• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN WEBSITE TOPIK UNSUR-UNSUR GOLONGAN UTAMA SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI KIMIA SISWA SMA/MA KELAS XII.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN WEBSITE TOPIK UNSUR-UNSUR GOLONGAN UTAMA SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI KIMIA SISWA SMA/MA KELAS XII."

Copied!
143
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGEMBANGAN WEBSITE TOPIK UNSUR-UNSUR GOLONGAN UTAMA SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI KIMIA

SISWA SMA/MA KELAS XII

TUGAS AKHIR SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian

Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

Naning Imroatul Faiza 13303241014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(2)

ii

PENGEMBANGAN WEBSITE TOPIK UNSUR-UNSUR GOLONGAN UTAMA SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI KIMIA

SISWA SMA/MA KELAS XII

Oleh:

Naning Imroatul Faiza NIM: 13303241014 Pembimbing: Sunarto, M.Si

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan sumber belajar mandiri topik unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, dan unsur periode ketiga) dalam bentuk website kimia untuk siswa SMA/MA kelas XII, (2) mengetahui kualitas sumber belajar mandiri dalam bentuk website kimia yang telah dibuat sesuai dengan kriteria kualitas yang telah ditentukan berdasarkan penilaian lima orang guru kimia SMA/MA.

Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode campuran (mixed methods research) dengan metode exploratory sequential mixed methods, desain instrument development design. Prosedur penelitian ini terdiri dari empat tahapan, yaitu tahap kualitatif, pengembangan, tahap kuantitatif, dan interpretasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner terbuka untuk memperoleh data masukan produk dan kuisioner checklist untuk memperoleh data skor penilaian produk dari 20 indikator penilaian.

Hasil penelitian ini adalah: (1) sumber belajar mandiri topik unsur-unsur golongan utama dalam bentuk website kimia, (2) berdasarkan hasil penelitian, kualitas website kimia dikategorikan Sangat Baik (SB).

(3)

iii

WEBSITE DEVELOPMENT OF MAIN GROUP ELEMENTS AS INDEPENDENT CHEMISTRY LEARNING SOURCE

FOR GRADE XII SMA/MA STUDENTS

By:

Naning Imroatul Faiza NIM: 13303241014 Supervisor: Sunarto, M.Si

ABSTRACT

This research aims to: (1) produces the independent learning chemistry source of the topic main group elements (noble gas, halogen, alkaline, alkaline earth metal, and the third period elements) in the form of the chemistry website for students of SMA/MA grade XII, (2) know the quality of the independent learning chemistry source in the form chemistry website which has been made in accordance with the quality criteria that have been determined based on the assessment of five SMA/MA teachers.

The research was conducted by using mixed methods research with exploratory sequential mixed method, instrument development design. The research procedure consisted of four stages, which are qualitative, development, quantitative, and interpretation stages. The instruments used in this research were open questionnaire to obtain input data and checklist questionnaires to obtain product scoring data from 20 assessment indicators.

The results of this research were: (1) the independent chemistry learning source of the main group elements in form of chemistry website, (2) based on the research results the quality of chemistry website categorized Very Good.

(4)
(5)

v

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Lengkap : Naning Imroatul Faiza

NIM : 13303241014

Program Studi : Pendidikan Kimia

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Judul TAS : Pengembangan Website Topik Unsur-Unsur Golongan Utama sebagai Sumber Belajar Mandiri Kimia SMA/MA Kelas XII.

menyatakan bahwa skripsi ini adalah pekerjaan saya sendiri. Sepanjang

pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan

orang lain kecuali sebagai acuan kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya

ilmiah yang telah lazim. Apabila terbukti pernyataan tersebut tidak benar

sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.

Yogyakarta, 17 Mei 2017 Yang Menyatakan,

(6)
(7)

vii MOTTO

Man Jadda Wajada

Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil Man Shabara Zhafira

Siapa yang bersabar pasti beruntung Man Sara Ala Darbi Washala

Siapa menapaki jalan-Nya akan sampai ke tujuan

Bersemangatlah atas apa yang bermanfaat bagimu, meminta tolonglah kepada

(8)

viii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Segala puji bagi Allah dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.

Saya persembahkan karya ini untuk:

1. Allah SWT, hanya atas izin dan karunia-Nya skripsi ini dapat dibuat dan

selesai pada waktunya.

2. Bapak dan Ibu saya, yang telah memberikan dukungan moril maupun materi

serta do’a yang tiada henti untuk kesuksesan saya.

3. Bapak Sunarto, M.Si. Terimakasih Bapak untuk semua ilmu, waktu,

bimbingan, dan motivasi yang telah bapak berikan.

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan

karunia-Nya, sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “Pengembangan Website Topik Unsur-Unsur Golongan Utama sebagai Sumber Belajar Mandiri Kimia Siswa

SMA/MA Kelas XII” dapat diselesaikan. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi tugas akhir guna memperoleh gelar sarjana pendidikan di Jurusan

Pendidikan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Negeri Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini telah

mendapatkan bimbingan, arahan, bantuan, dan kerja sama dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Sunarto, M.Si selaku dosen pembimbing. Terimakasih atas ilmu,

waktu, bimbingan, arahan, dan motivasinya dalam penulisan skripsi.

2. Bapak Erfan Priyambodo, M.Si selaku ahli media. Terimakasih atas koreksi

dan masukannya.

3. Ibu Dr. Antuni Wiyarsi, M.Sc selaku penguji utama. Terimakasih atas koreksi

dan masukannya.

4. Bapak M. Pranjoto Utomo, M.Si selaku ahli materi dan dosen penguji

pendamping. Terimakasih atas koreksi dan masukannya.

5. Bapak Sukisman Purtadi, M.Pd selaku Kaprodi Pendidikan Kimia yang telah

memberikan motivasi dan dukungan dalam penulisan skripsi.

6. Bapak Jaslin Ikhsan, Ph.D selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA

(10)

x

7. Bapak Dr. Hartono selaku Dekan FMIPA UNY yang telah memberikan

persetujuan dalam penelitian ini.

8. Bapak Prof. A.K. Prodjosantoso M.Sc, Ph.D selaku dosen pembimbing

akademik yang telah memberikan bimbingan dan kelancaran kepada penulis.

9. Ibu Dra. Endang Nalowati, Ibu Yuliana Purniawati, S.Pd, Ibu Hari Hanra

Pratiwi, S.Pd. M.Pd, Ibu Dra. J. C. Suzie Istanti, dan Ibu Irta Suryani, S.Pd.

selaku reviewer. Terimakasih atas penilaian dan masukannya.

10. Semua pihak yang telah membantu baik moril maupun materil yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Besar harapan penyusun bahwa hasil penilitian ini dapat bermanfaat bagi

pembaca. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk kemajuan pendidikan

di Indoneisa. Penyusun menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat penyusun harapkan, demi

perbaikan dan kesempurnaan laporan skripsi ini.

Yogyakarta, 1 Juni 2017

Naning Imroatul Faiza

(11)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...i

ABSTRAK...ii

HALAMAN PERSETUJUAN...iv

SURAT PERNYATAAN...v

LEMBAR PENGESAHAN...vi

MOTTO...vii

HALAMAN PERSEMBAHAN...viii

KATA PENGANTAR...ix

DAFTAR ISI...xi

DAFTAR TABEL...xiii

DAFTAR GAMBAR...xv

DAFTAR LAMPIRAN...xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...1

B. Identifikasi Masalah...4

C. Pembatasan Masalah...5

D. Perumusan Masalah...5

E. Tujuan Penelitian...6

F. Manfaat Penelitian...6

G. Definisi Istilah...7

BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori...8

1. Sumber Belajar...8

2. Belajar Mandiri...11

3. Website...11

4. Penelitian Metode Campuran (Mixed Methods Research)...15

(12)

xii

B. Kajian Penelitian yang Relevan...22

C. Kerangka Berpikir...23

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian...25

B. Desain Penelitian...25

C. Prosedur Penelitian...26

1. Tahap Kualitatif...26

2. Penyusunan Website...29

3. Tahap Kuantitatif...30

D. Subjek Penelitian...32

E. Instrumen Penelitian...33

F. Data Penelitian...35

G. Teknik Analisis Data...35

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengembangan Produk...37

1. Tahap Kualitatif...37

2. Penyusunan Website...39

3. Hasil Validasi Produk Awal...40

4. Tahap Kuantitatif...44

a. Hasil Penilaian Kualitas Website oleh Reviewer...47

b. Pembahasan...49

B. Karakteristik dan Kelebihan...53

C. Keunggulan dan Kelemahan...55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan...56

B. Saran...56

DAFTAR PUSTAKA...57

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Struktur Website Kimia Unsur-unsur Golongan Utama...28 Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Penilaian Website Kimia Topik Unsur-unsur

Golongan Utama...34

Tabel 3. Kriteria Kategori Penilaian...36

Tabel 4. Hasil Penilaian Kualitas Sumber Belajar Kimia Berbasis Website...46 Tabel 5. Hasil Penilaian Kualitas Website Kimia Berdasarkan Aspek

Kebenaran Konsep...47

Tabel 6. Hasil Penilaian Kualitas Website Kimia Berdasarkan Aspek Keluasan dan Kedalaman Konsep...48 Tabel 7. Hasil Penilaian Kualitas Website Kimia Berdasarkan Aspek

Kebahasaan...48

Tabel 8. Hasil Penilaian Kualitas Website Kimia Berdasarkan Aspek

Tampilan...48

Tabel 9. Hasil Penilaian Kualitas Website Kimia Berdasarkan Aspek

Kemudahan dalam Penggunaan...49

Tabel 10. Ketentuan Pemberian Skor...109

Tabel 11. Kriteria Penilaian Ideal...110

Tabel 12. Kriteria Kategori Penilaian Ideal untuk Aspek Kebenaran Konsep...112

Tabel 13. Kriteria Kategori Penilaian Ideal untuk Aspek Keluasan dan

Kedalaman Konsep...113

Tabel 14. Kriteria Kategori Penilaian Ideal untuk Aspek Kebahasaan...114

Tabel 15. Kriteria Kategori Penilaian Ideal untuk Aspek Tampilan...116

Tabel 16. Kriteria Kategori Penilaian Ideal untuk Aspek Kemudahan dalam Penggunaan...117

Tabel 17. Ketentuan Pemberian Skor...118

(14)

xiv

Tabel 19. Kriteria Kategori Penilaian untuk Seluruh Aspek...120

Tabel 20. Ketentuan Pemberian Skor...121

Tabel 21. Kriteria Penilaian Ideal...122

Tabel 22. Tabulasi Kriteria Penilaian Ideal Setiap Indikator penilaian…...124

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Desain Pengembangan...26

Gambar 2. Prosedur Pengembangan...31

Gambar 3. Grafik Persentase Keidealan untuk Setiap Aspek Penilaian...47

Gambar 4. Tampilan Menu Materi...53

Gambar 5. Tampilan Submenu Review pada Menu Materi...54

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus Mata Pelajaran Kimia...60

Lampiran 2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian...86

Lampiran 3. Rubrik Instrumen Penelitian...87

Lampiran 4. Lembar Instrumen Penelitian...104

Lampiran 5. Data Hasil Penilaian Website Kimia...107

Lampiran 6. Perhitungan dan Penentuan Kualitas Website Kimia...109

(17)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam aspek kehidupan

manusia. Sejak manusia lahir pendidikan sudah dilaksanakan sehingga

pendidikan akan berpengaruh langsung terhadap perkembangan manusia. Oleh

karena itu, sudah seharusnya pendidikan didesain guna memberikan

pemahaman, meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa.

Pembelajaran adalah sebuah proses bukan sekedar tujuan, sebagai sebuah

proses maka pembelajaran akan dilakukan secara terus-menerus. Belajar hanya

dapat terjadi jika terjadi aktivitas dalam proses pembelajaran. Yaumi (2013)

menyatakan bahwa, tujuan pembelajaran adalah untuk memfasilitasi terjadinya

aktivitas yang kemudian memberi penguatan dan pemahaman lebih mendalam

tentang informasi yang sudah diperoleh, sehingga pada proses pembelajaran

memerlukan sumber belajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan

baik.

Sumber belajar adalah segala sesuatu atau daya yang dimanfaatkan oleh

guru untuk kepentingan proses pembelajaran dengan tujuan meningkatkan

efektivitas dan efisiensi tujuan pembelajaran. Sumber belajar dapat diperoleh

dari mana saja seperti perpustakaan, internet, laboratorium, masyarakat, dan

industri (Hosnan, 2014). Fungsi sumber belajar sebagai sarana untuk

menyampaikan bahan-bahan pembelajaran sehingga memudahkan pencapaian

(18)

2

Unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah,

dan unsur periode ketiga) merupakan salah satu materi kimia SMA/MA kelas

XII. Pada materi ini siswa cenderung dituntut untuk membaca, memahami, dan

menghafal. Tidak sedikit guru yang menyarankan siswa untuk belajar secara

mandiri. Pada proses pembelajaran modern sesuai dengan perkembangan ilmu

pengetahuan khususnya teknologi informasi, sebaiknya guru memanfaatkan

sumber belajar lain selain buku (Suyanti, 2010). Oleh karena itu, guru perlu lebih

kreatif dan inovatif agar dapat menarik minat siswa dalam membangun

pengetahuannya dengan menggunakan alternatif sumber belajar yang berbeda

dari biasanya (Ziden, 2013).

Mu’arif dan Surjono (2015) Perkembangan teknologi informasi telah

mengubah kondisi pembelajaran yang selalu dibatasi ruang dan waktu menjadi

pembelajaran yang dapat dilaksanakan kapan saja dan di mana saja. Internet

adalah jaringan global yang merupakan kumpulan dari jaringan-jaringan

komputer di seluruh dunia (Rusman, Kurniawan, & Riyana, 2012:280). Internet

memberikan kemudahan untuk mendapatkan informasi bagi siapa saja, di mana

saja, dan kapan saja dengan mudah dan cepat tentunya dengan syarat utama,

yaitu adanya akses dengan sumber informasi melalui internet.

Pengguna Internet di Indonesia pada tahun 2016 mencapai 132,7 juta

jenis konten Internet yang diakses pada bidang pendidikan mencapai 93,8%

berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).

Hubert, Petit, Demily, Detroz, dan Denis, 2001, Pichault, 2001,

(19)

3

dalam dunia pendidikan dapat meningkatkan minat siswa, mengubah hubungan

guru dengan siswa dalam berkontribusi untuk membentuk dan menganalisis

pemikiran. Dampak positif dari penggunaan Internet ini dapat dimanfaatkan

sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran, dengan demikian sumber

belajar tidak terbatas pada guru dan buku saja. Siswa dapat mencari apa saja

tidak terbatas waktu pada saat siswa berada di ruang kelas.

Yuhefizar, Mooduto, dan Hidayat (2009), website adalah keseluruhan halaman-halaman web yang terdapat dalam sebuah domain yang mengandung

informasi. Pada Internet terdapat suatu halaman web (website) berisikan kumpulan informasi untuk memudahkan tukar-menukar informasi pada sesama

pengguna Internet lainnya. Website dapat berisikan teks, gambar, animasi, suara, video, dan dokumen lainnya yang dapat diakses melalui sebuah browser.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ali (2015) menyatakan bahwa

informasi dan teknologi komunikasi sering digunakan oleh siswa. Di luar kelas,

para siswa menggunakan website untuk melakukan berbagai kegiatan termasuk belajar. Adanya pembelajaran berbasis website dengan pembelajaran konvensional artinya, terdapat lebih banyak sumber belajar di mana dapat

mendukung kegiatan belajar siswa. Website dapat membantu siswa dan guru dalam meningkatkan proses pembelajaran secara keseluruhan (Sudha &

Amutha, 2015). Kemampuan teknologi website diakui oleh siswa dan guru telah berperan baik dalam mendukung proses pembelajaran (Thowfeek, Hussain, &

Salam, 2014). Penelitian Kavitha (2013) menunjukkan bahwa siswa dengan

(20)

4

konvensional, terdapat perbedaan signifikan antara pembelajaran berbasis

webiste dan pembelajaran secara konvensional. Penggunaan website sebagai sumber belajar mandiri, diharapkan siswa dapat tertarik untuk belajar aktif

secara mandiri tanpa adanya tatap muka antara guru dengan siswa.

Proses pembelajaran kimia siswa SMA/MA kelas XII tidak dapat

mencakup semua pokok bahasan karena waktu pembelajaran yang terbatas,

selain itu pada materi kimia unsur guru lebih menekankan kepada siswa untuk

belajar secara mandiri. Hal inilah yang mendasari peneliti untuk

mengembangkan sumber belajar mandiri kimia berbasis website untuk siswa SMA/MA kelas XII.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi

masalah-masalah yang timbul adalah sebagai berikut.

1. Waktu pada proses pembelajaran kimia SMA/MA kelas XII yang terbatas

sehingga tidak dapat mecakup semua pokok bahasan dengan tuntas.

2. Karakteristik materi kimia unsur yang banyak dan menekankan siswa untuk

menghafal sehingga guru menyuruh siswa untuk mempelajarinya secara

mandiri.

3. Proses pembelajaran modern menuntut guru untuk lebih kreatif dan inovatif

agar dapat menarik minat siswa, sehingga diperlukan alternatif sumber

(21)

5 C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan berbagai masalah yang telah dikemukakan, masalah

dibatasi pada.

1. Materi kimia yang akan digunakan dalam pengembangan ini adalah

unsur-unsur golongan utama dengan pertimbangan unsur-unsur-unsur-unsur golongan utama

ini memiliki proporsi yang lebih banyak daripada unsur-unsur lainnya.

2. Sumber belajar yang dikembangkan merupakan sumber belajar berbasis

website dengan pertimbangan perlu adanya inovasi terhadap sumber belajar yang umumnya selalu sama.

3. Siswa memerlukan sumber belajar yang dapat diakses kapan saja dan di

mana saja sehingga siswa dapat belajar materi kimia dengan tuntas tanpa

terbatas ruang dan waktu ketika siswa di dalam kelas.

D. Perumusan Masalah

Masalah pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Bagaimana karakteristik sumber belajar mandiri dalam bentuk website topik unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, dan

unsur periode ketiga) untuk siswa SMA/MA kelas XII?

2. Bagaimana kualitas sumber belajar yang telah dibuat berdasarkan kriteria

aspek kebenaran konsep, aspek keluasan dan kedalaman konsep, aspek

(22)

6 E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian

pengembangan sebagai berikut.

1. Menghasilkan sumber belajar mandiri topik unsur-unsur golongan utama

(gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, dan unsur periode ketiga) dalam

bentuk website kimia untuk siswa SMA/MA kelas XII.

2. Mengetahui kualitas sumber belajar mandiri dalam bentuk website kimia yang telah dibuat sesuai dengan kriteria kualitas yang telah ditentukan

berdasarkan penilaian lima orang guru kimia SMA/MA.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian pengembangan sumber belajar mandiri dalam bentuk

website kimia untuk siswa SMA/MA kelas XII, diharapkan dapat bermanfaat antara lain sebagai berikut.

1. Mengembangkan pengetahuan dan wawasan bagi guru agar lebih kreatif

dan inovatif dalam menggunakan sumber belajar yang dapat meningkatkan

minat siswa untuk belajar kimia.

2. Mengasah kreativitas mahasiswa dalam pengembangan sumber belajar

kimia berbasis website pada topik unsur-unsur golongan utama.

3. Menjadi acuan untuk penelitian pengembangan yang serupa dengan sumber

(23)

7 G. Definisi Istilah

Definisi istilah-istilah dalam penelitian pengembangan ini sebagai

berikut.

1. Penelitian pengembangan merupakan usaha untuk mengembangkan suatu

produk yang efektif digunakan siswa dalam proses pembelajaran.

2. Mixed methods research adalah metode penelitian dengan mengombinasikan bentuk penelitian kualitatif dan penelitian Kuantitatif

untuk menyelidiki suatu masalah.

3. Exploratory sequential mixed methods adalah rancangan penelitian dengan menggabungkan dua proyek penelitian yaitu penelitian kualitatif dan

penelitian Kuantitatif dengan terlebih dahulu melakukan tahap kualitatif

kemudian menindaklanjuti pada tahap Kuantitatif.

4. Internet (International Networking) adalah kumpulan dari jaringan komputer diseluruh dunia yang terhubung antara satu dengan yang lain.

5. Sumber belajar adalah sumber belajar dalam bentuk website kimia yang digunakan untuk memfasilitasi proses pembelajaran topik unsur-unsur

golongan utama agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

6. Website kimia adalah halaman informasi yang berisi topik unsur-unsur golongan utama yang disediakan melalui jalur internet sehingga dapat

diakses dengan cepat dan mudah oleh siswa sebagai sumber belajar kimia.

7. Unsur-unsur golongan utama adalah unsur gas mulia, halogen, alkali, alkali

(24)

8 BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori

1. Sumber Belajar

Pembelajaran adalah sebuah proses bukan sekedar tujuan, dalam sebuah

proses terdapat komponen-komponen yang saling berinteraksi di dalamnya.

Salah satu komponen dalam proses pembelajaran adalah sumber belajar.

Menurut Association for Educational Communications and Technology (AECT) dalam Komalasari (2013), sumber belajar adalah segala sesuatu yang

dimanfaatkan oleh guru guna kepentingan belajar-mengajar dengan tujuan

meningkatkan efektivitas dan efisiensi tujuan pembelajaran baik secara terpisah

maupun dalam bentuk gabungan. Sanjaya (2006), mengartikan sumber belajar

sebagai sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk bahan pembelajaran

dan pengalaman belajar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Selain itu,

Januszeski dan Molenda dalam Arsyad (2015), mengungkapkan bahwa sumber

belajar adalah perangkat, bahan atau materi, peralatan, pengaturan, dan di mana

seseorang yang belajar dapat berinteraksi, sedangkan tujuan sumber belajar

adalah untuk memfasilitasi proses pembelajaran dan memperbaiki kinerja siswa.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa sumber belajar merupakan

segala sesuatu yaitu orang, benda, dan lingkungan yang mendukung, serta

memberikan informasi untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran.

Manfaat dari penggunaan sumber belajar menurut Siregar dan Nara (2014)

(25)

9

sesuatu yang tidak memungkinkan untuk diadakan, memberikan informasi

terbaru, memberikan motivasi positif, dan merangsang minat siswa. Berdasarkan

definisi sumber belajar sebagaimana yang telah dikemukakan di atas, maka

sumber belajar dan media pembelajaran memiliki kesamaan di satu sisi juga

memiliki perbedaan di sisi lain. Media pembelajaran dapat memiliki fungsi yang

sama dengan sumber belajar ketika media tersebut dapat digunakan untuk

membantu proses pembelajaran baik di dalam ruang kelas ataupun di luar

ruangan kelas. Tetapi, jika media tersebut hanya digunakan sebagai peralatan

fisik saja untuk perantara antara sumber informasi dengan penerima informasi,

maka media tersebut hanyalah media bukan sebagai sumber belajar. Arsyad

(2015:9) menyatakan bahwa, dari perspesktif ini media pembelajaran lebih

sempit dari sumber belajar.

Menurut Abdulhak dan Darmawan (2013), secara garis besar sumber

belajar dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

a. Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design) yakni sumber

belajar yang dirancang khusus atau dikembangkan sebagai “komponen sistem instruksional” untuk memfasilitasi pembelajaran yang lebih terarah

dan bersifat formal.

b. Sumber belajar yang dimanfaatkan (learning resources by utililization) yakni sumber belajar yang tidak di desain khusus untuk keperluan dalam

proses pembelajaran, keberadaannya dapat ditemukan, diterapkan, dan

(26)

10

Pada umumnya sumber belajar di Indonesia kurang dikembangkan untuk

meningkatkan proses dan hasil pembelajaran. Sitepu (2014), mengatakan

perlunya melakukan pengembangan sumber belajar pada satuan pendidikan

didasari pertimbangan berikut.

a. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang cepat sehingga sumber

belajar yang ada dalam buku teks pelajaran tidak dapat mengikuti pada

waktu yang bersamaan.

b. Waktu yang tersedia untuk belajar secara tatap muka terbatas dan tidak

mencakup semua pokok bahasan secara tuntas sehingga tidak mencapai

kompetensi yang telah ditetapkan.

c. Siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda dan tidak mungkin

dipenuhi semua di dalam kelas.

d. Sumber belajar yang ada perlu dimanfaatkan secara optimal untuk

efektivitas dan efisiensi dalam proses pembelajaran.

Tujuan mengembangkan sumber belajar adalah meningkatkan kualitas

proses dan hasil belajar siswa secara individu maupun keseluruhan

menggunakan berbagai macam sumber belajar, sedangkan tujuan khususnya

adalah sebagai berikut.

a. Memotivasi dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengembangkan berbagai gaya belajar sesuai dengan keinginan siswa

tersebut.

b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilihi sumber belajar

(27)

11

c. Mendorong penggunaan pendekatan pembelajaran yang baru, kreatif, dan

inovatif.

d. Mensinergikan penggunaan semua sumber belajar sehingga tujuan belajar

tercapai secara efektif dan efisien.

2. Belajar Mandiri

Miarso (1986) mengungkapkan bahwa pembelajaran secara mandiri

merupakan pembelajaran yang menekankan pada disiplin terhadap diri sendiri

yang dimiliki oleh siswa dan disesuaikan dengan keadaan perorangan siswa

antara lain meliputi kemampuan, kecepatan belajar, kemauan, waktu yang

dimiliki, dan keadaan sosial ekonominya.

Pembelajaran secara mandiri mempunyai beberapa karakteristik yang

dapat diuraikan antara lain sebagai berikut.

a. Tujuan pembelajaran disesuaikan dengan minat dan kebutuhan perorangan

dari siswa tersebut.

b. Siswa belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing.

c. Pembelajaran secara mandiri dilaksanakan dengan menyediakan sumber

belajar mandiri yang dapat dipilih siswa sesuai dengan tujuan yang akan

dicapai, gaya belajar siswa, dan minat masing-masing siswa.

3. Website

Penggunaan Internet pada tahun 2016 dengan jenis konten pendidikan

memiliki persentase mencapai 93,8% berdasarkan data dari Asosiasi

Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Hal tersebut tentunya

(28)

12

populer saat ini. Darmawan (2012) menyatakan dalam pergeserannya

kebermanfaatan website yang ada di Internet dapat juga dimanfaatkan untuk kepentingan dalam dunia pendidikan. Upaya untuk memberikan akses terhadap

sumber belajar yang memadai dapat dilakukan melalui website. Menurut Rusman, Kurniawan, dan Riyana (2012) website dapat menciptakan sebuah lingkungan belajar maya (Virtual Learning Environment), dan lingkungan belajar tersebut dilengkapi dengan beberapa fasilitas yang dapat dikombinasikan

penggunaannya untuk mendukung proses pembelajaran, anatara lain adalah

forum diskusi, penilaian online, dan sistem administrasi.

Yuhefizar, Mooduto, dan Hidayat (2013) mendefinisikan website adalah keseluruhan halaman-halaman website yang terdapat dari sebuah domain yang mengandung informasi, sedangkan domain adalah nama unik yang dimiliki oleh

sebuah instituri sehingga dapat diakses melalui Internet. Sebuah website biasanya dibangun atas banyak halaman website yang saling berhubungan. Halaman-halaman ini mengandung informasi yang ditampilkan dalam bentuk

teks, gambar, video, animasi, dan dokumen lainnya (Yuhefizar, Mooduto, &

Hidayat, 2013). Rusman, Kurniawan, dan Riyana (2012) menyatakan bahwa,

pembelajaran menggunakan website merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan media situs (website) yang biasa diakses melalui jaringan Internet.

Pembelajaran berbasis web sering kali memiliki banyak manfaat bagi

siswa apabila dirancang dengan baik dan tepat, maka pembelajaran berbasis web

(29)

13

yang tinggi, menyebabkan siswa dapat mengingat lebih banyak materi

pelajarannya. Syarat utama yang harus dipenuhi ketika melaksanakan

pembelajaran menggunakan website adalah adanya akses dengan sumber informasi melalui Internet dan adanya informasi tentang di mana letak sumber

informasi yang diinginkan tersebut berada.

Pembelajaran berbasis web dibangun dengan beberapa prinsip yang

memiliki peran dalam menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Hal yang

membuat pembelajaran berbasis web ini efektif pada dasarnya bergantung pada

pandangan dari yang berkepentingan. Oleh karena itu sulit untuk menentukan

prinsip utama yang setidaknya harus terdapat dalam sebuah website. Rusman, Kurniawan, dan Riyana (2012) menjelaskan prinsip utama yang setidaknya

harus ada dalam website antara lain sebagai berikut. a. Interaksi

Interaksi dalam proses pembelajaran dapat diartikan sebagai kapasitas

berbicara baik antara yang satu siswa dengan siswa yang lain maupun antara

siswa dengan guru. Interaksi tidak hanya menyediakan hubungan antarmanusia,

tetapi juga menyediakan keterhubungan dengan isi atau konten yang ada dalam

website. Siswa dapat saling membantu antara satu dengan yang lain untuk memahami isi atau materi yang tersedia dalam website. Selain itu, siswa juga dapat berkomunikasi dengan pembuat website untuk menanyakan sesuatu yang kurang jelas atau tidak dimengerti yang ada pada website melalui kolom saran yang disediakan pada website.

(30)

14

Ketergunaan dalam hal ini memiliki arti bagaimana siswa dapat dengan

mudah menggunakan website. Prinsip dari ketergunaan ada dua, yaitu konsisten dan kesederhanaan. Artinya, siswa dapat dengan mudah memahami materi yang

ada pada website dan tidak mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran maupun navigasi konten.

c. Relevansi

Relevansi dapat diperoleh melalui ketepatan dan kemudahan.

Menempatkan konten yang relevan dalam konteks yang tepat pada waktu yang

tepat. Hal ini melibatkan keefektifan desain konten serta kedinamisan pencarian

dan penempatan konten atau materi.

Sebagaimana sumber belajar pada umumnya, pembelajaran berbasis web

ini juga memiliki berbagai kelebihan maupun kekurangan.

a. Kelebihan Pembelajaran Berbasis Web

1) Setiap orang dapat mempelajarinya kapan saja, di mana saja tidak terbatas

ruang dan waktu.

2) Sangat potensial sebagai sumber belajar mandiri bagi guru maupun siswa

yang tidak memiliki cukup waktu dalam proses pembelajaran.

3) Mendorong siswa untuk lebih aktif dan mandiri dalam belajar.

4) Menyediakan sumber belajar yang dapat digunakan untuk memperkaya

materi pembelajaran dengan mencari informasi yang dibutuhkan oleh siswa.

(31)

15

1) Beragam informasi dapat tersedia pada website. Oleh karena itu, siswa membutuhkan panduan untuk mencari informasi yang sesuai dengan

keinginan dan kebutuhan belajar siswa tersebut.

2) Akses Internet untuk mengikuti pembelajaran menggunakan website seringkali menjadi masalah bagi siswa.

3) Keberhasilan pembelajaran berbasis website bergantung pada kemandirian dan motivasi dari siswa (Rusman, Kurniawan, & Riyana, 2012).

4. Penelitian Metode Campuran (Mixed Methods Research)

Penelitian ini menggunakan pendekatan campuran (mixed methods research). Penelitian metode campuran (mixed methods research) adalah penelitian untuk menyelidiki suatu objek dengan mengombinasikan bentuk

penelitian kualitatif dan bentuk penelitian Kuantitatif. Menurut Creswell (2016),

terdapat beberapa rancangan metode campuran dan salah satunya adalah

rancangan metode campuran sekuensial eksploratori (exploratory sequential mixed methods) yang digunakan pada penelitian ini. Metode campuran sekuensial eksploratori (exploratory sequential mixed methods) adalah strategi metode campuran yang melibatkan proyek penelitian dua fase, di mana fase

pertama adalah pengumpulan dan analisis data kualitatif terlebih dahulu

kemudian menindaklanjuti atau mendasarkan pada data kualitatif ini untuk

mengumpulkan dan melakukan analisis data Kuantitatif.

Pengumpulan data dikumpulkan dalam dua fase, yaitu pengumpulan data

kualitatif kemudian diikuti dengan pengumpulan data Kuantitatif. Pada tahap

(32)

16

kualitatif dan data Kuantitatif. Selanjutnya pada tahap interpretasi dengan

melaporkan temuan hasil data kualitatif dilanjutkan dengan temuan hasil data

Kuantitatif. Tahap ini dimaksudkan untuk menentukan apakah hasil kualitatif

dapat digeneralisasikan.

5. Topik Unsur-Unsur Golongan Utama a. Gas Mulia

1) Kelimpahan Gas Mulia di Alam

Pada tahun 1894, seorang ahli kimia Inggris William Ramsay mengidentifikasi sebuah unsur baru, yaitu argon sebagai gas yang tidak reaktif.

Pada tahun 1895 ditemukan sebuah unsur oleh ahli-ahli astronomi yang

dinamakan helium, dalam bahasa Yunani helios artinya matahari. Argon dan helium merupakan unsur gas mulia. Penemuan kedua unsur ini kemudian dilanjutkan dengan penemuan unsur gas mulia lainnya yaitu neon, kripton,

xenon, dan radon oleh Ramsay. Unsur gas mulia terdiri dari helium (He), neon

(Ne), argon (Ar), kripton (Kr), xenon (Xe), dan radon (Rn). Semua gas mulia

dapat dijumpai di atmosfer. Argon merupakan gas mulia paling banyak,

sedangkan Radon adalah gas mulia yang paling sedikit dijumpai.

2) Sifat-sifat Gas Mulia

Mengapa unsur-unsur golongan VIIIA disebut sebagai gas mulia? Hal ini

berkaitan dengan kereaktifan unsur-unsur golongan VIIIA yang sangat rendah.

Artinya, unsur-unsur dalam gas mulia sangat sukar bereaksi dengan unsur lain

(33)

17 3) Kegunaan Gas Mulia

Helium digunakan untuk pengisi balon udara karena lebih ringan dan

stabil. Gas helium juga digunakan sebagai campuran gas oksigen pada tabung

penyelam karena kelarutannya yang kecil di dalam darah. Neon umumnya

digunakan dalam lampu reklame. Lampu di bandara umumnya juga

menggunakan neon sebagai gas pengisinya, karena cahayanya yang dapat

menembus kabut. Selain itu, neon juga digunakan sebagai refrigeran yang

ekonomis. Argon merupakan unsur yang digunakan dalam pengelasan titanium

dalam konstruksi pesawat terbang dan roket. Argon juga digunakan untuk

mengisi bola lampu pijar karena tidak bereaksi dengan kawat wolfarm yang

panas. Kripton digunakan dalam lampu kilat foto untuk fotografi berkecepatan

tinggi. Xenon digunakan dalam pembuatan lampu stroboskopik. Selain itu,

dalam bidang kedokteran xenon digunakan untuk mendeteksi penyakit paru-paru

dan sebagai anestetik (Dingley, Ivanova-Stoilova, Grundler, & Wall, 1999).

b. Halogen

1) Kelimpahan Halogen Di Alam

Halogen merupakan unsur nonlogam yang sangat reaktif sehingga tidak

terdapat bebas di alam. Pada umumnya halogen berada dalam keadaan

senyawanya. Seperti unsur fluorin yang terdapat sebagai batuan fluorspar (CaF2). Klorin yang terdapat pada air laut sebagai garam klorida misalnya NaCl,

(34)

18 2) Sifat-sifat Golongan Halogen

Konfigurasi elektron unsur halogen adalah ns2np5 artinya, pada orbital (kulit) terluar terdapat tujuh elektron. Hal ini menunjukkan adanya sebuah

elektron yang belum berpasangan. Adanya sebuah elektron yang tidak

berpasangan dapat digunakan untuk membentuk pasangan elektron bersama

dengan sebuah elektron pada subkulit p dari atom halogen yang lain. Unsur halogen dalam keadaan bebas terdapat sebagai molekul diatomik yaitu F2, Cl2,

Br2, dan I2. Halogen berada sebagai molekul diatomik, disimbolkan dengan X2,

dengan X sebagai simbol umum untuk atom halogen.

3) Kegunaan Unsur Golongan Halogen

Unsur fluor banyak digunakan dalam bidangan industri seperti senyawa

politetrafluoroetilena, yaitu teflon. Fluorospar (CaF2) digunakan dalam jumlah

yang besar di industri baja. Klor digunakan dalam pembuatan vinil klorida untuk

pembuatan plastik polivinil klorida (PVC). Bromin banyak digunakan sebagai

zat warna. Iod digunakan sebagai zat antiseptik, zat pewarna dan pembuatan

emulsi fotografi (AgI). Selain itu, iodin dalam campuran makanan digunakan

untuk meningkatkan kinerja mental anak-anak (Isa, 2013).

c. Alkali

1) Kelimpahan Unsur Alkali di Alam

Natrium merupakan unsur golongan IA atau yang biasa disebut dengan

(35)

19

merupakan logam yang sangat reakif sehingga tidak terdapat bebas di alam

melainkan dalam bentuk senyawanya.

2) Sifat-sifat Logam Alkali

Konfigurasi elektron pada logam alkali tanah menunjukkan elektron

valensi ns1.Energi ionisasi dari logam alkali yang relatif rendah mengakibatkan logam alkali akan sangat mudah melepaskan elektron valensinya untuk

membentuk konfigurasi yang stabil seperti gas mulia.

3) Kegunaan Unsur Alkali

Litium digunakan pada pembuatan baterai telepon seluler yang dapat

diisi ulang. Natrium banyak digunakan dalam rumah tangga, contohnya NaCl

atau natrium klorida (garam dapur), sebagai bahan pengawet ikan asin dan untuk

membuat senyawa natrium lainnya. Kalium digunakan dalam pupuk tanaman

karena kalium merupakan unsur utama bagi pertumbuhan tanaman.

d. Alkali tanah

1) Kelimpahan Unsur Alkali Tanah

Unsur yang terdapat dalam golongan alkali tanah adalah Be (berilium),

Mg (magnesium), Ca (kalsium), Sr (stronsium), Ba (barium) dan Ra (radium)

di mana radium merupakan unsur radioaktif. Unsur logam alkali tanah lebih

banyak ditemukan dalam bentuk senyawanya.

2) Sifat-sifat Logam Alkali Tanah

Semua sifat logam alkali tanah cenderung memiliki keteraturan dari

Berilium ke Barium. Jari-jari atom golongan alkali tanah dari atas ke bawah

(36)

20

semakin kecil. Konfigurasi elektron logam alkali tanah menunjukkan bahwa

logam alkali tanah memiliki elektron valensi ns2.

3) Kegunaan Logam Alkali Tanah

Berilium digunakan dalam pembuatan pegas, klip, dan kontak listrik.

Magnesium yang memiliki sifat ringan sering digunakan dalam pembuatan suku

cadang pesawat terbang. Kalsium sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari

dalam bentuk senyawanya. Seperti CaO yang dikenal dengan nama kapur tohor

digunakan dalam industri untuk menetralkan keasaman dengan cara menyerap

air membentuk Ca(OH)2 yang merupakan basa kuat. Stronsium dan barium

memiliki kegunaan terbatas, namun beberapa senyawanya penting misalnya

garam dari stronsium dan barium ini memberikan warna terang yang sering

digunakan untuk pertunjukan piroteknik atau kita kenal dengan kembang api.

e. Unsur periode ketiga

1) Sifat-sifat Unsur Periode Ketiga

Keteraturan sifat-sifat unsur periode ketiga dapat dijelaskan sebagai

berikut.

a) Jari-jari atom

Nomor atom dalam unsur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin

meningkat sehingga muatan inti atom semakin bertambah yang artinya gaya

tarik inti atom terhadap elektron semakin kuat. Hal ini mengakibatkan jari-jari

(37)

21 b) Energi ionisasi

Energi ionisasi pada periode tiga dari kiri ke kanan cenderung semakin

tinggi. Energi ionisasi magnesium lebih tinggi daripada aluminium dan energi

ionisasi belerang lebih tinggi daripada fosfor. Hal ini karena konfigurasi elektron

dari Mg yang telah berpasangan, sedangkan pada aluminium terdapat satu

elektron yang tidak berpasangan pada orbital 3p. Atom P mempunyai tiga elektron valensi pada orbital p, sedangkan atom S mempunyai empat elektron pada orbital p. Menurut aturan Hund, atom P lebih stabil daripada atom S, sehingga energi ionisasi P lebih tinggi daripada S.

c) Titik Leleh dan Titik Didih

Perubahan titik didih dan titik leleh ini berkaitan dengan struktur dari

setiap zat dalam keadaan bebasnya. Titik didih dan titik leleh dari natrium ke

silikon naik secara teratur kemudian turun tajam pada fosfor, naik lagi pada

sulfur kemudian turun secara teratur pada klorin dan argon.

d) Logam dan nonlogam

Sifat logam pada periode ketiga dari kiri ke kanan semakin berkurang.

Unsur natrium, magnesium, dan aluminium merupakan unsur logam yang

mengkilap dan memiliki daya hantar listrik yang baik. Silikon merupakan unsur

semilogam yang bersifat semikonduktor. Fosfor dan belerang merupakan unsur

nonlogam. Klorin merupakan gas diatomik di alam dan argon merupakan gas

(38)

22 e) Daya oksidasi dan reduksi

Unsur natrium merupakan reduktor kuat di mana natrium bereaksi hebat

dengan air, bahkan disertai ledakan. Magnesium merupakan reduktor yang lebih

lemah daripada natrium, hal ini dibuktikan dengan magnesium yang dapat

bereaksi disertai dengan pemanasan.

f) Sifat asam dan basa

Sifat Al(OH)3 yang amfoter yaitu dapat bersifat basa dalam lingkungan

asam dan bersifat asam dalam lingkungan basa, maka Al(OH)3 disebut sebagai

hidroksida yang bersifat amfoter.

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian pengembangan ini adalah

penelitian yang dilakukan oleh 2 peneliti berikut.

1. Kurniati Ferbianingsih (2009) yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Web Materi Pokok Kesetimbangan Kimia sebagai Sumber Pembelajaran Mandiri untuk Siswa SMA/MA Kelas XI Semester

I”. Penelitian tersebut memberikan hasil secara keseluruhan adalah sangat baik (SB).

2. Iko Nurliana Putri (2016) dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Topik Polimer Berbasis Website sebagai Sumber Belajar

Mandiri Kimia Siswa SMA/MA Kelas XII”. Penelitian tersebut

(39)

23

Kedua penelitian di atas memunyai relevansi terhadap penelitian

pengembangan ini dalam hal jenis pengembangan sumber belajar mandiri yang

digunakan yaitu pengembangan sumber belajar mandiri berbasis website. Kedua penelitian di atas juga divalidasi oleh ahli materi, ahli media, dan penilaian oleh

lima orang guru kimia SMA/MA sama seperti penelitian ini. Namun, berbeda

pada topik yang dikembangkan, penelitian ini mengembangkan topik

unsur-unsur golongan utama sedangkan kedua penelitian di atas mengembangkan topik

kesetimbangan kimia dan polimer.

C. Kerangka Berpikir

Pengguna Internet yang mengalami peningkatan dari 82 juta pada tahun

2014 menjadi 132,7 juta pada tahun 2016 menunjukan teknologi sekarang ini

sangat berkembang pesat berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet

Indonesia (APJII). Pengguna Internet tersebar pada berbagai usia mulai dari

anak-anak sampai orang tua dengan jenis konten yang diakses berbeda. Jenis

konten pendidikan yang diakses menduduki persentase 93,8% menunjukkan

bahwa siswa sekarang ini merupakan pengguna aktif dari Internet. Didasarkan

pada kondisi tersebut maka Internet dapat digunakan sebagai sumber belajar

siswa.

Sumber belajar yang praktis dapat diakses di mana saja, kapan saja tanpa

dibatasi oleh ruang dan waktu sangat tepat untuk kondisi saat ini. Siswa dapat

(40)

24

sesuai dengan gaya belajar siswa tersebut. Sumber belajar yang terdapat pada

Internet salah satunya adalah website.

Materi unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali, alkali

tanah, dan periode ketiga) merupakan materi kimia kelas XII SMA/MA yang

menuntut siswa untuk cenderung membaca, memahami, dan menghafal. Tidak

sedikit guru yang menyarankan siswanya untuk belajar secara mandiri pada

materi ini, sehingga dibutuhkan sumber belajar kimia yang menarik sesuai

dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan dapat memotivasi siswa

untuk mempelajarinya.

Penelitian ini dilakukan dengan mengembangkan sumber belajar dalam

bentuk website dengan topik unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, dan periode ketiga) yang digunakan sebagai sumber belajar

mandiri siswa SMA/MA kelas XII. Produk pengembangan ini akan divalidasi

oleh ahli materi, ahli media, peer reviewer, dan guru mata pelajaran kimia sebagai reviewer. Berdasarkan proses tersebut dapat diketahui kualitas dari sumber belajar dalam bentuk website tersebut memenuhi kriteria sebagai sumber belajar yang baik untuk digunakan. Hasil dari penelitian pengembangan ini

adalah sumber belajar mandiri topik unsur-unsur golongan utama dalam bentuk

(41)

25 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan selama kurang lebih 5 bulan dari bulan Desember

2016 sampai April 2017. Prosedur penelitian ini meliputi empat tahapan, yaitu

tahap kualitatif, pengembangan, tahap Kuantitatif, dan interpretasi. Tahap

kualitatif, pengembangan dan interpretasi dilakukan di Jurusan Pendidikan

Kimia. Tahapan Kuantitatif dilakukan di lima sekolah, yaitu SMA Negeri 1

Ngaglik, SMA Negeri 3 Klaten, SMA Negeri 2 Bantul, dan SMA Negeri 3

Bantul.

B. Desain Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian pengembangan dengan

menggunakan paradigma campuran antara kualitatif dan Kuantitatif. Oleh

karena itu, penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods research). Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan produk

baru yaitu sumber belajar mandiri kimia berbasis website topik unsur-unsur golongan utama untuk siswa SMA/MA Kelas XII. Metode yang digunakan

penelitian ini adalah metode campuran sekuensial eksploratori (exploratory sequential mixed methods) dengan desain pengembangan instrumen (instrument development design). Metode campuran sekuensial eksploratory ini sangat sesuai untuk penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan instrumen.

Desain penelitian ini menggunakan desain pengembangan instrumen

(42)

26 Pengumpulan

Data Kualitatif

Analisis Data Kualitatif

Hasil Data

Kualitatif Pengembangan

Pengumpulan Data Kuantitatif

Analisis Data Kuantitatif

Hasil Data

[image:42.595.123.510.401.535.2]

Kuantitatif Interpretasi

Gambar 1. Desain Pengembangan

ditunjukkan data-data Kuantitatif yang dapat mendukung data kualitatif.

Terdapat empat tahapan yang dilakukan, yaitu tahap kualitatif, pengembangan

website, tahap Kuantitatif, dan interpretasi. Langkah awal dilakukan dengan cara mengumpulkan data kualitatif kemudian menganalisis data kualitatif yang telah

diperoleh sehingga diperoleh hasil data kualitatif. Hasil data kualitatif digunakan

sebagai dasar pengembangan produk, dilanjutkan dengan pengembangan

instrumen untuk menilai kualitas produk sehingga diperoleh data Kuantitatif.

Setelah itu menganalisis data Kuantitatif sehingga diperoleh kategori kualitas

kelayakan produk. Desain pengembangan untuk metode campuran eksploratori

dengan desain pengembangan instrumen adalah sebagai berikut (Creswell,

2016).

C. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian terdiri dari empat tahap, yaitu tahap kualitatif,

pengembangan website, tahap kuantitatif, dan interpretasi (Creswell, 2016). Berikut adalah penjelasan dari masing-masing tahapannya.

1. Tahap Kualitatif

Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap kualitatif adalah sebagai

(43)

27

Pengumpulan data kualitatif dengan melakukan wawancara kepada guru

kimia SMA Negeri 2 Klaten dan diskusi dengan dosen pembimbing terkait

masalah yang akan diteliti. Wawancara dilakukan terkait beberapa hal antara lain

sebagai berikut.

1) Waktu tatap muka antara guru dengan siswa di kelas XII pada proses

pembelajaran kimia SMA terbatas dan tidak dapat mencakup semua pokok

bahasan dengan tuntas.

2) Materi kimia unsur merupakan materi yang cukup banyak dan menekankan

siswa untuk membaca, memahami, dan menghafal.

3) Sumber belajar mandiri kimia untuk siswa SMA kelas XII yang dapat

diakses dengan cepat dan mudah sesuai dengan perkembangan teknologi

dan ilmu pengetahuan.

Diskusi dilakukan dengan dosen pembimbing tentang semakin tinggi

penggunaan Internet di Indonesia khususnya pada kalangan anak muda dengan

jenis konten yang diakses adalah konten pendidikan, sumber belajar mandiri

kimia untuk siswa SMA/MA sesuai dengan perkembangan teknologi dan ilmu

pengetahuan, dan materi kimia unsur yang disesuaikan dengan pemahaman

siswa SMA/MA kelas XII.

Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap hasil dari pengumpulan data

kualitatif. Data kualitatif yang dianalisis adalah Kompetensi Inti dan Kompetensi

Dasar (KI-KD) mata pelajaran kimia untuk materi kimia unsur pada kurikulum

(44)

28

Setelah proses analisis, maka dapat diperoleh hasil data kualitatif yang

berupa deskripsi struktur website kimia. Struktur website kimia topik unsur-unsur golongan utama dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Struktur Website Topik Unsur-unsur Golongan Utama

Kelas Kompetensi Dasar (KD) Kimia SMA

Konten Kimia dalam Website

Pembelajaran dalam Website Kimia

XII 3.6

Menganalisis kelimpahan, kecenderungan sifat fisik dan sifat kimia, manfaat, dampak, proses pembuatan unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali dan alkali tanah, periode 3) serta unsur golongan transisi

(periode 4) dan senyawanyadal am kehidupan sehari-hari.

 Materi Pendahuluan

 Unsur gas mulia

 Unsur halogen  Logam alkali  Logam alkali

tanah

 Unsur periode ketiga

 Penilaian

 Biografi

 SPU

 Event kimia

 Apersepsi tentang unsur-unsur di alam dan mengulas sedikit materi pada sistem periodik unsur (SPU) meliputi jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, dan keelektronegatifan

 Kelimpahan unsur gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, dan unsur periode ketiga di alam  Sifat-sifat unsur gas mulia,

halogen, alkali, alkali tanah, dan unsur periode ketiga

 Reaksi-reaksi gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, dan unsur periode ketiga

 Kegunaan gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, dan unsur periode ketiga dalam kehidupan sehari-hari

 Review dalam bentuk soal pilihan ganda dan kegiatan menyimpulkan

 Latihan soal dalam bentuk pilihan ganda

 Biografi ilmuwan-ilmuwan kimia

 Sistem periodik unsur-unsur golongan utama dengan navigasi  Seminar nasional, olimpiade

(45)

29 2. Pengembangan Website

Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut.

a. Penyusunan website

Website kimia topik unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, dan periode ketiga) dikembangkan berdasarkan struktur

website yang telah disepakati dengan dosen pembimbing, selanjutnya hasil pengembangan website dikonsultasikan kembali kepada dosen pembimbing untuk memperoleh data hasil koreksi dan masukan.

b. Validasi Ahli (Expert Judgement)

Pada tahap ini produk awal yang telah dibuat kemudian ditinjau oleh ahli

materi dan ahli media. Ahli materi terdiri dari satu orang dosen dan ahli media

terdiri dari satu orang dosen yang semuanya diasumsikan ahli dibidang tersebut.

Pada tahap validasi ahli ini diperoleh data hasil masukan atau koreksi yang

selanjutnya digunakan untuk bahan pertimbangan revisi produk sebelum produk

ditinjaukan kepada peer reviewer. Data masukan dan koreksi yang diberikan oleh ahli materi dan ahli media dapat dilihat pada Lampiran 7.

c. Peer Reviewer

Produk yang telah direvisi kemudian ditinjaukan kepada enam peer reviewer yaitu empat mahasiswa prodi pendidikan kimia, satu mahasiswa prodi bahasa indonesia, dan satu mahasiswa prodi teknik informatika. Pada tahap ini

diperoleh saran dan masukan untuk produk yang selanjutnya akan digunakan

(46)

30

kepada guru kimia SMA/MA sebagai reviewer. Data saran dan masukan yang diberikan oleh peer reviewer dapat dilihat pada Lampiran 7.

3. Tahap Kuantitatif

Pada tahap Kuantitatif produk dinilaikan kepada lima orang guru kimia

SMA/MA sebagai reviewer. Sampel sekolah dipilih berdasarkan kurikulum yang digunakan pada sekolah tersebut, yaitu kurikulum 2013. Data yang

diperoleh pada tahap ini merupakan data kualitatif, data kualitatif ini kemudian

dikonversi menjadi data Kuantitatif menggunakan skala Likert, sehingga akan

diperoleh skor rata-rata untuk setiap aspek penilaian. Data-data yang telah

diperoleh digunakan untuk tahap selanjutnya yaitu interpretasi.

Data skor atau hasil penilaian kelima reviewer pada masing-masing aspek penilaian website selanjutnya ditabulasi dan dianalisis untuk menentukan tingkat kelayakan produk dengan pedoman konversi ideal. Masukan yang

diperoleh kemudian digunakan untuk bahan pertimbangan penyempurnaan

produk akhir. Berdasarkan langkah-langkah prosedur penelitian yang telah

(47)
[image:47.595.124.500.102.669.2]

31

Gambar 2. Prosedur Pengembangan Pengumpulan Data

kualitatif

Analisis Data kulitatif

Penyusunan Website Kimia

Penyusunan Instrumen Penelitian

Validasi Ahli

Tinjauan Peer Reviewer

Penilaian Reviewer

Analisis Data Penilaian Reviewer

Interpretasi Data kualitatif

Data Kuantitatif

REVISI I

REVISI II

(48)

32 D. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian pengembangan website topik unsur-unsur golongan utama sebagai sumber belajar mandiri kimia siswa SMA/MA kelas XII

adalah sebagai berikut.

a. Tim Ahli

Tim ahli terdiri dari satu orang dosen sebagai ahli materi dan satu orang

dosen sebagai ahli media. Ahli materi memberikan masukan serta koreksi

terhadap materi unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali, alkali

tanah, dan unsur periode ketiga), sedangkan ahli media memberikan masukan

serta koreksi pada website kimia. Pada tahap ini diperoleh masukan serta koreksi yang selanjutnya digunakan untuk bahan pertimbangan revisi I sebelum produk

ditinjaukan kepada peer reviewer. b. Peer reviewer

Peer reviewer terdiri dari enam orang, yaitu empat orang mahasiswa prodi pendidikan kimia yang sama-sama melakukan penelitian pengembangan

dengan memberikan penelahaan pada seluruh aspek yang telah ditentukan. Satu

orang mahasiswa prodi pendidikan bahasa Indonesia yang memberikan

penelaahan pada aspek kebahasaan, dan satu orang mahasiswa prodi teknik

informatika dengan memberikan penelaahan pada aspek tampilan dan

kemudahan dalam penggunaan. Masukan dari peer reviewer akan digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan revisi II sebelum dilakukan

(49)

33 c. Reviewer

Reviewer terdiri dari lima orang guru kimia SMA , yaitu guru di SMA N 2 Bantul, SMA N 11 Yogyakarta, SMA N 3 Klaten, SMA N 1 Ngaglik, dan

SMA N 3 Bantul. Reviewer memberikan penilaian website dari semua aspek yang telah ditentukan dengan mengisi lembar penilaian yang diberikan.

Penilaian kualitas dari reviewer akan digunakan untuk mengetahui kelayakan sumber belajar yang dihasilkan, sedangkan masukan dari reviewer akan digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan revisi III.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen atau alat pengumpul data merupakan suatu alat bantu yang

dipilih untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Pada penelitian ini

instrumen yang digunakan terdiri dari lembar kuisioner terbuka dan kuisioner

checklist. Lembar kuisioner terbuka untuk memperoleh data masukan dari ahli materi, ahli media, peer reviewer, dan reviewer. Kuisioner checklist digunakan untuk memperoleh data skor penilaian kualitas produk dari reviewer. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini mengadaptasi instrumen penelitian

Febrianingsih (2009) yang divalidasi oleh dosen pembimbing berupa validasi

logis. Peneliti mengadaptasi lima aspek penilaian dengan menambahkan tiga

indikator penilaian, hal ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan tujuan dari

penelitian. Hasil adaptasi berupa lembar penilaian yang terdiri dari lima aspek

dengan jumlah indikator sebanyak 20 indikator. Penilaian kualitas produk

didasarkan pada lima aspek penilaian yaitu aspek kebenaran konsep, aspek

(50)

34

kemudahan dalam penggunaan. Pada setiap aspek penilaian dijabarkan ke dalam

[image:50.595.134.527.247.739.2]

indikator penilaian. Kisi-kisi dari instrumen penilaian website kimia topik unsur-unsur golongan utama yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada

Tabel 2.

Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Website Kimia

No. Aspek Kriteria Indikator Penilaian

1. Aspek kebenaran

konsep

a. Kesesuaian materi dengan silabus b. Tidak ada aspek yang menyimpang c. Kelogisan dan sistematika uraian

2. Aspek keluasan dan kedalaman konsep

a. Pengembangan konsep

b. Keseimbangan proporsi materi yang esensial c. Penggunaan informasi yang baru

d. Daya ukur alat evaluasi terhadap keberhasilan peserta didik

3. Aspek Kebahasaan a. Penggunaan bahasa baku

b. Penggunaan bahasa yang komunikatif c. Penggunaan bahasa yang tidak menimbulkan

penafsiran ganda

d. Penggunaan ejaan dan tata bahasa yang baik dan benar

4. Aspek tampilan a. Tata letak b. Tata warna c. Tampilan huruf d. Tampilan gambar e. Tampilan video f. Tampilan interaktif

5. Aspek kemudahan

dalam penggunaan

a. Kemudahan mengoperasikan sumber belajar kimia

b. Kepraktisan dalam penggunaan sumber belajar kimia

c. Website ini dapat digunakan sebagai sumber belajar mandiri

(51)

35 F. Data Penelitian

Pada penelitian ini diperoleh dua jenis data, yaitu data kualitatif dan data

Kuantitatif. Berikut adalah penjelasan masing-masing jenis data tersebut.

1. Data Kualitatif

Data kualitatif pada penelitian ini berupa data masukan yang diperoleh dari

ahli materi, ahli media, peer reviewer, dan reviewer. 2. Data Kuantitatif

Data Kuantitatif berupa data skor hasil penilaian masing-masing aspek

kriteria kualitas produk yang diperoleh dari reviewer. G. Teknik Analisis Data

1. Data Kualitatif

Data kualitatif dari ahli materi, ahli media, peer reviewer, dan reviewer selanjutnya dianalisis secara kualitatif. Proses analisis yang dilakukan untuk

menentukan masukan-masukan mana saja yang digunakan sebagai bahan revisi

produk dan yang tidak digunakan sebagai bahan revisi produk.

2. Data Kuantitatif

Data Kuantitatif diperoleh dari data kualitatif berdasarkan penilaian

menggunakan lembar penilaian website kimia yang kemudian diubah menjadi data Kuantitatif dengan skala Likert, yaitu Sangat Baik = 5, Baik = 4, Cukup =

3, Kurang = 2, Sangat Kurang = 1 (Sundayana, 2014). Skor yang diperoleh untuk

masing-masing aspek penilaian kemudian ditabulasi dan dianalisis untuk

menentukan kategori dari setiap aspek yang dinilai dengan pedoman konversi.

(52)
[image:52.595.134.511.133.270.2]

36 Tabel 3. Kriteria Kategori Penilaian

Rentang Skor Kategori

X > X̅i + , SBi Sangat Baik X̅i + , SBi < X ≤ X̅i + , SBi Baik X̅i − , SBi < X ≤ X̅i + , SBi Cukup X̅i − , SBi < X ≤ X̅i − , SBi Kurang

X ≤ X̅̅̅̅̅̅i − , SBi Sangat Kurang (Sumber: Widoyoko, 2009)

Keterangan:

� = −

̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅

�̅� = �

Sbi = Simpangan baku ideal

Skor maksimal ideal = ∑ butir penilaian x skor tertinggi Skor minimal ideal = ∑ butir penilaian x skor terendah

Persentase keidealan = � � �− � �

� � � �

%

�̅� = � � + � � �

(53)

37 BAB IV

HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengembangan Produk

Hasil pengembangan produk ini adalah website kimia dengan menerapkan metode campuran sekuensial eksploratori (exploratory sequential mixed methods) dengan model pengembangan instrumen (instrument development design). Prosedur penelitian terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) tahap kualitatif, (2) pengembangan, (3) tahap Kuantitatif, dan (4) interpretasi.

Berdasarkan prosedur penelitian yang telah dilakukan, dapat diperoleh hasil

pengembangan berupa website topik unsur-unsur golongan utama sebagai sumber belajar mandiri kimia siswa SMA/MA kelas XII.

1. Tahap Kualitatif

Tahap pengumpulan data kualitatif dilakukan untuk mendapatkan

informasi terkait permasalahan pembelajaran kimia siswa SMA/MA kelas XII.

Pengumpulan informasi dilakukan dengan cara wawancara kepada guru kimia

di SMA Negeri 2 Klaten. Berdasarkan data kualitatif yang telah diperoleh dari

hasil wawancara kemudian peneliti melakukan diskusi dengan dosen

pembimbing terkait semakin tinggi penggunaan Internet di Indonesia khususnya

pada kalangan anak muda dengan jenis konten yang diakses adalah konten

pendidikan, sumber belajar mandiri kimia untuk siswa SMA/MA yang sesuai

dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, dan materi kimia unsur

(54)

38

yang dianalisis adalah Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI-KD) mata

pelajaran kimia pada materi kimia unsur untuk SMA/MA kurikulum 2013.

Berdasarkan data kualitatif yang telah dianalisis didapatkan bahwa siswa

SMA/MA kelas XII memiliki waktu yang terbatas dalam pembelajaran kimia di

kelas, sehingga siswa dituntut untuk belajar secara mandiri. Selain itu, siswa

cenderung menggunakan Internet untuk mencari materi yang akan mereka

pelajari dengan gadget atau laptop masing-masing. Hal ini yang mendasari

peneliti untuk mengembangkan sumber belajar mandiri dalam bentuk website kimia yang dapat diakses oleh siswa dengan cepat dan mudah tanpa terbatas

ruang dan waktu ketika siswa di dalam kelas.

Langkah selanjutnya adalah menganalisis Kompetensi Inti dan

Kompetensi Dasar (KI-KD) mata pelajaran kimia pada materi kimia unsur untuk

siswa SMA/MA. Peneliti memutuskan untuk membatasi materi pada

unsur-unsur golongan utama karena unsur-unsur-unsur-unsur golongan utama memiliki proporsi

yang lebih banyak dan materi ini yang sering muncul pada soal-soal tryout

maupun ujian nasional. Kompetensi Dasar (KD) menurut Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia untuk materi kimia unsur

terdapat pada Kompetensi Dasar (KD) 3.6 sebagai berikut:

“Menganalisis kelimpahan, kecenderungan sifat fisik dan sifat kimia, manfaat, dampak, proses pembuatan unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, dan periode ketiga) serta unsur-unsur transisi (periode 4) dan senyawa dalam kehidupan sehari-hari.”

Berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) tersebut kemudian disusun

(55)

39

golongan utama yang akan disajikan dalam website. Indikator yang harus dicapai oleh siswa adalah mengidentifikasi keberadaan unsur-unsur golongan utama

(gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, dan unsur periode ketiga) yang ada di

alam khususnya di Indonesia, mengidentifikasi produk-produk yang

mengandung unsur-unsur tersebut, dan mengidentifikasi sifat-sifat unsur-unsur

golongan utama (gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, dan unsur periode

ketiga). Berdasarkan analisis data kualitatif yang telah dilakukan, diperoleh hasil

data kualitatif berupa struktur website kimia. 2. Penyusunan Website

Pada tahap ini dihasilkan produk awal berupa website kimia topik unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, dan periode tiga)

yang terdiri dari 8 menu utama. Menu-menu website tersebut diantaranya: a. Menu Beranda

Menu beranda berisikan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI-KD)

mata pelajaran kimia untuk siswa SMA kurikulum 2013. Pada menu ini terdapat

pula sidebar biografi dan sidebar materi yang available ketika sidebar tersebut diklik maka akan langsung masuk pada menu biografi atau menu materi.

b. Menu Materi

Pada menu ini terdapat beberapa submenu materi unsur-unsur golongan

utama yaitu submenu pendahuluan, gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah,

(56)

40 c. Menu SPU

Menu SPU ini menyajikan tabel periodik unsur-unsur golongan utama (gas

mulia, halogen, alkali, alkali tanah, dan periode tiga) dengan navigasi.

d. Menu Test

Menu test menyajikan soal-soal latihan dengan lima pilihan jawaban dan

dilengkapi dengan instruksi untuk melakukan test.

e. Menu Biografi

Menu biografi ini berisi biografi-biografi ilmuwan yang mempunyai

keterkaitan dengan materi yang ada pada website. f. Menu Event

Menu event berisi event-event yang berkaitan dengan kimia seperti seminar

nasional kimia, olimpiade kimia, lomba karya tulis bertema kimia, dan yang

lainnya.

g. Menu Profil

Menu ini menyajikan profil dari website kimia unsur-unsur golongan utama dan profil pembuat website.

h. Menu Saran

Menu saran berfungsi untuk menginput data dari pengakses website seperti memberikan saran dan masukan untuk website.

3. Hasil Validasi Produk Awal

(57)

41

sebagai sumber belajar mandiri kimia untuk siswa SMA/MA kelas

Gambar

Gambar 1. Desain Pengembangan
Gambar 2. Prosedur Pengembangan
Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Website Kimia
Tabel 3. Kriteria Kategori Penilaian
+7

Referensi

Dokumen terkait

EFEKTIVITAS MODEL QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATERI AKHLAKA. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengaruh keberadaan perdagangan etnis Cina di Surakarta, pengaruh perdagangan yang dilakukan etnis Cina juga mempengaruhi sosial ekonomi masyarakat pribumi maupun

Penelitian ini tentang etika pergaulan dalam Alquran dan implikasinya terhadap pembelajaran PAI di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan etika pergaulan

Inovasi pada dasarnya merupakan pemikiran cemerlang yang bercirikan hal baru, atau berupa praktik-praktik tertentu atau berupa produk dari suatu hasil olah-pikir dan olah-teknologi

Tampak dari hasil pengolahan data tersebut bahwa BI Rate dan NPF memiliki pengaruh yang negatif ter- hadap produk pembiayaan dengan akad murabahah pada bank syariah di

Dari hasil analisis data diperoleh bahwa penggunaan program bantu Solver mampu mengoptimasi sisa material pada pemotongan baja tulangan dengan cukup baik serta menghasilkan waste

Penambahan metakaolin pada umur 14 hari tidak meningkatkan kuat tekan awal beton dikarenakan oleh campuran beton high strength self compacting concrete ( HSSCC ) yang sangat

Kebijakan Tata Niaga Tidak Mengarah pada Pengembangan Industri Daging Sapi di Sentra Produksi.. Lemahnya Kebijakan Importasi Sapi dan