BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran umum
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo dengan luas wilayah sebesar 3.000 Ha. Jumlah penduduk sebanyak 104.055 jiwa yang terdiri dari jumlah penduduk laki-laki sebanyak 51.978 jiwa, sedangkan jumlah penduduk perempuan sebanyak 52.077 jiwa, jumlah kepala keluarga sebanyak 31.641. Jumlah kepadatan penduduknya sebanyak 3.469 jiwa/km². Batasan wilayah Kecamatan Grogol yaitu :
Sebelah Utara : Kota Surakarta
Sebelah Selatan : Kecamatan Sukoharjo Sebelah Barat : Kecamatan Baki Sebelah Timur : Kecamatan Polokarto
B. Analisis Univariat
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur.
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga berdasarkan Kelompok Umur di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo
Umur Frekuensi Persentase (%)
20-30 37 37,11
31-40 39 39,17
40> 24 23,71
Total 100 100
Berdasarkan Tabel 2 distribusi umur responden sebagian besar berumur berkisar antara 31-40 tahun sebanyak 39 orang (39,17%). Sedangkan umur 20-30 tahun sebanyak 37 orang dan umur 40 tahun keatas sebanyak 24 orang.
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat pendidikan.
Distribusi frekuensi responden menurut tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo
Berdasarkan Tabel 3 bahwa tingkat pendidikan responden sebagian besar sampai tingkat SMA/SLTA sebanyak 65 orang (65,97%) dari 100, dan tingkat perguruan tinggi sebanyak 15 orang (14,43%). Tingkat SMP/SLTP sebanyak 16 orang (15,46%) dan sampai tingkat SD sebanyak 4 orang (4,12%).
Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase (%)
SD 4 4,12
SMP/SLTP 16 15,46
SMA/SLTA 65 65,97
PT 15 14,43
3. Pengetahuan Responden
Deskripsi pengetahuan responden tentang DBD dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo
Pengetahuan Responden Frekuensi Persentase (%)
Baik 90 90,0
Kurang baik 10 10.0
Total 100 100
Berdasarkan Tabel 4 sebagian besar responden yang memiliki pengetahuan yang baik yaitu 90 orang (90,0%), sedangkan yang memiliki pengetahuan kurang baik ada 10 orang (10,0%).
4. Perilaku Kebiasaan Membersihkan Tempat Penampungan Air (TPA) Deskripsi Perilaku responden dalam kebiasaan membersihkan tempat pnampungan air dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Kebiasaan Membersihkan TPA di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo
Kebiasaan membersihkan TPA Frekuensi Persentase (%)
Ya melakukan seminggu 84 84,0
Tidak melakukan seminggu 16 16,0
Total 100 100
responden yang tidak kebiasaan membersihkan tempat penampungan air dalam 1 minggu sekali ada 16 orang (16,0%).
5. Keberadaan Tempat Perindukan Nyamuk
Deskripsi frekuensi keberadaan tempat perindukan nyamuk di sekitar rumah responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6. Distribusi Frekuensi keberadaan Tempat Perindukan di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo
Tempat Perindukan Frekuensi Persentase (%)
Ada 19 19,0
Tidak ada 81 81,0
Total 100 100
Berdasarkan Tabel 6 dari 100 responden yang rumahnya terdapat tempat perindukan nyamuk ada 19 orang (19,0%). Sedangkan yang tidak terdapat tempat perindukan nyamuk ada 81 orang (81,0%).
6. Kejadian DBD
Diskripsi kejadian DBD dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 7. Table 7. Distribusi Frekuensi kejadian DBD
di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo
Kejadian DBD Frekuensi Persentase (%)
Terkena 9 9,0
Tidak terkena 91 91,0
Total 100 100
C. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dalam penelitian ini mengunakan Fisher Exact Test untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian DBD. 1. Pengetahuan Responden dengan Kejadian DBD.
Dari hasil penelitian hubungan antara pengetahuan responden dengan kejadian DBD dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Analisis Pengetahuan Responden dengan Kejadian DBD
Pengetahuan responden
Kejadian DBD
Total p
Tidak terkena Terkena
f % f % f %
0,044
Baik 84 93,3 6 6,7 90 90
Kurang baik 7 77,7 3 33,3 10 10
Total 91 91,0 9 8,2 100 100
Dari Tabel 8 diketahui bahwa pengetahuan responden tentang DBD yang memiliki pengetahuan kurang baik ada 10 orang dengan 3 responden terkena DBD, sedangkan pengetahuan responden yang memiliki pengetahuan baik tentang DBD ada 90 orang dengan 6 orang terkena DBD. Dari Tabel 8 ada kecenderungan bahwa semakin baik pengetahuan responden maka semakin besar peluang seseorang untuk tidak terkena DBD.
2. Perilaku Kebiasaan Membersihkan Tempat Penampungan Air (TPA) Dari hasil penelitian hubungan antara perilaku kebiasaan membersihkan tempat penampungan air dengan kejadian DBD dapat dilihat pada tabel 9.
Tabel 9. Analisis kebiasaan membersihkan TPA dengan kejadian DBD
Kebiasaan membersihkan TPA
Kejadian DBD
Total p
Tidak terkena Terkena
f % f % F %
0,000
Ya 82 97,6 2 2,4 84 84,0
Tidak 9 56,2 7 43,8 16 16,0
Total 88 91,0 9 8,2 100 100
Dari Tabel 9 diketahui bahwa kebiasaan responden membersihkan tempat penampungan air yang melakukan minimal 1 kali dalam seminggu ada 84 orang dengan 2 orang terkena DBD, sedangkan responden yang tidak membiasakan membersihkan tempat penampungan air setiap minggu ada 16 orang dengan 7 orang terkena DBD. Dilihat dari Tabel 9 tersebut ada kecenderungan semakin baik perilaku responden membiasakan membersihkan tempat penampungan air dalam seminggu maka semakin besar peluang untuk tidak terkena atau terhindar dari penyakit DBD.
3. Keberadaan Tempat Perindukan Nyamuk dengan Kejadian DBD Dari hasil penelitian hubungan antara keberadaan tempat perindukan nyamuk dengan kejadian DBD dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Analisis keberadaan tempat perindukan nyamuk dengan kejadian DBD
Keberadaan Tempat Perindukan
Kejadian DBD
Total p
Tidak terkena Terkena
f % F % F %
0,000
Ada 12 63,2 7 36,8 19 19,0
Tidak ada 79 97,5 2 22,2 81 81,0
Total 91 91,0 9 9,0 100 100
Dari Tabel 10 diketahui bahwa keberadaan tempat perindukan nyamuk pada 100 responden yang terdapat tempat perindukan nyamuk dirumah responden ada 19 orang dengan 7 orang terkena DBD, sedangkan yang tidak terdapat tempat perindukan nyamuk di rumah responden ada 81 orang dengan 2 orang terkena DBD. Dilihat dari Tabel 10 tersebut ada kecenderungan semakin tidak terdapat tempat perindukan nyamuk dirumah responden maka semakin besar peluang untuk tidak terkena atau terhindar dari penyakit DBD.