• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bakti Puspita C 9609021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bakti Puspita C 9609021"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

PERSEPSI PENTINGNYA PENGUASAAN BAHASA

MANDARIN SEBAGAI PENUNJANG PELAYANAN

BAGI STAFF FRONT OFFICE DI HOTEL SOLO

PARAGON

LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajad Ahli Madya pada Diploma III Bahasa China FSSR

Universitas Sebelas Maret

Oleh: Bakti Puspita

C 9609021

PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

(2)
(3)
(4)

commit to user MOTTO

“Barang siapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluarbaginya. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan

mencukupkan keperluanny a” (Ath Thalaq : 2 – 3)

“Jangan membuang-buang waktu. Karena ia tak akan bisa diputar kembali”(penulis)

(5)

commit to user PERSEMBAHAN

Karya yang di susun ini, penulis persembahkan untuk:

1. Kedua Orangtuaku yang selalu mendukung dan menyemangatiku untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

2. Kakakku yang selalu membantuku dalam segala hal

3. Keluargaku yang lain yang selalu mendampingiku dalam kehidupan ini. 4. Teman-temanku yang selalu memberi masukan dalam penulisan tugas

(6)

commit to user ABSTRAK

Ba kti Puspita . 2012. Persepsi Pentingnya Pengua sa an Ba ha sa Manda rin Seba gai Penunja ng Pela ya na n Bagi Sta f Front Office di Hotel Solo Pa ra gon, Progra m Diploma III Ba ha sa China , Fa kulta s Sa stra dan SeniRupa , Universita s Sebela s Ma ret.

Laporan tugas akhir ini dilatarbelakangi permasalahan pentingnya penggunaan bahasa China di bidang perhotelan. Permasalahan yang dikaji dalam laporan tugas akhir ini adalah persepsi pentingnya penguasaan bahasa Mandarin sebagai penunjang pelayanan bagi staf front office di Hotel Solo Pragon. Adapun tujuan laporan tugas akhir adalah mengetahui persepsi pentingnya penguasaan bahasa Mandarin dalam perhotelan zaman sekarang ini.

Dalam menyusun laporan tugas akhir ini penulis menggunakan teknikpengumpulan data, metode studi pustaka, dokumentasi, wawancara, dan observasi.

Adapun hasil dari penelitian ini penggunaan bahasa Mandarindi bidang perhotelan dapat meningkatkan mutu hotel tersebut. Dapat dilihatdari reaksi tamu yang senang karenastaf front officedapat menggunakan bahasaMandarin. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Hotel Solo Paragon memiliki prospek yang baik dalam pengembangan dan penggunaan bahasa Mandarin. Meskipun banyak sekali orang yang menganggap hal ini tidak menguntungkan, namun dilihat dari reaksi tamu-tamu cara ini sangat efektif untuk meningkatkan dan mengembangkan hotel.

Dalam penelitian ini penulis memberikan kuesioner kepada staf front office tentang persepsi staf front office terhadap bahasaMandarin.Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam penyusunan adalah sulitnya mendapatkan izin untuk mewawancarai secara langsung sehingga hanya dapat dilakukan saat istirahat.

(7)

commit to user

摘要

本文作者:毕柏希

作者在

Solo Paragon

饭店实习。在那,作者

帮忙服务

Solo Paragon

饭店的客人。实习时间两

个月。作者在

Solo Paragon

饭店实习期间从星期

一到星期六,

从早上九点到下午五点钟。

SoloParagon

饭店的接待员大部分都会使

用英语。

因为在那的工作条件是会讲英语。为了

是想知道对于饭店的接待员汉语的重要性有多大。

实习期间,作者经常看到中国人或华裔。来自

中国的客人会讲英语来办住宿手续,但是他们更开

心的是如果饭店的接待员会讲汉语。有时候会接待

员与饭店的客人之间会发生误解,因为接待员不太

会讲汉语。

实习期间,作者发现而得出结论,多半的接待

员认为学汉语很重要。但是

Solo Paragon

饭店

(8)

commit to user KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, atas rahmat dankarunia-Nya, Tugas Akhir yang berjudul “Penyediaan Buku Saku Bahasa China Sebagai Penunjang Pelayanan Bagi Staff Front Office di Hotel Solo Paragon” ini dapat diselesaikan.

Maksud dan Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi persyaratan kelulusan program studi Diploma III pada jurusan Sastra China di Universitas Sebelas Maret. Selain itu penulis juga dapat mencoba menerapkan dan membandingkan pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh dibangku kuliah dengan kenyataan yang ada di lingkungan kerja.

Penulis merasa bahwa dalam menyusun laporan ini masih menemui beberapa kesulitan dan hambatan, disamping itu penulis juga menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan-kekurangan lainnya, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang ,membangun dari semua pihak.

Menyadari penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada:

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

(9)

commit to user

2.

Dra. Endang Tri Winarni, M.Hum., selaku Ketua Program dan Pembimbing Akademik Program Studi Diploma III Bahasa China Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret.

3. Feng Huai Zhong dan Dyah Ayu Puri Palupi, S.E., M.M. selaku dosen Pembimbing yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penulisan Laporan Tugas Akhir.

4. Bapak Bobby Willianto yang telah membantu kelancaran PKL di Solo Paragon.

5. Ibu Estrin sebagai Manager HRD di Solo Paragon.

6. Ayah dan Ibu yang selau memberikan dukungan dan doanya. 7. Kakakku tersayang yang selalu ada saat aku susah maupun senang. 8. Teman-teman seperjuanganku, DIII Bahasa China angkatan 2009

9. Semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan, saran dan masukan dalam proses penyusunan Tugas Akhir ini.

Selama penyusunan Tugas Akhir ini, penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, untuk itu dengan tangan terbuka penulis mengharapkan kritik dan saran dalam penyempurnaan penulisan ini. Semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi para pembaca dan bagi semua yang berkepentingan.

Surakarta, Juli 2012

(10)

commit to user DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Halaman Pengesahan Pembimbing ... ii

Halaman Pengesahan Dewan Penguji ... iii

Motto ... iv

Halaman Persembahan ... v

Abstrak (Bahasa Indonesia) ... vi

摘要)... vii

Kata Pengantar. ... viii

Daftar Isi... x

Daftar Tabel dan Gambar. ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan ... 4

D. Manfaat ... 4

E. Metode Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Persepsi ... 7

B. Komunikasi ... 8

C. Bahasa ... 14

D. Hotel ... 15

(11)

commit to user

F. Kualitas Pelayanan ... 28

G. Kreangka Pemikiran ... 33

BAB III PEMBAHASAN ... 34

A. Gambaran Umum Hotel Solo Paragon... 34

B. Klasifikasi atau Penggolongan Hotel ... 41

C. Fasilitas Akomodasi ... 42

D. Struktur Organisasi dan Job Description Departemen Front Office Hotel Solo Paragon ... 43

E. Mengenal Tamu Hotel Solo Paragon ... 48

F. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Staf Front Office dalam Berkomunikasi dengan Tamu ... 50

G. Kriteria kelancaran staf Front Office berbahasa asing ... 53

H. Analisa dan Pembahasan Hasil Kuesioner Staf Front Office ... 54

I. Analisa dan Pembahasan Wawancara terhadap staf Front Office ... 65

J. Pembahasan Buku Saku ... 66

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN ... 69

A. Simpulan ... 69

B. Saran ... 70

(12)

commit to user

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Identitas Pembangunan Solo Paragon ... 37 Tabel 3.2 Tahap Perjalanan Solo Paragon ... 40 Tabel 3.3 Tujuan Tamu Mancanegara yang Menginap di Hotel Solo

Paragon ... 49 Tabel 3.4 Deskripsi Kemampuan Berkomunikasi Menggunakan

Bahasa China ... 55 Tabel 3.5 Deskripsi Kendala Staf Front Office dalam Berkomunikasi

menggunakan Bahasa China ... 58 Tabel 3.6 Negara Asal Tamu yang Berkendala dalam Hal Komunikasi .. 59 Tabel 3.7 Pentingnya Penguasaan bahasa China bagi Staf Front Office

untuk Menunjang Kelancaran Komunikasi yang Efektif ... 61 Tabel 3.8 Frekuensi Pelatihan Bahasa China yang di harapkan staff

Front Office ... 62 Tabel 3.9 Dampak dari Penguasaan Bahasa Asing terhadap

Peningkatan Pelayanan ... 63

DAFTAR GAMBAR

(13)

commit to user BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kini ekonomi China telah berhasil menggeser Jepang menjadi no 2 di dunia bahkan diperkirakan Ekonomi China diyakini bisa mengungguli Amerika Serikat pada 2016. Negeri Tiongkok itu juga bakal memiliki pengaruh yang kuat bagi ekonomi dunia.

Mengetahui adanya prospek dalam dunia bisnis dan pariwisata yang ditawarkan oleh China, presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono ingin mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan China. Sebenarnya hubungan baik antara pemerintah Republik Indonesia (RI) dengan pemerintah China sudah lama terjalin. Hal ini ditunjukkan dengan tingginya frekuensi saling kunjung antar Presiden Indonesia dan Perdana Menteri Republik Rakyat China (RRC) dalam dua tahun terakhir. Perdana Menteri RRC, Wen Jiabao sudah dua kali mengunjungi Indonesia pada tahun 2011 terakhir pada KTT ASEAN dan di Bali, April silam. Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menurut catatan pemerintah China, bahkan sudah lima kali ke China sebelum kunjungan resminya 22-24 Maret ini.

(14)

commit to user

Kemitraan Strategis oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Hu Jintao di Jakarta pada April 2005.

Dalam pertemuan antara China dan Indonesia, kedua kepala negara akan menandatangani nota kesepahaman perjanjian kerja sama di berbagai bidang. Juga di antara kerja sama yang tercantum adalah peningkatan hubungan di bidang penanggulangan narkotika, perdagangan, penelitian dan maritim. Kedua pihak juga tengah mematangkan persiapan untuk nota kesepahaman di bidang ekonomi, perdagangan, infrastruktur, manufaktur dan investasi

Tahun ini telah lebih dari 1.000 perusahaan dari China yang berinvestasi di Indonesia, dengan nilai lebih dari US$1,23 miliar. Di antara sektor yang diminati investor China adalah infrastruktur, pembangkit listrik, manufaktur, kelapa sawit, pertanian dan perikanan.

Indonesia kini meningkatkan promosi pariwisata di China untuk menarik lebih banyak kunjungan wisatawan Tiongkok. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Mari Elka berencana menambah frekuensi penerbangan dengan kota-kota utama China. Indonesia menargetkan dapat menarik lebih dari 1 juta wisatawan pada tahun 2014.

(15)

commit to user

losmen, motel, resort dan lain-lain. Hotel merupakan salah satu jenis akomodasi yang sangat dikenal oleh masyarakat.Hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat umum, baik mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu.

Berdasarkan Keputusan Menteri Parpostel no Km 94/HK103/MPPT 1987 adalah jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan bagian untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi masyarakat umum yang dikelola secara komersil.

Dalam perhotelan bahasa sangatlah penting dalam berhubungan dengan tamu. Bahasa asing sangatlah diperlukan mengingat tamu yang berkunjung tidak selalu dari dalam negeri. Oleh karena itu, penguasaan bahasa sangat dibutuhkan untuk menunjang kenyamanan tamu saat tinggal di hotel tersebut. Bahasa yang paling sering ditemui dalam perhotelan adalah bahasa Inggris, China, Jepang, dan Perancis.

(16)

commit to user

Hotel Solo Paragon tentang pentingnya penguasaan bahasa China sebagai penunjang pelayanan bagi staff front office.

B. Rumusan Masalah

Mengetahui persepsi pentingnya penguasaan bahasa Mandarin sebagai

penunjang bagi staf front office di Hotel Solo Paragon.

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan akhir penelitian ini adalah mengetahui persepsi pentingnya penguasaan bahasa Mandarin sebagai penunjang bagi staf front office di Hotel Solo Paragon. Serta

mengetahui perkembangan bahasa China pada zaman sekarang.

.

D. Manfaat

Praktek Kerja Lapangan (PKL) mempunyai tiga manfaat, yaitu untuk

mahasiswa yang akan masuk dunia kerja, untuk perguruan tinggi, dan untuk

perusahaan atau suatu instansi.

1. Bagi Mahasiswa

Untuk mendewasakan alam pikiran mahasiswa untuk

melaksanakan penelaahan dan pemecahan masalah yang ada kaitannya

dengan Bahasa China yang ada dalam perusahaan atau departemen

sekaligus dapat menjadi bekal untuk mahasiswa dalam menghadapi

(17)

commit to user

2. Bagi Perguruan Tinggi

Perguruan tinggi akan lebih mantap mengenai pengajaran

Bahasa China yang tepat untuk mahasiswa, dengan adanya umpan

balik sebagai integritas mahasiswa dalam masyarakat, terutama dari

instansi dan perusahaan yang mempraktekkan Bahasa China.

3. Bagi Instansi atau Perusahaan

Memperoleh pengetahuan yang diperlukan oleh hotel tentang

penggunaan Bahasa China yang baik dan benar dalam dunia perhotelan.

E. Metode Pengumpulan Data

Menurut Husein Umar (2001: 49-51), prosedur pengumpulan data yang dapat digunakan dalam penelitian adalah:

1. KuesionerTeknik angket merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. Dalam tugas akhir ini kuesioner yang disebarkan untuk 43 staf Front Office Hotel Solo Paragon.

(18)

commit to user

3. Dokumentasidilakukan untuk memperoleh data dari arsip yang menunjang pembuatan tugas akhir. Adapun arsip yang digunakan dalam penulisan laporan ini adalah data-data mengenai jumlah karyawan, struktur organisasi pembagian tugas karyawan dan lain-lain.

(19)

commit to user BAB II

LANDASAN TEORI

A. Persepsi

Menurut Kotler (1994: 248), definisi persepsi adalah proses seorang individu memilih,mengorganisasi dan menafsirkan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaranyang bermakna tentang dunia. Persepsi tergantung bukan hanya pada rangsangan fisik,tetapi juga pada hubungan rangsangan dengan media sekelilingnya dan kondisi daridalam diri individu.

Menurut Desiderato (1990), persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa,atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi danmenghasilkan pesan. Persepsi memberikan makna pada stimuli inderawi (Rakhmat, 1994: 51).

Faktor lain yang sangat mempengaruhi persepsi adalah perhatian. MenurutAndersen (1986), perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimulimenjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah (Rakhmat, 1994: 52).

(20)

commit to user

Maka dari beberapa pendapat mengenai pengertian persepsi, penulis mengambilkesimpulan bahwa persepsi adalah proses masyarakat dalam memilih, mengorganisasi,dan menerjemahkan banyaknya rangsangan peristiwa yang mempengaruhi inderamenjadi suatu gambaran yang bermakna dan melekat.

B.Komunikasi

Dari semua pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh staf hotel, pengetahuan dan keterampilan yang menyangkut komunikasi merupakan yang paling penting dan berguna diantara pengetahuan dan keterampilan lainnya. Melalui komunikasi, staf hotel dapat berinteraksi dengan tamu, dan bahkan staf pun dapat mengenal tamu hotel lebih baik.

Joseph A. Devito dalam bukunya, Communicology: An Introduction to the Study of Communication, mendefinisikan komunikasi secara luas yaitu kegiatan yang dilakukanoleh seseorang atau lebih, yakni kegiatan menyampaikan dan menerima pesan, yangmendapat perubahan dari gangguan-gangguan, dalam suatu konteks, yang menimbulkanefek dan kesempatan untuk arus balik.

Stoner, Freeman, & Gilbert, Jr (1995: 525) mengemukakan :

“ Communication is defined as the process by which people seek to

(21)

commit to user

mencari jalan untuk berbagi pikiran, ide dan arti melaluitransmisi pesan yang simbolik .

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan suatu proses, suatu kegiatan. Namun komunikasi bukanlah sekedar suatu proses maupun suatu kegiatan. Komunikasi mengacu pada suatu tindakan oleh satu orang atau lebih yang mengirim dan menerima pesan dan terdistorsi oleh gangguan dalam suatu konteks tertentu serta memiliki pengaruh, sehingga ada kesempatan untuk melakukan umpan balik.

Komunikasi yang ada di masyarakat bisa terjadi dalam berbagai bentuk dan tidak selalu berupa komunikasi verbal (lisan ataupun tulisan), tetapi juga berkomunikasi secara nonverbal (tanpa kata). Sebagai contoh, cara berjalan, berjabat tangan, menggelengkan kepala, menyisir rambut, duduk dan bahkan komunikasi dapat hanya berupa senyuman. Komunikasi seperti itu biasa disebut sebagai body la ngua ge.

B.1. Komunikasi Efektif

Untuk memperoleh komunikasi yang efektif diperlukan keterampilan tertentu, Walker (1996: 367) mengemukakan :

“ Effective communication use technique to improve the

communication process,such a s being sensitive to the receiver’s world,

being a wa re of symbolic earnings, using clea r, direct, simple la nguage,

moving from defensive to supportive communication understa nding the

(22)

commit to user

Kutipan di atas memiliki arti bahwa komunikasi yang efektif menggunakan beberapa teknik untuk mewujudkan proses komunikasi, yaitu :

- Sensitif terhadap lingkungan pendengar pesan. - Memahami pesan-pesan simbolis.

- Menggunakan bahasa yang jelas, langsung dan sederhana. - Mengubah cara mendengarkan dari yang bersifat pasif dan

acuh menjadi bersifat aktifdan responsif.

- Memahami hubungan antara kedua belah pihak. - Menyadari akan tingkat kepercayaan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komunikasi efektif yang terjadi di masyarakat adalah teknik penyampaian pesan antara pengirim pesan dan penerima pesan agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Teknik yang harus dilakukan antara kedua pihak yaitu diantaranya pengirim pesan harus memiliki perasaan sensitif terhadap lingkungan penerima pesan, agar setiap pesan yang disampaikan tidak menyinggung perasaan penerima pesan.

(23)

commit to user

tidak akan ada interaksi komunikasi antara pengirim pesan dan penerima pesan.

Komunikasi efektif tidak selalu berasal dari pengirim pesan. Penerima pesan juga harus menunjukkan sikap yang aktif dan responsif agar komunikasi yang terjalin di antara pengirim pesan dan penerima pesan tetap terjaga. Komunikasi yang efektif dapat melewati semua hambatan yang dihadapi seperti perbedaan dalam persepsi dan bahasa, serta perbedaan budaya.

B.2. Hambatan komunikasi

Pengirim pesan dan penerima pesan, meskipun berhasil melakukan komunikasi efektif namun ada kalanya komunikasi tersebut mengalami hambatan. Komunikasi dikatakan berhasil hanya jika penerima pesan memahami pesan seperti yang dimaksudkan pemberi pesan.

Menurut Bovee & Thill (2002: 18-22), ada beberapa faktor yang menghambat pemberi pesan dan penerima pesan dalam berkomunikasi, yaitu :

a. Perbedaan persepsi dan bahasa

(24)

commit to user

mengenai seberapa jauh dua orang atau lebih dapat mempunyai pengertian yang sama mengenai suatu kata.

b. Perbedaan budaya

Berkomunikasi dengan seseorang dari negara lain mungkin merupakan contoh paling ekstrem mengenai latar belakang dan budaya yang berbeda dapat menghalangi komunikasi. Hal ini merupakan salah satu hambatan komunikasi yang sulit untuk diatasi.

Berlandaskan pada pendapat Bovee & Thill, penulis menarik kesimpulan bahwa hambatan komunikasi di lapangan yang sering terjadi bukan hanya berasal dari kesalahan dalam melakukan teknik komunikasi efektif. Faktor perbedaan persepsi, bahasa dan budaya juga dapat menjadi hambatan bagi pengirim pesan dalam berkomunikasi untuk menyampaikan pesan dan informasi kepada penerima agar mudah dimengerti.

B.3. Fungsi dan bentuk komunikasi Front Office

(25)

commit to user

Office yang baru hingga level Front Office Manager. Informasi yang hendak disampaikan sangat diperlukan oleh staf Front Office yang lain untuk melaksanakan pekerjaan. Pada saat yang sama, bahkan tamu ataupun stafdari departemen lain mempunyai informasi penting bagi staf front office. Dalam lingkungan departemen Hotel Solo Paragon yang terdiri dari lima atauenam staf yang bekerja dalam shift kerja yang sama, banyak informasi dipertukarkansambil lalu dan langsung kepada yang bersangkutan. Namun beda halnya dengandepartemen hotel lain yang staf-nya memiliki shift kerja yang berlainan dan tidak selalubekerja dan bertemu dalam shift kerja yang sama, mengirimkan informasi secara tepatkepada orang yang tepat pada saat yang tepat merupakan tantangan besar. Untukmenghadapi tantangan ini, selain departemen front office mengandalkan saluran internaljuga mengandalkan saluran komunikasi eksternal.

(26)

commit to user C. Bahasa

Dalam hidup masyarakat setiap hari menggunakan bahasa tanpa pernah memikirkan apakah sebenarnya yang dimaksud bahasa itu. Finocchiarno (1974: 3) mengemukakan :

“ La ngua ge is a system of arbitra ry, voca l symbols which permits

a ll people in a given culture, or other people who ha ve lea rned the system of

that culture to communicate or to intera ct”, yang artinya bahwa bahasa adalah satu sistem vokalyang arbitrer, memungkinkan semua orang dalam satu kebudayaan tertentu atau oranglain yang telah mempelajari sistem kebudayaan tersebut untuk berkomunikasi atauberinteraksi.

Dalam buku pengantar ke bahasa (Pateda, 1981: 5), telah dijelaskan bahwa salah satu fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Bahasa merupakan alat yang ampuh untuk berhubungan dan bekerjasama. Apabila orang tidak mengetahui tata bahasa maka orang tersebut tidak mampu untuk berkomunikasi, karena setiap orang dengan proses belajar baik langsung maupun tidak langsung mempunyai kompetensi untuk berkomunikasi.

(27)

commit to user D. Hotel

Kata ‘hotel’ dalam bahasa Indonesia penulisan dan pengucapannya sama dalam bahasa Inggris, sehingga pengertian hotel dapat dilihat dari kamusBahasa Indonesia maupun kamus Bahasa Inggris. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengertian hotel adalah “Ba nguna n berka ma r ba nya k ya ng disewa kan seba gai tempat untuk mengina p da n

tempat ma ka n ora ng yang seda ng da la m perja la nan, ata u bentuk a komoda si

ya ng dikelola seca ra komersia l, disedia kan ba gi setia p orang untuk

memperoleh pela ya nan, penginapan, ma ka n da n minum.”.Sedangkan Kamus Oxford mendefinisikan pengertian hotel sebagai “Building where rooms and usua lly mea ls a re provided for people in return of pa yment.”Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia adalah “Ba nguna n dimana ka mar-ka ma r da n sa ra pa n tersedia sebagai ga nti dari pemba ya ra n.”

Berdasarkan Keputusan Menteri Parpostel no KM94/HK103/MPPT 1987 adalah “Hotel a da la h suatu jenis a komoda si yang memperguna ka n seba gian ata u seluruh banguna nnya untuk menyedia kan ja sa la innya ba gi

umum yang dikelola seca ra komersia l serta memenuhi ketentua n persya rata n

ya ng ditetapkan dida la m keputusan pemerintah.”

(28)

commit to user D.1. Ruang Lingkup Usaha Perhotelan

Hotel merupakan wadah yang menyediakan sarana tempat tinggal sementara(akomodasi) bagi umum, yaitu : orang-orang yang datang dengan berbagai ragamtujuan, maksud serta keperluan ke daerah di mana hotel berdomisili.

Hotel memilih domisilinya di tempat-tempat atau di lingkungan daerah yangmemiliki potensi untuk dikunjungi, seperti panorama, adat istiadat masyarakat, sosial, budaya, sebagai pusat pemerintahan, pusat perdagangan, keagamaan danpusat kegiatan spiritual dan lain-lain.

Hotel sebagai tempat tinggal sementara harus dapat mencerminkan pola kebudayaan masyarakatnya dalam arti yang luas.

Hotel diharapkan dapat mencerminkan suasana hunian yang dinamis, kreatif,serta dapat menciptakan suasana yang homogeny di tengah-tengah suasana yangheterogen di daerah di mana hotel berlokasi.

(29)

commit to user D.2. Klasifikasi Usaha Hotel

Untuk dapat memberikan informasi kepada para tamu yang akan menginapdi hotel tentang standar fasilitas yang dimiliki oleh masing-masing jenis dan tipehotel, maka Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi melalui DirektoratJenderal Pariwisata mengeluarkan suatu peraturan usaha dan penggolongan hotel.Penggolongan hotel tersebut ditandai dengan bintang, yang disusun mulai dari hotelberbintang 1 (satu) sampai dengan yang tertinggi adalah hotel dengan bintang 5(lima).

D.3. Karakteristik Usaha Hotel

Tujuan dari setiap perhotelan adalah mencari keuntungan denganmenyewakan fasilitas dan atau menjual pelayanan kepada para tamunya, danberdasarkan pada pengertian hotel yang telah dijelaskan sebelumnya, maka hoteldalam menjalankan usahanya selalu melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

- Penyewaan kamar

- Penjualan makanan dan minuman

- Penyediaan pelayanan-pelayanan penunjang lain yang bersifat komersial.

(30)

commit to user

Kegiatan utama dari suatu hotel adalah menyewakan kamar kepada tamu, baik yang standar sampai ke yang suite.

2. Pembedaan jenis kamar hotel

a. Single Room : Kamar untuk satu orang yang dilengkapi dengan satubuah tempat tidur berukuran single untuk satu orang.

b. Twin Room : Kamar untuk dua orang yang dilengkapi dengan dua buah tempat tidur masing-masing berukuran single. c. Double Room : Kamar yang dilengkapi dengan satu

buah tempat tidur berukuran double (untuk dua orang)

d. Double-double : Kamar untuk empat orang yang dilengkapi dengandua kamar tamu, dan dengan tempat tidur berukurandouble (untuk dua orang) Adapun fasilitas standar yang terdapat pada masing-masing jenis kamartersebut adalah sebagai berikut :

- Kamar mandi private (Ba th Room)

- Tempat tidur (jumlah dan ukurannya sesuai dengan jenis) - Ruang tidur

(31)

commit to user - Telepon

- Televisi dan radio Channel - Meja rias / tulis (dressing ta ble)

- Rak untuk menyimpan koper (luggage ra ck) - Asbak, korek api, handuk alat tulis

D.4. Kebijakan Usaha Hotel

Jenis usaha perhotelan memiliki sasaran dan target keuntungan tertentu yangingin dicapai. Falsafah yang dimiliki hotel akan dijadikan sebagai suatu dasar untuk menetapkan misi dan visi perusahaan. Berdasarkan misi dan visi tersebut, maka hotel akan menyusun sasaran yang ingin dicapai dalam bentuk kebijakan-kebijakan, seperti :

1. Pangsa pasar yang ditetapkan untuk dilayani 2. Jenis produk yang ditawarkan.

3. Standart produk yang akan dipenuhi

4. Keuntungan yang ingin dicapai oleh perusahaan

5. Hubungan-hubungan dengan karyawan, pemasok, relasi atau komunitas danmasyarakat umumnya.

D.5. Produk Usaha Hotel

Produk yang dihasilkan oleh usaha hotel dapat dibedakan menjadi :

(32)

commit to user

~ Komponen produk tidak nyata/ abstrak.

Komponen produk nyata adalah: komponen-komponen yang dapat dilihat,disentuh, dan dihitung, sebagai contoh: makanan, minuman, kamar tidur dan perlengkapannya adalah komponen yang merupakan produk nyata. Untuk lebih jelasnya komponen produk nyata adalah : lokasi, dan fasilitas yang disediakan oleh hotel.

Komponen produk tidak nyata ialah komponen-komponen seperti semuaproduk yang dapat dirasakan dan dialami sebagai suatu pengalaman. Suatu produk yang dihasilkan seharusnya dapat memenuhi keinginan-keinginan tamu. Sebagai contoh, dalam sebuah hotel seorang tamu harus memeroleh rasa bersahabat, sopan, santun, dan rasa hormat dari seluruh karyawannya, kondisi lingkungan yang menyenangkan, pelayanan cepat dan akurat yang kesemua ini harus ditunjang dengan menggunakan teknik dan prosedur yang benar.

E. Pengertian F ront Office

(33)

commit to user

bagian depan hotel yang merupakan aktivitas utama di sebuah hotel, dengan mana staf yang melakukan kontak secara langsung dengan tamu (guest conta ct) tersebut biasa disebut reception desk. Penempatan staf bagian depan (Front of The House) harus sangat hati-hati, karena para staf inilah yang nantinya menciptakan kesan pertama (FirstImpression) bagi seorang tamu. Front of The House terdiri dari :

a. Front Office : Bagian yang menangani penerimaan tamu b. Reception Desk : Meja penerimaan tamu

c. Ca shier : Kasir atau tempat untuk administrasi keuangan (money cha nger)

d. Concierge : Bagian yang menangani masalah barang, transportasi pemesanan untuk eksternal dan lain sebagainya.

e. Business Center : Bagian yang menangani surat menyurat dari dan untuk tamu, segala masalah perkantoran termasuk konfirmasi tiket. E.1 Fungsi Departemen Front Office

Berdasarkan buku yang ditulis oleh Sugiarto (2000: 2), adapun beberapa fungsi staf Front Office, sebagai berikut :

1. Menyewakan Kamar Tamu

(34)

commit to user 2. Informasi Pelayanan Hotel

Front Office merupakan sumber utama informasi tentang tamu juga sebagai agen penjualan kamar, pemasaran berbagai kegiatan, dan pelayanan jasa yang ada di hotel.

3. Mengkoordinasikan Pelayanan Tamu

Koordinasi pelayanan tamu adalah tanggungjawab langsung bagian Front Office. Front Office adalah satu-satunya bagian yang menjadi penghubung antara tamudengan bagian-bagian hotel yang melayani tamu. Selain itu, bagian-bagian ini menjadi pusatpenyampaian keluhan dan masalah yang dihadapi tamu.

4. Menyusun Laporan Status Kamar

Room ra ck adalah alat yang paling penting di Front Office. Data akurat yang ada pada room ra ck mutlak diperlukan karena peralatan ini sangat menentukan kuantitas penjualan kamar. 5. Pencatatan Pembayaran Tamu

Rekening tamu dibuat oleh staf setelah tamu mendaftar. Ini merupakan awal kegiatan transaksi keuangan selama tamu tinggal di hotel. Selain itu, kasir Front Office bertugas memonitor utang-piutang tamu. Bilamana pada batas waktu tertentu maka petugas kasir akan menagih kepada tamu tersebut untuk membayar rekening piutang

(35)

commit to user

Bilamana tamu akan berangkat (check out), petugas kasir harus sudah menyiapkan semua rekening. Setelah tamu menyelesaikan pembayaran maka petugas kasir meminta kembali kunci kamar.

7. Menyusun Riwayat Kunjungan Tamu (Guest History Ca rd)

Dengan mengumpulkan data tamu melalui kartu registrasi maka perlu dibuatkan “Riwayat Kunjungan Tamu “. Pada catatan ini setiap kunjungan tamu akan dicatat secara kronologis sehingga frekuensi kunjungan dapat diketahui secara jelas.

8. Alat-alat Komunikasi

Alat komunikasi merupakan sarana penting untuk menunjang kegiatan di hotel. Berbagai alat komunikasi digunakan untuk hubungan keluar-masuk hotel, baik berupa telepon, teleks, dan faksimili.

9. Menangani Barang Bawaan Milik Tamu

Tamu umumnya membawa barang-barang tertentu untuk keperluan sehari-hari. Maka tugas bell boy adalah membantu tamu dengan membawakan barang. Berdasarkan fungsi staf Front Office diatas, penulis memilih beberapa fungsi staf Front Office yang berkenaan dengan hal penggunaan bahasa, yaitu :

1. Informasi Pelayanan Hotel

(36)

commit to user 4. Penyelesaian Pembayaran Tamu

5. Menyusun Riwayat Kunjungan Tamu (Guest History Ca rd) 6. Alat Penghubung Komunikasi

7. Menangani Barang Bawaan Milik Tamu E.2 Peranan Departemen Front Office

Menurut Sugiarto (2000: 3-4), Front Office memiliki peranan yang sangat penting untuk sebuah hotel, karena :

a. Merupakan “pusat kegiatan” hotel

b. Para tamu “mendapat pelayanan“ pada saat tiba, berada, dan pada waktu akan meninggalkan hotel.

c. “Pendapatan hotel“ diperoleh dari hasil sewa kamar, karena lebih dari setengah pendapatan seluruh hotel ini diperoleh dari hasil sewa kamar.

(37)

commit to user

Maksudnya adalah kualifikasi yang perlu dimiliki dan dikembangkan oleh staf Front Office yaitu persyaratan pengetahuan (keterampilan), kemampuan berkomunikasi dan sikap. Menurut Sihite (2000: 2-4), kualifikasi yang perlu dimiliki oleh setiap staf Front Office hotel adalah sebagai berikut :

1. Pengetahuan

Pengetahuan tentang hotel merupakan landasan untuk melayani tamu secara baik dan benar agar tercapai hasil yang efektif dan efisien. Disamping pengetahuan teori, staf Front Office juga memiliki pengetahuan informatif mengenai kondisi dan fasilitas tempat tugasnya dan juga informasi kegiatan hotel untuk diberitahukan kepada tamu hotel sehingga bisa dijadikan sebagai promosi.

2. Ramah dan Sopan

Sifat ramah dan sopan dalam memberikan pelayanan kepada tamu akan memberikan suasana yang menyenangkan dan membuat tamu betah tinggal di hotel. 3. Kepribadian yang baik

Kepribadian yang baik dan menyenangkan seperti :

a. selalu siap memberikan pelayanan dengan penuh ikhlas. b. suka membantu

(38)

commit to user d. suka bergaul

e. lebih mementingkan tamu dan perusahaan dibandingkan atas kepentingan pribadi

4. Murah senyum

Tampil dengan muka selalu ceria dan murah senyum akan memberi kesan tersendiri terutama pada saat melakukan registrasi, mungkin tamu baru menempuh perjalanan jauh yang melelahkan. Senyum merupakan modal penting untuk staf Front Office.

5. Penampilan

Mengenakan pakaian seragam kerja yang disediakan oleh perusahaan dengan lengkap, rapih dan bersih di samping kebersihan dan perawatan diri yang baik ditambah muka selalu ceria dan murah senyum yang alamiah. Ini akan meningkatkan citra baik departemen Front Office khususnya dan hotel pada umumnya.

6. Loyalitas dan dedikasi

Loyalitas dan dedikasi terhadap perusahaan dan kesadaran melaksanakan perintah serta penyelesaian tugas-tugas dengan baik merupakan syarat penting bagi staf FrontOffice.

(39)

commit to user

Diperlukan disiplin yang sangat tinggi, dinamika kerja pada kantor depan menyangkut hal-hal yang sensitif seperti pelayanan langsung kepada tamu dan perihal keuangan sehingga diperlukan disiplin sesuai dengan peraturan yang berlaku.

8. Efisien

Bagi staf Front Office adalah penting untuk bersikap efisien dalam setiap tindakan yang dilakukannya. Pelayanan yang efisien sangat diharapkan oleh tamu-tamu hotel.

9. Praktis

Cara kerja yang praktis, cepat, tepat dan rapi serta menghindarkan pengulang suatu pekerjaan.

10. Jujur

Sikap jujur terhadap diri sendiri dan orang lain sangat diperlukan dalam melaksanakan tugas-tugas di semua bagian hotel.

11. Rasa percaya diri

Dalam menghadapi tamu-tamu yang dilayani staf Front Office seringkali harus mengambil keputusan yang cepat dan tepat. Untuk itu staf harus memiliki rasa percaya diri terhadap keputusan yang dibuatnya.

(40)

commit to user

Penguasaan bahasa Inggris ataupun bahasa asing lainnya termasuk bahasa China sangat diperlukan oleh staf front office. Hal ini mutlak diperlukan untuk menunjuang kelancaran pelayanan terutama bagi tamu-tamu asing.

Berdasarkan 12 (dua belas) kriteria staf front office di atas, terdapat 5 (lima) faktor penting yang memenuhi kriteria pada penelitian penulisan tugas akhir ini dalam hal penguasaan bahasa di departemen front office, yaitu :

1. Pengetahuan 2. Ramah dan Sopan 3. Praktis dan Efisien 4. Rasa percaya diri

5. Penguasaan bahasa asing

F. Kualitas Pelayanan

Menurut Tjiptono (2002: 60) apabila jasa yang diterima atau dirasakan sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika jasa yang diterima melampaui harapan pelanggan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal. Sebaliknya jika jasa yang diterima lebih rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan buruk.

(41)

commit to user

pandang atau persepsi tamu. Tamulah yang mengkonsumsi dan menikmati jasa hotel, sehingga tamu juga yang seharusnya menentukan kualitas pelayanan. Kualitas pelayanan berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan tamu.

F.1. Pengertian Kualitas Pelayanan

Menurut Payne (1993: 221), kualitas pelayanan adalah permulaan dari kepuasan konsumen dan hasil dari kepuasan konsumen, baik mutu pelayanan dan kepuasan konsumen ini mempengaruhi intensitas pembelian konsumen. Berdasarkan hal ini maka peningkatan kualitas jasa harus berorientasi kepada konsumen. Hal ini dibuktikan dengan kegagalan banyak perusahaan jasa karena pengukuran kualitasnya hanya berdasarkan pada penyesuaian standar badan usaha saja, bukan pada penyesuaian harapan dan persepsi konsumen.

Adapun juga menurut Parasuraman, Zeithmal & Berry (1990: 16) definisi kualitas pelayanan, sebagai berikut “ Service qua lity a s perceive by customers, can be defined a sthe extend of

discrepa ncy between customers expectations or desires a nd

(42)

commit to user

maka tamu tidak akan puas. Para pemberi pelayanan jasa perlu mengidentifikasikan keinginan tamu dalam mutu jasa.

Berpedoman pada pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kepuasan pelayanan dapat diperoleh konsumen (tamu) berdasarkan persepsi yang diterima tamu setelah tamu tersebut mendapatkan pelayanan. Dengan demikian baik tidaknya kualitas pelayanan tergantung pada penyedia pelayanan dalam memenuhi harapan tamunya secara konsisten.

F.2. Dimensi Kualitas Pelayanan

Menurut Parasuraman (1990: 21-22) ada 10 (sepuluh) faktor yang menjadi penentu suatu pelayanan secara umum, yaitu :

a. Berwujud (Ta ngibility) b. Kecermatan (Rea bility) c. Tanggapan (Responsiveness) d. Keterampilan (Competence) e. Sopan santun (Courtesy) f. Dapat dipercaya (Credibility) g. Keamanan (Security)

h. Jangkauan (Accessibility) i. Komunikasi (Communication)

(43)

commit to user

dapat digolongkan ke dalam hal penguasaan bahasa di departemen Front Office, yaitu :

a. Komunikasi (Communication)

Yaitu kemampuan dalam menguraikan dan menyampaikan suatu pesan atau informasi secara jelas dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh penerima jasa.

Sebagai contoh, staf Front Office menggunakan bahasa yang formal dalam berbicara kepada tamu agar tidak terjadi kesalahpahaman.

b. Keterampilan (Competence)

Yaitu kemampuan pemberi pelayanan jasa dalam menguasai pekerjaannya sesuai dengan bidangnya. Untuk meningkatkan keterampilan, seorang pemberi pelayanan harus akrab dengan situasi dan kondisi kerja di bagian mana ditugaskan. Sebagai contoh, semua staf Front Office harus menguasai berbagai bahasa, minimal bahasa Inggris.

(44)

commit to user

seperti kebiasaan tamu yang menginginkan kamar dengan pool view dan lain sebagainya.

d. Sopan-santun (Courtesy)

Yaitu kemampuan pemberi pelayanan jasa dalam menunjukkan keramahannya dengan penuh pengertian dan kesabaran kepada penerima jasa. Sebagai contoh tamu kesulitan menggunakan bahasa Inggris. Staf Front Office harus dengan ramah dan perhatian memahami sepatah demi sepatah kata yang diucapkan tamu dengan penuh kesabaran dan pengertian.

Maka dengan adanya uraian tersebut di atas, kemampuan staf Front Office termasuk dalam berkomunikasi sangat erat kaitannya dengan kualitas layanan yang diberikan kepada tamu. Dalam hal ini kemampuan staf Front Office untuk menguasaibahasa yang digunakan untuk para tamu hotel sangatlah penting, karena staf Front Office yang secara langsung berkomunikasi dengan tamu hotel dalam menjalankan tugasnyasehari-hari.

(45)

commit to user

Pentingnya penguasaan bahasa asing termasuk bahasa China bagi staf Front Office terhadap peningkatan kualitas pelayanan di Front Office Hotel Solo Paragon.

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran

BAB III

Tamu Mancanegara tidak kembali dan perlu mengadakan pelatihan bahasa asing termasuk bahasa China

Tamu Mancanegara merasa tidak puas

Tamu Mancanegara merasa puas

Kualitas Pelayanan

Tamu Mancanegara kembali dan tetap perlu diadakan pelatihan bahasa

asing termasuk bahasa China

(46)

commit to user PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Hotel Solo Paragon

Solo Paragon merupakan gabungan antara a pa rtment, city wa lk, hotel dan mall yang terletak di tiga jalan utama yaitu Jl. Slamet Riyadi, Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo, Jl. Yosodipuro.Solo Paragon terletak di lokasi yang cukup strategis, dekat denganpusat Kota Solo yaitu di antara 3 Kelurahan yaitu kelurahanMangkubumen, Kecamatan Banjarsari, Kelurahan Sriwedari dan KelurahanPenumping, Kecamatan Laweyan tepatnya pada lahan bekas Rumah SakitUmum Dr. Muwardi. Lokasi yang strategis karena letak Solo Paragon yang juga berada di bagian barat Kota Surakarta yang mana kawasan tersebut merupakan pusat pertumbuhan utama Kota Surakarta.Selain itu, mudah untuk dijangkau dari arah manapun karena dihubungkandengan jalan-jalan kolektor seperti Jalan Slamet Riyadi, Jalan Yosodipurodan Jalan Ciptomangunkusumo.

Gambar 3.1 Lokasi Solo Paragon

(47)

commit to user

Prima. Dibangun di atas lahan seluas +/- 4,1 hektar merupakan superblock pertama dan termegah di Solo dan menjadi kebanggaan Jawa Tengah. Groundbrea king dilaksanakan pada tanggal 6 Desember 2007 dan Topping Off dilaksanakan pada 27 Juni 2009, kedua moment itu diresmikan oleh Mentri Perumahan Rakyat RI, Bapak Yusuf Asy’ari.

PT. Sunindo Gapura Prima merupakan gabungan 2 perusahaan besar yang telah berpengalaman di bidang properti selama lebih dari 30 tahun, yaitu PT. Sunindo Primaland (Anak perusahaan Sun Motor Grup) dan Gapura Prima Grup. Keduanya sepakat menandatangani kerjasama pada 7 November 2007 di Surakarta.

Ternyata bukan hanya Solo Paragon saja yang menjadi proyek yang dibangun oleh PT. Sunindo Gapura Prima namun ada proyek-proyek lain yang dibangun oleh perusahaan ini di antaranya adalah Novotel Solo, Ibis Solo, Phoenix Hotel Yogyakarta, Novotel Semarang, Best Western Premier Solo, Solo Grand Mall, Pusat Grosir Solo, The Bellezza Apartment Jakarta, The Bellagio Apartment Mega Kuningan Jakarta, The Majesty Apartment Bandung, Grand SetiaBudi Apartment Bandung, Galeri Ciumbuleuit Apartment Bandung dll.

(48)

commit to user

SriKonsultan), Konsultan Arsitek (Indomegah), Konsultan Struktur (DavySukamta & Partners), M&E Konsultan (Metakom Pranata), dan QualitySurveyor (Reka Griya Mitra Buana). Sebelum Solo Paragon, GapuraPrima Group hadir sebagai pengembang Surakarta Grand Mall dan PusatGrosir Surakarta. Sunindo Primaland Group merupakan pemilik Hotel Novotel Surakarta, Hotel Ibis Surakarta, Hotel Grand Mercure Jogja, danHotel NovotelSemarang.

Untuk pengelolaan hotel, managemen Solo Paragon mempercayakan kepada TauziaHotel Management, untuk memegang residence baik apartemen maupun kondotelnya managemen Solo Paragon mempercayakan kepada Harris Hotel. Inimerupakan pilihan yang tepat, mengingat Harris Hotel terkenal dengankeahliannya di bidang residence terutama pengalamannya dalammengelola hotel-hotel sebelum hadir di Surakarta. Seperti Harris ResortBatam, Harris TubanBali, Harris Resort Kuta Bali, dan Harris Hotel TebetJakarta. Untuk Kota Surakarta, akan hadir dengan nama Harris Hotel danResidences Surakarta. Harris Hotel dan Residences Surakarta agakberbeda dengan di daerah lain. Selain area Solo Paragon lebih luas danlay out yang bervariasi, hunian modern di Surakarta ini menggabungkanservis sub sektor apartemen dengan life style ma ll dan city wa lk.

Tabel 3.1 Identitas Pembangunan Solo Paragon

(49)

commit to user

(Gapura Prima & Sun Motor Group)

Alamat Jalan. Yosodipuro no. 135, Surakarta

Luas Lahan 41.000 m2

Luas Bangunan 99.043 m2

Arsitek Architect Indomegah

Struktur Davy Sukamta & Partners Mekanikal &Elektrikal PT. Metakom Pranata ManajemenKonstruksi PT. Trianoto

Pengelola Harris Hotel OperationalDirector Budianto Wiharto President Director Chandra Tambayong Rencana

mulaiberoperasi

awal 2010 oleh Harris Hotel dan Residences Surakarta Konsep mix used developmentyang menggabungkan Resort

Apa rtment, Citywa lk & Lifestyle Ma ll, TargetPembangunan selesai pada akhir tahun 2013 nanti Perizinan ฀฀TDP (11.16.1.52.01428),

฀฀SIUP (517/0454/PK/IV/2008),

฀฀Rekomendasi Ketinggian Bangunan dari AU

(B/394/IV/2008),

฀฀Izin Gangguan Tempat Usaha. (503/0412/B-

(50)

commit to user Sumber : Ma na jemen Solo Pa ra gon

A.1. Sejarah Solo Paragon

Sejarah awal kawasan Solo Paragon dahulunya yaitu berupa RSUPDr. Muwardiyang berdiri sejak jaman Belanda sampai dengan jaman ordebaru tahun 1996 dan kemudian dipindah tangan ke Ibu Tin Soeharto yangrencananya akan diganti nama dengan Yayasan Harapan Kita khususuntuk jantung. Namun belum sempat itu terjadi, beliau Ibu Tin Soehartosudah meninggal dunia.

Ketika Tahun 1996 terjadi krisis moneter globaldi Indonesia, RSUP ini dipindah ke Kecamatan Jebres. Lalu tanah seluas ±4 Ha tersebut dijual dan dibersihkan sampai menjadi tanah kosong.

฀฀Advice Planning Untuk Ketinggian 84 mtr

(660/062/B- 10/AP/IV/2008),

฀฀No Pendaftaran IMB (601/484/L-05/IV/2008),

฀฀Surat Ketetapan Retribusi IMB (601/2431/L-

05/IV/2008).

Harga Dimulai dari harga 250 juta pada grandopening untuk tipepaling kecil dan untukcicilan 6 jutaan per bulan dan cicilan42 kali tanpa DP dan tanpa bunga

(51)

commit to user

Sampaipada sekitar tahun 1998, datang suatu perusahaan besar Citraland yanghendak membeli tanah tersebut dan akan dibangun mall. Namun, karena pada tahun itu nilai dolar tinggi, rupiah menurun drastis, harga-harga bahan bangunan melambung tinggi, dan kondisi perekonomian negara tidak stabil/colla pse, maka terjadi dea dlock terhadap pihak Citraland karena tidak mampu lagi melanjutkan proyek pembangunan mall tersebut. Padahal proses pembangunan sudah sampai pada pemasangan tiangpancang. Sampai pada akhirnya tahun 2000 tanah itu menjadi rata selamabertahun-tahun.Sampai pada akhirnya di tahun 2006, masuklah 2 pengusaharaksasa PT. SUNINDO GAPURA PRIMA dan SUN MOTOR yangtertarik untuk saling bekerja sama membangun tanah seluas ± 4 Hatersebut untuk dibangun resort apartemen, kondotel, life style ma ll dan citywa lk yang menjadi satu kesatuan dan dinamakan Solo Paragon.

(52)

commit to user

terjual oleh warga Kota Surakarta sendiri maupun orang-orang dari luar Kota Surakarta yang hendak menetap disitu maupun hanya sekedar untuk melakukan investasi saja.

Tabel 3.2 Tahap Perjalanan Solo Paragon

B. Klasifikasi atau Penggolongan Hotel

Penggolongan hotel pada Hotel Solo Paragon dapat dikategorikan berdasarkan :

Waktu Aktivitas

7 November 2007 Penandatanganan kerjasama antara Sunindo Primaland dan Gapura Prima Group, yang akhirnya membentuk PT. Sunindo Gapura Prima.

6 Desember 2007 Groundbreaking, diresmikan oleh Menteri Perumahan Rakyat RI, Bapak Yusuf Asy’ari

27 Juni 2009 Topping Off, diresmikan oleh Menteri Perumahan Rakyat RI, Bapak Yusuf Asy’ari

(53)

commit to user a. Luas dan jumlah kamar

Hotel Solo Paragon termasuk dalam kategori bintang empat karena mempunyai lebih dari 200 kamar.

b. Jenis tamu yang menginap − Fa mily Hotel

Besarnya jumlah tamu yang menginap di Hotel Solo Paragon pada akhir pekan yang sebagian besar adalah keluarga serta didukung oleh fasilitas penunjang hotel yang tersedia.

− Bussiness Hotel

Sebagian besar tamu yang datang adalah para usahawan dari dalam maupun luar negeri. Hal ini tentunya didukung oleh fasilitas yang dimiliki oleh Hotel Solo Paragon untuk menunjang aktifitas bisnis para usahawan. Faktor lokasi juga merupakan salah satu pertimbangan bagi para usahawan untuk memilih sebuah hotel. Mengingat lokasi Hotel Solo Paragon berada di tengah kota, yang merupakan pusat bisnis.

− Tra nsit Hotel

Sebagian kecil tamu yang datang untuk transit atau melakukan persinggahan sementara dalam jangka waktu yang tidak lama.

(54)

commit to user

Sebagian tamu-tamu grup menyelenggarakan konvensi dan menginap di Hotel Solo Paragon. Selain konvensi, tamu grup dari perusahaan juga melakukan meeting,exhibition dan lain sebagainya. c. Lama Tamu Menginap

− Hotel Transident

Tamu yang datang rata-rata menginap satu sampai dua malam. − Hotel Semi-resedentia l

Tamu yang menginap lebih dari dua malam sampai satu minggu. − Hotel Resendetia l

Tamu yang menginap untuk jangka waktu lebih dari satu minggu. Tamu ini biasanya disebut juga dengan Long Sta y Guest. Di Hotel Solo Paragon, sebagian besar tamu Long Sta y Guest adalah tamu asing.

C. Fasilitas Akomodasi

Hotel Solo Paragon memiliki total 237 kamar dengan bermacam-macam tipe. Berikut adalah pembagian jenis kamar :

(55)

commit to user

Hotel Solo Paragon juga memiliki fasilitas pendukung sebagai berikut : 1. D’Breeze Cafe

2. The CORAL Restaura nt

3. Lounge 4. Bar 5. Fitness

6. Swimming Pool

7. Pool Ba r

8. Recrea tion Fa cilities

· A Resort la ndscape swimming pool set

· Fully equipped fitness center

· Spa service

· Outdoor jogging tra ck

· Nemo Kids Club

· 3 on 3 ba sketba ll court

D. Struktur Organisasi dan Job Description Departemen F ront Office

Hotel Solo Paragon

Total staf yang bekerja di departemen Front Office adalah 43 orang. Berikut pembagiannya :

- Front Office Manager (FOM) 1 orang

- Asisten FOM 1 orang

(56)

commit to user

- RM’s Secreta ry 1 orang

- Gra phic Designer 1 orang

- Front Desk Supervisor 3 orang

- Guest Amba ssador 8 orang

- BSC Attenda nt 3 orang

- Reservation 2 orang

- Telephone Operator 5 orang

- Bell Ca ptain 2 orang

- Bell Boy 7 orang

- Hea d Driver 1 orang

- Driver 5 orang

Total staf di departemen Front Office 43 orang

Penulis menggolongkan staf Front Office hanya sebatas staf di bawah wewenang Front Office Supervisor.

Job Description Staf Front Office Hotel Solo Paragon 1. Front Office Supervisor

a. Mengkoordinir dan berpartisipasi dalam semua kegiatan yang ada hubungannyadengan semua kegiatan di Front Office.

b. Memberikan laporan kepada Duty Manager mengenai tingkat hunian kamar, jumlah tamu wa lk in, jumlah tamu reservation.

(57)

commit to user

d. Menjawab semua permintaan baik secara tertulis maupun lisan, menentukan harga, konfirmasi, maupun perlengkapan kamar.

e. Mengadakan kerjasama yang baik dengan bagian-bagian yang lain. f. Membuat schedule untuk staf Front Office.

2. Penerima Tamu (Guest Amba ssador or Pla za Club Attend)

a. Mengenali tamu-tamu penting (VIP) dan tamu-tamu jangka panjang (long sta y).

b. Menempatkan tamu-tamu penting dan jangka panjang di kamar yang sudah dipesan tamu dan melengkapi perlengkapan kamar.

c. Menyambut tamu-tamu penting dan tamu-tamu jangka panjang di lobi dengan ramah dan mengantar tamu ke kamar masing-masing.

d. Menetapkan etika bertelepon dengan tamu (courtesy ca ll) paling sedikit 5 kali dalam satu shift dan mencatat dalam buku laporan (courtesy ca ll book) .

e. Courtesy Ca ll Book diserahkan ke Front Office Manager sebelum pengarahan pagi (morning briefing ).

f. Melakukan semua permintaan tamu, dan menindak lanjuti (follow up) semua keluhan tamu sesuai dengan standar yang berlaku.

g. Mempertahankan pelayanan terbaik melalui kunjungan ke seluruh bagian hotel (outlet).

3. Reservasi (Reserva tionist)

(58)

commit to user

b. Menampung setiap keluhan (compla int), permintaan tamu (guest request a nd inquiries) dan memenuhinya sesuai dengan prosedur. c. Memonitor laporan ba la ncing keuangan tamu (guest’s ba la nce record)

sesuai dengan prosedur.

d. Mengatur peningkatan penjualan kamar agar pendapatan kamar juga meningkat.

e. Menyeimbangkan uang kas, cek, kartu kredit yang diterima dan menyerahkan pada kasir.

f. Terus berhubungan dengan tamu untuk memberikan pelayanan terbaik kepada tamu.

4. Operator

a. Menerima telepon yang masuk dan keluar dengan sopan santun sesuai prosedurhotel.

b. Mengetahui semua departemen-departemen yang ada di hotel beserta segala fasilitas dan nomer ekstensinya.

c. Menerima pesan untuk tamu.

d. Menangani permintaan wa ke up ca ll dari tamu. e. Menangani panggilan-panggilan telepon darurat.

f. Menangani informasi keberadaan tamu selama tamu tinggal di hotel (guest locator).

g. Menangani keluhan (compla int) dari tamu. h. Menangani faksimili tamu.

(59)

commit to user 5. Bell Ca ptain

a. Membawakan koper tamu dari dan ke kamar tamu b. Mengenali semua seluk beluk Hotel Solo Paragon.

c. Menyediakan area yang aman untuk penyimpanan barang untuk sementara.

d. Menyediakan informasi tentang fasilitas hotel e. Mengantarkan surat, paket, pesan dan a menities. 6. Bell Boy

a. Membantu membukakan pintu untuk tamu.

b. Membantu tamu mengangkat barang bawaan tamu. c. Mengantarkan tamu ke tempat registrasi

d. Mengatur arus lalu lintas kendaraan dan keamanan di area pintu masuk.

e. Memanggil taksi sesuai permintaan tamu. 7. Door Ma n

a. Menyambut tamu dengan membukakan pintu kendaraan tamu. b. Memberi salam dengan sopan.

c. Membantu bell boy menurunkan dan menaikkan barang dari atau ke kendaraan tamu.

(60)

commit to user 8. Hea d Driver / Driver

a. Memarkirkan kendaraan tamu hotel

b. Memperhatikan keamanan kendaraan tamu hotel. c. Meletakkan kunci kendaraan di area yang aman.

d. Mengantarkan tamu dari dan ke a irport sesuai permintaan tamu.

E. Mengenal Tamu Hotel Solo Paragon

Tamu yang datang ke Hotel Solo Paragon merupakan pangsa pasar kelas menengah ke atas. Hal ini dapat dilihat berdasarkan tujuan tamu yang menginap di Hotel Solo Paragon, yaitu untuk berbisnis (lihat tabel 3.3). Berdasarkan survei yang telah dilakukan oleh penulis, banyak terdapat tamu asing yang berasal dari negara-negara Asia, seperti Singapura, Cina, Malaysia. Penulis juga melihat ada banyak tamu asing yang datang dari Eropa seperti Italia, Denmark, Jerman, Perancis, Rusia, Cekoslowakia (data dapat dilihat pada lampiran 4). Hal di atas menunjukkan bahwa pandangan atau persepsi masing-masing tamu mengenai segala hal berbeda berdasarkan ciri dan karakter kebudayaan tamu yang juga berbeda.

Berikut adalah perputaran kegiatan tamu Hotel Solo Paragon, yaitu: Ø Sebelum kedatangan (pre-a rriva l)

(61)

commit to user Ø Pada saat kedatangan (a rriva l)

Tamu dilayani oleh staf Front Office untuk proses check-in dengan mengisi kartu registrasi.

Ø Pada saat tinggal di hotel (occupa ncy)

Tamu memperoleh layanan informasi, baik berupa telepon, surat-surat yang masuk hingga jadwal kegiatan-kegiatan umum (flight/train schedule, telephone directory,pla ces of interest, hotel products a nd fa cilities, tra vel a gents & tra nsportation).

Ø Pada saat keberangkatan (depa rture)

Tamu melakukan proses check-out yang dilayani oleh resepsionis. Data-data mengenai tamu disimpan dalam file khusus untuk mempermudah kedatangan tamu pada kunjungan berikutnya.

E.1 Tujuan tamu mancanegara yang menginap di Hotel Solo

Paragon

Tabel 3.3

Tujuan Tamu Mancanegara yang Menginap di Hotel Solo Paragon Jumlah (orang) %

Bisnis dan Leisure (orang) 5 5%

Bisnis dan Transit (orang) 20 20%

Leisure dan Transit (orang) 33 33%

Bisnis, Leisure danTransit (orang) 42 42%

Jumlah 100 100

(62)

commit to user

Dari tabel 3.3 bisa disimpulkan jika tujuan tamu mancanegara yang menginap di Hotel Solo Paragon 67% untuk kegiatan bisnis. Selain bisnis mereka menginap untuk transit sekaligus menikmati fasilitas yang ditawarkan oleh hotel.

F. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Staf F ront Office dalam

Berkomunikasi dengan Tamu

Menurut standarisasi Hotel Solo Paragon, teknik komunikasi staf Front Office kepada tamu adalah :

F.1. Greeting (pada awal dan akhir pertemuan dengan tamu)

Greeting adalah komunikasi awal dan akhir pertemuan yang dilakukan staf Front Office untuk menyapa tamu yang datang maupun meninggalkan hotel. Teknik greeting yang baik menurut standarisasi Hotel Solo Paragon, adalah :

a. Pada saat tatap muka :

- Mengucapkan salam pembuka serta diikuti nama tamu (jika mengetahui) danmenawarkan bantuan apabila tamu membutuhkan. Sebagai contoh : “good morning, sir, ma y I help you?” dalam bahasa Inggris atau “先生,早上好,有什

(63)

commit to user

- Mengucapkan kata-kata dengan nada dan volume suara secara baik dan benar.

- Memberikan gesture, eye conta ct dan body la nguange yang baik serta tidak berlebihan dalam berkomunikasi dengan tamu. - Menggunakan bahasa dengan baik dan benar dalam

berkomunikasi.

- Selalu menggunakan kalimat positif, seperti “ya”, “tentu saja”, “saya bisa membantu”, “terima kasih” dan lain sebagainya. b. Pada saat menerima telepon :

- Mengucapkan salam pembuka disertai nama outlet dan identitas penerima telepon.

- Mengucapkan kata-kata dengan nada dan volume suara secara baik dan benar.

- Memohon tamu untuk menunggu sementara waktu apabila permintaan tamu tidak dapat diselesaikan secara langsung. - Mengakhiri telepon dengan mengucapkan “ ma gic word”,

yaitu “terima kasih”, “sampai nanti” dan lain sebagainya. F.2. Handling Guest’s Request and Comment

(64)

commit to user

- Melayani permintaan reservasi kamar dari tamu, baik melalui telepon maupun secara langsung (wa lk-in).

- Memenuhi permintaan tamu sesuai standar etiket Hotel Solo Paragon.

- Memberikan informasi yang dibutuhkan tamu Hotel Solo Paragon. - Menerima keluhan dari tamu serta memberikan solusi secara cepat

dan tepat.

- Meminimalkan penggunaan komunikasi satu arah dan non verbal (body la nguage) dalam berbicara dengan tamu.

F .3. Take Action

Ta ke Action adalah teknik komunikasi staf Front Office dalam bentuk komunikasi non verbal dalam kelanjutan pelaksanaan menangani permintaan dan keluhan tamu. Teknik komunikasi menurut standarisasi Hotel Solo Paragon dalam menindaklanjutkan permintaan dan keluhan tamu adalah :

- Tidak membiarkan tamu menunggu lama.

- Tidak menunda pekerjaan yang diberikan oleh tamu.

- Apabila tidak mampu memenuhi permintaan tamu, segera minta bantuan kepada orang yang mampu memenuhi permintaan tamu. F.4. Memantau Perkembangan dari Pelayanan yang telah Diberikan

kepada Tamu

(65)

commit to user

dalam menangani permintaan dan keluhan tamu. Hasil dari pantauan tersebut akan di informasikan kepada tamu. Tujuan dilakukannya teknik komunikasi eksternal oleh staf Front Office kepada tamu adalah membangun komunikasi efektif sehingga tercipta interaksi yang baik antara staf Front Office dan tamu dalam lingkungan hotel selama tamu menginap. Tujuan lainnya adalah staf Front Office berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik secara tuntas agar tamu merasa puas dengan pelayanan yang diberikan.

G. Kriteria kelancaran staf F ront Office berbahasa asing

Menurut Hea d Depa rtement of Front Office Hotel Solo Paragon, terdapat kriteria dalam penilaian kelancaran dalam berkomunikasi pada staf Front Office, yaitu :

a. Sangat lancar, dalam pengertian bahwa staf Fornt Office dapat berkomunikasi secara lisan dan tulisan sesuai dengan dialek maupun tatanan bahasa asing tersebut.

(66)

commit to user

c. Cukup lancar, dalam pengertian staf Front Office dapat berkomunikasi secara lisan dan tulisan sesuai dengan tatanan bahasa asing tersebut tetapi perbendaharaan kata belum menguasai sepenuhnya.

d. Kurang lancar, dalam pengertian bahwa komunikasi staf Front Office secara lisan hanya mampu aktif dalam mendengarkan ucapan namun staf Front Office tidak mampu mengucapkan bahasa asing tersebut. Secara tulisan, staf Front Office hanya dapat membaca beberapa kata dari bahasa asing tersebut tanpa mampu menuliskan sesuai dengan tatanan bahasa.

e. Tidak lancar, dalam pengertian bahwa staf Front Office tidak mampu berkomunikasi secara aktif maupun pasif dalam bahasa asing tersebut. Staf Front Office hanya mampu mengenali beberapa kata dan tulisan yang berkenaan dengan hal-hal umum, seperti selamat pagi, terima kasih, dan lain sebagainya.

H. Analisa dan Pembahasan Hasil Kuesioner Staf F ront Office

(67)

commit to user

H.1. Identitas Responden Untuk Staf Front Office a. Jenis kelamin responden

a. Deskripsi Kemampuan Berkomunikasi Menggunakan Bahasa China

Tabel 3.4

Deskripsi Kemampuan Berkomunikasi Menggunakan Bahasa China

(68)

commit to user

Dari 43 staf Front Office, hanya 5(lima) orang staf front office yang mengaku menguasain bahasa China dengan lancar.

Berdasarkan hasil di atas, penulis mengambil kesimpulan bahwa masih sedikit staf Front Office yang mengenal bahasa China mengingat syarat menjadi karyawan di Hotel Solo Paragon adalah dapat menguasai bahasa Inggris. Dalam bahasa, Hotel Solo Paragon lebih mengunggulkan bahasa Jepang dan bahasa Perancis

Hal di atas tentunya dapat berdampak pada efektifitas komunikasi staf Front Office terhadap tamu mancanegara yang tidak dapat berbahasa Inggris dengan lancar tetapi bisa berbicara bahasa China dengan lancar. Hal di atas dapat menganggu kinerja staf Front Office dalam melayani tamu, terutama hal-hal yang berkenaan dengan penguasaan bahasa China. Sebagai contoh, tamu mancanegara menanyakan informasi mengenai fasilitas Hotel Solo Paragon kepada staf Front Office atau tamu mancanegara menginginkan untuk meminjam fasilitas Hotel Solo Paragon (boa rd room, meeting room) menggunakan bahasa China, sedangkan staf Front Office tidak dapat menjelaskan atau berkomunikasi dikarenakan masalah penguasaan bahasa.

(69)

commit to user

bahasa China. Hainiberdampakpadagangguan komunikasi yang dibangun antara staf Front Office dengan tamu hotel, misalnya tamu asing berbicara di hadapan staf Front Office dengan menggunakan bahasa yang tidak dikuasai oleh staf Front Office, maka usaha staf Front Office untuk mengerti apa yang hendak disampaikan oleh tamu tidak akan berhasil. Akibatnya terjadi ketidaksinambungan berkomunikasi antara staf Front Office dan tamu. Penyebab terjadi ketidaksinambungan berkomunikasi tersebut salah satunya adalah bahasa. Bahasa juga mempengaruhi keefektifan dalam berkomunikasi. Pendengar pesan tidak akan mengerti maksud dan keinginan yang disampaikan pengirim pesan apabila bahasa yang dipergunakan tidak dapat dimengerti oleh penerima pesan. Hal seperti memahami pelanggan inilah yang akhirnya sering menimbulkan kesalahpahaman dalam berkomunikasi sehingga tidak akan ada interaksi komunikasi antara pengirim pesan dan penerima pesan.

(70)

commit to user

b. Deskripsi Kendala Staf Front Office Berkomunikasi dengan Tamu Mancanegara dalam Bahasa China

Tabel 3.5

Deskripsi Kendala Staf Front Office dalam Berkomunikasi menggunakan Bahasa China

Kendala Jumlah (Orang) %

Tidak Pernah 2 13.33

Jarang 4 26.67

Cukup Sering 6 40

Sering 3 20

Sangat Sering 0

Total 15 100

Sumber Data: Olahan penulis

(71)

commit to user

dengan adanya kesepahaman terhadap masalah-masalah yang dikomunikasikan oleh kedua belah pihak.

Tabel 3.6

Negara Asal Tamu yang Berkendala dalam Hal Komunikasi

Negara Jumlah(orang) %

Jerman 9 20,94

Perancis 8 18,6

Jepang 10 23,26

Cina 16 37,2

Total 43 100

Sumber Data: Olahan penulis

(72)

commit to user

officeyang mengaku sengan lancar menguasai bahasa China, beberapa dapat berkomunikasi sederhana sebatas pembicaraan saat di front office seperti check in dan check out, selebihnya mengakuhanya mengenal beberapa kata bahasa China sederhana.

Kendala komunikasi menurut Bovee & Thrill (2002: 18-20), ada beberapa faktor yangmenghambat pemberi pesan dan penerima pesan dalam berkomunikasi, salah satunya disebabkan oleh adanya perbedaan persepsi dan bahasa. Bahasa adalah kode bebas yang pengartiannya tergantung pada definisi bersama. Namun ada keterbatasan mengenai seberapa jauh dua orang atau lebih dapat mempunyai pengertian yang sama mengenai suatu kata.

(73)

commit to user bahasa adalah satu sistem vokal yang arbitrer, memungkinkan semua orang dalam satu kebudayaan tertentu atau orang lain yang telah mempelajari sistem kebudayaan tersebut untuk berkomunikasi atau berinteraksi. Pendapat di atas menggambarkan kedudukan bahasa dan penguasaan bahasa dalam membentuk komunikasi yang efektif antara tamu dengan staf Front Office.

c. Deskripsi Pentingnya Penguasaan bahasa China bagi Staf Front Office untuk Menunjang Kelancaran Komunikasi yang Efektif.

Tabel 3.7

Pentingnya Penguasaan bahasa China bagi Staf Front Office untuk Menunjang Kelancaran Komunikasi yang Efektif.

Gambar

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran
Gambar 3.1 Lokasi Solo Paragon
Tabel 3.1 Identitas Pembangunan Solo Paragon
Tabel 3.2 Tahap Perjalanan Solo Paragon
+7

Referensi

Dokumen terkait

Semua pasien yang datang ke rumah sakit akan dilakukan asesmen atau pengkajian yaitu asesmen informasi (yang berisi tentang asesmen medis, riwayat sakit dahulu), asesmen

Adapun untuk kredit UMKM pada bank umum, hingga triwulan II-2011, kredit yang disalurkan tercatat sebesar Rp1.72 triliun atau mengambil pangsa sebesar 41,56% dari total

Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan di atas, tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang biaya, manfaat dan relevansi pada era

Menurut Narasumber-1, hal yang diajarkan kepada calon suksesor agar memiliki pengalaman kerja yang baik untuk menjalankan tugas atau pekercayaan yang diberikan yaitu

huomiota siihen, että koulutusta, työelämää ja perhejärjestelmiä koskevat yhteiskunnalliset muutokset vaikuttavat nuoruuden ja aikuisuuden elämänvaiheisiin.

Pada analisis Uji Mann-Whitney, didapatkan hasil bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna pada variasi jenis makanan cepat saji yang dikonsumsi, kalori yang berasal

Penelitian ini bertujuan dalam menginvetigasi dan memperoleh bukti empiris mengenai penerapan Enterprise Resource Planning (ERP) pada PT XYZ dengan menggunakan

Sub bagian sumber daya alam mempunyai tugas menyiapkan dan menyediakan bahan perumusan kebijakan pemerintahan daerah bidang pengelolaan sumber daya alam, energi