• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MEDIA VIDEO BENCANA ALAM TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAPH ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA SWASTA RK DELIMURNI BANDAR BARU TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MEDIA VIDEO BENCANA ALAM TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAPH ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA SWASTA RK DELIMURNI BANDAR BARU TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MEDIA VIDEO BENCANA ALAM TERHADAP

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI

OLEH SISWA KELAS X SMA SWASTA RK

DELIMURNI BANDAR BARU TAHUN

PEMBELAJAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

IMMABETA BR TARIGAN

NIM 2113111038

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Immabeta Br Tarigan. NIM 211311038. Pengaruh media video bencana alam terhadap kemampuan menulis paragraph argumentasi siswa kelas X SMA Swasta RK Delimurni Bandar Baru tahun pembelajaran 2014/2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh media video bencana alam terhadap kemampuan menulis paragraf argumentasi siswa kelas X SMA Swasta RK Delimurni Bandar Baru tahun pembelajaran 2014/2015. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X yang terdiri atas 4 kelas dengan populasi 140 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling dengan mengambil 2 kelas. Instrumen/alat pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes essay, membuat sebuah teks paragraf argumrntasi. Diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model inquiry training dengan media video bencana alam dan dengan kelas control hanya dengan model inquiry training tanpa media video bencana alam. Setelah pembelajaran selesai diberikan, diperoleh postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 78,75, dengan simpangan baku 10,53 dan kelas kontrol 71,25 dengan simpangan baku 7,5. Berdasarkan uji t diperoleh

> , maka diterima, dengan kata lain terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penenerapan media video bencana alam dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi menulis paragraf argumentasi di kelas X.

(7)

iv

Daftar Lampiran ………. viii

Daftar Gambar ... xi

BAB I PENDAHULUAN ………. 1

A. Latar Belakang ………. 1

B. Identifikasi Masalah ………. 7

C. Batasan Masalah ……….. 8

D. Rumusan Masalah ……….. 8

E. Tujuan Penelitian ………. 9

F. Manfaat Penelitian ………. 9

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ………. 11

A. Kerangka Teoritis ………. 11

1. Pengertian Pengaruh ………. 11

2. Media Pembelajaran ………. 12

a. Pengertian Media Pembelajaran …...……….. 12

b. Manfaat Media Pembelajaran ………. 13

c. Jenis-jenis Media Pembelajaran ………. 13

d. Kegunaan Media Pembelajaran ………. 14

e. Pemilihan Media Pembelajaran ………. 15

f. Media Video ………. 16

g. Hubungan Media Video dengan Paragraf Argumentasi ...…... 16

3. Metode Inkuiri ...………... 17

a. Pengertian Metode Inkuiri ………... 17

(8)

c. Kelebihan dan Kekurangan Metode Inkuri ………… 19

d. Langkah-langkah Pembelajaran Inkuiri ……… 20

4. Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi …………... 22

a. Pengertian Kemampuan ………... 22

b. Pengertian Menulis ………... 22

c. Langkah-langkah Menulis ………... 24

d. Pengertian Paragraf Argumentasi……….. 25

e. Ciri-ciri Paragraf Argumentasi ……….. 26

f. Langkah-langkah Menulis Paragaraf Argumentasi ….. 26

5. Penilaian Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi ….. 27

B. KERANGKA KONSEPTUAL ………... 27

C. HIPOTESIS PENELITIAN ………... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……… ... 30

A. Lokasidan Waktu Penelitian ………... 30

B. Populasi dan Sampel ………... 30

C. Defenisi Operasional dan Variabel Penelitian …………... 33

D. Metode Penelitian ………... 33

E. Desain Penelitian ………... 34

F. Instrumen Penelitian ………... 35

G. Jalannya Penelitian ………... 35

H. Teknik Analisis Data ………... 41

I. Uji Nornalitas dan UjiHomogenitas ………....... 42

1. Uji Normalitas ………... 42

2. Uji Homogenitas ………... 44

3. Uji Hipotesis ………... 44

BAB IV HASI DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ………... 47

A. Hasil Penelitian………....... 47

1. Deskripsi hasil penelitian ………... 52

2. Data postes kelas eksperimen dan kelas kontrol ……... 54

B. Pengujian Analisis Data ………... 54

(9)

vi

2. Uji Homogenitas ………... 50

3. Uji Hipotesis ………... 51

C. Pembahasan Hasil Penelitian ………... 52

BAB V SIMPULAN DAN SARAN………... 54

A. Simpulan ………... 54

B. Saran ………... 55

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Populasi Siswa ……….... 31

Tabel 3.2 Perincian Sampel Penelitian ……….... 32

Tabel 3.3 Desain Penelitian ………..... 34

Tabel 3.4 Aspek-aspek Penilaian ………..... 35

Tabel 3.5 Jalannya Ekperimen Pada Kelas Eksperimen ……...... 37

Tabel 3.6 Jalannya Ekperimen Pada Kelas Kontrol ………….... 39

Tabel 4.1Hasil Postes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol ... 48

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen Dan Kontrol... 50

Tabel 4.2Uji Homogenitas DataPostes ………... 50

(11)

ix

DAFTAR GAMBAR

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP Kelas Kontrol ………... 45

Lampiran 2 RPP Kelas Eksperimen ……….... 49

Lampiran 3 Aspek-aspek Penilaian ……….... 58

Lampiran 4 Instrumen Soal Kelas Kontrol ………... 63

Lampiran 5 Intrumen Soal Kelas Eksperimen ……….... 65

Lampiran 6 Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen……….... 66

Lampiran 7 Data Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol………... 68

Lampiran 8 Perhitungan Rata-Rata (), Simpangan Baku (S), Dan Varians () Nilai Hasil Belajar ………..... 70

Lampiran 9 Uji Normalitas ………..……….... 73

Lampiran 10 Perhitungan Homogenitas Data ………..…………...... 78

Lampiran 11 Uji Hipotesis ……….………... 80

Lampiran 12 Dokumentasi Penelitian………..……….... 82

Lampiran 13 Daftar Nilai Kritis Uji Liliefors ……….... 86

Lampiran 14 Tabel Wilayah Luas Di Bawah Kurva Normal …..... 87

Lampiran 15 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t …………..... 88

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan adalah salah satu faktor yang sangat penting di dalam kehidupan manusia, karena dengan dunia pendidikan manusia dapat meningkatkan cara berpikir yang baik. Namun, terjadi banyak dilema dalam dunia pendidikan yang ada di Indonesia yang diakibatkan oleh perubahan kurikulum yang ada di Indonesia. Kurikulum merupakan alat yang sangat penting bagi keberhasilan suatu pendidikan. Tanpa kurikulum yang sesuai dan tepat akan sulit untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang diinginkan. Dalam sejarah pendidikan di Indonesia sudah beberapa kali diadakan perubahan dan perbaikan kurikulum yang tujuannya sudah tentu untuk menyesuaikannya dengan perkembangan dan kemajuan zaman, guna mencapai hasil yang maksimal.

(14)

2

digunakan model-model kurikulum, seperti, KBK, subjek akademik, humanistik, rekonstruksi sosial, dan lain sebagainya.

KTSP juga merupakan model manajemen pengembangan kurikulum yang arahannya memberdayakan berbagai unsur manajemen (manusia, uang, metode, peralatan, bahan, dan lain-lain) untuk tercapainya tujuan-tujuan pengembangan kurikulum. Jika konsisten dengan namanya, KTSP bersifat desentralistik.Namun demikian, manakala kita melihat kerangka dasar dan struktur kurikulum, standar kompetensi, dan pengendalian serta evaluasi kurikulum yang masih tampak dominasi pemerintah pusat, maka pengelolaan KTSP tampaknya berada di antara sentralistik dan desentralistik, yakni dekonsentratif.Jadi, yang dimaksud dengan KTSP adalah suatu model pengembangan kurikulum berbasis sekolah dan model manajemen pengembangan kurikulum berbasis sekolah. KTSP sama sekali bukan model kurikulum, namun demikian model pengembangan kurikulum ini dapat menggunakan model-model kurikulum yang ada.

(15)

3

pembelajaran yang masih sulit diterapkan siswa yaitu pengaplikasian.Hal ini dapat kita lihat dari pengaplikasian bidang studi bahasa Indonesia.

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia ada empat keterampilan bahasa yang harus kita ketahui dan harus kita kuasai, yakni menyimak, membaca, berbicara dan menulis. Secara umum, untuk keterampilan menyimak dan membaca merupakan kegiatan yang pasif, karena kedua keterampilan ini cenderung hanya menggunakan proses berpikir serta fokus yang tinggi untuk melakukannya tanpa melakukan suatu aksi yang membutuhkan tenaga fisik yang berat. Sedangkan untuk keterampilan berbicara dan keterampilan menulis disebut sebagai keterampilan yang aktif karena kedua keterampilan ini selain melibatkan proses berpikir yang tinggi juga menggunakan kegiatan fisik sehingga dapat menciptakan suatu produk. Pembelajaran bahasa indonesia dititik beratkan pada keempat aspek keterampilan berbahasa. Salah satu aspek tersebut adalah keterampilan menulis.

Kegiatan menulis mempunyai arti yang sangat penting bagi dunia pendidikan saat ini, baik itu digunakan secara langsung maupun tidak langsung.Dimana kegiatan menulis ini dapat membantu para siswa untuk menuangkan semua ide, gagasannya serta perasaannya melalui kegiatan menulis.Yang paling disoroti penulis dalam penelitian kali ini adalah menulis teks, khususnya teks argumentasi.Hal ini juga semakin mendapat perhatian dari penulis ketika menjalani pelatihan di sekolah (PPLt) beberapa waktu yang lalu.

(16)

4

ini bukan karena guru tidak menguasai materi, namun lebih kepada kurang tepatnya metode pembelajaran yang digunakan atau kurang sesuainya media yang digunakan ketika mengajarkan materi menulis paragraf argumentasi. Menurut Soni (dalam Liana 2010),

“Menulis merupakan suatu hal yang kurang diminati dan kurang

mendapat respon yang baik dari siswa. Siswa mengalami kesulitan ketika diminta menulis. Siswa tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika pembelajaran menulis dimulai. Mereka terkadang sulit sekali menemukan kalimat pertama untuk memulai paragraf. Siswa sering menghadapi sindrom kertas kosong karena tidak tahu apa yang akan dituliskannya. Mereka takut salah, takut berbeda dengan apa yang

diinstruksikan oleh guru.”

Menurut Rakasihwi (2013:5) dalam jurnal penelitiannya, mengatakan bahwa,

“Hal yang menyebabkab siswa kurang mahir menulis paragraf

argumentasi yaitu dua faktor yaitu faktor guru dan faktor siswa. Faktor dari guru, yaitu (1)penjelasan materi yang disampaikan guru sulit dipahami oleh siswa; (2) teknik mengajar yang digunakan guru dalam pembelajaran kurang menarik dan membosankan. Faktor dari siswa, yaitu (1) kurangnya minat siswa untuk mengikuti pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia; (2) kurangnya pemahaman siswa tentang hakikat paragraf argumentasi yang sebenarnya; dan (3) kurangnya latihan menulis dan siswa bingung atau kesulitan dalam memulai suatu tulisan.Dan media yang digunakan untuk melihat pengaruh pada penelitian ini adalah media gambar pada kelas VII

SMP Swasta Bintan Tanjungpinang”.

(17)

5

Dalam jurnal penelitiannya Septriyanti, dkk., mengatakan,

“Nilai rata-rata keterampilan menulis argumentasi siswa kelas X

SMANegeri 6 Padang adalah 52,29. Dari hasil tersebut, dapat diketahui bahwaketerampilan menulis argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 6 Padangsecara umum tergolong hampir cukup (HC).Jika dibandingkan denganSKBM mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia di SMA Negeri 6 Padang.Dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis argumentasi belummemenuhi SKBM (Standar Ketuntasan Belajar Minimum). Menulis

argumentasi harus memenuhi 3 indikator yaitu hasil pemikiran kritis danlogis, berdasarkan fakta dan dapat diuji kebenarannya, dan dapat meyakinkanpembaca. Pertama, penilaian indikator berpikir kritis dan logis dari hasilpenganalisisan data dengan menggunakan rumus persentase, dapat diketahuiketerampilan menulis argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 6 Padangdilihat dari indikator berpikir kritis dan logis diperoleh jumlah nilaikemampuan anggota sampel untuk indikator berpikir kritis dan

logis yaitusebesar 1733,33.”

Penyebab lain kurangnya kemampuan siswa dalam menulis paragraf argumentasi yaitu pola pikir siswa yang semakin berkembang, sehingga model-model pembelajaran yang lama membuat mereka jenuh. Yang mereka inginkan adalah langsung melihat hal nyata dari materi itu sendiri dan secara tidak langsung membuat mereka terangsang untuk berpikir dan menuangkan ide mereka secara tepat dalam bentuk paragraf argumentasi.

Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis paragraf argumentasi, juga dapat dilihat dari penelitian sebelumnya oleh Evidayanti dalam (Sari 2012:3)yang

berkudul “Hubungan Intelegensi Dengan Kemampuan Menulis Paragraf

(18)

6

diutarakan oleh Lini Afriani Sinaga dalam skripsinya (2010:1), bahwa rendahnya kemampuan menulis siswa disebabkan karenaguru kurang memberi kesempatan siswa dalam kegiatan mengarang. Kurangnya porsi pembelajaran untuk menulis atau mengarang membuat siswa jarang untukberlatih dan tugas mengarang juga jarang diberikan.

Hal ini juga dijelaskan oleh Putri, dkk dalam jurnal penelitiannya yang mengatakan bahwa,

“kemampuan menulis argumentasi siswa masih rendah. Ini

dibuktikan dengan hanya 48% siswa yang mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 75.Rendahnya kemampuan menulis argumentasi siswa ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman siswa terhadap tulisan argumentasi itu sendiri.Tulisan mereka belum merupakan hasil pemikiran yang kritis dan logis.Fakta yang mereka tampilkan kurang kuat,

sehingga tulisan mereka belum mampu meyakinkan pembaca.”

Dalam kategori dan penilaian yang dikemukakan oleh Sudjono, rentang nilai 65-74 termasuk dalam kategori cukup.Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulisparagraf argumentasi masih perlu ditingkatkan.Video merupakan media visual yang dapat yang merangsang daya pikir siswa dalam hal menulis apa yang mereka lihat serta secara tidak langsung dapat mereka komentari berdasarkan apa yang mereka pikirkan. Video merupakan sebuah gambaran mengenai sesuatu hal. Dan penulis optimis terhadap media video bisa mempengaruhi kemampuan menulis paragraf argumentasi dengan lebih baik. Hal lain juga disampaikan oleh Susanti, dkk, dalam jurnal penelitiannya yang berjudul

“Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi Siswa Kelas X SMA Negeri 7

(19)

7

dalam menulis argumentasi, hal itu disebabkan kurangnya pemahaman siswa terhadap paragraf argumentasi.

Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan Ratna (2011:4), beberapa faktor pengahambat yang dialami siswa dalam kemampuan menulis argumentasi di SMA 1 Subah, yaitu (1) siswa kurang latihan menulis. (2) siswa mengalami kebingungan untuk menentukan topik, gagasan utama, atau kalimat pertama yang akan ditulis, (3) kurangnya penguasaan keterampilan berbahasa, (4) metode atau media yang digunakan kurang menarik perhatian siswa, (5) model pembelajaran yang kurang sesuai ().

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengangkat penelitian

yang berjudul “Pengaruh Media Video Bencana Alam Terhadap Kemampuan

MenulisParagraf Argumentasi Oleh Siswa Kelas X SMA RK Delimurni Bandar

Baru Tahun Pembelajaran 2014/2015.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah yang diidentifikasi adalah sebagai berikut.

1. Kemampuan siswa menulis paragraf argumentasi masih rendah dan masih lemah

2. Penjelasan materi yang disampaikan guru sulit dipahami oleh siswa 3. Siswa sulit mengembangkan idenya dalam bentuk paragraf

(20)

8

5. Teknik dan metode mengajar yang digunakan guru kurang menarik dan membosankan

C. Pembatasan Masalah

Ada lima masalah yang telah diidentifikasi. Dan masalah yang diidentifikasi di atas terlalu luas apabila diteliti secara bersamaan, serta keterbatasan waktu dan kemampuan peneliti juga terbatas untuk meneliti keseluruhan permasalahan yang ada. Dan yang pasti dapat dipertanggungjawabkan. Oleh sebab itu, agar masalah tidak terlalu luas maka masalah yang akan diangkat dan dibahas dalam penelitian ini adalah masalah

yang diidentifikasi nomor 4 (empat) mengenai“media pembelajaran menulis

paragraf argumentasi kurang kreatif,”terbatas pada pengaruh media video bencana

alam terhadap kemampuan siswa dalam menulis paragraf. Dalam hal ini penulis mengangkat video bencana alam.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, agar penelitian ini semakin terarah, permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.

(21)

9

2. Bagaimana kemampuan siswa kelas X SMA RK Delimurni Bandar Baru T.P. 2014/2015dengan model inkuiri serta menggunakan media video bencana alam?

3. Bagaimana pengaruh media video terhadap menulis argumentasi oleh siswa kelas X SMA RK Delimurni Bandar BaruT.P. 2014/2015?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian berdasarkan rumusan masalah di atas adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui kemampuan menulis paragraf argumentasi dengan model inkuiri tanpa menggunakan media video bencana alam siswa kelas X SMA RK Delimurni Bandar BaruT.P. 2014/2015.

2. Untuk mengetahui kemampuan menulis paragraf argumentasi dengan model inkuiri serta menggunakan media video bencana alam siswa kelas X SMA RK Delimurni Bandar Baru T.P. 2014/2015.

3. Untuk mengetahui pengaruh media video bencana alam terhadap menulis argumentasi oleh siswa siswa kelas X SMA RK Delimurni Bandar BaruT.P. 2014/2015.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu manfaat toeritis dan manfaat praktis.

(22)

10

Secara teoritis hasil penelitian diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dalam teori pembelajaran bahasa, khususnya dalam menulis karangan argumentasi dengan menggunakan media video bencana alam.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi beberapa pihak terkait, antara lain sebagai berikut.

a. Bagi siswa

Penelitian ini dapat memberikan pengalaman yang konkret kepada siswa dalam proses pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan menggunakan media video bencana alam.

b. Bagi Guru

Penelitian ini dapat memberikan suatu dorongan atau motivasi untuk melaksanakan pembelajaran yang menarik, inovatif, dan kreatif. Dan semoga penelitian ini menjadi alternatif bagi guru dalam melakukan pembelajaran.

c. Bagi Penulis

(23)

54

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut.

1. Kemampuan menulis paragraf argumentasi siswa kelas X SMA Swata RK Delimurni Bandar Baru tahun pembelajaran 2014/2015 tanpa media video nilai terendah 60 dan nilai tertinggi 86, nilai rata-rata dan standar devisiasi 71,25.

2. Kemampuan menulis paragraf argumentasi siswa kelas X SMA Swata RK Delimurni Bandar Baru tahun pembelajaran 2014/2015 dengan media video nilai terendah 60 dan nilai tertinggi 98 , nilai rata-rata dan standar devisiasi 78,75.

(24)

55

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

1. Agar media video digunakan dalam proses belajar mengajar di sekolah untuk mencapai tujuan pembelajaran yang lebih maksimal khususnya dalam bidang studi Bahasa Indonesia.

2. Perlunya guru bidang studi Bahasa Indonesia yang mengajar dengan meningkatkan pendekatan terhadap siswa sehingga dapat menggunakan metode mengajar yang lebih efektif.

3. Agar guru bidang studi Bahasa Indonesia menggabungkan antara model pembelajan dengan media pembelajaran yang tepat.

(25)

56

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Arsyah, Azhar.2007.Media Pembelajaran.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Gorys, Keraf. 2005. Argumentasi dan Narasi. Jakarta:Gramedia

Manurung, P. 2013. Statistik Pendidikan. Jakarta: Halaman Moeka Milfayetty, Sri,dkk. 2014. Psikologi Pendidikan. Medan: PPs UNIMED Mulyasa, 2006.Model Pembelajaran Inquiry. (jurnal penelitian)

Ningsih, Ai Ratna, dkk. 2007. Penggunaan Media Grafik Batang dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi Siswa Kelas X SMA Plus PGRI Cibinong. Jurnal Ilmiah

Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis

Kompetensi. Yogyakarta: BPFE

Putri, Gusnita Roza, dkk.Hubungan Kemampuan Kemampuan Berpikir Logis Dengan Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman.Padang: Jurnal Penelitian UNP

Rakasihwi, Adetya. 2013. Kemahiran Menulis Paragraf Argumentasi Dengan Media Gambar Siswa Kelas Vii Sekolah Menengah Pertama Swasta Bintan Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2012/2013. Tanjung Pinang: Universitas Maritim Raja Ali Haji. Jurnal Ilmiah

Ratna, Galuh Atika. 2011. Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi Melalui Model Pembelajan Inkuiri Jurisprudensial Pada Siswa Kelas X5 Negeri 1 Subah Kabupaten Batang. Skripsi: UNNES Rusman, dkk. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Dan

Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers

Sadiman,Arif dkk.2008.Media Pendidikan. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada Sanjaya, Ade. 2011. Metode Inkuiri. Dapat di akses pada (Http //

(26)

57

Sari, Ana. 2012. Efektivitas Strategi Pembelajaran Siklus (Learning Cycle) Terhadap Kemampuanmenulis Paragraf Argumentasi Siswa Kelas X Sma Negeri 2 Takengon Tahun Pembelajaran 2011/2012:Skipsi

Semi, M. Atar.1988.Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya

___________. 1995. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Mugantara Septriyanti, dkk.Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 1 No. 1

September2012; Seri E 339-425. STKIP Bandung

Setiyaningsih, Yuliani. Jurnal EDUCATIONIST Vol. II No. 2 Juli 2008

Sinaga, Lini Afriani. 2010. Efektifitas Metode Diskursus Multy Reprecentacy

(DMR) Terhadap Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi Siswa

Kelas X SMA Swasta R.A. Kartini Tebing Tinggi Tahun Pembelajaran 2010/2011: Skripsi

Sudjana, N. 2005.Metoda Statistik. Bandung, Tarsito

_______. 2009. Penilaian Hasil proses belajar mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Susanti, Yeni.2013. Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi Siswa Kelas X Sma Negeri 7 Padang. Jurnal Penelitian.Padang:UNP

Tarigan, Henry Guntur. 2002. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. BandungAngkasa

Tina, Rangga. 2013. Peningkatan Pembelajaran Menulis Argumentasi Melalui Model Pembelajaran Brainstorming.Jurnal Penelitian.Padang:UNP

Gambar

Tabel 3.1 Populasi Siswa ………………………………………….......... 31
Gambar 4.1 Kurva Rata-Rata Nilai Postes Kelas Eksperimen ............. 49
gambaran mengenai sesuatu hal. Dan penulis optimis terhadap media video bisa

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uji t diperoleh thitung = 12,1 > ttabel = 1,671 maka hipotesis alternatifnya (Ha) diterima, dengan kata lain terdapat perbedaan yang signifikan antara

Berdasarkan hasil analisa data, diperoleh perbedaan peningkatan skor yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, atau dengan kata lain, terdapat pengaruh

Sampel diambil sebanyak dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol yang berjumlah 42 siswa, yang diambil secara homogen dengan random sampling

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kemampuan berpikir kritis yang diukur

Berdasarkan hasil analisa data, diperoleh perbedaan peningkatan skor yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, atau dengan kata lain, terdapat pengaruh

Hasil ini menunjukan bahwa hipotesis kerja (Hk) diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas

kesimpulan: Terdapat perbedaan kemampuan awal yang signifikan antara siswa kelas kontrol dengan siswa kelas eksperimen. Karena terdapat perbedaan kemampuan berpikir

Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa H0 diterima atau dengan kata lain hasil belajar siswa dalam menulis teks anekdot antara kelas eksperimen yang menggunakan model