• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING PADA MATERI POKOK ORGANISME KEHIDUPAN DI KELAS VII SMP PRAYATNA MEDAN TAHUNPEMBELAJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING PADA MATERI POKOK ORGANISME KEHIDUPAN DI KELAS VII SMP PRAYATNA MEDAN TAHUNPEMBELAJARAN 2013/2014."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING PADA MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN

di KELAS VII SMP PRAYATNA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

Oleh:

Kiki Rizqi Sahara NIM 4101341004

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis mengucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,

atas segala kasih karuniaNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada

penulis sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik sesuai dengan

waktu yang direncanakan. Skrisi ini berjudul “Efektivitas Model Pembelajran

Kooperatif Tipe Snowball Throwing Pada Materi Pokok Organisme Kehidupan

diKelas VII SMP PRAYATNA Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014”. Disusun

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu

Dra.Aryeni,MPd sebagai dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis dari awal penyusunan

sampai selesainya skripsi ini. Ucapan terimakasih juga saya sampaikan kepada

Ibu Dra Hj Cicik Suryani, Msi, Dan Bapak Drs Nusiyrwan, Msi, Drs H Ashar

Hasairin,Msi, sebagai dosen penguji yang memberikan saran dan masukan yang

sangat bermanfaat dalam penyusunan skripsi ini.

Ucapan terimakasih kepada Bapak Kadir Siregar sabagai kepala sekolah

SMP PRAYATNA atas izin yang diberikan beliau untuk penelitian di sekolahnya,

kemudian kepada Ibu Nina Habibi S.Pd, selaku guru mata pelajaran Biologi di

SMP PRAYATNA Medan, terimakasih atas saran dan supportnya yang sangat

membangun dan memacu semangat untuk menjadi calon pendidik yang

berkompeten kedepannya.

Teristimewa saya ucapkan terimakasin kepada ayahanda Khaidir Munthe

dan Ibunda Siti Nurbaya Sarumpaet beserta keluarga semuanya yang memberikan

dukungan moril dan materi selama perkuliahan. Penulis berupaya dengan

semaksimal mungkin untuk penyelesaina skripsi ini, namun penulis menyadari

masih banyak kekurangan dalam tata bahasa maupun segi isi. Maka dari itu

(4)

iii

penyempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat untuk

perkembangan ilmu pengetahuan.

Medan, Juni 2014

Penulis,

(5)

ii

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

SNOWBALL THROWING PADA MATERI POKOK ORGANISME KEHIDUPAN DI KELAS VII SMP

PRAYATNA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

Kiki Rizqi Sahara (NIM 4101341004)

ABSTRAK

(6)

iii

EFFECTIVENESS OF COOPERATIVE LEARNING MODEL OF TYPE SNOWBALL THROWING IN MAIN MATERY LIFE ORGANIZATION

CLASS VII SMP PRAYATNA MEDAN ACADEMIC YEAR 2013/2014

Kiki Rizqi Sahara (NIM 4101341004)

ABSTRACT

(7)

vii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 3

1.3 Pembatasan Masalah 4

1.4 Rumusan Masalah 4

1.5 Tujuan Penelitian 4

1.6 Manfaat Penelitian 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1 Kerangka Teoritis 6

2.1.1 Pengertian Belajar 6

2.1.2 Pengertian Hasil Belajar 6

2.1.3 Efektivitas Pembelajaran 8

2.1.4 Model Pembelajaran 9

2.1.5 Model Pembelajaran Kooperatif(Cooperative Learning) 9 2.1.6 Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif 9 2.1.7 Pembelajaran Kooperatif TipeSnowball Throwing 10 2.1.8 Langkah-langkah Pembelajaran Snowball Throwing 11

2.1.9 Model Materi Organisme Kehidupan 14

2.2 Kerangka Konseptual 23

BAB III METODE PENELITIAN 24

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 24

31.1. Lokasi Penelitian Medan 24

3.1.2. Waktu Penelitian 24

3.2. Populasi dan Sampel 24

3.2.1. Populasi 24

3.2.2. Sampel 24

3.3. Rancangan Penelitian 24

3.4. Prosedur penelitian 25

3.4. Jenis Penelitian 25

3.6. Instrumen Penelitian 25

(8)

viii

BABA IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Instrumen Penelitian 32

4.2. Hasil Penelitian 32

4.2.1. Tingkat Penguasaan siswa 33

4.2.2. Ketuntasan Hasil Belajar 35

4.2.3. Ketercapaian Indikator Pembelajaran 35 4.2.4. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa 37

4.2. Pembahasan Penelitian 38

4.3.1. Hasil Belajar Siswa 38

4.3.2. Ketuntasan Belajar 39

4.3.3. Ketuntasan Pencapaian Indikator 39

4.3.4. Aktivitas Belajar Biswa 40

BAB V.KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. kesimpulan 42

5.2. Saran 42

(9)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Fase Pembelajaran Kooperatif 10

Tabel 2.2. Perbedaan sel hewan dan tumbuhan 16

Tabel 3.1. kisi-kisi soal tes 26

Tabel 4.1. Deskripsi tingkat penguasaan siswa 33 Tabel 4.2. Tingkat penguasaan siswa pada saat pre-test dan post-test 34

Tabel 4.3. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa 35

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Skema Diskusi Model Snowball Throwing 12 Gambar 2.2 Perbedaan sel hewan dan tumbuhan 15 Gambar 2.3. Jaringan pada hewan dan manusia 10

Gambar 2.4. Jaringan pada tumbuhan 18

Gambar 2.5. Organ pada Hewan dan Manusia 19

Gambar 2.6. Organ pada Tumbuhan 19

Gambar 2.7. Sistem Organ Pencernaan dan Pernafasan Manusia 20

Gambar 2.8. Sistem Transportasi 21

Gambar 2.9. Organisme Tumbuhan 22

(11)

vii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 3

1.3 Pembatasan Masalah 4

1.4 Rumusan Masalah 4

1.5 Tujuan Penelitian 4

1.6 Manfaat Penelitian 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1 Kerangka Teoritis 6

2.1.1 Pengertian Belajar 6

2.1.2 Pengertian Hasil Belajar 6

2.1.3 Efektivitas Pembelajaran 8

2.1.4 Model Pembelajaran 9

2.1.5 Model Pembelajaran Kooperatif(Cooperative Learning) 9 2.1.6 Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif 9 2.1.7 Pembelajaran Kooperatif TipeSnowball Throwing 10 2.1.8 Langkah-langkah Pembelajaran Snowball Throwing 11

2.1.9 Model Materi Organisme Kehidupan 14

2.2 Kerangka Konseptual 23

BAB III METODE PENELITIAN 24

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 24

31.1. Lokasi Penelitian Medan 24

3.1.2. Waktu Penelitian 24

3.2. Populasi dan Sampel 24

3.2.1. Populasi 24

3.2.2. Sampel 24

3.3. Rancangan Penelitian 24

3.4. Prosedur penelitian 25

3.4. Jenis Penelitian 25

3.6. Instrumen Penelitian 25

(12)

viii

BABA IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Instrumen Penelitian 32

4.2. Hasil Penelitian 32

4.2.1. Tingkat Penguasaan siswa 33

4.2.2. Ketuntasan Hasil Belajar 35

4.2.3. Ketercapaian Indikator Pembelajaran 35 4.2.4. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa 37

4.2. Pembahasan Penelitian 38

4.3.1. Hasil Belajar Siswa 38

4.3.2. Ketuntasan Belajar 39

4.3.3. Ketuntasan Pencapaian Indikator 39

4.3.4. Aktivitas Belajar Biswa 40

BAB V.KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. kesimpulan 42

5.2. Saran 42

(13)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halamam

Lampiran 1. Silabus 44

Lampiran 2. RPP 49

Lampiran 3. Instrumen Penelitian 60

Lampiran 4. Kunci Jawaban 67

Lampiran 5 Lembar aktivitas Belajar siswa 68

Lampiran 6 Tabel perhitungan validitas 72

Lampiran 7 Perhitungan validitas test 74

Lampiran 8. Tabel perhitungan reabilitas 75

Lampiran 9. Perhitungan Reabilitas 79

Lampiran 10. Tabel Tingkat Kesukaran soal 80

Lampiran 11 Perhitungan Tingkat Kesukaran soal 81 Lampiran 12 Tabel perhitungan daya beda soal 83

Lampiran 13 Perhitungan daya beda soal 84

Lampiran 14 Tingkat Penguasaan Siswa Berdasarkan Hasil Pre-test 87 Lampiran 15 Tingkat Penguasaan Siswa Berdasarkan Hasil post-test 89 Lampiran 16 Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa 91 Lampiran 17 Tabel Ketercapaian Tujuan Khusus 93

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Upaya menigkatkan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas

manusia seutuhnya, adalah misi pendidikan yang menjadi tanggung jawab

professional seorang guru. Pengembangan kualitas manusia ini menjadi suatu

keharusan, terutama dalam memasuki era globalisasi dewasa ini. Ilmu

pengetahuan dan teknologi yang berkembang cepat, tidak dapat dikejar dengan

cara-cara lama yang dipakai dalam sekolah-sekoah. Mengajar bukan hanya usaha

untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, melainka juga usaha untuk menciptakan

lingkungan yang membelajarkan sumber didik agar tujuan pembelajaran dapat

secara optimal. Untuk itu, perlu dibina dan dikembangkan kemampuan

professional guru untuk mengelola program pengajaran dengan strategi belajar

mengajar yang kaya dengan variasi.

Efektivitas suatu pembelajaran merujuk pada berdaya dan berhasil guna

seluruh komponen pembelajaran yang diorganisir untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Untuk mengetahuinya dapat dilakukan dengan memberikan tes,

sebab hasil tes dapat dipakai untuk mengevaluasi tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan sebelumnya sudah berhasil diperoleh atau tidak. Tujuan dari kegiatan

belajar mengajar tidak akan pernah tercapai jika pemilihan dan penentuan metode

tidak dilakukan dengan pengenalan terhadap karakteristik dari masing-masing

metode. Jadi, guru sebaiknya menggunakan metode yang dapat menunjang

kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat dijadikan sebagai alat yang efektif

untuk mencapai tujuan pengajaran (Djamarah dan Zain, 2006).

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran biologi di

Yayasan SMP Prayatna Medan, hasil belajar biologi siswa juga masih rendah,

rata-rata hampir sekitar 50% siswa mendapat nilai ulangan 50, dimana batas nilai

KKM (Kreteria Ketuntasan Minimal) untuk mata pelajaran Biologi di Yayasan

SMP Prayatna Medan adalah 75. Sehingga hanya beberapa siswa saja yang

(15)

2

dibawah KKM. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor, antara lain adalah

kurang aktifnya peserta didik dalam proses belajar mengajar. Peserta didik

cenderung pasif dalam menerima pelajaran. Selain itu proses belajar mengajar

yang cenderung monoton dengan menggunakan ceramah sehingga menimbulkan

kebosanan bagi peserta didik yang mengakibatkan minat belajar siswa yang

rendah sehingga hasil belajar pun menjadi kurang optimal.

Mengatasi masalah diatas, guru harus pandai memilih metode yang sesuai

agar dapat mencapai keefektifan pebelajaran. Untuk itu peneliti menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing. Model pembelajaran

Snowball Throwing adalah model pembelajaran yang melatih siswa untuk lebih

tanggap menerima pesan dari orang lain, dan menyampaikan pesan tersebut

kepada temannya dalam satu kelompok. Lemparan pertanyaan menggunakan

kertas berisi pertanyaan yang diremas menjadi sebuah bola kertas lalu

dilempar-lemparkan kepada siswa lain. Siswa yang mendapat bola kertas lalu membuka dan

menjawab pertanyaan (Suprijono, 2011 )

Pembelajaran biologi dengan menggunakan model pembelajaran Snowball

Throwing akan lebih memotivasi siswa dalam belajar, banyaknya materi biologi

yang harus dipahami oleh siswa dalam pembelajaran membuat guru cenderung

memberi materi dengan metode ceramah dan tidak adanya aktivitas yang

bermakna bagi siswa, model pembelajaran Snowball throwing sebagai solusi dari

permasalahan tersebut, karena dengan menggunakan model pembelajaran

Snowball Throwing pembelajaran dilakukan dengan cara diskusi kelompok

sehingga siswa lebih aktif dan dapat bekerja sama dengan siswa dalam

kelompoknya, mereka juga belajar membuat pertanyaan, menjawab pertanyaan,

menunggu giliran dan mereka saling memberikan informasi pengetahuan.

Model pembelajaran Snowball Throwingakan menciptakan suasana yang

menyenangkan dalam proses belajar dan membangkitkan motivasi siswa dalam

belajar. Siswa akan mudah memahami konsep-konsep dasar dan ide-ide lebih

banyak dan lebih baik dengan adanya saling memberi informasi pengetahuan.

(16)

3

peraturan, membuat pertanyaan, menunggu giliran, menjawab pertanyaan, dan

belajar untuk menyesuaikan diri dalam suatu kelompok (Akhiriyah 2011)

Selain itu, terdapat penelitian terlebih dahulu yang berkaitan dengan model

pembelajaran kooperatip tipe snowball throwing, yaitu penelitian yang dilakukan

oleh Lubis (2012) dengan jurnalnya yang berjudul “Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatip Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa”

setelah diakukan penelitian diperoleh nilai rata-rata 81,45. Dan juga penelitia yang

dilakukan oleh Rahayu dalam Lubis (2009), bahwa model snowball throwing

dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang diketahui dari nilai rata-rata 64,98

sebelum dilakukan penelitian dan setelah dilakukan penelitian pada siklus 1

meningkat menjadi 71,93 dan pada siklus 11 meningkat menjadi 81,80. Kedua

penelitian tersebut menunjukkan bahwa prestasi siswa dalam hal ini hasil belajar

siswa dapat meningkat kearah yang lebih baik.

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian

dengan judul:” Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing Pada Materi Pokok Organisasi Kehidupan Di Kelas VII SMP Prayatna Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dapat diidentifikasikan beberapa

masalah yaitu :

1. Pengajaran guru yang monoton menggunakan metode ceramah

2. Aktivitas dan ketertarikan siswa dalam belajar biologi masih kurang

3. Hasil belajar biologi kelas VII SMP Prayatna Medan masih rendah.

1.3. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini permasalahan dibatasi pada :

1. Penerapan model pembelajara Kooperatif Tipe Snowball Throwing

2. Penerapan model pembelajara Kooperatif Tipe Snowball Throwing pada

(17)

4

3. Efektvitas model pembelajara Kooperatif Tipe Snowball Throwing pada

materi pokok organisasi kehidupan. Efektivitas dalam enelitian ini dapat

dilihat dari ketuntasan hasil belajar secara individual dan klasikal dan

pencapaian idikator

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalh diatas, maka peneliti mengambil rumusan

masalah yaitu; Apakah model pembelajara Kooperatif Tipe Snowball Throwing

akan memberikan hasil yang efektif pada materi pokok organisasi kehidupan

dikelas VII SMP Prayatna Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014?

1.5. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran

kooperatif tipe Snowball Throwing pada materi pokok Organisasi Kehidupan dikelas VII SMP Prayatna Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014?

1.6. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini,

manfaatnya adalah sebagai berikut :

1. Bagi peneliti

a) Mendapatkan pengalaman dalam melakukan penelitian.

b) Memberi tambahan wawasan dan ilmu terhadap peneliti sehingga

lebih mantap dalam menjalankan tugas sebagai seorang pengajar.

c) Mengembangkan diri, berkreasi dan berinovasi dengan menerapkan

model pembelajaran untuk meningkatkan diri sebagai calon pendidik

yang professional.

2. Bagi Guru

a) Memberikan masukan bagi guru dalam melaksanakan kegiatan

belajar mengajar.

b) Sebagai motivasi meningkatkan ketrampilan yang bervariasi yang

(18)

5

memberikan layanan terbaik bagi siswa.

c) Membantu guru dalam memilih model pembelajaran yang efektif

sehingga dapat meningkatkan prestasi siswa dalam belajar

biologi.

3. Bagi Siswa

a) Untuk menciptakan suatu pembelajaran yang benar-benar dapat

memicu siswa lebih aktif dalam pembelajaran.

b) Menciptakan suasana lingkungan belajar yang akrab, menarik, dan

menyenangkan sehingga siswa tidak merasa bosan dalam belajar.

c) Dapat memotivasi belajar siswa karena mereka bekerja dalam

kelompok yang saling menghargai di sekolah.

d) Dapat meningkatkan semangat kerja sama antar siswa karena mereka

sadar bahwa keberhasilan mereka tergantung pada kerja sama dalam

kelompok belajar di sekolah.

4. Bagi Sekolah

a) Memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan pemilihan

model pembelajaran biologi yang efektif terutama dalam

meningkatkan prestasi belajar siswa.

b) Proses belajar mengajar di sekolah lebih bervariasi.

d) Dengan adanya penelitian ini maka pihak sekolah lebih mudah

mendorong para guru untuk meningkatkan dan menggunakan model

(19)

42 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:

Keefektifan model pembeajaran kooperatif tipe snowball throwing pada materi

pokok organisasi kehidupan dikelas VII SMP Prayatna Medan dilihat dari tingkat

penguasaan siswa rata-rata mencapai 90% , ketuntasan belajar secara individual

dan klasikal yakni 90%, dan memenuhi tingkat pencapaian indikator dari lima

indikator yang diuji, 100% telah tercapai. serta hasil observasi aktivitas belajar

siswa terlaksana cukup aktif dengan perolehan nilai rata-rata keseluruhan

81,67%.

5.2. Saran

1. Disarankan kepada guru mata pelajaran biologi agar menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing pada materi pokok

organisasi kehidupan.

2. Peneliti sebagai calon guru akan menerapkan model pembelajaran ini

dalam mengajarkan pembelajaran biologi dikemudian hari.

3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing dapat dijadikan

(20)

ii

RIWAYAT HIDUP

Kiki Rizqi Sahara lahir tanggal 12 Juli, di desa Sukajadi Kecamatan

Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Utara. Ayah bernama Khaidir Munthe

dan Ibu bernama Siti Nurbaya, dan merupakan anak ke-7 dari 7 bersaudara. Pada

tahun 1998 penulis masuk ke SD Alwasliah Swasta, kemudian tamat pada tahun

2004. Pada tahun 2008 penulis tamat dari sekolah MTSn Negeri Labuhanbatu

Utara. Kemudian penulis melanjut ke MAN Kualuh Hulu dan menyelesaikan

sekolah pada tahun 2010. Pada tahun 2010 penulis menerima undangan untuk

melanjut ke perguruan tinggi melalui jalur Pemkab Kedinasan Labuhan batu

(outreach) Utara dan diterima di Pendidikan Biologi Unimed, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Kegitatan ekstrakurikuler yang pernah

Gambar

Tabel 2.1. Fase Pembelajaran Kooperatif
Gambar 2.1.Skema Diskusi Model Snowball Throwing

Referensi

Dokumen terkait

Kinerja karyawan sudah sesuai dengan standar kuantitas yang ditetapkan perusahaan.. 3

pemerintah atas rencana pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) kepada warga Majalengka, secara yuridis dianggap merupakan perbuatan sewenang-wenang dan

KETERBATASAN DAN SARAN Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh struktur kepemilikan, profitabilitas dan leverage terhadap kondisi financial

Perairan pantai Tanjung Buton memiliki konsentrasi logam berat Pb yang lebih kecil dari stasiun lainnya, kecuali Bungus Padang, sedangkan konsentrasi logam Cu pada sedimen

PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN PENGHASILAN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK TETAPI TERMASUK DALAM PEREDARAN USAHA. JUMLAH (3a

tersebut maka dalam pembuatan program peningkatan mutu sekolah bisa berdasarkan dari.. hasil analisis EDS, mana yang menjadi prioritas program peningkatan mutu dan

Judul : Uji Infeksi Puccinia psidii Penyebab Penyakit Karat Daun Pada Klon Hibrid Eucalyptus grandis xEucalyptus urophylla di PT.. Toba Pulp Lestari Tbk, Kabupaten Toba

Effektifitas Implementasi Kebijakan Akselerasi Penuntasan Wajar 9 tahun Bagi Anak Keluarga Miskin ( Studi Evaluasi Kinerja Kebijakan di Kabupaten Cianjur ), Bandung, UPI