i
PENGEMBANGAN WEBSITE TOPIK UNSUR-UNSUR GOLONGAN UTAMA SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI KIMIA
SISWA SMA/MA KELAS XII
TUGAS AKHIR SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian
Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Naning Imroatul Faiza 13303241014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
ii
PENGEMBANGAN WEBSITE TOPIK UNSUR-UNSUR GOLONGAN UTAMA SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI KIMIA
SISWA SMA/MA KELAS XII
Oleh:
Naning Imroatul Faiza NIM: 13303241014 Pembimbing: Sunarto, M.Si
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan sumber belajar mandiri topik unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, dan unsur periode ketiga) dalam bentuk website kimia untuk siswa SMA/MA kelas XII, (2) mengetahui kualitas sumber belajar mandiri dalam bentuk website kimia yang telah dibuat sesuai dengan kriteria kualitas yang telah ditentukan berdasarkan penilaian lima orang guru kimia SMA/MA.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode campuran (mixed methods research) dengan metode exploratory sequential mixed methods, desain instrument development design. Prosedur penelitian ini terdiri dari empat tahapan, yaitu tahap kualitatif, pengembangan, tahap kuantitatif, dan interpretasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner terbuka untuk memperoleh data masukan produk dan kuisioner checklist untuk memperoleh data skor penilaian produk dari 20 indikator penilaian.
Hasil penelitian ini adalah: (1) sumber belajar mandiri topik unsur-unsur golongan utama dalam bentuk website kimia, (2) berdasarkan hasil penelitian, kualitas website kimia dikategorikan Sangat Baik (SB).
iii
WEBSITE DEVELOPMENT OF MAIN GROUP ELEMENTS AS INDEPENDENT CHEMISTRY LEARNING SOURCE
FOR GRADE XII SMA/MA STUDENTS
By:
Naning Imroatul Faiza NIM: 13303241014 Supervisor: Sunarto, M.Si
ABSTRACT
This research aims to: (1) produces the independent learning chemistry source of the topic main group elements (noble gas, halogen, alkaline, alkaline earth metal, and the third period elements) in the form of the chemistry website for students of SMA/MA grade XII, (2) know the quality of the independent learning chemistry source in the form chemistry website which has been made in accordance with the quality criteria that have been determined based on the assessment of five SMA/MA teachers.
The research was conducted by using mixed methods research with exploratory sequential mixed method, instrument development design. The research procedure consisted of four stages, which are qualitative, development, quantitative, and interpretation stages. The instruments used in this research were open questionnaire to obtain input data and checklist questionnaires to obtain product scoring data from 20 assessment indicators.
The results of this research were: (1) the independent chemistry learning source of the main group elements in form of chemistry website, (2) based on the research results the quality of chemistry website categorized Very Good.
v
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama Lengkap : Naning Imroatul Faiza
NIM : 13303241014
Program Studi : Pendidikan Kimia
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Judul TAS : Pengembangan Website Topik Unsur-Unsur Golongan Utama sebagai Sumber Belajar Mandiri Kimia SMA/MA Kelas XII.
menyatakan bahwa skripsi ini adalah pekerjaan saya sendiri. Sepanjang
pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan
orang lain kecuali sebagai acuan kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya
ilmiah yang telah lazim. Apabila terbukti pernyataan tersebut tidak benar
sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.
Yogyakarta, 17 Mei 2017 Yang Menyatakan,
vii MOTTO
Man Jadda Wajada
Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil Man Shabara Zhafira
Siapa yang bersabar pasti beruntung Man Sara Ala Darbi Washala
Siapa menapaki jalan-Nya akan sampai ke tujuan
Bersemangatlah atas apa yang bermanfaat bagimu, meminta tolonglah kepada
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Segala puji bagi Allah dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.
Saya persembahkan karya ini untuk:
1. Allah SWT, hanya atas izin dan karunia-Nya skripsi ini dapat dibuat dan
selesai pada waktunya.
2. Bapak dan Ibu saya, yang telah memberikan dukungan moril maupun materi
serta do’a yang tiada henti untuk kesuksesan saya.
3. Bapak Sunarto, M.Si. Terimakasih Bapak untuk semua ilmu, waktu,
bimbingan, dan motivasi yang telah bapak berikan.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “Pengembangan Website Topik Unsur-Unsur Golongan Utama sebagai Sumber Belajar Mandiri Kimia Siswa
SMA/MA Kelas XII” dapat diselesaikan. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi tugas akhir guna memperoleh gelar sarjana pendidikan di Jurusan
Pendidikan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini telah
mendapatkan bimbingan, arahan, bantuan, dan kerja sama dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Sunarto, M.Si selaku dosen pembimbing. Terimakasih atas ilmu,
waktu, bimbingan, arahan, dan motivasinya dalam penulisan skripsi.
2. Bapak Erfan Priyambodo, M.Si selaku ahli media. Terimakasih atas koreksi
dan masukannya.
3. Ibu Dr. Antuni Wiyarsi, M.Sc selaku penguji utama. Terimakasih atas koreksi
dan masukannya.
4. Bapak M. Pranjoto Utomo, M.Si selaku ahli materi dan dosen penguji
pendamping. Terimakasih atas koreksi dan masukannya.
5. Bapak Sukisman Purtadi, M.Pd selaku Kaprodi Pendidikan Kimia yang telah
memberikan motivasi dan dukungan dalam penulisan skripsi.
6. Bapak Jaslin Ikhsan, Ph.D selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA
x
7. Bapak Dr. Hartono selaku Dekan FMIPA UNY yang telah memberikan
persetujuan dalam penelitian ini.
8. Bapak Prof. A.K. Prodjosantoso M.Sc, Ph.D selaku dosen pembimbing
akademik yang telah memberikan bimbingan dan kelancaran kepada penulis.
9. Ibu Dra. Endang Nalowati, Ibu Yuliana Purniawati, S.Pd, Ibu Hari Hanra
Pratiwi, S.Pd. M.Pd, Ibu Dra. J. C. Suzie Istanti, dan Ibu Irta Suryani, S.Pd.
selaku reviewer. Terimakasih atas penilaian dan masukannya.
10. Semua pihak yang telah membantu baik moril maupun materil yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
Besar harapan penyusun bahwa hasil penilitian ini dapat bermanfaat bagi
pembaca. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk kemajuan pendidikan
di Indoneisa. Penyusun menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat penyusun harapkan, demi
perbaikan dan kesempurnaan laporan skripsi ini.
Yogyakarta, 1 Juni 2017
Naning Imroatul Faiza
xi DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...i
ABSTRAK...ii
HALAMAN PERSETUJUAN...iv
SURAT PERNYATAAN...v
LEMBAR PENGESAHAN...vi
MOTTO...vii
HALAMAN PERSEMBAHAN...viii
KATA PENGANTAR...ix
DAFTAR ISI...xi
DAFTAR TABEL...xiii
DAFTAR GAMBAR...xv
DAFTAR LAMPIRAN...xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...1
B. Identifikasi Masalah...4
C. Pembatasan Masalah...5
D. Perumusan Masalah...5
E. Tujuan Penelitian...6
F. Manfaat Penelitian...6
G. Definisi Istilah...7
BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori...8
1. Sumber Belajar...8
2. Belajar Mandiri...11
3. Website...11
4. Penelitian Metode Campuran (Mixed Methods Research)...15
xii
B. Kajian Penelitian yang Relevan...22
C. Kerangka Berpikir...23
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian...25
B. Desain Penelitian...25
C. Prosedur Penelitian...26
1. Tahap Kualitatif...26
2. Penyusunan Website...29
3. Tahap Kuantitatif...30
D. Subjek Penelitian...32
E. Instrumen Penelitian...33
F. Data Penelitian...35
G. Teknik Analisis Data...35
BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengembangan Produk...37
1. Tahap Kualitatif...37
2. Penyusunan Website...39
3. Hasil Validasi Produk Awal...40
4. Tahap Kuantitatif...44
a. Hasil Penilaian Kualitas Website oleh Reviewer...47
b. Pembahasan...49
B. Karakteristik dan Kelebihan...53
C. Keunggulan dan Kelemahan...55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan...56
B. Saran...56
DAFTAR PUSTAKA...57
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Struktur Website Kimia Unsur-unsur Golongan Utama...28 Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Penilaian Website Kimia Topik Unsur-unsur
Golongan Utama...34
Tabel 3. Kriteria Kategori Penilaian...36
Tabel 4. Hasil Penilaian Kualitas Sumber Belajar Kimia Berbasis Website...46 Tabel 5. Hasil Penilaian Kualitas Website Kimia Berdasarkan Aspek
Kebenaran Konsep...47
Tabel 6. Hasil Penilaian Kualitas Website Kimia Berdasarkan Aspek Keluasan dan Kedalaman Konsep...48 Tabel 7. Hasil Penilaian Kualitas Website Kimia Berdasarkan Aspek
Kebahasaan...48
Tabel 8. Hasil Penilaian Kualitas Website Kimia Berdasarkan Aspek
Tampilan...48
Tabel 9. Hasil Penilaian Kualitas Website Kimia Berdasarkan Aspek
Kemudahan dalam Penggunaan...49
Tabel 10. Ketentuan Pemberian Skor...109
Tabel 11. Kriteria Penilaian Ideal...110
Tabel 12. Kriteria Kategori Penilaian Ideal untuk Aspek Kebenaran Konsep...112
Tabel 13. Kriteria Kategori Penilaian Ideal untuk Aspek Keluasan dan
Kedalaman Konsep...113
Tabel 14. Kriteria Kategori Penilaian Ideal untuk Aspek Kebahasaan...114
Tabel 15. Kriteria Kategori Penilaian Ideal untuk Aspek Tampilan...116
Tabel 16. Kriteria Kategori Penilaian Ideal untuk Aspek Kemudahan dalam Penggunaan...117
Tabel 17. Ketentuan Pemberian Skor...118
xiv
Tabel 19. Kriteria Kategori Penilaian untuk Seluruh Aspek...120
Tabel 20. Ketentuan Pemberian Skor...121
Tabel 21. Kriteria Penilaian Ideal...122
Tabel 22. Tabulasi Kriteria Penilaian Ideal Setiap Indikator penilaian…...124
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Desain Pengembangan...26
Gambar 2. Prosedur Pengembangan...31
Gambar 3. Grafik Persentase Keidealan untuk Setiap Aspek Penilaian...47
Gambar 4. Tampilan Menu Materi...53
Gambar 5. Tampilan Submenu Review pada Menu Materi...54
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus Mata Pelajaran Kimia...60
Lampiran 2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian...86
Lampiran 3. Rubrik Instrumen Penelitian...87
Lampiran 4. Lembar Instrumen Penelitian...104
Lampiran 5. Data Hasil Penilaian Website Kimia...107
Lampiran 6. Perhitungan dan Penentuan Kualitas Website Kimia...109
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam aspek kehidupan
manusia. Sejak manusia lahir pendidikan sudah dilaksanakan sehingga
pendidikan akan berpengaruh langsung terhadap perkembangan manusia. Oleh
karena itu, sudah seharusnya pendidikan didesain guna memberikan
pemahaman, meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa.
Pembelajaran adalah sebuah proses bukan sekedar tujuan, sebagai sebuah
proses maka pembelajaran akan dilakukan secara terus-menerus. Belajar hanya
dapat terjadi jika terjadi aktivitas dalam proses pembelajaran. Yaumi (2013)
menyatakan bahwa, tujuan pembelajaran adalah untuk memfasilitasi terjadinya
aktivitas yang kemudian memberi penguatan dan pemahaman lebih mendalam
tentang informasi yang sudah diperoleh, sehingga pada proses pembelajaran
memerlukan sumber belajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan
baik.
Sumber belajar adalah segala sesuatu atau daya yang dimanfaatkan oleh
guru untuk kepentingan proses pembelajaran dengan tujuan meningkatkan
efektivitas dan efisiensi tujuan pembelajaran. Sumber belajar dapat diperoleh
dari mana saja seperti perpustakaan, internet, laboratorium, masyarakat, dan
industri (Hosnan, 2014). Fungsi sumber belajar sebagai sarana untuk
menyampaikan bahan-bahan pembelajaran sehingga memudahkan pencapaian
2
Unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah,
dan unsur periode ketiga) merupakan salah satu materi kimia SMA/MA kelas
XII. Pada materi ini siswa cenderung dituntut untuk membaca, memahami, dan
menghafal. Tidak sedikit guru yang menyarankan siswa untuk belajar secara
mandiri. Pada proses pembelajaran modern sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan khususnya teknologi informasi, sebaiknya guru memanfaatkan
sumber belajar lain selain buku (Suyanti, 2010). Oleh karena itu, guru perlu lebih
kreatif dan inovatif agar dapat menarik minat siswa dalam membangun
pengetahuannya dengan menggunakan alternatif sumber belajar yang berbeda
dari biasanya (Ziden, 2013).
Mu’arif dan Surjono (2015) Perkembangan teknologi informasi telah
mengubah kondisi pembelajaran yang selalu dibatasi ruang dan waktu menjadi
pembelajaran yang dapat dilaksanakan kapan saja dan di mana saja. Internet
adalah jaringan global yang merupakan kumpulan dari jaringan-jaringan
komputer di seluruh dunia (Rusman, Kurniawan, & Riyana, 2012:280). Internet
memberikan kemudahan untuk mendapatkan informasi bagi siapa saja, di mana
saja, dan kapan saja dengan mudah dan cepat tentunya dengan syarat utama,
yaitu adanya akses dengan sumber informasi melalui internet.
Pengguna Internet di Indonesia pada tahun 2016 mencapai 132,7 juta
jenis konten Internet yang diakses pada bidang pendidikan mencapai 93,8%
berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).
Hubert, Petit, Demily, Detroz, dan Denis, 2001, Pichault, 2001,
3
dalam dunia pendidikan dapat meningkatkan minat siswa, mengubah hubungan
guru dengan siswa dalam berkontribusi untuk membentuk dan menganalisis
pemikiran. Dampak positif dari penggunaan Internet ini dapat dimanfaatkan
sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran, dengan demikian sumber
belajar tidak terbatas pada guru dan buku saja. Siswa dapat mencari apa saja
tidak terbatas waktu pada saat siswa berada di ruang kelas.
Yuhefizar, Mooduto, dan Hidayat (2009), website adalah keseluruhan halaman-halaman web yang terdapat dalam sebuah domain yang mengandung
informasi. Pada Internet terdapat suatu halaman web (website) berisikan kumpulan informasi untuk memudahkan tukar-menukar informasi pada sesama
pengguna Internet lainnya. Website dapat berisikan teks, gambar, animasi, suara, video, dan dokumen lainnya yang dapat diakses melalui sebuah browser.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ali (2015) menyatakan bahwa
informasi dan teknologi komunikasi sering digunakan oleh siswa. Di luar kelas,
para siswa menggunakan website untuk melakukan berbagai kegiatan termasuk belajar. Adanya pembelajaran berbasis website dengan pembelajaran konvensional artinya, terdapat lebih banyak sumber belajar di mana dapat
mendukung kegiatan belajar siswa. Website dapat membantu siswa dan guru dalam meningkatkan proses pembelajaran secara keseluruhan (Sudha &
Amutha, 2015). Kemampuan teknologi website diakui oleh siswa dan guru telah berperan baik dalam mendukung proses pembelajaran (Thowfeek, Hussain, &
Salam, 2014). Penelitian Kavitha (2013) menunjukkan bahwa siswa dengan
4
konvensional, terdapat perbedaan signifikan antara pembelajaran berbasis
webiste dan pembelajaran secara konvensional. Penggunaan website sebagai sumber belajar mandiri, diharapkan siswa dapat tertarik untuk belajar aktif
secara mandiri tanpa adanya tatap muka antara guru dengan siswa.
Proses pembelajaran kimia siswa SMA/MA kelas XII tidak dapat
mencakup semua pokok bahasan karena waktu pembelajaran yang terbatas,
selain itu pada materi kimia unsur guru lebih menekankan kepada siswa untuk
belajar secara mandiri. Hal inilah yang mendasari peneliti untuk
mengembangkan sumber belajar mandiri kimia berbasis website untuk siswa SMA/MA kelas XII.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi
masalah-masalah yang timbul adalah sebagai berikut.
1. Waktu pada proses pembelajaran kimia SMA/MA kelas XII yang terbatas
sehingga tidak dapat mecakup semua pokok bahasan dengan tuntas.
2. Karakteristik materi kimia unsur yang banyak dan menekankan siswa untuk
menghafal sehingga guru menyuruh siswa untuk mempelajarinya secara
mandiri.
3. Proses pembelajaran modern menuntut guru untuk lebih kreatif dan inovatif
agar dapat menarik minat siswa, sehingga diperlukan alternatif sumber
5 C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan berbagai masalah yang telah dikemukakan, masalah
dibatasi pada.
1. Materi kimia yang akan digunakan dalam pengembangan ini adalah
unsur-unsur golongan utama dengan pertimbangan unsur-unsur-unsur-unsur golongan utama
ini memiliki proporsi yang lebih banyak daripada unsur-unsur lainnya.
2. Sumber belajar yang dikembangkan merupakan sumber belajar berbasis
website dengan pertimbangan perlu adanya inovasi terhadap sumber belajar yang umumnya selalu sama.
3. Siswa memerlukan sumber belajar yang dapat diakses kapan saja dan di
mana saja sehingga siswa dapat belajar materi kimia dengan tuntas tanpa
terbatas ruang dan waktu ketika siswa di dalam kelas.
D. Perumusan Masalah
Masalah pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Bagaimana karakteristik sumber belajar mandiri dalam bentuk website topik unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, dan
unsur periode ketiga) untuk siswa SMA/MA kelas XII?
2. Bagaimana kualitas sumber belajar yang telah dibuat berdasarkan kriteria
aspek kebenaran konsep, aspek keluasan dan kedalaman konsep, aspek
6 E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian
pengembangan sebagai berikut.
1. Menghasilkan sumber belajar mandiri topik unsur-unsur golongan utama
(gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, dan unsur periode ketiga) dalam
bentuk website kimia untuk siswa SMA/MA kelas XII.
2. Mengetahui kualitas sumber belajar mandiri dalam bentuk website kimia yang telah dibuat sesuai dengan kriteria kualitas yang telah ditentukan
berdasarkan penilaian lima orang guru kimia SMA/MA.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian pengembangan sumber belajar mandiri dalam bentuk
website kimia untuk siswa SMA/MA kelas XII, diharapkan dapat bermanfaat antara lain sebagai berikut.
1. Mengembangkan pengetahuan dan wawasan bagi guru agar lebih kreatif
dan inovatif dalam menggunakan sumber belajar yang dapat meningkatkan
minat siswa untuk belajar kimia.
2. Mengasah kreativitas mahasiswa dalam pengembangan sumber belajar
kimia berbasis website pada topik unsur-unsur golongan utama.
3. Menjadi acuan untuk penelitian pengembangan yang serupa dengan sumber
7 G. Definisi Istilah
Definisi istilah-istilah dalam penelitian pengembangan ini sebagai
berikut.
1. Penelitian pengembangan merupakan usaha untuk mengembangkan suatu
produk yang efektif digunakan siswa dalam proses pembelajaran.
2. Mixed methods research adalah metode penelitian dengan mengombinasikan bentuk penelitian kualitatif dan penelitian Kuantitatif
untuk menyelidiki suatu masalah.
3. Exploratory sequential mixed methods adalah rancangan penelitian dengan menggabungkan dua proyek penelitian yaitu penelitian kualitatif dan
penelitian Kuantitatif dengan terlebih dahulu melakukan tahap kualitatif
kemudian menindaklanjuti pada tahap Kuantitatif.
4. Internet (International Networking) adalah kumpulan dari jaringan komputer diseluruh dunia yang terhubung antara satu dengan yang lain.
5. Sumber belajar adalah sumber belajar dalam bentuk website kimia yang digunakan untuk memfasilitasi proses pembelajaran topik unsur-unsur
golongan utama agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
6. Website kimia adalah halaman informasi yang berisi topik unsur-unsur golongan utama yang disediakan melalui jalur internet sehingga dapat
diakses dengan cepat dan mudah oleh siswa sebagai sumber belajar kimia.
7. Unsur-unsur golongan utama adalah unsur gas mulia, halogen, alkali, alkali
8 BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori
1. Sumber Belajar
Pembelajaran adalah sebuah proses bukan sekedar tujuan, dalam sebuah
proses terdapat komponen-komponen yang saling berinteraksi di dalamnya.
Salah satu komponen dalam proses pembelajaran adalah sumber belajar.
Menurut Association for Educational Communications and Technology (AECT) dalam Komalasari (2013), sumber belajar adalah segala sesuatu yang
dimanfaatkan oleh guru guna kepentingan belajar-mengajar dengan tujuan
meningkatkan efektivitas dan efisiensi tujuan pembelajaran baik secara terpisah
maupun dalam bentuk gabungan. Sanjaya (2006), mengartikan sumber belajar
sebagai sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk bahan pembelajaran
dan pengalaman belajar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Selain itu,
Januszeski dan Molenda dalam Arsyad (2015), mengungkapkan bahwa sumber
belajar adalah perangkat, bahan atau materi, peralatan, pengaturan, dan di mana
seseorang yang belajar dapat berinteraksi, sedangkan tujuan sumber belajar
adalah untuk memfasilitasi proses pembelajaran dan memperbaiki kinerja siswa.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa sumber belajar merupakan
segala sesuatu yaitu orang, benda, dan lingkungan yang mendukung, serta
memberikan informasi untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran.
Manfaat dari penggunaan sumber belajar menurut Siregar dan Nara (2014)
9
sesuatu yang tidak memungkinkan untuk diadakan, memberikan informasi
terbaru, memberikan motivasi positif, dan merangsang minat siswa. Berdasarkan
definisi sumber belajar sebagaimana yang telah dikemukakan di atas, maka
sumber belajar dan media pembelajaran memiliki kesamaan di satu sisi juga
memiliki perbedaan di sisi lain. Media pembelajaran dapat memiliki fungsi yang
sama dengan sumber belajar ketika media tersebut dapat digunakan untuk
membantu proses pembelajaran baik di dalam ruang kelas ataupun di luar
ruangan kelas. Tetapi, jika media tersebut hanya digunakan sebagai peralatan
fisik saja untuk perantara antara sumber informasi dengan penerima informasi,
maka media tersebut hanyalah media bukan sebagai sumber belajar. Arsyad
(2015:9) menyatakan bahwa, dari perspesktif ini media pembelajaran lebih
sempit dari sumber belajar.
Menurut Abdulhak dan Darmawan (2013), secara garis besar sumber
belajar dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
a. Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design) yakni sumber
belajar yang dirancang khusus atau dikembangkan sebagai “komponen sistem instruksional” untuk memfasilitasi pembelajaran yang lebih terarah
dan bersifat formal.
b. Sumber belajar yang dimanfaatkan (learning resources by utililization) yakni sumber belajar yang tidak di desain khusus untuk keperluan dalam
proses pembelajaran, keberadaannya dapat ditemukan, diterapkan, dan
10
Pada umumnya sumber belajar di Indonesia kurang dikembangkan untuk
meningkatkan proses dan hasil pembelajaran. Sitepu (2014), mengatakan
perlunya melakukan pengembangan sumber belajar pada satuan pendidikan
didasari pertimbangan berikut.
a. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang cepat sehingga sumber
belajar yang ada dalam buku teks pelajaran tidak dapat mengikuti pada
waktu yang bersamaan.
b. Waktu yang tersedia untuk belajar secara tatap muka terbatas dan tidak
mencakup semua pokok bahasan secara tuntas sehingga tidak mencapai
kompetensi yang telah ditetapkan.
c. Siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda dan tidak mungkin
dipenuhi semua di dalam kelas.
d. Sumber belajar yang ada perlu dimanfaatkan secara optimal untuk
efektivitas dan efisiensi dalam proses pembelajaran.
Tujuan mengembangkan sumber belajar adalah meningkatkan kualitas
proses dan hasil belajar siswa secara individu maupun keseluruhan
menggunakan berbagai macam sumber belajar, sedangkan tujuan khususnya
adalah sebagai berikut.
a. Memotivasi dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengembangkan berbagai gaya belajar sesuai dengan keinginan siswa
tersebut.
b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilihi sumber belajar
11
c. Mendorong penggunaan pendekatan pembelajaran yang baru, kreatif, dan
inovatif.
d. Mensinergikan penggunaan semua sumber belajar sehingga tujuan belajar
tercapai secara efektif dan efisien.
2. Belajar Mandiri
Miarso (1986) mengungkapkan bahwa pembelajaran secara mandiri
merupakan pembelajaran yang menekankan pada disiplin terhadap diri sendiri
yang dimiliki oleh siswa dan disesuaikan dengan keadaan perorangan siswa
antara lain meliputi kemampuan, kecepatan belajar, kemauan, waktu yang
dimiliki, dan keadaan sosial ekonominya.
Pembelajaran secara mandiri mempunyai beberapa karakteristik yang
dapat diuraikan antara lain sebagai berikut.
a. Tujuan pembelajaran disesuaikan dengan minat dan kebutuhan perorangan
dari siswa tersebut.
b. Siswa belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing.
c. Pembelajaran secara mandiri dilaksanakan dengan menyediakan sumber
belajar mandiri yang dapat dipilih siswa sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai, gaya belajar siswa, dan minat masing-masing siswa.
3. Website
Penggunaan Internet pada tahun 2016 dengan jenis konten pendidikan
memiliki persentase mencapai 93,8% berdasarkan data dari Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Hal tersebut tentunya
12
populer saat ini. Darmawan (2012) menyatakan dalam pergeserannya
kebermanfaatan website yang ada di Internet dapat juga dimanfaatkan untuk kepentingan dalam dunia pendidikan. Upaya untuk memberikan akses terhadap
sumber belajar yang memadai dapat dilakukan melalui website. Menurut Rusman, Kurniawan, dan Riyana (2012) website dapat menciptakan sebuah lingkungan belajar maya (Virtual Learning Environment), dan lingkungan belajar tersebut dilengkapi dengan beberapa fasilitas yang dapat dikombinasikan
penggunaannya untuk mendukung proses pembelajaran, anatara lain adalah
forum diskusi, penilaian online, dan sistem administrasi.
Yuhefizar, Mooduto, dan Hidayat (2013) mendefinisikan website adalah keseluruhan halaman-halaman website yang terdapat dari sebuah domain yang mengandung informasi, sedangkan domain adalah nama unik yang dimiliki oleh
sebuah instituri sehingga dapat diakses melalui Internet. Sebuah website biasanya dibangun atas banyak halaman website yang saling berhubungan. Halaman-halaman ini mengandung informasi yang ditampilkan dalam bentuk
teks, gambar, video, animasi, dan dokumen lainnya (Yuhefizar, Mooduto, &
Hidayat, 2013). Rusman, Kurniawan, dan Riyana (2012) menyatakan bahwa,
pembelajaran menggunakan website merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan media situs (website) yang biasa diakses melalui jaringan Internet.
Pembelajaran berbasis web sering kali memiliki banyak manfaat bagi
siswa apabila dirancang dengan baik dan tepat, maka pembelajaran berbasis web
13
yang tinggi, menyebabkan siswa dapat mengingat lebih banyak materi
pelajarannya. Syarat utama yang harus dipenuhi ketika melaksanakan
pembelajaran menggunakan website adalah adanya akses dengan sumber informasi melalui Internet dan adanya informasi tentang di mana letak sumber
informasi yang diinginkan tersebut berada.
Pembelajaran berbasis web dibangun dengan beberapa prinsip yang
memiliki peran dalam menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Hal yang
membuat pembelajaran berbasis web ini efektif pada dasarnya bergantung pada
pandangan dari yang berkepentingan. Oleh karena itu sulit untuk menentukan
prinsip utama yang setidaknya harus terdapat dalam sebuah website. Rusman, Kurniawan, dan Riyana (2012) menjelaskan prinsip utama yang setidaknya
harus ada dalam website antara lain sebagai berikut. a. Interaksi
Interaksi dalam proses pembelajaran dapat diartikan sebagai kapasitas
berbicara baik antara yang satu siswa dengan siswa yang lain maupun antara
siswa dengan guru. Interaksi tidak hanya menyediakan hubungan antarmanusia,
tetapi juga menyediakan keterhubungan dengan isi atau konten yang ada dalam
website. Siswa dapat saling membantu antara satu dengan yang lain untuk memahami isi atau materi yang tersedia dalam website. Selain itu, siswa juga dapat berkomunikasi dengan pembuat website untuk menanyakan sesuatu yang kurang jelas atau tidak dimengerti yang ada pada website melalui kolom saran yang disediakan pada website.
14
Ketergunaan dalam hal ini memiliki arti bagaimana siswa dapat dengan
mudah menggunakan website. Prinsip dari ketergunaan ada dua, yaitu konsisten dan kesederhanaan. Artinya, siswa dapat dengan mudah memahami materi yang
ada pada website dan tidak mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran maupun navigasi konten.
c. Relevansi
Relevansi dapat diperoleh melalui ketepatan dan kemudahan.
Menempatkan konten yang relevan dalam konteks yang tepat pada waktu yang
tepat. Hal ini melibatkan keefektifan desain konten serta kedinamisan pencarian
dan penempatan konten atau materi.
Sebagaimana sumber belajar pada umumnya, pembelajaran berbasis web
ini juga memiliki berbagai kelebihan maupun kekurangan.
a. Kelebihan Pembelajaran Berbasis Web
1) Setiap orang dapat mempelajarinya kapan saja, di mana saja tidak terbatas
ruang dan waktu.
2) Sangat potensial sebagai sumber belajar mandiri bagi guru maupun siswa
yang tidak memiliki cukup waktu dalam proses pembelajaran.
3) Mendorong siswa untuk lebih aktif dan mandiri dalam belajar.
4) Menyediakan sumber belajar yang dapat digunakan untuk memperkaya
materi pembelajaran dengan mencari informasi yang dibutuhkan oleh siswa.
15
1) Beragam informasi dapat tersedia pada website. Oleh karena itu, siswa membutuhkan panduan untuk mencari informasi yang sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan belajar siswa tersebut.
2) Akses Internet untuk mengikuti pembelajaran menggunakan website seringkali menjadi masalah bagi siswa.
3) Keberhasilan pembelajaran berbasis website bergantung pada kemandirian dan motivasi dari siswa (Rusman, Kurniawan, & Riyana, 2012).
4. Penelitian Metode Campuran (Mixed Methods Research)
Penelitian ini menggunakan pendekatan campuran (mixed methods research). Penelitian metode campuran (mixed methods research) adalah penelitian untuk menyelidiki suatu objek dengan mengombinasikan bentuk
penelitian kualitatif dan bentuk penelitian Kuantitatif. Menurut Creswell (2016),
terdapat beberapa rancangan metode campuran dan salah satunya adalah
rancangan metode campuran sekuensial eksploratori (exploratory sequential mixed methods) yang digunakan pada penelitian ini. Metode campuran sekuensial eksploratori (exploratory sequential mixed methods) adalah strategi metode campuran yang melibatkan proyek penelitian dua fase, di mana fase
pertama adalah pengumpulan dan analisis data kualitatif terlebih dahulu
kemudian menindaklanjuti atau mendasarkan pada data kualitatif ini untuk
mengumpulkan dan melakukan analisis data Kuantitatif.
Pengumpulan data dikumpulkan dalam dua fase, yaitu pengumpulan data
kualitatif kemudian diikuti dengan pengumpulan data Kuantitatif. Pada tahap
16
kualitatif dan data Kuantitatif. Selanjutnya pada tahap interpretasi dengan
melaporkan temuan hasil data kualitatif dilanjutkan dengan temuan hasil data
Kuantitatif. Tahap ini dimaksudkan untuk menentukan apakah hasil kualitatif
dapat digeneralisasikan.
5. Topik Unsur-Unsur Golongan Utama a. Gas Mulia
1) Kelimpahan Gas Mulia di Alam
Pada tahun 1894, seorang ahli kimia Inggris William Ramsay mengidentifikasi sebuah unsur baru, yaitu argon sebagai gas yang tidak reaktif.
Pada tahun 1895 ditemukan sebuah unsur oleh ahli-ahli astronomi yang
dinamakan helium, dalam bahasa Yunani helios artinya matahari. Argon dan helium merupakan unsur gas mulia. Penemuan kedua unsur ini kemudian dilanjutkan dengan penemuan unsur gas mulia lainnya yaitu neon, kripton,
xenon, dan radon oleh Ramsay. Unsur gas mulia terdiri dari helium (He), neon
(Ne), argon (Ar), kripton (Kr), xenon (Xe), dan radon (Rn). Semua gas mulia
dapat dijumpai di atmosfer. Argon merupakan gas mulia paling banyak,
sedangkan Radon adalah gas mulia yang paling sedikit dijumpai.
2) Sifat-sifat Gas Mulia
Mengapa unsur-unsur golongan VIIIA disebut sebagai gas mulia? Hal ini
berkaitan dengan kereaktifan unsur-unsur golongan VIIIA yang sangat rendah.
Artinya, unsur-unsur dalam gas mulia sangat sukar bereaksi dengan unsur lain
17 3) Kegunaan Gas Mulia
Helium digunakan untuk pengisi balon udara karena lebih ringan dan
stabil. Gas helium juga digunakan sebagai campuran gas oksigen pada tabung
penyelam karena kelarutannya yang kecil di dalam darah. Neon umumnya
digunakan dalam lampu reklame. Lampu di bandara umumnya juga
menggunakan neon sebagai gas pengisinya, karena cahayanya yang dapat
menembus kabut. Selain itu, neon juga digunakan sebagai refrigeran yang
ekonomis. Argon merupakan unsur yang digunakan dalam pengelasan titanium
dalam konstruksi pesawat terbang dan roket. Argon juga digunakan untuk
mengisi bola lampu pijar karena tidak bereaksi dengan kawat wolfarm yang
panas. Kripton digunakan dalam lampu kilat foto untuk fotografi berkecepatan
tinggi. Xenon digunakan dalam pembuatan lampu stroboskopik. Selain itu,
dalam bidang kedokteran xenon digunakan untuk mendeteksi penyakit paru-paru
dan sebagai anestetik (Dingley, Ivanova-Stoilova, Grundler, & Wall, 1999).
b. Halogen
1) Kelimpahan Halogen Di Alam
Halogen merupakan unsur nonlogam yang sangat reaktif sehingga tidak
terdapat bebas di alam. Pada umumnya halogen berada dalam keadaan
senyawanya. Seperti unsur fluorin yang terdapat sebagai batuan fluorspar (CaF2). Klorin yang terdapat pada air laut sebagai garam klorida misalnya NaCl,
18 2) Sifat-sifat Golongan Halogen
Konfigurasi elektron unsur halogen adalah ns2np5 artinya, pada orbital (kulit) terluar terdapat tujuh elektron. Hal ini menunjukkan adanya sebuah
elektron yang belum berpasangan. Adanya sebuah elektron yang tidak
berpasangan dapat digunakan untuk membentuk pasangan elektron bersama
dengan sebuah elektron pada subkulit p dari atom halogen yang lain. Unsur halogen dalam keadaan bebas terdapat sebagai molekul diatomik yaitu F2, Cl2,
Br2, dan I2. Halogen berada sebagai molekul diatomik, disimbolkan dengan X2,
dengan X sebagai simbol umum untuk atom halogen.
3) Kegunaan Unsur Golongan Halogen
Unsur fluor banyak digunakan dalam bidangan industri seperti senyawa
politetrafluoroetilena, yaitu teflon. Fluorospar (CaF2) digunakan dalam jumlah
yang besar di industri baja. Klor digunakan dalam pembuatan vinil klorida untuk
pembuatan plastik polivinil klorida (PVC). Bromin banyak digunakan sebagai
zat warna. Iod digunakan sebagai zat antiseptik, zat pewarna dan pembuatan
emulsi fotografi (AgI). Selain itu, iodin dalam campuran makanan digunakan
untuk meningkatkan kinerja mental anak-anak (Isa, 2013).
c. Alkali
1) Kelimpahan Unsur Alkali di Alam
Natrium merupakan unsur golongan IA atau yang biasa disebut dengan
19
merupakan logam yang sangat reakif sehingga tidak terdapat bebas di alam
melainkan dalam bentuk senyawanya.
2) Sifat-sifat Logam Alkali
Konfigurasi elektron pada logam alkali tanah menunjukkan elektron
valensi ns1.Energi ionisasi dari logam alkali yang relatif rendah mengakibatkan logam alkali akan sangat mudah melepaskan elektron valensinya untuk
membentuk konfigurasi yang stabil seperti gas mulia.
3) Kegunaan Unsur Alkali
Litium digunakan pada pembuatan baterai telepon seluler yang dapat
diisi ulang. Natrium banyak digunakan dalam rumah tangga, contohnya NaCl
atau natrium klorida (garam dapur), sebagai bahan pengawet ikan asin dan untuk
membuat senyawa natrium lainnya. Kalium digunakan dalam pupuk tanaman
karena kalium merupakan unsur utama bagi pertumbuhan tanaman.
d. Alkali tanah
1) Kelimpahan Unsur Alkali Tanah
Unsur yang terdapat dalam golongan alkali tanah adalah Be (berilium),
Mg (magnesium), Ca (kalsium), Sr (stronsium), Ba (barium) dan Ra (radium)
di mana radium merupakan unsur radioaktif. Unsur logam alkali tanah lebih
banyak ditemukan dalam bentuk senyawanya.
2) Sifat-sifat Logam Alkali Tanah
Semua sifat logam alkali tanah cenderung memiliki keteraturan dari
Berilium ke Barium. Jari-jari atom golongan alkali tanah dari atas ke bawah
20
semakin kecil. Konfigurasi elektron logam alkali tanah menunjukkan bahwa
logam alkali tanah memiliki elektron valensi ns2.
3) Kegunaan Logam Alkali Tanah
Berilium digunakan dalam pembuatan pegas, klip, dan kontak listrik.
Magnesium yang memiliki sifat ringan sering digunakan dalam pembuatan suku
cadang pesawat terbang. Kalsium sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari
dalam bentuk senyawanya. Seperti CaO yang dikenal dengan nama kapur tohor
digunakan dalam industri untuk menetralkan keasaman dengan cara menyerap
air membentuk Ca(OH)2 yang merupakan basa kuat. Stronsium dan barium
memiliki kegunaan terbatas, namun beberapa senyawanya penting misalnya
garam dari stronsium dan barium ini memberikan warna terang yang sering
digunakan untuk pertunjukan piroteknik atau kita kenal dengan kembang api.
e. Unsur periode ketiga
1) Sifat-sifat Unsur Periode Ketiga
Keteraturan sifat-sifat unsur periode ketiga dapat dijelaskan sebagai
berikut.
a) Jari-jari atom
Nomor atom dalam unsur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin
meningkat sehingga muatan inti atom semakin bertambah yang artinya gaya
tarik inti atom terhadap elektron semakin kuat. Hal ini mengakibatkan jari-jari
21 b) Energi ionisasi
Energi ionisasi pada periode tiga dari kiri ke kanan cenderung semakin
tinggi. Energi ionisasi magnesium lebih tinggi daripada aluminium dan energi
ionisasi belerang lebih tinggi daripada fosfor. Hal ini karena konfigurasi elektron
dari Mg yang telah berpasangan, sedangkan pada aluminium terdapat satu
elektron yang tidak berpasangan pada orbital 3p. Atom P mempunyai tiga elektron valensi pada orbital p, sedangkan atom S mempunyai empat elektron pada orbital p. Menurut aturan Hund, atom P lebih stabil daripada atom S, sehingga energi ionisasi P lebih tinggi daripada S.
c) Titik Leleh dan Titik Didih
Perubahan titik didih dan titik leleh ini berkaitan dengan struktur dari
setiap zat dalam keadaan bebasnya. Titik didih dan titik leleh dari natrium ke
silikon naik secara teratur kemudian turun tajam pada fosfor, naik lagi pada
sulfur kemudian turun secara teratur pada klorin dan argon.
d) Logam dan nonlogam
Sifat logam pada periode ketiga dari kiri ke kanan semakin berkurang.
Unsur natrium, magnesium, dan aluminium merupakan unsur logam yang
mengkilap dan memiliki daya hantar listrik yang baik. Silikon merupakan unsur
semilogam yang bersifat semikonduktor. Fosfor dan belerang merupakan unsur
nonlogam. Klorin merupakan gas diatomik di alam dan argon merupakan gas
22 e) Daya oksidasi dan reduksi
Unsur natrium merupakan reduktor kuat di mana natrium bereaksi hebat
dengan air, bahkan disertai ledakan. Magnesium merupakan reduktor yang lebih
lemah daripada natrium, hal ini dibuktikan dengan magnesium yang dapat
bereaksi disertai dengan pemanasan.
f) Sifat asam dan basa
Sifat Al(OH)3 yang amfoter yaitu dapat bersifat basa dalam lingkungan
asam dan bersifat asam dalam lingkungan basa, maka Al(OH)3 disebut sebagai
hidroksida yang bersifat amfoter.
B. Kajian Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian pengembangan ini adalah
penelitian yang dilakukan oleh 2 peneliti berikut.
1. Kurniati Ferbianingsih (2009) yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Web Materi Pokok Kesetimbangan Kimia sebagai Sumber Pembelajaran Mandiri untuk Siswa SMA/MA Kelas XI Semester
I”. Penelitian tersebut memberikan hasil secara keseluruhan adalah sangat baik (SB).
2. Iko Nurliana Putri (2016) dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Topik Polimer Berbasis Website sebagai Sumber Belajar
Mandiri Kimia Siswa SMA/MA Kelas XII”. Penelitian tersebut
23
Kedua penelitian di atas memunyai relevansi terhadap penelitian
pengembangan ini dalam hal jenis pengembangan sumber belajar mandiri yang
digunakan yaitu pengembangan sumber belajar mandiri berbasis website. Kedua penelitian di atas juga divalidasi oleh ahli materi, ahli media, dan penilaian oleh
lima orang guru kimia SMA/MA sama seperti penelitian ini. Namun, berbeda
pada topik yang dikembangkan, penelitian ini mengembangkan topik
unsur-unsur golongan utama sedangkan kedua penelitian di atas mengembangkan topik
kesetimbangan kimia dan polimer.
C. Kerangka Berpikir
Pengguna Internet yang mengalami peningkatan dari 82 juta pada tahun
2014 menjadi 132,7 juta pada tahun 2016 menunjukan teknologi sekarang ini
sangat berkembang pesat berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia (APJII). Pengguna Internet tersebar pada berbagai usia mulai dari
anak-anak sampai orang tua dengan jenis konten yang diakses berbeda. Jenis
konten pendidikan yang diakses menduduki persentase 93,8% menunjukkan
bahwa siswa sekarang ini merupakan pengguna aktif dari Internet. Didasarkan
pada kondisi tersebut maka Internet dapat digunakan sebagai sumber belajar
siswa.
Sumber belajar yang praktis dapat diakses di mana saja, kapan saja tanpa
dibatasi oleh ruang dan waktu sangat tepat untuk kondisi saat ini. Siswa dapat
24
sesuai dengan gaya belajar siswa tersebut. Sumber belajar yang terdapat pada
Internet salah satunya adalah website.
Materi unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali, alkali
tanah, dan periode ketiga) merupakan materi kimia kelas XII SMA/MA yang
menuntut siswa untuk cenderung membaca, memahami, dan menghafal. Tidak
sedikit guru yang menyarankan siswanya untuk belajar secara mandiri pada
materi ini, sehingga dibutuhkan sumber belajar kimia yang menarik sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan dapat memotivasi siswa
untuk mempelajarinya.
Penelitian ini dilakukan dengan mengembangkan sumber belajar dalam
bentuk website dengan topik unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, dan periode ketiga) yang digunakan sebagai sumber belajar
mandiri siswa SMA/MA kelas XII. Produk pengembangan ini akan divalidasi
oleh ahli materi, ahli media, peer reviewer, dan guru mata pelajaran kimia sebagai reviewer. Berdasarkan proses tersebut dapat diketahui kualitas dari sumber belajar dalam bentuk website tersebut memenuhi kriteria sebagai sumber belajar yang baik untuk digunakan. Hasil dari penelitian pengembangan ini
adalah sumber belajar mandiri topik unsur-unsur golongan utama dalam bentuk
25 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan selama kurang lebih 5 bulan dari bulan Desember
2016 sampai April 2017. Prosedur penelitian ini meliputi empat tahapan, yaitu
tahap kualitatif, pengembangan, tahap Kuantitatif, dan interpretasi. Tahap
kualitatif, pengembangan dan interpretasi dilakukan di Jurusan Pendidikan
Kimia. Tahapan Kuantitatif dilakukan di lima sekolah, yaitu SMA Negeri 1
Ngaglik, SMA Negeri 3 Klaten, SMA Negeri 2 Bantul, dan SMA Negeri 3
Bantul.
B. Desain Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian pengembangan dengan
menggunakan paradigma campuran antara kualitatif dan Kuantitatif. Oleh
karena itu, penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods research). Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan produk
baru yaitu sumber belajar mandiri kimia berbasis website topik unsur-unsur golongan utama untuk siswa SMA/MA Kelas XII. Metode yang digunakan
penelitian ini adalah metode campuran sekuensial eksploratori (exploratory sequential mixed methods) dengan desain pengembangan instrumen (instrument development design). Metode campuran sekuensial eksploratory ini sangat sesuai untuk penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan instrumen.
Desain penelitian ini menggunakan desain pengembangan instrumen
26 Pengumpulan
Data Kualitatif
Analisis Data Kualitatif
Hasil Data
Kualitatif Pengembangan
Pengumpulan Data Kuantitatif
Analisis Data Kuantitatif
Hasil Data
[image:42.595.123.510.401.535.2]Kuantitatif Interpretasi
Gambar 1. Desain Pengembangan
ditunjukkan data-data Kuantitatif yang dapat mendukung data kualitatif.
Terdapat empat tahapan yang dilakukan, yaitu tahap kualitatif, pengembangan
website, tahap Kuantitatif, dan interpretasi. Langkah awal dilakukan dengan cara mengumpulkan data kualitatif kemudian menganalisis data kualitatif yang telah
diperoleh sehingga diperoleh hasil data kualitatif. Hasil data kualitatif digunakan
sebagai dasar pengembangan produk, dilanjutkan dengan pengembangan
instrumen untuk menilai kualitas produk sehingga diperoleh data Kuantitatif.
Setelah itu menganalisis data Kuantitatif sehingga diperoleh kategori kualitas
kelayakan produk. Desain pengembangan untuk metode campuran eksploratori
dengan desain pengembangan instrumen adalah sebagai berikut (Creswell,
2016).
C. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian terdiri dari empat tahap, yaitu tahap kualitatif,
pengembangan website, tahap kuantitatif, dan interpretasi (Creswell, 2016). Berikut adalah penjelasan dari masing-masing tahapannya.
1. Tahap Kualitatif
Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap kualitatif adalah sebagai
27
Pengumpulan data kualitatif dengan melakukan wawancara kepada guru
kimia SMA Negeri 2 Klaten dan diskusi dengan dosen pembimbing terkait
masalah yang akan diteliti. Wawancara dilakukan terkait beberapa hal antara lain
sebagai berikut.
1) Waktu tatap muka antara guru dengan siswa di kelas XII pada proses
pembelajaran kimia SMA terbatas dan tidak dapat mencakup semua pokok
bahasan dengan tuntas.
2) Materi kimia unsur merupakan materi yang cukup banyak dan menekankan
siswa untuk membaca, memahami, dan menghafal.
3) Sumber belajar mandiri kimia untuk siswa SMA kelas XII yang dapat
diakses dengan cepat dan mudah sesuai dengan perkembangan teknologi
dan ilmu pengetahuan.
Diskusi dilakukan dengan dosen pembimbing tentang semakin tinggi
penggunaan Internet di Indonesia khususnya pada kalangan anak muda dengan
jenis konten yang diakses adalah konten pendidikan, sumber belajar mandiri
kimia untuk siswa SMA/MA sesuai dengan perkembangan teknologi dan ilmu
pengetahuan, dan materi kimia unsur yang disesuaikan dengan pemahaman
siswa SMA/MA kelas XII.
Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap hasil dari pengumpulan data
kualitatif. Data kualitatif yang dianalisis adalah Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar (KI-KD) mata pelajaran kimia untuk materi kimia unsur pada kurikulum
28
Setelah proses analisis, maka dapat diperoleh hasil data kualitatif yang
berupa deskripsi struktur website kimia. Struktur website kimia topik unsur-unsur golongan utama dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Struktur Website Topik Unsur-unsur Golongan Utama
Kelas Kompetensi Dasar (KD) Kimia SMA
Konten Kimia dalam Website
Pembelajaran dalam Website Kimia
XII 3.6
Menganalisis kelimpahan, kecenderungan sifat fisik dan sifat kimia, manfaat, dampak, proses pembuatan unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali dan alkali tanah, periode 3) serta unsur golongan transisi
(periode 4) dan senyawanyadal am kehidupan sehari-hari.
Materi Pendahuluan
Unsur gas mulia
Unsur halogen Logam alkali Logam alkali
tanah
Unsur periode ketiga
Penilaian
Biografi
SPU
Event kimia
Apersepsi tentang unsur-unsur di alam dan mengulas sedikit materi pada sistem periodik unsur (SPU) meliputi jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, dan keelektronegatifan
Kelimpahan unsur gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, dan unsur periode ketiga di alam Sifat-sifat unsur gas mulia,
halogen, alkali, alkali tanah, dan unsur periode ketiga
Reaksi-reaksi gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, dan unsur periode ketiga
Kegunaan gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, dan unsur periode ketiga dalam kehidupan sehari-hari
Review dalam bentuk soal pilihan ganda dan kegiatan menyimpulkan
Latihan soal dalam bentuk pilihan ganda
Biografi ilmuwan-ilmuwan kimia
Sistem periodik unsur-unsur golongan utama dengan navigasi Seminar nasional, olimpiade
29 2. Pengembangan Website
Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut.
a. Penyusunan website
Website kimia topik unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, dan periode ketiga) dikembangkan berdasarkan struktur
website yang telah disepakati dengan dosen pembimbing, selanjutnya hasil pengembangan website dikonsultasikan kembali kepada dosen pembimbing untuk memperoleh data hasil koreksi dan masukan.
b. Validasi Ahli (Expert Judgement)
Pada tahap ini produk awal yang telah dibuat kemudian ditinjau oleh ahli
materi dan ahli media. Ahli materi terdiri dari satu orang dosen dan ahli media
terdiri dari satu orang dosen yang semuanya diasumsikan ahli dibidang tersebut.
Pada tahap validasi ahli ini diperoleh data hasil masukan atau koreksi yang
selanjutnya digunakan untuk bahan pertimbangan revisi produk sebelum produk
ditinjaukan kepada peer reviewer. Data masukan dan koreksi yang diberikan oleh ahli materi dan ahli media dapat dilihat pada Lampiran 7.
c. Peer Reviewer
Produk yang telah direvisi kemudian ditinjaukan kepada enam peer reviewer yaitu empat mahasiswa prodi pendidikan kimia, satu mahasiswa prodi bahasa indonesia, dan satu mahasiswa prodi teknik informatika. Pada tahap ini
diperoleh saran dan masukan untuk produk yang selanjutnya akan digunakan
30
kepada guru kimia SMA/MA sebagai reviewer. Data saran dan masukan yang diberikan oleh peer reviewer dapat dilihat pada Lampiran 7.
3. Tahap Kuantitatif
Pada tahap Kuantitatif produk dinilaikan kepada lima orang guru kimia
SMA/MA sebagai reviewer. Sampel sekolah dipilih berdasarkan kurikulum yang digunakan pada sekolah tersebut, yaitu kurikulum 2013. Data yang
diperoleh pada tahap ini merupakan data kualitatif, data kualitatif ini kemudian
dikonversi menjadi data Kuantitatif menggunakan skala Likert, sehingga akan
diperoleh skor rata-rata untuk setiap aspek penilaian. Data-data yang telah
diperoleh digunakan untuk tahap selanjutnya yaitu interpretasi.
Data skor atau hasil penilaian kelima reviewer pada masing-masing aspek penilaian website selanjutnya ditabulasi dan dianalisis untuk menentukan tingkat kelayakan produk dengan pedoman konversi ideal. Masukan yang
diperoleh kemudian digunakan untuk bahan pertimbangan penyempurnaan
produk akhir. Berdasarkan langkah-langkah prosedur penelitian yang telah
31
Gambar 2. Prosedur Pengembangan Pengumpulan Data
kualitatif
Analisis Data kulitatif
Penyusunan Website Kimia
Penyusunan Instrumen Penelitian
Validasi Ahli
Tinjauan Peer Reviewer
Penilaian Reviewer
Analisis Data Penilaian Reviewer
Interpretasi Data kualitatif
Data Kuantitatif
REVISI I
REVISI II
32 D. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian pengembangan website topik unsur-unsur golongan utama sebagai sumber belajar mandiri kimia siswa SMA/MA kelas XII
adalah sebagai berikut.
a. Tim Ahli
Tim ahli terdiri dari satu orang dosen sebagai ahli materi dan satu orang
dosen sebagai ahli media. Ahli materi memberikan masukan serta koreksi
terhadap materi unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali, alkali
tanah, dan unsur periode ketiga), sedangkan ahli media memberikan masukan
serta koreksi pada website kimia. Pada tahap ini diperoleh masukan serta koreksi yang selanjutnya digunakan untuk bahan pertimbangan revisi I sebelum produk
ditinjaukan kepada peer reviewer. b. Peer reviewer
Peer reviewer terdiri dari enam orang, yaitu empat orang mahasiswa prodi pendidikan kimia yang sama-sama melakukan penelitian pengembangan
dengan memberikan penelahaan pada seluruh aspek yang telah ditentukan. Satu
orang mahasiswa prodi pendidikan bahasa Indonesia yang memberikan
penelaahan pada aspek kebahasaan, dan satu orang mahasiswa prodi teknik
informatika dengan memberikan penelaahan pada aspek tampilan dan
kemudahan dalam penggunaan. Masukan dari peer reviewer akan digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan revisi II sebelum dilakukan
33 c. Reviewer
Reviewer terdiri dari lima orang guru kimia SMA , yaitu guru di SMA N 2 Bantul, SMA N 11 Yogyakarta, SMA N 3 Klaten, SMA N 1 Ngaglik, dan
SMA N 3 Bantul. Reviewer memberikan penilaian website dari semua aspek yang telah ditentukan dengan mengisi lembar penilaian yang diberikan.
Penilaian kualitas dari reviewer akan digunakan untuk mengetahui kelayakan sumber belajar yang dihasilkan, sedangkan masukan dari reviewer akan digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan revisi III.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen atau alat pengumpul data merupakan suatu alat bantu yang
dipilih untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Pada penelitian ini
instrumen yang digunakan terdiri dari lembar kuisioner terbuka dan kuisioner
checklist. Lembar kuisioner terbuka untuk memperoleh data masukan dari ahli materi, ahli media, peer reviewer, dan reviewer. Kuisioner checklist digunakan untuk memperoleh data skor penilaian kualitas produk dari reviewer. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini mengadaptasi instrumen penelitian
Febrianingsih (2009) yang divalidasi oleh dosen pembimbing berupa validasi
logis. Peneliti mengadaptasi lima aspek penilaian dengan menambahkan tiga
indikator penilaian, hal ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan tujuan dari
penelitian. Hasil adaptasi berupa lembar penilaian yang terdiri dari lima aspek
dengan jumlah indikator sebanyak 20 indikator. Penilaian kualitas produk
didasarkan pada lima aspek penilaian yaitu aspek kebenaran konsep, aspek
34
kemudahan dalam penggunaan. Pada setiap aspek penilaian dijabarkan ke dalam
[image:50.595.134.527.247.739.2]indikator penilaian. Kisi-kisi dari instrumen penilaian website kimia topik unsur-unsur golongan utama yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada
Tabel 2.
Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Website Kimia
No. Aspek Kriteria Indikator Penilaian
1. Aspek kebenaran
konsep
a. Kesesuaian materi dengan silabus b. Tidak ada aspek yang menyimpang c. Kelogisan dan sistematika uraian
2. Aspek keluasan dan kedalaman konsep
a. Pengembangan konsep
b. Keseimbangan proporsi materi yang esensial c. Penggunaan informasi yang baru
d. Daya ukur alat evaluasi terhadap keberhasilan peserta didik
3. Aspek Kebahasaan a. Penggunaan bahasa baku
b. Penggunaan bahasa yang komunikatif c. Penggunaan bahasa yang tidak menimbulkan
penafsiran ganda
d. Penggunaan ejaan dan tata bahasa yang baik dan benar
4. Aspek tampilan a. Tata letak b. Tata warna c. Tampilan huruf d. Tampilan gambar e. Tampilan video f. Tampilan interaktif
5. Aspek kemudahan
dalam penggunaan
a. Kemudahan mengoperasikan sumber belajar kimia
b. Kepraktisan dalam penggunaan sumber belajar kimia
c. Website ini dapat digunakan sebagai sumber belajar mandiri
35 F. Data Penelitian
Pada penelitian ini diperoleh dua jenis data, yaitu data kualitatif dan data
Kuantitatif. Berikut adalah penjelasan masing-masing jenis data tersebut.
1. Data Kualitatif
Data kualitatif pada penelitian ini berupa data masukan yang diperoleh dari
ahli materi, ahli media, peer reviewer, dan reviewer. 2. Data Kuantitatif
Data Kuantitatif berupa data skor hasil penilaian masing-masing aspek
kriteria kualitas produk yang diperoleh dari reviewer. G. Teknik Analisis Data
1. Data Kualitatif
Data kualitatif dari ahli materi, ahli media, peer reviewer, dan reviewer selanjutnya dianalisis secara kualitatif. Proses analisis yang dilakukan untuk
menentukan masukan-masukan mana saja yang digunakan sebagai bahan revisi
produk dan yang tidak digunakan sebagai bahan revisi produk.
2. Data Kuantitatif
Data Kuantitatif diperoleh dari data kualitatif berdasarkan penilaian
menggunakan lembar penilaian website kimia yang kemudian diubah menjadi data Kuantitatif dengan skala Likert, yaitu Sangat Baik = 5, Baik = 4, Cukup =
3, Kurang = 2, Sangat Kurang = 1 (Sundayana, 2014). Skor yang diperoleh untuk
masing-masing aspek penilaian kemudian ditabulasi dan dianalisis untuk
menentukan kategori dari setiap aspek yang dinilai dengan pedoman konversi.
36 Tabel 3. Kriteria Kategori Penilaian
Rentang Skor Kategori
X > X̅i + , SBi Sangat Baik X̅i + , SBi < X ≤ X̅i + , SBi Baik X̅i − , SBi < X ≤ X̅i + , SBi Cukup X̅i − , SBi < X ≤ X̅i − , SBi Kurang
X ≤ X̅̅̅̅̅̅i − , SBi Sangat Kurang (Sumber: Widoyoko, 2009)
Keterangan:
� = −
̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
�̅� = �
Sbi = Simpangan baku ideal
Skor maksimal ideal = ∑ butir penilaian x skor tertinggi Skor minimal ideal = ∑ butir penilaian x skor terendah
Persentase keidealan = � � �− � �
� � � �
�
%
�̅� = � � + � � �
37 BAB IV
HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengembangan Produk
Hasil pengembangan produk ini adalah website kimia dengan menerapkan metode campuran sekuensial eksploratori (exploratory sequential mixed methods) dengan model pengembangan instrumen (instrument development design). Prosedur penelitian terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) tahap kualitatif, (2) pengembangan, (3) tahap Kuantitatif, dan (4) interpretasi.
Berdasarkan prosedur penelitian yang telah dilakukan, dapat diperoleh hasil
pengembangan berupa website topik unsur-unsur golongan utama sebagai sumber belajar mandiri kimia siswa SMA/MA kelas XII.
1. Tahap Kualitatif
Tahap pengumpulan data kualitatif dilakukan untuk mendapatkan
informasi terkait permasalahan pembelajaran kimia siswa SMA/MA kelas XII.
Pengumpulan informasi dilakukan dengan cara wawancara kepada guru kimia
di SMA Negeri 2 Klaten. Berdasarkan data kualitatif yang telah diperoleh dari
hasil wawancara kemudian peneliti melakukan diskusi dengan dosen
pembimbing terkait semakin tinggi penggunaan Internet di Indonesia khususnya
pada kalangan anak muda dengan jenis konten yang diakses adalah konten
pendidikan, sumber belajar mandiri kimia untuk siswa SMA/MA yang sesuai
dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, dan materi kimia unsur
38
yang dianalisis adalah Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI-KD) mata
pelajaran kimia pada materi kimia unsur untuk SMA/MA kurikulum 2013.
Berdasarkan data kualitatif yang telah dianalisis didapatkan bahwa siswa
SMA/MA kelas XII memiliki waktu yang terbatas dalam pembelajaran kimia di
kelas, sehingga siswa dituntut untuk belajar secara mandiri. Selain itu, siswa
cenderung menggunakan Internet untuk mencari materi yang akan mereka
pelajari dengan gadget atau laptop masing-masing. Hal ini yang mendasari
peneliti untuk mengembangkan sumber belajar mandiri dalam bentuk website kimia yang dapat diakses oleh siswa dengan cepat dan mudah tanpa terbatas
ruang dan waktu ketika siswa di dalam kelas.
Langkah selanjutnya adalah menganalisis Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar (KI-KD) mata pelajaran kimia pada materi kimia unsur untuk
siswa SMA/MA. Peneliti memutuskan untuk membatasi materi pada
unsur-unsur golongan utama karena unsur-unsur-unsur-unsur golongan utama memiliki proporsi
yang lebih banyak dan materi ini yang sering muncul pada soal-soal tryout
maupun ujian nasional. Kompetensi Dasar (KD) menurut Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia untuk materi kimia unsur
terdapat pada Kompetensi Dasar (KD) 3.6 sebagai berikut:
“Menganalisis kelimpahan, kecenderungan sifat fisik dan sifat kimia, manfaat, dampak, proses pembuatan unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, dan periode ketiga) serta unsur-unsur transisi (periode 4) dan senyawa dalam kehidupan sehari-hari.”
Berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) tersebut kemudian disusun
39
golongan utama yang akan disajikan dalam website. Indikator yang harus dicapai oleh siswa adalah mengidentifikasi keberadaan unsur-unsur golongan utama
(gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, dan unsur periode ketiga) yang ada di
alam khususnya di Indonesia, mengidentifikasi produk-produk yang
mengandung unsur-unsur tersebut, dan mengidentifikasi sifat-sifat unsur-unsur
golongan utama (gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, dan unsur periode
ketiga). Berdasarkan analisis data kualitatif yang telah dilakukan, diperoleh hasil
data kualitatif berupa struktur website kimia. 2. Penyusunan Website
Pada tahap ini dihasilkan produk awal berupa website kimia topik unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, dan periode tiga)
yang terdiri dari 8 menu utama. Menu-menu website tersebut diantaranya: a. Menu Beranda
Menu beranda berisikan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI-KD)
mata pelajaran kimia untuk siswa SMA kurikulum 2013. Pada menu ini terdapat
pula sidebar biografi dan sidebar materi yang available ketika sidebar tersebut diklik maka akan langsung masuk pada menu biografi atau menu materi.
b. Menu Materi
Pada menu ini terdapat beberapa submenu materi unsur-unsur golongan
utama yaitu submenu pendahuluan, gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah,
40 c. Menu SPU
Menu SPU ini menyajikan tabel periodik unsur-unsur golongan utama (gas
mulia, halogen, alkali, alkali tanah, dan periode tiga) dengan navigasi.
d. Menu Test
Menu test menyajikan soal-soal latihan dengan lima pilihan jawaban dan
dilengkapi dengan instruksi untuk melakukan test.
e. Menu Biografi
Menu biografi ini berisi biografi-biografi ilmuwan yang mempunyai
keterkaitan dengan materi yang ada pada website. f. Menu Event
Menu event berisi event-event yang berkaitan dengan kimia seperti seminar
nasional kimia, olimpiade kimia, lomba karya tulis bertema kimia, dan yang
lainnya.
g. Menu Profil
Menu ini menyajikan profil dari website kimia unsur-unsur golongan utama dan profil pembuat website.
h. Menu Saran
Menu saran berfungsi untuk menginput data dari pengakses website seperti memberikan saran dan masukan untuk website.
3. Hasil Validasi Produk Awal
41
sebagai sumber belajar mandiri kimia untuk siswa SMA/MA kelas