• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI GURU IPA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KOTA MEDAN TERHADAP KURIKULUM 2013 TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERSEPSI GURU IPA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KOTA MEDAN TERHADAP KURIKULUM 2013 TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI GURU IPA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KOTA MEDAN TERHADAP KURIKULUM 2013

TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

Oleh:

Imelda Kristina Panggabean NIM. 4101141013

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan berkatNya yang memberikan hikmat dan kesehatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Persepsi Guru IPA Sekolah Menengah Pertama Negeri Se-Kota Medan Terhadap Kurikulum 2013 Tahun Pembelajaran 2013k2014”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Dra. Melva Silitonga, M.S selaku dosen pembimbing sikripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan sikripsi ini. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. H. Sipahutar, M.S, M.Sc, Bapak Drs. Djongken Simamora, M.Pd dan Bapak Drs. Tri Harsono, M.Si, sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran kepada penulis mulai dari rencana penelitian sampai penyusunan sikripsi ini. Dan tidak lupa juga penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak Drs Lazuardi, M.Si selaku dosen pembimbing akademik, dan bapak-bapak dan ibu-ibu dosen beserta staf pegawai jurusan biologi FMIPA UNIMED yang telah membantu penulis. Penulis juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan beserta staf, Kepala Sekolah beserta Bapak/Ibu guru IPA SMP Negeri 1 Medan, SMP Negeri 34 Medan, dan SMP Negeri 38 Medan yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk penelitian dan membantu saya selama penelitian ini.

(3)

vi

Rose Maria Sianturi, Fitri Manalu, Musdalifah dan semua teman-teman Dik C Forever stambuk ‘10 yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu saya dalam menyelesaikan sikripsi ini. Begitu juga kepada kawan-kawan satu kost Eva Sitompul, Ririn Sianturi, Lisna Marbun, Ayu, Kak Nova saya ucapkan terimakasih atas dukungannya selama ini.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian sikripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya sikripsi ini. Kiranya isi sikripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pengetahuan.

Medan, 18 Juni 2014

(4)

iii

PERSEPSI GURU IPA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE KOTA MEDAN TERHADAP KURIKULUM 2013 TAHUN

PEMBELAJARAN 2013/2014

IMELDA KRISTINA PANGGABEAN (NIM: 4101141013) ABSTRAK

Kurikulum 2013 sudah dilaksanakan di beberapa sekolah termasuk SMP di kota Medan sejak semester ganjil 2013/2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemahaman, penerimaan dan kesiapan guru IPA Sekolah Menengah Pertama Negeri se Kota Medan terhadap Kurikulum 2013.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis data deskriptif kualitatif. Sampel penelitian ini adalah guru-guru IPA SMP di Kota Medan yang telah melaksanakan Kurikulum 2013 yaitu berjumlah 24 orang dari tiga sekolah yaitu SMP Negeri 1 sepuluh orang , SMP Negeri 34 enam orang dan SMP Negeri 38 delapan orang. Instrumen penelitian adalah angket tertutup sebanyak 40 item soal dan penilaian RPP. Data yang diperoleh dari hasil angket guru IPA ditabulasi dan dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa guru IPA SMP Negeri se-kota Medan mempunyai pemahaman dan kesiapan yang baik dengan nilai berturut-turut 86,03 dan 89,3 namun untuk penerimaan bernilai 76,3 artinya kurang menerima dan kurang setuju dengan pelaksanaan Kurikulum 2013. Guru paham dan siap melaksanakan Kurikulum 2013, walaupun sebenarnya kurang setuju dengan pelaksanaan Kurikulum 2013 yang terlalu terburu-buru. Hasil penilaian terhadap RPP guru IPA rata-rata 90,22 (Amat Baik), artinya guru mampu menyusun RPP sesuai dengan Kurikulum 2013.

(5)

iv

PERCEPTIONS OF SCIENCE TEACHERS FIRST STATE HIGH SCHOOL IN MEDAN ON CURRICULUM 2013 LEARNING YEAR

2013/2014

IMELDA KRISTINA PANGGABEAN(NIM: 4101141013) ABSTRACT

Curriculum 2013 has been implemented in several schools including the secondary schools in the city of Medan since the first semester 2013/2014. The purpose of this study was to determine how the understanding, acceptance and readiness of science teacher Junior High School as the city of Medan on the curriculum in 2013 and the ability of teachers in preparing lesson plans.

This study is a qualitative study using qualitative descriptive data analysis. The sample was junior high school science teachers in Medan which has implemented curriculum 2013 which amounted to 24 people from three schools namely SMP Negeri 1 ten people, SMP 34 and SMP six 38 eight people. The research instrument was a questionnaire covered about 40 items. The data obtained from the questionnaires were tabulated and analyzed a science teacher with a qualitative descriptive analysis.

The results of the data analysis showed that the Junior High School science teacher as the city of Medan has a good understanding and readiness to value respectively 86.03 and 89.3, but for the receipt worth 76.3 less means less accept and agree with the implementation of Curriculum 2013. Teachers understand and are ready to implement Curriculum 2013, even though less agree with the implementation of Curriculum 2013 that too in a hurry. The results of an assessment of the science teacher RPP average of 90.22 (Quite Good), meaning that the teacher is able to prepare RPP in accordance with curriculum 2013

(6)

vii

BAB I PENDAHILIAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 6

1.3. Batasan Masalah 6

1.4. Rumusan Masalah 7

1.5. Tujuan Penelitian 7

1.6. Manfaat Penelitian 7

1.7. Defenisi Operasional 8

BAB II TINJAIAN PISTAKA 9

2.1. Kurikulum 9

2.2. Tugas Guru dalam Pelaksanaan Kurikulum 12

2.3. Kurikulum 2013 15

2.4. Landasan Kurikulum 2013 19

2.5. Perbedaan Esensial KTSP dengan Kurikulum 2013 20

2.6. Komponen Kurikulum 2013 20

2.6.1. Komponen Tujuan 22

2.6.1.1. Domain kognitif (pengetahuan) 22

2.6.1.2. Domain afektif (sikap) 23

2.6.1.3. Domain psikomotor (keterampilan) 24

2.6.2. Komponen Isi 25

2.6.3. Komponen Metode 25

2.6.4. Komponen Evaluasi 25

2.7. Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama (SMP) 26 2.8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kurikulum 2013 29

2.9. Persepsi 31

(7)

viii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 36

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 36

3.2. Populasi dan Sampel 36

3.2.1. Populasi 36

3.2.2. Sampel 36

3.3. Rancangan Penelitian 37

3.4. Instrumen Penelitian 37

3.4.1. Angket 37

3.4.2. APKG 1 (Alat Penilaian Kemampuan Guru 1) 39

3.5. Prosedur Penelitian 42

3.5.1. Tahap Persiapan Penelitian 42

3.5.2. Tahap Pengamatan 42

3.5.3. Melakukan Pengolahan Data 43

3.6. Teknik Analisis Data 43

3.6.1. Angket 43

3.6.2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 46

4.1 Hasil Penelitian 46

4.1.1. Persepsi Guru IPA SMP Negeri se Kota Medan tentang

Kurikulum 2013 Tahun Pembelajaran 2013/2014 47 4.1.1.1.Pemahaman Guru IPA SMP Negeri se-kota Medan terhadap

Kurikulum 2013 Tahun Pembelajaran 2013/2014 50 4.1.1.2.Penerimaan Guru IPA SMP Negeri se-kota Medan terhadap

Kurikulum 2013 Tahun Pembelajaran 2013/2014 51 4.1.1.3.Kesiapan Guru IPA SMP Negeri se-kota Medan terhadap

Kurikulum 2013 Tahun Pembelajaran 2013/2014 51 4.1.2. Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Guru

SMP Negeri se-kota Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 52

4.2. Pembahasan 54

4.2.1. Pemahaman Guru IPA terhadap Kurikulum 2013 54 4.2.2. Penerimaan Guru IPA tentang Kurikulum 2013 56 4.2.3. Kesiapan Guru IPA dalam Menghadapi Kurikulum 2013 57 4.2.4. Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Guru

SMP Negeri se-kota Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 59

BAB V SIMPILAN DAN SARAN 61

5.1. Simpulan 61

5.2. Saran 62

(8)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Prosedur Penyusunan Kompetensi Dasar Baru 26

Gambar 2.2. Kerangka Berpikir Persepsi Guru IPA

terhadap Kurikulum 2013 35

Gambar 3.1. Bagan Prosedur Penelitian 45

Gambar 4.1.Persepsi Guru IPA tiap SMP Negeri se-kota Medan tentang Kurikulum 2013 Tahun Pembelajaran 2013/2014 48

Gambar 4.2.Persepsi Guru IPA SMP Negeri se Kota Medan terhadap

Kurikulum 2013 Tahun Pembelajaran 2013/2014 50

Gambar 4.3.Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) guru IPA SMP Negeri se-kota Medan Tahun

(9)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Angket Persepsi Guru Tentang

Kurikulum 2013 Di SMP Negeri Se-Kota Medan 66

Lampiran 2 Format InstrumenPenilaianRPPGuruMataPelajaranIPA 76 Lampiran 3 Tabulasi Jawaban Guru Terhadap Angket 84

Lampiran 4 Contoh Perhitungan Nilai Angket Guru 85

(10)

1

BAB B PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kurikulum adalah salah satu komponen yang sangat menentukan kualitas pendidikan. Menurut Baet (2012), kurikulum adalah salah satu komponen penting dari sistem pendidikan yang dijadikan sebagai acuan oleh setiap satuan pendidikan, baik oleh pengelola maupun penyelenggara, khususnya guru dan kepala sekolah untuk menselaraskan semua sekolah dari sabang sampai merauke. Mulyasa (2013:61) menjelaskan, perubahan dan pengembangan kurikulum diperlukan karena adanya beberapa kesenjangan kurikulum tingkat satuan pendidikan antara lain (1) isi dan pesan-pesan kurikulum masih terlalu padat, (2) kurikulum belum mengembangkan kompetensi secara utuh, (3) kompetensi yang dikembangkan lebih didominasi oleh aspek pengetahuan, belum sepenuhnya menggambarkan pribadi peserta didik, (4) berbagai kompetensi yang diperlukan sesuai dengan perkembangan masyarakat belum terakomodasi (tersedia) dalam kurikulum, (5) kurikulum belum peka dan tanggap terhadap perubahan yang terjadi di tingkat lokal, nasional maupun global, (6) standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci dan (7) penilaian belum menggunakan standar penilaian berbasis kompetensi.

(11)

2

Menurut Mulyasa (2013), Kurikulum 2013 dirancang agar dapat menghasilkan insan Indonesia yang produktif, inovatif, kreatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Seiring dengan berlakunya Kurikulum 2013 di Indonesia, maka struktur kurikulum sekolah di Indonesia juga telah berubah, mulai tingkat SD, SMP, dan SMA wajib melaksanakan Kurikulum 2013 walaupun kurikulum sepenuhnya belum dapat dilakukan semua sekolah di Indonesia. Demikian halnya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) SMP juga akan mengalami perubahan sesuai Kurikulum 2013 yaitu perubahan pada struktur kurikulum, standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), dan perubahan alokasi waktu.

Keberhasilan implementasi Kurikulum 2013 ditentukan oleh kesiapan sumber daya manusia sebagai pelaksana kurikulum, baik pemerintah maupun pihak sekolah (kepala sekolah, guru, dan siswa). Mulyasa (2013) menyatakan bahwa guru merupakan kunci sukses kedua yang menentukan keberhasilan implementasi Kurikulum 2013. Guru adalah pelaksana kurikulum yang secara langsung terlibat dengan siswa dalam proses belajar mengajar. Oleh sebab itu guru harus memiliki kesiapan dalam dirinya untuk menjalankan kurikulum yang meliputi pemahaman, penyusunan perangkat pembelajaran hingga pelaksanaan evaluasi hasil belajar.

Implementasi Kurikulum 2013 menjadi sorotan yang tajam, serta mengundang pro dan kontra dan menimbulkan persepsi yang berbeda diantara para guru, pemerhati pendidikan, dan oleh masysrakat sendiri. Persepsi tersebut ada yang positif maupun persepsi negatif. Dalam pengertiannya, persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan (Khairuliksan,2013).

(12)

3

(Rintisan Sekolah Bertaraf internasional) asal Jawa Timur, menyatakan setuju atas semua usul Kurikulum 2013, namun dia sarankan agar menghilangkan kata RSBI di sekolah-sekolah. Dia dan teman-temannya merasa keberatan dengan semua pembelajaran di SMP RSBI. Adanya sistem RSBI dapat memperlebar jurang pemisah antara SMP biasa dengan SMP RSBI (Sidiknas, 2012).

Selain itu ada juga persepsi negatif terhadap Kurikulum 2013 diungkapkan oleh Retno Lityarti, Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia bahwa guru masih bingung bagaimana cara mengajar dan cara penilaian dalam Kurikulum 2013, para guru juga belum paham tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar (Nashrillah, 2013). Retno juga mengatakan, kebingungan yang lebih parah dialami oleh guru Sekolah Menengah Atas (SMA), yang mana pada awalnya Kurikulum 2013 hanya diterapkan pada tiga mata pelajaran matematika, bahasa indonesia, dan sejarah namun kenyataannya diterapkan pada semua mata pelajaran. Hal tersebut terjadi karena guru belum mendapat pelatihan Kurikulum 2013 dan buku yang tersedia hanya yang tiga mata pelajaran tersebut. Guru juga belum mendapat dokumen silabus final, sebagai dasar membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Pandangan yang sama juga diutarakan oleh Pantoro, Kepala Dinas Pendidikan Klaten, yang mengatakan para guru masih bingung, karena buku pegangan Kurikulum 2013 untuk guru belum ada (Sunantri, 2013).

Hal yang sama juga dialami oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya, seperti yang di ungkapkan oleh Bartis, Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan, bahwa penerapan Kurikulum 2013 di beberapa sekolah terpilih, membuat bingung dinas pendidikan karena ada dua kurikulum yang berbeda diterapkan seluruh sekolah (Nugraha, 2013). Menurut Bartis, di wilayah Kabupaten Tasikmalaya terdapat tujuh SMK, enam SMA dan lima SMP, yang dijadikan lokasi penerapan kurikulum baru 2013. Sedangkan sekolah lainnya ingin mengikuti penerapan kurikulum baru. Namun, muncul permasalan tentang pengetahuan guru yang belum memahami metode kurikulum baru dan juga buku pegangan Kurikulum 2013 belum ada.

(13)

4

baru sampai kepada struktur kurikulum, jumlah mata pelajaran, dan jam pelajaran saja. Penjelasan mengenai implementasi teknis belum secara detail disampaikan, sehingga mereka pun masih bingung dalam pelaksanaannya. Sekolah juga masih bingung memutuskan peminatan kelas X karena mereka belum paham bagaimana pelaksanaannya. Hal tersebut disampaikan Aliansi Revolusi Pendidikan saat bertemu Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Musliar Kasim dan pejabat Kemendikbud (Napitupulu dan Aulia, 2013).

Masih seputar masalah sosialisasi dan pelatihan, La Ose, Kepala SMAN 1 Lawa, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, mengatakan bahwa pimpinan sekolah dan guru-guru di Muna belum mendapat sosialisasi perubahan Kurikulum 2013 secara resmi dari dinas pendidikan, guru-guru mendapat informasi dari media dan mengunduh dari internet, namun tetap belum memahami apa yang perlu disiapkan. Beliau juga menambahkan, sebenarnya guru-guru belum siap dengan Kurikulum 2013, apalagi belum adanya pendidikan dan pelatihan yang cukup, sementara untuk mampu mengajar sesuai Kurikulum 2013 guru butuh pelatihan dan pendidikan yang cukup (Napitupulu, 2013). Sementara menurut Iwan Hermawan, Ketua Federasi Guru Independen Indonesia, guru-guru menolak Kurikulum 2013 dan berharap pemerintah menunda pelaksanaan Kurikulum 2013 karena belum siap dan terlalu terburu-buru (Napitupulu dan Aulia, 2013). Hal tersebut disampaikan oleh Aliansi Revolusi Pendidikan saat bertemu Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Musliar Kasim dan pejabat Kemdikbud, Rabu (27 Maret 2013), di Jakarta.

(14)

5

Dari beberapa persepsi diatas, ternyata guru-guru belum memiliki persepsi yang sama terhadap Kurikulum 2013. Sebagian besar masih bingung bahkan ada yang mengatakan supaya ditunda pelaksanaannya. Sebahagian memang setuju dan telah menerapkannya dalam pembelajaran. Meskipun banyak yang prokontra, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh optimistis dengan implementasi Kurikulum 2013 pada tahun 2014 dengan segala keterbatasannya, karena siswa, guru, kepala sekolah, komite, dan orang tua sudah disensus tentang kurikulum itu (Aidilla, 2013). Menurut beliau, hasil sensus tersebut diperoleh dari 6.300 sekolah di seluruh provinsi yang sudah menerapkan Kurikulum 2013, kemudian disensus mulai dari kepala sekolah, guru, pengawas, komite sekolah, orang tua, serta peserta didik.

Kota Medan sebagai ibukota provinsi Sumatera Utara, merupakan salah satu kota di Indonesia dimana beberapa sekolah telah melaksanakan Kurikulum 2013. Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kota Medan, bahwa terdapat 57 SMP Negeri di Kota Medan. Namun hanya ada tiga SMP Negeri di Kota Medan yang sudah melaksanakan Kurikulum 2013 yaitu SMP Negeri 1, SMP Negeri 34 dan SMP Negeri 38. Ketiga SMP tersebut merupakan sekolah uji coba Kurikulum 2013, namun untuk Tahun Pembelajaran 2014/2015 direncanakan pelaksanaan Kurikulum 2013 akan merata di seluruh Indonesia.

(15)

6

Berdasarkan uraian tersebut, penulis perlu melakukan penelitian yang berjudul “Persepsi Guru BPA Sekolah Menengah Pertama Negeri Se-kota Medan Terhadap Kurikulum 2013 Tahun Pembelajaran 2013/2014”.

1.2 Bdentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut ada beberapa masalah yang teridentifikasi sebagai berikut:

1. Guru-guru banyak yang belum paham dengan rumusan Kurikulum 2013

2. Guru menolak Kurikulum 2013

3. Sebagian guru dan siswa setuju Kurikulum 2013.

4. Guru kurang siap merubah konsep pembelajaran mulai dari perangkat pembelajaran metode dan model pembelajaran.

5. Sosialisasi pemerintah terhadap guru-guru dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 masih kurang.

6. Belum ada buku panduan Kurikulum 2013 untuk guru.

1.3 Batasan Masalah

Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dalam penelitian ini, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti yaitu

1. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh guru IPA SMP Negeri se-kota Medan yang telah melaksanakan Kurikulum 2013.

2. Pemahaman guru IPA terhadap Kurikulum 2013 di SMP Negeri se-kota Medan.

3. Kesiapan guru IPA terhadap Kurikulum 2013 di SMP Negeri se-kota Medan.

4. Penerimaan guru IPA terhadap Kurikulum 2013 di SMP Negeri se-kota Medan.

(16)

7

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah:

1. Bagaimana pemahaman guru IPA tentang Kurikulum 2013 di SMP Negeri se-kota Medan Tahun Pembelajaran 2013/ 2014?

2. Bagaimana kesiapan guru IPA tentang Kurikulum 2013 di SMP Negeri se-kota Medan Tahun Pembelajaran 2013/ 2014?

3. Bagaimana penerimaan guru IPA tentang Kurikulum 2013 di SMP Negeri se-kota Medan Tahun Pembelajaran 2013/ 2014?

4. Bagaimana kemampuan guru IPA dalam menyusun RPP Kurikulum 2013 di SMP Negeri se-kota Medan Tahun Pembelajaran 2013/ 2014?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pemahaman guru IPA tentang Kurikulum 2013 di SMP Negeri se-kota Medan Tahun Pembelajaran 2013/ 2014.

2. Untuk mengetahui kesiapan guru IPA terhadap Kurikulum 2013 di SMP Negeri se-kota Medan Tahun Pembelajaran 2013/ 2014.

3. Untuk mengetahui penerimaan guru IPA terhadap Kurikulum 2013 di SMP Negeri se-kota Medan Tahun Pembelajaran 2013/ 2014.

4. Untuk mengetahui kemampuan guru IPA dalam menyusun RPP Kurikulum 2013 di SMP Negeri se-kota Medan Tahun Pembelajaran 2013/ 2014

1.6 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah

1. Dapat memberikan masukan kepada guru yang akan menerapkan Kurikulum 2013 nantinya dilapangan.

(17)

8

1.7 Defenisi Operasional

1. Persepsi guru IPA adalah tanggapan atau respon guru IPA terhadap Kurikulum 2013 yang dapat dilihat dari pemahaman, penerimaan, kesiapan tentang Kurikulum 2013 serta kemampuan guru tersebut dalam menyusun RPP.

2. Pemahaman guru dalam hasil penelitian dimaksud adalah pengertian atau kemampuan yang dimiliki guru IPA tentang konsep Kurikulum 2013 3. Penerimaan guru IPA dalam hasil penelitian dimaksud adalah perbuatan

atau sikap yang dapat ditunjukkan guru IPA melalui ketertarikan, senang, dan setuju dengan Kurikulum 2013 atau sebaliknya.

4. Kesiapan guru IPA dalam hasil penelitian dimaksud adalah kesediaan guru IPA dalam melaksanakan Kurikulum 2013 di lapangan (proses belajar mengajar).

5. Penilaian RPP yang dimaksud adalah kemampuan guru IPA dalam menyusun RPP sesuai dengan Kurikulum 2013.

6. Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang lebih menekankan pada pendidikan karakter sebagai lanjutan Kurikulum Berbasis Kompetensi. 7. Pendekatan saintifik adalah pembelajaran yang mendorong siswa lebih

mampu dalam mengamati, menanya, mencoba (mengumpulkan) data, mengasosiasi (menalar), dan mengomunikasikan.

8. Penilaian Otentik adalah penilaian yang menekankan pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

(18)

61

BAB V

SIMPUVAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdeserken hesil penelitien den pembehesen meke depet diterik kesimpulen sebegei berikut:

1. Pemehemen guru IPA SMP Negeri se-kote Meden terhedep Kurikulum 2013 edeleh beik dengen nilei rete-rete 86,03. Secere umum guru memehemi konsep Kurikulum 2013 seperti pengertien Kurikulum 2013, proses pendeketen seintifik, penerepen IPA Terpedu, penileien pembelejeren meupun pembueten RPP sesuei dengen Kurikulum 2013.

2. Penerimeen guru IPA SMP Negeri se-kote Meden terhedep Kurikulum 2013 tergolong cukup dengen nilei rete-rete 76,3. Guru kureng setuju den kureng menerime dengen pengimplementesien Kurikulum 2013 dengen semue perubehen yeng ede didelemnye seperti penerepen IPA Terpedu, pendeketen seintifik, penileien otentik/proses, pengintegresien TIK delem mete pelejeren IPA. Penerimeen guru rendeh terhedep Kurikulum 2013 kerene pelekseneennye yeng terlelu terburu-buru sehingge guru tidek mempunyei persiepen yeng meteng den terencene.

3. Kesiepen guru IPA SMP Negeri se-kote Meden terhedep Kurikulum 2013 tergolong beik dengen nilei rete-rete 89,3. Guru siep melekseneken proses pembelejeren dengen mengguneken pendeketen seintifik den IPA Terpedu, melekuken penileien otentik den menyusun RPP sesuei Kurikulum 2013. 4. Kemempuen guru IPA SMP Negeri se-kote Meden delem menyusun RPP

(19)

62

5.2. Saran

Untuk meningketken kuelites pembelejeren sesuei dengen prinsip Kurikulum 2013, meke peneliti menyerenken sebegei berikut:

1. Guru IPA perlu meningketken pemehemen delem hel pendeketen seintifik, proses pembelejeren IPA Terpedu, penileien eutentik dengen mengikuti seminer, workshop, eteu mempelejeri buku-buku tenteng Kurikulum 2103 gune tercepeinye tujuen pendidiken sesuei Kurikulum 2013.

2. Begi guru yeng belum menyusun perengket pembelejeren, hendeknye berupeye menyusun perengket pembelejeren demi kelenceren den keberhesilen kegieten pembelejeren.

3. Begi pemerinteh, khususnye Menteri Pendidiken eger melekuken pendidiken den peletihen kepede guru tenteng Kurikulum 2013 gune menembeh pemehemen pere guru tenteng konsep Kurikulum 2013.

(20)

63

DAFTAR PUSTAKA

Afifah, R. 2013. Kurikulum 2013 Berpotensi Gagal

http://edukasi.kompas.com/read/ diakses tanggal 27 Januari 2014

Aidilla, T. 2013. Mendikbud Optimis Kurikulum Baru Diterapkan

http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/ diakses tanggal 28 Januari 2014

Baet, J. 2012. Kurikulum.

http://pendidikanpak.blogspot.com/2012/12/kurikulum.html diakses tanggal 1 Februari 2014

Basyaruddin dan Khairani, I. 2013.Telaah Kurikulum. Medan: FBS UNIMED

Damanik, C. 2012. Kurikulum.2013.Masih Pro-Kontra

http://edukasi.kompas.com/read/2012/12/21/09310129/Kurikulum 2013 Masih ProKontra diakses tanggal 10 Februari 2014

Dhendianto. 2006.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan:BiroHukumBPK-RI

Dikti. 2013. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional http://www.inherentdikti.net/files/sisdiknas.pdf diakses tanggal 22 Januari 2014

Dikti. 2013. Sejarah Perkembangan kurikulum Di Indonesia

http://pjjpgsd.dikti.go.id/file.php/1/repository/dikti/Revisi_Bahan_Ajar_Cet ak/BAC_Pengkur_SD/UNIT-4_PERKEMBANGAN_KURIKULUM_.pdf diakses tanggal 20 Januari 2014

Fauziah, R., Abdullah, A.G., Hakim, D.L. (2013). Pembelajaran Saintifik Elektronika Dasar Berorientasi Pembelajaran Berbasis Masalah. Invotec IX:2

Fithry, M. 2013. Paradigma Tugas Guru Dalam Kurikulum 2013 http://sumut.kemenag.go.id diakses tanggal 30 Januari 2014

Hariyanto, D. 2013. Sosialisasi Kurikulum 2013 dengan Guru Mata Pelajaran TIK se-kota Bogor http://school.bsi.ac.id/2013/05/14/sosialisasi-kurikulum-2013-dengan-guru-mata-pelajaran-tik-se-kota-bogor/#

Khairuliksan. 2012. Konsep Persepsi

(21)

64

Kartina, T. 2011. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen http://tienkartina.files.wordpress.com/2011/01/14-th-2005-tentang-guru-dan-dosen.pdf diakses tanggal 25 Januari 2014

Kemendikbud. 2012. Elemen Perubahan Kurikulum 2013

http://sertifikasi.fkip.uns.ac.id/modul/1%20Materi%20KPPG%20&%20Kur ikulum%202013/1.2%20Elemen%20Perubahan%20Kurikulum%20Rev.pdf diakses tanggal 22 Januari 2014

Kemendikbud. 2012. Pengembangan Kurikulum 2013.

http://urip.files.wordpress.com/2012/11/presentasi-draft-kurikulum-2013-baru.pdf diakses tanggal 24 Januari 2014

Kemendikbud. 2013. Pedoman Kegiatan Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, Dan Guru Inti

http://www.tendik.kemdiknas.go.id diakses tanggal 7 Maret 2013

Kemendikbud. 2013. Implementasi Kurikulum 2013 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SD/SMP/SMA/SMK.

http://www.tendik.kemdiknas.go.id diakses tanggal 7 Maret 2013

Kusuma, D. (2013). Analisis Komponen-Komponen Pengembangan Kurikulum 2013 pada Bahan Uji Publik Kurikulum 2013Jurnal-Analisis-Komponen Pengembangan-Kurikulum-2013

Maulana. (2013). Kurikulum 2013: Momentum Memperbaruhi Penilaian Hasil Belajar.Mimbar Pengembangan Agama (MPA)317: 39

Mey, S., Athiah, A., Hisyam, M., Suprianto, A., dan Kurniawan, D.,(2013), Kurikulum 2013 Agar Peserta Didik Lebih Kreatif dan Inovatif. Mimbar Pengembangan Agama (MPA)318:7-8

Mufida, L. (2007). Persepsi Guru Mengenai Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SMP Negeri I Warungasem Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang Tahun 2007/2008. Sikripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang.Semarang

Mulyasa, E. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Munir, H. 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: SPS Universitas Pendidikan Indonesia

(22)

65

Napitupulu , E dan Aulia, L. 2013. Guru Tak Siap Soal Kurikulum http://edukasi.kompas.com/read/diakses tanggal 27 Januari 2014

Napitupulu, E. 2013. Sosialisasi Kurikulum Baru Tak Merata

http://edukasi.kompas.com/read/ diakses tanggal 28 januari 2014

Nashrillah, F. 2013. Para Guru Masih Bingun Kurikulum 2013.

http://www.tempo.co/read/news/ diakses tanggal 27 Januari 2014

Novi, E. 2009. Pengertian Persepsi.

http://evinovi.wordpress.com/2009/10/07/persepsi/ diakses tanggal 1 Februari 2014

Nugraha, Irwan. 2013. Bingung dengan Kurikulum Baru

http://edukasi.kompas.com/read/ Disdik.Tasikmalaya diakses tanggal 27 Januari 2014

Nur’aini. 2011. Kata Operasional Taksonomi Bloom Versi Baru Untuk Mata Pelajaran Biologi. http://amaeka.files.wordpress.com/2012/11/kata-operasional-taksonomi-bloom-versi-baru3.pdf diakses tanggal 25 Juni 2014

Purwanto. 2008.Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta: Pustaka Belajar

Sanusi, A. 2011.Metodologi Penelitian Bisnis. Malang: Salemba Empat

Sariono. (2013). Kurikulum 2013: Kurikulum Generasi Emas. E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya 3: 7

Sidiknas. 2012. Masyarakat Merespon Positif Uji Publik Kurikulum 2013 http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/node/956 diakses tanggal 3 Februari 2014

Slameto. 2002.Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:Remaja Rosdakarya

Sunantri, M. 2013. Bingung Guru Belum Terima Panduan Kurikulum 2013 http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/ diakses tanggal 28 Januari 2014

Taole. (2013). Teachers’ Conceptions of the Curriculum Review Process. Int J Edu Sci, 5(1): 39

Referensi

Dokumen terkait

seperti penelitian Novrizal yang mengatakan pengembangan Aplikasi BMT mobile pada smart phone perlu dikembangan dalam memaksimalkan pemasaran.Strategi pemasaran

Selain itu, adanya Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) tentu memiliki hasil atau dampak yang diperoleh dari mengikuti kegiatan FKDT di Kecamatan Bae,

Echo digunakan untuk menampilkan tulisan seperti ditunjukkan pada gambar 3.13 yang dapat disisipkan tag HTML, atau menampilkan variabel seperti ditunjukkan pada gambar 3.14.

Kerusakan hati yang disebabkan oleh parasetamol pada penelitian ini, diketahui dengan cara menghitung persentase sel yang mengalami degenerasi dan nekrosa sehingga pengaruh

Dari faktor – faktor tersebut muncul masalah utama atau yang menjadi prioritas bagi bayi yaitu masalah kebutuhan nutrisi yang kurang sehingga pemenuhan nutrisi

Sedangkan dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tidak semua organisasi dono9r dapat menyediakan kebutuhan rumah yang sesuai dengan jumalh korban yang membutuhkan.Hampir mencapai 30

Secara umum, tujuan penyusunan Juklak pelatihan ini bertujuan agar pelatihan layanan autis bagi guru sekolah dasar inklusi dapat berjalan sesuai prosedur dan

Surat Keterangan dari pimpinan sarana pelayanan kesehatan atau surat pernyataan memiliki tempat praktik;b. Surat rekomendasi dari organisasi