LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013
Ikhtisar Eksekutif i
Kata Pengantar ii
BAB I Pendahuluan
a. Latar Belakang 1
b. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi 2
BAB II Perencanaan dan Penetapan Kinerja
a. Perencanaan 4
b. Penetapan Kinerja 6
BAB III Akuntabilitas Kinerja
a. Capaian Indikator Kinerja Tahun 2013 7
b. Analisis Pencapaian Kinerja 9
c. Akuntabilitas Keuangan Tahun 2103 26
BAB IV Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
a. Road Map Reformasi Birokrasi 28
b. Quick wins Reformasi Birokrasi 30
c. Strategi Pencapaian Reformasi Birokrasi 31
BAB V Penutup 33
Sumber Data Kinerja 34
Lampiran-lampiran :
1. Rencana Kerja Tahun 2013 2. Penetapan Kinerja Tahun 2013 3. Pengukuran Kinerja Tahun 2013 4. Daftar Penghargaan Tahun 2013
PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014
1. Pernyataan Penetapan Kinerja Tahun 2014 49
2. Matrik Penetapan Kinerja Tahun 2014 50
Sejak Otonomi Daerah dimana Pemerintah Pusat
memberikan kewenangan kepada Pemerintah
Daerah, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara
telah memasuki paradigma baru dalam
menyelenggarakan otonomi daerah. Adanya
paradigma baru tersebut membawa konsekuensi
terhadap perubahan sikap, mental dan perilaku
aparatur yang seluruhnya diarahkan untuk
menciptakan kepemerintahan yang baik (Good Governance) dimana akuntabilitas, transfaransi dan partisipasi masyarakat menjadi pilarnya.
Searah dengan paradigma baru tersebut
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dituntut
untuk lebih terbuka serta dapat melakukan
pertanggungjawaban kegiatannya kepada publik.
Karenanya, berdasarkan pada inpres Nomor 7
Tahun 1999 dan terlebih lagi adanya semangat
untuk menyampaikan pertanggungjawaban
amanah dari Stake holder, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara menyusun Laporan Akuntabilitas
kinerja Instansi pemerintah (LAKIP) Tahun 2012
dengan mengacu kepada Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
reformasi birokrasi Nomor 29 tahun 2010 tanggal
31 Desember 2010.
Sesuai dengan yang tertuang dalam dokumen
perubahan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kutai
Kartanegara Periode 2011 – 2015. Maka pada tahun 2013 dilakukan penilaian terhadap 18
sasaran dengan 30 indikator.
Tingkat keberhasilannya dapat diukur dengan
optimal dengan sumber data yang diperoleh dari
Lakip masing-masing SKPD, data laporan SPM dan
data capaian dari SKPD penanggung jawab
indikator terutama mengenai indikator kinerja dari
masing-masing sasaran. Pengukuran capaian
sasaran telah diupayakan dengan indikator
setingkat output dan outcome.
Masih perlu penajaman terhadap capain indikator
dan diharapkan setelah dilakukan pembenahan di
segala bidang akan didapatkan hasil pembangunan
yang lebih baik.
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya jualah, semua bentuk pengabdian kepada masyarakat dan sebagai pelaksanaan tanggung jawab serta pengabdian kepada bangsa dan negara tercinta ini, bisa dilakukan dengan penuh komitmen dan konsistensi dalam upaya mencapai keberhasilan dan kesuksesan program pembangunan daerah maupun nasional.
Sebagaimana program Gerbang Raja yang dijabarkan kedalam RPJMD Kutai Kartanegara, tidak terasa tahun ini sudah memasuki tahun ke empat periode RPJMD, dan sebagaimana rekomendasi evaluasi terhadap LAKIP Kutai Kartanegara tahun 2012 yang lalu, RPJMD Kutai Kartanegara sudah dilakukan reviu dan Insya Allah tahun 2014 ini akan disahkan menjadi Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara. Tentunya harapan besar akan terjadinya perbaikan pada cara dan hasil pengukuran hasil pembangunan di daerah Kutai Kartanegara yang selama ini sudah dilakukan sebagaimana komitmen dan keinginan sebagian besar masyarakat. Ukuran dan hasil pembangunan yang bisa disampaikan kepada semua pihak sebagai bentuk pertanggung jawaban serta sebagai bahan penyusunan rencana kerja daerah untuk tahun-tahun selanjutnya.
Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ini merupakan alat penilai kinerja secara kuantitatif juga merupakan wujud akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara. LAKIP juga sebagai bentuk upaya
menuju terwujudnya good governance serta perwujudan transparansi pembangunan yang dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. LAKIP ini juga merupakan alat kontrol dan motivasi untuk peningkatan kinerja satuan kerja perangkat daerah dilingkungan pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara.
Sebagai daerah yang sudah mencanangkan diri sebagai agen perubahan daerah dalam rangka pelaksanaan reformasi birokrasi, sudah seharusnya akuntabilitas kinerja pemerintah daerah ini meningkat dan menunjukkan adanya keinginan dan motivasi yang kuat dalam mewujudkan keberhasilan program reformasi birokrasi di Kutai Kartanegara. Sebagaimana keinginan roadmap reformasi birokrasi yang telah disusun sebagai pedoman bagi pelaksanaan reformasi birokrasi di Kutai Kartanegara, bahwasanya peningkatan dan akurasi akuntabilitas kinerja merupakan salah satu sasaran dari target pencapaian reformasi birokrasi. Terjadinya peningkatan kinerja yang bisa dinikmati oleh masyarakat dan bisa menjadi kinerja pemerintah yang bisa diandalkan sebagai keberhasilan kerja pemerintah daerah dalam pembangunan serta implementasi pelaksanaan reformasi birokrasi.
BUPATI KUTAI KARTANEGARA,
| 1
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung jawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah kepada Presiden sebagai perwujudan kewajiban suatu instansi Pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi Pemerintahan dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodek setiap akhir tahun.Akuntabilitas didefinisikan sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik. Sejalan dengan hal tersebut diatas, telah ditetapkan TAP MPR Nomor XI/MPR/1998
tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari KKN dan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 dengan judul yang sama sebagai tindak lanjut ketetapan MPR. Dan sebagai turungan dari produk hukum ini diterbitkan Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Sesuai Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instasni Pemerintah (AKIP) setiap Pemerintah Daerah diminta untuk menyampaikan Laporan Akuntabiiltas Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) berfungsi sebagai sebagai peran alat kendali, alat penilai kinerja dan alat pendorong good governance. Dalam perspektif yang lebih luas dan media pertanggungjawaban kepada publik . Semua itu memerlukan dukungan dan peran aktif seluruh Aparatur / SKPD Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dan partisipasi masyarakat.
| 2 Untuk melaksanakan tugas pokok, fungsi, susunan organisasi dan
tata kerja tersebut, sesuai dengan PP 41 tahun 2007 tentang OPD, yang
di tindaklanjuti dengan diterbitkannya Peraturan Daerah sebagai berikut
| 3 Ket : Peninjauan Quick Wins Reformasi Birokrasi Kutai Kartanegara
| 4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara 2011-2015Merupakan Penjabaran RPJM Nasional dan RPJM Provinsi dan telah dijabarkan dalam visi dan misi program Gerbang Raja Bupati hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah Tahun 2010. Berdasarkan evaluasi secara berkala oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, hasil evaluasi LAKIP Tahun 2011 dan Tahun 2012 serta saran dan masukkan serta kajian bahwasanya RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara harus dilakukan reviu ataupun perbaikan secara spesifik terkait dengan tuntutan keadaan dan perkembangan daerah. Atas pertimbangan serta kajian terhadap peraturan tentang perubahan RPJMD maka reviu RPJMD dilaksanakan sejak pertengahan tahun 2013.Dampak yang ditimbulkan salah satunya adalah
perubahan indikator penetapan kinerja dan Indikator Kinerja Utama Kabupaten Kutai Kartanegara.Untuk itu agar terjadi kesesuaian maka TAPKIN dan LAKIP 2013 indikator nya menyesuaiakan dengan RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara hasil reviu tahun 2013.Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2011-2015 merupakan penjabaran dari visi dan misi Bupati/Wakil Bupati terpilih. Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang yang ada di Kabupaten Kutai Kartanegara, maka Visi yang hendak dicapai dalam periode 2011–2015 adalah :
“Menuju Tewujudnya Masyarakat
Kutai Kartanegara yang Sejahtera
dan Berkeadilan”
| 6
Agar sasaran yang ditetapkan
tersebut dapat terukur
pencapaiannya maka ditetapkan
indikator kinerja dan target yang
harus dicapai pada tahun 2013.
Namun sebagaimana reviu RPJMD
yang telah dilaksanakan, maka
Penetapan Kinerja Tahun 2013
akan disesuaikan dengan RPJMD
hasil reviu sehingga Penetapa
Kinerja akan mengalami perubahan
pada semua sasaran.Adapun
Penetapan Kinerja sebagaimana
terlampir pada lampiran-1.
“ Penetapan Kinerja Tahun 2013
mengalami perubahan disesuaikan
dengan hasil reviu RPJMD Tahun 2013”
| 9 Sasaran strategis meningkatnya kualitas pelayanan publik dicapai
dengan indikator Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang dilakukan oleh
masing-masing SKPD penyelenggara pelayanan langsung kepada
masyarakat seperti Dinas Kesehatan, Rumah Sakit Umum Daerah, Badan
pelayana Perizinan Terpadu (BP2T). Secara akurasi hasil survey belum
dapat diukur secara valid, jadi perhitungan survey hanya berdasarkan
pendapat responden akan pelayanan yang diberikan. Untuk Tahun 2014 ini
melalui Bagian Administrasi Organisasi Sekretariat daerah Kabupaten Kutai
Kartanegara telah di rancang Peraturan Bupati kutai Kartanegara tentang
Pedoman survey Kepuasan Masyarakat yang nantinya pedoman ini akan
dipergunakan semua SKPD dalam melakukan survey IKM sesuai jenis
pelayanan yang diselenggarakan.
1.
Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik| 10 Sasaran meningkatnya kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat
dalam penanggulangan bencana untuk tingkat Kabupaten menggunakan
indikator kinerja utama ttingkat pencapaian waktu tanggap atau respon
time dalam hitungan menit dengan capaian 96,05%. Percapaian ini dihitung
dengan perhitungan 38 menit dibagi 12 jam dibagi 15 kali tindakan.
Dengan cara mengitung dari informasi mengenai bencana sampai dengan
kedatangan tim penanggulangan bencana ke lokasi kejadian. Adapun
respon time ini sementara dihitung untuk tindakan kejadian kebakaran.
| 11
Indikator makro untuk bidang Pendidikan berdasarkan Renstra
Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2011-2015 bahwa Kabupaten Kutai
Kartanegara telah melaksanakan rintisan Wajib Belajar Pendidikan 12 Tahun,
yang merupakan upaya untuk meningkatkan pencapaian IPM 80 Tahun 2009.
Kinerja pendidikan Tahun 2013 menunjukkan fakta yang menggembirakan,
dengan dicapainya APM SD/MI 94,81%, APM SMP/MTs/Sederajatmencapai
87,58 %, APM SMA/SMK/Sederajat mencapai 79,56%.Capaian kinerja ini
menunjukkan bahwa 94,81% anak usia 7-12 tahun sudah bersekolah di
SD/MI; 87,58% anak usia 13-15 tahun sudah bersekolah di
SMP/MTs/sederajat dan 79,56% anak usia 16-18 tahun bersekolah di
SMA/SMK/sederajat.
Hasil Nilai Ujian Nasional Tahun 2013, secara umum di Kabupaten Kutai
Kartanegara sudah baik, pada jenjang SD/MI jumlah kelulusan sebesar 100%,
pada jenjang SMP/MTs jumlah kelulusan sebesar 96,27%. Sedangkan nilai
tertinggi untuk mata pelajaran Matematika = 8,63, terendah = 4,89 dengan
rata-rata = 6,66 dan Bahasa Indonesia tertinggi = 8,51, terendah = 5,92 dengan
rata-rata = 7,25 , dan Bahasa Inggris tertinggi = 8,04, terendah = 5,51, dengan
rata-rata = 6,64 sedangkan untuk jumlah nilai tertinggi keseluruhan dari 3
(tiga) mata pelajaran adalah 8,63, terendah 8,04.
Sedangkan pada jenjang SMA/MA jumlah kelulusan sebesar 99,74 %.
Sedangkan nilai tertinggi untuk jurusan IPA adalah 9,32 dan terendah 5,52,
jurusan IPS tertinggi 8,68 dan terendah 4,39.
Pada jenjang SMK jumlah kelulusan sebesar 100% ( 2876 dari 2876
siswa) dengan jumlah siswa yang tidak lulus sebanyak 0 siswa ( 0%).
Sedangkan nilai tertinggi untuk mata pelajaran Matematika = 8,14 , terendah =
5,18 , rata-rata 6,46 , mata pelajaran Bahasa Indonesia tertinggi = 8,05 ,
terendah = 5,67 dengan rata-rata = 6,96 , dan Bahasa Inggris Tertinggi = 8,71
, terendah= 5,79 dengan rata-rata = 7,08 untuk nilai produktif tertinggi = 8,69,
terendah = 7,18, rata-rata = 7,90 , sedangkan untuk jumlah nilai tertinggi
keseluruhan dari 4 (empat) mata pelajaran adalah tertinggi 31,67 , terendah
| 12
Angkausia harapan hidup adalah perkiraan rata rata tambahan
umur seseorang yang diharapkan terus hidup. Angka usia
harapan
hidup
apabila
dilihat
dari
komponen
Indeks
Pembangunan Manusia merupakan perkiraan lama hidup
rata-rata penduduk pada waktu lahir, dengan asumsi tidak ada
perubahan pola mortalitas menurut umur. Usia Harapan hidup
penduduk Kutai Kartanegara Tahun 2013 adalah 68,17 tidak
ememnuhi target yang ditetapkan yaitu sebesar 68,25. Angka
capaian tahun 2013 ini sama dengan angka data BPS Kutai
Kartanegara Tahun 2012 yaitu 68,17.
4.
Meningkatnya Kualitas Kesehatan MasyarakatRumas Sakit Umum Daerah ABADI Kecamatan Samboja
| 13 Metode penghitungan penduduk miskin dilakukan dengan pendekatan
patokan garis kemiskinan. Menurut Badan Pusat Statistik, Garis
kemiskinan adalah nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang
disetarakan dengan 2100 kilokalori perkapita perhari ditambah kebutuhan
minimm non-makanan yang mencakup makanan, sandang, pendidikan dan
kesehatan. Adapun persentase penduduk miskin di Kabupaten Kutai
Kartanegara berdasarkan perbandingan dengan Tahun 2011, maka Tahun
2013 mengalami penurunan dan memenuhi target capaian sebesar 6,12.
Adapun program dan kegiatan yang dilakukan dalam upaya
menurunkan angka kemiskinan beberapa diantaranya secara intens
dilakukan oleh Dinas Sosial Kabupaten Kutai Kartanegara. Program dan
kegiatan diantaranya pelatihan dan peningkatan pengethauan dan kualitas
SDM para masyarakat miskin sehingga mereka memiliki kemampuan untuk
menghasilkan produk dalam upaya meningkatkan pendapatannya. Selain
itu program bedah rumah bagi masyarakat miskin, dilakukan dalam upaya
| 14 memberikan rumah layak huni bagi mereka agar dapat hidup layak dan
mampu menghasilkan produktifitas yang lebih baik.
Sasaran strategis meningkatnya prestasi pemuda dan olahraga dengan
indikator prestasi tingkat nasionald an internatonal ditargetkan sebanyak
20 prestasi, akan tetapi realisasinya mencapai 26 prestasi atlet ditingkat
nasional dan international dengan capaian sebesar 130%.
Presatsi atlit ini diperoleh dari berbagai cabang olahraga seperti
renang, gulat, bulutangkis, kempo, sepakbola dan lain sebagainya.
6.
Meningkatnya Prestasi Pemuda dan OlahragaAtlet Kempo Kutai Kartanegara meraih mendaliemas di sea games 2013 myanmar.
| 15 Iklim penanaman modal di Kabupaten Kutai Kartanegara selama tahun
2013 menunjukkan adanya kemajuan realisasi investasi. Untuk PMDN
pada tahun 2012 realisasi sebesar Rp. 857.228.067.015,- meningkat
sebesar 544,62 % pada tahun 2013 menjadi sebesar Rp.
5.525.836.203.321,-. Sedangkan untuk PMA pada tahun 2012 realisasi
sebesar Rp. 4.465.706.885.822,- mengalami penurunan sebesar -11,55 %
menjadi Rp. 3.949.819.270.454,-
Secara keseluruhan total peningkatan realisasi investasi dari tahun
2012 sebesar Rp. 5.322.934.952.837,- meningkat sebesar 78,02 % pada
tahun 2013 menjadi Rp. 9.475.655.473.775,-
7.
Meningkatnya Nilai Investasi Pembangunan Daerah0.00
PMA 1,975,292,550,933.00 4,465,706,885,822.00 3,949,819,270,454.00
PMDN 303,323,685,122.00 857,228,067,015.00 5,525,836,203,321.00
| 16 Indikator kinerja Tingkat Penganguran Terbuka dihitung dengan
rumus Jumlah pencari kerja / penganggur dibagi jumlah angkatan kerja x
100%. Berdasarkan data BPS Kutai Kartanegara bahwa sejak tahun 2009
tingkat pengangguran terbuka mengalami penurunan. Hal ini disebabkan
karena semakin banyaknya perusahaan yang bergerak di bidang
pertambangan dan perkebunan. Seiring dengan dibukanya perusahaan
pertambanagn dan perkebunan, beberapa usaha juga ikut mengalami
perkembangan sebagai multi player effect dari dilakukannya eksplorasi
sumber daya alam.
| 17 Berdasarkan data rekapitulasi perdesember 2013, jumlah realisasi
pajak daerah sebesar Rp. 73.258.220.525,00 dan total PAD sebesar Rp.
404.024.245.373,36. Dari angka tersebut menunjukkan rasio pajak
terhadap PAD sebesar 18,3% melebihi target yang ditetapkan sebesar 8,3%
dengan capaian sebesar 213,29%. Jika dibandingkan dengan realisasi
tahun 2012 yaitu sebesar 6,7% , maka terjadi peningkatan sebesar 11,4%.
Adapun terkait dengan retribusi daerah, data per desember 2013 julah
realisasi retribusi daerah sebesar Rp. 6.487.735.865,00 dari total
penerimaan PAD sebesar Rp. 404.024.245.373,36. Dari angka tersebut
menunjukkan bahwa rasio retribusi daerah terhadap PAD adalah sebesar
| 18 1,61%, realisasi ini lebih rendah dari target yaitu sebesar 4% sehingga
persentase capaian yang didapat sebesar 40,25%. Tidak tercapainya arget
ini disebabkan adanya pelimpahan kewenangan Bupati tentang retribusi
kepada masing-masing SKPD. Apabila dibandingkan dengan capaian tahun
2012 yaitu sebesar 3,2%, maka terjadi penurunan capaian sebesar1,59%.
Dari angka realisasi tahun 2013 menunjukkan bahwasanya
ketersediaan pangan utama penduduk di Kutai Kartanegara dalam kategori
aman, walaupun belum memenuhi target capaian yaitu sebesar 204,35 ton.
Angka taregt merupakan angka ketersediaan pangan dua kali lipat dari
kebutuhan masyarakat. Kekurangan hasil produksi pada sektor pertanian
ini disesababkan adanya kebijakan eksplorasi sumber daya alam dibidang
pertambangan dan perkebunan. Hal ini menyebabkan luas lahan pertanian
semakin berkurang. Selain itu daya minat usaha dibidang pertanian mulai
berkurang, kebanyakan para pemuda memilih bekerja disektor
10
..
Meningkatnya Ketersediaan Pangan
11
..
Meningkatnya Produktivitas Sektor Pertanian Dalam Arti Luas
| 19 Faktor berkurangnya luas lahan pertanian, selain mengakibatnya
berkurangnya ketersediaan pangan utama masyarakat, juga berpengaruh
terhadap capaian kontribsi sektor pertanian terhadap PDRB. Dari target
seebsar Rp. 10.562.858.000,00 hanya tercapai Rp. 4.328.427.380,00, jadi
hanya tercapai sebesar 40,98%.
No. Sasaran
Stategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
12. Berkembangnya
Berdasarkan data capaian tahun 2013, bahwa capaian kontribusi
sektor industri dan perdagangan terhadap PDRB belum sepenuhnya
mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan karan belum
maksimalnya upaya pengelolaan hasil dari sektor industi dan perdagangan
sehingga mengakibatkan hasil yang diperoleh juga tidak maksimal.
12
Berkembangnya dan Meningkatnya Daya Saing Potensi| 20
Sumber: BPS Kabupaten Kutai Kartanegara
Catatan: Tahun 2013 masih merupakan angka sementara
Pelaksanaan ERAU International Foklore and Art Festival (EIFAF) 2013
dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan juli 2013 diikuti oleh 9
(sembilan) negara, dimana kegiatan EIFAF tersebut dilakukan serangkaian
acara seperti menjamu benua, merangin, beluluh, mendirikan ayu, bepelas,
ngulur naga dan belimbur disamping perlombaan olahraga tradisonal dan
pameran.
Pelaksanaan kegiatan event selama satu tahun berdampak pada
jumlah kunjungan wisata baik mancanegara maupun domestik sebanyak
598.223 orangdari target 289.284 orang dengan capaian sebesar 206,79%.
Capaian ini mengalami peningkatan sebesar 13,2% dari Tahun 2012.
| 21 Perkembangan Kunjungan Wisatawan di Museum Mulawarman
Growth of Tourist in Mulawarman Museum 2006-2012
Sumber : BPS Kutai Kartanegara
Sasaran strategis meningkatnya kualitas sarana prasarana
pendukung aktifitas ekonomi memiliki 4 indikator kinerja utama yaitu
persentase panjang jalan, persentase lahan yang terairi, rumah tangga
pengguna air bersih dan rumah tangga yang menggunakan listrik.Untuk
indikator panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik, ditargetkan 37%
akan tetapi realisasi hanya sebesar 27,92% sehingga capaiannya hanya
sebesar 75,46%.
Kecamatan
Sub District
Kondisi Jalan –Condition of Road
Ren-
14
Meningkatnya Kualitas Sarana Prasarana Pendukung Aktifitas| 22 Untuk indikator lahan yang terairi ditargetkan sebesar 55,60% dan
terealisasi sebesar 70,57% sehingga capaiannya sebesar 126,92%.Indikator
rumah tangga pengguna air bersih ditargetkan sebesar 62,00% dan
terealisasi 80,34% sehingga capaiannya sebesar 129,58%.Indikator rumah
tangga yang menggunakan listrik ditargetkan sebesar 59% dan terealisasi
62,41% sehingga capaiannya sebesar 105,78%.
RASIO ELEKTRIFIKASI / RT/KK BERLISTRIK SD TAHUN 2013
| 23 % dan mengalami peningkatan sebesar 10,20 % dibandingkan dengan
realisasi tahun 2012 (52.21%) dan sebesar 10.21 % jika dibandingan
dengan tahun 2011. Pencapaian tersebut didapatkan dari penambahan dari
Listrik PLN dan Non PLN (PLTS, Genset melalui Program PNPM, dan
| 24 Faktor pendukung peningkatan rasio elektrifikasi adalah Pelayanan
kelistrikan yang diberikan oleh PT. PLN (persero) di Wilayah Kabupaten
Kutai Kartanegara tersebar pada 3 Area pelayanan PLN yaitu PLN Area
Samarinda, PLN Area Balikpapan dan PLN Area Bontang. Total 18
kecamatan di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara dilayani oleh ketiga
PLN Area ini yang secara langsung diberikan oleh PLN Rayon. PLN tingkat
Rayon secara garis besar memberikan pelayanan kepada seluruh
kecamatan di Wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara meliputi :
1. PLN Rayon Tenggarong melayani 5 kecamatan di Kabupaten Kutai
Kartanegara yaitu Kecamatan Tenggarong, Tenggarong Seberang,
Sebulu, Loa Kulu, dan Muara Kaman.
2. PLN Rayon Kota Bangun melayani 6 kecamatan di Kabupaten Kutai
Kartanegara yaitu Kecamatan Tabang, Muara Muntai, Muara Wis, Kota
Bangun, Kenohan, dan Kembang Janggut.
3. PLN Rayon Samarinda Seberang melayani 3 kecamatan di Kabupaten
Kutai Kartanegara yaitu Kecamatan Loa Janan, Sanga Sanga dan
Muara Jawa.
4. PLN Rayon Samarinda Ilir melayani 2 kecamatan di Kabupaten Kutai
Kartanegara yaitu Kecamatan Muara Badak dan Kecamatan Anggana.
5. PLN Rayon Bontang melayani 1 kecamatan di Kabupaten Kutai
Kartanegara yaitu Kecamatan Marangkayu.
6. PLN Rayon Samboja melayani 1 kecamatan di Kabupaten Kutai
| 25
No. Sasaran
Stategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
15. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup
Beban pencemaran air :
BOD-5 mg/l 2,00 1,67 119,76
COD mg/l 30,00 27,9 107,53
Untuk sasaran meningkatnya kualitas lingkungan hidup digunakan 2
indikator beban pencemaran air, yaitu BOD5 dan COD. Berdasarkan
Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 2 tahun 2011 tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, kadar BOD5
maksimal 8 mg/l dan COD maksimal 50 mg/l.
Parameter BOD5dan COD secara umum banyak dipakai untuk
menentukantingkat pencemaran air buangan. Penentuan BOD sangat penting
untukmenelusuri aliran pencemaran dari tingkat hulu ke muara.BOD
merupakan suatu ukuran jumlah oksigen yang digunakan oleh populasi mikrobayang
terkandung dalam perairan sebagai respon terhadap masuknya bahanorganik yang
dapat diurai. Dari pengertian-pengertian ini dapat dikatakanbahwa walaupun nilai
BOD menyatakan jumlah oksigen, tetapi untukmudahnya dapat juga diartikan
sebagai gambaran jumlah bahan organikmudah urai (biodegradable organics ) yang
ada di perairan.
COD atauChemical Oxygen Demand adalah jumlah oksigenyang
diperlukan untuk mengurai seluruh bahan organik yangterkandung dalam
air.Bahan organik yangada sengaja diurai secara kimia dengan
menggunakan oksidator kuatkalium bikromat pada kondisi asam dan
panas dengan katalisatorperak sulfat, sehingga segalamacam bahan organik,
baik yang mudah urai maupun yang kompleksdan sulit urai, akan teroksidasi.
Dilihat dari parameter BOD5 dan COD, beban pencemaran air di
Kabupaten Kutai Kartanegara sudah melampaui ketentuan yang diatur
melalui Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 2 tahun
| 26 2011tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
dan target yang ditetapkan dalam sasaran strategis meningkatnya kualitas
lingkungan hidup
Untuk sasaran meningkatnya kualitas penataan ruang dengan
indikator informasi tata ruang.Capaian sasaran dan indikator ini adalah
dokumen tata ruang berupa dokumen RTRW Kabupaten yang merupakan
dokumen yang ditetapkan sesuai dengan RTRW Nasional dan RTRW
Propinsi Kalimantan Timur.
Sasaran meningkatnya konservasi sumber daya hutan dengan
indikator persentase rehabilitasi hutan dan lahan kritis ditargetkan sebesar
3,80% dengan realisasi sebesar 2,82% sehingga capaiannya sebesar
74,21%. Adapun jenis kegiatannya sebagaimaan tabel berikut :
16
Meningkatnya Kualitas Penataan Ruang| 27 Indeks Pembangunan Gender (IPG) sebagai indikator kinerja utama
masih dalam tahap pembenahan sistim perhitungan dan menyamakan
persepsi tenatng pencapaiannya. Sedangkan Indikator perempuan dan anak
korban kekerasan mendapat perlindungan dari target 90% terealisasi
95,40% sehingga capaiannya sebesar 106%. Hal ini merupakan upaya
secara terpadu dari semua komponen dan elemen masyarakat dalam upaya
menangulangi dan menurunkan angka kekerasan terhadap anak dan
perempuan.
Pembangunan daerah sebagai bagian integral dari pembangunan
nasional dilaksanakan berdasarkan prinsip otonomi daerah yang
memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi dan kinerja daerah
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga diperlukan
kewenangan yang semakin luas, nyata dan bertanggung jawab di daerah
secara proporsional yang diwujudkan dengan pengaturan, pembagian dan
pemanfaatan sumber daya nasional yang berkeadilan.
Sumber pembiayaan selama ini yang diserahkan oleh Pemerintah
Pusat kepada daerah dalam bentuk bagi hasil pajak dan bukan pajak,
bantuan pembangunan daerah, subsidi dan ganjaran yang berkaitan
dengan tugas-tugas dekonsentrasi bersama komponen Pendapatan Asli
18
Meningkatnya Kesetaraan Gender dan Perlindungan Terhadap| 28 Daerah (PAD) dimasukkan ke dalam APBD Kabupaten Kutai Kartanegara.
Selain itu melalui dana APBN sektoral di daerah, termasuk dana Bantuan
Luar Negeri (BLN).
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan pembangunan Kabupaten Kutai
Kartanegara tahun 2013 dan sebagai wujud transparansi penggunaan dana
APBD tahun 2013, maka dituangkan dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2013. Sebagai
wujud transparansi penggunaan dana APBD tahun 2013 dapat kami
sampaikan sebagai berikut:
PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
periode 1 Januari s.d 31 Desember 2013
URAIAN ANGGARAN REALISASI PERSENT
ASE
4 PENDAPATAN 5.999.799.761.560,00 5.925.375.706.856,28 98,76
4 . 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 317.524.868.998,00 354.437.458.759,28 111,63
4 .1 . 1 Pendapatan Pajak Daerah 42.680.792.299,00 73.443.034.975,00 172,08
4 .1 . 2 Hasil Retribusi Daerah 10.297.357.259,00 6.484.600.815,00 62,97
4 .1 . 3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
22.000.000.000,00 37.368.612.134,85 169,86
4 .1 . 4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
242.546.719.440,00 237.141.210.834,43 97,77
4 . 2 DANA PERIMBANGAN 4.887.924.158.530,00 4.836.034.409.997,00 98,94
4 .2 . 1 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak
4.667.416.930.530,00 4.633.092.523.997,00 99,26
4 .2 . 2 Dana Alokasi Umum 150.245.858.000,00 150.245.858.000,00 100,00
4 .2 . 3 Dana Alokasi Khusus 70.261.370.000,00 52.696.028.000,00 75,00
4 . 3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
794.350.734.032,00 734.903.838.100,00 92,52
4 .3 . 3 Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya
450.142.360.000,00 417.762.476.100,00 92,81
4 .3 . 4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
175.169.174.032,00 174.493.912.000,00 99,61
4 .3 . 5 Bantuan Keuangan Dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya
169.039.200.000,00 142.647.450.000,00 84,39
5 BELANJA 9.242.954.638.211,17 7.382.595.062.850,45 79,87
5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 2.715.651.042.210,11 2.156.135.683.593,00 79,40
5 .1 . 1 Belanja Pegawai 1.790.108.309.328,11 1.359.225.964.230,00 75,93
5 .1 . 3 Belanja Subsidi 10.383.653.455,00 10.372.756.325,00 99,90
5 .1 . 4 Belanja Hibah 306.465.993.050,00 264.197.541.237,00 86,21
| 29
5 .1 . 8 Belanja Tak Terduga 25.000.000.000,00 10.818.000.350,00 43,27
5 . 2 BELANJA LANGSUNG 6.527.303.596.001,06 5.226.459.379.257,45 80,07
5 .2 . 1 Belanja Pegawai 452.610.598.658,20 382.832.236.974,17 84,58
5 .2 . 2 Belanja Barang dan Jasa 1.803.344.520.717,47 1.427.584.844.598,08 79,16
5 .2 . 3 Belanja Modal 4.271.348.476.625,39 3.416.042.297.685,20 79,98
SURPLUS / DEFISIT (3.243.154.876.651,17) (1.457.219.355.994,17) 44,93
6 . 1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH 3.447.898.776.651,17 3.449.352.199.689,17 100,04 6 .1 . 1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
Tahun Anggaran Sebelumnya
3.447.898.776.651,17 3.447.898.776.651,17 100,00
6 .1 . 5 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman
0,00 1.000.000.000,00 100,00
6 .1 . 7 Penerimaan atas Investasi Non Permanen
0,00 453.423.038,00 100,00
6 . 2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN
DAERAH
204.743.900.000,00 102.722.590.105,00 50,17
6 .2 . 2 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah
200.000.000.000,00 100.000.000.000,00 50,00
6 .2 . 3 Pembayaran Pokok Utang 4.743.900.000,00 2.722.590.105,00 57,39
PEMBIAYAAN NETTO 3.243.154.876.651,17 3.346.629.609.584,17 103,19
SISA LEBIH/KURANG PEMBIAYAAN
TAHUN BERKENAAN
| 30
A. ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI
Dalam upaya mendorong pencapaian kualitas pemerintahan yang
bersih, melayani dan berakuntabilitas, Pemerintah Kabupaten Kutai
Kartanegara telah mencanangkan agenda reformasi birokrasi bagi seluruh
jajaran aparatur dan SKPD.Untuk mempertajam kajian dan menyesuaikan
dengan agenda nasional reformasi birokrasi, telah ditetapkan Roadmap
reformasi birokrasi Kabupaten Kutai Kartanegara dengan tiga sasaran yang
ingin dicapai.
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai salah satu Kabupaten yang ditunjuk sebagai peserta Pelatihan
Tra sfor i g Leaders i I do esia di Harvard Kenendy School bersama 18 Kabupaten/kota lainnya
Program Penguatan Agen Perubahan dan Sentra Pembelajaran Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah (Strengthening Change Agent and Learning Hub For Bureaucracy Reform Of Local Government) bagi 19 pemerintah Kabupaten/Kota, termasuk salah satunya adalah Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara
| 32
B. QUICK WINS REFORMASI BIROKRASI
1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010 -2025
2. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010 Tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2010
-2014
3. SK Bupati Kutai Kartanegara Nomor 249/SK-BUP/HK/2013 tanggal 4 Maret 2013 tentang Pembentukan Tim Reformasi Birokrasi Kabupaten Kutai
Kartanegara dan SK Bupati Kukar Nomor 37 Tahun 2014 Tentang pembentukan Tim Reformasi Birokrasi Kukar
| 33 Sebagai bentuk keseriusan pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara,
program Quick Wins reformasi birokrasi di launching kepada seluruh
masyarakat pada tanggal 20 desember 2013 di halaman kantor kembar
Pemeirntah Kabupaten Kutai Kartanegara oleh bapak wakil menteri PAN
dan RB Prof Eko Prasodjo dan dihadiri oleh seluruh elemen masyarakat,
PNS dan elemen keorganisasian dan kepemudaan.
| 34 Proses pencapaian tersebut ditindaklanjuti dengan dibentuknya Tim
Pelaksana reformasi birokrasi Kabupaten Kutai Kartanegara serta Tim
Manajemen Perubahan pada setiap SKPD dengan sekretaris SKPD sebagai
| 34
Laporan akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara ini disusun untuk memberikan gambaran tentang capaian kinerja program maupun sasaransebagai realisasi pencapaian target-target yang direncanakan dalam RPJMD Tahun 2011-2015 maupun RKT Tahun 2013 yang juga telah dituangkan dalam kontrak kerja berupa Penetapan Kinerja Tahun 2013 untuk diwujudkan pada tahun 2013. Laporan ini merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara setelah melaksanakan berbagai kewajiban pembangunannya pada tahun 2013.
Hasil penilaian atas 18 sasaran secara umum telah memenuhi bahkan ada beebrapa yang melebihi target. Namun ada beberapa sasaran yang belum mencapai target bahakn belum dilaksanakan dikarenakan baru dimunculkan sebagai Indikator Kinerja Utama pada tahun 2013 seiring dengan dialkukannya reviu terhadap RPJMD Kutai Kartanegara. Disadari bahwasanya dengan dilakukannya reviu RPJMD membuat sistim pelaporan LAKIP tahun 2013 mengalami beberapa kendala yang cukup berarti. Akan tetapi kendala-kendala tersebut dijadikan sebagai perbaiakan LAKIP yang akan datang.
Semoga LAKIP Tahun 2013 ini dapat memenuhi permintaan pertanggungjawabankinerja sekaligus menjadi sumber informasi dalam pengambilan keputusan guna peningkatan kinerja serta dapat menjadi salah satu sumbangan penting dalam penyusunan dan implementasi Rencana Kinerja (Performance Plan), Rencana Anggaran (Financial Plan), dan Rencana Strategis (Strategic Plan) yang pada tingkat Kabupaten disebut Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) pada masa mendatang.
| 35
1. LAKIP Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
2. Edaran atas realisasi Indikator yang menjadi tanggungjwab SKPD
3. RPJMD Revisi Kabupaten Kutai Kartanegara Periode 2011 – 2015
4. Kabupaten Kutai Kartanegara Dalam Angka 2013
5. Laporan capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) SKPD pemangku
6. SIMDA Keuangan (Aplikasi Keuangan)
7. LPPD Kabupaten Kutai Kartanegara Dalam Angka 2013
8. Sistem Informasi peserta didik Tahun 2014 (Website Disdik Pusat)
9. Statistik Daerah – BPS Kutai Kartanegara (wibesite kukarkab.bps.go.id)
10. LPPD Kabupaten Kutai Kartanegara Dalam Angka 2013
11. Website dispertan.kaltimprov.go.id
12. Statistik Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2013 (ebook online)
| 36
| 38
| 40
| 42
Lampiran 4 :DAFTAR PENGHARGAAN TAHUN 2013
Penghargaan Kabupaten terbaik dalam pemenuhan hak dan perlindungan anak melalui pengembangan Kota Layak Anak (KLA) Kategori Pratama Dari Menteri PP dan PA Linda Amelia Sari Gumelar.
| 43 Penghargaan Innovatif Government Award (IGA) Tahun 2013 bidang pemberdayaan masyarakat dari Kementerian Dalam Negeri yang diserahkan Sekjen Depdagri Diah Anggraeni.
| 44 Penghargaan dari Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Kementerian pendidikan dan Kebudayaan.
| 45 Penghargaan Penerapan PATEN dari kementerian Dalam Negeri dimana penyerahan Plakat diserahkan oleh Dirjen Depdagri Saut Situmorang.
| 46 Penghargaan Educations Award Oleh Gubernur Propinsi
| 47 Penghargaan Otonomi Award Kategori :
1. Special category region in an leading profile on region company ability 2. Inovasi dan Pemerataan Ekonomi
Oleh Gubernur Propinsi Kalimantan Timur diterima oleh Wakil Bupati Kutai Kartanegara.
| 48 Rekor MURI untuk Kabupaten Kutai Kartanegara atas program Bedah Rumah Terbanyak
| 49
| 50
PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,
transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda
tangan di bawah ini :
Nama : RITA WIDYASARI
Jabatan : BUPATI KUTAI KARTANEGARA
Pada tahun 2014 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan
sesuai laampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja
mjangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen
perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja
tersebut menjadi tanggung jawab kami.
Tenggarong, Juni 2014
Bupati Kutai Kartanegara,
| 51
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target
1 2 3 4 5
Angka partisipasi kasar
| 52
Juta Rp 2.323.214,00
Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB
Juta Rp 5.809.305,00
13. Meningkatnya
| 53
Hidup beban pencemaran udara
JUMLAH ANGGARAN TAHUN 2014 : Rp.
7.945.179.153.480,-Tenggarong, Juni 2014
Bupati Kutai Kartanegara,
| 54