Toriq Hidayat, Lc.

8. FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL:

5 orang Anggota dari 5 Anggota:

1. H.A.Bakri H.M., S.E.

2. Athari Ghauti Ardi 3. Hj. Hanna Gayatri, S.H.

4. H. Boyman Harun, S.H.

5. H. Sungkono

9. FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN:

1 orang Anggota dari 1 Anggota:

1. Dr. H. Muh. Aras, S.Pd., M.M.

B. UNDANGAN:

1. Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan RI (Ir. R. Agus H. Purnomo, M.M.)

2. Dirjen Perkeretapiaan Kementerian Perhubungan RI (Ir. Zulfikri M.Sc., DEA.)

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V DPR RI (H. ANDI IWAN DARMAWAN ARAS, S.E., M.Si./F-P.GERINDRA):

Kita mulai ya Pak ya.

Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Rapat Dengar Pendapat Komisi V DPR RI dengan Dirjen Perhubungan Laut dan Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Selasa 8 Juni 2021, pukul 04.30 Waktu Indonesia Barat, dengan agenda acara pembahasan Evaluasi Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2021 sampai dengan bulan Mei Tahun 2021.

Agenda kedua adalah pembahasan Alokasi Anggaran menurut Fungsi Program dan Prioritas Anggaran Kementerian Kementerian Lembaga Tahun Anggaran 2022 masing-masing Unit Eselon I Kementerian Lembaga Mitra Kerja Komisi V DPR RI.

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam sejahtera bagi kita semua.

(4)

Yang terhormat Pimpinan dan Anggota Komisi V DPR RI,

Yang terhormat Saudara Dirjen Perhubungan Laut dan saudara Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, beserta seluruh jajarannya,

Serta para hadirin yang kami muliakan.

Mengawali Rapat Dengar Pendapat hari ini, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga pada hari ini kita dapat bertemu untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab kita dalam keadaan sehat walafiat, baik secara fisik maupun secara virtual dari tempat masing-masing.

Menurut laporan dari Sekretariat, Daftar Hadir Anggota Komisi V DPR RI telah ditandatangani sebanyak 34 orang, yang hadir secara fisik 19 orang, dan virtual 15 orang dari 54 Anggota dan terdiri dari lebih separuh unsur Fraksi sehingga telah memenuhi kuorum. Oleh karena itu sebagai ketentuan yang diatur dalam Pasal 281 Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib, izinkanlah saya membuka Rapat Dengar Pendapat pada hari ini dan sesuai ketentuan Pasal 276 Ayat (1) Rapat Dengar Pendapat ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum.

(RAPAT DIBUKA PUKUL 14.30 WIB)

Kami ucapkan terima kasih kepada Dirjen Perhubungan Laut dan Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan beserta jajarannya yang telah memenuhi undangan kami dalam Rapat Dengar Pendapat pada hari ini secara fisik dan turut menghadirkan para Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas 1 dan Kelas 2 seluruh Indonesia dan para Kepala Balai Teknik Perkeretaapian seluruh Indonesia secara virtual.

Para Dirjen serta Pimpinan dan Anggota Komisi V yang kami hormati.

Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam Rapat Kerja Komisi V DPR RI dengan Menteri Perhubungan pada hari Rabu tanggal 2 Juni 2021 yang lalu, telah disepakati beberapa hal diantaranya, Pagu Indikatif Tahun Anggaran 2020 Kementerian Perhubungan adalah sebesar Rp32,93 triliun.

Dari alokasi Pagu Indikatif tersebut alokasi anggaran untuk Ditjen Perhubungan Laut adalah sebesar Rp8,99 triliun. Anggaran tersebut akan digunakan untuk mendukung kegiatan antara lain, program dukungan manajemen teknis dan program infrastruktur konektivitas.

Selanjutnya Ditjen Perkeretaapian mendapatkan alokasi sebesar Rp6,72 triliun yang dipergunakan untuk mendukung kegiatan antara lain pembangunan dan peningkatan jalur kereta api, serta pembangunan fasilitas operasi kereta api.

Sejalan dengan itu, dalam kesempatan ini kami tegaskan kembali agar dalam proses penyusunan Pagu Anggaran Tahun Anggaran 2022 benar-benar dapat memperhatikan dan mengakomodir saran dan masukan dari Komisi V DPR RI yang disampaikan dalam seluruh rangkaian Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat sampai dengan hari ini.

(5)

Selanjutnya terdapat sejumlah permasalahan strategis yang masih perlu mendapatkan perhatian dari Dirjen Perhubungan Laut dan Dirjen Perkeretaapian antara lain yaitu adalah satu adalah perlu peningkatan infrastruktur pelabuhan dan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran. Yang ke dua, perlu meningkatkan koordinasi dalam penerapan protokol kesehatan, baik di pelabuhan laut maupun di stasiun. Yang ke tiga adalah pemulihan ekonomi nasional di bidang transportasi laut dan perkeretaapian akibat berdampak pandemi Covid-19.

Oleh sebab itu, kami memberikan kesempatan kepada para Pejabat Eselon I Kementerian Perhubungan untuk menyampaikan pemaparannya.

Saya mulai dari Pak Dirjen Perhubungan Laut, silakan Pak.

DIRJEN PERHUBUNGAN LAUT KEMENHUB RI (Ir. R. AGUS H. PURNOMO, M.M.):

Terima kasih Pak Pimpinan.

Yang saya hormati Bapak-bapak Pimpinan Komisi V, Bapak Ketua, Wakil Ketua,

Bapak-Bapak/Ibu para Anggota Komisi V yang kami hormati, Para hadirin yang kami muliakan.

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh,

Selamat siang,

Salam sehat untuk kita semua.

Semoga kita dan keluarga selalu sehat selalu.

Kami juga bersama-sama marilah kita bersyukur ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala bahwa kita bisa hadir di sini, baik secara fisik maupun virtual dalam rangka Rapat Dengar Pendapat berkaitan dengan Pembicaraan tentang Awal RKA- K/L dan RKP Pemerintah Tahun 2022, serta nanti akan kami sampaikan juga Laporan tentang Pelaksanaan Anggaran sampai dengan bulan Mei Tahun 2021.

Kami juga menyatakan bersyukur atas dukungan Bapak/Ibu sekalian bahwa selama ini kita bisa berjalan dengan baik dengan Insyaallah sinkron juga kegiatan kami bisa didukung oleh Bapak/Ibu sekalian ini para Pimpinan, Ketua/Wakil Ketua dan Anggota Komisi V.

Pertama-tama kami menyampaikan berkaitan dengan Evaluasi Anggaran Tahun 2021 bahwa sesuai dengan surat Menteri Keuangan pada Januari 2021 seperti tadi sudah disampaikan kami kena refocusing 3,21 triliun yang sebelumnya anggaran 11,35 triliun menjadi 8,14 triliun. Namun kami mendapatkan tambahan khusus PHLN, jadi pinjaman luar negeri untuk fase untuk Patimban sebesar 1,14 triliun, kemudian ada tambahan anggaran dari sumber Babun sebesar 161 miliar untuk pembangunan Pelabuhan New Ambon dan New Palembang Tanjung Carat, sehingga tahun 2021 anggaran yang semula 8,14 menjadi 9,48 triliun. Namun

(6)

tampaknya itu khusus untuk Patimban untuk Pelabuhan New Ambon dan pelabuhannya New Palembang atau Tanjung Carat.

Selanjutnya, kami sampaikan bahwa penyerapan sampai dengan 31 Mei adalah sebesar 23,83%, kalau sampai sekarang sudah 26,97 yang terdiri dari belanja pegawai 36,36%, kemudian belanja barang sebesar 28,6%, serta belanja modal sebesar 13,78%.

Kemudian target sampai dengan Juni nanti adalah sebesar 29,12. Kemudian kami targetkan sampai dengan akhir tahun sebesar 96,15%. Jadi meskipun ada tambahan nanti dari PHLN dan Babun sebesar tadi total 1,14 triliun ditambah 1 miliar, kami optimis masih bisa nanti akhir tahun mencapai 96,15%.

Dalam rangka pelaksanaan Tahun Anggaran 2021, kami sampaikan kendala dan langkah strategis dalam rangka melanjutkan program kegiatan yang menjadi target pelaksanaan anggaran tahun 2021 pasca refocusing sebagai berikut;

Pada kegiatan penyelenggaraan subsidi baik kegiatan keperintisan, tol laut, maupun penganggaran untuk ternak terdapat penghematan Rp1,14 triliun. Langkah selanjutnya kami melakukan optimalisasi anggaran untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan memanfaatkan sisa kontrak, sisa dana dan alokasi dari penggunaan dana PNBP sebesar 533 miliar sehingga sampai dengan saat ini kami untuk subsidi masih ada kekurangan Rp558 miliar. Ini kami masih berusaha untuk meningkatkan PNBP, kemudian juga menghemat di berbagai lini yang bisa kami lakukan.

Kemudian untuk pembangunan infrastruktur, baik berupa pembangunan fasilitas pelabuhan, kenavigasian, maupun satuan penjaga laut dan pantai total penghematannya adalah 1,73 triliun. jadi kami melakukan langkah-langkah diantaranya dengan kegiatan-kegiatan yang bisa ditunda kami tunda. Kemudian melakukan yang single years yang harus jalan, dari single years menjadi multiyears contract 2021-2022. Kemudian ada yang di kami perpanjang juga kegiatan yang harusnya selesai tahun 2021 diperpanjang jadi 2022. Kemudian itu karena banyak kegiatan yang dari single years ke multiyears. Kemudian ada perpanjangan, ada yang kami tunda, maka rolling plan kegiatan tahun 2022 nanti banyak kegiatan yang akan tergantung dari kegiatan ini.

Kemudian kegiatan operasional terhadap penghematan sebesar 343 miliar.

Jadi kami melakukan langkah-langkah efisiensi dari kegiatan penunjang teknis berupa perjalanan dinas, kemudian paket meeting, honorarium, operasional lapangan dan lain-lain, termasuk biaya-biaya BBM untuk kapal-kapal patroli maupun kapal navigasi, kami lakukan penghematan.

Perlu kami sampaikan juga berkaitan dengan kegiatan padat karya yang telah kami lakukan, sudah terealisasi sebesar di 48 Satker, 48 UPT dengan penyerapan tenaga kerja sekitar 2.000 orang biayanya 880 juta. Kemudian target sampai akhir tahun total adalah 276 Satker dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 6.542, ini jumlah orangnya, bukan orang hari ya, jadi jumlah orangnya. Kemudian total upah targetnya adalah sebesar Rp11.574.900.000,-.

(7)

Para Pimpinan, Bapak/Ibu sekalian Anggota Komisi V yang kami hormati.

Untuk selanjutnya diagenda ke dua tentang pembahasan Alokasi Program dan Prioritas Anggaran Tahun 2022 sebagaimana pengantar kami sampaikan sepintas terkait dengan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2022 dengan tema

“Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural”. Nah untuk mendukung itu ada lima kegiatan yang kami melakukan adalah memperkuat infrastruktur pengembangan ekonomi pelayanan dasar, di mana hal tersebut selaras dengan kebijakan kami tertuang dalam Renstra Tahun 2020-2024 dengan memprioritaskan pada 6 pilar yaitu:

1. Perwujudan angkutan laut yang murah, mudah, simpel dan kompetitif;

2. Peningkatan konektivitas transportasi laut;

3. Penyediaan infrastruktur pelabuhan laut yang berdaya saing;

4. Peningkatan kepatuhan terhadap regulasi keselamatan, keamanan, dan perlindungan maritim;

5. Peningkatan efektivitas penegakkan hukum di laut;

6. Peningkatan integrasi dalam organisasi pengelolaan di Perhubungan Laut.

Kemudian selanjutnya terkait dengan pengalokasian anggaran. Strategi pengembangan anggaran tahun 2022 berfokus pada pemenuhan anggaran yang tadi kami sampaikan yaitu multiyears contract, kegiatan yang di-rolling plan tahun 2022 nanti, kemudian yang sebelumnya harus selesai tahun 2021 kita harus selesai tahun 2022, bahkan jangan lebih dari tahun 2022. Kemudian kegiatan tahun 2022 yaitu pemenuhan kegiatan direktif Presiden atau Menteri Perhubungan, kegiatan pendukung konektivitas nasional, pariwisata, kawasan industri KEK, kawasan 3TP, dan kegiatan keperintisan berupa; angkutan penumpang, barang, ternak, kemudian padat karya dalam rangka pemenuhan ekonomi nasional akibat pandemi.

Yang ke tiga adalah pemenuhan proyek prioritas nasional yaitu kegiatan prioritas nasional di RKP Tahun 2022 sebagaimana tercantum dalam SPBI Tahun Anggaran 2022. Kemudian penyelesaian tunggakan yang belum tuntas, meliputi tunggakan sudah lengkap, verifikasi BPKP/APIP, tunggakan proses BPKP/APIP dan tunggakan yang belum diverifikasi BPKP.

Bapak/Ibu sekalian yang kami hormati.

Pada kesempatan ini dapat kami sampaikan bahwa rencana anggaran kami tahun 2022 yang tercantum dalam Renstra adalah sebesar 13,58 triliun dan kami mengalami peningkatan pada Pagu Kebutuhan kami sebesar 14,72 triliun, ya itu akibat refocusing tahun 2020 ke 2021. Kemudian terkait Pagu Indikatif alokasi 2022 sebesar 8,99 triliun. Di mana hal tersebut sejalan dan sesuai dengan Surat Bersama Kementerian Keuangan dan Bappenas terkait postur Pagu Indikatif Kementerian Lembaga Tahun Anggaran 2022. Coba didetailkan pengalokasian Eselon I Kementerian Perhubungan melalui surat Sekjen Kementerian Perhubungan.

Adapun rincian postur Pagu Indikatif Tahun 2022 meliputi; program dukungan manajemen yaitu; belanja pegawai sebesar 1,98 triliun, belanja barang operasional sebesar 1,05 triliun, dan belanja non operasional Rp182,16 miliar.

(8)

Kemudian yang ke dua program infrastruktur konektivitas yaitu; keselamatan dan keamanan transportasi laut sebesar Rp909 miliar, kemudian pelayanan transportasi laut sebesar 1,67 triliun, kegiatan infrastruktur konektivitas transportasi laut sebesar 2,9 triliun dan kegiatan penunjang teknis transportasi laut sebesar 290 miliar.

Selanjutnya komposisi Pagu Indikatif tahun 2022 berdasarkan sumber dana meliputi rupiah murni 5,08 triliun, kemudian SBSN 759 miliar, pinjaman luar negeri 1,004 triliun dan PNBP 2,155 triliun.

Selanjutnya kami sampaikan adalah program-program prioritas tahun 2022 sebagai berikut:

Yang pertama adalah penyelenggaraan subsidi berupa angkutan laut perintis, tol laut, dan ternak sebesar 154 trayek. Kemudian ada penyelenggaraan angkutan Kapal Rede 20 unit. Pembangunan pelabuhan sebanyak 46 lokasi yang meliputi pelabuhan baru 3 lokasi, lanjutan pembangunan pelabuhan sebanyak 8 lokasi, pengembangan pelabuhan sebanyak 17 lokasi, penyelesaian pelabuhan 7 lokasi, replacement 4 lokasi, dan rehabilitasi 7 lokasi. Kemudian pembangunan Gedung Pelayanan 2 lokasi. Kemudian pembangunan dan rehabilitasi SBNP sarana bantu navigasi 36 kegiatan. Kemudian pembangunan Telkomsel Telekomunikasi Pelayaran 11 kegiatan. Kemudian pembangunan Kapal Patroli 34 unit, 4 unit Kelas III, 10 unit Kelas IV, dan Kelas V 20 unit. Serta pengembangan sistem Inaportnet dan Sistem Pelayanan Terpadu (SIMPADU). Dengan total anggaran sebesar Rp4,2 triliun.

Selanjutnya kami mengalokasikan anggaran tahun 2022 juga untuk memprioritaskan dukungan pada program nasional berupa major project seperti untuk kawasan pariwisata, kawasan industri, KEK, penyelenggaraan transportasi laut yang berbasis Indonesia sentris. Adapun sebaran kegiatan tersebut ada pada slide meliputi pembangunan diantaranya yang baru adalah New Ambon, New Palembang Tanjung Carat, Sanur, Pangkal Balam, Pelabuhan Likupang dan yang lain-lain.

Secara detail kami sampaikan rekapitulasi kegiatan kami tahun 2022 sebagai berikut. Jadi di bidang angkutan lalu lintas dan angkutan laut dengan pagu anggaran sebesar 1,673 triliun meliputi: 118 trayek subsidi perintis, 6 trayek angkutan ternak, 30 trayek tol laut, kemudian 20 unit kapal Rede, kemudian lanjutan pengembangan pembangunan 4 unit Kapal Bottom Glass untuk pariwisata, ini ada kami punya tunggakan-tunggakan dan pengembangan sistem Inaportnet.

Selanjutnya pada kesempatan yang baik ini kami perlu sampaikan beberapa penjelasan sebagai berikut. Jadi penyelenggaraan angkutan laut perintis jumlah trayek yang direncanakan adalah 118 rute, di mana sebanyak 45 merupakan penugasan kepada PELNI dan 73 akan dilayani oleh perusahaan swasta. Adapun pelayanan rute terbanyak 13% sebanyak 3% ada di Indonesia bagian Barat, 38% di wilayah Indonesia Tengah, dan 49% pada wilayah Indonesia Timur. Kemudian total realisasi muatan angkutan perintis tercatat penumpang tahun 2020 sebanyak 477.284 orang, kemudian pada posisi Mei 2020 sebesar 68.856 orang. Kemudian

(9)

barang tahun 2020 sebanyak 84.453 Ton atau Meter Kubik dan tahun 2021 sampai dengan Mei sebanyak 21.234 Ton.

Kemudian angkutan penyelenggaraan tol laut dengan trayek 26 pada tahun 2021 dan tahun 2022 direncanakan 30 trayek. Adapun realisasi penyelenggaraan angkutan tol laut total muatan berangkat pada tahun 2020 sebanyak 13.825 TEUs, tahun 2021 pada posisi Mei adalah 5.963 TEUs. Sedangkan total muatan balik pada tahun 2020 4.303 TEUs dan tahun 2021 sampai dengan Mei adalah 2.068.

Kemudian untuk angkutan ternak dimana program tersebut merupakan masukan rekomendasi dari Litbang KPK dan usulan Menteri Pertanian, di mana sebelumnya ada program penyelenggaraan tersebut, pola pengangkutan tidak memperhatikan kesejahteraan untuk animal welfare dan diharapkan dengan program tersebut dapat menjamin tata kelola dan keberlangsungan distribusi sapi kerbau antar pulau melalui angkutan laut. Saat ini program ternak telah berjalan selama 7 tahun sejak tahun 2015.

Pada tahun 2020 sudah berjalan sebanyak 6 trayek, dimana dari hasil muatan menunjukkan peningkatan yang setiap tahunnya tercatat pada tahun 2020 sebanyak 42.984 ekor, yang paling besar dari Gorontalo, Sulteng, NTT, NTB dan diterima di wilayah Kaltim, Kalsel, dan DKI Jakarta.

Di bidang kepelabuhanan dengan Pagu anggaran sebesar Rp2,9 triliun, meliputi pembangunan pelabuhan baru sebanyak 3 tempat, kemudian lanjutan 8 lokasi, pengembangan 17 lokasi, penyelesaian sebanyak 7 lokasi, replacement 4 lokasi, rehabilitasi 7 lokasi, kemudian rehab gedung kantor 2 lokasi, Faspel pendukung 1 lokasi, alat bongkar muat 1 paket dan kegiatan pemeliharaan aset dan penunjang lainnya untuk tahun 2022. Kemudian kami tunjukkan juga sebaran untuk program-program di bidang kepelabuhanan seperti dalam layar.

Di bidang kenavigasian dengan Pagu sebesar 440 miliar, meliputi pembangunan pada armada pangkalan sebanyak 12 kegiatan, kemudian penataan alur sebanyak 6 kegiatan, kemudian SBNP sebanyak 36 kegiatan, Telkompel 11 kegiatan, kemudian nanti ada dukungan untuk operasional.

Di bidang KPLP sebesar Rp422 miliar, meliputi pembangunan 34 kapal patroli ini untuk UPT-UPT yang utamanya belum punya Kapal Patroli yaitu Kapal Patroli Kelas IV, Kelas V dan Kelas III. Jadi juga ada docking-docking kapal-kapal patroli yang harus dilakukan setiap tahun, termasuk DP yang didalamnya.

Di bidang perkapalan kepelautan dengan Pagu sebesar 46,2 miliar, meliputi kegiatan sistem informasi E-SID, kemudian Portable Sulfur in Fuel Oil Analyzer dan pengembangan aplikasi E-Pass Kecil, kegiatan pendukung teknis pada tahun 2022.

Kemudian dukungan manajemen total sebesar 3,21 triliun, meliputi; gaji, tunjangan, belanja operasional, biaya pemeliharaan aset, belanja tidak mengikat dan lain-lain sebesar itu. Secara rinci kami sampaikan sebaran pembangunan infrastruktur transportasi laut wilayah adalah seperti dalam tayangan itu.

(10)

Kemudian kami sampaikan juga kegiatan strategis yang merupakan usulan aspirasi para Pimpinan Anggota Komisi V yang telah dialokasikan pada postur Pagu Indikatif Tahun 2022 seperti dalam lampiran. Kami juga sampaikan jawaban tertulis yang telah kami siapkan atas RDP sebelumnya.

Saudara Pimpinan dan Anggota Bapak/Ibu sekalian Anggota Komisi V yang kami hormati.

Terakhir sebagai penutup kami sampaikan tantangan dan upaya pencapaian target pembangunan infrastruktur transportasi laut tahun 2022 sebagai berikut.

Terdapat GAP ruang fiskal Ditjen Perhubungan Laut tahun 2002 yang lebih rendah dibandingkan dengan Pagu Ditjen Perhubungan Laut tahun 2021 pasca refocusing sebesar 484 miliar.

Ke dua, keterbatasan ruang fiskal berdampak pada pengalokasian anggaran pembangunan yang berfokus pada pekerjaan lanjutan multiyears 2021-2022.

Anggaran pelayanan subsidi angkutan laut, lanjutan kegiatan direktif dan aspirasi serta pembayaran-pembayaran tunggakan.

Tiga, terdapat rolling plan kegiatan pembangunan infrastruktur transportasi laut yang tidak tertampung dalam postur Pagu Indikatif Tahun 2022 ke tahun anggaran berikutnya.

Khusus pada kegiatan pendukung berupa pemeliharaan, BBM Kapal Negara, perjalanan dinas, bimbingan teknis dan sebagainya dilakukan mekanisme efisiensi secara optimal dan maksimal.

Kami dalam rangka mengoptimalkan alternatif sumber pendanaan melakukan optimalisasi penggunaan anggaran SBSN, pinjaman luar negeri, seperti JICA, ADB, EDCF Korea untuk kegiatan pembangunan pelabuhan dan fasilitas kenavigasian serta meningkatkan target penerimaan PNBP untuk optimalisasi izin penggunaannya. Di samping itu kami juga terus berusaha supaya bisa dapat pendanaan dari program-program KPBU dan KSP.

Demikian laporan kami. Kami mohon masukan-masukan arahan sehingga nanti Tahun 2022 betul-betul kita bisa menyelenggarakan kegiatan di Perhubungan Laut secara optimal dan supaya lebih baik dari sebelumnya.

Terima kasih.

Wassalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Wa'alaikumsalam Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Terima kasih Pak Dirjen Perhubungan Laut. Selanjutnya kami persilakan kepada Pak Dirjen Perkeretaapian.

Silakan Pak.

(11)

DIRJEN PERKERETAAPIAN KEMENHUB RI (Ir. ZULFIKRI, M.Sc., DEA.):

Baik, terima kasih Pak Pimpinan.

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua,

Om Swastiastu,

Namo Buddhaya dan salam kebajikan.

Yang kami hormati Ketua, Bapak Ketua Komisi V DPR RI, Bapak Wakil Ketua dan segenap Anggota Komisi V DPR RI,

Bapak Dirjen Perhubungan Laut serta para hadirin yang hadir pada RDP pada siang sore hari ini.

Patut kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa ta'ala bahwa kita pada sore hari ini masih dapat bertemu dalam acara Rapat Dengar Pendapat dengan Pimpinan, segenap Anggota Komisi V DPR RI yang terhormat dalam rangka Evaluasi Pelaksanaan APBN Tahun 2021 dan membahas Alokasi Anggaran menurut Fungsi Program dan Prioritas Anggaran Kementerian Tahun Anggaran 2022 untuk sub sektor Perkeretaapian.

Pimpinan dan segenap Anggota Komisi V DPR yang saya hormati.

Sebagai pendahuluan dapat kami sampaikan bahwa kronologis pada pelaksanaan anggaran tahun 2021, Pagu semula Ditjen Perkeretaapian sebesar 11,1 triliun, dengan terdapat beberapa penyesuaian yaitu terdapat pergeseran berupa pengurangan program konektivitas Perkeretaapian sebesar 100 miliar, untuk kegiatan By The Service di BPTJ, penghematan anggaran dalam rangka penanganan dampak Covid-19 sebesar 2,89 triliun, SBSN sebesar 496,6 miliar, penghematan belanja pegawai sebesar 5,3 miliar dan ada tambahan alokasi dari BA-BUN dalam rangka PEN padat karya sebesar 345,3 miliar, sehingga Pagu Ditjen Perkeretaapian pada tahun 2021 menjadi sebesar 8,9 triliun.

Dapat kami sampaikan bahwa alokasi dengan sumber dana rupiah murni tahun 2021 semula sebesar 0,8 triliun menjadi sebesar 3,9 triliun. Artinya bahwa alokasi dana rupiah murni telah di-refocusing sebesar 57,81% dengan rincian sebagaimana yang tertampil pada layar. Di mana terjadi tantangan tersendiri dengan keterbatasan pendanaan yang ada pada tahun 2021 ini, khususnya untuk layanan keperintisan kereta api, kegiatan perawatan dan pengoperasian prasarana, serta kegiatan prioritas lain termasuk kegiatan mendukung tugas dan fungsi Ditjen Perkeretaapian.

Berdasarkan aplikasi 1 DJKA Kementerian Keuangan, capaian realisasi Ditjen Perkeretaapian pada bulan Juni Tahun 2021 sebesar 2,33 triliun atau mencapai 26,38%. Hal tersebut melebihi capaian realisasi pada tahun 2020 untuk periode bulan yang sama yaitu sebesar 18,87%. Adapun rincian realisasi anggaran tahun

(12)

2021 berdasarkan jenis belanja meliputi belanja pegawai sebesar 48,8 miliar atau mencapai 44,51%, belanja barang sebesar 520,9 miliar atau mencapai 48,66% dan belanja modal sebesar 1,79 triliun atau mencapai 23,06%.

Jika berdasarkan sumber pembiayaan terdiri dari rupiah murni terserap sebesar 1,3 triliun atau 31,8%, SBSN sebesar 989 miliar atau 21,76% dan BLU sebesar 385,7 juta atau 3,07%. Sementara untuk PHLN yang masih berproses pencarian kendaraan.

Pimpinan dan segenap Anggota Komisi V DPR yang saya hormati.

Dapat kami laporkan pula selain pelaksanaan kegiatan strategis tadi, pelaksanaan kegiatan padat karya bidang Perkeretaapian pada tahun 2021 pada paket pekerjaan konstruksi, kegiatan ini mengacu pada Permenhub Nomor 73 Tahun 2018 yang dilaksanakan sebagai bagian dari lingkup pekerjaan pembangunan dan peningkatan pelaksanaan Perkeretaapian baik di jalur maupun fasilitas operasi.

Kegiatan padat karya pada tahun 2021 tersebar pada 11 provinsi yaitu; di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan Sulawesi Selatan, dengan 40 Kabupaten Kota dan 112 Desa yang ada pembangunan Perkeretaapian di wilayah tersebut.

Realisasi biaya upah kegiatan padat karya tahun 2021 sebesar 35,3 miliar atau mencapai 53,2%. Sedangkan realisasi penyerapan tenaga kerja sebanyak 8.205 orang atau sebesar 158% yang mana sudah melebihi dari target yang dicanangkan.

Selanjutnya dapat kami sampaikan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan tahun 2021 tidak terlepas dari tantangan yang punya dampak signifikan. Adapun tantangan pada sub sektor Perkeretaapian adalah pemulihan ekonomi nasional di bidang transportasi perkeretaapian akibat terdampak pandemi Covid-19. Yang ke dua adalah penerapan adaptasi kebiasaan baru new normal di sektor transportasi di sektor perkeretaapian, sumber alternatif pembiayaan pendanaan baru yang bukan berasal dari APBN untuk mengatasi keterbatasan pendanaan. Selain itu kualitas dan kuantitas SDM di bidang Perkeretaapian juga menjadi tantangan tersendiri dan proses pengadaan lahan, penataan aset BMN, serta relokasi fasilitas umum juga menjadikan tantangan kita.

Selain terhadap tantangan yang dihadapi, kami juga melakukan beberapa upaya dalam rangka menjawab tantangan tersebut, antara lain tetap konsisten mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional dengan melaksanakan program kegiatan yang berbasis pada padat karya, melaksanakan program kegiatan dengan konsisten, mematuhi protokol kesehatan Covid-19, berinovasi mencari pendanaan baru salah satu dengan skema KPBU dan investasi asing atau sovereign wealth fund untuk meningkatkan iklim investasi serta sebagai alternatif pendanaan di luar APBN, peningkatan kapasitas dan kreativitas SDM Perkeretaapian dengan cara capacity building yang terukur dan berkesinambungan, serta melakukan koordinasi dengan pihak terkait.

(13)

Pimpinan dan Anggota Komisi V DPR RI yang saya hormati.

Selanjutnya dapat kami sampaikan terkait dengan Rencana Kerja dan Anggaran Tahun 2022. Kebutuhan pendanaan dan target pada Renstra bidang Perkeretaapian tahun 2020-2022 sebagaimana ditampilkan di layar meliputi;

pembangunan Perkeretaapian di Pulau Sumatera, Pulau Jawa-Bali, Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi, dengan pendanaan APBN dan pendanaan alternatif. Untuk itu dalam merealisasikan ini tentunya kami sangat memohon dukungan segenap Anggota Komisi V untuk dapat mewujudkannya.

Kemudian berdasarkan kebutuhan pendanaan sesuai Renstra selain dalam memenuhi target dan mengakomodir backlog pembangunan dibutuhkan pendanaan sebesar 27,03 triliun, yang selanjutnya dilakukan penelaahan untuk mencoba secara realistis guna mencapai target yang menghasilkan kebutuhan sebesar 17,97 triliun dan dilakukan penyesuaian kembali. Dikarenakan terdapat kewajiban pembayaran yang harus diselesaikan pada tahun 2021, diantaranya adalah pembayaran LRT Sumatera Selatan sehingga menghasilkan Pagu kebutuhan sebesar 14,19 triliun.

Selanjutnya berdasarkan Surat Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan tanggal 19 Mei Tahun 2021, perihal Penyampaian Komposisi Pagu Indikatif Tahun 2022, Direktorat Jenderal Perkeretaapian mendapat alokasi sebesar 6,7 triliun. Di mana di dalamnya untuk mengakomodir, yang pertama tunggakan kegiatan Perintis dan konstruksi pada tahun 2020 dan 2021, kegiatan carry over baik konstruksi ataupun studi tahun 2020-2021, kegiatan dengan perubahan skema dari single year contract menjadi multiyears contract akibat penghematan dari tahun 2020 dan 2021, penyesuaian anggaran multiyears contract akibat penghematan tahun sebelumnya, operasional Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan, ini baru Bapak Pimpinan dan Anggota yang kami laporkan bahwa kita sudah punya Balai Pengelola Kereta Api di Sulawesi Selatan yang kita harapkan tahun depan sudah bisa beroperasi dan yang terakhir adalah kewajiban membayar availability payment untuk Kereta Api Makassar-Parepare karena ini merupakan dengan skema pembiayaan KPBU.

Pimpinan dan segenap Anggota Komisi V DPR yang saya hormati.

Selanjutnya kami sampaikan postur Pagu Indikatif Tahun 2022 Direktorat Jenderal Perkeretaapian sebesar 6,7 triliun dengan rincian berdasarkan belanja pegawai sebesar 118,4 miliar, belanja barang operasional sebesar 72,3 miliar, belanja barang non operasional sebesar 1,6 triliun dengan mengakomodir kegiatan subsidi keperintisan, IMO dan angkutan Motis serta prioritas strategis lainnya.

Belanja modal dengan sumber dana rupiah murni sebesar 1,2 triliun untuk mengakomodir tunggakan availability payment untuk Kereta Api Makassar-Parepare dan kegiatan skema MYC serta prioritas-prioritas strategis lainnya. Sedangkan belanja modal yang bersumber dari SBSN sebesar 3,5 triliun untuk mengakomodir kegiatan lanjutan pada tahun sebelumnya dan kegiatan baru. Belanja modal dengan sumber dana PHLN sebesar 74,2 miliar dan belanja barang dan modal dengan sumber dana dari BLU sebesar 20,8 miliar.

(14)

Selanjutnya kami sampaikan highlight Prioritas Kegiatan Tahun 2022 pada Direktorat Jenderal Perkeretaapian yaitu; kegiatan pembangunan dalam rangka penambahan panjang jalur kereta api untuk mengakses kota-kota terdekat dan menambah kapasitas lintas sebanyak 9 lintas dengan rincian:

Yang pertama ada kereta api lintas Lhokseumawe-Bireuen yang merupakan lanjutan segmen Krueng Geukeuh-Paloh multiyears sejak tahun 2021 sampai tahun depan sepanjang 8 KM. Kereta layang Medan-Binjai multiyears contract dari Tahun 2022 sampai 2024 sepanjang 6,8 Kilo Meter. Ini merupakan prioritas di RPJM untuk 6 angkutan massal di 6 angkutan massal di 6 aglomerasi, diantaranya adalah di Mebidangro. Yang ke tiga, double track Kiaracondong-Cicalengka tahap 1 segmen Gedebage-Haurpugur, ini juga merupakan kegiatan multiyears contract sejak tahun 2020 dan akan berakhir tahun depan sepanjang 13 KM. Double track Kiaracondong- Cicalengka tahap kedua lanjutan dari tahap 1 Kiaracondong sampai ke Gedebage sepanjang 9,08 Kilo Meter. Double track Lintas Bogor-Sukabumi sepanjang 26,8 Kilo Meter, ini juga multiyears contract sejak tahun 2019 dan akan berakhir tahun depan.

Kereta Api Elevated Lintas Solo Balapan-Kadipiro tahap pertama multiyears contract di 2022 sampai 2023 sepanjang 3 Kilo Meter. Reaktivasi jalur Kereta Api Semarang Tawang-Tanjung Mas sepanjang 2 Kilo Meter. Double track Mojokerto-Sepanjang multiyears contract tahun ini sampai dengan tahun 2023, sepanjang 24 KM dan Lintas Kereta Api Makassar-Parepare segmen Maros-Barru multiyears contract dari tahun 2018 sampai tahun depan sepanjang 59,6 Kilo Meter.

Selain pembangunan jalur jalan kereta api tadi, ada kegiatan yang di dalam kelompok peningkatan jalur kereta api dalam rangka meningkatkan kapasitas dan peningkatan keselamatan Perkereta Api di 6 lintas yaitu; yang pertama Lintas Medan-Belawan tahap 1 multiyears contract tahun 2022-2023 sepanjang 22,9 Kilo Meter. Lintas Kisaran-Rantau Prapat tahap 1 2022-2024 sepanjang 64,4 Kilo Meter.

Lintas Padang Pariaman, Padang Padang, Padang Pariaman multiyears contract sejak tahun 2020 sampai tahun depan sepanjang 53,5 Kilo Meter. Lintas Padang Bukit Putus Pauh Lima ini juga multiyears contract sepanjang 5 Kilo Meter.

Jabodetabek Railway Capacity Enhancement phase 1 dan Engineering Service Jakarta untuk MRT East-West Project.

Pembangunan fasilitas operasi kereta api sebanyak 4 pekerjaan dalam rangka meningkatkan keselamatan perkeretaapian dan kapasitas lintas. Yang pertama adalah telekomunikasi dan hubungan blok kereta api lintas Lahat-Lubuk Linggau, single year contract tahun 2022 sepanjang 115 Kilo Meter. Fasilitas perkeretaapian lintas Manggarai-Jatinegara Paket A Tahap II, ini multiyears contract sejak tahun 2019 sampai akan berakhir di tahun 2022 sepanjang 4 Kilo Meter.

Fasilitas operasi Perkeretaapian Lintas Jatinegara-Bogor dan Manggarai-Jakarta Kota multiyears contract 2020-2022 sepanjang 25,5 Kilo Meter, serta pembangunan listrik aliran atas untuk gardu listrik Lintas Solo Balapan-Solo Jebres multiyears contract sejak tahun 2020 dan berakhir di tahun depan tahun 2022 sepanjang 3,5 Kilo Meter.

Kegiatan prioritas lainnya dengan rincian pekerjaan utilitas dan penyempurnaan Lintas Bandar Tinggi-Kuala Tanjung. Avaibility payment untuk penyelenggaraan prasarana Perkeretaapian umum Makassar-Parepare. Perawatan dan pengoperasian prasarana Perkeretaapian Milik Negara (IMO) pada 4 divre di

(15)

wilayah Sumatera dan 9 Daop di wilayah Jawa. Penyediaan subsidi Perintis Kereta Api pada 9 lintas layanan dan kegiatan mendukung IKN.

Sebagaimana kami sampaikan sebelumnya bahwa tahun 2021 terdapat tantangan yang perlu dijawab dengan upaya-upaya yang efektif, demikian juga di tahun 2022 terdapat tantangan yang akan dihadapi antara lain; dampak refocusing tahun 2021 berpengaruh terhadap indikasi anggaran tahun 2022, khususnya untuk kereta api kereta pelayanan Kereta Perintis dan IMO, penundaan penyelesaian pekerjaan akibat perubahan single year contract menjadi multiyears contract berpotensi membebani APBN tahun 2022, adanya prioritas wajib dipenuhi yaitu pembayaran tunggakan, pelaksanaan prioritas nasional yang cukup besar pada...(rekaman suara kurang jelas) tidak sebanding dengan Pagu indikatif tahun 2022.

Adapun upaya yang dilakukan oleh Ditjen Perkeretaapian untuk menjawab tantangan tersebut antara lain; tetap konsisten mendukung upaya PEN dengan pelaksanaan melaksanakan program kegiatan yang berbasis padat karya, berupaya melaksanakan program kegiatan yang berdasarkan pagu kemampuan dan mengutamakan kegiatan prioritas dan strategi berdasarkan urgensitas sesuai dengan rencana kerja Pemerintah yang telah ditetapkan.

Pimpinan dan segenap Anggota Komisi V DPR RI yang saya hormati.

Demikian yang dapat kami sampaikan, mohon berkenan dukungan serta masukan Ketua dan segenap Anggota Komisi V DPR RI yang terhormat guna mewujudkan penyediaan pelayanan transportasi massal kereta api yang efektif, efisien, terjangkau bagi masyarakat dan mampu menjawab tantangan.

Wabillaahittaufik Walhidayah,

Wassalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Wa'alaikumsalam.

Agak panjang Pak Dirjen Kereta Api sampai lemes bacanya. Demikian penjelasan yang telah disampaikan oleh Dirjen Perhubungan Laut dan Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.

Selanjutnya kami persilakan kepada Anggota Komisi V untuk melakukan pertanyaan dan pendalaman. Di daftar yang ada di meja kami saat ini akan dimulai oleh Bapak Bob Andika dari Fraksi PDIP.

Pak Bob silakan.

F-PDIP (BOB ANDIKA MAMANA SITEPU, S.H.):

Terima kasih, Pimpinan.

(16)

Saya langsung saja Pimpinan supaya mempersingkat waktu. Pertama ke Dirjen Perhubungan Laut. Pak Dirjen, tadi saya lihat ada beberapa rencana-rencana Bapak, sebaran pembangunan infrastruktur transportasi laut untuk Pagu Indikatif Tahun 2022 ini Pak. Saya berharap satu saja Pak bahwasanya di Sumut ini cuma saya lihat hanya ada satu pembangunan, pembangunan di wilayah Tapanuli Tengah Pak. Saya lihat di sini ada pembangunan pagar keliling konstruksi beton di 5 lokasi di Tapanuli Tengah.

Saya berharap juga Pak coba seperti waktu kita rapat terdahulu, tolong juga diperhatikan KSOP itu Nias itu Pak, itu kan tempat untuk mengangkut kebutuhan sehari-hari masyarakat di Kepulauan Nias itu Pak. Supaya jangan terlihat kumuh itu Pak, KSOP Nias itu tolonglah Pak diperhatikan, kalaupun nggak bisa tahun ini, ini sebagai catatan Bapak ke depan untuk memperhatikan KSOP di Nias ini Pak.

Mungkin ini Pak, yang untuk Dirjen Perhubungan Laut.

Untuk Pak Dirjen Kereta Api, sebenarnya Pak kalau di sini saya lihat tadi ini ada pembangunan jalan KA Layang Medan-Binjai. Kalau sebenarnya saya bilang Pak kalau dibilang nggak setuju dibilang harus setuju Pak. Karena Bapak bilang tadi ini prioritas masuk dalam RPJM. Ya tapi nggak apa-apa Pak, tapi saya berharap Pak supaya ini jangan nanti fungsinya ini tidak tepat sasaran Pak. Karena saya lihat ini Kota Medan ini, ini kan untuk mebidang ini Pak jalan-jalan layang ini Pak dengan anggaran yang nanti sampai kalau nggak salah setriliun ya Pak. Nah jadi maksud saya Pak ya maunya fungsinya ini tepat sasaran Pak. Jangan nanti ini akhirnya tidak fungsinya tidak tepat sasaran, tidak dipakai lagi sama penggunanya Pak, itu saja saya berharap kepada Bapak.

Tadi saya sebenarnya lebih apanya Pak, lebih setujunya ya meningkatkan sajalah demand-demand yang semana jalur-jalur yang sudah memang menghasilkan bagi kita demand-nya. Tapi di sini tadi Bapak sudah masukkan juga yang beberapa usulan saya tadi yang untuk Medan-Belawan dan Kisaran- Membangmuda ya Pak? Saya berharap ini Pak ya ke depan ini dulu lah kita prioritaskan Pak. Kalau untuk tahun ini dulu 2022 ini yang bisa dulu dilaksanakan ya karena keterbatasan anggaran, ya mungkin inilah yang bisa kita terima, tapi sebenarnya tadi saya sih pembangunan jalan layang ini yang saya takut ke depan ini jadi proyek yang gagal. Tolong nanti perhatian Bapak supaya ini fungsinya dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat dan masyarakat ini tinggi minatnya untuk memakai setelah dibangun jalan KA Layang Medan-Binjai ini, Pak.

Terima kasih Pak, telah Bapak tampung aspirasi yang untuk Medan-Belawan dan Kisaran-Membangmuda.

Mungkin ini sedikit Pimpinan, terima kasih.

KETUA RAPAT:

Terima kasih Pak Bob.

Selanjutnya kami Pak Kapoksi Pak Sudewo silakan Pak.

F-P.GERINDRA (SUDEWO, S.T., M.T.):

(17)

Terima kasih, Pimpinan.

Kepada Dirjen Perhubungan Laut. Sudah lengkap penyajiannya ada strategi, ada kronologi, kemudian ada break down program dan kegiatannya. Yang ingin saya tanyakan, jadi menghadapi kendala kemudian ada upaya tindak lanjut. Di sini oleh Dirjen Perhubungan Laut disampaikan salah satu upaya untuk menyelesaikan kendala subsidi sebesar 1,14 triliun adalah diantaranya pemanfaatan anggaran dari sumber dana PNBP dan juga sisa kontrak sebesar 533 miliar.

Untuk sisa kontrak, Bapak menghitungnya sampai pada tahun akhir Tahun Anggaran 2021 ataukah per 31 Mei? Kalau per 31 Mei mendapatkan anggaran sebesar 533 miliar, ini kayanya sesuatu yang tidak mungkin. Kalau sampai pada akhir Tahun Anggaran 2021 padahal masih ada satu kontrak yang dalam proses belum bisa dihitung sisa kontraknya. Ini perlu diperjelas. Kami sih sangat gembira ada satu upaya ini sehingga kendala 1,14 triliun itu bisa menjadi ringan berkurang karena ada tambahan sebesar 533 atas upaya dari Dirjen Perhubungan Laut. Minta dijelaskan.

Yang ke dua, anggaran yang diberikan oleh Dirjen Perhubungan Laut dengan strategi penyusunan anggaran, pengalokasian program dan kegiatan itu sesungguhnya tujuan utamanya adalah pada peningkatan pelayanan transportasi laut, baik itu berupa infrastruktur, baik itu berupa dukungan manajemen, baik itu merupakan fasilitas keselamatan pelayaran dan lain-lain itu sebenarnya diarahkan pada satu 6 kebijakan yang disampaikan oleh Dirjen Perhubungan Laut pada halaman 11 ini. Pertanyaan saya, pertanyaan saya dari 6 ini, ada perwujudan angkutan laut yang murah, mudah, simpel, dan kompetitif. Ada dua peningkatan konektivitas transportasi laut dan seterusnya sampai ke-6. Mana yang Bapak prioritaskan dengan anggaran yang begitu terbatas ini? Apakah kesemuanya akan terbagi merata sehingga ada satu yang timpang ada yang 1 yang kurang jauh dari pada standar ataukah dari kondisi riil di antara 6 ini ada yang 1 atau 2 memprihatinkan kemudian Bapak berikan anggaran yang memadai? Tolong disampaikan juga.

Kemudian saya mengkritisi di halaman 12 Strategis Penganggaran Dirjen Perhubungan Laut, ya memang seperti inilah yang yang seharusnya point satu ini Bapak sampaikan bahwa kegiatan prioritas Tahun Anggaran 2022, itu adalah pemenuhan kegiatan direktif Presiden dan arahan Menteri Perhubungan sebagaimana hasil Sidang Kabinet Rapat Terbatas dalam Rapat Pimpinan, tapi point ke 2, 3, dan 4 itu kayaknya dari pihak kami Komisi V DPR RI itu terabaikan. Jadi kalau memang kegiatan prioritas tahun prioritas Ditjen Perhubungan Laut itu merupakan direktif Presiden arahan Menteri merupakan suatu kegiatan prioritas, semestinya ada ruang yang diberikan kepada kami Komisi V DPR RI. Meskipun nanti apa yang disampaikan oleh Komisi V DPR RI itu sifatnya menyusul setelah adanya RDP ini, tapi diberikan ruang untuk itu. Ini tolong dilengkapi saja.

Kemudian berikutnya kepada Dirjen Perhubungan Laut juga, kami melihatnya pelayanan transportasi laut dalam kontek memberikan satu keselamatan pelayaran, ini kami rasa masih kurang dari pada standar yang diinginkan, mengingat terjadinya banyak sekali kecelakaan transportasi laut, kecelakaan kapal pada akhir-akhir ini,

(18)

maka perhatian Pemerintah dalam hal ini Dirjen Perhubungan Laut untuk menciptakan suatu pelayaran keselamatan pelayaran menjadi sesuatu yang penting.

Apa itu, segala sesuatu yang terkait dengan keselamatan pelayaran seperti kapal patroli, dock kapal patroli, itu mestinya jumlahnya memadai. Kemudian fasilitas- fasilitas penunjang yang lainnya, misalnya jaket keselamatan dan kemarin saya ada di pelabuhan Juwana Kabupaten Pati sedang melakukan program padat karya di sana, ada keluhan dari nelayan jatuh dari kapal kemudian mati. Karena memang minimnya jaket-jaket keselamatan dan Alhamdulillah oleh Direktur KPK keselamatan Pak Ahmad hadir di sana juga memberikan bantuan, tetapi ini mestinya harus direncanakan secara sungguh-sungguh supaya jumlahnya itu memadai agar hal yang serupa tidak terjadi kembali.

Kemudian saya memberikan masukan juga, ini kepada dua-duanya kepada Dirjen Perhubungan Laut dan Dirjen Kereta Api. Tadi Kereta Api hanya sedikit sekali menyinggung tentang KPBU, Dirjen Perhubungan Laut sama sekali tidak menyinggungnya. Dengan kondisi anggaran negara yang tidak begitu bagus, ini mestinya ada satu kiat-kiat ada satu kreatifitas dari Dirjen Perhubungan Laut dan Perhubungan ke Perkeretaapian dengan KPBU ini mestinya menjadi sesuatu yang sangat diperhatikan. Ini bisa membantu Pemerintah, tidak memberikan beban terhadap anggaran kita, sehingga postur anggaran kita, itu menjadi lebih sehat dan kebijakan fiskal itu menjadi lebih longgar, tidak tergantung kepada anggaran dari negara itu sendiri. Maka saya ingin melihat bagaimana sih strategi dan konsep yang disiapkan oleh dua direktorat ini untuk KPBU dan program-program yang mana, kegiatan yang mana yang memang layak untuk di-KPBU-kan?

Saya berikan saran, sebaiknya program-program kegiatan yang kemungkinan yang kemungkinan di-KPBU-kan itu menarik bagi pihak ketiga, tolong dilakukan studi secara menyeluruh dan hasil studi itu coba ditawarkan kepada pihak ke tiga.

Bilamana dalam penawaran kepada pihak ke tiga itu betul-betul tidak tertarik, tidak visible, baru kembali kepada Pemerintah, tapi lakukan studi secara menyeluruh terlebih dulu.

Kepada Dirjen Perkeretaapian, tadi ditampilkan gambar tentang padat karya.

Di situ ada sambungan-sambungan kereta yang dilas begitu ya, itu kayaknya sambungan secara manual dan itu merupakan bagian dari pada program padat karya. Saya ingin tanya sambungan yang manual ini kualitasnya seperti apa ya?

karena ini terkait dengan keselamatan Perkeretaapian. Jangan sampai hal yang sangat simple ini, yang sangat dilakukan itu secara simple, tapi ini vital, ini vital. Ini seolah-olah mudah dikerjakan oleh siapapun dengan manual ini pun bisa dikerjakan, tapi kalau kualitasnya memang tidak standar, tidak memadai, ini juga membahayakan terhadap Perkeretaapian. Apakah tidak ada teknologi yang bisa dipakai untuk ini? Mengingat sambungan-sambungan rel itu kan begitu banyaknya ya kan? Kalau ada teknologi yang lebih bagus mestinya ini harus dilakukan pengkoreksian.

Kemudian yang saya ingin tanyakan lagi kepada Kereta Api, mungkin juga kepada Perhubungan Laut. Di situ ada namanya dukungan Ibu Kota Negara yang baru. Yang ingin saya tanyakan sudah ada kepastiankah dasar hukum Ibu Kota Negara yang baru ini? Mengapa harus ada alokasi anggaran yang diberikan kepada sana? Sementara kepastian dasar hukumnya belum ada, undang-undangnya belum

(19)

ada. Jangan sampai membuang anggaran yang sia-sia yang itu justru tidak ada dasarnya. Saya kira itu.

Kemudian untuk Dirjen Perhubungan Laut, satu lagi Pelabuhan Sluke, Pak.

Alhamdulillah saya dengar sudah selesai sudah clear persoalan hukumnya, tetapi itu belum optimal dalam pelayanan masyarakat, masih banyak keluhan para pengusaha di sana yang belum bisa memanfaatkan Pelabuhan Sluke, hanya orang-orang tertentu saja. Mohon Direktorat Perhubungan Laut meninjau hal ini, mengingat 3 hari yang lalu saya ada di sana menerima para pengusaha mengeluhkan atas pelayanan Pelabuhan Sluke Kabupaten Rembang.

Terima kasih.

Wassalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Ini omongan saya, saya percepat ini Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Saya nggak batasi kok Pak Sudewo, bebas Pak.

F-P.GERINDRA (SUDEWO, S.T., M.T.):

Kalau sudah selesai begitu bahasanya.

KETUA RAPAT:

Selanjutnya kami persilakan ke Pak Irwan, Adinda dari Fraksi Partai Demokrat.

F-PD (Dr. H. IRWAN, S.IP., M.P.):

Terima kasih, Pimpinan.

Yang saya hormati Dirjen Perhubungan Laut, Dirjen Perkeretaapian,

Bapak Direktur, beserta seluruh jajaran Kementerian Perhubungan yang hadir pada rapat siang ini.

Tentu kami mengapresiasi apa yang telah dibuat perencanaan awal ini dan kita akan bahas sambil menunggu apa namanya Nota Keuangan dan Pagu Definitif 2022. Selamat Hari Laut Sedunia dulu ini Pak Dirjen Perhubungan Laut. Saya pikir laut menjadi sektor strategis Kementerian Perhubungan dalam hal konektivitas nasional, tentu ini harus terus dikembangkan untuk terutama kawasan-kawasan prioritas ya pariwisata, industri.

Ini kan ada pengurangan Pagu Indikatif sementara ya dibanding tahun kemarin, tentu dalam penyusunan perencanaan dan program ini, harus kemudian benar-benar dilihat, mana yang program yang tidak bisa dilanjutkan, mana program yang memang harus berlanjut dan mana program baru yang dengan inovasi dan lain-lainnya yang memang prioritas harus dilaksanakan dalam rangka mendukung

(20)

pemulihan ekonomi nasional. Ini yang saya pikir harus menjadi fokus penting Kementerian Perhubungan dalam menyusun perencanaan dan program untuk 2022.

Nah terkait Dapil kami Pimpinan, memang kami mengingatkan agar program pengembangan pelabuhan bisa terus dilanjutkan ya, terutama yang sudah dimulai tahun lalu. Nah terkait perbaikan Talud Pelabuhan Ambarawang, kemudian lanjutan pelabuhan rehabilitasi Pelabuhan Tana Paser, serta pembangunan Pelabuhan Sangkulirang, ini harus terus dilanjutkan jangan sampai terhenti, namun di sisi lain perlu juga pengembangan pelabuhan lain yang ada di Mantaritip di Kabupaten Berau serta ada permohonan bantuan untuk renovasi pembangunan tambatan kapal di salah satu kota yang ada di Kaltim nanti kami sampaikan, Pimpinan.

Kemudian untuk Dirjen Perkeretaapian sendiri, saya pikir tadi ada studi kelayakan rencana penyelenggaraan Perkeretaapian untuk mendukung IKN.

Mungkin itu terus dilanjutkan sambil menunggu legal standing yang mendukung apa namanya pembangunan IKN itu sendiri.

Sementara itu Pimpinan, izin kami menyerahkan usulan.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Silakan, silakan.

F-PD (Dr. H. IRWAN, S.IP., M.P.):

Wassalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Silakan Pak Irwan. Siap-siap Pak Muhammad Aras dari PPP, Ayahanda.

Bajunya sudah sama ini, Pak.

Pak Aras, silakan.

F-PPP (Dr. H. MUH ARAS, S.Pd., M.M.):

Terima kasih.

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh, Dan selamat siang untuk kita semua.

Jadi langsung saja bahwa dua Dirjen dari Kementerian Perhubungan ini tentu yang saat ini merupakan sangat vital juga untuk bagaimana menghubungkan dari Sabang sampai Merauke dengan pelayanan yang lebih maksimal.

Yang pertama untuk Perkeretaapian ya. Ini terkait dengan Kereta Api Makassar-Parepare, tentu kami sangat merindukan kapan ini terselesaikan dengan

(21)

baik. Karena sejak kami duduk di Komisi V di periode ini yang sebelumnya juga saya terus pantau, tidak terlalu mengalami kemajuan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Walaupun memang fakta lapangan terus digenjot, tetapi masalah- masalah lapangan ini sampai sekarang juga belum tertuntaskan secara maksimal.

Satu masalah saja yang sampai hari ini belum tertuntaskan adalah masalah pembebasan lahan, yang tentu sama-sama kita ketahui bahwa dorongan support dari kita Pemerintah Daerah, bahkan dari FORKOPIMDA provinsi dan kabupaten terus turun ke lapangan, tetapi hasilnya belum maksimal. Bahkan Minggu lalu saya sempat turun ke lapangan untuk melihat secara langsung ada beberapa daerah yang mandek karena pembebasan lahannya tidak bisa dilakukan, masyarakatnya tidak mau komunikasi. Ini perlu ada skema baru yang dilakukan oleh Perkeretaapian bekerjasama dengan Pemerintah Daerah untuk bisa mengajak komunikasi warga yang tentu tidak menerima harga yang ditawarkan kepada mereka. Sehingga jangan dibiarkan berlarut-larut yang pada akhirnya juga akan menunda terselesainya program Perkeretaapian ini dan bahkan jadwal yang sudah direncanakan untuk penyelesaian tahun 2021 ini, ya saya pikir kalau keadaannya seperti begini juga tidak bisa selesai. Nah mohon ada langkah-langkah strategis yang dilakukan oleh Perkeretaapian, sehingga semua bisa teratasi dengan baik dan tentu memberikan efek positif. Terutama dalam pemulihan ekonomi yang tentu sangat diharapkan bahwa ada moda transportasi yang bisa dimanfaatkan secara maksimal.

Yang ke dua, terkait dengan Perhubungan Laut. Saya membaca dari paparan yang diberikan oleh Dirjen Perhubungan Laut untuk ke Sulawesi Selatan tidak terlihat bahwa ada pembangunan, ada pengembangan, ada hal-hal yang signifikan yang tentu mengarah ke Sulawesi Selatan. Nah sementara di Sulawesi Selatan juga untuk saat ini begitu banyak pelabuhan-pelabuhan yang tentu butuh perhatian daripada Dirjen Perhubungan Laut. Terutama ada Daerah seperti Pelabuhan Siwa, Garongkong, Bajoe dan ini juga terkait dengan saya ulangi kembali yang terkait dengan Awerange di Kabupaten Barru, ini sudah dikerjakan DED-nya tahun 2021 dan selanjutnya tentu berharap bahwa ada supporting dari Dirjen Perhubungan Pusat, sehingga ini bisa terselesaikan dengan baik.

Yang ke dua adalah terkait dengan Garongkong menurut informasi yang ada bahwa akan di KPBU-kan. Nah tentu ini sejauhmana perkembangannya sehingga pelabuhan ini yang mempunyai kedalaman yang cukup dalam dan untuk saat ini hampir sama dengan New Port Makassar perlu pengembangan-pengembangan yang sehingga ini menjadi salah satu alternatif untuk bisa memberikan efek ekonomi di Sulawesi Selatan. Apalagi ke depan ini lebih dekat jaraknya ke Kalimantan Timur dibanding dengan pelabuhan-pelabuhan yang lain dan dia bisa menjadi penyangga dari Pelabuhan Makassar atau Parepare, sehingga tidak semua menumpuk di Makassar dan tidak semua menumpuk di Parepare.

Barangkali itu yang saya sampaikan terima kasih.

Wassalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Wa'alaikumsalam.

(22)

Pak Dirjen satu Dapil ini Pak saya dengan beliau. Jadi yang disampaikan kurang lebih nanti saya diulang lagi.

Selanjutnya Pak, oh Ibu cantik Ibu Novita Wijayanti.

F-P.GERINDRA (Hj. NOVITA WIJAYANTIM S.E., M.M.):

Terima kasih, Pimpinan.

Pimpinan yang saya hormati semuanya ya,

Pak Anggota dan Pak Dirjen dan jajaran yang saya hormati.

Pak Dirjen Laut terima kasih atas jawaban tertulisnya yang pada saat kemarin dengan Pak Menteri ini saya baca tentang Tanjung Carat dan keselamatan. Saya lanjutkan saja ini pertanyaan dengan jawaban Pak, Pak Agus Pak Dirjen Tanjung Carat, ini ada Pak Eddy Santana tapi kita kompak jadi Jawa-Sumatera. Tanjung Carat di sini disampaikan sudah ada anggaranlah. Saya dapat info kan dari Pak Agus dan Pak Menteri katanya anggarannya dari luar negeri ya Pak ya. Saya hanya ingin tahu itu anggarannya seberapa besar dan kemudian programnya itu kira-kira sampai selesai berapa lama sehingga itu bisa beroperasi dan apakah Pak Dirjen ini optimis dengan dana pinjaman tersebut gitu? Jangan-jangan nanti ada PHP kan kasihan juga kita sudah bolak-balik ke sana, kemudian Pak Menterinya juga asli sana, jadi harapan kita Komisi V sudah Kunker hasilnya ada gitu. Kemudian kata Pak Eddy Santana kita tunggu peresmian groundbreaking-nya ya Pak ya diundang di sana.

Kemudian Pak Agus untuk Cilacap jangan lupa diperhatikan. Saya asli Cilacap. Jadi ada Pelabuhan Tanjung Intan di sana. Kalau tahun ini katanya tidak ada program yang signifikan, ya harapannya Cilacap diperhatikan. Kemudian di sini belum jelas karena baru awal, ya nanti saya ingin tahu apakah di Cilacap ada program-program yang lain karena waktu itu saya juga sudah mengusulkan beberapa.

Kemudian Padat Karyanya juga dulu sudah ada, harapan saya nanti ke depan masih bisa bersinergi, serta kecelakaan-kecelakaan yang kemarin saya tanyakan tadi di penjelasan jawaban yang lalu Pak Dirjen juga sudah menyampaikan ada peraturan yang menyampaikan kalau ada kecelakaan wajib untuk diperiksa gitu diperiksa. Yang saya tanyakan apakah penanganannya hanya kalau sudah ada kecelakaan kemudian ada pemeriksaan gitu? Apakah tidak ada langkah-langkah antisipasi sebelum ada kecelakaan sehingga tidak terjadi kecelakaan kembali?

Kemudian saya ingin tahu jumlah kecelakaan tahun kemarin, tahun ini itu tinggi mana gitu? Kalau di jawaban Pak Dirjen ditulis peraturannya adalah kalau ada kecelakaan dilakukan pemeriksaan dan wajib, saya ingin tahu sebelum ada kecelakaan dengan adanya ini apakah ada langkah-langkah antisipasinya?

Kemudian saya juga mendapat masukan tetap dari perusahaan-perusahaan PBM, mungkin yang kemarin sudah kumpul masih ada beberapa yang belum terakomodir. Harapan saya Pak Dirjen kepada Pelindo dan lain sebagainya bisa

(23)

memberikan masukan untuk bisa mengakomodir perusahaan-perusahaan PBM yang ada di pelabuhan-pelabuhan, baik Cilacap, Kalimantan Timur dan Pelabuhan lainnya. Serta yang terakhir Pak Dirjen kalau kita Anggota Dewan karena kita ini penyambung lidahnya masyarakat, konstituen, bahkan mungkin ada orang-orang di Dirjen Laut ingin menyampaikan atau pindah dan lain sebagainya, saya Anggota Dewan bisanya komunikasi dengan Pak Dirjen dan harapannya bisa ditindaklanjuti kalau kita ingin menyampaikan apakah ada masukan-masukan dari teman-teman.

Ada yang ingin pindah umpamanya ke Cilacap karena dia orang Cilacap, saya komunikasi ke Pak Dirjen harapannya bisa ditindaklanjuti itu Pak Agus Pak Dirjen Laut.

Kemudian kepada Pak Zul. Pak Zul tadi saya lihat rapi gitu saya tebak habis cukur rambut ya Pak gitu, ya benar gitu. Iya, rapi gitu, itu kan penampilan. Pak Agus juga rapi gitu, tapi Pak Agus terlalu kalem. Saya paling WA-WA saja.

Kemudian Pak Zul, waktu Pak, ada Pak Menteri Kemarin saya sempat tanya apakah ada bantuan-bantuan dari Jepang JK mengenai apa sih katanya saya juga agak-agak kurang ini ngeh Pak Menteri Basoeki menyampaikan bahwa di Kementerian Perumahan mungkin Pak Zul waktu itu dengar ya Pak ya? Saya itu kan belum ada jawaban di tempatnya Pak Zul ini, ada apa enggak karena Pak Basoeki bilang katanya itu di Perhubungan ada itu program seperti flyover atau underpass atau apa yang mengenai kereta api yang sejajar ya Pak ya dengan jalan. Mohon dijelaskan karena saya belum baca jawaban yang ada di sini ya lintasan sebidang karena banyak sekali masalah gitu. Apalagi di Palembang banyak banget itu batu bara sampe macet-macet gitu. Siapa tahu ada sehingga bisa membantu anggaran- anggaran yang kurang yang ada di Bina Marga, bikin flyover susah mungkin di tempatnya Pak Zul ada gitu bisa membantu.

Kemudian tadi IKN, saya juga ingin menanyakan tadi teman saya sudah menanyakan di sini ada studi kelayakan rencana penyelenggaraan, betul saya ingin tanya apakah aturannya sudah jelas? Payung hukumnya sudah jelas? Kemudian berapa anggarannya dan sebetulnya program di kereta api itu bagaimana tahun depan bagaimana? Tolong saya ingin penjelasan IKN karena banyak sekali yang tanya kepada kami.

Kemudian yang terakhir Pak Zul padat karya. Padat karya ini kan rata-rata bersih-bersih kereta api, rel kereta api gitu-gitu kan ya Pak ya. 7 tahun saya di sini saya berharap ada program lain padat karya. Contohnya, contohnya pembuatan palang pintu atau bantuan palang pintu kepada jalur-jalur yang tidak ada palang pintunya. Kalau yang resmi katanya kan dari dulu harus koordinasi antara pusat, provinsi dan kabupaten, serta ada keterbatasan harus ada petugasnya dan lain sebagainya. Tapi apakah tidak bisa ada palang pintu yang sederhana gitu yang bisa diberikan kepada masyarakat yang segitu banyaknya jalur sehingga bisa mengurangi jumlah-jumlah kecelakaan yang ada.

Dan terakhir, terakhir, terakhir banget, itu ada jalan yang tadi lintas sejajar antara kereta api sama jalan raya, itu kan banyak yang rusak Pak. Nah itu tanggung jawabnya siapa? Karena katanya Bina Marga itu tanggung jawabnya kereta api gitu.

Lah ini saya mau tanya sama Pak Zul ini tanggung jawabnya siapa? Karena contoh di Cilacap di dekat rumah saya, belokan ada rel kereta api yang jalannya rusak berat

(24)

gitu, sedangkan tim saya tanya sama Bina Marga katanya itu bukan Bu itu kereta api. Apa betul di kereta api? Lah kali ini saya ingin menanyakan kalau bisa kalau memang di kereta api itu bisa dibantu untuk perbaikan.

Terima kasih Pimpinan.

Wassalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Wa'alaikumsalam.

Selanjutnya saya persilakan ke Pak Sigit Sosiantomo.

F-PKS (Ir.H. SIGIT SOSIANTOMO):

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Kepada Pak Dirjen langsung saja ya. Yang pertama Pak Dirjen Kereta Api.

Pak Dirjen, tidak ada rencana kereta api perkotaan yang di sini ya Pak? Dengan pemotongan anggaran dan dengan refocusing yang membuat anggaran kereta api sangat kecil ini. Saya buka-buka tapi tidak ada kereta api perkotaan padahal mungkin tinggal reaktivasi saja itu, sebagian masih ada barangnya itu, bahkan relnya itu masih ada seperti di Surabaya itu. Kalau seandainya Pak Dirjen bangun double track dari kota ya, dari kota Stasiun Kota bukan Stasiun Gubeng ya, Stasiun Kota, Stasiun Gubeng sampai ke Bangil, itu mungkin bisa seperti double track-nya Jakarta-Bogor itu akan mengurangi banyak sekali pergerakan lewat kendaraan bermotor, khususnya roda dua. Sekarang ini satu-satunya pintu masuk ke Surabaya dari Selatan itu hanya di sebelah rel yang bukan double, single, single track itu dan sekarang yang tidak memungkinkan untuk macet.

Saya pernah dengar bahwa sudah ada dari Jerman apa studinya ya, cuma dengar-dengar saja ini kayak angin surga gitu, Pak. Pak Dirjen tolong kalau memang ada lihat deh bentuknya bagaimana, ada studinya. Terus bagaimana perencanaan ke depan agar kota terbesar nomor dua di Indonesia ini juga memiliki kereta api perkotaan dan yang bisa nyambung ke bandara gitu kan, itu tinggal belok sedikit ada bisa nyambung bandara. Ya masa kota kecil Solo saja punya kereta bandara, itu kereta apa kota terbesar kedua di Indonesia tidak punya kereta bandara. Apakah harus nunggu orang Surabaya jadi Presiden baru bikin kereta api ke bandara kan tidak begitu kan Pak, cara berfikir kita kan tidak begitu.

Apalagi ya Pak Dirjen Kereta Api, sudahlah Pak itu saja jangan banyak- banyak nanti Bapak bingung juga kalau kebanyakan. Satu itu saja kereta perkotaan ya.

Oh iya itu Kepala Balai Kereta Api, saya sudah bilang Pak Kepala Balai kalau ada kalau ada program padat karya, tolong saya mau titip orang-orang di Dapil saya, konstituen saya untuk bisa berpartisipasi. Saya kira boleh-boleh saja, ini saya angkat di DPR loh ini saya ngomong begini. Ya boleh-boleh saja kan, nggak ada kabar enggak ada apa tiba-tiba ada laporan padat karya sudah di foto begini ini. Mana

(25)

orang-orang saya nggak kelihatan mukanya gitu. Ya Pak Dirjen minta tolong tegur itu Pak Kepala Balai Kereta Api, orang baru itu ya baru ketemu saya sekali. Terima kasih ya Pak Dirjen, walaupun kelihatan keras begini tapi kan lembutkan ya, tidak kalah lembutnya dengan Ibu yang tadi barusan ngomong kan.

Pak Dirjen Laut, Pak Dirjen Laut ini karena kami pada beberapa mungkin setahun yang lalu, enggak sampai ya enggak sampai setahun, berkunjung ke Komisi V loh Pak ini, berkunjung ke Pelabuhan Kalbut di Panarukan. Pelabuhannya itu melanggar asas perikehewanan karena kalau mengangkut ternak, itu agar bisa nyampe ke darat ternaknya dicemplungkan ke laut Pak. Karena kapalnya enggak bisa merapat ke dermaga. Saya kira sangat melanggar perikehewanan Pak. Maksud saya itu kan kunjungan kerja DPR dan ada Pak Bupati disambut ada KSOP di sana, begitu besar harapan mereka ada perbaikan, sehingga ada kelancaran transportasi ternak ini dan Pak Dirjen tadi kan cerita banyak tentang transportasi ternak ya. Nah kami belum melihat juga di sini Pak Dirjen di program, ini baru pendahuluan loh ini ya. Saya kira kami mengacu pada beberapa nantikan akan tertulis itu di apa?

Risalah rapat bahwa anggaran akan memperhatikan saran dan masukan dari Anggota Komisi V. Saya kira itu masukkan saya, Pak. Apalah yang ada kabarnya malah Pelabuhan Panarukan gitu. Ini pelabuhannya lengkap apa namanya fasilitas sarana prasarananya pelabuhannya sudah lengkap bagus, jalannya juga bagus.

Saya kira mungkin dimasukkan Pak, kalau masih ada anggaran yang luang Bapak mendapatkan pendapatan negara bukan pajak mungkin dimasukkan ke situ.

Yang ke dua, nah ke tiga. Pak, kan Pak Presiden mengatakan ada pelabuhan yang yang ada apa yang tidak berfungsi apa-apa ya sudah dijawab sama Pak Menteri Perhubungan kan Pacitan. Berapa kali saya melarang atau berapa kali saya tidak setuju ada APBN masuk ke Pacitan karena saya designer TPI Pacitan. Saya tahu gelombangnya besar harus ada breakwater, breakwater di pelabuhan dalam seperti itu kan nggak mudah. Nah Pak kalau nggak salah sudah ada beberapa kali itu terus saja. Mungkin waktu itu Dirjennya belum Pak Agus ya, selalu masuk itu untuk Pacitan, Pacitan. Akhirnya kan tidak terlalu berfungsi sekarang, kan kapal ngeri juga dengan gelombang yang laut itu bisa nabrak ke dermaga dia pecah kapalnya jangan-jangan. Oleh karena itu mereka seringkali menurunkan batubara itu untuk PLTU di situ di dekat Pelabuhan itu di Trenggalek di Prigi Pak. Makanya saya usulkan kenapa nggak Prigi saja dijadikan pelabuhan laut untuk batubara, untuk angkutan-angkutan peti kemas. Itu bisa di situ Pak karena terlindung oleh Pulau atau ada lekukan gitu yang bisa melindungi arus laut.

Pak Agus mungkin kalau perlu kita jalan ke sana ya, kan Pak Agus ini orang Jawa juga. Orang Jawa Timur juga jadi mungkin lain dengan Dirjen-Dirjen yang lalu, enggak percaya gitu, sampai saya walkout ketika pembahasan anggaran begini saya walkout gara-gara masuk anggaran ke Pacitan, tapi ya oke lah sudah itu semua sudah lewat. Pak Agus saya usul Prigi Pak. Yang ada di sini Bapak Telaga Biru. Telaga Biru mungkin Bapak harus melakukan banyak hal di Telaga Biru dibanding dengan Prigi yang sudah sejak zaman Jepang itu ada pelabuhan di situ.

Jadi kepada staf-staf Bapak mungkin Sesdirjen apa-apa yang terkait dengan pelabuhan, ayo diskusilah sama saya. Saya mengerti masalah Prigi itu. Apa persoalannya? Ayo diskusi jangan ini usulan dari DPR kan dia seorang diri kita ini kan sebuah lembaga jangan dibenturkan. Aku mengerti betul, ayo kalau mau debat ayo debat kita. Kalau perlu kita datang ke lokasi.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Baik terima kasih Ibu Hetifah. Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Pak Fikri, Pimpinan Sidang. Para Pimpinan Komisi X yang saya hormati. Mas Menteri dengan seluruh

Cara yang berkesan untuk menghadapi cabaran tersebut ialah dengan industri sendiri mengamalkan orientasi global, iaitu dengan menentukan bahawa barangan atau perkhidmatan

Bapak-bapak Dirjen Laut, Dirjen Darat, dan Kepala BPTJ beserta seluruh jajaran yang saya hormati. Saya mulai dari Bu Paulana dulu. Bu, terima kasih pantunnya Bu ya,

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh. Pimpinan dan seluruh Anggota yang saya hormati dan saya banggakan, Pak Dirjen Udara, Dirjen Perkeretaapian yang saya hormati

Baik, terima kasih Bapak Pimpinan. Pak Menteri Koperasi dan UMKM dan Kepala BKPM serta jajaran yang saya hormati. Terima kasih atas penjelasan yang diberikan, saya

Terima kasih Pemerintah, atas penjelasannya Kami persilahkan dari PAN. NURUL FALAH EDDY PARIANG) Terima kasih pimpinan. Apa yang tadi disampaikan Pemerintah, saya kira sudah

Iya terima kasih Pimpinan. Pimpinan dan Anggota yang saya hormati, begitu juga Ibu Menteri. Yang pertama menyikapi terkait anggaran saya memberikan apresiasi dan setuju terhadap

Ya, Terima kasih Pak Yandri. Silakan Pak Mulyadi. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabakaratuh. Yang Saya hormati Pimpinan beserta seluruh anggota DPR RI,.. Pada kesempatan Paripurna