DAMPAK LATIHAN SPEED, AGILITY, DAN QUICKNESS TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR DRIBBLING FUTSAL
(Study Eksperimen pada Tim Futsal MAN 1 Kota Bandung)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Oleh : Fahmi Zia Ulhaq
0704006
JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LEMBARPENGESAHAN
Fahmi Zia Ulhaq 0704006
DAMPAK LATIHAN SPEED, AGILITY DAN QUICKNESS TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR DRIBBLING FUTSAL ( Study Eksperimen pada Tim Futsal MAN 1 Kota Bandung )
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:
Pembimbing I
Drs. Yadi Sunaryadi, M.Pd NIP. 196510171992031002
Pembimbing II
Drs. Basiran, M.Pd NIP. 195611281986031004
Diketahui oleh,
Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Universitas Pendidikan Indonesia
DAMPAK LATIHAN SPEED, AGILITY DAN QUICKNESS TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR DRIBBLING FUTSAL ( Study Eksperimen pada Tim Futsal MAN 1 Kota Bandung )
Oleh
FAHMI ZIA ULHAQ
Sebuah skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
© FAHMI ZIA ULHAQ 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Maret 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Fahmi Zia Ulhaq, 2014
Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
DAMPAK LATIHAN SPEED, AGILITY, DAN QUICKNESS TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR DRIBBLING FUTSAL
(Study Penelitian Eksperimen pada Tim Futsal MAN 1 Kota Bandung)
Dosen Pembimbing : Drs. Yadi Sunaryadi, M.Pd Drs. Basiran, M.Pd
Fahmi Zia Ulhaq* 2014
Skripsi ini dilatar belakangi oleh pengamatan penulis terhadap beberapa metode latihan yang dapat digunakan untuk melatih kecepatan terhadap peningkatan teknik dribbling. Metode tersebut diantaranya adalah menggunakan metode latihan speed, agility, quicknes dan latihan dribbling dengan tanpa menggunakan metode latihan speed, agility, dan quicknes hanya diberikan latihan dribbling. Sehingga menjadi penting untuk dilakukan penelitian mengenai masalah tersebut. Tujuan dari penelitian yang penulis ajukan adalah melihat perbedaan pengaruh antara bentuk latihan yang mengggunakan speed, agility dan tanpa menggunakan bentuk latihan spedd, agility dan quickness terhadap peningkatan kemampuan teknik dasar dribbling futsal. penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah pemain tim Futsal MAN 1 Kota Bandung sebanyak 20 orang sampel (sampling jenuh). Sampel 20 orang dibagi menjadi dua kelompok, dimana 10 orang dalam kelompok eksperimen menguasai teknik
dribbling yang cukup baik. Instrument penelitian ini adalah tes dribbling. Hasil analisis data adalah sebagai berikut kelompok A tes awal dengan rata – rata 19,78 tes akhir dengan rata-rata 19,13 dan peningkatan 0,646. Sedangkan pada kelompok B tes awal rata – rata 19,96 tes akhir dengan rata – rata 19,77 dan peningkatan 0,187. Dengan uji peningkatan hasil kedua kelompok A dan B adalah t-hitung 1,11 lebih kecil dari t-tabel 1,73 dengan taraf nyata 0.05. Dalam hal ini t-hitung berada pada daerah penolakan Ho, jadi Ho diterima yang artinya tidak terdapat perbedaan dari kedua bentuk metode latihan tersebut. Kesimpulanya adalah tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara metode latihan menggunakan speed, agility, dan quicknes terhadap keterampilan dribbling dalam permainan futsal maupun tanpa meggunakan metode latihan speed, agility, dan quicknes.
Fahmi Zia Ulhaq, 2014
Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
IMPACT EXERCISE SPEED, AGILITY, AND BASIC TECHNICAL SKILLS AGAINST QUICKNESS DRIBBLING FUTSAL
( Experimental Research Study on Futsal Team MAN 1 Kota Bandung )
Supervisor : Drs . Yadi Sunaryadi , M.Pd Drs . Basiran , M.Pd
Fahmi Zia Ulhaq * 2014
background training methods that can be used to train the speed of the increase in dribbling technique. Such methods include exercises using speed, agility, dribbling with quicknes and exercise without using speed training, agility, and quicknes only given dribbling drills. Both of these methods have drawbacks and advantages of each, especially in an effort to improve dribbling skills in the sport of futsal. The purpose of the study that the authors propose is seeing the difference between the effect of exercise that use traditional forms of speed, agility and without the use of a form of exercise spedd, agility and quickness to the improvement of the basic techniques of dribbling ability futsal. This study used an experimental method. The population in this study is Futsal team players MAN 1 Bandung as many as 20 people. all the population sampled ( sampling saturated ). 20 samples were divided into two groups, in which 10 people in the experimental group mastered a pretty good dribbling technique. The research instrument was dribbling test. The results of the data analysis are as follows Group A preliminary tests with average - 19.78 average final test with an average increase of 19.13 and 0.646. While the initial test group B average - average final test with average 19.96 - 19.77 average and .187 improvement. With the increase of the test results of both groups A and B were 1.11 t - count is smaller than t - table with a 1.73 significance level 0:05. In this case the t-test is in the region of rejection of Ho, so Ho is accepted which means there is no difference of the two forms of the training methods. there is no significant difference between the methods of training using speed, agility, and quicknes the dribbling skills in the game of futsal and without receipts method of speed training, agility, and quicknes
Fahmi Zia Ulhaq, 2014
Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal
Fahmi Zia Ulhaq, 2014
Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
F. Keterampilan Tekknik Dasar Dribbling ... 24
G. Pengaruh Latihan SAQ Terhadap Dribbling Futsal ... 27
Fahmi Zia Ulhaq, 2014
Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Pelaksanaan Penelitian ... 38
G. Prosedur Pengelolaan dan Analisi Data ... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45
A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data ... 45
B. Diskusi Temuan ... 45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 53
A. Kesimpulan ... 53
Fahmi Zia Ulhaq, 2014
Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Perbedaan Sepak Bola dengan Futsal ... 2
2.2 Skala Intensitas ... 17
2.3 Intensitas Latihan Berdasarkan Denyut Nadi ... 17
2.4 Presentase Hasil Latihan Apabila dilatih Secara Emklusif ... 19
4.1 Hasil Penghitungan Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku Dribbling tes ... 45
4.2 Hasil Pengujian Kesamaan Dua Varians Kedua Kelompok ... 46
4.3 Hasil Penghitungan Uji Normalitas Kelompok Eksperimen One-Sampel Kolmogorov-Smirnov Test ... 47
4.4 Hasil Penghitungan Uji Normalitas Kelompok Kontrol One-Sampel Kolmogorov-Smirnov Test ... 48
4.5 Hasil Uji Signifikan Dari Kedua Bentuk Latihan ... 49
Fahmi Zia Ulhaq, 2014
Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar dan Bagan Halaman
2.1 Penambahan Beban Latihan Secara Bertahap ... 12
2.5 Bagan Kecepatan ... 22
2.6 Teknik Dribbling dengan Punggung Kaki ... 26
2.7 Teknik Dribbling dengan Kaki Bagian Dalam ... 26
2.8 Teknik Dribbling dengan Telapak Kaki ... 27
3.1 Desain Penelitian ... 32
3.2 Prosedur Penelitian ... 35
Fahmi Zia Ulhaq, 2014
Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal
Fahmi Zia Ulhaq, 2014
Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Olahraga merupakan suatu kegiatan fisik yang pada dasarnya mengandung
sifat permainan dan bersifat berjuang melawan diri sendiri dengan orang lain atau
berbaur dengan keadaan alam. Kegiatan olahraga dewasa ini sudah menjadi bagian
yang sangat dibutuhkan, karena olah raga sangat berpengaruh terhadap aktifitas gerak
seseorang. Kegiatan olahraga tidak hanya memiliki makna sebagai sarana untuk
kesehatan jasmani saja, tetapi olahraga dapat digunakan sebagai sarana pendidikan,
prestasi dan juga olahraga sebagai alat pemersatu. Mengingat pentingnya peranan
olahraga dalam kehidupan manusia, maka harus diadakan pembinaan dan
pengembangan di bidang olahraga misalnya, dengan mengikuti
pertandingan-pertandingan yang sering diikuti oleh banyak olahragawan diantaranya olahraga
beregu futsal.
Futsal merupakan permainan bola dari kaki ke kaki kecuali kiper yang sering
menggunakan tangan, tetapi futsal di modifikasi dari permainan sepak bola
konvensional karena lapangannya yang sempit atau lebih kecil dari lapagan sepak
bola konvensional. Jika dilihat secara umum futsal memang jelas berbeda dengan
sepak bola. Pada dasarnya futsal memiliki peraturan yang sama dengan sepak bola
namun dengan sedikit modifikasi. Berikut perbedaan antara sepak bola dengan futsal:
SEPAK BOLA FUTSAL
panjang 100-110 m dan lebar
64-75 m
Lingkaran bola 68-70 cm
Panjang 25-42 m lebar 15-25 m
2
Fahmi Zia Ulhaq, 2014
Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
Perbedaan sepak bola dan futsal (sumber: Justinus Lhaksana (2011: 13)
Permainan futsal yaitu permainan yang menitik beratkan pada skill dan teknik penguasaan bola yang matang. Untuk dapat bermain futsal dengan baik seorang
pemain dituntut untuk menguasai beberapa keterampilan teknik dasar dengan baik.
Mengenai tentang penguasaan teknik dasar futsal Tenang (2008: 69) mengemukakan
bahwa: “Mengontrol (controlling), menggiring bola (dribbling), menendang (kicking), mengoper bola (passing), menembak bola (shooting), dan menyundul bola (heading)”. Sedangkan menurut lhaksana, (2005: 8) menjelaskan teknik dasar dalam
bermain futsal meliputi: “1) Teknik dasar mengumpan (passing), 2) Teknik dasar
menahan bola (control), 3) Taknik dasar mengumpan lambung (chipping), 4) Teknik dasar menggiring bola (dribbling), dan 5) Teknik dasar menembak (shooting).”
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penguasaan teknik dasar
permainan futsal merupakan salah satu unsur yang menentukan menang atau
kalahnya suatu tim dalam suatu pertandingan. Adapun teknik dasar yang harus
dikuasai antara lain sebagai berikut: 1) teknik mengumpan bola, 2) teknik menahan
3
Fahmi Zia Ulhaq, 2014
Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
gawang, dan 6) teknik menyundul bola. Berdasarkan pendapat tersebut, maka penulis
ini hanya akan membahas salah satu teknik dasar keterampilan permainan futsal yaitu
dribbling.
Dribbling adalah penguasaan bola dengan kaki untuk menciptakan peluang pada saat di lapangan permainan. Seperti yang dijelaskan oleh lhaksana (2011: 33)
bahwa: “Dribbling adalah kemampuan yang dimiliki setiap pemain dalam menguasai
bola sebelum diberikan kepada temannya untuk menciptakan peluang dalam
mencetak gol.” Setiap pemain harus bisa menguasai keterampilan dasar dribbling
bola saat sedang bergerak, berdiri atau saat mengumpan atau melakukan tembakan.
Dribbling dalam permainan futsal juga merupakan salah satu strategi yang biasa di terapkan. Kemampuan dribbling seorang pemain bertujuan untuk melewati lawan dan mendekati gawang lawan dengan secepat mungkin.
Tenang (2008: 69) “teknik dasar dribbling dilakukan dengan menggunakan
bagian alas sepatu (sole), sisi dalam sepatu (inside sole) dan sisi luar sepatu (outside
sole).” Jika menggunakan telapak kaki, pemain dapat dengan mudah mengontrol
bola yang tidak terlalu cepat, dengan kata lain dribbling pelan sebelum mengoper ataupun membelakangi pemain lawan. Sedangkan dengan menggunakan sisi luar
sepatu, biasanya dipakai ketika pemain ingin melakukan dribbling cepat yang membutuhkan kontrol bola yang tinggi. Apalagi bersamaan dengan memberikan jarak
antara kaki dengan bola yang cukup lebar, teknik ini biasa di akhiri dengan tendangan
keras ke arah gawang. Untuk menguasai teknik dasar dribbling dengan baik dibutuhkan beberapa komponen kondisi fisik diantaranya kecepatan (speed), kelincahan (agility), dan aksi reaksi (quickness).
4
Fahmi Zia Ulhaq, 2014
Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
menggerakan tubuh dengan secepat mungkin akan tetapi dapat pula terbatas pada
menggerakan anggota-anggota tubuh dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Agility sangat berperan dalam melakukan dribbling dengan mengecoh lawan pada saat pemain sedang melakukan akselerasi dribbling. Menurut Harsono (1988: 172) kelincahan (agility) adalah “kemampuan merubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu sedang bergerak tanpa kehilangan keseimbangan dan
kesadaran akan posisi tubuhnya”. Agility sangat erat sekali dengan teknik dasar
dribbling dimana ke duanya saling berkesinambungan. Dengan melakukan bentuk-bentuk latihan mengenai agility dan quickness dengan beberapa kali pengulangan atau metode repitisi maka seorang pemain atau atlet akan mampu melakukan teknik
dribbling dengan baik.
Quickness adalah kemampuan melaksanakan gerak yang dipola berdasarkan aksi reaksi secepat-cepatnya. Kecepatan gerak aksi (tanpa stimulus), atau reaksi-aksi,
reaksi optic-akustik-taktil. Seperti: gerak menendang, memukul, duduk berdiri, gerak
dengan berbagai posisi (gerakan baik yang diawali dengan stimulus atau tanpa
stimulus). Dapat dilakukan dengan reaksi sederhana atau reaksi plihan.
Berdasarkan paparan diatas untuk menguasai teknik dasar dribbling setiap
pemain dituntut memiliki kondisi fisik, antara lain kecepatan (speed), kelincahan (agility), dan aksi reaksi (quickness). Oleh karena itu untuk meningkatkan kemampuan gerak yang cepat di perlukan bentuk-bentuk latihan yang sesuai dengan
kebutuhan.
Sebagai contoh bentuk latihan, yaitu:
1. Kecepatan bentuk latihannya The ABC run, dan innervasi
2. Kelincahan bentuk latihannya zig-zag run, shuttle run, dan obstacle run 3. Aksi reaksi bentuk latihannya seperti gerak menendang, squat thrust, tidur
5
Fahmi Zia Ulhaq, 2014
Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
Sampai saat ini belum ada penulisan tentang dampak bentuk latihan speed,
agility, dan quickness terhadap keterampilan teknik dasar dribbling futsal. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penulisan dengan judul “Dampak bentuk
latihan speed, agility, dan quickness terhadap keterampilan teknik dasar dribbling futsal”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah diungkapkan sebelumnya maka
variabel dalam penulisan ini terdiri dari variabel bebas tentang pelatihan speed, aglity, dan quickness. Sedangkan variebel terikatnya adalah keterampilan teknik dasar
dribbling futsal. Sehingga rumusan masalah dalam penulisan ini adalah :
1. Apakah bentuk latihan speed, agility dan quickness memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan teknik dasar dribbling futsal?
2. Apakah tanpa bentuk latihan speed, agility dan quickness memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan teknik dasar dribbling futsal? 3. Apakah terdapat perbedaan dari bentuk latihan yang mengggunakan speed,
agility, dan quicknes dengan tanpa menggunakan bentuk latihan speed, agility dan
quickness terhadap peningkatan kemampuan teknik dasar dribbling futsal?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah bentuk latihan speed, agility dan quickness
memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan
teknik dasar dribbling futsal.
2. Untuk mengetahui apakah tanpa bentuk latihan speed, agility dan quickness
memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan
6
Fahmi Zia Ulhaq, 2014
Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
3. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan dari bentuk latihan yang
mengggunakan speed, agility dan quicknes dengan tanpa menggunakan bentuk latihan speed, agility dan quickness terhadap peningkatan kemampuan teknik dasar dribbling futsal.
D. Manfaat Penulisan
Dalam penulisan ini, penulis mengharapkan ada manfaat dan kegunaan yang
bisa di generalisasikan. Adapun manfaat penulisan ini adalah :
1. Secara teoretis
a. Dapat dijadikan sumbangan bagi pengetahuan olahraga mengenai dampak
penerapan pelatihan “speed, agility, dan quickness” terhadap peningkatan kemampuan teknik dasar dribbling futsal.
b. Memberikan bahan informatika bagi para pelatih untuk meningkatkan dan
memelihara kondisi fisik atletnya.
2. Secara praktis
Dapat dijadikan pedoman bagi para pelatih atau Pembina dan pihak yang
berkompeten terhadap pembinaan atlet khususnya kondisi fisik.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Bab I Pendahuluan; (Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan
Penulisan, Manfaat Penulisan, dan Struktur Organisasi Skripsi). Bab II; (Kajian
Pustaka Dan Kerangka Pemikiran; (Permainan Futsal, Pengertian Latihan, Latihan
Kecepatan (Speed), Latihan Kelincahan (Agility), Latihan Aksi Reaksi (Quicknes),
7
Fahmi Zia Ulhaq, 2014
Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
(Lokasi dan Populasi/Sampel Penulisan, Desain Penulisan, Definisi Operasional
Metode Penulisan, Instrumen Penulisan, Pelaksanaan Penulisan, Teknik Pengolahan,
dan Analisis Data). Bab IV Hasil Pengolahan Dan Analisis Data; (Diskusi Penemuan,
Fahmi Zia Ulhaq, 2014
Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENULISAN A.Lokasi dan Sampel Penulisan
Dalam suatu peneltian ilmiah tentunya terdapat kumpulan individu atau objek
yang memiliki sifat-sifat umum atau disebut juga populasi. Lebih lanjut mengenai populasi dijelaskan oleh Lutan (2007:82) sebagai berikut: “Populasi adalah sekelompok subyek yang diperlukan oleh penulis, yaitu kelompok dimana penulis
ingin menggeneralisasikan temuan penulisannya”. Populasi dalam penulisan ini
adalah tim futsal MAN 1 Kota Bandung yang berjumlah 20 orang terdiri dari siswa
kelas X dan XI.
Menurut Lutan (2007:80), “Sampel adalah kelompok yang digunakan dalam
penulisan dimana data / informasi itu diperoleh. Dalam kebanyakan penulisan sampel
lebih kecil dari pada populasi karena penulis jarang menggunakan anggota dari
seluruh populasi” Sedangkan Arikunto (1997:117) berpendapat: “Sampel adalah
sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti”.
Dikarenakan populasi dalam penulisan ini sedikit maka sampling yang akan
digunakan penulis yaitu sampling jenuh. Seperti yang dikatakan oleh Sugiyono (2011: 84) “Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30 orang”. Sehingga sampel yang digunakan dalam penulisan ini adalah semua anggota populasi dijadikan sampel. Dengan menggunakan teknik
tersebut, maka diperoleh sampel sebanyak 20 orang.
Penulisan mengenai Dampak latihan Speed Agility, dan Quickness terhadap Keterampilan Teknik Dasar Dribbling Futsal dilaksanakan pada:
a. Tempat : Lapangan Sekolah MAN 1 Kota Bandung
32
Fahmi Zia Ulhaq, 2014
Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
c. Waktu : 12 Oktober - 23 November 2013
d. Sampel : 20 Pemain Tim Futsal MAN 1 Kota Bandung
B. Desain Penulisan
Untuk mempermudah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu
penulisan, diperlukan alur yang menjadi pegangan agar penulisan tidak keluar dari
ketentuan yang sudah ditetapkan sehingga tujuan atau hasil yang diinginkan akan
sesuai dengan harapan.
Pengukuran pertama dilakukan melaui tes awal (pre-test) dan pengukuran ke-dua melalui tes akhir (post-test). Tes awal dilakukan dengan tujuan untuk mengambil data sebelum diberikan treatment, dan tes akhir dilakukan untuk mengambil data setelah diberikan treatment. Penetapan kelompok dalam penulisan ini dilakukan dengan cara matching setelah tes awal yang selanjutnya dibagi dua kelompok dengan sistem zig-zag.
Dibawah ini adalah gambar “Pretest-Posttest Group Design” menggunakan
33
Fahmi Zia Ulhaq, 2014
Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
X1 : Treatment (Metode latihan SAQ dengan dribbling)
X2 : Treatment (Latihan dribbling tanpa menggunakan metode latihan SAQ) O2 : Tes Akhir
Dalam desain penulisan ini penggunaan tes awal (O1) selain bertujuan untuk mendapatkan data awal dari kemampuan dasar sampel, tetapi juga dapat
dimanfaatkan untuk membagi kelompok ke dalam dua kelompok eksperimen dengan
cara “Macthed Subject” (M). Dua kelompok terbagi atas satu kelompok eksperimen
A yang diberi perlakuan treatment speed, agility dan quickness juga teknik dribbling
(X1) dan satu kelompok kontrol B yang hanya diberikan perlakuan latihan teknik
dribbling (X2). Pembagian kelompok ditentukan oleh hasil dari tes awal sehingga nantinya akan terbentuk dua kelompok yang ekuivalen. Tes akhir (O2) bertujuan untuk melihat perkembangan atau hasil dari treatment yang diberikan.
C. Metode Penulisan
Dalam sebuah penulisan tentu terdapat suatu kasus yang ingin diteliti.
Kemudian kasus tersebut akan diungkap secara ilmiah sesuai dengan tujuan
penulisan.Tujuan penulisan adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan, dan
menyimpulkan data guna memecahkan suatu masalah melalui cara-cara tertentu yang
sesuai dengan prosedur penulisan.
Dalam penulisan ini penulis menggunakan metode eksperimen. Metode ini
digunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat penulisan eksperimental yaitu
mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari suatu perlakuan
atau treatment. Di samping itu penulis ingin mengetahui pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat yang diselidiki atau diamati.
34
Fahmi Zia Ulhaq, 2014
Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
”Penulisan eksperimen adalah jenis penulisan yang langsung berusaha untuk
mempengaruhi variabel utama dan jenis penulisan yang benar-benar dapat menguji
hipotesis tentang hubungan sebab akibat”.
Menurut Surakhmad (1998:149) tentang Metode eksperimen sebagai berikut :
Dalam arti kata yang luas, bereksperimen ialah mengadakan kegiatan percobaan untuk melihat suatu hasil. Hasil itu yang akan menegaskan bagaimanakah kedudukan perhubungan kausal antara variable-variabel yang diselidiki. Tujuan eksperimen bukanlah pada pengumpulan data dan deskripsi data melainkan pada penemuan faktor-faktor penyebab dan faktor-faktor akibat, karena itu maka di dalam eksperimen orang bertemu dengan dinamik dalam interaksi variabel-variabel
Metode eksperimen merupakan rangkaian kegiatan percobaan dengan tujuan
untuk menyelidiki suatu hal atau masalah sehingga diperoleh hasil. Jadi dalam
metode eksperimen harus ada faktor yang dicobakan, dalam hal ini faktor yang
dicobakan dan merupakan variabel bebas adalah metode latihan kecepatan yang
menerapkan latihan S-A-Q (speed, agility,dan quickness) dan kelompok kontrol atau metode latihan kecepatan tanpa menerapkan latihan S-A-Q (speed, agility,dan
quickness) untuk diketahui pengaruh dan perbedaannya terhadap peningkatan kecepatan melakukan teknik dribbling pada cabang olahraga futsal.
Adapun langkah-langkah penulisannya penulis gambarkan dalam bentuk
35
Fahmi Zia Ulhaq, 2014
Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
Gambar 3.1
Prosedur penulisan
D. Definisi Operasional
1. Dampak Menurut Marhijanto (1995:145) sesuatu yang dimungkinkan sangat
mendatangkan sebab akibat yang membuat terjadinya sesuatu.
POPULASI SAMPEL TES AWAL
Lat. SAQ dan Dribbling Lat. Teknik Dribbling
TES AKHIR PENGOLAHAN DATA
36
Fahmi Zia Ulhaq, 2014
Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
2. Harsono (1988: 101) mengatakan “Training adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari
kian menambah jumlah beban latihan atau pekerjaannya.
3. Kecepatan atau speed meneurut Lhaksana (2011: 27) yaitu “Kemampuan untuk
berpindah atau bergerak dari satu tempat ke tempat lain dalam waktu yang sangat
singkat/ secepat-cepatnya.
4. Agilitas menurut Satriya (2007: 73)adalah kemampuan tubuh untuk merubah arah dengan cepat pada waktu bergerak tanpa kehilangan keseimbangan pada posisi
tubuh.
5. Menurut Dick (2008: 20) quickness adalah kemampuan melaksanakan gerak yang dipola berdasarkan aksi reaksi secepat-cepatnya.
6. Keterampilan menurut Poerwadarminta (1984: 247) “kecakapan/ keterampilan
adalah kesanggupan, kemampuan, kemahiran melakukan suatu pekerjaan dengan
baik.
7. Teknik menurut scheuneman (2009: 11) adalah kemampuan pemain mealakukan
sesuatu.
8. Irawan (2009: 31) dribbling adalaha suatu usaha memindahkan bola dari satu daerah ke daerah lain atau dengan berliku-liku untuk menghindari lawan.”
9. Tes adalah suatu alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau
mengukur sesuatu dalam suasana tertentu dengan cara dan aturan yang telah
ditentukan. (Suharsimi Arikunto dalam Tes Dan Pengukuran Pendidikan
Olahraga. Nurhasan. 2007:3).
E. Instrumen Penulisan
Agar penulisan menjadi lebih kongkrit,maka perlu adanya data. Data tersebut
diperoleh pada awal eksperimen sebagai data awal dan pada akhir eksperimen
37
Fahmi Zia Ulhaq, 2014
Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
penulisan,diperlukan alat ukur yang dapat memberikan kontribusi bagi penulisan
yang akan dilaksanakan. Nurhasan (2000:3) mengatakan bahwa: “Pengukuran adalah
proses pengumpulan data/informasi dari suatu objek tertentu, dalam proses diperlukan suatu alat ukur.“Suatu alat ukur harus memiliki validitas yang sesuai dengan materi tes yang akan diukur.”sebagaimana yang dikatakan Nurhasan (2000:26) bahwa : “Suatu tes dikatakan sahih apabila tes dapat mengukur apa yang
hendak diukur“. Alat ukur yang penulis gunakan untuk mengukur teknik dribbling
adalah dribbling tes. Untuk mengentahui teknik menggiring (dribble) digunakan instrumen yang didapat dari Doni Faisal (2008) dengan nilai validitas 0,883 dan
reabilitas 0,733. Untuk lebih jelasnya mengenai instrument penulisan ini penulis
uraikan sebagai berikut :
Tes Dribbling
a) Tujuan:
Untuk mengukur keterampilan, kelincahan dan kecepatan kaki dalam memainkan
bola.
b) Alat yang digunakan : Bola stopwatch, 8 buah rintangan (tongkat/cone), tiang
bendera, kapur
c) Pelaksanaan:
- Teste berdiri dibelakang garis start dengan bola dalam penguasaan kakinya.
- Pada aba-aba “Ya” testee memulai menggiring bola kearah kiri melewati
rintangan pertama dan menuju rintangan berikutnya sesuai dengan arah
panah yang telah ditetapkan sampai testee melewati garis finish.
- Salah arah dalam menggiring bola, testee harus memperbaiki tanpa
menggunakan anggota badan selain kaki dimana melakukan kesalahan dan
selama itu pula waktu tetap berjalan.
- Menggiring bola dilakukan oleh kaki kanan dan kiri bergantian, atau minimal
38
Fahmi Zia Ulhaq, 2014
Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
Gerakan tersebut dinyatakan gagal apabila: testee menggiring bola dengan
menggunakan satu kaki saja, testee menggiring bola tidak sesuai dengan arah
panah, testee menggunakan anggota badan selain kaki pada saat menggiring bola.
d) Cara mensko :
Waktu yang ditempuh oleh testee dari aba-aba “Ya” sampai testee melewati garis
finish. Waktu di catat sampai sepersepuluh detik.
Untuk lebih jelasnya mengenai diagram route tes dribbling dalam permainan futsal dapat dilihat dalam gambar 3.2 pada halaman berikut.
5 meter
Finis Start
Gambar 3.2
2,5 meter
2,5 meter
2,5 meter
2,5 meter
x
x
x
x
x
x
39
Fahmi Zia Ulhaq, 2014
Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
Diagram Tes Dribbel dalam permainan futsal Doni (2008)
F. Pelaksanaan Penulisan
Untuk mendapatkan data yang baik dalam penulisan ini, perlu adanya
perencanaan latihan atau program latihan yang menunjang pada keberhasilan tujuan
latihan tersebut. Dalam pelaksanaan penulisan ini, masing-masing kelompok sampel
diberikan tiga bentuk latihan dengan bentuk latihan yang berbeda satu sama lainnya.
Kelompok A melakukan latihan teknik menggiring bola (dribbling)dan latihan kecepatan dengan menggunakan metode latihan S-A-Q (speed, agility, dan
quickness), sedangkan kelompok B melakukan latihan teknik menggiring bola (dribbling) tanpa menggunakan latihan kecepatan metode S-A-Q (speed, agility, dan
quickness).
Untuk mendapatkan hasil yang positif terhadap kondisi fisik, teknik dan
mental diperlukan proses latihan dalam jangka waktu tertentu. Dalam penulisan ini
penulis membuat jadwal sebanyak 3 kali seminggu sebanyak 18 kali pertemuan,
dalam hal ini Harsono (2004:50) menjelaskan, “Atlet sebaiknya berlatih 2 – 5 kali
dalam seminggu, tergantung dari tingkat keterlibatannya dalam olahraga”. Menurut
Ellington Darden yang dikutip oleh Harsono (1988:194) menjelaskan: “Penulisan
menunjukan bahwa istirahat yang dianjurkan sedikitnya adalah 48 jam dan tidak lebih
dari 96 jam”. Sajoto (1988:119) menjelaskan:
Mengenai masalah frekuensi latihan tiap minggunya menurut Delomore dan Watkin, program latihan yang dilaksanakan 4 kali setiap minggu, Selama 6 minggu cukup efektif. Namun rupa-rupanya para pelatih cenderung melaksanakan program 3 kali setiap minggu, untuk menghindari terjadinya kelelahan yang kronik.Dengan lama latihan yang dilakukan adalah 6 minggu atau lebih.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa latihan
40
Fahmi Zia Ulhaq, 2014
Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
betujuan untuk membantu para pemain dalam mempertahankan dan meningkatkan
komponen kondisi fisik, teknik dan mental. Mengacu dari pendapat di atas, dalam
penulisan ini penulis melaksanakan latihan selama 6 minggu dengan 18 kali
pertemuan dan tiga kali pertemuan perminggunya yaitu hari senin, rabu dan jumat.
Dalam penulisan ini penulis melakukan latihan tiga kali seminggu, yaitu :
1. Senin, pukul 15.30 s.dselesai di lapangan futsal MAN 1 kota Bandung
2. Rabu, pukul 15.30 s.d selesai di lapangan futsal MAN 1 kota Bandung
3. Sabtu, pukul 09.00 s.d selesai di lapangan futsal MAN 1 kota Bandung
Pelaksanaan latihan adalah sebagai berikut :
a. Pendahuluan
Sebelum dimulai latihan, penulis memberikan penjelasan tentang tujuan
latihan kondisi fisik, khususnya untuk peningkatan kecepatan yang dilakukan dengan
metode latihan S-A-Q (speed, agility dan quickness). b. Pemanasan
Sebelum pelaksanaan latihan inti dimulai, terlebih dahulu diberikan latihan
pemanasan agar pada saat melakukan latihan inti tidak terjadi cedera. Sampel
melakukan pemanasan dengan peregangan statis kemudian melakukan peregangan
dinamis yang bertujuan untuk memperbaiki kelentukan agar mengurangi
kemungkinan cedera pada saat latihan, seperti yang dikatakan Harsono (1988:163) :
41
Fahmi Zia Ulhaq, 2014
Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
tenaga dan membantu memperbaiki sikap tubuh''. Pemanasan dilaksanakan kurang lebih selama sepuluh menit.
c. Latihan inti
Pada latihan inti ini masing-masing melakukan latihan yaitu kelompok A diawali
latihan teknik menggiring bola (dribbling) lalu disesi berikutnya latihan kecepatan dengan metode latihan S-A-Q (speed, agility dan quickness) bentuk latihan yang diberikan yaitu quickness dengan speed dan quickness dengan agility (Q+S dan Q+A) dan kelompok B hanya melakukan latihan teknik menggiring bola (dribbling) tanpa latihan kecepatan menggunakan metode latihan latihan S-A-Q (speed, agility dan
quickness). Kedua kelompok melaksanakan latihan sesuai dengan program latihan yang telah penulis lampirkan.
d. Pendinginan
Setelah selesai melaksanakan latihan inti, sampel diinstruksikan untuk
melakukan pendinginan yaitu dengan melemaskan otot-otot.Pada pendinginan
dilakukan dengan gerakan pasif.
Mengenai cara pemberian volume dan pembebanan untuk kedua bentuk latihan
tersebut, penulis memperhatikan prinsip-prinsip latihan untuk kecepatan, yaitu :
a. Penulis menekankan dilakukan secara repetisi atau pengulangan. Latihan diselingi
istirahat antar set berdasarkan parameter kecepatan (denyut nadi kembali pada
denyut nadi istirahat).
b. Jenis latihan adalah dengan melakukan gerakan teknik menggiring bola
42
Fahmi Zia Ulhaq, 2014
Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
bola dan lainnya, adalah dengan melakukan gerakan-gerakan tersebut secara berulang-ulang dengan kecepatan yang semakin tinggi''.
c. Usaha yang dilakukan harus maksimal, sesuai dengan program latihan yang telah
ditetapkan.
d. Pembebanan latihan menggunakan system step type approach atau sistem tangga,
yaitu minggu pertama sampai ketiga beban ditambah 3 kali melakukan pada tiap
minggunya, pada minggu keempat beban diturunkan sehingga sama dengan
minggu kedua. Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh Harsono (1988 : 105)
berikut :
Beban latihan pada tiga tangga (cycle) pertama ditingkatkan secara bertahap.Pada cycle ke empat beban diturunkan (ini adalah yang disebut unloading phase), yang maksudnya adalah untuk melakukan regenerasi. Maksud regenerasi adalah agar atlet dapat mengumpulkan tenaga atau mengakumulasi cadangan-cadangan fisiologis dan psikologis untuk persiapan beban latihan yang lebih berat lagi di tangga-tangga ke lima dan enam.
Selanjutnya tentang cycle Harsono (1988 : 106) menjelaskan kembali sebagai berikut : “ setiap tangga disebut mikro-cycle. Sedangkan jumlah setiap tiga tangga disebut makro cycle“. Dari kedua pernyataan di atas, penulis mengambil kesimpulan
bahwa lamanya waktu untuk setiap tangga dalam penulisan ini adalah satu minggu.
Dalam hal ini penulis berpegang pada pendapat (Harre : 1982) yang dikutip Harsono
(1998 : 106) mengatakan : “ Macro-cycle adalah suatu siklus latihan jangka panjang
yang bisa memakan waktu enam bulan, satu tahun, sampai beberapa tahun;
meso-cycle lamanya antara tiga sampai enam minggu; dan micro-meso-cycle kurang dari tiga minggu, bisa satu atau dua minggu.”.
G. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data
Setelah data tes awal dan tes akhir terkumpul, langkah selanjutnya adalah
43
Fahmi Zia Ulhaq, 2014
Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
Langkah-langkah pengolahan data tersebut, ditempuh dengan prosedur sebagai
berikut:
a. Menghitung skor rata-rata dari setiap kelompok sampel dengan rumus dari
Sudjana (1989:62) :
̅
= ∑Arti dari tanda-tanda tersebut adalah:
̅
=Rata-rata hitung yang dicari
∑ = Jumlah dariXi = Data hasil pengukuran
n = Jumlah sampel
b. Menghitung simpangan baku, menurut Sudjana (1989:94) :
S
=
√
∑ ̅
Arti dari tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah:
S = Simpangan baku yang dicari n = Jumlah sampel
∑ ̅ = Jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata
c. Menguji Homogenitas, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
F =
Kriteria pengujian adalah: terima hipotesis jika F-hitung lebih kecil dari F-tabel
distribusi dengan derajat kebebasan = (V1,V2) dengan taraf nyata (a) = 0,05. d. Menguji normalitas data menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
44
Fahmi Zia Ulhaq, 2014
Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
- Dari datayang sudah dimasukan ke software SPSS 18 For Windows kemudian klik AnalyzeNonparametric TestLegacy Dialogs1-Sampel K-S.
- Masukan variabel tes awal dan tes akhir ke kotak Test Variable List.
- Beri tanda centang pada Test Distrbution.
- Klik tab OK
Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :
- Jika signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi normal.
- Jika signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.
e. Uji Signifikasi peningkatan hasil latihan, dengan menggunakan uji t dengan
rumus :
H0 : ̅ = 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan H1 : ̅≠ 0, terdapat pengaruh yang signifikan
t =
̅√ Untuk masing-masing kelompok
Arti dari tanda-tanda dari rumus tersebut: t = Nilai t hitung yang dicari
f. Uji Signifikasi perbedaan peningkatan hasil latihan, menggunakan uji t:
H0 : µ1 ≤ µ2, tidak terdapat perbedaan yang signifikan
H1 : µ1 > µ2, terdapat perbedaan yang signifikan
t =
̅̅̅ – ̅̅̅√ ⁄ ⁄
45
Fahmi Zia Ulhaq, 2014
Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis:
- Terima hipotesis jika, thitung ≤ t(1-0.05) - Tolak hipotesis jika, thitung > t(1-0.05) Batas penerimaan dan penolakan hipotesis
Fahmi Zia Ulhaq, 2014
Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penulisan dan perhitungan serta analisis data yang telah
dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Metode latihan speed, agility dan quickness memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan teknik dasar dribbling futsal. 2. Metode latihan tanpa speed, agility dan quickness tidak dapat memberikan
dampak yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan teknik dasar
dribbling futsal.
3. Tidak terdapat perbedaan dari bentuk latihan yang mengggunakan speed, agility, quicknes dengan tanpa menggunakan bentuk latihan spedd, agility
dan quickness terhadap peningkatan kemampuan teknik dasar dribbling
futsal.
B. Saran
Saran-saran yang dapat penulis kemukakan sesuai dengan hasil penulisan ini
adalah sebagi berikut:
1. Dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai gambaran, sehingga
pembina, pelatih dan pengurus beserta jajarannya dapat melakukan
upaya-upaya untuk meningkatkan kemampuan fisik dan teknik permainan futsal
54
Fahmi Zia Ulhaq, 2014
Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
2. Apabila akan melatih dribbling hendaknya mengetahui terlebih dahulu kekuatan maksimal yang dimiliki atlet apakah sudah mencukupi atau
belum.
3. Disarankan pada pelaksanaan latihan SAQ sangat penting dilakukanya
pengawasan oleh pelatih atau ahli, agar tidak terjadi kesalahan pada
gerakan.
4. Perlu dilakukannya penelitian yang lebih lanjut mengenai metode latihan
Fahmi Zia Ulhaq, 2014
Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (1997). Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta
Bompa, Tudor O. (1990). Theory and Methodology of Training. Kendall / Hunt Publishing Company, Dubugue, Iowa.
Damiri, A. (1994). Anatomi Manusia. FPOK IKIP Bandung.
Giriwijoyo, Santosa. (1992). Ilmu Faal Olahraga. FPOK IKIP Bandung.
Giriwijoyo, Santosa. (2007). Ilmu Faal Olahraga; Fungsi Tubuh Manusia pada Olahraga, edisi 7. Bandung : Buku Ajar FPOK UPI.
Harsono.(1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching. Bandung : Tambak Kusuma CV.
Irawan, Andri 2009. Teknik Dasar Modern Futsal. Jakarta : Pena Pundi Aksara.
Nurhasan.H, Hasanudin.C.Dudung. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung : Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FPOK UPI.
Lhaksana, Justinus (2011). Taktik dan Strategi Futsal Modern. Jakarta : Be Champion.
Marhijanto, Bambang. (1995). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Populer. Surabaya : Bintang Timur.
Pasurnay, Paulus. (2006). Materi Penataran Pelatihan Fisik. FPOK UPI.
Rusli Lutan, Berliana, Yadi Sunaryadi. (2007). Penelitian Pendidikan Dalam Pelatihan Olahraga. Bandung.
Sajoto Mpd.Drs M. (1990). Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang. Effhar Offset Semarang.
Satriya, Sidik dan Imanudin. (2007). Metode Kepelatihan Olahraga. Bandung : FPOK UPI.
Fahmi Zia Ulhaq, 2014
Dampak latihan Speed, Agility, dan Quckness terhadap keterampilan teknik dasar Dribbling Futsal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sudjana. (1988). Metode Statistika. Bandung : Tarsito.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta.
Surakhmad, winarno. (1998). Pengantar Metodelogi Ilmiah. Jakarta : Gramedia Pustaka.
Tenang John, D. (2008). Mahir Bermain Futsal. Bandung : Darmizan.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI
Zafar, Dikdik. (2010). Pembinaan Kondisi Fisik. Bandung
Skripsi :
Faizal, Doni. (2008). Kontribusi Tes Keterampilan Dribbling Dalam Cabang Olahraga Futsal. FPOK UPI : tidak diterbitkan