• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Karakter Intrinsik Keluarga (KIK) sebagai �Faktor Inherent Protektif (FIP) Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba�dan Perangsang Prestasi pada Adolesen Sumatera Barat�.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Identifikasi Karakter Intrinsik Keluarga (KIK) sebagai �Faktor Inherent Protektif (FIP) Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba�dan Perangsang Prestasi pada Adolesen Sumatera Barat�."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Identifikasi Karakter Intrinsik Keluarga (KIK)

sebagai

Faktor Inherent Protektif (FIP) Pencegahan

Penyalahgunaan Narkoba

dan Perangsang Prestasi pada Adolesen Sumatera

Barat

Adnil Edwin Nurdin, Hafni Bachtiar, Nadjmir, Yaslinda Penelitian terintegasi Psikiatri,IKM FK-Unand

Topik Integrasi Bangsa dan Harmoni Sosial

LAPORAN PENELITIAN TAHUN PERTAMA HIBAH STRATEGIS NASIONAL

Tahun Anggaran 2009/2010

Dibiayai oleh Direktorat Jenderal PendidikanTinggi, Departemen Pendidikan Nasional,melalui DIPA Universitas Andalas Nomor:

0191.0/023-04.2/III/2009.Sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian No.Kontrak: NOMOR

(2)

LATAR BELAKANG

Prestasi BNN dan POLRI membongkar jaringan narkoba meningkatTahun 2004 Indonesia menjadi salah satu pusat transit, produksi,

distribusi, dan konsumsi narkoba di dunia.

Klinik penanggulangan narkoba meningkat dari 34 pada tahun 1990

menjadi 142 pada tahun 2007  jumlah penyalahguna meningkat dari

2 juta tahun 1990 menjadi 3,2 juta tahun 2004

Usia rata- rata penyalahguna turun dari 17,9 tahun(1990) menjadi 15

tahun (2004).

Menurut Asia Pacific Drug Issues Committee (APDIC) penyalahguna di

Indonesia 1-3% jumlah penduduk (1,3 - 6 juta).

Survei di 33 propinsi  32% penyalahguna (1.037.682) pelajar dan

mahasiswa

Mortalitas 50 orang per hari

80% infeksi baru HIV berasal dari penyalahguna narkoba. Pelatihan Granat,media massa  seluruh orang tahu BAHAYA

(3)

LANJUTAN LATARBELAKANG

• Kecenderungan khas kepala keluarga penyalahguna narkoba ialah menyalahkan peer group anaknya sebagai biang keladi perilaku anaknya.

• dasar teori lama bahwa lingkungan dalam bentuk peer pressure

menyebabkan perilaku menyimpang (Hawari, 2003).

• penelitian NIDA ( 2005) didaerah slum Chicago , pusat transaksi gelap narkoba: hanya 6% penyalahguna narkoba yang

bertransaksi didaerah itu merupakan penduduk lokal. Lebih dari 90% berdomisili dilokasi lain, dan 42% berasal dari kawasan elit yang terletak jauh dari lokasi transaksi tersebut (NIDA, 2007).

MANUSIA BUKAN OBJEK PASIF LINGKUNGAN

• Seseorang akan memilih sendiri peer groupnya sesuai kecenderungannya berperilaku. Satu-satunya pengaruh

(4)

SEJARAH KELAM PERILAKU NENEK

MOYANG KITA

• Marsden 1742: penduduk SumTeng, kebiasaan mengisap ganja (bong) sambil menanti tibanya sholat Magrib  sisa kebiasaan  azan Magrib disebut bang

1743 Tuanku Raja Gandam dari Painan mulai mengirim candu ke Cina  orang Cina banyak jadi pecandu

Sampai 1811, judi,menyabung ayam,minum tuak, makan sirih

(dengan gambir) menjadi adat kebiasaan orang Minang  dihantam oleh kaum Paderi  sisa kebiasaan judi  Main Kim

Abad ke XIX, 1 dari 6 orang Jawa pemadat

• Penduduk Indonesia Timur, kecanduan pala dan gambir

DIPAKAI VOC sejak abad ke XVI

DIBERANTAS oleh ratu Wilhemina permulaan abad ke-XX, “rakyat Hindia yang baik dan setia diperas, dirodi, diberi lagi candu”

(5)

GEN ADVENTURISME

• NIDA mengaitkan allel A1 gen DRD2 dengan penyalahgunaan narkoba maupun kecenderungan berprestasi melalui

kecenderungan adventurisme. Kecenderungan ini disebabkan

defisit pemuasan dorongan pada sistem reward mesolimbik (SRM) yang disebut sindroma defisiensi reward (SDR) (NIDA Notes,

2005).

• disertasi Adnil di Universitas Airlangga tahun 2004

• Pembuktian ini menunjang konsep potensi genetik dua arah (Adnil, 2007).

(6)

KUALITAS POLA ASUH KELUARGA

• ditentukan nilai keluarga (family values)

• membentuk karakter intrinsik keluarga (KIK).

• KIK menentukan pola ekspresi adventurisme dalam berinteraksi dengan dunia luar.

• KIK yang berperan mencegah perilaku menyimpang dan merangsang prestasi disebut Faktor Inherent Protektif (FIP)

• terdiri dari komponen keterikatan, keterbukaan, intelektualisme dan prestasi, serta relasi keluarga-peer group anak. FIP tidak berkaitan tingkat sosial-ekonomi dan kultural-reliji., serta

(7)

KITA GAGAL

Kerusakan generasi penerus

(8)

MENGAPA KITA GAGAL?

Katanya kita punya nilai-nilai luhur

kepribadian

(9)

IDENTIFIKASI MASALAH

• perangkat hukum makin berhasil menangkap pengedar, distributor, dan peracik narkoba, dan cakupan klinik penanggulangan narkoba makin luas (Granat, 2009).

• masyarakat yang telah mengetahui bahaya narkoba

• perilaku penyalahgunaan narkoba meluas di Indonesia

• kegagalan ini disebabkan kegagalan preventif karena kelemahan

family values pada keluarga penyalahguna narkoba yang membentuk KIK yang tidak berperan sebagai FIP.

• Terdapat kesan bahwa cara paling efisien dan efektif untuk

(10)

RUMUSAN MASALAH

• 1.Apakah terdapat perbedaan KIK yang berperan sebagai FIP

antara keluarga individu penyalahguna narkoba dengan keluarga individu tidak berprestasi yang tidak pernah menyalahgunakan narkoba, serta dengan keluarga individu berprestasi ?

• 2.Apakah pada individu dengan allel A1 gen DRD2, terdapat perbedaan KIK yang berperan sebagai FIP antara keluarga penyalahguna narkoba dengan keluarga individu berprestasi ?

Penelitian selama 2 tahun terhadap penyalahguna narkoba dengan keluarganya ,

individu tidak berprestasi yang tidak pernah menyalahgunakan narkoba dengan

(11)

VARIABEL DITELITI

Tahun pertama:Pemaparan FIP dalam KIK keluarga

penyalahguna narkoba, keluarga individu tidak pernah

menyalahgunakan narkoba, keluarga individu berprestasi pada tahun pertama penelitian.

Tahun kedua: Pemaparan allel A1 gen DRD2 pada individu

(12)

TUJUAN PENELITIAN

Tahun pertama: Membuktikan terdapat perbedaan KIK dalam

pola pemaparan FIP antara keluarga penyalahguna narkoba dengan keluarga individu yang tidak pernah menyalahgunakan narkoba, baik berprestasi maupun tidak berprestasi.

Tahun kedua: Membuktikan terdapat perbedaan KIK dalam pola

pemaparan FIP antara keluarga penyalahguna narkoba yang

(13)

METODE PENELITIAN

• Penelitian retrospektif komparatif dengan rancangan pre-post fakto

karena membandingkan profil KIK dari kelompok individu

penyalahguna narkoba, kelompok individu yang tidak pernah

menyalahgunakan narkoba, dan kelompok individu berprestasi. Profil KIK itu juga dibandingkan dalam kelompok individu yang terpapar allel A1 gen DRD2 antara kelompok individu yang menyalahgunakan narkoba dengan kelompok individu berprestasi akademik.

• Faktor yang diasumsikan merupakan determinan perilaku

dibandingkan pada sampel kerluarga tiga kelompok populasi

berperilaku berbeda (WHO, 1992), yaitu:

Kelompok 1 : kelompok individu penyalahguna narkoba

Kelompok 2 : kelompok individu tidak pernah menyalahgunakan narkoba

(14)

PELAKSANAAN TAHUN PERTAMA

Tahun pertama

• Semua keluarga penyalahguna narkoba diperiksa FIP pada KIK nya dengan pengisian Instrumen KIK oleh kepala keluarga dengan

memperhatikan Rahasia Medis (Perlakuan 1)  IN DEPTH INTERVIEW

• Semua keluarga individu tidak pernah menyalahgunakan narkoba diperiksa FIP pada KIK nya dengan pengisian Instrumen KIK oleh kepala keluarga dengan memperhatikan Rahasia Medis (Perlakuan

2)  IN DEPTH INTERVIEW

• Semua keluarga mahasiswa berprestasi diperiksa FIP pada KIK nya dengan pengisian Instrumen KIK oleh kepala keluarga dengan

(15)

HASIL TAHUN PERTAMA

Perbedaan profil pemaparan FIP pada KIK antara Kelompok 1 (keluarga mahasiswa berprestasi) (n 30) dengan kelompok 2 (keluarga penyalahguna narkoba) (n 30)

Kesimpulan:

• Profil pemaparan kelima komponen FIP lebih tinggi secara sangat bermakna pada keluarga mahasiswa berprestasi dengan keluarga penyalahguna narkoba (p.000, taraf kepercayaan 95%).

• Pemaparan komponen relasi keluarga-peer group merupakan komponen FIP yang terbesar perbedaannya antara keluarga

mahasiswa berprestasi dengan keluarga penyalahguna narkoba (t 21.307, p 0.000, taraf kepercayaan 95%)

• Pemaparan komponen keterikatan keluarga merupakan komponen FIP yang kedua paling berbeda antara keluarga mahasiswa

(16)

Lanjutan hasil

Perbedaan profil pemaparan FIP pada KIK antara Kelompok 1 (keluarga mahasiswa berprestasi) (n 30)dengan kelompok 3 (keluarga anak tidak berprestasi danidakmenyalahgunakan narkoba) (n 30)

Kesimpulan:

• Tidak semua profil pemaparan kelima komponen FIP berbeda

bermakna pada keluarga mahasiswa berprestasi dengan keluarga anak tidak berprestasi dan tidak menyalahgunakan. narkoba

• Pemaparan komponen pengutamaan prestasi merupakan komponen

FIP yang terbesar perbedaannya antara keluarga mahasiswa berprestasi dengan keluarga anak tidak berprestasi dan tidak

menyalahgunakan narkoba (t 10.457, p 0.000, taraf kepercayaan 95%)

• Pemaparan komponen pengutamaan intelektualisme merupakan

komponen FIP yang kedua paling berbeda antara keluarga mahasiswa berprestasi dengan keluarga anak tidak berprestasi dan tidak

(17)

Lanjutan hasil

Perbedaan profil pemaparan FIP pada KIK antara Kelompok 2

(keluarga penyalahguna narkoba) dengan kelompok 3 (keluarga anak tidak berprestasi danidakmenyalahgunakan narkoba)

Kesimpulan:

• Tidak semua profil pemaparan kelima komponen FIP berbeda bermakna pada

keluarga penyalahguna narkoba dengan keluarga anak tidak berprestasi dan tidak menyalahgunakan. narkoba

• Pemaparan komponen relasi keluarga-peer group merupakan komponen FIP yang terbesar perbedaannya antara keluarga penyalahguna narkoba dengan keluarga anak tidak berprestasi dan tidak menyalahgunakan narkoba (t -17.374, p 0.000, taraf kepercayaan 95%)

• Pemaparan komponen keterikatan keluarga merupakan komponen FIP yang kedua berbeda antara keluarga penyalahguna narkoba dengan keluarga anak tidak

berprestasi dan tidak menyalahgunakan narkoba (t -10.910, p 0.000, taraf kepercayaan 95%).

(18)

KESIMPULAN TAHUN PERTAMA

• Pemaparan FIP dalam KIK keluarga penyalahguna narkoba lebih kecil bermakna dibandingkan keluarga individu yang tidak pernah menyalahgunakan narkoba

• Sebagian besar keluarga mahasiswa berprestasi berasal dari keluarga harmonis dimana keterikatan dan keterbukaan dalam keluarga merupakan komponen sangat penting .

• Sebagian besar keluarga mahasiswa penyalahguna narkoba berasal dari keluarga patologis dimana keterikatan dan

(19)

RENCANA PENELITIAN TAHUN KEDUA

• Semua penyalahguna dan mahasiswa beprestasi yang terlibat dalam penelitian tahun pertama diperiksa pemaparan allel A1 gen DRD2 dengan metode PCR dan restriction enzyme

• Sampel lab diambil melalui buccal swap

• Bila terpapar allel A1 gen DRD2 berarti salah satu atau kedua orang tuanya terpapar allel A1 gen DRD2

Referensi

Dokumen terkait

Komponen kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan ini sangat diperlukan oleh setiap orang untuk melakukan aktivitas atau pekerjaan dalam kehidupan

[r]

Bagi kajian pengecaman wama ini, segala data (wama) yang didapati adalah daripada RHS Colour Chart yang dikeluarkan oleh The Royal Horticultural Society (Anon,

[r]

internet financial reporting dalam website perusahaan Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa hanya ukuran perusahaan, likuiditas, solvabilitas, reputasi auditor, dan

asuhan sebagai wali dari anak panti asuhan yang sudah tidak memiliki. orang tua..

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat FNS yang dikembangkan oleh Pliner dan Hobden pada tahun 1992 menjadi versi bahasa Indonesia secara sahih dan memiliki keterandalan

sosial yang diperlukan dalam praktek pendidikan, penelitian, dan pengabdian